aspek hukum perangkat lunak untuk produk industri di indonesia · memasukkan crack code dari nomor...

4
UG Jurnal Vol. 10 No. 12 Tahun 2016 01 Aspek Hukum Perangkat Lunak untuk Produk Industri di Indonesia Produk industri dengan bantuan perangkat lunak sudah umum dan banyak perusahaan yang mulai bergerak di bidang ini. Bagaimanapun, banyak produk industri yang menggunakan perangkat lunak bajakan. Menghasilkan suatu produk untuk dijual atau produk komersial harus memiliki aspek dan hak cipta yang legal. Hal ini membutuhkan kajian hukum secara khusus agar legalitas dari perangkat lunak itu tampak. Artikel ini akan membahas aspek legal dari produk industri menggunakan perangkat lunak bajakan di Indonesia. Artikel ini juga akan mendiskusikan apa pandangan hukum dalam menangani masalah ini dan apa aturan yang harus ditegakan produsen untuk membuat produk komersial. Kata kunci – Hukum, Aspek legal, Produk, Perangkat lunak ABSTRAK Erni Karyati 1 Anissa Lintang Ramadhani 2 1 [email protected] 2 [email protected] I. PENDAHULUAN Perkembangan dalam teknologi informasi di era ini sangat berkembang dalam kehidupan sehari-hari kita. Keahlian teknologi informasi banyak mengalami perubahan mendasar mulai dari analog menjadi karakter digital seperti saat ini. Teknologi informasi yang analog tentu bukan hal yang tidak asing untuk kita sekarang (Achmad,2004). Teknologi informasi digital erat terkait dengan eksistensi dari peran komputer. Hal ini membutuhkan bagian penting yang dapat mengubah dan memindahkan komputer untuk menjalankan perangkat komputer. Bagian lainnya adalah sebuah perangkat lunak tidak berawal dari sistem operasi, aplikasi untuk internet browser. Dalam pembahasan berikut jangka perangkat lunak terbatas untuk perangkat lunak yang mendukung pengoperasian perangkat komputer, baik komputer pribadi dan mobile computers . Perangkat lunak adalah seperangkat instruksi tertulis oleh manusia untuk memberi perintah kepada komputer untuk melakukan fungsinya (Newton, 2002). Gagasan lain disarankan oleh Nugroho (2007) bahwa perangkat lunak dapat didiferensiasikan tergantung dari cara pandang masing-masing. Berdasar- kan uraian di atas, aplikasi perangkat lunak dibedakan oleh : 1. System software Rangkaian program yang dirancang untuk melayani program lain, seperti penyusun, editor dan program utilitas manajemen. 2. Real time software Program yang memantau, menganalisis, dan mengontrol aktivitas sehari-hari. Perangkat lunak ini memiliki komponen pengumpulan data saat itu juga yang mengumpul- Manufacture products with the help of the software is now common and many start-up companies engaged in this field. However, many product manufactures use pirated software. Manufacture of a product for sale or commercial products must have a legal aspect and patents. Hence the use of pirated software is a violation of the legal aspects and the applicable law in a country. It required legal review specifically looked legality of the software. This article will discuss the legal aspects of the product manufacture using pirated software in Indonesia. It is also discussed what does the law view in addressing these issues as well as chapters and what rules should be enforced manufacturers to make a commercial product. Keywords— Law, Legal aspect, Product, Software. ABSTRAK kan dan menyusun informasi dari lingkungan luar, komponen analisis untuk mengubah informasi yang dibutuhkan, komponen kontrol/ output yang menyediakan respon dari lingkungan luar dan komponen pemantauan, yang berkoordinasi dengan komponen lain sehingga dapat di respon saat itu juga (khusus- nya antara 1milidetik/1menit). 3. Business software Sistem manajemen informasi perangkat lunak yang mengakses satu atau banyak kumpulan data yang berisi informasi bisnis. 4. Engineering and Scientific Software Mencakup semua aplikasi teknis khususnya dalam bidang teknik dan semua perhitungan secara teknis maupun ilmiah. 5. Embedded software Umumnya berada di read only memory dan digunakan untuk mengontrol produk dan sistem untuk pelanggan dan pasar industri. 6. Personal computer software Contohnya : pengolahan kata, lembar kerja, grafis komputer, multimedia, hiburan, manajemen kumpulan data, aplikasi keuangan personal dan bisnis, akeses untuk kumpulan data atau jaringan eksternal, dan lainnya. 7. Artificial Intelligent software Perangkat lunak yang menggunakan algoritma non-numerik untuk menyelesaikan masalah kompleks. AI adalah area aktif yang dikenal sebagai sistem pakar atau sistem berbasis pengetahuan. Proboyekti (2007) menjelaskan bahwa perangkat lunak adalah program komputer. Hal ini terkait dokumentasi seperti persyaratan, dokumen, rancangan, dan buku panduan, yang melayani pengguna secara spesifik atau publik. Pemahaman yang lebih jelas dari sebuah perangkat lunak dapat dilihat di Australian Copyright Act , yang menjelaskan bahwa perangkat lunak memang termasuk kode sumber dan kode objek, merupakan seperangkat intruksi yang berisi huruf-huruf, bahasa, kode atau notasi, code-stacked notation atau tertulis sedemikian rupa sampai ke perangkat yang memiliki kemampuan untuk memproses informasi digital dan mampu untuk melakukan fungsi pekerjaan tertentu. Dalam menggunakan perangkat lunak, sebuah produk dapat juga diproduksi. Definisi dari sebuah produk tergantung bidang produk itu sendiri. Dalam bisnis, produk atau barang jasa dapat diperdagangkan. Dalam pemasaran, produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar dan dapat memenuhi kebutuhan atau keinginan. Dalam industri, produk dapat dibeli dalam bentuk bahan baku dan dijual sebagai barang jadi. Produk dalam bahan baku seperti logam dan produk agricultural biasanya sering dijadikan sebagai barang dagangan. Sebagai contoh penggunaan penggunaan perangkat lunak untuk membuat produk adalah mendesain. Di dalam dunia percetakan, baik perusahaan kecil maupun perusahaan besar mengunakan perangkat lunak desain untuk merancang produk, diantaranya dalam pembuatan spanduk, desain baju, poster, undangan, dan lainnya. Contoh lain adalah memproduksi perangkat lunak dengan bantuan perangkat lunak lain, seperti membuat permainan untuk alat elektronik menggunakan perangkat lunak pemrograman bahasa. Produsen harus membuat beberapa perangkat lunak untuk menghasilkan

Upload: others

Post on 11-Nov-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Aspek Hukum Perangkat Lunak untuk Produk Industri di Indonesia · memasukkan crack code dari nomor serial/kode registrasi untuk mengaktifkan kembali perangkat lunak itu. Penggunakan

UG Jurnal Vol. 10 No. 12 Tahun 2016 01

Aspek Hukum Perangkat Lunak untuk ProdukIndustri di Indonesia

Produk industri dengan bantuan perangkat lunak sudah umum dan banyakperusahaan yang mulai bergerak di bidang ini. Bagaimanapun, banyak produkindustri yang menggunakan perangkat lunak bajakan. Menghasilkan suatu produkuntuk dijual atau produk komersial harus memiliki aspek dan hak cipta yanglegal. Hal ini membutuhkan kajian hukum secara khusus agar legalitas dariperangkat lunak itu tampak. Artikel ini akan membahas aspek legal dari produkindustri menggunakan perangkat lunak bajakan di Indonesia. Artikel ini jugaakan mendiskusikan apa pandangan hukum dalam menangani masalah ini danapa aturan yang harus ditegakan produsen untuk membuat produk komersial.

Kata kunci – Hukum, Aspek legal, Produk, Perangkat lunak

ABSTRAKErni Karyati1

Anissa Lintang Ramadhani2

[email protected]@student.gunadarma.ac.id

I. PENDAHULUAN

Perkembangan dalam teknologi informasidi era ini sangat berkembang dalamkehidupan sehari-hari kita. Keahlianteknologi informasi banyak mengalamiperubahan mendasar mulai dari analogmenjadi karakter digital seperti saat ini.Teknologi informasi yang analog tentubukan hal yang tidak asing untuk kitasekarang (Achmad,2004).

Teknologi informasi digital erat terkaitdengan eksistensi dari peran komputer.Hal ini membutuhkan bagian pentingyang dapat mengubah dan memindahkankomputer untuk menjalankan perangkatkomputer. Bagian lainnya adalah sebuahperangkat lunak tidak berawal dari sistemoperasi, aplikasi untuk internet browser.Dalam pembahasan berikut jangkaperangkat lunak terbatas untuk perangkatlunak yang mendukung pengoperasianperangkat komputer, baik komputerpribadi dan mobile computers .

Perangkat lunak adalah seperangkatinstruksi tertulis oleh manusia untukmemberi perintah kepada komputeruntuk melakukan fungsinya (Newton,2002). Gagasan lain disarankan olehNugroho (2007) bahwa perangkat lunakdapat didiferensiasikan tergantung daricara pandang masing-masing. Berdasar-kan uraian di atas, aplikasi perangkatlunak dibedakan oleh :1. System software

Rangkaian program yang dirancanguntuk melayani program lain, sepertipenyusun, editor dan program utilitasmanajemen.

2. Real time softwareP r o g r a m y a n g m e m a n t a u ,menganalisis, dan mengontrolaktivitas sehari-hari. Perangkat lunakini memiliki komponen pengumpulandata saat itu juga yang mengumpul-

Manufacture products with the help of the software is now common and manystart-up companies engaged in this field. However, many product manufacturesuse pirated software. Manufacture of a product for sale or commercial productsmust have a legal aspect and patents. Hence the use of pirated software is aviolation of the legal aspects and the applicable law in a country. It required legalreview specifically looked legality of the software. This article will discuss the legalaspects of the product manufacture using pirated software in Indonesia. It is alsodiscussed what does the law view in addressing these issues as well as chaptersand what rules should be enforced manufacturers to make a commercial product.

Keywords— Law, Legal aspect, Product, Software.

ABSTRAK

kan dan menyusun informasi darilingkungan luar, komponen analisisuntuk mengubah informasi yangdibutuhkan, komponen kontrol/output yang menyediakan respon darilingkungan luar dan komponenpemantauan, yang berkoordinasidengan komponen lain sehinggadapat di respon saat itu juga (khusus-nya antara 1milidetik/1menit).

3. Business softwareSistem manajemen informasiperangkat lunak yang mengakses satuatau banyak kumpulan data yangberisi informasi bisnis.

4. Engineering and Scientific SoftwareMencakup semua aplikasi tekniskhususnya dalam bidang teknik dansemua perhitungan secara teknismaupun ilmiah.

5. Embedded softwareUmumnya berada di read onlymemory dan digunakan untukmengontrol produk dan sistem untukpelanggan dan pasar industri.

6. Personal computer softwareContohnya : pengolahan kata, lembarkerja, grafis komputer, multimedia,hiburan, manajemen kumpulan data,aplikasi keuangan personal dan bisnis,akeses untuk kumpulan data ataujaringan eksternal, dan lainnya.

7. Artificial Intelligent softwarePerangkat lunak yang menggunakanalgoritma non-numerik untukmenyelesaikan masalah kompleks. AIadalah area aktif yang dikenal sebagaisistem pakar atau sistem berbasispengetahuan.

Proboyekti (2007) menjelaskanbahwa perangkat lunak adalah programkomputer. Hal ini terkait dokumentasiseperti persyaratan, dokumen, rancangan,dan buku panduan, yang melayani

pengguna secara spesifik atau publik.Pemahaman yang lebih jelas dari sebuahperangkat lunak dapat dilihat diAustralian Copyright Act , yangmenjelaskan bahwa perangkat lunakmemang termasuk kode sumber dan kodeobjek, merupakan seperangkat intruksiyang berisi huruf-huruf, bahasa, kodeatau notasi, code-stacked notation atautertulis sedemikian rupa sampai keperangkat yang memiliki kemampuanuntuk memproses informasi digital danmampu untuk melakukan fungsipekerjaan tertentu.

Dalam menggunakan perangkatlunak, sebuah produk dapat jugadiproduksi. Definisi dari sebuah produktergantung bidang produk itu sendiri.Dalam bisnis, produk atau barang jasad a p a t d i p e r d a g a n g k a n . D a l a mpemasaran, produk adalah segala sesuatuyang dapat ditawarkan ke pasar dan dapatmemenuhi kebutuhan atau keinginan.Dalam industri, produk dapat dibelidalam bentuk bahan baku dan dijualsebagai barang jadi. Produk dalam bahanbaku seperti logam dan produkagricultural biasanya sering dijadikansebagai barang dagangan.

Sebagai contoh penggunaanpenggunaan perangkat lunak untukmembuat produk adalah mendesain. Didalam dunia percetakan, baik perusahaankecil maupun perusahaan besarmengunakan perangkat lunak desainuntuk merancang produk, diantaranyadalam pembuatan spanduk, desain baju,poster, undangan, dan lainnya. Contohlain adalah memproduksi perangkat lunakdengan bantuan perangkat lunak lain,seperti membuat permainan untuk alatelektronik menggunakan perangkat lunakpemrograman bahasa.

Produsen harus membuat beberapaperangkat lunak untuk menghasilkan

Page 2: Aspek Hukum Perangkat Lunak untuk Produk Industri di Indonesia · memasukkan crack code dari nomor serial/kode registrasi untuk mengaktifkan kembali perangkat lunak itu. Penggunakan

02 Karyati, Aspek Hukum Perangkat ...

produk dengan bantuan perangkat lunakapapun. Agar serupa dengan produkaslinya, perangkat lunak mempunyaiharga yang harus dibayar untukmendapatkannya. Semakin baik suatuperangkat lunak, semakin mahalharganya. Jadi bukan suatu hal yang tidakwajar, banyak orang mengunduhperangkat lunak yang dibutuhkan dengancara yang ilegal.

B e r d a s a r k a n c o n t o h d i a t a s ,pembahasan selanjutnya akan difokuskanpada bagaimana perangkat lunakseharusnya digunakan. Apa yang menjadibahan pertimbangan untuk dapatmenggunakan sebuah perangkat lunak.Apakah perangkat lunak itu legal atauilegal dan apa dampak yang akandirasakan ketika menggunakan perangkatlunak bajakan.

II. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalampembahasan ini adalah metode deskriptif,yaitu metode penelitian dengan caramenggambarkan objek penelitianberdasarkan fakta. Dengan metode inipenulis berusaha mendeskripsikan danmenjelaskan sumber data, analisis, dantemuan penelitian.

Sumber data penelitian ini adalahinformasi yang bersumber dari emdiasosial dan media elektronik. Metodepengambilan data dan informasi yangdiperlukan dalam penelitian ini sebagianbesar merupakan data kualitatif. Teknikyang digunakan adalah studi literatur.Studi literatur ini dilakukan dengan caramengident i f ikas i sumber data ,menganalisis, dan memaparkan temuansecara deskriptif.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Sekarang, banyak perangkat lunak dapatdiakses melalui internet secara gratis danlegal. Meskipun sekarang banyakperangkat lunak beredar yang resmi dirilisoleh produsen atau sistem operasi sebagaiopen source, tapi tidak cukup untukmengatasi pembajakan perangkat lunak.Perangkat lunak biasanya diperbaharuiversinya secara berkala. Itulah yangmerupakan perangkat lunak berbayaratau perangkat lunak berlisensi.

Bagaimana untuk mendapatperangkat lunak orisinil sekarang mudahdidapat di internet. Salah satu yang palingmudah adalah dengan mengunduhperangkat lunak yang bebas biaya darisebuah situs, kemudian menggunakanversi percobaan yang digunakan untukjangka waktu tertentu. Setelah waktu yangditentukan habis, perangkat lunak tidakdapat digunakan lagi. Perangkat lunakdapat digunakan kembali denganmembayar melalui internet denganmenggunakan kartu kredit, dan kemudiannama pengguna dan nomor serial/koderegistrasi harus ada untuk mengaktifkank e m b a l i p e r a n g k a t l u n a k i t u .Bagaimanapun, salah satu cara yangpaling mudah untuk membobol sistemitu adalah dengan menggunakan kembaliperangkat lunak itu tanpa membayarnya.

Ada banyak program pembunuhberantai untuk membajak perangkat

lunak dengan peralatan teknologi yangsemakin canggih. Kita hanya perlumengunduhnya secara gratis, dankemudian program akan secara otomatismemasukkan crack code dari nomorserial/kode registrasi untuk mengaktifkankembali perangkat lunak itu.

Penggunakan tidak benar dariperangkat lunak adalah ilegal dan bentukpembajakan. Pembajakan perangkatlunak adalah produksi yang tidak sah darisebuah perangkat lunak dengan hak cipta.Penyalinan yang tidak sah mungkindigunakan untuk penggunaan pribadi,penggunaan bisnis, atau mungkin salinanperangkat lunak yang dibajak itu sudahdijual. Masalah ini dapat ditemukandimanapun komputer digunakan baikdalam bisnis, sekolah, perpustakaan danrumah (Laurie,etc: 2002. Hal 325 – 330).

Setiap pabrik dan produsen harusmempunyai hak ekslusif atas produkmereka yang dimakan hak cipta. Pasal 2,ayat 1 dari Undang-undang tentang HAKImenyatakan bahwa hak cipta adalah hakesklusif untuk pencipta atau penerimahak untuk mempublikasikan ataumemproduksi ciptaan atau memberikanijin yang tidak dikurangi pembatasannyadibawah undang-undang. Namun banyakpembajak menemukan banyak cara untukmembajak perangkat lunak. Ini adalahmacam-macam pembajakan perangkatlunak (HASP,2006):1. CD-R Infringement : Menyalin secara

ilegal perangkat lunak mengugnakanteknologi rekaman CD-R.

2. Soflifting : Membeli sebuah lisensidari salinan suatu perangkat lunakdan mengunduh ke beberapa kom-puter untuk melanggar jangka waktulisensi. Contohnya membagikanperangkat lunak ini kepada teman,rekan kerja dan lainnya.

3. Uploading and Downloading :Membuat salinan tidak sah dariperangkat lunak berlisensi dapatmemutus hubungan layanan onlinedan atau jaringan peer-to-peer viainternet.

4. Unrestricted Client Access Infringement : Memungkinkan klien darisebuah organisasi untuk mengaksesperangkat lunak secara gratis dalamjaringan server organisasi danmelanggar jangka waktu perjanjianlisensi.

5. Software Counterfeiting : Mendupli-kasi secara ilegal dan menjualperangkat lunak berlisensi dandirancang untuk membuatnya tampaklegal.

6. OEM Unbundling : Menjual perang-kat lunak yang berdiri sendiridimaksudkan untuk digabungkandengan perangkat keras yangmenyertainya.

7. Hard Disk Loading : Menginstalsalinan tidak sah dari perangkat lunakke hard disk dari komputer personal,sering digunakan sebagai insentif bagipengguna akhir untuk membeliperangkat keras dari penjualperangkat keras tertentu.

8. Renting : Menjual atau melihatperangkat lunak tidak sah untukpenggunaan temporer.

9. Commercial Use of Non-Commercial

Software : Menggunakan perangkatlunak pendidikan atau saranankomersial lainnya yang dibatasimerupakan pelanggaran perangkatlunak berlisensi.

Selain itu, Rao (2003) menunjukkanbahwa pembajakan internasionalmeningkat di tahun 2000 dan 2001.Karena itu, pembajakan adalah perilakuyang ada di seluruh dunia. Karena atributinternet, pembajakan semakin banyakterjadi sehingga membuat pelacakansemakin sulit dilakukan. Bagaimanapun,sebuah kelompok industri sudahmengestimasikan bahwa pembajakanperangkat lunak berdampak kehilanganpendapatan hingga hampir 11 juta dolardan berkontribusi untuk kehilanganpekerjaan dan mengurangi pendapatanpemerintah (Teston. 2008).

Penerbit perangkat lunak telahmemperluas sumber daya yang signifikanselama beberapa tahun terakhir dalammemerangi segala bentuk pembajakan.Mereka telah terikat dalam sebuahorganisasi perdagangan yang dikenalsebagai Software Publishers Association(SPA), the Association of Data ProcessingService Organizations (ADAPSO), danthe Business Software Alliance (BSA)untuk memerangi pembajakan tidakhanya di pengadilan tapi juga di kongres,dan di media (Hornik.1994, hal. 377-418).Pembajakan perangkat lunak tidakdibatas kapada pasar internasional. TheSoftware Publishers Association (SPA),yang merupakan asosiasi perdaganganutama untuk industri perangkat lunak,memperkirakan bahwa perangkat lunakilegal membiayai industri sebesar $1,5juta di Amerika Serikat pada tahun 1993.Sebuah studi independen ditugaskan olehBusiness Software Alliance (BSA), sebuahorganisasi internasional untuk perusa-haan perangkat lunak, menyebutkanbahwa pembajakan perangkat lunakadalah masalah terburuk dalam bidangindustry (Moshe,etc.1995, hal. 29-37).

Gambar 1. Diagram untuk surveypembajakan perangkat lunak

Gambar 1 merupakan data yangdiperoleh dari survei tahunan BSA/IDCGlobal Software Piracy Study pada May2010. Data ini menunjukan bahwa dari100 persen perangkat lunak yang dirilis,ada 43 persen perangkat lunak yangdibajak atau diakses secara ilegal. Adapunperangkat lunak yang diakses secara legaladalah di kisaran 35-45 persen. Dan untukperangkat lunak bebas atau open source,memiliki nilai terkecil yaitu antara 12-22persen .

Page 3: Aspek Hukum Perangkat Lunak untuk Produk Industri di Indonesia · memasukkan crack code dari nomor serial/kode registrasi untuk mengaktifkan kembali perangkat lunak itu. Penggunakan

03UG Jurnal Vol. 10 No. 12 Tahun 2016

Sebuah studi mengenai angkapembajakan perangkat lunak yangdilakukan oleh Business SoftwareAlliance (BSA). BSA adalah kelompokperdagangan yang didirikan pada tahun1988 yang berperan dalam pembuatperangkat lunak terbesar di dunia danmerupakan anggota dari InternationalIntellectual Property Alliance. Kegiatanutamanya adalah mencoba untukmenghentikan pelanggaran hak ciptaperangkat lunak yang diproduksi olehanggotanya (George.2007, hal. 33-55).

BSA global software piracy studytelah melakukan kerjasama dengan IDCdan Ipsos Public Affairs, bekerjasamadengan 182 data yang berbeda untuksetiap studi dari 116 negara dan ekonomiglobal. analis IDC di hampir 100 negaramenghabiskan lebih dari 6 bulanpengumpulan dan evaluasi tren data PCdan perangkat lunak, sementara Ipsosdisurvei hampir 15.000 konsumen danpengguna PC bisnis di seluruh dunia

S t u d i i n i m e n c a k u p s e m u apembajakan perangkat lunak yangdilakukan di PC, termasuk desktop, laptopdan netbook. Mengukur sistem operasi,sistem perangkat lunak (seperti databasedan paket keamanan), aplikasi perangkatlunak. Termasuk perangkat lunak bebasbiaya dan perangkat lunak open source.

Gambar 2. Daftar 20 Negara teratasuntuk pembajakan perangkat lunak (BSA. Indonesia’s Survey. GlobalSoftware Piracy Study. 2011).

Dapat dilihat pada gambar 2,Indonesia menempati posisi kedua untukangka pembajakan dari total duapuluhnegara yang terdaftar. Dengan presentase86 persen, Indonesia lebih rendah angkapembajakannya dibandingkan denganVenezuela yang menempati urutanpertama dengan presentase 88 persen.Untuk nilai pembajakan, Indonesiaberada di posisi kesebelas dengan nilai $1.467.

Dapat dilihat pada gambar 3 yangmenunjukan bahwa Indonesia mengalamipertumbuhan angka pembajakan setiaptahunnya. Terlihat dari tahun 2007sampai 2011, tingkat pembajakanmeningkat 1 persen / tahun. Nilaipembajakan komersial juga meningkat

dengan skala yang besar dari $ 411 ditahun 2007 menjadi $ 1.467 pada tahun2011. Data tersebut membuktikan bahwamasih banyak orang Indonesia yangmenggunakan perangkat lunak bajakan.

Dari survei yang dilakukan BSA(Shadow Market . Studi GlobalPembajakan Software BSA. 2012) ke 518pengguna komputer pribadi di Indonesiapada bulan Februari – Maret 2012, dapatdiambil dua kesimpulan yaitu:

1. Pengguna PC di Indonesia berpen-dapat “resiko tertangkap atau keta-huan” sebagai alasan mereka untuktidak menggunakan perangkat lunaktanpa berlisensi, sebanyak 13 persen.

2. Pengguba PC di Indonesia berpen-dapat “pembajakan perangkat lunakadalah perbuatan illegal” sebagaialasan mereka untuk tidak meng-gunakan perangkat lunak tanpalisensi , sebanyak 17 persen.

Dari data yang disajikan, makahukum itu dibuat dan diberlakukan untukmasalah hak cipta dan hak paten. Hukuminternasional dibuat dan berlaku untukseluruh negara, termasuk Indonesia.Namun, negara masih harus membuathukum dan peraturan di negeri ini.Pembuatan hukum di negara inididasarkan pada hukum yang berlaku danbersifat lebih spesifik daripada peraturaninternasional.

Gambar 3. Tingkat pembajakan perangkat lunak di Asia Pasifik [11]

Di Indonesia, hukum yang dibuat dandibahas tentang paten dan hak milikdiatur dalam Undang-Undang HakKekayaan Intelektual (HAKI). Dariketentuan tersebut, dapat dikatakanbahwa pembajakan perangkat lunakadalah tindakan yang termasuk dalamkategori melanggar hak cipta. Pelakupelanggaran hak cipta dapat dikenakanhukuman pidana penjara paling lama 4(empat) tahun dan / atau denda palingbanyak Rp. 300,000,000.00 (tiga ratusjuta rupiah) (Pasal 54 ayat 1 UURI Nomor31 Tahun 2000 tentang Desain Industri).

I. KESIMPULANMecari solusi untuk mengatasi

masalah pembajakan perangkat lunakdapat ditinjau dari berbagai pihak, sepertipengguna, produsen, dan pemerintah.Dibawah hukum yang telah dibuatp e m e r i n t a h , s e h a r u s n y a b i s ameningkatkan kesadaran pengguna dimasyarakat untuk tidak menggunakan

perangkat lunak yang tidak berlisensi.Karena selain melanggar hak cipta,tindakan tersebut juga sama saja tidakmenghargai hasil kerja dan produk yangtelah dilakukan oleh pembuat perangkatlunak. Pengguna yang menggunakanperangkat lunak ilegal dan membuatkeuntungan dari produk yang dibuat olehprodusen juga akan terkena hukumanberdasarkan undang-undang yang telahdisebutkan.

Produsen dapat menyelesaikanmasalah ini dengan cara memperketatrancangan perangkat lunak. Contohnyaseperti, lisensi hanya dapat digunakansetelah pengguna terdaftar dan melaku-kan pembayaran. Menggunakan salahsatu implementasi perangkat lunak,contohnya DRM (Digital Rights Manaje-men) yang dapat melindungi produkdigital terhadap penyalinan ilegal danpencurian IP. Menggunakan perangkatlunak DRM tidak hanya melindungiperusahaan dari pembajakan dan reverseengineering, juga akan memungkinkanuntuk memasuki pasar baru, peningkatanpendapatan dan mengurangi biayaoperasional.

Sebagai tambahan, pemerintah jugadapat mengatasi masalah tersebut denganmenerapkan hukum dan peraturan yangberlaku, dan menindak orang-orang yangmembajak perangkat lunak. Tanpapemerintah yang baik, masyarakat juga

tidak akan baik pula

Daftar Pustaka

BSA. Indonesia’s Survey, 2011 GlobalSoftware Piracy Study. 2011. BSA.Shadow Market. Studi GlobalPembajakan Software BSA. EditionIX May 2012

Fauzan, Achmad, 2004. PerlindunganH u k u m H a k K e k a y a a nIntelektual ,Yrama Widya, Bandung.

George Teston, 2008 Software Piracyamong Technology EducationStudents: Investigating PropertyRights in a Culture of Innovation.Journal of Technology Education.Vol. 20 No. 1, pp. 66-78.

George E. Higgins, Januari 2007 DigitalPiracy, Self-Control Theory, and

Page 4: Aspek Hukum Perangkat Lunak untuk Produk Industri di Indonesia · memasukkan crack code dari nomor serial/kode registrasi untuk mengaktifkan kembali perangkat lunak itu. Penggunakan

04 Karyati, Aspek Hukum Perangkat ...

Rational Choice: An Examination ofthe Role of Value. InternationalJournal of Cyber Criminology, Vol.1 (1), pp. 33-55.

HASP. Software Piracy: Cause, Effects,and Prevention, White Paper forSoftware Publisher, Aladdin.com.

Hornik, 1994 Combating SoftwarePiracy: The Softlifting Problem,Harvard Journal o f Law &Technology, Vol. 7 (2), pp. 377-418.Newton, Hary, 2002. Newton'sT e l e c o m D i c t o n a r y : T h eA u t h o r i t a t i v e R e s o u r c e f o r

Telecommunication, Networking, theI n t e r n e t A n d I n f o r m a t i o nTechnology. 18th Edition. CMPBooks, New York, USA.

Laurie E. MacDonald, Kenneth T.Fougere, 2002 Bryant College.Software Piracy: A Study of theExtentOf Coverage in IntroductoryMIS Textbooks . Journal o fInformation Systems Education. Vol.13(4), pp. 325 – 330.

Moshe Givon, Vijay Mahajan, EitanMuller, 1995 Software Piracy:

Estimation of Lost Sales and theImpact on Software Diffusion.Journal of Marketing. Vol. 59,January, pp. 29-37.

Nugroho, Lukito Edi, 2007 Materi KuliahRekayasa Perangkat Lunak. SekolahPascasarjana. Teknik Elektro.Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.Proboyekti, Umi, 2007 Materi KuliahRekayasa Perangkat Lunak. SekolahPascasarjana. Teknik Informatika.UKDW. Yogyakarta.