askep hipertensi

Upload: tiya-monica-baminda

Post on 17-Oct-2015

41 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Askep HipertensiJumat, 28 Oktober 2011Contoh Askep Hipertensi

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.SDENGAN SISTEM KARDIOVASKULER ( HIPERTENSI)Di RUANG LUKAS B.1RS PALANG BIRU GOMBONG

Di Susun Oleh :Muhammad Kosim09. 066

AKADEMI PERAWATAN SERULINGMASMAOS CILACAP2011

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.SDENGAN SISTEM KARDIOVASKULER ( HIPERTENSI)Di RUANG LUKAS B.1RS PALANG BIRU GOMBONG

A.PENGKAJIAN1.Identitasa. Identitas PasienNama: Ny. SUmur: 81 TahunJenis Kelamin: PerempuanAgama: IslamStatus: MenikahPendidikan: SMPPekerjaan: SwastaSuku: JawaAlamat: Kradenan Rt 02/Rw 01 GombongDiagnosa Medis: HHD ( Hipertensi Heart Disease)No. RM: 104888Tanggal masuk RS: 13 Januari 2011 Jam 16.00Tanggal / Waktu pengkajian: 14 Januari 2011 Jam 08.00

b.Identitas Penanggung JawabNama: Ny. EUmur: 33 tahunPekerjaan: SwastaAlamat: Kradenan Rt 02/Rw 01Hubungan dengan pasien: anak

2.Riwayat Kesehatana. Keluhan utamaPasien merasa sering sakit kepala ( pusing)b. Keluhan tambahanPasien mengatakan badanya terasa lemas dan sakit pinggang

c. Riwayat penyakit sekarangPasien datang ke IGD pada tanggal 13 Januari 2011 jam 16.00 WIB dengan diantar keluarganya, pasien mengatakan kepalanya sakit, badanya lemas dan pinggang terasa sakit, keluarga pasien mengatakan bahwa sebelum di bawa ke RS pasien jatuh saat ke kamar mandi.d. Riwayat penyakit dahuluPasien sudah lama menderita hipertensi, dan sering mengeluh sakit kepala, tetapi belum sampai di rawat di RS.e. Riwayat penyakit keluargaPasien mengatakan tidak mempunyai penyakit menular dan hanya mempunyai penyakit menurun yaitu hipertensi, keluarga pasien mengatakan ada salah satu anggota keluarganya yang memiliki penyakit hipertensi.

3. Pengkajian Saat Inia.Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatanPasien mengatakan tahu tentang pentingnya kesehatan sehingga apabila ada salah satu keluarganya yang sakit langsung dibawa ke RS.

b.Pola nutrisia.Sebelum sakit1)Makan: 3 x 1 sehari (Nasi, sayur, lauk) habis 1 porsi2)Minum: 6 7 gelas sehari (air putih dan teh)b.Selama sakit1)Makan: 2 x 1 sehari, diit BKRG dari RS, habis porsi2)Minum:5 6 gelas ukuran 200 cc, infus 900 CC jenis RI.

c.Pola Eliminasi1)Sebelum sakita)BAB normal 2 kali sehari, bentuk padat, warna kuning.b)BAK normal 6-8 kali sehari, warna kekuning kuningan

2)Selama Sakita)BAB cair 1-2kali sehari, bentuk padat, warna kuning, bau khas.b)BAK cair 6-8 kali sehari, bau khas.

d.Pola aktivitas dan latihan1) Sebelum sakitKemampuan Perawatan Diri01234

Makan/ Minum

Mandi

Torleting

Berpakaian

Mobilitas di tempat tidur

Berpindah

Ambulasi/ Rom

2) Selama sakitKemampuan Perawatan Diri012340:Keterangan:Mandiri

Makan/ Minum1:2:Dibantu alatDibantu oranglain

Mandi

Torleting3:Dibantu orang lain dan alat

Berpakaian

Mobilitas di tempat tidur

Berpindah4:TergantungTotal

Ambulasi

e.Pola Tidur dan Istirahat1)Sebelum sakitPasien mengatakan sebelum sakit tidur 7-8 jam / hari2)Selama sakitPasien hanya tidur 3-5 jam / hari karena sering pusing

f.Pola Persepsual(Penglihatan, Pendengaran, Pengecapan, Sensasi)1)Sebelum sakita)Pendengaran pasien sudah agak terganggu karena sudah tuab)Penglihatan pasien sudah kaburc)Pengecapan pasien masih baikd)Sensasi pasien masih baik2)Selama sakita)Pendengaran pasien sudah agak terganggu karena sudah tuab)Penglihatan pasien sudah kaburc)Pengecapan pasien kurang baik karena bibir pasien terasa pahitd)Sensasi pasien masih baik

g.Pola Persepsi Diri1)Sebelum sakita)Kecemasan:Tidak ada kecemasan atau kegelisahanb)Konsep Diri:-2)Selama sakita)Klien terlihat lemah dan pucatb)Tingkat kecemasan klien dapat dilihat saat pasien akan dilakukan tindakan keperawatan, sering bertanya sesuatu tentang penyakitnya

h.Pola Seksual dan Reproduksi1)Sebelum sakitPasien sudah menopouse2)Selama sakitPasien tidak memiliki gairah seksual

i.Pola Peran Hubungan1)Komunikasi : Dalam berkomunikasi pasien berkomunikasi baik dengan keluarganya.2)Hubungan dengan orang lain : Pasien bersosialisasi baik dengan lingkungan dan keluarganya, terbukti banyak saudara ataupun kerabat yang menjenguknya.3)Kemampuan keuangan : Keluarga pasien dapat digolongkan dalam kelompok sosial kelas menengah.

j.Pola Managemen Kopping dan Stress1)Sebelum sakitPasien mengatakan senang bergaul dengan warga sekitar2)Selama sakitPasien terlihat jenuh karena ruang gerak pasien diabatasi.

k.Sistem nilai keyakinan.1)Sebelum sakitPasien mengatakan beragama islam dan rajin beribadah2)Selama sakitPasien tidak melaksanakan ibadah sholat seperti biasanya karena penyakitnya, tetapi pasien selalu berdoa untuk kesembuhanya.

4. Pemeriksaan Fisik1.Pemeriksaan umuma.Keadaan umum: cukupb.Kesadaran: composmetisc.Tanda-tanda vital: - TD: 220/100 mmHg- N: 87 x/menit- S: 36,60C- R: 23 x/menit2. Pemeriksaan Head To Toea.Kepala: mesochepalb.Rambut: bersih, beruban dan potongan pendekc.Mata: reflek terhadap cahaya baikd.Hidung: bersih, tidak ada polipe.Telinga: simetris, bersih tidak ada serumenf.Mulut dan gigi: mulut bersih, kemampuan bicara baikg.Leher: tidak ada pembesaran kelenjar tyroidh.TorakInspeksi: Bentuk simetris, bergerak dengan mudah saatrespirasiPalpasi: Tidak ada nyeri tekanPerkusi: Perkusi diatas permukaan paru dalam keadaan normalAuskultasi: Paru-paru dalam keadaan normal, yaitu terdapat 3 tipe suara:1)Bronchial2)Bronchovaskuler3)Vaskuler

i.AbdomenInspeksi: SimetrisAuskulturasi:Bising usus 22 x /menitPalpasi:Tidak ada nyeri tekanPerkusi:Timpanij.Genetalia: berjenis kelamin Perempuan, dan terpasang DCk.Kulit: bersih, turgor jelekl.Ekstremitas: - atas: kekuatan otot lemah, tangan kananterpasang infuse RL 20 Tpm- bawah: tidak ada edema5. Pemeriksaan PenunjangHasil pemeriksaan laboratorium pada tanggal 17 Januari 2011Jenis pemeriksaanHasilSatuanNormal

GDSCreatininHBLeukositEosonofilEritrositHematokritTrombosit1061,013,76,8002,003,6030,00172,00mg/dlmg/dlgr %/mk%juta/ml%ribu/ml< 2000,5 0, 912 14400 110001,00 3,004,60 5,5031,00 45,00150,00 450,00

Pemeriksaan EKG tanggal 17 januariKesimpulan-OMI anterior-VES

Terapi Farmakologis-Meloxilam2x7,5 mg-Captopril2x2,5 mg-Monacto2x1/2 tab-CPG1x1 tab-Ospal1x1 tab-Cefotaxime2x1 gram-Torasic2x1 amp

B. Analisa DataNODataProblemEtiologi

1.

2.

3.DS : pasien mengatakan kepalnya terasa sakit dan lehernya terasa kakuDO : -pasien terlihat menahan nyeri-skala nyeri 7

DS : pasien mengatakan pandanganya terlihat kabur da berkunang-kunang saat berdiri dan berjalanDO : pasien terlihat sempoyongan saat berjalan dan selalu berpegangan

DS : pasien mengatakan badannya terasa lemas dan susah untuk melakukan aktivitasnya secara mandiriDO : - pasien terlihat bedres-Pasien terlihat dibantu orang lain saat melakukan aktivitas karena lelahNyeri akut

Resiko injuri

Intoleransi aktivitasPeningkatan tekanan vaskuler serebral

Gangguan fungsi penglihatan

Penurunan cardiac output

C. Diagnosa Keperawatan1.Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan vaskuler cerebral ditandai dengan pasien mengatakan kepalnya terasa sakit, pasien terlihat menahan nyeri, skala nyeri 7.2.Resiko injuri berhubungan dengan gangguan penglihatan ditandai dengan pasien mengatakan pandanganya terlihat kabur da berkunang-kunang saat berdiri dan berjalan.3.Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan cardiac output ditandai denganpasien mengatakan badannya terasa lemas dan susah untuk melakukan aktivitasnya secara mandiri, Pasien terlihat dibantu orang lain saat melakukan aktivitas

E. Intervensi1. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan vaskuler cerebral ditandai dengan pasienmengatakan kepalnya terasa sakit, pasien terlihat menahan nyeri, skala nyeri 7.Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan nyeri padapasien dapat berkurang, dengan kriteria hasil:-pasien mengatakan tidak sakit kepala lagi-sakit kepala terkontrol1. Berikan kompres dingin pada dahiR : tindakan yang menurunkan tekanan vaskuler serebral dan memperlambat resspon simpatis efektif dalam menghilangkan sakit kepala dan komplikasinya2. Minimalkan aktivitass vasokontriksiyang menyebabkan peningkatan sakit kepalaR : aktivitas yang meningkatkan vasokontriksi menyebabkan sakit kepala pada adanya peningkatan vaskuler serebral3. Anjurkan pasien untuk tirah baring selama fase akutR : meminimalkan stimulasi / meningkatkan relaksasi4. Jelaskan penyebab nyeri dan lama nyeri bila di ketahuiR : meningkatkan pengetahuan5. Kolaborasi pemberian analgetikR: analgetik menurunkan atau mengontrol nyeri dan menurunkan rangsang system saraf simpatis.

2. Resiko injuri berhubungan dengan gangguan penglihatan ditandai dengan pasien mengatakan pandanganya terlihat kabur da berkunang-kunang saat berdiri dan berjalan.Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan resiko injuri dapat berkurang dengan criteria hasil:-pasien mampu mengidentifikasi faktor faktor yang meningkatkan kemungkinan cidera-menunjukan prilaku, pola hidup untuk menurunkan faktor resiko dan melindungi diri dari cidera-pasien tidak mengalami injuri / jatuh-pasien akan mengubah lingkungan sesuai indikassi meningkatkan kenyamanan1. Orientasikan pasien terhadap lingkungan, staf, dan orang lainR : memberikan peningkatan kenyamanan dan mengurangi resiko injuri2. Pertahankan tirah baring ketat dalam posisi terlentang yang ditentukanR : untuk memungkinkan viterus human bekerja sebagai kekuatan memotifasi untuk mengontrol perdarahan.3. Anjurkan pasien untuk mengistirahatkan mata agar tidak lelahR : mengurangi resiko perlukaan / pembuluh darah retina yang akan menyebabkan menurunnya penglihatan.4. Modifikasi lingkungan sekitar pasienR : meningkatkan rasa nyaman,

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan cardiac output ditandai denganpasien mengatakan badannya terasa lemas dan susah untuk melakukan aktivitasnya secara mandiri, Pasien terlihat dibantu orang lain saat melakukan aktivitasTujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan pasien dapat melakukan aktivitasnya sendiri dengan kriteria hasil-meningkatnya energi untuk melakukan aktivitas-menurunnya gejala gejala intoleransi aktivitas1. Berikan dorongan untuk aktivitas / perawatan diri bertahap jika dapat ditoleransi, berikan bantuan sesuai kebutuhanR : kemajuan aktivitas bertahap mencegah peningkatan kerja jantung tiba tiba, memberikan bantuan hanya sebatas kebutuhan akan mendorong kemandirian dalam melakukan aktivitas.2. Instruksikan pasien tentang tekhnik penghematan energyR : tekhnik menghemat energy mengurangi penggunaan energy, dan juga membantu kesimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen3. Beri jarak waktu pengobatan dan prosedur untuk memungkinkan waktu istirahat sepanjang siang dan soreR : istirahat memungkinkan penghematan energy4. Kolaborasi pemberian obat digixinR : pemberian digoxin untuk memperkuat kerja jantung.

F. Implementasi

Hari/TanggalDxImplementasiResponParaf

14.01.2011O8.00

11.00

15-01-2011

14.00

14.30

15.30

16.00

20.00

21.00

16-01-201114.00

14.30

15.30

I

I

I,II,III

II

III

I

II

I.II.III

I

II

I

II

I

III

I

I,II,III

II

IMengkaji keluhan pasien

Mengkaji nyeri pasien

MengobservasiKU pasien

-Meorientasikan linkingan kepada pasien-Mempertahankan tirah baring keteat dalam posisi berbaring

Mendorang pasien untuk melakukan aktivitas mandiriMemberi injeksiCetorolax2X1 gramTorasix2X1 amp

Mengukur TTV

-Mengobservasi keadaan umum pasien

-,Mengkaji skala nyeri- member kompres air dingin

-Mempertahankan klien pada posisiTerlentang.

-Menganjurkan pasien untuk tetap istirahat untuk menghemat energi

-Melatih pasien tehnik relaksasi dan distraksi

-Mengatur posisi klien pada posisi nyaman-Memberi obat analgesic

-Mengajurkan pasien untuk mengistirahatkan mata

-,Mengkaji skala nyeri dengan skala 4-Mengobservasi KU pasien

-Mempertahankan klien pada posisi Terlentang.

-Membantu ROM pada pasien-Melatih pasien tehnik relaksasi dan distraksi

- minimalkan aktivitas yang menyebabkan nyeri- member obat analgetik

- mengukur TTV

-Mengajurkan pasien untuk istirahat-Mengkaji nyeri pasien skala-pasien mengeluh kepala pusing dan leher kaku.

-P: peningkatan tekanan vaskulerQ: nyeri seperti di remasR: di kepalaS:7T:saat bergerak dan berjalan-KU pasien cukup

- pasien mulai mengenal lingkungan- pasien istirahat dalam posisi terlentang

- pasien memahami

Obat masuk melalui IV

TD: 200/100 mmHgN: 86x/mntR: 23x/mntS: 36,7 C

-Pasien lemas dan masih berbaring di tempat tidur.-skala nyeri 6-Pasioen kooperatif saat di lakukan kompres dingin-pasien tidur terlentang

-pasien memahami anjuran yang di brikan

-pasien dapat melakukan tehnik menghilangkan nyeri-pasien nyaman pda posisi tidur-pasien mendapat obat analgesic-pasien mulai istarahat

-pasien Nampak lebih rileks-KU cukup

-pasien tidur dalam posisi terlentang

-pasien berlatih ROM

-pasien bias melakukan tekhnik menghilangkjan rasa nyeri-pasien kooperatif

-pasien mendapat analgetik-TD :180/70mmHg-N: 87x/m-S:36,5-R: 24x/m-pasien istirahat-pasien sudah tidak nyeri

G. EvaluasiTanggal/jamDXCatatan perkembanganParaf

16/01/2011

17/01/2011

18/01/2011

I

II

III

I

II

III

I

II

IIIS: Pasien mengatakan kepelanya sakit seperti diremas-remasa saat berjalanO: Pasien terlihat menahan nyeriSkala nyeri 7A: Masalah nyeri belum teratasiP : lanjutkan intervensi 1,5

S: pasien mengatakan pandangannya kaburdan berkunang-kunangO: Pasien masih terbaring ditempat tidurA:Masalah resiko injuri belum teratasiP: Lanjutkan intervensi 1,4

S: Pasien mengatakan lemas dan belum bisa melakukan ak tifitas secara mandiriO: Masalah intolenransi aktifitas belum teratasiP: Lanjutkan intervensi 1,4

S: Pasien mengatakan kepelanya sakit sudah berkurangO: Pasien terlihat sudah lebih rileksSkala nyeri 7A: Masalah nyeri teratasi sebagianP : lanjutkan intervensi 1,2 dan 3

S: pasien mengatakan pandangannya masih kabur dan berkunang-kunangO: Pasien terlihat sempoyonganA:Masalah resiko injuri belum teratasiP: Lanjutkan intervensi 1,4

S : Pasien mengatakansudah tidak terlalu lemas dan bisa melakukan aktifitas seperti duduk dan minumO: Pasien sudah Nampak bertenagaA: Masalah intolenransi aktifitas teratasi sebagianP: Lanjutkan intervensi 1,2

S : Pasien mengatakan sudah tidak pusingO: Pasien sudah Nampak lebih rileksA: Masalah nyeri akut pada pasien dapat teratasiP: Hentikan intervensi

S: Pasien mengatakan pandangannya berkunang-kunang ketika berdiri terlalu lamaO: Pasien lebih tenang jika dalam posisi tidurA: Masalah resiko injuri teratasi sebagianP: Lanjutkan intervensi 1 4

S: Pasien mengatakan badanya masih lemasO: Pasien terlihat tiduran dan masih dibantu keluarganyaA: Masalah intoleransi aktivitas teratasi sebagianP: Lanjutkan intervensi 1, 2