artikel ini disadur dari suara indonesia edisi 2

17
Teropong 2014 CAKRAWALA Ketika Pesan Tak Lagi Singkat SUARA INDONESIA DESEMBER 2013 PERHIMPUNAN MAHASISWA INDONESIA DI RUSIA АССОЦИАЦИЯ ИНДОНЕЗИЙСКИХ СТУДЕНТОВ В РОССИИ EDISI II LAPORAN UTAMA Teropong 2014: Memancing Kreativitas Baru OPINI Skenario Penyadapan terhadap Pejabat Indonesia Hak Privasi di Era Digital Sumber foto :www.tommyimages.com

Upload: lamminh

Post on 31-Dec-2016

247 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Artikel ini disadur dari Suara indonesia Edisi 2

Teropong 2014

CAKRAWALA

Ketika Pesan Tak Lagi Singkat

SUARA INDONESIA D E S E M B E R 2 0 1 3

PERHIMPUNAN MAHASISWA INDONESIA DI RUSIA

АССОЦИАЦИЯ ИНДОНЕЗИЙСКИХ СТУДЕНТОВ В РОССИИ

EDISI II

LAPORAN UTAMA

Teropong 2014: Memancing Kreativitas Baru

OPINI

Skenario Penyadapan terhadap Pejabat Indonesia

Hak Privasi di Era Digital

Sumber foto :www.tommyimages.com

Page 2: Artikel ini disadur dari Suara indonesia Edisi 2

Catatan Redaksi

Salam PERMIRA!

Buletin Suara Indonesia edisi bulan Desember mengangkat tema "Teropong 2014".

Seperti yang kita ketahui, fungsi utama Teropong adalah untuk melihat benda-benda yang sangat

jauh dan belum tentu terlihat dengan mata telanjang. Kaitannya dengan yang terjadi saat ini

adalah, bagaimana kita mengevaluasi tahun 2013 yang sebentar lagi berlalu dan menyongsong

tahun 2014 melalui teropong kita masing-masing.

Dalam konteks hubungan Indonesia-Rusia, pada edisi ini, kami akan menampilkan hasil wawancara kami dengan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarus, Djauhari Oratmangun.

Wawancara ini bertujuan untuk mengelaborasi program-program Pemerintah dengan fakta yang

terjadi di lapangan.

Ulasan selanjutnya adalah mengenai isu terbaru yang berhubungan dengan penyadapan.

Salah satu berita terbaru dari mantan anggota National Security Agency (NSA) Edward Snowden

adalah penyadapan pembicaraan telepon Presiden Republik Indonesia dan lingkaran dalamnya

oleh Australia. Monoton rasanya bila hal ini kita bahas dari aspek politiknya saja karena tidak

akan ada habis-habisnya, untuk itu akan ada pembahasan dari aspek teknologi. Dari aspek bu-

daya, akan ada opini mengenai hal-hal yang ditabukan atau takhayul yang ternyata cukup populer

di Rusia dan spesial di edisi kali ini kami tampilkan rubrik baru yang bernama Cakrawala untuk

mengakomodasi tulisan dari multidisiplin ilmu. Sebagai penutup laporan kegiatan-kegiatan PER-

MIRA yang berlangsung pada bulan November dan Desember ini.

Seiring dengan datangnya salju di bulan Desember, tidak terasa tahun 2013 sebentar lagi

berakhir, mewakili tim Redaksi, kami memohon maaf apabila ada kesalahan ataupun kekeliruan

baik yang disengaja ataupun tidak di tahun ini.

с наступающим нового года 2014!

Penanggung Jawab Aries Stevanus Gerryianto

Pemimpin Redaksi Penelitian dan Pengembangan Adri Arlan Sinaga Ade Irma Elvira

Dewan Redaksi Unit TI Arief Setiawan Ghozy Ul-Haq I Nyoman Aji Suadhana Rai

Humas Ika Madya Lestari

Bagi anda yang ingin mengirim tulisan atau menyampaikan tanggapan, informasi, kritik dan saran, silahkan kirim email : [email protected]

Добро пожаловать в наш бюллетен,

SUARA INDONESIA

Tim Redaksi

D AF T AR I S I

SUARA INDONESIA D E S E M B E R 2 0 1 3

Catatan Redaksi i

Laporan Utama 1

Opini 5

Kegiatan PERMIRA 7

Opini 10

Cakrawala 12

Serba-Serbi 14

Pemenang Lomba Foto 15

i

E D I S I I I

Page 3: Artikel ini disadur dari Suara indonesia Edisi 2

LAPORAN UTAMA

Teropong 2014: Memancing Kreativitas Baru Sejarah adalah politik masa lalu, dan politik adalah sejarah masa depan. Begitu pula pergantian tahun yang kita hadapi. Semua peristiwa pada 2013 sudah menjadi sejarah dan hal tersebut tidak terjadi dengan sendirinya. Rangkaian peristiwa tersebut memunyai latar belakang yang bertemali erat dengan masa sebelumnya. Meski sudah menjadi sejarah, apa yang terjadi pada 2013 harus tetap dirawat agar bisa belajar dari kesalahan yang pernah terjadi supaya tak terulang lagi. Tak bisa dipungkiri, 2014 bakal banyak muncul harapan. Harapan-harapan tersebut perlu dikelola sedemikian rupa agar perjalanan menuju tahun selanjutnya bisa

sumber foto: tribunnews.com

lebih lapang. Evaluasi dan resolusi bisa menjadi senjata untuk menghadapi segala ketidakmungkinan yang bakal terjadi di masa depan. Membicarakan tentang evaluasi dan resolusi tentu tak ada habisnya. Evaluasi dan resolusi merupakan suatu keniscayaan agar langkah kaki ke depan tak masuk dalam lubang yang sama. Oleh karena itu, redaksi Suara Indonesia memandang perlu untuk mengetahui beberapa hal tentang proyeksi masa depan hubungan Indonesia-Rusia. Tentu saja, 2013 menjadi cermin dan peristiwa yang sudah direncanakan pada 2014 menjadi patokan. Bertempat di Ruang Kerja Duta Besar pada 19 Desember 2013, Tim Redaksi Suara Indonesia berkesempatan bertemu dengan Duta Besar Indonesia Berkuasa Penuh untuk Federasi Rusia dan Belarus Djauhari Oratmangun. Wawancara banyak membahas mengenai pencapaian yang telah diraih maupun hambatan dari kedua negara selama tahun 2013. Tentu saja, terkait tema Suara Indonesia saat ini "Teropong 2014", prediksi, dan harapan di tahun depan. SI : Apa sajakah pencapaian yang telah dilaksanakan pada tahun 2013? Konteks : hubungan Indonesia-Rusia?

D : Ada tiga pilar utama yang wajib kita perhatikan dalam hubungan Indonesia-Rusia, pertama pilar politik-keamanan. Kita patut berbangga pada Pertemuan G20 di St. Petersburg, Presiden Vladimir Putin menyinggung peran Indonesia dalam memberikan solusi yang positif terkait konflik di Suriah. Hal ini merefleksikan bagaimana Rusia mulai menganggap penting posisi Indonesia di arena internasional. Kedua, pilar ekonomi. Neraca perdagangan di tahun 2013 sudah menembus USD 3,5 milyar. Disepakatinya Kerjasama pembangunan rel kereta api di Kalimantan Timur yang akan digarap oleh Russian Railways dengan total investasi senilai USD 2,4 milyar. Selain itu, pada tahun 2013 pengusaha Indonesia sudah berani untuk melakukan kerjasama dengan perusahaan Rusia. Dengan jumlah penduduk yang mencapai 143 juta dengan GDP percapita sebesar USD 14247, Rusia merupakan pasar besar yang sangat sangat potensial.

Ketiga, yaitu Pilar Sosial Budaya. Dalam hal ini pariwisata kita banyak mendapat atensi dari media-media di Rusia. Ter-lebih kunjungan Presiden Putin ke APEC di Bali semakin membantu kita dalam mempromosikan pariwisata di Indone-sia. Pada bidang media, belum lama ini media Rusia khusus untuk ekspatriat juga mewawancarai kegiatan-kegiatan

SUARA INDONESIA Halaman 1

Page 4: Artikel ini disadur dari Suara indonesia Edisi 2

LAPORAN UTAMA

yang dilakukan oleh saya. Kemudian salah satu cabang dari Koran Rossiskaya Gazyeta yaitu Russia Beyond The Head-lines telah menerbitkan versi Bahasa Indonesia pada situsnya, kemudian kunjungan ke kota-kota di Rusia untuk mem-perkenalkan keragaman seni dan budaya serta potensi-potensi yang dimiliki Indonesia kepada masyarakat Rusia adalah hal yang telah rutin dilakukan. Kedua pencapaian ini merupakan salah satu bentuk apresiasi untuk merubah persepsi bagi masyarakat dari kedua negara. Untuk kerjasama di bidang Pendidikan, telah banyak hal yang dilakukan, antara lain kerjasama antar Universitas Negeri Moskow dengan Universitas Indonesia dan Universitas Ketimuran di Vladivostok dengan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Di tahun 2013 inipun kuota jumlah penerima beasiswa dari Pemerintah Rusia pun meningkat dari tahun sebelumnya yakni sejumlah 56 orang (data PERMIRA tahun 2013). Begitupun juga de-ngan rencana bantuan dana bagi mahasiswa Indonesia yang saat ini sedang dalam fase keputusan akhir. SI : Hambatan-hambatan?

D : Dalam bidang ekonomi, seperti yang telah saya katakan sebelumnya, kami di KBRI berusaha untuk merubah mindset para pelaku usaha dan masyarakat Indonesia tentang Rusia di berbagai media dan acara seminar serta sarase-han di sejumlah universitas dan instansi di Indonesia. Minimnya pengetahuan para pelaku usaha dan masyarakat Indo-nesia tersebut tentang Rusia membuat hubungan ekonomi bergerak tidak signifikan, sehingga kedepannya kami mengharapkan perubahan mindset tersebut mampu meningkatkan hubungan kedua negara, tidak hanya dari segi eko-nomi, tapi juga dari segi kerjasama politik, sosial dan budaya. Kemudian untuk bidang pariwisata pun kita masih mem-perjuangkan adanya penerbangan langsung dari Jakarta ke Moskow dan sebaliknya. Intinya konektivitas disini menjadi kunci bagi peningkatan hubungan ekonomi. Selanjutnya, masalah per-sepsi. Hal ini masih menjadi kendala utama bagi kita semua, untuk itu kita masih berusaha untuk mencoba merubah, salah satu caranya adalah melalui People to People Diplomacy. SI : Apakah hal-hal yang harus dimaksimalkan Indonesia di ta-hun 2014?

D : Kreativitas. Penting bagi kita untuk mencari kreativitas baru bagi hubungan kedua negara. Salah satunya adalah rencana untuk membentuk forum bisnis Rusia-Indonesia. Untuk bidang investasi pun sama, kita mencoba untuk menjalin kerjasama dalam jaringan inter-net, yang selama ini kurang dikenal di Indonesia, padahal Rusia sendiri cukup mumpuni dalam hal itu. Terakhir di bidang pariwisata, diharap-kan mulai muncul cara-cara unik dalam mempromosikan wisata di Indonesia. SI : Gambaran Politik Luar Negeri secara umum di 2014?

D : Bagi saya, kontribusi Indonesia dalam tatanan politik global akan menjadi kunci. Dalam tatanan kawasan, kita telah lama menjadi inisiator dalam New Regional Architecture baik dalam ASEAN maupun APEC. Indonesia saat ini bisa berbangga dengan kontribusinya dalam memperjuangkan kestabilan dan keamanan kawasan. Bisa dibilang hal ini adalah gambaran politik luar negeri Indonesia-Rusia yang akan dilaksanakan di tahun 2014. SI : Adakah efek Pemilu 2014?

D : Bagi saya, perubahan kepemimpinan di Indonesia yang akan terjadi dengan adanya pesta demokrasi dalam Pemilu tahun 2014 nanti, tidak akan terlalu mengubah kebijakan yang telah ditentukan dalam hubungan Indonesia-Rusia. Bagi Indonesia, posisi Rusia sebagai salah satu mitra strategis tetap merupakan tujuan utama. (red)

SUARA INDONESIA Halaman 2

Page 5: Artikel ini disadur dari Suara indonesia Edisi 2

LAPORAN UTAMA

Teropong 2014: Pentingnya Reformasi Hukum dan Politik Waktu tak bisa dihentikan, 2013 pun harus meninggalkan kita semua. Beragam peristiwa telah terjadi pada 2013 dengan berbagai rona. Apa yang terjadi pada 2013 akan menjadi sejarah. Bukan sejarah beku, tapi akan selalu menjadi batu pijakan perjalanan 2014. Redaksi Suara Indonesia menyajikan beragam isu penting yang menjadi sorotan publik di tanah air pada 2013. Prediksi ringkas 2014 juga kami sajikan dengan basis peristiwa yang terjadi pada 2013 dan sebelumnya dengan isu utama: hukum, politik, sosial-budaya, dan politik luar negeri. Persoalan hukum tetap menjadi perhatian utama publik di tanah air sepanjang 2013. Kasus korupsi, pelanggaran hak asasi manusia, dan sengketa pemilihan kepala daerah mndominasi pemberitaan media massa tanah air. Terutama isu korupsi, media massa sering menjadikannya sebagai laporan utama karena terjadi secara massif dan merugikan perekonomian nasional. “Korupsi adalah sumber utama kemiskinan sekaligus sebagai penghalang dalam mengatasi masalah tersebut,” ujar salah satu pendiri Transparency International Peter Eigen dalam sambutannya di press release indeks persepsi Korupsi. Sepanjang 2013, ada lima pimpinan institusi yang ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka, yaitu: Anas Urbaningrum (Ketua Umum Partai Demokrat), Luthfi Hasan Ishaaq (Presiden Partai Keadilan Sejahtera), Rudi Rubiandini (Kepala SKK Migas), Irjen. Djoko Susilo (mantan Kakorlantas Mabes Polri), dan terakhir Akil Mochtar (Ketua Mahkamah Konstitusi) . Mereka ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK mulai dari hasil operasi tangkap tangan hingga pengembangan penyidikan. Selain itu, KPK dan Polri juga menetapkan beberapa tersangka dari beberapa kasus dugaan korupsi lainnya. Berdasar catatan KOMPAS, selama 2013, KPK menangani 70 kasus tindak pidana korupsi dan pencucian uang. Jumlah ini naik 21 buah perkara dibanding 2012. Dalam isu lingkungan, deforestisasi terus berjalan dengan massif. Pada 2013, alih fungsi hutan lindung terus berlajut. Hutan yang awalnya kaya dengan tumbuhan kemudian diubah menjadi dengan tanaman sejenis. Rencana alih fungsi hutan di Kepulauan Aru (Maluku) dan Jambi menjadi contoh dari sekian banyak upaya mengubah ekosistem tersebut. Bahkan, upaya tersebut seringkali dilakukan dengan pengusiran penduduk setempat dengan kekerasan. Korban terkini dari upaya tersebut, yaitu suku anak dalam di Jambi yang diusir dari tanah leluhurnya karena hutan yang mereka huni hendak dialihfungsikan untuk kepentingan industri. Situasi politik di Indonesia pada 2013 diwarnai dengan berlangsungnya 167 pemilihan kepala daerah (pilkada). Pilkada yang berlangsung selama 2013 diwarnai dengan banyak drama, mulai dari tindak kekerasan hingga suap kepada pejabat negara. Politik domestik pada 2013 juga diwarnai dengan riuh-rendahnya persiapan partai politik peserta Pemilu 2014 dalam rekrutmen calon anggota legislatif (caleg). Kampanye politik pun pun berlangsung dengan massif oleh parpol dan caleg. Nuansa Pemilu 2014 sudah mulai tampak meski masih samar-samar. Namun, beragam polling tentang pasangan capres-cawapres silih berganti menghiasi layar kaca. Suasananya tak ubahnya dengan pentas idol yang ditayangkan di stasiun televisi. Persis pernyataan yang pernah dikeluarkan capres dari Partai Demokrat AS pada 2004, Al Gore. “The presidency is more than a popularity contest”.

SUARA INDONESIA Halaman 3

Page 6: Artikel ini disadur dari Suara indonesia Edisi 2

LAPORAN UTAMA

Indonesia merupakan negara yang aktif dalam setiap pertemuan G-20 dan pada 2013 KTT organisasi internasional ini diadakan di St. Petersburg, Rusia. Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang menjadi anggota G-20 meski Human Development Index 2013 yang dirilis UNDP berada di bawah Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Keanggotaan Indonesia dalam G-20, oleh beberapa pihak, akan membawa dampak positif bagi perekonomian nasional. Di sisi lain, pendapat kontra juga tetap ada terhadap organisasi internasional ini. Keanggotaan Indonesia dan Rusia dalam APEC dan G-20 membawa semakin mempererat hubungan kedua negara ini. Berkaca dari Sejarah: Indonesia 2014 Apa yang akan terjadi pada 2014 bukanlah sesuatu yang terjadi dengan sendirinya (given). Beragam peristiwa pada 2014 tak akan pernah memunyai latar belakang dari kejadian pada 2013 dan sebelumnya. Berdasar catatan Suara Indonesia, peristiwa yang terjadi pada 2013 merupakan repetisi dari 2012, terutama untuk isu hukum dan lingkungan. Berbagai tindakan hukum dan protes dari masyarakat masih dianggap angin lalu saja. Walau repetisi sulit untuk dihindari, sejumput asa tetaplah ada. Political will dari pemimpin Indonesia menjadi penentu arah kemajuan dan melangkah menghadapi 2014. Pelaksanaan Pemilu pada 2014 bisa menjadi sepenggal asa di tengah karut-marutnya penegakkan hukum dan ketidakpastian ekonomi global saat ini. Pemilu 2014, tentu saja, diharapkan mampu menjadi katalis yang akan membawa perubahan mendasar di Indonesia menuju jalan yang lebih baik. Namun, di tengah suasana oligarkisme parpol, harapan tersebut tak boleh menjadi sekedar asa saja. Reformasi hukum dan politik harus mendapatkan tempat tersendiri jika perubahan fundamental diharapkan terjadi. Tanpa adanya reformasi hukum dan politik, 2014 berpotensi melakukan repetisi 2013 dan tahun-tahun sebelumnya. Dalam konteks politik luar negeri, khususnya hubungan Indonesia dan Rusia, perubahan politik di Indonesia tidak akan berpengaruh signifikan (lihat wawancara). Hubungan kedua negara bakal semakin mesra. Perlahan tapi pasti, kemesraan tersebut tampak dari meningkatnya kerjasama Indonesia dan Rusia di berbagai bidang. Kerjasama tersebut diharapkan saling menguntungkan kedua negara sehingga bisa berdampak pada rakyat di tiap-tiap negara. Semoga 2014 membawa berkah tersendiri. Selamat Tahun Baru 2014. (red)

SUARA INDONESIA Halaman 4

sumber foto: www.fujifilmusa.com

sumber foto: www.setkab.go.id

Page 7: Artikel ini disadur dari Suara indonesia Edisi 2

Skenario Penyadapan terhadap Pejabat Indonesia Oleh: M. Taufiq Salam* Dokumen rahasia yang dibeberkan oleh pegawai kontrak National Security Agency (NSA) Edward Snowden membuat geram seluruh masyarakat Indonesia. Negara tetangga Australia yang selama ini dianggap kawan oleh pemerintah Indonesia ternyata telah menyadap beberapa pejabat pemerintahan Indonesia. Tak tanggung-tanggung, salah satu yang disadap adalah orang nomor satu Indonesia Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sinyal telepon seluler presiden disadap oleh agen Direktorat Persinyalan Australia, ASD. Sadap-menyadap sistem komunikasi “lawan” ini dimulai ketika Perang Dunia II. Kapal selam pasukan Nazi Jerman (U-Boat) terkenal karena teknologi rahasianya. Banyak kapal selam pasukan sekutu dihancurkan dengan torpedo dari jarak jauh sebelum melihat keberadaan U-Boat di radar mereka. U-Boat bisa mendeteksi kapal-kapal selam sekutu dari jarak ratusan kilometer. Rahasianya terletak pada teknologi pengolahan gelombang radio yang dinamakan frekuensi heterodin. Frekuensi heterodin adalah 100 % gelombang sinus yang berada pada rentang 465 kHz, 10,7 MHz, 22 MHz, 45 MHz, dst. Sinyal sangat lemah dari kapal selam sekutu yang berada pada jarak ratusan kilometer diterima di antena penerima U-Boat. Agar kekuatan sinyal kapal selam sekutu bisa diolah maka perlu digabungkan dengan frekuensi heterodin. Sinyal inilah selanjutnya yang akan diolah kembali menjadi sinyal video atau sinyal audio. Sinyal video berada pada rentang 6,5 MHz. Sinyal audio pada rentang 20Hz-20kHz. Pada era sekarang, biasanya digunakan kwarts sebagai generator lokal frekuensi heterodin untuk AM, FM, dan SW receiver. Teknik inilah yang digunakan badan-badan sinyal intelijen dunia seperti NSA Amerika, FRA Swedia, GCHQA Inggris, ASD Australia dll untuk mengintersep gelombang stasiun radio, gelombang telepon seluler, trafik internet di udara. Bahkan sinyal satelit di angkasa. Perkembangan teknologi komputer dan pengolahan sinyal pada 1950-an dan 1990-an merupakan era emas perkembangan teknologi penyadapan sinyal. Sejalan dengan perkembangan teknologi telepon seluler, insinyur komputer yang memiliki keahlian programming dan ahli radio yang memiliki keahlian pengolahan sinyal bergabung bekerja sama menciptakan alat sadap.

Skenario Penyadapan di Indonesia Dalam hal ini, penulis memiliki dua skenario bagaimana mereka mengintersep sinyal telepon SBY. Di berbagai media penyelenggara layanan seluler di Indonesia menyatakan, sistem mereka aman dari penyusup. Tidak ada malware atau program jahat yang ditanamkan di server mereka. Teknik klasik "musuh dalam selimut" tidak digunakan di sini. Mereka melakukan penyadapan dari jarak jauh!. Terus, bagaimana mereka melakukannya?

SUARA INDONESIA Halaman 5

OPINI

Page 8: Artikel ini disadur dari Suara indonesia Edisi 2

Skenario pertama, penyadapan SBY merupakan ulah agen-agen Australia yang mengarahkan antena-antena penerima ke BTS milik mereka. Dugaan ini didukung oleh pernyataan Snowden yang mengatakan, Kedubes Australia di Jakarta digunakan sebagai tempat pengumpulan sinyal hasil sadapan. Di lingkungan militer khususnya angkatan udara skenario ini dipelajari di unit perang elektronik. Sebagian besar telepon genggam seluler di Indonesia bekerja pada rentang frekuensi 960-1215 MHz. Untuk menangkap sinyal ini hanya dibutuhkan receiver heterodin/penerima yang bekerja pada rentang 10 MHz. Selajutnya sinyal hasil tangkapan ini didigitalisasi dengan bantuan analog-digital converter (ADC) pada rentang frekuensi 20-50 MHz. Setelah sinyal diubah ke bentuk digital maka selanjutnya menjadi tugas insinyur komputer untuk mengolahnya. Dengan bantuan perangkat lunak, noise yang bercampur dengan sinyal hasil tangkapan dibersihkan untuk menjernihkan suara. Model matematikanya seperti ini: Yk = Wk + Nk. Wk-data digital. Nk-White noise. Skenario kedua, sinyal telepon SBY diintersep saat pengiriman ke satelit dari stasiun bumi lokal pada posisi presiden berada. Kita mengetahui seluruh telepon genggam di dunia tidak menggunakan perlindungan sinyal. Artinya, sinyal dari

telepon seluler kita dikirimkan ke BTS yang kemudian diteruskan ke stasiun bumi lokal yang selanjutnya direlay lewat satelit tanpa enkripsi dan noise. Sinyal yang berhasil diolah dan ditampilkan di layar monitor pengintai bisa disimpan dengan mendigitalisasinya terlebih dahulu dengan bantuan Analog Digital Converter. Sama seperti pada skenario pertama. Rekaman hasil sadapan tentunya tidak sejernih seperti aslinya. Kondisi demikian karena sifat alami sinyal yang memiliki energi noise yang menyebar merata di sepanjang rentang frekuensi. Situasi ini dinamakan

White Noise Gauss karena memiliki zero mean dan variansi . Noise ini disebabkan oleh temperatur sekitar alat dan gerak liar elektron-elektron di rangkaian elektronik. Pernah mendengar rekaman pembicaraan LHI dengan Ahmad Fathanah hasil sadapan KPK? Hasilnya tentu kurang jelas mendengar suara perbincangan mereka. Itulah nosie yang penulis maksud. Bagaimana melakukan langkah pencegahan agar kejadian penyadapan oleh Australia tidak terulang kembali di masa akan datang? Indonesia harus memiliki jalur komunikasi radio tersendiri untuk berkomunikasi antar pejabat-pejabat tinggi pemerintahan Indonesia. Ilmuwan dan insinyur telekomunikasi/radio Indonesia harus bisa mandiri membuat satelit komunikasi sendiri. Satelit yang dibuat harus memiliki kemampuan enkripsi berdasarkan Teori Kotelnikov. Sinyal juga harus diberikan pelindung dengan menambahkan noise agar tidak bisa didengarkan jika berhasil diintersep oleh pihak musuh. Penulis akan membahas di lain kesempatan topik enkripsi berdasarkan Teori Kotelnikov dan imunisasi sinyal dengan noise. *Penulis adalah mahasiswa S1 jurusan teknik radio di Ryazan State Radio Technical University, Rusia.

SUARA INDONESIA Halaman 6

OPINI

Page 9: Artikel ini disadur dari Suara indonesia Edisi 2

This story can fit 175-225 words.

If your newsletter is folded and

mailed, this story will appear on the

back. So, it’s a good idea to make it

easy to read at a glance.

A question and answer session is a

good way to quickly capture the at-

tention of readers. You can either

compile questions that you’ve re-

ceived since the last edition or you

can summarize some generic ques-

tions that are frequently asked about

your organization.

A listing of names and titles of manag-

ers in your organization is a good way

to give your newsletter a personal

touch. If your organization is small,

you may want to list the names of all

employees.

If you have any prices of standard

products or services, you can include

a listing of those here. You may want

SUARA INDONESIA Halaman 7

KEGIATAN PERMIRA

Miss GumSos RUDN

Mahasiswa Indonesia, Tiara Mandalika dari Fakultas Humaniter dan Sosiologi RUDN Moskow, turut meramaikan fi-

nal Мисс Гумсоц (Miss GumSos) yang diselenggarakan pada 13 Desem-

ber pekan lalu. Keikutsertaan Indonesia dalam pagelaran ini diinisiasi

oleh Землячество Индонезии в РУДН (Perhimpunan mahasiswa Indo-

nesia di RUDN) pimpinan Ivan Presley Simanjuntak. Dalam kontes ratu

kecantikan yang rutin dilaksanakan di kampus RUDN tersebut, Tiara

Mandalika bersaing dengan 7 peserta lainnya dari berbagai negara

seperti Rusia, Ukraina, Perancis, Armenia, Bosnia, Korea Selatan, dan

Turkmenistan. Mahasiswi yang biasa dipanggil Alika ini harus memper-

siapkan diri dan beragam hal jauh-jauh hari terkait pagelaran tersebut.

Setiap peserta tidak hanya menampilkan kecantikan dirinya, tetapi juga

kecerdasan personal dan keterampilan dalam membawakan kesenian

tradisional dari negaranya masing-masing. Dalam pagelaran ini, setiap

negara peserta diwajibkan menampilkan kesenian dari negaranya

masing-masing, dimana Indonesia menampilkan tarian tradisional kontemporer yang dipersembahkan oleh maha-

siswa-mahasiswa kita di RUDN. Sebagai hasil akhir, Alika mendapatkan anugerah Мисс Грация. (asg)

Page 10: Artikel ini disadur dari Suara indonesia Edisi 2

This story can fit 175-225 words.

If your newsletter is folded and

mailed, this story will appear on the

back. So, it’s a good idea to make it

easy to read at a glance.

A question and answer session is a

good way to quickly capture the at-

tention of readers. You can either

compile questions that you’ve re-

ceived since the last edition or you

can summarize some generic ques-

tions that are frequently asked about

your organization.

A listing of names and titles of manag-

ers in your organization is a good way

to give your newsletter a personal

touch. If your organization is small,

you may want to list the names of all

employees.

If you have any prices of standard

products or services, you can include

a listing of those here. You may want

Mahasiswi Berprestasi Internasional

PERMIRA memberikan apresiasi kepada Nancy Marisa Natalia Sianipar atas pencapaiannya dalam berbagai kompe-

tisi karya ilmiah. Kompetisi karya ilmiah yang diikuti oleh Nancy tidak hanya di Rusia saja, namun juga kompetisi

Internasional di luar Rusia. Di awal bulan Oktober

yang lalu, mahasiswi Rostov State Economic Univer-

sity yang akrab disapa Nancy, mengikuti Olimpiade

Internasional Kesepuluh Perhimpunan Pemuda Eko-

nom dan Pemodal Federasi Rusia, Nancy dengan

judul karyanya: “Место НИС Юго-Восточной Азии

в мировой экономике” mendapatkan juara 1 karya

ilmiah dalam kompetisi yang cukup bergengsi se-

Rusia tersebut.

Pada kompetisi lain di bulan yang sama, Nancy ikut

serta dalam Olimpiade Karya Tulis Ilmiah (OKTI) di

Paris, Perancis. Tema karya ilmiah Nancy: “Russia as a

Strategic Partner with the Republic of Indonesia in the Bilateral Economic Cooperation” mendapatkan juara 1 lomba

pemilihan poster terbaik dan juara 2 lomba pemilihan karya ilmiah terbaik di ajang tersebut. Selamat kami ucapkan

kepada Nancy! (asg)

SUARA INDONESIA Halaman 8

KEGIATAN PERMIRA

Kunjungan ke ASEAN Center MGIMO

Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Peoples’ Friendship Universty of Russia bersama dengan Presiden Perhimpunan

Mahasiswa Thailand, Vietnam, dan Kamboja berkesem-

patan untuk mengunjungi Pusat ASEAN di MGIMO.

Para mahasiswa ini disambut dengan hangat oleh Di-

rektur ASEAN Center, Viktor Vladimirovich Sumskiy

yang juga dikenal sebagai Indonesianis dan beberapa

dosen yang mengajar bahasa dari negeri ASEAN. Sesi

diskusi berjalan cukup hangat dan para peserta dengan

antusias memberikan pandangan dan ide-ide baru ter-

kait dengan ASEAN.

Presiden Zemlyachestvo Indonezii RUDN, Ivan Presly

Simanjuntak adalah salah satu dari perwakilan yang

cukup aktif dalam memberikan masukan. Demikian

juga dengan I Nyoman Aji Suadhana Rai, Koordinator

Mahasiswa ASEAN dari Indonesia untuk RUDN ini ber-

harap pertemuan ini akan berlangsung rutin dan menghasilkan kegiatan produktif. Akhir pertemuan, disepakati adanya

kelanjutan korespondensi antara Komunitas Mahasiswa ASEAN di RUDN dan ASEAN Center untuk bertemu dan me-

ngonkretkan ide-ide yang ada. (aas)

Page 11: Artikel ini disadur dari Suara indonesia Edisi 2

This story can fit 175-225 words.

If your newsletter is folded and

mailed, this story will appear on the

back. So, it’s a good idea to make it

easy to read at a glance.

A question and answer session is a

good way to quickly capture the at-

tention of readers. You can either

compile questions that you’ve re-

ceived since the last edition or you

can summarize some generic ques-

tions that are frequently asked about

your organization.

A listing of names and titles of manag-

ers in your organization is a good way

to give your newsletter a personal

touch. If your organization is small,

you may want to list the names of all

employees.

If you have any prices of standard

products or services, you can include

a listing of those here. You may want

Temu Ilmiah PERMIRA: “Problem Keadilan Elektoral”

Temu Ilmiah PERMIRA yang ke dua dilaksanakan dengan baik pada 28 Desember 2013 di Ruang Rapat Pancasila, KBRI Moskow. Temu Ilmiah PERMIRA kali ini mengambil tema: “Problem Keadilan Elektoral” dengan pembicara Arief Setiawan, maha-siswa S2 Peoples' Friendship University of Russia. Acara ini dihadiri oleh 15 mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu. Pembahasan mengenai permasalahan dalam pemilihan umum di Indonesia menjadi tema yang menarik yang kami pilih karena sangat rele-van dengan kondisi pra Pemilihan Umum yang akan dilaksanakan di tanah air tahun depan. Pembicara dalam kesempatan ini mengupas tuntas permasalahan-permasalahan apa saja yang menjadi ganjalan untuk terciptanya pemilihan umum yang demokratis. Prinsip langsung, umum, bebas, dan rahasia yang menjadi pedoman, masih jauh dari kesem-purnaan. Perbandingan perundang-undangan mengenai pemilihan umum sejak masa Orde Lama, Orde Baru, dan Orde Reformasi dibahas secara gamblang untuk mencari konsepsi terbaik bagi pemilihan umum yang demokratis. Dalam acara ini, para peserta sangat antusias, dan saling berbagi informasi dan fakta-fakta atas apa yang mereka ketahui mengenai pemilihan umum yang mereka pernah ikuti.

Dalam diskusi yang berlangsung , saudara Dirga Sirajuddin mengatakan bahwa, “Indonesia tidak konsisten dalam meng-gunakan sistem pemenrintahan presidensiil. Namun, sistem pemilihan yang digunakan tidak sesuai dengan sistem pemerintahan yang berlaku”. Lain lagi pernyataan dari In-dra Prasetya yang lebih menyorot pada ma-salah dinasti politik. “Masih terdapatnya dinasti politik di Indonesia”, ujarnya. Kesim-pulan dalam Temu Ilmiah kali ini, yaitu: masyarakat kita mudah melupakan sejarah. Pada masa lalu pernah terlaksana pemilihan umum yang benar-benar demokratis dan patut dipertahankan. Adanya sisi gelap

pemilihan umum-pemilihan umum sebelumnya yang terlupakan dan tidak adanya solusi, serta perlu penegakkan hukum yang tegas dan tuntas atas pelanggaran-pelanggaran dalam pemilihan umum bisa menjadi boomerang bagi demokrasi di Indonesia. (asg)

SUARA INDONESIA Halaman 9

KEGIATAN PERMIRA

Page 12: Artikel ini disadur dari Suara indonesia Edisi 2

Oleh: I Nyoman Aji Suadhana Rai*

“Untuk pertama kalinya dalam sejarah dunia, bahwa hak asasi manusia itu berlaku tanpa memandang mediumnya dan oleh karena itu dirasa penting untuk dilindungi baik offline maupun online”. Begitulah isi pernyataan oleh perwakilan dari Brazil di tengah rapat Komisi 3 Sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Fenomena ini bisa dikatakan baru dalam skala politik internasional seiring dengan meningkatnya kekuatan internet (digital). Diterimanya resolusi ini sebagai draft resolusi di Komisi 3 PBB yang untuk selanjutnya dibawa ke sidang umum PBB. Jerman dan Brazil memrakarsai resolusi ini setelah dunia diguncang skandal penyadapan National Security Agency (NSA). Resolusi itu menuntut agar perlindungan data pribadi dihormati agar keamanan nasional suatu negara dapat terjaga. Dari kacamata realisme, kegiatan penyadapan merupakan hal yang bisa terjadi di negara mana saja. Amerika sebagai negara super power pun tak luput dari aksi ini. Penyadapan terhadap sebuah negara bertujuan untuk mendapatkan berbagai informasi demi kepentingan nasional. Informasi itu diolah dan ditelaah apakah hal ini mengancam keamanan nasional sebuah negara atau tidak. Hal ini merupakan kegiatan yang wajar. Pertanyaannya, mengapa fenomena internasional di lingkup digital ini dipertegas ke dalam sidang umum PBB? Padahal, sebelumnya sudah ada beberapa fenomena yang sama, yaitu: SOPA blackout (2011), dan OPPA (2004). Menurut Buzan dan Weaver (2003), keamanan merupakan hasil konstruksi. Artinya, suatu isu menjadi masalah keamanan karena ada aktor-aktor yang mewacanakannya. Aktor tersebut menyatakan, isu tersebut merupakan ancaman eksistensial bagi suatu entitas. Dengan demikian, suatu isu jadi masalah keamanan bukan karena dinilai berbahaya dan merupakan ancaman, melainkan lebih pada hasil “promosi” para aktor. Aktor mewacanakan, audience mengamini. Terdapat setidaknya 5 faktor penting bagaimana suatu isu menjadi isu keamanan yang penting. Pertama, aktor-aktor yang memromosikan isu. Angela Merkel, Francois Hollande, Enrique Pena Nieto, dan Susilo Bambang Yudhoyono merupakan aktor-aktor penting bagaimana isu penyadapan menjadi sangat populer di penghujung 2013. Kedua, tindakan yang merujuk pada aksi-reaksi. Pernyataan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Marty Natalegawa: “Apa harus ada yang dipertanyakan lagi jika ini merupakan masalah kedaulatan?”, mendapat respon yang cukup heboh di Indonesia. Dibantu dengan pers sebagai media penyalur informasi menjadikan pernyataan ini diterima dan dicerna oleh masyarakat tentang adanya ancaman nyata saat itu. Ketiga, terkait dengan obyek. Kedaulatan dan keamanan diangkat sehingga menjadi suatu obyek ancaman dalam isu penyadapan ini. Keutuhan kedaulatan suatu negara menjadi entitas yang terancam. Hal ini cukup logis karena jika secara terus-menerus membiarkan aksi penyadapan ini dapat membuat masyarakat gelisah dan merasakan dirinya tidak aman. Keempat, ancaman eksistensial yang diwacanakan oleh sang aktor. Proses ini akan menjadi lebih sakral jika dibungkus dengan ancaman. Pada umumnya, hal ini merupakan faktor penting kedua setelah aktor karena menyangkut isu substansial dan tujuan yang hendak dicapai. Kelima, audience atau publik. Audience punya peran signifikan karena sebagai legitimator dari kesuluruhan tindakan aktor. Dalam isu penyadapan ini, pengguna internet menjadi pihak paling berkepentingan.

SUARA INDONESIA Halaman 10

OPINI

Hak Privasi di Era Digital

Page 13: Artikel ini disadur dari Suara indonesia Edisi 2

Momentum yang tepat Pemerintah Indonesia menggunakan momentum yang tepat ketika mengetahui bahwa Indonesia masuk dalam daftar list NSA. Sebagai bagian dari politik luar negeri yang mengedepankan 0 musuh 1000 teman, pemerintahan SBY cukup berhati-hati dalam menyikapi isu ini. Bagi Indonesia, hubungan yang dinamis ke arah positif dengan Australia harus terus dijaga. Pemulangan Duta Besar Indonesia untuk Australia dapat dikatakan sebagai cara halus Pemerintah Indonesia menunjukkan sikap. Bilamana Pemerintah Indonesia salah langkah dalam mengambil keputusan, dikhawatirkan akan memberikan dampak negatif bagi hubungan kedua negara. Posisi tawar Indonesia terhadap Australia dapat dikatakan masih asimetris. Lain halnya dengan Jerman terhadap Amerika Serikat. Maka dari, itu beragam ide ekstrim lain seperti pemulangan duta besar Australia untuk Indonesia bukan merupakan pilihan jika hubungan kedua negara memburuk.

Dampak Resolusi Resolusi tentang hak privasi digital ini sudah disetujui dalam Sidang Umum PBB pada 19 Desember pekan lalu. Hal yang perlu diwaspadai setelah Sidang Umum PBB mengesahkan resolusi ini, yaitu terkait penyalahgunaan “hak privasi” itu sendiri. Hak privasi dalam ranah digital ini dikhawatirkan digunakan untuk melindungi data-data koruptor atau kejahatan internasional non-tradisional.

Terlebih lagi bila masuk ke ranah terorisme yang mana keputusan taktis mengenai penyadapan harus dilakukan sesegera mungkin. Memang hal ini terasa sangat kontradiktif, tapi masyarakat internasional sudah mempunyai opini tersendiri terhadap isu penyadapan. Salah satu tugas selanjutnya, yakni memperhatikan pasal demi pasal resolusi PBB tersebut agar prinsip kedaulatan tetap terjaga. Mengenai aktivitas intelijen, kecil kemungkinan terjadi kesepakatan antar negara mengenai hal ini. Ada hanyalah “no-spy agreement” karena pada prinsipnya setiap negara haus akan informasi. Selama masih

ditemukannya teknologi baru selama itulah pengumpulan data terhadap negara lain terjadi. Pada akhirnya setiap pihak pasti akan kembali kepada jalan, I spy, you spy, we all spy.

*Penulis adalah mahasiswa S2 Ilmu Hubungan Internasional di RUDN, Rusia.

SUARA INDONESIA Halaman 11

OPINI

“Mengenai aktivitas intelijen, kecil kemungki-nan terjadi kesepakatan antar negara me- ngenai hal ini. Ada hanyalah “no-spy agree-ment” karena pada prinsipnya setiap negara haus akan informasi”

sumber foto: news.liputan6.com

Page 14: Artikel ini disadur dari Suara indonesia Edisi 2

Oleh: Ridho Bustami*

Pada 1984, Friedhelm Hillebrand (45) sedang mengetik sambil mengoceh mengunakan mesin tik di rumahnya Bonn, Jerman. Ditengah kesendiriannya, Hillebrand men-ghitung jumlah huruf beserta spasi dan tanda bacanya. Dia menemukan setiap kalimat yang diketiknya hampir tidak ada yang lebih dari 160 karakter. Atas perco-baannya tersebut, Hillebrand yang saat itu bekerja untuk Deutsche Telekom bersama Bernard Ghillebaert dari France Telecom, ia menyampaikan idenya dalam perte-muan kelompok pengembang GSM pada 1985. Selang 7 tahun kemudian, ide tersebut akhirnya diaplika-sikan secara nyata oleh Neil Papworth di Inggris. Pada 3 Desember 1992, Papworth mengirim pesan “Merry Christmas” ke Richard Darvis melalui jaringan GSM Voda-fone. Ide tersebut akhirnya membuat masyarakat men-genal Short Message Service (SMS) dengan jumlah karak-ter maksimal sebanyak 160. Keterbatasan karakter pada SMS tersebut memunculkan kreativitas penggunanya. Beragam singkatan untuk eko-nomi karakter pun bermunculan, seperti: LOL (laughing out loud), OMG (oh my God) dan IMHO (in my humble opinion). Bahkan, kedua singkatan tersebut masuk dalam daftar The Oxford English Dictionary. Bahasa alay yang populer di Indonesia juga disebabkan oleh keterbatasan karakter pada SMS. “cO’nA cMa qMo YaNk Cw WaD qHo cYuM”. Silahkan diartikan sendiri kalimat tersebut. Ide pembatasan SMS pun terus berkembang. Twitter yang sekarang sedang ngetrend juga menggunakan angka 160 dengan 140 karakter maksimal. Sisanya digunakan sebagai karakter maksimal untuk username. Hal tersebut merupakan dampak dari desain awal Twit-ter agar bisa terkoneksi dengan SMS. Pembatasan 160 karakter tersebut membuat Twitter menjadi jejaring sosial yang populer. “A lot of what Twitter is today is be-cause of and inspired by SMS”, ujar pendiri Twitter Jack Dorsey saat wawancara dengan AllThingsD. Berikut fakta lainnya yang berhubungan dengan SMS:

1. Sejarah mencatat SMS membuat Joseph Estrada turun tahta dari Presiden Filipina pada tahun 2001.

2. Pada Agustus 2003, Pemerintah Malaysia melalui Ja-

SUARA INDONESIA Halaman 12

CAKRAWALA

Ketika Pesan Tak Lagi Singkat

batan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM) menyatakan, tidak boleh atau tidak sah menjatuhkan talak atau cerai menu-rut agama Islam lewat SMS.

3. Met Voucher Codes mengungkapkan, rata-rata peng-guna handphone mengirim sebanyak 4 pesan, dengan 20 kata per harinya. Dengan frekuensi pengiriman pesan se-banyak itu, seorang pengguna handphone mampu me- ngirim 30 ribu kata per tahun atau setara dengan buku Romeo and Juliet karya Shakespeare .

4. Financial Times menyatakan, pengguna SMS lebih ba-nyak daripada pengguna aplikasi chatting, tetapi jumlah pesan yang dikirim 2 kali lipat lebih banyak dibanding SMS.

5. Guinness Book of Record mencatat Melissa Thompson sebagai orang tercepat yang menuliskan pesan singkat pada 2010. Ia berhasil mengetik kalimat "The razor-toothed piranhas of the genera Serrasalmus and Pygocen-trus are the most ferocious freshwater fish in the world. In reality they seldom attack a human" dalam jangka waktu 25,95 detik.

6. Jika 1 Gigabyte sama dengan 1,073,741,824 bytes, maka 1 Gigabyte setara 6,710,886.4 SMS. Apabila Rp.50/SMS, maka operator telekomunikasi akan menghasilkan Rp. 335.544.320,00 dan hal itu setara dengan hanya 1 Giga-byte data.

7. Berdasarkan laporan keuangan 2012 Telkomsel yang di-upload dalam website-nya, perusahaan telekomunikasi ini mencatat telah terjadi 252.8 miliyar pesan singkat dengan rata-rata pendapatan 48 rupiah per SMS. Jadi, sekitar 12 triliun rupiah yang dihasilkan Telkomsel berasal dari SMS. Jumlah tersebut 5 kali lipat dari pengeluaran untuk kar-yawan yang hanya 2.2 triliun rupiah. Seiring perkembangan teknologi komunikasi, SMS saat ini menghadapi tantangan cukup berat. Keberadaan aplikasi chatting saat ini, seperti: BBM, WhatsApp, dan Line yang didesain tanpa ada batasan karakter menjadi penantang utamanya. Apakah nasib SMS akan sama dengan pendahu-lunya, pager? Mengutip lagu terkenal Ebiet G Ade, coba tanyakan pada rumput yang bergoyang. *Penulis adalah mahasiswa S2 jurusan IT & Sistem Informasi di Izhevsk State Technical University, Rusia.

Page 15: Artikel ini disadur dari Suara indonesia Edisi 2

Oleh: Arief Setiawan & Gerhard Talakua*

Ketika Rene Descartes menyatakan cogito ergo sum di abad pertengahan, saat itulah Eropa masuk ke era modern dengan rasio dan logika sebagai metode berpikir. Mereka mulai meninggalkan berbagai hal yang irasional dan tak masuk akal. Termasuk Rusia, juga terpengaruh oleh tradisi Eropa yang berubah. Namun, di tengah perubahan tersebut, beragam hal irasional dan tak logis masih terus ada, bahkan hingga sekarang. Potret sosial yang tak bisa dihindari karena merupakan fakta sosial. Beragam pantangan dalam masyarakat Rusia masih terus ada dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini selayaknya yang juga terjadi di Indonesia. Beragam

mitos masih tetap hidup sampai sekarang. Inilah realitas sosial di tengah masyarakat meski dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi sudah relatif maju. Masyarakat memunyai mekanisme tersendiri untuk menjaga keseimbangan dan memahami beragam realitas yang ada. Terutama realitas yang tak dapat dicerap oleh panca indera. Seorang kawan merasa heran dengan kebiasaan orang Rusia ketika menyerahkan uang kembalian di sebuah toko. Penjual atau kasir tidak pernah menyerahkan atau menerima secara langsung uang dari/kepada pembeli. Menurut situs berita Russia Beyond The Headlines, sikap tersebut bukan tanda antipati. Masyarakat Rusia percaya, uang bisa menjadi penyalur energi kepada pemiliknya, termasuk yang negatif. Karena itu, saat menyerahkan uang, orang Rusia meletakkannya di tempat tertentu. Dalam tradisi di Indonesia, terutama Jawa, ada mitos bila seorang gadis tak elok jika setelah Maghrib duduk atau berdiri di depan pintu. Kata orang tua, hal itu akan membuat sang gadis tak enteng jodoh. Mitos seperti ini juga ada di Rusia. Dalam masyarakat Rusia, seorang gadis hendaknya tidak duduk di sudut meja. Mereka percaya, seorang gadis yang duduk di sudut meja akan kesulitan mendapatkan jodoh. Para orang tua pun sering menghindarkan anak gadisnya duduk di sudut meja. Takhayul dalam masyarakat Rusia tak hanya terkait nasib buruk. Ada juga takhayul yang menjadi petanda baik meski pada awalnya mengalami hal tak menyenangkan. Bagi orang Rusia, ketika menginjak kotoran anjing maka tak perlu segera mengumpat atau memaki-maki. Beberapa masyarakat Rusia percaya hal tersebut bisa menjadi petanda datangnya dewi fortuna, yakni keberhasilan atau keuntungan dalam hal keuangan. Jangan langsung menyalahkan nasib jika mengalami hal demikian! Mitos atau takhayul ternyata masih terus hidup dalam masyarakat meski sudah dikatakan sudah era modern dengan senjata rasio dan logika. Dalam kehidupan banyak hal yang pada dasarnya susah untuk dipahami dengan nalar empiris. Menurut antropolog Levi Strauss, keberadaan mitos ini untuk mengatasi kontradiksi empiris yang tidak terpahami maupun tidak mampu dikendalikan dalam tataran simbolis. Oleh karena itu, mitos atau takhayul akan terus hidup dalam masyarakat sebagai metode untuk memahami “keajaiban” alam dan menjaga keseimbangan relasi sosial. *Penulis adalah mahasiswa S2 Ilmu Politik di RUDN, Rusia.

SUARA INDONESIA Halaman 13

CAKRAWALA

Paradoks Logika dan Takhayul

sumber foto: www.tahupedia.com

Page 16: Artikel ini disadur dari Suara indonesia Edisi 2

Mati Ketawa Ala Rusia

Анекдоты:

- Лева, я восхищен вашими чувствами! Вы с Софой вместе живете уже 30 лет и, тем не менее, гуляя по городу, всегда держитесь за руку!

- Сема, если я ее отпущу, она обязательно что-нибудь купит.

SUARA INDONESIA Halaman 14

SERBA-SERBI

Она: Почему вы, мужчины, не знаете, чего хотим мы,

женщины?

Он: А почему вы знаете, чего хотим мы, но не делаете?

Ucapan Selamat Ulang Tahun di bulan

Desember kepada:

Nancy Marisa Natalia Sianipar 1 Desember

Ina Astrina 3 Desember

Handaru Lukisa 6 Desember

Angela Dewi Hardini 15 Desember

Farah Qubayla 20 Desember

Bayu Nandes Y. Manan 23 Desember

Steven Guntur 28 Desember

Filber de Wanna 28 Desember

Глядя, как мама примеряет новую шубу из

натурального меха, Вовочка заметил: - Мама, неужели ты не понимаешь, что эта шуба - результат ужасных страданий бедного, несчастного животного?

Мама посмотрела на Вовочку и строго ответила: - Как ты можешь так говорить о родном отце?!

Как называется Ваша диссертация?

"Как решетом воду носить".

- Ну, что Вы, голубчик! Кто же так диссертацию называет? Назовите ее так: "Анализ проблем транспортировки вещества в жидком агрегатном состоянии в сосудах с перфорированным дном".

- Профессор, а как называлась Ваша диссертация?

- "Влияние русских народных музыкальных кнопочных инструментов на развитие религиозно-философской мысли России конца ХVIII начала ХХ века".

- То есть, "На хрена попу баян"? . .

Page 17: Artikel ini disadur dari Suara indonesia Edisi 2

SUARA INDONESIA Halaman 15

PEMENANG LOMBA FOTO

“Tanpa Judul“

Jiwa akan sepi tanpa teman. Hati akan mati tanpa iman.

Hari ini adalah kenyataan, semalam adalah kenangan, dan

esok adalah impian. Sucikan hati, jernihkan pikiran. Sam-

butlah tahun baru 2014 dengan lebih baik!

Karya: Widarto Umbara Pratama (Irkutsk)

“Улица”

Foto ini di ambil ketika saya sedang tersesat, saat saya

berangkat ke gereja. Saya tidak tahu dimana gerejanya

dan saya hanya seorang diri. Saya salah menaiki bis dan

terdampar di tempat ini, di pinggir sungai Northern Dvina.

Waktu itu sekitar jam 11 pagi dan matahari baru terbit.

Pemandangannya sangat indah, ditambah salju di awal

bulan Desember.

Karya: Maria Novitasari (Arkhangelsk)

“Solitude”

Once upon a time there lived a duck. A duck who didn't

know where he belonged, For weeks he swam back and

forth.. It was that day in December, everything looked

grey and too cold for him to bear. When suddenly clouds

took over the sky as he shivered.

Karya: Suci Puti Melati (Krasnodar)

Inilah para pemenang lomba foto PERMIRA di bulan Desember. Selamat kepada pemenang!

Tim Juri: Rumario Moses, Afdhal Naseer, Aries Stevanus Gerryianto