aspek epistemologi pendidikan

21
ASPEK EPISTEMOLOGI PENDIDIKAN Masalah Pencerdasan Intelektual Hasrul Bakri YSGI 1

Upload: dreama

Post on 22-Feb-2016

164 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

ASPEK EPISTEMOLOGI PENDIDIKAN. Masalah Pencerdasan Intelektual. Definisi. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: ASPEK EPISTEMOLOGI PENDIDIKAN

Hasrul Bakri YSGI 1

ASPEK EPISTEMOLOGI PENDIDIKAN

Masalah Pencerdasan Intelektual

Page 2: ASPEK EPISTEMOLOGI PENDIDIKAN

Hasrul Bakri YSGI 2

Definisi

Epistemologi, (dari bahasar Yunani episteme (pengetahuan) dan logos (kata/

pembicaraan/ilmu) adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan asal, sifat, karakter dan

jenis pengetahuan. Topik ini termasuk salah satu yang paling sering diperdebatkan dan dibahas dalam

bidang filsafat, misalnya tentang apa itu pengetahuan, bagaimana karakteristiknya, macamnya, serta

hubungannya dengan kebenaran dan keyakinan

Page 3: ASPEK EPISTEMOLOGI PENDIDIKAN

Hasrul Bakri YSGI 3

Definisi

Epistemologi atau Teori Pengetahuan yang berhubungan dengan hakikat dari

ilmu pengetahuan, pengandaian-pengandaian, dasar-dasarnya serta

pertanggung jawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki

oleh setiap manusia.

Page 4: ASPEK EPISTEMOLOGI PENDIDIKAN

Hasrul Bakri YSGI 4

Pengantar

Epistimologi Pendidikan Apa hubungannya?

Yang menjadi masalah utamanya adalah nilai keilmuannya

Nilai keilmuan adalah kebenaran dalam pendidikan atau pendidikan yang benar

Selanjutnya bagaimana kebenaran pendidikan itu ditanamkan ke dalam diri pribadi untuk dikembangkan

menjadi sikap terdidik (sikap ilmiah), cerminan kecerdasan intelektual dalam pergaulan hidup bermasyarakat

Page 5: ASPEK EPISTEMOLOGI PENDIDIKAN

Hasrul Bakri YSGI 5

Pengantar

Pemahaman aspek epistemologi pendidikan berfungsi sebagai

landasan dasar pengembangan potensi intelektual, sehingga pada

saatnya dapat membuahkan kecerdasan intelektual atau kematangan intelegensia.

Page 6: ASPEK EPISTEMOLOGI PENDIDIKAN

Hasrul Bakri YSGI 6

Pengantar

Seseorang memerlukan keahlian khusus, kecakapan dan keterampilan untuk dapat memastikan sesuatu dapat dilaksanakan atau tidak. Oleh karena sasaran epistemologi pendidikan adalah keahlian dan keterampilan, maka pendidikan lebih merupakan tanggung jawab institusional persekolahan

Page 7: ASPEK EPISTEMOLOGI PENDIDIKAN

Hasrul Bakri YSGI 7

Objek pendidikan

Objek dalam ilmu pengetahuan terdiri dari materi dan forma.

Objek materi pendidikan adalah manusia dalam berbagai perwujudannya. Artinya manusia siapapun, dalam kondisi bagaimanapun, yang ada di mana dan kapanpun juga.

Page 8: ASPEK EPISTEMOLOGI PENDIDIKAN

Hasrul Bakri YSGI 8

Objek pendidikanObjek forma pendidikan secara epistemologis

adalah manusia menurut segi potensi intelektualnya. Sejauh mana potensi intelektual ini dapat dikembangkan seoptimal mungkin, menjadi cerdas dalam keahliannya (competent) dan terampil (skillful).

Dengan kecerdasan ini diharapkan dapat secara dinamis menggerakkan kehidupan manusia dan masyarakat ke arah kemajuan hidup. Inilah yang menjadi ruang lingkup studi atau epistemologi pendidikan

Page 9: ASPEK EPISTEMOLOGI PENDIDIKAN

Hasrul Bakri YSGI 9

Objek Pendidikan

Pendidikan harus diproses menurut perencanaan yang jelas dan pasti dapat dilaksanakan.

Perencanaan itu berisi paket materi pendidikan untuk dapat dididikkan dan diajarkan secara intensif, efektif dan efisien.

Untuk tujuan itu diperlukan model adminsitrasi dan manajemen pendidikan

Page 10: ASPEK EPISTEMOLOGI PENDIDIKAN

Hasrul Bakri YSGI 10

Objek Pendidikan Menurut objek formanya, materi

pendidikan yaitu KURIKULUM menjadi persoalan sentral.

Persoalannya adalah materi yang bagaimana?

Yaitu materi yang sesuai dengan sasaran khusus epistemologi pendidikan, yaitu yang mampu mengembangkan keahlian dan keterampilan hidup (lifeskill)

Page 11: ASPEK EPISTEMOLOGI PENDIDIKAN

Hasrul Bakri YSGI 11

Objek pendidikan

Secara epistemilogis, dalam rangka menyusun materi pendidikan, eksistensi di mana pendidikan sekolah itu dilaksanakan sebaiknya menjadi pertimbangan utama. Hal ini disebut “KURIKULUM BERBASIS LINGKUNGAN”

Setiap institusi pendidikan sekolah selalu berada di dalam lapisan-lapisan lingkungan secara sentrifugal.

Page 12: ASPEK EPISTEMOLOGI PENDIDIKAN

Hasrul Bakri YSGI 12

Objek pendidikanLapis pertama

Lingkungan dekat : Kabupaten/Kota

Lapis KeduaLingkungan menengah:

Provinsi

Lapis KetigaLingkungan Nasional :

Negara

Lapis KeempatLingkungan Global :

Kawasan internasional

Page 13: ASPEK EPISTEMOLOGI PENDIDIKAN

Hasrul Bakri YSGI 13

METODE PENDIDIKAN Berdasarkan objek forma

pendidikan, maka persoalan metode pendidikan adalah bagaimana “cara” yang tepat isi atau materi pendidikan itu dididikkan dan diajarkan.

Isi atau materi pendidikan dijabarkan dari tujuan pendidikan dan diorganisir menjadi kurikulum

Page 14: ASPEK EPISTEMOLOGI PENDIDIKAN

Hasrul Bakri YSGI 14

Sistem Pendidikan

Dalam pendidikan, berdasar pada objek studi, sistem pendidikan pada dasarnya terbagi dua, yaitu SISTEM TERTUTUP dan SISTEM TERBUKA

Penerapan sistem tertutup pada objek pendidikan berupa penyelenggaraan kegiatan pendidikan menurut koridor “PENGAJARAN”, sedangkan sistem terbuka cenderung menurut koridor PEMBIMBINGAN DAN PENGASUHAN

Page 15: ASPEK EPISTEMOLOGI PENDIDIKAN

Hasrul Bakri YSGI 15

SISTEM PENDIDIKAN

Sistem pendidikan berbeda secara substansial dengan sistem pengajaran. Sistem pendidikan lebih bersifat terbuka. Sasarannya adalah menumbuhkembangkan bakat yang ada di dalam diri peserta didik. Tujuannya adalah agar peserta didik nantinya mampu mengembangkan sendiri kreativitasnya, sehingga mampu melangsungkan dan mengembangkan kehidupannya.

Page 16: ASPEK EPISTEMOLOGI PENDIDIKAN

Hasrul Bakri YSGI 16

Sistem Pendidikan

Bahasan penting dalam sistem pendidikan yang bersifat terbuka dalam rangka mencapai tujuannya adalah:- Isi pendidikan- Pendidik- Sistem pengawasan- Evaluasi

Page 17: ASPEK EPISTEMOLOGI PENDIDIKAN

Hasrul Bakri YSGI 17

KEBENARAN DALAM PENDIDIKAN

Secara epistemologis, kebenaran pendidikan menunjuk pada “output” atau hasil dari keseluruhan rangkaian kegiatan penyelenggaraan pendidikan menurut objek, forma dan sistem pendidikan.

Hasilnya adalah berupa “KECERDASAN INTELEKTUAL”, yaitu kemampuan berkreasi untuk “mencipta” segala perubahan yang berguna bagi kelangsungan dan perkembangan kehidupan

Page 18: ASPEK EPISTEMOLOGI PENDIDIKAN

Hasrul Bakri YSGI 18

Kebenaran dalam pendidikan Kebenaran pendidikan dapat diukur menurut standar

keilmuan, yaitu keterpaduan antara “bentuk” (kebenaran bentuk) dan “materi”nya (kebenaran materi).

Jika bentuk dan materi pendidikan terpadu, maka pendidikan itu benar adanya. Ketika seseorang berada pada posisi seperti itu, maka dia menjadi seorang “terdidik”.

Kebenaran pertama diukur dengan keberhasilan menyelesaikan jenjang2 pendidikan tertentu, sedangkan yang kedua, sejauh mana di dalam diri seseorang tumbuh subur potensi ilmu pengetahuan sehingga membentuk WATAK dan SIKAP ILMIAH.

Page 19: ASPEK EPISTEMOLOGI PENDIDIKAN

Hasrul Bakri YSGI 19

Kebenaran pendidikanDalam pengalaman, kedua sisi di atas terdiri atas 3 kategori:1. Ada orang terdidik karena berhasil melulusi setiap jenjang

pendidikan sehingga terbentuk di dalam dirinya watak dan sikap ilmiah.

2. Ada yang terdidik karena menguasai ilmu pengetahuan tanpa melalui jenjang pendidikan tetapi di dalam dirinya terbentuk watak dan sikap ilmiah.

3. Ada juga yang bergelar sarjana bahkan “professor” tetapi watak dan sikap ilmiahnya tidak terbentuk

Secara substansial, watak dan sikap ilmiah adalah ciri khas keterdidikan seseorang.

Page 20: ASPEK EPISTEMOLOGI PENDIDIKAN

Hasrul Bakri YSGI 20

Kebenaran pendidikan

BAGAIMANA MENGUKUR KEBENARAN PENDIDIDIKAN???

Uraikan!!!

Page 21: ASPEK EPISTEMOLOGI PENDIDIKAN

Hasrul Bakri YSGI 21

Beberapa Pertanyaan1. Apakah yang menjadi sasaran pendidikan sebagai disiplin ilmu

pengetahuan? Untuk mendapatkan pandangan hidup, keahlian hidup, kecakapan dan keterampilan hidup atau selembar ijazah?

2. Metode mana yang paling tepat digunakan dalam proses pendidikan? Pengajaran (teaching) yang bersifat normatif atau pembelajaran (learning) yang bersifat kreatif?

3. Dengan sistem pendidikan yang mana kegiatan pendidikan dilaksanakan untuk mendapatkan nilai pendidikan yang benar? Untuk wilayah pendidikan yang heterogen dengan pluralitas corak geografis dan multi kultural, mana yang cocok apakah sistem sentralistik atau sistem otonomi?

4. Seperti apakah gambaran kebenaran pendidikan itu? Apakah ukuran manusia/individu yang terdidik dan apa pula ukuran masyrakat terdidik?