askep endokrin

31
AB I PENDAHULUAN Endokrin merupakan kelenjar yang mengirimkan hasil sekresinya langsung kedalam darah yang beredar dalam jaringan kelenjar tanpa melewati uuktus atau : saluran dan hasil sekresinya disebut dengan hormon. Sistem endokrin mempunyai fungsi dan pembagian-pembagian kelenjar dalam tubuh diantaranya kelenjar hipofise, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar timus, kelenjar suprarenal, kelenjar pankreatika dan kelenjar kelamin.

Upload: roby4

Post on 24-Dec-2015

47 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Roby Pandu

TRANSCRIPT

Page 1: askep endokrin

AB I

PENDAHULUAN

Endokrin merupakan kelenjar yang mengirimkan hasil sekresinya langsung kedalam

darah yang beredar dalam jaringan kelenjar tanpa melewati uuktus atau : saluran dan hasil

sekresinya disebut dengan hormon.

Sistem endokrin mempunyai fungsi dan pembagian-pembagian kelenjar dalam tubuh

diantaranya kelenjar hipofise, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar timus, kelenjar

suprarenal, kelenjar pankreatika dan kelenjar kelamin.

Page 2: askep endokrin

SISTEM ENDOKRIN

A.    SISTEM ENDOKRIN

Kelenjar yang mengirimkan hasil sekresinya langsung kedalam darah yang

beredar dalam jaringan kelenjar tanpa melewati duktus atau saluran dan hasil

sekresinya disebut hormon.                                                                     

B.     FUNGSI

1.      Menghasilkan hormon-hormon.

2.      Mengontrol aktifitas kelenjar tubub.

3.      Merangsang aktifitas kelenjar tubuh.

4.      Merangsang pertumbuhan jaringan.

5.      Mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan absorpsi glukosa pada usus halus.

6.      Mempengaruhi metabolisme lemak, protein, hidrat arang, vitamin, mineral,air.

C.    PEMBAGIAN DALAM            TUBUH                    

1.      Kelenjar Hipofise                   

2.      Kelenjar Tiroid

3.      Kelenjar Paratiroid

4.      Kelenjar Timus

5.      Kelenjai Saprarenalis / Adrenal kelenjar yang letaknya di atas ginjal.

6.      Kelenjar Pankreatika merupakan penghasil hormon (endokrin) dan esokrin.

7.      Kelenjar Kelamin

8.       

 Endokrin sekresinya / cairannya masuk ke pembuluh darah.

Eksokrin bernpf mukus yang masuk ke duktus / saluran yang dikeluarkan oleh

Pankreas:  Alpa       :

Baa         : Insulin

Teha        : Somastesiastin, gastin

Page 3: askep endokrin

1.      KELENJAR HIPOFISE

         Terletak di dasar tengkorak

         Memegang peranan penting dalam sekresi hormon / kelenjar pemimpin.

Terdiri dari 2 lobus

1.      Adenohipofise (lobus anterior)

2.      Neurohipofise (lobus posterior)

 Adenohipofise

Menghasilkan sejumlah hormon yang bekerja sebagai pengendali produksi dari semua organ

endokrin yang lain.

a.       Hormon somatotropik, mengendalikan pertumbuhan tubuh.

b.      Hormon tirotropik, mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid dalam

menghasilkan hormon tiroksin.

c.       Hormon adrenokortikotropik (ACTH)

d.      Hormon  gonadotropik berasal  dari Follicle Stimulating Hormone (FSH) rnerangsang folikel

degraf.

e.       Luteinizing Hormone (LH) Mengendalikan sekresi estrogen dan progesteron.

Neurohipoiise

Mengeluarkan. hormon:

a.   Hormon antidiuretik (ADH)

b.   Hormon oksitosin

-    Merangsang dan menguatkan kontraksi uterus sewaktu melahirkan dan pengeluaran ASI.

2.      KELENJAR TIROID

•          Terdin dari 2 buah lobus, terletak di sebelah kanan dari trakea.

•          Merupakan kelenjar yang terdapat didalam leher bagian depan bawah

meleka pada dinding laring.

•          Hormon yang dihasilkan Hormon tiroksin

Fungsi:

Page 4: askep endokrin

1.      Bekerja sebagai perangsang proses oksidasi

2.      Mengarur penggunaan oksidasi

3.      Mengaiur pengeluaran karbondioksida

4.      Metabolik dalam hal pengaturan susunan kimia dalam jaringan

5.      Pada anak  mempengaruhi perkembangan fisik dan mental

Hipofungsi           : Menyebabkan penyakit kreatinisme dan penyakit miksedema

Hiperfungsi          : Menyebabkan penyakit eksotalgoiter

3.      KELENJAR PARATIROID

•         Terletak di setiap sisi kelenjar tiroid yang terletak di dalam leher.

•         Terdiri dari 4 buah kelenjar yang berpasangan.

•         Horroou yang dihasilkan Hormon para tiroksin                      

Fungsi:

1.       Mengatur  metabolisme fospor.

2.       Mengatur  kadar kalsium darah

Hipofungsi  Hipeparatiroidisme

Menyebabkan tetani

Hiperfungsi ? Hiperparatiroidisme

Menyebabkan kelainan, seperti : kelemahan pada otot-otot, sakit pada tulang kadar kalsium dalam

darah meningkat begitu juga dalam urine, dekolsifikasi (pembentukan tulang jadi menurun) dan

deformitas (kelainan bentuk tulang), patah tulang spontan.

Page 5: askep endokrin

4.      KELENJAR TIMUS

•          Terletak di dalam mediastinum (sekat tengah, dada, bagian tengah rongga

dada yang memisahkan selaput dada parietal kanan dari selaput dada

parietal kiri) di belakang os. Sternum (tulang dada).

•          Kelenjar ini hanya dijumpai pada anak-anak dibawah 18 tahun.

•          Terletak di toraks, warnanya kemerah-merahan.

•          Terdiri dari 2 lobus.

•          Pada BBL berat ± 10 gr, pada remaja 30 - 40 gr.

Fungsi:

1.       Mengaktifkan pertumbuhan badan.

2.       Mengurangi aktifitas kelenjar kelamin

5.      KELENJAR ADRENAL

•          Terletak pada bagian atas dari ginjal kiri dan kahan.

•          Terbagi menjadi 2 bagian   

1.      Bagian   korteks   yang   berwama   kekuningan   yang   menghasilkan

hidrokortison, aldosteron, kortikosteron.                 

2.      Bagian medula yang menghasilkan adrenalin (epirefrin) dipakai urituk

karbohidrat dan menaikkan tekanan darah metabolisme karbohidrat

menghasilkan enzim, dan non adrenalin (non epineprin)

Adrenalin   Membantu metabolisme karbohidrat dengan jalan menambah pengeluaran glukosa dari hati.

Noradrenalin  Menaikan tekanan darah dengan jalan merangsang serabut otot didalam dinding pembuluh darah

untuk berkontraksi.

Fungsi:

1.      Kelenjar adrenal bagian korteks

•          Mengatur keseimbangan air, elektrolit dan garam-garam.

•           Mengatur / mempengaruhi metabolisme  lemak, hidrat arang dan protein.

Page 6: askep endokrin

•           Mempengaruhiaktifitasjaringanlimfoid.

2.      Kelenjar adrenal bagian medula

        Vasokontriksi pembuluh darah perifer

        Relaksasi bronkus

        Kontraksi selaput lendir dan arteriol pada kulit sehingga berguna untuk mengurangi perdarahan.

Hipofungsi      : Menyebabkan penyakit Addison  Pasien menjadi kurus dan nampak sakit paling lemah, ginjal

gagal menyimpan natrium dalam jumlah yang banyak.

Hiperfungsi          : Keiainan-kelainan   yang   timbul   mirip   dengan   tumor suprarenal     bagian     korteks,    

terjadinya     gangguan pertumbuhan seks sekunder.

6.      KELENJAR PANKREATIKA

         Terletak pada belakang lambing di depan vertebrate, lumbalis I dan II.

         Terdiri dari sel-sel alpa dan beta.                                  

         Sel alpa menghasilkan hormon glukagon

         Sel beta menghasilkan hormon insulin

Fungsi Insulin:

1.       Mengendalikan kadar glukosa dan bila digunakan sebagai pengobatan.

2.       Memperbaiki    kemampuan    sel    tubuh    untuk    mengobservasi    dan

menggunakan glukosa dan lemak.

7.      KELENJAR KELAMIN

1.      Kelenjar Testika

Terdapat pada pria terletax pada skrotum

Menghasilkan hormon testosteron

         Fungsi :  

        Menentukan sifat kejantanan (misal  : jenggot, kumis,

 jakun dll)

Page 7: askep endokrin

        Menghasilkan sel mani (spermatozoid)

        Mengontrol pekerjaan seks sekunder pria

2.      Kelenjar ovarika

         Terdapat pada wanita, terletak pada ovarium di samping kiri dan kanan

uterus

         Menghasilkan hormon progesterontian estrogen

         Fungsi:

        Mempengaruhi pekerjaan uterus

        Memberikan sifat kewanitaan (misal : Pinggul yang besar, bahu sempit, dll)

suhan Keperawatan Sistem Endokrin, Askep Sistem Endokrin, ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN : DIABETES MELLITUS, Diabetes mellitus adalah penyakit kronik yang sering terjadi pada orang dewasa. Walaupun demikian sangat bergantung pada jenis diabetes dan usia klien, keduanya memerlukan asuhan keperawatan yang beragam.Penyakit ini ditandai dengan hiperglikemia yang tidak adekuat disebabkan oleh defisiensi insulin yang relatif atau menetap. Penyakit ini adalah jenis penyakit yang sering terjadi, walaupun demikian tidak jelas penyebabnya. Klien dengan diabetes mellitus akan mengalami perobahan sepanjang hidupnya dalam pola hidup dan status kesehatan. Asuhan keperawatan diberikan di tatanan pelayanan terhadap diagnosa penyakit serta penanganan komplikasi. Peran utama perawat adalah sebagai edukator baik di rumah sakit maupun dimasyarakat.Diabetes mellitus ditandai dengan adanya intoleransi glucose. Penyakit ini terjadi akibat ketidakseimbangan antara supply insulin dan kebutuhan insulin.DM dapat terjadi akibat tidak terpenuhinya insulin sesuai kebutuhan atau insulin yang diproduksi tidak efektif sehingga terjadi tingginya kadar glucosa darah. DM juga menyebabkan gangguan metabolisma protein dan lemak. DM berhubungan dengan microvascular, macrovascular, dan neuropathy.Ada dua jenis utama DM :Insulin-dependent diabetes mellitus (IDDM/type I).Non-insulin-dependent diabetes mellitus (NIDDM/type II).Insiden :AS : 85-90% menderita NIDDM.DM dapat menimbulkan kecacatan yang permanen :kebutaan pada orang dewasa.gagal ginjal (AS : 25% pasien dialisa menderita DM).50-70% amputasi non traumatic.meningkatnya risiko penyakit jantung koroner dan stroke.

Page 8: askep endokrin

Klien dengan DM adalah dua kali akan berisiko penyakit jantung koroner dan tiga kali berisiko stroke.Etiologi :IDDM :Sering terjadi pada usia sebelum 30 tahun. Biasa juga disebut Juvenile dibetes, yang gangguan ini ditandai dengan adanya hiperglikemia (meningkatkatnya kadar gula darah).Faktor genetik dan lingkungan merupakan faktor pencetus IDDM. Oleh karena itu insiden lebih tinggi atau adanya infeksi virus (dari lingkungan) , sehingga pengaruh lingkungan dipercaya mempunyai peran dalam terjadinya DM. Klien yang memiliki faktor predisposisi, infeksi virus dan mikro organisma, misalnya coxsackievirus B dan streptococcus = faktor etiologi.Virus /mikro organisma akan menyerang pulau2 langerhans pankreas, yang membuat kehilangan produksi insulin. Dapat pula akibat responm auto immune, dimana antibodi sendiri akan menyerang sel beta pankreas.Faktor herediter, juga dipercaya memainkan peran munculnya penyakit ini.NIDDMVirus dan human leucocyte antigen tidak nampak memainkan peran terjadinya NIDDM.Faktor herediter memainkan peran yang sangat besar.Riset melaporkan bahwa obesitas salah satu faktor determinan terjadinya NIDDM sekitar 80% klien NIDDM adalah kegemukan (20% diatas BB ideal).Overweight membutuhkan banyak insulin untuk metabolisma. Terjadinya hiperglikemia disaat pankreas tidak cukup menghasilkan insulin sesuai kebutuhan tubuh atau saat jumlah reseptor insulin menurun atau mengalami gangguan (sering terjadi pada orang kegemukan).Meningkatnya usia merupakan faktor ririko yang menyebabkan pankreas menjadi lebih berkurang .Faktor risiko :Klien dengan riwayat keluarga menderita DM adalah risiko yang besar, terutama IDDM.Pencegahan utama NIDDM adalah mempertahankan BB ideal. Pencegahan sekunder berupa program penurunan BB, olah raga, dan diet.Oleh karena DM tidak selalu dapat dicegah, maka sebaiknya sudah dapat dideteksi pada tahap awal. Tanda-tanda/gejala yang ditemukan adalah :kegemukan.perasaan haus yang berlebihan, lapar, diuresis, dan kehilangan BB.bayi lahir lebih dari normal.memiliki riwayat keluarga DM.Usia diatas 40 tahun.Bila ditemukan peningkatan gula darah.Pathofisologis :IDDMBerhubungan dengan inflamasi pada pulau2 langerhans pankreas dan juga merupakan respon autoimmune.Infeksi coxsackievirus B diketahui sabagai perasang respon autoimmune, walaupun berbagai faktor etiologi dapat terjadi. Setelah infeksi virus, maka sel beta akan membentuk antigen. Antigen pada sel beta sekitar 85% adalah IDDM.Pemecahan lemak dan protein akan menimbulkan ketosis, dimana akan terjadi akumulasi ketone bodies yang diproduksi selama oksidasi asam lemak.Manifestasi IDDM

Page 9: askep endokrin

IDDm -à kekurangan insulin untuk mengangkut glukosa melalui membran sel kedalam sel. Molekul glukosa berkumpul dalam aliran darah, menyebabkan hiperglikemia. Hiperglikemia menyebabkan serum hyperosmolality, menyebabkan cairan dari intraselular kedalam sirkulasi. Meningkatnya volume darah akan meningkatnya pula aliran darah ginjal, dan hiperglikemia akan mempengaruhi terjadinya diuresis osmotik, sehingga output urin akan meningkat(polyuria). Disaat kadar glukosa darah melebihi ambang ginjal terhadap glucosa(biasanya 80 mg/dL-à glucosa akan dieksresi kedalam urine (glucosuria). Penurunan volume intraselular dan meningkatnya urin output menyebabkan terjadinya dehidrasi. Mulut menjadi kering dan sensor haus teraktivasi, menyebabkan seseorang minum banyak (polydipsia).Oleh karena glukosa tidak dapat masuk kedalam sel tanpa insulin, produksi energi akan menurun. Penurunan energi akan menstimulasi ras lapar, dan seseorang makan lebih banyak(polyphagia). Walaupun terjadi peningkatan intake makan, seseorang akan kehilangan berat badan akibat tubuh kehilangan cairan dan pemecahan ptotein dan lemak sebagai upaya menyediakan sumber2 energi , sehingga terjadi malaise dan fatigue yang berhubungan dengan penurunan energi.Gangguan penglihatan akan terjadi sebagai akibat pengaruh osmotik yang menyebabkan pembengkakan lensa dari mata.Dengan demikian manifestasi klasik IDDM adalah polyuria, polydipsia, dan polyphagia, yang diikuti penurunan berat badan, malaise, dan fatigue. Manifestasinya dapat berentang dari yang ringan sampai yang berat yang sangat bergantung pada tingkat kekurangan insulin.Diabetes Ketoacidosis (DKA).IDDM yang tidak diobati akan terjadi defisit insulin menyebabkan simpanan lemak dipecahkan, yang menghasilkan hiperglikemia dan mobilisasi asam lemak dengan akibat terjadinya ketosis(keto diproduksi oleh hati).àakan menyebabkan metabolik asidosis yang disebutDiabetic Ketoacidosis (DKA).Pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan terjadinya DKA :kadar glucosa darah > 300 mg/dL.Plasma pH <>Plasma bicarbonate <>Adanya ketone dalam serum.adanya urine keton dan glucosa dalam urine.kadar natrium serum, kalium, danm klorida tidak normal.Tekanan pada sistem saraf pusat akibat akumulasi ketone yang menyebabkan asidosis dapat menyebabkan kematian.. Pengobatan ditujukan untuk menurunkan hiperglikemia, mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit, mengembalikan pH darah normal. Biasanya diberikan pengobatan cairan intravena dan insulin.NIDDMBiasanya terjadi pada berbagai usia, tetapi sering pada usia diatas 35 tahun. Herediter memegang peranan terjadinya NIDDM. Faktor risiko lainnya terjadinya NIDDM pada orang yang kegemukan, pertambahan usia, anggota dari etnik yang berisiko tinggiWalaupun secara nyata penyebab NIDDM tidak diketahui, tetapi pada umumnya menunjukkan bahwa akibat terbatasnya respon sel beta terhadap kejadian hiperglikemia, resistensi insulin perifer, abnormal insulin reseptor. Apabila produk insulin mencukupi akan mencegah adanya pemecahan lemak sehingga tidak terjadi ketosis.

Page 10: askep endokrin

NIDDM ditandai dengan diabetes yang nonketosis. Jumlah insulin yang tersedia tidak mencukupi untuk menurunkan kadar gula darah melalui pengambilan glukosa dari sel otot dan lemak.Ada dua kelompok NIDDM yang diklasifikasi sebagai adanya kegemukan dan tidak terjadi kegemukan.Pada umumnya penderita NIDDM mengalami overweight.Kegemukan akan meningkatkan kebutuhan glukose, dimana terjadi ketidakmampuan insulin merespon peningkatan kadar glukose.Manifestasi dari NIDDM :Pasien NIDDM mempunyai manifestasi klinik secara perlahan-lahan dan sering tidak disadari bahwa penyakit telah terjadi. Hiperglikemia biasanya tidak seberat IDDM, tetapi gejala-gejala sama, terutama polyuria dan polydipsia. Polyphagia sering tidak tampak, dan kehilangan berat badan tidak selalu ada. Akibat hiperglikemia : kekaburan penglihatan, fatigue, paresthesia, dan infeksi kulit.Jika insulin berkurang, terutama stres fisik dan stes emosi, individu NIDDM dapat mengalami KDA.Komplikasi Diabetes Mellitus :Diabetes mellitus bila tidak ditangani dengan baik akan menyebabkan komplikasi pada berbagai organ tubuh seperti mata, ginjal, jantung, pembuluh darah kaki, saraf, dll.Komplikasi berupa gangguan pembuluh darah (angiopatik diabetik).Mikrovaskular : Ginjal dan mata.Makrovaskular : Jantung koroner, pembuluh darah kaki, pembuluh darah otak.Neuropati : Mikro dan makrovaskular.Mudah timbul infeksi.Diagnostik test ;Glukosa darah.gula darah puasa: Puasa tidak makan selama 4 jam, tetapi cairan tetap. Jangan diperiksa pada klien yang infus glukosa. Rata2 untuk orang dewasa : 110 mg/100 mL.Postprandial blood sugar : Di test setelah makan. Kadang2 dipertimbangkan diberikan sejumlah makanan tewrtentu.Self monitoring device for blood sugar.Glucose toilerance test ; Klien membutuhkan normal diet daslam beberapa hari sebelum test dilakukan.Medical ManagementBagaimana klien dapat mengontrol pengeaturan gula datah.Untuk mengontrol, ada 3 faktor yang harus berinteraksi :Diet.Insulin atau oral mendication untuk menurunkan gula darah.Exercise.Pemberian diet :55 – 60 % KH.30 % lemak.12 – 20 % protein.Pengobatan :Oral hypoglycemic agents. : Menurunkan gula darah karena menstimulasi pankreas terutama sel beta untuk melepaskan insulin.

Page 11: askep endokrin

Pengobatan oral :- Diatas usia 40 tahun.- Tidak riweayat ketosis.- Tidak hamil.- Hiperglikemia ringan/sedang.Insulin therapy :Semua klien dengan IDDM harus di suntuk insulin setiap hari, tetapi NIDDM tidak harus dengan insulin tetapi cukup dengan diet, exercise dan oral hypoglycemic agents.Insulin akan menurunkan kadar glukosa dalam darah, karena :Meningkatkan transportasi glukosa kedalam sel.Menghambat konversi glycogen dan asam amino menjadi glukosa.Beberapa jenis insulin dengan kecepatan kerja :Rapid-acting.Intermediate-acting.Long-acting.Walaupun demikian, pada umumnya memiliki sifat kerja yang sama yaitu menurunkan kadar gula darah. Tetapi berbeda dalam hal onset, peak, duration terhadap penurunan glukosa.Absorpsi insulin lebih cepat pada penyuntikan di area abdomen, dan reaksinya cepat. Penyuntikan pada lengan, tungkai dan bokong-àrendah absorpsinya dan reaksi lama..Komplikasi pemberian insulin :1. Hypoglycemia : gangguan kesadaran, takikardia, diaporesis. Gula darah dibawah 60 mg/100mL.2. Hypertrophy jaringan atau atrophy: Jaringa yang mengalami hypertrophy (lipohypertrophy) dimana jaringan tempat penyuntikan mengalami penebalan. Jaringan yang mengalami atrophy (lipoatrophy), dimana jaringan kehilangan lemak bawah kulit pada area injeksi.3. Erratic insulin action: Klien berespon terhadap insulin dimana ditandai terjadinya hypoglycemia diikuti dengan hyperglycemia.4. Alergi insulin : Pada klien yang sensitif pada insulin3. Surgical managementBiasanya dilakukan tranplantasi pankreas. Biasanya dilakukan pada klien IDDM. Pankreas yang baru dihubungkan dengan arteri/vena iliaka. Tetapi sekresi exocrine disalurkan kedalam kandung kemih dan tidak dapat diabsorpsi.ASUHAN KEPERAWATAN1. Penurunan volume cairan R/T diuresis osmotik akibat hyperglycemia/excessive gastric losses : diare, vomiting/pembatasan intake : nausea, confusion.Data pendukung :- Peningkatan urin output- Kelemahan, haus, kehilangan berat badanb secara akut.- Kulis kering/membran mukosa, tugor kulit jelek.- Hipotensi, takikardia, capillary refill memanjang.Tujuan :Klien akan mendemosntrasikan hidrasi yang adekuat, ditandai dengan :- Vs dalam batas normal/stabil.- Denyut nadi perifer teraba jelas.- Turgor kulit dan capillary refill baik.- Urin output seimbang.

Page 12: askep endokrin

- Elektrolit dalam batas normal.Tindakan :- Kaji intensitas muntah, dan pengeluaran urin yang berlebihan.Rasional : mengestimasi total volume depletion. Apabila terjadi infeksi akan ditemukan adanya demam dan hipermetabolik yang dapat mengakibatkan peningkatan IWL.- Monitor Vs.Rasional : Hipovolumea dimanifestasikan adanya dipotensi dan takikardia.- Kaji pola pernafasan : Pernafasan kussmaul dan nafas bau aseton.Rasional : Paru2 akan mengeluarkan asam karbonat sebagai akibat alkalosis respiratik (ketoacidosis). Nafas bau aseton sebagai akibat pemecahan asam acetoacetic dan penanganan ketosis.- Kaji RR dan kualitasnya. Amati penggunaan otot asesoris, apnea, dan adanya sianosis.Rasional : Penanganan hiperglikemia dan asidosis akan menyebabkan RR dan pola nafas mendekati normal. Tetapi peningkatan beban kerja pernafasan akan menunjukkan pernafasan dangkal dan cepat, adanya sianosis.- Kaji temperatur ,dan warna kulit.Rasional : Akibat demam dan diaphoresis karena proses infeksi akan menunjukkan peningkatan suhu tubuh, kulit nampak kemerahan. Bila kulit kering sebagai akibat dehidrasi.- Kaji nadi perifer, capillary refill, turgor kulit, dan membran mukosa.Rasional : sebagai indikasi tingkat hydrasi/aduasi volume sirkulasi.- Monitor I & O. Catat BD urin.Rasional : memperkirakan kebutuhan cairan tubuh, kerja ginjal dan efektifitas pengobatan.- Timbang berat badan.Rasional : Penurunan berat badan sebagai akibat pengeluaran caran yang berlebihan.- Pertahankan asupan cairan 2500/hari/dalam batas toleransi jantung.Rasional : Mempertahankan hidrasi/volume sirkulasi.- Ciptakan lingkungan yang nyamanRasional : Hindari klien dari kepanasan guna mencegah pengeluaran cairan yang berlebihan ( IWL).- Kaji kemungkinan adanya nausea, nyeri abdomen, muntah .Rasional : Penurunan cairan dan elektrolit akan menyebabkan gangguan motilitas pencernaan yang menyebabkan muntah.- Observasi kemungkinan adanya perubahan tingkat kesadaran.Rasional : Perobahan status mental klien sebagai akibat peningkatan atau penurunan kadar glukosa, gangguan elektrolit, acidosis, penurunan perfusi serebral, atau hipoksia.- Observasi kemungkinan adanya fatigue, crackles, edema, peningkatan berat badan.Rasional : Overload cairan dan adanya CHF.- Pemberian cairan normal saline dapat atau tanpa dextrose.Rasional : jenis dan jumlah cairan yang diperlukan bergantung dari tingkat kehilangan cairan dan respon klien.- Pasang urin bag/kateter.Rasional : memfasilitasi pengukuran output urin secara akurat( pemasangan dilakukan terutama pada klien yang mengalami neurogenic bladder (retensi urin/inkontinen).- Monitor pemeriksaan laboratorium, misalnya hematokrit.

Page 13: askep endokrin

Rasional : hasil peemriksaan akan menunjukkan tingkat hidrasi. Bila terjadi peningkatan menunjukkan gangguan pada diuresis osmotik.- Monitor BUNRasional : Peningkatan BUN menunjukkan pemecahan sel akibat dehidrasi atau petunjuk adanya gagal ginjal.- Monitor kalium.Rasional : hiperkalemia terjadi sebagai respon asidosis. Tetapi bila kehilangan kalium melalui urin maka akan terjadi penurunan kalium dalam tubuh.- Berikan bikarbonat bila pH kurang dari 7.0.Rasional : koreksi asidosis.2. Nurtisi kurang dari kebutuhan tubuh R/T defisiensi insulin/penurunan intake oral :anoreksia, nausea, abdominal pain, dangguan kesadaran/ Hipermetabolik akibat pelepasan hormon stress : epnineprin, cortisol, dan GH atau karena proses infeksi.Data pendukung :- Intake makanan tidak adekuat.- Kehilangan nafsu makan.- Berat badan menurun.- Kelemahan/fatigue.- Tonus otot jelek.- Diare.Tujuan :Klien akan mengkonsumsi secara tepat jumlah kebutuhan kalori/nutrisi yang diprogramkan., ditandai :- Peningkatan berat badan seimbang.- Pemeriksaan albumin dan globulin dalam batas normal.- Turgor kulit baik.- mengkonsumsi makanan sesuai program.Tindakan :- Timbang berat badan.Rasional : Penurunan berat badan menunjukkan tidak adekuatnya nutrisi klien.- Auskultasi bowel sound.Rasional Hiperglikemia, dan ketidak seimbangan cairan dan elektrolit menyebabkan penurunan motilitas usus. Apabila penurunan motilitas usus berlangsung lama sebagai akibat neuropati saraf otonom yang berhubungan dengan sistem percernaan.- Berikan makanan lunak/cair.Rasional : Pemberian makanan oral dan lunak bertujuan untuk merestorasi fungsi usus dan diberikan pada klien dengan tingkat kesadaran baik.- Libatkan SO dalam menyusun rencana diet klien.Rasional : Informasi yang adekuat terhadap SO akan meningkatkan pemahamannya terhadap diet klien dan dapat berpartisipasi dalam program diet klien.- Observasi tanda hipoglikemia misalnya : penurunan tingkat kesadaran, permukaan teraba dingin, denyut nadi cepat, lapar, kecemasan, nyeri kepala.Rasional : metabolisma KH akan menurunkan kadar glukosa, dan bila saat itu diberikan insulin akan meyebabkan hipoglikemia.- Ajarkan klien untuk melakukan self monitoring glukosa (fingerstick glucose testing).

Page 14: askep endokrin

Rasional : Analisis serum glukosa lebih akurat dibanding dengan monitoring gula urin. Pemahaman klien dalam melakukan self monitoring akan mendorong kesadaran klien untuk mengatur dietnya.- Berikan insulin.Rasional : akan mempercepat pengangkutan glukosa kedalam sel.- Konsultasi dengan dietitian.Rasional : Memperkirakan tingkat kebutuhan diet klien.3. Risiko infeksi R/T Penurunan fungsi lekosit/gangguan sirkulasi.Tujuan :Klien akan mempertahankan integritas tubuh tetap utuh dan terhindar dari infeksi, ditandai :1. Tidak ada tanda-tanda infeksi.2. Tidak ada luka.3. Tidak ditemukan adanya perubahan warna kulit.Tindakan :- Observasi tanda2 infeksi/inflamasi (demam, kemerahan kulit, cairan luka, dahak purulen, urin kabur).Rasional : Kemerahan, edema, luka, drainase cairan dari luka menunjukkan adanya infeksi.- Ajarkan klien untuk mencuci tangan dengan baik, demikian pula dengan staf kesehatan untuk mempertahankan kebersihan tangan pada saat melakukan prosedur.Rasional : Mencegah cross-contamination.- Pertahankan tehnik aseptik terutama saat pemasangan IV.Rasional : Peningkatan glukosa dalam darah merupakan media yang baik untuk perkembangan bakteri.- Ajarkan klien wanita untuk mencuci vulva dari atas kebelakang.Rasional : Membersihkan vulva tanpa gerakan teratur akan memudahkan bakteri masuk ekdalam saluran kemih dan mengakibatkan UTI.- Pertahankan kebersihan kulit, massage area tonjolan, pertahankan kulit kering, seprei kering dan rapih.Rasional : Gangguan sirkulasi perifer dapat terjadi bila menempatkan pasien pada kondisi risiko iritasi kulit.- Auskultasi bunyi nafas.Rasional : Ronchi sebagai indikasi akumulasi sekresi jalan nafas sehubungan adanya peneumonia/bronkhitis ( sebagai akibat DKA). Dapat juga bila terjadi edema paru akibat pemberian IV cairan yang berlebihan/CHF.- Partahankan posisi semo fowler.Rasional : ekspansi paru, menurunkan/mengurangi risiko aspirasi.- Ajarkan klien untuk batuk dan nafas dalam.Rasional : Refleks batuk akan melepaskan sekresi pada dindinmg saluran nafas dan memudahkan pengeluaran sekresi dari jalan nafas.- Bantu klien untuk oral care.Rasional : Mengurangi risiko gangguan/penyakit pada mulut dan gusi.- Dorong klien mengkonsumsi diet secara adekuat dan intake cairan 3000 mL/hari (jika tidak ada kontraindikasi).Rasional : Peningkatan pengeluaran urin akan mencegah stasis dan mempertahankan pH urin yang dapat mencegah terjadinya perkembangan bakteri.- Antibiotika bila ada indikasi.

Page 15: askep endokrin

Endokrin adalah jaringan kelenjar yang tidak memiliki saluran dan struktur lain yang mengeluarkan hormon ke dalam aliran darah.

• Differentiated eksokrin, seperti kelenjar keringat, yang mengeluarkan melalui saluran ke permukaan epitel.

• Kelenjar dari sistem endokrin meliputi tiroid dan paratiroid, hipofisis, pankreas, kelenjar adrenal, dan gonad. Kelenjar pineal juga dianggap sebagai kelenjar endokrin karena kekurangan saluran, meskipun fungsi yang tepat yang tidak diketahui. Kelenjar thymus, pernah dianggap sebagai kelenjar endokrin, kini digolongkan dengan sistem getah bening.

• Sistem endokrin dengan sistem saraf bersama-sama, mengatur fungsi tubuh yang penting, termasuk pertumbuhan dan perkembangan jaringan tubuh, reproduksi, produksi energi, metabolisme dan kemampuan untuk beradaptasi dengan stres.

Kelenjar Hipofisis (master kelenjar sistem endokrin)

• Struktur Bundar, terletak pada aspek inferior otak dan berhubungan dengan hipotalamus.

• Ini dibagi menjadi anterior, lobus intermediated dan posterior.

I. anterior lobus :

- Pertumbuhan hormon (GH),

- Folikel Stimulating-hormon (FSH),

- Luteinizing hormone (LH),

- Prolaktin,

- Adrenocorticotropic hormone (ACTH),

Page 16: askep endokrin

- Stimulasi tiroid hormon (TSH).

II. Lobus posterior mengeluarkan:

• Vasopresin (Antidiuretik hormon ADH),

• Oksitosin.

Kelenjar tiroid

• Organ berbentuk kupu-kupu yang terletak di anterior leher bagian bawah ke trakea. itu terdiri dari dua lobus lateral dihubungkan oleh isthmus suatu.

- Tiroksin T4,

- Triidothyronine T3.

- Calcitonin

Kelenjar paratiroid: rahasia (PTH)

Kelenjar adrenal

Ada dua kelenjar adrenal pada manusia, masing-masing melekat pada bagian atas ginjal. itu terdiri dari:

• Medulla di pusat yang mensekresikan epinefrin (adrenalin).

Page 17: askep endokrin

• adrenal Cortex yang mengeluarkan tiga jenis hormon steroid;

1. Aldosteron

2. Hidrokortison

3. Hormon seks

Pankreas

terletak di perut bagian atas, memiliki :

• eksokrin (enzim pencernaan), seperti amilase, tripsin, lipase

• kelenjar endokrin, terdiri dari pulau langerhans dari, yang disusun oleh alpha, delta dan sel delta.

1. Sel mensekresikan insulin

2. Alpha rahasia glikogen

3. Delta sel mensekresikan somatosatatin

Testis dan ovarium

• Yang mensekresikan testosteron dan estrogen

Riwayat kesehatan

Perawatan harus mengingat terhadap

Komponen endokrin

• Sistem berfungsi interdependently dengan satu sama lain dan dengan organ-organ tubuh lainnya

• Oleh karena itu, penilaian diperlukan pendekatan holistik.

• Masalah endokrin dapat mengubah gaya hidup misalnya klien DM, sindrom Cushing

Gejala yang akan timbul

• Kelemahan umum, perasaan tidak baik, lesu, otot berkedut, mati rasa atau kesemutan di kedua lengan dan kaki

• Appetite meningkat atau menurun dan penurunan berat badan.

Page 18: askep endokrin

• Perubahan perilaku normal seperti perubahan suasana hati atau kegugupan. Dan memori dan perhatian dari hasil hipo / hiper prathyroidism atau hipotiroidisme

• Meningkatkan jumlah urin, merasa haus yang luar biasa pada saat itu (poliuria, polidipsia) hasil dari diabetes mellitus atau insipidis

• Catatan perubahan pada kulit seperti jerawat, kenaikan / penurunan oiliness atau kekeringan atau perubahan warna.

• Kedinginan atau panas

• Peningkatan ukuran tangan atau kaki

• Kuku kuku tampaknya rapuh

• Distribusi rambut tubuh, mengubah suara atau masalah visual

• Konstipasi atau diare

Sejarah masa lalu

• Terapi dapat menyebabkan atrofi kelenjar endokrin dan disfungsi.

• Ensefalitis atau meningitis

• Tahap Pertumbuhan dan perkembangan

• Masalah endokrin

Riwayat keluarga

• Jika anggota keluarga memiliki (DM, Penyakit tiroid, HTN, lemak darah Elevated)

Penilaian fisik

Peralatan

• Tape pengukuran

• Skala

• Stetoskop

• Kaca air

Teknik

Page 19: askep endokrin

• Inspeksi – Palpasi-Auskultasi

Penilaian struktur tubuh yang terkait

• Tanda-tanda vital, tinggi dan berat badan

• Penampilan umum

• Kulit, rambut, dan kuku

• Dada

• Ekstremitas

• Genitalia

Penilaian terhadap Thyroid Gland

Palpasi tiroid

Biasanya Anda tidak akan mampu untuk meraba tiroid klien, tetapi dapat merasakan tanah genting (pusat koneksi porsi dua lobus tiroid).

• Anda mungkin, bagaimanapun, melihat atau merasakan tiroid normal pada klien dengan leher yang sangat tipis.

Page 20: askep endokrin

• Untuk melakukan palpasi tiroid dari depan, menghadapi klien dan menemukan kartilago krikoid dengan bantalan dari telunjuk dan jari tengah

• Minta klien untuk menelan Anda meraba tanah genting tiroid tepat di bawah kartilago krikoid, Menggunakan jari-jari yang sama.

• Untuk meraba anterior lobus kanan menggantikan trakea klien ke kanan dengan tangan kanan

• Pegang sternocleidmastoid harus dengan tangan kiri Anda (menempatkan ujung telunjuk dan jari tengah di belakang otot ibu jari Anda di depan).

• Palpasi untuk posterior dari lobus kanan tiroid antara jari-jari kiri.

• Untuk meraba lobus kiri, gunakan tangan kiri Anda untuk memindahkan tulang rawan tiroid dan tangan kanan untuk meraba

• Untuk teraba tiroid dari belakang pasien.

Auskultasi tiroid

• Jika Anda meraba kelenjar tiroid membesar hal itu merupakan Auskultasi.

• Auskultasi dapat mendeteksi bising sistolik.

Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang tidak memiliki saluran, yang dapat menyalurkan sekresi hormon langsung ke dalam darah. Hormon memberikan efek pada target organ atau jaringan. Beberapa hormon seperti insulin dan tiroksin memiliki banyak organ target. Hormon lain seperti kalsitonin dan beberapa hormon kelenjar pituitari, hanya memiliki organ menargetkan satu atau beberapa.

Page 21: askep endokrin

1. Amina: hormon sederhana adalah variasi dari tirosin asam amino. Kelompok ini mencakup tiroksin dari kelenjar tiroid epinefrin, dan norepinefrin dari medula adrenal

2. Protein: Hormon ini rantai asam amino.Insulin dari pankreas, hormon pertumbuhan dari kelenjar hipofisis anterior, kalsitonin dari kelenjar tiroid semua asam amino yang disebut protein.Rantai pendek peptida. Hormon antidiuretik dan oksitosin yang disintesis oleh hipotalamus, hormon peptida.

3. Steroid: Kolesterol merupakan prekursor hormon steroid, termasuk kortisol dan aldosteron dari korteks adrenal, estrogen dan progesteron ovarium, dan testosteron dari testis.

Fungsi Kelenjar Endokrim

-Merangsang pertumbuhan jaringan-Merangsang aktivitas kelenjar tubuh-Menghasilkan hormon-Mengontrol aktivitas kelenjar tubuh-Mempengaruhi metabolisme lemak, arang hydrat, vitamin, mineral, dan air-Dapat mengatur metabolisme, oksidasi, penyerapan glukosa dapat meningkat pada usus halus

Klasifikasi Hormon

• Hormon pembangun / Hormon pertumbuhan – hormon yang berperan dalam perkembangan dan pertumbuhan. Hormon ini diproduksi oleh kelenjar gonad.• Hormon metabolisme – proses homeostasis glukosa dalam tubuh diatur oleh bermacammacam hormon, contoh glukokortikoid, glukagon, dan katekolamin.• Hormon tropik – yang dihasilkan oleh struktur khusus dalam pengaturan fungsi endokrin kelenjar hipofisis sebagai hormon pertumbuhan merangsang folikel (FSH) pada ovarium dan proses spermatogenesis (LH).• Hormon yang dapatmengatur metabolisme yaitu air dan mineral – kalsitonin dihasilkan oleh kelenjar tiroid untuk mengatur metabolisme kalsium dan fosfor.

Sistem Endkrim Dan Organ

- Hypothalamus/Hipotalamus- Pituitary gland/Kelenjar Hipofisis- The thymus gland/Kelenjar Timus- Thyroid gland/Kelenjar Tiroid- Parathyroid glands/Kelenjar Paratiroid