artikel pelanggaran kode etik

4
ARTIKEL BERITA PELANGGARAN KODE ETIK GURU IBU GURU SELINGKUH DENGAN BAPAK GURU DI GREBEK Penulis : ANEKA CRIMINAL.com, Jumat, 11 Januari 2013 Review: Perbuatan dua Pegawai Negeri Sipil (PNS) ini sungguh tidak patut ditiru. Dua pasang insan manusia yang sudah sama-sama berkeluarga ini kepergok selingkuh di sebuah hotel. Dua pasangan selingkuh ini yakni, SS (46th), guru kesenian di salah satu SMP negeri, dan HR (48th), seorang PNS di Pemkot Mojokerto. Keduanya dipergoki oleh NY (45th), yang tak lain suami SS, saat cheak in di

Upload: yudha-setyo-pratama

Post on 28-Nov-2015

85 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Artikel Pelanggaran Kode Etik

ARTIKEL BERITA PELANGGARAN KODE ETIK GURU

IBU GURU SELINGKUH DENGAN BAPAK GURU DI GREBEK

Penulis : ANEKA CRIMINAL.com, Jumat, 11 Januari 2013

 Review:

Perbuatan dua Pegawai Negeri Sipil (PNS) ini sungguh tidak patut ditiru. Dua pasang insan

manusia yang sudah sama-sama berkeluarga ini kepergok selingkuh di sebuah hotel. Dua pasangan

selingkuh ini yakni, SS (46th), guru kesenian di salah satu SMP negeri, dan HR (48th), seorang

PNS di Pemkot Mojokerto. Keduanya dipergoki oleh NY (45th), yang tak lain suami SS, saat cheak

in di Hotel LA, Jalan Pasar Kembang, Sawahan, Surabaya, Kamis 04 Januari 2010 sekitar pukul

10.30 WIB.

Page 2: Artikel Pelanggaran Kode Etik

Cerita ini berawal saat SS ijin untuk keluar stelah jam mengajarnya usai, namun ijin itu

disalah gunakan untuk menjemput HR yang sudah menunggu disuatu tempat. Kemudian dengan

mengendarai sepeda motor, keduanya menuju ke Hotel LA, Jalan Pasar Kembang.

NY (45th) suami SS, sebelumnya sudah curiga dengan gelagat istrinya sejak dua bulan

terakhir yang diduga berhubungan dengan pria idaman lain (PIL). Untuk membuktikan

kecurigaannya itu, SY menguntit SS dan HR dari belakang juga dengan mengendarai sepeda motor.

NY pun meminta bantuan anggota kepolisian untuk menggerebek istrinya yang diduga sedang

indehoi dengan oknum PNS Pemkot Mojokerto. Saat pintu kamar hotel itu diketok, HR tak

mengenakan baju. NY pun langsung marah dan sempat berusaha memukul HR, tapi dicegah oleh

polisi. Sedangkan, SS merasa ketakutan dan sembunyi di kamar mandi dan menutupi badannya

dengan sehelai handuk. Meski hubungan SS dan NY dikaruniai satu anak, NY tetap menggiring

istrinya dan pasangan selingkuhannya ke Mapolsek Sawahan di Jalan Tidar. Karena tidak ada unit

perlindungan perempuan dan anak (PPA) di Polsek Sawahan, keduanya diserahkan ke Polres

Surabaya Selatan. Saat dimintai keterangan polisi, SS mengaku baru pertama kali melakukan hal

yang tak sepatutnya itu. SS mengaku sel

Selingkuh dengan HR karena hubungan dengan HR sudah tak harmonis lagi. "Keduanya

kita tetapkan sebagai tersangka dan dijerat pasal 284 tentang perzinahan. Keduanya tidak kita tahan,

karena ancaman hukumannya maksimal 9 bulan," jelas AKP Leonard.

Analisis kritis:

Dari berita diatas dapat kami ketahui bahwa Guru atau PNS tersebut tidak memenuhi

tugasnya sebagai pendidik yang seharusnya menjadi tauladan serta panutan peserta didiknya, serta

melanggar kode etik PGRI yang merupakan norma dan asas yang disepakati dan diterima oleh guru-

guru Indonesia sebagai pedoman sikap dan perilaku dalam melaksanakan tugas profesi sebagai

pendidik, anggota masyarakat, dan warga Negara serta menjadi nilai-nilai moral yang membedakan

perilaku guru yang baik dan buruk, yang boleh dan tidak boleh dilaksanakan selama menunaikan

tugas-tugas profesionalnya untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,

menilai, dan mengevaluasi peserta didik, serta pergaulan sehari-hari di dalam dan di luar sekolah.

Sedangkan kedua Guru diatas jelas-jelas melakukan tindakan yang tercela dan tidak mengikuti

pedoman-pedoman yang ada dalam ke PGRI an.

Page 3: Artikel Pelanggaran Kode Etik

Seharusnya guru tersebut mampu berfikir dengan baik, kritis serta mampu meredam emosi

dan keegoisan bukan melampiaskan keegoisan dan emosinya dengan melaksanakan hal-hal yang

tercela. Adanya masalah tersebut pelaku juga mendapatkan sanksi dari organisasi guru sesuai

dengan ketentuan yang berlaku. Pemberian sanksi terhadap guru tersebut dari Dewan Kehormatan

Guru Indonesia yang bersifat objektif, diskriminatif dan tidak menentang dari anggaran dasar

organisasi. Sanksi tersebut dapat berupa upaya pembinaan kepada guru yang melakukan

pelanggaran dan untuk menjaga harkat dan martabat profesi guru. Guru tersebut sangatlah tidak

pantas ditiru oleh peserta didiknya karena akan menimbulkan norma dan moral bangsa yang buruk.