askep bbl (ujian)

38
ASUHAN KEPERAWATAN PERINATALOGI PADA BY. S DENGAN BAYI BARU LAHIR (BBL) DI RUANG MAWAR BLUD RS DR. DORIS SYLANUS PALANGKA RAYA OLEH: ERLINA CAHAYANI NIM. 2012.C.03B.0030

Upload: aya-gabrie-ebonk-ii

Post on 09-Sep-2015

64 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

askep

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAWATAN PERINATALOGI PADA BY. SDENGAN BAYI BARU LAHIR (BBL) DI RUANG MAWARBLUD RS DR. DORIS SYLANUSPALANGKA RAYA

OLEH:

ERLINA CAHAYANINIM. 2012.C.03B.0030

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN EKA HARAP P. RAYAPROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN ITAHUN 2015ASUHAN KEPERAWATAN PERINATALOGI PADA BY. UKDENGAN BAYI BARU LAHIR (BBL) DI RUANG MAWARBLUD RS DR. DORIS SYLANUSPALANGKA RAYA

DI SUSUN UNTUK MEMENUHI SYARAT KELULUSAN PADAPENDIDIKAN PROFESI NERS STASE KEPERAWATAN MATERNITAS

OLEH :

MEIDA SINTA ARAINI2012.C.03B.0036

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN EKA HARAP P. RAYAPROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN ITAHUN 2015

i

PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :Nama: Meida Sinta ArainiNIM: 2012.C.03B.0036Program studi: S1 Keperawatan NersJudul Asuhan Keperawatan : Asuhan Keperawatan Perinatologi Pada By. UK Dengan Bayi Baru Lahir (BBL) Di Ruang Mawar BLUD RS Dr. Doris Sylanus Palangka Raya

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa asuhan keperawatan maternitas ini merupakan hasil karya saya sendiri dan bukan plagiat, begitu pula hal yang terkait di dalamnya baik mengenai isinya, sumber yang dikutip atau yang dirujuk, maupun teknik didalam pembuatan dan penyusunan laporan ini.Pernyataan ini akan saya pertanggung jawabkan sepenuhnya, apabila dikemudian hari terbukti bahwa asuhan keperawatan ini bukan hasil karya saya atau plagiat, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut berdasarkan peraturan yang berlaku.Dibuat di : Palangka RayaPada tanggal14 Mei 2015Saya yang menyatakan,

Meida Sinta Araini

PERSETUJUANAsuhan Keperawatan ini disusun oleh :Nama: Meida Sinta ArainiNIM: 2012.C.03B.0036Judul Asuhan Keperawatan : Asuhan Keperawatan Perinatologi Pada By. UK Dengan Bayi Baru Lahir (BBL) Di Ruang Mawar BLUD RS Dr. Doris Sylanus Palangka RayaTelah melaksanakan Asuhan Keperawatan Maternitas sebagai persyaratan untuk menyelesaikan Program Profesi Ners Stase Keperawatan Maternitas pada Program Studi S1 Keperawatan Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangka Raya.

PEMBIMBING PRAKTIK

Pembimbing AkademikRimba Aprianti, S.Kep,NsSusilawati, S.Kep,NsPembimbing Klinik/CITri Sulistyaningsih, SSTNs. Meilitha Carolina, M.Kep

Mengetahaui,Ketua Program StudiNs. Putria Carolina, M.KepYeria Allen Friskila, S.Kep,Ns

BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Konsep Dasar Bayi Baru Lahir 1.1.1.Pengertian Neonatus merupakan masa bayi baru lahir sampai usia 28 hari (wewenang maternitas adalah 0-40 hari). Periode neonatal atau neonatus adalah bulan pertama kehidupan. Selama periode neonatal bayi mengalami pertumbuhan dan perubahan yang amat manakjubkan.( Mary Hamilton, 1995 : 217 )1.1.2.Fisiologi 1. Respirasi Perubahan yang penting pada neonatus adalah respirasi. Pada saat intarauterin, paru-paru berisi 20 cc/KgBB. Pada saat lahir, cairan tersebut digantikan dengan udara. Dengan kelahiran pervaginam, cairan tersebut dikeluarkan melalui trakea dan paru-paru. Nafas yang pertama merupakan reflek dari perubahan tekanan, perubahan suhu, suara dan sensasi fisik pada saat kelahiran dengan permukaan yang relative kasar. Disisi lain, kemoreseptor di aorta berespon terhadap penurunan PO2 (dari 80 mmHg ke 15 mmHg), peningkatan CO2 (dari 40 mmHg ke 70 mmHg) dan penurunan pH arteri. Depresi pernafasan tersebut terjadi karena terputusnya tali pusat. Nafas pertama bersifat dangkal dan tidak teratur 30-60 x/menit disertai periode apnea pendek ( 60 X/mnt (Normal 40 60x/menit)3) Gerak retraksi dada.4) Malas minum.5) Panas atau suhu badan bayi rendah.6) Bayi kurang aktif.7) Berat lahir rendah ( 1500 2500 gram ).2. Tanda tanda bayi sakit berat.Apabila terdapat salah satu atau lebih tanda tanda berikut ini :1) Sulit minum.2) Sianosis sentral ( lidah biru ).3) Perut kembung.4) Periode apneu.5) Kejang / periode kejang kejang kecil.6) Merintih.7) Perdarahan.8) Sangat kuning.9) Berat badan lahir < 1500 gram. 1.1.8 Komplikasi yang sering terjadi pada bayi baru lahir.1. Icterus neonatorum Ikterus adalah pewarnaan kuning pada kulit, ukosa dan selaput mata akibat peningkatan kadar bilirubin. Ikterus mulai tampak pada kadar bilirubin diatas 6 mg% dan dimulai dari daerah muka. Ikterus fisiologis biasanya timbul pada usia 2-7 hari dan menhilang pada umur 10-14 hari, bayi masih aktif, minum kuat, umumnya tidak memerlukan penanganan khusus dan dapat rawat jalan. Kira-kira 1/3 dari bayi yang baru lahir, memperlihatkan icterus yang ditimbulkan oleh hyperbilirubinaemia yang disebabkan oleh :1) Penghancuran eritrosit yang hebat.Kehidupan intra uterin terdapat polycytaemia untuk mengimbangi kadar O2 yang rendah. Sedangkan untuk kehidupan diluar tidak diperlukan sedemikian banyak erythrocyte.2) Hati bayi belum berfaal baik, sehingga tidak dapat mengubah Bilirubin I menjadi bilirubin II.Pada anak premature icterus biasanya lebih hebat dan lebih lama lagi karena faal hati masih sangat kurang. 2. Kehilangan Berat Badan Selama 3 atau 4 hari yang pertama bayi boleh dikatakan hampir tidak kemasukan cairan ( Asi belum lancar ). Sedangkan bayi mengeluarkan faeces, urine dan peluh dengan cukup banyak maka BB bayi turun. Kehilangan BB tidak boleh lebih dari 10%.1.2 Konsep Asuhan Keperawatan1.2.1 Pemeriksaan fisikPemeriksaan bayi dapat dilakukan segera setelah status kardiovaskuler aman dan secara berkala.1. Penampilan umum1) BB 2500-4000 gram, akan berkurang 3-5 hari, tetapi tidak boleh > 10 %, biasanya akan naik kembali setelah hari ke 8-12.2) PB 46-56 cm.3) Suhu 36,5-37,5 0C.2. Kepala1) Ukur : lingkar kepala2) Periksa adanya caput atau cepal hematom, molding, fontanel anterior dan posterior.3) Periksa bentuk telinga.4) Simetris tidaknya wajah.5) Periksa mata : bentuk, letak, ukuran, pupil, reflek cahaya, adanya perdarahan.6) Periksa mulut : bibir, palatum, lidah, gigi.7) Periksa hidung : septum, simetris atau tidak.8) Periksa leher : Ukuran simetris/tidak, Gerakan baik/kurang baik, Pergerakan otot.3. Kulit1) Vernix caseosa2) Lanugo terutama diwajah, bahu (lebih banyak pada premature)3) Warna kulit (biasanya bayi akan mengalami akrosianosis, lalu badan akan semakin merah jika bayi menangis), adanya bintik-bintik, deskuamasi, kering.4) Pembesaran payudara.5) Bercak meconium pada kulit, tali pusat, kuku jari.6) Cairan amnion, bau.7) Cari adanya jaundice dengan menekan kulit, maka warna kuning akan lebih jelas.4. Dada1) Diameter anteroposteriorhampir sama dengan diameter transversa (diameter diukur sedikit diatas putting), lebih pendek daripada abdomen.2) Pembesaran payudara, witchs milk.3) Palpasi/auskultasi PMI, frekuensi, kualitas HR (120-160 x/menit) dan murmur.4) Karakteristik respirasi, cracles, ronchi, suara nafas tiap-tiap sisi dada, frekuensi 30-60 x/menit (dad dan perut bergerak bersama, hitung 1 menit penuh), periode apnea.5. Abdomen1) Bentuk : simetris/tidak2) Bising usus : ada/ tidak3) Kelainan : cekung/cembung4) Tali Pusat, pembuluh darah, perdarahan, kelainan tali pusat.6. Neurologik1) Tonus otot.2) Reflek : moro reflek, tonik neck reflek, palmar graps reflek, walking reflek, rooting reflek, sucking reflek.7. Kelamin1) Bayi perempuan , labia mayora/minora, sekresi vaginal, kelainan, Anus.2) Bayi laki-laki, scrotum, testis, penis, kelainan.8. Punggung Adanya benjolan atau defek yang lain ( bayi harus ditengkurapkan )9. Ektremitas1) Kelengkapan jari, adanya sindaktili dan polidaktili.2) Bentuk ekstremitas, bandingkan panjang kedua kaki, tinggi lutut, dan gerakannya dengan menekuk kedua paha kekanan kiri abdomen.1.2.2 Penilaian APGAR ScoreAPGARPemeriksaan 012

Appearance/warna kulitInspeksiBiru/pucat seluruh tubuhBadan merah, ekstremitas biruSemua merah

Pulse/denyut jantungAuskultasi jantungTidak terdengar< 100 x/menit> 100 x/menit

Grimace/ reflek iritabilyMenghisap atau rangsang lainTidak ada responMenyeringaiMenangis keras

Activity/ tonus ototInspeksiLemahFleksi ekstremitasGerak aktif

Respiration/pernafasanInspeksiTidak ada gerakan pernafasanMenangis lemah atau merintihGerakan pernafasan kuat/ menangis kuat

Total score : 1-3: asfiksia berat7-10: asfiksia ringan4-6: asfiksia sedang1.2.3 Periode trasisional pada neonatus :1. Periode I : reaktivitas ( 30 menit pertama setelah lahir ).Bayi terjaga dengan : 1) Buka mata2) Memberikan respon terhadap stimulus3) Mengisap dengan penuh semangat dan menangis4) RR 82 x/ mnt.5) Denyut jantung sampai 180 x/mnt6) Bising usus aktif7) Restfulness mengikuti fase awal reaktivitas dan berlangsung 2 sampai 4 jam. Kemudian suhu tubuh, pernafasan, nadi menurun.2. Periode II : reaktivitas ( berlangsung 2 sampai 5 jam )Bayi bangun dari tidur yang nyenyak : 1) Denyut jantung dan kecepatan pernafasan meningkat2) Reflek aktif3) Mungkin mengeluarkan meconium & urine4) Menghisap5) Lendir pernafasan berkurang.3. Periode III : stabilisasi ( 12 sampai 24 jam setelah lahir )Bayi lebih mudah tidur dan terbangun1) Tanda-tanda vital stabil2) Kulit berwarna kemerahan dan hangat.1.2.4 Diagnosa Keperawatan1. Resiko infeksi berhubungan dengan sumbatan atau kotoran pada tali pusatTujuan : tidak terjadi infeksi pada tali pusatIntervensi :1) Kaji adanya bau atau cairan pada tali pusatR : Cairan pada tali pusat dapat menunjukkan adanya infeksi2) Kaji adanya tanda-tanda infeksi seperti peningkatan suhu tubuh, kemerahan disekitar tali pusat.R : Peningkatan suhu tubuh, kemerahan disekitartali pusat dapat menunjukkan adanya infeksi3) Lakukan perawatan pada tali pusat R : Dapat mencegah infeksi yang terjadi pda tali pusat4) Ganti balutan pada tali pusat setiap habis mandiR : Balutan diganti untuk mencegah terjadinya infeksi5) Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakanR : mencuci dapat mencegah terjadinya infeksi nosokomial6) Jaga lingkungan tetap bersihR : Lingkungan yang bersih dapat menjaga kesehatan janin7) Selalu berikan ASIR : ASI adalah makanan terbaik bayi yang mampu meningkatkan imunitas bayi2.Resiko Tinggi Hipotermi berhubungan dengan perubahan suhu dari intra uteri ke ekstra uteriTujuan : hipotermi tidak menjadi aktualIntervensi :1) Segera bungkus bayi dengan selimut kering.R : Mencegah penguapan suhu melalui evaporasi2) Observasi suhu bayi tiap 4jamR : Deteksi dini bila terjadi hipotermi3) Jaga lingkungan tetap hangat dan keringR : Mencegah penguapan suhu4) Dekatkan bayi dengan ibu sesering mungkin/metode skin to skinR : Dekapan ibu membuat bayi merasa hangat3.Jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obtruksi mucusTujuan : pola nafas efektifIntervensi :1) Bersihkan muka dengan kasa/ kain bersih dari darah dan lendir segera setelah kepala bayi lahir.R : Mengurangi resiko terjadinya aspirasi dan usaha untuk membebaskan jalan nafas bayi.2) Hisap lendir dengan menggunakan penghisap lendir atau kateter pada sisi mulut atau hidung.R : Membersihkan jalan nafas sehingga kebutuhan O2 dapat terpenuhi dengan pola nafas yang efektif.

3) Miringkan bayi kekanan untuk mencegah regurgitasiR : Mencehah terjadinya aspirasi yang dapat menimbulkan terjadinya gagal nafas pada bayi.4) Bersihkan jalan nafasR : Membebaskan jalan nafas bayi.5) Pertahankan suplai oksigen adekuatR : Memeuhi kebutuhan oksigen yang diperlukan bayi.1.3 Evaluasi 1. Tidak terjadi infeksi pada tali pusat2. Hipotermi tidak menjadi actual3. Pola nafas efektif

BAB 2ASUHAN KEPERAWATAN

2.1 Pengkajian2.1.1 BiodataNama: By U. KUmur: 24 jam setelah lahirBerat badan: 3.600 gramPanjang badan: 50 cmJenis kelamin: PerempuanTanggal lahir: 13 Mei 2015

Nama ibu: Ny J.LUmur: 25 TahunAgama : Kristen ProtestanPendidikan: SMAPekerjaan: IRTAlamat: Jl. Galaxy II no. 45b

Nama ayah: Tn S. KUmur: 34 tahunAgama : Kristen ProtestanPendidikan: SMAPekerjaan: SopirAlamat: Jl. Galaxy II no. 45b

2.1.2 Riwayat kelahiran sekarangUsia kehamilan ibu 38 minggu, indikasi melakukan tindaka SC karena ibu mempunyai riwayat penyakit jantung. Bayi lahir pada tanggal 13 Mei 2015 jam 07.45 WIB lahir bayi laki-laki dengan tindakan bedah SC dengan berat badan 3600 gram dan panjang badan 50 cm dengan APGAR skor 8/9.2.1.3 Pemeriksaan Fisik Bayi1. Pengukuran umumLingkar kepala : 36 cmLingkar dada : 34 cmLingkar lengan : 11 cmBerat badan : 3.600 gramPanjang badan : 50 cm2. Tanda-tanda vital :Nadi : 160 x/menitRespirasi : 36 x/menitSuhu badan : 36,2 o C Pernapasan dan peredaran darah (APGAR Score)(1) Pernapasan/ RR : 56 x/menit, type Pernafasan Dada dan perut pada waktu seseorang bernafas rangka dada terbesar bergerak. Rongga torak mengembang dan mengempis sesuai dengan irama inspirasi dan ekspirasi. 2) Frekuensi denyut jantung :160 x/menit(3) Kelainan/keluhan lain : By. UK tidak mengalami kelainan(4) Suhu tubuh (rectal/axial) : 36,2 C 1. Kepala/ leher1) Fontanel anterior: Lunak/datar/tegas/menonjol/cekung2) Sutura sagitalis: Tepat/terpisah/menjau3) Wajah: Simetris/asimetris4) Molding: Caput seccedaneum/cepalohematomaCaput Succedanum : Tidak terdapat edema pada kulit kepala 5) Mata: Bersih/ada secret/keruhBentuk mata simetris, tidak terdapat kotoran, bulu mata belum tumbuh, sklera tidak ikterik6) THT (1) Telinga : Normal/abnormal/Bentuk simetris, tidak terdapat serumen, tidak terdapat benjolan dan lesi, tulang telinga lunak, tulang kartilago tidak mudah membalik/lambat, terdapat lanugo(2) Hidung : Bilateral/obtruk/cuping hidung Terdiri atas nares anterior yang memuat kelenjar sebaseus dgn ditutupi bulu kasar. Fungsi dari hidung: pengatur kondisi udara (air conditioning) : Fungsi ini perlu untuk mempersiapkan udara yang akan masuk kedalam alveolus paru. Fungsi ini dilakukan dengan cara: mengatur kelembapan, mengatur suhu, penyaring dan pelindung(3) Palatum : Normal/abnormal (terbelah/sumbing)By. UK tidak mengalami bibir sumbing/terbelah (4) Toraks (simetris/asimetris, klavikula normal/tidak, ada retraksi dinding dada/tidak ada ) Secara keseluruhan perhatikan bentuk dan ukuran dinding dada, deviasi, tulang iga, ruang antar iga, retraksi, pulsasi, bendungan vena. Pemeriksaan dari depan perhatikan klavikula, fossa supra/infraklavikula, lokasi iga pada kedua sisi. Gerakan diafragma normal, bila tulang iga depan bagian bawah(5) Abdomen Lunak/tegas/datar/kembung : Bentuk abdomen datar, BU 10 x/menit, lingkar perut 25 cm, tidak terdapat hepatomegali, turgor kulit kurang elastis ditandai dengan kulit kembali ke bentuk semula lebih dari 2 detik.Lingkar perut : 25 cmLiver : ada pembesaran/ tidak Pembesaran(6) Spina/tulang belakang (spina bifida)Normal By. UK tidak mengalami kelainan pada tulang belakang.(7) KulitKulit By. UK struktur kulit halus dan tipis, merah pucat (Pale Pink), lapisan lemak tipis pada jaringan kulit, keriput, tidak ada ruam merah (Skin rash). Lanugo tersebar diseluruh permukaan tubuh rambut halus yang terdapat pada punggung bayi jumlahnya lebih banyak. (8) Keadaan dan kelengkapan tubuh dan ekstremitas Atas : Bentuk simetris, jari-jari tangan lengkap, akral dingin tidak terdapat benjolan dan lesi. Bawah : Bentuk simetris, jari-jari kaki lengkap, akral dingin, , tidak terdapat benjolan dan lesi. Udema Sianosis.(9)Tali pusatTali pusat By. UK terlihat bersih dan tidak ada infeksi(10) Anus Ada lubang anus/tidak : By. UK mengalami mekonium secara umum keluar selama 24 jam.(11) Mekonium Mekonium merupakan feses (tinja) pertama bayi yang baru lahir, yang kental, lengket, dan berwarna hitam kehijauan. Mekonium terbuat dari cairan ketuban(12) Reflek : (moro, mengenggam,menghisap, berjalan)Moro : Moro ada ditandai dengan cara dikejutkan secara tiba-tiba dengan respon bayi terkejut tapi lemah (sedikit merespon) Menggenggam : Refleks genggam positif tetapi lemah ditandai dengan respon bayi menggenggam telunjuk pengkaji tetapi lemah. Menghisap : Menghisap lemah ditandai dengan bayi mau menghisap dot tetapi daya hisap masih lemah. Rooting : Rooting positif tapi masih lemah ditandai dengan kepala bayi mengikuti stimulus yang di tempelkan yang disentuhkan di daerah bibir bawah dagu hanya tetapi bayi hanya mengikuti setengah dari stimulus tersebut. Babynski : Refleks babinsky positif ditandai dengan semua jari hiperekstensi dengan jempol kaki dorsi pleksi ketika diberikan stimulus dengan menggunakan ujung bolpoint pada telapak kaki.

2.2 Analisa DataDataPenyebabMasalah

Ds. -

Do.:- Tubuh menggigil- Akral dingin- Suhu badan 36,2 0C

Terpajan dengan lingkungan ekstra uteri

Tubuh beradaptasi dengan lingkungan

Proses pelepasan panas yang berlebihan Suhu tubuh menurun

Resiko penurunan suhu tubuh

Ds : -Do :-- Tali pusat masih basah- Panjang 5 cm Terpotong tali pusat

LukaJalan masuk (port d entree mikroorganisme

Resiko infeksiResiko infeksi

Ds : Orang tua mengatakan, kami belum mengerti tentang perawatan tali pusat yang benar Orang tua mengatakan, Perawatan tali pusat anak pertama kami dilakukan oleh bidan.Do : Orang tua tampak cemas Orang tua tampak sering bertanyaKurang terpaparnya edukasi mengenai perawatan tali pusat dirumah

Kurang InformasiKurang Pengetahuan

2.3 Diagnosa Keperawatan1. Resiko penurunan suhu tubuh berhubungan dengan proses pelepasan panas yang berlebihan yang ditandai dengan tubuh menggigil, suhu badan 36,2 c, akral dingin2. Resiko infeksi b/d diskontminuitas jaringan (trauma) terpotongnya tali pusat yang ditandai dengan tali pusat masih basah, panjang tali pusat 5 cm3. Kurang Pengetahuan b/d Kurang terpaparnya informasi mengenai perawatan tali pusat dirumah ditandai dengan Orang tua tampak cemas, orang tua tampak sering bertanya.

No.Diagnosa KeperawatanPerencanaan KeperawatanImplementasiEvaluasi

Tujuan IntervensiRasional

1Resiko penurunan suhu tubuh b/d proses pelepasan panas yang berlebihan yang ditandai denganDs : -Do : Tubuh menggigil Suhu badan 36,2 0CAkral dingin

Tidak terjadi penurunan suhu tubuh dengan kriteria hasil : pertahankan suhu tubuh 36-37 oC1.Bersihkan bayi dengan tidak terlalu lama

2. Keringkan tubuh bayi

3.Pantau suhu tubuh bayi

4. Tempatkan bayi dalam lingkungan hangat1. Membersihkan bayi dari kotoran yang ada di tubuh

2. Mencegah kehilangan panas akibat perpindahan lingkungan

3. Stabilisasi suhu mungkin tidak terjadi 8-12 jam setelah lahir4. Mencegah kehilangan panas melalui konduksi1. Membersihkan bayi dari sisa-sisa lendir dan darah menggunakan kain bedung2. Menghindarkan tubuh bayi dan memakaikan pakaian serta membungkus bayi dengan menggunakan selimut hangat3. Memantau suhu tubuh bayi, suhu badan 36,4 0S4. Menempatkan bayi dalam lingkungan hangat

S.:-O. Suhu: 36,4 0C A. Masalah belum teratasiP.Pertahankan intervensi keperawatan

2Resiko infeksi b/d terpotongnya tali pusat yang ditandai dengan :Ds : -Do : Tali pusat masih basah

Infeksi tidak terjadi dengan kriteria hasil : - tidak ada tanda-tanda infeksi- tali pusat kering, tidak bau, tidak ada nanah dan tidak ada perdarahan1. Cuci tangan sebelum merawat tali pusat

2. Kaji keadaan tali pusat dari tanda-tanda infeksi

3. Rawat tali pusat dengan teknik aseptik dan antiseptik

4. Latih dan demonstrasikan pada ibu dan keluarga cara merawat tali pusat1. Mencuci tangan adalah faktor yang penting untuk melindungi bayi baru lahir dari infeksi2. Mengetahui tanda-tanda infeksi

3. Mencegah terjadinya infeksi

4. Meningkatkan pemahaman tentang cara merawat tali pusat yang ba

3Kurang Pengetahuan b/d Kurang terpaparnya informasi mengenai perawatan tali pusat dirumah ditandai dengan Orang tua tampak cemas, orang tua tampak sering bertanyaPengetahuan orang tua menjadi baik dengan kriteria hasil :Orang tua dapat mendemonstrasikan cara perawatan tali pusat yang benar.Kaji tingkat pengetahuan orang tua

Berikan penjelasan tentang perawatan tali pusat

Berikan kesempatan orang tua untuk bertanya

Evaluasi pengetahuan orang tua dengan mengajukan pertanyaan balikUntuk mengetahui metode yang tepat dalam menyampaikan informasi

Agar menambah kesiapan orang tua dalam perawatan dirumah

Sebagai umpan balik bagi orang tua

Mengetahui keefektifan pendidikan kesehatan yang diberikanMengkaji tingkat pengetahuan orang tua

Memberikan penjelasan tentang perawatan tali pusat

Memberikan kesempatan orang tua untuk bertanya

Mengevaluasi pengetahuan orang tua dengan mengajukan pertanyaan balikS : Orang tua mengatakan, kami telah mengerti tentang perawatan tali pusat yang benarO : Orang tua tampak mampu mendemonstrasikan cara perawatan yang benar Orang tua dapat menjawab umpan balik dengan benar

DAFTAR PUSTAKA

Aziz Alimul Hidayat. (2008). Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita : Buku Praktikum Mahasiswa Kebidanan. Jakarta : EGC.Direktorat Bina Kesehatan Keluarga. (2008).Paket Pelatihan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED). Jakarta: Depkes RIMitayani.(2009). Asuhan Keperawatan Maternitas.Jakarta: Salemba Medika.Deswani.(2012).Panduan Praktik Klinis dan Laboratotium Keperawatan Maternitas.Jakarta: Salemba MedikaJitowiyono, Sugeng. 2010. Asuhan Keperawatan Neonatus dan Anak.Yogyakarta. Nuha Medika.Yayan Pieter. Laporan Pendahuluan Bayi Berat Lahir Rendah .http://yayannerz.blogspot.com/2013/11/laporan-pendahuluan-bayi-berat-lahir.html.Yongki putra. Asuhan Keperawatan Bayi Dengan BBLR. http://yongke-putra.blogspot.com/2013/10/asuhan-keperawatan-bayi-dengan-bblr.htmlFerli.Laporan Pendahuluan BBLR.http://keperawatanbinahusada7nersferlyplg.blogspot.com/2015/05/laporan-pendahuluan-bblr.html