Assalamu’alaikum Wr. Assalamu’alaikum Wr. Wb.Wb.

Perkawinan Perkawinan PNS, TNI/ABRI PNS, TNI/ABRI

dan POLRIdan POLRI

Pengertian PerkawinanPengertian Perkawinan

PPerkawinan adalah ikatan lahir erkawinan adalah ikatan lahir bathin antara pria dengan seorang bathin antara pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan wanita sebagai suami isteri dengan tujuan untuk membentuk keluarga tujuan untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (Pasal 1 UU Nomor 1 Maha Esa (Pasal 1 UU Nomor 1 Tahun 1974).Tahun 1974).

Perkawinan bagi Perkawinan bagi Pegawai Negeri Pegawai Negeri

SipilSipil

Pegawai Negeri SipilPegawai Negeri Sipil

PNS adalah unsur aparatur Negara PNS adalah unsur aparatur Negara dan abdi masyarakat yang harus dan abdi masyarakat yang harus menjadi teladan yang baik bagi menjadi teladan yang baik bagi masyarakat dalam tingkah laku, masyarakat dalam tingkah laku, tindakan, dan ketaatan dalam tindakan, dan ketaatan dalam perundang-undangan yang berlaku perundang-undangan yang berlaku termasuk menyelenggarakan termasuk menyelenggarakan kehidupan berkeluarga.kehidupan berkeluarga.

Perkawinan Bagi PNS Perkawinan Bagi PNS Diatur dalam Peraturan Diatur dalam Peraturan Pelaksanaan TersendiriPelaksanaan Tersendiri

Perihal perkawinan bagi PNS diatur Perihal perkawinan bagi PNS diatur pelaksanaannya dalam PP No. 10 pelaksanaannya dalam PP No. 10 tahun 1983 tentang izin perkawinan tahun 1983 tentang izin perkawinan dan perceraian bagi PNS yang dan perceraian bagi PNS yang kemudian diubah dan ditambah kemudian diubah dan ditambah dengan PP No. 45 Tahun 1990.dengan PP No. 45 Tahun 1990.

Pemberitahuan Izin atau Pemberitahuan Izin atau Penolakan Pemberiannya Penolakan Pemberiannya

Kepada :Kepada : • Kepala badan administrasi kepegawaian Negara, Kepala badan administrasi kepegawaian Negara,

sepanjang menyangkut PNS sebagaimana sepanjang menyangkut PNS sebagaimana dimaksud dalam UU No. 8 tahun 1974 dan dimaksud dalam UU No. 8 tahun 1974 dan pegawai bulanan disamping pensiun;pegawai bulanan disamping pensiun;

• Pimpinan masing-masing bank milik Negara, Pimpinan masing-masing bank milik Negara, BUMN, bank milik daerah, dan BUMD, sepanjang BUMN, bank milik daerah, dan BUMD, sepanjang menyangkut PNS sebagaimana dimaksud dalam menyangkut PNS sebagaimana dimaksud dalam UU No. 8 tahun 1974 pegawai bank milik Negara UU No. 8 tahun 1974 pegawai bank milik Negara BUMN, bank milik daerah, dan BUMD;BUMN, bank milik daerah, dan BUMD;

• Bupati, sepanjang menyangkut PNS sebagaimana Bupati, sepanjang menyangkut PNS sebagaimana dimaksud dalam UU No. 8 tahun 1974, kepala dimaksud dalam UU No. 8 tahun 1974, kepala desa, perangkat desa, dan petugas yang desa, perangkat desa, dan petugas yang menyelenggarakan urusan pemerintah di desa.menyelenggarakan urusan pemerintah di desa.

Terjadinya Poligami di Terjadinya Poligami di Kalangan PNSKalangan PNS

• PNS laki-laki dapat berpoligami PNS laki-laki dapat berpoligami sepanjang hal tersebut dilakukan sepanjang hal tersebut dilakukan secara sah dan memenuhi syarat;secara sah dan memenuhi syarat;

• PNS wanita, tidak diizinkan menjadi PNS wanita, tidak diizinkan menjadi isteri kedua/ketiga/keempat.isteri kedua/ketiga/keempat.

Izin untuk Beristeri Lebih dari Seorang Izin untuk Beristeri Lebih dari Seorang Hanya Dapat Diberikan Apabila Hanya Dapat Diberikan Apabila

Memenuhi Minimal Salah Satu Syarat Memenuhi Minimal Salah Satu Syarat Sebagai Berikut:Sebagai Berikut:

• Isteri tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai Isteri tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai isteri;isteri;

• Isteri mendapat cacad badan atau penyakit yang tidak Isteri mendapat cacad badan atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan;dapat disembuhkan;

• Isteri tidak dapat melahirkan keturunan.Isteri tidak dapat melahirkan keturunan.Syarat lain yang harus dipenuhi oleh pemohon:Syarat lain yang harus dipenuhi oleh pemohon:• Ada persetujuan tertulis dari isteri;Ada persetujuan tertulis dari isteri;• PNS pria yang bersangkutan mempunyai penghasilan PNS pria yang bersangkutan mempunyai penghasilan

yang cukup untuk membiayai lebih dari seorang isteri yang cukup untuk membiayai lebih dari seorang isteri dan anak-anaknya yang dibuktikan dengan surat dan anak-anaknya yang dibuktikan dengan surat keterangan pajak penghasilan;keterangan pajak penghasilan;

• Ada jaminan tertulis dari PNS yang bersangkutan Ada jaminan tertulis dari PNS yang bersangkutan bahwa ia akan berlaku adil terhadap isteri-isteri dan bahwa ia akan berlaku adil terhadap isteri-isteri dan anak-anaknya.anak-anaknya.

Ditolaknya Izin Ditolaknya Izin BerpoligamiBerpoligami

• Bertentangan dengan ajaran/peraturan Bertentangan dengan ajaran/peraturan agama yang dianut PNS yang agama yang dianut PNS yang bersangkutan;bersangkutan;

• Tidak memenuhi syarat berpoligami;Tidak memenuhi syarat berpoligami;• Bertentangan dengan peraturan Bertentangan dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku;perundang-undangan yang berlaku;• Alasan yang dikemukakan Alasan yang dikemukakan

bertentangan dengan akal sehat;bertentangan dengan akal sehat;• Ada kemungkinan mengganggu Ada kemungkinan mengganggu

pelaksanaan tugas kedinasan.pelaksanaan tugas kedinasan.

Prosedur Izin Perceraian Prosedur Izin Perceraian Bagi PNSBagi PNS • MMengajukan permintaan secara tertulis;engajukan permintaan secara tertulis;

• Dalam surat permintaan izin atau pemberitahuan adanya Dalam surat permintaan izin atau pemberitahuan adanya gugatan perceraian;gugatan perceraian;

• Permintaan izin tersebut diajukan kepada pejabat;Permintaan izin tersebut diajukan kepada pejabat; • Pemberian atau penolakan pemberian izin untuk melakukan Pemberian atau penolakan pemberian izin untuk melakukan

perceraian, dilakukan oleh pejabat secara tertulis dalam perceraian, dilakukan oleh pejabat secara tertulis dalam jangka waktu selambat-lambatnya 3 bulan terhitung mulai ia jangka waktu selambat-lambatnya 3 bulan terhitung mulai ia menerima permintaan izin tersebut;menerima permintaan izin tersebut;

• Pejabat yang menerima permintaan izin untuk melakukan Pejabat yang menerima permintaan izin untuk melakukan perceraian wajib memperhatikan dengan seksama alasan-perceraian wajib memperhatikan dengan seksama alasan-alasan yang dikemukakan dalam surat permintaan izin dan alasan yang dikemukakan dalam surat permintaan izin dan pertimbangan dari atasan PNS bersangkutan;pertimbangan dari atasan PNS bersangkutan;

• Apabila alasan-alasan dan syarat-syarat yang dikemukakan Apabila alasan-alasan dan syarat-syarat yang dikemukakan dalam permintaan izin tersebut kurang menyakinkan, maka dalam permintaan izin tersebut kurang menyakinkan, maka pejabat harus meminta keterangan tambahan dari pejabat harus meminta keterangan tambahan dari isteri/suami dari PNS bersangkutan atau dari pihak lain;isteri/suami dari PNS bersangkutan atau dari pihak lain;

• PPejabat berusaha lebih dahulu merukunkan kembali suami-ejabat berusaha lebih dahulu merukunkan kembali suami-isteri yang bersangkutanisteri yang bersangkutan..

Kewajiban PNS Setelah Kewajiban PNS Setelah BerceraiBercerai

• WWajib menyerahkan sebagian gajinya untuk ajib menyerahkan sebagian gajinya untuk penghidupan bekas isteri dan anak-anaknya;penghidupan bekas isteri dan anak-anaknya;

• Pembagian gaji tersebut ialah sepertiga;Pembagian gaji tersebut ialah sepertiga;• Apabila dari perkawinan tersebut tidak ada Apabila dari perkawinan tersebut tidak ada

anak, maka bagian gaji yang wajib diserahkan anak, maka bagian gaji yang wajib diserahkan PNS kepada bekas isterinya ialah setengah PNS kepada bekas isterinya ialah setengah dari gajinya;dari gajinya;

• Apabila bekas isteri PNS yang bersangkutan Apabila bekas isteri PNS yang bersangkutan kawin lagi, maka haknya atas bagian gaji dari kawin lagi, maka haknya atas bagian gaji dari bekas suaminya menjadi hapus terhitung bekas suaminya menjadi hapus terhitung mulai ia kawin lagi.mulai ia kawin lagi.

Izin untuk Bercerai atau Izin untuk Bercerai atau Berpoligami di Kalangan Berpoligami di Kalangan

PNSPNS • Pimpinan lembaga tertinggi/tinggi Negara, menteri, Pimpinan lembaga tertinggi/tinggi Negara, menteri, jaksa agung, pimpinan lembaga pemerintah non-jaksa agung, pimpinan lembaga pemerintah non-departemen, pimpinan kesekretariatan, Kepala departemen, pimpinan kesekretariatan, Kepala Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri, dan Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri, dan gebernur kepala daerah tingkat I (izin dari kepala gebernur kepala daerah tingkat I (izin dari kepala daerah yang bersangkutan);daerah yang bersangkutan);

• Bupati/walikota madya kepala daerah tingkat II Bupati/walikota madya kepala daerah tingkat II termasuk walikota di Daerah Khusus Ibukota termasuk walikota di Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan walikota administratif (izin dari Menteri Jakarta dan walikota administratif (izin dari Menteri Dalam Negeri);Dalam Negeri);

• Pimpinan bank milik Negara dan pimpinan BUMN Pimpinan bank milik Negara dan pimpinan BUMN (izin dari Presiden);(izin dari Presiden);

• Pimpinan bank milik daerah dan pimpinan badan Pimpinan bank milik daerah dan pimpinan badan usaha milik daerah (izin dari kepala daerah yang usaha milik daerah (izin dari kepala daerah yang bersangkutan).bersangkutan).

Pelanggaran Disiplin Berat Pelanggaran Disiplin Berat bagi PNSbagi PNS• PNS yang melangsungkan perkawinan pertama atau PNS yang melangsungkan perkawinan pertama atau

duda/janda yang menikah lagi tidak duda/janda yang menikah lagi tidak memberitahukannya secara tertulis kepada pejabat memberitahukannya secara tertulis kepada pejabat melalui dalam waktu selambat-lambatnya 1 (satu) melalui dalam waktu selambat-lambatnya 1 (satu) tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan;tahun setelah perkawinan itu dilangsungkan;

• PNS yang akan melakukan perceraian tanpa izin PNS yang akan melakukan perceraian tanpa izin atau surat keterangan lebih dahulu dari pejabat yang atau surat keterangan lebih dahulu dari pejabat yang diberi wewenang untuk itu;diberi wewenang untuk itu;

• PNS pria berpoligami tanpa izin dari pejabat yang PNS pria berpoligami tanpa izin dari pejabat yang berwewenang itu;berwewenang itu;

• PNS yang hidup bersama wanitaPNS yang hidup bersama wanita//pria yang bukan pria yang bukan isterinya atau suami;isterinya atau suami;

• PNS yang tidak melaporkan perceraiannya dalam PNS yang tidak melaporkan perceraiannya dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 (satu) bulan jangka waktu selambat-lambatnya 1 (satu) bulan terhitung mulai terjadinya perceraian;terhitung mulai terjadinya perceraian;

• PNS yang tidak melaporkan perkawinannya yang PNS yang tidak melaporkan perkawinannya yang kedua/ketiga/keempat dalam jangka waktu selambat-kedua/ketiga/keempat dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 (satu) tahun terhitung sejak perkawinan lambatnya 1 (satu) tahun terhitung sejak perkawinan tersebut dilangsungkan.tersebut dilangsungkan.

Sanksi PelanggaranSanksi Pelanggaran

• Penurunan pangkat setingkat lebih Penurunan pangkat setingkat lebih rendah untuk paling lama satu tahun;rendah untuk paling lama satu tahun;

• Pembebasan dari jabatan;Pembebasan dari jabatan;• Pemberhentian dengan hormat tidak Pemberhentian dengan hormat tidak

atas permintaan sendiri sebagai PNS; atas permintaan sendiri sebagai PNS; dandan

• Pemberhentian dengan tidak hormat Pemberhentian dengan tidak hormat sebagai PNS; sebagai PNS;

• Bagi PNS wanita, sanksinya adalah Bagi PNS wanita, sanksinya adalah pemberhentian tidak hormat.pemberhentian tidak hormat.

Perkawinan Bagi Perkawinan Bagi TNI/ABRITNI/ABRI

Peranan dan tugas pokok ABRI sangat Peranan dan tugas pokok ABRI sangat berat, sehingga setiap anggota ABRI berat, sehingga setiap anggota ABRI dikehendaki suatu disiplin yang lebih berat dikehendaki suatu disiplin yang lebih berat dalam mengemban tugasnya, dibanding dalam mengemban tugasnya, dibanding anggota masyarakat diluar ABRI. anggota masyarakat diluar ABRI. Kehidupan ABRI yang sedemikian itu harus Kehidupan ABRI yang sedemikian itu harus ditunjang oleh kehidupan suami-isteri atau ditunjang oleh kehidupan suami-isteri atau berkeluarga yang serasi, sehingga setiap berkeluarga yang serasi, sehingga setiap anggota ABRI dalam melaksanakan anggota ABRI dalam melaksanakan tugasnya tidak akan mengalami masalah-tugasnya tidak akan mengalami masalah-masalah dalam rumah tangganya.masalah dalam rumah tangganya.

Tata Cara Perkawinan Tata Cara Perkawinan TNI atau ABRITNI atau ABRI

• Anggota ABRI yang akan melaksanakan Anggota ABRI yang akan melaksanakan perkawinan harus mendapat izin terlebih dahulu perkawinan harus mendapat izin terlebih dahulu dari pejabat yang berwenang;dari pejabat yang berwenang;

• Izin kawin hanya diberikan apabila perkawinan Izin kawin hanya diberikan apabila perkawinan yang akan dilakukan itu tidak melanggar hukum yang akan dilakukan itu tidak melanggar hukum agama yang dianut oleh kedua belah pihak yang agama yang dianut oleh kedua belah pihak yang bersangkutan;bersangkutan;

• Izin kawin pada prinsipnya diberikan pada anggota Izin kawin pada prinsipnya diberikan pada anggota TNI atau ABRI yang bersangkutan jika pekawinan TNI atau ABRI yang bersangkutan jika pekawinan atau pernikahan itu memperlihatkan prospek atau pernikahan itu memperlihatkan prospek kebahagiaan dan kesejahteraan bagi calon suami kebahagiaan dan kesejahteraan bagi calon suami isteri yang bersangkutan dan tidak akan membawa isteri yang bersangkutan dan tidak akan membawa pengaruh atau akibat yang merugikan kedinasan.pengaruh atau akibat yang merugikan kedinasan.

Hal yang Bisa Membatalkan Hal yang Bisa Membatalkan Proses Perkawinan TNI Proses Perkawinan TNI

atau ABRI atau ABRI • Surat izin kawin hanya berlaku selama enam bulan Surat izin kawin hanya berlaku selama enam bulan

terhitung mulai tanggal dikeluarkannya; terhitung mulai tanggal dikeluarkannya; • Dalam hal izin kawin telah diberikan, sedangkan Dalam hal izin kawin telah diberikan, sedangkan

perkawinan tidak jadi dilakukan, maka yang perkawinan tidak jadi dilakukan, maka yang bersangkutan harus segera melaporkan bersangkutan harus segera melaporkan pembatalan itu kepada pejabat yang memberikan pembatalan itu kepada pejabat yang memberikan izin tersebut disertai dengan alasan-alasan secara izin tersebut disertai dengan alasan-alasan secara tertulis;tertulis;

• Setelah perkawinan dilakukan, maka salinan surat Setelah perkawinan dilakukan, maka salinan surat izin kawin dari lembaga yang berwenang, serta izin kawin dari lembaga yang berwenang, serta salinan surat izin kawin harus diserahkan oleh salinan surat izin kawin harus diserahkan oleh yang bersangkutan kepada pejabat personalia di yang bersangkutan kepada pejabat personalia di kesatuannya guna menyelesaikan administrasi kesatuannya guna menyelesaikan administrasi personil dan keuangannya.personil dan keuangannya.

Penolakan Pemberian Izin Penolakan Pemberian Izin Untuk Melakukan Untuk Melakukan

PerkawinanPerkawinan • Tabiat, kelakuan dan reputasi calon Tabiat, kelakuan dan reputasi calon

suami atau isteri yang bersangkutan suami atau isteri yang bersangkutan tidak sesuai dengan kaidah-kaidah atau tidak sesuai dengan kaidah-kaidah atau norma kehidupan bersama yang berlaku norma kehidupan bersama yang berlaku dalam masyarakat;dalam masyarakat;

• Ada kemungkinan, bahwa perkawinan Ada kemungkinan, bahwa perkawinan itu akan dapat merendahkan martabat itu akan dapat merendahkan martabat TNI atau ABRI ataupun negara baik TNI atau ABRI ataupun negara baik langsung maupun tidak langsung;langsung maupun tidak langsung;

• Persyaratan kesehatan yang tidak Persyaratan kesehatan yang tidak dipenuhi.dipenuhi.

. Tata Cara Perceraian TNI . Tata Cara Perceraian TNI atau ABRIatau ABRI

• Anggota ABRI atau TNI yang akan melakukan Anggota ABRI atau TNI yang akan melakukan perceraian harus mendapat izin terlebih dahulu perceraian harus mendapat izin terlebih dahulu dari pejabat yang berwenang;dari pejabat yang berwenang;

• Izin cerai hanya diberikan apabila perceraian Izin cerai hanya diberikan apabila perceraian yang akan dilakukan itu tidak bertentangan yang akan dilakukan itu tidak bertentangan dengan hukum agama yang dianut oleh kedua dengan hukum agama yang dianut oleh kedua belah pihak yang bersangkutan dan peraturan belah pihak yang bersangkutan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;perundang-undangan yang berlaku;

• Izin cerai pada prinsipnya diberikan kepada Izin cerai pada prinsipnya diberikan kepada anggota TNI atau ABRI apabila perkawinan anggota TNI atau ABRI apabila perkawinan telah dilakukannya tidak memberi manfaat telah dilakukannya tidak memberi manfaat ketentraman jiwa dan kebahagiaan hidup ketentraman jiwa dan kebahagiaan hidup sebagai suami dan isteri;sebagai suami dan isteri;

• Harus adanya permintaan tertulis dari pejabat Harus adanya permintaan tertulis dari pejabat agama angkatan atau pejabat TNI atau Polri agama angkatan atau pejabat TNI atau Polri yang bersangkutan.yang bersangkutan.

Sanksi yang Didapat TNI Sanksi yang Didapat TNI atau ABRIatau ABRI

• Dalam bidang disiplin militer;Dalam bidang disiplin militer;• Dalam bidang administratif.Dalam bidang administratif.

Perkawinan Bagi Anggota Perkawinan Bagi Anggota POLRIPOLRI

AAnggota Polri yang akan nggota Polri yang akan melangsungkan perkawinan, yang melangsungkan perkawinan, yang akan bercerai ataupun yang akan akan bercerai ataupun yang akan rujuk kembali dengan rujuk kembali dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang berlaku dan dilaksanakan yang berlaku dan dilaksanakan sesuai dengan tuntunan agama yang sesuai dengan tuntunan agama yang dianutnya. dianutnya.

TTata Cara Permohonan Izin ata Cara Permohonan Izin Kawin dan Izin Cerai Diatur Kawin dan Izin Cerai Diatur

AgamaAgama : :• Menurut Agama Islam;Menurut Agama Islam;• Menurut Agama Kristen Protestan;Menurut Agama Kristen Protestan; • Menurut Agama Kristen Katholik;Menurut Agama Kristen Katholik;• Menurut Agama Hindu dan Budha.Menurut Agama Hindu dan Budha.

Langkah-Langkah yang Sudah di Langkah-Langkah yang Sudah di Tentukan dalam Perkawinan Polri Tentukan dalam Perkawinan Polri

Adalah Sebagai Berikut:Adalah Sebagai Berikut:• Anggota polri yang akan melaksanakan Anggota polri yang akan melaksanakan

perkawinan harus mendapatkan izin terlebih perkawinan harus mendapatkan izin terlebih dahulu dari pejabat yang berwenang;dahulu dari pejabat yang berwenang;

• Izin kawin baru dapat diberikan oleh pejabat Izin kawin baru dapat diberikan oleh pejabat berwenang, setelah mendapat pengesahan berwenang, setelah mendapat pengesahan dari pejabat agama dilingkungan Polri;dari pejabat agama dilingkungan Polri;

• Izin kawin pada prinsipnya diberikan Izin kawin pada prinsipnya diberikan kepada anggota jika perkawinan/ kepada anggota jika perkawinan/ pernikahan itu memperlihatkan prospek pernikahan itu memperlihatkan prospek kebahagiaan dan kesejahteraan bagi calon kebahagiaan dan kesejahteraan bagi calon suami/isteri yang bersangkutan, lagi pula suami/isteri yang bersangkutan, lagi pula tidak akan membawa pengaruh atau akibat tidak akan membawa pengaruh atau akibat yang dapat merugikan kedinasan.yang dapat merugikan kedinasan.

• Surat izin kawin hanya berlaku selama 6 bulan Surat izin kawin hanya berlaku selama 6 bulan terhitung mulai tanggal dikeluarkannya;terhitung mulai tanggal dikeluarkannya;

• Dalam hal izin kawin diberikan, sedangkan Dalam hal izin kawin diberikan, sedangkan perkawinan tidak jadi dilakukan, maka yang perkawinan tidak jadi dilakukan, maka yang bersangkutan harus segera melaporkan bersangkutan harus segera melaporkan pembatalan itu kepada pejabat yang pembatalan itu kepada pejabat yang memberikan izin tersebut berikut alasan-alasan memberikan izin tersebut berikut alasan-alasan secara tertulis;secara tertulis;

• Setelah perkawinan dilangsungkan, maka Setelah perkawinan dilangsungkan, maka salinan surat kawin dari lembaga yang salinan surat kawin dari lembaga yang berwenang, berikut salinan surat izin kawin berwenang, berikut salinan surat izin kawin diserahkan yang bersangkutan kepada pejabat diserahkan yang bersangkutan kepada pejabat dikesatuannya guna penyelesaian administrasi dikesatuannya guna penyelesaian administrasi dan keuangan;dan keuangan;

• Anggota Polri tidak diperkenankan kawin Anggota Polri tidak diperkenankan kawin mengikuti pendidikan pertama/pendidikan mengikuti pendidikan pertama/pendidikan dasar baik di luar maupun diluar negeri.dasar baik di luar maupun diluar negeri.

Perkawinan Anggota Perkawinan Anggota PolwanPolwan

• Izin kawin dapat diberikan setelah Izin kawin dapat diberikan setelah sekurang-kurangnya dua tahun sekurang-kurangnya dua tahun menjalankan dinas;menjalankan dinas;

• Penolakan pemberian izin kawin Penolakan pemberian izin kawin dikakukan apabila : “Calon suami dari dikakukan apabila : “Calon suami dari wanita ABRI berstatus beristeri”wanita ABRI berstatus beristeri” ;;

• Surat izin permohonan kawin/cerai Surat izin permohonan kawin/cerai diajukan kepada pejabat.diajukan kepada pejabat.

Ketentuan Perceraian Bagi Ketentuan Perceraian Bagi Anggota PolriAnggota Polri

• Anggota ABRI atau TNI yang akan Anggota ABRI atau TNI yang akan melakukan perceraian harus mendapat izin melakukan perceraian harus mendapat izin terlebih dahulu dari pejabat yang terlebih dahulu dari pejabat yang berwenang;berwenang;

• Izin cerai hanya diberikan apabila Izin cerai hanya diberikan apabila perceraian yang akan dilakukan itu tidak perceraian yang akan dilakukan itu tidak bertentangan dengan hukum agama yang bertentangan dengan hukum agama yang dianut oleh kedua belah pihak yang dianut oleh kedua belah pihak yang bersangkutan dan peraturan perundang-bersangkutan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;undangan yang berlaku;

• Izin cerai pada prinsipnya diberikan kepada Izin cerai pada prinsipnya diberikan kepada anggota TNI atau ABRI apabila perkawinan anggota TNI atau ABRI apabila perkawinan telah dilakukannya tidak memberi manfaat telah dilakukannya tidak memberi manfaat ketentraman jiwa dan kebahagiaan hidup ketentraman jiwa dan kebahagiaan hidup sebagai suami dan isteri.sebagai suami dan isteri.

• Gugatan perceraian terhadap anggota polri Gugatan perceraian terhadap anggota polri oleh suami/istri yang bukan anggota polri oleh suami/istri yang bukan anggota polri dapat disampaikan langsung oleh yang dapat disampaikan langsung oleh yang berkepentingan kepada komandan berkepentingan kepada komandan atasannya dan boleh juga kepada atasannya dan boleh juga kepada Pengadilan Agama/Pengadilan Negeri;Pengadilan Agama/Pengadilan Negeri;

• Pemberian nafkah kepada bekas isteri atau Pemberian nafkah kepada bekas isteri atau suami yang bercerai dan atau kepada anak suami yang bercerai dan atau kepada anak yang diasuhnya serta pembagian harta yang diasuhnya serta pembagian harta kekayaan akibat perceraian diputus oleh kekayaan akibat perceraian diputus oleh pengadilan;pengadilan;

• Setelah percerian dilangsungkan, maka Setelah percerian dilangsungkan, maka salinan surat cerai dari Lembaga yang salinan surat cerai dari Lembaga yang berwenang, berikut salinan surat izin cerai berwenang, berikut salinan surat izin cerai harus diserahkan oleh yang bersangkutan harus diserahkan oleh yang bersangkutan kepada pejabat personil daerah kepada pejabat personil daerah kesatuannya guna penyelesaian kesatuannya guna penyelesaian administrasi personalia dan keuangan.administrasi personalia dan keuangan.

Wassalamu’alaikum Wassalamu’alaikum Wr.WbWr.Wb

Mohon maaf apabila terdapat Mohon maaf apabila terdapat kesalahan penulisan dan kesalahan penulisan dan pengucapan dalam penyajian pengucapan dalam penyajian makalah kelompok kami. Atas makalah kelompok kami. Atas perhatiannya kami ucapkan perhatiannya kami ucapkan terima kasih. terima kasih.

☺ ☺ ☺ ☺ ☺ ☺☺ ☺ ☺ ☺ ☺ ☺