ashma’ nabilah, ahmad farkhan, kusumaningdyah nh/ jurnal

10
Ashma’ Nabilah, Ahmad Farkhan, Kusumaningdyah NH/ Jurnal SENTHONG 2019 733 PENERAPAN TAMAN ISLAMI SEBAGAI SOLUSI DESAIN LINGKUNGAN PENYEMBUHAN LUAR PADA PERANCANGAN TAMAN REHABILITASI RUMAH SAKIT JIWA Ashma’ Nabilah, Ahmad Farkhan, Kusumaningdyah Nurul H. Prodi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta [email protected] Abstrak Kesadaran akan pentingnya kesehatan jiwa di Indonesia masih menjadi isu yang sering terpinggirkan. Peran Rumah Sakit Jiwa sebagai wadah pelayanan kesehatan jiwa sayangnya kurang diperhatikan. Stigma negatif yang terus berkembang terhadap rumah sakit jiwa memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap hilangnya kepercayaan masyarakat. Permasalahan arsitektur meliputi prinsip lingkungan penyembuhan dan citra rumah sakit jiwa perlu untuk diperbaiki kembali. Strategi dengan memfokuskan taman sebagai lingkungan penyembuhan di luar bangunan merupakan upaya dalam pemecahan masalah ini, dimana taman menjadi elemen buatan yang paling dekat keterkaitannya dengan prinsip lingkungan penyembuhan. Hal ini bukanlah sebuah konsep baru dalam dunia kesehatan, bahkan ulasan sejarah sudah dengan jelas membuktikan pentingnya taman terhadap proses penyembuhan fisik, emosional dan intelektual pasien. Taman islami sebagai salah satu model desain lansekap yang sudah diterapkan sejak lama oleh muslim timur tengah dapat menjadi alternatif desainnya. Perbedaan kondisi georafis dan corak kebudayaan antara Timur Tengan dan Asia Tenggara (dalam hal ini adalah Indonesia, terkhusus Kabupaten Ponorogo) tidak menjadikan prinsip taman islami hilang, namun justru memberikan keleluasaan dalam perancangannya. Pengumpulan data melalui rekaman wawancara, analilsa preseden dan konsep taman penyembuhan bagi penderita ganguan jiwa menghasilkan acuan dalam penerapan kriteria taman islami dalam lingkungan penyembuhan. Hal tersebut diwujudkan melalui kejelasan layout, pembagian fungsi dan visualisasi taman islami. Kata kunci: kesehatan jiwa, lingkungan penyembuhan, taman islami, rumah sakit jiwa 1. PENDAHULUAN Kondisi kesehatan jiwa di Kabupaten Ponorogo menjadi perhatian khusus bagi pemerintah kabupaten. Dari tiga kabupaten dengan jumlah penderita gangguan jiwa terbanyak di Provinsi Jawa Tengah, Ponorogo merupakan kabupaten dengan akses terjauh dari rumah sakit jiwa daerah (Kompas, 2016). Sejak tahun 2011, Pemerintah telah melakukan upaya terus menerus untuk memperbaiki permasalah kesehatan jiwa di Ponorogo. Program seperti pembangunan puskesmas pembantu kesehatan jiwa di Desa Paringan serta kerjasama yang dilakukan bersama RSJ Menur Surabaya merupakan beberapa langkah yang telah dilakukan (Dian,2015). Sayangnya langkah tersebut belum cukup untuk menanggulangi permasalahan kesehatan jiwa di Ponorogo. Sejak 5 tahun terakhir masih ditemukan 156 kasus pasung bahkan hingga tahun 2018 Ponorogo belum bebas pasung dan diperkirakan masih terdapat 24 kasus pasung yang belum berhasil dibebaskan (detiknews, 2019). Oleh karena itu, diperlukan wadah yang lebih memadai dan mudah diakses untuk memperbaiki pelayanan kesehatan jiwa dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan jiwa. Rumah sakit jiwa merupakan wadah pelayanan kesehatan spesialistik di bidang kejiwaan yang secara menyeluruh (baik promotif, prefentif, kuratif maupun rehabilitatif) memberikan pelayanan dalam bidang kesehatan jiwa. Oleh karena itu dalam perancangan lingkungan binaannya, dibutuhkan perhatian khusus guna memaksimalkan peran lingkungan terhadap kesembuhan pasien. Menurut Yosep (2011), lingkungan merupakan kondisi dimana berpengaruh besar terhadap proses penyembuhan terutama pasien dengan ganguan jiwa melalui manipulasi unsur yang ada di lingkungan dan berpengaruh terhadap proses penyembuhan. Selain itu menurut Bonnie R (2015), peran dari

Upload: others

Post on 19-Oct-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ashma’ Nabilah, Ahmad Farkhan, Kusumaningdyah NH/ Jurnal

Ashma’Nabilah,AhmadFarkhan,KusumaningdyahNH/JurnalSENTHONG2019

733

PENERAPANTAMANISLAMISEBAGAISOLUSIDESAINLINGKUNGANPENYEMBUHANLUARPADAPERANCANGANTAMANREHABILITASIRUMAHSAKITJIWA

Ashma’Nabilah,AhmadFarkhan,KusumaningdyahNurulH.ProdiArsitekturFakultasTeknikUniversitasSebelasMaretSurakarta

[email protected]

Abstrak KesadaranakanpentingnyakesehatanjiwadiIndonesiamasihmenjadiisuyangseringterpinggirkan.

Peran Rumah Sakit Jiwa sebagai wadah pelayanan kesehatan jiwa sayangnya kurang diperhatikan. Stigmanegatifyangterusberkembangterhadaprumahsakitjiwamemberikanpengaruhyangcukupbesarterhadaphilangnya kepercayaanmasyarakat. Permasalahan arsitekturmeliputi prinsip lingkungan penyembuhandancitrarumahsakitjiwaperluuntukdiperbaikikembali.Strategidenganmemfokuskantamansebagailingkunganpenyembuhan di luar bangunanmerupakan upaya dalam pemecahanmasalah ini, dimana tamanmenjadielemenbuatanyangpalingdekatketerkaitannyadenganprinsip lingkunganpenyembuhan.Hal inibukanlahsebuah konsep baru dalam dunia kesehatan, bahkan ulasan sejarah sudah dengan jelas membuktikanpentingnyatamanterhadapprosespenyembuhanfisik,emosionaldanintelektualpasien.Tamanislamisebagaisalahsatumodeldesainlansekapyangsudahditerapkansejaklamaolehmuslimtimurtengahdapatmenjadialternatifdesainnya.PerbedaankondisigeorafisdancorakkebudayaanantaraTimurTengandanAsiaTenggara(dalamhaliniadalahIndonesia,terkhususKabupatenPonorogo)tidakmenjadikanprinsiptamanislamihilang,namun justru memberikan keleluasaan dalam perancangannya. Pengumpulan data melalui rekamanwawancara,analilsapresedendankonsep tamanpenyembuhanbagipenderitaganguan jiwamenghasilkanacuandalampenerapankriteriatamanislamidalamlingkunganpenyembuhan.Haltersebutdiwujudkanmelaluikejelasanlayout,pembagianfungsidanvisualisasitamanislami.

Katakunci:kesehatanjiwa,lingkunganpenyembuhan,tamanislami,rumahsakitjiwa

1.PENDAHULUAN Kondisi kesehatan jiwadiKabupatenPonorogomenjadiperhatiankhususbagipemerintah

kabupaten.DaritigakabupatendenganjumlahpenderitagangguanjiwaterbanyakdiProvinsiJawaTengah,Ponorogomerupakankabupatendenganaksesterjauhdarirumahsakitjiwadaerah(Kompas,2016). Sejak tahun 2011, Pemerintah telah melakukan upaya terus menerus untuk memperbaikipermasalah kesehatan jiwa di Ponorogo. Program seperti pembangunan puskesmas pembantukesehatan jiwa di Desa Paringan serta kerjasama yang dilakukan bersama RSJ Menur Surabayamerupakanbeberapalangkahyangtelahdilakukan(Dian,2015).SayangnyalangkahtersebutbelumcukupuntukmenanggulangipermasalahankesehatanjiwadiPonorogo.Sejak5tahunterakhirmasihditemukan 156 kasus pasung bahkan hingga tahun 2018 Ponorogo belum bebas pasung dandiperkirakanmasihterdapat24kasuspasungyangbelumberhasildibebaskan(detiknews,2019).Olehkarenaitu,diperlukanwadahyanglebihmemadaidanmudahdiaksesuntukmemperbaikipelayanankesehatanjiwadanmeningkatkankesadaranmasyarakatterhadapkesehatanjiwa.

Rumahsakitjiwamerupakanwadahpelayanankesehatanspesialistikdibidangkejiwaanyangsecaramenyeluruh (baik promotif, prefentif, kuratifmaupun rehabilitatif)memberikan pelayanandalambidangkesehatanjiwa.Olehkarenaitudalamperancanganlingkunganbinaannya,dibutuhkanperhatian khususgunamemaksimalkanperan lingkungan terhadapkesembuhanpasien. MenurutYosep (2011), lingkungan merupakan kondisi dimana berpengaruh besar terhadap prosespenyembuhanterutamapasiendenganganguanjiwamelaluimanipulasiunsuryangadadilingkungandan berpengaruh terhadap proses penyembuhan. Selain itumenurut Bonnie R (2015), peran dari

Page 2: Ashma’ Nabilah, Ahmad Farkhan, Kusumaningdyah NH/ Jurnal

Ashma’Nabilah,AhmadFarkhan,KusumaningdyahNH/JurnalSENTHONG2019

734

lingkunganpenyembuhanadalahuntukmembalikkanstresatautekanandanmenciptakanruangyangmendukunguntuk terjadinyaprosespenyembuhan. Lingkunganpenyembuhanbukanhanya ruangyang estetis atau menyenangkan, tetapi juga dapat mendukung keterlibatan penghuninya secarainternal,interpersonaldanperilakunya.

Daribanyakfaktoryangmempengaruhitingkatkecepatankesembuhanpasiengangguanjiwa,lansekaptamanmemilikifugsibesarsebagaikatalisatorpenyembuhan.MenurutReleneVanderWaltdanIdaBreed(2012),desainlansekapyangbaikdapatmeningkatkanefekpositifemosionalmanusiadidalamnya.Haltersebutdisebabkanperasaanbebasyangditimbulkanolehadanyalingkunganluar,dimanaperilakuyangterbatasdidalamruangdapatlebihdiekspresikandiluarruang.Sepertiberlari,teriak, memilih area istirahat, duduk dan lain sebagainya. Berbagai penelitian yang bahkanmengkonfirmasi bahwa lingkungan yang mengadopsi suasana alam justru dapat menjadi terapitersendiriuntukpasiendengangangguanjiwa.DijelaskankembalidalamRodgerUlrich(1979),bahwasuatutindakanyangtepatuntukmeletakkantamandalamareaperawatankesehatansebagaiupayamengurangi stressbagipasienmaupunstaff sertamendukungperasaan terjaga,privasi,dukungansosial,latihanfisik,akseskealamdanefekpositiflainnya.

Beragamnya model desain taman dan bentuk respon terhadap taman, memberikankeleluasaandalammemilihsettingtamanyangtepatuntukmendukung lingkunganpenyembuhan.Taman islami sebagai taman yang menjadi simbol taman surga (dalam prinsip Islam) dapatmemberikansuasanayangtepatuntukmedukungprosespenyembuhanpasien.NazaninNafisi(2014)menekankanbahwaagamadanfilsafatmembentukcaramendesaintaman,dimanatamandirancanguntukmenciptakantempatyangdamaidancocokuntukbertafakur.

Berdasarkan hal tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah untukmengembangkan prinsiplingkunganpenyembuhandalamkoridordesaintamanislamibagiperancangantamanRumahSakitJiwadiKabupatenPonorogo.Desain taman islamipadakawasan rumah sakit jiwadiPonorogo iniditerapkandenganmengacupadapeggunaanelemenairsebagaipenentulayouttaman,pembagianareadanfungsitaman,sertakeunikanvisualtamanislami.

Berdasarkananalisapresedendansumber literatur (Abdul,2016;Asif,2015;Jannah,2015;Dway,2014;danLaurens,2002),desaintamanislamimemilikitigakonseppentingdalamkajiannya(1)Kejelasanbentukdansirkulasi;(2)Kejelasanhierarkiruangberdasarkanprivasi;serta(3)Kejelasanvisualtamanislamimelauielemenairsebagaelemenkunci.Denganini,diharapkandapatdihasilkanstrategi desain setting lingkungan luar bangunan dengan penerapan prinsip penyembuhan padaRumahSakitJiwadiKabupatenPonorogodalamwujudsebuahtamanislami.Secaralebihlanjut,hasildari penelitian berupa penerapan prinsip lingkungan penyembuhan dari taman islami yang dapatdigunakansebagaiacuandesainlansekappadafasilitaskesehatanjiwa.

2.METODEPENELITIAN

Metodeyangdigunakanadalahdeskriptifkualitatifmelalui tigatahapan.Tahapanpertamayaitu penelusuran isu penanganan kesehatanmental di Kabupaten Ponorogo. Penelusuran isu inidilakukanmelaluiberitaonline,datastatistikpemerintahsertadataprogrampemerintahKabupatenPonorogobaikjangkamenengahmaupunjangkapanjang.Selainitujugadilakukanobservasilapanganuntukmelihatkondisifasilitas/wadahpelayanankesehatanjiwayangsudangada.Data-datatersebutkemudiandikajiagardapatmenentukanresponyangfungsionaldanefisienterhadapkondisi/potensiyangada.KemudiandidapatkanbahwaKabupatenPonorogomembutuhkanRumahSakitJiwauntukmewadahipelayanankesehatanmentalmasyarakat.

Tahapankeduayaitutahapanalisispendekatankonseptamanpeyembuhan.Padatahapaninidilakukanstudiliteraturmengenaiprinsiplingkunganpenyembuhanluarbagipasiengangguanjiwa.Halinidilakukandenganmengumpulkandata-datasekunderberupatinjauanteoridanpresedendariberbagaisumberreferensiberupabuku,jurnal,danartikelbaiksecarakonvensionalmaupunonline

Page 3: Ashma’ Nabilah, Ahmad Farkhan, Kusumaningdyah NH/ Jurnal

Ashma’Nabilah,AhmadFarkhan,KusumaningdyahNH/JurnalSENTHONG2019

735

denganruanglingkuppembahasansesuaidenganobjekrancangbangundanpendekatanyangdipilih.Selain itu data sekunder juga didapatkanmelalui analisa dan kesimpulan dari beberapa rekamanwawancarakepadaahlipsikolog.

Gambar1

Skemametodedanpolapikirdalampenelitian

Tahapanketigayaituanalisiskriteriadesaintamanislamidenganmelakukaninterpretasidatasekunderpadapresenden.Padatahappertama,dilakukanstudiliteraturuntukmenemukanprinsipTamanislami.Tahapberikutnya,dilakukanpencocokanprinsipTamanIslamitersebutpadapreseden.Presedendiambildarilimatamandalamtigalokasiyangberbeda,yakniFinGardendiIran;CourtOfLiondikompleksIstanaAlhambra,Spanyol;sertaTajMahaldiIndiayangmenjadipercontohantamanislamididunia.Interpretasidatadilakukandengancaramerumuskandanmenyimpulkandatadalambentukkalimat.

Page 4: Ashma’ Nabilah, Ahmad Farkhan, Kusumaningdyah NH/ Jurnal

Ashma’Nabilah,AhmadFarkhan,KusumaningdyahNH/JurnalSENTHONG2019

736

Tahapan keempat yaitu tahap sintesis data, yakni tahap penyatuan data dan hasil analisauntukmencapai tujuan yang telah ditetapkan.Dari tahap ini kemudian dihasilkan kriteria settingtamanislamipadaperancanganlansekapRumahSakitJiwa,yaknipadapenataanmassadansirkulasitaman,pembagianfungsiruangdanpembentukkancitravisualtamanislami.

3.HASILDANPEMBAHASAN

Gambar2.AspekdalamPrinsipLingkunganPenyembuhan

Darisegibahasa,lingkunganpenyembuhanberartilingkunganyangmenyembuhkan.Dalam

artianyanglebihluas,lingkunganpenyembuhanmerupakansebuahkonsepsetinglingkunganyangmendukung pasien untuk mempercepat proses penyembuhan dengan mengeliminasi faktorenvironmentalstressors.MenurutMurphy(2008)adatigapendekatanyangdapatdigunakandalammendesain lingkunganpenyembuhan, yaitualam, indradanpsikologis.Ketigaaspekpertimbangandalam konsep lingkungan penyembuhan ini saling berhubungan satu dengan yang lain, alam danlingkungansebagaiobjekyangdirasakanoleh Indradanditeruskankeotaksehinggamenimbulkanresponpsikologisdaripenikmatobjek tersebut (Lihat gambar2).Dengankata lain, alamdijadikanobjekkuncidalamkonseplingkunganpenyembuhan.

Unsur alam dapat dituangkan dalam sebuah lingkungan buatan dengan adanya taman.MenurutKoschnitzki(2011),adabeberapajenistamanyangdikenalkandalamprosedurperawatan,yakni contemplative gardens, restorative gardens, enabling gardens dan therapeutic gardens.Contemplative gardens pada umumnya dimaksudkan untuk menenangkan pikiran danmengembalikansemangat.Restorativegardensadalahareayangdiperuntukkanbaikbagipasienyangsakitmaupunorangyangsehat.Therapeuticgardenmemberikanterapitambahanbagipasienuntukmendukungpengobatanmedis.Sedangkanenablinggardenadalahtamanyangdikhususkanuntukpasienberlama-lamadanmenikmatikegiatanbercocoktanammaupunberkebun.

Page 5: Ashma’ Nabilah, Ahmad Farkhan, Kusumaningdyah NH/ Jurnal

Ashma’Nabilah,AhmadFarkhan,KusumaningdyahNH/JurnalSENTHONG2019

737

Dalamperancangansebuahtamanpenyembuhan,RalenevanderWaltdanIdaBreed(2012)telah membuat pedoman panduan dalam perancangannya, diantaranya (1) Independence(kemandirian)melaluiperacangantataletaklansekapyangsederhanadanjelasuntukmeminimalisirstress dan memungkinkan pasien merasakan ruang secara mandiri; (2) Consciouness (kesadaran)terhadap lingkungan fisik taman maupun kesadaran terhadap waktu; (3) Connectedness(keterhubungan)yakniinteraksipasiendenganalammaupunsosialterhadapkeluarga,kerabat,dansesamapasien;(4)Purpose(tujuan)denganmelibatkanpasiendalampemeliharaanlingkungan;(5)Pysical Activities (kegiatan fisik) sebagai bagian dari terapi bagi pasien; (6)Rest (istirahat) denganmenyediakanareauntuk istirahatdalamlansekap.Darikeenamprinsipdesaintersebut,sertahasilanalisapenulisberdasarkanliteraturpsikologiabnormaldanwawancarapsikolog,makadidapatkantigaprinsipintidaritamanyangdapatditerapkanpadatamanpeyembuhandirumahsakitjiwa,yakni(1)Kemandirianpadasirkulasi;(2)Privasipadaperuangan; serta(3)Kejelasanvisualtaman.(lihatgambar3)

Gambar3.DiagramAnalisisPokokPrinsipTamanPenyembuhanyangakanDiterapkanpadaKeputusanDesain

Sebuahdesain lansekapmemiliki kriteria elemendidalamnya. Secaraumum,Booth (1998)

mengakategorikanelemen-elemenlansekapmenjadienamelemendasaryakni;Landform(bentukanlahan),tanaman,bangunan,pavement(perkerasan),strukturlahandanair.Dalamkajiantamanislamiberdasarkanal-Qur’andanHadits jugadijelaskanpenggambaranelemenkeras,elemenlunaksertaelemendesaindaritamansurgayangmenjadirekomendasisebuahtamanislami.Elemenkerasyangdisebutkan dalam al quran dan hadits meliputi bangunanan-bangunan taman, pintu, dan elemenfungsionallainnya(permadani,dipan,gelas,bejana,piring).Elemenlunakterdiridarivegetasi,buah-buahandanair.Elemendesain terdiridaripenggunaanwarna (hijau,emeas,perak,putih,merah),suara,danaroma(Jannah,2015).

Page 6: Ashma’ Nabilah, Ahmad Farkhan, Kusumaningdyah NH/ Jurnal

Ashma’Nabilah,AhmadFarkhan,KusumaningdyahNH/JurnalSENTHONG2019

738

Airmemilikiartipentingdalamsebuahdesaintaman.MenurutJoyceM.Laurens(2002),airsebagaisalahsatukomponendesainkomposisiarsitekturaldapatbeperanmempersatukantatananarsitektural yang kompleks, baik dalam skala bangunanmaupun skala kota. Dalam prinsip desaintamanislami,airmerupakanelemenkunciyangmenciptakankeunikan.Dilihatdarisejarahnya,tamanislami lahir dan berkembang di area padang pasir sehingga air menjadi elemen terpenting, yaknisebagaisimbolsumberkehidupan. Selain ituair jugamerupakansimbolisasimetafisikdarisebuahtamansurga.BerdasarkanstudiolehMiftauljannah(2015),elemenlunak(softscape)dalamtamansurgayangpalingbanyakdisebutkandalamAl-Qur’andanHaditsadalahelemenair,pengulangannyaterdapat dalam kata sungai dan mata air. Detail dari penerapan elemen air pada taman islamimerefleksikansimbolismegeometriyangselaluhadirdalamseniislam(Zainab,2016).

PenerapanKonsepDesainKemandirianpadasirkulasitamanislami

Taman islami tidak memiliki kriteria khusus pada pola ruang, namun terdapat konsepkeseimbangan dan tidak menyerupai manusia ataupun hewan, Haza Hanurhaza (2014). MenurutMiftahuljannah(2015),berdasarkanAl-Qur’andanHaditsjugatidakterdapataturanpastimengenaibentukandalamtamanislami,tetapijelasbahwabentukanyangdigunakantidakbolehmenyerupaiciptaan Allah SWT (manusia dan hewan) yang memungkinkan untuk disembah ataumempersekutukan Allah SWT. Berdasarkan hasil analisa dari beberapa preseden taman islami,didapatkanbahwarujukanlayoutpadatamanislamimemilikibentuksimetrisgeometris(lihatgambar3). Berdasarkan prisip kemandirian oleh Ralene dan Breed (2012), rasa oientasi dan kebutuhanlansekapharusdapatdirasakandandilihatolehpengguna.Lansekapharussederhanadalamtataletakdanhirarkisertajelasterlihatuntukmeminimalkanstressdanmemberikankeleluasaanpasiendalammerasakanlansekapsecaraaktif.Konsepdesainkemandirianditerapkanmelaluilayouttamanislamiyangsimetrisdenganbentuk-bentukgeometris.Polasirkulasidalamlayoutdapatmengacupadapolachar-bagh,quadripatit,linear,maupunterpusatyangdibentukdaripenataanmassa,airdanvegetasi.Polayangditerapkanmengacupadapolaquadripatitdanmemusatdengansumbuaksisyangdibentukdarielemenair.

Elemenairdalamtamanislamimemilikiberagamjenispengaliran.Hasilstudikomparasiyangdilakukan terhadap beberapa preseden taman islami menunjukkan bahwa terdapat tiga tipepengaliran air dalam taman islami dengan efek psikologis yang positif dari suara maupun visualgerakanair.(1)Tipeairmengalir jatuhdanairterjun(waterfalls) memberikanefeksejuksekaligusperlindungandarikebisingan.(2)Tipeairbubblingoutmemberikanefekpsikologiyangmenenangkan.(3) Sedangkan tipe air tenang yang menciptakan refleksi hampir sempurna dari keindahanpemandangan dan bangunan sekitar memberikan suasana yang tepat untuk kontemplasi.Berdasarkananalisatersebut,makaditerapkanpeletakkanduajenispancuranairpadakeduaujungsumbu (utara-selatan) dengan kolam besar ditengah sumbu sertal kanal yang menghubugkankeseluruhannya.Pancuranairpadaujungsumbuutarayangberbatasanlangsungdengantembokluarbangunanmenerapkantipepengaliranwaterfallsuntukmemberikanperlindungandarikemungkinankebisinganyangberasaldariluarsertamemberikanefeksejukpadataman.Pancuranairpadaujungsumbu selatan yang berada pada area istirahat pasienmenerapkan tipe pengaliran bubbilng out.Sedangkan pada bagian tengah sumbudiletakkan kolam tenang yangmenjadi kolam sentral padataman.(lihatgambar3)

Page 7: Ashma’ Nabilah, Ahmad Farkhan, Kusumaningdyah NH/ Jurnal

Ashma’Nabilah,AhmadFarkhan,KusumaningdyahNH/JurnalSENTHONG2019

739

Gambar.4PenerapanKonsepKemandirianpadaSirkulasiTamanIslamiMelaluiLayoutGeometrisSimetris

Penataanmassadanvegetasimengikutisumbuaksisyangdibetukdarielemenair.Penataan

massa diletakkan pada sumbu untuk mempertegas aksis. Massa berupa bangku taman utama diletakkandiujungsumbuutara,bangunanutamapadaujungsumbuselatan,danpendopodiantarakolamutamadanpancuranairutara.Peletakkanvegetasidibagipadaduaarea,yakniareasekitarsumbu aksis dan luar sumbu aksis. Pembagian ini bertujuan untuk membentuk sirkulasi jalanpengguna.Area sekitar sumbuaksismenggunakan jenis tanamandenganketinggian rendahuntukmempertegasbataspadasirkulasijalantanpamenghalangipandangankearahtamansekitar,sepertisemak-semakrendahdanrumput.Areadiluarsumbuaksisdiperuntukkanuntuktanamanpeneduh,pembatasdanvegetasilainyangdisesuaikandengankebutuhantaman.Sirkulasiyangterbentukdaripenataan elemen air, massa dan vegetasi ini akan memudahkan pasien dalam memahami aksesmenujusetiapareataman.(lihatgambar4)

PenerapanKonsepPrivasipadaTaman

Hirarki ruang berdasarkan tingkat privasi merupakan salah satu prinsip yang harusdipertimbangkandenganbaikdalamsebuahdesaintaman islami.Sifat tertutuppadataman islamimerupakanesensiyangmemberikanprivasi,kemanandanperlindungandari iklimsekitar, sehingamenciptakan kesejukan, lingkungan yang teduhuntuk kebun-kebun tumbuh. (NayeemAsif, 2015).Berdasarkan analisa perbandingan preseden taman islami, didapatkan penerapan hierarki tamanberdasarkantingkatprivasi.Areatamanberjenjangdimulaidariareapublikdanberujungpadaareaprivatberupapavilion,bangunanperistirahatan,maupunbangunanperibadatan.

Privasi pada pasien gangguan jiwa dibutuhkan untuk membantu penyaluran emosi. MenurutHolahan(1982)tingkatkebutuhanprivasiseseorangdapatdibagimenjadienamjenisyaitu,solitude

Page 8: Ashma’ Nabilah, Ahmad Farkhan, Kusumaningdyah NH/ Jurnal

Ashma’Nabilah,AhmadFarkhan,KusumaningdyahNH/JurnalSENTHONG2019

740

(keinginan untuk menyendiri), seclusion (keinginan untuk menjauh dari gangguan), intimacy(keinginanuntukintidenganorang-orangtertentusaja),anonymity(keinginanuntukmerahasiakanjati diri), reserve (keinginan untuk mengungkapkan diri secukupnya kepada orang lain), dan not-neighborin(keinginanuntuktidakterlibatdengantetangga).Tigkatanprivasiseseorangdalambentukruangdiwujudkandalamkonsepruangpersonal.

Berdasarkananalisaterhadappsikologipasiengangguanjiwa,makaruangpersonalpadatamandapatdibagimenjaditigatingkatyakniprivat,semiprivatdansemipublik.Areaprivatdiperuntukkanuntuk memenuhi kebutuhan pasien akan keinginan menjauh dari gangguan, menyendiri danmerahasiakan jatidiri.Perwujudandesainyangdigunakanberupapeletakkanarea istirahatpasien(bangunan rawat inap) pada ujung sumbu selatan. Massa bangunan dibentuk mengelilingi ujungsumbubaratdenganhanyaterdapatsatuaksesmasukuntukmemudahkanperawatdalammenjaminrasaamanpasien.Bentukbangunanyangmengelilingisumbubaratinimemberikanruangpadabagiantengahnya,sehinggaterbentukcourtyarddengansumbubarattamanutamajugaberfungsisebagaisumbutengahcourtyard.Areasemiprivatdiperuntukkanbagipasienuntukmemenuhikebutuhanpasienakankeinginanmenjauhdaritetanggadantidakmengungkapkandiriterlalubanyakkepadaoranglain.Kegiatanyangdapatdilakukanpasiendalampemenuhanemositersebutadalahdenganaktifitas rehabilitasi dalam bentuk aktifitas fisik maupun non fisik. Akifitas fisik diwadahi denganpenempatanlapanganmultifungsi,kebunbuah,dantamanhidrokultura.Aktifittasnonfisikdiwadahidengan penempatan pendopo yang menjadi perantara area jenguk dengan lapangan multifugsipasien.Sedangkanareasemipublik,sebagaipemenuhankebutuhanpasienakankeinginanuntukintidenganorangtertentu,diwadahidenganmenempatkanareajengukyanglangsungterhubungdengangerbangmasuktaman.(lihatgambar5)

Gambar.5PenerapanKonsepPrivasipadaHirarkiTaman

PenerapanKonsepKejelasanVisualpadaTamanislami

Hasil studi komparasi yang di lakukan pada beberapa taman islami di duniamenunjukkanadanyakonsepkejelasanvisualpadavistayangdibentukpadasumbuaksistaman.Vistadibingkaidarigerbangdanpintumasuksertadiisidengankeindahantamandariperpaduanelemenairdanvegetasididalamnya.Kejelasanvisualpadatamanpenyembuhanbertujuanuntukmengasahkesadarandankepekaanpasienterhadaplingkunganfisiksekitar.MenuruRalenedanIdaBreedkesadaraninidapat

Page 9: Ashma’ Nabilah, Ahmad Farkhan, Kusumaningdyah NH/ Jurnal

Ashma’Nabilah,AhmadFarkhan,KusumaningdyahNH/JurnalSENTHONG2019

741

dicapaidenganmerangsang indramelaluipenggunaanperbedaanwarnadan tekstur,penggunaanaudioyangmenenangkan,sertapenempatanvegetasiyangdapatdirasakan/makan.

Padaperancangantamanditerapkankonsepkejelasanvisualdenganpenempatantitik-titikistirahatpadasumbuaksistaman.Vistadibingkaidaripintupendopodanberakhirpadapintumusholadidalambangunanrawatinap.Pemilihanelemenpintuyangmembingkaivistadibentukberjenjangdanseiramadenganpenggunaanbentuk,ukuran,danukiranjawayangsama.Detailelemenairdanvegetasidalamvisualdisesuaikandenganukurandanfungsinya.(lihatgambar5)

Gambar.5AnalisadanPenerapanKejelasanVisualPadaVistaTamanIslami

4.KESIMPULAN

Kedekatan manusia dengan alam yang digunkan dalam proses penciptaan lingkunganpenyembuhandapatdituangkandalamsebuahdesainperencanaantamanislami.PenerapankriteriadesaintamanislamiyangdapatdijadikanalternatifsolusidesainlingkunganpenyembuhanluardalamkawasanRumahSakitJiwaadalahsebagaiberikut:

a) Penerapanprinsipkemandiriandibentukdarilayouttamansimetrisgeometrispadatatamasadansirkulasidenganmengacupolachargbaghataupunquadripatitsehinggadapatmemudahkanpasiendalammemahamipoladanbentukruang.

b) Penerapan prinsip privasi dibentuk dari pembagian zona bertingkat, mulai dari semipublik,semiprivathinggaprivat.Zonasemipublikyangdibatasiolehpagartanamandangazebodiperuntukkansebagaiareapenjenguk.Zonasemiprivatyangterdiridaritamanhidrokultur, kebun buah, rumah joglo dan lapangan diperuntukkan sebagai arearehabilitasi fisikmaupun non fisik bagi pasien. Zona privat yang terdiri dari bangunanrawatinapdancourtyarddipuntukkansebagaiareaistirahatpasien.

c) Penerapankejelasanvisualpadatamandilakukandenganpeletakkanvistapadataman.Vistadibingkaidaripintumasukyangberjenjangdanseiramasertadiisidenganpenataanmassa,kolam,dantanamandalamsatugarisaksis.

Page 10: Ashma’ Nabilah, Ahmad Farkhan, Kusumaningdyah NH/ Jurnal

Ashma’Nabilah,AhmadFarkhan,KusumaningdyahNH/JurnalSENTHONG2019

742

REFERENSI

Abdul,L.Zainab,dkk(2016).SymbolismandRoleofWaterinTraditionalIslamicGarden.ResearchJournalofFisheriesandHydrobiology.Vol11No.3

Asif,N.,Utaberta,N.,Mydin,M.A.,&Yunos,M.Y.(2015).RedefiningIslamicGarden:ComparativeAnalysisOfApproaches,IdeasAndDesignFramework.JurnalTeknologi,75(9).doi:10.11113/jt.v75.5238

Booth,NormanK.1993.BascelemensofLandscapeArchitectureDesign.Illinois:WavelandPressCooper-Marcus,Clare,andMarniBarnes.GardensinHealthcareFacilities:Uses,Therapeutic

Benefits,andDesignRecommendations.Martinez:CenterforHealthDesign,1995.Dewi,Dian(2015),StrategiPemerintahKabupatenPonorogodalamPenanganan

PenderitaKesehatanJiwa.JurnalPolicalScience.UniversitasMuhammadiahPonorogoDway,N.(2014).IslamicGardenandUrbanDevelopmentinSyria.Tesis.DepartemenArsitektur

UniveritasSapienza,Roma.Jannah,Miftahul,dkk.2015.KajianKonsepTamanislamiBerdasarkanAl-QurandanHadits:

elHarakahVol.17No.1M.Laurens,Joyce.2002.AirSebagaiSubyekdalamaDesainArsitektur:KasustelaahIstanaAlhambra,

Granada.DimensiTeknikArsitekturVo.30No.2Murphy, Jenna. 2008. The Healing Environment. Retrived from http://arch.ttu.edu/Suluh KusumaR.Skallaris,Bonnie,dkk.2015.OptimalLingkunganpenyembuhan.GlobalAdvancesinHealth

andMedicineVol.4No.3Ulrich,Roger.(1979).VisualLandscapesandPsychologicalWell-beingVanderWalt,Ralene,IdaBreed.(2012).TheMindfullandscape:ahealingoutdoorexperience

forWeskoppispsychiatrichospital.SAJAH.Vol.27No.2VidraLidayana,dkk.2013.KonsepdanAplikasiHealingEnvironmentdalamFasilitasRumah

Sakit.JurnalTeknikSipilUNTANVol.13No2Y.A.NazaninNafisi.2014.StudyofPersianGardenStructurefromCulturalImpact.InProceedings

BookofICETSR,Malaysia.Yosep,I.,2011.,“KeperawatanJiwa”.,PT.RefikaAditama:Bandung.