askeb 4 ( patologi )

25
ASKEB 4 ( PATOLOGI ) DETEKSI DINI KEHAMILAN, KOMPLIKASI DAN PENYULIT PADA MASA KEHAMILAN, PERSALINAN DAN MASA NIFAS

Upload: khairanisa

Post on 17-Nov-2015

65 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

presentasi

TRANSCRIPT

ASKEB 4 ( PATOLOGI)

ASKEB 4 ( PATOLOGI )

DETEKSI DINI KEHAMILAN, KOMPLIKASI DAN PENYULIT PADA MASA KEHAMILAN, PERSALINAN DAN MASA NIFAS

1

KELOMPOK 3NAMA:NPM:

1. MONALISA123000602. MUTIA SANTIKA PUTRI123000613. NI PUTU OKTARIA12300062

2

DETEKSI DINI TERHADAP KELAINAN, KOMPLIKASI DAN PENYULIT PADA IBU HAMIL

Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial di dalam keluarga. Sistem penilaian resiko tidak dapat memprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah selama kehamilannya. Oleh karena itu, pelayanan/asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil dan mendeteksi kehamilan.Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. Itu sebabnya mengapa ibu hamil memerlukan pemantauan selama kehamilannya.Kebijakan teknis yang dilaksanakan adalah : 1.Mengupayakan kehamilan yang sehat 2.Melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan awal serta rujukan bila diperlukan 3. Persiapan persalinan yang bersih dan aman 4.Perencanaan antisipatif dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi komplikasi.

3

Pemeriksaan kehamilan dini (early anc detection)

Ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan atau asuhan antenatal.Ketika seorang ibu mulai mendapatkan tanda presumtif hamil seperti : 1.Amenorhe 2. Mual dan muntah 3.Mengidam 4.Pingsan 5.Pembesaran payudara dan lain-lain. 6.Atau ketika dia menemukan tanda mungkin hamil seperti : 7.Pembesaran perut 8.Tes kehamilan positif, 9.Tanda hegar 10.Tanda piscazek 11.Tanda pembesaran uterus dan lain-lain

4

Kontak dini kehamilan trimester1Kebijakan program untuk kunjungan ante natal minimal 4 kali selama kehamilan, terdiri dari 1. 1 kali pada trimester pertama2.1 kali pada trimester kedua3.2 kali pada trimester ketiga

Skrining untuk deteksi1.Kunjungan I (16 minggu) dilakukan untuk : a.Penapisan dan pengobatan anemia b.Perencanaan persalinan c.Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya.

5

2.Kunjungan II (24 28 minggu), dilakukan untuk : a.Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya. b.Penapisan preeklampsi, gemeli, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihan c.Mengulang perencanaan persalinan

3.Kunjungan III (32 minggu), dilakukan untuk : a.Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya. b.Penapisan preeklampsi, gemeli, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihan c.Mengulang perencanaan persalinan

6

4.Kunjungan IV (36 minggu), dilakukan untuk :a. Sama seperti kegiatan kunjungan II dan III b. Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi c. Memantapkan rencana persalinand. Mengenali tanda-tanda persalinan.

7

PENYULIT PADA TRIMESTER I DANTRIMESTER II

1. Anemia Dalam KehamilanAnemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada dibawah normal.Ukuran hemoglobin normal:a.Laki-laki sehat mempunyai Hb: 14 gram 18 gramb.Wanita sehat mempunyai Hb: 12 gram 16 gram Tingkat pada anemia :a.Kadar Hb 10 gram 8 gram disebut anemia ringanb.Kadar Hb 8 gram 5 gram disebut anemia sedang.c.Kadar Hb kurang dari 5 gram disebut anemia berat.

8

a.Penyebab anemia umumnya adalah:1.Kurang gizi (malnutrisi)2.Kurang zat besi dalam diet3.Malabsorpsi4.Kehilangan darah yang banyak: persalinan yang lalu, haid dan lain-lain.5.Penyakit-penyakit kronis: tbc, paru, cacing usus, malaria dan lain-lain.

2.Hiperemesis GravidarumHiperemesis gravidarum adalah mual muntah berlebihan sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari hari dan bahkan membahayakan hidupnya.Wanita hamil memuntahkan segala apa yang dimakan dan diminum hingga berat badannya sangat turun, turgor kulit berkurang, diuresis berkurang dan timbul asetonuri, keadaan ini disebut hiperemesis gravidarum.

9

3.AbortusAbortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. Istilah abortus dipakai untuk menunjukkan pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan.

Jenis Jenis AbortusBerdasarkan keadaan janin yang sudah dikeluarkan, abortus dibagi atas :1. Abortus IminensAbortus imminens adalah peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu, di mana hasil konsepsi masih dalam uterus, dan tanpa adanya dilatasi serviks.

10

2. Abortus InsipiensAbortus insipiens adalah peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu, dengan adanya dilatasi serviks uteri yang meningkat, tetapi hasil konsepsi masih berada di dalam uterus.

3. Abortus InkomplitAbortus inkompletus adalah peristiwa pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu, dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus.

4. Kehamilan Ektopik Terganggu ( KET ) Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan implantasi terjadi di luar rongga uterus, tuba falopi merupakan tempat tersering untuk terjadinya implantasi kehamilan ektopik. Sebagian besar kehamilan ektopik berlokasi di tuba, jarang terjadi implantasi pada ovarium, rongga perut, kanalis servikalis, tanduk uterus yang rudimenter, dan divertikel pada uterus.

11

PENYULITPADATRIMESTER IIIPADA MASA KEHAMILAN

1.Kehamilan Dengan Hipertensi

Hipertensi berasal dari bahasa latin yaittu hiper dan tension. Hiper artinya tekanan yang berlebihan dan tension artinya tensi. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi medis dimana seorang mengalami peningkatan tekanan darah secara kronis ( dalam waktu yang lama ) yang mengakibatkan anggka kesakitan dan anggka kematian.

12

A.Hipertensi EsensialHipertensi Esensial adalah wanita yang telah menderita hipertensi sebelum hamil, yang mungkin disebabkan oleh faktor herediter serta dipengaruhi leh fakttor emosi dan lingkungan.

B.Pre EklamsiaPre-Eklamsi Adalah Penyakit dengan tanda-tanda Hipertensi, Oedema, dan Proteinuria yang timbul karena kehamila. Penyakit ini biasanya timbul pada Triwulan ke-3 kehamilan tetapi dapat timbul sebelumnya, misalnya pada Mola Hidatidosa.

13

C. EklampsiaEklampsi merupakan serangan konvulsi yang biasa terjadi pada kehamilan, tetapi tidak selalu komplikasi dari pre eklampsi.Konvulsi dapat terjadi sebelum, selama, dan sesudah persalinan. Jika ANC dan Inc mempunyai standar yang tinggi, konvulsi postpartum akan lebih sering proteinuria harus dilakukan dan dilanjutkan selama periode postpartum.

14

DETEKSI DINI TERHADAP KELAINAN, KOMPLIKASI DAN PENYULIT PADA IBU BERSALIN

Komplikasi pada Kala 1dan Kala 2

1.Distosia Karena Kelainan PresentasiPresentasi Puncak KepalaPada persalinan normal, saat melewati jalan lahir kepala janin dalam keadaan flexi dalam keadaan tertentu flexi tidak terjadi, sehingga kepala deflexi.

Presentasi DahiPresentasi dahi adalah posisi kepala antara flexi dan deflexi, sehingga dahi merupakan bagian terendah. Posisi ini biasanya akan berubah menjadi letak muka/letak belakang kepala.

15

Presentasi Muka Disebabkan oleh terjadinya ekstensi yang penuh dari kepala janin. Yang teraba muka bayi= mulut, hidung, dan pipi. Presentasi Occipito Posterior Dalam keadaan flexi bagian kepala yang pertama mencapai dasar panggul adalah Occiput. Occiput akan memutar kedepan karena dasar panggul dan muculus levator aninya mementuk ruangan yang lebih sesuai dengan occiput.

16

Komplikasipadakala 3 dalam persalinanA. Atonia UteriB.Retensio PlasentaC. Emboli Cairan Ketuban

17

A. Atonia Uteri1.PengertianAtonia uteri didefinisikan sebagai suatu kondisi kegagalan uterus dalam berkontraksi dengan baik setelah persalinan, sedangkan atonia uteri juga di definisikan sebagai tidak adanya kontraksi uterus segera setelah plasenta lahir.Atonia uteri ( relaksasi otot uterus ) adalah uteri tidak berkontraksi dalam 15 detik setelah dilakukan pemijatan fundus uteri ( plasenta telah lahir )

18

B.Retensio Plasenta1.PengertianRetensio plasenta adalah tertahannya plasenta atau belum lahirnya plasenta hingga atau melebihi waktu 30 menit setelah bayi lahir

19

C.Emboli Cairan Ketuban1.PengertianEmboli cairan ketuban merupakan sindrom dimana setelah sejumlah cairan ketuban memasuki sirkulasi darah maternal, tiba-tiba terjadi gangguan pernafasan yang akut dan shock. Sindrom cairan ketuban adalah sebuah gangguan langka dimana sejumlah besar cairan ketuban tiba tiba memasuki aliran darah.

20

DETEKSI DINI TERHADAP KELAINAN, KOMPLIKASI DAN PENYULIT PADA IBU NIFAS1.DETEKSI DINI KOMPLIKASI MASA NIFAS 2 JAM PERTAMAAsuhan yang diberikan pada 2 jam pertama masa nifas yaitu :Pantau tekanan darah, nadi, tinggi fundus uteri, kandung kemih dan darah yang keluar setiap 15 menit selama satu jam pertama dan setiap 30 menit selama satu jam kedua kala empat.Masase uterus untuk membuat kontaraksi uterus menjadi baik setiap 15 menit selama satu jam pertama dan setiap 30 menit selama jam kedua kala empat. Pantau temperatur tubuh setiap jam dalam dua jam pertama pascapersalinan. Jika meningkat, pantau dan tatalaksana sesuai dengan apa yang diperlukan.Nilai perdarahan. Periksa perineum dan vagina setiap 15 menit selama satu jam pertama dan setiap 30 menit selama jam kedua pada kala empat.Minta anggota keluarga untuk memeluk bayi.Lakukan asuhan esensial bagi bayi baru lahir.

21

2. DETEKSI DINI KOMPLIKASI MASA NIFAS 6 JAM MASA NIFASAsuhan yang diberikan pada 6 jam masa nifas yaitu :Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.Mendeteksi dan perawatan penyebab lain perdarahan serta melakukan rujukan bila perdarahan berlanjut.Memberikan konseling pada ibu dan keluarga tentang cara mencegah perdarahan yang disebabkan atonia uteri.Pemberian ASI awalMengajarkan cara mempererat hubungan antara ibu dan bayi baru lahir.Menjaga bayi tetap sehat melalui pencegahan hipotermi.Setelah bidan melakukan pertolongan persalinan, maka bidan harus menjaga ibu dan bayi untuk 2 jam pertama setelah kelahiran atau sampai keadaan ibu dan bayi baru lahir dalam keadaan baik.

22

3. DETEKSI DINI KOMPLIKASI MASA NIFAS 6 HARI MASA NIFASAsuhan yang diberikan pada 6 hari masa nifas yaitu :Memastikan involusi uterus barjalan dengan normal, uterus berkontraksi dengan baik, tinggi fundus uteri di bawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal.Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi dan perdarahan.Memastikan ibu mendapat istirahat yang cukup.Memastikan ibu mendapat makanan yang bergizi dan cukup cairan.Memastikan ibu menyusui dengan baik dan benar serta tidak ada tanda-tanda kesulitan menyusui.Memberikan konseling tentang perawatan bayi baru lahir.

23

4. DETEKSI DINI KOMPLIKASI MASA NIFAS 6 MINGGU MASA NIFASAsuhan yang diberikan pada 6 minggu masa nifas yaitu :Menanyakan penyulit-penyulit yang dialami ibu selama masa nifas.Memberikan konseling KB secara dini.

24

TERIMA KASIH...

25