asuhan keperawatan
DESCRIPTION
AskepTRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Ny. T DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN
DI RUANG SUMBODRO RSJD SURAKARTA
DISUSUN OLEH :
Aditya Nur Indra
Ana Purnama Sari
Ananing Kaeksi Nurwasti
Andi Sarsito
Anisa Yuandita R. U.
Anna Nurhayati
Bella Novita A. S.
Betti Sari Nastiti
Bety Puspitaningrum
Cherly Yulviansi N. S.
Dian Anggraini
Dian Widiawati
Dony Saputro
Dwi Setiyaningsih
MAHASISWA DIII KEPERAWATAN
SEMESTER IV
POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
JURUSAN DIV KEPERAWATAN
2010
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada hari Senin, 18 Juni 2012 pukul 10.00 di Ruang Sembadra
RSJD Surakarta. Data diperoleh dari wawancara dengan klien, keluarga dan catatan
keperawatan.
1. Identitas pasien
Nama : Ny. T
Umur : 24 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Boyolali
Agama : Islam
Tanggal masuk : 18 Juni 2012
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
No. RM : 043502
Diagnosa : Resiko Perilaku Kekerasan
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. R
Umur : 45 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Boyolali
Pekerjaan : Swasta
Hubungan : Ibu Kandung
3. Alasan Masuk
Keluarga mengatakan lebih kurang satu minggu sebelum masuk Rumah Sakit
klien bingung, sulit tidur, bicara kacau, marah-marah tanpa sebab, klien suka
bicara sendiri dan mengamuk.
4. Faktor Predisposisi
a. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu. ( pertama pada tahun bulan
Juni 2011 )
b. Pengobatan sebelumnya kurang berhasil . ( Pasien minum obat harus dipaksa
dan control tidak teratur )
c. Sebelum di bawa ke RSJ, pasien belum pernah melakukan aniaya fisik
d. Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami gangguan jiwa baik
dari keluarga pasien maupun dari keluarga suami
e. Pasien mengatakan pernah mengalami pengalaman tidak menyenangkan, yaitu
bertengkar dengan ibu kandung karena ibu pasien melarang pasien bekerja di
Cafe
5. Faktor Presipitasi
Pasien mengatakan suaminya tidak mampu merawat pasien, pisah ranjang dengan
suami dan suami membawa anaknya pergi meninggalkannya
6. Pengkajian Fisik
a. Tanda-Tanda Vital
Tekanan darah : 140 / 100 mmHg
Nadi : 96 X / Menit
Suhu : 37 0 C
Respirasi : 20 X / Menit
b. Tinggi Badan : 158 cm
Berat badan : 55 kg
7. Pengkajian Psikososial
a. Genogram
Keterangan :
: Laki – laki
: Perempuan
X : Sudah meninggal dunia
------- : Tinggal dalam satu rumah
: Cerai
: Pasien atau Klien
Karena klien sakit sementara klien tinggal dengan orang tua klien, ketiga anak
klien tidak tinggal bersama karena tinggal dengan suami klien di Boyolali
b. Konsep diri
1) Gambaran diri
Klien mengatakan ditubuhnya yang paling disuka adalah wajah karena
klien merasa cantik dan bagian tubuh yang tidak disuka adalah tangan
karena terasa kaku
2) Identitas Diri
Klien sebagai seorang wanita dengan usia 24 tahun, sudah menikah dan
mempunyai 3 orang anak
3) Peran
Klien sebagai istri dan ibu dari tiga orang anaknya. Klien merasa sudah
menjadi ibu yang baik
4) Ideal Diri
Klien mengatakan bercita-cita ingin menjadi penyanyi café karena sudah
merasa suaranya bagus, selama dirumah sakit pasien mengatakan ingin
cepat pulang
5) Harga diri
Klien terkadang masih malu bila berhubungan dengan orang lain karena
dia pernahdirawat di Rumah Sakit Jiwa
c. Hubungan sosial
1) Orang yang Berarti
Klien mengatakan orang yang dekat dengan klien dan berarti bagi klien
adalah tante klien
2) Peran serta dalam Kegiatan Kelompok / Masyarakat
Klien mengatakan kurang aktif mengikuti kegiatan dari kampong tempat
tinggal bersama ibunya
3) Hambatan dalam Berhubungan dengan Orang Lain
Klien mengatakan dalam berhubungan tidak memiliki hambatan karena
klien punya banyak teman
d. Spiritual
1) Nilai dan Keyakinan
Klien mengatakan bahwa sakit yang dideritanya adalah karena sakit murni
dan disebabkan oleh depresi
2) Kegiatan Ibadah
Klien mengatakan beragama Islam dan tidak pernah menjalankan sholat 5
waktu,baik sewaktu di rumah maupun di rumah Sakit karena pasien
merasa malas
8. Status Mental
a. Penampilan
Penampilan berpakaian tidak rapi, rambut berantakan, pengguanaan pakaian
sesuai
b. Pembicaraan
Cara berbicara klien keras, cepat dan ketus, tidak mampu memulai
pembicaraan,
c. Aktivitas motorik
Klien tampak tegang, suka berdiam diri dan terkadang tampak gelisah
d. Alam perasaan
Pasien tampak sedih, terkadang terlihat marah
e. Afek
Afek pasien datar, pada saat ditanya dan menjawab pertanyaan tidak ada
perubahan ekspresi wajah
f. Interaksi selama wawancara
Selama wawancara pasien tampak kurang kooperatif, mau menjawab perasaan
tapi mudah bosan
g. Persepsi
Klien mengatakan tidak mendengar bisikan-bisikan yang tidak nyata
h. Proses Pikir
Isi Pikir
Klien mengatakan tidak takut pada benda-benda tertentu (fobia) dan
klien tidak memiliki waham
Arus pikir
Pasien dapat menjawab pertanyaan dengan baik. Pembicaraan klien
singkat dan sampai pada tujuan
i. Tingkat Kesadaran
Klien mampu mengingat, tempat dan orang dengan baik
j. Daya Ingat/Memori
Memori jangka pendekpasien tidak mengalami ganggun terbukti dengan
pasien menyebutkan apa saja yang dilakukan. Pasien masih dapat mengingat
tempat, waktu dan orang dengan baik.memori jangka panjang passion juga
masih baik, terbukti pasien masih mengingat kejadian yang dialami lebih
kurang satu tahun yang lalu
k. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Klien mampu berkonsentrasi dan mampu berhitung sederhana
l. Pengambilan Keputusan
Saat pasien disuruh memilih mandi dulu atau makan dulu pasien memilih
mandi dulu karena bila badannya bersih makannya terasa ennak dan nyaman
9. Kebutuhan Persiapan Pulang
a. Makan
Pasien makan 3x sehari dan pasien makan sendiri tanpa bantuan orang lain
b. BAB/BAK
Pasien mampu BAB/BAK secara mandiri tanpa bantuan orang lain
c. Mandi
Pasien mandi secara mandiri, pasien mandi 2x sehari, pagi dan sore, mandi
dengan air bersih dan sabun, menggosok gigi, keramas bila pasien mau, tubuh
pasien terlihat bersih
d. Berpakaian
Klien berpakaian secara mandiri, klien ganti baju 1x sehari, penampilan klien
rapid an sesuai
e. Istirahat dan Tidur
Klien istirahat di tempat tidur, klien biasa tidur malam jam 21.00 – 05.00.
klien istirahat dan tidur cukup
f. Pengobatan
Klien minum obat RISP 2 x 2 mg, dan 2 x 100 mg. klien minum obat setelah
makan, obat diberikan oleh perawat
g. Pemeliharaan Kesehatan
Klien dianjurkan minum obat secara teratur. System pendukungnya adalah
keluarga
h. Aktivitas di Rumah
Klien mampu memasak, bersih-bersih rumah, merawat anaknya
i. Kegiatan di Luar Rumah
Klien mampu melakukan perjalanan baik jalan kaki maupun kendaraaan
umum
10. Mekanisme Koping
Mekanisme koping mal adaptif karena klien mengatakan kalau ada masalah
memilih diam dan menyimpan masalah sendiri, tidak suka curhat dengan orang
lain, biasanya bila klien mempunyai masalah mekanisme koping yang dilakukan
adalah ingin pergi ngluyur dan minum-minuman keras
11. Masalah Psikososial dan Lingkungan
a. Dukungan kelompok dari keluarga
b. Klien memilih diam jika mempunyai masalah, atau npergi dari rumah
12. Pengetahuan Kurang Tentang
Klien mengatakan kurang tahu tentang gangguan jiwa yang dialaminya, klien
merasa sehat dan ingin cepat pulang
13. Aspek Medik
Risperidon (RISP) 2 x 2 mg
Clorpromazin (CPZ) 2 x 100 mg
B.DATA FOKUS dan ANALISA DATA
Hari,tanggal Data Fokus Diagnosa Keperawatan
Senin,18 Juni
2012
DS :
-Klien mengatakan pernah
mengalami pengalaman yang tidak
menyenangkan yaitu bertengkar
dengan ibu pasien
-Klien mengatakan marah dan
kecewa dengan suaminya karena
tidak mau merawat dirinya
DO :
Resiko Perilaku Kekerasan
-Pasien tampak gelisah
-Pasien terlihat sering mondar
mandir
-Pembicaraan pasien ketus
-Pasien tampak kaku dan tegang
-Ekspresi pasien saat menjawab
pertanyaan dan tentang suami pasien
marah.
-Pasien tampak tyegang dan
pandangan mata tajam
Senin,18 Juni
2010
DS :
-Klien mengatakan dulu pernah
punya pengalaman dibenci oleh
buliknya.
-Klien mengatakan marah dan
kecawa dengansuami pasien karena
suami pasien tidak mau merawat
pasien
DO :
-Klien
-Klien kadang lebih sering
menunduk,perasaan tidak
mampu,peka terhadap kritikan.
HDR
C. POHON MASALAH
Resiko mencedirai diri,orang lain,lingkungan
Resiko Perilaku Kekerasan
HDR
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko perilaku kekerasan
2. Harga diri rendah
E. INTERVENSI KEPERAWATAN
TG
L
NO.
DX
PERENCANAAN
INTERVENSI
TUJUANKRITERIA
EVALUASI
1 TUM :
Klien tidak
melakukan
tindakan kekerasan
TUK :
1. Klien dapat
membina
hubungan saling
percaya.1.1. Klien mau
membalas salam.
1.2. Klien mau
1.1.1. Beri salam/ panggil nama
klien.
1.1.2. Sebutkan nama perawat
menjabat tangan.
1.3. Klien mau
menyebutkan
nama.
1.4. Klien mau
tersenyum.
1.5. Klien mau kontak
mata.
1.6. Klien mau
mengetahui nama
perawat.
1.7. Menyediakan
waktu untuk
kontrak.
sambil jabat tangan.
1.1.3. Jelaskan maksud hubungan
interaksi.
1.1.4. Jelaskan tentang kotrak yang
akan dibuat.
1.1.5. Beri rasa aman dan sikap
empati.
1.1.6. Lakukan kontak singkat tapi
sering.
2. Klien dapat
mengidentifikasi
penyebab
perilaku
kekerasan.
2.1.Klien dapat
mengungkap kan
perasaannya.
2.2.Klien dapat
mengungkap kan
penyebab perasaan
jengkel/kesal (dari
diri sendiri, dari
lingkungan/ orang
lain).
2.1.1. Beri kesempatan untuk
mengung kapkan perasaan
nya.
2.1.2. Bantu klien untuk mengung
kapkan penyebab jengkel/
kesal.
3. Klien dapat
mengidentifikasi
tanda-tanda
perilaku
kekerasan.
3.1.Klien dapat
mengungkap kan
perasaan saat
marah/jengkel
3.2.Klien dapat
menyimpulkan
tanda-tanda
jengkel/kesal yang
dialami.
3.1.1. Anjurkan klien
mengungkapkan yang
dialami saat marah/jengkel.
3.1.2. Observasi tanda perilaku
kekerasan pada klien.
3.2.1. Simpulkan bersama klien
tanda-tanda jengkel/ kesal
yang dialami klien.
4. Klien dapat
mengidentifikasi
perilaku
kekerasan yang
biasa dilakukan.
4.1.Klien dapat
mengungkap kan
perilaku kekerasan
yang biasa
dilakukan.
4.2.Klien dapat
bermain peran
dengan perilaku
kekerasan yang
biasa dilakukan.
4.3.Klien dapat
mengetahui cara
yang biasa dapat
menyesuaikan atau
4.1.1. Anjurkan klien untuk
mengungkapkan perilaku
kekerasan yang biasa
dilakukan klien.
4.1.2. Bantu klien bermain peran
sesuai dengan perilaku
konsumen yang biasa
dilakukan.
4.1.3. Bicarakan dengan klien
apakah dengan cara yang
klien lakukan masalahnya
selesai ?
tidak.
5. Klien dapat
mengidentifikasi
akibat perilaku
kekerasan.
5.1.Klien dapat
menjelaskan akibat
dari cara yang
digunakan klien.
5.1.1. Bicarakan akibat/kerugian
dari cara yang dilakukan
klien.
5.1.2. bersama klien menyimpulkan
akibat cara yang digunakan
oleh klien.
5.1.3. Tanyakan pada klien apakah
ingin mempelajari cara baru
yang sehat ?
6. Klien dapat
mengidentifikasi
cara konstruktif
dalam merespon
terhadap
kemarahan.
6.1.Klien dapat
melakukan cara
berespon terhadap
kemarahan secara
konstruktif.
6.1.1. Tanyakan pada klien “apakah
ia ingin mempelajari cara
baru yang sehat
6.1.2. Berikan pujian jika klien
mengetahui cara lain yang
sehat.
6.1.3. Diskusikan dengan klien cara
lain yang sehat.
a. Secara fisik, tarik nafas dalam
jika sedang kesal/ memukul
bantal /kasur atau olah raga atau
pekerjaan yang memerlukan
tenaga.
b. Secara verbal katakan bahwa
anda sedang
kesal/tersinggung/jengkel (saya
kesal anda berkata seperti itu,
saya marah karena mama tidak
memenuhi keinginan saya).
c. Secara sosial, lakukan dalam
kelompok cara-cara marah yang
sehat, latihan asertif, latihan
manajemen perilaku kekerasan.
d. Secara spiritual, anjurkan klien
sembahyang, berdoa/ibadah lain,
meminta pada Tuhan untuk
diberikan kesabaran, mengadu
pada Tuhan kekerasan/
kejengkelan.
7. Klien dapat
mendemonstrasi
kan cara
mengontrol
perilaku
kekerasan.
7.1.Klien dapat
mendemonstrasikan
cara mengontrol
perilaku kekerasan
Fisik tarik nafas
dalam, olah raga
menyiram
tanaman.
Verbal
mengatakan nya
secara langsung
dengan tidak
menyakiti.
Spiritual sembah
yang, berdoa
atau ibadah
klien.
7.1.1. Bantu klien memilih cara
yang paling tepat untuk klien.
7.1.2. Bantu klien mengidentifikasi
manfaat cara yang dipilih.
7.1.3. Bantu klien untuk
menstimulasi cara tersebut
(role play).
7.1.4. Beri reinforcement positif
atau keberhasilan klien
menstimulasi cara tersebut.
7.1.5. Anjurkan klien untuk
menggunakan cara yang telah
dipelajari saat jengkel/
marah.
8. Klien mendapat
dukungan
keluarga dalam
mengontrol
perilaku
kekerasan.
8.1.Keluarga klien
dapat :
Menyebut kan
cara merawat
klien yang
berperilaku
kekerasan.
Mengungkapkan
rasa puas dalam
merawat klien.
8.1.1. Identifikasi kemampuan
keluarga merawat klien dari
sikap apa yang telah
dilakukan keluarga terhadap
klien selama ini.
8.1.2. Jelaskan peran serta keluarga
dalam merawat klien.
8.1.3. Jelaskan cara merawat klien :
Terkait dengan cara
mengontrol perilaku marah
secara konstruktif.
Sikap tenang bicara tenang
dan jelas.
Membantu klien mengenal
penyebab ia marah.
8.1.4. Bantu keluarga
mendemonstrasikan cara
merawat klien.
8.1.5. Bantu keluarga mengung
kapkan perasaan nya setelah
melakukan demontrasi
9. Klien dapat
menggunakan
obat-obatan yang
diminum dan
keguaannya
(jenis, waktu,
dosis dan efek).
9.1.Klien dapat
menyebutkan obat-
obat yang diminum
dan kegunaannya
(jenis dosis dan
efek).
9.2.Klien dapat minum
obat sesuai
program
pengobatan.
9.1.1. Jelaskan jenis-jenis obat yang
diminum klien pada klien
dan keluarga.
9.1.2. Diskusikan manfaat obat dan
berhenti minum obat.
9.2.1. Jelaskan prinsip benar
minum obat (baca nama yang
tertera pada botol obat, dosis
obat, waktu dan cara
minum).
9.2.2. Ajarkan klien minta obat dan
minum tepat waktu.
9.2.3. Anjurkan klien melaporkan
pada perawat/dokter jika
merasakan efek yang tidak
menyenangkan.
9.2.4. Beri pujian jika klien minum
obat dengan benar.
CATATAN KEPERAWATAN
Nama : Ny. S No. RM: 029517
Tanggal
/ Jam
Pertem
uan
DIAGNO
SA
(SP)
TINDAKAN
KEPERAWATAN
EVALUASI TANDA
TANGA
N
Senin,
17 Mei
2010
jam
13.00
Perilaku
Kekerasa
n
SP1 p
- Salam terapeutik
- Mengobservasi keadaan klien
- Menciptakan lingkungan
yang nyaman
- Membantu mengungkapkan
masalah
- Mendiskusikan tanda dan
gejala marah
- Mendiskusikan PK yang
telah dilakukan dan
akibatnya
- Mengajarkan cara fisik 1
(nafas dalam)
- Menganjurkan klien
memasukkan cara nafas
dalam ke jadwal kegiatan
harian
S : - Klien mengatakan
dibawa ke RSJ karena
marah-marah (bingung dan
jengkel sebab ingin bertemu
suami tetapi tidak
kesampaian)
- Klien memaki-maki dan
memukul ibunya
- Klien mengatakan
menyesal telah melakukan
itu dan sekarang mau diajari
cara mengontrol marah
O : - Klien banyak bicara,
agak gelisah dan berjalan
mondar-mandir
- Klien tampak
mendemonstrasikan cara
nafas dalam dengan baik dan
benar
A : - Klien mampu
mempraktekkan cara nafas
dalam secara mandiri
- SP1 P cara fisik 1 nafas
dalam tercapai
Selasa,
18 Mei
2010
Jam
09.00
Perilaku
Kekerasa
n SP2 P
- Salam Terapeutik
- Mengobservasi keadaan
klien
- Melatih klien mengontrol PK
dengan cara fisik II
(memukul bantal/ kasur)
- Mengevaluasi jadwal
kegiatan harian klien
- Masalah PK teratasi
sebagian
P :
Klien :
- Ingatkan klien untuk
berlatih dan melakukan nafas
dalam secara mandiri jika
rasa marah muncul
-Ingatkan klien untuk
memasukkan ke dalan jadwal
kegiatan harian
Perawat :
-Evaluasi SP1 P (nafas
dalam)
-Lanjutkan ke SP2 P (cara
fisik 11 dengan cara
memukul bantal/ kasur/
benda-benda yang tidak
beresiko menciderai diri)
S : -Klien mengatakan
perasaannya sudah tidak
jengkel lagi
-Klien ingin diajari cara
kedua
O : -Klien tampak tenang
-Klien mempraktekkan cara
fisik II secara mandiri
A : -Klien mampu
Jam
12.30
Perilaku
Kekerasa
n SP3 P
- Meminta klien
mendemonstrasikan cara
fisik II
- Menganjurkan klien
memasukkan ke dalam
jadwal kegiatan harian
- Mengantar dan mendampingi
klien untuk mengikuti
rehabilitasi (terapi musik)
- Salam Terapeutik
- Mengobservasi keadaan klien
- Melatih klien mengotrol PK
dengan cara verbal
(mengungkapkan marah
melakukan nafas dalam dan
memukul bantal secara
mandiri
-SP1p, SP2p tercapai
masalah perilaku kekerasan
teratasi sebagian
P :
Klien :
-Ingatkan klien untuk
melakukan lagi dan terus
berlatih cara mengontrol
marah yang telah diajarkan
-Ingatkan klien untuk
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
Perawat :
-Evaluasi SP2P (cara fisik II
pukul bantal/kasur)
-Lanjutkan intervensi SP3P
(cara verbal)
S : -Klien mengatakan
merasa lebih tenang dan
tidak jengkel lagi
-Klien mengatakan mau
berlatih terus cara
mengontrol marah
O : -Klien tampak lebih
Rabu,
19 Mei
Perilaku
Kekerasa
secara asertif)
- Menganjurkan klien untuk
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
- Meminta klien untuk
mendemonstrasikan cara
verbal dalam mengontrol
marah
- Mengantarkan klien untuk
dipindah ke bangsal srikandi
- Salam Terapeutik
- Mengobservasi keadaan klien
- Mengevaluasi jadwal
tenang
-Klien melakukan cara
verbal dengan mandiri
-Klien aktif mengisi jadwal
kegiatan harian
A : -Klien mampu
melakukan cara verbal secara
mandiri
- SP1P – SP3P tercapai
masalah perilaku kekerasan
teraratasi sebagian
P :
Klien : -Ingatkan klien untuk
selalu berlatih dan
melakukan cara mengontrol
marah yang telah diajarkan
-Ingatkan klien untuk
memasukkan ke dalam
jadwal kegiatan harian
Perawat : -Evaluasi SP3P
-Lanjutkan intervensi SP4P
(dengan cara spiritual)
S : -Klien mengatakan lebih
tenang
-Klien mengatakan akan
selalu rajin beribadah
2010
Jam
09.00
n SP4 P kegiatan harian klien
- Melatih klien mengontrol PK
dengan cara spiritual
- Menganjurkan klien
memasukkan ke dalam
jadwal kegiatan harian
- Meminta pasien
mendemonstrasikan cara
mengontrol PK yang sudah
diajarkan
O : -Klien tampak senang
-Klien mempraktekkan cara
spiritual (sholat dhuha)
-Klien menyebutkan semua
cara mengontrol marah yang
telah diajarkan secara
mandiri
A : -Klien mampu
melakukan cara mengontrol
marah dengan spiritual
secara mandiri
-SP1P - SP4P tercapai
masalah perilaku kekerasan
teratasi sebagian
P :
Klien : -Ingatkan untuk
selalu memasukkan dalan
jadwal kegiatan harian
-Ingatkan klien untuk selalu
melatih dan melakukan cara
mengontrol marah yang
sudah diajarkan
Perawat : -Evaluasi SP4P
-Lanjutkan intervensi untuk
cara mengontrol marah
Jam
12.30Perilaku
Kekerasa
n SP5 P
-Salam Terapeutik
- Mengobservasi keadaan klien
- Mengevaluasi jadwal
kegiatan harian klien
- Menjelaskan cara mengontol
PK dengan minum obat
dengan minum obat
S : -Klien mengatakan
perasaannya lebih tenang
-Klien mengatakan sekarang
sudah mengerti bagaimana
cara minum obat yang benar
minum obat
- Menganjurkan klien untuk
memasukkan kedalam
jadwal kegiatan harian.
- Minta klien untuk
menyebutkan 5 benar
kegunaan dan efek
samping obat.
O : - Klien tampak
ceria, pernafasan
teratur, tidak
menunjukkan marah
lagi.
- Klien menyebutkan 5
cara mengontrol marah
dengan benar
- Klien menyebutkan 5
benar minum obat,
kegunaan dan efek
samping
A : - Klien mampu
menyebutkan 5 benar
minum obat,
kegunaan, dan efek
samping dengan benar.
- SP1 – SP5 tercapai
masalah perilaku
kekerasan teratasi
P :
- Klien :
- Ingatkan klien untuk
berlatih dan bisa
melakukan 5 cara
mengontrol marah jika
marah muncul
- Ingkatkan klien untuk
aktif mengisi jadwal
kegiatan harian
- Perawat :
- Evaluasi SP5
- Lanjutkan intervensi
untuk menjelaskan
perawatan di rumah.
Kamis,
20 Mei
2010
Jam.
12.30
Perilaku
kekerasan
(Evaluasi
sumatif)
- Mengucapkan salam
terapeutik
- Mengevaluasi jadwal
kegiatan harian klien
- Mengobservasi keadaan
klien
- Mengevaluasi
pengetahuan klien tentang
cara mengontrol marah.
- Menjelaskan kepada klien
tentang perawatan di
rumah (waktu control,
cara minum obat secara
teratur, dan membantu
S : - Klien mengatakan
merasa senang dan
lega
- Klien mengatakan
ingin segera pulang
dan bertemu dengan
anaknya
O : - Klien tampak berseri
dan senang.
- Jadwal harian aktif
diisi.
- Klien tampak mengerti
membuat jadwal kegiatan
harian di rumah)
dengan penjelasan
yang diberikan.
A : - Klien mampu
menyebutkan 5 cara
mengontrol marah.
- Klien mengerti dengan
penjelasan tentang
perawatan di rumah
dan mampu
menyebutkan kembali
- SP1 – SP5 tercapai
masalah teratasi
P :
- Klien :
- Motivasi klien untuk
minum obat secara
teratur dan rajin
control jika obat sudah
habis.
- Motivasi klien untuk
mengikuti kegiatan di
masyarakat
- Motivasi klien untuk
mengingat dan
melakukan cara
kontrol marah jika rasa
marah muncul.
- Perawat :
- Intervensi dihentikan
- Evaluasi keadaan klien
setiap hari sampai
pasien pulang.