asuhan kebidanan diabetes mellitus rini

35
LAPORAN PENDAHULUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA NUTRISI A. Pengertian Pengertian nutrisi adalah elemen penting untuk proses dan fungsi tubuh. Nutrisi adalah substansi organic yang digunakan untuk fungsi normal dari system tubuh, pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan. Nutrisi didapatkan dari makananan dan cairan yang selanjutnya diasimiilasi oleh tubuh/ Nutrisi adalah zat-zat gizi yang lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya, serta mengeluarkan sisinya. B. Status nutrisi Pemecahan makanan, pencernaan, absarpsi dan asupan makanan merupakan factor penting dalam menentukan status nutrisi, keseimbangan energy jiga pemasukan energi dan pengeluaran energy seimbang. 1) Pemasukan Energi

Upload: rachman-jadul

Post on 04-Aug-2015

91 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: ASUHAN KEBIDANAN Diabetes Mellitus Rini

LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

NUTRISI

A. Pengertian

Pengertian nutrisi adalah elemen penting untuk proses dan fungsi

tubuh. Nutrisi adalah substansi organic yang digunakan untuk fungsi normal

dari system tubuh, pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan. Nutrisi

didapatkan dari makananan dan cairan yang selanjutnya diasimiilasi oleh

tubuh/

Nutrisi adalah zat-zat gizi yang lain yang berhubungan dengan

kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia

untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan

menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya,

serta mengeluarkan sisinya.

B. Status nutrisi

Pemecahan makanan, pencernaan, absarpsi dan asupan makanan

merupakan factor penting dalam menentukan status nutrisi, keseimbangan

energy jiga pemasukan energi dan pengeluaran energy seimbang.

1) Pemasukan Energi

Adalah yang dihasilkan selama oksidasi makanan, makanan merupakan

sumber utama energy manusia dan makanan yang dimakan kemudian

dipecahkan secara kimia menjadi protein, lemak dan karbohidrat, besar

energi dengan satuan kalori (k/kkal) ketika makanan tidak tersedia terjadi

pemecahan glokegen yang merupakan cadangan karbohidrat yang

disimpan dalam hati dan jaringan otot.

- Pemcahan glikogen menjadi glukosa karbodioksida, dan jaringan otot

- Penyusunan glukosa kebentuk glekogen disebut gflikogensis

- Perubahan asam amine dan gliseral menjadi glukosa disebut

glukoeneogensis

Page 2: ASUHAN KEBIDANAN Diabetes Mellitus Rini

2) Pengeluaran energi

Adalah energi yang digunakan oleh tubuh untuk mensuport

jaringan dan fungsi-fungsi organ tubuh, cadangan energi tubuh terbentuk

dari senyawa fosfat seperti odenosis tripospat (ATP) kebutuhan energi

seseorang ditemukan oleh basal metabolisme rate (BMR) dan aktivitas

fisik.

Jika nilai pemasukan energi lebih kecil dari pengeluaran makanan

terjadi keseimbangan negatif dengan cadangan makanan dikeluarkan,

maka terjadi berakibat pada penurunan BB dan sebaliknya

3) Basal metabolisme rate

Adalah energi yang digunakan tubuh pada saat istirahat, yaitu

untuk kegiatan fungsi tubuh seperti pergerakan jantung, pernafasan,

peristaltic usus dan kegiatan kelenjar- kelenjar tubuh.

Kebutuhan kalori basal dipengaruhi oleh :

- Usia

- Jenis kelamin

- TB dan BB

- Kelainan endokrin

- Suhu lingkungan

- Keadaan sakit

- Keadaan hamil dalam keadaan stress dan ketegangan

Kegiatan yang membutuhkan energi antara lain

1. Vibal kehidupan, pernafasan, sirkulasi darah, suhu tubuh.

2. Kegiatan mekanik pada otak

3. Aktivitas otot dan saraf

4. Energi kimia untuk membangun jaringan enzim dan hormane

5. Sekresi ciaran pencernaan

6. Absorsi zat-zat gizi disaluran pencernaan

7. Pengeluaran hasil metabolisme

Page 3: ASUHAN KEBIDANAN Diabetes Mellitus Rini

Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan energi

1. Peningkatan BMR

2. Aktivitas tubuh

3. Faktor usia

4. Suhu lingkungan

5. Penyakit/status kesehatan.

elemen-elemen/zat gizi terdiri atas :

karbohidrat, proteinm lemak, vitamin, mineral dan air

C. Jenis-jenis Nutrisi

1) Makro Nutrisi terdiri dari

a. Karbohidrat senyawa-senyawa yang terdiri dari elemen karbon,

hydrogen dan oksigen, kemudian terbagi menjadi gula atau karbohidrat

sederhana dan komplek. Karbbohidrat sangat bermanfaat karena

penghasil eneri dan penghasil erat dapat ditemukan dalam 2 hal

- Tepung : beras, roti, kentang, kacang-kacangan

- Gula : coklat, permen, kue

Jenis karbohidrat – monosakarida, disakarida, dan polisakarida

Fungsi karbohidrat

a) sumber energy yang murah

b) sumber energi utama bagi otak dan saraf

c) membuat cadangan tenaga tubuh

d) pengaturan metabolisme lemak

e) memberikan rasa kenyang

b. Protein (Sumber energi 4 kkal/gram)

Berfungsi sebagai pertumbuhan, mampertahankan dan mencegah

mengganti jaringan tubuh, serta menjaga proses fullogis tubuh karena

sebagai tahan pembantu hormone, protein, plasma, antibody dan

kromoson.

Berdasarkan susunan kimia – kimia protein dapat dibagi menjadi 3

golongan :

1) protein sederhana

Page 4: ASUHAN KEBIDANAN Diabetes Mellitus Rini

2) protein bersenyawa

3) turunan dari protein

Fungsi protein

- Untuk keseimbangan cairan

- Pertubuhan dan pemeliharaan jaringan

- Pengaturan metabolisme dalam bentuk enzim dan hormone

- Sumber energi disamping karbohidrat dan lemas

- Dalam kromosom protein berperan sebagai tempat menyiapkan

dan meneruskan sifat keturunan

Sumber protein

a. Protein hewani

b. Protein nabati.

c. Lemak (kalori 9 kkal)

sumber energy paling besar, energi simpanan untuk tubuh dan

akan dibakar saat dibutuhkan, jika masukan lemak kurang mencukupi

kebutuhan tubuh akan mudah terjadi penyakit dan dapat restradisi

pertumbuhan jika berlebihan dapat meningkatkan BB (obesitas) dan

kadar kolesterol lemak dibagi menjadi 2:

1. Lemak jenuh

2. lemak tak jenuh

Fungsi lemak

- Memberikan kalori dimana setiap 1 gram lemak dalam peristiwa

oksidasi akan memberikan kalori sebanyak 9 kkal

- Melarutkan vitamin sehingga dapat diserap oleh dinding usus.

- Memberikan asam-asam lemak esensial.

Page 5: ASUHAN KEBIDANAN Diabetes Mellitus Rini

2) Mikronutrisi

a. Vitamin

Adalah substansi organic keberadaannya sangat sedikit pada makanan

dan tidak dapat dibuat dalam tubuh. vitamin sangat berperan dalam

proses metabolisme karena berfungsi sebagai katalisater.

Macam-macam vitamin

1. vitamin larut lemak : A – D – E – K

2. vitamin larut air : vitamin B komplek B1, B2, B3, B4 serta vitamin

C.

Fungsi utama vitamin

- Untuk pertumbuhan

- Untuk perkembangan

- Untuk pemeliharaan kesehatan

b. Mineral

Adalah elemen organic esensial untuk tubuh karena peranannya

sebagai katalis dalam reaksi biokimia.

1. Makro mineral : kebutuhan tubuh 100 mg atau missal kalsium,

magnesium, forfat.

2. Mikro mineral : Kebutuhan tubuh < 100 mg misal, klorida,

yodium, zink.

Fungsi mineral

1. Membangun jaringan tulang

2. Mengatur tekanan osmetik dalam tubuh

3. Memberikan elektrolit untuk keperluan otot dan saraf

4. Membuat berbagai enzim

Page 6: ASUHAN KEBIDANAN Diabetes Mellitus Rini

Asupan nutrisi dalam tubuh

1) lemak (termasuk lemak jenuh) tidak lebih dari 30% kalori harian total,

lemak jenuh manis tidak > 10% kalori/hari.

2) Kolesterol : tidak > 300 mg/hari

3) Karbohidrat : 60% dari kalori harian

4) Protein : 10% dari kalori harian

5) Serat : 11,5 9/1000 kalori/hari

6) Natrium : tidak > 2400 mg/hari

7) Kalsium : tidak > 3500 mg/hari

8) Vitamin A : 5000 internasional

9) Vitamin C : 60 mg

10) Tiamin (vit. B2) : 1,3 mg

11) Bitoplasin (vit. B2) 1,7 mg

12) Aliqsin (vit. B3) 20 mg

13) Kalsium : 1000 mg

14) Zat besi : 18 mg

15) Vitamin E : 30 IV

16) Vitamin B6 : 2 mg

17) Asam folat : 0,4 mg (400 meg)

18) Vitamin B12 : 6 mg

19) Fasfor : 1000 mg

20) Yodium : 150 mg

21) Asam pantofenal : 10 mg

22) Biotin : 0,3 mg (30 meg)

23) Zink : 15 mg

24) Maghesium : 400 mg

Patofisiologi

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi melalui proses system

pencernaan yang mulai dari mulut dengan pelepasan air liur (saliva).

Kemudian kelambung dan sebagian besar di usus halus. Proses ini

Page 7: ASUHAN KEBIDANAN Diabetes Mellitus Rini

melibatkan, enzim-enzim skretotik yang spesifik untuk berbagai zat

makanan dan bekerja untuk menguraikan karbohidrat menjadi gula

sederhana. Lemak menjadi asam lemak bebas dan monogliserida ini. Zat-

zat gizi kemudian diserap menembus usus, kemudian didistribusikan ke

cairan ekstraseluler untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh, akan tetapi

keadaan tidak seimbang dalam konsumsi asupan makanan baik berlebihan

ataupun kurang dari yang diperlukan akan berdampak negative.

Ada 3 zat penghasil energi yang jika berlebih dalam tubuh akan

diubah menjadi lemak dan ditimbun pada tempat-tempat tertentu dalam

bentuk klikogen. Demikian sebaliknmya energi kurang dari dalam tubuh

akan memecah glikogen dalam otot

Penilaian status Gizi dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi

Penilaian yang digunakan adalah A-B-C-D (Anthropometric, biokimia,

clenical sign, dietary tistory)

1) Antropometrik

Mengukur besar komposisi tubuh, efektif untuk mengetahui status protein

dan kalori, meliputi TB, BB, lipatan kulit dan lingkar lengan

2) Biokimia

- Indicator Hb dan hematokrit

Hb turun berarti kekurangan Fe dan terjadi anemia

Hematrokit meningkat berarti dehidrasi

- Albumin serum

Albumin berguna sebagai indikator kekurangan protein yang berat

karena dalam tubuh kita banyak albumin seperti penyakit hati, infeksi

dan gangguan absorbsi

- Transferin

Adalah protein darah yang membawa besi dan menstrasportya

keseluruh tubuh

- Menghitung total limfosit

Kurang kalori protein dan defisiensi nutrisi yang serius dapat menekan

sistem imun limfosit total berkurang, karena terjadi penurunan protein

Page 8: ASUHAN KEBIDANAN Diabetes Mellitus Rini

- Keseimbangan nitrogen

Untuk memperkirakan derajat protein yang sedang digunakan dan

diubah dalam tubuh, tes untuk mengukur nitrogen adalah : blood urea

ritrogen (bun), UUN (urine urea nitrogen) diperlukan pengumpulan

urine 24 jam

- Ekskresi kreatinin

Digunakan untuk refleks total masa otot, pada atropi otot rangka

karena malnutrisi dapat menurunkan ekskresi kreatinin. Pengukuran

kreatin dengan pengumpulan urine 24 jam. Standar ekskresi kreatin

dipengaruhi oleh jenis kelamin dan TB.

3) Clinican sign/ Gejala klinis

Organ tubuh Tanda-tanda normal Tanda-tanda abnormalRambut Mengkilat, tidak kering/

berminyak Berminyak, kering, kusam

Kulit Halus, lembab, turgor baik Kering, berminyak, ruam, kasar bersisik, memar

Mata Cemerlang, bersih Kering, merahLidah Pink, basah Merah, tidak belah, bengkakMembran mukosa Pink, merah, basah, HR &

TDMerah, kering, retak

Kardiovaskuler Normal, irama jantung teratur

Turun, irregular

Otot Pertumbuhan baik, kuat, turun baik, lemak di bawah kulit (+)

Tenus buruk, gangguan tingkat perkembangan

Gastrointestinal Nafsu makan baik, eliminasi teratur, normal

Anoreksia, ketidak mampuan mencerna, diare, konstipasi

Energi Semangat, energik, dapat, tidur dengan baik

Energi, menurun, lelah, apatis, kurang tidur

Neurologi Reflek normal, waspada perhatian (+), emosi stabil

Reflek menurun, mudah marah, perhatian menurun, binggung, emosi labil

BB Normal : BB, TB, seimbang sesuai usia

> BB/ < BB

4) Dictary History

Umumnya terdiri dari data tentang pola dan kebiasaan makan, pemilihan

makanan, pembatasan, intake cairan setiap hari, penggunaan suplemen,

vitamin dan mineral termasuk masalah diet seperti kesulitan menggunyak,

aktivitas fisik, riwayat kesehatan dan cara penyediaan.

Page 9: ASUHAN KEBIDANAN Diabetes Mellitus Rini

Tindakan untuk mengatasi masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi

a. Pemberian nutrisi melalui oral

Pemberian nutrisi melalui oral merupakan tindakan pasien yang tidak mampu

memenuhi kebutuhan nutrisi secara mandiri Tindakan yang dilakukan adalah

dengan membantu memberikan makanan atau nutrisi pasien dan

membangkitkan selera makan pasien

b. Pemberian nutrisi melalui pipa lambung

Pemberian nutrisi melalui pipa lambung merupakan tindakan pada pasien

yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara oral, tujuannya untuk

memenuhi kebutuhan nutrisi pasien.

Page 10: ASUHAN KEBIDANAN Diabetes Mellitus Rini

KONSEP MEDIS

A. Pengertian Diabetes Mellitus

Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang

ditandai untuk kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemi (brunner

dan suddarh) diabetes mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada

seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula

(glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolute maupun relative

(Arjatmo, 2002).

B. Klasifikasi

Klasifikasi diabetes mellitus sebagai berikut :

3. Tipe I : Diabetes mellitus tergantung insulin (IDDM)

4. tipe II : Diabetes mellitus tidak tergantung insulin (IDDM)

5. Diabetes mellitus yang berhubungan dengan keadaan atesi sindrom

lainnya.

6. Diabetes : mellitus clestasienal (GDM)

C. Etiologi

8. Diabetes mellitus tipe I

a. Faktor genetia

Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes mellitus tipe I itu senderita,

tetapi mewarisi suatu prediposisi atau kecenderungan genetic kearah

terjadinya diabetes mellitus tipe I, kecenderungan genetic ini

ditemukan pada individu yang memiliki tipe antigen HLA.

b. Faktor-Faktor

Adanya respon euteimun yang merusakan respon abnormal dimana

antibody terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara beraksi

terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai

jaringan asing, yaitu antibody rid sel-sel mau lagerthans dan insulin

endogen.

Page 11: ASUHAN KEBIDANAN Diabetes Mellitus Rini

c. Factor lingkungan

Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses auturmun yang

menimbulkan destriksi sel beta.

9. Diabetes meliitus tipe II

Mekanisme yang tepat yang menyebabkan fesistensi insulin dan

gangguan sekresi insulin pada diabetes mellitus tipe II masih belum

diketahui factor enetis memegang peranan dalam proses terjadinya

resistensi insulin.

Factor resiko :

a. Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia diabetes 65

tahun)

b. Obesitas

c. Riwayat keluarga

D. Tanda dan Gejala

Keluhan umum pasien diabetes mellitus umumnya tidak ada,

sebaliknya yang sering mengganggu pasien adalah keluhan akibat komplikasi

degoeratif kronik pada pembuluh darah dan saraf pada diabetes mellitus lansia

terdapat perubahan patofisiologi akibat proses mena. Sehingga gambaran

klinisnya berfarisasi, dari kasus tanpa gejala sampai kasus dengan komplikasi

yang luas.

Keluhan yang sering muncul adalah :

- Adanya gangguan penglihatan karena katarak

- Rasa kesemutan pada tungkai serta

- Kelemahan otot (neutipasi perifer)

- Luka pada tungkai yang suka sembuh dengan pengobatan lazim

Menurut sapartodo gejala akibat diabetes mellitus pada usia lanjut yang sering

ditemukan adalah :

1. Katarak

2. glaucama

Page 12: ASUHAN KEBIDANAN Diabetes Mellitus Rini

3. retinopati

4. gatal sedarah kulit

5. infeksi bakteri kulit

6. pruitus vulvae

7. infeksi jamur kulit

8. dermatopati

9. nenopati perifer

10. neusropati visceral

11. amiotripi

12. ulkus Neurotrapik

13. penyakit ginjal

14. penyakit pembuluh darah perifer

15. penyakit koroner

16. penyakit pembuluh darah otak

17. hipertensi

osmatic dicusis akibat glukosuria tertunda disebabkan ambang ginjal

yang tinggi dan dapat muncul keluhan nakturia disertai gangguan tidur atau

bahkan inkontinesia urin

E. Pemeriksaan Penunjang

1. Glukosa darah sewaktu

2. kadar glukosa darah puasa

3. tes teleransi glukosa

criteria diagnostic WHO untuk diabetes mellitus 2 kali pemeriksaan :

1) Glukosa plasma sewaktu > 200 mg/dl (11,1 m mol/l)

2) Glukosa plasma prasa > 140 mg/dl (7,8 m mol/l)

3) Glukosa plasma dari sampel yang 2 jam kemudian sesudah mengkonsumsi

75 gr karbihidrat (2 jam post prandial (PP) > 200 mg/dl)

Page 13: ASUHAN KEBIDANAN Diabetes Mellitus Rini

F. Penatalaksanaan

Tujuan utama terapi diabetes mellitus adalah mencoba menormalkan

aktivitas insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi

komplikasi veskuler serta neuropati, tujuan terapeutik pada setiap tipe diabetes

mellitus adalah mencapai kadar glokosa normal, ada 5 komponen dalam

penatalaksanaan.

1) Diet

2) Latihan

3) Pemantauan

4) Terapi (jika diperlukan)

5) Pendidikan

Page 14: ASUHAN KEBIDANAN Diabetes Mellitus Rini

PENGKAJIAN

A. Definisi

Pengkajian adalah suatu format atau data yang dilakukan oleh petugas

kesehatan kepada pasien dengan cara menyusun data subyektig dan data

obyektif melalui wawancara dan pemeriksaan langsung dengan pasien dan jika

melalui pasien tetapi pasien dalam keadaan koma maka petugas kesehatan

dapat bertanya kepada pendamping, pengantar, atau keluarga, di dalam data

pengkajian terdiri dari biodata-biodata yang didalamnya merupakan

pribadi/pilasi dari masing-masing pasien. Data yang tercantum di dalam

format pengkajian adalah data subyektif dan obyektif

B. Data Subyektif

Adalah suatu data yang ada didalam format pengkajian dengan

melakukan wawancara dengan pasien dan apabila pasien tidak sadar dan tidak

dapat melakukan komunikasi, dapat dilakukan dengan mewawancari keluarga

pasien, data subyektif terdiri dari anamnesa terhadap pasien. Anamnesa adalah

suatu data yang diambil dari hasil wawancara dengan pasien untuk

mengetahui riwayat kesehatan dari pasien

Data Anamnese

1) Keluhan utama

Suatu keadaan dimana pasien merasakan rasa sakit atau tidak nyaman

yang dirasakan oleh pasien pertama kali.

2) Riwayat penyakit sekarang dan masa lalu

Merupakan data kesehatan atau diagnosa dan pasien untuk mengetahui

penyakit yang diderita pasien sekarang dan masa lalu pasien sehingga

petugas kesehatan dapat mengetahui sebab dan penyakit pasien.

3) Riwayat kesehatan keluarga

Untuk mengetahui riwayat dari wawancara pasien sehingga petugas

kesehatan atau apakah ada atau tidak penyakit keturunan dari keluarga

pasien.

Page 15: ASUHAN KEBIDANAN Diabetes Mellitus Rini

C. Data Obyektif

Data pengkajian yang dilakukan dengan cara memeriksa secara

langsung dengan pasien didalam data obyektif bertujuan untuk mengetahui

keadaan pasien sekarang selama pasien merasakan keluhannya.

Diantara data-data obyektif berikut :

1. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui keadaan fisik pasien,

pemeriksaan fisik dialkukan dari pemeriksaan bagian kepala sampai

dengan ujung kaki, TTV (dari suhu tubuh sampai dengan mengukur tinggi

badan)

Tujuan dari pemeriksaan kepala

- Mengetahui bentuk dan fungsi kepala

- Mengetahui kelainan yang terdapat dikepala

Tujuan dari pemeriksaan mata

- Mengetahui bentuk dan fungsi mata

- Mengetahui kelainan yang terdapat dimata

Tujuan dari pemeriksaan hidung

- Mengetahui bentuk dan fungsi hidung

- Menentukan kesimetrisan struktur dan adanya imflamasi atau

infeksi

Tujuan dari pemeriksaan telinga

- Mengetahui keadaan telinga luar, saluran telinga, gendang telinga

dan fungsi pendengaran.

Tujuan dari pemeriksaan mulut

- Mengetahui bentuk dan setiap kelainan mulut

Tujuan dari pemeriksaan leher

- Menentukan struktur iteritas leher

- Mengetahui bentuk leher serta organ yang berkaitan

- Memeriksa system limfatik

Tujuan dari pemeriksaan paru dan dada

- Mengetahui bentuk dan kesimetrisan, keadaan kulit dan dinding

dada

Page 16: ASUHAN KEBIDANAN Diabetes Mellitus Rini

- Mengetahui frekuensi, sifat, irama pernafasan

- Mengetahui adanya nyeri tekan, massa peradangan

- Mengetahui keadaan paru dengan organ lain disekitarnya

- Mengetahui adanya sumbatan aliran udara

Tujuan dari pemeriksaan jantung

- Mengetahui ketidak normalan denyut jantung

- Mengetahui bunyi jantung normal jantung secara kasat

- Mengetahui bunyi jantung normal atau tidak

- Mengetahui gangguan kardiovaskuler

Tujuan pemeriksaan abdomen

- Mengetahui adanya gerkana dan bentuk perut

- Mengetahui suara peristaltik usus

- Mengetahui tempat nyeri tekan, organ dalam rongga perut berjalan

dalam perut.

Tujuan dari pemeriksaan ekstrmitas atas dan bawah

- Mengetahui kesimetrisan struktural

- Mengetahui kelainan pada kestermitas atas maupun bawah

- Mengetahui adanya nyeri tekan, lesi.

2. Data psikososial dan spiritual

Dimana data tersebut disusun untuk mengetahui kegiatan sehari-hari

pasien

3. Daftar penunjang

Data yang diperoleh dari pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas

kesehatan untuk menunjang tentang kebenaran suatu kelainan pada pasien

D. Kesimpulan

Data pengkajian yang dilakukan oleh petugas kesehatan dapat

memperoleh data lengkap dan jelas tetapi dari setiap petugas kesehatan

menjaga disetiap data yang diambil karena semua yang telah diambil

kajiannya adalah privasi dari masing-masing pasien.

Page 17: ASUHAN KEBIDANAN Diabetes Mellitus Rini

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. ”R”

DENGAN MEDIS ”DIABETES MELLITUS HIPERGLIKEMI”

DI PAVILIUN MAWAR RSUD JOMBANG

No. Reg : 02.88.80

Ruangan : Mawar

Tgl MRS : 01-06-2010

Pukul : 09.00

Tgl pengkajian: 02 Juni 2010

Pukul : 07.00

I. Pengkajian

A. Data Subyektif

1. Identitas pasien

Nama : Ny. “R”

Umur : 53 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Suku/bangsa : jawa/Indonesia

Pendidikan : SD

Agama : Islam

Pekerjaan : Pedagang

Alamat : Semboyo Sumobito Jombang

Penanggung jawab

Nama : Tn. “S”

Alamat : Semboyo Sumobito Jombang

2. Riwayat kesehatan pasien

a. Keluhan utama

Pasien mengatakan mual muntah

b. Riwayat kesehatan masa lalu

Pasien mengatakan bahwa sebelumnya pernah mempunyai riwayat

diabetes mellitus tetapi belum pernah di RS, masih rawat jalan.

Page 18: ASUHAN KEBIDANAN Diabetes Mellitus Rini

c. Riwayat kesehatan sekarang

Pasien mengatakan pada hari senin, pukul 10.00 pasien merasa

kesakitan kepala pusing, lemas dan setelah itu langsung cepat-cepat

di bawa ke puskesmas sumobito dan rasa sakit itu tidak berkurang

akhirnya pada hari selasa tanggal 01-06-2010 jam 09.00 di bawa ke

RSUD Jombang.

d. Riwayat kesehatan keluarga

Pasien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita

penyakit diabetes mellitus hiperlikemi.

Genogram/ struktur

Ortu pasien perempuan ortu pasien laki-laki

suami pasien

keterangan

laki-laki

perempuan

e. Riwayat kesehatan lingkungan

Pasien mengatakan lingkungan sekitar rumah cukup bersih dan

nyaman.

3. Pola kehidupan sehari-hari

a. Pola Nutrisi

Sebelum MRS : makan : 2x/hari, menu nasi, lauk pauk, sayuran.

Minum : 4x/hari, jenis : air putih

Saat MRS : makan : 4x/hari, menu nasi, sayur, daging

Minum : 2x/hari, jenis air putih

Jumlah 1 botol aqua kecil/hari

Page 19: ASUHAN KEBIDANAN Diabetes Mellitus Rini

b. Pola eliminasi

Sebelum MRS : BAB : lancar 1x/hari, warna kuning kecoklatan

BAK : lancar 3x/hari, cair, encer bau pesing

Saat MRS : BAB : selama 3hari pasien sakit belum pernah

BAB

BAK : lancar 3x/hari, warna kuning, bau pesing

c. Pola istirahat

Sebelum MRS : tidur siang jam 12.00 s/d jam 14.00, lama 2 jam

Tidur malam jam 22.00 s/d jam 05.00

Saat MRS : tidur siang jam 12.00-15.00

Malam jam 22.00-04.00

d. Pola personal hygiene

Sebelum MRS : mandi : 2x/hari

Keramas : 2x/seminggu

Sikat gigi : 2x/hari

Memotong kuku : 1x/seminggu

Ganti pakaian : 3x/hari

Saat MRS : mandi tidak pernah karena kondisi tidak

memungkinkan pasien hanya diseka keramas

tidak pernah ganti pakaian 1x/hari

e. Psikososial

Keadaan psikososial

Keadaan pasien tidak stabil, pasien ingin cepat sembuh tetapi fisik

pasien masih lemah dan kepala terasa pusing, pasien selalu

mendapat motivasi dari semua pihak keluarga agar cepat sembuh

Keadaan social

Keluarga pasien mengatakan bahwa hubungan keluarga pasien dan

masyarakat tercipta dengan damai dan saling tolong menolong, di

rumah sakitpun banyak para tetangga yang dating untuk

menyenguk pasien.

Page 20: ASUHAN KEBIDANAN Diabetes Mellitus Rini

f. Spiritual

Pasien dalam menghadapi penyakit yang diderita merasa pasrah

kepada Allah SWT akan tetapi rasa kepercayaan dalam do’a untuk

kesembuhannya sangat kuat, pasien selalu menjalankan sholat 5

waktu, tetapi semenjak di rawat di rumah sakit, pasien tidak bisa

menjalankan sholat 5 waktu tersebut karma kondisi.

B. Data Objektif

1. Keadaan umum

Lemah, mual, muntah

Terpasang infuse RL pada ekstermitas kiri atas

2. Tanda-tanda Vital

Tekanan darah : 170/110 mmHg

Nadi : 104/mnt

Suhu : 36,7 OC

RR : 20x/mnt

BB : 68 Kg

3. Pemeriksaan Fisik

a. Pemeriksaan kepala + rambut

Inspeksi : - bentuk simetris

- kulit kepala bersih

- rambut bersih, lurus warna hitam.

- tidak ada bekas luka

- tidak terdapat benjolan

Palpasi : - tidak ada nyeri tekan

- tidak ada benjolan

- tidak ada odem

Page 21: ASUHAN KEBIDANAN Diabetes Mellitus Rini

b. Mata

Inspeksi : - bentuk simetris, tidak ada benjolan

- sklera warna putih

- konjungtiva merah muda

- kornea jernih

- reflek pupil positif

Palpasi : - tidak ada nyeri tekan

c. Hidung

Inspeksi : - tidak ada pernafasan cuping hidung

- bentuk simetris, bersih

- tidak ada lesi/benjolan

Palpasi : - tidak ada nyeri tekan

d. Telinga

Inspeksi : - bentuk simetris

- tidak ada serum

- tidak ada lesi atau pembengkakan

Palpasi : - tidak ada benjolan

e. Mulut

Inspeksi : - bentuk simetris

- gigi bersih

- lidah bersih

f. Dada

paru

Inspeksi : - simetris, datar tidak ada lesi

- tidak ada retraksi dada

Palpasi : - pergerakan simetris

- tidak nyeri tekan

Perkusi : - sonor

Page 22: ASUHAN KEBIDANAN Diabetes Mellitus Rini

Auskulturasi : - ronci (-) whezinc (-)

- tidak ada tambahan bunyi

Jantung

Inspeksi : tidak tampak debaran jantung diapexillis 5 mid

claviculasinistra

Palpasi : tidak nyeri tekan

Perkusi : pekak

Auskulturasi : - tidak dapat mur-mur pada jantung

- pekak bunyi lup dup

g. Abdomen

Inspeksi : - bentuk simetris

- tidak luka/lesi

Auskulturasi : - bising usus 20x/menit

Palpasi : - tidak ada nyeri tekan

Perkusi : - tidak ada bissing usus

h. Ekstermitas

Atas

Inspeksi : terpasang infus pada ekstermitas atas bagian

tangan kiri RL

Perkusi : ada reflek dan bisep

Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada varises

Bawah

Inspeksi : tidak ada lesi, tidak ada odem

Perkusi : kekuatan, otot 5

Palpasi : tidak ada nyeri tekan

i. Genetalia

Inspeksi : bentuk simetris

Palpasi : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan.

Page 23: ASUHAN KEBIDANAN Diabetes Mellitus Rini

Pemeriksaan penunjang

Laboratorium tanggal 21 mei 2010

Pemeriksaan Hasil Nilai normal

Hemotologi

Cell dyn

Hemoglobin

Leokosit

Hematokrit

Eritrosit

Trombosit

Kimia klinik

SGOT

SGPT

Kreatinin serum

Urea

Asam urat

Imunologi

Imunologi : widal

O

H

PA

PB

12,3

9,400

36,7

5.040.000

217.000

12

17

,09

26,2

4,36

Negatif

Negatif

Negatif

+ 1/100

11,4 – 17,7 gr/dl

4700 – 10.300/cmm

37 – 48 %

L 4,5 – 5,5 P 4 -5 jt/ul

150.000 – 350.000 /cmm

38 u/l

40 u/l

L < 1,5; P< 1,2 mg/dl

10-50 mg/dl

3,6-7,0 mg/dl

Negatif

Negatif

Negatif

Negatif

Tx : - infuse RL 20 tetes/mnt

- injeksi cypro 2x1 fles

- injeksi rinitidin 2x1 amp

- injeksi format 3x1 amp

- RI 3x18 w/Sc

- monotord 2x1

Page 24: ASUHAN KEBIDANAN Diabetes Mellitus Rini

KESIMPULAN

Berdasarkan anamnese yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa

pasien yang bernama “R” dengan diagnosa medis “Diabetes mellitus” sering

mual, sesak dan sering buang air kecil menyebabkan nutrisi yang cukup, yaitu

berupa makanan tambahan yang sesuai dengan diagnosa penyakitnya. Pasien juga

diberikan ciaran RL melalui infus agar timbulnya tidak lemah. Disamping itu

pasiennya juga terapi obat melalui injeksi sesuai dengan dosis yang ditentukan

dan diberikan secara selektif sesuai dengan penyakit yang diderita pasien. Selain

itu pasien juga mendapatkan dukungan. Motivasi dari berbagai pihak keluarga

lingkungan dan tim medis yang memotivasi dan mendukung proses penjembuhan

sehingga perkembangan pasienpun semakin membaik.

Page 25: ASUHAN KEBIDANAN Diabetes Mellitus Rini

DAFTAR PUSTAKA

Arif, Mansyoer. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 jilid II. Jakarta : Media aesculapius.

Arif, Mansyoer. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 jilid I. Jakarta : Media aesculapius.

Carpenito : Iynda juall, buku saku diagnosa keperawatan edisi 10.

Doengoes: marilynn. E. 1999. rencana asuhan keperawatan pedoman untuk perencanaan & pendokumentasian perawatan pasien. Jakarta : EGC.

Price & sylvia anderson. 1994. patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit. Jakarta : EGC