aspek manajemen dan organisasis dalam studi kelayakan bisnis

31
STUDI KELAYAKAN BISNIS “Aspek Manajemen dan Organisasis dalam Studi Kelayakan Bisnis” Dosen : Hario Tomtomo Kelas : Saham Disusun Oleh : Kelompok 4 Ellya Priyanti 1310061570197 Sri Purwati 1310061570573 Siska Eriyanti 1310061570560

Upload: agungmauliady

Post on 11-Apr-2016

1.810 views

Category:

Documents


249 download

DESCRIPTION

Aspek manajemen dan organisasi merupakan hal yang tidak terpisahkan dari beberapa aspek kajian. Dimana keberhasilan suatu kegiatan bisnis yang telah dinyatakan feasible untuk dikembangkan, sangat dipengaruhi oleh peranan manajemen dalam penyampaian tujuan Aspek manajemen bertujuan untuk mengetahui apakah kegiatan dan implementasi bisnis dapat direncanakan, dilaksanakan, sehingga rencana bisnis dapat dinyatakan layak atau sebaliknya tidak layak. Mengingat pentinya peranan aspek manajemen dalam menentukan keberhasilan suatu kegiatan / bisnis yang dilakukan maka perlu diadakan suatu analisis untuk kelayakan suatu usaha dengan melakukan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.

TRANSCRIPT

STUDI KELAYAKAN BISNIS “Aspek Manajemen dan Organisasis dalam Studi Kelayakan

Bisnis”

Dosen : Hario TomtomoKelas : SahamDisusun Oleh : Kelompok 4

Ellya Priyanti 1310061570197Sri Purwati 1310061570573Siska Eriyanti 1310061570560

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUHAMMADIYAH JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

JAMBI 2015

Kata Pengantar

Segala ucap syukur alhamdulillah kepada ALLAH S.W.T yang telah melimpahkan

rahmat dan ridha-Nya sehingga Penulis bisa menyusun makalah ini yang berjudul “Aspek

Manajemen dan Organisasis dalam Studi Kelayakan Bisnis“ sebagai tugas mata Studi Kelayakan

Bisnis.

Penulis berharap semoga dengan disusunnya makalah ini akan memberikan manfaat bagi

Penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Penulis menyadari pasti ada kekurangan dan kelemahan yang terdapat pada makalah ini

karena keterbatasan pengetahuan yang Penulis miliki. Untuk itu, penyusun terbuka terhadap

kritik dan saran sehingga bisa menambah kesempurnaan dan memberikan kami tambahan

pengetahuan.

Jambi, 2015

Penulis

i

Daftar Isi

Kata Pengantar.................................................................................................................................i

Daftar Isi.........................................................................................................................................ii

Bab I................................................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang......................................................................................................................1

1.2 Perumusan Masalah...............................................................................................................1

1.3 Tujuan Pembelajaran.............................................................................................................1

Bab II...............................................................................................................................................2

A. Pengertian Aspek Manajemen................................................................................................2

B. Manajemen Pembangunan Proyek.........................................................................................2

C. Manajemen Sumber Daya Manusia........................................................................................3

D. Pengertian Organisasi.............................................................................................................4

A.  Desain Struktur Organisasi Formal...................................................................................5

B. Strategi Organisasi..............................................................................................................5

C. Lingkungan.........................................................................................................................6

D. Teknologi............................................................................................................................7

E. Proses Desain Organisasi....................................................................................................7

F. Dimensi – Dimensi Dasar Struktur Organisasi...................................................................8

E. Bentuk-bentuk Organisasi.....................................................................................................11

1. Organisasi Garis / Lini......................................................................................................11

2. Organisasi Lini dan Staf....................................................................................................13

3. Organisasi Fungsional.......................................................................................................13

4. Organisasi lini, staf dan fungsional...................................................................................14

5. Flat organization atau T form organization.......................................................................14

Bab III...........................................................................................................................................15

1. Kesimpulan............................................................................................................................15

2. Saran......................................................................................................................................15

Daftar Pustaka...............................................................................................................................16

ii

Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Aspek manajemen dan organisasi merupakan hal yang tidak terpisahkan dari beberapa

aspek kajian. Dimana keberhasilan suatu kegiatan bisnis yang telah dinyatakan feasible untuk

dikembangkan, sangat dipengaruhi oleh peranan manajemen dalam penyampaian tujuan

Aspek manajemen bertujuan untuk mengetahui apakah kegiatan dan implementasi bisnis

dapat direncanakan, dilaksanakan, sehingga rencana bisnis dapat dinyatakan layak atau

sebaliknya tidak layak.

Mengingat pentinya peranan aspek manajemen dalam menentukan keberhasilan suatu

kegiatan / bisnis yang dilakukan maka perlu diadakan suatu analisis untuk kelayakan suatu usaha

dengan melakukan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.

1.2 Perumusan Masalah

a. Bagaimana aspek manajemen diterapkan dalam organisasi?

b. Apa model perencanaan yang digunakan agar tujuan manajemen Sumber Daya Manusia?

c. Bagaimana model organisasi yang digunakan untuk mengetahui jenis organisasi yang

dijalankan?

1.3 Tujuan Pembelajaran

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai segala sesuatu

yang berhubungan dengan aspek manajemen dan organisasi. Agar para pelaku perusahaan /

organisasi dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi dan kualitas kerja.

1

Bab II

Pembahasan

A. Pengertian Aspek Manajemen

Aspek manajemen merupakan aspek yang cukup penting dianalisis untuk kelayakan

suatu usaha. karena walaupun suatu usaha telah dinyatakan layak untuk dilaksanakan tanpa

didukung dengan manajemen dan organisasi yang baik, bukan tidak mungkin akan mengalami

kegagalan.

baik menyangkut masalah esdm maupun menyangkut rencana perusahaan secara keseluruhan

haruslah disusun dengan tujuan perusahaan. Fungsi-fungsi manajemen:

1. Perencanaan (Planning)

2. Pengorganisasian (Organizing)

3. Pelaksanaan (Actuating)

4. Pengawasan (Controlling)

B. Manajemen Pembangunan Proyek

                   Manajemen proyek adalah sistem untuk merencanakan,melaksanakan, dan

mengawasi pembangunan proyek dengan efesien. pembangunan proyek harus dapat menyusun

rencana pelaksanaan proyek dengan mengoordinasikan berbagai aktifitas atau kegiatan proyek

dan penggunaan sumber daya agar secara fisik proyek dapat diselesaikan tepat waktu. Rencana

proyek yang baik akan meliputi unsur-unsur berikut:

1. Menetapkan tujuan

2. Mendefenisikan proyek

3. Mencantumkan langkah utama untukdilakukan

4. Analisi biaya atau manfaat

2

5. Jadwal waktu untuk penyelesaian

6. Uraian mengenai sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek

Mengawasi atau mengendalikan proyek merupakan hal yang penting untuk menjagaagar proyek

selesai tepat pada waktunya. mengawasi suatu proyek meliputi monitoring terhadap sumber

daya, biaya, kualitas dan anggaran.

C. Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu konsep yang bertalian dengan

kebijaksanaan, prosedur, dan praktik bagaimana mengelola atau mengatur orang dalam perusaan

untuk mencapai tujuan yang ditetapkan

Analisis Jabatan

Analisis jabatan merupakan suatu proses untuk mempelajari dan mengumpulkan berbagai

informasi yang berhubungan dengan suatu jabatan.

Perancangan Jabatan

Perancangan jabatan merupakan proses yang di tentukan dan di ciptakan oleh

karakteristik  kualitas kerja dari suatu jabatan. Perencanaan jabatan didasarkan pada

pendekatan sebagai berikut:

a. Pendekatan mekanistik

b. Pendekatan faktor manusia

c. Pendekatan motivasi

Perencanaan Sumber Daya Manusia

Perencanaan sumber daya manusia merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara

sistematis untuk meramalkan atau memperkirakan kebutuhan sumberdaya manusia dalam

suatu bisnis atau perusahaan. Manfaat yang di peroleh perusahaan dari lingkungan kerja

yang aman dan sehat adalah sebagai berikut:

3

1. Meningkatkan produktivitas karena menurunya jumlah hari kerja yang hilang.

2. Meningkatnya efisiensi dan kualitas kerja.

3. Menurunnya biaya-biaya kesehatan dan asuransi.

4. Fleksibilitas dan adaptabilitas yang lebih besar.

D. Pengertian Organisasi

Istilah organisasi berasal dari kata organon/bahasa yunani. Yang berarti alat,

tools.Organisasi didefinisikan oleh beberapa ahli sebagai berikut:

1. Menurut Prof. Dr. Sondang Siagian, Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan dua orang

atau lebih yang bekerja sama untuk suatu tujuan bersama dan terikat secara formal.

2. Menurut Chester I. Barnard, Organisasi adalah suatu system aktivitas kerjasama yang

dilakukan oleh dua orang atau lebih.Menurut Stoner, Organisasi adalah suatu pola hubungan-

hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan

bersama.

Organisasi adalah susunan dan aturan dari berbagai-bagai bagian (orang dsb) sehingga

merupakan kesatuan yang teratur. (W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia).

Jadi, paling tidak definisi organisasi terdiri dari:

1. Orang orang/sekumpulan orang

2. Kerjasama

3. Tujuan bersama

Salah satu bagian penting organisasi adalah pengelompokkan informal dan hubungan-

hubungan pribadi yang dapat lebih berpengaruh dibanding dengan hubungan formal

4

5

1. Organisasi Formal

Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan

suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional. Contoh :

Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.

2. Organisasi Informal

Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu

aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung,

belajar bersama anak-anak sd, kemping ke gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan

lain-lain.

A.  Desain Struktur Organisasi Formal

             Struktur organisasi formal disusun adalah untuk membantu pencapaian tujuan organisasi

dengan lebih efektif. Organisasi formal harus memiliki tujuan dan sasaran supaya tahu

bagaimana menjalankan organisasi untuk mencapainya. Tujuan organisasi akan menentukan

struktur organisasi organisasinya, yaitu dengan menentukan seluruh tugas pekerjaan, hubungan

antar tugas, batas wewenang, dan tanggung jawab untuk menjalankan masing-masing tugas

tersebut.

B. Strategi Organisasi

            Hubungan erat antara strategi dan struktur organisasional pertama kali dijelaskan oleh

Chandler dalam studinya pada beberapa perusahaan besar. Dia menyatakan bahwa “struktur

mengikuti strategi”.

            Dalam pemilihan suatu strategi dan struktur untuk mengiimplementasikan para manajer

harus mempertimbangkan pengaruh lingkungan eksternal terhadap organisasi. Hubungan antara

strategi, struktur, dan lingkungan dapat dipandang dari dua perspektif utama. Dalam pandangan

pertama, organisasi adalah reaktif terhadap lingkungan: proses perumusan strategi harus

6

memperhatikan lingkungan dimana organisasi beroperasi pada saat sekarang dan akan beroperasi

di waktu yang akan dating. Dalam pandangan kedua, organisasi proaktif karena proses

perumusan strategi mencakup pemilihan lingkungan dimana organisasi akan beroperasi dalam

jangka waktu yang lebih panjang.

Strategi pada gilirannya akan mempengaruhi struktur organisasi dengan penjelasan sebagai

berikut:

1. Strategi menentukan kegiatan-kegiatan organisasional, yang merupakan basis pokok bagi

desain organisasi.

2. Strategi mempengaruhi pemilihan teknologi dan orang-orang yang tepat untuk pelaksanaan

kegiatan-kegiatan tersebut,

3. Strategi menentukan lingkungan spesifik di mana organisasi akan beroperasi  ini juga akan

mempengaruhi struktur.

C. Lingkungan

Terdapat tiga tipe lingkungan sebagai berikut :

1. Lingkungan stabil, yaitu lingkungan dengan sedikit atau tanpa perubahan yang tidak

diperkirakan atau tiba-tiba.

2. Lingkungan berubah (changing environment), yaitu lingkungan dimana inovasi mungkin

terjadi dalam setiap atau semua bidang – produk, pasar, hokum, teknologi.

3. Lingkungan bergejolak (turbulent environment). Bila para pesaing melempar produk baru

dan tak terduga ke pasaran, hokum sering diganti, kemajuan teknologi merubah secara

drastic desain produk dan metoda-metoda produksi, organisasi ada dalam lingkungan

bergejolak.

7

Setelah melakukan study terhadap berbagai macam perusahaan, Burns dan Salter

mengemukakan bahwa system mekanistik adalah paling sesuai untuk lingkungan stabil,

sedangkan system organic adalah paling sesuai untuk lingkungan bergejolak.

Sistem mekanistik berarti bahwa kegiatan-kegiatan organisasi diperinci menjadi tugas-

tugas yang terpisah dan terspesialisasi. Berbagai sasaran dan wewenang untuk setiap individu

dan sub unit ditentuka sepenuhnya oleh para manajer atas.

Dalam system organic, individu-individu lebih cenderung bekerja dalam suatu kelompok

daripada bekerja sendiri. Para anggota berkomunikasi dengan semua tingkatan organisasi untuk

mendapatkan informasi dan saran.

D. Teknologi

                  Menurut woodward, atas dasar haisl studinya, ada sejumlah hubungan antara proses

teknologi dan struktur organisasi, yang dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Semakin kompleks teknologi semakin besar jumlah manajer dan tingkatan manajemen.

Dengan kata lain teknologi yang kompleks menyebabkan struktur organisasi berbentuk “tall”

dan memerlukan derajat supervise dan koordinasi yang lebih besar.

2. Rentang menajemen para manajer lini pertama meningkat dalam produksi unit ke massa dan

kemudian turun dari produksi massa ke proses.

3. Semakin tinggi kompleksitas teknologi perusahaan, semakin besar jumlah staf administrative

dan klerikal. Semakin besar jumlah para manajer dalam perusahaan yang kompleks secara

tekhnologis memerlukan jasa-jasa pendukung.  

E. Proses Desain Organisasi

Dalam teori, proses desain organisasi dapat di mulai dari bawah ke atas (bottom up) atau

dari atas ke bawah (top down). Dengan prosedur ke atas ke bawah, tujuan organisasional umum

8

diterjemahkan menjadi tujuan khusus sebagai sarana pencapaian hasil akhir yang diinginkan.

Tujuan ini kemudian menjadi dasar dengan mana serangkaian departemen dapat diorganisasi.

Dengan pendekatan bawah ke atas, proses dasar organisasi akan ditetapkan terlebih dulu, di

mana hal ini berarti merumuskan dan menentukan secara simultan teknologi inti yang

digunakan. Setelah itu, posisi untuk mengoprasikan proses tersebut dirumuskan, dan kebutuhan

akan struktur awal mulai muncul posisi manajerial tingkatan bawah dibutuhkan, untuk

menkoordinasikan kegiatan, dan ini selanjutnya memerlukan koordinasi oleh tingkatan lebih atas

bila proses adalah kompleks.

F. Dimensi – Dimensi Dasar Struktur Organisasi       

1. Pembagian kerja

Secara ringkas dapat dinyatakan bahwa pembagian kerja akan mempengaruhi tingakat

prestasi organiasasi melalui minimisasi ketergantungan pada individu tertentu atau

keterampilan khusus, dan gerakan atau perpindahan yang percuma komponen pekerja besar.

Pembagian kerja juga mengarahkan penanaman pada peralatan dan mesin mesin yang efisien

untuk meningkatkan produktifitas.

2. Berbagai fungsi yang melekat pada struktur organisasi

Kegiatan-kegiatan dan hubungan-hubungan sebagai fungsi –fungsi struktural yang terjadi

secara garis besar dapat diperinci sebagai berikut :

Wewenang  (authority), arti wewenang  adalah hak melakukan sesuatu atau memerintah

orang lain untuk melakukan sesuatu. Wewenang merupakan  kunci jabatan manajerial.

Kekuasaan (power), sering dicampur adukan dengan wewenang. Walaupun kekuasaan

dan wewenang sering ditemui bersama, tetapi keduanya berbeda. Bila wewenang adalah

hak untuk melakukan sesuatu, kekuasaan adalah kemampuan untuk melakukan hak

tersebut.

9

Tanggung jawab (responsibility), adalah kewajiban untuk melakukan sesuatu. Dalam

organiasisi, tanggung jawab adalah kewajiban seseorang untuk melaksanakan tugas atau

fungsi organisasi.

Akuntabilitas (accountability), tidak seperti tanggung jawab, adalah faktor di luar

individu dan perasaan priadinya. Bila seseorang manajer menghendaki

pertanggungjawaban untuk suatu kegiatan yang dilakukan bawahan dapat dikatakan

akuntabilitas terjadi.

Komunikasi dalam organisasi. Dalam organisasi formal, arus informasi mengalir secara

khusus. Struktur organisasi diharapkan dapat menjadi alat utama bagi komunikasi

formal ini.

Hubungan lini dan staff. Masih berhubugan dengan konsep wewenang dikenal apa yang

disebutlini dan staff. Keduanya ini merupakan pendekatan yang berbeda untuk

menentukan deskripsi wewenang dalam organisasi.

Rentang kendali, yang dimaksud rentang kendali atau pengawasan (span of control)

adalah beberapa orang jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh

seorang manajer atau atasan.           

Struktur flat dan tall. Dalam analisis organisasi, istilah flat (datar) dan tall (tinggi)

digunakan untuk menggambarkan pola menyeluruh rentang kendali dan tingkatan

manajemen.

Sentralisasi dan desentralisasi. Bila wewenang didelegasikan atau dilimpahkan meluas

dalam suatu organiasasi, desentralisasi wewenang terjadi.

Rantai wewenang skalar. Karena keseluruhan kegiatan organisasi dibagi-bagi dan

dikelompokkan atas dasar fungsi, produk, wilayah dan sebagainya, dan karena adanya

saling ketergantungan diantaranya, maka kegiatan tersebut harus diintegrasikan.

10

Kesatuan perintah. Satu aspek dasar struktur organiasasi lainnya (implisit dalam rantai

skalar) adalah “satu orang, satu atasan”. Ini berarti bahwa seorang bawahan hendaknya

hanya menerima instruksi dari sumber tunggal.

11

3. Departementasi

Departementasi atau departementalisasi bersangkutan dengan proses penentuan cara

pengelompokan kegiatan organisasi. Departemenasi mencerminkan organisasi horizontal

pada setiap tingkat hirarki, dan hubungan erat dengan prinsip spesialisasi klasik.

Departementasi Fungisional.

Pendekatan fungsional untuk mengelompokan kegiatan oraganisasi ini mungkin

merupakan tipe departementasi yang paling umum dan luas digunakan dalam merancang

struktur organisasi. Kebaikan utama departementasi fungsional adalah berkaitan dengan

aspek positif spesialisasi. Secara teoritis, fungsionalisme akan meningkatkan efisiensi

dan memungkinkan pemanfaatan karyawan dalam peralatan paling ekonomis.

Departementasi produk.

Dengan berkembangnya organisasi formal departementasi fungsional menjadi semakin

sulit dan tidak praktis lagi. Dalam hal ini, manajemen dapat membentuk divisi-divisi

setengah otonom, yang masing-masing meran merancang, memproduksi dan

memasarkan sendiri produknya. Setiap produk atau lini produk dikelola oleh seorang

manajer yang bertanggung jawab kepada direktur organisasi.

Departementasi wilayah.

Bila organisasi beroperasi di wilayah yang tesebar, maka departementasi atas dasar

wilayah akan diperlukan. Kegiatan pemasaran yang beroperasi di banyak daerah dalam

suatu negara sering dibagi menjadi kelompok wilayah dengan manajer pemasaran

tersendiri (area manajer) untuk setiap lokasi.

Tipe organisasi divisional ini mempunyai berbagai kebaikan dan kelemahan. Kebaikan antara

lain:

1. Pengambilan keputusan leih cepat dan dengan kemungkinan kualitas lebih baik.

2. Koordinasi tugas lebih mudah dilaksanakan, karena ada pemusatan kegiatan.

3. Beban manajemen pusat menjadi lebih ringan, karena ada pendelegasian wewenang.

12

4. Pertanggung jawaban lebih jelas.

Kelemahan antara lain :

1. Kepentingan seluruh organisasi kurang diperhatikan, karena kepentingan terpusat pada

ukuran prestasi divisi.

2. Meningkatnya biaya operasional organisasi, kerena cenderung terjadinya kelebihan staff,

duplikasi sumber daya dan peralatan.

3. Mempersulit alokasi sumber daya dan konsistensi kebijakan.

E. Bentuk-bentuk Organisasi

Dalam praktiknya bentuk organisasi di sesuaikan dengan bidang usaha yang di

jalankan.kemudian juga disesuaikan dengan kebutuhan organisasi itu sendiri.berikut ini

beberapa  jenis bentuk organisasi yang umum:

1) Bentuk organisasi yang di tinjau dari jumlah pimpinan puncak dapat di bedakan:

a. Organisasi yang memiliki pimpinan puncak satu orang. Contohnya : perusahaan

perseorangan

b. Organisasi yang mempunyai pimpinan puncak lebih satu orang atau dewan.contohnya:

perseroan terbatas atau firma.

2) Bentuk organisasi berdasarkan hubungan-hubungan wewenangnya.

1. Organisasi Garis / Lini

Organisasi lini adalah organisasi yang smata-mata memiliki hubungan wewenang lini

dalam organisasinya.

Ciri-ciri organisasi lini:

a. Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung melalui suatu garis

wewenang.

b. Jumlah karyawan sedikit,maka struktur organisasi masih sederhana.

13

c. Pimpinan dengan karyawannya saling mengenal dan dapat berhubungan setiap hari kerja.

d. Masing-masing kepala unit memiliki wewenang dan tanggung jawab penuh atas segala

bidang pekerjaan yang ada dalam unitnya.

e. Pucuk pimpinan biasanya pemilik perusahaan.

f. Pucuk pimpinan dipandang sebagai sumber kekuasaan tunggal ,segala

keputusan/kebijaksanaan dan tanggung jawab ada pada satu tangan.

g. Tingkat spesialisasi belum tentu tinggi,alat-alat yang di perlukan tidak beranekaa ragam.

h. Organisasi kecil.

Keuntungan Organisasi Lini:

1. Kesatuan pimpinan terjamin sepenuhnya,karena pimpinan berada dalam satu tangan.

2. Disiplin kerja para anggota pada umumnya tinggi.

3. Koordinasi relatif mudah di laksanakan.

Kelemahan organisasi lini:

1. Tujuan pribadi pucuk pimpinan sering kali tidak dapat di bedakan dengan tujuan organisasi..

2. Ada kecenderungan pimpinan untuk bertindak secara otoriter dan ditaktor

3. Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.

14

2. Organisasi Lini dan Staf

Ciri-ciri organisasi lini:

a. Organisasi besar dan bersifat kompleks.

b. Jumlah karyawannya banyak.

c. Hubungan antara atasan dan bawahan tidak bersifat langsung.

d. Pimpinan dan karyawan semuanya tidak saling mengenal.

e. Spesialisasi dengan beraneka ragam di perlukan dan digunakan secara maksimal.

Keunggulan model organisasi lini dan staf antara lain:

a. Azas kesatuan pimpinan tetap dipertahankan,

b. Adanya pembagian tugas yg jelas antara pimpinan,staf,dan pelaksana

c. Tipe organisasi lini dan staf fleksibel, karena dapat di terapkan pada organisasi besar/kecil,

pemerintah atau swasta

Kelemahan model organisasi lini dan staf antara lain:

a. Kelompok pelaksana sering bingung untuk membedakan perintah dan bantuan nasehat.

b. Solidaritas para karyawan kurang,sebab tidak saling mengenal.

c. Persaingan kurang sehat sering terjadi karena setiap unit menganggap tugasnyalah yang

terpenting.

3. Organisasi Fungsional

ciri-ciri organisasi fungsional:

a. Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat di bedakan.

b. Spesialisasi para karyawan dapat di kembangkan dan digunakan secara optimal.

c. Bawahan akan menerima perintah dari beberapa orang atasan.

d. Koordinasi menyeluruh pada umumnya cukup pada level manajemen atas.

15

4. Organisasi lini, staf dan fungsional

organisasi ini merupakan kombinasi dari ketiga type,yaitu organisasi lini,staf,dan

operasional.tipe ini biasanya di terapkan pada organisasi besar dan kompleks.

5. Flat organization atau T form organization

organisasi ini lebih lincah dan fleksibel dalam menghadapi perkembangan dan perubahan

lingkungan, sehingga dewasa ini bentuk organisasi ini semakin banyak digunakan.

16

Bab III

Penutup

1. Kesimpulan

          Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan perusahaan yang ingin dicapai dan ini akan lebih

mudah tercapai apabila memenuhi kaidah-kaidah atau tahapan dalam proses manajemen.

Masing-masing fungsi tidak dapat berjalan sendiri-sendiri akan tetapi harus dilaksanakan secara

berkesinambungan, karena kaitan antara satu fungsi dengan fungsi yang lain sangatlah erat.

          Aspek manajemen dapat mengkoordinasikan dengan benar dan baik antara sumber daya

ekonomi yang dipunyai  dengan kebutuhan kegiatan-kegiatan proyek, agar proyek dapat

diselesaikan dan beroperasi sebagaimana diharapkan.

2. Saran

          Berdasarkan uraian kesimpulan diatas, penulis dengan segala keterbatasannya mencoba

untuk memberikan beberapa pendapat atau saran sebagai masukan agar suatu usaha dapat

beraktifitas dengan baik harus memiliki kemampuan untuk  mengatur segala sesuatu yang

berhubungan dengan usaha tersebut, mulai dari aktifitas atau kegiatan yang akan dilakukan

maupun yang telah dilakukan.

          Dengan  demikian haruslah menggunakan pendekatan-pendekatan untuk mengkaji layak

tidaknya bisnis tersebut dalam studi kelayakan bisnis yang ditinjau dari aspek manajemen dan

organisasi.

17

Daftar Pustaka

Kasmin, Jakfan, 2003. Study Kelayakan Bisnis, Jakarta. Kencana Prenad Media Group

Ibrahim, Yacob. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Rineka Cipta.

18