artikel jurnal ivana paat 1

8
HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI ALKOHOL DAN STATUS MEROKOK DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LAKI-LAKI USIA 40-65 TAHUN DI DESA MOTOLING DUA KECAMATAN MOTOLING KABUPATEN MINAHASA SELATAN Ivana G.O. Paat * , Budi T. Ratag * , Billy J. Kepel ** * Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ** Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan penyebab utama kematian di dunia, yang bertanggung jawab atas 68% dari 56 juta kematian yang terjadi pada tahun 2012. Salah satu PTM yang menjadi masalah kesehatan yang sangat serius saat ini adalah hipertensi. Hipertensi bertanggung jawab untuk setidaknya 45% dari kematian akibat penyakit jantung (total mortalitas penyakit jantung iskemik dan 51% kematian akibat stroke). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsumsi alkohol dan status merokok dengan kejadian hipertensi pada laki-laki usia 40-65 tahun di Desa Motoling Dua Kecamatan Motoling Kabupaten Minahasa Selatan. Jenis penelitian ini yaitu observasional analitik dengan desain penelitian Cross sectional study (studi potong-lintang). Penelitian dilakukan di Desa Motoling Dua Kecamatan Motoling Kabupaten Minahasa Selatan pada bulan Juli-Oktober tahun 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah laki-laki berusia 40-65 tahun. Pengambilan sampel berdasarkan total populasi laki-laki berusia 40-65 tahun yang berjumlah 197 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analisis univariat dalam penelitian ini yaitu karakteristik responden, tindakan mengkonsumsi alkohol, serta status merokok responden dan analisis bivariat hubungan antara mengkonsumsi alkohol dan hubungan antara status merokok dengan kejadian hipertensi dengan menggunakan uji statistik chi square dengan CI=95% dan α = 0,05. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa konsumsi alkohol mempunyai hubungan dengan kejadian hipertensi (p=0,002) demikian juga dengan status merokok mempunyai hubungan dengan kejadian hipertensi (p = 0,001). Terdapat hubungan antara konsumsi alkohol dan status merokok dengan kejadian hipertensi di Desa Motoling Dua Kecamatan Motoling Kabupaten Minahasa Selatan. Kata kunci: konsumsi alkohol, status merokok, hipertensi. ABSTRACT Non Communicable Diseases (NCD’s) are the leading cause of death in the world, which are responsible for 68% of the 56 million deaths that occurred in 2012. One of the NCD’s becomes a very serious health problem today is hypertension. Hypertension is responsible for at least 45% of deaths from heart disease (total mortality of ischemic heart disease and 51% of deaths from stroke). This study aims to find out the relationship between the alcohol consumption and the smoking status with the hypertension case among 40- 65 years old men in Motoling Dua Village, District of South Motoling Minahasa Regency. The study is an observational analytic with Cross-sectional study research design. The study was conducted Motoling Dua Village, Subdistrict of Motoling South, Minahasa Regency in July-October 2014. The population was 40-65 years old men. The sample was done 197 people (total population). The data was collected using a questionnaire. The univariate analysis in this study are the characteristics of respondents, the alcohol consumption, and the smoking status and the bivariate analysis between alcohol consumption and smoking status with the hypertension case were analysed using Chi-square test with CI=95% and α = 0.05. Statistical test results showed that alcohol consumption has a relationship with the hypertension case (p = 0.002) as well as the smoking status has a relationship with the hypertension case (p = 0.001). There is a relationship between the alcohol consumption and smoking status with hypertension case in Motoling Dua Village, Subdistrict of South Motoling Minahasa Regency. Keywords: Alcohol consumptions, smoking status, hypertension.

Upload: syifa-fadya

Post on 17-Sep-2015

6 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

V

TRANSCRIPT

  • HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI ALKOHOL DAN STATUS MEROKOK DENGAN

    KEJADIAN HIPERTENSI PADA LAKI-LAKI USIA 40-65 TAHUN DI DESA MOTOLING

    DUA KECAMATAN MOTOLING KABUPATEN MINAHASA SELATAN Ivana G.O. Paat*, Budi T. Ratag*, Billy J. Kepel** * Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

    **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

    ABSTRAK

    Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan penyebab utama kematian di dunia, yang bertanggung jawab

    atas 68% dari 56 juta kematian yang terjadi pada tahun 2012. Salah satu PTM yang menjadi masalah

    kesehatan yang sangat serius saat ini adalah hipertensi. Hipertensi bertanggung jawab untuk setidaknya

    45% dari kematian akibat penyakit jantung (total mortalitas penyakit jantung iskemik dan 51% kematian

    akibat stroke). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsumsi alkohol dan status

    merokok dengan kejadian hipertensi pada laki-laki usia 40-65 tahun di Desa Motoling Dua Kecamatan

    Motoling Kabupaten Minahasa Selatan.

    Jenis penelitian ini yaitu observasional analitik dengan desain penelitian Cross sectional study (studi

    potong-lintang). Penelitian dilakukan di Desa Motoling Dua Kecamatan Motoling Kabupaten Minahasa

    Selatan pada bulan Juli-Oktober tahun 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah laki-laki berusia 40-65

    tahun. Pengambilan sampel berdasarkan total populasi laki-laki berusia 40-65 tahun yang berjumlah 197

    orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analisis univariat dalam penelitian ini

    yaitu karakteristik responden, tindakan mengkonsumsi alkohol, serta status merokok responden dan analisis

    bivariat hubungan antara mengkonsumsi alkohol dan hubungan antara status merokok dengan kejadian

    hipertensi dengan menggunakan uji statistik chi square dengan CI=95% dan = 0,05. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa konsumsi alkohol mempunyai hubungan dengan kejadian hipertensi

    (p=0,002) demikian juga dengan status merokok mempunyai hubungan dengan kejadian hipertensi (p =

    0,001).

    Terdapat hubungan antara konsumsi alkohol dan status merokok dengan kejadian hipertensi di Desa

    Motoling Dua Kecamatan Motoling Kabupaten Minahasa Selatan.

    Kata kunci: konsumsi alkohol, status merokok, hipertensi.

    ABSTRACT

    Non Communicable Diseases (NCDs) are the leading cause of death in the world, which are responsible for 68% of the 56 million deaths that occurred in 2012. One of the NCDs becomes a very serious health problem today is hypertension. Hypertension is responsible for at least 45% of deaths from heart disease

    (total mortality of ischemic heart disease and 51% of deaths from stroke). This study aims to find out the

    relationship between the alcohol consumption and the smoking status with the hypertension case among 40-

    65 years old men in Motoling Dua Village, District of South Motoling Minahasa Regency.

    The study is an observational analytic with Cross-sectional study research design. The study was conducted

    Motoling Dua Village, Subdistrict of Motoling South, Minahasa Regency in July-October 2014. The

    population was 40-65 years old men. The sample was done 197 people (total population). The data was

    collected using a questionnaire. The univariate analysis in this study are the characteristics of respondents,

    the alcohol consumption, and the smoking status and the bivariate analysis between alcohol consumption

    and smoking status with the hypertension case were analysed using Chi-square test with CI=95% and = 0.05.

    Statistical test results showed that alcohol consumption has a relationship with the hypertension case (p =

    0.002) as well as the smoking status has a relationship with the hypertension case (p = 0.001).

    There is a relationship between the alcohol consumption and smoking status with hypertension case in

    Motoling Dua Village, Subdistrict of South Motoling Minahasa Regency.

    Keywords: Alcohol consumptions, smoking status, hypertension.

  • PENDAHULUAN

    Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan

    penyebab utama kematian di dunia, yang

    bertanggung jawab atas 68% dari 56 juta

    kematian yang terjadi pada tahun 2012

    (WHO,2014). Salah satu PTM yang menjadi

    masalah kesehatan yang sangat serius saat ini

    adalah hipertensi (Triyanto,2014). Hipertensi

    bertanggung jawab untuk setidaknya 45% dari

    kematian akibat penyakit jantung (total

    mortalitas penyakit jantung iskemik dan 51%

    kematian akibat stroke (WHO, 2013).

    Berdasarkan data World Health

    Organisation (WHO) dari 50% penderita

    hipertensi yang diketahui hanya 25% yang

    mendapat pengobatan, dan hanya 12,5% yang

    diobati dengan baik. Tiap tahunnya, 7 juta

    orang di seluruh dunia meninggal akibat

    hipertensi. Problem kesehatan global terkait

    hipertensi dirasakan mencemaskan dan

    menyebabkan biaya kesehatan tinggi. Dua

    pertiga hipertensi hidup di Negara miskin dan

    berkembang.

    Menurut Hasil Riset Kesehatan Dasar

    (Riskesdas) tahun 2013 prevalensi nasional

    hipertensi pada penduduk umur 18 tahun

    keatas di Indonesia adalah tahun sebesar 25,8

    %. Secara khusus di Provinsi Sulawesi Utara

    pada tahun 2013 jumlah kasus hipertensi

    berada pada peringkat kedua dari sepuluh

    penyakit menonjol dengan jumlah 32072

    kasus.

    Hipertensi adalah masalah yang

    relative terselubung tapi mengandung potensi

    yang besar untuk masalah yang lebih besar.

    Hipertensi adalah awal untuk proses lanjut

    mencapai target organ untuk memberi

    kerusakan yang lebih berat (Bustan, 2007).

    Banyak faktor yang dapat memperbesar risiko

    atau kecenderungan seseorang menderita

    hipertensi, diantaranya ciri-ciri individu seperti

    umur, jenis kelamin dan suku, faktor genetik

    serta faktor lingkungan yang meliputi obesitas,

    stres, konsumsi garam, merokok, konsumsi

    alkohol, dan sebagainya (Kaplan,1985).

    Beberapa faktor yang mempengaruhi kejadian

    hipertensi yang diteliti dalam penelitian ini

    adalah konsumsi alkohol dan status merokok.

    Salah satu faktor risiko dari penyakit

    hipertensi adalah konsumsi alkohol. Konsumsi

    alkohol di dunia menyebabkan kematian lebih

    dari 3,3 juta orang setiap tahunnya atau 5,9%

    dari semua kematian (WHO, 2014). Menurut

    Hasil Riskesdas tahun 2007 di Indonesia

    prevalensi konsumsi alkohol nasional adalah

    4,6%, pada laki-laki 8,8% dan perempuan

    0,5% dan Provinsi Sulawesi Utara berada

    diperingkat ke dua di atas rata-rata konsumsi

    alkohol nasional dengan prevalensi 17,4%.

    Faktor risiko penyakit hipertensi

    lainnya adalah merokok. Dari Hasil Riskesdas

    tahun 2013 tampak bahwa proporsi terbanyak

    perokok aktif setiap hari pada umur 30-34

    tahun sebesar 33,4 %, umur 35-39 tahun 32,2

    %, sedangkan proporsi perokok setiap hari

    pada laki-laki lebih banyak di bandingkan

    perokok perempuan (47,5% banding 1,1%).

  • Desa Motoling Dua merupakan salah

    satu desa yang berada di Kecamatan Motoling

    Kabupaten Minahasa Selatan. Desa ini terletak

    di dataran tinggi kabupaten Minahasa Selatan,

    beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat

    Desa Motoling Dua mengkonsumsi alkohol

    dan merokok adalah karena tempat ini cukup

    dingin sehingga masyarakat cenderung

    mengkonsumsi alkohol dan merokok sudah

    menjadi suatu kebiasaan bagi laki-laki usia 40-

    65 tahun di Desa Motoling Dua, selain itu ada

    beberapa tempat yang memproduksi jenis

    minuman alkohol tradisional yang harganya

    relatif murah dan dapat dijangkau, masyarakat

    juga cenderung menjadikan konsumsi alkohol

    sebagai suatu budaya dari masyarakat.

    Berdasarkan data-data diatas penulis

    tertarik untuk melakukan penelitian tentang

    hubungan antara konsumsi alkohol dan status

    merokok dengan kejadian hipertensi di Desa

    Motoling Dua.

    METODE PENELITIAN

    Jenis penelitian ini adalah observasional

    analitik dengan desain penelitian Cross

    sectional study (studi potong-lintang).

    Penelitian ini dilaksanakan di Desa Motoling

    Dua Kecamatan Motoling Kabupaten

    Minahasa Selatan pada bulan Juli-Oktober

    2014. Sampel dalam penelitian ini adalah

    semua populasi laki-laki usia 40-65 tahun di

    Desa Motoling berjumlah 197 orang (total

    sampling).

    Kriteria Inklusi:

    a. Bersedia menjadi responden

    b. Berdomisili lebih dari 6 bulan di Desa

    Motoling Dua

    Kriteria Ekslusi

    a. Merupakan penduduk pindahan.

    b. Tidak dapat berkomunikasi dengan baik.

    Variabel bebas dalam penelitian ini adalah

    konsumsi alkohol dan status merokok dan

    Variabel Terikat adalah kejadian hipertensi.

    Analisis data dilakukan meliputi analisis

    univariat dan analisis bivariat dengan

    menggunakan uji statistik chi square dengan

    CI=95% dan = 0,05.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Analisis Univariat

    Tabel 1 Karakteristik Responden

    Karakteristik n %

    Usia

    40-44 45 22,8

    45-49 50 25,4

    50-54 38 19,3

    55-59 35 17,8

    60 29 14,7 Pendidikan

    SD 45 22,8

    SMP 54 27,4

    SMA 85 43,1

    PT 13 6,6

    Pekerjaan

    PNS 16 8,1

    Swasta 68 34,5

    Petani 82 41,6

    Tukang 16 8,1

    Sopir 10 5,1

    Tidak Bekerja 5 2,6

    Status

    Menikah 193 98

    Belum Menikah 4 2

  • Analisis Bivariat

    Tabel 2 Hubungan antara konsumsi alkohol

    dengan kejadian hipertensi

    KA

    Kejadian HPT Total p

    Hpt Tdk Hpt

    n % n % n %

    0,002

    Ya 71 80,8 15 19,2 78 100

    Tdk 63 59,7 48 40,3 119 100

    KA: Konsumsi alkohol, Hpt: Hipertensi, Tdk hpt:

    tidak hipertensi

    Tabel 3 Hubungan antara status merokok

    dengan kejadian hipertensi

    SM

    Kejadian HPT Total p

    Hpt Tdk Hpt

    n % n % n %

    0,001

    Ya 63 79,8 15 20,2 89 100

    Tdk 71 58,3 48 41,7 108 100

    SM: Status Merokok

    Karakteristik Responden Penelitian

    Responden dalam penelitian ini adalah semua

    laki-laki yang berusia 40-65 tahun di Desa

    Motoling Dua Kecamatan Motoling Kabupaten

    Minahasa Selatan. Sampel dalam penelitian ini

    adalah semua populasi laki-laki usia 40-65

    tahun di Desa Motoling Dua, sebanyak 197

    responden.

    Berdasarkan karakteristik responden

    penelitian menunjukkan bahwa bahwa

    responden pada kelompok usia dengan

    kelompok usia 45-49 tahun berjumlah 50

    responden (25,4%) dapat dikatakan responden

    yang mengkonsumsi alkohol dengan hipertensi

    paling banyak pada kelompok usia 45-49

    tahun.

    Responden dengan tingkat pendidikan

    paling banyak adalah SMA dengan jumlah 85

    responden (43,1%) diikuti dengan responden

    yang lulus sekolah menegah pertama sebanyak

    54 responden (27,4%). Distribusi reponden

    menurut jenis pekerjaan laki-laki yang paling

    banyak adalah petani dengan jumlah 82

    responden (41,6%). Menurut data yang diambil

    dari Badan Pusat Statistik Indonesia pada tahun

    2012 menjelaskan bahwa jumlah penduduk

    yang bekerja mengalami kenaikan terutama di

    sektor pertanian sebesar 1,9 juta orang (4,75%)

    dan pada tahun 2014 jumlah petani di

    Indonesia sebanyak 31,70 juta orang. Dari

    penjelasan di atas menjelaskan bahwa

    responden pada umumnya berpendidikan

    rendah sehingga banyak dari laki-laki bekerja

    di sektor non formal, sebagian besar dari

    responden bekerja sebagai petani. Faktor sosial

    diatas menyebabkan tingginya angka konsumsi

    alkohol pada responden, selain itu di Desa

    Motoling Dua terdapat beberapa tempat

    produksi alkohol tradisional. Sehingga daya

    beli masyarakat untuk jenis minuman yang di

    produksi tersebut cukup tinggi.

    Distribusi responden dengan status

    perkawinan yang paling banyak adalah

    responden yang sudah menikah dengan jumlah

    193 responden (98%), distribusi responden

    yang belum menikah berjumlah 4 responden

    dengan persentase 2%.

    Hubungan Antara Konsumsi Alkohol

    Dengan Kejadian Hipertensi

    Berdasarkan hasil dari uji analisis bivariat di

    peroleh bahwa responden yang mengkonsumsi

  • alkohol dengan riwayat hipertensi berjumlah

    63 responden dengan persentase 47,0%,

    responden yang tidak mengkonsumsi alkohol

    tapi memiliki riwayat hipertensi berjumlah 71

    responden (53,0%), sedangkan responden yang

    mengkonsumsi alkohol tapi tidak memiliki

    riwayat hipertensi berjumlah 15 responden

    (23,8%) dan responden yang tidak

    mengkonsumsi alkohol dan tidak memiliki

    riwayat hipertensi berjumlah 48 responden

    (76,2%). Berdasarkan uji statistik Chi Square

    membuktikan bahwa ada hubungan antara

    konsumsi alkohol dengan kejadian hipertensi

    pada laki-laki usia 40-65 tahun di Desa

    Motoling Dua dengan nilai p = 0,002.

    Beberapa penelitian tentang hubungan

    antara alkohol dengan hipertensi, menunjukkan

    bahwa penggunaan alkohol secara akut

    menurunkan kadar aldosterin dalam 3 jam

    pertama, setelah itu meningkat dalam 3 jam

    berikutnya. Pada penelitian lain didapatkan

    kadar renin meningkat pada penggunaan

    alkohol kronis yang berat. Kesimpulannya

    ialah pada pengguna alkohol yang sedang dan

    berat, alkohol dapat meningkatkan sistole

    maupun diastole sebanyak 5-10 mmHg

    (Joewana, 2005).

    Beberapa studi juga menunjukkan

    hubungan antara konsumsi alkohol dengan

    kejadian hipertensi, diantaranya adalah

    penelitian tentang prevalensi hipertensi dan

    determinannya di Indonesia yang dilakukan

    oleh Rahajeng dan Tuminah berdasarkan data

    yang diambil dari Riskesdas 2007, penelitian

    ini menunjukkan hasil bahwa proporsi

    mengkonsumsi alkohol 1 bulan terakhir

    ditemukan lebih tinggi pada kelompok

    hipertensi (4,0%) dari pada kontrol (1,8%),

    risiko hipertensi bagi mereka yang

    mengonsumsi alkohol 1 bulan terakhir

    ditemukan bermakna, yaitu sebesar 1,12 kali.

    Penelitian lainnya yang menyatakan adanya

    hubungan antara konsumsi alkohol dengan

    kejadian hipertensi adalah penelitan yang

    dilakukan oleh Anggara tentang faktor-faktor

    yang berhubungan dengan tekanan darah tinggi

    di Puskesmas Telaga Murni Cikarang Barat

    (tahun 2012), penelitian ini menunjukkan hasil

    bahwa terdapat hubungan antara konsumsi

    alkohol dengan tekanan darah tinggi/ hipertensi

    pada pasien yang berobat di Puskesmas Telaga

    Murni Cikarang Barat.

    Penelitian yang sama di Kabupaten

    Minahasa Selatan yang dilakukan oleh

    Komaling di Desa Tompasobaru II

    mendapatkan hasil bahwa laki-laki dalam

    penelitian sebagian besar telah mengonsumsi

    alkohol >10 tahun dan yang mengalami

    hipertensi sebanyak 139 responden (72%),

    melalui hasil penelitian ini dikaitkan dengan

    hasil penelitian yang dilakukan oleh Komaling

    di Desa Tompasobaru II dapat dilihat bahwa

    konsumsi alkohol dengan kejadian hipertensi

    tinggi di daerah pedesaan, hal ini sebanding

    dengan data dari hasil Riskesdas tahun 2007

    bahwa prevalensi konsumsi alkohol dengan

    kejadian hipertensi di Indonesia lebih tinggi di

    daerah pedesaan daripada perkotaan.

  • Hubungan Antara Status Merokok Dengan

    Kejadian Hipertensi

    Berdasarkan hasil uji analisis pada analisis

    bivariat di peroleh bahwa responden yang

    merokok dengan riwayat hipertensi berjumlah

    71 responden dengan persentase 53,0%,

    responden yang tidak merokok tapi memiliki

    riwayat hipertensi berjumlah 63 responden

    (47,0%). Berdasarkan uji statistik Chi Square

    membuktikan bahwa ada hubungan antara

    status merokok dengan kejadian hipertensi

    pada laki-laki usia 40-65 tahun di Desa

    Motoling Dua dengan nilai p = 0,001.

    Penelitian ini sejalan dengan penelitian

    yang dilakukan oleh Sihombing tahun 2010

    tentang hubungan perilaku merokok, konsumsi

    makanan/minuman, dan aktivitas fisik dengan

    penyakit hipertensi pada responden obes usia

    dewasa di Indonesia yang berdasarkan pada

    hasil riskesdas tahun 2007, menunjukkan

    bahwa terdapat hubungan antara perilaku

    merokok dengan penyakit hipertensi di

    Indonesia dengan nilai p=0,001. Penelitian lain

    yang berhubungan dengan faktor risiko

    hipertensi merokok adalah penelitian yang

    dilakukan oleh Arif tahun 2010 tentang faktor-

    faktor yang berhubungan dengan kejadian

    hipertensi pada lansia di Pusling Desa Klumpit

    UPT Puskesmas Gribig Kabupaten Kudus,

    menunjukkan hasil bahwa salah satu faktor

    yang berhubungan dengan kejadian hipertensi

    pada lansia di Pusling desa Kumplit adalah

    kebiasaan merokok dengan nilai p=0,003.

    Melalui penelitian ini dan beberapa penelitian

    tentang hubungan antara merokok dengan

    kejadian hipertensi menunjukkan bahwa

    merokok merupakan salah satu pencetus

    terjadinya penyakit hipertensi, karena

    meskipun responden yang tidak merokok lebih

    banyak dibandingkan dengan responden yang

    merokok, namun dapat dilihat pada penderita

    hipertensi persentasenya lebih besar responden

    yang merokok daripada yang tidak merokok.

    KESIMPULAN

    1. Terdapat hubungan antara konsumsi

    alkohol dengan kejadian hipertensi

    pada laki-laki usia 40-65 tahun di Desa

    Motoling Dua Kecamatan Motoling

    Kabupaten Minahasa Selatan.

    2. Terdapat hubungan antara Status

    Merokok dengan kejadian hipertensi

    pada laki-laki usia 40-65 tahun di Desa

    Motoling Dua Kecamatan Motoling

    Kabupaten Minahasa Selatan.

    SARAN

    1. Bagi Puskesmas Motoling

    Meningkatkan upaya pencegahan dan

    pengendalian terhadap penyakit hipertensi

    melalui promosi kesehatan (penyuluhan,

    spanduk, poster, pamflet) mengenai bahaya

    hipertensi dan berbagai faktor risiko hipertensi

    serta tentang bahaya mengkonsumsi alkohol

    berlebihan dan merokok terhadap kesehatan

    dan menyarankan kepada penderita hipertensi

    untuk secara rutin mengontrol tekanan darah.

  • 2. Bagi Masyarakat

    Bagi seluruh masyarakat yang ada di Desa

    Motoling Dua Kecamatan Motoling Kabupaten

    Minahasa Selatan, sebaiknya rutin untuk

    mengontrol tekanan darah, mengurangi

    mengkonsumsi alkohol dan berhenti merokok.

    3. Bagi Peneliti Lain

    Diharapkan untuk meneliti variabel-variabel

    lain yang kemungkinan berhubungan dengan

    kejadian hipertensi yang belum diteliti oleh

    peneliti.

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim. 2013. Data Surveilans Terpadu

    Penyakit tahun 2013. Dinas Kesehatan

    Provinsi Sulawesi Utara

    Anggara, D dan Prayitno, N. 2012. Faktor-

    Faktor Yang Berhubungan Dengan

    Tekanan Darah Di Puskesmas Telaga

    Murni Cikarang Barat Tahun 2012.

    (online), Jurnal Ilmiah Kesehatan

    2013.5(1).20-25

    (http://lp3m.thamrin.ac.id/artikel/feby.

    pdf

    Arif D, Rusunoto, Hartinah D. 2010. Faktor-

    Faktor Yang Berhubungan Dengan

    Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di

    Pusling Desa Kumplit Upt Puskesmas

    Gribig Kabupaten Kudus. (online),

    JIKK Vol.4 No. 2. 2013 Hal: 18-34

    (http://ejournal.stikesmuhkudus.ac.id/i

    ndex.php)

    Barlina, R dan Karouw, S. Pengaruh Sabut

    Kelapa Terhadap Kualitas Nira Aren

    Dan Palm Wine. Jurnal Litri

    2006.12(4). 166-171

    (http://arenindonesia.com/barlinarinde

    ngan)

    Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

    2008. Riset Kesehatan Dasar 2007.

    Jakarta: Badan Penelitian dan

    Pengembangan Kesehatan Departemen

    Kesehatan, Republik Indonesia.

    Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

    2013. Riset Kesehatan Dasar 2013.

    Jakarta: Badan Penelitian dan

    Pengembangan Kesehatan Departemen

    Kesehatan, Republik Indonesia.

    Joewana, S. 2005. Gangguan Mental dan

    Prilaku Akibat Penggunaan Zat

    Psikoaktif. Jakarta: EGC.

    Komaling, J . 2013. Hubungan Mengonsumsi

    Alkohol Dengan Kejadian Hipertensi

    Pada Laki-Laki Di Desa Tompaso

    Baru II Kecamatan Tompasobaru

    Kabupaten Minahasa Selatan. (online)

    Jurnal Keperawatan 2013.1(1). 1-7.

    (http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/j

    kp/article)

    Pradono, J. 2013. Permasalahan dan Faktor

    Risiko Yang Berhubungan Dengan

    Terjadinya Hipertensi Di Kabupaten

    Bogor Provinsi Jawa Barat.(online)

    Buletin Penelitian Kesehatan Vol.41

    No.2:61-71

    (http://download.portalgaruda.org/artic

    le.php?article)

  • Rahajeng, E dan Tuminah, S. 2009. Prevalensi

    Hipertensi dan Determinannya di

    Indonesia. (online) Majalah

    Kedokteran Indonesia Vol.59 No.12:

    580-587

    (http://indonesia.digitaljournals.org/ind

    ex.php/idnmed/article/download/)

    Sihombing, M. 2010. Hubungan Perilaku

    Merokok, Konsumsi

    Makanan/Minuman, Aktivitas Fisik

    dengan Penyakit Hipertensi pada

    Responden Obes Usia Dewasa di

    Indonesia.(online) Majalah Kedokteran

    Indonesia Vol.60, No. 9, Hal 406-412

    (http://indonesia.digitaljournals.org/ind

    ex.php/idnmed/article/download/737/7

    40)

    Suhardi. 2011 Preferensi Peminum Alkohol Di

    Indonesia Menurut Riskesdas 2007.

    (online) Buletin Penelitian Kesehatan

    Vol.39 No. 4, Hal: 154 - 164

    (http://bpk.litbang.depkes.go.id/index.p

    hp/BPK/article/viewFile/47/158)

    Triyanto, T. 2014. Pelayanan Keperawatan

    Bagi Penderita Hipertensi Secara

    Terpadu. Yogyakarta: Graha Ilmu

    World Health Organization. 2013. A global

    brief on Hypertension. Geneva,

    Switzerland

    World Health Organization. 2014. Global

    status report on alcohol and health

    2014. Geneva, Switzerland

    World Health Organization. 2011.

    Noncommunicable Diseases. Geneva,

    Switzerland