askep asfiksia - power point

Upload: hengky-hanggara

Post on 04-Jun-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/13/2019 Askep Asfiksia - Power Point

    1/20

    KEGAWATAN ASFIKSIA

    MILIYAN JAMIL,S.Kep.Ners

  • 8/13/2019 Askep Asfiksia - Power Point

    2/20

    DIFINISI

    Asfiksia Neonatorum adalah keadaan dimanabayi tidak dapat segera bernafas secaraspontan dan teratur setelah lahir.

    Hal ini disebabkan oleh hipoksia janin dalamuterus dan hipoksia ini berhubungan denganfaktor-faktor yang timbul dalam kehamilan,persalinan atau segera lahir (Prawiro Hardjo,Sarwono, 1997).

  • 8/13/2019 Askep Asfiksia - Power Point

    3/20

    DIFINISI

    Asfiksia neonatorum adalah keadaan bayi barulahir yang tidak bisa bernafas secara spontandan adekuat (Wiroatmodjo,1994).

  • 8/13/2019 Askep Asfiksia - Power Point

    4/20

    DIFINISI

    Asfiksia Neonatotum adalah keadaan dimanabayi baru lahir yang tidak dapat bernafassecara spontan dan teratur segera setelahlahir. Keadaan ini biasanya disertai dengankeadaan dimana hipoksia dan hiperkapneuserta sering berakhir dengan asidosis (Santoso

    NI, 1992).

  • 8/13/2019 Askep Asfiksia - Power Point

    5/20

    Etiologi dan Faktor Predisposisi AsfiksiaMenurut pedoman Depkes RI Santoso NI, 1995.

    Faktor IbuHipoksia ibu akan menimbulkan hipoksia janin dengansegala akibatnya. Hipoksia ibu dapat terjadi karena

    hipoventilasi akibat pemberian analgetika atauanesthesi dalam gangguan kontraksi uterus, hipotensimendadak karena pendarahan, hipertensi karenaeklamsia, penyakit jantung dan lain-lain.

    Faktor PlacentaYang meliputi solutio plasenta, pendarahan padaplasenta previa, plasenta tipis, plasenta kecil, plasentatak menempel pada tempatnya.

  • 8/13/2019 Askep Asfiksia - Power Point

    6/20

    .

    Faktor Janin dan Neonatus

    Meliputi tali pusat menumbung, tali pusat melilit keleher, kompresi tali pusat antara janin dan jalanlahir, gemelli, IUGR, kelainan kongenital dan lain-

    lain.

    Faktor Persalinan

    Meliputi partus lama, partus tindakan dan lain-lain,Ilyas Jumiarni, 1995.

  • 8/13/2019 Askep Asfiksia - Power Point

    7/20

    .Patofisiologi

    Saat lahir bayi biasanya aktif dan segera sesudah talipusat dijepit bayi menangis yang merangsangpernafasan. Denyut jantung akan stabil padafrekuensi 120 sampai 140 per menit dan sianosissentral menghilang dengan cepat. Akan tetapibeberapa bayi mengalami depresi saat dilahirkandengan menunjukkan gejala tonus otot yangmenurun dan mengalami kesulitan mempertahankanpernafasan yang wajar. Bayi-bayi ini dapat mengalami

    apnue atau menunjukkan upaya pernafasan yangtidak cukup untuk kebutuhan ventilasi paru-paru.Kondisi ini menyebabkan kurangnya pengambilanoksigen dan pengeluaran CO 2.

  • 8/13/2019 Askep Asfiksia - Power Point

    8/20

    Patofisiologi

    Pada bayi yang mengalami kekurangan oksigenakan terjadi pernafasan yang cepat dalamperiode yang singkat. Apabila Asfiksia berlanjut,

    gerakan pernafasan akan berhenti, denyut jantung juga mulai menurun, sedangkan tonusneuromuskular berkurang secara berangsur-angsur dan bayi memasuki periode apnue yangdikenal sebagai apnue primer Biasanyapemberian perangsang dan oksigen selamaapnue primer dapat merangsang terjadinya

    pernafasan spontan.

  • 8/13/2019 Askep Asfiksia - Power Point

    9/20

    Patofisiologi Apabila Asfiksia berlanjut, bayi akan menunjukkanpernafasan megap-megap yang dalam, denyut

    jantung terus menurun, tekanan darah bayi jugamulai menurun dan bayi akan terlihat lemas (flaccid) .Pernafasan makin lama makin lemah sampai bayimemasuki periode apnue yang disebut apnuesekunder . Selama apnue sekunder ini, denyut

    jantung, tekanan darah dan kadar oksigen di dalamdarah (PaO

    2) terus menurun. Bayi sekarang tidak

    bereaksi terhadap rangsangan dan tidak akanmenunjukkan upaya pernafasan secara spontan.Kematian akan terjadi kecuali apabila resusitasidengan pernafasan buatan dan pemberian oksigendimulai dengan segera.

  • 8/13/2019 Askep Asfiksia - Power Point

    10/20

    .Gejala Klinis

    Pernafasan terganggu Detik jantung berkurang

    Reflek / respon bayi melemah Tonus otot menurun Warna kulit biru atau pucat

  • 8/13/2019 Askep Asfiksia - Power Point

    11/20

    DIAGNOSISDenyut Jantung Janin

    Frekuensi normal ialah 120 sampai 160 denyutan per menit, selama HISfrekuensi ini bisa turun, tetapi diluar HIS kembali lagi kepada keadaan semula.Peningkatan kecepatan denyutan jantung umumnya tidak banyak artinya, akantetapi apabila frekuensinya turun sampai dibawah 100/menit, dan lebih-lebih jika tidak teratur, hal itu merupakan tanda bahaya.

    Mekanisme Dalam Air Ketuban Mekonium pada presentasi sungsang tidak ada artinya, akan tetapi padaprosentase kepala mungkin menunjukkan gangguan oksigenasi dan terustimbul kewaspadaan. Adanya mekonium dalam air ketuban pada prosentasekepala dapat merupakan indikasi untuk mengakhiri persalinan bila hal itudapat dilakukan dengan mudah.

    Pemeriksaan PH Pada Janin Dengan menggunakan amnioskopi yang dimasukkan lewat serviks dibuatsayatan kecil pada kulit kepala janin dan diambil contoh darah janin. Darah inidiperiksa pH-nya adanya asidosis menyebabkan turunnya pH. Apabila pH ituturun sampai dibawah 7,2 hal itu dianggap sebagai tanda bahaya. Dengan

    penilaian pH darah janin dapat ditemukan derajat asfiksia yaitu :

  • 8/13/2019 Askep Asfiksia - Power Point

    12/20

    Penilaian pH Darah Janin

    NO Hasil Skor

    Apgar DerajatAsfiksia

    Nilai Ph

    1. 0 3 Berat < 7,2

    2.

    4

    6

    Sedang 7,1

    7,2

    3. 7 10 Ringan > 7,2

  • 8/13/2019 Askep Asfiksia - Power Point

    13/20

    APGAR SCORE

    Tanda-tanda Vital Nilai = 0 Nilai = 1 Nilai = 2

    1. Appearance(warna kulit)

    Seluruh tubuh biruatau putih

    Badan merah, kaki biru

    Seluruh tubuhkemerah-merahan

    2. Pulse (bunyi jantung)

    Tidak ada Kurang dari100 x/ menit

    Lebih dari100 x/ menit

    3.Grimance(reflek)

    Tidak ada Lunglai

    MenyeringaiFleksi ekstremitas

    Batuk dan bersin

    4.Activity (tonus otot)

    Tidak ada Fleksi kuat, gerakaktif

    5.Respirotaryeffort

    (usaha bernafas)

    Lambat atau tidakada

    Menangis kuat ataukeras

  • 8/13/2019 Askep Asfiksia - Power Point

    14/20

    .Derajat Asfiksia - Apgar yaitu :1. Nilai Apgar 7-10, Vigorous baby atau asfiksia ringan.

    Bayi dalam keadaan baik sekali. Tonus otot baik,seluruh tubuh kemerah-merahan. Dalam hal ini bayidianggap sehat dan tidak memerlukan tindakanistimewa.

    2. Nilai Apgar 4-6 Mild Moderat atau asfiksia sedang.Pada pemeriksaan fisik akan dilihat frekuensi jantunglebih dari 100 kali permenit, tonus otot kurang baik,sianosis, reflek iritabilitas tidak ada.

    3. Nilai Apgar 0-3, asfiksia BeratPada pemeriksaan ditemukan frekuensi jantung kurangdari 100 kali permenit, tonus otot buruk, sianosis beratdan kadang-kadang pucat, reflek iritabilitas tidak ada.

  • 8/13/2019 Askep Asfiksia - Power Point

    15/20

    .Komplikasi

    Sembab OtakPendarahan OtakAnuria atau OliguriaHyperbilirubinemiaObstruksi usus yang fungsionalKejang sampai koma

    Komplikasi akibat resusitasinya sendiriPneumonthorax

    (Wirjoatmodjo, 1994 : 168)

  • 8/13/2019 Askep Asfiksia - Power Point

    16/20

    .Prognosa

    Asfiksia ringan / normal : Baik

    Asfiksia sedang tergantung kecepatan penatalaksanaanbila cepat prognosa baik.

    Asfiksia berat dapat menimbulkan kematian pada hari-hari pertama, atau kelainan syaraf permanen.

    Asfiksia dengan pH 6,9 dapat menyebabkan kejangsampai koma dan kelainan neurologis yang permanentmisalnya cerebal palsy, mental retardation

    (Wirjoatmodjo, 1994 : 68)

    P l k B d k P il i A Sk

  • 8/13/2019 Askep Asfiksia - Power Point

    17/20

    .Penatalaksanaan Berdasarkan Penilaian Apgar SkorApgar skor menit I : 0-3 Jaga agar bayi tidak kedinginan, sebab dapat menimbulkanhipotermis dengan segala akibatnya. Jangan diberi rangsangan

    taktil, jangan diberi obat perangsang nafas lakukan resusitasi.

    Lakukan segera intubasi dan lakukan mouth ke tube ataupulmanator to tube ventilasi. Bila intubasi tidak dapat, lakukanmouth to mouth respiration kemudian dibawa ke ICU.

    Ventilasi BiokemialDengan melakukan pemeriksaan blood gas, kalau perlu dikoreksidengan Natrium Bicarbonat. Bila fasilitas Blood gas tidak ada,berikan Natrium Bicarbonat pada asfiksia berat dengan dosis 2-4mcg/kg BB, maksimum 8 meg/kg BB / 24 jam. Ventilasi tetapdilakukan. Pada detik jantung kurang dari 100/menit lakukan pijat

    jantung 120/menit, ventilasi diteruskan 40 x menit. Cara 3-4 x pijat jantung disusul 1 x ventilasi (Lab./UPF Ilmu Kesehatan Anak, 1994 :167).

    A k i I 4 6

  • 8/13/2019 Askep Asfiksia - Power Point

    18/20

    .Apgar skor menit I : 4-6

    Seperti yang diatas, jangan dimandikan, keringkanseperti diatas.

    Beri rangsangan taktil dengan tepukan pada telapak

    kaki, maksimum 15-30 detik.

    Bila belum berhasil, beri O 2 dengan atau tanpa corong(lebih baik O

    2 yang dihangatkan).

    Skor apgar 4-6 dengan detik jantung kurang dari 100kali permenit lakukan bag dan mask ventilation dan

    pijat jantung.

  • 8/13/2019 Askep Asfiksia - Power Point

    19/20

    . Apgar skor menit I : 7-10 Bersihkan jalan nafas dengan kateter dari lubang

    hidung dahulu (karena bayi adalah bernafas dengan

    hidung) sambil melihat adakah atresia choane,kemudian mulut, jangan terlalu dalam hanya sampaifasofaring. Kecuali pada bayi asfiksia denganketuban mengandung mekonium, suction dilakukan

    dari mulut kemudian hidung karena untukmenghindari aspirasi paru.

    Bayi dibersihkan (boleh dimandikan) kemudiandikeringkan, termasuk rambut kepala, karenakehilangan panas paling besar terutama daerahkepala.

    Observasi tanda vital sampai stabil, biasanya 2 jam

    sampai 4 jam.

  • 8/13/2019 Askep Asfiksia - Power Point

    20/20

    .Diagnosa keperawatan :

    Gangguan pertukaran gas sehubungan dengan kontriksi arteripulmunar. Peningkatan pembuluh darah paru, penurunanviskositas paru, CNS

    Gangguan perfusi renal sehubungan dengan hipovolemia,iskemic

    Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi sehubungan denganreflek menghisap lemah.

    Penurunan CO sehubungan dengan odema paru, kontriksiarteri pulmonal

    Resiko terjadinya infeksi sehubungan dengan infeksinasokomial, respon imun yang menurun, ketidaktahuan