asam folat revisi-2

37
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Asam folat atau juga dikenal luas dengan nama folic adalah salah satu anggota keluarga dari vitamin B kompleks yaitu vitamin B 9 . Asam folat merupakan jenis vitamin B yang larut dalam air. Ia sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. Namun tubuh manusia tidak dapat mensintesis struktur folat, sehingga membutuhkan asupan dari makanan. Walaupun banyak bahan makanan yang mengandung folat, tetapi karena sifatnya termolabil dan larut dalam air, sering kali folat dari bahan-bahan makanan tersebut rusak karena proses memasak. Pemasakan di dapur keluarga atau pengolahan teknologi pangan dapat merusak biopotensi asam folat sampai 50-95% dari kadar asal (Jauhari, 2013). Ibu hamil yang mengonsumsi asam folat cukup akan menghindarkan kemungkinan janin mengalami gangguan dalam pembentukan sel darah merah, yang dikenal sebagai anemia megaloblastik dimana sel-sel darah merah tidak mencapai tahap kematangan yang seharusnya dalam pembentukannya dan ukurannnya lebih besar daari sel darah merah normal (Sekarsari, 2013).

Upload: sessyllia-putri-sapta-handini

Post on 05-Dec-2015

50 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

asam folat

TRANSCRIPT

Page 1: Asam Folat Revisi-2

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Asam folat atau juga dikenal luas dengan nama folic adalah salah satu

anggota keluarga dari vitamin B kompleks yaitu vitamin B9. Asam folat

merupakan jenis vitamin B yang larut dalam air. Ia sangat dibutuhkan oleh

tubuh manusia. Namun tubuh manusia tidak dapat mensintesis struktur folat,

sehingga membutuhkan asupan dari makanan. Walaupun banyak bahan

makanan yang mengandung folat, tetapi karena sifatnya termolabil dan larut

dalam air, sering kali folat dari bahan-bahan makanan tersebut rusak karena

proses memasak. Pemasakan di dapur keluarga atau pengolahan teknologi

pangan dapat merusak biopotensi asam folat sampai 50-95% dari kadar asal

(Jauhari, 2013).

Ibu hamil yang mengonsumsi asam folat cukup akan menghindarkan

kemungkinan janin mengalami gangguan dalam pembentukan sel darah

merah, yang dikenal sebagai anemia megaloblastik dimana sel-sel darah

merah tidak mencapai tahap kematangan yang seharusnya dalam

pembentukannya dan ukurannnya lebih besar daari sel darah merah normal

(Sekarsari, 2013).

1.2 Rumusan masalah

1. Apa definisi dari asam folat?

2. Apa fungsi dan manfaat asam folat?

3. Bagaimana defisiensi asam folat?

4. Bagaimana pengukuran status gizi?

5. Bagaimana kebutuhan folasin pada manusia?

6. Bagaimana metabolisme asam folat?

7. Apa sumber asam folat?

8. Apa efek samping kelebihan asam folat?

9. Bagaimana perkembangan mutakhir asam folat?

Page 2: Asam Folat Revisi-2

2

1.3 Tujuan

1. Mengetahui definisi asam folat.

2. Mengetahui fungsi dan manfaat asam folat.

3. Mengetahui defisiensi asam folat.

4. Pengukuran status gizi.

5. Mengetahui kebutuhan folasin pada manusia

6. Mengetahui metabolisme asam folat.

7. Mengetahui sumber asam folat.

8. Mengetahui efek samping asam folat.

9. Mengetahui perkembangan mutakhir asam folat.

Page 3: Asam Folat Revisi-2

3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi

Folasin dan folat adalah nama generik sekelompok ikatan yang secara

kimiawi dan gizi sama dengan asam folat. Ikatan-ikatan ini berperan sebagai

koenzim dalam transportasi pecahan-pecahan karbon-tunggal dalam

metabolisme asam amino dan sintesis asam nukleat (Almatsier, 2009). Istilah

asam folat dan folat seringkali dipertukarkan. Bentuk aktifnya secara biologis

adalah tetrahidrofolat (tetrahydrofolate, THF) (Grober, 2009).

Terdapat sekelompok ikatan organik dengan bioaktivitas vitamin ini,

yang sekarang diberi nama Pteroyl Glutamic Acid (PGA). Asam folat

berbentuk kristal berwarna oranye kekuningan, tidak berasa dan tidak berbau,

larut di dalam air dan tidak larut di dalam minyak serta zat-zat pelarut lemak

seperti alkohol dan ether. Struktur asam folat terdiri atas tiga komponen, yaitu

inti pteridiine, asam para amino benzoat (PABA), dan asam glutamat. Asam

folat tahan terhadap pemanasan dalam larutan netral dan alkali, tetapi tidak

stabil di dalam suasana asam dan rusak oleh penyinaran cahaya. (Jauhari,

2013).

Sebagai asam bebas, asam folat tidak larut dalam air dingin, namun

sebagai garam natrium dapat lebih larut. Folat terdapat dalam 150 bentuk

berbeda. Sebagian besar terdapat di dalam makanan dalam bentuk tereduksi

yang sifatnya labil dan mudah direduksi. Sebanyak 50-95% folat bisa hilang

karena pemasakan dan pengolahan. Asam folat banyak hilang bila sayuran

disimpan dalam suhu kamar. (Almatsier, 2009).

2.2 Fungsi

Fungsi utama koenzim folat (THFA) adalah memindahkan atom karbon

tunggal dalam bentuk gugus formil, hidroksietil, atau metal dalam reaksi-

reaksi penting metabolisme beberapa asam amino dan sintesis asam nukleat.

THFA berperan dalam sintesis purin-purin guanin dan adenin serta pirimidin

Page 4: Asam Folat Revisi-2

4

timin, yaitu senyawa-senyawa yang digunakan dalam pembentukan asam-

asam deoksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA). THFA berperan

dalam saling mengubah antara serin, glisin, oksidasi glisin, metilasi

hemosistein menjadi metionin dengan vitamin B12 sebagai kofaktor, dan

metilasi prekusor etanolamin menjadi vitamin kolin. Perubahan nikotinamida

menjadi N-metil nikotinamida dengan penambhan satu gugus metal tunggal

dan oksidasi fenilalanin menjadi tirosin membutuhkan folasin (Almatsier,

2009).

2.3 Manfaat

2.3.1 Bagi Ibu Hamil

Rendahnya status asam folat dalam darah pada ibu hamil akan

berpengaruh terhadap perkembangan janin. Apabila ibu hamil mengalami

defisiensi akan berdampak buruk terhadap bayi selain itu ibu hamil akan

mengalami anemia megaloblastik yang bisa mengakibatkan cacat pada bayi.

Oleh karena itu asupan asam folat pada ibu hamil harus lebih diperhatikan

sehingga status asam folat pun meningkat dan tidak terjadi defisiensi

(Purwani, 2008).

Terkait asupan folat yang tidak memadai dengan kerusakan tubulus

saraf (neural tube defect, NTD) pada janin, semua wanita yang berencana

hamil direkomendasikan untuk mengkonsumsi asam folat 400 μg/hari dari

suplemen. NTD berlangsung antara hari ke-21 dan ke-27 setelah konsepsi,

yakni waktu ketika banyak wanita tidak menyadari bahwa mereka hamil.

Semua wanita diasumsikan akan meneruskan mengonsumsi asam folat 400

μg/hari hingga dipastikan bahwa mereka sedang hamil dan mereka mulai

memasuki asuhan prenatal, yang biasanya terjadi setelah akhir perikonsepsi-

waktu kritis untuk pembentukan tubulus saraf (Grober, 2012).

Peran asam folat dalam pencegahan NTD (Neural Tube defects ) telah

diteliti sejak tahun 1980-an. Bukti berkualitas tinggi, terutama dari

percobaan terkontrol acak di Hungaria yang menunjukkan penurunan NTD

berulang dengan suplementasi asam folat, sehingga banyak negara

berpenghasilan tinggi mengadopsi kebijakan yang merekomendasikan

Page 5: Asam Folat Revisi-2

5

suplemen bagi perempuan yang sedang merencanakan kehamilan.

Umumnya, merekomendasikan 0,4 mg tablet asam folat setiap hari untuk

semua wanita yang merencanakan kehamilan dan 4 mg asam folat bagi

mereka dengan kehamilan sebelumnya terkena NTD (Hannah, et al., 2010).

Asam folat berperan sebagai koenzim yang berperan dalam reaksi

metabolisme asam amino dan nukleotida (Arcot, et al., 2005). Asam folat

merupakan vitamin larut air yang berperan sangat penting sebagai kofaktor

reaksi transfer karbon pada manusia. Asam folat terlibat dalam metabolisme

asam nukleat dan asam amino, sehingga hal tersebut sangat penting dalam

pertumbuhan dan perkembangan sel (LeBlanc, et al., 2010).

2.3.2 Membantu Pembentukan Sel Darah

Zat gizi seperti protein, besi, asam folat dan vitamin B12 diperlukan

dalam pembentukan sel darah merah. Pembentukan sel darah merah akan

terganggu apabila zat gizi yang diperlukan tidak mencukupi. Umur sel darah

merah hanya 120 hari dan jumlah sel darah merah harus selalu

dipertahankan. Zat-zat yang diperlukan oleh sumsum tulang untuk

pembentukan hemoglobin antara lain : logam (besi, mangan, kobalt, seng,

tembaga), vitamin (B12, B6, C, E, asam folat, tiamin, riboflavin, asam

pantotenat), protein, dan hormon (eritropoetin, androgen, tiroksin)

(Hoffbrand dan Pettit, 1993).

Asam folat dan vitamin B12 diperlukan dalam pembentukan sel darah

merah. Asam folat dan vitamin B12 penting dalam pematangan akhir sel

darah merah. Keduanya penting untuk sintesis DNA (Deoksiribo Nukleat

Acid) karena masing-masing vitamin dengan cara yang berbeda dibutuhkan

untuk 3 pembentukan timidin trifosfat, yaitu salah satu zat pembangun

esensial DNA (Guyton and Hall, 2008).

2.3.3 Mencegah Terjadinya Anemia

Kekurangan folat dapat menghambat pertumbuhan, menyebabkan

anemia megaloblastik dan gangguan darah lain, peradangan lidah dan

gangguan saluran cerna. Vitamin B12 diperlukan untuk mengubah folat

Page 6: Asam Folat Revisi-2

6

menjadi bentuk aktif dan dalam fungsi normal metabolisme semua sel,

terutama sel-sel saluran cerna, sumsum tulang, dan jaringan saraf

(Almatsier, 2001).

Di daerah tropik defisiensi asam folat banyak terdapat pada wanita yang

sedang hamil dan pada anak-anak yang sedang tumbuh sangat cepat, yaitu

yang berumur dibawah 3 tahun. Anemia megaloblastik pada ibu hamil

biasanya timbul pada semester terakhir pada kehamilannya. Pada anak kecil

dan bayi, timbunan asam folat yang rendah ketika dilahirkan disertai

kebutuhan yang tinggi akan vitamin ini untuk pertumbuhan pesat

menyebabkan banyak anemia megaloblastik menyerang kelompok ini

(Jauhari, 2013).

Di klinik, penderita yang mendapat pengobatan antikonvulsan untuk

jangka panjang, mereka sering terserang oleh anemia megaloblastik,

diantaranya pengobatan dengan diphenyl hidantoin, pirmidone dan

phenobarbital. Pada preparat apus darah perifer tampak hypersegmentasi

polymorpho nuclear leucocytes dengan maroovallocytes (erythrocyte besar

yang lonjong). Pada anemia berat akan terdapat leucopenia dan

thrombopenia (Jauhari, 2013).

2.4 Defisiensi Asam Folat

Defisiensi asam folat mungkin terjadi primer atau sekunder, yaitu pada

gangguan penyerapan di dalam saluran gastrointestinal dengan steatorhoea

merupakan penyebab terbanyak (Jauhari, 2013). Alkohol secara khas

menghambat pembentukan darah. Defisiensi folasin dalam hal ini tampak

akibat dari interaksi yang rumit antara kekurangan gizi dan penggunaan

alkohol yang kronis. Penyerapan PteGlu radioaktif akan menurun bila

terdapat keadaan salah gizi dan konsumsi alkohol. Gabungan antara defisiensi

folasin dengan konsumsi alkohol menyebabkan penurunan absorbsi PteGlu

radioaktif, sedangkan defisiensi folasin sendiri tidak mengakibatkan apa-apa.

Pemberian asam folat secara oral selama 2 minggu kepada peminum alkohol

dapat menormalkan kembali penyerapan asam folat. Namun, mekanisme

mengenai hal ini belum diketahui (Nasoetion, 1991).

Page 7: Asam Folat Revisi-2

7

Kekurangan folat dapat terjadi karena kurangnya konsumsi,

terganggunya absorbsi, kebutuhan metabolisme yang meningkat akan vitamin

ini atau pada pembelahan sel yang berjalan sangat cepat, pengaruh obat-

obatan dan kecanduan alkohol. Kurangnya konsumsi folat terutama terjadi

pada masyarakat berpenghasilan rendah yang tidak dapat memperoleh

makanan kaya folat secara teratur. Kurang konsumsi dapat juga terjadi pada

manula yang susunan makanannya terbatas. Penggunaan folat dapat

terganggu pada kekurangan protein dan pada keadaan dimana kebutuhan

meningkat, seperti pada kehamilan, anemia hemolitik, leukemia dan

penggunaan obat-obatan tertentu. Gangguan absorbsi terjadi pada kerusakan

saluran cerna, pada penyakit coeliac, atau pada sprue tropis. Kebutuhan folat

meningkat pada kehamilan, menyusui, anemia hemolitik, dan leukemia

(Almatsier, 2009).

Untuk menetapkan kecukupan makanan akan folasin, harus

dipertimbangkan tidak saja jumlah folasin tetapi juga bentuk folasin yang

tersedia untuk diserap. Jumlah folasin dalam makanan sehari-hari yang

dikonsumsi dapat dihitung dengan cara mikrobiologis berdasarkan banyaknya

folat yang diekskresi dalam urine manusia. Walaupun diadakan penambahan

asam folat dalam bahan makanan, hanya sebagian kecil suplemen tersebut

yang dapat diabsorbsi (Nasoetion, 1991). Pada terapi defisiensi asam folat,

dosis 10-30 mg sehari oral sudah memberikan hasil yang sangat memuaskan.

Pada terapi anemia, megaloblastik dengan asam folat ini harus dipastikan

terlebih dahulu tidak adanya defisiensi vitamin B12, karena gejala-gejala

anemia akan sembuh, tetapi gejala-gejala syaraf tidak ada respon, bahkan

dapat menjadi semakin berat (Jauhari, 2013).

Penyebab kekurangan asam folat antara lain :

Diet rendah folat, bisa disebabkan oleh mutu makanan, jenis makanan dan

persediaan makanan.

Sakit berat, gangguan gastrointestinal dan antibiotik oral menyebabkan

gangguan absorbsi asam folat dari usus.

Muntah pada ibu hamil, terutama hamil kembar menyebabkan kebutuhan

akan asam folat meningkat.

Page 8: Asam Folat Revisi-2

8

Anemia hemolitik seperti pada malaria, menyebabkan terjadinya

kebutuhan berlebih dari sel darah merah sehingga permintaan asam folat

meningkat menyebabkan defisiensi asam folat di dalam

haemoglobinopati.

Pemakaian obat-obatan , alkohol dan ibu dengan preeklamsi.

Gejala klinis kekurangan asam folat antara lain :

- Tanda dan gejala utama : lesu, lemas, susah bernafas, oedem, nafsu

makan menurun, depresi dan mual.

- Kadang-kadang pucat, glositis dan diare.

- Pada kasus yang berat dijumpai seperti kasus malnutrisi.

2.5 Pengukuran Status Gizi

Berkaitan dengan riwayat konsumsi bahan makanan, suatu pantangan

ketat terhadap sayuran berdaun hijau, daging dari organ tertentu seperti hati

dan ginjal, serta biji-bijian menyebabkan makanan folat menjadi rendah.

Tanda-tanda klinis pada defisiensi folat antara lain pucat, lemah, pelupa,

susah tidur dan stres. Kadar folasin plasma merupakan petunjuk yang umum

dipergunakan untuk menyatakan status defisiensi folasin. Seorang dengaan

kadar folat kurang dari 3 μg per mili liter dinyatakan defisiensi. Satu faktor

yang dapat mengacaukan penggunaan folat dalam sel darah merah sebagai

petunjuk status gizi folasin adalah status vitamin B12 pada individu yang

bersangkutan. Defisiensi vitamin B12 dapat menyebabkan peningkatan kadar

folat serum dan meurunkan kadar folat sel darah merah. Hal ini ditemui pada

beberapa kasus, namun tidak seluruhnya. Jadi perkiraan status folat

bergantung pada hasil pengukuran kadar folat plasma dan kadar folat sel

darah merah serta kadar vitamin B12 dalam plasma (Nasoetion, 1991).

2.6 Kebutuhan Folasin Pada Manusia

Tabel 1. Angka Kecukupan Folat yang Dianjurkan

Golongan Umur AKF* (μg)

0-6 bulan

7-11 bulan

65

80

Page 9: Asam Folat Revisi-2

9

1-3 tahun

4-6 tahun

7-9 tahun

150

200

200

Golongan Umur AKF* (μg)

Pria :

10-12 tahun

13-15 tahun

16-18 tahun

19-29 tahun

30-49 tahun

50-64 tahun

≥ 65 tahun

300

400

400

400

400

400

400

Wanita :

10-12 tahun

13-15 tahun

16-18 tahun

19-29 tahun

30-49 tahun

50-64 tahun

≥ 65 tahun

300

400

400

400

400

400

400

Hamil + 200

Menyusui :

0-6 bulan

7-12 bulan

+ 100

+ 100

Sumber: Widyakarya NASIONAL Pangan dan Gizi, 2004

*Angka Kecukupan Folat

Departemen Kesehatan AS merekomendasikan semua wanita untuk

mengonsumsi asam sebesar 400 mikrogram per hari. Sementara bagi anda

yang sedang hamil, tentu kebutuhannya lebih tinggi lagi, yaitu 600

mikrogram per hari. Apalagi bagi ibu yang pernah melahirkan bayi cacat,

Page 10: Asam Folat Revisi-2

10

harus mengonsumsi asam folat minimal 1-4 miligram per hari atau 10 kali

dosis normal.

Dari megadosis sebesar 5 mg yang diberikan oral, akan diekskresikan

sebanyak 2-3 mg dalam 24 jam pada kondisi normal, sedangkan pada

penderita defisiensi, yang diekskresikan hanya 1,5 mg dalam 24 jam atau

lebih rendah lagi. Bentuk yang diekskresikan di dalam urine ialah PGA bebas.

Asam folat diekskresikan pula di dalam cairan empedu dan ditemukan di

dalam tinja. Sebagian asam folat di dalam cairan empedu mengalami

enterohepatic cycle asam folat yang ditemukan di dalam tinja sebagian

berasal dari hasil sintesa mikroflora usus (Jauhari, 2013).

2.7 Metabolisme Asam Folat

Karena bentuk alamiah folasin dalam bahan makanan terutama dalam

bentuk poliglutamat dan folat yang dapat diserap oleh aliran darah dalam

bentuk monoglutamat maka jelaslah bahwa hidrolisis poliglutamat terjadi

sebagai suatu bagian dari proses absorbsi. Barangkali beberapa enzim

konjugase berperan dalam hidrolisis folat poliglutamat rantai panjang menjadi

monoglutamat yang selanjutnya diserap oleh sel mukosa. Walaupun asam

folat dan turunan poliglutamatnya mungkin tidak terdapat dalam alam, ada

bukti-bukti bagus yang menyatakan bahwa mereka diangkut di dalam usus

dengan mekanisme yang sama dengan cara pengangkutan folasin tereduksi di

alam (Nasoetion, 1991).

Proses absorpsi asam folat di dalam saluran gastrointestinal tidak

diketahui, demikian pula kapasitas penyerapan oleh usus bagi vitamin ini.

PGA (Pteroyl Glutamic Acid) dapat diserap dengan baik diseluruh bagian

usus, meskipun penyerapan terbaik terjadi dibagian proksimal usus halus.

PGA dapat diserap aktif maupun pasif, karena PGA mudah larut di dalam air

setelah diserap ke dalam mukosa usus, dialirkan lebih lanjut melalui vena

portae ke hati. Pada dosis oral sebesar 200 mg, PGA dapat diserap sampai

80% oleh orang normal. Dan puncak konsentrasinya di dalam plasma darah

tercapai 1-2 jam postdosing. Asam folat ditimbun terutama di dalam hati,

diperkirakan folat total di dalam tubuh manusia pada kondisi normal sebesar

Page 11: Asam Folat Revisi-2

11

5-10 mg. Pada keadaan normal, ekskresi asam folat di dalam urin naik turun

sesuai dengan tingkat konsumsi, ekskresi ini disekitar 5 mikrogram/24 jam,

dan pada kondisi defisiensi turun menjadi 3 mikrogram dalam 24 jam

(Jauhari, 2013).

2.8 Sumber

Folat terdapat luas di dalam bahan makanan terutama dalam bentuk

poliglutamat. Folat terutama terdapat di dalam sayuran hijau (istilah folat

berasal dari kata latin folium, yang berarti daun hijau), hati, daging tanpa

lemak, serealia utuh, biji-bijian, kacang-kacangan, dan jeruk. Vitamin C yang

ada dalam jeruk menghambat kerusakan folat. Bahan makanan yang tidak

banyak mengandung folat adalah susu, telur, umbi-umbian, dan buah, kecuali

jeruk. Sebanyak 75% di dalam makanan terdapat dalam bentuk poliglutamat

dan sisanya sebagai monoglutamat. Karena folat mudah rusak pada

pemanasan, dianjurkan tiap hari makan buah dan sayur mentah, atau sayur

yang dimasak tidak terlalu matang (Almatsier, 2013).

2.9 Efek Samping Asam Folat

Asam folat tergolong aman bagi tubuh manusia. Hampir semua orang

tidak mengalami efek samping yang berbahaya selagi mengkonsumsinya

dalam jumlah yang disarankan yaitu maksimal 400 mcg (mikrogram) sehari.

Malabsorbsi asam folat dapat menimbulkan amiloidosis, penyakit radang

usus, gastritis, stenosis intestinal, diare, reseksi jejunum, sariawan dan

penyakit seliak (Uwe Grober, 2012).

2.10 Fortifikasi dan Suplementasi

Pada tahun 1992, peneliti menunjukkan bahwa fortifikasi tepung jagung

dengan asam folat akan meningkatkan asupan asam folat antara penduduk

AS, khususnya Meksiko. Kami menemukan bahwa fortifikasi tepung jagung

tidak akan meningkatkan persentase individu melebihi UL (Tolerable Upper

Intake Level) total asam folat. Data kami menunjukkan bahwa penggunaan

suplemen merupakan faktor utama yang terkait dengan melebihi UL, terlepas

Page 12: Asam Folat Revisi-2

12

dari jenis kelamin, ras/ etnis, kelompok umur, atau konsumsi tepung jagung.

Meskipun temuan ini harus dipertimbangkan dalam konteks penggunaan

suplemen, data kami menunjukkan bahwa hanya sepertiga dari penduduk AS

dan konsumen tepung jagung melaporkan konsumsi suplemen yang

mengandung asam folat di beberapa titik dalam 30 hari terakhir. (Hamner,

Heather C ,et al. 2013).

Para peneliti juga menemukan bahwa fortifikasi tepung jagung akan

meningkatkan persentase wanita usia subur. Karena program fortifikasi asam

folat pada produk biji-bijian sereal telah menunjukkan peningkatan asupan

asam folat dan konsentrasi folat darah, dan penurunan prevalensi cacat tabung

saraf diantara penduduk AS. Secara keseluruhan, telah terjadi dampak

kesehatan yang positif signifikan sebagai akibat dari fortifikasi asam folat

(Hamner, Heather C. dan Sarah C. Tinker. 2014). Sehingga dapat dilihat,

fortifikasi maupun suplementasi dapat memenuhi kebutuhan asam folat,

tergantung jumlah kandungan yang terdapat di dalamnya.

Page 13: Asam Folat Revisi-2

13

BAB III

PENUTUP

1.4 Kesimpulan

Struktur asam folat terdiri atas tiga komponen, yaitu inti pteridiine, asam

para amino benzoat (PABA), dan asam glutamat. Rendahnya status asam

folat dalam darah pada ibu hamil akan berpengaruh terhadap perkembangan

janin, apabila ibu hamil mengalami defisiensi akan berdampak buruk

terhadap bayi selain itu ibu hamil akan mengalami anemia megaloblastik

yang bisa mengakibatkan cacat pada bayi. Zat gizi seperti protein, besi, asam

folat dan vitamin B12 diperlukan dalam pembentukan sel darah merah.

Pembentukan sel darah merah akan terganggu apabila zat gizi yang

diperlukan tidak mencukupi.

Pada terapi defisiensi asam folat, dosis 10-30 mg sehari oral sudah

memberikan hasil yang sangat memuaskan. Pada terapi anemia,megaloblastik

dengan asam folat ini harus dipastikan terlebih dahulu tidak adanya defisiensi

vitamin B12, karena gejala-gejala anemia akan sembuh, tetapi gejala-gejala

syaraf tidak ada respon, bahkan dapat menjadi semakin berat. Di daerah

tropik defisiensi asam folat banyak terdapat pada para wanita yang sedang

hamil dan pada anak-anak yang sedang tumbuh sangat cepat, yaitu yang

berumur dibawah 3 tahun.

Folat terutama terdapat di dalam sayuran hijau (istilah folat berasal dari

kata latin folium, yang berarti daun hijau), hati, daging tanpa lemak, serealia

utuh, biji-bijian, kacang-kacangan, dan jeruk. Malabsorbsi asam folat dapat

menimbulkan amiloidosis, penyakit radang usus, gastritis, stenosis intestinal,

diare, reseksi jejunum, sariawan dan penyakit seliak.

1.5 Saran

Dalam penyusunan makalah ini kami sangat menyadari banyaknya

kekeliruan dan kekurangan, maka dari itu kami selalu mengharapkan

bimbingan dan saran dari pembaca maupun bapak/ibu dosen.

Page 14: Asam Folat Revisi-2

14

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S, (2001). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Guyton Arthur C and Hall, John E, (2008), Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, edisi

11. Jakarta : EGC.

Hoffbrand AV, Pettit JE, (1993). Essential Haematology, 3 rd Edition, Carlton

Blackwell Sciencific Publications.

http://ije.oxfordjournals.org/search?

fulltext=folic+acid&sortspec=date&submit=Submit&andorexactfulltext=

phrase. Diakses pada tanggal 12 Maret 2015.

http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/nyas.12325/full. Diakses pada 12

Maret 2015.

http://www.google.com/url?

sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0CBwQFjAA&url=ht

tp%3A%2F%2Frepository.usu.ac.id%2Fbitstream

%2F123456789%2F714%2F1%2F08E00121.pdf&ei=UukBVcTaG4v58

QXPkYGICA&usg=AFQjCNHsgzayqfua95KMsigt-8yS3ROw8Q.

Diakses pada tanggal 10 Maret 2015.

http://www.google.com/url?

sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&ved=0CCcQFjAC&url=htt

p%3A%2F%2Fsaripediatri.idai.or.id%2Fpdfile%2F4-1-5.pdf&ei=F-

YBVbe4E9iVuATg2IKgCg&usg=AFQjCNEu1huk3KQMMQkioSM2u

Qy9qBfZPg. Diakses pada tanggal 10 Maret 2015.

Page 15: Asam Folat Revisi-2

15

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3542400/). Diakses pada tanggal

12 Maret 2015.

Jauhari, Ahmad, (2013). Dasar-Dasar Ilmu Gizi. Yogyakarta : Jaya Ilmu.

Nasoetion, Andi Hakim, dkk, (1991). Pengetahuan Gizi Mutakhir Vitamin.

Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Sulistyoningsih, H. (2011). Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta :

Graha Ilmu.

Uwe Grober. (2012). Mikro-nutrien; Penyelarasan Metabolik, Pencegahan dan

Terapi. Jakarta : EGC.

Page 16: Asam Folat Revisi-2

16

GLOSARIUM

Amiloidosis : penyakit kulit akibat penumpukan amiloid di kulit yang

sebelumnya normal tanpa ada gejala sistemik disertai gejala pruritus, dengan

bentuk papul 2-3 mm berwarna coklat, konsistensi kenyal sampai keras, dan

berbentuk kerucut. Bentuk lain adalah makula, berbatas tegas, dan berwarna

coklat keabu-abuan ataupun bentuk nodular.

Androgen : hormon steroid yang merangsang atau mengontrol perkembangan

dan pemeliharaan karakteristik laki-laki vertebrata dengan mengikat reseptor

androgen yang juga merupakan pendukung aktivitas organ seks pria dan

pertumbuhan karakteristik seks sekunder laki-laki.

Anemia hemolitik : penyakit kurang darah atau anemia yang terjadi karena

meningkatnya penghancuran sel darah merah.

Anemia megaloblastik : Anemia megaloblastik suatu keadaan yang ditandai oleh

adanya perubahan abnormal dalam pembentukan sel darah, sebagai akibat adanya

ketidaksesuaian antara pematangan inti dan sitoplasma pada seluruh sel seri

myeloid dan eritorid

Antikonvulsan : sebuah obat yang mencegah atau mengurangi kejang-kejang

atau konvulsan.

Asam amino : senyawa organic, sederhana dan mengandung nitrogen yang

merupakan elemen dasar atau penyusun (building blocks) dalam rangkaian

peptide dan protein.

Page 17: Asam Folat Revisi-2

17

Asam deoksiribonukleat (DNA) : Molekul pembawa informasi genetic

molekuler dari keturunan, terdapat dalam kromosom, merupakan molekul aktif

secara biologis yang paling banyak diketahui sampai saat ini dan

bertanggungjawab untuk replikasi bahan utama kehidupan.

Asam folat : merupakan vitamin larut air yang berperan sangat penting sebagai

kofaktor reaksi transfer karbon pada manusia. Asam folat terlibat dalam

metabolisme asam nukleat dan asam amino, sehingga hal tersebut sangat penting

dalam pertumbuhan dan perkembangan sel.

Asam nukleat : adalah molekul biologis yang besar penting untuk semua bentuk

kehidupan. Asam nukleat termasuk DNA dan RNA. Mereka adalah penentu

keturunan dari organisme hidup. Mereka hadir di sebagian besar sel-sel hidup baik

dalam keadaan bebas atau terikat dengan protein sebagai nucleoproteins.

Asam para amino benzoate (PABA) : struktur yang membentuk asam folat.

Asam ribonukleat (RNA) : molekul polimer yang terbentuk dari purin dan

pirimidin, yang hamper sama dengan DNA sebagai pembawa materi genetic dasar

dalam sintesis protein.

Bayi prematur : bayi yang terlahir pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu.

Defisiensi : ialah menunjukkan kekurangan atau ketidakcukupan, misalnya

kekurangan unsure-unsur yang esensial bagi kesehatan.

Eksresi : proses pengeluaran atau pembuangan zat-zat sisa hasil metabolisme

tubuh. Zat-zat sisa bias berupa gas, zat cair dan zat padat.

Enterohepatik : suatu sistem yang menghubungkan antara hepar danintestinal

yang membantu proses pencernaan.

Page 18: Asam Folat Revisi-2

18

Enzim konjugase : Enzim yang komponen penyusunnya tidak hanya terdiri atas

protein.

Eritropoetin : hormon glikoprotein yang mengontrol proseseritropoiesis atau

produksi sel darah merah. Hormon ini dihasilkan oleh olehginjal terutama

fibroblast peritubular korteks ginjal, memiliki berat molekul 34.000. Pada orang

normal 80-90% eritropoietin di bentuk di ginjal, sisanya diproduksi di luar ginjal

(hati dan sebagainya).

Folasin : adalah salah satu bagian dari vitamin B kompleks yang diperlukan untuk

replikasi dan perkembangan sel, metabolism asam amino dan sintesis nukleat.

Folat eritrosit : merupakan gambaran kandungan folat selama proses pematangan

erirosit di sumsum tulang.

Folat serum : indikator jangka pendek pada status folat, mencerminkan asupan

asam folat selama beberapa hari terakhir.

Fortifikasi : Suatu proses penambahan satu atau lebih zat gizi mikro tertentu

(vitamin, mineral) pada bahan makanan. Dapat digunakan untuk meningkatkan

status gizi dan kesehatan masyarakat.

Gastritis : adalah peradangan pada lapisan lambung.

Gastrointestinal : Organ tubuh bagian dalam yang terdiri dari lambung dan usus.

Glositis : suatu kondisi yang ditandai dengan perubahan permukaan lidah yang

membengkak dan berubah warna, biasanya warna merah gelap.

Hemoglobin : zat warna dalam sel darah merah yang berguna untuk mengangkut

oksigen dan karbondioksida.

Page 19: Asam Folat Revisi-2

19

Hiperhomosistemia : tingkat tinggi homosistein dalam darah manusia. Tingkat

tinggi homocysteine membuat seseorang lebih rentan terhadap cedera endotel,

yang menyebabkan peradangan pembuluh darah, yang pada gilirannya dapat

menyebabkan aterosklerosis, yang dapat menyebabkan cedera iskemi,

hyperhomocysteinemia. Karena itu merupakan faktor risiko untuk penyakit arteri

koroner.

Koenzim : Senyawa organic yang dibutuhkan untuk mengaktifkan kerja enzim,

berperan dalam mentransfergugus senyawa tertentu dari satu enzim ke lainnya.

Kofaktor : komponen enzim yang bersifat non-protein dan berfungsi

mengaktifkan enzim. Sifatnya stabil terhadap perubahan suhu atau suatu reaksi.

Metabolisme : merupakan segala proses reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh

makhluk hidup, mulai makhluk hidup bersel satu hingga yang memiliki susunan

tubuh kompleks seperti manusia. Dalam hal ini, makhluk hidup mendapat,

mengubah dan memakai senyawa kimia dari sekitarnya untuk mempertahankan

hidupnya. Metabolisme meliputi proses sintesis (anabolisme) dan penguraian

(katabolisme) senyawa atau komponen dalam sel hidup. Semua reaksi metabolism

adalah peranannya dalam penawar racun atau detoksifikasi.

Monoglutamat : akibat proses transport saturasi yang berjalan optimum pada pH

asam (sekitar 5) dengan mekanisme absorbs nonsaturable saat konsentrasi folat

intestinal melebihi 5-10 nmol/L.

Neural tube defect (NTD) : merupakan kelainan bawaan pada otak, tulang kepala,

dan sumsum tulang belakang. Kelaiann bawaan ini disebabkan oleh gangguan

pembentukan saluran saraf pusat pada periode organogenesis yaitu trisemester

pertama kehamilan terutama 28 hari pascakonsepsi.

Nukleotida : komponen dari struktur senyawa DNA, RNA, ATP, NAD, FAD

atau koenzim A yang sangat vital bagi proses biokimiawi dalam tubuh.

Page 20: Asam Folat Revisi-2

20

Nukleotida adalah nukleosida yang di dalam strukturnya (gugus tosa) berikatan

dengan satu, dua atau fosfat.

Preeklamsi : suatu kondisi yang bisa dialami oleh setiap wanita hamil. Penyakit

ini ditandai dengan meningkatnya tekanan darah yang diikuti oleh peningkatan

kadar protein di dalam urine. Wanita hamil dengan preeklampsia juga akan

mengalami pembengkakan pada kaki dan tangan. Preeklampsia umumnya muncul

pada pertengahan umur kehamilan, meskipun pada beberapa kasus ada yang

ditemukan pada awal masa kehamilan.

Poliglutamat : terdapat dalam makanan akan diubah menjadi monoglutamat oleh

pteroylpolyglutamat hydrolase dalam mukosa intestinal.

Prenatal : periode awal sebelum lahir adalah periode awal perkembangan

manusia yang dimulai sejak konsepsi yakni ketika ovum wanita dibuahi oleh

sperma laki-laki sampai menjadi janin dan akhir samapi dengan waktu kelahiran

seorang individu. Masa itu pada umumnya berlangsung selama kurang lebih 9

bulan atau sekitar 280 hari.

PteGlu : pteroil glutamate, yaitu bentuk monoglutamil vitamin tersebut.

Pteridine : kondensasi antara lingkar pirimidin dan lingkar pirazin.

Radioaktif : kemampuan inti atom yang tak-stabil untuk memancarkan radiasi

menjadi inti yang stabil.

Reduksi : reaksi pelepasan oksigen, atau pengikatan hydrogen, atau pengikatan

elektron.

Sel mukosa : apisan kulit dalam, yang tertutup pada epitelium, dan terlibat dalam

proses absorpsi dan proses sekresi. Membran ini melapisi berbagai rongga tubuh

yang memiliki kontak dengan lingkungan luar, dan organ internal. Pada beberapa

Page 21: Asam Folat Revisi-2

21

bagian tubuh, membran mukosa menyatu dengan kulit, misalnya pada lubang

hidung, bibir, telinga, daerah kemaluan, dan pada anus.

Sintesis : adalah suatu proses reaksi yang bertujuan untuk memperoleh suatu

produk , ataupun beberapa produk.

Steatorhoea : keadaan dimana feses mengandung lemak dalam jumlah yang

tinggi dan abnormal.

Termolabil : aktivitas enzim yang dipengaruhi oleh suhu. Jika suhu rendah, kerja

enzim akan lambat. Semakin tinggi suhu, reaksi kimia yang dipengaruhi enzim

semakin cepat. Namun, jika suhu terlalu tinggi, enzim akan mengalami denaturasi.

Tiroksin : hormon utama yang dihasilkan oleh kelenjar gondok (kelenjar Tiroid)

yang mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh, mengatur

metabolisme karbohidrat, mengatur penggunaan oksigen dan karbondioksida serta

mempengaruhi perkembangan tubuh dan mental.

Page 22: Asam Folat Revisi-2

22

LAMPIRAN

Pertanyaan :

1. Berapa kebutuhan asam folat di Indonesia? Apakah sama dengan kebutuhan

di Amerika Serikat? (Dina Aliya)

Jawab :

a. Kebutuhan asam folat di Indonesia

Wanita (μg/hari) Pria (μg/hari)

19 tahun dan lebih 400 400

Kehamilan 600 -

Menyusui 500 -

Sumber : Buku Mikronutrien Tahun 2012

b. Departemen Kesehatan AS merekomendasikan semua wanita untuk

mengonsumsi asam sebesar 400 mikrogram per hari. Sementara bagi anda

yang sedang hamil, tentu kebutuhannya lebih tinggi lagi, yaitu 600

mikrogram per hari. Apalagi bagi ibu yang pernah melahirkan bayi cacat,

harus mengonsumsi asam folat minimal 1-4 miligram per hari atau 10 kali

dosis normal.

2. Apakah perkembangan mutakhir terbaru untuk ibu hamil dalam memenuhi

kebutuhan asam folat? (Andhika Sendy)

Jawab : Penemuan mutakhirnya yaitu fortifikasi asam folat pada tepung

jagung yang diteliti oleh Heather C. Hamner, et al dan dipublikasikan pada

tahun 2013 dan 2014.

Peneliti menunjukkan bahwa fortifikasi tepung jagung dengan asam folat

akan meningkatkan asupan asam folat antara penduduk AS, khususnya

Meksiko (Hamner, Heather C ,et al. 2013). Para peneliti juga menemukan

bahwa fortifikasi tepung jagung akan meningkatkan persentase wanita usia

subur. Karena program fortifikasi asam folat pada produk biji-bijian sereal

Page 23: Asam Folat Revisi-2

23

telah menunjukkan peningkatan asupan asam folat dan konsentrasi folat

darah, dan penurunan prevalensi cacat tabung saraf diantara penduduk AS.

(Hamner, Heather C. dan Sarah C. Tinker. 2014).

3. Apa hubungannya asam folat dengan serangan jantung dalam dosis tinggi?

(Olivia Claudya)

Jawab : Pada penyakit jantung koroner direkomendaikan mengonsumsi asam

folat sebanyak 0,4 – 1 mg per hari. Apabila mengkonsumsi dengan dosis

tinggi efek pada penderita jantung itu baik, karena dengan mengkonsumsi

asam folat dapat menghindarkan dari stres yang bisa menyebabkan serangan

jantung. Vitamin B dapat memperkuat performa fisik dan mental,

menggunakan hormone stres serta meningkatkan toleransi stres (Uwe

Grober, 2012).

4. Kenapa dengan kebutuhan pada wanita yang mempunyai keturunan

menderita cacat tidak menggunakan kebutuhan yang normal? (Sessylia Putri)

Jawab : Karena bila mempunyai genetik cacat biasanya akan menurun pada

calon keturunannya. Sehingga agar tidak terjadi kecacatan, lebih baik

mencegah dengan memenuhi kebutuhan folat sesuai penderita cacat.

5. Apakah faktor yang menyebabkan ekskresi asam folat? (Rizka Rossa)

Jawab : Karena asam folat merupakan vitamin larut air maka diekskresikan

melalui urin dan feses. Ekskresi asam folat yang berlebihan lewat urin.

Faktor yang bisa menyebabkan ekskresi adalah merokok, karena merokok

dari bahan tembakau bisa menghancurkan vitamin B sehingga terjadi

peningkatan kadar homosistein (Uwe Grober, 2012).

6. Apa yang dimaksud PGA aktif dan pasif? (Melisa Tri Subekti)

Jawab : Transport aktif yaitu absorbsi yang memerlukan energi, sedangkan

pasif yaitu absorbsi difusi (menyebar dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke

daerah dengan konsentrasi yang lebih rendah). PGA (Pteroyl Glutamic Acid)

adalah sekelompok ikatan organik dengan bioaktivitas asam folat.

Page 24: Asam Folat Revisi-2

24

7. (Pak Arya)

a. Kenapa akhir-akhir ini orang perkotaan lebih sering periksa kehamilan ke

spog? Apakah hal tersebut suatu gaya hidup, atau kebutuhan? Alasannya?

Jawab : (belum dapat)

b. Berapa dosis asam folat per semester?

Jawab: Berdasarkan Djoko Kartono, tahun 2012 dalam Widyakarya

Nasional Pangan dan Gizi X, kecukupan asam folat pada ibu hamil

trimester 1, 2 dan 3 untuk kecukupannya +200 mcg dari kecukupan harian

pada setiap trimester.

c. Perbedaan asam folat bahan dalam bentuk tablet/ suplemen) dan yang

berasal dari pangan? Efek dan contoh?

Jawab : Suplemen asam folat merupakan tablet yang diberikan dengan

dosis dan kandungan tertentu apabila tubuh tidak mendapatkan konsumsi

yang cukup. Sedangkan Asam folat pangan adalah asam folat yang

diperoleh dengan bahan makanan tertentu yang mengandung asam folat.

d. Bagaimana interaksi obat dengan asam folat?

Jawab : Gangguan absorbsi (misalnya dekonjugasi intestinal folat dalam

nutrisi) dan penggunaan: Asam asetilsalisilat, antacid (misalnya ranitidin),

antibiotic antikonvulsan (misalnya karbamazepin, fenitoin, pirimidon),

barbiturate, kloramfenikol, kolestiramin, kolestipol, sikloserin, furosemida

(perubahan gradient pH), isoniazid, laksatif, metformin, natrium hydrogen

karbonat, OAINS (misalnya ibuprofen, indometasin), kontrasepsi oral,

pankreatin, asam para-aminosalisilat, proguanil, sulfasalazin, kemoterapi

kanker (misalnya MTX, 5-FU) (Uwe Grober, 2012).

Asam aminosilisat : menurunkan konsentrasi plasma folat.

Inhibitor dihidrofolat reduktase : menyebabkan defisiensi folat.

Sulfalazin : menyebabkan defisiensi folat.

Fenitoin : menurunkan konsentrasi plasma folat.

Page 25: Asam Folat Revisi-2

25

(https://lovechopin.files.wordpress.com)