askep pneumonia

38
ASUHAN KEPERAWATAN PNEUMONIA Kelompok 5 : Risky Ivan Bramantyo (131311133099) Ragil Rizky Atviola (131311133102) Maulidatur Roqmah (131311133108) Asiadi (131311133111) Nian Zihrul Hidayat’ E (131311133114) Fildzah Cindra Yunita (131311133117) Arvian Cahya A.R (131311133120)

Upload: maulidaturroqmah

Post on 18-Jan-2016

176 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

askep Pneumonia

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAWATAN

PNEUMONIA

Kelompok 5 :

Risky Ivan Bramantyo (131311133099)

Ragil Rizky Atviola (131311133102)

Maulidatur Roqmah (131311133108)

Asiadi (131311133111)

Nian Zihrul Hidayat’ E (131311133114)

Fildzah Cindra Yunita (131311133117)

Arvian Cahya A.R (131311133120)

Pokok Bahasan Aefinisi dari

pneumonia ? Apa etiologi dari

pneumonia ? Apa patofisiologi

dari penumonia ? Apa manifestasi

klinis dari pneumonia ?

Apa klasifikasi dari pneumonia ?

Apa komplikasi dari pneumonia ?

Apa pencegahan dari pneumonia ?

Apa pemeriksaan diagnostik untuk pneumonia ?

Bagaimana penatalaksanaan untuk pneumonia ?

Bagaimana WOC dari pneumonia ?

Bagaimana asuhan keperwatan untuk penderita pneumonia?

.

Definisi Pneumonia Pneumonia adalah inflamasi parenkim paru,

biasanya berhubungan dengan pengisian alveoli dengan cairan. Penyebabnya karena agen infeksi, irirtan kimia dan terapi radiasi.

bakterinya bernama pneumococcal pneumonia.( Doenges, Marilynn E., 1999).

Peradangan akut parenkim paru yang biasanya berasal dari suatu infeksi, disebut pneumonia. (Price, Sylvia Anderson. 2005)

Bakteri (staphylococcus aureus, streptococus, aeruginosa, legionella, hemophillus, influenza, eneterobacter)

Virus penyebab pneumonia diantaranya yaitu virus influenza, adenovirus,chicken-pox (cacar air)

Etiologi

Organism mirip bakteri yaitu Micoplasma pneumonia

Jamur (candida albicans)

Etiologi

Patofisiologi

Gejala dari infeksi pneumonia disebabkan invasi pada paru-paru oleh mikroorganisme dan respon sistem imun terhadap

infeksi.

Meskipun lebih dari seratus jenis  mikroorganisme yang dapat menyebabkan pneumonia, hanya sedikit dari mereka yang

bertanggung jawab pada sebagian besar kasus. Penyebab paling sering pneumonia adalah virus

dan bakteri. Penyebab yang jarang menyebabkan infeksi pneumonia ialah fungi dan parasit.

Patofisiologi Mikroorganisme masuk melalui percikan ludah

(droplet), kemudian terjadi penyebaran

mikroorganisme dari saluran napas bagian

atas ke jaringan (parenkim) paru dan sebagian kecil karena penyebaran melalui

aliran darah- Virus

- Bakteri- Jamur - Parasit

Manifestasi Klinis

KLASIFIKASI- Aspirasi pneumonia

Terjadi apabila tersedak dan ada cairan /makanan masuk ke paru- paru.pada bayi baru lahir, biasanya tersedak karena air

ketuban atau asi.- Pneumonia karena infeksi virus, bakteri, atau jamur

Umumnya penyebab infeksi paru adalah virus dan bakteri sepertistreptococcus pneumonia dan haemophylus influenzae.

Gejala akan muncul 1-2 hari setelah terinfeksi. Gejala yang muncul mulai dari demam, batuk lalu sesak nafas.

- Pneumonia akibat faktor lingkunganPolusi udara menyebabkan sesak nafas terutama bagi yang

alergi.bila tidak segera dilakukan pengobatan maka akan mengakibatkan bronchitis dan selanjutnya menjadi pneumonia.

Komplikasi

Gangguan pertukaran gasObstruksi jalan napasGagal pernapasan pleura effusion (bactery pneumonia)Abses paruEdusi pleural

Pencegahan

Imunisasi

• DPT• Campak• Hib• Pneumokokus konjugat

Non-imunisasi

• ASI eksklusif• Perbaikan lingkungan hidup

Pemeriksaan Diagnostik Sinar X : Pemeriksaan gram/kultur, sputum dan darah Pemeriksaan serologi Pemeriksaan fungsi paru Biopsi paru Spirometrik static Bronkostopi GDA JDL LED Fungsi paru hipoksemia, volume menurun, tekanan jalan

napas meningkat dan komplain menurun Elektrolit Na dan Cl mungkin rendah Bilirubin meningkat Aspirasi/biopsy jaringan paru

Penatalaksanaan Bergantung pada penyebab

Pengobatan yang intensive bila terdapat virus pneumonia

Bila kondisi berat harus di rawat Berikan oksigen, fisioterapi dada dan

cairan intravena Antibiotic sesuai dengan program Pemeriksaan sensitivitas untuk

pemberian antibiotic

WOC

ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIANBiodata Identitas Klien, meliputi : Umur

Anak-anak cenderung mengalami infeksi virus dibandingkan dewasa. Mycoplasma terjadi pada anak yang relative besar.

Tempat tinggal

Lingkungan dengan sanitasi buruk berisiko lebih besar

PENGKAJIAN

Keluhan utama

Sesak napas :

< 2 bulan : 60x/mnt dan 1-5 tahun : 50x/mnt Riwayat kesehatan

Anak biasanya dibawa ke rumah sakit setelah sesak napas, cyanosis atau batuk-batuk disertai dengan demam tinggi. Kesadaran kadang sudah menurun apabila anak masuk dengan disertai riwayat kejang demam (seizure)

Riwayat Kesehatan Lalu

Predileksi penyakit saluran pernapasan lain seperti ISPA, influenza sering terjadi dalam rentang waktu 3-14 hari sebelum diketahui adanya penyakit pneumonia. Penyakit paru, jantung serta kelainan organ vital bawaan dapat memperberat klinis penderita.

PENGKAJIAN

Riwayat Keluarga, tannyakan: Apakah ada keluarga yang menderita batuk Apakah ada keluarga yang  menderita alergi Apakah ada keluarga yang menderita TBC,

Cancer paru Riwayat Lingkungan

Apakah rumah dekat dengan pabrik Apakah banyak asap atau debu Apakah ada keluarga yang merokok

Pemeriksaan fisik

B1 (Breathing)

Meningkatnya RR, Retraksi dinding dada, Nyeri dada, batuk, Crakles, Rhonhi, Menurunnnya bunyi nafas.

B2 (blood)

Denyut nadi meningkat, pembuluh darah vasokonstriksi, kualitas darah menurun

B3 (Brain)

GCS menurun, refleks menurun atau normal, letargi

B4 (Bladder)Produksi urin menurun atau normal

B5 (Bowel)Konsistensi feses normal atau diare

B6 (Bone)Tonus otot menurun, nyeri otot, retraksi paru dan penggunaan otot aksesori pernapasan.

Ispeksi:

  Amati bentuk thorax Amati Frekuensi napas, irama, kedalamannya Amati tipe pernapasan  : Pursed lip breathing,

pernapasan diapragma, penggunaan otot Bantu pernapasan

Tanda tanda reteraksi intercostalis , retraksi suprastenal

Gerakan dada  Adakan tarikan didinding dada , cuping

hidung, tachipnea Apakah daa tanda tanda kesadaran

meenurun

Palpasi

  Gerakan pernapasan Raba apakah dinding dada panas Kaji vocal premitus Penurunan ekspansi dada

Auskultasi

Adakah terdenganr stridor Adakah terdengar wheezing Evaluasi bunyi napas,

prekuensi,kualitas, tipe dan suara tambahan

Perkusi

Suara Sonor/Resonans merupakan karakteristik jaringan paru normal

Hipersonor , adanya tahanan udara Pekak/flatness, adanya cairan dalan

rongga pleura Redup/Dullnes, adanya jaringan

padat Tympani, terisi udara.

ANALISA DATAProblem Etiologi Symtom

DS : pasien mengtakn sesak napas

DO :

RR >20x/mnt

Terjdi sianosis

Terjadi dsypneu

Virus, bakteri, protozoa

Invasi paru

Inflamasi

Produksi mucus berlebih

Bersihan jalan napas tidak efektif

DS : pasien mengatakan pusing, lelah

DO :

AGD tidak normal

-PO2 : <80-95 mmHg

-PCO2 : >35-45 mmHg

-HCOO-3 : <21-26 mmHg

-pH : <7,35-7,45

-SO2 : <90-100 mmHg

Bronkospasme

Hipoventilasi

Suplai O2 kurang

Gangguan pertukaran gas

ANALISA DATA

DS : pasien mengatakan sakit pada dadanya

DO :

Raut muka meringis kesakitan

Skala nyeri 6

Virus, bakteri, protozoa

Invasi paru

Inflamasi paru

Nyeri

DS : pasien mengatakan tidak nafsu makan

DO :

BB turun

Virus, bakteri, protozoa

Invasi paru

Batuk

Aspirasi

Anoreksia

Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan

DS : pasien mengatakan cepat capek ketika

beraktivitas

DO :

5 5

5 5

Virus, bakteri, protozoa

Invasi paru

Bronkospasme

Hipoventilasi

Suplai O2 kurang

Sesak napas

Risiko gangguan intoleransi aktivitas

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Bersihan jalan nafas tak efektif berhubungan dengan inflamasi trachea bronchial,

pembentukan edema, peningkatan produksi sputum.

Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan kapasitas pembawa oksigen darah.

Resiko tinggi terhadap infeksi (penyebaran) berhubungan dengan ketidakadekuatan

pertahanan sekunder (adanya infeksi penekanan imun), penyakit kronis, malnutrisi.

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.

Nyeri (akut) berhubungan dengan inflamasi parenkim paru, batuk menetap.

Resiko tinggi terhadap nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolik sekunder terhadap demam dan proses infeksi.

Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan berlebihan, penurunan masukan oral. 

INTERVENSI KEPERAWATAN

INTERVENSI RASIONAL

Bersihan jalan nafas tak efektif berhubungan dengan inflamasi trachea bronchial, peningkatan produksi sputum, ditandai dengan:- Perubahan frekuensi, kedalaman pernafasan.- Bunyi nafas tak normal.- Dispnea, sianosis- Batuk efektif atau tidak efektif dengan/tanpa produksi sputum

Tujuan  : Jalan nafas efektif

Kriteria hasil :Batuk teratasiNafas normalBunyi nafas bersihTidak terjadi Sianosis

Kaji frekuensi/kedalaman pernafasan dan gerakan dada

Takipnea, pernafasan dangkal dan gerakan dada tak simetris sering terjadi karena ketidaknyamanan.

Auskultasi area paru, catat area penurunan 1 kali ada aliran udara dan bunyi nafas.

Penurunan aliran darah terjadi pada area konsolidasi dengan cairan.

Ajarkan teknik batuk efektif Batuk adalah mekanisme pembersihan jalan nafas alami untuk mempertahankan jalan nafas paten.

Penghisapan sesuai indikasi. Merangsang batuk atau pembersihan jalan nafas suara mekanik pada faktor yang tidak mampu melakukan karena batuk efektif atau penurunan tingkat kesadaran.

Berikan cairan sesuai kebetuhan. Cairan (khususnya yang hangat) memobilisasi dan mengeluarkan secret

Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat sesuai indikasi: mukolitik.

Alat untuk menurunkan spasme bronkus dengan mobilisasi sekret, analgetik diberikan untuk memperbaiki batuk dengan menurunkan ketidaknyamanan tetapi harus digunakan secara hati-hati, karena dapat menurunkan upaya batuk/menekan pernafasan

INTERVENSI KEPERAWATAN

INTERVENSI RASIONAL

Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan pembawa oksigen darah, gangguan pengiriman oksigen, ditandai dengan:Dispnea, sianosisTakikardiaGelisah/perubahan mentalHipoksia

Tujuan   : gangguan gas teratasi

Kriteria hasil :Tidak nampak sianosisNafas normalTidak terjadi sesakTidak terjadi hipoksiaKlien tampak tenang

Kaji frekuensi/kedalaman dan kemudahan bernafas

Manifestasi distress pernafasan tergantung pada indikasi derajat keterlibatan paru dan status kesehatan umum.

Observasi warna kulit, membran mukosa dan kuku. Catat adanya sianosis perifer (kuku) atau sianosis sentral.

sianosis kuku menunjukkan vasokontriksi respon tubuh terhadap demam/menggigil namun sianosis pada daun telinga, membran mukosa dan kulit sekitar mulut menunjukkan hipoksemia sistemik.

Kaji status mental. gelisah mudah terangsang, bingung dan somnolen dapat menunjukkan hipoksia atau penurunan oksigen serebral.

Tinggikan kepala dan dorong sering mengubah posisi, nafas dalam dan batuk efektif.

tindakan ini meningkat inspirasi maksimal, meningkat pengeluaran secret untuk memperbaiki ventilasi tak efektif.

KolaborasiBerikan terapi oksigen dengan benar misal dengan nasal plong master, master venturi.

mempertahankan PaO2 di atas 60 mmHg. O2 diberikan dengan metode yang memberikan pengiriman tepat dalam toleransi pernapasan.

INTERVENSI KEPERAWATAN

INTERVENSI RASIONAL

Resiko tinggi terhadap infeksi (penyebaran) berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan sekunder (adanya infeksi penekanan imun), penyakit kronis, malnutrisi.

Tujuan: Infeksi tidak terjadi

Kriteria hasil :Waktu perbaikan infeksi/kesembuhan cepatPenularan penyakit ke orang lain tidak ada

Pantau tanda vital dengan ketat khususnya selama awal terapi

selama awal periode ini, potensial untuk fatal dapat terjadi.

Tunjukkan teknik mencuci tangan yang baik

efektif berarti menurun penyebaran/perubahan infeksi.

Batasi pengunjung sesuai indikasi.

menurunkan penularan terhadap patogen infeksi lain

Potong keseimbangan istirahat adekuat dengan aktivitas sedang. Tingkatkan masukan nutrisi adekuat.

memudahkan proses penyembuhan dan meningkatkan tekanan alamiah

Kolaborasi untuk pemberian antibiotic.Berikan antimikrobial sesuai indikasi dengan hasil kultur sputum/darah misal penicillin, eritromisin, tetrasiklin, amikalin, sepalosporin, amantadin.

Obat digunakan untuk membunuh kebanyakan microbial pulmonia.

EVALUASI

Bersihan jalan nafas efektif ditandai dengan : Batuk teratasi Nafas normal Bunyi nafas bersih Tidak terjadi sianosis

Tidak terjadi gangguan pertukaran gas ditandai dengan : Tidak nampak sianosis Nafas normal Tidak terjadi sesak Tidak terjadi hipoksia Klien tampak tenang

Tidak ada resiko terhadap infeksi ditandai dengan : Waktu perbaikan infeksi/kesembuhan cepat Penularan penyakit ke orang lain tidak ada

Toleran terhadap  aktivitas sehari-hari ditandai dengan : Nafas normal Sianosis tidak terjadi Irama jantung normal

Toleran terhadap  aktivitas sehari-hari ditandai dengan : Nafas normal Sianosis tidak terjadi Irama jantung normal

Nyeri (akut) teratasi ditandai dengan : Nyeri dada teratasi Sakit kepala terkontrol Tampak tenang

Nutrisi adekuat ditandai dengan : Pasien menunjukkan peningkatan nafsu makan. Pasien mempertahankan meningkat BB.

Tidak ada tanda kurang volume cairan ditandai dengan : Pasien menunjukkan keseimbangan cairan dibuktikan dengan parameter individual yang tepat misalnya membran mukosa lembab, turgor kulit baik, tanda vital stabil.

Daftar Pustaka Misnadiarly. 2008. Penyakit Infeksi Saluran Napas Pneumonia pada Anak,

Orang Dewasa, Usia Lanjut, Pneumonia Atipik & Pneumonia Atypik Mycobacterium/Misnadiarly. Ed-1. Jakarta: Pustaka Obor Populer

Manurung, Santa dkk. 2008. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta : Salemba Medika

Asih, Niluh Gede Yasmin. 2003. Keperawatan Medikal Bedah: Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta: EGC

Muttaqin, Arif. 2008. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika

Somantri, Irman. 2009. Asuhan Keperawatan pada Klien Gangguan Sistem Pernapasan. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika

Doenges, Marilyn. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC Carpenito, Lynda Juall. 1999. Nursing care plans & documentation. Nursing

diagnoses and collaborative problems. Jakarta: EGC Carpenito, Lynda Juall (2000), Diagnosa Keperawatan edisi 8 , EGC , Jakarta Wilkinson, Judith M. 2011. Buku Saku Diagnosis Keperawatan: Diagnosis

NANDA, Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC. Jakarta: EGC Nursalam. (2001). Proses dan Dokumentasi Keperawatan: Konsep dan

Penyakit. Salemba Medika. Jakarta. Nursalam. (2005). Asuhan Keperawatan Pada Bayi dan Anak (untuk

perawat dan bidan). Salemba Medika. Jakarta.                                           

Terima Kasih