askep herpes zoster 2

Upload: jonathan-meyer

Post on 12-Apr-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Askep Herpes Zoster 2

    1/14

    Askep Herpes zoster

    BAB II

    TINJAUAN TEORI

    A. Definisi

    Herpes zoster adalah radang kulit akut yang bersifat khas seperti gerobolan !esikel unilateral" sesuai

    dengan deratonya #persyarafannya$%

    Herpes zoster adalah sutau infeksi yang dialami oleh seseorang yang tidak epunyai kekebalan terhadap

    !ari&ella (misalnya seseorang yang sebelumnya tidak terinfeksi oleh varicella dalam bentuk cacar air).

    Herpes zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh reaktivasi virus Varicella oster yang sifatnya localized!

    dengan ciri khas berupa nyeri radikuler! unilateral! dan gerombolan vesikel yang tersebar sesuai dermatom yang

    diinervasi satu ganglion saraf sensoris.

    Herpes simpleks adalah infeksi akut yg disebabkan oleh !irus herpes sipleks #!irus herpes hoinis$ tipe

    I atau tipe II yang ditandai oleh adanya !esikel yang berkelopok diatas kulit yang sebab dan

    eriteatosa pada daerah dekat ukokutan" sedangkan infeksi dapat berlangsung baik primer maupun

    rekurens

    "enyakt infeksiosa dan kontagiosa yang disebabkan oleh virus herpes simplek tipe # dan $ dengan

    kecenderungan menyerang kulit%mukosa (orofasial ! genital)! terdapat kemungkinan manifestasi ekstrakutan

    dan cenderung untuk residif karena sering ter&adi persintensi virus. Dera&at penularannya tinggi! tetapi karena

    patogenitas dan daya tahan terhadap infeksi baik! maka infeksi ini sering ber&alan tanpa ge&ala atau ge&ala

    ringan! subklinis atau hanya local. ( 'assner Dermatologie ehrbuch und atlas! #*)

    +. ,pidemiologi

    Herpes zoster dapat muncul disepan&ang tahun karena tidak dipengaruhi oleh musim dan tersebar merata di

    seluruh dunia! tidak ada perbedaan angka penderita antara laki%laki dan perempuan! angka penderita meningkat

    dengan peningkatan usia. Di negara ma&u seperti Amerika! penyakit ini dilaporkan sekitar - setahun! di

    /nggris 0!12 setahun sedangkan di /ndonesia lebih kurang # setahun. Herpes zoster ter&adi pada orang yang

    pernah menderita varisela sebelumnya karena varisela dan herpes zoster disebabkan oleh virus yang sama yaitu

    virus varisela zoster. 3etelah sembuh dari varisela! virus yang ada di ganglion sensoris tetap hidup dalam

    keadaan tidak aktif dan aktif kembali &ika daya tahan tubuh menurun. ebih dari $41 usia di atas *0 tahun dankurang dari #0 usia di ba5ah $0 tahun. 6urnia D&aya pernah melaporkan kasus hepes zoster pada bayi usia ##

    bulan.

    3edangkan epidemiologi Herpes simpleks virus tipe // ditemukan pada 5anita pelacur #07 lebih tinggi daripada

    5anita normal. 3edangkan H3V tipe / sering di&umpai pada kelompok dengan sosioekonomi rendah.

    8. 6lasifikasi

    Herpes zoster dapat dibedakan men&adi 9

    a) Herpes zoster generalisata

    Adalah herpes yang unilateral dan segmental ditambah dengan penyebaran secara generalisata berupa vesikelsoliter dan terdapat umbilikasi.

    b) Herpes zoster oftalmikus

  • 7/21/2019 Askep Herpes Zoster 2

    2/14

    Adalah herpes zoster yang didalamnya ter&adi infeksi cabang pertama nervus trigeminus yang menimbulkan

    kelainan pada mata serta cabang ke $ dan ke 1 yang menyebabkan kelainan kulit pada daerah persyarafan.

    +erdasarkan perbedaan imunologi dan klinis! virus herpes simpleks dapat dibedakan men&adi dua tipe yaitu 9

    a) Virus herpes simpleks tipe #

    :enyebabkan infeksi herpes non genital! biasanya pada daerah mulut! meskipun kadang%kadang dapat

    menyerang daerah genital. /nfeksi virus ini biasanya ter&adi saat anak'anakdan sebagian besar seropositif telah

    didapat pada 5aktu umur ; tahun.b) Virus herpes simpleks tipe $

    Hampir secara eksklusif hanya diteukan pada traktus genitalisdan sebagian besar ditularkan le5at kontak

    seksual.

    3ecara periodik! virus ini akan kembali aktif dan mulai berkembangbiak! seringkali menyebabkan erupsi kulit

    berupa lepuhan pada lokasi yang sama dengan infeksi sebelumnya. Virus &uga bisa ditemukan di dalam kulit

    tanpa menyebabkan lepuhan yang nyata! dalam keadaan ini virus merupakan sumber infeksi bagi orang lain.

    D. ,tiologi

    Herpes zoster disebabkan oleh reaktivasi dari !irus !ari&ella zoster . virus varicella zoster terdiri dari kapsid

    berbentuk ikosahedral dengan diameter #00 nm. 6apsid tersusun atas #-$ sub unit proteinvirion yang lengkap

    dengan diameternya #*0$00 nm! dan hanya virion yang terselubung yang bersifat infeksius. /nfeksiositas virus

    ini dengan cepat dihancurkan oleh bahan organic ! deter&en! enzim proteolitik! panas dan suasana "h yang

    tinggi. :asa inkubasinya #2$# hari.

    a)

  • 7/21/2019 Askep Herpes Zoster 2

    3/14

    handuk!dll atau se5aktu proses persalinan4partus pervaginam pada ibu hamil dengan infeksi herpes pada alat

    kelamin luar.

    "erbedaan H3V tipe / dengan tipe //

    H3V tipe / H3V tipe //

    "redileksi 6ulit dan mukosa di luar 6ulit dan mukosa daerah

    genetalia dan perianal

    6ultur pada chorioallatoic

    membran (8A:) dari telur

    ayam

    :embentuk bercak kecil :embentuk pock besar

    dan tebal

    3erologi Antibodi terhadap H3V

    tipe /

    Antibodi terhadap H3V

    tipe //

    3ifat lain ?idak bersifat onkogeni +ersifat onkogeni

  • 7/21/2019 Askep Herpes Zoster 2

    4/14

    "ada lansia biasanya mengalami lesi yang lebih parah dan mereka lebih sensitive terhadap nyeri yang

    dialami.

    Herpes sipleks

    :asa inkubasi berkisar sekitar 1%; hari. +erdasarkan pernah tidaknya seseorang kontak dengan Virus Herpes

    3imple7 (H3V%$)! infeksi Herpes simpleks berlangsung dalam 1 fase! yakni9

    #) ffactorius.

    'eaktivitas infeksi herpes virus laten dalam otak.

    "ada neonatus penyebab terbanyak adalah H3V%$ yang merupakan infeksi dari secret genital yang terinfeksi

    pada saat persalinan.

    @. "emeriksaan Diagnostik

  • 7/21/2019 Askep Herpes Zoster 2

    5/14

    "emeriksaan diagnostic pada Herpes zoster. ?es diagnostic ini untuk membedakan dari impetigo! kontak

    dermatitis dan herps simple7 9

    #) ?zanck 3mear 9 mengidentifikasi virus herpes tetapi tidak dapat membedakan herpes zoster dan herpes

    simple7.

    $) 6ultur dari cairan vesikel dan tes antibody 9 digunakan untuk membedakan diagnosis herpes virus

    1) /mmunofluororescent 9 mengidentifikasi varicella di sel kulit

    2) "emeriksaan histopatologik

    *) "emerikasaan mikroskop electron

    -) 6ultur virus

    ;) /dentifikasi anti gen 4 asam nukleat VV (virus varisela zoster)

    ) Deteksi antibody terhadap infeksi virus

    "emeriksaan penun&ang untuk infeksi H3V (herpes simpleks virus dapat dilakukan secara virologi maupun

    serologi! masing%masing contoh pemeriksaan tersebut adalah sebagai berikut 9

    a) Virologi

    #) :ikroskop cahaya. 3ampel berasal dari sel%sel di dasar lesi! apusan pada permukaan mukosa! atau dari

    biopsi! mungkin ditemukan intranuklear inklusi (ipschutz inclusion bodies). 3el%sel yang terinfeksi dapat

    menun&ukkan sel yang membesar menyerupai balon (ballooning) dan ditemukan fusi. "ada percobaan ?zanck

    dengan pe5arnaan @iemsa atau Cright! dapat ditemukan sel datia berinti banyak dan badan inklusi

    intranuklear.

    $) "emeriksaan antigen langsung (imunofluoresensi). 3el%sel dari spesimen dimasukkan dalam aseton yang

    dibekukan. 6emudian pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan cahaya elektron (0 sensitif! 0

    spesifik) tetapi! pemeriksaan ini tidak dapat dicocokkan dengan kultur virus.

    1) "8'! ?est reaksi rantai polimer untuk DBA H3V lebih sensitif dibandingkan kultur viral tradisional

    (sensitivitasnya * ! dibandingkan dengan kultur yang hanya ;* ). ?etapi penggunaannya dalam

    mendiagnosis infeksi H3V belum dilakukan secara reguler! kemungkinan besar karena biayanya yang mahal.

    ?es ini biasa digunakan untuk mendiagnosis ensefalitis H3V karena hasilnya yang lebih cepat dibandingkan

    kultur virus.-

    2) 6ultur Virus! 6ultur virus dari cairan vesikel pada lesi (E) untuk H3V adalah cara yang paling baik karena

    paling sensitif dan spesifik dibanding dengan cara%cara lain. H3V dapat berkembang dalam $ sampai 1 hari.

    Fika tes ini (E)! hampir #00 akurat! khususnya &ika cairan berasal dari vesikel primer daripada vesikel rekuren.

    "ertumbuhan virus dalam sel ditun&ukkan dengan ter&adinya granulasi sitoplasmik! degenerasi balon dan sel

    raksasa berinti banyak. 3e&ak virus sulit untuk berkembang! hasil tesnya sering (%). Bamun cara ini memiliki

    kekurangan karena 5aktu pemeriksaan yang lama dan biaya yang mahal.

    b) 3erologi

    "emeriksaan serologi ini direkomendasikan kepada orang yang mempunyai ge&ala herpes genital rekuren tetapi

    dari hasil kultur virus negatif! sebagai konfirmasi pada orang%orang yang terinfeksi dengan ge&ala% ge&ala herpes

    genital! menentukan apakah pasangan seksual dari orang yang terdiagnosis herpes genital &uga terinfeksi dan

    orang yang mempunyai banyak pasangan se7 dan untuk membedakan dengan &enis infeksi menular se7ual

    lainnya. 3ample pada pemeriksaan serologi ini diambil dari darah atau serum. "emeriksaannya dapat berupa 9

  • 7/21/2019 Askep Herpes Zoster 2

    6/14

    #) ,/3A! Dasar dari pemeriksaan ,/3A adalah adanya ikatan antara antigen dan antibodi! dimana antigen

    berasal dari suatu kon&ugat ig@ dan antibodi berasal dari serum spesimen. 3etelah spesimen dicuci untuk

    membersihkan sample dari material (H'") kemudian diberi label antibodi /g@ kon&ugat. 6on&ugat ini dapat

    mengikat antibodi spesifik H3V%//. komplek imun dibentuk oleh ikatan kon&ugat yang ditambah dengan

    ?etramethylbenzidine (?:+) yang akan memberikan reaksi ber5arna biru. Asam sulfur ditambahkan untuk

    menghentikan reaksi yang akan memberikan reaksi 5arna kuning. "embacaan reaksi dilakukan dengan

    mikro5ell plate reader ,/3A dengan pan&ang gelombang 2*0 nm.

    /nterpretasi hasil9

    Fika terdapat antibodi H3V%// berarti pernah terinfeksi H3V%//! virus dorman didalam nervus sakralis dan

    pasien sedang menderita herpes genitalis.

    Fika antibodi H3V%// tidak ada berarti *% anda tidak menderita herpes genital kecuali anda baru sa&a

    terinfeksi H3V%// karena antibodi baru akan terbentuk - minggu kemudian! bahkan ada beberapa individu (#

    diantara *) baru mampu membentuk antibodi tersebut setelah - bulan! oleh karena itu lebih baik mengulang

    pemeriksaan -% minggu kemudian. Fika terdapat antibodi H3V%/ berarti anda mengalami infeksi H3V%/. Antibodi ini tidak bisa mendeteksi virus

    yang dorman. "ada sebagian besar orang (0) virus berada dalam syaraf mulut dan mata. +eberapa orang

    yang mempunyai infeksi H3V%/ pada genital dapat mempunyai antibodi dari infeksi H3V%/ pada daerah genital.

    Fika tidak terdapat antibodi H3V%/ dan H3V%//! berarti anda tidak terinfeksi H3V%/ maupun H3V%// tetapi

    suatu ketika anda mungkin dapat terinfeksi. Bamun tidak menutup kemungkinan bah5a anda baru sa&a

    terinfeksi tetapi belum terbentuk antibodi.

    "ada infeksi primer! antibodi H3V%/ dan // dapat terdeteksi pada hari%hari a5al setelah onset dari penyakit.

    3erokonversi terhadap kandungan antibodi /g : dan /g@ diperlukan sebagai deteksi adanya infeksi primer!

    sebagai tambahan antibodi /gA spesifik &uga dapat terdeteksi mengikuti terbentuknya antibodi /g: dan /g@.

    6etika infeksi ber&alan! antibodi /g: dan /gA belum terdeteksi beberapa minggu%bulan ketika individu tersebut

    telah mempunyai antibodi /g@ yang menetap dalam tubuhnya untuk seumur hidup dan dalam titer yang tinggi

    (gambar A). "ola serologis yang lain membuktikan kandungan /g@! /g: dan /gA pada kasus reaktivasi dari

    infeksi laten atau periode reinfeksi (gambar +). 3ebagian besar serum sampel diambil dalam 5aktu ;%#0 hari

    setelah terinfeksi menun&ukkan peningkatan antibodi /g@ yang signifikan. "eningkatan kadar antibodi /gA &uga

    sering ditemui! peningkatan serokonversi /gA pada kasus dimana &uga ter&adi peningkatan kadar /g@menun&ukkan bah5a serum sampel secara serologik terinfeksi H3V.

    $) Cestern +lot ?est! merupakan test yang sangat akurat untuk mendeteksi H3V! namun harganya lebih mahal

    dibandingkan tes%tes yang lain dan membutuhkan 5aktu yang lebih lama untuk mengintepresentasikannya. ?est

    ini merupakan metoda gold standard dalam pemeriksaan antibodi. ?es ini hanya digunakan sebagai referensi

    dan konfirmasi apabila tes dengan ,/3A menun&ukkan hasil yang meragukan. ?est ini memiliki ketelitian

    untuk menyimpulkan secara spesifik bah5a sample benar%benar mengandung antibodi terhadap protein tertentu

    dari virus.

    1) +iokit H3V%//! merupakan tes untuk mendeteksi antibodi H3V tipe //. ?es ini merupakan tes yang cepat!

    hanya kira%kira membutuhkan 5aktu #0 menit dan hasilnya &uga cepat ditun&ukkan. Hasil positif ditun&ukkan

    dengan dua 5arna merah yang lebih tipis bila dibandingkan dengan kontrol. Fika antibodi H3V%// tidak ada!

  • 7/21/2019 Askep Herpes Zoster 2

    7/14

    maka hanya tampak satu 5arna merah. Fika hanya mengandung antibodi H3V%/ maka hanya akan ada satu

    tanda merah. Fika tidak terdapat tanda merah maka tes tersebut tidak valid dan harus diulang.

    (http944555.kulitkita.com4$004014pemeriksaan%serologi%herpes%simplekG01.html).

    H. "enatalaksaan Herpes.

    "enatalaksanaan Herpes zoster

    a) "engobatan#) "engobatan topical

    "ada stadium vesicular diberi bedak salicyl $ atau bedak kocok kalamin untuk mencegah vesikel pecah

    +ila vesikel pecah dan basah! diberikan kompres terbuka dengan larutan antiseptik atau kompres dingin

    dengan larutan burro5 1 7 sehari selama $0 menit

    Apabila lesi berkrusta dan agak basah dapat diberikan salep antibiotik (basitrasin 4 polysporin ) untuk

    mencegah infeksi sekunder selama 1 7 sehari.

    $) "engobatan sistemik

    Drug of choice% nya adalah acyclovir yang dapat mengintervensi sintesis virus dan replikasinya. :eski tidak

    menyembuhkan infeksi herpes namun dapat menurunkan keparahan penyakit dan nyeri. Dapat diberikan secaraoral! topical atau parenteral. "emberian lebih efektif pada hari pertama dan kedua pasca kemunculan vesikel.

    Bamun hanya memiliki efek yang kecil terhadap postherpetic neuralgia.

    Antiviral lain yang dian&urkan adalah vidarabine (Ara A! Vira A) dapat diberikan le5at infus intravena

    atau salep mata.

    6ortikosteroid dapat digunakan untuk menurunkan respon inflamasi dan efektif namun penggunaannya

    masih kontroversi karena dapat menurunkan penyembuhan dan menekan respon immune.

    Analgesik non narkotik dan narkotik diresepkan untuk mana&emen nyeri dan antihistamin diberikan untuk

    menyembuhkan priritus.

    b) "enderita dengan keluhan mata

    6eterlibatan seluruh mata atau u&ung hidung yang menun&ukan hubungan dengan cabang nasosiliaris nervus

    optalmikus! harus ditangani dengan konsultasi opthamologis. Dapat diobati dengan salaep mata steroid topical

    dan mydriatik! anti virus dapat diberikan

    c) Beuralgia "asca Herpes zoster

    +ila nyeri masih terasa meskipun sudah diberikan acyclovir pada fase akut! maka dapat diberikan anti

    depresan trisiklik ( misalnya 9 amitriptilin #0 ;* mg4hari)

    ?indak lan&ut ketat bagi penanganan nyeri dan dukungan emosional merupakan bagian terpenting pera5atan

    /ntervensi bedah atau ru&ukan ke klinik nyeri diperlukan pada neuralgi berat yang tidak teratasi.

    (http944pera5atpskiatri.blogspot.com4$004024herpes%zoster%atau%dampa.html).

    "ada prinsipnya! penanganan dari infeksi Herpes 3impleks Virus (H3V) ada $ macam! yaitu9

    #) ?erapi 3pesifik

    a) /nfeksi primer

    ?opikal 9 "enciclovir krim # (tiap $ &am selama 2 hari) atau Acyclovir krim * (tiap 1 &am selama 2 hari).

    /dealnya! krim ini digunakan # &am setelah munculnya ge&ala! meskipun &uga pemberian yang terlambat &uga

    dilaporkan masih efektif dalam mengurangi ge&ala serta membatasi perluasan daerah lesi. ('ekomendasi

  • 7/21/2019 Askep Herpes Zoster 2

    8/14

    3istemik 9 Valacyclovir tablet $ gr sekali minum dalam # hari yang diberikan begitu ge&ala muncul! diulang

    pada #$ &am kemudian! atau Acyclovir tablet 200 mg * kali sehari selama * hari! atau

  • 7/21/2019 Askep Herpes Zoster 2

    9/14

    ka&i untuk melihat perkembangan dari pengobatan! penanggung &a5ab pasien agar pengobatan dapat di lakukan

    dengan persetu&uan dari pihak pasien dan petugas kesehatan.

    .% Ri/ayat )esehatan

    a. 6eluhan =tama

    @e&ala yang sering menyebabkan penderita datang ke tempat pelayanan kesehatan adalah nyeri pada lesi yang

    timbul dan gatal%gatal pada daerah yang terkena pada fase%fase a5al baik pada herpes zoster maupun simpleks.

    b. 'i5ayat penyakit 3ekarang

    "enderita merasakan nyeri yang hebat! terutama pada area kulit yang mengalami peradangan berat dan

    vesikulasi yang hebat! selain itu &uga terdapat lesi4vesikel perkelompok dan penderita &uga mengalami demam.

    c. 'i5ayat penyakit keluarga

    ?anyakan kepada penderita ada atau tidak anggota keluarga atau teman dekat yang terinfeksi virus ini.

    d. 'i5ayat penyakit dahulu

    3ering diderita kembali oleh klien yang pernah mengalami penyakit herpes simplek atau memiliki ri5ayat

    penyakit seperti ini

    e. 'i5ayat psikososial.

    6a&i respon pasien terhadap penyakit byang diderita serta peran dalam keluarga dan masyarakat! respon dalam

    keluarga maupun masyarakat.

    0% *ola )ehidupan

    a. Aktivitas dan /stirahat

    Apakah pasien mengeluh merasa cemas! tidak bisa tidur karena nyeri! dan gatal.

    b. "ola Butrisi dan :etabolik

    +agaimana pola nutrisi pasien! apakah ter&adi penurunan nafsu makan! anoreksia.

    c. "ola Aktifitas dan atihan

    Dengan adanya nyeri dan gatal yang dirasakan! ter&adi penurunan pola akifitas pasien.

    d. "ola Hubungan dan peran

    6lien akan sedikit mengalami penurunan psikologis! isolasi karena adanya gangguan citra tubuh.

    B% *engka,ian fisik

    -% *engka,ian fisik

    #) 6eadaan =mum

    a. ?ingkat 6esadaran

    b. ??V

    $) Head ?o ?oe

    a. 6epala

    +entuk

    6ulit kepala

    b. 'ambut

    Carna rambut hitam! tidak ada bau pada rambut! keadaan rambut tertata rapi.c. :ata ("englihatan)

    "osisi simetris! pupil isokor! tidak terdapat massa dan nyeri tekan! tidak ada penurunan penglihatan.

    d. Hidung ("enciuman)

  • 7/21/2019 Askep Herpes Zoster 2

    10/14

    "osisi sektum naso tepat ditengah! tidak terdapat secret! tidak terdapat lesi! dan tidak terdapat hiposmia.

    Anosmia! parosmia! kakosmia.

    e. ?elinga ("endengaran)

    /nspeksi

    Daun telinga 9 tidak terdapat lesi! kista epidemoid! dan keloid.

    ubang telinga 9 tidak terdapat obstruksi akibat adanya benda asing.

    "alpasi

    ?idak terdapat edema! tidak terdapat nyeri tekan pada otitis media dan mastoidius.

    "emeriksaan pendengaran

    ?est audiometric 9 $- db (tuli ringgan)

    ?est 5eber 9 telinga yang tidak terdapat sumbatan mendengar lebih keras.

    ?est rinne 9 test (%) pada telinga yang terdapat sumbatan

    f. :ulut dan gigi

    :ukosa bibir lembab! tidak pecah%pecah! 5arna gusi merah muda! tidak terdapat perdarahan gusi! dan gigi

    bersih.

    g. eher

    "osisi trakea simetris! tidak terdapat pembesaran kelen&ar tiroid! tidak ada pembesaran vena &ugularis! tidak ada

    nyeri tekan.

    h. ?horak

    +entuk 9 simetris

    "ernafasan 9 regular

    ?idak terdapat otot bantu pernafasan

    i. Abdomen

    /nspeksi

    +entuk 9 normal simetris

    +en&olan 9 tidak terdapat ben&olan

    "alpasi

    ?idak terdapat nyeri tekan ?idak terdapat massa 4 ben&olan

    ?idak terdapat tanda tanda asites

    ?idak terdapat pembesaran hepar

    "erkusi

    3uara abdomen 9 tympani.

    &. 'eproduksi

    "ada pemeriksaan genitalia pria! daerah yang perlu diperhatikan adalah bagianglans penis! batang penis! uretra!

    dan daerah anus. 3edangkan pada 5anita!daerah yang perlu diperhatikan adalah labia mayora dan minora!

    klitoris! introitus vagina! dan serviks

    Fika timbul lesi! catat &enis! bentuk! ukuran 4 luas!5arna! dan keadaan lesi. "alpasi kelen&ar limfe regional!

    periksa adanyapembesaran pada beberapa kasus dapat ter&adi pembesaran kelen&ar limferegional

    k. ,kstremitas

    ?idak terdapat luka dan spasme otot.

    l. /ntegument

    Ditemukan adanya vesikel%vesikel berkelompok yang nyeri!edema di sekitar lesi!dan dapat pula timbul ulkus

    pada infeksi sekunder.1% 2iagnosa kepera/atan herpes%

    #. @angguan rasa nyaman nyeri b.d proses inflamasi virus

  • 7/21/2019 Askep Herpes Zoster 2

    11/14

    $. @angguan integritas kulit b.d vesikel yang mudah pecah

    1. @angguan citra tubuh b.d perubahan penampilan! sekunder akibat penyakit herpes.

    2. "otensial ter&adi penyebaran penyakit b.d infeksi virus

    2% Ren&ana kepera/atan%

    No

    2iagnosa

    )epera/atan

    *eren&anaan )epera/atan

    Tu,uan dan )riteria Hasil Ren&ana )epera/atan

    #. @angguan rasa nyaman

    nyeri b.d proses inflamasi

    virus.

    Tujuan :

    'asa nyaman terpenuhi

    setelah tindakan

    kepera5atan

    Kriteria hsil :

    'asa nyeri berkurang4hilang

    6lien bias istirahat dengan

    cukup

    ,kspresi 5a&ah tenang

    6a&i kualitas I kuantitas

    nyeri

    6a&i respon klien terhadap

    nyeri

    Felaskan tentang proses

    penyakitnya

    A&arkan teknik distraksi

    dan relaksasi

    Hindari rangsangan nyeri

    ibatkan keluarga untukmenciptakan lingkungan yang

    teraupeutik

    6olaborasi pemberian

    analgetik sesuai program

    $. @angguan integritas kulit

    b.d vesikel yang mudah

    pecah.

    Tujuan :

    /ntegritas kulit tubuh

    kembali dalam 5aktu ;%#0

    hari 6a&i tingkat kerusakan

  • 7/21/2019 Askep Herpes Zoster 2

    12/14

    Kriteria hasil :

    ?idak ada lesi baru

    esi lama mengalami

    involusi

    kulit

    Fauhkan lesi dari

    manipulasi dan kontaminasi

    6elola t7 topical sesuai

    program

    +erikan diet ?6?"

    1. @angguan citra tubuh b.dperubahan penampilan!

    sekunder akibat penyakit

    herpes.

    Tujuan :

    3etelah dilakukan tindakan

    kepera5atan gangguan citra

    tubuh akan

    hilang4berkurang

    Kriteria hasil :

    6lien mengatakan dan

    menun&ukkan penerimaan

    atas penampilannya

    :enun&ukkan keinginan dan

    kemampuan untuk

    melakukan pera5atan diri

    :elakukan pola%pola

    penanggulangan yang baru

    8iptakan hubungan saling

    percaya antara klien%pera5at.

    Dorong klien untuk

    menyatakan perasaannya !

    terutama tentang cara

    iamerasakan ! berpikir! atau

    memandang dirinya.

    Fernihkan kesalahan konsepsi

    individu tentang dirinya!

    penatalaksanaan!atau pera5atan

    dirinya. Hindari mengkritik .

    Faga privasi dan lingkungan

    individu.

    +erikan informasi yang dapat

    dipercaya dan pen&elasan

    informasi yangtelah diberikan.

    ?ingkatkan interaksi social.

    Dorong klien untuk

    melakukan aktivitas.

    Hindari sikap terlalu

    melindungi! tetapi terbatas padapermintaan individu.

    Dorong klien dan keluarga

    untuk menerima keadaan.

    +eri kesempatan klien untuk

    berbagi pengalaman dengan

    orang lain.

    akukan diskusi tentang

    pentingnya mengkomunikasikan

    penilaian kliendan pentingnya

    sistem daya dukungan bagimereka.

    Dorong klien untuk berbagi

    rasa! masalah! kekuatiran! dan

    persepsinya.

  • 7/21/2019 Askep Herpes Zoster 2

    13/14

    2. "otensial ter&adi

    penyebaran penyakit b.d

    infeksi virus

    ?u&uan 9

    3etelah pera5atan tidak

    ter&adi penyebaran penyakit

    /solasikan klien

    @unakan teknik asepticdalam pera5atannya

    +atasi pengun&ung dan

    minimalkan kontak langsung

    Felaskan padaklien4keluarga proses

    penularannya

    BAB I3

    )E(I4*U5AN

    Herpes zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh reaktivasi virus Varicella oster yang sifatnya

    localized! dengan ciri khas berupa nyeri radikuler! unilateral! dan gerombolan vesikel yang tersebar sesuai

    dermatom yang diinervasi satu ganglion saraf sensoris.

    Herpes simpleks adalah infeksi akut yg disebabkan oleh virus herpes simpleks (virus herpes hominis) tipe /

    atau tipe // yang ditandai oleh adanya vesikel yang berkelompok diatas kulit yang sembab dan eritematosa pada

    daerah dekat mukokutan! sedangkan infeksi dapat berlangsung baik primer maupun rekurens

  • 7/21/2019 Askep Herpes Zoster 2

    14/14

    Herpes zoster disebabkan oleh reaktivasi dari virus varicella zoster . virus varicella zoster terdiri dari kapsid

    berbentuk ikosahedral dengan diameter #00 nm. 6apsid tersusun atas #-$ sub unit proteinvirion yang lengkap

    dengan diameternya #*0$00 nm! dan hanya virion yang terselubung yang bersifat infeksius. /nfeksiositas virus

    ini dengan cepat dihancurkan oleh bahan organic ! deter&en! enzim proteolitik! panas dan suasana "h yang

    tinggi. :asa inkubasinya #2$# hari

    3ecara umum! penyebab dari ter&adinya herpes simpleks ini adalah sebagai berikut

    #) Herpes Virus Hominis (HVH).

    $) Herpes 3imple7 Virus (H3V)

    1) Varicella oster Virus (VV)

    2) ,pstein +ar Virus (,+V)

    *) 8itamoga lavirus (8:V)

    2A6TAR *U(TA)A