artikel teh

Upload: aghniajolanda

Post on 04-Mar-2016

37 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

manfaat teh

TRANSCRIPT

http://healindonesia.wordpress.com/2009/01/13/kafein-dapat-memperburuk-kondisi-diabetes/http://healindonesia.wordpress.com/2009/05/15/kenali-delapan-dampak-negatif-kafein-bagi-kesehatan-anda/http://koranbaru.com/dampak-negatif-es-teh/http://blog.unand.ac.id/yesiagusti/2010/12/12/dampak-negatif-minum-teh/http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1020739016,95399,http://id-id.connect.facebook.com/note.php?note_id=146700038702590&commentshttp://myworldintheworld.blogspot.com/2010/01/dampak-negatif-efek-samping-dari-teh-es.html

Secangkir kopi mengandung sekitar 80 miligram kafein, dan satu cangkir teh atau satu soda mengandung sekitar 50 miligram kafein. Cokelat juga mengandung kafein dan teobromin, yang berperan seperti kafein. Semua jenis minuman ini sudah umum bagi semua lapisan masyarakat. Namun, demi kesehatan kita yang sangat berharga, kita semua perlu untuk mengetahui fakta-fakta tentang kafein, sehingga kita bisa mengampil keputusan yang bijaksana dalam mengonsumsinya.F. Batmanghelidj, MD, salah seorang dokter holistk modern yang ahli dalam pengobatan terapi air, mengungkapkan delapan dampak negatif kafein bagi kesehatan:1. Kafein mendehidrasi tubuh lebih jauh lagi. Anda membuang lebih banyak air kemih daripada volume air yang terkandung di dalam minuman.2. Kafein menghambat produksi melatonin di otak. Dr. Kenneth Wright Jr. menemukan efek penghambatan melatonin dari kafein pada tahun 1994. Efek penghambatan kafein pada produksi melatonin oleh kelenjar pineal di otak kelihatannya berlangsung selama enam sampai sembilan jam.Melatonin mengatur fungsi tubuh selama tidur dan membantu untuk tidur. Jadi, penghambatan melatonin adalah salah satu alasan mengapa kopi menyebabkan hilangnya rasa kantuk.3. Asupan kafein secara teratur pada perempuan hamil dapat meningkatkan risiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah. Bahkan dapat menyebabkan keguguran spontan atau kerusakan pada janin.4. Kafein menghambat enzim-enzim yang digunakan dalam pembentukan memori, dan pada akhirnya menyebabkan hilangnya memori. Telah ditunjukkan bahwa kafein menghambat enzim fosfodiesterase, yang terlibat dalam proses pembelajaran dan perkembangan memori.5. Kafein dapat beracun bagi sel-sel otak. Beberapa tanaman menggunakan kafein sebagai pertahanan terhadap serangga. Keracunan kafein pada serangga mengurangi kecerdikan serta kemampuan alaminya untuk bertahan terhadap pemangsa serangga. Serangga itu lupa cara mengamuflase dan menjadi korban yang mudah bagi pemangsanya. Inilah cara tanaman kopi menyingkirkan serangga pengganggunya.Orang lanjut usia dan anak-anak tidak boleh mengonsumsi kafein. Kafein dapat memengaruhi fungsi normal otak mereka, dan kecerdasan mereka untuk bertahan hidup bisa menjadi tumpul.6. Orang yang mengonsumsi lima sampai enam cangkir kopi sehari memiliki risiko dua kali lebih besar terhadap serangan jantung.7. Kafein dapat merusak DNA dan menyebabkan DNA menjadi abnormal dengan menghambat mekanisme perbaikan DNA. Kafein telah menunjukkan diri sebagai penyebab abnormalitas genetika pada hewan dan tanaman.8. Kafein menyerang cadangan energi sel-sel otak dan menurunkan ambang kendalinya sedemikian rupa, sehingga sel-sel menghabiskan terlalu banyak cadangan energinya.Tanpa memilah, kafein menyalakan banyak fungsi yang menghabiskan energi sampai ke titik kelelahan. Ketika sel-sel otak yang telah dipengaruhi oleh kafein menghadapi suatu situasi baru yang menuntut kerja sama penuh, sel tersebut sudah kekurangan energi. Ini menciptakan penundaan respons otak. Inilah penyebab keletihan dan mudah marah setelah konsumsi kafein yang berlebihan.Kafein bisa menyebabkan gangguan kekurangan perhatian pada orang muda yang mengonsumsi terlalu banyak soda.Kafein bercampur air merangsang ginjal dan menyebabkan lebih banyak air dikeluarkan dari tubuh daripada air yang diminum. Ini menghabiskan cadangan energi sel-sel otak

Pecinta Es teh HATI-HATI {dampak negatif}

Biasanya teman paling setia makan adalah minum teh, baik es teh maupun teh hangat. Tapi apakah kita tahu efek samping dari minum teh setelah makan?

Minum teh setelah makan terbukti bisa mengakibatkan anemia. Hal tersebut berdasarkan riset dari Bagian Kesehatan Ibu dan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang.

Minum teh paling tidak sejam sebelum atau setelah makan akan mengurangi daya serap sel darah terhadap zat besi sebesar 64 %. Pengurangan daya serap akibat teh ini lebih tinggi daripada akibat sama yang ditimbulkan oleh minum segelas kopi setelah makan. Kopi mengurangi daya serap hanya 39 %.

Pengurangan daya serap zat besi itu diakibatkan oleh zat tanin dalam teh. Selain mengandung tanin, teh juga mengandung kafein, polifenol, albumin, dan vitamin. Tanin bisa mempengaruhi penyerapan zat besi dari makanan terutama yang masuk kategori heme non-iron, misalnya padi-padian, sayur-mayur, dan kacang-kacangan.

Bila kita makan menu standar plus segelas teh, zat besi yang diserap hanya setengah dari yang semestinya

Menurut Dr. Rachmad Soegih, ahli gizi dari RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, zat tanin itu sendiri memang menghambat produksi hemoglobin. Kalau memang mau menghindari teh dan mendapatkan banyak zat besi, sebaiknya teh digantikan air jeruk sebagai peneman makan.

Makan nasi pecel dengan jeruk memperbesar penyerapan zat besi bila dibandingkan dengan minum es teh

Kenapa? Vitamin C ternyata memperbesar penyerapan zat besi oleh tubuh.

Apakah fakta ini membuat minum teh harus diharamkan sama sekali? Jangan salah. Soalnya, teh mengandung zat lain yang berfungsi positif.

Ada kiat minum teh yang tepat, agar minuman ini tidak menghambat produksi zat besi dalam sel darah:

* Teh akan berefek baik bagi tubuh bila dikonsumsi pada pagi dan sore, disertai karbohidrat dan protein, misalnya roti dan biskuit.

* Kiat lain, memberikan jeda minum teh setelah makan, misalnya dua jam setelah makan.

Jeda itu diperlukan karena rentang waktu itu diperkirakan cukup bagi usus 12 jari dan usus halus bagian atas untuk melakukan proses penyerapan makanan.

Jadi, boleh-boleh saja menyeruput teh kapan pun, asal tidak setelah makan. So, tunggu apalagi, buat secangkir teh hangat sekarang dan nikmatin deh.

Nah dipostingan sebelumnya aku kan membahas tentang khasiat minum teh, tapi ada baik, pasti ada buruknya juga donk, ternyata minum teh itu bisa berdampak buruk jika diminum pada waktu-waktu yang tidak tepat, dalam jumlah yang tidak tepat juga alias berlebihan.Dampak negatifnya, misalnya: 1. InsomniaPerlu diingat teh juga mengandung zat sejenis kafein. Jika dikonsumsi secara berlebihan dapat mengakibatkan insomnia, kecemasan, dan detak jantung yang tak teratur. Namun, kandungan kafein pada teh masih lebih rendah dibandingkan kopi atau minuman bersoda.2. Memicu magOrang tak boleh minum teh jika menderita mag kronis. Alih-alih sembuh justru dapat memicu sakit karena teh dapat menggerus dinding usus. Teh boleh diminum jika larutannya tidak pekat.3. AnemiaMinum teh setelah makan tidak dianjurkan karena dapat menghambat penyerapan zat besi dari sari makanan yang berbuntut anemia.Terlepas dari dampak negatif yang mungkin saja timbul, sebuah studi menunjukkan teh sama sekali tidak mempunyai efek samping yang terlalu merugikan. Oleh karena itu, tak perlu khawatir bila kita memiliki kebiasaan minum teh kecuali ibu yang tengah hamil.Lalu, bagaimana dengan teh celup? Memang ada kekhawatiran bahwa teh celup bisa menimbulkan bahaya. Kenapa? Karena menggunakan kertas, benang, lem, dan staples. Semuanya bersifat karsinogen atau mengandung bahan kimia. Beberapa penelitian mengatakan, bahan yang digunakan dalam teh celup diduga dapat menyebabkan kanker. Memang perlu studi lebih jauh untuk meneliti bahan-bahan yang digunakan. Tapi menurut saya efek negatif dari bahan-bahan yang digunakan tergolong sedikit.TIDAK DICAMPURUNTUK mendapatkan manfaat yang optimal, sebaiknya larutan teh tidak dicampur dengan bahan lain, misalnya gula pasir. Asal tahu saja, gula pasir diolah dengan menggunakan bahan kimia. Kalaupun mau ditambah gula sebagai penambah selera, gunakan gula batu karena lebih alami tanpa bahan kimia, tambah Winarto.Teh juga sebaiknya diminum tanpa es karena suhu es yang dingin justru dapat menyebabkan kerusakan pada lambung. Sebaiknya seduhlah dengan air panas lalu diseruput selagi masih hangat. Niscaya terasa segar menyejukkan. *ini nih sebabnya gak boleh minum teh es, udah tau kan*Lalu, sebaiknya minum teh tidak dilakukan langsung setelah makan. Ambillah jeda sekitar dua jam agar usus punya waktu untuk melakukan proses penyerapan makanan. Terutama makanan yang mengandung zat besi yang penting dalam pembentukan sel darah merah. Dalam sehari, cukuplah minum teh sebanyak dua gelas, pagi dan sore.Source:http://lpjk14.forumotion.net/kesehatan-f19/khasiat-minum-teh-t279.htm

Makan Nasi, Jangan Minum Air Teh

Selasa, 7 Mei, 2002 oleh: GsianturiMakan Nasi, Jangan Minum Air TehGizi.net - Ini salah satu gambaran bagaimana interaksi antar zat gizi yang kita konsumsi bersamaan dapat membuat penyerapannya tidak optimal. Interaksi antar zat gizi ataupun dengan zat non-gizi memang bisa berdampak positif, tapi bisa juga negatif.

Mengonsumsi suplemen gizi atau non-gizi dalam beberapa hal dapat memberi keuntungan. Misalnya minuman suplemen, selain mengandung gula sebagai sumber energi, juga mengandung vitamin B yang akan digunakan sebagai pemacu metabolisme energi.

Tapi, jika suplemen gizi atau non-gizi itu mengandung berbagai zat gizi sekaligus atau kadarnya sangat tinggi, kita perlu hati-hati. Sebab, pada proses metabolisme di dalam tubuh akan terjadi interaksi di antara zat-zat gizi itu. Bahkan lebih gawat lagi, beberapa dari zat yang terdapat dalam suatu produk pangan dapat berubah menjadi racun.

Interaksi dapat terjadi antara suatu zat gizi dengan yang lain, atau dengan zat non-gizi (lihat tabel). Yang dimaksud zat gizi adalah pati (gula), protein, lemak, vitamin, dan mineral. Semua dibutuhkan tubuh untuk tumbuh dan berkembang. Artinya, jika salah satu dari zat gizi itu tidak ada dalam tubuh, maka akan terjadi gangguan. Sedangkan zat nongizi adalah zat selain zat gizi yang ada dalam bahan makanan, biasanya tidak dapat dicerna dengan jalur metabolisme biasa di dalam tubuh.

Interaksi zat gizi atau non-gizi dapat terjadi pada tiga tempat. Pertama, dalam bahan makanan (produk pangan). Kedua, dalam saluran pencernaan, dan ketiga, dalam jaringan, sistem transpor, dan jalur ekskresi tubuh. Masing-masing interaksi dapat bersifat positif (sinergis), negatif (antagonis), dan kombinasi di antara keduanya. Interaksi disebut positif jika membawa keuntungan. Sebaliknya, disebut negatif jika merugikan.

Bisa-bisa cuma numpang lewatDalam bahan makanan, suatu zat gizi misalnya mineral dapat berinteraksi negatif dengan zat non-gizi. Asam fitat dalam sayuran, serealia, atau umbi-umbian dapat mengikat mineral besi (Fe), seng (Zn), atau magnesium (Mg). Akibatnya, mineral-mineral itu tidak dapat diserap oleh tubuh. Begitu juga dengan serat, tanin, dan oksalat yang juga dapat mengganggu penyerapan kalsium (Ca).

Zat-zat pengikat mineral itu umumnya banyak ditemukan dalam bahan makanan nabati. Meskipun zat-zat non gizi itu dapat mengganggu penyerapan bebe-rapa mineral, bukan berarti tidak berguna sama sekali. Kita ketahui, serat mampu menurunkan kadar kolesterol darah. Begitu juga dengan polifenol pada teh, dipercaya dapat mencegah terjadinya kanker karena berperan sebagai antioksidan.

Masalahnya sekarang, berapa jumlah serat atau teh yang mesti dikonsumsi. Jika berlebihan, tentu akan mengganggu penyerapan beberapa mineral. Serat, misalnya, dapat mengikat Fe, Ca, dan Zn. Sementara itu untuk teh tampaknya perlu diwaspadai.

Ada dua jenis teh: teh hitam dan teh hijau. Pada teh hitam senyawa polifenol yang berperan sebagai antioksidan ternyata telah mengalami oksidasi, sehingga dapat mengikat mineral seperti Fe, Zn, dan Ca, serta dapat menyamak protein. Untungnya, pada teh hijau senyawa polifenolnya masih banyak, sehingga kita masih dapat meningkatkan peranannya sebagai antioksidan.

Meskipun dalam daftar komposisi bahan makanan terlihat kandungan mineral pangan nabati cukup tinggi, kita harus bertanya dulu, apakah mineral itu dapat dimanfaatkan semuanya oleh tubuh. Hal ini harus diperhatikan karena kalau mineral-mineral itu terdapat dalam bentuk terikat dengan zat antigizi, tentu tubuh tidak dapat menyerapnya dengan baik. Artinya, di dalam tubuh mineral-mineral itu hanya akan "numpang lewat".

Lalu bagaimana agar sayuran atau serealia yang kita makan masih bermanfaat meskipun mengandung beberapa zat non-gizi? Ada beberapa cara dapat dilakukan, misalnya membuatnya menjadi tepung (menggiling), mengecambahkan (untuk serealia atau kacang-kacangan), atau dengan fermentasi seperti dalam tempe.

Di samping melakukan cara-cara itu, "penyelamatan" zat gizi dapat dilakukan dengan mengatur konsumsi bahan makanan tertentu. Misalnya teh. Kita punya kebiasaan minum teh bersamaan dengan saat makan nasi. Ini kekeliruan gizi yang harus diubah. Seperti telah dijelaskan, teh mengandung tanin yang dapat mengikat mineral. Untuk itu sebaiknya minum teh tidak dilakukan bersamaan dengan makan, tetapi sekitar 2 - 3 jam sesudahnya.

Interaksi dalam saluran pencernaanSebagian besar interaksi zat gizi terjadi di dalam saluran pencernaan. Interaksi itu dapat menguntungkan atau merugikan. Interaksi antara vitamin C dengan Fe merupakan contoh yang menguntungkan, karena vitamin C dapat meningkatkan kelarutan Fe, sehingga Fe lebih mudah diserap tubuh. Peningkatan penyerapan Fe juga dapat dibantu vitamin A dan vitamin B2.

Dalam berbagai penelitian telah diperlihatkan pula, protein hewani dapat meningkatkan ketersediaan biologis Fe, khususnya Fe dalam bentuk nonheme (jenis Fe yang banyak terdapat dalam bahan makanan nabati). Penelitian oleh Cook dan Menson (1976), Hallberg (1980), dan Latifuddin (1998) yang mempelajari pengaruh berbagai jenis protein terhadap tingkat penyerapan Fe nonheme memperlihatkan, protein dari daging sapi, daging ayam, ikan, dan telur dapat lebih efektif dalam meningkatkan ketersediaan biologis Fe.

Itu berarti, jika kita mengonsumsi makanan itu bersama dengan daun singkong atau bayam (sebagai sumber Fe nonheme), misalnya, maka jumlah Fe yang akan diserap dan ditahan tubuh menjadi lebih besar. Peningkatan penyerapan ini karena adanya Meat, Poultry and Fish Factors (faktor MPF) yang membuat Fe menjadi lebih larut, sehingga lebih mudah diserap tubuh.

Konsumsi protein yang relatif tinggi dapat meningkatkan Ca dan Zn, meskipun ekskresi Zn dalam urine menjadi meningkat. Vitamin D juga dapat meningkatkan penyerapan Ca dengan cara mempercepat laju pembentukan "alat transpor" Ca.

Sementara itu, vitamin B1 dan beberapa vitamin B-kompleks lainnya sangat diperlukan dalam proses metabolisme energi. Vitamin C dan E secara bersama-sama memberikan efek sinergis sebagai antioksidan dalam tubuh. Itulah sebabnya sering dikatakan, mengonsumsi vitamin C dan E (atau antioksidan lain seperti betakaroten) dapat membuat kita awet muda, karena mereka mampu mengatasi serangan radikal bebas yang dipercaya mempercepat ketuaan.

Pada sisi lain, interaksi antara beberapa mineral justru dapat merugikan tubuh. Khusus untuk mineral, ada dua tipe interaksi yang terjadi, yaitu kompetisi dan koadaptasi. Interaksi yang bersifat kompetisi ditentukan oleh kemiripan sifat fisik dan kimia mineral itu satu sama lain. Interaksi ini terjadi pada waktu penyerapan di dalam usus. Beberapa contoh mineral yang berinteraksi secara kompetisi adalah Fe dengan Zn, Fe dengan Cr, Zn dengan Cu, dsb.

Mekanismenya, satu mineral yang dikonsumsi dalam jumlah berlebihan akan menggunakan "alat transpor" mineral lain sehingga akan terjadi kekurangan salah satu mineral itu. Misalnya, transferrin merupakan "alat transpor" bagi Fe. Transferrin ini ternyata dapat juga digunakan oleh Zn, Ca, dan Cr. Akibatnya, kita bisa kekurangan Fe (anemia).

Koadaptasi merupakan upaya adaptasi yang dilakukan usus dalam menyerap mineral tertentu. Sifat koadaptasi ini sering memberikan dampak negatif bagi tubuh. Koadaptasi dapat terjadi dalam dua bentuk. Pertama, bila suplai atau persediaan mineral tubuh rendah, maka usus akan beradaptasi untuk meningkatkan efisiensi dan transfer suatu mineral. Akan tetapi, bila penyerapannya tidak spesifik, maka mineral lain yang serupa juga akan ditingkatkan penyerapannya.

Kalau yang diserap itu mineral tidak berbahaya, tentu tidak masalah. Tapi jika yang diserap berpotensi sebagai racun, itu yang berbahaya. Hal ini tanpa disadari mungkin pernah terjadi pada diri kita. Misalnya, pada kasus kekurangan Fe (anemia), kita biasanya mengonsumsi suplemen Fe kadar tinggi. Namun, penyerapan "besar-besaran" dari Fe ini ternyata juga meningkatkan penyerapan Pb (timbal). Mineral Pb merupakan suatu logam berat yang, jika terdapat dalam jumlah besar dalam tubuh, dapat berubah menjadi racun.

Bentuk koadaptasi kedua adalah: bila persediaan mineral dalam tubuh berlebihan, usus akan beradaptasi untuk mengeblok penyerapan mineral itu. Namun, bila mekanismenya tidak spesifik, penyerapan mineral lain yang serupa juga akan terhambat. Bentuk koadaptasi ini terutama terjadi pada tubuh, yang memang sehat-sehat saja, ketika mengonsumsi suplemen gizi atau makanan diperkaya dengan zat gizi dalam kadar tinggi.

Contohnya, susu kaya Fe dan Ca, atau suplemen Fe. Jika kadar Fe tubuh normal saja, suplementasi Fe justru akan menghambat penyerapan Zn. Hal ini telah dibuktikan oleh Kreb, et al. (1987) yang memberikan suplemen Fe pada 20 orang ibu hamil. Mereka menemukan adanya penurunan secara nyata kadar Zn pada mereka selama hamil.

Contoh interaksi mineral yang juga memberikan efek negatif adalah antara Ca dengan Mg. Hasil penelitian Linkswiller (1980) menunjukkan, peningkatan konsumsi Ca dari 800 mg menjadi 2.400 mg per hari dapat menurunkan penyerapan Mg. Konsumsi Mg yang rendah disertai Ca yang tinggi ternyata dapat menyebabkan timbulnya hipertensi, karena mengecilkan ukuran pembuluh darah arteri dan kapiler.

Jumlah dan kualitas makanan yang kita konsumsi memang penting diperhatikan, tetapi yang lebih penting adalah cara mengonsumsinya.

Selain itu, bila ingin mengonsumsi food supplement, sebaiknya diperiksa dulu kandungan apa saja di dalamnya. Jika terdapat zat-zat yang berpotensi menimbulkan interaksi negatif, sebaiknya dikonsumsi secara bertahap (tidak sekaligus), misalnya menjadi dua atau tiga kali makan untuk menurunkan dosis. Karena jika suatu zat gizi atau nongizi dikonsumsi dalam dosis tinggi sekaligus, peluang terjadinya interaksi yang tidak menguntungkan semakin besar. Akhirnya, menganekaragamkan makanan merupakan salah satu cara untuk mencapai hidup yang sehat.

Alsuhendra, mahasiswa Program Studi Pangan Pascasarjana IPB/INTISARI)

Sumber:Kompas, Kamis, 18 April 2002http://www.kompas.com/kesehatan/news/0204/18/080652.htmHATI-HATI DENGAN TEH CELUPDisaat hujan gerimis, sore-sore sambil menunggu sholat magrib paling enak minum tie/teh sambi makan pisang goreng. Apalagi tehnya berupa teh celup, selain praktis dan disaat minum tidak merasa terganggu dengan ampas tehnya juga nikmat. Selain itu, menurut kesehatan teh sangat baik untuk tubuh, apalagi bila kita bisa meminum satu atau dua gelas setiap hari.Bahkan, entah berapa macam teh yang menyebar ditanah air, mulai dari bermacam merek dan bahannya, dari daun teh dan ada juga dari bunga melati atau bunga mawar. Selain banyak merek juga cara kemasan tehnya pun bermacam-macam bentuknya untuk mengejar pasaran. Terutama mengejar pasaran kota-kota besar , yang membutuhkan segala sesuatu serba praktis dan mudah untuk diminum dan merasa tidak terganggu dari ampas teh.Tetapi perlu kita ketahu dampak negatif dari teh celup yang sudah menyebar ditoko-toko. Disaat aku baca di milis FC, disitu telah diposting tentang dampaknya teh celup dan kertas bungkus makanan. Karena apapun barang yang berupa dari kertas perlu kita waspadai, terutama kertas untuk bungkus makanan. Maka, disini akan saya tuturkan tentang bahayanya kertas bila untuk membungkus makannan.Pada dasarnya, kertas atau kain itu mengandung bahan kimia yang sangat membahayakan bagi tubuh kita. Sebab, bahan kimia itu berupa chlorine, ini sesuai penyelidikan yang dilakukan oleh LSM lingkungan kesalah satu pabrik kertas. Ternyata kertas terbuat dari bubur pulp yang berwarna coklat tua kehitaman, kemudian supaya kertas menjadi putih, diperlukan campuran sejenis bahan pengelantang ( jenis baycline ) senyawa, chlorine mengandung kekuatan sangat keras dan mengandung zat kimia berbahaya.Bila bahan kimia chlorine sering masuk dalam tubuh, maka syaraf kita paling utama yang akan diserang. Bahkan bagi seorang wanita yang tubuhnya telah banyak dijadikan sarang zat ini kemungkian besar saat hamil akan mengakibatkan keturunan menjadi cacat. Dan, masih banyak lagi dampak negatif dari bahan kimia yang bernama chlorine ini. Bahkan dapat mengakibatkan mental terbelakang, dan kangker.Begitu juga dengan kain kita juga harus waspada karena sama-sama memiliki serat. Untuk menguji kebenarannya, disaat kita masuk dalam ruang gelap seperti diskotik, pap malam atau studio foto perhatikan kertas tissue yang kita bawa. Apabila tissue tersebut mengeluarkan cahaya disaat kena sinar ultraviolet dari lampu berarti mengandung chlorine tinggi.maka berhati-hatilah membeli tissue atau kertas bungkus makanan. Ini semua demi kesehatan tubuh.Alangkah baiknya belilah tissue yang ada label depkesnya, memang sih mungkin akan lebih mahal. Tapi, kita juga harus menjaga tubuh kita terhindar dari racun yang melebihi racun serangga. Selain itu kesehatan itu lebih mahal dari pada harga tissue atau kertas bungkus makanan.1. Jadi, saya tekankan apabila suka minum teh hitam, teh hijau atau teh bunga yang seharusnya untuk kesehatan tubuh, tapi, karena kertas bungkusnya mengandung racun sehingga membuat tubuh kita tidak sehat, sehingga semakin banyak penyakit. Maka, alangkah baiknya kembali saja minum teh tubruk, tapi kalau memang sulit mendapatkan, dan pakai teh celup tapi jangan sampai direndam sampai 4-5 menit. Sebab, bungkus teh yang direndam air panas terlalu lama, maka bahan zat chlorine akan ikut larut bercampur baur dalam teh. Kemudian setelah kita minum zat kimua dan teh akan ikut masuk dalam tubuh. Maka, bagi yang suka merokok alangkah baiknya kembali saja merokok menggunakan klobot ( dari kulit jagung ), kalau perlu tidak usah merokok demi kesehatan tubuh dan keamanan dompet dari penyakit t kantong kering. Silahkan menguji coba akan kebenarannya

TEH & KESEHATANoleh Beranda Ilmu pada 11 September 2010 jam 20:10Teh, bukan Sekadar Penghilang DahagaBANGSA Cina mulai minum teh, yang berasal dari daun Camellia sinensis , sejak abad ke-4. Chin Nung seorang filosof memuji, "teh lebih baik daripada anggur, tidak memabukkan; lebih baik daripada air mentah, tidak membawa bibit penyakit; sebagai penangkal racun". Pada "Book of Tea" yang ditulis abad ke-8 oleh Lu Yu menggambarkan bahwa "teh merupakan minuman yang membuat kita lebih bersemangat bila meminumnya, menenteramkan hati, membuka pikiran dan mencegah rasa kantuk, membuat badan terasa ringan dan segar serta meningkatkan kemampuan berpikir."Teh mengandung zat antioksidan yang dikenal dengan sebutan polifenol, yang tampaknya berperan besar dalam pencegahan berbagai macam penyakit. Polifenol mempunyai kemampuan menetralisir radikal bebas, suatu produk sampingan dari proses kimiawi dalam tubuh yang mengganggu. Kemampuan inilah yang mungkin menjadi jawaban, mengapa teh kemudian juga bisa mencegah serangan jantung dan kanker.Bagaimana teh bekerja melawan semua ini? Polifenol dalam teh bekerja dalam tiga cara.Pertama, polifenol mencegah radikal bebas merusak DNA dan menghentikan perkembangan sel-sel liar yang akan berkembang menjadi kanker.Kedua, polifenol mampu mengontrol pertumbuhan sel-sel yang tak terkendali dan menghambat perkembangan kanker.Ketiga, polifenol tertentu dapat menghancurkan kanker tanpa merusak sel-sel di sekitarnya. Selain itu, antioksidan ini memperlancar arteri mengirim darah yang penuh gizi ke jantung dan ke seluruh tubuh.Banyak dari kita yang beranggapan bahwa teh hijau lebih baik dari teh hitam. Sebenarnya teh hijau dan teh hitam sama-sama mengandung antioksidan dalam jumlah yang hampir sama tetapi bentuknya berbeda. Flavonoid dalam teh hijau bentuknya lebih sederhana, sementara flavonoid dalam teh hitam bentuknya lebih kompleks. Namun kedua senyawa ini dapat berfungsi dengan baik sebagai antioksidan.Jenis tehBerdasarkan proses pembuatannya, teh dapat digolongkan menjadi tiga jenis; teh hijau, teh oolong dan teh hitam. Teh hijau sangat populer di Cina dan Jepang. Teh hijau adalah teh yang tidak melewati proses oksidasi enzimatik. Teh jenis ini paling populer dan dipercaya berkhasiat untuk kesehatan. Setelah daunnya dipetik, kemudian memasuki tahapan pelayuan, kemudian disangrai untuk mencegah terjadinya proses oksidasi pada daun. Selanjutnya daun diberi bentuk seperti pilin, bundar ataupun keriting. Proses pembentukan ini juga berguna mengatur pengeluaran senyawa alami dan aroma selama penyeduhan. Proses terakhir adalah pengeringan daun, agar keharuman dan warna hijaunya tetap terjaga.Teh oolong merupakan teh semioksidasi enzimatis. Teh oolong terbaik di dunia dapat ditemukan di Taiwan, Cina dan India. Proses pengolahannya, setelah dipetik, daun dijemur di bawah sinar matahari agar layu. Proses ini ditujukan untuk menurunkan kadar air dan membuat daun lebih lembut. Kemudian daun digiling untuk mengeluarkan airnya diikuti proses oksidasi enzimatik yang pendek sebelum dikeringkan di oven. Setelah diproses, warna daunnya berubah menjadi seperti tembaga dengan cita rasa ringan, antara teh hijau dan teh hitam.Teh hitam merupakan teh yang mengalami proses oksidasi enzimatis secara sempurna. Teh hitam merupakan produk utama di Indonesia, Sri Lanka dan India. Proses pengolahannya dimulai dengan pelayuan selama 12 - 18 jam. Proses ini untuk mengurangi kadar air dalam daun. Setelah pelayuan, dilakukan penggilingan. Hancurnya membran daun saat penggilingan menyebabkan keluarnya sari teh dan minyak esensial sehingga memunculkan aroma khas.Selesai penggilingan, daun-daun diletakkan ke dalam wadah untuk oksidasi enzimatik. Proses ini dihentikan pada saat rasa dan aroma dinilai sudah maksimal. Proses ini berlangsung pada saat daun dimasukkan ke dalam oven untuk pengeringan. Sarinya akan mengering di permukaan daun dan bertahan relatif tetap sampai dilepaskan oleh air panas selama penyeduhan.Kandungan giziKandungan gizi dan khasiat yang penting dalam teh berasal dari kombinasi unik berbagai senyawa seperti karbohidrat, asam amino, vitamin, lemak, mineral, alkaloid dan polifenol. Antioksidan dalam teh mempunyai kekuatan 100 kali dari vitamin C dan 25 kali jika dibandingkan dengan vitamin E dalam melindungi sel dari kerusakan yang berhubungan dengan kanker, penyakit jantung, radang sendi bahkan penuaan. Dapat dikatakan, teh merupakan super antioksidan.Polifenol selalu dikaitkan dengan kemampuan untuk menghambat dan mencegah perkembangan kanker. Hal ini dimungkinkan karena polifenol mampu mencegah radikal bebas merusak DNA dan menghentikan sel-sel liar (kanker) sejak dini. Kemudian polifenol mampu mengontrol pertumbuhan sel-sel yang tak terkendali dan menghambat perkembangan kanker. Jadi sudah sepantasnya jika dikatakan bahwa teh merupakan minuman yang menyehatkan.Manfaat minum tehDengan mengonsumsi teh sebanyak enam cangkir setiap hari, tubuh kita akan menyerap sebanyak 70 mg protein. Sedangkan kandungan karbohidrat dari secangkir teh tanpa gula yaitu 4-5%, sehingga teh merupakan minuman yang rendah kalori yang tepat untuk dikonsumsi orang yang ingin berdiet atau mempertahankan berat badan. Hanya saja karena kandungan tanin pada teh hijau lebih tinggi daripada teh hitam, disarankan untuk menurunkan berat badan sebaiknya lebih banyak mengonsumsi teh hijau. Tanin berkemampuan untuk menguraikan lemak.Teh tergolong dalam minuman penyegar akibat kandungan kafein di dalamnya. Kandungan kafein dalam teh yaitu 60 mg per 100 ml. Kafein teh diserap usus dan masuk dalam aliran darah melalui proses yang kompleks dan sangat lambat sehingga reaksinya pun lebih ringan dari minuman berkafein lainnya. Jadi tidaklah berlebihan jika kita minum teh di pagi dan sore hari untuk mendapatkan pengaruh menyegarkan tersebut.Ekstrak teh hijau secara nyata meningkatkan pembakaran energi sebanyak 4% jika dibandingkan dengan penggunaan placebo. Oleh sebab itu teh hijau mempunyai kemampuan untuk meningkatkan pembakaran kalori dan lemak yang berakibat pada penurunan berat badan. Dengan mengonsumsi teh hijau sebanyak 4 cangkir per hari, dapat membakar lebih dari 80 kalori yang tertimbun dalam tubuh.Minum teh secara teratur berarti sudah memberi 400-2.000 ppm dari sekira 280 mg anjuran kecukupan harian magnesium. Selain itu, mineral fluor diperlukan dalam menjaga kesehatan gigi dan gusi, juga berperan dalam metabolisme tulang. Anggapan bahwa teh bisa membuat gigi tampak kusam ternyata tidak benar. Sebab ternyata teh mengandung fluoride yang dapat menjaga kesehatan mulut dan mengusir karang gigi. Teh mampu mengurangi virus pada rongga mulut dan bakteri berbahaya yang menyebabkan sakit gusi dan karang gigi. Selain itu fluoride pada teh juga mampu menguatkan email gigi dan mencegah kerusakan gigi. Sumbangan fluor dari teh terhadap keperluan harian sekira 90-350 mg.Minum teh bisa mencegah osteoporosis pada wanita pasca menapause, dengan adanya vitamin K pada teh. Minum teh secara teratur dapat memenuhi kebutuhan vitamin K terutama untuk wanita berumur 20 tahun ke atas. Orang yang minum teh secara rutin memiliki massa tulang yang lebih padat. Selain itu wanita berumur lebih dari 55 tahun yang setiap hari sedikitnya minum teh hitam dua kali, 54% berkurang kemungkinannya terkena serangan arterosklerosis dibandingkan yang tidak minum.Teh membuat peredaran darah menjadi lancar dan bersih. Teh juga bisa mengurangi kadar kolesterol dalam darah serta menurunkan tekanan darah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang minum 2-3 cangkir teh hitam per hari memiliki risiko lebih sedikit mendapat serangan jantung dibandingkan yang tidak minum teh. Hal ini disebabkan teh membantu memperbaiki ketidaknormalan pembuluh darah arteri bekerja pada saat orang menderita penyakit jantung.Bagi penderita diabetes, kandungan polifenol dalam teh juga bermanfaat untuk membantu menurunkan tingkat gula darah. Selain itu teh juga membantu untuk memperlambat proses penuaan. Hal ini sebagai hasil kerja antioksidan yang terdapat pada teh, terutama teh hijau. Antioksidan mencegah produksi dan penumpukan oksigen aktif dan lipid peroksida dalam tubuh. Antioksidan pada teh juga memperlancar arteri mengirim darah ke jantung dan seluruh tubuh serta melindungi tubuh dari efek polusi serta dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menangkal serangan infeksi.Beragam Khasiat TehHasil penelitian yang disebarkan beberapa media massa mengatakan, teh mengandung senyawa utama yaitu polifenol, vitamin B kompleks, C, E, dan K, serta unsur mineral seperti fluor, mangan dan potasium. Selain itu, dikabarkan kandungan vitamin B dalam teh 10 kali lebih besar ketimbang dalam sayuran. Teh juga dianggap mengandung vitamin C yang lebih tinggi dibandingkan jeruk, tomat ataupun apel. Berikut beragam khasiat teh menurut penelitian para ahli:1. Menghambat pembentukan dan penumpukan kolesterol.Zat Catechin dalam teh dinilai mampu mencegah atau mengurangi pembentukkan kolestrol dalam darah. Selain itu, zat ini membantu pembuangan kolesterol lewat feses.2. Mencegah tekanan darah tinggi. Zat Epigallocatechin dan Epicatechin gallat dianggap mampu mencegah atau mengontrol tekanan darah. Cara kerjanya yaitu dengan menghambat produksi enzim yang dapat memacu tekanan darah.3. Mencegah penyakit jantung. Zat flavonoid dan mangan yang terkandung dalam teh dapat mencegah serangan radikal bebas yang bisa menyebabkan serangan jantung.4. Mengendalikan kadar gula dalam darah. Kabar gembira buat penderita diabetes. Mangan dan polifenol juga membantu proses pembentukan energi menjadi lancar sehingga dapat menjaga atau mengendalikan kadar gula dalam darah.5. Mencegah kanker. Catechin, polifenol, dan flavonoid menghambat mutasi pada sel tubuh dan menetralkan radikal bebas penyebab kanker lambung, paru-paru, kulit, usus, hati, payudara dan sebagainya.6. Merawat Gigi. Fluor dan folifenol dalam teh membantu mencegah pelubangan pada gigi (karies), memperkuat gigi, menghambat bakteri dalam mulut, dan mencegah plak gigi.7. Menghindari keracunan. Catechin adalah zat yang bersifat detoksifikasi. Ia membantu menetralkan racun atau menghentikan pertumbuhan bakteri yang menyebabkan orang keracunan, entah itu akibat makanan maupun logam berat.8. Melangsingkan badan. Kandungan serat pada teh menyebabkan sistem pencernaan dalam tubuh berlangsung secara tidak berlarut-larut. Akibatnya, karbohidrat yang berhasil diserap tubuh menjadi lebih sedikit yang akhirnya membantu upaya mengurangi bobot tubuh.9. Meningkatkan daya tahan tubuh. Vitamin C dan E dalam teh memperkuat daya tahan tubuh. Selain itu, kandungan teaninnya menyegarkan tubuh dan pikiran karena merangsang sistem saraf sehingga aliran oksigen lebih lancar. Alhasil, tubuh terasa relaks dan nyaman. Zat alkaloid dapat berperan dalam meringankan migren. Serat di dalamnya juga dapat mengatasi diare.10. Memperlambat penuaanTeh mengandung senyawa polifenol dan antioksidan yang berfungsi memperlambat penuaan dini. Kandungan antioksidan menyebabkan umur hidup sel tubuh menjadi lebih panjang dan regenerasi sel berlangsung lebih lancar. Membasuh teh "basi" ke bagian muka juga konon dapat membuat kulit halus, cerah, dan menyembuhkan luka jerawat. Jika diulas ke rambut juga bisa mencegah uban.11. Mencegah perdarahanKandungan vitamin K yang cukup tinggi pada teh berfungsi dalam pembekuan darah sehingga dapat mencegah pendarahan. Jika terjatuh, luka bisa dibersihkan dengan air teh yang pekat dan hangat.Teh Baik Untuk Perkembangan OtakTeh bisa memperbaiki kemampuan memori dalam otak. Demikian hasil rangkaian tes laboratorium yang dilakukan tim peneliti University of Newcastle. Teh hijau dan teh hitam mengaktifkan enzim dalam otak yang berhubungan dengan memori.Kedua jenis teh ini juga dapat menurunkan aktivitas enzim butyrylcholinesterase (BuChE) yang pernah ditemukan dalam protein pada otak penderita Alzheimer. Baik teh hijau maupun teh hitam bisa secara signifikan menurunkan enzim yang mengganggu memori otak tersebut.Secangkir teh diyakini baik untuk otak karena dianggap mampu memperlambat kerusakan sel dan menjaga daya ingat tetap tajam di usia tua.Penelitian yang dilakukan selama empat tahun oleh para ilmuwan di Singapura itu menambah panjang daftar manfaat teh.Setiap jenis teh akan menghasilkan manfaat yang sama, kata Professor Ng Tze Pin dari Departemen Obat Untuk Kesehatan Jiwa Universitas Nasional Singapura kepada The Sunday Times."Teh itu murah, tidak beracun dan selalu dikonsumsi masyarakat luas," kata Ng.Para ilmuwan universitas itu menemukan catechin, senyawa alami teh, yang melindungi sel-sel otak dari pembentukan protein yang merusak selama bertahun-tahun, yang menjaga kemampuan kognitif otak.Kafein dalam teh, berbeda dengan yang terdapat dalam kopi, mengandung protein alami theanine yang melawan efek samping dari kafein seperti peningkatan tekanan darah, sakit kepala dan kelelahan, menurut para ilmuwan.Kerusakan sel otak, disebabkan oleh kombinasi hilangnya sel saraf, pengaruh gen, stroke ringan, dan peningkatan kadar protein yang merusak, terkadang menggiring penderita pada dementia (penyakit gangguan fungsi kognitif akibat kerusakan di otak karena faktor usia atau penyakit serius lainnya), menurut laporan itu.Tim ilmuwan itu mempelajari kebiasaan minum teh dari 2.501 orang China berusia 55 tahun ke atas dari September 2003 hingga Desember 2005.Kesehatan pasien, jangka waktu pengamatan, bahasa yang digunakan dan kemampuan spatial para responden diamati. Kebiasaan minum teh mereka juga dimonitor.Sekitar 38 persen tidak minum teh. Dua puluh sembilan persen minum hanya satu jenis teh dan sisanya minum aneka jenis teh.Dua pertiga dari para peminum teh menjaga nilainya dalam tes daya ingat dua tahun kemudian. Di antara para bukan peminum teh, 35 persen terlihat mengalami penurunan nilai rata-rata dua poin, yang menunjukkan data penurunan kognitif.Teh adalah faktor istimewa yang menjaga sel otak tetap sehat. Namun, hal itu tidak dapat tercipta hanya dengan minum teh."Itu masih memerlukan sebuah kebiasaan baik seumur hidup serta diet yang seimbang," kata Ng.Reputasi Teh untuk Menjaga KesehatanJangan tinggalkan kebiasaan Anda minum teh. Begitulah saran terbaru para ahli. Berbagai hasil penelitian makin membuktikan, teh ternyata punya peran besar untuk mencegah berbagai penyakit berat.Pernyataan ini memang sedikit kontroversial, mengingat versi kesehatan yang banyak dianut sekarang ini adalah makin sehat dengan buah dan sayuran. Tetapi para penggemar teh termasuk fisikawan John Weisburger PhD-yang sudah dua kali memimpin simposium ilmiah internasional tentang teh dan kesehatan-berkeras, teh jauh lebih bermanfaat.Beberapa penelitian memang menunjukkan, teh yang ditemukan di Cina 4.000 tahun lalu dan pelan-pelan masuk ke peradaban Barat, bisa mencegah kanker dan penyakit jantung.Orang mungkin sudah banyak tahu, kandungan utama teh adalah tanin dan kafein, yang selama ini dianggap menghambat penyerapan mineral utama untuk pembentukan tulang. Ternyata pendapat itu tidak benar, karena peneliti dari University of Cambridge School of Medicine, Inggris, membuktikan sebaliknya: minum teh bisa mencegah osteoporosis pada perempuan pascamenopause (baca juga Teh Cegah Perempuan Kena Osteoporosis).Teh memang mengandung zat antioksidan yang dikenal dengan sebutan polifenol, yang tampaknya berperan besar dalam pencegahan berbagai penyakit termasuk osteoporosis. Polifenol sendiri merupakan jenis bioflavonoid yang banyak ditemukan pada tanaman termasuk kopi, anggur merah segar, kacang merah, kismis, buah prem, dan juga minuman anggur merah.Menurut Weisburger seperti dikutip CNN.com, polifenol 100 kali lebih efektif dari vitamin C dan 25 kali lebih efektif dari vitamin E. Polifenol berfungsi menetralisir radikal bebas, suatu produk sampingan dari proses kimiawi tubuh yang cukup mengganggu. Kemampuan inilah yang mungkin menjadi jawaban, mengapa teh kemudian juga bisa mencegah serangan jantung dan kanker.Sebuah studi yang dilakukan para peneliti Iowa dan dipublikasikan dalam American Journal of Epidemiologi, tampaknya menjadi landasan pendapat Weisburger. Studi yang melibatkan lebih dari 35.000 perempuan yang sudah menopause itu menunjukkan, mereka yang minum sedikitnya dua cangkir teh hitam setiap hari ternyata 40 persen lebih rendah kecenderungannya terkena kanker saluran kemih dan 68 persen lebih rendah kemungkinannya terkena kanker usus dibanding perempuan yang tak pernah minum teh.Penelitian lain menunjukkan, teh bakal menjadi senjata menjanjikan untuk melawan kanker perut, empedu, esofagus, prostat, bahkan juga payudara. Studi di Cina juga menyebutkan, para perokok yang biasa minum teh berkurang risikonya terkena kanker paru-paru.Bagaimana teh bekerja melawan semua itu? Yang prioritas untuk disebut tentu saja adalah kandungan polifenol yang bekerja dengan tiga cara.Pertama, polifenol mencegah radikal bebas merusak DNA dan menghentikan perkembangan sel-sel yang liar yang menjadi kanker sejak dini. Kedua, polifenol mampu mengontrol pertumbuhan sel-sel yang tak terkendali dan mengambat perkembangan kanker. Ketiga, polifenol tertentu dapat menghancurkan kanker tanpa merusak sel-sel di sekitarnya.Ketika ilmuwan Jepang mengkombinasikan pengobatan kanker yang konvensional dengan polifenol ini, seperti yang dipublikasikan dalam Japanese Journal of Cancer Research ternyata hasilnya 20 kali lebih efektif dibanding pengobatan konvensional saja.Sementara yang berkaitan dengan jantung, para peneliti menemukan bahwa perempuan berusia lebih dari 55 tahun yang setiap hari sedikitnya minum teh hitam dua kali, 54 persen berkurang kemungkinannya terkena aterosklerosis dibanding yang tidak minum. Ateroskeloris adalah penyumbatan pembuluh darah yang bisa memicu munculnya serangan jantung maupun stroke. Makin banyak teh yang diminum, makin turun risikonya.Studi yang dimuat di Archive of Internal Medicine menyebutkan, polifenol kemungkinan berperan sebagai pencegah kolesterol jahat (LDL, low density lipoprotein) memicu bertumpuknya plak yang bisa menyumbat arteri. Dan karena mencegah aterosklerosis, antioksidan pada teh ini juga memperlancar arteri mengirim darah yang penuh gizi ke jantung dan ke seluruh tubuh.Namun, Weisburger mengingatkan, para peminum teh herbal jangan berharap bisa mendapatkan keuntungan serupa. Soalnya teh herbal yang dibuat dari berbagai tanaman dan bumbu dapur itu justru seringkali tidak mengandung polifenol sama sekali.Menurut Elizabeth Kaegi MB yang mempromosikan terapi alternatif pada Canadian Breast Cancer Research Initiative, tanin yang belum mengalami derivatisasi tidak hanya membantu mencegah kanker, tetapi juga mencegah dan menyembuhkan gangguan pada ginjal karena mampu menetralkan radikal hidroksil yang menyebabkan kesalahan metabolisme protein pada ginjal.Cuma untuk menghindari dampak kafein yang bisa menimbulkan perasaan gugup, insomnia, dan denyut jantung tidak teratur, disarankan meminum teh tidak berlebihan terutama pada ibu hamil dan menyusui.Akan tetapi bagi yang sehat, minum lebih dari empat cangkir teh tidak masalah. "Dalam jumlah itu, konsentrasi senyawa antikankernya sudah cukup banyak untuk menghambat pertumbuhan sel-sel kanker," kata Dorothy Morre, profesor pangan dan gizi di Purdue School of Consumer and Family Sciences.Manfaat Teh Hitam untuk KesehatanPada dekade 1970-an, dunia diguncang oleh laporan dari Unesco yang menyebutkan adanya peningkatan yang cukup serius pada kasus penyakit jantung dan kanker sebesar 3% - 5% pertahun. Berbagai negara mengalokasikan dana yang sangat besar untuk melakukan penelitian pada kasus tersebut. Baru pada dekade 1990-an para peneliti menemukan bahwa teh merupakan minuman yang sangat efektif untuk mengurangi resiko penyakit jantung dan menghambat pertumbuhan kanker.Manfaat teh hitam untuk kesehatan ternyata tidak lepas dari senyawa utama yang terdapat dalam teh yaitu Polifenol. Senyawa ini diketahui memiliki kemampuan sebagai antioksidan terutama dalam melawan kanker, juga memberi efek posisitif berupa pencegahan penyakit jantung dan stroke. Senyawa antioksidan tersebut dapat pula memperlancar sistem sirkulasi, menguatkan pembuluh darah dan menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Dengan polifenol, teh membantu pula dalam penambahan jumlah sel darah putih yang berfungsi melawan infeksi, bahkan polifenol juga mengurangi pembentukan plak gigi dengan mempengaruhi kerja bakteri mulut. Dalam jurnal yang dikeluarkan oleh Free Radical Research London disebutkan bahwa 2 cangkir teh memiliki kekuatan antioksidan setara dengan 20 gelas jus apel atau 7 gelas jus jerukPenelitian yang dilakukan secara kontinyu pada 564 pria dan wanita selama 14 tahun di Belanda dan di Norwegia yang melibatkan 20.000 pria dan wanita ditemukan bahwa kebiasaan minum teh 2 sampai 4 cangkir sehari mampu menekan penimbunan kolesterol sekitar 46% s/d 69%. Hal ini juga ditunjang oleh penelitian di Amerika yang menunjukkan serangan jantung berkurang sekitar 40% pada orang yang membiasakan minum teh hitam secara teratur serta menurunkan resiko stroke. Hasil penelitian secara invitro di Departemen Pertanian Amerika Serikat menunjukan Teh hitam memiliki kemampuan meningkatkan aktifitas insulin paling tinggi dibandingkan teh hijau maupun teh oolong (Journal Agric. Food Chem. 2002, 50: 7182-67186)TehCegah Perempuan Kena OsteoporosisOsteoporosis sudah lama menjadi momok, terutama perempuan pascamenopause, karena tulang akan menyusut, mudah patah, dan badan jadi bungkuk. Maklum, produksi hormon estrogennya-yang memicu pembentukan tulang-ikut berhenti setelah perempuan tak lagi mengalami menstruasi.Namun hasil penelitian mutakhir telah menerbitkan harapan baru: mereka yang biasa minum teh sejak mudanya, risikonya terkena osteoporosis menjadi jauh berkurang. Hal ini terungkap dalam laporan hasil penelitian Verona M Hegarty (2000) dan para peneliti dari Clinical Gerontology Unit, University of Cambridge School of Medicine serta Rumah Sakit Addenbrooke di Cambridge, Inggris, yang dimuat dalam American Journal of Clinical Nutrition (2000).Penelitian dilakukan pada 1.256 perempuan berusia 65-75 tahun, terdiri atas peminum teh 1.134 orang dan bukan peminum teh 122 orang. Mereka diukur BMD (bone mineral density, kepekatan mineral tulang) pada beberapa tulangnya.Hasilnya, ukuran BMD tulang-tulang peminum teh secara signifikan lebih besar dari pada kelompok bukan peminum teh. Ukuran BMD yang besar menunjukkan kekerasan tulang sehingga tidak mudah rapuh.Temuan tersebut menambah satu lagi manfaat kesehatan minum teh sekaligus paradoks teh. Soalnya selama ini ada anggapan bahwa tanin menghambat penyerapan dan kafein meningkatkan kehilangan kalsium tubuh, mineral utama yang diperlukan untuk pembentukan dan menjaga kesehatan tulang. Ternyata efek negatif tersebut tidak berlaku pada tanin dan kafein teh.Kadar kafein pada teh cukup tinggi (1-5 persen) menjadi unik karena efek sampingnya tidak seburuk kafein pada kopi. Kafein teh diserap di usus dan masuk aliran darah melalui proses yang sangat komplek dan lambat. Sementara kafein kopi di serap di lambung dan resorpsinya kedalam aliran darah sangat cepat.Selain itu kafein teh berfungsi lebih lama dalam merangsang sistem syaraf pusat, membangkitkan semangat, memperkuat jantung, bersifat diuretik, mencegah asma, dan mencegah serangan asma.Efek perlindungan terhadap osteoporosis diduga berasal dari zat gizi dan non gizi seperti vitamin K, mineral flour (F), magnesium (Mg), flavonoid, dan lain-lain yang terdapat dalam teh. Zat-zat tersebut diperlukan dalam proses pembentukan tulang.Vitamin KSelain diperlukan dalam proses pembekuan darah, laporan terbaru menunjukkan vitamin K juga berperan dalam proses metabolisme tulang, yaitu menurunkan kadar undercarboxylated osteocalcin yang berkorelasi positif dengan risiko rawan patah tulang pada penderita osteoporosis.Vitamin K berhubungan dengan kerapatan massa tulang (bone density). Hal itu tampak pada pasien yang sering mengalami cedera seperti patah tulang pinggul atau paha (menunjukkan massa tulang tidak rapat, banyak poros), yang ternyata kadar vitamin K dalam darahnya lebih rendah.Suatu penelitian cohort (Feskanich, D et al 1999) di Iowa, AS yang dilakukan selama 10 tahun terhadap 72.327 perempuan berusia 38-63 tahun, menemukan 270 sampel yang patah tulang pinggul. Ternyata meski konsumsi vitamin D tinggi (>8,4 mkg/hari), intake vitamin K yang rendah (di bawah 109 mkg/ hari) membuat risiko patah tulang lebih tinggi dibanding intake vitamin D rendah dengan vitamin K tinggi. Kalau sama-sama tinggi ternyata juga tidak mengurangi resiko patah tulang.Teh merupakan sumber vitamin K yang baik. Dalam setiap gram teh terkandung sekitar 300-500 SI. Kalau anjuran gizi harian vitamin K menurut WKNPG 1999 untuk perempuan 20 tahun ke atas adalah 65 mg, maka sebagian dapat dipenuhi dari minum teh.Dalam metabolisme tulang, magnesium (Mg) berperan mengatur jumlah kalsium yang masuk ke dalam sel dan cukupnya ketersediaan magnesium dalam tubuh turut pula membantu mencegah osteoporosis. Minum teh secara teratur berarti sudah memberi kontribusi 400-2.000 ppm dari seitar 280 mg anjuran kecukupan harian magnesium.Mineral fluor (F) diperlukan dalam menjaga kesehatan gigi dan gusi tetapi juga berperan dalam metabolisme tulang. Sumbangan fluor dari teh terhadap keperluan tubuh harian sekitar 90-350 ppm.Flavonoid teh terutama berperan sebagai antioksidan yang kuat dalam menetralisir keganasan senyawa radikal bebas, pemicu sekaligus penyebab semakin parahnya kondisi penyakit degeneratif. Menurut Verona, flavonoid teh ternyata juga mempengaruhi dan menjaga massa tulang sehingga tidak mudah rapuh.Faktor lainNamun demikian, minum teh perlu didukung dengan upaya mewaspadai faktor risiko osteoporosis. Faktor resiko yang dapat diperbaiki antara lain berhenti merokok dan minum alkohol, olahraga yang sesuai, serta mengkonsumsi makanan sumber kalsium, vitamin dan mineral lainnya. Sedangkan faktor risiko osteoporosis lainnya yang tidak bisa diubah adalah faktor genetik, ras Asia, tinggi dan berat badan di bawah normal.Bila Anda mengalami menopause lebih cepat dari usia normal (45 tahun ke atas) atau masa haid lebih lama dari umumnya perempuan sehat (5-7 hari), sebaiknya lebih waspada karena itu merupakan sebaian tanda-tanda osteoporosis.Menurut Dr Muhilal, salah satu pakar gizi Indonesia, untuk mendapatkan manfaat kesehatan teh sebaiknya minum teh (hitam, hijau, ataupun oolong) sekitar 4-5 gelas setiap hari.(Mohamad Harli, sarjana Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga IPB)Teh Hitam Peredam Penyakit Jantung, Kanker dan DiabetesPenyakit jantung koroner, stroke, diabetes, darah tinggi serta kanker hati sekarang masih menjadi penyakit pembunuh nomor satu di Indonesia. Belakangan penyakit tersebut tak hanya menyerang orang lanjut usia karena faktor degeneratif tapi usia produktif.Indonesia pun dikenal sebagai negara dengan pengidap diabetes nomor empat terbanyak di dunia. Usia penderita diabetes pun makin merentang ke bawah dengan dengan usia 25 - 45 tahun. Sementara 10 tahun lalu pasien diabetes rata-rata mereka yang berusia 50 tahun keatas.Salah satu penyebab munculnya penyakit tersebut adalah adanya akumulasi radikal bebas atau oksidan. Radikal bebas dapat menghancurkan sistem jaringan dan integritas DNA dalam tubuh kita. Kondisi ini menstimulus percepatan proses penuaan, penghancuran liver dan menyebabkan penyakit papan atas lainnya seperti penyakit jantung dan kanker.Setelah kemajuan industri dan makin tingginya peluang terkena penyakit tersebut, orang-orang beralih ke pengobatan pencegahan, berupa minuman dari bahan natural. Salah satunya adalah mengkonsumsi minuman yang mengandung zat alami mengurangi radikal bebas seperti teh hitam atau black tea.Khasiat teh hitam diungkap Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr. Ali Khomsan MS dan ahli kesehatan jantung dr Mohammad Taufik Sp.J Memang benar teh hitam atau black tea mempunyai manfaat seperti menurunkan resiko kanker, mencegah jantung koroner, mencegah penuaan dan juga bisa menurunkan kadar kolesterol dalam darah, papar Prof Dr Ali Khomsan MS.Lebih lanjut Ali Khomsan menjelaskan, dari berbagai referensi, diketahui bahwa black tea yang selama ini dikonsumsi masyarakat kita, cukup banyak mengandung komponen senyawa yang baik bagi tubuh. Utamanya adalah antioksidan serta Theaflavin cukup tinggi. Senyawa itulah yang mempunyai efek dapat mengurangi resiko-resiko penyakit seperti seperti kanker dan mencegah penyakit jantung koroner.Teh hitam atau black tea dibuat dari pucuk daun teh segar yang dibiarkan menjadi layu sebelum digulung, kemudian dipanaskan dan dikeringkan. Teh hitam disebut juga teh fermentasi, katanya.Salah seorang pakar kesehatan jantung dari kota Hujan Bogor, Dr H Mohammad Taufik Sp.J mendukung pendapat Prof Dr. Ali Khomsan yang menyebutkan black tea bermanfaat untuk mengurangi penyakit jantung koroner, kanker, diabetes, dan stroke.Sayangnya, menurut Taufik, manfaat yang terkandung dalam meminum teh hitam belum banyak diketahui oleh masyarakat. Hal ini disebabkan oleh kurangnya sosialisasi maupun publikasi dari berbagai penelitian tentang manfaat black tea bagi kesehatan.Beberapa waktu lalu, Pusat Jantung Nasional, Rumah Sakit Jantung Harapan Kita (RSJHK) juga memaparkan hasil penelitiannya dalam talkshow dengan tema Efek Teh Hitam dalam Mencegah dan Mengatasi Resiko Penyakit Jantung Koroner yang diadakan di Aula RSJHK Jakarta.Menurut hasil penelitian tersebut, Katekin zat yang disebut dapat melawan penyakit degeneratif, ternyata berupa Theaflavin. Senyawa ini merupakan antioksidan, antikanker, antimutagenik, antidiabetes dan anti penyakit lainnya. Senyawa Theaflavin dalam teh hitam cukup signifikan.Secara sederhana antioksidan dinyatakan sebagai senyawa yang mampu menghambat atau mencegah terjadinya oksidasi. Berdasarkan sumbernya, antioksidan dapat dibagi menjadi antioksidan alami dan sintetis. Theaflavin merupakan antioksidan alami yang sangat potensial. Kemampuannya sebagai penangkap radikal bebas sudah tidak dapat dipungkiri lagi kesahihannya. Kemampuan Theaflavin sebagai antioksidan tidak cukup sampai disitu. Aktifitasnya sebagai antioksidan untuk menghambat oksidasi LDL (Low Density Lippoprotein) ternyata menunjukkkan hal yang menakjubkan.Dalam seduhan teh hitam, Theaflavin memberikan warna merah kekuningan, sementara itu Thearubigin dan Theanapthoquinone masing-masing memberi warna kecoklatan dan kuning pekat. Untuk hal rasa, bersama-sama Kafein, Theaflavin yang ada dalam teh hitam memberikan rasa segar.Penelitian di Belanda menyimpulkan bahwa kebiasaan minum teh hitam atau black tea dapat mencegah penimbunan pada pembuluh darah arteri, terutama pada wanita.. Minum teh hitam satu sampai dua cangkir mampu menekan penimbunan kolesterol hingga 46 persen, dan jika minum empat cangkir dapat mencapai 69 persen.Hal tersebut ditunjang oleh hasil penelitian di Amerika Serikat yang menunjukkan serangan jantung berkurang 40 persen pada orang-orang yang membiasakan minum teh hitam.Teh hitam juga menunjukkan kemampuan yang meyakinkan sebagai sumber bahan pangan alami bagi para penderita penyakit diabetes terutama dalam kapasitasnya menaikkan aktifitas insulin. Penelitian yang dilakukan Departemen Pertanian Amerika Serikat yang telah dipublikasikan dalam Journal Agric Food Chem 2002, menunjukkan kemampuan teh hitam meningkatkan aktivitas insulin melebihi dari teh hijau maupun teh Oolong.Menurut Mohammad Taufik, biasanya, para ahli kesehatan akan mempublikasikan hasil penelitiannya, setelah beberapa kali melakukan penelitian. Bila hasil penelitiannya menunjukkan hasil yang sama, baru penelitian tersebut dipublikasikan. Namun bila baru satu kali penelitian, hasilnya belum akan dipublikasikan. Kalau penelitian itu baru sekali kami lakukan tidak mungkin kami mempublikasikannya. Biasanya penelitian yang telah dipublikasikan adalah penelitian yang telah berulang-ulang, kata dokter sepesialis jantung ini.Berdasarkan proses pengolahannya, teh diklasifikasikan menjadi tiga jeni, yaitu teh hitam (fermentasi atau oksimatis, kependekan dari Oksidasi ensimatis), teh Oolong dan teh hijau. Konsekuensi logis dari perbedaan proses tersebut, menyebabkan lahirnya perbedaan produk teh baik secara fisik maupun kimia.Secara kimia, perbedaan yang paling menonjol adalah kandungan komposisi senyawa Polyfenol.Satu lagi penelitian membuktikan bahwa kebiasaan meminum teh sangat bermanfaat bagi kesehatan. Para ahli dari Universitas Dundee melalui hasil penelitian terbaru mengindikasikan, meminum teh hitam dapat dijadikan salah satu cara mencegah penyakit diabetes.Peneliti Skotlandia berhasil menemukan sejenis senyawa terkandung dalam teh hitam yang memiliki potensi besar mengatasi penyakit diabetes tipe 2, atau jenis diabetes yang paling banyak diderita saat ini. Menurut mereka, senyawa khusus ini mampu berperan seperti halnya insulin dalam tubuh.Ahli dari Universitas Dundee dipimpin oleh Dr Graham Rena bersama tim dari Crop Research Institute ini mengungkapkan bahwa senyawa dalam teh hitam yang disebut theaflavin dan thearubigin dapat meniru fungsi insulin dalam tubuh.Apa yang kami temukan dalam senyawa ini mampu menirukan fungsi insulin pada protein yang dikenal dengan nama foxos, ujar Dr Rena yang mempublikasikan temuannya dalam edisi terbaru jurnal Aging Cell.Foxos sebelumnya telah menjadi dasar yang menjembatani hubungan antara diet dan kesehatan dalam varian organisme yang luas termasuk pada tikus, cacing dan lalat buah. Tugas kami sekarang adalah melihat apakah temuan ini dapat diterjemahkan ke dalam sesuatu yang berguna bagi kesehatan manusia, ungkap Dr Rena.Manfaat Teh bagi Kesehatan GigiSaat ini, minum teh telah menjadi salah satu bentuk kebiasaan yang ada di dalam masyarakat. Dengan minum teh badan akan terasa lebih segar. Selain itu, teh juga dapat mengurangi stress. Namun manfaat teh tidak hanya sebatas itu saja, teh juga bermanfaat untuk melindungi gigi karena mempunyai efek anti-cariogenic yang dapat menekan pembentukan karies.Karies atau yang lebih dikenal sebagai gigi berlubang merupakan masalah dalam kesehatan gigi yang sangat sering ditemui di masyarakat. Karies adalah proses demineralisasi terlokalisir yang dimulai dari permukaan gigi (email) dan dapat mencapai ke akar gigi.Pembentukan karies ini dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti kebersihan gigi dan mulut, gigi itu sendiri, makanan yang dikonsumsi, dan juga hereditas (faktor keturunan). Faktor utama penyebab karies adalah bakteri Streptococcus mutans dan Streptococcus sobrinus. Bakteri-bakteri ini memfermentasi sukrosa untuk memperoleh energi bagi kelangsungan hidupnya dan membentuk asam yang dapat merusak lapisan gigi.Teh hitam dan teh hijau mengandung berbagai komponen senyawa yang dapat menghambat pembentukan karies. Catechins yang merupakan senyawa dalam kelompok poliphenol adalah senyawa utama yang aktif dalam melindungi gigi dari bahaya karies.Catechins yang terdapat dalam teh mempunyai aktivitas anti-streptococcal yang dapat menghambat pertumbuhan dan membunuh S. mutans dan S. sobrinus. Catechins juga menghambat aktivitas glukosil transferase pada S. mutans dan S. sobrinus yang merupakan enzim penting dalam fermentasi sukrosa.Poliphenol secara keseluruhan dalam teh hijau menghambat enzim amilase dari S. mutans, sedangkan dalam teh hitam yang mengandung poliphenol lebih banyak dapat menghambat enzim amilase dari S. mutans dan S. sobrinus. Amilase ini juga merupakan enzim penting dalam fermentasi sukrosa oleh bakteri.Selain itu, poliphenol juga dapat menghambat perlekatan bakteri ke gigi. Poliphenol mengikat protein permukaan bakteri dan menurunkan hidrofobisitas sehingga menyebabkan agregasi bakteri.Teh juga mengandung flouride yang tinggi. Flouride membuat gigi lebih tahan demineralisasi oleh asam dan mengaktifkan remineralisasi pada permukaan gigi sehingga tidak mudah terjadi karies.Masalah bau mulut juga dapat diatasi dengan rajin minum teh. Hal ini disebabkan karena kebersihan mulut menjadi lebih baik dan terjadi penghambatan aktivitas bakteri.Manfaat dari teh ini lebih dapat dirasakan dengan minum teh yang baru diseduh dari daun teh dibandingkan dari teh celup ataupun teh yang sudah dalam kemasan. Pada teh celup, kandungan senyawa yang berguna kurang terdapat dan hanya mengandung banyak caffein saja. Ini disebabkan karena teh celup berisi serbuk-serbuk daun teh yang sebagian besar terdiri dari bagian dasar dan batang, padahal senyawa yang berguna terdapat pada bagian daunnya. Sedangkan pada teh dalam kemasan kandungan senyawa yang bermanfaat sudah banyak yang rusak dan hilang.Namun perlu diperhatikan juga bahwa teh yang baik diminum untuk mencegah karies adalah teh tanpa gula karena gula merupakan salah satu faktor pencetus terjadinya karies.Untuk mendapatkan hasil yang maksimal kita harus minum teh setiap hari setelah makan. Namun usaha menjaga kesehatan gigi tentu saja tidak berhenti sampai disini. Kebersihan mulut dan gigi tetap merupakan hal terpenting yang harus kita jaga.Khasiat teh terhadap peningkatan aktifitas insulin dan mencegah terjadinya katarakPenelitian terbaru yang dilakukan pada hewan coba menyimpulkan bahwa minum teh sangat bermanfaat, untuk mengatasi diabetes dan berbagai komplikasinya termasuk terjadinya katarak.Peneliti melakukan penelitian terhadap hewan tikus diabetik selama 3 bulan kemudian memonitor komposisi bahan kimia yang terdapat di dalam darah dan lensa mata tikus tersebut.Kadarnya akan sama dengan manusia yang mengkonsumsi 5 cangkir teh perhari, ternyata teh dapat menghambat secara bermakna terjadinya pembentukan katarak dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak mengkonsumsi teh, dilaporkan oleh Joe Vinson, Ph.D, seorang ahli kimia dari Universitas Scranton.Peneliti lain yang juga melakukan penelitian terhadap teh, yaitu tim dari Departemen Agrikultur US. Hasil yang mereka dapatkan adalah teh, yang merupakan minuman populer tersebut ternyata dapat meningkatkan kerja dari insulin didalam tubuh.Mengkonsumsi teh hijau, teh hitam ataupun teh oolong menurut mereka dapat meningkatkan aktifitas insulin sampai 15 kali.Hal ini karena pada teh mengandung suatu komponen aktif yang dinamakan epigallocatechin gallate, dikatakan pemimpin penelitian Richard A.Anderson, Ph.D, dari USDA's Agricultural Research Service, Beltsville.Cegah infeksi dengan minum teh..!Di samping beragam khasiat yang pernah diungkapkan selama ini, minum teh ternyata juga bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga membantu orang mengalahkan atau menjinakkan berbagai efek infeksi.Khasiat ini diketahui setelah sejumlah orang yang bukan peminum teh, disuguhi enam gelas teh hitam setiap hari. Setelah dua pekan, tubuh orang-orang tersebut terlihat lebih mampu melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri.Dari eksperimen di laboratorium diketahui, khasiat itu ada pada teh hitam, hijau, oolong, dan pekoe, yang ternyata merangsang kemampuan sel sistem kekebalan untuk menjinakkan bakteri yang masuk ke tubuh. Dalam eksperimen itu sendiri digunakan ethylamine, yaitu zat yang dihasilkan oleh L-theanine, salah satu kandungan teh, saat L-theanine itu diurai dalam hati.Menurut penelitian yang dilaporkan Proceedings of the National Academy of Sciences, ethylamine yang juga terdapat pada sayuran dan anggur diketahui pula menjinakkan patogen lain seperti parasit, virus, dan kemungkinan tumor. Atas dasar temuan ini, Dr. Jack F. Bukowskt dari Brigham and Womens Hospital dan Harvard Medical School di Boston, Massachusetts, mengatakan akan banyak manfaatnya bagi orang yang ingin menyembuhkan penyakit untuk tidak lupa melengkapi menu mereka dengan minuman teh.Teh baik untuk Kesehatan HatiTeh memang terkenal sebagai minuman berkhasiat. Sejak jaman dulu, orang selalu minum teh untuk menjaga kesehatannya. Selain menghilangkan dahaga teh masih menyimpan banyak rahasia. Baru-baru ini ditemukan lagi salah satu khasiat teh. Yaitu teh ternyata baik untuk kesehatan hati.Temuan hasil penelitian yang disponsori oleh industri teh dunia ini menyimpulkan, segelas teh sangat baik untuk hati. Walaupun hasil temuan ini belum bisa mengangkat "derajat" teh sebagai makanan atau minuman kesehatan, namun penelitian yang dilakukan di Universitas Boston menemukan bahwa teh dapat membuat kerja arteri menjadi lebih baik pada orang yang mengidap penyakit hati.Hasil penelitian tentang teh sebelumnya juga menyimpulkan bahwa orang yang biasa minum teh mempunyai resiko lebih rendah untuk terserang penyakit hati ketimbang yang jarang minum teh.Dalam penelitian yang terbaru yang dibiayai oleh "The North America Tea Trade Health Research Association" (NATHRA) ini, meneliti beberapa orang yang minum teh secara teratur, lalu mengukur efek yang ditimbulkan pada tubuh secara cermat. Dan hasil penelitian ini dipresentasikan pada pertemuan rutin Assosiasi Hati Amerika (AHA) di New Orleans.Penelitian ini dilakukan pada 50 orang pria dan wanita yang punya penyakti hati. Semua relawan diminta untuk minum teh sebanyak 4 sampai 8 cangkir teh setiap hari selama sebulan. Selanjutnya mereka diminta minum air putih setiap hari untuk satu bulan berikutnya.Para peneliti menemukan aliran darah dan tekanan darah para relawan menjadi normal disaat mereka minum teh selama satu bulan. Namun, ketika mereka minum air putih selama satu bulan, tidak ada perubahan yang berarti terhadap tekanan dan aliran darah mereka.Hasil penelitian ini sungguh menggembirakan buat kita-kita yang 'doyan' minum teh, khususnya buat yang punya penyakit hati. tapi sayangnya, para peneliti itu sendiri yang 'dikomandani' oleh Dr. Joseph A. Vita, tidak mau gegabah untuk menyarankan minum teh sebagai upaya penyembuhan penyakit hati."Saya minum teh karena saya yakin teh memang baik untuk kesehatan,"kata Vita. " Tapi saya dan rekan-rekan masih belum siap untuk merekomendasikan minum teh untuk perawatan hati."lanjut Vita.Sumber: Asosiasi Teh IndonesiaMinumlah teh, bukan klorinAnda gemar minum teh? Dan, sebagai manusia modernAnda tentu suka segala sesuatu yang praktis, kan?Nah, Anda tentu sering minum teh menggunakan tah celup.Selain karena suka rasa teh, mungkin Anda minum tehkarena yakin akan berbagai khasiat teh. Misalnya, tehmerah untuk relaksasi, teh hitam untuk pencernaan,atau teh hijau untuk melangsingkan tubuh.Namun, apa Anda terbiasa mencelupkan kantong teh celupberlama-lama? Mungkin, pikir Anda, semakin lamakantong teh dicelupkan dalam air panas, makin banyakkhasiat teh tertinggal dalam minuman teh...Padahal, yang terjadi justru sama sekali berbeda!Kandungan zat klorin di kantong kertas teh celup akanlarut. Apalagi jika Anda mencelupkan kantong teh lebihdari 3 - 5 menit.Klorin atau chlorine, zat kimia yang lazim digunakandalam industri kertas. Fungsinya, disinfektan kertas,hingga kertas bebas dari bakteri pembusuk dan tahanlama. Selain itu, kertas dengan klorin memang tampaklebih bersih.Karena disinfektan, klorin dalam jumlah besar tentuberbahaya. Tak jauh beda dari racun serangga. Banyakpenelitian mencurigai kaitan antara asupan klorindalam tubuh manusia dengan kemandulan pada pria, bayilahir cacat, mental terbelakang, dan kanker.Nah, mulai sekarang, jangan biarkan teh celup Andaterselup lebih dari 5 menit. Atau, kembali ke carayang sedikit repot, gunakan teh bubuk.Teh hitam bisa hambat Alzheimer : Penyakit gangguan kejiwaan itu disebabkan oleh kemunduran intelektual.

10 Manfaat Besar Teh Hijau Ada beragam alasan mengapa teh hijau dijadikan sebagai salah satu minuman kesehatan oleh produsen minum ringan. Berikut 10 manfaat nyata dari teh hijau yang telah diteliti oleh para ahli, sehingga Anda patut untuk mengganti minuman bersoda dari daftar kesukaan Anda. 1. Teh hijau dapat membantu perlindungan terhadap kanker. Menurut U.S. National Cancer Institute, kandungan katekin dalam polifenol yang terdapat pada teh hijau memiliki peranan penting dalam pencegahan kanker.Penelitian selanjutnya menyimpulkan bahwa oksidan tak aktif polifenol, mengurangi jumlah dan ukuran tumor, serta menghalangi pertumbuhan sel kanker. Penelitian serupa secara khusus juga telah dilakukan terhadap kanker kandung kemih, payudara, ovarium, esofagus (bagian dari alat pencernaan berupa saluran yang membawa makanan dari kerongkongan ke perut), paru-paru, pankreas, prostat, kulit dan perut.

2. Teh hijau dapat membantu mencegah aterosklerosis. Antioksidan dalam teh hijau juga dipercaya untuk mencegah penumpukkan lemak di dalam pembuluh darah dengan menekan proses oksidasi LDL (kolesterol jahat). Antioksidan ini juga mengurangi kemungkinan penggumpalan darah dan membantu arteri (pembuluh darah) menjadi rileks sehinga dapat melancarkan aliran darah.

3. Teh hijau dapat membantu menjaga kadar kolesterol baik. Penelitian menyatakan bahwa teh hijau menurunkan kolesterol secara keseluruhan dan meningkatkan HDL (kolesterol baik) pada hewan dan manusia. Polifenol dalam teh hijau membantu menghadang proses penyerapan usus dan melancarkan pengeluarannya dari dalam tubuh.

4. Teh hijau dapat membantu mengendalikan diabetes. Teh hijau telah digunakan secara tradisional untuk mengendalikan gula darah dalam tubuh. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa teh hijau dapat membantu pengaturan glukosa dalam tubuh.

5. Teh hijau dapat membantu melawan penyakit pada hati. Teh hijau sepertinya melindungi hati dari efek buruk senyawa beracun seperti alkohol.

6. Penurunan berat badan. Ekstrak teh hijau mampu meningkatkan metabolisme dan membantu membakar lemak. Beberapa peneliti menduga polifenol, khususnya katekin yang bertanggung jawab dalam proses pembakaran lemak.

7. Rileksasi. Minum secangkir teh hijau hangat dapat membantu menghasilkan perasaan rileks dan meningkatkan daya ingat karena kandungan asam amino L-teanin di dalamnya.

8. Teh hijau dapat membantu meningkatkan sistem daya tahan tubuh. Penelitian yang dilakukan The Brigham and Womens Hospital menyebutkan bahwa kandungan teanin dalam teh hijau meningkatkan kapasitas sel Gamma Delta T untuk melawan penyakit dan membantu tubuh melawan infeksi.

9. Teh hijau membantu memperkuat sistem pencernaan dan pernafasan karena kandungan bioflavonoid.

10. Teh hijau merupakan anti bakterial dan membantu mencegah lubang di gigi.

Minum dua hingga tiga cangkir teh hijau sehari (mengandung 240 hingga 320 mg polifenol) sangat dianjurkan. Inilah cara terbaik mendapatkan antioksidan teh hijau dari bentuk alaminya.

Efek Teh Hijau Terhadap Fungsi Kognitif

Teh, merupakan produk yang diambil dari daun pohon Camellia sinensis, merupakan minuman terbanyak kedua dikonsumsi di dunia, sebagaimana kopi, bir, anggur dan minuman ringan berkarbonat. Teh ini merupakan bahan minuman yang asli berasal dari Cina dan menyebar di seluruh dunia sejak 2000 tahun yang lalu. Berdasarkan dari proses pembuatan, teh ini diklasifikasikan menjadi teh non-fermentasi (green tea), semi fermentasi (oolong tea) dan terfermentasi (black dan red tea).Green tea (teh hijau) merupakan teh non-fermentasi mengandung catechin lebih banyak dari pada black tea (teh hitam) ataupun oolong tea. Secara in-vitro dan in-vivo, cathecin terutama EGCG dengan potensi antioksidan yang kuat. Sebagai tambahan green tea juga mengandung vitamin dan mineral serta antioksidan yang cukup banyak pada teh jenis ini. Sudah sejak lama teh hijau ini digunakan sebagai minuman tradisional yang menyehatkan. Data terbaru dari studi pada manusia menujukkan, green tea mungkin berkontribusi dalam menurunkan risiko penyakit kardiovaskuler serta

beberapa bentuk kanker. Green tea juga digunakan untuk kesehatan rongga mulut dan juga fungsi-fungsi fisiologis lainnya seperti efek antihipertensi, untuk mengontrol berat badan, aktivitas antibakterial dan antiviral, proteksi terhadap sinar ultraviolet, peningkatan densitas mineral tulang, potensi antifibrosis, dan sebagai sebagai neuroprotektor. Namun konsumsi teh berlebihan adalah lebih disebabkan oleh: (i) adanya kandungan kafein, (ii) adanya kandungan aluminium, (iii) pengaruh polifenol terhadap absorpsi zat besi dalam saluran cerna yang mungkin memberikan efek yang kurang baik bagi beberapa orang.

Salah satu manfaat green tea sebagai neuroprotektor adalah manfaat green tea terhadap fungsi kognitif. Studi pada hewan coba menunjukkan bahwa polifenol yang terkandung di dalam teh (termasuk cathecin dan derivatnya) khususnya dari green tea diperkirakan mempunyai potensi sebagai neuroprotektor yang kuat yang dapat digunakan untuk membantu memperbaiki penyakit-penyakit neurodegeneratif seperi demensia. Cathecin dari geen tea khususnya EGCG merupakan radical scavenger yang mempunyai spektrum mekanisme tingkat seluler yang sangat luas sebagai neuroprotektor ataupun aktivitas sebagai neurorescue. Namun apakah data-data konsumsi green tea tersebut secara klinis memberikan kemaknaan khususnya dalam hal demensia dan penurunan fungsi kognitif pada manusia ?

Suatu studi cross-sectional yang bertujuan untuk menilai manfaat konsumsi green tea pada usia lanjut dalam hal fungsi kognitif telah dilakukan di Jepang. Studi ini melibatkan sebanyak 1003 subyek dengan usia >70 tahun, yang melengkapi quisioner yang digunakan untuk menilai termasuk berapa jumlah konsumsi green tea per harinya. Sedangkan fungsi kognitif dinilai dengan MMSE (Mini - Mental State Examination). Dari stusi cross-scetional tersebut diperoleh hasil bahwa, konsumsi teh khususnya green tea yang tinggi berhubungan dengan rendahnya prevalensi kemunduran ataupun penurunan fungsi kognitif.

ORS (Odds Ratio) penurunan fungsi kognitif berhubungan dengan jumlah green tea yang dikonsumsi dimana 3 cangkir per minggu sebagai referensi, maka ORS masing-masing untuk 4 6 cangkir perminggu (1 cangkir per hari), dan 2 cangkir per hari adalah sebesar 0.62 (95% CI: 0.33, 1.19) dan 0.46 (95% CI: 0.30, 0.72) dengan kecenderungan p =0,0006.

Kesimpulan yang disampaikan dari hasil studi disebutkan bahwa konsumsi green tea dengan jumlah yang tinggi

berhubungan dengan rendahnya prevalensi penurunan fungsi kognitif pada lanjut usia.