art laskar final 2016 · fungsi, tujuan, metode dan tahapan pemilu raya (1) pemilu raya merupakan...
TRANSCRIPT
Sebagai Organisasi Serikat Pekerja/Pegawai/Karyawan
di lingkungan PT PLN (Persero)
JAKARTA
2016
Anggaran Rumah Tangga LASKAR PLN
2
ANGGARAN RUMAH TANGGA
BAB I
KEGIATAN
Pasal 1
Dasar Kegiatan
(1) Kegiatan yang dilaksanakan LASKAR PLN didasari pada suatu
pemahaman bahwa sumber daya manusia memiliki peran yang
sangat strategis pada perusahaan dalam meningkatkan kinerja
perusahaan dan produktivitas.
(2) Sesuai visi dan misi serta tujuan LASKAR PLN kegiatan yang
dilaksanakan harus diarahkan untuk mewujudkan tujuan tersebut
dengan tetap berpedoman kepada Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga Peraturan Organisasi dan Keputusan Organisasi
LASKAR PLN.
Pasal 2
Kegiatan Utama
(1) Memperjuangkan peningkatan kesejahteraan Anggota LASKAR
PLN dengan pemenuhan hak-haknya melalui peningkatan
profesionalisme dan produktifitas kerja.
(2) Melakukan pembinaan anggota dalam rangka memahami
kewajiban dan haknya sebagai karyawan, serta membela Anggota
LASKAR PLN dalam penyelesaian masalah hubungan industrial.
(3) Mengelola, mengembangkan organisasi yang meliputi konsolidasi,
pengkaderan, program kerja, pendanaan dan manajemen
organisasi.
(4) Turut menyukseskan pelaksanaan kebijakan manajemen yang
mengarah pada kepentingan masyarakat, perusahaan dan
Anggaran Rumah Tangga LASKAR PLN
3
karyawan secara seimbang dan proporsional dalam rangka
mewujudkan pemerataan pembangunan, dan kesejahteraan bagi
seluruh rakyat serta pelaksanaan keadilan sosial secara
menyeluruh.
(5) Bersama-sama dengan manajemen melakukan musyawarah dalam
menyusun Perjanjian Kerja Bersama yang memuat syarat-syarat
kerja, hak dan kewajiban kedua belah pihak.
(6) Mengadakan afiliasi nasional dan internasional, aliansi, Federasi
dan Konfederasi yang memberikan manfaat kepada organisasi
apabila diperlukan.
(7) Melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk peningkatan sumber dana
organisasi sesuai aturan yang berlaku.
BAB II
ATRIBUT
Pasal 3
Atribut Organisasi meliputi : lambang, bendera, baju seragam, mars
dan hymne, jaket, vandel, kartu anggota, motto, dan identitas
organisasi lainnya yang menggambarkan persatuan dan kesatuan,
asas, landasan dan tujuan organisasi yang diatur dalam Peraturan
Organisasi.
BAB III
KEANGGOTAAN
Pasal 4
Persyaratan dan Ketentuan Keanggotaan
(1) Syarat Umum Keanggotaan bagi Anggota Biasa LASKAR adalah :
a. Karyawan PT PLN (Persero) dan mendaftarkan diri menjadi
Anggota.
Anggaran Rumah Tangga LASKAR PLN
4
b. Bersedia mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga, Peraturan Organisasi dan Ketentuan Organisasi.
c. Bersedia berpartisipasi dalam kegiatan Organisasi.
d. Tidak menjadi anggota organisasi karyawan dan sejenisnya di
luar LASKAR PLN.
e. Dalam hal di suatu wilayah belum/tidak terdapat DPC/DPAC,
permohonan diajukan kepada DPC atau DPAC terdekat.
(2) Syarat Umum Keanggotan bagi Anggota Luar Biasa LASKAR PLN
adalah:
a. Pensiunan PT PLN (Persero) yang telah mendaftarkan diri
menjadi Anggota.
b. Bersedia mentaati Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga
dan Peraturan Organisasi serta Ketentuan Organisasi.
c. Bersedia berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan Organisasi.
d. Mendapat persetujuan dari Dewan Pimpinan setempat.
Pasal 5
Kewajiban Anggota Biasa
Kewajiban Anggota Biasa LASKAR PLN adalah:
a. Mentaati dan melaksanakan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga, Peraturan Organsiasi, dan Ketentuan organisasi.
b. Mendukung dan menyukseskan pelaksanaan Program Kerja
organisasi.
c. Menghormati dan mendukung Dewan Pimpinan yang terpilih.
d. Membayar luran Anggota
Anggaran Rumah Tangga LASKAR PLN
5
Pasal 6
Kewajiban Anggota Luar Biasa
Kewajiban Anggota Luar Biasa LASKAR PLN adalah :
a. Mentaati dan melaksanakan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga, Peraturan Organsiasi dan Ketentuan organisasi.
b. Mendukung dan menyukseskan pelaksanaan Program Kerja
organisasi.
c. Menghormati dan mendukung Dewan Pimpinan yang terpilih.
d. Memperbarui Keanggotaan secara periodik setiap satu tahun
sekali.
Pasal 7
Hak Anggota
(1) Hak Anggota Biasa LASKAR PLN adalah :
a. Memperoleh perlakuan yang sama dari dan untuk organisasi.
b. Menyampaikan pendapat, usulan, saran atau kritik.
c. Mengusulkan atau diusulkan dan memilih atau dipilih menjadi
Dewan Pimpinan, kecuali bagi anggota yang karena
jabatannya diperusahaan dapat menimbulkan konflik
kepentingan.
d. Memperoleh pendidikan dan pembinaan dari organisasi.
e. Mengikuti aktifitas yang diselenggarakan oleh organisasi.
f. Memperoleh perlindungan dan pembelaan dari organisasi
dalam menghadapi persoalan ketenagakerjaan menyangkut
anggota yang bersangkutan baik secara perorangan atau
kelompok.
g. Membela diri dalam hal sanksi organisasi.
(2) Hak Anggota Luar Biasa LASKAR PLN adalah :
a. Menyampaikan pendapat dan usulan.
Anggaran Rumah Tangga LASKAR PLN
6
b. Memperoleh perlindungan dan pembelaan dari organisasi
dalam menghadapi persoalan kepensiunan dan
ketenagakerjaan yang berkaitan dengan PLN.
c. Membela diri dalam hal sanksi organisasi.
Pasal 8
Berakhirnya Keanggotaan
(1) Keanggotaan LASKAR PLN berakhir karena :
a. Meninggal dunia.
b. Atas permintaan sendiri secara tertulis.
c. Diberhentikan sebagai akibat tidak dapat melaksanakan
kewajiban sebagai Anggota dan akibat tindakan indisipliner.
d. Pensiun atau berhenti sebagai karyawan (untuk Anggota
Biasa).
e. Menjadi anggota organisasi karyawan lain atau organsiasi
sejenis.
(2) Dalam hal anggota sudah berakhir keanggotaannya di LASKAR PLN,
maka segala aset organisasi yang bersangkutan menjadi milik LASKAR
PLN.
(3) Aset organisasi yang dimaksud pasal (2) meliputi aset benda dan
keuangan.
BAB IV
PEMILU RAYA
Pasal 9
Fungsi, Tujuan, Metode dan Tahapan Pemilu Raya
(1) Pemilu Raya merupakan sarana Pemilihan Ketua Dewan Pimpinan
dari Pusat sampai Anak Cabang berbasis Teknologi Informasi yang
selanjutnya disebut e-Vote LASKAR PLN.
Anggaran Rumah Tangga LASKAR PLN
7
(2) E-Vote LASKAR PLN bertujuan untuk melibatkan semua suara
anggota dalam memilih Ketua Dewan Pimpinan.
(3) E-Vote LASKAR PLN menggunakan metode satu orang satu suara
anggota yang selanjutnya disebut “one man one vote” berdasarkan
level Dewan Pimpinan.
(4) E-Vote LASKAR PLN mempunyai tahapan-tahapan tertentu dan
ketentuan waktu yang diatur dalam Peraturan Organisasi.
BAB V
KEPENGURUSAN
Pasal 10
Persyaratan Pengurus
Persyaratan Pengurus LASKAR PLN adalah :
a. Sebagai Anggota Biasa.
b. Tidak sedang menjabat Ketua Dewan Pimpinan level
dibawahnya.
c. Memahami dan mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga, Peraturan Organisasi dan Ketentuan Organisasi.
d. Mempunyai kepribadian yang terpuji, jujur dan bertanggung
jawab.
e. Mempunyai dedikasi yang tinggi untuk menjalankan tugas
sebagai Pengurus.
f. Tidak sedang menjalani sanksi pidana yang sudah mempunyai
kekuatan hukum tetap.
g. Tidak sedang menjabat sebagai Pengurus Partai Politik.
Anggaran Rumah Tangga LASKAR PLN
8
Pasal 11
Kewajiban Pengurus
Kewajiban Pengurus LASKAR PLN adalah :
a. Menjalankan tugas sebagai Pengurus berdasarkan Anggaran
Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Peraturan Organisasi dan
Ketentuan Organisasi.
b. Melaksanakan Program Kerja Organisasi.
c. Memperjuangkan penegakan hak dan kesejahteraan Anggota.
d. Menyampaikan aspirasi anggota kepada Manajemen.
e. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas sebagai
Pengurus.
f. Mewakili Anggota atas nama dalam kegiatan atau aktivitas
baik di dalam atau di luar organisasi.
g. Mewakili Anggota dalam menyusun dan mengesahkan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Peraturan
Organisasi atau Ketentuan Organisasi.
h. Mewakili Anggota dalam perundingan penyusunan Perjanjian
Kerja Bersama.
Pasal 12
Hak Pengurus
Hak Pengurus LASKAR PLN adalah :
a. Memberhentikan Anggota yang tidak melaksanakan
kewajibannya sebagai Anggota.
b. Mendapatkan perlindungan sesuai dengan ketentuan Pasal 28 jo
Pasal 43 UU No. 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat
Buruh.
Anggaran Rumah Tangga LASKAR PLN
9
Pasal 13
Berakhirnya Kepengurusan
(1) Pengurus LASKAR PLN berhenti dari jabatannya karena :
a. Meninggal dunia.
b. Mengundurkan diri secara tertulis atas persetujuan Dewan
Pimpinan.
c. Diberhentikan karena tidak dapat melaksanakan
kewajibannya dan atau tidak memenuhi ketentuan sebagai
pengurus.
d. Mutasi keluar wilayah kerja kepengurusan yang
bersangkutan.
e. Diangkat pada jabatan struktural/kedinasan yang dapat
menimbulkan konflik kepentingan.
f. Menyalahgunakan kewenangan sebagai pengurus untuk
kepentingan pribadi.
g. Menjalani hukuman Pidana yang sudah mempunyai kekuatan
hukum tetap.
h. Pensiun/Masa Persiapan Pensiun (MPP)/Pensiun Dini
sebelum masa jabatan berakhir.
(2) Dalam hal Ketua Umum/Ketua DPD/Ketua DPC/Ketua DPAC
berhalangan tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka
tugas-tugasnya sementara waktu dilaksanakan oleh sekretaris
Jenderal untuk tingkat DPP atau Sekretaris untuk tingkat
DPD/DPC/DPAC sampai terpilihnya Ketua Umum/Ketua yang baru.
(3) Tugas-tugas Ketua Umum/Ketua DPD/Ketua DPC/Ketua DPAC
yang dilaksanakan oleh Sekretaris Jenderal untuk tingkat DPP atau
Sekretaris untuk tingkat DPD /DPC/DPAC sebagaimana dimaksud
ayat (2) di atas berakhir sampai dengan diselenggarakannya
Musyawarah Luar Biasa.
Anggaran Rumah Tangga LASKAR PLN
10
(4) Jabatan struktural/kedinasan sebagaimana dalam ayat (1) butir e
akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi LASKAR PLN.
Pasal 14
Pengesahan Dewan Pimpinan
Pengesahan terbentuknya DPD/DPC/DPAC ditetapkan dan
dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Pusat dalam bentuk Surat
Keputusan Dewan Pimpinan Pusat.
Pasal 15
Pengesahan dan Pelantikan Pengurus
Pengesahan kepengurusan Dewan Pimpinan LASKAR PLN diatur
sebagai berikut :
a. Pengesahan kepengurusan DPD/DPC/DPAC akan dikeluarkan oleh
Dewan Pimpinan Pusat dalam bentuk Surat Keputusan Dewan
Pimpinan Pusat.
b. Pelantikan kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat dilakukan oleh
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat LASKAR PLN.
c. Pelantikan kepengurusan DPD/DPC/DPAC dilakukan oleh Dewan
Pimpinan Pusat atau organisasi satu tingkat di atasnya.
BAB VI
DEWAN PIMPINAN
Pasal 16
Dewan Pimpinan Pusat
(1) Dewan Pimpinan Pusat terdiri dari :
a. Ketua Umum.
b. Sekretaris Jenderal.
c. Wakil Sekretaris Jenderal.
Anggaran Rumah Tangga LASKAR PLN
11
d. Bendahara Umum.
e. Wakil Bendahara Umum.
f. Beberapa Ketua Departemen.
g. Beberapa Anggota Departemen.
(2) Susunan dan uraian tugas Pengurus Dewan Pimpinan Pusat diatur
dalam Peraturan Organisasi LASKAR PLN.
Pasal 17
Dewan Pimpinan Daerah
(1) Dewan Pimpinan Daerah terdiri dari :
a. Ketua.
b. Sekretaris.
c. Wakil Sekretaris.
d. Bendahara.
e. Wakil Bendahara.
f. Beberapa Ketua Bidang.
g. Beberapa Anggota Bidang.
(2) Susunan dan uraian tugas Pengurus Dewan Pimpinan Daerah
diatur dalam Peraturan Organisasi LASKAR PLN.
Pasal 18
Dewan Pimpinan Cabang
(1) Dewan Pimpinan Cabang terdiri dari :
a. Ketua.
b. Sekretaris.
c. Wakil Sekretaris.
d. Bendahara.
e. Wakil Bendahara.
Anggaran Rumah Tangga LASKAR PLN
12
f. Beberapa Ketua Bidang.
g. Beberapa Anggota Bidang
(2) Susunan dan uraian tugas Pengurus Dewan Pimpinan Daerah
diatur dalam Peraturan Organisasi LASKAR PLN.
Pasal 19
Dewan Pimpinan Anak Cabang
(1) Dewan Pimpinan Anak Cabang terdiri dari :
a. Ketua.
b. Sekretaris.
c. Bendahara.
d. Beberapa Ketua Bidang.
e. Beberapa Anggota Bidang.
(2) Susunan dan uraian tugas Pengurus Dewan Pimpinan Daerah
diatur dalam Peraturan Organisasi LASKAR PLN.
Pasal 20
Departemen/Bidang
(1) Pengaturan sebutan untuk Departemen/Bidang adalah sebagai
berikut:
a. Departemen-departemen pada Dewan Pimpinan Pusat.
b. Bidang-bidang pada Dewan Pimpinan Daerah.
c. Bidang-bidang Dewan Pimpinan Cabang.
d. Bidang-bidang pada Dewan Pimpinan Anak Cabang.
(2) Pembagian tugas Dewan Pimpinan dan penetapan
Departemen/Bidang disesuaikan dengan orientasi program
organisasi, yaitu dengan memperhatikan aspek-aspek eksistensi
perusahaan, organisasi, kesejahteraan anggota, hubungan
Anggaran Rumah Tangga LASKAR PLN
13
industrial, pembinaan anggota, sosial budaya, serta pembinaan
mental dan spiritual.
BAB VII
DEWAN PERTIMBANGAN ORGANISASI
Pasal 21
Dewan Pertimbangan Organisasi
(1) Dewan Pertimbangan Organisasi terdiri minimal 3 (tiga) orang yang
mempunyai pengetahuan dan pengalaman di organisasi karyawan
yang tidak menjabat dalam kepengurusan.
(2) Dewan Pertimbangan Organisasi dapat memberikan saran dan
masukan kepada Ketua Umum baik diminta ataupun tidak diminta.
Pasal 22
Persyaratan Dewan Pertimbangan Organisasi
Persyaratan Dewan Pertimbangan Organisasi LASKAR PLN adalah :
a. Memiliki pengalaman dan pengetahuan tentang organisasi
karyawan.
b. Memahami dan mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga, Peraturan Organisasi, dan Ketentuan Organisasi.
c. Mempunyai kepribadian yang terpuji, jujur dan
bertanggungjawab.
d. Mempunyai dedikasi yang tinggi untuk menjalankan tugas
sebagai Dewan Pertimbangan Organisasi.
e. Tidak sedang menjalani hukuman pidana yang sudah
mempunyai kekuatan hukum tetap.
f. Tidak sedang menjabat sebagai Pengurus Partai Politik.
Anggaran Rumah Tangga LASKAR PLN
14
Pasal 23
Kewajiban Dewan Pertimbangan Organisasi
Kewajiban Dewan Pertimbangan Organisasi LASKAR PLN adalah
menjalankan tugas untuk melaksanakan pendampingan kepada
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat LASKAR PLN dalam membantu
memberikan saran dan masukan yang berhubungan dengan
kebijakan dan arah organisasi berdasarkan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga, Peraturan Organisasi, dan Ketentuan
Organisasi LASKAR PLN.
Pasal 24
Hak Dewan Pertimbangan Organisasi
Hak Dewan Pertimbangan Organisasi LASKAR PLN adalah :
a. Menghadiri Musyawarah dan Rapat Kerja Dewan Pimpinan Pusat
sebagai peninjau.
b. Memberikan masukan kepada Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat
baik diminta maupun tidak.
Pasal 25
Berakhirnya Kepengurusan Dewan Pertimbangan Organisasi
Dewan Pertimbangan Organisasi LASKAR PLN berhenti karena :
a. Meninggal dunia.
b. Mengundurkan diri secara tertulis dan atas persetujuan Ketua
Umum.
c. Tidak dapat melaksanakan kewajibannya.
d. Menyalahgunakan kewenangan sebagai Dewan Pertimbangan
Organisasi LASKAR PLN untuk kepentingan pribadi.
e. Menjalani hukuman Pidana yang sudah mempunyai kekuatan
hukum tetap.
Anggaran Rumah Tangga LASKAR PLN
15
BAB VIII
DEWAN PENASEHAT PIMPINAN DAERAH/ CABANG/ANAK CABANG
Pasal 26
Dewan Penasehat Pimpinan Daerah/Cabang/Anak Cabang
(1) Dewan Penasehat Pimpinan Daerah/Cabang/Anak Cabang terdiri
sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang yang mempunyai pengetahuan
dan pengalaman di organisasi karyawan yang tidak menjabat dalam
kepengurusan.
(2) Dewan Penasehat Pimpinan Daerah/Cabang/Anak Cabang dapat
memberikan saran kepada Ketua Dewan Pimpinan
Daerah/Cabang/Anak Cabang baik diminta ataupun tidak diminta.
Pasal 27
Persyaratan Dewan Penasehat Pimpinan Daerah/Cabang/Anak Cabang
Persyaratan Dewan Penasehat Pimpinan Daerah/Cabang/Anak
Cabang adalah :
a. Memiliki pengalaman dan pengetahuan tentang organisasi
karyawan.
b. Memahami dan mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga, Peraturan Organisasi, dan Ketentuan Organisasi.
c. Berpengalaman menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan
Daerah/Cabang/Anak Cabang.
d. Tidak sedang menjadi angggota Dewan Pimpinan
Daerah/Cabang/Anak Cabang pada Dewan Pimpinan di
bawahnya.
e. Tidak sedang menjalani hukuman pidana yang sudah
mempunyai kekuatan hukum tetap.
Anggaran Rumah Tangga LASKAR PLN
16
Pasal 28
Kewajiban Dewan Penasehat Pimpinan
Daerah/Cabang/Anak Cabang
Kewajiban Dewan Penasehat Pimpinan Daerah/Cabang/Anak
Cabang adalah menjalankan tugas untuk memberikan masukan
kepada Ketua Dewan Pimpinan Daerah/Cabang/Anak Cabang dalam
menentukan kebijakan dan arah dewan pimpinan berdasarkan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Peraturan Organisasi,
dan Ketentuan Organisasi LASKAR PLN.
Pasal 29
Hak Dewan Penasehat Pimpinan Daerah/Cabang/Anak Cabang
Hak Dewan Penasehat Pimpinan Daerah/Cabang/Anak Cabang
adalah :
a. Menghadiri Musyawarah dan Rapat Kerja Daerah/Cabang/Anak
Cabang sebagai peninjau.
b. Memberikan masukan kepada Dewan Pimpinan
Daerah/Cabang/Anak Cabang baik diminta maupun tidak.
Pasal 30
Berakhirnya Kepengurusan Dewan Penasehat
Pimpinan Daerah/Cabang/Anak Cabang
Dewan Penasehat Pimpinan Daerah/Cabang/Anak Cabang berhenti
karena :
a. Meninggal dunia.
b. Mengundurkan diri secara tertulis dan atas persetujuan Ketua
Dewan Pimpinan Daerah/Cabang/Anak Cabang.
c. Tidak dapat melaksanakan kewajibannya.
Anggaran Rumah Tangga LASKAR PLN
17
d. Menyalahgunakan kewenangan sebagai Dewan Pertimbangan
Organisasi LASKAR PLN untuk kepentingan pribadi.
e. Menjalani hukuman Pidana yang sudah mempunyai kekuatan
hukum tetap.
BAB IX
MUSYAWARAH NASIONAL
Pasal 31
Tugas dan Fungsi Musyawarah Nasional
(1) Tugas dan fungsi Musyawarah Nasional LASKAR PLN adalah sebagai
berikut :
a. Memegang kekuasaan tertinggi dalam organisasi.
b. Mengevaluasi dan mengesahkan laporan pertanggungjawaban
Dewan Pimpinan Pusat LASKAR PLN.
c. Menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga,
Program Umum Organisasi dan kebijakan strategis organisasi.
d. Mengesahkan dan melantik Ketua Umum terpilih.
(2) Musyawarah Nasional yang pertama kali diadakan mempunyai tugas
dan fungsi sebagai berikut :
a. Menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
b. Mengesahkan dan melantik Ketua Umum yang terpilih dalam
Forum Peduli Karyawan eks P3B Jawa Bali.
Pasal 32
Peserta Musyawarah Nasional
Musyawarah Nasional dihadiri oleh Peserta dan Peninjau
(1) Peserta Musyawarah Nasional LASKAR PLN adalah :
a. Seluruh Pengurus Dewan Pimpinan Pusat.
Anggaran Rumah Tangga LASKAR PLN
18
b. Utusan Dewan Pimpinan Daerah terdiri dari Ketua DPD,
Sekretaris, Ketua Bidang Organisasi atau yang diberi mandat
oleh Ketua DPD.
c. Utusan Dewan Pimpinan Cabang terdiri dari Ketua DPC, dan
ditambah satu orang yang ditunjuk oleh Ketua DPC.
d. Utusan Dewan Pimpinan Anak Cabang terdiri dari Ketua DPAC
atau yang mewakili.
(2) Peserta Musyawarah Nasional yang terdiri dari utusan Dewan Pimpinan
Daerah, utusan Dewan Pimpinan Cabang memiliki hak bicara dan hak
suara.
(3) Utusan Dewan Pimpinan Anak Cabang hanya memiliki hak bicara.
(4) Jumlah utusan DPD/DPC sebanyak-banyaknya berjumlah 3 (tiga)
orang sedangkan DPAC sebanyak-banyaknya berjumlah 2 (dua)
orang.
(5) Dewan Pertimbangan Organisasi, Dewan Pimpinan Pusat
Demisioner, dan Peninjau lainnya hanya memiliki hak bicara.
(6) Ketentuan lainnya tentang peserta Musyawarah Nasional suara
diatur dalam Tata Tertib Musyawarah Nasional.
(7) Peninjau ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat LASKAR PLN.
Pasal 33
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Musyawarah Nasional
(1) Musyawarah Nasional diadakan setiap 5 (lima) tahun sekali.
(2) Waktu dan Tempat Pelaksanaan Musyawarah Nasional ditentukan
oleh Dewan Pimpinan Pusat LASKAR PLN.
Anggaran Rumah Tangga LASKAR PLN
19
Pasal 34
Penundaan Musyawarah Nasional
(1) Musyawarah Nasional dapat ditunda paling lama 1 (satu) tahun atas
permintaan sekurang-kurangnya ½ (setengah) ditambah 1 (satu)
dari jumlah DPD yang ada.
(2) Apabila setelah ditunda selama 1 (satu) tahun ternyata tidak dapat
dilaksanakan Musyawarah Nasional maka atas kesepakatan
sekurang-kurangnya ½ (setengah) ditambah 1 (satu) dari seluruh
DPD LASKAR PLN dibentuk “caretaker” dengan tugas melaksanakan
Musyawarah Nasional.
BAB X
MUSYAWARAH NASIONAL LUAR BIASA
Pasal 35
Tugas dan Fungsi Musyawarah Nasional Luar Biasa
Tugas dan fungsi Musyawarah Nasional Luar Biasa adalah sama
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (1) Anggaran Rumah
Tangga ini.
Pasal 36
Peserta Musyawarah Nasional Luar Biasa
Peserta Musyawarah Nasional Luar Biasa adalah sama sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 32 Anggaran Rumah Tangga ini.
Pasal 37
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Musyawarah Nasional Luar Biasa
(1) Musyawarah Nasional Luar Biasa dilaksanakan dengan ketentuan
apabila organisasi mengalami keadaan yang sangat genting
sehingga mengancam kelangsungan hidup organisasi.
Anggaran Rumah Tangga LASKAR PLN
20
(2) Adanya suatu keadaan yang dihadapi oleh organisasi LASKAR PLN yang
mengharuskan perlunya perubahan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah
Tangga.
(3) Diadakan Musyawarah Nasional Luar Biasa dengan ketentuan Ketua
Umum berhalangan tetap.
(4) Diadakan atas permintaan sekurang-kurangnya 2⁄3 (dua pertiga) dari
jumlah Dewan Pimpinan Daerah.
(5) Waktu dan tempat pelaksanaan Musyawarah Nasional Luar Biasa
ditentukan oleh Dewan Pimpinan Pusat LASKAR PLN.
BAB XI
MUSYAWARAH DAERAH
Pasal 38
Tugas dan Fungsi Musyawarah Daerah
Tugas dan fungsi Musyawarah Daerah LASKAR PLN adalah sebagai berikut :
a. Mengevaluasi dan mengesahkan Laporan Pertanggungiawaban
Dewan Pimpinan Daerah.
b. Menetapkan Program Kerja Daerah dalam rangka pelaksanaan
Program Umum hasil Musyawarah Nasional.
c. Mengesahkan dan melantik Ketua Dewan Pimpinan Daerah terpilih.
Pasal 39
Peserta Musyawarah Daerah
(1) Musyawarah Daerah dihadiri oleh Peserta dan Peninjau
(2) Peserta Musyawarah Daerah LASKAR PLN adalah :
a. Utusan Dewan Pimpinan Pusat.
b. Seluruh Pengurus Dewan Pimpinan Daerah.
c. Utusan Dewan Pimpinan Cabang yang terdiri dari Ketua,
Sekretaris dan Ketua Bidang Organisasi serta semua Ketua DPAC.
Anggaran Rumah Tangga LASKAR PLN
21
Dalam hal utusan berhalangan hadir, dapat dikuasakan kepada
Pengurus lainnya.
(3) Peserta Musyawarah Daerah yang terdiri dari Dewan Pimpinan
Cabang, dan Dewan Pimpinan Anak Cabang memiliki hak bicara dan
hak suara.
(4) Utusan Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah Demisioner
dan Peninjau lainnya hanya memiliki hak bicara.
(5) Ketentuan lainnya tentang peserta Musyawarah Daerah yang
memiliki hak suara diatur dalam Tata Tertib Musyawarah Daerah.
(6) Peninjau ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Daerah LASKAR PLN.
Pasal 40
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Musyawarah Daerah
(1) Musyawarah Daerah diadakan setiap 5 (lima) tahun sekali.
(2) Waktu dan tempat pelaksanaan Musyawarah Daerah ditentukan
oleh Dewan Pimpinan Daerah LASKAR PLN.
BAB XII
MUSYAWARAH DAERAH LUAR BIASA
Pasal 41
Tugas dan Fungsi Musyawarah Daerah Luar Biasa
Tugas dan fungsi Musyawarah Daerah Luar Biasa adalah sama
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 Anggaran Rumah Tangga ini.
Pasal 42
Peserta Musyawarah Daerah Luar Biasa
Peserta Musyawarah Daerah Luar Biasa adalah sama sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 39 Anggaran Rumah Tangga ini.
Anggaran Rumah Tangga LASKAR PLN
22
Pasal 43
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Musyawarah Daerah Luar Biasa
(1) Musyawarah Daerah Luar Biasa dilaksanakan dengan ketentuan :
a. Apabila organisasi mengalami keadaan yang sangat genting
sehinggamengancam kelangsungan hidup organisasi.
b. Apabila Ketua berhalangan tetap.
c. Diadakan atas permintaan sekurang-kurangnya 2⁄3 (dua pertiga)
dari jumlah Dewan Pimpinan Cabang.
(2) Waktu dan tempat pelaksanaan Musyawarah Daerah Luar Biasa
ditentukan oleh Dewan Pimpinan Daerah LASKAR PLN.
BAB XIII
MUSYAWARAH CABANG
Pasal 44
Tugas dan Fungsi Musyawarah Cabang
Tugas dan fungsi Musyawarah Cabang LASKAR PLN adalah sebagai berikut:
a. Mengevaluasi dan mengesahkan Laporan Pertanggungjawaban
Dewan Pimpinan Cabang.
b. Menetapkan Rencana Kerja Cabang dalam rangka pelaksanaan
Program Kerja hasil Musyawarah Daerah.
c. Mengesahkan dan melantik Ketua Dewan Pimpinan Cabang
terpilih.
Pasal 45
Peserta Musyawarah Cabang
Musyawarah Cabang dihadiri oleh Peserta dan Peninjau.
(1) Peserta Musyawarah Cabang LASKAR PLN adalah :
a. Utusan Dewan Pimpinan Daerah.
b. Seluruh Pengurus Dewan Pimpinan Cabang.
Anggaran Rumah Tangga LASKAR PLN
23
c. Anggota Dewan Pimpinan Cabang.
d. Utusan Dewan Pimpinan Anak Cabang LASKAR PLN.
(2) Peserta Musyawarah Cabang yang terdiri dari Anggota Dewan
Pimpinan Cabang dan Utusan Dewan Pimpinan Anak Cabang
memiliki hak bicara dan hak suara.
(3) Utusan Dewan Pimpinan Daerah, Dewan Pimpinan Cabang
Demisioner dan Peninjau lainnya hanya memiliki hak bicara.
(4) Ketentuan lainnya tentang peserta Musyawarah Cabang yang
memiliki hak suara diatur dalam Tata Tertib Musyawarah Cabang.
(5) Peninjau ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Cabang LASKAR PLN.
Pasal 46
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Musyawarah Cabang
(1) Musyawarah Cabang diadakan setiap 5 (lima) tahun sekali.
(2) Waktu, Tempat, dan Pelaksanaan Musyawarah Cabang ditentukan
oleh Dewan Pimpinan Cabang LASKAR PLN.
BAB XIV
MUSYAWARAH CABANG LUAR BIASA
Pasal 47
Tugas dan Fungsi Musyawarah Cabang Luar Biasa
Tugas dan fungsi Musyawarah Cabang Luar Biasa adalah sama
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 Anggaran Rumah Tangga ini.
Pasal 48
Peserta Musyawarah Cabang Luar Biasa
Peserta Musyawarah Cabang Luar Biasa adalah sama sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 45 Anggaran Rumah Tangga ini.
Anggaran Rumah Tangga LASKAR PLN
24
Pasal 49
Tempat dan Tempat Musyawarah Cabang Luar Biasa
(1) Musyawarah Cabang Luar Biasa dilaksanakan dengan ketentuan :
a. Apabila organisasi mengalami keadaan yang sangat genting
sehingga mengancam kelangsungan hidup organisasi.
b. Apabila Ketua berhalangan tetap.
c. Diadakan atas permintaan sekurang-kurangnya 2⁄3 (dua pertiga)
dari jumlah Dewan Pimpinan Anak Cabang atau 2⁄3 (dua pertiga)
dari jumlah anggota Dewan Pimpinan Cabang.
(2) Waktu dan tempat pelaksanaan Musyawarah Cabang Luar Biasa
ditentukan oleh Dewan Pimpinan Cabang LASKAR PLN.
BAB XV
MUSYAWARAH ANAK CABANG
Pasal 50
Tugas dan Fungsi Musyawarah Anak Cabang
Tugas dan fungsi Musyawarah Anak Cabang LASKAR PLN adalah sebagai
berikut :
a. Mengevaluasi dan mengesahkan laporan pertanggungjawaban
Dewan Pimpinan Anak Cabang.
b. Menetapkan Rencana Kerja Anak Cabang dalam rangka pelaksanaan
Program Kerja hasil Musyawarah Cabang.
c. Mengesahkan dan melantik Ketua Dewan Pimpinan Anak Cabang
terpilih.
Pasal 51
Peserta Musyawarah Anak Cabang
(1) Musyawarah Anak Cabang LASKAR PLN dihadiri oleh Peserta dan
Peninjau.
Anggaran Rumah Tangga LASKAR PLN
25
(2) Peserta Musyawarah Anak Cabang adalah :
a. Utusan Dewan Pimpinan Cabang.
b. Seluruh Pengurus Dewan Pimpinan Anak Cabang.
c. Anggota Dewan Pimpinan Anak Cabang.
(3) Peserta dari Anggota dan Dewan Pimpinan Anak Cabang memiliki
hak bicara dan hak suara.
(4) Utusan Dewan Pimpinan Cabang, Ketua DPAC Demisioner dan
Peninjau lainnya hanya memiliki hak bicara.
(5) Peninjau ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Anak Cabang LASKAR
PLN.
Pasal 52
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Musyawarah Anak Cabang
(1) Musyawarah Anak Cabang diadakan setiap 5 (lima) tahun sekali.
(2) Waktu, tempat, dan pelaksanaan Musyawarah Anak Cabang
ditentukan oleh Dewan Pimpinan Anak Cabang LASKAR PLN.
BAB XVI
MUSYAWARAH ANAK CABANG LUAR BIASA
Pasal 53
Tugas dan Fungsi Musyawarah Anak Cabang Luar Biasa
Tugas dan fungsi Musyawarah Anak Cabang Luar Biasa adalah sama
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 Anggaran Rumah Tangga ini.
Pasal 54
Peserta Musyawarah Anak Cabang Luar Biasa
Peserta Musyawarah Anak Cabang Luar Biasa adalah sama sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 51 Anggaran Rumah Tangga ini.
Anggaran Rumah Tangga LASKAR PLN
26
Pasal 55
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Musyawarah Anak Cabang Luar Biasa
(1) Musyawarah Anak Cabang Luar Biasa dilaksanakan dengan
ketentuan :
a. Apabila organisasi mengalami keadaan yang sangat genting
sehingga mengancam kelangsungan hidup organisasi.
b. Apabila Ketua berhalangan tetap.
c. Diadakan atas permintaan sekurang-kurangnya 2⁄3 (dua pertiga)
dari jumlah anggota pada Dewan Pimpinan Anak Cabang
bersangkutan.
(2) Waktu dan tempat pelaksanaan Musyawarah Anak Cabang Luar
Biasa ditentukan oleh Dewan Pimpinan Anak Cabang LASKAR PLN.
BAB XVII
RAPAT KERJA NASIONAL
Pasal 56
Tugas dan Fungsi Rapat Kerja Nasional
(1) Menjabarkan Program Umum Organisasi hasil Musyawarah Nasional
ke dalam bentuk Program Kerja.
(2) Mengevaluasi laporan keuangan secara transparan dan akuntable
sebagai acuan dalam penyusunan anggaran organisasi.
(3) Menyusun dan mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran
Organisasi.
(4) Melakukan evaluasi dan penilaian terhadap pelaksanaan Program
Kerja sebelumnya serta menetapkan Program Kerja dan pelaksanaan
kegiatan selanjutnya.
(5) Menetapkan kebijakan-kebijakan strategis organisasi.
Anggaran Rumah Tangga LASKAR PLN
27
Pasal 57
Peserta Rapat Kerja Nasional
(1) Peserta Rapat Kerja Nasional LASKAR PLN terdiri dari :
a. Seluruh Pengurus Dewan Pimpinan Pusat.
b. Ketua Dewan Pimpinan Daerah dan seorang utusan yang diberi
mandat oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah.
c. Ketua Dewan Pimpinan Cabang atau seorang utusan yang diberi
mandat oleh Ketua Dewan Pimpinan Cabang.
d. Ketua Dewan Pimpinan Anak Cabang atau seorang utusan yang
diberi mandat oleh Ketua Dewan Pimpinan Anak Cabang.
e. Dewan Pertimbangan Organisasi.
(2) Semua Peserta mempunyai hak bicara dan hak suara kecuali Dewan
Pimpinan Anak Cabang hanya memiliki hak bicara.
Pasal 58
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Rapat Kerja Nasional
(1) Rapat Kerja Nasional diadakan minimal 1 (satu) kali dalam 2 (dua)
tahun.
(2) Waktu dan tempat pelaksanaan Rapat Kerja Nasional ditentukan
oleh Dewan Pimpinan Pusat.
BAB XVIII
RAPAT KERJA DAERAH
Pasal 59
Tugas dan Fungsi Rapat Kerja Daerah
(1) Menjabarkan Program Umum organisasi hasil Rapat Kerja Nasional
dan atau hasil Rapat Kerja Regional ke dalam bentuk Program Kerja.
(2) Mengevaluasi laporan keuangan secara transparan dan akuntable
sebagai acuan dalam penyusunan anggaran organisasi.
Anggaran Rumah Tangga LASKAR PLN
28
(3) Menyusun dan mengesahkan Rencana Kerja Anggaran Organisasi.
(4) Mengadakan evaluasi dan penilaian terhadap pelaksanaan Program
Kerja sebelumnya serta menetapkan Program Kerja dan pelaksanaan
kegiatan selanjutnya.
(5) Menetapkan kebijakan-kebijakan strategis organisasi.
Pasal 60
Peserta Rapat Kerja Daerah
(1) Peserta Rapat Kerja Daerah LASKAR PLN adalah :
a. Utusan Dewan Pimpinan Pusat.
b. Pengurus Dewan Pimpinan Daerah.
c. Ketua Dewan Pimpinan Cabang atau seorang utusan yang diberi
mandat oleh Ketua Dewan Pimpinan Cabang.
d. Ketua Dewan Pimpinan Anak Cabang atau seorang utusan yang
diberi mandat oleh Ketua Dewan Pimpinan Anak Cabang.
(2) Jumlah Peserta Rapat Kerja Daerah terdiri dari :
a. Dewan Pimpinan Pusat sebanyak 1 (satu) orang atau utusan yang
diberi mandat.
b. Seluruh Pengurus Dewan Pimpinan Daerah.
c. Ketua Dewan Pimpinan Cabang, Sekretaris, Ketua Departemen
Organisasi, atau 2 (dua) orang yang diberi mandat oleh ketua DPC.
d. Ketua Dewan Pimpinan Anak Cabang.
Pasal 61
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Rapat Kerja Daerah
(1) Rapat Kerja Daerah diadakan minimal 1 (satu) kali setiap tahun.
(2) Waktu dan tempat pelaksanaan Rapat Kerja Daerah ditentukan oleh
Dewan Pimpinan Daerah.
Anggaran Rumah Tangga LASKAR PLN
29
BAB XIX
RAPAT KERJA CABANG
Pasal 62
Tugas dan Fungsi Rapat Kerja Cabang
(1) Menjabarkan Program Umum organisasi hasil Rapat Kerja Daerah ke
dalam bentuk Program Kerja.
(2) Mengevaluasi laporan keuangan secara transparan dan akuntable
sebagai acuan dalam penyusunan anggaran organisasi.
(3) Menyusun dan mengesahkan Rencana Kerja Anggaran Organisasi.
(4) Mengadakan evaluasi dan penilaian terhadap pelaksanaan Program
Kerja sebelumnya serta menetapkan Program Kerja dan pelaksanaan
kegiatan selanjutnya.
(5) Menetapkan kebijakan-kebijakan strategis organisasi.
Pasal 63
Peserta Rapat Kerja Cabang
(1) Peserta Rapat Kerja Cabang adalah :
a. Utusan Dewan Pimpinan Daerah.
b. Pengurus Dewan Pimpinan Cabang.
c. Utusan Dewan Pimpinan Anak Cabang.
(2) Jumlah Peserta Rapat Kerja Cabang terdiri dari :
a. Ketua Dewan Pimpinan Daerah, Sekretaris, Ketua Bidang
Organisasi, atau 2 (dua) orang yang diberi mandat oleh ketua DPD.
b. Seluruh Pengurus Dewan Pimpinan Cabang.
c. Ketua Dewan Pimpinan Anak Cabang dan 2 (dua) orang utusan
yang diberi mandat.
Anggaran Rumah Tangga LASKAR PLN
30
Pasal 64
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Rapat Kerja Cabang
(1) Rapat Kerja Cabang diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali
setiap tahun.
(2) Waktu dan tempat pelaksanaan Rapat Kerja Cabang ditentukan oleh
Dewan Pimpinan Cabang.
BAB XX
RAPAT KERJA ANAK CABANG
Pasal 65
Tugas dan Fungsi Rapat Kerja Anak Cabang
(1) Menjabarkan Program Umum organisasi hasil Rapat Kerja Cabang
kedalam bentuk Program Kerja.
(2) Mengevaluasi laporan keuangan secara transparan dan akuntable
sebagai acuan dalam penyusunan anggaran organisasi.
(3) Menyusun dan mengesahkan Rencana Kerja Anggaran Organisasi.
(4) Mengadakan evaluasi dan penilaian terhadap pelaksanaan Program
Kerja sebelumnya serta menetapkan Program Kerja dan pelaksanaan
kegiatan selanjutnya.
(5) Menetapkan kebijakan-kebijakan strategis organisasi.
Pasal 66
Peserta Rapat Kerja Anak Cabang
(1) Peserta Rapat Kerja Anak Cabang adalah:
a. Utusan Dewan Pimpinan Cabang.
b. Pengurus Dewan Pimpinan Anak Cabang.
c. Perwakilan anggota.
(2) Jumlah Peserta Rapat Kerja Anak Cabang terdiri dari:
Anggaran Rumah Tangga LASKAR PLN
31
a. Ketua Dewan Pimpinan Cabang, Sekretaris, Ketua Biro Organisasi,
atau 2 orang yang diberi mandat oleh ketua DPC.
b. Seluruh Pengurus Dewan Pimpinan Anak Cabang.
c. Perwakilan anggota yang ditunjuk oleh Ketua DPAC.
Pasal 67
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Rapat Kerja Anak Cabang
(1) Rapat Kerja Anak Cabang diadakan minimal 1 (satu) kali setiap tahun.
(2) Waktu dan tempat pelaksanaan Rapat Kerja Anak Cabang ditentukan
oleh Dewan Pimpinan Anak Cabang.
BAB XXI
RAPAT PIMPINAN
Pasal 68
Tugas dan Fungsi Rapat Pimpinan
(1) Rapat Pimpinan adalah Rapat Pimpinan Nasional selanjutnya
disingkat RAPIMNAS, Rapat Pimpinan Daerah selanjutnya disingkat
RAPIMDA, Rapat Pimpinan Cabang selanjutnya disingkat RAPIMCAB,
dan Rapat Pimpinan Anak Cabang selanjutnya disingkat
RAPIMANCAB.
(2) Rapat Pimpinan bertujuan membuat rencana dan atau evaluasi
kebijakan organisasi.
(3) Menyikapi implementasi Perjanjian Kerja Bersama dan memperkuat
jaringan organisasi serta pengaruh eksternal terhadap Perusahaan.
(4) Membuat skala prioritas rencana Advokasi dan Menetapkan
kebijakan-kebijakan strategis.
Anggaran Rumah Tangga LASKAR PLN
32
Pasal 69
Peserta Rapat Pimpinan
Peserta Rapat Pimpinan adalah :
(1) Rapat Pimpinan Nasional dihadiri oleh seluruh pengurus Dewan
Pimpinan Pusat, utusan Dewan Pimpinan Daerah, utusan DPC dan
utusan DPAC yang diundang oleh DPP.
(2) Rapat Pimpinan Daerah dihadiri oleh seluruh pengurus Dewan
Pimpinan Daerah, utusan Dewan Pimpinan Cabang, dan utusan
DPAC yang diundang oleh DPD.
(3) Rapat Pimpinan Cabang dihadiri oleh seluruh pengurus Dewan
Pimpinan Cabang, utusan Dewan Pimpinan Anak Cabang, dan
perwakilan Anggota yang diundang oleh DPC.
(4) Rapat Pimpinan Anak Cabang dihadiri oleh seluruh pengurus Dewan
Pimpinan Anak Cabang dan utusan perwakilan Anggota.
(5) Semua Peserta mempunyai hak bicara dan hak suara.
Pasal 70
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Rapat Pimpinan
(1) Rapat Pimpinan diadakan sesuai dengan tingkat kebutuhan.
(2) Waktu dan tempat pelaksanaan Rapat Pimpinan ditentukan oleh
Ketua Dewan Pimpinan.
BAB XXII
RAPAT KOORDINASI
Pasal 71
Tugas dan Fungsi Rapat Koordinasi
(1) Rapat Koordinasi adalah rapat yang diadakan untuk membahas
permasalahan yang muncul pada suatu Dewan Pimpinan.
Anggaran Rumah Tangga LASKAR PLN
33
(2) Rapat Koordinasi bertujuan mengkoordinasikan kebijakan
organisasi atau membahas masalah yang muncul antar beberapa
Dewan Pimpinan pada Departemen/Bidang yang bersifat segera.
Pasal 72
Peserta Rapat Koordinasi
Peserta Rapat Koordinasi adalah :
(1) Rapat Koordinasi dihadiri oleh Ketua dan/atau Pengurus Dewan
Pimpinan Pusat/Daerah/Cabang/Anak Cabang.
(2) Peserta Rapat Koordinasi ditentukan oleh Ketua Dewan Pimpinan.
(3) Semua Peserta mempunyai hak bicara dan hak suara.
Pasal 73
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Rapat Koordinasi
(1) Rapat Koordinasi diadakan sesuai dengan tingkat kebutuhan.
(2) Waktu dan tempat pelaksanaan Rapat Pimpinan ditentukan oleh
Ketua Dewan Pimpinan.
BAB XXIII
RAPAT PENGURUS
Pasal 74
Tugas dan Fungsi Rapat Pengurus
(1) Rapat Pengurus adalah rapat koordinasi internal antar
departemen/bidang dalam suatu Dewan Pimpinan.
(2) Rapat Pengurus bertujuan mengkonsolidasi dan mengkoordinasikan
kebijakan organisasi atau masalah yang muncul di internal Dewan
Pimpinan.
Anggaran Rumah Tangga LASKAR PLN
34
Pasal 75
Peserta Rapat Pengurus
Peserta Rapat Koordinasi adalah :
(1) Rapat Pengurus dihadiri seluruh Pengurus yang terdiri dari ketua
dan anggota Departemen/Bidang di masing-masing Dewan
Pimpinan.
(2) Semua Peserta mempunyai hak bicara dan hak suara.
Pasal 76
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Rapat Pengurus
(1) Rapat Pengurus diadakan minimal 1 (satu) kali setiap 3 (tiga) bulan.
(2) Waktu dan tempat pelaksanaan Rapat Pengurus ditentukan oleh
Ketua Dewan Pimpinan.
BAB XXIV
PERATURAN ORGANISASI
Pasal 77
Kedudukan Peraturan Organisasi
(1) Peraturan Organisasi adalah salah satu landasan hukum organisasi
LASKAR PLN yang memuat ketentuan-ketentuan atau penjabaran
dari Anggaran Rumah Tangga LASKAR PLN.
(2) Peraturan Organisasi harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh seluruh
Pengurus dan Anggota LASKAR PLN.
(3) Peraturan Organisasi ditetapkan oleh Ketua Umum LASKAR PLN.
Pasal 78
Masa Berlaku Peraturan Organisasi
(1) Peraturan Organisasi berlaku mulai tanggal ditetapkan sampai
dikeluarkannya Peraturan Organisasi pengganti.
Anggaran Rumah Tangga LASKAR PLN
35
(2) Dewan Pimpinan tingkat Daerah, Cabang dan Anak Cabang dapat
mengusulkan konsep-konsep Peraturan Organisasi kepada Dewan
Pimpinan Pusat.
(3) Peraturan Organisasi tidak boleh bertentangan dengan Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga LASKAR PLN.
BAB XXV
LEMBAGA KERJASAMA BIPARTIT
Pasal 79
Hubungan industrial dan kemitraan dilakukan oleh Pengurus LASKAR
PLN dan Manajemen PT PLN (Persero) melalui pertemuan-pertemuan
Lembaga Kerja Sama Biparti (LKS Bipartit), sebagai berikut :
a. Tingkat kemitraan LKS Bipartit gabungan DPP dan DPD
berkedudukan di Kantor Pusat adalah Direksi.
b. Tingkat kemitraan LKS Bipartit gabungan DPD dan DPC berkedudukan di
Kantor Induk adalah General Manager.
c. Tingkat kemitraan LKS Bipartit DPC di Unit Pelaksana adalah
Manajer.
d. Tingkat kemitraan LKS Bipartit DPAC di Sub Unit Pelaksana adalah
Manajer Sub Unit Pelaksana.
e. Untuk Unit-unit yang belum tercantum pada ayat (a), (b), (c), dan (d)
dapat menyesuaikan dengan tingkat LKS Bipartit tersebut di atas.
f. Ketentuan lain mengenai LKS Bipartit mengacu kepada pada
peraturan perundangan yang berlaku.
Anggaran Rumah Tangga LASKAR PLN
36
BAB XXVI
KEUANGAN
Pasal 80
Keuangan Organisasi
(1) luran Anggota diatur dalam Peraturan Organisasi.
(2) Untuk mendukung program Kerja atau kegiatan dan kemandirian
Organisasi, LASKAR PLN menyelenggarakan usaha-usaha yang harus
sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
(3) Bentuk usaha dan pengelolaannya lebih lanjut diatur dalam
Peraturan Organisasi.
(4) LASKAR PLN berhak menerima bantuan dari
instansi/pihak/kelompok/pribadi (nasional/internasional) manapun
dengan ketentuan tidak mengikat dan tidak bertentangan dengan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 81
Penggunaan dan Pelaporan Keuangan Organisasi
(1) Semua penerimaan dan pengeluaran keuangan organisasi harus
tercatat secara sistematis, transparan, dan akuntable serta
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam Laporan
Pertanggungjawaban Pengurus dalam Musyawarah dan Rapat Kerja
LASKAR PLN.
(2) Laporan pertanggungjawaban Keuangan dimaksud pada ayat (1)
dibuat berdasarkan standard akutansi indonesia.
(3) Laporan Keuangan organisasi antara lain :
a. Laporan pertanggungjawaban keuangan Organisasi dalam
Musyawarah LASKAR PLN harus mendapatkan rekomendasi Tim
Verifikasi terlebih dahulu.
Anggaran Rumah Tangga LASKAR PLN
37
b. Laporan Keuangan Organisasi disampaikan dalam Rapat Kerja
LASKAR PLN.
c. Laporan Keuangan organisasi dibuat setiap 3 (tiga) bulan sebagai
informasi kepada Dewan Pimpinan dan atau Anggota LASKAR PLN.
d. Laporan Keuangan Organisasi dimungkinkan untuk dilakukan oleh
Akuntan Publik berdasarkan rekomendasi dari Tim Verifikasi sesuai
ayat (3) butir a di atas.
(4) Poin-poin penggunaan keuangan organisasi diatur lebih lanjut dalam
Peraturan Organisasi LASKAR PLN.
BAB XXVII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN
ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 82
(1) Ketentuan yang menjadi dasar perubahan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga adalah :
a. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga tidak sesuai lagi
dengan kondisi organisasi LASKAR PLN.
b. Tuntutan perkembangan Organisasi LASKAR PLN.
(2) Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat
dilakukan pada Musyawarah Nasional atau Musyawarah Nasional Luar
Biasa.
Anggaran Rumah Tangga LASKAR PLN
38
BAB XXVIII
PENUTUP
Pasal 83
(1) Hal-hal yang belum diatur dan ditetapkan dalam Anggaran Rumah
Tangga ini akan ditetapkan lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi.
(2) Anggaran Rumah Tangga ini berlaku terhitung mulai tanggal
ditetapkan.
Jakarta, 21 Januari 2016
Forum Peduli Karyawan Eks PT PLN (Persero) P3B Jawa Bali
Ketua Sekretaris
SANTOSA ADI GUNAWAN