askep jiwa

45
TUGAS KEPERAWATAN JIWA Dosen Pengampu : Ns Dyah W, M.Kep Di Susun Oleh: Kelompok 1 kelas II B 1. Adha Tazakka (P17420213040) 2. Agung Adi N (P17420213041) 3. Agung Tri S (P17420213042) 4. Anjar Tiara Ayu L (P17420213043) 5. Arum Rakhmawati (P17420213044) 6. Daryl Farahi K (P17420213046) 7. Desi Afyati (P17420213047) 8. Desty Afyati (P17420213048) 9. Diktari Cita P (P17420213049)

Upload: arumrakhmawati

Post on 01-Oct-2015

54 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dpd

TRANSCRIPT

TUGAS KEPERAWATAN JIWA

Dosen Pengampu : Ns Dyah W, M.Kep

Di Susun Oleh: Kelompok 1 kelas II B

1. Adha Tazakka

(P17420213040)2. Agung Adi N

(P17420213041)3. Agung Tri S

(P17420213042)4. Anjar Tiara Ayu L(P17420213043)5. Arum Rakhmawati(P17420213044)6. Daryl Farahi K

(P17420213046)7. Desi Afyati

(P17420213047)8. Desty Afyati

(P17420213048)9. Diktari Cita P

(P17420213049)POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG

PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO

2015

LAPORAN PENDAHULUANA. Definisi

Defisit perawatan diri adalah suatu kondisi pada seseorang yang mengalami kelemahan kemampuan dalam melakukan atau melengkapi aktifitas perawatan diri secara mandiri seperti mandi ( hygiene ) , berpakaian / berhias, makan dan BAB atau BAK ( toileting ). ( Sumber: NITA FITRIA, 2009 )Defisit perawatan diri adalah Salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan hidupnya, kesehatannya,dan kesejaterannya, sesuaia dengan kondisi kesehtannya. Klien dinyatakan terganggu perawtaan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan dirinya. ( Sumber: Dr.Amino Gondohutomo, 2008 )

B. Klasifikasi

1. Kurang perawatan diri : Mandi / kebersihan

Kurang perawatan diri (mandi) adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktivitasmandi/kebersihan diri.2.

2. Kurang perawatan diri : Mengenakan pakaian / berhias.

Kurang perawatan diri (mengenakan pakaian) adalah gangguan kemampuan memakaipakaian dan aktivitas berdandan sendiri.3.

3. Kurang perawatan diri : Makan

Kurang perawatan diri (makan) adalah gangguan kemampuan untuk menunjukkan aktivitasmakan.4.

4. Kurang perawatan diri : Toileting

Kurang perawatan diri (toileting) adalah gangguan kemampuan untuk melakukan ataumenyelesaikan aktivitas toileting sendiri.(Nurjannah, 2004)

C. Etiologi

Menurut Tarwoto dan Wartonah, (2000) Penyebab kurang perawatan diri adalah sebagai berikut :1. Kelelahan fisik2. Penurunan kesadaranMenurut Dep Kes (2000: 20), penyebab kurang perawatan diri adalah :

1. Faktor prediposisia) PerkembanganKeluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan inisiatif terganggu.b) BiologisPenyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan perawatan diri.c) Kemampuan realitas turunKlien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk perawatan diri.d) SosialKurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri lingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan diri.2. Faktor presipitasiYang merupakan faktor presiptasi deficit perawatan diri adalah kurang penurunan motivasi, kerusakan kognisi atau perceptual, cemas, lelah/lemah yang dialami individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan perawatan diri.Menurut Depkes (2000: 59) Faktor faktor yang mempengaruhi personal hygiene adalah:a) Body ImageGambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya dengan adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli dengan kebersihan dirinya.b) Praktik SosialPada anak anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene.c) Status Sosial EkonomiPersonal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, shampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.d) PengetahuanPengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien penderita diabetes mellitus ia harus menjaga kebersihan kakinya.e) BudayaDi sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu tidak boleh dimandikan.f) Kebiasaan seseorangAda kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri seperti penggunaan sabun, sampo dan lain lain.g) Kondisi fisik atau psikisPada keadaan tertentu / sakit kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.D. Tanda dan GejalaMenurut Depkes (2000: 20) Tanda dan gejala klien dengan defisit perawatan diri adalah:1) Fisika. Badan bau, pakaian kotorb. Rambut dan kulit kotorc. Kuku panjang dan kotord. Gigi kotor disertai mulut baue. Penampilan tidak rapi.

2) Psikologisa. Malas, tidak ada inisiatifb. Menarik diri, isolasi diric. Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina.3) Sosiala. Interaksi kurangb. Kegiatan kurangc. Tidak mampu berperilaku sesuai normad. Cara makan tidak teratur e. BAK dan BAB di sembarang tempat, gosok gigi dan mandi tidak mampu mandiri.E. Akibat/DampakDampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene.

1. Dampak fisikBanyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik, gangguan fisik yang sering terjadi adalah : Gangguan integritas kulit, gangguan membran mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga dan gangguan fisik pada kuku.2. Dampak psikososialMasalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.F. Penatalakasanaan

1. Meningkatkan kesadaran dan kepercayaan diri2. Membimbing dan menolong klien merawatan diri3. Ciptakan lingkungan yang mendukungG. Pohon Masalah

Resiko tinggi isolasi sosial > Akibat

> Coor problem

Gangguan konsep diri : harga diri rendah

> Sebab

KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

KASUS

Tn.Adin umur 25 tahun dibawa ke RSJ Magelang karena menurut keluarga Tn.a sudah 2 minggu ini tidak mau mandi, badan kotor dan bau, dan penampilan berantakan. Hal ini dialami Tn.a sejak Tn.a mengalami penolakan berkali-kali saat ia mendaftar menjadi polisi karena ambisi dan tuntutan dari keluarga yang memang rata-rata berprofesi sebagai polisi. Semenjak kejadian itu Tn.a mengurung diri di kamar dan enggan keluar. Ia tidak peduli dengan kondisinya. ASUHAN KEPERAWATAN DEFISIT KEPERAWATAN DIRI (MANDI) PADA TN. A

DI RUMAH SAKIT JIWA RSU Dr. Soeroyo Magelang

A. Identitas Klien

Nama

: Tn. A

Umur

:25 Tahun

Jenis kelamin:Laki-Laki

Tgl masuk

:30 Januari 2014

Identitas penanggungjawab :

Nama

: Tn. D

Umur

:55 tahun

Jenis kelamin:Laki-Laki

B. Alasan masuk/faktor presipitasi

Pasien dibawa ke RSJ Dr. Soeroyo Magelang dengan keluhan sudah 2 minggu ini tidak mau mandi, badan kotor dan bau, dan penampilan berantakan.Hal itu disebabkan karena pasien depresi karena mengalami penolakan sebanyak 5 kali saat ia mendaftar di kepolisian.C. Faktor predisposisi

1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu?

( ) Ya( ) Tidak

2. Pengobatan sebelumnya :

( ) Berhasil( ) kurang berhasil( ) Tidak berhasil

3. Trauma :

Usia Pelaku Korban Saksi

( ) Aniaya Fisik

........................................................

( ) Aniaya Seksual

........................................................

( ) Penolakan

................................. ..................

( ) Kekerasan dalam keluarga........................................................

( ) Tindakan kriminal

........................................................Jelaskan:

Pasien masuk RSJ Magelang pertama kalinya.

Ingin menjadi polisi namun sudah mendaftar 5 kali dan selalu gagal dan selalu dituntut oleh keluarganya untuk menjadi seorang polisi seperti saudara-saudaranya, dan hal itu menyebabkan depresi berkepanjangan pada tn. A.

Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa.

4. Anggota keluarga yang gangguan jiwa : ( ) Ada( ) Tidak, Jika ada :

Hubungan keluarga:-

Gejala

:-

Riwayat pengobatan:-5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan?

....................................................................................................................................................................................................................................................................................

D. Pemeriksaan Fisik

1. Tanda Vital : TD= 120/90 mmHg

S=36,3oCHR=70

RR=20

2. Ukur: BB= 69 kg

TB= 175 cm

3. Keluhan fisik

..

E. Psikososial

1. Genogram

Keterangan

: Laki-laki

: Perempuan

X: Meninggal

- - - - - -: Tinggal serumah

: Penderita

Jelaskan (deskripsi) :

Klien adalah anak ke 3 dari 3 bersaudara, dan klien satu satu nya di keluarganya yang belum menjadi polisi seperti ke 2 kakak nya yang belum sukses. Didalam keluarganya tidak ada yang menderita gangguan jiwa.

Konsepsi diri :

a) Citra tubuh: klien merasa dirinya minder karena tidak bisa menjadi seperti ke 2 saudaranya

b) Identitas: klien sebagai anak merasa tidak berguna dalam keluarganya karena klien tidak bisa seperti saudara saudaranya yang menjadi seorang polisi

c) Peran: klien berjenis kelamin laki laki anak ke 3 dari 3 bersaudara yang tidak bisa jadi seorang polisi

d) Ideal diri: setelah sembuh klien ingin mencoba lagi untuk mendaftar sebagai seorang polisi seperti cita citanya , namun percayaan diri nya tidak seperti pertama mendaftar

e) Harga diri: Klien tidak yakin dengan penerimaan keluarga dan masyarakat. Klien merasa minder dan merasa tidak berguna oleh keluarganya karena tidak seperti kedua saudaranya

2. Hubungan sosial

a) Orang terdekat:

ayah

b) Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :klien pernah mengikuti karang taruna di desa nya dan aktif mengikuti bakti sosial di lingkungan nya

c) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :

klien merasa minder dan malu karena tidak bisa menjadi seorang polisi dan tuntutan dari keluarga dan masyarakat yang selalu membanding bandingkan dengan kedua saudaranya 3. Spiritual

a) Nilai dan keyakinan : Klien beragama Islam

b) Kegiatan ibadah

: Keluarga mengatakan sebeum klien mengalami depresi Klien biasa atau sering menjalankan ibadah (sholat), tapi tidak sesuai waktunya

F. Status Mental

1. Penampilan

( ) Tidak rapi

( ) Penggunaan pakaian tidak sesuai

( ) Cara berpakaian tidak seperti biasanya

Jelaskan : Penampilan pasien tidak rapi

2. Pembicaraan

( ) Cepat( ) Apatis( ) Keras( ) Lambat

( ) Gagap( ) Membisu( ) Inkoherensi

( ) Tidak mampu memulai pembicaraan

Jelaskan : pasien saat diajak berkomunikasi tidak mengatakan apapun dan hanya diam dan membisu

3. Aktivitas motorik

( ) Lesu( ) Tik( ) Tegang( ) Grimasem

( ) Gelisah( ) Tremor( ) Agitasi( ) Kompulsif

Jelaskan : pasien dalam menjalani hidup nya tidak bersemangat karena kegagalan yang dialaminya berkali kali

4. Alam Perasaan

( ) Sedih( ) Ketakutan ( ) Putus asa( ) Khawatir( ) Gembira berlebihan

Jelaskan : pasien merasa putus asa dalam menjalani hidup tidak ada semangat dalam hidupnya

5. Afek

( ) Datar( ) Tumpul( ) Labil( ) Tidak sesuai

Jelaskan : selama berkomunikasi klien tidak terdapat ekspresi perasaan, muka tidak berubah dan suara monoton.6. Interaksi selama wawancara

( ) Bermusuhan( ) Tidak kooperatif( ) Mudah tersinggung

( ) Kontak mata kurang( ) Curiga

Jelaskan : Kontak mata pasien terhadap perawat saat berbicara kurang, pasien cenderung menunduk terus ke bawah

7. PersepsiHalusinasi/ilusi

( ) Pendengar ( ) Penglihat( ) Perabaan ( ) Pengecap( ) Penghidu

Jelaskan :..........................................................................................................................

.........................................................................................................................................8. Isi pikir

( ) Obsesi

( ) Depersonalisasi( ) Phobia

( ) Hipokondria( ) Ide yang terkait( ) Pikiran magis

Waham

( ) Agama( ) Ninilistik( ) Somatik( ) Sisip pikir

( ) Kebesaran( ) Siar pikir( ) Curiga( ) Kontrol pikir

Jelaskan : Paien masih terbayang-bayang dan masih berkeinginan kuat untuk menjadi polisi seperti saudaranya meski sebenernya ia ingin menghilangkan keinginan itu

9. Proses pikir

( ) Sirkumtansial( ) Flight of idea( ) Tangensial

( ) Blocking

( ) Kehilangan asosiasi

( ) Pengulangan pembicaraan persevasi

Jelaskan : Saat berkomunikasi pasien tiba-tiba berhenti berbicara tanpa ada gangguan eksternal dan melanjutkan bicara lagi tiba-tiba.

10. Tingkat kesadaran

( ) Bingung( ) Sedasi( ) Stupor

( ) disorientasi waktu ( ) Disorientasi orang ( ) Disorientasi tempat

Jelaskan : Pasien sadar penuh akan tetapi jika diberi pertanyaan dan saat berkomunikasi masih terlihat kebingungan

11. Memori

( ) Gangguan daya ingat jangka panjang

( ) Gangguan daya ingat jangka pendek

( ) Gangguan daya ingat saat ini

Jelaskan :..........................................................................................................................

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung

( ) Mudah beralih

( ) Tidak mampu berkonsentrasi

( ) Tidak mampu berhitung sederhana

Jelaskan : Pasien sulit diajak untuk berkonsentrasi saat pembicaraan, pasien cenderung acuh pada beberapa hal

13. Kemampuan penilaian

( ) Gangguan ringan

( ) Gangguan bermakna

Jelaskan : Dari beberapa penilaian pada saat berkomunikasi gangguan depresi yang dialami klien termasuk gangguan ringan karena klien masih bisa untuk diajak berkomunikasi sedikit demi sedikit

14. Daya tilik diri

( ) Mengingkari penyakit yang diderita

( ) Menyalahkan hal diluar dirinya

Jelaskan: pasien menganggap kegagalanya karena ketidak adilan Tuhan dalam hidupnya

G. Kebutuhan Perencanaan Pulang

Kegiatan hidup sehari-hari

1. Makan

( ) Bantuan minimal ( )Bantuan total

2. BAB/BAK

( ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total

3. Mandi

( ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total

4. Berpakaian / berhias

( ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total

5. Istirahat dan tidur

( ) Tidur siang lama: _______________ s/d __________________

( )Tidur malam hari _________24.00_______ s/d ____05.00_____

( )Aktivitas sebelum/sesudah tidur: _______ s/d ________

6. Penggunaan obat

( ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total

7. Pemeliharaan kesehatan

Ya

Tidak

Perawatan lanjutan

( )

( )

Sistem pendukung

( )

( )

9. Aktifitas didalam rumah

Ya

Tidak

Mempersiapkan makanan

( )

( )

Menjaga kerapihan rumah

( )

( )

Mencuci pakaian

( )

( )

Pengatur keuangan

( )

( )

10. Aktifitas diluar ruangan

Ya

Tidak

Belanja( ) ( )

Transportasi ( ) ( )

Lain-lain

( )

( )

Jelaskan : pasien tidak pernah melakukan aktivitas di luar ruangan hanya mengurung diri di dalam ruangan.

H. Mekanisme Koping

Adaptif

Maladaptif

( ) Bicara dengan orang lain ( ) Minum alkohol

( ) Mampu menyelesaikan masalah ( ) Reaksi lambat/berlebih

( ) Tehnik relokasi

( ) Bekerja berlebihan

( ) Aktivitas konstruktif

( ) Menghindar

( ) Olah raga

( ) Mencederai diri

( ) Lainnya :

( ) Lainnya :I. Masalah Psikososial dan Lingkungan

Masalah dengan dukungan kelompok/keluarga, uraikan

Klien mengalami sedikit masalah mengenai dukungan keluarga klien yang saat ini masih terus menyemangati klien untuk menajdi polisi serta masih sedikit menyinggung mengenai perbedaan dirinya dengan kakak-kakaknya

Masalah berhubungan dengan lingkungan,uraikan

Lingkungan tetangga serta masayarakat klien juga terkadang membicarakan dan membandingkan klien dengan saudara-saudaranya sehingga membuat klien semakin tertekan

Masalah dengan pendidikan, uraikan

Pendidikan kepolisian yang diimpi-impikan klien membuatnya depresi dan membuatnya terobesesi sehingga ia berfikiran harus meraihnya

Masalah dengan pekerjaan, uraikan................................................................................

.........................................................................................................................................

Masalah dengan perumahan ............................................................................................

.........................................................................................................................................

Masalah dengan ekonomi, uraikan................................................................................

.........................................................................................................................................

Masalah dengan pelayanan kesehatan............................................................................

.........................................................................................................................................

Masalah dengan lainnya.................................................................................

.........................................................................................................................................

J. Kurang Pengetahuan

( )Penyakit jiwa

( )Sistem pendukung

( ) Faktor presipitasi( )Penyakit fisik

( )Koping

( )Obat-obatan

( ) Lainnya : .............................

K. Aspek Medis

Diagnosa medis : Neurosa (depresi)

Terapi yang diberikan :

1. Diazepam

2. Meningkatkan kesadaran dan kepercayaan diri3. Membimbing dan menolong klien merawatan diri4. Ciptakan lingkungan yang mendukungL. Analisa data

NoData fokusProblemEtiologi

1DS : Keluarga pasien mengatakan pasien sejak dirumah tidak mandi selama 2 minggu dan mengurung diri di kamar

DO : - Klien terlihat kotor dan bau. Defisit perawatan diri : mandiIsolasi sosial

2DS : Pasien mengatakan tidak ingin bertemu dengan siapa pun

DO : - Klien tampak diam

- Klien menyendiri

- Klien tampak putus asa dan tidak bergunaResiko tinggi isolasi sosialHarga diri rendah

M. Diagnosa Keperawatan

1. Defisit perawatan diri berhubungan dengan isolasi social

2. Resiko tinggi isolasi sosialberhubungan dengan Harga diri rendah

N. INTERVENSI

1. Dx I : Defisit perawatan diri mandi berhubungan dengan isolasi social

Tujuan Umum:

Klien dapat meningkatkan minat dan motivasinya untuk memperhatikan kebersihan diri yaitu dengan mandi setiap harinyaTujuan Khusus:

1) Klien dapat membina hubungan saling percaya, dengan kriteri sebagai berikut :

a. Ekspresi wajah bersahabat

b. Menunujukan rasa senang

c. Klien bersedia berjabat tangan

d. Klien bersedia menyebutkan nama

e. Ada kontak Mata

f. Klien bersedia duduk berdampingan dengan perawat

g. Klien bersedia mengutarakan masalah yang dihadapinya

h. Mengidentifikasi kebersihan diri : mandi

i. Menjelaskan pentingya kebersihan diri.

j. Menjelaskan peralatan yang digunakan untuk menjaga kebersihan diri dan cara melakukan kebersihan diri.

k. Menjelaskan cara mandi yang benar

l. Membantu pasien mempraktekan cara mandi yang baik

m. Memasukkan dalam jadwal kegiatan klien.

Intervensi

1) Bina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi terapeutik.

a. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun nonverbal

b. Perkenalkan diri dengan sopan

c. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan

d. Jelaskan tujuan peremuan

e. jujur dan menempati janji

f. Tunjukan sikap empati dan menerima klien apa adanya

g. Beri perhatian pada pemenuhan kebutuhan dasar klien

2) Identifikasi kemampuan klien dalam melakukan kebersihan diri, mandi

a. Jelaskan cara mempersiapkan mandi

b. Jelaskan cara mandi yang benar

c. Menyusun jadwal aktivitas sehari-hari yang sudah dilatih

d. Memantau pelaksanaan jadwal kegiatan

3) Jelaskan pentingnya kebersihan diri dengan cara memberikan penjelasan terhadap pentingnya kebersihan diri, selanjutnya minta klien menjelaskan kembali pentingnya kebersihan diri.

4) Jelaskan peralatan yang dibutuhkan dan cara membersihkan diri, dengan tahapan tindakan berikut.

a. Jelaskan alat yang dibutuhkan dan cara membersihkan diri

b. Peragakan cara membersihkan diri dan mempergunakan alat untuk membersihkan diri

c. Minta klien untuk memperagakan ulang alat dan cara kebersihan diri

5) Memasukkan dalam jadwal kegiatan klien.

2. DX II : Resiko tinggi isolasi sosialberhubungan dengan Harga diri rendah

Tujuan Umum: Klien dapat berinteraksi dengan lingkungannya

Tujuan Khusus:1) Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat, dengan kriteria hasil ;Klien dapat mengungkapkan perasaanya secara verbal kepada perawat setelah 2 kali pertemuan :

Saat sedih atau gembira

Membalas sapaan perawat

Menyebutkan tujuan interaksi

Dapat mengungkapkan perasaannya

Intervensi :

Beri kesempatan klien mengungkapkan perasaannya :

Bimbing klien mengungkapkan perasaannya

Gunakan pertanyaan terbuka

Dengarkan ungkapan klien dengan aktif

Beri respon yang tidak menghakimi :

Tidak menyalahkan pendapat klien

Menerima pendapat klien

Ciptakan lingkungan yang tenang dengan cara mengurangi stimulus eksternal yang berlebihan dalam interaksi2) Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki, dengan kriteria hasil :Klien dapat menyebutkan kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki setelah 3 kali pertemuan

Kemampuan hubungan interpersonal

Kemampuan dalam melaksanakan ADL

Intervensi :

Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien

Hindarkan memberi penilaian negativeDiskusikan kemampuan klien dalam berhubungan interpersonal

Diskusikan kemampuan yang masih dimilki klien dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari3) Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan, dengan kriteria hasil :Klien dapat memberikan penilaian terhadap kemampuan yang dapat dilakukannyaIntervensi :

Diskusikan kegiatan yang bisa klien lakukan di rumah sakit

Diskusikan kemampuan klien melaksanakan kegiatan di rumah4) Klien dapat membuat rencana kegiatan realistis sesuai kemauan dan kemampuan klien dengan kritteria hasil :Klien dapat membuat jadwal kegiatan sesuai dengan kemampuan dalam waktu tiga mingguIntervensi :

Bimbing klien untuk dapat menentukan keinginannya dalam beraktivitas

Merawat diri

Membersihkan ruangan

Membersihkan lingkungan

Olahraga

Meningkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi klien

Memberi contoh cara pelaksanaan cara pelaksanaan kegiatan5) Klien dapat melaksanakan rencana yang telah dibuat, dengan kriteria hasil :Klien dapat menyebutkan kegiatan yang telah dilakukan dalam waktu satu mingguBeri kesempatan klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan :

Beri waktu untuk berinteraksi

Beri waktu untuk beraktivitas

Kuatkan keterampilan dan aspek positif yang dicapai, beri reinforcement6) Klien mendapat dukungan keluarga dalam meningkatkan harga dirinya dengan kriteria hasil : Klien mendapat dukungan keluarga dalam meningkatkan harga dirinya

Intervensi :

Anjurkan keluarga untuk dapat memotivasi klien untuk melakukan aktivitas

Anjurkan agar keluarga dapat menyediakan fasilitas yang terkait dengan kegiatan

DAFTAR PUSTAKA

Dr.Amino Gondohutomo.2008 . Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Jakarta: EGC.Nita Fitria, 2009. Pedoman Penanganan Pada Gangguan Jiwa. Yogyakarta : Momedia

Wilkinson, Judith M. 2012-2014. Buku Saku Diagnosa Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC. Jakarta : EGC.

Tarwoto dan Wartonah. 2000. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta:EGC

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Masalah : Defisit Perawatan Diri

Pertemuan : Ke I (pertama)

A. Proses Keperawatam.1. Kondisi klien :Klien sudah satu bulan tidak mau mandi 2. Diagnosa Keperawatan : Defisit Perawatan Diri.3. Tujuan Umum : Klien dapat meningkatkan minat dan motivasinya untuk memperhatikan kebersihan diriTujuan khusus/SP I.

Klien dapat membina hubungan saling percaya, dengan kriteri sebagai berikut :n. Ekspresi wajah bersahabat

o. Menunujukan rasa senang

p. Klien bersedia berjabat tangan

q. Klien bersedia menyebutkan nama

r. Ada kontak Mata

s. Klien bersedia duduk berdampingan dengan perawat

t. Klien bersedia mengutarakan masalah yang dihadapinya

u. Mengidentifikasi kebersihan diri : mandi

v. Menjelaskan pentingya kebersihan diri.

w. Menjelaskan peralatan yang digunakan untuk menjaga kebersihan diri dan cara melakukan kebersihan diri.

x. Menjelaskan cara mandi yang benar

y. Membantu pasien mempraktekan cara mandi yang baik

z. Memasukkan dalam jadwal kegiatan klien.

4. Rencana tindakan keperawatan.

6) Bina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi terapeutik.

h. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun nonverbal

i. Perkenalkan diri dengan sopan

j. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan

k. Jelaskan tujuan peremuan

l. jujur dan menempati janji

m. Tunjukan sikap empati dan menerima klien apa adanya

n. Beri perhatian pada pemenuhan kebutuhan dasar klien

7) Identifikasi kemampuan klien dalam melakukan kebersihan diri, mandi

e. Jelaskan cara mempersiapkan mandi

f. Jelaskan cara mandi yang benar

g. Menyusun jadwal aktivitas sehari-hari yang sudah dilatih

h. Memantau pelaksanaan jadwal kegiatan

8) Jelaskan pentingnya kebersihan diri dengan cara memberikan penjelasan terhadap pentingnya kebersihan diri, selanjutnya minta klien menjelaskan kembali pentingnya kebersihan diri.

9) Jelaskan peralatan yang dibutuhkan dan cara membersihkan diri, dengan tahapan tindakan berikut.

d. Jelaskan alat yang dibutuhkan dan cara membersihkan diri

e. Peragakan cara membersihkan diri dan mempergunakan alat untuk membersihkan diri

f. Minta klien untuk memperagakan ulang alat dan cara kebersihan diri

10) Memasukkan dalam jadwal kegiatan klien.

B. Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan

1. Orientasi

a. Salam terapeutik.

Assalamualaikum Boleh saya kenalan dengan mas?Nama saya mas boleh panggil saya saya mahasiswa keperawatan saya sedang praktek disini. Kalau boleh saya tahu nama mas siapa, dan senangnya dipanggil dengan sebutan apa?

b. Evaluasi/Validasi

c. Kontrak

Topik : Apakah mas tidak keberatan untuk mengobrol dengan saya? Menurut mas sebaiknya kita ngobrol tentang apa? Bagaimana kalau kita ngobrol tentang kebersihan diri?

Waktu : Berapa lama kira-kira bisa ngobrol? mas maunya berapa menit?bagaimana kalau 10 menit? Bisa?

Tempat : Dimana kita duduk? Diteras, dikursi panjang itu, atau dimana?

2. KerjaBerapa kali mas membersihkan diri dalam sehari?

Apakah mas tahu pentingya kebersihan diri?

Bagaimana cara mas menjaga kebersihan diri?

Apakah mas tahu tentang alat-alat yang digunakan untuk membersihkan diri?Bagaimana cara mas membersihkan diri?

Menurut Tn.A kalau mandi itu kita harus gimana? Sebelum mandi apa yang perlu kita persiapkan? Benar sekali. Tn.A perlu menyiapkan pekaian ganti, handuk, sikat gigi, sampo, sabun dan sisir. Bagaimana kalau sekarang kita kekamar mandi. Saya akan membimbing Tn.A melakukannya. Sekarang Tn.A siram seluruh tubuh Tn.A termasuk rambut lalu ambil sampo dan gosokan pada kepala Tn.A sampai berbusa, setelah itu bilas sampai bersih. Bagus sekali. Selanjutnya ambil sabun, gosokan diseluruh tubuh secara merata lalu siram dengan air sampai bersih, jangan lupa sikat gigi pakai pasta gigi Gosok seluruh gigi. Giginya disikat mulai dari depan sampai belakang, dan arahnya dari arah atas ke bawah. Lalu kumur-kumur sampai bersih, terakhir siram lagi seluruh tubuh, sampai bersih lalu keringkan dengan handuk. Tn.A bagus sekali melakukannya. Selanjutnya Tn.A pakai baju dan sisir rambutnya dengan baik.

3. Fase Terminasi

a. Evaluasi Subjektif

Bagaimana perasaan Tn.A setelah mandi dan mengganti pakaian?

b. Evaluasi Objektif

Coba Tn.A sebutkan lagi bagaimana cara-cara mandi yang baik seperti yang sudah Tn.A lakukan tadi.

c. Rencana tindak lanjut

Nanti Tn.A lakukan secara mandiri, sesuai jadwal yang sudah kita buat.

KontrakTopik : Besok kita ketemu untuk mendiskusikan jadwal kegiatan Tn.A terkait dengan kemampuan Tn.A dalam merawat diri

Waktu : Tn.A mau ketemu jam berapa? Bagaimana kalau besok jam 09.30 WIB, bisa?

Tempat : Kira-kira Tn.A mau ketemu dimana? Kira-kira tempat yang enak buat kita ngobrol besok dimana ya, apa masih disini atau cari tempat lain? Sampai jumpa.

ROLE PLAY KEPERAWATAN JIWA

DEFISIT PERAWAT DIRI ( MANDI)

Pemeran:

Perawat: Anjar Tiara Ayu L A

Pasien: Agung Tri Sutanto

Ayah Pasien: Daryl Farahi K

Di sebuah Rumah Sakit Jiwa Magelang , ada seorang pasien yang bernama Tn. A dirawat di ruang nakula . Menurut keluarga Tn. A sudah 2 minggu ini tidak mau mandi, badan kotor , bau, dan penampilan berantakan. Hal ini dialami Tn. A sejak Tn. A mengalami penolakan berkali-kali saat ia mendaftar menjadi polisi karena ambisi dan tuntutan dari keluarga yang memang rata-rata berprofesi sebagai polisi. Semenjak kejadian itu Tn. A mengurung diri di kamar dan enggan keluar serta mengalami depresi berkepanjangan. Ia tidak peduli dengan kondisinya. Hari ini Perawat anjar berniat untuk melakukan pengkajian dan pendekatan keperawatan kepada Tn. A .

Setelah menyiapkan peralatan, kemudian perawat anjar pun masuk ke ruang Tn.agung untuk melakukan pengkajian.

Perawat : Assalamualaikum, Selamat pagi mas agung?

Pasien : ( Hanya terdiam , dan memalingkan muka ).

Perawat : Mas, bagaimana keadaan nya hari ini, ? (Menyentuh Pundak )

Pasien : (Hanya terdiam saja, dan menepis kan tangan perawat ) .

Perawat: Mas, perkenalkan saya perawat anjar , yang akan merawat mas pagi ini. Kalau boleh tau mas lebih suka dipanggil siapa?

Pasien: (pasien hanya memandangi perawat)

Perawat: Apakah mas tidak keberatan untuk mengobrol dengan saya? Menurut mas sebaiknya kita ngobrol tentang apa? Bagaimana kalau kita ngobrol tentang kebersihan diri?

Pasien: (pasien hanya memandangi perawat)

Perawat: Berapa lama kira-kira bisa ngobrol? mas maunya berapa menit? bagaimana kalau 10 menit? Bisa?

Pasien: (pasien masih diam)

Perawat: ya sudah kalau mas belum mau bercerita kepada saya, nanti saya kesini lagi ya mas.

Beberapa menit kemudian

Perawat anjar melakukan pendekatan kepada Tn.A yang kedua kalinya. Dan diruang tersebut ternyata ada ayah Tn.A yang menjenguk. Kemudian perawat anjar pun melakukan pengkajian kepada keluarga Tn. A.

Perawat: assalamualaikum, selamat pagi mas agung

eh ada bapak mas agung..

Ayah Tn.A: oh iya ini mba lagi menjenguk anak saya

Perawat: kebetulan bapak disini, saya perawat anjar. Boleh saya menanyakan sesuatu tentang mas agung apakah bapak bersedia soalnya dari kemarin mas adin belum mau bicara dengan saya

Ayah Tn.A: oh iya mba ngga papa silakan

Perawat: iya pak terima kasih, pak maaf ya sebenarnya mas agung bisa sampai begini kenapa pak apakah ada sesuatu hal yang sampai membuatnya begini? bapak tidak usah khawatir saya bisa menjaga rahasia,?

Ayah Tn.A: oh iya mba jadi begini anak saya itu dulu pernah mendaftar polisi tapi sudah 5 kali gagal terus sejak saat itu anak saya menjadi murung, diam dan tidak peduli dengan kebersihan dirinya, sampai-sampai sudah 2 minggu ini mba dia belum mandi. diseka juga nggak mau mba, saya jadi bingung mau bagaimana

Perawat: oh begitu pak, ya saya akan mencoba bicara dengan mas agung

Ayah Tn.A: ya silakan mba

Kenudian perawat anjar mendekati mas agung yang sedang duduk termenung.

Perawat: mas agung, saya tau yang anda rasakan, saya juga dulu pernah mengalami kegagalan, dulu saya ingin sekali menjadi Polwan saya sudah mencoba 2 kali namun gagal juga, setelah itu juga saya merenung, diam di kamar tapi saya sadar kalau segala sesuatunya itu sudah ditakdirkan. Saya berfikir dan merasa kasihan kepada keluarga saya akhirnya saya bangkit dari keterpurukan itu.

Tiba-tiba Tn.A pun menatap kepada perawat.

Perawat: mas kenapa kok melihat saya seperti itu, apa ada yang ingin disampaikan?

Tn.A : (dengan wajah bersedih dan hampir menangis)

Iya mba, saya ingin bicara

Perawat:iya mas bicara saja saya akan mendengarkan setiap pembicaraan mas dan saya juga akan menjaga kerahasiaannya kok

Tn.A: saya malu dan sudah putus asa mba,

Perawat: apa yang membuat mas malu?

Tn.A: Saya malu pada keluarga dan saudara-saudara saya mba, saya sudah 5 kali mendaftar polisi dan selalu gagal, saya tak berguna .

Perawat: mas jangan berkata seperti itu, mas masih muda banyak yang bisa mas raih kedepannya, mungkin mencoba dibidang lain sesuai dengan kemampuan mas, sehingga menunjukkan kepada keluarga jika mas itu mampu dan tidak menjadi polisi bukanlah akhir segalanya.

Tn.A: Tapi mba itu cita-cita saya sejak kecil semua keluarga saya juga berprofesi sebagai polisi, saya malu jika saya tidak bisa menjadi seperti mereka

Perawat: iya saya tau dan mengerti perasaan mas, tapi tidak semua yang kita inginkan tercapai, mungkin allah telah merencanakan sesuatu yang lebih indah untuk mas kedepannya

Tn. A: terdiam

Perawat : kenapa mas? mas jangan bersedih lagi, masih banyak hal yang masih bisa mas lakukan, mas harus semangat dan jangan putus asa dalam menjalani hidup serta harus tetap memperhatikan kebersihan diri mas

Tn. A: terdiam dan menunjuk

Perawat: Mas pagi ini sudah mandi belum?

Tn. A: Menggelengkan kepala

Pearawat: kenapa mas ga mau mandi? Kalau sudah mandi kan jadi bersih dan wangi

Tn. A: Buat apa saya mandi bersih dan wangi? Toh semua itu gak akan merubah nasib saya

Perawat: kenapa mas bicara seperti itu? Kan itu kebersihan diri mas sendiri.bagaimana mas? Sekarang mas mandi yah dibantu oleh ayah mas

Tn. A: iya sus

Perawat: nah begitu dong mas, mas harus tetap menjaga kebersihan diri mas, sebelum itu saya perlu menyiapkan pekaian ganti, handuk, sikat gigi, sampo, sabun dan sisir. Nanti saya dan ayah mas akan membantu mas untuk mandi

Ayah Tn. A kemudian masuk kedalam ruang perawatan Tn.A ,untuk membantu Tn. A mandi

Ayah Tn. A: ayo nak , kamu harus mandi untuk membersihakan tubuh kamu, sudah 2 minggu kamu gak mandi, badan kamu sangan kotor

Tn. A: hanya menganggukan kepala

Lalu ayah dan perawat membantu tn a untuk mandi

Perawat: Sekarang mas adin siram seluruh tubuh mas adin termasuk rambut lalu ambil sampo dan gosokan pada kepala mas agung sampai berbusa, setelah itu bilas sampai bersih. Bagus sekali. Selanjutnya ambil sabun, gosokan diseluruh tubuh secara merata lalu siram dengan air sampai bersih, lalu keringkan dengan handuk.

Tn. A tampak kooperatif dan mengikuti setiap instruksi dari perawat

Perawat: nah sudah selesai..mas agung bagus sekali melakukannya.

Perawat : Kan tadi udah mandi, sekarang mas gosok gigi ya ?

Tn. A: Menganggukan kepala

Perawat: Sekarang mas agung gosok gigi ya, ini sikat dan pasta gigi nya , pertama basahi sikat giginya , lalu tuangkan pasta gigi ke sikat nya. Kemudian kumur kumur dengan air, sekarang giginya disikat mulai dari depan sampai belakang, dan arahnya dari arah atas ke bawah. Lalu kumur-kumur lagi sampai bersih . sekarang kan mandi dan gosok giginya sudah selesai , sekarang mas agung pakai baju dan celana nya .

Perawat: hebat sekali mas agung

Tn. A pun melakukan apa yang sudah diperintahkan oleh perawat.

Perawat: bagaimana perasaan mas adin setelah mandi dan mengganti pakaian? segar bukan?

Tn. A : mengangguk

Perawat: Coba mas adin sebutkan lagi alat yang digunakan untuk mandi seperti yang sudah mas adin lakukan tadi?

Tn. A: (dengan suara lirih) sabun, sikat, pasta gigi, gayung, air.

Perawat: Nanti Tn.A lakukan secara mandiri, sesuai jadwal yang sudah kita buat yaa. ya sudah saya pamit dulu, besok saya kesini lagi seperti tadi jam 8 pagi yaa, sampai berjumpa besok ya mas

Tn. A: Menganggukan kepala dan tersenyum .

Defisit perawatan diri : mandi