aspartam
DESCRIPTION
bahaya aspartamTRANSCRIPT
Aspartam
Definisi
Aspartam merupakan pemanis sintesis non karbohidrat aspartyl-
phenylalanine-1-methyl ester ,atau merupakan bentuk metil ester
daridipeptida dua asam amino yaitu asam amino asam aspartat dan asam amino
essensial fenilalanina.
Ditemukan pada tahun 1965 oleh James Schslatte pada tahun 1965 sebagai
hasil percobaan yang gagal. Aspartam merupakan dipeptida yang dibuat dari hasil
penggabungan asam aspartat dan fenilalanina. Khusus asam aspartat, ia juga
merupakan senyawa yang berfungsi sebagai penghantaratau neurotransmitter yang
memacu eksitasi pada ujung sinaps saraf otak.
Berikut ini merupakan informasi data mengenai Aspartam:
- Nama kimia: N-(L-α-Aspartyl)-L-phenylalanine, 1-methyl ester
- Nama lain: [NutraSweet] Canderel Equal
- Struktur kimia dari aspartam ini adalah C14H18N2O5
- Massa molekul : 294.301 g/mol
- Titik didih: 246-247 °C
Penggunaan
Aspartam dijual dengan nama dagang komersial
seperti Equal, Nutrasweet dan Canderel dan telah digunakan di hampir 6.000
produk makanan dan minuman di seluruh dunia. Terutama digunakan di minuman
soda dan permen.
Kepala Laboratorium Biokimia Pangan dan Gizi IPB Prof.Dr.ir. Made
Astawan MS mengatakan aspartam merupakan pemanis rendah kalori dengan
kemanisan 200 kali kemanisan gula (sukrosa), sehingga untuk mencapai titik
kemanisan yang sama diperlukan aspartam kurang dari satu persen sukrosa.
Seperti banyak peptida lainnya, kandungan energi aspartam sangat rendah yaitu
sekitar 4 kCal (17 kJ) per gram untuk menghasilkan rasa manis sehingga
kontribusi kalorinya bisa diabaikan sehingga menyebabkan aspartam sangat
populer untuk menghindari kalori dari gula.
Keunggulan aspartam yaitu mempunyai energi yang sangat rendah,
mempunyai cita rasa manis mirip gula, tanpa rasa pahit, tidak merusak gigi,
menguatkan cita rasa buah-buahan pada makanan dan minuman, dapat digunakan
sebagai pemanis pada makanan atau minuman pada penderita diabetes.
Tahun 1981 aspartam mendapat persetujuan dari FDA untuk digunakan
pada beberapa jenis makanan. Untuk mendapat persetujuan ini, tentu
banyak penelitian ilmiah yang harus ditinjau terlebih dahulu. Setelah dinyatakan
aman untuk dikonsumsi, barulah FDA mau menyetujuinya. FDA telah melakukan
evaluasi terhadap pemakaian aspartam dalam makanan dan minuman sebanyak 26
kali sejak pertama kali menyetujui penggunaannya. Dan dari bukti-bukti ilmiah
yang ada, maka sejak tahun 1996 FDA menyetujui penggunaan aspartam
sebagai pemanis buatan yang dapat digunakan dalam semua makanan dan
minuman.
Saat ini aspartam telah ada dalam berbagai bentuk, seperti
cair, granular, enkapsulasi dan juga tepung. Dengan demikian, aspartam dapat
digunakan dalam berbagai bentuk dan jenis makanan maupun minuman. Bentuk
enkapsulasi bersifat tahan panas sehingga dapat digunakan untuk produk-produk
yang memerlukan suhu tinggi dalam pembuatannya.
Setelah persetujuan diperoleh, bukan berarti tidak ada lagi penelitian lain
yang dilakukan. Lebih dari 100 penelitian telah dilakukan sejak tahun 1981, dan
sampai saat ini, FDA tidak mengubah pendapatnya. Aspartam kini telah disetujui
penggunaannya di lebih dari 100 negara termasuk Indonesia.
Di antara semua pemanis tidak berkalori, hanya aspartam yang
mengalami metabolisme. Tetapi proses pencernaan aspartam juga seperti proses
pencernaan protein lain. Aspartam akan dipecah menjadi komponen dasar, dan
baik aspartam maupun komponen dasarnya tidak akan terakumulasi dalam tubuh.
Dalam keadaan normal, fenilalanina diubah menjadi tirosina dan dibuang
dari tubuh. Gangguan dalam proses ini (penyakitnya
disebut fenilketonuria atau fenilalaninemia atau fenilpiruvat oligofrenia, disingkat
PKU) menyebabkan fenilalanina tertimbun dalam darah dan dapat
meracuni otak serta menyebabkan keterbelakangan mental.
Penyakit tersebut diwariskan secara genetik, tubuh tidak mampu
menghasilkan enzim pengolah asam amino fenilalanina, sehingga menyebabkan
kadar fenilalanina yang tinggi di dalam darah, yang berbahaya bagi tubuh. Kedua
jenis asam amino ini secara alamiah terkandung dalam berbagai makanan
berprotein seperti daging, biji-bijian dan juga produk-produk susu. Namun
aspartam dapat dibuat secara sintetisdi laboratorium.
Keamanan (Dosis yang diperbolehkan)
Aspartam telah dinyatakan aman digunakan baik untuk penderita kencing
manis, wanita hamil, wanita menyusui bahkan anak-anak. Pengecualiannya hanya
satu, penderita fenilketonuria. Menurut US Food and Drug Administration (FDA),
The Joint Expert Committee on Food Additives (JECFA), Americam Medical
association (AMA), The American Council On Sience and Health (ACSH)
aspartam merupakan bahan makanan yang aman bagi kesehatan, hanya
berpengaruh pada rasa manis.
Penelitian yang menggunakan aspartam secara bolus sebesar 34 mg/kg
berat badan memperlihatkan bahwa walaupun hasil metabolisme aspartam dapat
melewati sawar darah plasenta, jumlahnya tidak bermakna untuk sampai dapat
menimbulkan gangguan saraf pada janin. Penelitian besar yang dilakukan
terhadap manusia, bukan hewan tikus menjelaskan bahwa tidak ada bukti yang
menunjukkan bahwa minuman soda yang mengandung pemanis aspartam dapat
meningkatkan risiko terjadinya kanker. Aspartam dapat diurai oleh tubuh menjadi
kedua asam amino tersebut dan termasuk pemanis nutritif. Hanya, aspartam tidak
tahan suhu tinggi, karena pada suhu tinggi aspartam terurai menjadi senyawa yang
disebut diketopiperazin yang meskipun tidak berbahaya bagi tubuh, tetapi tidak
lagi manis. Karena itu, aspartam tidak dipakai dalam produk pembuat kue dan
dipakai hanya untuk minuman, es krim, dan yoghurt. Jika dicerna secara normal
oleh tubuh, aspartam akan menghasilkan asam aspartat dan fenilalanina. Dengan
demikian, aman untuk dikonsumsi.
Fenilketonuria adalah penyakit di mana penderita tidak dapat
memetabolisme fenilalanina secara baik karena tubuh tidak mempunyai enzim
yang mengoksida fenilalanina menjadi tirosina dan bisa terjadi kerusakan pada
otak anak. Dan karena itu perlu untuk mengontrol asupan fenilalanina yang
didapatnya. Penyakit ini tidak pernah ditemukan di Indonesia, tetapi pada orang
kulit putih, itupun kejadiannya hanya satu per 15.000 orang. Bukan hanya
aspartam, tapi juga segala macam makanan yang mengandung fenilalanina
termasuk nasi, daging dan produk susu. Karena itu, pada setiap produk yang
mengandung aspartam ada tanda peringatan untuk penderita fenilketonuria bahwa
produk yang dikonsumsi tersebut mengandung fenilalanina.
Untuk meningkatkan faktor keamanan dalam penggunaannya, FDA pun
memberikan batas-batas pemakaian yang dianjurkan. Istilah yang dipakai adalah
Acceptable Daily Intake (ADI) yang berarti asupan harian yang diperbolehkan.
Ukuran yang dipergunakan adalah jumlah pemanis per kilogram berat badan per
hari yang dapat dikonsumsi secara aman sepanjang hidupnya tanpa menimbulkan
risiko. ADI adalah tingkat yang konservatif, yang umumnya menggambarkan
jumlah 100 kali lebih kecil dibandingkan tingkat maksimal yang tidak
memperlihatkan efek samping dalam penelitian binatang. ADI untuk aspartam
adalah 40 mg/kg berat badan.
Efek Samping Terhadap Kesehatan
Aspartam merupakan salah satu pemanis, yang merupakan golongan
protein (asam amino fenilalanin & asam aspartat). Asam amino ini secara alami
juga terdapat dalam makanan yang mengandung protein, seperti daging, ikan,
ayam, biji bijian dan produk susu. Aspartam aman dan telah banyak dibuktikan
melalui lebih dari 200 studi ilmiah. Penggunaan aspartame pada produk pangan
pun telah disetujui oleh Regulatory Authorities di lebih dari 100 negara di dunia
termasuk Indonesia (Badan Pengawasan Obat dan Makanan), FDA, The Center
For Disease Control, The European Commision’s scientific Committee on Foods
dan ahli-ahli dari United Nation of Food and Agriculture Organization dan WHO.
Aspartame telah beberapa kali dijadikan issue oleh inidvidu yang tidak
bertanggung jawab, dengan membawa nama Badan dan organisasi. Adapun issue
ini sudah diklarifikasi dan dinyatakan aman oleh BPOM (Badan Pengawas Obat
dan Makanan).
Gambar Mengenai Aspartam
Gambar 1. Struktur Kima Aspartam
Gambar 2. Aspartam
TUGAS MATA KULIAH FOOD ADDITIVE
“ Bahan Tambahan Pangan Pemanis Sintetis Aspartam”
Oleh:
Agung Jati Nugroho
K2F 009 022
THP 2009
TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2012