artikel green architecture

5
Pendidikan Teknik Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia Green Architecture Solusi Bangunan Ramah Lingkungan Oleh : Hadi Yanuar Iswanto NIM : 1006590 Akhir-akhir ini orang-orang di seluruh dunia ramai membicarakan tentang go green”. Apa sebenarnya “go green” ? Secara harafiah dalam Bahasa Inggris ‘go’ berarti menuju dan ‘green’ berarti warna hijau, maka “go green” berarti mengajak kita untuk menuju “hijau”. Ini terdengar seperti sebuah semangat untuk melakukan penghijauan. Di dalam dunia arsitektur ada istilah green architecture (arsitektur hijau), merupakan konsep bangunan berwawasan lingkungan. Arsitektur hijau, secara sederhana mempunyai pengertian bangunan atau lingkungan binaan yang dapat mengurangi atau dapat melakukan efisiensi sumber daya material, air dan energi. Dalam pengertian yang lebih luas, adalah bangunan atau lingkungan binaan yang efisien dalam penggunaan energi, air dan segala sumber daya yang ada, kemudian mampu menjaga keselamatan, keamanan dan kesehatan penghuninya dalam mengembangkan produktivitas penghuninya, serta mampu mengurangi sampah, polusi dan kerusakan lingkungan. Green (hijau) dapat diinterpretasikan sebagai sustainable (berkelanjutan), earthfriendly (ramah lingkungan), dan high performance building (bangunan dengan performa sangat baik). Bangunan berkonsep green architecture mempunyai satu sifat yang tidak kalah pentingnya dengan sifat- sifat lainnya. Sifat ini adalah “High performance building”. 1

Upload: hadi-yanuar-iswanto

Post on 19-Dec-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

artikel

TRANSCRIPT

Pendidikan Teknik ArsitekturFakultas Pendidikan Teknologi dan KejuruanUniversitas Pendidikan Indonesia

Green ArchitectureSolusi Bangunan Ramah LingkunganOleh :Hadi Yanuar IswantoNIM : 1006590

Akhir-akhir ini orang-orang di seluruh dunia ramai membicarakan tentang go green. Apa sebenarnya go green ? Secara harafiah dalam Bahasa Inggris go berarti menuju dan green berarti warna hijau, maka go green berarti mengajak kita untuk menuju hijau. Ini terdengar seperti sebuah semangat untuk melakukan penghijauan. Di dalam dunia arsitektur ada istilah green architecture (arsitektur hijau), merupakan konsep bangunan berwawasan lingkungan. Arsitektur hijau, secara sederhana mempunyai pengertian bangunan atau lingkungan binaan yang dapat mengurangi atau dapat melakukan efisiensi sumber daya material, air dan energi.Dalam pengertian yang lebih luas, adalah bangunan atau lingkungan binaan yang efisien dalam penggunaan energi, air dan segala sumber daya yang ada, kemudian mampu menjaga keselamatan, keamanan dan kesehatan penghuninya dalam mengembangkan produktivitas penghuninya,serta mampu mengurangi sampah, polusi dan kerusakan lingkungan.Green (hijau) dapat diinterpretasikan sebagai sustainable (berkelanjutan), earthfriendly (ramah lingkungan), dan high performance building (bangunan dengan performa sangat baik). Bangunan berkonsep green architecture mempunyai satu sifat yang tidak kalah pentingnya dengan sifat- sifat lainnya. Sifat ini adalah High performance building. Pada dasarnya bangunan green architecture harus mempunyai sifat ini. Salah satu fungsinya ialah untuk meminimaliskan penggunaan energi dengan memenfaatkan energi yang berasal dari alam (Energy of nature) dan dengan dipadukan dengan teknologi tinggi (High technology performance). Contohnya adalah memanfaatkan sumber yang dapat diperbaharui seperti menggunakan sinar matahari melaluipassive solardanactive solar, serta teknikphotovoltaic dengan menggunakan tanaman dan pohon-pohon melalui atap hijau dan taman hujan. Konsep arsitektur hijau sangat mendukung program penghematan energi. Rumah ala tropis dengan banyak bukaan, dibentuk untuk mengurangi pemakaian AC juga penerangan adalah prinsip arsitektur hijau di daerah tropis. Namun, hal tersebut tidak akan berjalan mulus jika sekeliling rumah tidak asri. Bukaan banyak hanya akan memasukkan udara panas dan membuat pemiliknya tetap memasang pendingin ruangan. Oleh sebab itu pekarangan perlu dihijaukan dengan tanaman apa saja, permukaan tanah tidak ditutup dengan beton dan menerapkan manajemen sampah yang ketat. Dari segi interior, arsitektur hijau mensyaratkan dekorasi dan perabotan tidak perlu berlebihan, saniter lebih baik, dapur bersih, desain hemat energi, kemudahan air bersih, luas dan jumlah ruang sesuai kebutuhan, bahan bangunan berkualitas dan konstruksi lebih kuat, serta saluran air bersih. Untuk mengatasi limbah sampah secara mandiri, lubang biopori dapat menjadi solusi.Di Indonesia, kampanye go green ini sudah mulai digalakkan. Banyak bangunan-bangunan seperti rumah tinggal atau bangunan komersial lainnya yang mulai menyelaraskan konsep desainnya dengan green architecture. Saat ini konsep green architecture telah diwujudkan secara nyata pada beberapa hunian vertical atau apartemen di kota-kota besar di Indonesia. Konsep green apartment dalam beberapa tahun belakangan memang terus dikembangkan oleh pengembang properti. Konsep ini diaplikasikan melalui keberadaan taman-taman di beberapa balkon yang bisa digunakan penghuni apartemen untuk bersantai dan menikmati hijau dedaunan di tengah kota. Arsitektur hijau tentunya lebih dari sekedar menanam rumput atau menambah tanaman lebih banyak di sebuah bangunan, tapi juga lebih luas dari itu, misalnya memberdayakan arsitektur atau bangunan agar lebih bermanfaat bagi lingkungan, menciptakan ruang-ruang publik baru, menciptakan alat pemberdayaan masyarakat, dan sebagainya.Maka dari itu sangat beralasan jika program green architecture ini dapat diterapkan di masyarakat luas, karena dengan menerapkan konsep ini keuntungannya dari sisi ekonomi sangat nyata dan terukur. Penggunaan pendingin ruangan dan penerangan ruangan serta penghematan air hingga 26-40 % setiap bulan. Selain itu penerapan konsep ini pun sejalan dengan pengurangan emisi karbon 2020.

DAFTAR RUJUKAN BukuHyde, Richard.2008. Bioclimatic Housing, Innovative Designs for Warm Climates.London: Cromwell PressM.Echols, John dan Shadily, Hassan. Kamus Bahasa Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Setiawan, Achnin.2010.Pusat Kebugaran Jasmani dan Spa di Jakarta (pendekatan konsep Green Architecture). Universitas Muhammadiyah Surakarta Internet http://apartemen-greenbay-pluit.blogspot.com/2011/07/green-bay-pluit-merupakan-apartemen.htmlhttp://www.e-realestat.com/index.php/Investasi/Berlomba-Mengusung-Konsep-Go-Green.htmlhttp://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/ydnugra/2010/03/09/tren-gaya-arsitektur-dan-model-bangunan-2010/http://probohindarto.wordpress.com/2008/11/10/konsep-green-architecture-arsitektur-hijau-oleh-budi-pradono/http://yoxx.blogspot.com/2008/09/sedikit-tentang-arsitektur-hijau.html Koran Onlinehttp://kompas.comJumat, 15 April 2011 Jumat, 9 September 2011http://seputar-indonesia.comKamis, 16 Juni 2011

3