askeb bbl (bayi baru lahir) fisiologis

30
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR HARI KE 1 DI RUMAH SAKIT IKATAN BIDAN INDONESIA DUPAK SURABAYA KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI KEBIDANAN SUTOMO SURABAYA TAHUN 2010 2011

Upload: irma-sari-fitriana

Post on 08-Feb-2016

759 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Wajib Leave Comment yah :)kesulitan download? contact me di :twitter: @irmafitrianaFB: Irma Sari Fitrianakunjungi blog :midwifenote.blogspot.comisinya yahud :DD

TRANSCRIPT

Page 1: Askeb BBL (Bayi Baru Lahir) Fisiologis

ASUHAN KEBIDANAN

PADA BAYI BARU LAHIR HARI KE – 1

DI RUMAH SAKIT IKATAN BIDAN INDONESIA DUPAK

SURABAYA

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

JURUSAN KEBIDANAN

PROGRAM STUDI KEBIDANAN SUTOMO SURABAYA

TAHUN 2010 – 2011

Page 2: Askeb BBL (Bayi Baru Lahir) Fisiologis

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada masa ini Indonesia masih mengalami kendala dalam

pembangunan SDM (Sumber Daya Manusia), khususnya di bidang kesehatan.

Hal itu nampak jelas terlihat pad tingginya angka kematian bayi dan neonatal.

Setiap tahun diperkirakan 4 juta bayi dilahirkan dan 100 ribu bayi diantaranya

meninggal pada masa neonatal atau sebelum menginjak usia 1 bulan. Dapat

pula dikatakan terjadi kematian neonatal setiap 5 menit (Williams : 2001 : 83).

Bidan memainkan peranan vital, selama periode transisi bagi bayi baru

lahir. Bidan membantu bayi menjalani masa peralihan dari kehidupan

intrauterin ke kehidupan ekstrauterin dengan aman. Bidan juga memberikan

dukungan serta dorongan kepada ibu untuk ikut serta dalam perawatan bayi

masa transisi dengan cara mengupayakan kondisi lingkungan yang

mendukung perubahan dan memantau keadaan bayi selama fase dini, karena

pada fase inilah sering terjadi kematian bayi.

Laporan ini menguraikan tentang asuhan yang diperlukan oleh bayi

baru lahir. Walaupun sebagian besar persalinan terfokus pada ibu, tetapi

karena proses tersebut merupakan pengeluaran hasil kehamilan (bayi), maka

penatalaksanaan persalinan baru dikatakan berhasil apabila yang dilahirakan

juga berda dalam kondisi yang optimal. Memberikan asuahan segera, aman,

dan bersih untuk bayi baru lahir merupakan bagian esensial asuhan bayi aru

lajir (JNDK-KR. 2007: 95)

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan umum

Mahasiswa mampu mengerti, memahami, melakukan dan

melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir.

1.2.2 Tujuan khusus

1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada BBL

2. Mahasiswa mampu merumuskan diagnosa kebidanan pada

BBL

3. Mahasiswa mampu menyusun rencana asuhan kebidanan

pada BBL

Page 3: Askeb BBL (Bayi Baru Lahir) Fisiologis

4. Mahasiswa mampu melaksanakan rencan asuhan

kebidanan pada BBL

5. Mahasiswa mampu mengevaluasi asuhan kebidanan pada

BBL

1.3 Pelaksanaan

Tempat kegiatan praktek : RSIA IBI Dupak Surabaya

Waktu : tanggal 20 November – 3 Desember

2010

1.4 Sistematika Penulisan

Halaman Judul

Lembar Pengesahan

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

1.2.2 Tujuan Khusus

1.3 Pelaksanaan

1.4 Sistematika Penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar

2.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB IV PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Askeb BBL (Bayi Baru Lahir) Fisiologis

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar

2.1.1 Prisip Dasar

Bayi adalah individu yang baru lahir di dunia. Dalam keadaan

terbatas, maka individu membutuhkan perawata dai orang lain.

Sedangkan bayi baru lahir normal adalah janin yang lahir melalui

proses persalinan normal dan te;ah mampu hidup diluar

kandungan(Saifudin AB.2006: 132)

Bayi baru lahir adalah bayi dari lahir sampai usia 4 minggu.

Lahirrnya biasanya dengan usia gestasi 38 – 42 minggu(Donna l.

Wong, 2003).

2kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500

gram sampai 4000 gram(Dep kes RI, 2005).

Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 – 4000

gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan

congenital (cacat bawaan) yang berat(M. Sholeh Kosim, 2007).

Pelayanan kesehatan neonatal harus dimulai sebelumbayi

dilahirkan melalui pelayanan kesehatan yang diberiakan pada ibu

hamil. Berbagai bentuk upaya pencegahan dan penanggulangandini

terhadap faktor – faktor yang memperlemah kondisi ibu hamil perlu

diprioritaskan, seperti gizi rendah, anemi, dekatnya jarak antara

kehamilan dan buruknya hygiene. Disamping itu perlu juga dilkukan

pembinaan kesehatan pre natal yang memadai dan penanggulangan

faktor – faktor yang meyebabkan kematian pre natal meliputi:

1. perdarahan

2. hipertensi

3. infeksi

Page 5: Askeb BBL (Bayi Baru Lahir) Fisiologis

4. kelahiran pretem

5. asfiksi

6. hipotermi(Saifudin AB,2006:132)

2.1.2 Keadaan Klinik Bayi Normal Segera setelah Lahir

2.1.2.1 Sistem kardiovaskuler

Setelah lahir foramen ovale menutup, dktus arteriosus

dan duktus venosus menjadi ligamen. Arteri dan vena

umbilikalis serta arteri hepatica menutup menjadi ligamen.

Pernapasan pertama pada BBL, paru-paru berkembang dan

menurunkan vaskuler pulmone, darah paru mengalir sehingga

tekanan pada arteri pulmoner turun dan tekanan pada atrium

kanan turun. Aliran darah pulmoner kembali meningkat ke

jantung dan masuk ke jantung bagian kiri sehingga tekanan

atrium kiri meningkat.

2.1.2.2 Denyut jantung

1. Saat lahir frekuensi denyut jantung bayi rata-rata 140x/menit

2. Usia 1 minggu, frekuensi denyut jantung rata-rata

128x/menit saat tidur dan 163x/menit saat bangun

3. a. Tekanan darah sistolik BBL 78mmhg dan diastolik

rata-rata 42mmhg

b. Tekanan sistolik bayi sering menurun sekitar

15mmhgkarena selama 1jam ertama setelah lahir

c. Menangis dan bergerak biasa menyebabkan

peningkatan sistolik

2.1.2.3 Volume darah dan sistem hematopalesis

1. Volume darah bervariasi dari 80-110ml/kgBB selama

beberapa hari pertama dan meningkat dua kali lipat pada

akhir tahun pertama

Page 6: Askeb BBL (Bayi Baru Lahir) Fisiologis

2. Hemoglobin BBL 14,5-22,5 gr/dl

3. Hematokrit 4,4-7,2%

4. Sel darah merah 57,5 juta/mmhg

5. Hemaglobin dan sel darah merah menurun sampai kadar

rata-rata 11-17gr/dl 4,2-5,2gr/dl

6. Presentasi hemoglobin janin menurun sampai 55% pada

minggu ke 5 dan 5 % pada minggu ke 20 karena umur sel

yang mengandung hemoglobin janin lebih pendek

7. Leukosit janin dengan nilai hiung sel darah putih sekitar

18.000/mm3 merupakan nilai normal saat BBL

8. Leukosit bayi meningkat menjadi 23.000-24.000/mm3 pada

hari 1 setelah lahir

9. Biasanya sel darah putih diperkirakan sekitar 11.500/mm3

selama periode neonatal

2.1.2.4 Paru

1. Pernapasan meningkat pada BBL terjadi normal pada

waktu 30 detik setelah kelahiran

2. Tekanan dada abyi saat melalui jalan lahir pervaginam

mengakibatkan cairan paru-paru kehilangan 1/3 dari cairan

tersebut(pada bayi normal 80-100ml)sehingga cairan yang

hilang diganti dengan udara, paru-paru berkembang

sehingga rongga dada kembali ke bentuk semula

3. Saat pernapsan mulai berfungsi, na[as bayi menjadi

dangkal tidak teratur. Bervariasi darin30-60x/menit disertai

apneu singkat. Durasi dan frekuensi apneu menurun seiring

pertambahan usia

2.1.2.5 Sistem cerna

1. Bayi baru lahir umunya sudah bisa BAB dalam waktu 24

jam setelah perslinan

Page 7: Askeb BBL (Bayi Baru Lahir) Fisiologis

2. Feses dihari pertama disebut mekonium yng berwarna

gelap atau kehitaman

3. Kapasitas lambung BBl sangat bervariasi tergantung pada

ukuran bayi, sekitar 30-90ml. Pengosongan dimulai pada

beberapa menit pada saat pemberian makanan dan selesai

antara 2-4Jm setelan pembetrian makanan

4. Sambungan esofagus bawah dan lambung harus sempurna

sehingga mudah terjadi regutrasi

5. Keasaman lambung bayi saat lahir umunya samadengan

orang dewasa. Tetapi akan menurun dalam 1minggu dan

tetap rendah selama 2-3bulan

2.1.2.6 Sistem hepatica

Liver bayi mempunyai hal penting dalam hal

Penyimpanan zat besi

Metabolisme karbohidrat

Konjugasi bilirubin

Koagulasi

Liver BBL belum matur untuk membentuk glukosa

sehingga BBL mudah terkena hipotermi. Neoonatus telah

memiliki kapasitas yang fungsional untuk mengubah

bilirubin, namun sebagian besar BBL ada yang mengalami

hiperbilirubenemia fisiologis

2.1.2.7 Sistem imun

1. Pada 3bulan pertama bayi dilindungi oleh kekebalan

pasif ibu

2. Barier alami seperti asm lambung atau produksi pepsin

dan tripsin belumberkembag sampai usia 3-4bulan

3. Bayi memenyusui dapat kekebalan pasif dari

kolostrum dan ASI

Page 8: Askeb BBL (Bayi Baru Lahir) Fisiologis

2.1.2.8 Sistem reproduksi

1. perempuan

a. BBL cukup bulan laba minor mentup labia minor

menutup vestibulum

b. bayi prematur, klitoris menonjol, labia mayor kecil

dan terbuka

2. laki-laki

a. testis turun kedalam skrotum pada 90%BBL, dan

presentase ini menurun pada bayi prematur

b. Terabarugae yang melapisi kantunh skrotum

2.1.2.9 Sistem skelet

1. Kepala bayi cukup bualan berukuran ¼ panjang tubuh,

lengan sedikit lebih panjag daripada tungkai

2. Wajah relatif kecil terhadap ukuran tengkorak

3. Pada BBl, lutut saling berjauhan saat kaki diluruskan

dan tumity disatukan, sehingga tungkai bawah etrlihat

agak melengkung

2.1.2.10 Sistem neuromuskuker

Aktivitas motorik spontan dapat muncul dalam bentuk

tremor sementara di mulut dan dagu terutama waktu

menangis, pada ekstremitas terutama lengan dan tangan

2.1.3 Penanganan Bayi Baru Lahir

Penanganan BBL dilakuakan sejak kepala mulai keluar dari

jalan lahir yaitu dengn melkukan pembersihan lendir serta cairan yang

ada dimulut, hidung serta mata.

Bayi sehat aka menangis dalam 30 detik, tidak perlu dilakukan

apa-apa lagi oleh karena bayi mulai bernapas spontan dan warna

kulitnya kemerahan. Bila mulut bayi masih belumbersih dari cairan

Page 9: Askeb BBL (Bayi Baru Lahir) Fisiologis

dan lendir, lakukan pengisapan lendir mulua-mula dari mulut,

kemudian dari hidung agar na[as bayi dapat bebas dan bayi dapat

bernapas sebaik-baiknya.

Tali pusat dipotong dengan gunting steril dan diikat dengan

pengikat steril dan diberi triple dye serta dibungkus dengan kasa steril.

Bayi baru lahi harus segera dibungkus untuk menghangatkan

tubuhnya. Pada waktu lahir, bayi belum mampu mengatur suhu

tubuhnyadan membutuhkan pengeluaran dari luar untuk membuatnya

tetap hangat(PrwirohardjoS,2005:247)

2.1.4 Penilaian Bayi Baru Lahir

Keadaan umum bayi dinilai 1 menit dan 5 menit setelah lahir

menggunakan nilai apgar. Dari hasil peneletian dapat diketahui apakah

bayi normal (AS 7-10), asfiksi sedang-ringan (AS 4-6), atau bayi

menderita asfiksi berat (AS 0-3). Bila nialai APGAR dalam 2 menit

tidak mencapai nilai 7, maka harus dilakukan tindakan resusitasi lebih

lanjut.

Yang dinilai 0 1 2

Appearance

(warna kulit)

Pucat Badan merah

ekstremitas

biru

Seluruh badan

kemerahan

Pulse rate(frekuensi

nadi)

Tidak

ada

<100 >100

Grimace(reaksi

rangsangan)

Tidak

ada

Sedikit gerak

mimik

Batuk/bersin

Activity(tonus otot) Tidak

ada

Ekstremitas

dalam sedikit

refleksi

Gerakan aktif

Respiration(pernapasan) Tidak

ada

Lemah/tidak

teratur

Baik/menangis

Page 10: Askeb BBL (Bayi Baru Lahir) Fisiologis

2.1.5 Asuhan Yang diberikan pada BBL

2.1.5.1 Rawat Gabung(rooming in)

Bila keadaan ibu dan bayi mengizinkanan atau perwat

yang merawat ibu dan bayi bertanggung jawab penuh terhadap

bimbingan untuk ibu mengenai cara menyusui, cara merawat,

sehari-hari sampai bisa dan cukup kuat untuk melakukannya

sendiri serta caracara mengetahui dan mengenal perubahan

yeng terjadi pada bayi yang patut dicatat dan dilaporkan kepada

dokter. Kentungan rawat gabung adalah mencegah atau

mengurangi infeksi silang, membangun bonding attachment

sejak bayi lahir.

2.1.5.2 Keadaan yang harus selalu diawasi selama bayi dirawat

1. Keadaan umum

Bayi yang sehat tampak kemerah-merahan, aktif ,

tonus otot baik, menangis keras, minum baik, suhu tubuh

36ºc-37ºc.

2. Suhu tubuh paling kurang diukur sekali sehari

Bila suhu rektal <36ºc bayi harus diletakkan di tempat

yang lebih hangat, suhu rektal diukur tiap 30 menit sampai

suhu tubuh >36ºc.

3. Menimbang berat badan sebaiknya dilakukan setiap hari

dalam 3 hari pertama berat badan akan turun karena bayi

akan mengeluarkanair kencing dan mekonium. Sedangkan

cairan yang masuk belum cukup. Pada hari ke4 berat badab

naik lagi.

4. Eliminasi mekonium

Mekonium akan keluar dalam waktu 24jam,

pengeluaran ini akan berlangsung 2-3 hari. Pada hari ke-4

sampai hari ke-5 warna tinja menjadi coklat kehijauan.

Page 11: Askeb BBL (Bayi Baru Lahir) Fisiologis

5. Eliminasi urin

Urin akan keluar dalam 24jam. Yang harus dicatat

adalah kencing pertama, frekuensi kencing berikutnya dan

warnanya.

6. Perubahan warna kulit

Perlu diteliti apakah warna kuliy menjadi pucat,

kuning, cyanosis atau timbul perdarahan di kulit, infeksi

padan kulit, oedem.

7. Frekuensi pernapasan, dangkal/dalamnya pernapasan,

asfiksi, nafas cuping hidung, retraksi sela iga, subternal,

suprateri, dan bila terjadi gangguan pernapasan, apakah

berhubungan umum atau tidak.

8. Hal-hal lain, misalnya muntah

2.1.5.3 Perawatan sehari-hari

1. Mata bayi harus selalu diperiksa untuk melihat tanda-tanda

infeksi mata dapat dibersihkan dengan air steril.

2. Mulut diperiksa untuk melihat kemungkinan infeksi dengan

kandida(oral trush). Bila diketemukan hendaknya segera

diobati dengan larutan nystatis yang langsung diteteskan ke

mulut bayi

3. Kulit, terutama di lipatan-lipatan ke mulut bayi

4. Tali pusat, pada umumnya akan lepas pada waktu bayi

berumur 6-7 hari. Bila tali puasat belum lepas maka setiap

sesudah mandi tali pusat harus dibersihkan dan dikeringkan.

2.1.5.4 Minuman bayi

Kebutuhan cairan pad tiap-tiap bayi untuk mencapai

kenaikan yang optimal berbeda-beda. Oleh karena itu

pemberian cairan pada bayi dengan daya isapnya dan

menelannya baik hendaknya on demand ASI

Bayi normalnya sudah dapat disusui segera setalah lahir.

Lamanya disusui hanya untuk 1 menit untuk setiap 1

Page 12: Askeb BBL (Bayi Baru Lahir) Fisiologis

payudara. Dengan menghisapnya bayi terjadi perangsangan

terhadap pembentukan ASI dan secara tidak langsung

membantu mempercepat pengecilan uterus.

Pemberian ASI harus dianjurkan pada tiap ibu yang

melahirkan karena

1. ASI pertama mengandung antibodi yang mencegah

infeksi

2. Bayi yang sudah minum ASI jarang terkena

gastroenteritis

3. Lemak dan proteinj ASI mudah dicerna secara lengkap

dalam saluran pencernaan

4. Memperat hubungan ibu dan anak(Prawirohardjo S.

2005:258)

2.1.6 Perubahan Spesifik pada masa Transisi BBL

2.1.6.1 Fiksi Period of reactivity

15 menit pertama terbuka yaitu pertama kali

menyesuaikan diri dengan lingkunagn baru. Pada stadium awal

ini aktivitas sistem saraf simpatik menonjol.

1. sistem kardiovaskuler

- detak jantung cepat tapi tidak teratur

- tali pusat masih berdenyut

- warna kulit masih kebiruan yang diselingi warna merah

saat menangis

2. traktus respiratorus

- pernapasan cepat dan dangkal

- terdapat ronchi pada paru

- terlihat cu[ing hidung, merintih dan penarikan dinding

thorak

3. suhu tubuh

- cepat turun

4. aktivitas

- mulai membuka mata

Page 13: Askeb BBL (Bayi Baru Lahir) Fisiologis

- tonus otot makinmeningkat dengan gerkan yang makin

aktif

- ekstremitas atas fleksi, bawah ekstensi

5. fungsi usus

- peristaltik usus tidak ada / meningkat ditandai dengan

pengeluaran mekonium

Menjelaskan akhir stadium ini, aktivitas sistem parasimpatik

juga aktif:

1. detak jantung menjadi teratur

2. tali pusat berhenti berdenyut

3. ujung kstremitas kebiru-biruan

4. menghasilkan lendir encer dan jernih

2.1.6.2 Relative unresponsive internal

1 jam kemudian ditandai dengan menurunnya aktivitas

sistem saraf otonom sehingga harus berhati-hati karena hati

menjadi peka terhadap rangsangan, secara klinis dapat dilihat:

- denyut jantung menjadi menurun

- pernapasan menurun

- bayi tertidur pulas

- lendir mulut tidak ada

- suhu tubuh menurun

2.1.6.3 Second of period of reactivity

Setelah bayi bangun, periode ini dimulai. Kegiatan

sistem saraf otonom meningkat lagi. Secara klinis terlihat:

- bayi peka terhadap rangsang

- pernapasan normal kembali

- detak jantung normal kembali

- lendir dalam mulut terbentuk secara berlebih

Page 14: Askeb BBL (Bayi Baru Lahir) Fisiologis

2.1.7 Hal yang perlu diperhatikan pada BBL

Hal yang perlu diperhatikan adalah :

- suhu badan

- TTV

- berat badan

- mandi dan perwatan kulit

- pakaian

- perwatan tali pusat

2.1.8 Tanda – tanda keganwatan pada BBL

Bayi baru lahir dinyatakan gawat apabila mempunyai salah

satu atau beberapa tanda berikut :

- sesak napas

- frekuensi pernapasan >60x/menit

- ada gerak retraksi dada

- malas minum

- panas atau suhu tubuh bayi rendah(<36ºc atau >38ºc)

- kurang aktif

- berat bayi lahir rendah(1500-2500gr) dengan kesulitan minum

Tanda-tanda bayi sakit berat:

- sulit minum

- perut kembung

- periode apneu

- merintih

- perdarahan

- sakit kuning

- kejang

Page 15: Askeb BBL (Bayi Baru Lahir) Fisiologis

- berat badan lahir <1500 gr

2.1.9 Komplikasi yang sering terjadi pada BBL

- hipotermi

- hipoglikemi

- kejang

- asfiksi

- infeksi

2.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir

Pengkajian pada tanggal :

Jam :

Oleh :

2.2.1 Pengkajian

2.2.1.1 Data Subjektif

1. Identitas

No. Reg

Nama bayi : nama yang ditulis adalah nama dari ibu yang

terang dan jelas untuk menghindari kekeliruan

Tgl/jam lahir : untuk mengetahui kapan bayi dilahirkan serta

mempermudah asuhan

Jenis kelamin : untuk mengetahui jenis kelamin bayi dan

menghindari kekeliruan

Umur bayi : untuk mempermudah membrikan asuhan

Nama ibu/ayah : untuk mengetahui identitas orang tua dari

bayi agar tidak terjadi kekeliruan

Pendidikan ibu/ayah : untuk mengetahui tingkat

intelektualitas sehingga mempermudah

memberikan asuhan

Pekerjaan ibu/ayah : untuk mengetahui sejauh mana

pengaruh kesehatan klien dan juga pembiayaan

Page 16: Askeb BBL (Bayi Baru Lahir) Fisiologis

Agama : perlu dicatat, karena hal tersebut sangat diperlukan

dan berpengaruh dalam kesehatan, serta

mempermudah dalam memberikan asuhan

Alamat : perlu dicatat, untuk mempermudah komunikasi bile

keadaan mendesak dan dapat memberikan

petunjuk lingkungan tempat tinggal klien

2. Keluhan utama

Keluhan yang utama tampak dan dirasakan oleh klien/bayi

diambil dari orang tua atau keluarga yang lain bahwa bayi

normal tidak ada kelainan

3. Riwayat kehamilan dan persalinan

1. riwayat prenatal

Anak ke berapa, riwayat kehamilan yang mempengaruhi

bayi baru lahir adalah kehamilan yang tidak ada

komplikasi sperti DM, hepatitis, jatung, asma, hipertensi

dan TBC. Frekuensi ANC dan keluhan selama hamil,

suntikan TT selama hamil, kebiasaan mengkonsumsi

jamu-jamuan, pola nutrisi ibu, pantangan makanan

selama hamil, dan haid terakhir.

2. riwayat natal

Berapa usia kehamilan saat persalinan, jenis persalinan

normal atau dengan tindakan, apgar score 7-10. Lama

kala I 8-10jam, lama kala II 30-90 menit, BB 2500-4000

gram, PB 48-52 cm, denyut nadi 120-160x/menit,

pernapasan 40-80x/menit, suhu antara 36,5º-37,5ºc,

bagaimana ketubannya, tempat persalinan dan penolong

persalinan

4. Riwayat post natal

Mengobservasi tanda-tanda vital bayi dan perdarahan pada

tali pusat

Page 17: Askeb BBL (Bayi Baru Lahir) Fisiologis

5. Riwayat penyakit keluarga

Riwayat penyakit keluarga yang berpengaruh pada bayi

adalah penyakitnyang menular atau menahun, seperti DM,

jantung, hipertensi, asma, ginjal, hepatitis

6. Pola kehidupan

a. Pola nutrisi

Setelah lahir bayi segera disusukan pada ibunya.

Kebutuhan minum untuk hari pertama 60cc per kg BB,

selanjutnya ditambah 30cc per kg BB untk hari

berikutnya.

b. Pola eliminasi

Proses pengeluaran, defekasi dan urine terjadi 24jam

pertama setelah lahir adalah 50-300cc per 24 jam atau

1-2cc/kg/BB/jam

c. Pola istirahat

Pada keadaan yang fisiologis bayi lebih banyak tidur

disekitar 16-20jam

d. Pola aktivitas

Pola aktivitas bayi seperti menangis dengan keras bila

lapar, BAK dan BAB, memutar kepala dan mencari

puting susu bila hendak disusui oleh ibunya

2.2.1.2 Data Objektif

1. Keadaan umum : baik

2. TTV

Suhu : 36,5ºc-37,5ºc

Nadi : 120x/menit-160x/menit

Pernapasan : 40x/menit-60x/menit

Page 18: Askeb BBL (Bayi Baru Lahir) Fisiologis

3. Pemeriksaan fisik

1. kepala : adakah caput succedaneum, cephal hematoma,

moulage, keadaan UUB dan UUK, keadaan rambut

2. muka : warna kulit merah muda, bentuk simetris

3. mata : Bentuk simetris, conjungtiva merah putih

muda,sklera putih

4. hidung : bentuk simetris/tidak, kebersihan, septum, PCH

5. telinga : bentuk simetris/tidak, kebersihan

6. mulut : bibir tidak pucat, bentuk simetris, tidak ada

albioskizis, tidak ada palotoskizis, tidak ada

labiopalatoskizis

7. leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ad

bendungan vena jugularis, mobilitas aktif

8. dada : bentuk simetris, tidak ada retraksi, tidak ada ronchi,

dan wheezing

9. abdomen : bentuk cembung, tidak ada masa, tidak ada

heptomegali, tali pusat tidak ada perdarahan atau infeksi

10. punggung : bentuk simetris, tidak ada spina bifida, tidak

ada kifosis, lordosis, skoliosis

11. genetalia : pada bayi perempuan labia mayora menutupi

labia minora, apakah ada cairan keluar dari vagina. Pada

bayi laki-laki testis sudah turun/belum, apakah ada

epispadi/hipospadi

12. anus : tidak ada atresia ani, tidak ada fistula

13. ekstremitas : bentuk simetris, tidak ada sindaktil atau

polidaktil

Page 19: Askeb BBL (Bayi Baru Lahir) Fisiologis

4. Pemeriksaan neurologis

1. reflek moro

Apabila bayi diberi sentakan mendadak, maka akan

menimbulkan gerak terkejut

2. reflek menggegam

Apabila telapak tangan bayi disentuh dengan jari

pemeriksa, maka bayi akan berusaha menggenggam

3. reflek rooting

Apabila pipi bayi disentuh dengan jari, maka ia akan

menolehkan kepalanya mencari sentuhan tersebut

4. reflek sucking

Apabila puting susu menyentuh bibrnya, maka ia akan

berusaha menghisap

5. Pemeriksaan antropometri

1. BB

Berat badan normal adalah 2500-4000gram

2. PB

PB bayi adalah 48-52cm

3. Lingkar kepala

Lingkar kepala bayi normal adalah 33-35cm

4. Lingkar lengan atas

Lingkar lengan atas bayi adalah 11cm

5. Ukuran kepala

a. diameter SOB

antara foramen magnum ke UUB (9,5cm)

b. diameter SOF

Page 20: Askeb BBL (Bayi Baru Lahir) Fisiologis

antara foramen magnum ke pangkal

hidung(11cm)

c. diameter FO

antara titik pangkal hidung ke jarak terjauh di

belakang kepala(12cm)

d. diameter MO

antara dagu ke titik terjauh belakang

kepala(13,5cm)

e. diameter SMB

antara os hioid ke UUB(9,5cm)

f. diameter biparietalis

antara kedua tulang parietalis(9cm)

g. diameter bitemporalis

antara kedua tulang temporalis(8cm)

2.2.1.3 Assesment

1. diagnosa aktual : bayi baru lahir fisiologis jam ke../hari ke..

2. masalah : tidak ada

3. diagnosa potensial : tidak ada

4. kebutuhan tindakan segera : tidak ada

2.2.1.4 Planning

1. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu tentang keadaan

bayinya.

R/ penjelasan hasil pemeriksaan membuat ibu

mengetahui keadaan bayinya

2. Bersihkan seluruh tubuh bayi dari sisa darah dan cairan

ketuban kecuali wajah, telapak tangan, kemudian lakukan

IMD pada bayi dengan menyelimuti bayi dengan kain

R/ pembersihan tubuh bayi dari sisa darah dan cairan

kecuali wajah dan telapak tangan merupakan perangsang

bayi menuju puting susu ibu saat IMD

Page 21: Askeb BBL (Bayi Baru Lahir) Fisiologis

3. Berikan salep mata bayi

R/ salep mata dapat mencegah infeksi pada bayi

4. Berikan vitamin K pada bayi

R/ vitamin K menegah terjadiny pendarahan pada bayi

5. Berikan kebutuhan nutrisi bayi dengan memberikan bayi

pada ibu untuk segera disusukan

R/ ASI merupakan nutrisi utama bagi bayi

6. Ganti popok bayi bila BAB atau BAK

R/ Popok bayi hharus segera diganti untuk mencegah

iritasi pada kulit bayi dan mencegah hipotermi

7. Lakukan perawatan tali pusat

R/ perawatan tali pusat dapat mencegah iritasi dan

perdarahan pada tali pusat

8. Lakukan evaluasi terhadap keadaan bayi

R/ evaluasi keadaan bayi untu mengetahui keadaan abyi

den mendeteksi adanya kelainan

Page 22: Askeb BBL (Bayi Baru Lahir) Fisiologis

BAB III

TINJAUAN KASUS

3.1 Pengkajian

Tanggal : 25 November 2010 Jam : 17.30 WIB Oleh : Febrina Nur Indah Sari

3.1.1 Data subjektif

3.1.1.1 Identitas

Nama bayi : By. Ny. “D”

Tgl/Jam lahir : 25 November 2010/17.30

Jenis kelamin : perempuan

Nama orang tua : Ny. “D”/Tn. “A”

Umur : 28 th/34 th

Agama : Islam/Islam

Suku/bangsa : Jawa/Indonesia

Pendidikan : SMA/SMA

Pekerjaan : IRT/Swasta

Alamat : Jl. Sedayu 8/21

No. Register

3.1.1.2 Riwayat kehamilan dan persalinan

1. Riwayat prenatal

GIIIP20002, UK 40 minggu, selama hamil ibu selalu memeriksakan

kehamilannya, tidak ada penyakit yang menyertai kehamilan dan selama

hamil ibu tidak mempunyai kebiasaan merokok, tidak minum jamu-

jamuan, obat-obatan, alkohol,tidak ada pantangaan makanan

ANC : 4x di bidan

Page 23: Askeb BBL (Bayi Baru Lahir) Fisiologis

Imunisasi TT : 2x

Keluhan Trimester I : mual, kadang muntah

Trimester I : tidak ada

Trimester III : nyeri pinggang

2. Riwayat intranatal

Bersalin tanggal : 25 November 2010

Usia kehamilan : 40 minggu

Penolong : bidan

Jenis persalinan : spontan B

Lama persalinan : 30 menit

Ketuban : jernih

3. Riwayat postnatal

Apgar score : 8-9

Menagis kuat

Keadaanumum ibu dan bayi baik

Terapi yang telah diberikan : - salep mata

- Injeksi vit.k 1 mg

3.1.2 Data Objektif

1. Pemeriksaan umum

KU : baik Kesadaran : compos mentis

TTV : N : 130x/menit RR : 40xmenit s : 36,6ºc

Pengukuran : BB : 3800gram

PB : 51cm

LK : 34cm

Page 24: Askeb BBL (Bayi Baru Lahir) Fisiologis

2. Pemeriksaan fisik

a. kepala : simetris

Caput succedaneum : tidak ada

Cephal hematoma : tidak ada

Moulage : tidak ada

b. kulit : Warna : kemerahan

Petechie : tidak ada

Vernic kaseosa : sedikit

Rambut lanugo : sedikit

c. mata : simetris

sklera : putih

conjungtiva : merah muda

nistagmus : tidak

strabismus : tidak

perdarahan subconjungtiva : tidak

d. hidung : PCH : tidak ada

atresia koana : tidak ada

e. mulut : Bibir : lembab

Labiopalatoskiziz : tidak ada

f. telinga : simetris, bentuk normal

tulang rawan : ada

g. leher : macerasi : tidak ada

webbed neck : tidak ada

h. dada : bentuk : silindris

Page 25: Askeb BBL (Bayi Baru Lahir) Fisiologis

pernapasan : 40x/menit

bunyi jantung : normal

retraksi intercosta : tidak ada

pigeon chest : tidak ada

funnel chest : tidak ada

i. abdomen : bentuk : silindris

cembung/cekung : tidak

hernia diafragma : tidak

tali pusat : tidak ada perdarahan

j. genetalia : testis sudah turun,tidak ada epispadi/hipospadi

k. anus : atresia ani : tidak ada

atresia recti : tidak ada

l. punggung : spina bifida : tidak ada

skoliosis/kifosis : tidak ada

m. ekstermitas : simetris

polidaktil/sindaktil : tidak

3. Pemeriksaan reflek

Rooting feflek : positif

Sucking reflek : positif

Reflek moro : positif

Reflek menghisap : positif

4. Pemeriksaan antropometri

1. lingkar kepala

a. muka belakang : SOB : 9,5cm FO : 12cm SMB : 9,5

Page 26: Askeb BBL (Bayi Baru Lahir) Fisiologis

SOF : 11,5cm MO : 13,5cm

b. ukuran melintang : bitemporal : 8cm biparietal : 9cm

c. ukuran melingkar : SOB : 9,5cm

FO : 12cm

MO : 13,5cm

2. lingkar dada : 35cm

3. lingkar lengan atas : 11cm

3.1.3 Assesment

Diagnosa : neonatus aterm hari ke 1, laki-laki, BB : 3800gr, PB

51 spontan B

Diagnosa potensial : neonatus aterm hari ke 1, laki-laki, BB : 3800gr, PB

51 spontan B dengan ikterus neonatorum

Masalah : tidak ada

3.1.4 Planning

1. Observasi keadaan bayi dan tanda bahaya, meliputi :

- suhu - keadaan tali pusat

- nadi - adanya sesak atau sianosis

- pernapasan - adanya ikterus

R/ BBL menalami masa transisi untuk beradaptasi dengan lingkungan luar

2. Lakukan asuhan pada bayi tentang :

- perwatan bayi sehari-hari

- perawatan tali pusat, yaitu dengan kasa steril kering

R/ BBL perawatan bayi sehari-hari dan perwatan tali pusat yang benar dan

dapat menghindarkan bayi dari infeksi

3. Berikan ASI eksklusif tiap kali bayi lapar

Page 27: Askeb BBL (Bayi Baru Lahir) Fisiologis

R/ pemberisn Asi secara tidak terjadwal dapat memenuhi kebutuhan bayi secara

optimal

4. Observasi adanya tanda-tanda bahaya yang dapat terjadi pada BBL

R/ observasi tanda-tanda bahaya sebagai deteksi dini adanya komplikasi pada

BBL

5. Bungkus bayi dengan kain bersih untuk menghangatkan bayi

R/ menggendong bayi adalah cara agar bayi tidak hipotermi, karena pada masa

transisi, bayi akan mudah kehilangan panas

6. Ganti popok bayi bila basah

R/ popok yang basah karena BAB/BAK dapat mengganggu kenyamanan bayi

7. Ukur intake dan output bayi

R/ untuk mengetahui kematangan organ-organ bayi, dan mendeteksi adanya

kelainan

8. Mandikan bayi 2xsehari menggunakan air hangat

R/ memandikan bayi dengan air hangat dapat meminimalisirkan terjadinya

hipotermi pada bayi

9. Lakukan rawat gabung sesegera mungkin bila tidak ada masalah pada ibu dan

bayi

R/ rawat gabung dengan segera dapat menumbuhkan kelekatan antara ibu dan

bayi

3.1.5 Implementasi

Tanggal : 25 November 2010

Jam : 17.30 WIB mengobservasi keadaan bayi dan tanda bahaya

Hasil : N : 130x/menit

S : 36,6ºc

RR : 40x/menit

Page 28: Askeb BBL (Bayi Baru Lahir) Fisiologis

Tali pusat : tidak ada pendarahan

Retraksi bayi : bayi tenang

Sesak : tidak

Sianosis : tidak

Ikterus : tidak

E/ keadaan bayi dalam batas normal

17.40 : menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu tentang kondisi bayinya

E/ ibu mengetahui kondisi bayinya

18.50 : memberikan bayi susu 30cc

E/ bayi menghisap kuat dan tampak tenang. Susu diminum habis

19.50 : Bayi menangis dan popoknya basah karena BAB dan BAK.

Mengganti popok bayi

21.20 : mengobservasi suhu bayi

S : 36,6ºc

E/ suhu bayi dalam batas normal

22.00 : memberikan susu bayi per 30cc

E/ muntah : tidak

Susu diminum habis

Page 29: Askeb BBL (Bayi Baru Lahir) Fisiologis

BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan

Pelayanan kesehatan neonatal harus dimulai sebelum bayi dilahirkan melalui

pelayanan kesehatan yang diberikan pada ibu hamil. Sedangkan penanganan bayi

dilakukan sejak kepala mulai lahir dari jalan lahir, yaitu dengan melakukan

pembersihan muka dari lendir serta cairan yang berbeda disekitar mulut, hidung serta

mata. Pemotongan tali pusat dipotong dengan menggunakan gunting steril, diklem

dengan klem tali pusat, dan dibungkus dengan kasa kering steril.

Bayi baru lahir juga harus dibungkus dengan kain bersih dan kering. Obat mata

eritromisin 0,5% atau tetrasiklin 1% dianjurkan untuk pencegahan penyakit mata

karena klamidia. Keadaan yang harus selalu diawasi selama bayi dirawat antara lain

keadaan umum bayi dinilai 1 menit dan 5 menit setelah lahir dengan menggunakan

apgar score. Keadaan suhu tubuh, berat badan, eliminasi mekonium, eliminasi urin,

perubahan warna kulit, frekuensi pernapasan dan lain – lain misalnya muntah.

4.2 Saran

Penulis berharap agar literatur yang ada bisa ditambahkan dengan literatur

yang baru agar mendapatkan hasil yang lebih maksimal.

Page 30: Askeb BBL (Bayi Baru Lahir) Fisiologis

DAFTAR PUSTAKA

Djoko Waspodo, dkk.2007.AsuhanPersalinan Normal.Jakarta:JNPK-KR

Doenges, Marilyn E.2001.Rencana Perawatan Maternal atau Bayi.Jakarta:EGC

Pusdiknakes, Depkes RI.1993.Askep Neonatal.Jakarta:Depkes

Saifudin, Abdul Barl.2006.Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan

Neonatal.Jakarta:YBPSP