askep cardio teti (lengkap) infark miocard

50
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tekanan darah jantung dapat dipengaruhi oleh pekerjaan, tempat tinggal, gaya hidup, jenis kelamin dan ras. Penyakit jantung menduduki tempat ke tiga terbesar yang dapat mengakibatkan kematian di Indonesia, dengan penyebab yang berbeda-beda, diantaranya faktor stress, sehingga beban jantung bertambah dan kerja jantung meningkat. Jantung merupakan organ penting yang berfungsi memompakan darah ke seluruh tubuh sehingga tubuh dapat melakukan proses metabolisme yang menghasilkan energi tubuh untuk melakukan berbagai aktivitas. Asuhan keperawatan menunjang peranan penting dalam mengadaptasikan pasien yang mengalami penyakit infark miokard sehingga penulis membuat atau menyusun laporan ini. 1.2. Tujuan Penulisan Tujuan Penulisan adalah sebagai berikut :

Upload: minie-koe

Post on 04-Jan-2016

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Askep Cardio Teti (Lengkap) Infark Miocard

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tekanan darah jantung dapat dipengaruhi oleh pekerjaan, tempat

tinggal, gaya hidup, jenis kelamin dan ras.

Penyakit jantung menduduki tempat ke tiga terbesar yang dapat

mengakibatkan kematian di Indonesia, dengan penyebab yang berbeda-

beda, diantaranya faktor stress, sehingga beban jantung bertambah dan

kerja jantung meningkat.

Jantung merupakan organ penting yang berfungsi memompakan

darah ke seluruh tubuh sehingga tubuh dapat melakukan proses

metabolisme yang menghasilkan energi tubuh untuk melakukan berbagai

aktivitas.

Asuhan keperawatan menunjang peranan penting dalam

mengadaptasikan pasien yang mengalami penyakit infark miokard sehingga

penulis membuat atau menyusun laporan ini.

1.2. Tujuan Penulisan

Tujuan Penulisan adalah sebagai berikut :

a. Mengetahui dan mempelajari tentang asuhan keperawatan pasien

yang mengalami penyakit Miokard Infark

b. Memperoleh pengalaman dalam memberikan asuhan keperawatan

pada pasien yang mengalami penyakit Infark Miokard

1.3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pembahasan dalam makalah ini meliputi tinjauan

teoritis tentang infark miokard dan asuhan keperawatan terhadap pasien Tn.

T dengan infark Miokard

Page 2: Askep Cardio Teti (Lengkap) Infark Miocard

1.4. Metode Penulisan

Metode penulisan yang digunakan dalam penyusunan makalah ini

adalah metode deskriptif yaitu dengan tahapan sebagai berikut : study

literatur, dimana penulis menggunakan buku- buku sumber sebagai bahan

acuan dan study kasus untuk mengaplikasikan proses keperawatan yang

kemudian diterapkan dalam study lapangan sehingga pada akhirnya di dapat

suatu asuhan keperawatan yang tersusun secara sistematis.

1.5. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan makalah ini tersusun sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan yang meliputi latar belakang, maksud dan tujuan,

ruang lingkup pembahasan, metode penulisan, dan sistematika

penulisan

BAB II : Tinjauan teoritis yang meliputi konsep dasar dan asuhan

keperawatan

BAB III : Tinjauan kasus meliputi : pengkajian, perencanaan,

implementasi dan evaluasi

BAB IV : Kesimpulan dan saran

2

Page 3: Askep Cardio Teti (Lengkap) Infark Miocard

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1. Anatomi Fisiologis

Jantung merupakan organ otot yang berbentuk menyerupai jantung

pisang, bagian atasnya tumpul (pangkal jantung) dan di sebut juga basis

kordis.Terletak dalam rongga dada sebelah depan (kavum mediastinum

anterior).

Sebelah kiri bawah dari pertengahan rongga dada, di atas diafragma

dan pangkalnya terdapat di belakang kiri antara costa 5-6 dua jari dibawah

papila mamae, pada tempat ini teraba adanya pukulan jantung. Berat jantung

antara 250- 300 gram.

Jantung dipersarafi olah nervus para simpatikus khususnya cabang

dari nervus vagus yang bekerja memperlambat kerja jantung, jantung dapat

bergerak yaitu mengembung dan menguncup disebabkan oleh rangsangan

yang berasal dari susu nan saraf otonom .

Otot jantung merupakan jaringan istimewa karena kalau dilihat dari

bentuk dan susunannya sama dengan otot saraf lintang, tetapi cara

bekerjanya menyerupai otot polos yaitu di luar kemauan kita (dipengaruhi

oleh susunan saraf otonom)

Dalam kerjanya otot jantung mempunyai 3 periode :

1. Periode konstriksi (sistol, suatu keadaan dimana jantung bagian

ventrikel dalam keadaan menguncup)

2. Periode dilatasi (diastole, susunan keadaan dimana jantung

mengembang)

3. Periode istirahat, waktu antara periode konstriksi dan dilatasi dimana

jantung berhenti kira-kira sepersepuluh detik

3

Page 4: Askep Cardio Teti (Lengkap) Infark Miocard

2.2. Pathofisiologi

Iskemia yang berkangsung lebih dari 30-45 menit akan menyebabkan

kerusakan selulae yang irreversibeldan kematian otot atau nekrosis. Bagian

miokardium yang mengalami infark/ nekrosois akan berhenti berkontraksi

secara permanen. Otot yang mengalami akan mengalami serangkaian

perubahan selama berlangsungnya proses penyembuhan. Mula- mula otot

yang mengalami infark tampak memar dan sianosis akibat teputusnya aliran

darah regional.

Infark miokardium jelas akan mengurangi fungsi ventrikel karena otot

yang nekrosis akan kehilangan daya kontraksi. Sedangkan otot disekitarnya

juga mengalami gangguan daya kontraksi, secara fungsional infark

miokardium akan menyebabkan perubahan-perubahan seperti pada iskemia.

1. Daya kontraksi menurun

2. Gerakan dinding abnormal

3. Perubahab daya kembang dinding ventrikel

4. Pengurangan curah sekuncup

5. Pengurangan fraksi ejeksi

6. Peningkatan volume akhir sistolik dan diastolik vetrikel

7. Penigkatan tekanan akhgir diastolik ventrikel

Kondisi hemodinamika sesudah infark miokardium bervariasi, curah

jantung dapat berkurang sedikit atau dsipertahankan dalam batas- batas

normal Meningkatnya frekuensi jantung biasanya tidak berlangsung terus-

menerus kecuali jika terjadi defresi mikardium yang hebat.

Tekanan darah merupakan fungsi interaksi antara depresi miokardium

dan reflek otonom. Respon otonom terhadapp infark miokardium tidak selalu

merupakan proses bantuan simpatis terhadap sirkulasi yang terancam

bahaya.

4

Page 5: Askep Cardio Teti (Lengkap) Infark Miocard

Infark miokardium klasik pertama disertai gambaran klinis yang terdiri

dari gambaran nyeri dada yang berlangsung lama dan hebat boiasanya

dusertai mual, keringat dingin, muntah dan perasaan seakan-akan sedang

menghadapi ajal. Tetapi 20%-605% kasus infark yang tidak fatal bersifat

tersembunyi atau asimptomatik.

Kedua meningkatnya kadar enzim-enzim jantung yang dilepaskan oleh

sel-sel yang dilepaskan miokardium yang nekrosis. Pola peningkatan enzim

mengikuti perjalanan waktu yang khas sesudah terjadinya infark miokardium.

Akhirnya selama infark akut akan terlihat perubahan-perubahan pada elektro

kardiografi, yaitu gelombang Q yang nyata, kelevasi segmen ST , dan

gelombang T terbelik. Perubaha-perubahan ini tampak pada hantaran yang

terletak di atas daerah miokardium yamg mengalami nekrosis.

2.3. Pengkajian Keperawatan

a. Data Subjektif

Didasarkan atas persepsi pasien terhadap nyeri :

Lokasi nyeri dan penyebarannya

Pada infark miokard nyeri terjadi pada dada kiri dan menyebar

ke bah, leher, rahang dan lengan bagian dalam hingga

pergelangan tangan.

Timbul nyeri dan lamanya

Nyeri dada mikard infark ini dapat timbul baik saat istirahat

ataupun saat istirahat. Jadi tidak berhubungan dengan aktivitas

atau perubahan posisi. Lama nyeri lebih dari 30 menit dan tidak

hilang dengan pemberiasn nitrogliserin. Pemberian nitrogliserin

ini dapat diulang setiap 5 menit untuk 3 kali berturut-turut, tapi

jika pemberian 3 kali nyeri tetap tidak hilang tidak perlu

dilanjutkan karena hal tersebut menggambarkan bahwa pasien

tersebut terserang infark miokard.

5

Page 6: Askep Cardio Teti (Lengkap) Infark Miocard

Kualitas nyeri

- Nyeri seperti dipukul atau ditimpa benda berat disertai nyeri

abdomen (kadang) ada gangguan pencernaan (mual,

muntah, anoreksia)

- Nyeri timbul secara tiba- tiba lebih hebat dan lebih lama dari

angina pektoris

Faktor – faktor yang berhubungan dengan nyeri :

- Aktivitas

- Stress

- Istirahat

Perasan tidak berdaya

Adanya riwayat penyakit jantung

b. Data Objektif

1. Tingkah laku gelisah

2. Terjadinya perubahan-perubahan tanda vital :

- Peningkatan atau penurunasn denyut jantung

- Peningkatan kecepatan respirasi

- Penurunan tekanan darah

3. Tanda-tanda lain : berkeringat dingin, muntah-muntah

perubahan irama jantung yang tiba-tiba

4. Adanya faktor resiko

5. Peningkatan suhu 1-12 jam pertama setelah serangan infark

6. Pada infark miokard yang luas terdengar bunyi jantung 4

kadang-kadang juga bunyi jantung 3

7. Terdengar mur-mur sistolik jika terjadi :

- Disfungsi m. papilaris

- Robeknya m. papilaris

- Robeknya septum ventrikuler

6

Page 7: Askep Cardio Teti (Lengkap) Infark Miocard

c. Test diagnostik

Pada EKG

Peubahan bertahap berupa :

- Hiperakut gelombang T

- Segmen ST elevasi

- Segmen ST depresi

- Gelombang Q patologis

- Gelombang T inverted

Pemeriksaan enzim darah

EnzimMulai

meningkatPuncak Normal

CPK 2-8 jam 12- 20 jam 3-4 hari

SGOT 18- 12 jam 18- 36 jam 3-4 hari

LDH 24-48 jam 3-6 jam 8-18 hari

Lekosit meningkat menjadi 12-15.000 mm mulai beberapa jam

setelah serangan sampai 3-7 hari

Kateterisasi jantung untuk mengevaluasi :

- Fungsi ventrikel kiri dan ventrikel kanan

- Adanya komplikasi

- Efek obat-obatan

- Status hemodinamika

2.4. Diagnosa Keperawatan

1. Perubahan pertukaran gas sehubungan dengan peningkatan

tekanan kapiler akibat bendungan jantung

2. Penurunan curah jantung sehubungan dengan perubahan denyut

jantung (kecepatan irama) penurunan pre load

3. Gangguan rasa nyaman : nyeri dada sehubungan iskemi jaringan

jantung

7

Page 8: Askep Cardio Teti (Lengkap) Infark Miocard

4. Tidak toleransi terhadap aktivitas sehubungan dengan ketidak

seimbangan antara suplai oksigen dan kebutuhan oksigen

5. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan sehubungan dengan

mual-mual dan muntah, anoreksia

6. Kecemasan sehubungan dengan ancaman terhadap perubahan

status kesehatan, ancaman kematian

7. Gangguan elimnasi sehubungan dengan inaktifitas

8. Kurang pengetahuan (spesifik)

2.5. Perencanaan / Implementasi / Evaluasi

1. Perubahan pertukaran gas

- Perawatan convalecent

Mulailah dengan latihan nafas dalam

2. Penurunan cardiac output

Penurunan cardiac output

- Evaluasi tanda-tanda vital tiap 15 menit

- Amati/ monitoring EKG terhadap tanda-tanda aritmia

- Pasang infus dengan glukosa 5% asal tetyes untuk

pemberian obat-obatan emergensi

- Auskultasi suara nafas dan kekuatan jantung tiap 1-4 jam

- Berikan obat-obatan cardiac tonic sesuai program

- Siapkan untuk pemasangan cup bila diperlukan

Perawatan Convalecent

Monitoring komplikasi dini : hipotensi , arythmia , payah jantung

dan ruptur jantung

3. Gangguan rasa nyaman : Nyeri dada akut

Perawatan Akut

- Fasilitasi agar pasien dapat istirahat baik fisik maupun mental

- Berikan morfin sulfhat / pethidin IV sesuai program medis

8

Page 9: Askep Cardio Teti (Lengkap) Infark Miocard

- Lakukan pemeriksaan EKG untuk dokumentasi iskemik

selama episode chest pain dan monitoring tanda-tanda vital

EKG

Perawatan Convalecent

- Berikan nitrat gliserin long acting sesuai program medis

- Batasi aktivitas untuk mencegah nyeri jika di perlukan

4. Tidak toleransi terhadap aktifitas

Perawatan Akut

- Ijinkan pasien untuk sesekali duduk dengan ditopang tempat

tidur pada interval pendek

- Bantu untuk pemenuhan aktifitasnya

- Lakukan latihan pasif untuk mencegah tromboemboli

- Anjurkan untuk melakukan pergerakan sendi setelah tanda-

tanda infark akut mereda

Perawatan convalecent

- Mulailah dengan fase rehabilitasi

- Anjurkan untuk melakukan aktifitas secara bertahap

5. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan

- Berikan diit cair atau makanan lunak rendah garam

- Hindari minuman yang mengandung carbonat, terlalu panas

atau dingin ataupun cafein

- Batasi intake natrium

- Monitoring intake dan output dengan mencatat untuk

mendeteksi dan mencegah kelebihan cairan

- Berikan cairan IV jika pasien mau makan karena mual atau

muntah- muntah

6. Kecemasan diatasi dengan :

- Berikan support pada pasien dan keluarganya secara

berkesinambungan

9

Page 10: Askep Cardio Teti (Lengkap) Infark Miocard

- Berikan obat-obat transquilizer seperti diazepam (valium)

sesuai program

- Tinggalah bersama pasien atau mengizinkan keluarga untuk

bersamanya

- Jelaskan prosedur yang dilakukan kepadanya

7. Gangguan eliminasi diatasi dengan :

- Berikan pelunak fekal (laksative )

- Anjurkan pasien untuk tidak mengedan saat bab

- Hindari huknah dan insersi pada rektal unbtuk mencegah

stimulasi vagal

8. Kurang pengetahuan

- Berikan penjelasan tentang

Penyakit

Pengobatan pada unit jantung

- Selanjutnya anjurkan pasien dan keluarga tentang :

Penyebab penyakit

Faktor resiko

Program exercise

Diet

Obat-obatan yang harus dimakan

Komplikasi

Hal- Hal Yang Diharapkan Dari Pasien

1. Pasien terbebas dari rasa nyaman nyeri

- Pasien mengungkapkan tidak merasa nyeri

- Tekanan darah dan denyut jantung dalam batas normal

- Kulit hangat

- Tampak wajah relax

10

Page 11: Askep Cardio Teti (Lengkap) Infark Miocard

2. Curah jantung membaik

- EKG dalam batas-batas normal

- Tanda vital dalam batas normal

- Elektrolit dalam batas normal

3. Pertukaran gas meningkat

- PO2 dalam batas normal

- PCO2 dalam batas normal

- Pasien tidak mengeluh sulit bernafas

- Pasien dapat bernafas dengan normal

- Tidak terjadi sianosis

- Tidak terjadi pengeluaran keringat terlalu banyak

11

Page 12: Askep Cardio Teti (Lengkap) Infark Miocard

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. PENGKAJIAN

I. PENGUMPULAN DATA

a. Biodata

Nama klien : Tn .T

Umur : 65 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Pendidikan : SD

Agama : Islam

Pekerjaan : Pensiunan TNI-AD

Suku bangsa : Batak

Status perkawinan : Kawin

Alamat : Jl. Lauwi Gajah Cimahi

Dx Medis : Miokard Infark

No Reg : 2367/XII/2002

Tgl masuk : 29-12-02

Tgl dikaji : 29-12-02

b. Riwayat Kesehatan Sekarang

1. Keluhan saat masuk RS : Tanggal 26 Desember klien nyeri

dada sebelah kiri menjalar ke punggung, ke bahu sampai

lengan kiri, nyeri dirasakan terus menerus kurang lebih 45 menit

dan nafas terasa sesak .

12

Page 13: Askep Cardio Teti (Lengkap) Infark Miocard

2. Keluhan Utama : Nyeri dada sebelah kiri, keluhan bertambah

jika klien melakukan aktivitas seperti ke kamar mandi dan

sedikit berkurang jika klien beristirahat, Nyeri dada dirasakan

seperti terhimpit benda berat dan menyebar ke punggung,

bahu, dan lengan kiri sehingga klien tidak mampu melakukan

aktivitas. Nyeri dada dirasakan hilang timbul kurang lebih 30

menit, dengan skala 3 (menggunakan skala 1-5 )

3. Keluhan Saat Didata : klien mengeluh nyeri dada disertai lemah

dan pusing

c. Riwayat Kesehatan Masa Lalu

- Klien mempunyai kebiasaan merokok kurang lebih 12

batang /hari sejak usia 25 tahun dan berhenti merokok pada

usia 40 tahun

- Pada tahun 2000 klien dirawat kembali dengan keluhan yang

sama

- Obat yang dikonsumsi Os selama berobat jalan :

Fasorbid 3 x 5 mg

Captopril 3 x 12.5 mg

Aspilet

d. Riwayat Kesehatan Keluarga : Klien mengatakan di dalam

keluarganya ada yang menderita hipertensi yaitu ayah, ibu , nenek

dan kedua saudaranya

13

Page 14: Askep Cardio Teti (Lengkap) Infark Miocard

e. Struktur Keluarga :

GENOGRAM STRUKTUR KELUARGA

: Perempuan hipertensi

: Laki-laki hipertensi

: Perempuan sehat

: Laki-laki sehat

: Klien

f. Data Biologis

No Kebiasaan Sehari-hari Sebelum sakit Selama sakit

1 Pola makan dan minum

a. Pola makan

- Frekuensi

- Jumlah

- Gangguan

- Jenis

- Makanan tambahan

- Kebiasaan merokok

3 x kali sehari

3x1 porsi makan habis

tidak ada

nasi, sayur, lauk

rendah garam

ada

sejak umur 50 tahun

os sudah berhenti

merokok sebelumnya

klien mengkonsumsi

3 x sehari

3x 7-8 sendok

makan

ada berupa mual

Ml, sayur, lauk

rendah garam

Ada

Tidak merokok

14

Page 15: Askep Cardio Teti (Lengkap) Infark Miocard

2.

3

4

b. Pola minum

- Frekuensi

- Jumlah

- Jenis

Eliminasi dan Defekasi

a. BAB

- frekuensi

- Konsistensi

- Gangguan

b. BAK

- Frekuensi

- Jumlah

- Warna

- Gangguan

Pola aktivitas

Pola kebersihan

- mandi

- gosok gigi

- cuci rambut

rokok 8-10 batang /hari

5-6 gelas /hari

1,5 liter / hari

air putih, susu , teh

1x sehari

lembek

tidak ada

4-5 x sehari

800-1000 cc

kuning jernih

tidak ada

Klien bekerja sebagai

karyawan dengan

intensitas kerja 8 jam

, aktivitas kerja tidak

terlalu berat

2x sehari

2x sehari

2x seminggu

6-7 gelas sehari

2 liter sehari

air putih , susu

1x sehari

lembek

tidak ada

5-6x sehari

1000-1200 cc

kuning jernih

tidak ada

selama dirawat

Klien tidak

dibolehkan untuk

beraktivitas yang

berat yang bisa

menimbulkan nyeri

dada

1x sehari

2x sehari

belum pernah cuci

15

Page 16: Askep Cardio Teti (Lengkap) Infark Miocard

rambut

g. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan Umum

a. Kesan Umum : sakit sedang

b. Penampilan : lemah

c. Kesadaran : komposmentis

d. Tinggi badan : 165 cm

e. Berat badan : 70 kg

2. tanda-tanda vital

a. TD : 170/110 mmHg c. Nadi : 100 x /menit

b. Suhu : 37 d. Respirasi : 20x .menit

3. kepala : rambut berwarna hitam, kusam, kulit kepala kotor,

tidak ada lesi, tidak ada rontok, allopesia tidak ada ,

distribusi rambut merata

4. Muka /wajah : bentuk simetris dan ekspresi muka meringis jika

nyeri dada timbul

5. Mata : simetris kiri dan kanan, kon jungtiva ananemis,

sklera anikterik, pupil isokor , pada palpebra tidak

ada oedema dan pasien dapat membaca pada jarak

lebih dari 30 cm tanpa menggunakan alat bantu

6. Hidung : simetris, sekret tidak ada , dapat membedakan bau

(kayu putih dengan parfum)

7. Telinga : simetris kiri dan kanan , serumen ada dan os dapat

mendengar suara dengan jelas

8. Mulut :

a. Bibir : simetris atas dan bawah

b. Gigi : bersih, ada caries di geraham kiri bagian bawah,

gigi berwarna putih

c. Gusi : warna merah muda, tidak ada radang

16

Page 17: Askep Cardio Teti (Lengkap) Infark Miocard

d. Lidah : warna merah muda, tidak ada radang

9. Leher : tidak ada pembesaran pada kelenjar tyroid, tidak

ada peningkatan pada kelenjar vena jugularis

maupun kelenjar getah bening

10. Dada : bentuk simetris tidak ada nyeri tekan tidak ada

retraksi dada

a. Paru : respirasi 24 x /menit bunyi nafas vesikuler, tidak

ada kelainan bunyi nafas

b. Jantung : adannya bunyi mur-mur denyut jantung 104 kali /

menit dan irama jantung yang irreguler

11.Axilla : bersih dan tidak ada pembesaran

12.Perut : bentuk datar dan supel tidak ada lesi , nyeri tekan

ada pada regio epigastrium

13.Anus dan rektum: Klien mengtakan tidak ada kelainan pada anus dan

rektum

14.Genetalia : -

15.Ektrimitas

a. atas : tidak terpasang infus, klein dapat melakukan flexi

dan ektensi

b. bawah : klien dapat melakukan flexi dan ekstensi, reflek

patela (+) oedema tidak ada

h. Data psikologis

1. Keadaan emosional: Klien merasa cemas akan sakitnya

2. Pola interaksi : Klien mampu berinteraksi dengan perawat,

keluarga dan pasien yang lain

3. Gaya komunikasi : Klien dapat berkomunikasi secara verbal

4. Konsep diri

17

Page 18: Askep Cardio Teti (Lengkap) Infark Miocard

Peran diri : Pasien selama di rumah sakit dapat menjalankan

fungsinya sebagai kepala keluarga dengan

mendelegasikan kepada isterinya

Ideal diri : Pasien berharap segera sembuh dari penyakaitnya

dan segera pulang dari perawatan seperti pasien yang

lain yang telah pulang perawatan dalam keadaan

sembuh

i. Data sosial

1. Pendidikan : Pendidikan terakhir SD

2. Hubungan sosial : Hubungan klien dengan pasien yang lain cukup

baik

3. Gaya hidup : Dilihat dari cara berpakaiannya klien tampak

hidup sederhana

j. Data Spiritual

Klien beragama islam dan suka melakukan ibadah shalat di tempat tidur

k. Data Penunjang

PemeriksaanHasil Pemeriksaan

Nilai normal InterpretasiTgl 29/12/02 Tgl 30/12/02 Tgl 31/12/02

1. Hematologi

2. Leukosit

3. Hematokrit

4. SGOT

5. SGPT

6. Cholesterol

7. Asam urat

8. Ureum

9. Kreatinin

12,5 gr %

10,5 rb/mm36 %

14 U/L

27 U/L

245,5 mg /dl

9,69 mg / dl

37 mg / dl

4,3 mg / dl

11,3 mg/ dl

9,78 mg / dl

3,9 mg / dl

12,5-16,0 gr%

4,6-6,2rb/mm

40-48 %

16-40 U/L

8-53 U/L

112-236 mg/dl

2,9-9,0mg/dl

9-23 mg/dl

0,7-1,5 mg/dl

Normal

Meningkat

Menurun

Menurun

Normal

Meningkat

Meningkat

Meningkat

Meningkat

18

Page 19: Askep Cardio Teti (Lengkap) Infark Miocard

10. GD puasa 71 mg / dl

Pemeriksaan EKG tanggal 29/ 12 /2002

- Hiperakut gelombang T

- Segmen ST elevasi

- Gelombang pathologis disertai peninggian segmen ST yang

konveks dan diikuti gelombang T yang negatif dan simetrik

- Kelainan Q yang menjadi lebar

l. Pengobatan

- Tensivak 5 mg

- Captopril 12,5 mg

- aspilet/astika

II. ANALISIS DATA

Nama : TN T

Umur : 65 tahun

Ruang : Ruang perawatan VIII

No Data yang menyimpang Kemungkinn penyebab Masalah

1 Ds:

-Os merasa sakit pd dada

sebelah kiri menyebar ke

lengan kiri terutama stl

beraktivitas (ke KM)

Do :

- Os meringis

kesakitan jika nyeri

terasa

Penyempitan / penyumbatan

pembuluh darah

Perfusi darah ke jaringan

terhambat

Suplai O2 tidak sesuai

dengan kebutuhan erfusi

darah

Gangguan rasa

nyaman : nyeri

19

Page 20: Askep Cardio Teti (Lengkap) Infark Miocard

2.

- TD : 170/110 mmHg

- N : 100 x /menit

- S : 37

- R : 20 x/ menit

Ds :

- klien mengeluh sakit

kepala

- klien mengeluh dada

berdebar

- klien mengeluh cepat

lelah jika banyak

beraktivitas

Do :

- Denyut jantung 100

x./menit

- Irama jantung tidak

teratur

- TD : 170/110 mmHg

- N : 100 x / menit

- S : 37 c

- R : 20 x / menit

- Hasil EKG Inversi

gelombang T ,

elevasi segmen ST,

gelombang Q yang

Kompensasi tubuh terhadap

peningkatan kebutuhan o2

Metabolisme anaerob

Asam laktat meningkat

Nyeri

Perfusi darah

Perfusi darah ke jaringan

jantung berkurang

Hipoksia

Penurunan energi asidosis

Perfusi darah

Perubahab irreversibel pada

sel dan jaringan jantung

Perfusi darah

Menekan fungsi miokardium

Kekuatan kontraksi

miokardium

Penurunan cardiac out put

Penurunan

Cardiac Output

20

Page 21: Askep Cardio Teti (Lengkap) Infark Miocard

3

4.

nyata

- Capillary reffil 5 detik

Ds :

- Os mengatakan

badannya lemah

- Os mengatakan

badannya cepat lelah

jka melakukan

aktivitas

Do :

- Nilai kekuatan otot +5

- Os tampak lemah

- Sebagian aktivitas

klien

dibantu oleh perawat

dan angg. keluarga

- TD : 170/110 mmHg

- N : 100 x /menit

- R. : 20 x / menit

- S. : 37 c

Ds :

- klien merasa cemas akan

kesembuhan penyakitnya

Do :

- klien tampak gelisah

Penurunan aliran O2 ke otot

jantung

Penurunan metabolisme di

dalam sel

Pembentukan ATP dan

energi menurun

Kelelahan / kelemahan

Kurang pengetahuan atau

informasi

Ancaman perubahan status

kesehatan

Pasien merasa tidak nyaman

Cemas

Intoleransi

aktivitas

Gangguan rasa

aman:cemas

21

Page 22: Askep Cardio Teti (Lengkap) Infark Miocard

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS

1. Penurunan cardiac output sehubungan dengan penurunan

kontraksi miokardium dengan O2 mengeluh sakit kepala, dada

berdebar, cepat lelah, heart rate 100x /menit, irama jantung tidak

teratur, TD 170/ 110 mmHg , nadi 100 x/ menit, suhu 37c , R 20x /

menit , hasil EKG inversi gelombang T elevasi segmen ST

gelombang Q yang nyata

2. Gangguan rasa nyaman : nyeri s/d suplai O2 tidak sesuai dengan

kebutuhan ditandai dengan os merasa sakit da setelah

beraktivitas, klien tampak kesakitan

3. Intoleransi aktivitas s/d penurunan pembentukan ATP dan energi

ditandai dengan klien mengatakan badannya terasa lemah, badan

cepat lelah dan aktivitas klien dibantu oleh perawat dan keluarga

4. Gangguan rasa aman : cemas s/d kurang pengetahuan/ informasi

ditandai dengan klien merasa cemas akan kesembuhan

penyakitnya dan klien tampak gelisah

22

Page 23: Askep Cardio Teti (Lengkap) Infark Miocard

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama : Tn T

Umur : 65 th

Ruang : VIII

NoDiagnosa

Keperawatan

Perencanaan

Tujuan Intervensi Rasionalisasi

1 Penurunan cardiac

output s/d penurnan

kontraksimiokardiu

ditandai :

Ds:

- Os mengeluh

sakit dada

- Dada tersa

berdebar

- Cepat lelah

Do :

- Denyut

jantung 90x/

menit

Cardiac output meningkat

dengan kriteria :

(jangka pendek )

- denyut jantung

normal 60-80x / menit

- Irama jantung

teratur

- Tekanan darah

kembali normal

(jangka panjang )

Klien menunjukkan

peningkatan toleransi

- evaluasi kualitas

dan kesamaan nadi

sesuai indikasi

- Pantau irama

jantung dan catat

disritmia

- Penurunan curah

jantung mengakibatkan

penurunan atau

kelemahan nadi,

ketidak teraturan diduga

disritmia yang

memerlukan evaluasi

lanjut

- Dengan

memantau frekuensi

dan irama jantung serta

mencatat disritmia

maka dapat diketahui

tingkat aktivitas klien

23

Page 24: Askep Cardio Teti (Lengkap) Infark Miocard

- Irama jantung

tidak teratur

- TD : 170/110

x /menit

- R : 20x /

menit

- Nadi : 100

x /menit

- S : 37 c

- Hasil EKG :

Inversi Gel T ,

elevasi segmen

ST, gelombang

Q yang nyata

terhadap aktivitas

- Observasi TTV

setiap 2 jam

- pertahankan posisi

klien untuk tirah baring

- Batasi Na dan

yang yang dapat

mempengaruhi fungsi

jantung dan dapat

meningkatkan

kerusakan jantung

- dengan

mengobservasi TTV

maka dapat diketahui

secara cepat dan tepat

kemajuan atau

kemunduran dari

penyakit dan kondisi

yang diderita

- Dengan posisi

tirah baring maka

menurunkan beban

kerja jantung

- dapat mengurangi

beben kerja jantung

- Dengan mensuplai

24

Page 25: Askep Cardio Teti (Lengkap) Infark Miocard

2

Gangguan Rasa

nyaman ; nyeri s/d

suplai O2 tidak

sesuaidengan

kebutuhan ditandai

dengan :

Rasa nyaman nyeri

teratasi dengan kriteria :

( jangka pendek )

- Os tidak meringis

kesakitan

H2O

- Berikan O2 sesuai

instruksi dari dokter

- Instruksikan Os

untuk segera

melaporkan jika terasa

nyeri

- Berikan O2

sebanyak 2 ltr

kebutuhan O2 maka

butuhan O2 dapat

terpenuhi sehigga

sirkulasi darah menjadi

lancar dan curah

jantung meningkat

- dengan

melaporkan rasa nyeri

secara dini maka akan

mempermudah

perawatan

- Suplai O2 akan

melancarkan sirkulasi

peredaran darah dan

otot-otot dapat

berelaksasi hingga rasa

nyeri dpt berkurang

- Aktifitas yang lebih

25

Page 26: Askep Cardio Teti (Lengkap) Infark Miocard

Ds :

- sakit dada kiri

- setelah

beraktivitas

Do :

- Os meringis

kesakitan jika

melakukan

aktivitas berat

- Irama jantung

tidak teratur

- os tampak

gelisah

- os tampak gelisah

(Jangka panjang )

Klien dapat

mendemonstrasikan

penggunaan tekhnik

relaksasi

- Instruksikan

kepada pasien untuk

istirahat yang cukup

- Atur suasana

senyaman

mungkindan batasi

pengunjung

- Jelaskan dan

bantu pasien dalam

setiap tindakan

penghilang nyeri

dapat meningkatkan

kebutuhan o2 dan

menimbulkan nyeri

dada

- stimulan

lingkungan dapat

menigkatkan frekuensi

jantung dan dapat

menimbulkan hipoksia

jaringan miokardium

sehingg menimbulkan

rasa nyeri

- Tindakan ini dapat

mencegah rangsang

nyeri mencapai otak

yang lebih tinggi dan

menambag nyeri pada

klien . relaksasi

menurunkan

ketegangan otot,

26

Page 27: Askep Cardio Teti (Lengkap) Infark Miocard

3 Intoleransi aktivitas

s/d punurunan

pembentukan ATP

dan energi ditandai

dengan :

DS :

- Os mengtakan

badan terasa

lemah

- Badan terasa

lelah

Pemenuhan kebutuhan

aktivitas terpenuhi

dengan kriteria :

( jangka pendek )

- Os tampak segar

- Os dapat

beraktifitas tanpa

bantuan

( jangka panjang )

- Os dapat mengerti

tentang aktivitas yang

dapat memperberat /

alternatif seperti

perubahan posisi,

latihan pernafasan

dalam, latihan

relaksasi

- Rencanakan

periode istirahat

adekuat sesuai jadwal

harian Os

- Identifikasi dan

hargai kemajuan klien

menurunkan frekuensi

jantung dan dapat

memperbaiki isi

secukupnya

- Periode istirahat

memberikan interval

untuk pengguanaan

energi yang rendah

- Memberikan pujian

dapat meningkatkan

perilaku positif dan

mengurangi rasa

frustasi klien karena

penyakit yang di derita

- Penghematan

energi mencegah

kebutuhan O2 melebihi

tingkat yang dapat

27

Page 28: Askep Cardio Teti (Lengkap) Infark Miocard

4

DO :

- Os tampak

lemah

- Sebagian

aktivitas dibantu

- TD : 170/110

mmHg

- Nadi : 100x/

menit

- R : 20x / menit

Kecemasan s/d

kurang

pengetahuan /

informasi ditandai

dengan os merasa

cemas akan

kesembuhan

penyakitnya

meringan kan kerja

jantung

- Os dapat

membatasi

aktivitasnya

Kecemasan teratasi

dengan kriteria :

(jangka pendek )

- Os tampak tenang

- Os tidak

menampakkan prilaku

gelisah

- Anjurkan klien

untuk menghemat

energi selama aktivitas

, jelaskan perlunya

waktu istirahat

sebelum dan sesudah

istirahat

- Bantu klien untuk

mengurangi ancietas

a. Berikan kpastian

dan kenyamanan

b. Tunjukkan tentang

perasaan dan sikap

empati

dipenuhi jantung

- Klien yang cemas

mempunyai persepsi

yang sempit dengan

penurunan kemampuan

untuk belajar.

28

Page 29: Askep Cardio Teti (Lengkap) Infark Miocard

(jangka panjang )

Klien memahami konsep

penyakit dan manifestasi

dari penyakit yang

diderita dengan kriteria :

- Mendemonstrasika

n keterampilan

pemecahan masalah

positif

- Mengidentifikasi

sumber secara tepat

c. Dorong klien untuk

mengungkapkan

setiap masalah

yang berhubungan

dengan miokard

infark

- Kaji tingkat

ansietas klien, dorong

klien untuk

menggunakan teknik

relaksasi .

- Rencanakan

penyuluhan bila

tingkatnya

rendah/sedang

- Klien dapat

mengalami gejala yang

disebabkan oleh

peningkatan tegangan

otot dan ggn pola tidur,

ansietas dpt

memperberat masalah

- Beberapa rasa

takut didasari o/

informasi yg tdk

adekuat & dpt di

hilangkan dgn memberi

informasi akurat .

Tekhnik relaksasi

meningkatkan rasa

kontrol klien thp respon

tubuhnya pd stress

29

Page 30: Askep Cardio Teti (Lengkap) Infark Miocard

30

Page 31: Askep Cardio Teti (Lengkap) Infark Miocard

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama : TN T

Ruang : VIII

No Tgl/jam Implementasi Tgl/ jam Evaluasi

1

2

29/12/2002

jam 17.00

29/12/2002

jam 17. 30

- Mengevaluasi kualitas dan

kesamaan nadi sesuai

indikasi

- Mematau frekuensi

jantung dan men catat

sesuai indikasi

- Mengobservasi TTV tiap 2

jam

- Mempertahankan pasien

untuk tirah baring

- Membatrasi intake Na dan

H2O

- Meninstruksikan Os untuk

segera melaporkan jika

terasa nyeri

- Memberikan O2 melalui

nasal kanul 2 liter

- Menganjurkan klien untuk

istirahat yang cukup

- Mengatur suasana

lingkungan senyaman

mungkin dan membatasi

29/12/02

jam 09 00

29/12/02

- Denyut nadi

100x/menit

- Irama jantung

irreguler

- Bunyi jantung

mur-mur

- Os masih sakit

kepala

- Os masih

berdebar-debar

- Os masih

meringis

kesakitan

- Os tampak

tenang

31

Page 32: Askep Cardio Teti (Lengkap) Infark Miocard

3

4

30/12/2002

jam 18.00

30/12/2002

jam 19.15

pengunjung

- Menjelaskan dan

membantu Os dalam

tindakan penghilang nyeri

alternatif ( latihan nafas

dalam )

- Merencanakan periode

istirahat adekuat sesuai

jadwal harian

- Mengidentifikasi dan

mengahargai kemajuan

klien

- Mengajarkan os tentang

bagaimana menghemat

energi selama aktivitas

- Menjelaskan perlunya

waktu istirahat sebelum

dan sesudah istirahat

- Membantu klien untuk

mengurangi ansietasnya

- Mengkaji tingkat

ansietasnya

- Memberi dorongan pada

klien untuk menggunakan

tekhnik relaksasi

30/12/02

jam 10.00

30/12/02

jam 10.30

- Os masih

mengeluh

lemas badan

- Aktivitas klien

masih dibantu

oleh keluarga

dan perawat

- Os mengatakan

masih merasa

cemas

32

Page 33: Askep Cardio Teti (Lengkap) Infark Miocard

CATATAN PERKEMBANGAN

Nama : Tn T

Ruang : VIII

No Tgl/Jam Catatan Perkembanganttd

1.

2

3

4

30/12/2002

jam 10.00

30/12/2002

jam 10.00

30/12/2002

jam 10.30

30/12/2002

jam 11.00

S: Pasien mengatakan nyeri dada berkurang

O : Pasien tampak tenang

A : masalah teratasi sebagian

P : Intervensi dilanjutkan

S : Pasien mengatakan nyeri berkurang

O : Irama jantung irreguler

A : Masalah teratasi sebagian

P : Intervensi dilanjutkan

I : - Evaluasi kualitas dan kesamaan nadi

- Catat jika terjadi S3-S4

- Pantau frekuensi jantung dan irama

E : Irama jantung irreguler

R : Masih terjadi penurunan cardiac output

S : Pasien mengatakan tiodak cepat lelah

O : - Pasien dapat melakukan sebagian aktiovitas

secara mandiri

- Pasien masih dibantu dalam melaksanakan

aktifitas berat

A : Masalah teratasi sebagian

P : Intervensi dilanjutkan

S : Pasien mengatakan tidak cemas

O : Pasien tampak tenamg

A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan

33

Page 34: Askep Cardio Teti (Lengkap) Infark Miocard

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Gejala umum dari Miokard Infark biasanya nyeri dada sebelah kiri

menyebar ke bahu, sampai ke lenmgan kiri kurang lebih 30 menit, mual,

muntah dan pusing.

Miokard Infark adalah kematian jaringan miokardium yang diakibatkan

oleh kerusakan aliran darah koroner miokard. Penyebab ketidak adekuatan

aliran darh paling umum akibat dari penyempitan atau sumbatan atrteri

koroner diakibatkan oleh aterosklerosis atau penurunan aliran darah akibat

syok atau perdarahan.

4.2 Saran

Patogenesis Infark miokardium belum diketahui secara tepat, maka

pengendalian faktor resiko yang diketahui dapat meningkatkan kerentanan

merupakan pencegahan terpenting. Faktor resiko yang dapat diubah :

1. Hiperlipidemia

2. Hipertensi

3. Merokok

4. Obesitas

5. Diet tinggi kalori, lemak total, dan lemak jenuh

6. Diabetes

7. Gaya hidup yang kurang sehat

8. Stress psiko sosial

34

Page 35: Askep Cardio Teti (Lengkap) Infark Miocard

Pengendalian faktor resiko sedini mungkin dapat mencegah dan

memperlambat perkembangan penyakitsehingga jumlah mortalitas dan

morbiditas dapat dikurangi

Yang harus ditekankan adalah pendidikan kesehatan dan deteksi

sedidni mingkin, serta pengendalian factor resiko, bukan pengobatan akibat

klinis dari penyakit yang sudah terjadi.

35

Page 36: Askep Cardio Teti (Lengkap) Infark Miocard

DAFTAR PUSTAKA

Barbara C Long. (1987). Essenstial Of Surgical Nursing. CV Mosby

Company, St Loise Toronto

Billing Stoke (1982), Medical Surgacal Nursing .CV Msoby Company

Donna D.I ,et AI (1995) , Medacal Surgical Nursing . WB Saunders Company:

Tokyo

Dr. Rudolf Spanner (1994). Hand Atlas der Anatomi Des Menscheen , Alih

Bahasa Adji Dharma, Petrus Adrianto (Atlas Anatomi Manusia). Edisi

16. EGC : Jakarta

Mary B Marcia M (1988) .Nursing Inflicrion of Laboratori Test. Second

Edition : Delman Publisher Inc, USA

Prince, Sylvia Anderson, Pathofisiologi , Buku I dan II ,EGC , Jakarta

36