asuhan keperawatan

35
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. T DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI RUANG SUMBODRO RSJD SURAKARTA DISUSUN OLEH : Aditya Nur Indra Ana Purnama Sari Ananing Kaeksi Nurwasti Andi Sarsito Anisa Yuandita R. U. Anna Nurhayati Bella Novita A. S. Betti Sari Nastiti Bety Puspitaningrum Cherly Yulviansi N. S. Dian Anggraini Dian Widiawati Dony Saputro

Upload: heri-puspito

Post on 30-Jul-2015

147 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Askep

TRANSCRIPT

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Ny. T DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN

DI RUANG SUMBODRO RSJD SURAKARTA

DISUSUN OLEH :

Aditya Nur Indra

Ana Purnama Sari

Ananing Kaeksi Nurwasti

Andi Sarsito

Anisa Yuandita R. U.

Anna Nurhayati

Bella Novita A. S.

Betti Sari Nastiti

Bety Puspitaningrum

Cherly Yulviansi N. S.

Dian Anggraini

Dian Widiawati

Dony Saputro

Dwi Setiyaningsih

MAHASISWA DIII KEPERAWATAN

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN

SEMESTER IV

POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA

JURUSAN DIV KEPERAWATAN

2010

ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN

Pengkajian dilakukan pada hari Senin, 18 Juni 2012 pukul 10.00 di Ruang Sembadra

RSJD Surakarta. Data diperoleh dari wawancara dengan klien, keluarga dan catatan

keperawatan.

1. Identitas pasien

Nama : Ny. T

Umur : 24 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Boyolali

Agama : Islam

Tanggal masuk : 18 Juni 2012

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

No. RM : 043502

Diagnosa : Resiko Perilaku Kekerasan

Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN

2. Identitas Penanggung Jawab

Nama : Ny. R

Umur : 45 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Boyolali

Pekerjaan : Swasta

Hubungan : Ibu Kandung

3. Alasan Masuk

Keluarga mengatakan lebih kurang satu minggu sebelum masuk Rumah Sakit

klien bingung, sulit tidur, bicara kacau, marah-marah tanpa sebab, klien suka

bicara sendiri dan mengamuk.

4. Faktor Predisposisi

a. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu. ( pertama pada tahun bulan

Juni 2011 )

b. Pengobatan sebelumnya kurang berhasil . ( Pasien minum obat harus dipaksa

dan control tidak teratur )

c. Sebelum di bawa ke RSJ, pasien belum pernah melakukan aniaya fisik

d. Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami gangguan jiwa baik

dari keluarga pasien maupun dari keluarga suami

e. Pasien mengatakan pernah mengalami pengalaman tidak menyenangkan, yaitu

bertengkar dengan ibu kandung karena ibu pasien melarang pasien bekerja di

Cafe

5. Faktor Presipitasi

Pasien mengatakan suaminya tidak mampu merawat pasien, pisah ranjang dengan

suami dan suami membawa anaknya pergi meninggalkannya

6. Pengkajian Fisik

a. Tanda-Tanda Vital

Tekanan darah : 140 / 100 mmHg

Nadi : 96 X / Menit

Suhu : 37 0 C

Respirasi : 20 X / Menit

b. Tinggi Badan : 158 cm

Berat badan : 55 kg

Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN

7. Pengkajian Psikososial

a. Genogram

Keterangan :

: Laki – laki

: Perempuan

X : Sudah meninggal dunia

------- : Tinggal dalam satu rumah

: Cerai

: Pasien atau Klien

Karena klien sakit sementara klien tinggal dengan orang tua klien, ketiga anak

klien tidak tinggal bersama karena tinggal dengan suami klien di Boyolali

b. Konsep diri

1) Gambaran diri

Klien mengatakan ditubuhnya yang paling disuka adalah wajah karena

klien merasa cantik dan bagian tubuh yang tidak disuka adalah tangan

karena terasa kaku

2) Identitas Diri

Klien sebagai seorang wanita dengan usia 24 tahun, sudah menikah dan

mempunyai 3 orang anak

3) Peran

Klien sebagai istri dan ibu dari tiga orang anaknya. Klien merasa sudah

menjadi ibu yang baik

4) Ideal Diri

Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN

Klien mengatakan bercita-cita ingin menjadi penyanyi café karena sudah

merasa suaranya bagus, selama dirumah sakit pasien mengatakan ingin

cepat pulang

5) Harga diri

Klien terkadang masih malu bila berhubungan dengan orang lain karena

dia pernahdirawat di Rumah Sakit Jiwa

c. Hubungan sosial

1) Orang yang Berarti

Klien mengatakan orang yang dekat dengan klien dan berarti bagi klien

adalah tante klien

2) Peran serta dalam Kegiatan Kelompok / Masyarakat

Klien mengatakan kurang aktif mengikuti kegiatan dari kampong tempat

tinggal bersama ibunya

3) Hambatan dalam Berhubungan dengan Orang Lain

Klien mengatakan dalam berhubungan tidak memiliki hambatan karena

klien punya banyak teman

d. Spiritual

1) Nilai dan Keyakinan

Klien mengatakan bahwa sakit yang dideritanya adalah karena sakit murni

dan disebabkan oleh depresi

2) Kegiatan Ibadah

Klien mengatakan beragama Islam dan tidak pernah menjalankan sholat 5

waktu,baik sewaktu di rumah maupun di rumah Sakit karena pasien

merasa malas

8. Status Mental

a. Penampilan

Penampilan berpakaian tidak rapi, rambut berantakan, pengguanaan pakaian

sesuai

b. Pembicaraan

Cara berbicara klien keras, cepat dan ketus, tidak mampu memulai

pembicaraan,

c. Aktivitas motorik

Klien tampak tegang, suka berdiam diri dan terkadang tampak gelisah

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN

d. Alam perasaan

Pasien tampak sedih, terkadang terlihat marah

e. Afek

Afek pasien datar, pada saat ditanya dan menjawab pertanyaan tidak ada

perubahan ekspresi wajah

f. Interaksi selama wawancara

Selama wawancara pasien tampak kurang kooperatif, mau menjawab perasaan

tapi mudah bosan

g. Persepsi

Klien mengatakan tidak mendengar bisikan-bisikan yang tidak nyata

h. Proses Pikir

Isi Pikir

Klien mengatakan tidak takut pada benda-benda tertentu (fobia) dan

klien tidak memiliki waham

Arus pikir

Pasien dapat menjawab pertanyaan dengan baik. Pembicaraan klien

singkat dan sampai pada tujuan

i. Tingkat Kesadaran

Klien mampu mengingat, tempat dan orang dengan baik

j. Daya Ingat/Memori

Memori jangka pendekpasien tidak mengalami ganggun terbukti dengan

pasien menyebutkan apa saja yang dilakukan. Pasien masih dapat mengingat

tempat, waktu dan orang dengan baik.memori jangka panjang passion juga

masih baik, terbukti pasien masih mengingat kejadian yang dialami lebih

kurang satu tahun yang lalu

k. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung

Klien mampu berkonsentrasi dan mampu berhitung sederhana

l. Pengambilan Keputusan

Saat pasien disuruh memilih mandi dulu atau makan dulu pasien memilih

mandi dulu karena bila badannya bersih makannya terasa ennak dan nyaman

9. Kebutuhan Persiapan Pulang

a. Makan

Pasien makan 3x sehari dan pasien makan sendiri tanpa bantuan orang lain

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN

b. BAB/BAK

Pasien mampu BAB/BAK secara mandiri tanpa bantuan orang lain

c. Mandi

Pasien mandi secara mandiri, pasien mandi 2x sehari, pagi dan sore, mandi

dengan air bersih dan sabun, menggosok gigi, keramas bila pasien mau, tubuh

pasien terlihat bersih

d. Berpakaian

Klien berpakaian secara mandiri, klien ganti baju 1x sehari, penampilan klien

rapid an sesuai

e. Istirahat dan Tidur

Klien istirahat di tempat tidur, klien biasa tidur malam jam 21.00 – 05.00.

klien istirahat dan tidur cukup

f. Pengobatan

Klien minum obat RISP 2 x 2 mg, dan 2 x 100 mg. klien minum obat setelah

makan, obat diberikan oleh perawat

g. Pemeliharaan Kesehatan

Klien dianjurkan minum obat secara teratur. System pendukungnya adalah

keluarga

h. Aktivitas di Rumah

Klien mampu memasak, bersih-bersih rumah, merawat anaknya

i. Kegiatan di Luar Rumah

Klien mampu melakukan perjalanan baik jalan kaki maupun kendaraaan

umum

10. Mekanisme Koping

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN

Mekanisme koping mal adaptif karena klien mengatakan kalau ada masalah

memilih diam dan menyimpan masalah sendiri, tidak suka curhat dengan orang

lain, biasanya bila klien mempunyai masalah mekanisme koping yang dilakukan

adalah ingin pergi ngluyur dan minum-minuman keras

11. Masalah Psikososial dan Lingkungan

a. Dukungan kelompok dari keluarga

b. Klien memilih diam jika mempunyai masalah, atau npergi dari rumah

12. Pengetahuan Kurang Tentang

Klien mengatakan kurang tahu tentang gangguan jiwa yang dialaminya, klien

merasa sehat dan ingin cepat pulang

13. Aspek Medik

Risperidon (RISP) 2 x 2 mg

Clorpromazin (CPZ) 2 x 100 mg

B.DATA FOKUS dan ANALISA DATA

Hari,tanggal Data Fokus Diagnosa Keperawatan

Senin,18 Juni

2012

DS :

-Klien mengatakan pernah

mengalami pengalaman yang tidak

menyenangkan yaitu bertengkar

dengan ibu pasien

-Klien mengatakan marah dan

kecewa dengan suaminya karena

tidak mau merawat dirinya

DO :

Resiko Perilaku Kekerasan

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN

-Pasien tampak gelisah

-Pasien terlihat sering mondar

mandir

-Pembicaraan pasien ketus

-Pasien tampak kaku dan tegang

-Ekspresi pasien saat menjawab

pertanyaan dan tentang suami pasien

marah.

-Pasien tampak tyegang dan

pandangan mata tajam

Senin,18 Juni

2010

DS :

-Klien mengatakan dulu pernah

punya pengalaman dibenci oleh

buliknya.

-Klien mengatakan marah dan

kecawa dengansuami pasien karena

suami pasien tidak mau merawat

pasien

DO :

-Klien

-Klien kadang lebih sering

menunduk,perasaan tidak

mampu,peka terhadap kritikan.

HDR

C. POHON MASALAH

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN

Resiko mencedirai diri,orang lain,lingkungan

Resiko Perilaku Kekerasan

HDR

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko perilaku kekerasan

2. Harga diri rendah

E. INTERVENSI KEPERAWATAN

TG

L

NO.

DX

PERENCANAAN

INTERVENSI

TUJUANKRITERIA

EVALUASI

1 TUM :

Klien tidak

melakukan

tindakan kekerasan

TUK :

1. Klien dapat

membina

hubungan saling

percaya.1.1. Klien mau

membalas salam.

1.2. Klien mau

1.1.1. Beri salam/ panggil nama

klien.

1.1.2. Sebutkan nama perawat

Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN

menjabat tangan.

1.3. Klien mau

menyebutkan

nama.

1.4. Klien mau

tersenyum.

1.5. Klien mau kontak

mata.

1.6. Klien mau

mengetahui nama

perawat.

1.7. Menyediakan

waktu untuk

kontrak.

sambil jabat tangan.

1.1.3. Jelaskan maksud hubungan

interaksi.

1.1.4. Jelaskan tentang kotrak yang

akan dibuat.

1.1.5. Beri rasa aman dan sikap

empati.

1.1.6. Lakukan kontak singkat tapi

sering.

2. Klien dapat

mengidentifikasi

penyebab

perilaku

kekerasan.

2.1.Klien dapat

mengungkap kan

perasaannya.

2.2.Klien dapat

mengungkap kan

penyebab perasaan

jengkel/kesal (dari

diri sendiri, dari

lingkungan/ orang

lain).

2.1.1. Beri kesempatan untuk

mengung kapkan perasaan

nya.

2.1.2. Bantu klien untuk mengung

kapkan penyebab jengkel/

kesal.

Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN

3. Klien dapat

mengidentifikasi

tanda-tanda

perilaku

kekerasan.

3.1.Klien dapat

mengungkap kan

perasaan saat

marah/jengkel

3.2.Klien dapat

menyimpulkan

tanda-tanda

jengkel/kesal yang

dialami.

3.1.1. Anjurkan klien

mengungkapkan yang

dialami saat marah/jengkel.

3.1.2. Observasi tanda perilaku

kekerasan pada klien.

3.2.1. Simpulkan bersama klien

tanda-tanda jengkel/ kesal

yang dialami klien.

4. Klien dapat

mengidentifikasi

perilaku

kekerasan yang

biasa dilakukan.

4.1.Klien dapat

mengungkap kan

perilaku kekerasan

yang biasa

dilakukan.

4.2.Klien dapat

bermain peran

dengan perilaku

kekerasan yang

biasa dilakukan.

4.3.Klien dapat

mengetahui cara

yang biasa dapat

menyesuaikan atau

4.1.1. Anjurkan klien untuk

mengungkapkan perilaku

kekerasan yang biasa

dilakukan klien.

4.1.2. Bantu klien bermain peran

sesuai dengan perilaku

konsumen yang biasa

dilakukan.

4.1.3. Bicarakan dengan klien

apakah dengan cara yang

klien lakukan masalahnya

selesai ?

Page 13: ASUHAN KEPERAWATAN

tidak.

5. Klien dapat

mengidentifikasi

akibat perilaku

kekerasan.

5.1.Klien dapat

menjelaskan akibat

dari cara yang

digunakan klien.

5.1.1. Bicarakan akibat/kerugian

dari cara yang dilakukan

klien.

5.1.2. bersama klien menyimpulkan

akibat cara yang digunakan

oleh klien.

5.1.3. Tanyakan pada klien apakah

ingin mempelajari cara baru

yang sehat ?

6. Klien dapat

mengidentifikasi

cara konstruktif

dalam merespon

terhadap

kemarahan.

6.1.Klien dapat

melakukan cara

berespon terhadap

kemarahan secara

konstruktif.

6.1.1. Tanyakan pada klien “apakah

ia ingin mempelajari cara

baru yang sehat

6.1.2. Berikan pujian jika klien

mengetahui cara lain yang

sehat.

6.1.3. Diskusikan dengan klien cara

lain yang sehat.

a. Secara fisik, tarik nafas dalam

jika sedang kesal/ memukul

bantal /kasur atau olah raga atau

pekerjaan yang memerlukan

tenaga.

b. Secara verbal katakan bahwa

anda sedang

kesal/tersinggung/jengkel (saya

Page 14: ASUHAN KEPERAWATAN

kesal anda berkata seperti itu,

saya marah karena mama tidak

memenuhi keinginan saya).

c. Secara sosial, lakukan dalam

kelompok cara-cara marah yang

sehat, latihan asertif, latihan

manajemen perilaku kekerasan.

d. Secara spiritual, anjurkan klien

sembahyang, berdoa/ibadah lain,

meminta pada Tuhan untuk

diberikan kesabaran, mengadu

pada Tuhan kekerasan/

kejengkelan.

7. Klien dapat

mendemonstrasi

kan cara

mengontrol

perilaku

kekerasan.

7.1.Klien dapat

mendemonstrasikan

cara mengontrol

perilaku kekerasan

Fisik tarik nafas

dalam, olah raga

menyiram

tanaman.

Verbal

mengatakan nya

secara langsung

dengan tidak

menyakiti.

Spiritual sembah

yang, berdoa

atau ibadah

klien.

7.1.1. Bantu klien memilih cara

yang paling tepat untuk klien.

7.1.2. Bantu klien mengidentifikasi

manfaat cara yang dipilih.

7.1.3. Bantu klien untuk

menstimulasi cara tersebut

(role play).

7.1.4. Beri reinforcement positif

atau keberhasilan klien

menstimulasi cara tersebut.

7.1.5. Anjurkan klien untuk

menggunakan cara yang telah

dipelajari saat jengkel/

marah.

Page 15: ASUHAN KEPERAWATAN

8. Klien mendapat

dukungan

keluarga dalam

mengontrol

perilaku

kekerasan.

8.1.Keluarga klien

dapat :

Menyebut kan

cara merawat

klien yang

berperilaku

kekerasan.

Mengungkapkan

rasa puas dalam

merawat klien.

8.1.1. Identifikasi kemampuan

keluarga merawat klien dari

sikap apa yang telah

dilakukan keluarga terhadap

klien selama ini.

8.1.2. Jelaskan peran serta keluarga

dalam merawat klien.

8.1.3. Jelaskan cara merawat klien :

Terkait dengan cara

mengontrol perilaku marah

secara konstruktif.

Sikap tenang bicara tenang

dan jelas.

Membantu klien mengenal

penyebab ia marah.

8.1.4. Bantu keluarga

mendemonstrasikan cara

merawat klien.

8.1.5. Bantu keluarga mengung

kapkan perasaan nya setelah

melakukan demontrasi

9. Klien dapat

menggunakan

obat-obatan yang

diminum dan

keguaannya

(jenis, waktu,

dosis dan efek).

9.1.Klien dapat

menyebutkan obat-

obat yang diminum

dan kegunaannya

(jenis dosis dan

efek).

9.2.Klien dapat minum

obat sesuai

program

pengobatan.

9.1.1. Jelaskan jenis-jenis obat yang

diminum klien pada klien

dan keluarga.

9.1.2. Diskusikan manfaat obat dan

berhenti minum obat.

9.2.1. Jelaskan prinsip benar

minum obat (baca nama yang

tertera pada botol obat, dosis

obat, waktu dan cara

minum).

9.2.2. Ajarkan klien minta obat dan

Page 16: ASUHAN KEPERAWATAN

minum tepat waktu.

9.2.3. Anjurkan klien melaporkan

pada perawat/dokter jika

merasakan efek yang tidak

menyenangkan.

9.2.4. Beri pujian jika klien minum

obat dengan benar.

CATATAN KEPERAWATAN

Page 17: ASUHAN KEPERAWATAN

Nama : Ny. S No. RM: 029517

Tanggal

/ Jam

Pertem

uan

DIAGNO

SA

(SP)

TINDAKAN

KEPERAWATAN

EVALUASI TANDA

TANGA

N

Senin,

17 Mei

2010

jam

13.00

Perilaku

Kekerasa

n

SP1 p

- Salam terapeutik

- Mengobservasi keadaan klien

- Menciptakan lingkungan

yang nyaman

- Membantu mengungkapkan

masalah

- Mendiskusikan tanda dan

gejala marah

- Mendiskusikan PK yang

telah dilakukan dan

akibatnya

- Mengajarkan cara fisik 1

(nafas dalam)

- Menganjurkan klien

memasukkan cara nafas

dalam ke jadwal kegiatan

harian

S : - Klien mengatakan

dibawa ke RSJ karena

marah-marah (bingung dan

jengkel sebab ingin bertemu

suami tetapi tidak

kesampaian)

- Klien memaki-maki dan

memukul ibunya

- Klien mengatakan

menyesal telah melakukan

itu dan sekarang mau diajari

cara mengontrol marah

O : - Klien banyak bicara,

agak gelisah dan berjalan

mondar-mandir

- Klien tampak

mendemonstrasikan cara

nafas dalam dengan baik dan

benar

A : - Klien mampu

mempraktekkan cara nafas

dalam secara mandiri

- SP1 P cara fisik 1 nafas

dalam tercapai

Page 18: ASUHAN KEPERAWATAN

Selasa,

18 Mei

2010

Jam

09.00

Perilaku

Kekerasa

n SP2 P

- Salam Terapeutik

- Mengobservasi keadaan

klien

- Melatih klien mengontrol PK

dengan cara fisik II

(memukul bantal/ kasur)

- Mengevaluasi jadwal

kegiatan harian klien

- Masalah PK teratasi

sebagian

P :

Klien :

- Ingatkan klien untuk

berlatih dan melakukan nafas

dalam secara mandiri jika

rasa marah muncul

-Ingatkan klien untuk

memasukkan ke dalan jadwal

kegiatan harian

Perawat :

-Evaluasi SP1 P (nafas

dalam)

-Lanjutkan ke SP2 P (cara

fisik 11 dengan cara

memukul bantal/ kasur/

benda-benda yang tidak

beresiko menciderai diri)

S : -Klien mengatakan

perasaannya sudah tidak

jengkel lagi

-Klien ingin diajari cara

kedua

O : -Klien tampak tenang

-Klien mempraktekkan cara

fisik II secara mandiri

A : -Klien mampu

Page 19: ASUHAN KEPERAWATAN

Jam

12.30

Perilaku

Kekerasa

n SP3 P

- Meminta klien

mendemonstrasikan cara

fisik II

- Menganjurkan klien

memasukkan ke dalam

jadwal kegiatan harian

- Mengantar dan mendampingi

klien untuk mengikuti

rehabilitasi (terapi musik)

- Salam Terapeutik

- Mengobservasi keadaan klien

- Melatih klien mengotrol PK

dengan cara verbal

(mengungkapkan marah

melakukan nafas dalam dan

memukul bantal secara

mandiri

-SP1p, SP2p tercapai

masalah perilaku kekerasan

teratasi sebagian

P :

Klien :

-Ingatkan klien untuk

melakukan lagi dan terus

berlatih cara mengontrol

marah yang telah diajarkan

-Ingatkan klien untuk

memasukkan dalam jadwal

kegiatan harian

Perawat :

-Evaluasi SP2P (cara fisik II

pukul bantal/kasur)

-Lanjutkan intervensi SP3P

(cara verbal)

S : -Klien mengatakan

merasa lebih tenang dan

tidak jengkel lagi

-Klien mengatakan mau

berlatih terus cara

mengontrol marah

O : -Klien tampak lebih

Page 20: ASUHAN KEPERAWATAN

Rabu,

19 Mei

Perilaku

Kekerasa

secara asertif)

- Menganjurkan klien untuk

memasukkan dalam jadwal

kegiatan harian

- Meminta klien untuk

mendemonstrasikan cara

verbal dalam mengontrol

marah

- Mengantarkan klien untuk

dipindah ke bangsal srikandi

- Salam Terapeutik

- Mengobservasi keadaan klien

- Mengevaluasi jadwal

tenang

-Klien melakukan cara

verbal dengan mandiri

-Klien aktif mengisi jadwal

kegiatan harian

A : -Klien mampu

melakukan cara verbal secara

mandiri

- SP1P – SP3P tercapai

masalah perilaku kekerasan

teraratasi sebagian

P :

Klien : -Ingatkan klien untuk

selalu berlatih dan

melakukan cara mengontrol

marah yang telah diajarkan

-Ingatkan klien untuk

memasukkan ke dalam

jadwal kegiatan harian

Perawat : -Evaluasi SP3P

-Lanjutkan intervensi SP4P

(dengan cara spiritual)

S : -Klien mengatakan lebih

tenang

-Klien mengatakan akan

selalu rajin beribadah

Page 21: ASUHAN KEPERAWATAN

2010

Jam

09.00

n SP4 P kegiatan harian klien

- Melatih klien mengontrol PK

dengan cara spiritual

- Menganjurkan klien

memasukkan ke dalam

jadwal kegiatan harian

- Meminta pasien

mendemonstrasikan cara

mengontrol PK yang sudah

diajarkan

O : -Klien tampak senang

-Klien mempraktekkan cara

spiritual (sholat dhuha)

-Klien menyebutkan semua

cara mengontrol marah yang

telah diajarkan secara

mandiri

A : -Klien mampu

melakukan cara mengontrol

marah dengan spiritual

secara mandiri

-SP1P - SP4P tercapai

masalah perilaku kekerasan

teratasi sebagian

P :

Klien : -Ingatkan untuk

selalu memasukkan dalan

jadwal kegiatan harian

-Ingatkan klien untuk selalu

melatih dan melakukan cara

mengontrol marah yang

sudah diajarkan

Perawat : -Evaluasi SP4P

-Lanjutkan intervensi untuk

cara mengontrol marah

Page 22: ASUHAN KEPERAWATAN

Jam

12.30Perilaku

Kekerasa

n SP5 P

-Salam Terapeutik

- Mengobservasi keadaan klien

- Mengevaluasi jadwal

kegiatan harian klien

- Menjelaskan cara mengontol

PK dengan minum obat

dengan minum obat

S : -Klien mengatakan

perasaannya lebih tenang

-Klien mengatakan sekarang

sudah mengerti bagaimana

cara minum obat yang benar

minum obat

- Menganjurkan klien untuk

memasukkan kedalam

jadwal kegiatan harian.

- Minta klien untuk

menyebutkan 5 benar

kegunaan dan efek

samping obat.

O : - Klien tampak

ceria, pernafasan

teratur, tidak

menunjukkan marah

lagi.

- Klien menyebutkan 5

cara mengontrol marah

dengan benar

- Klien menyebutkan 5

benar minum obat,

kegunaan dan efek

samping

A : - Klien mampu

menyebutkan 5 benar

minum obat,

kegunaan, dan efek

samping dengan benar.

- SP1 – SP5 tercapai

masalah perilaku

Page 23: ASUHAN KEPERAWATAN

kekerasan teratasi

P :

- Klien :

- Ingatkan klien untuk

berlatih dan bisa

melakukan 5 cara

mengontrol marah jika

marah muncul

- Ingkatkan klien untuk

aktif mengisi jadwal

kegiatan harian

- Perawat :

- Evaluasi SP5

- Lanjutkan intervensi

untuk menjelaskan

perawatan di rumah.

Kamis,

20 Mei

2010

Jam.

12.30

Perilaku

kekerasan

(Evaluasi

sumatif)

- Mengucapkan salam

terapeutik

- Mengevaluasi jadwal

kegiatan harian klien

- Mengobservasi keadaan

klien

- Mengevaluasi

pengetahuan klien tentang

cara mengontrol marah.

- Menjelaskan kepada klien

tentang perawatan di

rumah (waktu control,

cara minum obat secara

teratur, dan membantu

S : - Klien mengatakan

merasa senang dan

lega

- Klien mengatakan

ingin segera pulang

dan bertemu dengan

anaknya

O : - Klien tampak berseri

dan senang.

- Jadwal harian aktif

diisi.

- Klien tampak mengerti

Page 24: ASUHAN KEPERAWATAN

membuat jadwal kegiatan

harian di rumah)

dengan penjelasan

yang diberikan.

A : - Klien mampu

menyebutkan 5 cara

mengontrol marah.

- Klien mengerti dengan

penjelasan tentang

perawatan di rumah

dan mampu

menyebutkan kembali

- SP1 – SP5 tercapai

masalah teratasi

P :

- Klien :

- Motivasi klien untuk

minum obat secara

teratur dan rajin

control jika obat sudah

habis.

- Motivasi klien untuk

mengikuti kegiatan di

masyarakat

- Motivasi klien untuk

mengingat dan

melakukan cara

kontrol marah jika rasa

marah muncul.

- Perawat :

Page 25: ASUHAN KEPERAWATAN

- Intervensi dihentikan

- Evaluasi keadaan klien

setiap hari sampai

pasien pulang.