asma eksaserbasi akut episodik sedang

Upload: fp-cyninthia-kennedy

Post on 13-Apr-2018

281 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    1/52

    Pembimbing :

    dr. Murdoyo Rahmanoe, Sp.A

    Disusun oleh :Erin Imaniar

    Fatrianda Putri C.K

    Hanif Fakhrudin

    Asma Eksaserbasi Akut Episodik

    Sedang

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    2/52

    Identitas Pasien

    Alloanamnesis dari ayah pasien, tanggal 10

    Januari 2014

    Nama penderita : An. SJS

    Jenis kelamin : Laki-laki

    Umur : 4 tahun 7 bulan

    Nama Ayah : Yudi Heriyanto

    Umur : 39 tahun Pekerjaan : Wiraswasta

    Pendidikan : SMA

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    3/52

    Nama Ibu : Widyawati

    Umur : 28 tahun

    Pekerjaan : IRT

    Pendidikan : SMA Hub.dgn orangtua : Anak kandung

    Agama : Islam

    Suku : Palembang

    Alamat : Jl. Imam Bonjol Gg. Cilamaya

    5,

    Bandar Lampung

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    4/52

    Riwayat Penyakit

    Keluhan utama : Sesak napas

    Keluhan tambahan : Batuk berdahak

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    5/52

    Riwayat Penyakit Sekarang

    Pasien datang keIGD RSAM

    dengan keluhansesak napas

    Sejak 3 hari Sebelummasuk rumah sakit

    pasien mengeluh batukberdahak

    Selain itu, pasienjuga mengeluh

    sesak napas yangtimbul satu harisebelum masuk

    rumah sakit.

    Sesak baru timbulsatu kali dalam satu

    tahun ini, dirasa

    semakin berat saatcuaca dingin danketika batuk, paling

    berat dirasakanpada malam hari.

    Sianosis (-) ,disertaisuara mengi dan

    dada terasa berat.

    riwayat alergi debu dandingin (+). pasien tinggal dilingkungan padat penduduk

    dengan keadaan rumahyang sirkulasi udaranya

    tidak baik

    pasien sudah diberi

    obat namun karenakeluhan bertambahberat orang tuapasien langsungmembawakan

    pasien ke RSAM.

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    6/52

    Riwayat Penyakit Dahulu

    Saat usia 2 tahun pasien pernah mengalami

    keluhan serupa dan pernah dirawat di RSAM.

    Riwayat Penyakit Keluarga / Lingkungan

    Dalam keluarga, paman dan bibi pasien pernah

    mengalami keluhan serupa dan mempunyai

    riwayat asma.

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    7/52

    Riwayat Kehamilan

    Selama hamil, ibu pasien rajin memeriksakan

    kehamilannya secara teratur ke bidan dan tidak

    ada keluhan yang berarti.

    Riwayat Persalinan

    Anak tersebut dulu dilahirkan secara spontan

    pervaginam dibantu oleh bidan dan pasienlangsung menangis ketika lahir. Berat badan lahir

    pasien 3,4 kg dengan panjang badan 50 cm.

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    8/52

    Riwayat Makanan

    0

    6 bulan : ASI

    6 9 bulan : ASI + MPASI

    9 12 bulan : ASI + Susu formula + Bubur saring

    1 tahun : ASI + Susu formula + Bubur

    Riwayat Imunisasi

    B C G : usia 1 bulan

    Polio : usia 0, 2, 3, 4 bulan

    Hepatitis B : usia 0, 2, 3, 4 bulan

    D P T : usia 2, 3, 4 bulan Campak : usia 9 bulan

    Kesimpulan : Imunisasi lengkap sesuai dengan usiapasien

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    9/52

    Pemeriksaan Fisik

    Status Present

    Keadaan umum : Tampak Sakit Sedang

    Kesadaran : Compos mentis

    Nadi : 140 x/menit, teratur, isicukup

    Respirasi :46x/menit

    Suhu : 36,3 C

    BB : 13 kg

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    10/52

    TB : 110 cm

    Lingkar Lengan Atas : 15 cm

    Lingkar Kepala : 49 cm

    Status gizi :

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    11/52

    Status Generalis

    Kelainan mukosa kulit/subkutan yang menyeluruh

    Pucat : (-)

    Sianosis : (-)

    Ikterus : (-) Perdarahan : (-)

    Oedem umum : (-)

    Turgor : baik KGB : Tidak ada

    pembesaran

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    12/52

    Kepala Bentuk : Bentuk bulat, simetris, terlihat

    bengkak

    UUB : Rata

    Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut, tumbuh

    merata, tidak kusam

    Kulit : petekie (-), warna sawo matang

    Mata : Kelopak mata edem -/-, konjungtiva

    anemis -/-, sklera ikterik -/-

    Telinga : Bentuk normal, simetris

    Hidung : Bentuk normal, septum deviasi (-),

    pernafasan cuping hidung (-), sekrettidak ada

    Mulut : Bibir kering (-) pucat(-),

    sianosis (-), gigikaries (+).

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    13/52

    LEHER Bentuk : Simetris

    Trakhea : Ditengah

    KGB : Tidak membesar

    THORAKS

    - Bentuk : Simetris

    - Retraksi suprasternal : (+)

    - Retraksi substernal : (+) - Retraksi intercostal : (+)

    - Retraksi subcoste : (+)

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    14/52

    JANTUNG

    - Inspeksi : Ictus cordis tidak

    terlihat

    - Palpasi : Ictus cordis teraba

    - Perkusi : tidak dilakukan

    - Auskultasi : Bunyi jantung III

    reguler, murmur (-),

    gallop (-)

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    15/52

    Paru-paruAnterior Kanan Anterior

    Kiri

    Posterior Kanan Posterior

    Kiri

    inspeksi Pergerakan

    pernafasan

    simetris; retraksi

    (+);

    Pergerakan

    pernafasan

    simetris; retraksi

    (+);

    Pergerakan

    pernafasan

    simetris;

    Pergerakan

    pernafasan

    simetris;

    palpasi Fremitus taktil =

    kiri

    Fremitus taktil =

    kanan

    Fremitus taktil =

    kiri

    Fremitus taktil =

    kanan

    perkusi Sonor Sonor Sonor Sonor

    auskultasi Suara nafas

    vesikuler,

    ekspirasi

    memanjangRonkhi basah

    kasar (+)

    Wheezing

    inspirasi (+)

    Wheezing

    ekspirasi (+)

    Suara nafas

    vesikuler,

    ekspirasi

    memanjangRonkhi basah

    kasar (+)

    Wheezing

    inspirasi (+)

    Wheezing

    ekspirasi (+)

    Suara nafas

    vesikuler,

    ekspirasi

    memanjangRonkhi basah

    kasar (+)

    Wheezing (sulit

    dinilai)

    Suara nafas

    vesikuler,

    ekspirasi

    memanjangRonkhi basah

    kasar (+)

    Wheezing (sulit

    dinilai)

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    16/52

    ABDOMEN

    Inspeksi : Cembung, simetris

    Palpasi : Nyeri tekan (-) , lien dan hepar tidak

    teraba

    Perkusi : Timpani

    Auskultasi : Bising usus(+) normal

    GENITALIA EXTERNA

    - Kelamin : Laki-laki, tidak ada kelainan

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    17/52

    EKSTREMITAS

    Superior : Edema (-/-), Sianosis (-), akral

    hangat

    (+)

    Inferior : Edema (-/-), Sianosis (-), akral

    hangat

    (+)

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    18/52

    Diagnosis Banding

    Asma Eksaserbasi akut episodik sedang

    Asma Eksaserbasi akut episodik ringan

    Bronkopneumonia

    DIAGNOSA KERJA

    Asma Eksaserbasi akut episodik sedang

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    19/52

    TATALAKSANA

    O2 1 liter/menit

    IVFD RL XXgtt/menit

    Gentamicin 40 mg/12jam

    Ambroxol syrup 3x1cth Dexamethasone 3x2,5 mg

    Aminophilin 240 mg/hari

    Albuterol Nebulizer 2,5 mg/8jam

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    20/52

    Follow up

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    21/52

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    22/52

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    23/52

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    24/52

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    25/52

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    26/52

    Pasien pulang pada tanggal 13 Januari 2014 pukul 14.00

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    27/52

    RESUME Pasien laki-laki usia 4 tahun 7 bulan dengan BB 13 kgdatang dengan keluhan sesak napas. Sejak 3 hari

    Sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluh batukberdahak, dahak berwarna putih kental. Batuk mulai timbulsetelah pasien kehujanan, kemudian pasien meminumobat warung namun batuk semakin hari semakin

    bertambah berat. Selain itu, pasien juga mengeluh sesaknapas yang timbul satu hari sebelum masuk rumah sakit.Sesak baru timbul satu kali dalam satu tahun ini. Sesakdirasa semakin berat terutama saat cuaca dingin danketika batuk. Sesak paling berat dirasakan pada malamhari. Sesak tidak disertai kebiruan pada bibir dan ujung-

    ujung jari pasien. Sesak napas disertai dengan suaramengi dan dada terasa berat. Pasien mempunyai riwayatalergi debu dan dingin. Riwayat demam disangkal.Diketahui pasien tinggal di lingkungan padat pendudukdengan keadaan rumah yang sirkulasi udaranya tidak baik.Sebelumnya pasien sudah diberi obat namun karena

    keluhan bertambah berat orang tua pasien langsungmembawakan pasien ke RSAM.

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    28/52

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    29/52

    Pemeriksaan Penunjang

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    30/52

    Diagnosa bandingAsma Eksaserbasi akut episodik sedang

    Asma Eksaserbasi akut episodik ringan

    Bronkopneumonia

    Diagnosis Kerja

    Asma Eksaserbasi akut episodik sedang

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    31/52

    Tatalaksana

    Nonmedikamentosa

    Bedrest Hindari pajanan alergi

    Medikamentosa

    O2 1 liter/menit

    IVFD RL XX gtt/menit makro

    Gentamicin 40 mg/12jam

    Ambroxol syrup 3x1cth Dexamethasone 2,5 mg/8 jam

    Aminophilin 240 mg/hari maintenance

    Albuterol Nebulizer 2,5mg/8 jam

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    32/52

    Pemeriksaan Anjuran Rontgen thorak, Darah lengkap, Analisa Gas

    darah, Tes Provokasi

    Prognosis

    Quo ad vitam : Dubia ad bonam

    Quo ad functionam : Dubia ad bonam

    Quo ad sanationam : Dubia ad bonam

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    33/52

    ANALISA KASUS

    Asma merupakan penyakit respiratorik kronis

    yang paling sering dijumpai pada anak.

    Berbagai faktor menjadi pencetus timbulnyaserangan asma, antara lain adalah olahraga,

    alergen, infeksi, perubahan suhu yang mendadak

    atau pajanan terhadap iritan respiratorik seperti

    asap rokok, debu polusi dan lain

    lain.

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    34/52

    Pada pasien ini telah dilakukan anamnesadidapatkan serangan mengi pertama kali timbulpada usia 2 tahun.

    pasien didapatkan adanya alergi terhadap dingin

    dan adanya pajanan terhadap debu. Serangan asma saat ini timbul sekali dalam 1

    tahun terakhir, menyebabkan pasienmengeluarkan suara mengi dan sesak napasatau dada terasa berat. Serangan terjadi selama3 hari, membaik setelah diberikan obat semprotsaat di rumah sakit, tidak berulang. Pada malamhari pasien sering terganggu batuk pada saat inidan batuk disertai dengan produksi dahak.

    Pasien memiliki riwayat sembuh lama apabila

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    35/52

    beberapa faktor resiko yang menyebabkanterjadinya asma pada pasien ini:

    Gender

    Usia

    riwayat atopi

    riwayat keluarga

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    36/52

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    37/52

    Berdasarkan klasifikasi di atas, diagnosa tepat

    pada pasien ini adalah asma eksaserbasi akut

    episode sedang.

    menentukan penilaian derajat serangan asmadiperlukan pemeriksaan fungsi paru mulai dari

    pengukuran sederhana, yaitupeak expiratory

    flow rate (PEFR) atau arus puncak ekspirasi

    (APE),pulse oxymetry, spirometri sampaipengukuran yang kompleks, yaitu muscle

    strenght testing, volume paru absolut serta

    kapasitas difusi.

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    38/52

    Pemeriksaan analisa gas darah merupakan bakuemas untuk menilai parameter pertukaran gas

    Pada uji jalan napas, hal yang penting adalahmelakukan manuver ekspirasi paksa secara

    maksimal. Tetapi, pemeriksaan ini hanya dapatdilakukan pada anak usia di atas 6 tahun.

    Pemeriksaan rongent thoraks menjadipertimbangan untuk menentukan adanyakelainan lain atau penyakit pada paru.

    Uji provokasi bronkus juga dilakukan untukmelihat adanya reaksi hipersensitivitas bronkusterhadap adanya alergen yang menjadi pencetusterjadinya serangan asma.

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    39/52

    Penatalaksanaan asma yang datang dalamkeadaan serangan ke Unit Gawat Darurat (UGD)

    langsung dinilai derajat serangannya menurut

    klasifikasi di atas sesuai dengan fasilitas yang

    tersedia ditekankan bahwa pemeriksaan uji faal paru

    merupakan bagian integral dalam penilaian

    tatalaksana serangan asma, bukan hanya melalui

    evaluasi penilaian klinis. Namun, di Indonesiapenggunaan alat tersebut belum memasyarakat.

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    40/52

    Tatalaksana awal pada pasien adalah pemberianbeta2-agonis kerja cepat dengan penambahangaram secara nebulisasi. dapat diulang 2 kaliselang 20 menit. Pada pemberian ketiga dapatditambahkan obat antikolinergik

    Jika menurut awal penilaian pasien datang jelasdalam keadaan serangan berat, langsungdiberikan nebulisasi beta agonis dikombinasikandengan antikolinergik.

    Pada pasien dengan serangan berat yangdisertai dehidrasi dan asidosis metabolik,mungkin akan mengalami takifilaksis ataurefrakter, yaitu respon yang kurang baik terhadap

    nebulisasi beta agonis.

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    41/52

    Pada pasien yang disertai batuk pilek akibatadanya faktor pencetus, tidak perlu diberikan

    terapi antibiotik. Pemberian mukolitik dapat

    diberikan untuk membantu mengencerkan lendir

    yang ada pada saluran napas. Tatalaksana seharusnya = penatalaksanaan

    serangan asma derajat sedang, yaitu :

    nebulisasi dengan albuterol 2,5 mg selama di UGD,

    respon tidak baik Pemberian oksigen dengannasal kanul 1-2 liter/menit

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    42/52

    Penatalaksanaan awal pada pasien denganserangan asma derajat sedang diberikannebulisasi salbutamol dengan dosis 0,1 0,15mg/kgBB (dosis maksimal 5mg/kali), denganinterval 20 menit atau nebulisasi kontinu dengandosis 0,3

    0,5 mg/kgBB/jam (dosis maksimun

    15mg/jam).

    Jika dengan pemberian nebulisasi dua kali pasienhanya menunjukan respon parsial, menunjukan

    serangan asma derajat sedang. . Jika memang termasuk serangan sedang,

    inhalasi langsung dengan beta agonis danipatropium bromide, pasien perlu diobservasi dan

    ditangani di ruang rawat sehari.

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    43/52

    Dosis yang dianjurkan adalah 0,1 ml/kgBB,nebulisasi setiap 4 jam. Dapat juga diberikan

    dalam larutan 0,025% dengan dosis sebagai

    berikut; untuk usia > 6 tahun 8 20 tetes; untuk

    usia < 6 tahun 4

    10 tetes. Efek sampingnya adalah kekeringan (minimal)

    atau rasa tidak enak di mulut.

    Pemberian oksigenisasi tetap dilanjutkan.

    Kemudian diberikan steroid sistemik intravena

    secara bolus, tiap 6-8 jam dengan dosis 0,5 1

    mg/kgBB/hari.

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    44/52

    Pemberian steroid dilanjutkan dengankortikosteroid sistemik (oral) metilprednisolon

    dengan dosis yang sama selama 3-5 hari. Jika

    dalam 8-12 jam keadaan klinis tetap baik, pasien

    dipulangkan dan dibekali obat seperti seranganringan yang dipulangkan dari klinik atau UGD.

    Bila dalam 12 jam respon tetap tidak baik, pasien

    dialih rawat di ruang rawat inap dengan

    tatalaksana serangan asma berat.

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    45/52

    Aminofilin intravena

    belum mendapataminofilin

    sebelumnyaaminofilin dosisawal (inisial) 6-8

    mg/kgBBdilarutkan dalam

    dektrosa atau

    garam fisiologissebanyak 20 ml,diberikan dalam20 30 menit.

    telah mendapataminofilin

    sebelumnya(kurang dari 4

    jam), dosis yangdiberikan

    setengah daridosis inisial.

    telah terjadi

    perbaikan klinis,nebulisasi

    diteruskan setiap 6jam sampai

    dengan 24 jam.Steroid dan

    aminofilin digantidengan pemberianper oral.

    dalam 24 jampasien tetap stabil,

    pasiendipulangkan diberiobat beta agonis

    (hirupan atau oral)tiap 4-6 jam

    selama 24 48jam. Steroid oraldilanjutkan hingga

    pasien kontrol keklinik rawat jalan

    dalam 24 48 jamuntuk re-evaluasi

    tatalaksana.

    P t l k

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    46/52

    Penatalaksanaan non

    medikamentosaKoreksi

    terhadaphiperkapnia

    oksigenasidengan maskre-breathing

    untukmencegah

    karbondioksidaterperangkap

    di dalam paru paru.

    Koreksidehidrasi dan

    asidosismetabolik cairan infus

    Ringer Lactat16 tetes per

    menit.

    Bedrest

    Kebutuhan gizipasien hariandengan diet1440 kkal

    rendah

    karbohidrattinggi protein.

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    47/52

    Follow up

    Pemantauan terhadap serangan mengi, napascuping hidung, retraksi dinding dada, sesakdi

    evaluasi

    pasien respon baik terhadap nebulisasi :

    napas cuping hidung menurun dan mengi/wheezingberkurang terutama saat inspirasi

    dilanjutkan pada ekspirasi.

    sesak berkurang

    Retraksi otot

    otot pernapasan berkurang mulaidari retraksi suprasternal, subcostal dan diikuti

    berkurangnya retraksi intracostalis dan substrenalis

    Ronki bisa ada atau tidak

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    48/52

    DAFTAR PUSTAKA

    Koenig JQ.Air pollution and asthma. J AllergyClin Immunol 1999; 104:717-22

    Lenfant C, Khaltaev N. Global Initiative for

    Asthma. NHLBI/WHO Workshop Report 2002.

    Wantania JM. Tinjauan hasil penelitian

    multisenter mengenai prevalensi asma pada anak

    sekolah dasar di Indonesia. Disampaikan pada

    Kongres Nasional Ilmu Kesehatan Anak IX,

    Semarang, 13-17 Juni 1993.

    UKK Pulmonologi PP IDAI. Pedoman Nasional

    Asma Anak. UKK Pulmonologi 2004.

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    49/52

    Fish JE, Peters SP.Airway remodeling andpersistent airway obstruction in asthma. J AllergyClin Immunol 1999;104:509-16.

    Davies DE, Wick J, Powell RM, Puddicombe SM,

    Holgate ST.Airway remodeling in asthma: Newinsights. J Allergy Clin Immunol 2003;11:215-25

    Warner JO, Naspitz CK. Third InternationalPediatric Consensus Statement on theManagement of Childhood Asthma. PediatrPulmonol 1998;25:1-17.

    Martinez FD. Links between pediatric and adultasthma. J Allergy Clin Immunol 2001;107:S449-55.

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    50/52

    Supartini N, Santoso DI, Kardjito T. Konsep barupatogenesis asma bronkial. J Respir Indo

    1995;15:156-62.

    Jenkins CR.Asthma and the leukotriene inhibitors.

    Medical Progress 2000;15:27-3 Taufik, Yunus F, Nawas A, Mangunnegoro H.

    Kematian pada asma bronkial. J Respir Indo 1999;19:

    119-24.

    Barnes PJ. New concept in pathogenesis of bronchialhyperesponsiveness and asthma. J Allergy Clin

    Immunol 1989;83:1013-23

    Gibbs MA, Camargo CA, Rowe BH, Silverman RA.

    State of the art: Therapeutic controversies in severeacute asthma. Acad Emer Med 2000 7:800-15.

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    51/52

    Holgate ST, Davies DE, Lackie PM, Wilson SJ,Puddicombe SM, Lordan JL. Epithelial-mesenchimalinteractions in the pathogenesis of asthma. J AllergyClin Immunol 2000;105:193-204.

    Markus PJFM, van Pelt W, van Houwelingen JC, van

    Essen-Zandvliet LEM, Duiverman EJ, Kerrebijn KF, etal. Inhaled corticosteroids and growth of airwayfunction in asthmatic children. Eur Respir J2004;23:861-8.

    Allen DB. Safety of inhaled corticosteroids in children.Pediatr Pulmonol 2002;33:208-20.

    Pauwels RA, Yernault JC, Demedts MG, Geusen P.Safety and efficacy of fluticasone andbeclomethasone in moderate to severe asthma.Am J

    Respir Care Med 1998;157:827-32

  • 7/27/2019 Asma Eksaserbasi Akut Episodik Sedang

    52/52

    Fahy JV, Boushey HA. Effect of low

    dosebeclomethasone dipropionate on asthma control and

    airway inflammation. Eur Respir J 1998;11:1240-7.

    Griffiths AL, Sim D, Strauss B, Rodda C, Armstrong D,

    Freezer N. Effect of high-dose fluticasone propionateon bone density and metabolism in children with

    asthma. Pediatr Pulmonol 2004; 37:116-21.

    van der Molen T, Kerstjens HAM. Starting inhaled

    corticosteroids in asthma: when, how high, and howlong. Eur Respir J 2000;15:3-4.

    Pauwels . RA, Lofdahl CG, Postma DS, et al. Effect of

    inhaled formoterol and budesonide on exacerbations

    of asthma. N Engl J Med 1997;337:1405-11.