asidifikasi samudera.docx
TRANSCRIPT
O c e a n A c i d i f i c a t i o n - K o r a l o g i | 1
ASIDIFIKASI SAMUDRA: ANCAMAN BAGI ORGANISME LAUT
Pemanasan global atau biasa disebut global warming merupakan suatu
fenomena yang terjadi sejak ditemukannya mesin uap oleh James Watt
sehingga menyulut sebuah revolusi besar di Inggris, yaitu Revolusi Industri.
Secara singkat pemanasan global dapat diartikan sebagai fenomena
meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi akibat gas rumah kaca yang
terus terakumulasi di atmosfer.
Kontributor terbesar pemanasan global saat ini adalah Karbon Dioksida (CO2),
metana (CH4) yang dihasilkan agrikultur dan peternakan (terutama dari sistem
pencernaan hewan-hewan ternak), Nitrogen Oksida (NO) dari pupuk, dan gas-
gas yang digunakan untuk kulkas dan pendingin ruangan (CFC). Rusaknya
hutan-hutan yang seharusnya berfungsi sebagai penyimpan CO2 juga makin
memperparah keadaan ini karena pohon-pohon yang mati akan melepaskan
CO2 yang tersimpan di dalam jaringannya ke atmosfer.
Bagaimana hubungannya antara pemanasan global dengan asidifikasi
samudera? saya dapat katakan bahwa keduanya mempunyai hubungan yang
sangat erat, dapat diibaratkan seperti ini “Global warning membawa
malapetaka di daratan, dan asidifikasi samudra membawa malapetaka bagi
spesies laut”. Global warming juga berkontribusi terhadap meningkatnya
permukaan air laut dan suhu rata-rata air laut. Pada kesempatan kali ini, saya
akan mengupas sedikit mengenai asidifikasi samudra, yang terinspirasi dari
majalah National Geographic Indonesia Edisi April 2011 tentang “Laut Nan
Asam”.
1. PENGERTIAN
O c e a n A c i d i f i c a t i o n - K o r a l o g i | 2
Pengasaman laut atau Ocean acidification (asidifikasi samudera)
adalah istilah yang diberikan untuk proses turunnya kadar pH air laut yang
kini tengah terjadi akibat penyerapan karbon dioksida di atmosfer yang
dihasilkan dari kegiatan manusia (seperti penggunaan bahan bakar fosil).
Menurut Jacobson (2005), pH di permukaan laut diperkirakan turun dari
8,25 menjadi 8,14 dari tahun 1751 hingga 2004 (Wikipedia).
Proyeksi Perubahan Asidifikasi Samudera sampai dengan Tahun 2099
Air laut bersifat sedikit basa dengan derajat keasaman (ph) sekitar 8,2 di
dekat permukaan air laut. sejauh ini sejumlah emisi karbon dioksida yang
terlarut dalam lautan menurunkan ph air laut sekitar 0,1 (berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh National Research Council). Penurunan ph
0,1 berarti air menjadi 30 persen lebih asam dari kondisi sebelumnya. Jika
carbon dioksida terakumulasi secara terus-menerus, diperkirakan tingkat
keasaman laut akan turun menjadi 7,8 pada tahun 2100. Pada saat itu air
akan menjadi 150 persen lebih asam dibandingkan pada tahun 1800. Tidak
ada negosiasi dalam perjanjian pembahasan khusus efek penyerapan
karbon di lautan, di mana hasil studi menunjukkan absorbsi karbon adalah
kunci yang merusak makhluk berkerangka keras di lautan.
2. PENYEBAB
Pada tahun 1990-an tim ilmuan internasional melakukan proyek penelitian
dengan mengumpulkan dan menganalisis lebih dari 77.000 sampel air laut
dari berbagai kedalaman dan lokasi di seluruh dunia yang memakan waktu
15 tahun. Dari penelitian ini, diperoleh kesimpulan bahwa laut menyerap
lebih dari 1/3 karbon dioksida yang ada di udara. Peneliti juga
mengestimasikan bahwa sekitar 1 juta ton karbon dioksida diserap oleh laut
tiap jamnya. Peter Brewer, ilmuwan senior di Institut Riset Air Monterey Bay
O c e a n A c i d i f i c a t i o n - K o r a l o g i | 3
(inilah.com) mengungkapkan bahwa "Total jumlah karbon dioksida yang
telah dimasukkan ke dalam lautan saat ini adalah sekitar 530 miliar ton"
Ini merupakan berita baik bagi kita yang berada di daratan; artinya lautan
membantu mengurangi emisi rumah kaca yang begitu banyak sehingga
membantu menurunkan laju pemanasan global. Tapi bagi organisme laut,
ini merupakan malapetaka, terutama bagi organisme kunci di lautan seperti
karang dan pteropods (hewan bercangkang) karena kedua organisme ini
merupakan bagian dari rantai makanan.
3. SUMBER
karbon dioksida (CO2) merupakan sumber utama yang menyebabkan laut
kian asam. Oksida asam yang satu ini dapat berasal dari berbagai aktifitas,
diantaranya hasil buangan industry, peternakan, kendaraan, pembukaan
lahan; dapat dikatakan bahwa sesuatu yang sifatnya menghasilkan energy
sepertinya menghasilkan gas ini. Bahkan manusia juga menyuplai CO2
melalui proses pernapasan.
4. MEKANISME
Karbon dioksida yang memiliki rumus kimia CO2 dapat menjadi asam ketika
bereaksi dengan air H2O sehingga disebut oksida asam. Reaksinya adalah
sebagai berikut:
CO2(g) + H2O(l) H2CO3(aq)
H2CO3(aq) H+(aq) + HCO3-(aq)
H2CO3 atau biasa disebut asam karbonat merupakan suatu asam lemah
dan sedikit terionisasi menghasilkan H+ (spesi yang mengindikasikan
larutan bersifat asam menurut teori Asam Basa Arrhenius).
Proses asidifikasi samudera, secara sederhana, adalah karbon dioksida dari
pembakaran bahan bakar fosil yang terakumulasi dalam atmosfer,
menyebabkan pemanasan global, berpengaruh terhadap samudera atau
lautan kita. Karbon dioksida diserap oleh laut dan bereaksi dengan air laut
membentuk asam karbonat H2CO3 dan meningkatkan keasamam (H+) air
laut.
H+(aq) + CO32-(aq) HCO3-(aq) ion bikarbonat
O c e a n A c i d i f i c a t i o n - K o r a l o g i | 4
karbonat yang tersedia bagi tumbuhan karang; peta atas akhir 1800-an,
peta bawah 2100
mekanisme pengasaman air laut
Sebaliknya, air laut menjadi kekurangan persediaan karbonat (CO32-)
akibat pembentukan ion bikarbonat, yang dikenal sebagai zat yang
digunakan oleh puluhan ribu spesies hewan laut untuk membentuk
cangkang dan tulang (kerangka) serta karang. Jika keasaman lautan cukup
tinggi, air laut menjadi korosif dan melarutkan cangkang, melemahkan
pertumbuhan hewan laut dan terumbu karang beserta jutaan spesies
hewan laut yang bergantung kepadanya.
Reaksi pembentukan karang dan cangkang adalah sebagai berikut:
Ca2+ +CO32- CaCO3 Calsium karbonat
Jika suplay karbonat berkurang, karang harus mengeluarkan lebih banyak
energy untuk mengumpulkan ion tersebut.
O c e a n A c i d i f i c a t i o n - K o r a l o g i | 5
5. DAMPAK
Asidifikasi samudera, tidak dapat disangkal lagi, adalah bencana
lingkungan yang secara diam-diam dapat menghancurkan ekosistem laut
dan mengancam produktivitas perikanan. Berikut dampak yang dapat
ditimbulkan akibat pengasaman laut:
a. Jika keasaman lautan cukup tinggi, air laut menjadi korosif dan
melarutkan cangkang, melemahkan pertumbuhan hewan laut dan
terumbu karang beserta jutaan spesies hewan laut yang bergantung
kepadanya. Pada akhirnya bencana pengasaman laut yang dahsyat ini
akan memusnahkan mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
karang-karangan (Gattuso et al., 1998), alga coccolithophore (Riebesell
et al., 2000) dan pteropods (Orr et al., 2005) akan mengalami
pengurangan kalsifikasi atau peningkatan pemutusan (maksudnya
dissolution) ketika terpapar oleh naiknya kadar CO2 (Wikipedia).
b. Pteropoda Limacina helicina yang memegang peranan penting dalam
rantai makanan dan fungsi ekosistem Laut Artik, dan cangkangnya yang
mengandung kalsium karbonat merupakan pelindung yang penting bagi
hewan ini. Namun, studi yang dilakukan LOV (Laboratorium
d’Océanographie at Villefranche) menunjukkan bahwa pertumbuhan
cangkang hewan ini diprediksi akan melambat hingga 30% dan pada
karang yang hidup pada daerah dingin, Lophelia pertusa-pteropod
lainnya- pertumbuhannya akan melambat hingga 50%. Terumbu karang
tropis dibangun oleh sejumlah besar spesies sedangkan pada daerah
dingin dibangun oleh satu atau dua spesies namun menyediakan
banyak tempat bagi banyak spesies lain. Penurunan pertumbuhan
karang akibat pengasaman karang ini akan mengancam struktur
biologis tersebut (Go Blue Indonesia).
c. Tingkat keasaman yang tinggi juga menggangu pendengaran beberapa
spesies laut sehingga sulit baginya untuk mendapatkan makanan
maupun menghindari predator.
d. Pengasaman laut mengganggu efektifitas organism laut dalam
bereproduksi
O c e a n A c i d i f i c a t i o n - K o r a l o g i | 6
e. Pengasaman dapat mengganggu indra penciuman spesies laut salah
satunya ikan giru berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti
Australia
f. Pengasaman laut juga memberikan dampak komersial yaitu
mengancam sumber makanan bagi ratusan juta orang dan industri
perikanan, pariwisata serta penangkapan ikan yang telah menampung
lebih dari 38 juta orang secara langsung dan sekitar 162 juta orang
yang bergantung secara tidak langsung (blogodril.com)
6. MINIMALISASI
Pemangkasan emisi CO2 merupakan satu-satunya cara yang dapat
dilakukan untuk memperlambat efek pengasaman laut dengan mengurangi
aktivitas yang bisa menghasilkan gas CO2. Tidak mungkin untuk menaikan
derajat keasaman laut dengan cara menetralkannya seperti teori netralisasi
asam basa. Karena butuh berton-ton basa yang harus dilarutkan untuk
mencapai pH sedikit basa yang memungkinkan organisme untuk hidup
lebih baik. Pada saat ini, karang dan hewan bercangkang (pteropoda) harus
berhadapan dengan bahan bakar fosil merah; bukan suatu pertarungan
yang seimbang.
© 2011
Name : Rino Safrizal
Facebook : http://facebook.com/cheloniamydas17
Blog : http://jejaringkimia.blogspot.com