asma pada anak

30
ASMA PADA ANAK Anggota Kelompok: Alfathianna Audina Ashari (1402450061) Puput Indrya Lestari (1402450081) Siti Nur Kholifah (1402450095)

Upload: alfathiannaaudinaashari

Post on 15-Jul-2016

51 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Asma Pada Anak

TRANSCRIPT

Page 1: Asma Pada Anak

ASMA PADA ANAKAnggota Kelompok:

Alfathianna Audina Ashari (1402450061)Puput Indrya Lestari (1402450081)

Siti Nur Kholifah (1402450095)

Page 2: Asma Pada Anak

DEFINISI ASMA Asma adalah proses riversibel obstruksi pernapasan

yang dikarakteristikan dengan periode buruk dan remisi dimana bronchial mengalami spasme yang mengobstruksi jalan napas.

Disebabkan oleh keadaan saluran nafas yang sangat peka terhadap berbagai rangsangan, baik dari dalam maupun luar tubuh.

Serangan asma dapat berupa sesak napas ekspiratoir yang paroksismal berulang – ulang dengan mengi dan batuk yang akibat konstriksi atau spasme otot bronkus, inflamasi mukosa bronkus, dan produksi lendir kental yang berlebihan.

Page 3: Asma Pada Anak

ETIOLOGI

Berikut ini bebebrapa faktor pencetus yang dapat menimbulkan serangan asma:1. Allergen

Allergen dapat masuk kedalam tubuh melalui hirupan, makanan, minuman, suntikan atau tempelan pada kulit. Yang dapat merupakan allergen adalah debu rumah, tungau debu rumah, spora jamur, serpihan kulit anjing atau kucing dan lain-lain.2. Infeksi Saluran Nafas

Berbagai virus misalnya virus influenza sangat sering dijumpai penderita yang sering mendapat serangan asma. Kemungkinan serangan asma semakin besar jika, infeksi yang terjadi cukup berat.

Page 4: Asma Pada Anak

3. IritanIritan atau polusi udara dalam rumah dapat

menyebabkan asma, misalnya asap rokok, minyak wangi, semprotan obat nyamuk atau semprotan rambut (hairspray). 4. Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik yang berat atau terlalu berlebihan akan menimbulkan serangan asma pada sebagian besar penderita asma misalnya berlari, naik sepeda paling cepat menimbulkan serangan asma. 5. Obat-obat Tertentu

Obat-obat tertentu juga dapat mencetuskan serangan asma. Yang paling sering adalah obat-obat yang termasuk dalam golongan penyekat reseptor beta yang digunakan sebagai pengobatan pada penyakit jantung koroner dan tekanan darah tinggi.

Page 5: Asma Pada Anak

6. Faktor EmosiFaktor emosi misalnya rasa marah dan cemas, selain

dapat mencetuskan asma juga dapat memperberat serangan asma yang sudah ada. 7. Cuaca

Udara dengan kelembapan yang tinggi dapat mencetuskan serangan asma. Udara yang terlalu panas atau terlalu dingin juga dapat menimbulkan serangan asma.

Page 6: Asma Pada Anak

PATOFISIOLOGI Dalam kerentanan anak, inflamasi menyebabkan

episode kekambuhan wheezing, sesak, kesesakan dada dan batuk, terutama sekali pada malam dan atau pada pagi hari sekali.

Pada peristiwa ini biasanya dihubungkan dengan batasan aliran udara yang bervariasi atau obstruksi jalan napas.

Keadaan ini juga dapat kembali pulih dengan tiba-tiba atau dengan pengobatan inflamasi yang dapat terjadi pada asma juga menyebabkan adanya hubungan peningkatan hiperresponsif pada bronchial terhadap stimuli yang bervariasi.

Page 7: Asma Pada Anak

1. Reaksi Inflamasi Patogenesis asma dapat diterangkan secara

sederhana sebagai bronkonstriksi akibat proses inflamasi yang terjadi terus-menerus pada saluran napas.

Terlihat bahwa setelah pemberian inhalasi kortikosteroid akan terjadi penurunan bermakna sel inflamasi dan pertanda permukaan sel pada sediaan bilas dan biopsi bronkoalveolar. Pemberian bronkodilator saja tidak dapat mengatasi reaksi inflamasi dengan baik.

Page 8: Asma Pada Anak

2. Senitasi Secara klinis allergic march terlihat berawal sebagai alergi

saluran cerna (diare alergi susu sapi) yang akan berkembang menjadi alergi kulit (dermatitis atopi) dan kemudian alergi saluran napas (asma bronkial, rinitis alergi).

Proses sensitisasi diperkirakan telah terjadi sejak awal masa kehidupan, secara bertahap mulai dari rangsang alergen makanan dan infeksi virus, sampai kemudian rangsang aeroalergen. Proses tersebut akan mempengaruhi modul respons imun yang akan lebih cenderung ke arah aktivitas Th 2. Kecenderungan aktivitas Th2 akan menurunkan produk IL-2 dan IFN-γ oleh Th2. Terbukti bahwa anak dengan respons IFN-γ rendah pada masa awal kehidupannya akan lebih tersensitisasi oleh aeroallergen dan menderita asma pada usia 6 tahun dibandingkan dengan anak dengan respon IFN-γ normal.

Page 9: Asma Pada Anak

GEJALA KLINIK

1. Tanda klasik asma yaitu dyspnea, wheezing dan batuk

2. Peningkatan frekuensi napas3. Rasa tidak nyaman atau iritasi dan berkurangnya

istirahat4. Keluhan sakit kepala, rasa lelah atau perasaan

sesak dada5. Batuk nonproduktif yang disebabkan edema

bronchial.6. Gejala umum asma, batuk7. Hiperresonan saat perkusi.

Page 10: Asma Pada Anak

DIAGNOSA

1. Tidak efektifnya kebersihan jalan napas berhubungan dengan respon alergi dan inflamasi pada pohon bronchial

2. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan konstriksi bronchial

3. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan berhubungan dengan distress gastrointestinal

4. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidaksimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen

5. Fatigue berhubungan dengan hipoksia

Page 11: Asma Pada Anak

6. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan memiliki anak dengan sakit kronik

7. Resiko terjadi kekurangan volume cairan berhubungan dengan kesulitan intake cairan, kehilangan cairan dan dioperesis

8. Resiko terjadi injuri respirasi: asidosis, ketidakseimbangan elekrolit berhubungan dengan hipoventilasi dan dehidrasi

9. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi cara perawatan di rumah.

Page 12: Asma Pada Anak

PROGNOSISPrognosis untuk asma biasanya bagus, terutama untuk anak-anak dengan penyakit ringan. Mortalitas sudah menurun selama dua dekade terakhir ini karena pengenalan penyakit yang lebih baik dan perbaikan dalam pengobatan. Secara global asma menyebabkan disabilitas/ ketidakmampuan derajat menengah dan berat pada 19,4 jutaan orang hingga tahun 2004 (16 jutaan orang yang berada di negara berpenghasilan rendah dan menengah). Dari asma yang didiagnosa selama masa kanak-kanak, separuh dari kasus tidak lagi terdiagnosa setelah satu dekade. Perubahan saluran nafas terdeteksi, tapi tidak diketahui apakah menunjukkan perubahan yang berbahaya atau bermanfaat. Pengobatan dini dengan kortikosteroid tampaknya mencegah atau memperbaiki penurunan fungsi paru-paru.

Page 13: Asma Pada Anak

KOMPLIKASI

1. Pneumothoraks2. Gagal jantung3. Infeksi

pernapasan4. Kesulitan

emosional

5. Kematian6. Status asmatikus7. Bronchitis kronis,

bronkiolitis, pneumonia

8. Atelektasis

Page 14: Asma Pada Anak

PENATALAKSANAAN

1. MedisPenanggulangan status asmatikus :

a. Oksigenb. Periksa keadaan gas darah dan pasang

IVFD (infus) dengan cairan 3:1 glukosa 10% dan NaCl 0,9% + KCl 5 meq/kolf

c. Koreksi kekurangan cairan

Page 15: Asma Pada Anak

d. Koreksi penyimpangan asam basa e. Koreksi penyimpangan elektrolitf. Teofilin yang sudah diberikan diteruskan.

Ukur kadar teofilin dalam darah, pantau tanda-tanda keracunan teofilin. Bila tanda keracunan tidak ada dan keadaan serangan asma belum membaik mungkin perlu ditambah teofilin.

Page 16: Asma Pada Anak

g. Kortikosteroid dilanjutkan, jika belum diberi harus diberikan. Lebih baik pemberian kortikosteroid intravena, karena pada status asmatikus sangat diperlukan untuk mempercepat hilangnya edema dan mengembalikan sensitivitas terhadap obat-obat bronkodilator.

h. Usaha pengenceran lender dengan obat mukolitik untuk lender yang banyak dan lengket di seluruh cabang-cabang bronkus.

i. Periksa foto toraks.j. Lakukan pemeriksaan EKG.k. Pantau tanda-tanda vital secara teratur agar bila

terjadi kegagalan pernapasan dapat segera tertolong, bila perlu dirawat di ICU

Page 17: Asma Pada Anak

Serangan asma yang ringan biasanya cukup diobati dengan obat bronkodilator atau aerosol, bahkan yang ringan sekali tidak memerlukan pengobatan.

Serangan asma yang sedang dan akut perlu pengobatan yang cepat kerjanya, misalnya bronkodilator aerosol atau bronkodilator subkutan, adrenalin misalnya.

Bila pada serangan ringan akut tidak diperlukan kortikosteroid, pada serangan ringan kronik atau serangan sedang, perlu tambahan kortikosteroid disamping bronkodilator. Pada serangan sedang perlu oksigen.

Serangan asma yang berat bila gagal dengan bronkodilator aerosol oral atau subkutan dan kortikosteroid perlu teofilinum (teofilin) intravena dan koreksi penyimpangan asam basa serta elektrolit. Oksigen sangat penting untuk pasien ini. Keadaan pasien yang demikian memerlukan perawatan di rumah sakit

Page 18: Asma Pada Anak

2. Perawatan Jika pasien sedang tidak mendapat serangan asma,

perawatan ditujukan untuk mencegah timbulnya serangan asma dengan memberikan pendidikan kepada pasien sendiri maupun pasien maupun keluarganya.

Mencegah serangan asma dengan jalan menghilangkan factor pencetus timbulnya serangan.

Pendidikan tersebut mengenai :a. Pasien atau orang tua harus mengenal tanda akan terjadi

serangan asma.b. Cara memberikan obat bronkodilator sebagai

pencegahan bila dirasakan anak akan mengalami serangan asma.

c. Mencegah serangan asma dengan menghilangkan faktor pencetus, misal debu rumah, bau-bau merangsang dan alain sebagainya.

Page 19: Asma Pada Anak

Selain itu orang tua perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Menjaga keserasian keluarga agar tidak

menimbulkan masalah psikologis bagi anak b. Menjaga kesehatan anak dengan memberi

makanan yang cukup bergizi tetapi menghindari makanan yang mengandung allergen bagi anaknya.

c. Kapan anak harus dibawa konsultasi. d. Ikut melaksanakan/mengawasi kegiatan anak

dalam batas-batas yang ditentukan oleh dokter, e. Kepada anak sendiri (yang telah mengerti)

diberitahukan apa yang boleh ia lakukan dan yang tidak.

Page 20: Asma Pada Anak

MASALAH

Anak R berusia 7 tahun, agama Islam, bersuku Jawa, pasien adalah anak pertama dalam keluarganya. Masuk ke RS Sumber Waras pukul 08.41 dengan keluhan sesak nafas. Sejak 1 hari SMRS pasien mulai mengeluhkan sesak napas dan batuk-batuk. Sesak napas timbul bila pasien terpapar udara dingin. Sesak terutama timbul pada malam dan pagi hari, sehingga mengganggu aktivitas dan tidur. Sesak napas bertambah bila pasien batuk. Batuk pasien berdahak dengan warna bening kental. Napas pasien berbunyi “ngik”. Sejak 2 jam SMRS sesak napas yang dirasakan makin berat. Batuk dirasakan semakin menjadi-jadi. Pasien belum pernah mengalami sakit seperti ini sebelumnya, dan memiliki riwayat alergi udara dingin. Di keluarga pasien ada riwayat penyakit asma , yaitu ayahnya yang menderita penyakit asma.

Page 21: Asma Pada Anak

SOLUSI PEMECAHAN MASALAH

Data Subjektif Nama : An. R Usia : 7 tahun Agama : Islam Suku : Jawa Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Jl. Mewar No. 81 Tanggal Masuk : 17 November 2015 Pukul 08:41 WIB Tanggal Keluar : 21 November 2015

Page 22: Asma Pada Anak

Keluhan UtamaSesak nafas sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit.

Riwayat Penyakit Sekarang Sejak 1 hari SMRS pasien mulai mengeluhkan sesak napas

dan batuk-batuk. Sesak napas timbul bila pasien terpapar udara dingin. Sesak terutama timbul pada malam dan pagi hari, sehingga mengganggu aktivitas dan tidur. Sesak napas bertambah bila pasien batuk. Batuk pasien berdahak dengan warna bening kental. Napas pasien berbunyi “ngik”.

Sejak 2 jam SMRS sesak napas yang dirasakan makin berat. Batuk dirasakan semakin menjadi-jadi. Pasien dibawa ke IGD RSUD Bangkinang dan diberi pengasapan, namun keluhan sesak tidak berkurang sehingga pasien dirawat inap di PICU 4.

Page 23: Asma Pada Anak

Riwayat Penyakit Yang LaluBelum pernah sakit seperti ini sebelumnya. Pasien

memiliki riwayat alergi udara dingin.Riwayat Penyakit Keluarga

Terdapat anggota keluarga dengan riwayat asma yaitu ayah pasien.Riwayat Kehamilan dan Persalinan Ibu rutin melakukan pemeriksaan ANC ke bidan.

Selama hamil ibu tidak ada masalah, demam tidak ada, hipertensi tidak ada, diabetes tidak ada, mengkonsumsi obat-obatan atau jamu tidak ada, mengkonsumsi alkohol tidak pernah.

Pasien anak pertama dari dua bersaudara, lahir spontan ditolong oleh dokter, BBL 3200 gram, lahir langsung menangis kuat.

Page 24: Asma Pada Anak

Data ObjektifPemeriksaan Umum Keadaan Umum : lemah Kesadaran : Composmentis Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 80/50 mmHg Frekuensi Nadi : 88x/menit Frekuensi Nafas : 48x/menit Suhu : 36,7°C

Berat Badan : 14 kg Tinggi Badan : 98 cm

Page 25: Asma Pada Anak

Pemeriksaan FisikKepala Bentuk : Normochepali Rambut : hitam, tidak mudah dicabut Mata : Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, pupil

isokor, reflex cahaya (+/+) Hidung : nafas cuping hidung (+/+) Mulut : mukosa basah, tidak pucat, faring tidak hiperemisLeher Tidak ada pembesaran kelenjar getah beningThorax Inspeksi : gerakan dinding dada simetris, retraksi (-) Palpasi : vocal fremitus sama kanan dan kiri Auskultasi : suara nafas vesikuler dengan ekspirasi memanjang,

wheezing (+/+), Ronchi (+,+), bunyi jantung I & II normal, murmur (-)

Perkusi : sonor di semua lapangan paru

Page 26: Asma Pada Anak

Abdomen Inspeksi : bentuk normal, simetris, datar, scar (-) Palpasi : supel, tidak ada nyeri tekan, hepar dan lien

tidak teraba Auskultasi : bising usus normal Perkusi : timpaniEkstremitas Atas dan Bawah Akral hangat, CRT < 2 detik, tidak edemaPemeriksaan Penunjang Hasil laboratorium tanggal 17 November 2015 Hemoglobin : 13,7 gr% Hematokrit : 38,4 % Leukosit : 14.000/mm3

Trombosit : 299.000/mm3

Page 27: Asma Pada Anak

ASSESSMENTDx : An. “R” usia 7 tahun dengan asmaDs : Pasien mengeluh sesak nafas pada pagi dan malam hari , disertai batuk berdahak dengan warna bening kental. Do : - Keadaan Umum : lemah- Kesadaran : COmposmentis- TTV TD : 80/50 mmHg

Nadi : 88 x/menitSuhu : 36,7°CRR : 48 x/menit

- Pernafasan Cuping Hidung (+,+)- Suara nafas vesikuler dengan ekspirasi memanjang, wheezing (+,+) , Ronchi (+,+)

Page 28: Asma Pada Anak

PLANNING1. Melakukan pendekatan terapeutik dengan pasien dan

keluarga2. Memberitahukan keadaan pasien pada keluarga3. Mengobservasi tanda-tanda vital.

Tekanan Darah : 80/50 mmHgNadi : 88 x/menitSuhu : 36,7°CPernafasan : 48 x/menit

4. Menganjurkan ibu pasien untuk memposisikan pasien setengah duduk atau kepala lebih tinggi dari badan (semi fowler)

5. Memberitahukan ibu agar memberikan nutrisi yang cukup, minum air putih dan makanan bergizi.

Page 29: Asma Pada Anak

6. Menyarankan ibu pasien untuk memberikan minum air hangat saat anak haus.

7. Memberitahukan ibu apabila infusnya habis atau macet segera memberitahukan pada perawat yang bertugas

8. Melakukan kolaborasi dengan dokter dengan memberikan :

- Oksigen 2 liter/menit- IVFD D5% drip AMinophilline 1 cc 18 tetes/menit

mikro- Nebulizer tiap 4 jam: combiven ½ ampul + bisolvon

12 tetes + NaCl 2 ml- Injeksi Ceftriaxone 2x 400 mg- P/O : Lasal exp 3 x cth ½- Cetirizin 1 x cth ½- Puyer Asma 3 x P 1: alegi ½ tab, his ½ tab

Page 30: Asma Pada Anak

TERIMAKASIH