arsitektur gsm
TRANSCRIPT
Arsitektur GSM
Karakteristiknya yang open standard interface (memungkinkan vendor-vendor untuk
ikut mengembangkan instrumennya pada sisi jaringan network), jangkauan luas (roaming
access), interoperabilitas serta kemudahan penggunaan SIM card pada handset yang berbeda
tanpa mengurangi fungsi konektivitasnya ini merupakan beberapa faktor yang menyebabkan
perkembangan jaringan GSM (Global System for Mobile Communication) sedemikian pesat
pada kurun waktu beberapa tahun terakhir.
Pada artikel ini, arsitektur jaringan GSM serta operasionalnya akan dipaparkan lebih
lanjut dalam format yang mudah dicerna serta diharapkan dapat memperkaya khasanah
pengetahuan pembaca.
Layout generic dari jaringan GSM menurut John’s Scourias
Arsitektur jaringan GSM (gambar 1) terdiri dari 3 komponen utama yakni:
1. Mobile Station
2. Base Station Subsytem (BSS)
3. Network Subsytem (NSS)
Entitas Mobile Station terdiri dari Mobile Equipement (ME) yakni perangkat keras &
perangkat lunak untuk transmisi radio yang dikenal dengan istilah telepon seluler (ponsel) dan
Subcriber Identification Module (SIM).
Mobile equipment (ME) secara unik diidentifikasikan dalam format International Mobile
Equipment Identity (IMEI). SIM card berisi International Mobile Subscriber Identity (IMSI)
yang digunakan untuk indentifikasi pelanggan ke sistem, kunci rahasia (untuk autentifikasi) serta
menyimpan informasi lainya seperti phone book atau pesan sms. SIM card dapat diproteksi dari
penggunaan yang tidak terotorisasi dengan password atau personal identity number (PIN).
Base Station Subsytem (BSS) terdiri dari Base Tranciever System (BTS) dan Base
Station Controler (BSC). Base Station Controllers (BSC) mengontrol dan mengatur beberapa
BTS. BSC bertanggung jawab untuk memelihara koneksi (hubungan radio) saat panggilan
dan kepadatan lalulintas panggilan pada areanya dan meneruskannya ke Network Subsystem.
BSC juga menangani setup radio-channel, frequency hopping, serta proses handover. BTS
merupakan alat tranceivers radio (transmitter receiver radio) pada suatu area didefiniskan
sebagai sebuah cell dan menangani protokol radio-link dengan Mobile Station lewat Um
interface yang juga dikenal dengan air interface (radio link).
Network Subsystem terdiri dari Mobile Switvhing Centres (MSC) dan beberapa database
yang terhubung dengannya seperi Home Location Register (HLR), Visitor Location Register
(VLR), Authentication Center (AuC) serta Equipment Identity Register (EIR). Mobile Switching
Centers (MSC) berfungsi untuk switching suatu panggilan telepon dari jaringan internal atau
dari jaringan lain (eksternal), call routing untuk pelanggan yang melakukan roaming (roaming
subscriber), menyimpan informasi billing
serta data base lain yang berisi informasi subscriber ID (IMSI), nomor ponsel pelanggan,
beberapa layanan atau larangan yang berkaitan dengan pelanggan, autentifikasi serta informasi
lokasi pelanggan.
HLR dan VLR bersama dengan MSC mernyediakan call-routing dan fungsi roaming dari
GSM. HLR berisi semua informasi administrasi dari setiap pelanggan yang tersambung pada
jaringan GSM. VLR berisi informasi administrasi teripilih dari HLR, yang penting untuk control
panggilan (call control) dan provisi dari layanan pelanggan, dan control posisi setiap ponsel
pada area geografis.
Equipment Identity Register (EIR) merupakan database yang berisi suatu daftar valid
mobile equipment pada jaringan. Setiap mobile station diidentifikasikan dengan International
Mobile Equipment Identity (IMEI). Pada kasus khusus sebuah IMEI ditandai/didaftarkan
invalid bila ponsel dilaporkan dicuri/dirampas dari pemiliknya.
Authentication Center (AuC) merupakan database proteksi yang menyimpan salinan
dari kunci rahasia (secret key) yang terdapat pada setiap SIM card pelanggan. Proteksi ini
digunakan untuk autentifikasi dan enkripsi pada channel radio.
Entitas Operations and Maintenance Center (OMC) tidak terlihat pada gambar 1 namun
perannya cukup vital yakni memonitor operasionalnya jaringan dalam sistem serta melakukan
fungsi konfigurasi remote.
Gambar 2. Arsitektur GSM [sumber www.mobilecomms-technology.com]
Setiap ponsel berkomunikasi dengan BTS terdekat yang menyediakan sejumlah
channel yang dedicated disediakan untuk melayani beberapa ponsel pada saat yang bersamaan
sekaligus (multiplexing). Setiap transmisi suara oleh suatu ponsel dilakukan melalui single
dedicated channel.
Saat pelanggan mengaktifkan ponselnya, pada waktu yang bersamaan pesan
dikirimkan pada database pada Network Subsystem melalui BTS, BSC dan MSC. Informasi
pada SIM card yang dikirim untuk dilakukan proses autehtifikasi pada sisi Network Subsystem
oleh AuC database dan bila telah mendapatkan otorisasi MSC akan mengirimkan akses ijin
pada mobile station yang diikuti kode-kode jaringan pada layer LCD pada ponsel. Pesan lain
yang juga dikirimkan berisi informasi dimana pelangan berada (proses Location Update).
Proses ini akan diupdate dalam interval waktu yang telah ditentukan atau juga dipicu saat
pelanggan meninggalkan cell (area yang dicover suatu BTS yang direpresentasikan dengan
bentuk heksagon) dan memasuki cell yang lain (setelah proses handover).
Saat melakukan panggilan keluar, VLR akan melakukan pemeriksaan apakah diizinkan untuk
melakukan panggilan seperti panggilan international dan lain sebagainya.
Saat ada penelpon lain (misal dari fixed phone-PSTN) ingin menghubungi seorang
pelanggan ponsel. Langkah yang dilakukan adalah melakukan dial nomor ponsel yang dituju.
Panggilan dari PSTN akan masuk ke Gateway MSC (GMSC) yang merupakan pintu gerbang
antara jaringan GSM dengan jaringan lainnya. MSC menanyakan database dimana lokasi
pelangan yang akan dipanggil. Setelah melakukan Location Update, informasi keberadaan
pelanggan yang akan dihubungi dikirimkan ke MSC. MSC kemudian melakukan forward call
ke BSC dan selanjutnya BTS dimana pelanggan yang dituju berada pada cell yang dicover
BTS. Ponsel pelanggan yang dihubungi akan mulai berdering sampai koneksi terjadi saat
panggilan tersebut diterima oleh pihak yang dituju.
Khusus pada jaringan GPRS (2.5 G) terdapat 2 entitas pada jeringan packet swicthingnya
yakni Serving GPRS Support Node (SGSN) dan Gateway GPRS Suport Node (GGSN) pada
gambar 2 dan gambar 3.
SGSN berfungsi mengatur semua trafik data pada jaringan GPRS serta fungsi lainya yang
berkaitan dengan autentifikasi pelangan, penyimpan informasi tarif (charging information) serta
enkripsi koneksi data dengan ponsel.
GGSN adalah gateway antara jaringan GPRS dengan jaringan eksternal (internet).
Gambar 3. Arsitektur infrastruktur jaringan 2.5 G
[Sumber: The Journal of The Communication Network ]
Pada Gambar 3 pada jaringan GPRS (2.5 G) entitas BSS dapat diklasifikasi merupakan
Radio Access Network (RAN) dan entitas Network Subsytem juga dapat juga diklasifikasi
merupakan Core Network (terdiri dari oleh Circuit-Switched Domain dan Packet-Switched
Domain).
Pada perkembangan GSM (2G) ini akan ditandainya dengan teknologi GSM yang
enhanced mulai dari GPRS (2.5G, gambar 3), EDGE (2.75G, gambar 4) dan 3G (gambar 5).
Perkembangan teknologi wireless dapat dilihat pada matrik berdasarkan karakteritik
mobilitas/range dan kecepatan akses (data ratenya) pada gambar 6 .
Gambar 4. Arsitektur infrastruktur jaringan EDGE (2.75G)
[sumber www.mobilecomms-technology.com]
Gambar 5. Arsitektur infrastruktur jaringan 3G [sumber: Basak- Gupta]
Gambar 6. Aneka teknologi wireless [sumber: UMTS-forum]
C. Layanan langganan GSM
Ada dua tipe dasar layanan yang ditawarkan GSM: telephony (juga mengacu kepada
teleservices) dan data (juga mengacu kepada bearer services). Layanan telephonya terutama
merupakan layanan suara yang memenuhi kebutuhan kapasitas untuk memancarkan sinyal data
yang cocok antara dua akses point sebagai antarmuka ke jaringan. Panggilan darurat dan telepon
biasa, berikut pelayanan yang dapat diberikan bagi pelanggan oleh GSM:
dual-tone-multifrequency (DTMF) – DTMF adalah gabungan nada pensinyalan yang
terkadang digunakan untuk mengontrol berbagai maksud melalui jaringan telepon, seperti
remote control mesin penjawab. GSM mendukung penuh teknologi DTMF.
Facsimile group III – GSM mendukung CCITT Group 3 faksimili. Sebagai standar
mesin fax yang di desain untuk terhubung ke telepon menggunakan sinyal analog,
pengubah khusus fax disambungkan ke pertukaran dengan mengunakan sistem GSM Ini
memungkinkan GSM – tersambung fax untuk berkomunikasi dengan fax analog lainnya
di jaringan.
Short message services – fasilitas yang tepat dari jaringan GSM adalah short message
services. Sebuah pesan terdiri dari maksimum 160 karakter alphanumeric dengan
beberapa keuntungan. Jika pelanggan unit mobile mematikan alatnya atau meninggalkan
coverage area, pesan akan disimpan dan mengirimkan kembali saat mobile unit telah
kembali menyala atau telah memasuki area yang tercakup dalam suatu jaringan. Fungsi
ini menjamin suatu pesan akan diterima.
Cell broadcast – variasi dari layanan SMS adalah fasilitas cell broadcast. Sebuah pesan
dengan maksimum 93 karakter dapat di pancarkan tersebar ke seluruh pelanggan mobile
pada area geografi tertentu.
voice mail – layanan ini sebenarnya seperti mesin penjawab didalam suatu jaringan,
dimana dapat di kontrol oleh pelanggan. Panggilan dapat di teruskan ke pelanngan voice-
mail-box dan pelanggan meng'check pesan tersebut dengan menggunakan kode
keamanan pribadi.
Fax mail – dengan layanan ini, pelanggan dapat menerima pesan fax pada mesin fax
lainnya. Pesan tersebut tersimpan di service center dimana mereka dapat oleh pelanggan
melalui kode keamanan pribadi yang diinginkan nomor fax.
Layanan Tambahan
GSM mendukung layanan-layanan tambahan secara luas dan juga mendukung layanan telephony
dan data. Sebagian daftar layanan tambahan GSM sebagai berikut.
call forwarding – layanan ini memungkinkan pelanggan untuk meneruskan panggilan
yang masuk ke nomor lain jika mobile unit yang tidak dapat dicapai, jika sedang sibuk,
tidak ada balasan, atau jika fasilitas panggilan diteruskan di gunakan pada saat keadaan
tak terkondisi.
barring of outgoing calls – layanan ini memungkinkan pelanggan untuk mencegah
seluruh panggilan keluar.
barring of incoming calls – berfungsi untuk mencegah panggilan masuk. Terdapat dua
kondisi : baring seluruh panggilan masuk dan baring seluruh panggilan masuk bila
termasuk roaming.
Advice of charge (AoC) – layanan AoC memungkinkan pelanggan memperkirakan biaya
panggilan. Terdapat dua tipe informasi AoC: yang pertama memungkinkan pelanggan
memmperkirakan tagihan biaya dan yang kedua dapat digunakan untuk pengisian. AoC
untuk panggilan berupa data sebagai basis menghitung waktu.
Call hold – layanan ini memungkinakan pelanggan untuk menyela panggilan dan secara
berurutan membuat panggilan kembali. Layanan ini hanya dapat dipakai ke telepon biasa.
Call waiting – layanan ini memungkinkan pelanggan untuk diberitahukan adanya
panggilan masuk ketika sedang terjadi percakapan. Pelanggan dapat menjawab, menolak,
atau menyisihkan panggilan yang datang tersebut. Call wating hanya dapat dipakai ke
seluruh layanan telekomunikasi GSM dengan menggunakan koneksi circuit-switched.
Multiparty service - layanan ini memungkinkan pelanggan untuk melakukan percakapan
multyparty – percakapan yang simultan antara 3 dan 6 pelanggan lainnya. Layanan ini
hanya dapat dipakai untuk telepon biasa.
Calling line identification presentation/restriction – layanan ini menyediakan called
party dengan layanan ISDN secara terpadu. Pembatasan layanan memungkinkan party
yang memanggil untuk membatasi presentasi.
Closed user gorups (CUGs) – CUGs pada umumnya sebanding dengan PBX, dimana
merupakan group dari pelanggan yang capable jika memanggil group mereka sendiri dan
nomor-nomor tertentu.
Elemen Sistim Keamanan 2G Dipertahankan 3G
Elemen-elemen dari sistim keamanan 2G yang dipertahankan pada sistim keamanan 3G antara lain:
Authentification pengguna untuk akses layanan yakni jika terjadi ketidak-seimbangan algoritma yang mana terkait dengan otentifikasi;
Encryption interface radio. Kekuatan dari enkripsi menjadi lebih besar bila dibandingkan dengan yang digunakan pada sistim keamanan generasi kedua (kekuatan dimaksud adalah kombinasi panjang kunci dan desain algoritma);
Confidential identity subscriber pada radio interface. SIM yang removable dan hardware module sistim keamanan yang memiliki feature misalnya dapat dikelola oleh operator jaringan; dan independen dari terminal sebagaimana fungsi keamanan;
Aplikasi SIM, feature keamanan menyediakan jaminan kanal layer aplikasi antara SIM dan server jaringan rumah;
Feature operasi sistim keamanan sifatnya independen untuk pengguna, artinya bahwa pengguna tidak harus melakukan apapun untuk mengoperasikan feature keamanan.
Kelemahan Sistim Keamanan 2G Diperbaiki untuk 3G
Kelemahan-kelemahan pada generasi kedua GSM antara lain:
o Penyerang yang aktif menggunakan kekeliruan BTS mungkin terjadi;
o Cipher key dan otentifikasi data ditransmisikan secara jelas di antara dan di dalam
jaringan;
o Enkripsi tidak diperluas untuk hasil inti jaringan dalam transmisi cleartext dari
pengguna dan sinyal data melewati links gelombang mikro (di GSM, dari BTS ke
BSC);
o User authentication yang menggunakan cipher key yang dikembangkan terlebih
dahulu seperti RAND, SRES dan A3/8 tidak ada lagi;
o Integritas data tidak disediakan. Integritas data akan gagal menghadapi penyerangan
BTS tertentu yang keliru dan, tanpa adanya enkripsi, menyediakan perlindungan
terhadap kanal hijack ;
o IMEI merupakan identitas yang tidak terjamin dan seharusnya disediakan;
o Sistim pada generasi kedua tidak memiliki fleksibilitas untuk meningkatkan atau
memperbaikai fungsi keamanan setia p waktu.