askep hernia

40
 ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN. J DENGAN POST OPERASI HERNIA INGUINAL DEXTRA REPONIBILIS DI RUANG SOKA RSUD TARAKAN JAKARTA DISUSUN OLEH: LENI MULYANTI 40108028 AKADEMI KESEHATAN SWAKARSA PROGRAM D III KEPERAWATAN JAKARTA 2010

Upload: nonkleny1664

Post on 06-Jul-2015

2.699 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Askep Hernia

5/7/2018 Askep Hernia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-559abcbed464e 1/40

 

 

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN. J DENGAN

POST OPERASI HERNIA INGUINAL DEXTRA REPONIBILIS

DI RUANG SOKA RSUD TARAKAN JAKARTA

DISUSUN OLEH:

LENI MULYANTI

40108028

AKADEMI KESEHATAN SWAKARSA

PROGRAM D III KEPERAWATAN

JAKARTA

2010

Page 2: Askep Hernia

5/7/2018 Askep Hernia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-559abcbed464e 2/40

 

 KATA PENGANTAR 

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Asuhan Keperawatan Pada

Klien Tn. J Dengan Post Operasi Hernia Di Ruang Soka RSUD Tarakan Jakarta. Makalah ini

merupakan salah satu syarat dalam memenuhi tugas praktik klinik Keperawatan Medikal

Bedah I di Akademi Kesehatan Swakarsa Jakarta program Keperawatan.

Penulis banyak menemui hambatan dan kesulitan dalam penyusunan makalah ini, tapi

atas bantuan, bimbingan, serta pengarahan dari berbagai pihak terutama orang tua dan

  pembimbing akademik akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada

waktunya. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada yang

terhormat:

1.  Bapak H. Idran A Karyan, SH, SMIP. Selaku ketua Yayasan Swakarsa Mandiri;

2.  Bapak Mubarokah, SKM. Selaku wali tingakat II program D III Keperawatan Akademi

Kesehatan Swakarsa Jakarta;

3.  Ibu Shinta Maharani, S. Kep. Selaku pembimbing klinik yang sabar dalam memberikan

 bimbingan serta pengarahan;

4.  Kedua orang tua tercinta yang selalu mendoakan keberhasilan anaknya dan tidak pernah

lupa memberikan kasih sayangnya dan selalu menjadi pembakar semangat untuk terus

maju.

5.  Rekan ± rekan mahasiswa/ i Akademi Kesehatan Swakarsa Jakarta, terutama tingkat II

 program D III Keperawatan yang telah banyak memberikan masukan dalam penyusunan

makalah ini.

Harapan penulis semoga makalah ini dapat berguna begi pembaca dan penilis

khususnya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan bimbingan dari berbagai pihak 

dalam penyusunan makalah berikutnya.

Jakarta, Maret 2010

Penulis

Page 3: Askep Hernia

5/7/2018 Askep Hernia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-559abcbed464e 3/40

 

 DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR ................................ ................................ ........................... i

DAFTAR ISI ................................ ................................ ................................ ......... ii

BAB I PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang ................................ ................................ ..................... 1

B.  Tujuan Penulisan ................................ ................................ ..................

C.  Ruang Lingkup ................................ ................................ .....................

D.  Metode Penulisan ................................ ................................ .................

E.  Sistematika Penulisan ................................ ................................ ...........

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A.  Pengertian ................................ ................................ ............................

B.  Etiologi................................ ................................ ................................ .

C.  Patofisiologi ................................ ................................ .........................

1.  Proses Penyakit..................................................................................

2.  Manifestasi Klinis..............................................................................

3.  Klasifikasi..........................................................................................

4.  Komplikasi.........................................................................................

D.  Penatalaksanaan Medis ................................ ................................ .........

E.  Penatalaksanaan Keperawatan ................................ ..............................

BAB III TINJAUAN KASUS

A.  Identitas Klien ................................ ................................ ......................

B.  Resume................................ ................................ ................................ .

C.  Riwayat Keperawatan ................................ ................................ ..........

Page 4: Askep Hernia

5/7/2018 Askep Hernia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-559abcbed464e 4/40

 

 D.  Pengkajian Fisik ................................ ................................ ...................

E.  Penatalaksanaan ................................ ................................ ...................

F.  Data Fokus ................................ ................................ ...........................

G.  Analisa Data ................................ ................................ ........................

H.  Diagnosa Keperawatan............................................................................

I.  Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi ......................................................

BAB IV PEMBAHASAN

A.  Pengkajian ................................ ................................ ............................

B.  Diagnosa Keperawatan ................................ ................................ .........

C.  Perencanaan ................................ ................................ .........................

D.  Pelaksanaan ................................ ................................ .........................

E.  Evaluasi ................................ ................................ ................................

BAB V PENUTUP

A.  Kesimpulan ................................ ................................ ..........................

B.  Saran ................................ ................................ ................................ ....

DAFTAR PUSTAKA

Page 5: Askep Hernia

5/7/2018 Askep Hernia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-559abcbed464e 5/40

 

 BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Kesehatan adalah moda utama bagi manusia, kesehatan merupakan bagian yang

terpenting dalam menjaga kelangsungan hidup seseorang. Jika seseorang tidak sedan

dalam kondisi prima, maka segala aktivitasnya terganggu seperti makan, minum,

mandi,dan sebagainya. Aktivitas yang biasa dilakukan sendiri tetapi saat sakit semua

menjadi tidak dapat dilakukan sendiri.

Kesehatan merupakan masalah berharga dan sangat penting dalam berbagai tatanan

kehidupan manusia. Perhatian masyarakat terhadap kesehatan saat ini semakin besar,

sehingga meningkatkan tuntutan masyarakat terhadap perawatan yang berkualitas. Maka,

sebagai perawat dituntut memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai agar 

dapat memberikan pelayanan yang baik.

Perkembangan ilmu pengetahuan tentang illmu bedah saat ini sangat pesat. Hal ini

  juga harus didukung dengan peningkatan pemberian perawatan pada klien penderita

 penyakit bedah. Hernia merupakan penyakit salah satu penyakit yang seringkali ditemui

 pada penderita penyakit bedah. Hernia sendiri bermacam ± macam jenisnya disesuaikan

menurut letaknya, seperti hernia inguinalis, hernia femoralis, hernia umbilikalis, hernia

incisional, dan lain ± lain.

Insiden hernia inguinalis pada bayi dan anak- anak antara 1 % dan 2 %.

Kemungkinan terjadi hernia pada sisi kanan 60 %, sisi kiri 20 % - 25 %, dan bilateral 15

%. Kejadian hernia bilateral pada anak perempuan dibanding laki ±laki kira ± kira sama

(10 %) walaupun frekuensi prossessus vaginalis yang tetap terbuka lebih tinggi pada

  perempuan. Anak yang pernah menjalani operasi pada waktu bayi mempunyai

kemungkinan 16 % mendapat hernia kontralateral pada usia dewasa. Insiden hernia

inguinalis pada orang dewasa kira ± kira 2 %. Kemungkinan kejadian hernia bilateraldari insiden tersebut mendekati 10 %.

Menghindari terjadinya komplikasi yang tidak diharapkan, perlu hendaknya

dilakukan penanganan yang baik. Dalam hal ini perawat sebagai pemberi asuhan

keperawatan perlu hendaknya meningkatkanmutu asuhan keperawatan yang akan

diberikan dengan memperhatikan aspek biologis, psikologis, social, dan spiritual.

Page 6: Askep Hernia

5/7/2018 Askep Hernia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-559abcbed464e 6/40

 

 

B.  Tujuan Penulisan

1.  Tujuan Umum

Mahasiswa diharapkan dapat menerapkan pengalaman secara nyata tentang

asuhan keperawatan secara langsung pada Tn. J dengan Hernia Inguinalis Dextra

Reponibilis diruang perawatan Soka, RSUD Tarakan Jakarta selama 2 hari

 perawatan.

2.  Tujuan Khusus

Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada klien Tn. J dengan

Hernia Inguinalis Dextra Reponibilis, penulis diharapkan mampu:

a.  Melakukan pengkajian keperawatan secara komprehensif pada Tn. J dengan

Hernia Inguinalis Dextra Reponibilis;

 b.  Menentukan masalah keperawatan pada Tn. J dengan Hernia Inguinalis Dextra

Reponibilis;

c.  Merencanakan tindakan keperawatan pada Tn. J dengan Hernia Inguinalis

Dextra Reponibilis secara benar;

d.  Melaksanakan tindakan keperawatan pada Tn. J dengan Hernia Inguinalis

Dextra Reponibilis sesuai dengan rencana yang telah dibuat;

e.  Melaksanakan evaluasi pada Tn. J dengan Hernia Inguinalis Dextra Reponibilis

sesuai dengan tindakan keperawatan yang telah dilakukan.

C.  Ruang Lingkup

Dalam penyusunan makalah ini, penulis hanya membatasi permasalahan asuhan

keperawatan pada Tn. J dengan Hernia Inguinalis Dextra Reponibilis diruang perawatan

Soka, RSUD Tarakan Jakarta, yang dilaksanakan pada tanggal 09 Februari 2010 sampai

10 Februari 2010.

D.  Metode Penulisan

Dalam penyusunan makalah ini, penulis menggunakan metode deskripsi dengan

cara:

1.  Tehnik anamnesa

Yaitu metode pengumpulan data dengan melakukan wawancara langsung pada klien

dan keluarga untuk memperoleh data yang lengkap dan valid.

Page 7: Askep Hernia

5/7/2018 Askep Hernia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-559abcbed464e 7/40

 

 2.  Tehnik observasi

Yaitu metode pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan penulisan

secara langsung dengan menggunakan panca indra dalam mencari data penunjang

masalah kesehatan klien.

3.  Pemeriksaaan fisik 

Yaitu metode pengumpulan data dengan cara memeriksa kondisi kesehatan klien

melalui inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi.

4.  Study kepustaakaaaan

Yaitu mempelajari buku ± buku literatur untuk mendapatkan konsep dasar dalam

 penyusunan makalah ini secara teoritis yang kemudian diaplikasikan dalam bentuk 

kasus kelolaan.

5.  Study dokumentasi

Yaitu mengumpulkan data dari status klien, catatan keperawatan, dan catatan

 perkembangan yang berhubungan dengan status Tn. J.

E.  Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan makalah ini terdiri dari lima bab, yaitu:

BAB I Pendahuluan, terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan, ruang lingkup, metode

 penulisan, daan sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan Teoritis, terdiri dari pengertiaan, etiologi, patofisiologi,

 penatalaksanaan medis, dan penatalaksanaan keperawatan.

BAB III Tinjauan Kasus, terdiri dari identitas klien, riwayat keperawatan, pengkajian

fisik, resume, data focus, analisa data, diagnosa keperawatan, perencanaan,

 pelaksanaan, dan evaluasi.

Page 8: Askep Hernia

5/7/2018 Askep Hernia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-559abcbed464e 8/40

 

 BAB II

TINJAUAN KASUS

A.  Pengertian

Hernia adalah menonjolnya suatu organ atau struktur organ dan tempatnya yang

normal melalui sebuah defek congenital atau yang didapat (Long, Barbara. C, 1996).

Hernia adalah suatu keadaan menonjolnya isi usus suatu rongga melalui lubang

(Oswari, E, 2000).

Hernia adalah penonjolan isi perut dari normal melalui lubang congenital atau

didapat (Juraidi, Purnawan, 2000).

Hernia adalah penonjolan sebuah organ, jaringan, atau struktur melewati dinding

rongga yang secara normal memang berisi bagian ± bagian tersebut (Nettina, 2001).

Hernia adalah protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian

lemah dari dinding rongga bersangkutan (Sjamsuhidajat, R dan Jong, Wim de, 2004).

Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa hernia merupakan

 penonjolan sebuah organ, jaringan, atau struktur melalui defek congenital atau didapat.

B.  Etiologi

Hernia dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah sebagai berikut:

1.  Congenital;

2.  Obesitas;

3.  Ibu hamil;

4.  Mengejan;

5.  Pengangkatan beban berat.

C.  Patofisiologi

1.  Proses Penyakit

Defek pada dinding otot mungkin congenital karena kelemahan jaringan atau

ruang luas pada ligament inguinal atau dapat disebabkan oleh trauma. Tekanan intra

abdominal paling umum meningkat sebagai akibat dari kehamilan atau kegemukan.

Mengangkat beban berat dan mengejan juga dapat menyebabkan peningkSatan

tekanan intra abdominal.

Bila factor ± factor ini ada bersama kelemahan otot, individu akan mengalami

hernia. Bila tekanan dari cincin hernia memotong suplai darah ke segmenhernia dari

Page 9: Askep Hernia

5/7/2018 Askep Hernia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-559abcbed464e 9/40

 

 usus, usus menjadi terstrangulasi. Situasi ini adalah kedaruratan bedah, usus ini cepat

menjadi gangrene kerena kekurangan suplai darah.

Patoflow

kongenital, obesitas, ibu hamil,

mengejan, pengangkatan beban berat

 peningkatan tekanan intra abdominal

kelemahan otot

hernia

reponibel ireponibel strangulata

usus keluar jika berdiri perlekatan isi kantong pada isi hernia terjepitoleh

atau mengejan peritoneum kantong hernia cincin hernia

usus masuk lagi jika

  berbaring isi hernia tidak dapat gangguan

atau didorong masuk dimasukan lagi vaskularisasi

nekrosis isi

abdomen

Sumber: Pinrang Ruslan. (2009). Asuhan keperawatan klien dengan hernia.

www.ruslanpinrang.blogspot.com. Diambil tanggal 04 Februari 2010.

2.  Manifestasi Klinis

a.  Adanya benjolan pada lipatan paha;

 b.   Nyeri didaerah benjolan;

c.  Bila batuk atau mengejan benjolan akan bertambah besar;

d.  Mual, muntah, kembun;

Page 10: Askep Hernia

5/7/2018 Askep Hernia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-559abcbed464e 10/40

 

 e.  Konstipasi;

f.  Anoreksia;

g.  Demam;

h.  Pucat dan gelisah;

i.  Dehidrasi.

3.  Klasifikasi

a.  Berdasarkan letaknya, hernia dibagi atas;

1)  Inguinalis

Hernia inguinalis terbagi menjadi dua, yaitu:

a)  Indirek/ lateralis

Yaitu batang usus melewati cincin abdomen dan mengikuti saluran

sperma masuk kedalam kanalis inguinalis.

 b)  Direk/ medialis

Yaitu batang usus melewati dinding inguinalis bagian posterior.

2)  Femoralis

Hernia femoralis terjadi karena batang usus melewati femoral kebawah,

kedalam kanalis femoralis.

3)  Umbilikalis

Hernia umbilikalis terjadi karena batang usus melewati cincin umbilical.

4)  Incisional

Hernia incisional terjadi karena batang usus atau organ lain menonjol

melalui jaringan parut yang lemah.

 b.  Berdasarkan terjadinya, hernia dibagi atas:

1)  Hernia bawaan/ congenital;

2)  Hernia dapatan/ akuisita.

c.  Berdasarkan sifatnya, hernia terbagi atas:

1)  Hernia reponibel

Yaitu bila isi hernia dapat keluar masuk. Usus keluar jika berdiri atau

mengejan dan masuk lagi jika berbaring atau didorong masuk.

2)  Hernia ireponibel

Yaitu bila isi kantong hernia tidak dapat dikembalikan lagi kedalam rongga.

Ini biasanya disebabkan oleh perlekatan isi kantong pada peritoneum

Page 11: Askep Hernia

5/7/2018 Askep Hernia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-559abcbed464e 11/40

 

 kantong hernia. Hernia ini disebut juga hernia akreta (accretes = perlekatan

karena fibrosis).

3)  Hernia strangulata/ inkarserata

Yaitu bila isi hernia terjepit oleh cincin hernia. Hernia inkarserata berarti isi

kantong terperangkap, tidak dapat kembali kedalam rongga perut disertai

akibatnya yang berupa gangguan vaskularisasi. Hernia strangulata

mengakibatkan nekrosis dari isi abdomen didalamnya karena tidak 

mendapat darah akibat pembuluh pemasoknya terjepit. Hernia jenis ini

merupakan keadaan gawat darurat karenanya perlu mendapat pertolongan

segera.

4.  Komplikasi

Akibat dari hernia dapat menimbulkan komplikasi sebagai berikut:

a.  Terjadi perlengketan antara isi hernia dengan dinding kantong hernia sehingga

isi kantong hernia tidak dapat dikembalikan lagi, keadaan ini disebut hernia

inguinalis lateralis ireponibel. Pada keadaan ini belum terjadi gangguan

 penyaluran isi usus. Isi hernia yang menyebabkan ireponibell adalah omentum

karena mudah melekat pada dinding hernia.

 b.  Terjadi tekanan terhadap cincin hernia akibat makin banyaknya usus yang

masuk, cincin hernia relative semakin sempit dan menimbulkan gangguan isi

 perut. Keadaan ini disebut hernia inguinalis lateralis inkarserata.

c.  Bila hernia inkarserata dibiarkan maka akan timbul edema dan terjadi penekanan

 pembuluh darah sehingga terjadi nekrosis. Keadaan ini disebut hernia inguinaalis

lateralis strangulasi, terjadi karena usus berputar (melintar) pada keadaan

inkarserata dan strangulasi, maka timbul gejala muntah, kembung, dan obstipasi.

Pada strangulasi terajdi nyeri hebat, daerah tonjolan menjadi lebih merah dan

 penderita sangat gelisah.

D.  Penatalaksanaan Medis

1.  Terapi konservatif/ non bedah, meliputi:

a.  Penggunaan alat penyangga yang bersifat sementara, seperti pemakaian sabuk 

atau korset.

 b.  Pada hernia reponibel dilakukan tekanan secara terus menerus pada daerah

 benjolan seperti dengan bantal pasir.

Page 12: Askep Hernia

5/7/2018 Askep Hernia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-559abcbed464e 12/40

 

 c.  Dilakukan reposisi postural pada pasien dengan hernia inkarserata yang tidak 

menunjukan gejala sistemik.

d.  Diberikan kompres untuk mengatasi pembengkakan.

e.  Diet makanan cair.

2.  Terapi pembedahan dilakukan untuk mengembalikan organ dan menutup lubang

hernia agar tidak terjadi kembali. Ada dua prinsip pembedahan, yaitu:

a.  Herniotomi, yaitu dengan memotong kantong hernia saja kemudian diikat.

 b.  Herniografi, yaitu perbaikan defek dengan pemasangan jaringan melalui operasi

terbuka atau laparaskopi.

E.  Penatalaksanaan Keperawatan

1.  Pengkajian

a.  Aktivitas/ istirahat

Gejala : riwayat pekerjaan yang perlu mengangkat berat, duduk,

mengemudi dan waktu lama, membutuhkan papan/ matras yang

keras saat tidur, penurunan rentang gerak daan ekstremitas pada

salah satu bagian tubuh, tidak mampu melakukan aktivitas yang

 biasanya dilakukan.

Tanda : atropi otot pada bagian tubuh yang terkena gangguan dalam

 berjalan.

 b.  Eliminasi

Gejala : konstipasi dan adanya inkontinensia/ retensi urine.

c.  Integritas ego

Gejala : ketakutan akan timbulnya paralisis, ansietas, masalah pekerjaan,

financial, atau keluarga.

Tanda : tampak cemas, depresi, menghindar dari keluarga.

d.   Neurosensori

Gejala : kesemuttan, kekakuan, kelemahan dari tangan/ kaki.

Tanda : penurunan reflex tendon dalam, kelemahan otot, hipotonia, nyeri

tekan, penurunan persepsi nyeri.

e.  Makanan/ cairan

Gejala : kehilangan nafsu makan, tidak dapat mencerna.

Tanda : membran mukosa kering, turgor kulit buruk, kering/ kulit bersisik.

Page 13: Askep Hernia

5/7/2018 Askep Hernia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-559abcbed464e 13/40

 

 f.  Pernapasan

Gejala : infeksi, kondisi yang kronis/ batuk, merokok.

g.  Kenyamanan

Gejala : nyeri seperti tertusuk pisau yang semakin memburuk dengan

adanya batuk, bersin, defekasi, nyeri yang tidak ada hentinya, nyeri

yang menjalar ke kaki, bokong, bahu/ lengan, kaku pada leher.

Tanda : perubahan cara berjalan, berjalan dengan terpincang ± pincang,

nyeri palpasi.

h.  Penyuluhan/ pembelajaran

Gejala : penggunaan obat analgesic, antiinflamasi, obat yang dijual bebas,

atau obat ± obatan rekreasional, penggunaan alcohol.

i.  Pemeriksaan penunjang

1)  Sinar X abdomen menunjukan abnormalnya kadar gas dalam usus/

obstruksi usus.

2)  Hitung darah lengkap dan erum elektrolit dapat menunjukan

hemokonsentrasi (peningkatan Ht), peningkatan leukosit, dan

ketidakseimbangan elektrolit.

2.  Diagnosa

Diagnosa yang muncul pada klien dengan post operasi Hernia, yaitu:

a.  Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan muntah pra operasi,

 pembatasan pasca operasi (puasa).

 b.  Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan diskontuinitas jaringan

akibat pembedahan.

c.  Resiko perdarahan berhubungan luka insisi pembedahan.

d.  Resiko infeksi berhubungan dengan masuknya mikroorganisme sekunder 

terhadap luka post operasi.

e.  Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.

f.  Kurang pengetahuan tentang henia berhubungan dengan kurang terpaparnya

informasi.

3.  Perencanaan

a.  Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan muntah pra operasi,

 pembatasan pasca operasi (puasa).

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam,

diharapkan kebutuhan cairann terpenuhi.

Page 14: Askep Hernia

5/7/2018 Askep Hernia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-559abcbed464e 14/40

 

 Kriteria hasil:

1)  Membran mukosa lembab;

2)  Turgor kulit elastis;

3)  Kebutuhan cairan terpenuhi.

Intervensi:

1)  Pantau TTV;

2)  Evaluasi penggisian kapiler, turgor kulit, dan status membrane mukosa;

3)  Pantau masukan dan haluaran;

4)  Perhatikan adanya edema;

5)  Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian cairan IV dan elektrolit.

 b.   Nyeri (akut) berhubungan dengan diskontuinitas jaringan akibat pembedahan.

Tujuan : Setelah dilakuakan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam,

diharapkan nyeri hilang atau berkurang.

Kriteria hasil:

1)  Rasanyeri berkurang atau hilang;

2)  TTV dalam batas normal;

3)  Klien tampak tenag dan rileks.

Intervensi:

1)  Pantau TTV;

2)  Kaji intensitas dan skala nyeri,catat lokasi,karakteristik nyeri;

3)  Anjurkan klien istirahat ditempat tidur;

4)  Atur posisi klien senyaman mungkin;

5)  Ajarkan teknik relaksasi dan napas dalam;

6)  Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat analgetik.

c.  Resiko perdarahan berhubungan luka insisi pembedahan.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam,

diharapkan tidak terjadi perdarahan.

Kriteria hasil:

1)  Tidak terjadi perdarahan;

2)  TTV dalam batas normal;

3)  Luka bersih, tidak lembab dan kotor.

Page 15: Askep Hernia

5/7/2018 Askep Hernia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-559abcbed464e 15/40

 

 Intervensi:

1)  Pantau TTV;

2)  Monitor tanda ± tanda perdarahan;

3)  Pantau masukan dan haluaran;

4)  Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian caiaran IV;

5)  Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian transfusi darah;

6)  Kolaborasi dengan dokter dalam pemberiaan obat untuk mengatasi

 perdarahan.

d.  Resiko infeksi berhubungan dengan masuknya mikroorganisme sekunder 

terhadap luka post operasi.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam,

diharapkan tidak terjadi infeksi.

Kriteria hasil:

1)  Tidak ada tanda ± tanda infeksi;

2)  Luka bersih, tidak lembab, dan kotor;

3)  TTV dalam batas normal.

Intervensi:

1)  Pantau TTV;

2)  Lakukan perawatan luka dengan tehnik aseptic;

3)  Ganti balutan luka operasi secara teratur dan sewaktu ± waktu bila kotor;

4)  Jika ditemukan tanda infeksi, kolaborasi untuk pemeriksaan darah;

5)  Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian antibiotic.

e.  Keterbatasan aktivitas berhubungan dengan efek sekunder terhadap luka post

operasi.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam,

diharapkan klien dapat melakukan aktivitasnya secara mandiri.

Kriteria hasil:

1)  Mampu memenuhi kebutuhan diri;

2)  Mampu melakukan aktivitas tanpa dibantu;

3)  Mampu melakukan aktivitas tanpa nyeri;

4)  Skala nyeri 0 ± 3.

Page 16: Askep Hernia

5/7/2018 Askep Hernia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-559abcbed464e 16/40

 

 Intervensi:

1)  Kaji keadaan umum klien;

2)  Kaji ketidakmampuaan klien dalam beraktivitas;

3)  Berikan istirahat yang cukup;

4)  Bantu klien dalam memenuhi kebutuhan diri;

5)  Berikan latihan aktivitas secara bertahap.

f.  Kurang pengetahuan tentang henia berhubungan dengan kurang terpaparnya

informasi.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam,

diharapkan pengetahuan klien tentang hernia bertambah.

Kriteria hasil:

1)  Klien mengerti tentang penyakit hernia;

2)  Klien mengerti tentang penyebab hernia;

3)  Klien mengerti tentang cara perawatan luka akibat pembedahan.

Intervensi:

1)  Kaji kemauan dan kemampuan klien untuk belajar;

2)  Terangkan mengenai penyakit sesuai kemampuan dapat diterima klien;

3)  Berikan informasi dalam bentuk lisan maupun tulisan;

4)  Demonstrasikan cara perawatan luka.

4.  Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan merupakan langkah keempat dalam proses keperawatan

dengan melaksanakan berbagai strategi keperawatan (tindakan keperawatan) yang

telah direncanakan dalam rencana tindakan keperawatan. Dalam tahap ini perawata

harus mengetahui berbagai hal, diantaranya bahaya ± bahaya fisik dan perlindungan

  pada klien, tehnik komunikasi, kemampuan dalam prosedur tindakan, pemahaman

tentang hak ± hak dari klien serta dalam memahami tingkat perkembangan klein.

Dalam pelaksanaan rencana tindakan terdapat dua jenis tindakan, yaitu tindakan

 jenis mandiri dan tindakan kolaborasi.

Tujuan dari pelaksaan keperawatan yaitu membantu klien dalam mencapai

tujuan yang telah ditetapkan, yang mencakup peningkatan kesehatan, pencegahan

  penyakit, pemulihan kesehatan, dan memfasilitasi koping. Selama tahap

Page 17: Askep Hernia

5/7/2018 Askep Hernia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-559abcbed464e 17/40

 

   pelaksanaan, perawat terus melakukan pengumpulan data dan memilih tindakan

 perawatan yang paling sesuai dengan kebutuhan klien.

5.  Evaluasi

Evaluasi asuhan keperawatan merupakan tahap mekanisme umpan balik 

diman perawat menilai tercapai atau tidaknya tujuan yang diharapkan sesuai dengan

rencana yang telah dibuat. Dengan demikian evaluasi dapat berupa evaluasi formatif 

maupun evaluasi sumatif.

Evaluasi formatif dilakukan terus menerus selama melakukan tindakan

keperawatan. Evaluasi ini berguna untuk menilai setiap dalam perencanaan,

mengukur kemajuan klien dalam menentukan keefektifan rencana atau menentukan

apakah rencana tersebut dapat diteruskan, perlu diubah, atau sudah tercapai.

Evaluasi sumatif adalah evaluasiakhir yang menggambarkan apakah tujuan

akhiir tercapai atau tidak sesuai dengan rencana tindakan atau hanya tercapai

sebagian atau bahkan timbul masalah keperawatan yang baru.

Adapun hasil evaluasi yang diharapkan pada klien dengan post operasi hernia

diantaranya ialah:

a.  Kebutuhan cairan terpenuhi;

 b.   Nyeri berkurang atau hilang;

c.  Tidak terjadi perdarahan;

d.  Tidak terjadi infeksi;

e.  Klien dapat melakukan aktivitasnya secara mandiri;

f.  Pengetahuan klien tentang hernia bertambah.

Page 18: Askep Hernia

5/7/2018 Askep Hernia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-559abcbed464e 18/40

 

 BAB II

TINJAUAN KASUS

Tanggal Pengkajian : 09 Februari 2010

Ruang/ Kelas : Soka

  Nomor Register : 90 26 56

Diagnosa Medis : Herni Inguinalis Dextra Reponibilis

Tanggal Masuk : 08 Februari 2010

A.  Identitas Klien

Klien bernama Tn. J berusia 44 tahun, lahir di Gunung Kidul pada 06 Februari

1966. Klien berjenis kelamin laki ± laki, status pernikahan kawin, beragama Islam, suku

 bangsa Jawa, dan bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia. Pendidikan terakhir 

klien D III, klien bekerja sebagai PNS. Klien bertempat tinggal di Jl. Depsos IV No. 14

Rt. 002 Rw. 002 Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Sumber biaya berasal dari

Askes. Informasi didapat dari klien, keluarga klien, dan status klien.

B.  Resume

Tn. J usia 44 tahun datang ke RSUD Tarakan Jakarta pada tanggal 08 Februari

2010 pukul 09.00 WIB ke poli bedah dengan keluhan adanya benjolan dilipatan paha

sebelah kanan dan klien merasakan nyeri pada benjolan tersebut sejak 2 minggu sebelum

masuk rumah sakit, timbulnya keluhan secara bertahap. Setelah dilakukan pemeriksaan

oleh dokter bedah didapatkan diagnosa medis Hernia Inguinalis Dextra Reponibilis

dengan rencana tindakan operasi cito pada hari itu juga dan klien menyatakan setuju.

Klien diantar keruang operasi pukul 10.00 WIB dan dilakukan operasi pukul 10.30

WIB dan selesai pukul 11.20 WIB. Pukul 11.30 WIB klien dijemput oleh perawat ruang

Soka. Berdasarkan pengkajian pada tanggal 08 Februari 2010 didapatkan data klien,

yaitu klien mengatakan terdapat luka operasi perut kanan bawah, nyeri pada daerah luka

operasi, klien mengeluh kesulitan untuk melakukan aktivitas seperti makan, minum, dan

Page 19: Askep Hernia

5/7/2018 Askep Hernia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-559abcbed464e 19/40

 

 eliminasi. Terdapat luka operasi pada daerah inguinal dextra, keadaan luka bersih dan

ditutup verban, aktivitas klien dibantu keluarga dan perawat seperti makan, minum, dan

eliminasi. Klien terpasang infus Ka-EN 3B 28 tpm dan terpasang kateter. TD: 120/ 80

mmHg, N: 80 x/ menit, RR: 22 x/ menit, S: 36o C. Dari data diatas ditemukan diagnosa

keperawatan nyeri (akut) berhubungnan dengan diskontuinitas jaringan akibat

  pembedahan, resiko infeksi berhubungan dengan masuknya mikroorganisme sekunder 

terhadap luka post operasi, serta keterbatan aktivitas berhubungan dengan efek sekunder 

terhadap luka post operasi.

Instruksi post operasi:

1.  Observasi TTV setelah diruangan;

2.  Bed rest total sampai dengan pukul 18.00 WIB pada tanggal 08 Februari 2010;

3.  Bila sadar klien diperbolehkan makan dan minum.

Penatalaksanaan:

1.  Cinam 2 x 1,5 mg

2.  Vit. C 1x 400 mg

3.  Ketopain 3 x 30 mg

4.  Ka-EN 3B 28 tpm

C.  Riwayat Keperawatan

1.  Riwayat Kesehatan Sekarang

Keluhan utama klien saat masuk rumah sakit yaitu adanya benjolan dilpatan

  paha sebelah kanan dan klien merasakan nyeri pada benjolan tersebut sejak 2

minggu sebelum masuk rumah sakit. Klien mengatakan factor pencetus adanya

 benjolan tersebut karena klien sering mengendarai sepeda motor untuk bekerja serta

untuk mengantar jemput anak dan istrinya. Timbulnya benjolan tersebut secara

  bertahap dan sudah ada sejak 1 tahun yang lalu. Benjolan tersebut hilang dan

mengecil saat berbaring. Upaya yang dilakukan klien selama ini untuk mengatasi

keluhanya ialah dengan pergi berobat ke poli bedah.

2.  Riwayat Kesehatan Masa Lalu

Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi, baik alergi obat, makanan,

 binatang, maupun lingkungan. Klien tidak memiliki riwayat kecelakaan, klien juga

  belum pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya. Klien tidak memiliki riwayat

alergi obat.

Page 20: Askep Hernia

5/7/2018 Askep Hernia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-559abcbed464e 20/40

 

 3.  Riwayat Kesehatan Keluarga

Keterangan:

: laki ± laki : hubungan keluarga

: perempuan : hubungan perkawinan

: meninggal : tinggal satu rumah

: klien

Klien mengatakan pada saat ini tidak ada keluarganya yang sedang sakit.

Klien juga mengatakan tidak ada keluarganya yang mengidap penyakit hernia

sebelumnya. Jadi, klien tidak beresiko mengidap penyakit hernia karena faktor 

keturunan.

4.  Riwayat Psikososial Dan Spiritual

Orang terdekat klien saat ini adalah istrinya. Interaksi dalam keluarga

harmonis dengan pola komunikasi terbuka, pembuat keputusan adalah keluarga atau

secara musyawarah, dan klien mengikuti kegiatan kemasyarakatan. Dampak 

  penyakit klien terhadap keluarga ialah keluarga menjadi sangat khawatir dengan

kondisi klien saat ini. Keluarga klien terlihat sangat mensupport klien agar cepat

sembuh. Keluarga perhatian penuh terhadap perawatan klien dan menginginkan

 perawatan yang terbaik untuk kesembuhan klien. Masalah yang mempengaruhi klien

adalah penyakit yang dideritanya. Mekanisme koping klien terhadap stress yaitu

dengan pemecahan masalah. Hal yang sangat dipikirkan klien saat ini adalah luka

  bekas operasinya, klien berharap ingin cepat sembuh dari penyakitnya agar dap

Page 21: Askep Hernia

5/7/2018 Askep Hernia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-559abcbed464e 21/40

 

 kembali beraktivitas lagi seperti biasanya. Perubahan yang dirasakan klien setelah

 jatuh sakit ialah klien merasa takut untuk melakukan aktivitas karena taku akan luka

  bekas operasinya. Tugas perkembangna klien menurut usia saat ini ialah bekerja.

Tidak ada nilai ± nilai yang bertentangan kesehatan klien, aktivitas keagamaan yang

 biasa dilakukan klien ialah shalat liam waktu dan berdoa kepada Allah SWT.

5.  Kondisi Lingkungan Rumah

Klien mengatakan kondisi rumahnya bersih, selalu disapu dan dipel setiap

hari. Lingkungan sekitar rumah klien padat, tetapi tidak kumuh. Rumah klien jauh

dari polusi udara dan bising perusahaan atau pabrik.

6.  Pola Kebiasaan Sehari ± Hari Sebelum Sakit

Pola nutrisi klien sebelum dirawat dirumah sakit baik, yaitu makan 3 x/ hari,

nafsu makan baik, porsi makan dihabiskan. Jenis makan dirumah yaitu 4 sehat 5

sempurna. Klien mengatakan tidak ada makanan yang tidak disukai, tidak ada alergi

atau pantangan makanan. Kebiasaan klien sebelum makan adalah cuci tangan dan

 berdoa.

Pola eliminasi klien sebelum dirawat dirumah sakit yaitu kilen terbiasa BAK 

dengan frekuensi 4 ± 5 x/ hari, berwarna kuning jernih dan tidak ada keluhan saat

BAK. Kebiasaan BAB 1x/ hari pada waktu pagi hari dengan warna kuning

kecoklatan, bau khas, konsistensi setengah padat, tidak ada keluhan saat BAB dan

tidak menggunakan laksatif atau obat pencahar.

Klien mandi 2 x/ hari menggunakan sabun pada pagi dan sore hari. Oral

hygine 3x/ hari menggunakan pasta gigi pada pagi, sore, dan sebelum tidur. Klien

mencuci rambut 2x/ minggu dengan menggunakan shampo.

Lama tidur klien 6 jam/ hari mulai dari pukul 23.00 ± 05.00 WIB. Klien jarang

tidur siang karena bnayak melakukan aktivitas pada siang hari. Kegiatan dalam

  pekerjaan ialah klien sebagai pegawai kantor disalah satu perusahaan di Jakarta.

Klien bekerja pada pagi hingga sore hari. Klien sering melakukan olah raga,

khususnya badminton. Klien terbiasa bermain badminton 2 x/ minggu. Klien tidak 

memiliki keluhan dalam beraktivitas. Klien tidak memiliki kebiasaan yang dapat

mempengaruhi kesehatannya, seperti merokok, minum ± minuman keras, dan

ketergantungan obat.

Page 22: Askep Hernia

5/7/2018 Askep Hernia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-559abcbed464e 22/40

 

 7.  Pola Kebiasaan Di Rumah Sakit

Saat dirumah sakit klien makan 3 x/ hari, nafsu makan klien baik, klien

menghabiskan porsi makanan yang diberikan oleh rumah sakit. BB klien 57 kg dan

TB 165 cm, diit makanan lunak.

Klien mandi 2 x/ hari pada pagi dan sore hari, oral hygiene 2 x/ hari

menggunakan pasta gigi pada pagi dan sore hari, klien tidak mencuci rambut.

Lama tidur klien 7 jam/ hari mulai dari pukul 22.00 ± 05.00 WIB. Saat

dirumah sakit klien tidur siang selama 1 jam mulai dari pukul 13.00 ± 14.00 WIB.

Keluhan klien dalam beraktivitas ialah klien merasa takut melakuakn aktivitas

karena adanya luka operasi, klien merasa kesulitan dalam pergerakan tubuh,

mengenakan pakaian, makan, minum, dan eliminasi sehingga aktivitas tersebut

dibantu keluarga dan perawat.

D.  Pengkajian Fisik 

1.  Sistem Penglihatan

Posisi mata simetris, kelopak mata normal, pergerakan bola mata normal,

konjungtiva merah muda, korne normal, sklera anikterik, pupil isokor, oto ± otot

mata tidak ada kelainan, fungsi penglihatan baik, tidak ada tanda ± tanda radang,

tidak menggunakan kaca mata maupun lengsda kontak, reaksi terhadap cahaya baik.

2.  Sistem Pendengaran

Daun telinga normal, kondisi telingan normal, tidak ada cairan dari telinga,

tidak ada perasaan penuh ditelinga, tidak ada tinitus, fungsi pendengaran normal,

tidak menggunakan alat bantu pendengaran.

3.  Sistem Wicara

Klien tidak ada kesulitan dalam wicara.

4.  Sistem Pernapasan

Jalan napas klien bersih, napas tidak sesak, tidak menggunakan otot bantu

 pernapasan, frekuensi pernapasan 20 x/ menit, irama teratur, kedalaman pernapasan

dalam, klien tidak batuk, suara napas vesikuler.

5.  Sistem Kardiovaskular 

Sirkulasi perifer, nadi 72 x/ menit dengan irama teratur dan denyut lemah, TD:

120/ 80 mmHg, tidak ada distensi vena jugularis pada kanan dan kiri, temperatur 

kulit hangat, warna kulit kemerahan, pengisian kapiler < 3 detik, tidak ada edema.

Page 23: Askep Hernia

5/7/2018 Askep Hernia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-559abcbed464e 23/40

 

 Kecepatan denyut apical 72 x/ menit dengan irama teratur, tidak ada kelainan bunyi

 jantung, dan tidak ada rasa sakit pada dada.

6.  Sistem Hematologi

Pemeriksaan laboratorium pada tanggal 26 Januari 2010, yaitu:

Hb : 15, 6 gr/ dl Ht : 47 vol% leukosit: 13, 2 ribu/ ul

Eritrosit: 5, 25 juta/ ul trombosit: 193 ribu/ul

Klien tidak mengeluh kesakitan.

7.  Sistem Saraf Pusat

Tingkat kesadaran klien compos mentis, tidak terjadi peningkatan tekanan

intra kranial.

8.  Sistem Pencernaan

Keadaan mulut klien tidak ada caries pada gigi, tidak menggunakan gigi palsu,

tidak ada stomatitis, lidah tidak kotor, salifa normal, klien tidak mual dan tidak 

muntah, nafsu makan baik. Klien mengeluh nyeri pada daerah luka post operasi.

Klien mengatakan nyeri datang pada saat mengubah posisi dari berbaring untuk 

duduk, namun setelah lama berdiam pada satu posisi nyeri hilang. Klien tyampak 

mengerutkan wajahnya jika sedang mengubah posisi. Karakteristik nyeri seperti

ditusuk ± tusuk dengan skala nyeri 6, klien tampak melindungi area yang nyeri, tidak 

ada rasa penuh pada perut. Kebiasaan BAB 1 x/ hari, bising usus 6 x/ menit, klien

tidak megalami diare, warna feses kuning dengan konsistensi lembek, hepar tidak 

teraba, dan abdomen baik.

9.  Sistem Endokrin

 Napas tidak berbau keton, klien tidak mengalami poliuri, polidipsi, poliphagia,

dan polinefritis.

10.  Sistem Urogenital

Klien terpasang kateter, BAK 4 ± 5 X/ hari dengan volume 1500 cc/ hari,

warna kuning jernih, tidak ada distensi pada kandung kemih, tidak ada keluha sakit

 pinggang.

11.  Sistem Integumen

Turgor kulit elastis, warna kulit kemerahan, terdapat loka post operasi dengan

8 jahitan sepanjang 12 cm, keadaan luka tertutup verban, dan tampak bersih. Pada

lengan sebelah kiri terpasang infus Ka- EN 3B 28 tpm, keadaan rambut bersih

dengan tekstur baik.

Page 24: Askep Hernia

5/7/2018 Askep Hernia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-559abcbed464e 24/40

 

 12.  Sistem Muskuloskeletal

Klien mengalami kesulitan dalam pergerakan karena adanya luka post operasi

 pada daerah inguinal dextra. Tidak ada sakit pada tulang dan sendi, tidak ada fraktur,

tidak ada kelainan bentuk tulang sendi.

13.  Sistem Kekebalan Tubuh

Suhu 36, 4O

C, BB sebelum sakit 57 kg, BB setelah sakit 56 kg, tidak ada

 pembesaran kelenjar getah bening.

E.  Pelaksanaan

Terapi yang diberikan yaitu:

1.  Cinam 2 x 1,5 mg

2.  Vit. C 1x 400 mg

3.  Ketopain 3 x 30 mg

4.  Ka-EN 3B 28 tpm

Page 25: Askep Hernia

5/7/2018 Askep Hernia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-559abcbed464e 25/40

 

 F.  DATA FOKUS

  Nama Klien/ Umur : Tn. J/ 44 tahun

  No. Kamar/ Ruang : 5304/ Soka

Data Subyektif Data Obyektif 

  Klien mengatakan ada luka operasi pada

 perut sebelah kanan bawah

  Klien mengeluh nyeri pada daerah luka

operasi

  Klien mengatakan nyeri datang pada saat

mengubah posisi dari berbaring untuk duduk 

dan setelah lama berdiam pada satu posisi

nyeri hilang

  Klien mengatakan nyeri seperti ditusuk ± 

tusuk 

  Skala nyeri 6

  Klien mengatakan takut melakukan aktivitas

karena ada luka operasi

  Klien mengatakan merasa kesulitan dalam

  pergerakan tubuh, mengenakan pakaian,

mandi, makan, dan eliminasi

  Terdapat luka post operasi pada daerah

inguinal dextra dengan 8 jahitan, sepanjang

12 cm

  Luka ditutup dengan verban

  Luka operasi tampak bersih

  Klien tampak mengerutkan wajahnya saat

sedang mengubah posisi

  Klien tampak melindungi area yang nyeri

  Kesadaran compos mentis

  Klien tidak dapat melakukan aktivitas

sendiri, seperti mengenakan pakaian,

makan, minum, dan eliminasi

 Aktivitas klien dibantu keluarga dan

 perawat

  TTV : TD : 120/ 80 mmHg

 N : 72 x/ menit

RR: 20 x/ menit

S : 36, 40

C

-  Hasil lab tanggal 26 Januari 2010

Leukosit: 13, 2 ribu/ ul

Page 26: Askep Hernia

5/7/2018 Askep Hernia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-559abcbed464e 26/40

 

 G.  ANALISA DATA

  Nama Klien/ Umur : Tn. J/ 44 tahun

  No. Kamar/ Ruang : 5304/ Soka

  No. Data Masalah Et

1 DS:

  Klien mengatakan ada luka operasi

 pada perut sebelah kanan bawah

  Klien mengeluh nyeri pada daerah luka

operasi

  Klien mengatakan nyeri datang pada

saat mengubah posisi dari berbaring

untuk duduk dan setelah lama berdiam

 pada satu posisi nyeri hilang

  Klien mengatakan nyeri seperti

ditusuk ± tusuk 

  Skala nyeri 6

DO:

  Terdapat luka post operasi pada daerah

inguinal dextra dengan 8 jahitan,

sepanjang 12 cm

  Klien tampak mengerutkan wajahnya

saat sedang mengubah posisi

  Klien tampak melindungi area yang

nyeri

  TTV : TD : 120/ 80 mmHg

 N : 72 x/ menit

RR: 20 x/ menit

S : 36, 40

C

  Nyeri akut Diskontuinitas

  jaringan akibat

 pembedahan

Page 27: Askep Hernia

5/7/2018 Askep Hernia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-559abcbed464e 27/40

 

 2

3

DS:

  Klien mengatakan ada luka operasi

 pada perut sebelah kanan bawah

DO:

  Terdapat luka post operasi pada daerah

inguinal dextra dengan 8 jahitan,

sepanjang 12 cm

  Luka ditutup dengan verban

  Luka operasi tampak bersih

  TTV : TD : 120/ 80 mmHg

 N : 72 x/ menit

RR: 20 x/ menit

S : 36, 40 C

-  Hasil lab tanggal 26 Januari 2010

Leukosit: 13, 2 ribu/ ul

DS:

  Skala nyeri 6

  Klien mengatakan takut melakukan

aktivitas karena ada luka operasi

Klien mengatakan merasa kesulitandalam pergerakan tubuh, mengenakan

 pakaian, mandi, makan, dan eliminasi

  DO:

Klien tidak dapat melakukan aktivitas

sendiri, seperti mengenakan pakaian,

makan, minum, dan eliminasi

  Aktivitas klien dibantu keluarga dan

 perawat

Resiko infeksi

Keterbatasan

aktivitas

Masuknya

mikroorganisme

sekunder terhadap

luka post operasi

Efek sekunder 

terhadap luka post

operasi

Page 28: Askep Hernia

5/7/2018 Askep Hernia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-559abcbed464e 28/40

 

 H.  Diagnosa Keperawatan

1.    Nyeri akut berhubungan dengan diskontuinitas jaringan akibat pembedahan,

ditemukan tanggal 09 Februari 2010.

2.  Resiko infeksi berhubungan dengan masuknya moikroorganisme sekunder terrhadap

luka post operasi, ditemukan tanggal 09 Februari 2010 dan teratasi tanggal 10

Februari 2010.

3.  Keterbatasan aktivitas berhubungan dengan efek sekunder terhadap luka post

operasi, ditemukan tanggal 09 Februari 2010.

I.  Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi

1.   Nyeri (akut) berhubungan dengan diskontuinitas jaringan akibat pembedahan.

Tujuan : Setelah dilakuakan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam,

diharapkan nyeri hilang atau berkurang.

Kriteria hasil:

a.  Rasa nyeri berkurang atau hilang;

 b.  TTV dalam batas normal;

TD : 120/ 80mmHg

  N : 80 x/ menit

RR : 20 x/ menit

S : 360 ± 36, 70 C

c.  Skala nyeri 0 ± 3

d.  Klien tampak tenang dan rileks.

Intervensi:

a.  Observasi TTV;

 b.  Kaji intensitas dan skala nyeri,catat lokasi, serta karakteristik nyeri;

c.  Anjurkan klien istirahat ditempat tidur;

d.  Atur posisi klien senyaman mungkin;

e.  Ajarkan teknik relaksasi dan napas dalam;

f.  Berikan analgetik sesuai program: Ketopain 3 x 30 mg/ bolus (Ka-EN 3B)

Pelaksanaan:

Selasa, 09 Februari 2010

Pukul 08.30 WIB mengobservasi TTV, TD: 120/ 80 mmHg, N: 72 x/ menit,

RR: 20 x/ menit, S: 36, 40 C. Pukul 10.00 WIB mengkaji lokasi, intesnsitas,

karakteristik, dan skala nyeri, nyeri pada daerah luka post operasi, timbul bila

Page 29: Askep Hernia

5/7/2018 Askep Hernia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-559abcbed464e 29/40

 

 mengubah posisi dari berbaring untuk duduk, nyeri seperti ditusuk ± tusuk, skala

nyeri 4. Pukul 10.30 WIB menganjurkan klien istisahat ditempat tidur, klien

mengikuti instruksi yang diberikan. Pukul 12.00 WIB memberikan analgetik 

Ketopain 30 mg/ bolus (Ka-EN 3B), wajah klien tampak meringis menahan nyeri

ketika obat dimasukkan, tidak ada tanda ± tanda alergi setelah obat dimasukan pada

sekitar area pemberian obat.

Rabu, 10 Februari 2010

Pukul 08.30 WIB mengobservasi TTV, TD: 110/ 70 mmHg, N: 80 x/ menit,

RR: 20 x/ menit, S: 36, 40

C. Pukul 08.40 WIB mengkaji skala nyeri, skala nyeri 2.

Pukul 09.00 WIB mengajarkan teknik relaksasi dan napas dalam, klien mengikuti

instruksi yang diberikan. Pukul 09.15 WIB mengatur posisi klien senyaman

mungkin, klien merasa nyaman dengan posisi semi fowler. Pukul 12.00 WIB

memberikan analgetik Ketopain 30 mg, obat diberikan secara parenteral melalui

venflon, wajah klien tampak meringis menahan nyeri ketika obat dimasukkan, tidak 

ada tanda ± tanda alergi setelah obat dimasukan pada sekitar area pemberian obat.

Evaluasi

Rabu, 10 Februari 2010, pukul 14.00 WIB

S : - Klien mengatakan nyeri sudah berkurang

- Skala nyeri 2

- Nyeri datang pada saat mengubah posisi dari berbaring untuk duduk 

O : - Klien tampak mengerutkan dahinya jika sedang mengubah posisi

- TTV: TD : 110/ 70 mmHg

  N : 80 x/ menit

RR : 20 x/ menit

S : 36, 40

C

A : Masalah belum teratasi

Tujuan tercapai sebagian

Page 30: Askep Hernia

5/7/2018 Askep Hernia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-559abcbed464e 30/40

 

 P : intervensi dilanjutkan dirumah dengan terapi dari dokter:

- Mefinal 3 x 1 tablet

- Amoxyclav 2 x 1 tablet

Kontrol ulang tanggal 13 Februari 2010

2.  Resiko infeksi berhubungan dengan masuknya mikroorganisme sekunder terhadap

luka post operasi.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam, diharapkan

tidak terjadi infeksi.

Kriteria hasil:

a.  Tidak ada tanda ± tanda infeksi;

 b.  Luka bersih, tidak lembab, dan kotor;

c.  TTV dalam batas normal.

TD : 120/ 80mmHg

  N : 80 x/ menit

RR : 20 x/ menit

S : 360 ± 36, 70 C

Intervensi:

a.  Observasi TTV;

 b.  Observasi tanda ± tanda infeksi;

c.  Lakukan perawatan luka dengan tehnik aseptic;

d.  Ganti balutan luka operasi secara teratur dan sewaktu ± waktu bila kotor;

e.  Berikan antibiotik sesuai program, Cinam 2 x 1,5 mg/ bolus (Ka-EN 3B) dan

Vit. C 1 x 400 mg/ bolus (Ka-EN 3B)

Pelaksanaan:

Selasa, 09 Februari 2010

Pukul 08.30 WIB mengobservasi TTV, TD: 120/ 80 mmHg, N: 72 x/ menit,

RR: 20 x/ menit, S: 36, 40

C. Pukul 11,00 WIB mengobservasi tanda ± tanda infeksi,

tidak ada tanda ± tanda infeksi pada luka klien, luka kering, ditutup verban, tampak 

 bersih, tidak ada rembesan darah. Pukul 12.10 WIB memberikan antibiotik Cinam

1,5 mg/ bolus (Ka-EN 3B), klien tampak tenang saat obat dimasukan, tidak ada

tanda ± tanda alergi setelah obat dimasukkan pada sekitar area pemberian obat.

Pukul 12.15 WIB memberikan obat Vit. C 400 mg/ bolus (Ka-EN 3B), klien tampak 

Page 31: Askep Hernia

5/7/2018 Askep Hernia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-559abcbed464e 31/40

 

 tenang saat obat dimasukan, tidak ada tanda ± tanda alergi setelah obat dimasukkan

 pada sekitar area pemberian obat.

Rabu, 10 Februari 2010

Pukul 08.30 WIB mengobservasi TTV, TD: 110/ 70 mmHg, N: 80 x/ menit,

RR: 20 x/ menit, S: 36, 40 C. Pukul 09.30 WIB mengobservasi tanda ± tanda infeksi,

tidak ada tanda ± tanda infeksi pada luka klien, luka kering, ditutup verban, tampak 

  bersih, tidak ada rembesan darah. Pukul 10.00 WIB melakukan perawatan luka

dengan tehnik aseptik, luka ditutup verban, tidak ada rembesan darah. Pukul 10.20

WIB mengganti balutan luka, luka kering, bersih, tidak ada pus atau darah. Pukul

12.10 WIB memberikan antibiotik Cinam 1,5 mg,obat diberikan secara parenteral

melalui venflon, klien tampak tenang saat obat dimasukan, tidak ada tanda ± tanda

alergi setelah obat dimasukkan pada sekitar area pemberian obat. Pukul 12.15 WIB

memberikan obat Vit. C 400 mg, obat diberikan secara parenteral melalui venflon,

klien tampak tenang saat obat dimasukan, tidak ada tanda ± tanda alergi setelah obat

dimasukkan pada sekitar area pemberian obat.

Evaluasi

Rabu, 10 Februari 2010, pukul 14.00 WIB

S : - Klien mengatakan ada luka operasi pada perut daerah kanan bawah

O : -Terdapat luka operasi pada daerah inguinal dextra dengan 8 jahitan,

sepanjang 12 cm

- Luka ditutup dengan verban

- Luka operasi tampak bersih

- Tidak ada rembesan darah pada balutan luka

- Tidak ada tanda ± tanda infeksi

- TTV: TD : 120/ 80 mmHg

  N : 80 x/ menit

RR : 20 x/ menit

S : 36, 40

C

Page 32: Askep Hernia

5/7/2018 Askep Hernia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-559abcbed464e 32/40

 

 A : Masalah teratasi

Tujuan tercapai

P : Intervensi dipertahankan klien dirumah

3.  Keterbatasan aktivitas berhubungan dengan efek sekunder terhadap luka post

operasi.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam, diharapkan

klien dapat melakukan aktivitasnya secara mandiri.

Kriteria hasil:

a.  Mampu memenuhi kebutuhan diri;

 b.  Mampu melakukan aktivitas tanpa dibantu;

c.  Mampu melakukan aktivitas tanpa nyeri;

d.  Skala nyeri 0 ± 3.

Intervensi:

a.  Kaji keadaan umum klien;

 b.  Kaji ketidakmampuaan klien dalam beraktivitas;

c.  Berikan istirahat yang cukup;

d.  Bantu klien dalam memenuhi kebutuhan diri;

e.  Berikan latihan aktivitas secara bertahap.

Perencanaan:

Selasa, 09 Februari 2010

Pukul 09.00 WIB mengkaji keadaan umum klien, kesadaran compos mentis,

klien sedang beristirahat. Pukul 09.30 WIB mengkaji ketidakmampuan klien dsalam

  beraktivitas, klien tidak mampu melakukan aktivitas seperti mengenakan pakaian,

makan, dan eliminasi, aktivitas dibantu keluarga dan perawat. Pukul 09.40 WIB

menganjurkan klien istirahat yang cukup, klien mengikuti instruksi yang diberikan.

Pukul 10.00 WIB mengkaji lokasi, intesitas, karakteristik, dan skala nyeri, nyeri

  pada daerah luka post operasi, timbul bila mengubah posisi dari berbaring untuk 

duduk, nyeri seperti ditusuk ± tusuk, skala nyeri 4.

Page 33: Askep Hernia

5/7/2018 Askep Hernia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-559abcbed464e 33/40

 

 Rabu, 10 Februari 2010

Pukul 08.40 WIB mengkaji skala nyeri, skala nyeri 2. Pukul 10.50 WIB

mengkaji keadaan umum klien, kesadaran compos mentis, klien sedang beristirahat.

Pukul 11.00 WIB membantu klien dalam memenuhi kebutuhan, klien merasa

diperhatikan. Pukul 11.30 WIB memberikan latihan aktivitas secara bertahap, klien

sudah mampu mengubah posisinya dari berbaring untuk duduk tanpa dibantu.

Evaluasi

Rabu, 10 Februari 2010, pukul 14.00 WIB

S : - Klien mengatakan nyeri berkurang pada saat mengubah posisi dari

  berbaring untuk duduk 

- skala nyeri 2

- Klien mengatakan beberapa aktivitasnya, seperti mandi dan eliminasi belum

 bisa dilakukannya sendiri

O : - Sebagian aktivitas klien masih dibantu keluarga dan perawat, seperti mandi

dan eliminasi.

- klien sudah mampu mengubah posisinya dari berbaring untuk duduk tanpa

dibantu.

A : Masalah belum teratasi

Tujuan tercapai sebagian

P : Intervensi dilanjutkan klien dirumah

Page 34: Askep Hernia

5/7/2018 Askep Hernia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-559abcbed464e 34/40

 

 BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan membahas mengenai permasalahan atau kesenjangan yang

terjadi antara teori dan kasus, menganalisa faktor ± faktor pendukung dan penghambat, serta

alternativ pemecahan masalah dalam memberikan asuhan keperawatan disetiap tahapannya.

Pembahsan ini mecakup pengkajian, diagnovsa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan

evaluasi.

A.  Pengkajian

Pengkajian merupakan satu langkah awal dalam proses keperawatan. Pada tahap

ini penulis melakukan pemgkajian pada klien secara menyeluruh yang penulis dapatkan

melalui tehnik anamnesa, tehnik observasi, pemeriksaan fisik, study kepustakaan, dan

study dokumentasi.

Penyebab hernia antara kasus dan teori sama, berdasarkan teori hernia diakibatkan

oleh beberapa hal seperti kongenital, obesitas, ibu hamil, mengejan, dan pengangkatan

  beban berat. Pada klien Tn. J hernia yang dideritanya diakibatkan karena klien sering

mengendarai sepeda motor untuk bekerja serta mengantar jemput anak dan istrinya.

Pemeriksaan penunjang yang dapat menentukan penyebab penyakit ini antara lain

 pemeriksaan sinar-X abdomen dan pemeriksaan darah lengkap. Pada klien Tn. J hanya

dilakukan pemeriksaan darah lengkap pada tanggal 26 Januari 2010 dan didapatkan hasil

Hb: 15, 6 gr/ dl, Ht: 47 vol%, leukosit: 13, 2 ribu/ ul, Eritrosit: 5, 25 juta/ ul, trombosit:

193 ribu/ul. Tanda dan gejala pada Tn. J sesuai dengan manifestasi klinis. Tanda dan

gejala yang dialami Tn. J adalah adanya benjolan pada lipatan paha sebelah kanan dan

nyeri didaerah benjolan tersebut. Pada penatalaksanaan medis yang diberikan pada Tn. J

tidak jauh berbeda dengan teori.

Adapun faktor pendukung saat dilakukan pengkajian ini adalah klien sangat

kooperatif dalam memberikan informasi tentang masalah kesehatan yang dialaminya,

serta tersedianya alat ± alat pengkajian fisik yang memadai diruangan. Sedangkan faktor 

  penghambat dalam pengkajian tidak penulis temukan, ini berkat kerjasama klien,

keluarga klien, serta perawat ruangan yang memberikan data secara lengkap pada saat

 penulis melakukan pengkajian .

Page 35: Askep Hernia

5/7/2018 Askep Hernia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-559abcbed464e 35/40

 

 

B.  Diagnosa Keperawatan

Secara teori diagnosa yang muncul pada klien Tn. J dengan post operasi hernia

terdapat 6 diagnosa, yaitu resiko defisit volume cairan berhubungan dengan muntah pra

operasi, pembatasan pasca operasi (puasa), nyeri akut berhubungan dengan

diskontuinitas jaringan akibat pembedahan, resiko perdarahan berhubungan dengan luka

insisi pembedahan, resiko infeksi berhubungan dengan masuknya mikroorganisme

sekunder terhadap luka post operasi, intoleransi aktivitas berhubungan dengan

kelemahan fisik, dan kurang pengetahuan tentang penyakit hernia berhubungna dengan

kurang terpaparnya informasi tentang hernia.

Ada beberapa diagnosa keperawatan yang secara teori tidak ditemukan pada kasus

Tn. J, antara lain resiko defisit volume cairan berhubungan dengan muntah pra operasi,

 pembatasan pasca operasi (puasa) tidak penulis angkat karena pada saat pengkajian tidak 

ada data ± data yang mendukung seperti membran mukosa dan turgor kulit kering

(mukosa mulut Tn. J lembab dan turgor kulit elastis). Resiko perdarahan berhubungan

dengan luka insisi pembedahan tidak penulis angkat karena pada saat pengkajian tida ad

data ± data yang mendukung seperti data pemeriksaan darah lengkap setelah operasi.

Kurang pengetahuan tentang penyakit hernia berhubungan dengan kurang terpaparnya

informasi tentang hernia tidak penulis angkat karena klien mampu menyebutkan

 penyebab hernia dan upaya pengobatan yang dilakukannya.

Pada kasus Tn. J diagnosa yang muncul dari teori yaitu nyeri akut berhubungan

dengan diskontuinitas jaringan akibat pembedahan, resiko infeksi berhubungan dengan

masuknya mikroorganisme sekunder terhadap luka post operasi, dan keterbatasan

aktivitas berhubungan dengan efek sekunder terhadap luka post operasi.

Adapun faktor pendukung pada penyusunan diagnosa yaitu tersedianya literatur 

(referensi) dan data yang menunjang atau mendukung untuk penetapan diagnosa

keperawatan. Penulis tidak menemukan faktor penghambat pada tahap ini.

C.  Perencanaan

Pada tahap ketiga ini ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan perawatat, yaitu

  penentuan prioritas, penentuan tujuan dan kriteria hasil, serta penentuan masalah.

Penentuan prioritas masalah keperawatan secara teori ditentukan berdasarkan masalah

yang mengancam jiwa dan berdasarkan kebutuhan Maslow. Pada kasus Tn. J penulis

Page 36: Askep Hernia

5/7/2018 Askep Hernia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-559abcbed464e 36/40

 

 menetapkan masalah keperawatan yaitu nyeri akut berhubungan dengan diskontuinitas

 jaringan akibat pembedahan.

Langkah kedua yaitu menentukan tujuan dan kriteria hasil. Penentuan tujuan

mengacu pada masalah keperawatan klien dan penentuan kriteria hasil mengacu

  berdasarkan data ± data yang ada pada klien. Penentuan kriteria hasil mengacu pada

 prinsip SMART.

Langkah ketiga yaitu menyusun rencana tindakan yaitu untuk mencapai tujuan dan

kriteria hasil yang telah ditetapkan sebelumnya. Pada langkah ketiga ini penulis

menyusun rencana tindakan berdasarkan teori.

Pada tahap ini juga penulis tidak menemukan hambatan. Banyak literatur dan

  bimbingan perawat ruangan dan bimbingan institusi sangat membantu penulis

melakukan tahap perencanaan ini.

D.  Pelaksanaan

Tahap ini merupakan realisasi dari rencana yang telah dibuat namun tidak semua

tindakan mampu dilakukan sesuai rencana karena waktu interaksi dengan klien tidak 

dalam waktu 24 jam, melainkan kurang lebih 8 jam per hari, oleh karena itu untuk 

mengatasi hal tersebut penulis bekerja sama dengan perawat ruangan untuk melanjutkan

tindakan keperawatan yang sudah direncanakan sebelumnya.

Secara teori ada tiga langkah dalam proses ini, yaitu tindakan keperawatan mandiri,

tindakan keperawatan kolaborasi, dan mendokumentasikan semua kegiatan keperawatan

yang diberikan pada klien. Penulis melakukan tindakan keperwatan mandiri dan

kolaboratif dan semua yang penulis lakukan didokumentasikan dalam catatan

keperawatan klien. Faktor pendukung yang membuat pelaksanaan tersebut dapat

dilakukan karena klien sangat kooperatif dan antusias untuk mengikuti anjuran perawat.

E.  Evaluasi

Evaluasi merupakan umpan balik untuk menilai keberhasilan suatu rencana

keperawatan yang telah dibuat sebelumnya. Evaluasi ini meliputi 2 hal, yaitu evaluasi

 proses dan evaluasi hasil. Evaluasi proses didokumentasikan dalam catatan keperawatan

  berupa respon klien setalah dilakukan tindakan keperawatan, sedangkan evaluasi hasil

adalah tahap akhir untuk menilai apakah tujuan tercapai, tercapai sebagian, atau tidak 

tercapai.

Page 37: Askep Hernia

5/7/2018 Askep Hernia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-559abcbed464e 37/40

 

 Evaluasi proses penulis dokumentasikan dalam bentuk respon klien pada setiap

tindakan keperawatan yang penulis lakukan evaluasi hasil didokumentasikan dalam

catatan perkembangan dalam bentuk SOAP. Adapun hasil evaluasi sumatif yang

dilakukan adalah nyeri akut berhubungan dengan diskontuinitas jaringan akibat

  pembedahan dari evaluasi yang penulis lakukan pada tanggal 10 Februari 2010 tujuan

tercapai sebagian, masalah belum teratasi karena klien mengatakan nyeri sudah

  berkurang namun masih timbul jika ingin mengubah posisinya dari berbaring untuk 

duduk, klien tampak masih mengerutkan dahinya saat sedang mengubah posisi, klien

tampak melindungi area yang nyeri, atas instruksi dokter Tn. J diperbolehkan pulang.

Resiko infeksi berhubungan dengan masuknya mikroorganisme sekunder terhadap luka

  post operasi dari evaluasi yang dilakukan tanggal 10 Februari 2010 tujuan tercapai,

masalah teratasi karena tidak ada tanda ± tanda infeksi pada luka post operasi, luka

ditutup dengan verban, luka tampak bersih dan tidak ada rembesan darah. Keterbatasan

aktivitas berhubungan dengan efek sekunder terhadap luka post operasi dari evaluasi

yang dilakukan pada tanggal 10 Februari 2010 tujuan teratasi sebagian, masalah belum

teratasi karena klien mengatakan beberapa aktivitasnya seperti mandi dan eliminasi

  belum bisa dilakukannya sendiri, aktivitas klien masih dibantu perawat dan keluarga,

klien mengatakan nyeri sudah berkurang saat mengubah posisi dari berbaring untuk 

duduk, klien sudah mampu duduk sensiri tanpa dibantu.

Faktor pendukung dalam evaluasi yaitu klien sangat kooperatif dan mau bekerja

sama, sedangkan faktor penghambat yaitu keterbatasan waktu yang dimiliki oleh perawat

sehingga masalah belum teratasi.

Page 38: Askep Hernia

5/7/2018 Askep Hernia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-559abcbed464e 38/40

 

 BAB V

PENUTUP

Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada klien Tn. J selama dua hari mulai

dari tanggal 09 Februari 2010 sampai dengan 10 Februari 2010 diruang Soka RSUD Tarakan

Jakarta, maka penulis dapat menarik kesimpulan berdasarkan pembahasan dari pengkajian

sampai evaluasi.

A.  Kesimpulan

Pada tahap pengkajian ada beberapa hal yang menjadi kesenjangan antara teori dan

kasus yaitu tidak dilakukannya pemeriksaan sinar-X abdomen. Penegakkan diagnosa

medis berdasarka gejala klinis yang terjadi pada Tn. J. Tanda dan gejala serta pengobatan

yang didapat Tn. J sesuai dengan teosi.

Pada kasus Tn. J diagnosa keperawatan teori yang tidak muncul pada kasus yaitu

resiko defisit volume cairan berhubungan dengan muntah pra operasi, pembatasan pasca

operasi (puasa), Resiko perdarahan berhubungan dengan luka insisi pembedahan, kurang

 pengetahuan tentang penyakit hernia berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi

tentang hernia. Sedangkan diagnosa keperawatan yang muncul dari teori yaitu nyeri akut

  berhubungan dengan diskontuinitas jaringan akibat pembedahan, resiko infeksi

  berhubungan dengan masuknya mikroorganisme sekunder terhadap luka post operasi,

dan keterbatasan akktivitas bberhubungan efek sekunder terhadap luka post operasi.

Pada kasus Tn. J penulis menetapkan masalah keperawatan yaitu nyeri akut

  berhubungan dengan diskontuinitas jaringan akibat pembedahan. Penetapan rencana

keperawatan sesuai dengan teori.

Pada pelaksanaan tindakan keperawatan, penulis menemui kesulitan dalam

melakukan tindakan karena keterbatasan waktu yaitu hanya kurang lebih 8 jam per hari

saja, tetapi penulis mengatasi hal itu dengan bekerja sama dengan perawat ruangan untuk 

melanjutkan rencana tindakan.

Pada tahap evaluasi 1 diagnosa teratasi dan 2 diagnosa teratasi sebagian, tindakan

keperawatan dilanjutkan oleh klien dirumah.

Page 39: Askep Hernia

5/7/2018 Askep Hernia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-559abcbed464e 39/40

 

 B.  Saran

Adapun saran yang penulis sampaikan untuk rumah sakit, perawat ruangan, serta

mahasiswa/ i adalah sebagai berikut:

1.  Untuk rumah sakit

Supaya mempertahankan serta dapat lebih meningkatkan pelayanan rumah

sakit sehingga terwujud rumah sakit berstandar internasional.

2.  Untuk perawat ruangan

a.  Untuk dapat memaksimalkan perannya sebagai perawat profesional;

 b.  Mempertahankan serta meningkatkan asuhan keperawatan yang berkualitas

diruangan.

3.  Untuk mahasiswa/ i

a.  Untuk dapat lebih meningkatkan serta menetapkan apa yang telah didapatkan di

akademik sesuai SOAP yang ada;

 b.  Harus lebih banyak bertanya apabila kurang mengerti sebelum melakuakn

tindakan agar terhindar dari kesalahan.

Page 40: Askep Hernia

5/7/2018 Askep Hernia - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-559abcbed464e 40/40

 

 DAFTAR PUSTAKA

Doengoes, Marilynn. E, dkk. (1999). Rencana asuhan keperawatan: pedoman untuk 

  perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien. Alih bahasa: I Made Kariasa

dan Ni Made Sumarwati. Jakarta: EGC.

Juraidi, Purnawan, dkk. (2000). Kapita selekta kedokteran, jilid 2, edisi 3. Jakarta: EGC.

Long, Barbara. C. (1996).   Perawatan medikal bedah, buku 2. Alih bahasa: YIAPK 

Padjajaran. Bandung: YIAPK Padjajaran.

Oswari, E. (2000). Bedah dan perawatannya. Jakarta: FKUI.

Sjamsuhidajat, R dan Jong, Wim de. (2004). Buku ajar ilmu bedah, edisi 2. Jakarta: EGC.

Pinrang, Ruslan. (2009).   Asuhan keperawatan klien dengan hernia.www.ruslanpinrang.blogspot.com. Diambil tanggal 04 Februari 2010.

Indah. (2008).  Askep hernia. http://indahnursing.blogspot.com. Diambil tanggal 04 Februari2010.