askep mola hidatidosa & chorio...

25
ASKEP MOLA HIDATIDOSA & CHORIO CARCINOMA Mola adalah Tumor jinak pada Chorion merupakan penyakit wanita pada masa reproduksi atau wanita usia lebih dari 45 tahun, tetapi kalau terjadi pada wanita usia 20 40 tahun 10 % nya bisa berubah menjadi Chorio Ca.

Upload: others

Post on 10-Feb-2020

45 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ASKEP MOLA HIDATIDOSA & CHORIO CARCINOMA

Mola adalah Tumor jinak pada Chorion merupakan penyakit wanita pada masa reproduksi atau wanita usia lebih dari 45 tahun, tetapi kalau terjadi pada wanita usia 20 – 40 tahun 10 % nya bisa berubah menjadi Chorio Ca.

PATOLOGI MOLA HIDATIDOSA

Pada penyakit Mola sebagisn dari villi berubah menjadi gelembung –gelembung berisi cairan jernih

Biasanya tidak ada janin, hanya pada mola parsialis terdapat janin

Gelembung sebesar butir kacang hijau sampai sebesar buah anggur, dapat mengisi seluruh cavum uteri

Pada penampakan secara mikroskopik tampak degenerasi hydropobik dari stroma jonjot, tidak adanya pembuluh darah dan proliferasi trofoblas

Pada mola ovarium dapat mengandung kista Luthein, kista berdinding tipis yang berisi cairan kekuningan dan dapat mencapai ukuran besar.

Kista luthein terjadi karena perangsangan ovarium oleh kadar gonadotropin chorion yang sangat tinggi

Kista ini akan hilang setelah mola dilahirkan

GEJALA

Amenorhoe

Perdarahan pervaginam

Pembesaran uterus yang tidak sesuai dengan usia kehamilan

Hyperemesis

Pre eklamsi dan eklamsi

Tidak ada tanda – tanda adanya janin

Tidak ada ballotement

Tidak ada bunyi jantung janin

Tidak ada rangka janin

Kadar Gonadotropin chorion tinggi pada darah dan air kencing

Patofisiologi

DIAGNOSA

Diagnosa pasti bisa ditegakkan setelah gelembung molla dilahirkan, tapi bisa ditunjang dengan pemeriksaan diagnostik :

1. Foto Rhontgen : Tidak terdapat kerangka janin, kalau molla parsialis biasanya besarnya janin lebih kecil dari usia kehamilan dan terlihat ada sesuatu yang mendorong janin

2. Reaksi Biologis : Pada pemeriksaan galli mainini kadar gonadotropin chorion terlihat sangat tinggi, hal ini bisa dibandingkan dengan kadar gonadotropin chorion pasien lain dengan usia kehamilan yang sama

3. Percobaan sonde : Pada mola onde mudah masuk, pada kehamilan biasanya ada tahanan oleh janin

4. Tehnik baru yang dikembangkan :

Arteriografi : Memperlihatkan pengisian bilateral vena uterina yang dini

Suntikan zat kontras pada uterus : memperlihatkan gambaran seperti sarang tawon

USG : Gambaran badai salju

PROGNOSA

Molla H. dapat menyebabkan kematian yang disebabkan oleh adanya :

Perdarahan

Perforasi

Infeksi, sepsis

Chorio Ca setelah mola anara 2 – 8 % dan makin tinggi pada usia ibu yang lebihh tua

PENATALAKSANAAN

o Curretage atau pengguguran molla sampai dengan dilakukan histerektomy

o Pemeriksaan Patologi anatomi

o Follow up untuk mengawasi gejala chorio Ca

FOLLOW UP

1. Setelah curretage reaksi biologis dilakukan setiap 2 minggu sekali sampai dengan reaksi negatif, kemudian sekali sebulan selama 2 tahun. Perlu untuk deteksi dini chorio Ca

2. Kalau reaksi biologis naik atau tidakmau menjadi negatif atau setelah negatif menjadi positif : merupakan gejala Chorio Ca, ditunjang dengan :

Perdarahan yang terus menerus

Involusi rahim tidak terjadi

Kadang tampak metastase tumor di vagina berupatumor berwarna biru –ungu sebesar biji kacang yang sangat rapuh mudah berdarah

CHORIO Ca

Adalah tumor ganas dari trofoblas yang timbul setelah kehamilan molla, kadang setelah abortus atau persalinan

Tumor berwarna biru – ungu dan sangat rapuh

Pada dinding uterus tampak sebagai benjolan sebesar kacang bogor

PATOLOGI

Secara mikroskopis terdapat tanda :

Nekrose

Hemorrhagia

Infeksi

Tampak sel trofoblas menembus otot dan pembulih darah

GEJALA

1. Perdarahan yang tidak berhenti setelah molla

2. Involusi rahim tidak terjadi

3. Metastase ke vulva, vagina dan paru

4. Reaksi biologis meningkat

5. Kadang terjadi perforasi

DIAGNOSA

• Semua pasien molla hars dicurigai adanya Chorio Ca, juga ada perdarahan yang tidak berhenti, setelah abortus atau persalinan

• Untuk menentukan kemungkinan resiko terjadinya Chorio Ca adalah reaksi biologis

PROGNOSA

Kematian terjadi karena :

Perdarahan

Metastase Cerebral

Metastase paru

Metastase gastrointestinal

PENGKAJIAN

1. Aktivitas / istirahat

2. Sirkulasi / Perdarahan

3. Kepribadian

4. Neurosensori

5. Eliminasi

6. Nyeri

7. Diet : cairan dan nutrisi

8. Interaksi sosial

9. Psikososial dan spiritual

10. Pengetahuan

PRIORITAS KEPERAWATAN

1. Bantu beri dukungan pada adaptasi dan kemandirian klien

2. Meningkatkan rasa nyaman

3. Optimalkan fungsi fisiologis

4. Mencegah terjadinya komplikasi

5. Kolaborasi : Informasi proses penyakit dan tindakan

6. Koreksi perdarahan

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b.d perdarahan, hiperemesis

2. Gangguan rasa nyaman nyeri

3. Resiko tinggi injury

4. Resiko tinggi komplikasi

5. Gangguan konsep diri

6. Tidak efektifnya mekanisme koping

7. Kecemasan, ketakutan

8. Kurang pengetahuan

9. Kehilangan terantisipasi ( Anticipatory Lost )dari keluarga