aspek hukum konstruksi - 3

29
Aspek Hukum Konstruksi PEMBIAYAAN BISNIS Iman Purwoto

Upload: john-jap

Post on 26-Jan-2016

131 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

teknik sipil

TRANSCRIPT

Page 1: Aspek Hukum Konstruksi - 3

Aspek Hukum Konstruksi

PEMBIAYAAN BISNIS

Iman Purwoto

Page 2: Aspek Hukum Konstruksi - 3

Model Pembiayaan Model Pembiayaan BisnisBisnis Modal Pinjaman (Kredit Perbankan)Modal Pinjaman (Kredit Perbankan) Modal Penyertaan (saham & modal Modal Penyertaan (saham & modal

ventura)ventura) Pengalihan Pituang (Pengalihan Pituang (FactoringFactoring)) Sewa guna usaha (Sewa guna usaha (LeasingLeasing)) Penerbitan surat berharga Penerbitan surat berharga

((commercial paper, prome commercial paper, prome dan dan obligasi)obligasi)

Page 3: Aspek Hukum Konstruksi - 3

1.1. Pembiayaan dengan Pembiayaan dengan Modal Pinjaman (Kredit Modal Pinjaman (Kredit Perbankan)Perbankan)

Pengertian Kredit:Pengertian Kredit:– Kredit Kredit kepercayaan kepercayaan– Kredit adalah pemberian prestasi dengan Kredit adalah pemberian prestasi dengan

balas prestasi (kontra prestasi) akan terjadi balas prestasi (kontra prestasi) akan terjadi pada waktu mendatang (Simorangkir, 1988)pada waktu mendatang (Simorangkir, 1988)

– Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan antara bank dengan berdasarkan persetujuan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya dalam jangka untuk melunasi hutangnya dalam jangka waktu tertentu dengan sejumlah bunga (UU waktu tertentu dengan sejumlah bunga (UU No. 10/1998)No. 10/1998)

Page 4: Aspek Hukum Konstruksi - 3

A. Jenis-jenis KreditA. Jenis-jenis Kredit

Jenis-jenis Kredit ditinjau dari tujuan Jenis-jenis Kredit ditinjau dari tujuan penggunaan:penggunaan:– Kredit ProduktifKredit Produktif

Kredit modal kerjaKredit modal kerja Kredit investasiKredit investasi

– Kredit KonsumtifKredit Konsumtif Jenis kredit ditinjau dari jangka waktunya:Jenis kredit ditinjau dari jangka waktunya:

– Kredit jangka pendek (< 1 th)Kredit jangka pendek (< 1 th)– Kredit jangka menengah (1 – 3 th)Kredit jangka menengah (1 – 3 th)– Kredit jangka panjang (> 3 th)Kredit jangka panjang (> 3 th)

Page 5: Aspek Hukum Konstruksi - 3

B. Jaminan KreditB. Jaminan Kredit

Jaminan PerseoranganJaminan Perseorangan– Personal GuaranteePersonal Guarantee adalah jaminan berupa adalah jaminan berupa

pernyataan kesanggupan yang diberikan pernyataan kesanggupan yang diberikan oleh pihak ketiga guna menjamin oleh pihak ketiga guna menjamin pemenuhan kewajiban debitur kepada pemenuhan kewajiban debitur kepada kreditur apabila kreditur cedera janji.kreditur apabila kreditur cedera janji.

– Tidak ada benda tertentu yang diikat dalam Tidak ada benda tertentu yang diikat dalam jaminan.jaminan.

– Debitur tidak dibenarkan menjadi Debitur tidak dibenarkan menjadi penanggung hutang (penanggung hutang (guarantorguarantor), baik ), baik berupa berupa personal guaranteepersonal guarantee maupun maupun corporate guaranteecorporate guarantee..

Page 6: Aspek Hukum Konstruksi - 3

B. Jaminan KreditB. Jaminan Kredit

Jaminan KebendaanJaminan Kebendaan– Merupakan hak mutlak (absolut) atas Merupakan hak mutlak (absolut) atas

suatu benda tertentu yang menjadi suatu benda tertentu yang menjadi objek jaminan suatu utang.objek jaminan suatu utang.

– Suatu waktu dapat diuangkan bagi Suatu waktu dapat diuangkan bagi pelunasan debitur apabila debitur pelunasan debitur apabila debitur ingkar janji.ingkar janji.

– Jaminan kebendaan dapat berupa:Jaminan kebendaan dapat berupa: Jaminan benda berwujud (material)Jaminan benda berwujud (material) Jaminan benda tak berwujud (immaterial)Jaminan benda tak berwujud (immaterial)

Page 7: Aspek Hukum Konstruksi - 3

2. Pembiayaan dengan 2. Pembiayaan dengan Modal PenyertaanModal Penyertaan

Modal dan Saham:Modal dan Saham:– Modal adalah dasar bagi pelaku bisnis Modal adalah dasar bagi pelaku bisnis

dalam menjalankan usahanyadalam menjalankan usahanya– SahamSaham adalah satuan nilai atau adalah satuan nilai atau

pembukuan dalam berbagai instrumen pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah kepemilikan sebuah perusahaanperusahaan

– Penyetoran atas modal saham dapat Penyetoran atas modal saham dapat berbentuk uang atau bentuk lainnya.berbentuk uang atau bentuk lainnya.

Page 8: Aspek Hukum Konstruksi - 3

A. Penjualan SahamA. Penjualan Saham

Penjualan saham adalah pengeluaran Penjualan saham adalah pengeluaran atau pelepasan saham dalam simpanan atau pelepasan saham dalam simpanan ((portofolioportofolio) untuk dijual baik kepada ) untuk dijual baik kepada pemegang saham lama maupun baru.pemegang saham lama maupun baru.

Bentuk penjualan saham:Bentuk penjualan saham:– Penjualan saham melalui bursaPenjualan saham melalui bursa– Penjualan saham langsungPenjualan saham langsung

Dokumen hukum yang diperlukan:Dokumen hukum yang diperlukan:– Perjanjian antara pemegang sahamPerjanjian antara pemegang saham– Perjanjian penyertaan modalPerjanjian penyertaan modal

Page 9: Aspek Hukum Konstruksi - 3

A. Penjualan SahamA. Penjualan Saham

Transaksi penyertaan saham:Transaksi penyertaan saham:– Bentuk penyetoran:Bentuk penyetoran:

Uang tunaiUang tunai Bentuk lainnyaBentuk lainnya

– Pre-emptive RightPre-emptive Right– Second Pre-emptive RightSecond Pre-emptive Right– Perubahan Modal PerseroanPerubahan Modal Perseroan– Keabsahan transaksi Penyertaan Keabsahan transaksi Penyertaan

ModalModal

Page 10: Aspek Hukum Konstruksi - 3

B. Modal VenturaB. Modal Ventura

Sumber pembiayaan yang mengandung Sumber pembiayaan yang mengandung resiko, biasanya berbentuk partisipasi resiko, biasanya berbentuk partisipasi equityequity terhadap perusahaan yang memiliki potensi terhadap perusahaan yang memiliki potensi berkembang tinggi (Neil Cross)berkembang tinggi (Neil Cross)

Modal ventura adalah sejumlah dana yang Modal ventura adalah sejumlah dana yang diinvestasikan ke dalam perusahaan pasangan diinvestasikan ke dalam perusahaan pasangan usaha yang cukup beresiko bagi investor usaha yang cukup beresiko bagi investor (Clinton Richardson, 1987)(Clinton Richardson, 1987)

Modal ventura adalah usaha penyediaan Modal ventura adalah usaha penyediaan pembiayaan untuk membentuk dan pembiayaan untuk membentuk dan mengembangkan usaha-usaha baru di bidang mengembangkan usaha-usaha baru di bidang teknologi dan nonteknologi (Robert White, teknologi dan nonteknologi (Robert White, 1990)1990)

Page 11: Aspek Hukum Konstruksi - 3

B.1. Karakteristik B.1. Karakteristik Modal VenturaModal Ventura

Investasi beresiko tinggi (Investasi beresiko tinggi (capital riskcapital risk));; Penyertaan modal yang disertai keterlibatan-Penyertaan modal yang disertai keterlibatan-

keterlibatan (modal aktif);keterlibatan (modal aktif); Bersifat sementara namun jangka panjang Bersifat sementara namun jangka panjang

namun tidak lebih dari 10 th;namun tidak lebih dari 10 th; Keuntungan diharapkan dari apresiasi nilai Keuntungan diharapkan dari apresiasi nilai

saham yang ditanamkan (saham yang ditanamkan (capital gaincapital gain); ); Modal ventura merupakan investasi tanpa Modal ventura merupakan investasi tanpa

jaminan (jaminan (collateralcollateral);); Investasi biasanya dilakukan pada perusahaan Investasi biasanya dilakukan pada perusahaan

yang tidak punya akses terhadap kredit yang tidak punya akses terhadap kredit perbankan.perbankan.

Page 12: Aspek Hukum Konstruksi - 3

B.2. Pihak-pihak dalam B.2. Pihak-pihak dalam transaksi Modal transaksi Modal VenturaVentura

Perusahaan modal venturaPerusahaan modal ventura Perusahaan pasangan usahaPerusahaan pasangan usaha Penyandang danaPenyandang dana

Page 13: Aspek Hukum Konstruksi - 3

B.2.1. Perusahaan Modal B.2.1. Perusahaan Modal VenturaVentura

Motif perusahaan modal ventura:Motif perusahaan modal ventura:– Technology drivenTechnology driven– Market drivenMarket driven– Finance drivenFinance driven

Model Perusahaan modal ventura:Model Perusahaan modal ventura:– Investee managementInvestee management– Fund managementFund management

Page 14: Aspek Hukum Konstruksi - 3

B.2.2. Perusahaan B.2.2. Perusahaan Pasangan Usaha Pasangan Usaha

Perusahaan pasangan usahaPerusahaan pasangan usaha– Perusahaan pasangan usaha dapat Perusahaan pasangan usaha dapat

berbentuk PT, CV, Firma, persekutuan berbentuk PT, CV, Firma, persekutuan perdata, perusahaan perseorangan.perdata, perusahaan perseorangan.

– Kriteria yang biasa ditetapkan untuk Kriteria yang biasa ditetapkan untuk perusahaan pasangan usaha:perusahaan pasangan usaha: Memiliki pangsa pasar dan prospektifMemiliki pangsa pasar dan prospektif Pemilik menguasai bidang usahanyaPemilik menguasai bidang usahanya Memiliki return of investment yang baikMemiliki return of investment yang baik Memiliki kekhususan (tidak mudah Memiliki kekhususan (tidak mudah

dimasuki pendatang baru)dimasuki pendatang baru)

Page 15: Aspek Hukum Konstruksi - 3

B.2.2. Perusahaan B.2.2. Perusahaan Pasangan UsahaPasangan Usaha

Jenis usaha yang dapat dimasuki modal Jenis usaha yang dapat dimasuki modal ventura ventura – Memiliki pasar yang sedang tumbuh, bersifat Memiliki pasar yang sedang tumbuh, bersifat

inovatif;inovatif;– Perusahaan yang ingin melakukan ekspansi Perusahaan yang ingin melakukan ekspansi

usaha;usaha;– Perusahaan yang telah memiliki pasar yang Perusahaan yang telah memiliki pasar yang

baik namun perlu mengganti fasilitas produksi baik namun perlu mengganti fasilitas produksi baru;baru;

– Pengembangan suatu produk baru yang akan Pengembangan suatu produk baru yang akan dilempar ke pasar;dilempar ke pasar;

– Restrukturisasi perusahaan.Restrukturisasi perusahaan.

Page 16: Aspek Hukum Konstruksi - 3

B.2.3. Penyandang DanaB.2.3. Penyandang Dana

Pendanaan dari Perusahaan Modal Pendanaan dari Perusahaan Modal Ventura sendiri (dari modal saham Ventura sendiri (dari modal saham atau laba ditahan)atau laba ditahan)

Modal yang berasal dari pihak ketiga:Modal yang berasal dari pihak ketiga:– Bank Captive FundsBank Captive Funds– Investment Institution Captive FundsInvestment Institution Captive Funds– Independent FundsIndependent Funds– Public Sector FundsPublic Sector Funds– International FundsInternational Funds– Dana dari sumber lainnyaDana dari sumber lainnya

Page 17: Aspek Hukum Konstruksi - 3

C. Pembiayaan dengan C. Pembiayaan dengan Anjak Piutang Anjak Piutang ((FactoringFactoring))

Factoring CompanyFactoring Company adalah badan usaha yang adalah badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan dalam bentuk melakukan usaha pembiayaan dalam bentuk pembelian dan/atau pengalihan, serta pembelian dan/atau pengalihan, serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam atau luar negeri.perdagangan dalam atau luar negeri.

Factoring Factoring sebagai suatu kontak, atas dasar sebagai suatu kontak, atas dasar mana perusahaan anjak piutang menyediakan mana perusahaan anjak piutang menyediakan jasa-jasa pembiayaan, pembukuan, jasa-jasa pembiayaan, pembukuan, penagihan piutang, perlindungan resiko penagihan piutang, perlindungan resiko kredit, dan untuk itu klien wajib menjual atau kredit, dan untuk itu klien wajib menjual atau menjaminkan piutang dari penjualan barang menjaminkan piutang dari penjualan barang atau pemberian jasa-jasa kepada perusahaan atau pemberian jasa-jasa kepada perusahaan anjak piutanganjak piutang

Page 18: Aspek Hukum Konstruksi - 3

C.1. Jenis-jenis C.1. Jenis-jenis FactoringFactoring Dari segi skala kegiatanDari segi skala kegiatan

– Anjak piutang domestikAnjak piutang domestik– Anjak piutang internasionalAnjak piutang internasional

Dari segi penanggungan resikoDari segi penanggungan resiko– Resource FactoringResource Factoring– Non-resource FactoringNon-resource Factoring

Dari segi pemberitahuan kepada Dari segi pemberitahuan kepada customer:customer:– Notification FactoringNotification Factoring– Non-notification FactoringNon-notification Factoring

Page 19: Aspek Hukum Konstruksi - 3

C.1. DefinisiC.1. DefinisiFactoringFactoring

Subject factoringSubject factoring, yaitu , yaitu factoring companyfactoring company (perusahaan anjak piutang), Klien dan (perusahaan anjak piutang), Klien dan nasabah;nasabah;

Object factoringObject factoring, yaitu piutang jangka pendek , yaitu piutang jangka pendek milik klien;milik klien;

Peristiwa Peristiwa factoringfactoring, yaitu kontrak pengalihan , yaitu kontrak pengalihan piutang jangka pendek antara klien dengan piutang jangka pendek antara klien dengan factoring company;factoring company;

Hubungan Hubungan factoringfactoring, Klien menjual atau , Klien menjual atau menjaminkan dan mengalihkan piutang jangka menjaminkan dan mengalihkan piutang jangka pendek kepada pendek kepada factoring companyfactoring company;;

Jangka waktu Jangka waktu factoringfactoring, yaitu sesuai dengan , yaitu sesuai dengan piutang jangka pendek.piutang jangka pendek.

Page 20: Aspek Hukum Konstruksi - 3

C.2. Jenis-jenis C.2. Jenis-jenis FactoringFactoring Dari segi cara jasa yang diberikan:Dari segi cara jasa yang diberikan:

– Full Service factoringFull Service factoring– Recourse FactoringRecourse Factoring– Bulk FactoringBulk Factoring– Maturity FactoringMaturity Factoring– Agency FactoringAgency Factoring– Invoice FactoringInvoice Factoring– Undisclosed FactoringUndisclosed Factoring

Page 21: Aspek Hukum Konstruksi - 3

C.3. Pihak-pihak dalam C.3. Pihak-pihak dalam Transaksi Transaksi FactoringFactoring

Perusahaan Anjak Piutang Perusahaan Anjak Piutang ((Factoring CompanyFactoring Company))

Klien (Klien (ClientClient)) Nasabah (Nasabah (CustomerCustomer))

Page 22: Aspek Hukum Konstruksi - 3

D. Pembiayaan dengan D. Pembiayaan dengan Sewa Guna Usaha Sewa Guna Usaha ((LeasingLeasing))

LessorLessor-nya berbentuk perusahaan pembiayaan -nya berbentuk perusahaan pembiayaan dengan objek adalah barang modal, alat produksi, dengan objek adalah barang modal, alat produksi, atau beberapa bentuk barang konsumsi;atau beberapa bentuk barang konsumsi;

Lessor Lessor bertindak/berkedudukan sebagai bertindak/berkedudukan sebagai penyandang dana, sementara barang objek penyandang dana, sementara barang objek leasing disediakan oleh pihak lain atau oleh leasing disediakan oleh pihak lain atau oleh lesseelessee sendiri;sendiri;

Menyewakan barang modal sehingga Menyewakan barang modal sehingga leasing leasing dikategorikan juga sebagai dikategorikan juga sebagai assets based finances.assets based finances.

Jika terjadi wanprestasi, Jika terjadi wanprestasi, Lessor Lessor dapat mengambil dapat mengambil kembali barang modal.kembali barang modal.

Terjadinya peralihan hak tidak “demi hukum”, Terjadinya peralihan hak tidak “demi hukum”, tetapi terjadi jika hak opsi digunakan.tetapi terjadi jika hak opsi digunakan.

Page 23: Aspek Hukum Konstruksi - 3

D.1. Jenis-jenis D.1. Jenis-jenis LeasingLeasing

Operating LeaseOperating Lease– Disebut juga Disebut juga service leaseservice lease. . – Jangka waktu relatif singkat/lebih singkat dari usia Jangka waktu relatif singkat/lebih singkat dari usia

ekonomi barangekonomi barang– Besarnya harga sewa lebih kecil dari dari harga barang Besarnya harga sewa lebih kecil dari dari harga barang

ditambah keuntunganditambah keuntungan– Tidak diberikan hak opsi bagi Tidak diberikan hak opsi bagi lessee lessee untuk membeli untuk membeli

barang diakhir masa barang diakhir masa leasingleasing– Dikhususkan bagi barang yang mudah terjual setelah Dikhususkan bagi barang yang mudah terjual setelah

pemakaianpemakaian– Jasa pemeliharaan biasanya di tanggung oleh lessorJasa pemeliharaan biasanya di tanggung oleh lessor– Harga sewa biasanya tetap setiap periodenyaHarga sewa biasanya tetap setiap periodenya– Kontrak biasanya dapat dibatalkan ssepihak oleh Kontrak biasanya dapat dibatalkan ssepihak oleh

Lessee dengan mengembalikan barang yang Lessee dengan mengembalikan barang yang bersangkutanbersangkutan

Page 24: Aspek Hukum Konstruksi - 3

D.1. Jenis-jenis D.1. Jenis-jenis LeasingLeasing

Financial LeaseFinancial Lease– Jangka waktu relatif panjangJangka waktu relatif panjang– Besarnya harga sewa ditambah hak opsi harus Besarnya harga sewa ditambah hak opsi harus

menutupi harga barang ditambah keuntungan yang menutupi harga barang ditambah keuntungan yang diharapkan diharapkan LessorLessor

– Diberikan hak opsi bagi Diberikan hak opsi bagi lessee lessee untuk membeli untuk membeli barang diakhir masa barang diakhir masa laesinglaesing

– Financial leaseFinancial lease dapat diberikan oleh perusahaan dapat diberikan oleh perusahaan pembiayaanpembiayaan

– Harga sewa dapat ditetapkan tetap atau berubah-Harga sewa dapat ditetapkan tetap atau berubah-ubah mengikuti suku bungaubah mengikuti suku bunga

– Biasanya Biasanya lessee lessee menanggung biaya perawatan, menanggung biaya perawatan, kerusakan, pajak dan asuransikerusakan, pajak dan asuransi

– Kontrak tidak dapat dibatalkan sepihakKontrak tidak dapat dibatalkan sepihak

Page 25: Aspek Hukum Konstruksi - 3

D.1. Jenis-jenis D.1. Jenis-jenis LeasingLeasing

Sales-Type LeaseSales-Type Lease (Sewa guna (Sewa guna usaha penjualan)usaha penjualan)– Suatu transaksi Suatu transaksi leasingleasing dimana dimana

produsen juga berperan sebagai produsen juga berperan sebagai lessorlessor sehingga jumlah transaksi, sehingga jumlah transaksi, termasuk bagian laba seudah termasuk bagian laba seudah diperhitungkan oleh produsen.diperhitungkan oleh produsen.

– Jenis leasing ini juga sering Jenis leasing ini juga sering merupakan suatu jalur pemasaran merupakan suatu jalur pemasaran bagi produk perusahaanbagi produk perusahaan

Page 26: Aspek Hukum Konstruksi - 3

D.1. Jenis-jenis D.1. Jenis-jenis LeasingLeasing

Leveraged LeaseLeveraged Lease– Selain melibatkan Selain melibatkan lessorlessor, lessee , lessee

juga melibatkan bank/kreditor.juga melibatkan bank/kreditor.– Suku bunga Suku bunga leasingleasing jauh lebih besar jauh lebih besar

dari perbankan karena sumber dana dari perbankan karena sumber dana lessorlessor adalah dari kredit perbankan adalah dari kredit perbankan

Page 27: Aspek Hukum Konstruksi - 3

D.2. Kewajiban Para D.2. Kewajiban Para PihakPihak

Kewajiban Kewajiban LessorLessor::– Menyediakan barang modal yang akan Menyediakan barang modal yang akan

disewakandisewakan– Memberikan hak opsi pada akhir masa Memberikan hak opsi pada akhir masa

perjanjianperjanjian Kewajiban Kewajiban LesseeLessee::

– Menutup asuransi kerugian atas barang modal Menutup asuransi kerugian atas barang modal yang menjadi objek yang menjadi objek leasingleasing

– Memberi jaminan/agunan tambahanMemberi jaminan/agunan tambahan– Menyerahkan fisik barang modal yang menjadi Menyerahkan fisik barang modal yang menjadi

objek leasing apabila objek leasing apabila lessee lessee wanprestasiwanprestasi

Page 28: Aspek Hukum Konstruksi - 3

D.3. Syarat-syarat D.3. Syarat-syarat yang lazim yang lazim diperjanjikandiperjanjikan

Suku bunga Suku bunga leasingleasing Jangka waktu Jangka waktu leasingleasing Cara-cara pembayaranCara-cara pembayaran Besaran pembayaran tiap periodeBesaran pembayaran tiap periode Biaya provinsi dan administrasi yang Biaya provinsi dan administrasi yang

harus dibayarharus dibayar Asuransi jiwa dan kerugianAsuransi jiwa dan kerugian Seluruh syarat dimasukkan ke dalam Seluruh syarat dimasukkan ke dalam

pasal-pasal kontrak/perjanjian pasal-pasal kontrak/perjanjian leasingleasing

Page 29: Aspek Hukum Konstruksi - 3

QuizQuiz

Bagaimana bank menetapkan besarnya Bagaimana bank menetapkan besarnya nilai suatu pinjaman dari jaminan yang nilai suatu pinjaman dari jaminan yang diberikan oleh peminjam?diberikan oleh peminjam?

Jelaskan perbedaan sistem penjualan Jelaskan perbedaan sistem penjualan saham secara langsung dan melalui bursa?saham secara langsung dan melalui bursa?

Jelaskan perbedaan factoring dengan kredit Jelaskan perbedaan factoring dengan kredit perbankan?perbankan?

Dalam perjanjian Dalam perjanjian LeasingLeasing bagaimana bagaimana kedudukan kedudukan lessorlessor jika usaha yang jika usaha yang dijalankan oleh dijalankan oleh lesseelessee mengalami mengalami kerugian?kerugian?