arsitektur eropa

77
MAKALAH ARSITEKTUR EROPA NAMA : LANI REFIANTO STAMBUK : 03420140003 KELAS : A1 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA 2015

Upload: lmfahri

Post on 17-Dec-2015

225 views

Category:

Documents


43 download

DESCRIPTION

arsitektur

TRANSCRIPT

MAKALAH

ARSITEKTUR EROPA

NAMA : LANI REFIANTOSTAMBUK : 03420140003KELAS : A1

JURUSAN ARSITEKTURFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA2015

KATA PENGANTAR

Assalamualaikm Wr. Wb.Alhamdulillah dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang maha pengasih dan penyayang yang telah memberikan rahmat, hidayah dan inayahnya kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tentang Arsitektur Eropa Makalah ini merupakan salah satu tugas yang di berikan kepada kami dalam rangka pengembangan dasar ilmu bahasa indonesia yang berkaitan dengan kalimat efektif. Selain itu tujuan dari penyusunan makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang pengetahuan Bahasa secara meluas. Sehingga besar harapan kami, makalah yang kami sajikan dapat menjadi konstribusi positif bagi pengembang wawasan pembaca.Akhirnya kami menyadari dalam penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati kami menerima kritik dan saran agar penyusunan makalah selanjutnya menjadi lebih. Semoga laporan ini memberi manfaat bagi banyak pihak. Amiin.Wassalamualikum Wr. Wb.

Makassar, 4 JUNI 2015

Penulis

DAFTAR ISIKATA PENGANTARDAFTAR ISI I PENDAHULUANA. Latar Belakang

II PEMBAHASANArsitektur Eropa............................................................11. Arsitektur Binzantyum...............................................................1a. Arsitektur Binzantyum......................................................................1-sosial masyarakat-Seni dan Arsitektur -Analisi perbandingan.........................................6 -Bangunan Masa Binzantyum..............................7b. Ciri-ciri Arsitektur Byzantium......................................................8-kontruksi.............................................................8-karakteristik ..............................................................................92. Arsitektur Ghotik..............................................................13a. Macam-macam pendekatan.............................................14b. Karakteristik.............................................................213. Arsitektur romenesque....................................................................29-seni Arsitekur romenesque...............................................30-karakter Arsitekur romenesque.....................................................30-romenesque disekeliling eropa......................................................384. Barok dan rokoko......................................................................................39a. Masa Renaisans..............................................39b. Arsitektur Barok dan Rokoko..................................................40BAB III KESIMPULANKesimpulan............................................................................ DAFTAR PUSTAkA

BAB I PENDAHULUAN

A. Pendahuluan Mengenal gaya arsitektur berarti kita berusaha untuk mengenal seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lanskap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.

Arsitektur lahir dari dinamika antara kebutuhan (kebutuhan kondisi lingkungan yang kondusif, keamanan, dsb), dan cara (bahan bangunan yang tersedia dan teknologi konstruksi). Arsitektur kemudian berkembang menjadi keterampilan, yang akhirnya pada tahap ini lah terdapat proses uji coba, improvisasi, atau peniruan sehingga menjadi hasil yang sukses dan menciptakan berbagai gaya seirimg dengan perkembangan zaman itu sendiri.

BAB IIPEMBAHASAN

Arsitektur Eropa

Pengertian

Sejarah merupakan hal yang tak terpisahkan dari kehidupan. Ilmu sejarah merupakan media komunikasi dengan masa lalu, dimana kebudayaan mulai berkembang. Melalui proses pembelajaran sejarah, kehidupan dan budaya masa lampau dapat diketahui, baik proses maupun dampaknya. Didalam arsitektur, sejarah juga memegang peranan penting dalam menentukan bentukan atau langgam, disamping budaya masyarakatnya. Karena arsitektur adalah suatu hal yang berkembang dan kadangkala mengalami suatu siklus, maka sejarah arsitektur perlu dipelajari. Dalam hal ini, peradaban manusia yang tercatat dalam sejarah, terutama didaratan Eropa dan sekitarnya mengalami kemajuan luar biasa, dimana seni bangunan dan ilmu struktur berkembang secara menakjubkan. Seni bangunan ini kemudian disebut sebagai arsitektur klasik, karena prinsip-prinsip, konsep dan romantika bangunan pada jaman itu akan tetap abadi.Salah satu jenis arsitektur yang menarik disini adalah arsitektur Byzantium, selain Arsitektur binzantyum juga terdapat jenis arsitektur Gothik yang berkembang pada abad pertengahan.

1. Arsitektur BinzantyumPada dasarnya seni di zaman ini merupakan kelanjutan dari seni zaman Yunani. Karena pada mulanya daerah Eropa Timuryang disebut Byzantium adalah kolonibangsa Yunani sejak tahun 660 sebelum masehi, yang kemudaian menjadi bagian wilayah kekaisaran Romawi (Lucas, 1993 : 51).Konstantin agung mengundang banyak seniman ke Byzantium untuk membangun kota yang terletak di persimpangan antara selat Bosphorus dan laut Mamora. Kota ini kemudian dinamakan atas namanya, yaitu Konstantinopel, dan pada tahun 330 diresmikan sebagai ibukota Romawi Timur. Dalam sejarah seni, Bynzantium menduduki posisi yang tinggi. Gaya arsitektur Byzantium yang bermula pada abad VI ini tumbuh dari berbagai dasar dan akar kebudayaan.1. gaya klasik seni Romawi Hedonis yang tidak berbau keagamaan2. budaya pembuatan makam bawah tanah gaya gereja Kristen-Romawi dari abad II III3. banyaknya pembangunan gereja Kristen kuno di Yunani

Karakter arsitektur Byzantium yang berawal dari abad kelima hingga saat ini, dicirikan oleh perkembangan gaya baru dari kubah untuk menutup bidang poligon atau persegi untuk gereja, makam, dan tempat pembabtisan ( Lucas, 1993 : 53).Penggunaan sistem kubah untuk konstruksi atap bertolak belakang dengan gaya Kristiani kuno berupa penopang-penopang kayu dan juga gaya lengkung batu Romawi. Cita-cita arsitektur Byzantium adalah mengkonstruksi atap gereja dengan atap kubah, karena kubah dianggap symbol dari kekuasaan yang Maha Esa. Membangun kubah diatas denah bujur sangkar menimbulkan kesulitan. Pada arsitektur Romawi juga ditemui kubah, tetapi semua dengan denah lingkaran. Contoh yang ditiru bangsa Byzantium adalah kubah dari bangsa Sassanid dari Timur, yang membangun kubah-kubah diatas denah bujursangkar, walau ukurannya sangat kecil. Bangsa Byzantium kemudian mengembangkan konstruksi kubah demikian yang dapat mencakup ruang-ruang yang sangat luas, seperti pada gereja Aya Sophia. Kubah tersebut, yang menjadi tradisional bangsa Timur, menjadi motif umum asitektur Byzantium, yang merupakan gabungan dari konstruksi kubah dengan gaya kolumnar klasik. Kubah dengan bermacam-macam variasi dipakai untuk menutupi denah persegi dengan teknik Pendetives. Untuk mengerti bentuk pendetive, dapat dengan meletakkan setengah buah jeruk pada piring dengan bagian terpotong (yang datar) menghadap piring. Kemudian jeruk tersebut dipotong pada tiap sisinya secara vertikal dengan ukuran yang sama. Yang tersisa dari jeruk tersebut kemudian adalah hemisphere yang disebut kubah pendetive.Tiap potongan vertikal itu berbentuk setengah lingkaran, kadangkala setengah lingkaran tersebut dibangun sebagai lengkung lengkung struktur yang menyokong permukaan parabola bagian atas dari kubah. Bila bagian atas jeruk tadi dipotong secara haorisontal, maka lingkaran yang terjadi, masih berbentuk pendetive, dapat digunakan sebagai dasar membuat kubah baru, atau bentuk silinder dapat diletakkan diatas dasaran tersebut untuk menyokong kubah lain yang lebih tinggi. Kubah dan lengkung Byzantium diperkirakan dibuat tanpa menggunakan penyokong sementara atau perancahan atau centering dengan penggunaan batu bata datar yang besar, hal ini merupakan sistem yang cukup nyata yang kemungkinan didapat dari metode Timur. Jendela jendela disusun pada bagian bawah kubah, yang pada periode berikutnya dinaikkan letaknya pada drum yang tinggi, sebuah penampilan yang kemudian dikembangkan pada arsitektur Renaissance barat dengan penambahan peristyle luar. Sekelompok kubah kecil atau semi kubah mengelilingi kubah pusat yang besar sangat efektif dan menjadi penampilan karakteristik gereja Byzantium adalah perwujudan dari lengkung dan kubah yang menggantikan rangka atap kayu. Sistem konstruksi perletakan batu bata, yang diperkenalkan oleh bangsa Romawi berkembang menjadi semacam pembuatan dinding bata secara umum, dan hal ini diadopsi untuk membentuk arsitektur Byzantium. Rangka dinding batu bata terlebih dahulu diselesaikan dan dibiarkan mapan sebelum lapisan permukaan interior dan lantai marmer dipasang, bagian komponen bangunan yang berdiri sendiri ini menjadi karakterisik dari konstruksi Byzantium. Dinding bata bagian luarnya bebas didekorasi dengan bemacam-macam pola dan ikatan, sementara bagian interiornya biasanya dilapisi atau ditutupi dengan marmer, mosaic, dan lukisan-lukisan dinding. Penggunaan batu bata yang sama dengan bata Romawi, sekitar satu setengah inchi tebalnya, dan diletakkan pada lapisan tebal mortar. Mortar sebagai perekat antara batu bata berupa campuran antara kapur dan pasir, dengan pecahan tanah liat, keramik atau bata, yang hasilnya sama kerasnya dengan bangunan terbaik di Roma. Karakter dekoratif permukaan luar sangat tergantung pada penyusunan batu bata, yang tidak selalu dipasang secara horisontal, tapi juga terkadang dipasang miring, terkadang juga dalam bentuk berliku-liku, berkelok-kelok, berbentuk chevron atau pola tulang ikan Herring dan banyak macam desain sejenisnya lainnya, memberikan variasi pada fasade. Cara lain yang juga dicoba untuk menghias dinding bata yang kasar adalah dengan penempelan batu dan lengkung lengkung dekoratif. Dinding dinding luar dilapisi marmer, lengkung lengkung dan kubah dihias dengan kaca mosaik berwarna dengan latar belakang keemasan. Gereja Constantinople, Nicaea, dan Salonica adalah contoh sempurna dari penggunaan dekorasi semacam ini. Tetapi kecintaan pada dekorasi permukaan tidak berhenti dengan ukurin besar dan bentukan pita, untuk Byzantine, seperti Roma, kecintaan pada warna hampir sama besar dengan bentuk, jadi sesuai dengan itu, metode Roma lama tentang selubung interior bangunan dengan papan dari warna mamer telah membawa menuju puncak kompleksitas dan kekayaan; dan mosaic kaca, yang telah juga digunakan oleh Roma, menjadi, perkembangan bentuk tingkat tinggi, metode hebat dari dekorasi interior pada bagian atas tembok dan samping bawah semua kubah.Bangunan bangunan yang berdiri merupakan puncak prestasi arsitektur Bynzantium. Gaya bangunan bynzantium tersebar di kawasan Mediterania dan bahkan sampai di Rusia. Orang-orang Arab juga kemudian mengadopsinya untuk membangun masjid-masjid mereka. Contohnya adalah bangunan Kubah Batu atau dome of the rock. Dome of The Rock memiliki bentuk octagonal yang bagian atasnya berupa kubah, Bangunan ini merupakan bangunan monumental bagi umat Islam yang desainnya yang corak arsitekturnya tidak terlalu khas bangunan ibadah muslim, selain itu Bentuk denah Dome of The Rock adalah octagonal (segi delapan). Cirri kas utama seni arsitektur Bynzantium adalah keserba agungan, yang memberikan efek impresif di atas segalanya. Figur-figur yang digambarkan dalam mosaic Bynzantium hamper semuanya berkaitan dengan agama, Contohnya adalah penyalipan dan kenaikan kristus. Seni Bynzantium pada dasarnya adalah seni cangkokan. Unsure-unsur diambil dari provinsi-provinsinya, serta negeri-negeri tetangga. Namun, yang paling dominan adalah pengaruh yunani.-Sosial MasyarakatBizantium adalah pewaris langsung kekaisaran terakhir Romawi dan merupakan bangsa Kristen yang pertama. Orang Bizantium mensistemasikan hukum Romawi dan senatnya juga mencontoh pola senat Romawi, namun masih didukung oleh kaum Biara dan mencari nasehat dibidang politik pada kaum Mistikus.Tiga aspek kehidupan orang Bizantium yang menonjol adalah keagamaan, intrik kerajaan dan sirkus-sirkus popular yang spektakuler (sulap).Kehidupan kota dipusatkan disekeliling 3 bangunan penting yaitu kelompok gedung Hypodrom, Istana suci kekaisaran dan Gereja Hagia Sophia, dimana ke 3 bangunan ini mewakili 3 unsur dunia Bizantium yaitu rakyat, kekuasaan kaisar dan agama. Ketiga gedung ini terletak serasi berdekatan serta dihubungkan oleh Mese atau jalan tengah, yaitu suatu jalan yangs selalu dipakai untuk upacara kenegaraan dan keagamaan (jalan protocol menuju ke bangunan penting).

-Seni dan ArsitekturSalah satu segi terpenting bagi kota baru Konstantinopel adalah kota tersebut bukan merupakan duplikat dari kota Roma yaitu dengan dibangun gereja Kristen pertama Hagia Sophia serta menyelesaikan banyak gereja lainnya.Seni dekorasi motif Mosaic yang cemerlang dan gemerlapan berkembang pesat. Sedangkan Arsitektur bangunan bersegi banyak dengan atap kubah bermunculan dimanapun, dibukit Yugoslavia, dilembah Rumania digurun Suria Bizantium yang mengembangkan hirarki bentuk semacam itu.Hasil pembangunan kota Konstantinopel, meliputi banyak bangunan antara lain 2 gedung teatre, 8 pemandian umum, 153 pemandian prbadi, 5 lumbung, 8 akuaduk, 14 gereja, 14 istana dan 4388 rumah tinggal yang cukup besar, dan masih banyak lagi fasilitas umum, misalnya rumah sakit, pasar serta perumahan penduduk yang tidak tercatat kota menampung sekitar 600.000 orang penduduk.

-Karakter ArsitekturGereja Bizantium merupakan bentuk Basilika pada mulanya setelah berkembang membentuk polanya sendiri yaitu pola gereja Byzantium yaitu Kubah Majemuk, kubah Bola serta Denah terpusat. Karena daerah ini berhadapan langsung dengan daerah Asia Kecil, maka pengaruhnya banyak yang masuk antara lain, kubah-kubah untuk menutup denah segi-4 maupun polygonal dari gereja, makam maupun baptistery, hal ini muali dikembangkan pada abad 5.Praktek penggunaan kubah, memakai konstruksi atap yang sangat sederhana dengan atap kayu aliran Kristen Lama, maupun atap lengkung aliran Romawi dari batu.Sistem konstruksi beton dari Romawi dikembangkan dengan pesat. Kubah yang merupakan ciri dari daerah timur, menjadi model atap Byzantium yang merupakan penggabungan dari Konstruksi kubah dan sudut model Yunani dan Romawi.Type-type kubah yang diletakkan diatas denah segi-4 dilengkapi dengan jendela kecil-kecil diatas, disebut Pendetive, dimana pada masa Romawi kubahnya hanya menutup bentuk denah melingkar atau polygonal. Sedangkan bahan pendetive tersebut dipakai bahan bata atau batu apung yang disebut Purnise. Kubah dibuat tanpa menggunakan penunjang sementara (bekisting). Kubah bola utama tersebut melambangkan Surga menurut ajarannya, sedangkan kubah-kubah sudut atau disebut Squinch untuk menggambarkan ajarannya dalam bentuk mosaic antara Bema atau bilik suci dengan Naos atau ruang induk atau nave, dipisahkan oleh Iconostatis atau penyekat, sebagi screen of picture tirai.Bentuk Eksterior, kadang tidak berhubungan/ tidak ada kesatuan dengan bentuk interiornya.Arsitektur Bizantium dibagi dalam 3 periode, yakni periode awal, pertengahan dan akhir.Periode Bizantium awal, dari permulaan abad ke 6 sampai pertengahan abad ke 9 adalah abad eksperimen desain bangunan. Bentuk Basilika yang memanjang masih dipakai, akan tetapi tidak cocok dengan kebiasaan setempat yang mempersembahkan misa di tengah-tengah ruang utama gereja dan buka pada salah satu sudut ruangnya,s ehingga denah basilica yang memanjang tidak dapat untuk upacara tersebut. Sedangkan salib Yunani yang panjang keempat sayap sama, lebih cocok digunakan untuk upacara tersebut.Kebanyakan gereja berukuran kecil, bagian dalam berkesan terang dan luas karena kesederhanaan bentuk pilaster dan pelengkung tanpa hiasan serta terang yang diperoleh dari bukaan jendela dan pintu yang leber, juga lubang-lubang yang dibuat pada atap kubahnya.Dalam periode pertengahan antara akhir abad ke 9 sampai pertengahan abad ke 13 tidak lagi mempergunakan 1 type dasar bangunan gereja, di masa ini digunakan 4 gaya terpusat yang berbeda masing-masing terdiri dari inti kubah yang dibentuk menjadi beraneka ragam kombinasi antara lain segi-8 dan bujur sangkar, sedangkan bagian sudut berkubah dihubungkan dengan ruang inti dengan mengurangi ukuran pilaster, sehingga berkesan luas. Kesan lembut diperoleh dari hiasan yang rumit, dan bagian dalam menjadi remang-remang. Sedangkan kesederhanaan dan ketegasan bentuk pada periode sebelumnya hilang. Periode akhir hampir sama dengan periode pertengahan, sedangkan pengembangannya ditekankan pada unsur vertical baik bagian luar maupun dalamnya. Gereja periode pertengahan biasanya mempunyai satu kubah bola, pada periode akhir mempunyai 5 kubah bola, yaitu kubah besar ditengah dan kubah yang lebih kecil pada masing-masing sudutnya.

-Analisa PerbandinganDenah: segi empat polygonal, yang ditutup dengan atap kubah dan kubah kecil mengelilingi kubah utama, sehingga bentuknya memusat serta simetris.sayap pendek yang sama pasa setiap sisinya, mengambi bentuk cross.Dinding:Memakai bahan bata, dan dibagian dalam (interiornya) dilapisi dengan mosaic yang terbuat dari pualam warna-warni yangmenggambarkan ajarannya. Bukaan Pintu dan Jendela: Busur lingkaran dipakai untuk menunjang galery dan bukaan pada pintu dan Jendela-jendela kecil lingkaran mengelilingi dasar kubah (pendetive)Atap:metode pembuatan atap dari bahan batu ataupun betonKubah dibentuk dengan type - simple (biasa lingkaran), melon shaped (kubah belewah), compound (majemuk)

Kolom: kolom-kolomnya konstruktif, dengan kepala tiang (capital) bergaya Korintia dan Komposit.Sky Line:Secara keseluruhan pandang, gereja izantium merupakan kelompok banyak kubah yang mengelilingi kubah utama secara simetris, sehingga berkesan vertikal.

-Bangunan Masa Byzantium1. Gereja Hagia SophiaDibangun pada masa kaisar pertama Constantin dan diperbaiki kembali setelah terbakar dan hancur oleh Kaisar Yustinianus pada tahun 517 AD. Bangunan ini merupakan masterpiece dari masa Byzantium, terbesar dan tertinggi diantara gereja lain di Konstantinopel. Gerja ini menjadi pusat pemerintahan dunia Kristen Orthodoks.Lebar gereja mencapai 305 meter dan tinggi 548 meter, dengan sekeliling dinding yang dihias mosaic warna warni serta cmerlang keemasan. Arsitek (pada zaman Yustinianus) adalah Isodorus dari Miletus dan Anthemius dari Tralles.Bangunan ini pada tahun 1453 M, diduduki oleh bangsa Turki dan diubah menjadi Mesjid, dengan mnghilangkan bagian-bagian yang berhias gambar makhluk hidup.

2. Forum ConstantinousMerupakan forum besar diantara 6 forum umum kota, didominasi oleh porfir. Disini para kaisar merayakan kemenangannya, para saudagar bertemu membicarakan usaha mereka dan lain-lain kegiatan penduduk.

3. HypodromLetaknya berdekatan dengan gereja Hagia Sophia, bangunan ini berfungsi sebagai tempat untuk pertunjukan pacuan kereta pada mulanya, selanjutnya berkembang untuk tontonan serbaguna, pertarungan tombak, akrobat dan lain-lain.Bangunan ini sangat mirip dengan Circus Maximus yang ada di Roma, dimana panjang arenanya mencapai 396 meter.

2. Ciri-ciri Arsitektur ByzantiumKonstruksi Bangunana. segi empat polygonal, yang ditutup dengan atap kubah dan kubah kecil mengelilingi kubah utama, sehingga bentuknya memusat serta simetris.b. sayap pendek yang sama pasa setiap sisinya, mengambi bentuk cross

Dinding:-Memakai bahan bata, dan dibagian dalam (interiornya) dilapisi dengan mosaic yang terbuat dari pualam warna-warni yang menggambarkan ajarannya.

Bukaan Pintu dan Jendela:-Busur lingkaran dipakai untuk menunjang galery dan bukaan pada pintu dan jendela-Jendela-jendela kecil lingkaran mengelilingi dasar kubah (pendetive)

Atap:- metode pembuatan atap dari bahan batu ataupun beton- Kubah dibentuk dengan type - simple (biasa lingkaran)- melon shaped (kubah belewah)- compound (majemuk)

Kolom: kolom-kolomnya konstruktif, dengan kepala tiang (capital) bergaya Korintia dan Komposit

Sky Line:- Secara keseluruhan pandang, gereja izantium merupakan kelompok banyak kubah yang mengelilingi kubah utama secara simetris, sehingga berkesan vertikal.

Karakter Arsitektur Byzantium: Gereja Bizantium merupakan bentuk Basilika pada mulanya setelah berkembang membentuk polanya sendiri yaitu pola gereja Byzantium yaitu Kubah Majemuk, kubah Bola serta Denah terpusat. Karena daerah ini berhadapan langsung dengan daerah Asia Kecil, maka pengaruhnya banyak yang masuk antara lain, kubah-kubah untuk menutup denah segi-4 maupun polygonal dari gereja, makam maupun baptistery, hal ini muali dikembangkan pada abad 5. Praktek penggunaan kubah, memakai konstruksi atap yang sangat sederhana dengan atap kayu aliran Kristen Lama, maupun atap lengkung aliran Romawi dari batu. Sistem konstruksi beton dari Romawi dikembangkan dengan pesat. Kubah yang merupakan ciri dari daerah timur, menjadi model atap Byzantium yang merupakan penggabungan dari Konstruksi kubah dan sudut model Yunani dan Romawi. Type-type kubah yang diletakkan diatas denah segi-4 dilengkapi dengan jendela kecil-kecil diatas, disebut Pendetive, dimana pada masa Romawi kubahnya hanya menutup bentuk denah melingkar atau polygonal. Sedangkan bahan pendetive tersebut dipakai bahan bata atau batu apung yang disebut Purnise. Kubah dibuat tanpa menggunakan penunjang sementara (bekisting). Kubah bola utama tersebut melambangkan Surga menurut ajarannya, sedangkan kubah-kubah sudut atau disebut Squinch untuk menggambarkan ajarannya dalam bentuk mosaic antara Bema atau bilik suci dengan Naos atau ruang induk atau nave, dipisahkan oleh Iconostatis atau penyekat, sebagi screen of picture tirai. Bentuk Eksterior, kadang tidak berhubungan/ tidak ada kesatuan dengan bentuk interiornya. Arsitektur Bizantium dibagi dalam 3 periode, yakni periode awal, pertengahan dan akhir.Salah satu segi terpenting bagi kota baru Konstantinopel adalah kota tersebut bukan merupakan duplikat dari kota Roma yaitu dengan dibangun gereja Kristen pertama Hagia Sophia serta menyelesaikan banyak gereja lainnya.Seni dekorasi motif Mosaic yang cemerlang dan gemerlapan berkembang pesat. Sedangkan Arsitektur bangunan bersegi banyak dengan atap kubah bermunculan dimanapun, dibukit Yugoslavia, dilembah Rumania digurun Suria Bizantium yang mengembangkan hirarki bentuk semacam itu.Hasil pembangunan kota Konstantinopel, meliputi banyak bangunan antara lain 2 gedung teatre, 8 pemandian umum, 153 pemandian prbadi, 5 lumbung, 8 akuaduk, 14 gereja, 14 istana dan 4388 rumah tinggal yang cukup besar, dan masih banyak lagi fasilitas umum, misalnya rumah sakit, pasar serta perumahan penduduk yang tidak tercatat kota menampung sekitar 600.000 orang pendudukBizantium adalah pewaris langsung kekaisaran terakhir Romawi dan merupakan bangsa Kristen yang pertama. Orang Bizantium mensistemasikan hukum Romawi dan senatnya juga mencontoh pola senat Romawi, namun masih didukung oleh kaum Biara dan mencari nasehat dibidang politik pada kaum Mistikus.Tiga aspek kehidupan orang Bizantium yang menonjol adalah keagamaan, intrik kerajaan dan sirkus-sirkus popular yang spektakuler (sulap).Kehidupan kota dipusatkan disekeliling 3 bangunan penting yaitu kelompok gedung Hypodrom, Istana suci kekaisaran dan Gereja Hagia Sophia, dimana ke 3 bangunan ini mewakili 3 unsur dunia Bizantium yaitu rakyat, kekuasaan kaisar dan agama. Ketiga gedung ini terletak serasi berdekatan serta dihubungkan oleh Mese atau jalan tengah, yaitu suatu jalan yangs selalu dipakai untuk upacara kenegaraan dan keagamaan (jalan protocol menuju ke bangunan penting.

Menara Adopsi Byzantium:Sebuah masjid sepertinya hambar jika tanpa menara. Masjid-masjid jami di Indonesia hampir selalu mempunyai menara. Padahal, asal tahu saja, menara bukan unsur arsitektur asli bangunan masjid. Masjid Quba sebagai masjid pertama yang dibangun Nabi pun pada awalnya tak mempunyai menara.Begitu pula ketika masa Islam dipimpin oleh empat serangkai khalifah al-rasyidin, mulai Abu Bakar hingga Ali bin Abu Thalib: masjid-masjid yang dibangun tak bermenara. Hanya saja ada semacam ruang kecil di puncak teras masjid sebagai tempat muazzin mengumandangkan adzan.Dalam sejarah arsitektur masjid-masjid pertama, bisa dikatakan Khalifah Al-Walid (705-715) dari Bani Umayyah merupakan khalifah yang pertama kali memasukkan unsur menara dalam arsitektur masjid. Khalifah yang punya selera dan kepedulian tinggi dalam rancang bangun arsitektur inilah yang memulakan tradisi menara sebagai salah satu unsur khas pada masjid.

Tradisi membangun menara diawali oleh Khalifah Al-Walid ketika memugar bekas basilika Santo John (Yahya) menjadi sebuah masjid besar, yang kemudian menjadi Masjid Agung Damaskus. Pada bekas basilika tersebut tadinya terdapat dua buah menara yang berfungsi sebagai penunjuk waktu: lonceng pada siang hari dan kerlipan lampu pada malam hari.Menara itu sendiri merupakan salah satu ciri khas bangunan Byzantium. Rupanya, Khalifah Al-Walid tertarik untuk mempertahankan kedua menara tersebut. Bahkan, kemudian ia membangun sebuah menara lagi di sisi utara pelataran masjid (tepat di atas Gerbang al-Firdaus). Menara ini disebut Menara Utara Masjid Damaskus. Satu tahun kemudian (706 M), Khalifah Al-Walid memugar Masjid Nabawi di Madinah. Masjid ini tadinya tak mempunyai satu pun menara. Al-Walid lalu memerintahkan para arsiteknya untuk membangunkan menara masjid sebagai tempat muadzin untuk mengumandangkan azan.Bentuk menara pada Masjid Nabawi dan menara utara Masjid Damaskus sangat mirip, terutama pada ornamen kubah puncak menara yang ramping. Yang jelas, pada saat itu kehadiran menara masjid masih merupakan sesuatu yang baru. Bentuk menara seperti menara Masjid Agung Damaskus cukup populer. Bahkan, hingga 250 tahun kemudian, bentuk menara Masjid Nabawi dan Masjid Agung Damaskus ini juga menjadi model tipikal menara Masjid Al-Azhar yang dibangun oleh Dinasti Fatimiyah di Kairo.Bentuk - Bentuk Menara: Menara Masjid Quba Menara Masjid Natanz di Iran.

Fungsi Menara:Menara masjid selain berfungsi sebagai tempat bagi muadzin mengumandangkan adzan juga bisa berfungsi ganda seperti halnya mercusuar atau menara pengintai. Hal ini terutama terdapat pada menara-menara masjid yang berada di kota pelabuhan atau tepi sungai. Corak menara Masjid Ribbat Shushah di Tunisia, misalnya, terdapat pada bangunan corak masjid yang sangat mirip sebuah markas militer.Menara berbentuk silinder ini dibuat dengan gaya yang teramat kokoh untuk sebuah menara yang biasanya berbentuk ramping. Ribbat Shushah, sebagai kota pelabuhan, memanfaatkan menara masjid sebagai sarana untuk melakukan pengamatan lepas pantai dari balkon menara.

2. Arsitektur GhotikArsitektur Gothic adalah gaya arsitektur yang berkembang selama akhir tinggi dan periode abad pertengahan . Hal ini berevolusi dari arsitektur Romawi dan digantikan oleh arsitektur Renaissance .Berasal dari abad ke-12 Perancis dan abadi ke dalam abad ke-16 , arsitektur Gothic dikenal selama periode sebagai "Gaya Perancis" (Opus Francigenum), dengan jangka Gothic pertama muncul pada bagian akhir dariRenaissance . Karakter fitur termasuk lengkungan menunjuk , yang kubah bergaris dan memperkuat terbang .arsitektur Gothic yang paling dikenal sebagai arsitektur banyak besar katedral , biara dan paroki gereja-gereja di Eropa. Hal ini juga banyak arsitektur kastil , istana , balai kota , balai serikat , universitas terkemuka dan sampai sejauh kurang, rumah pribadi .Istilah "Gothic"" Gothic arsitektur "tidak menyiratkan arsitektur historis Goth . Ia memiliki aplikasi yang lebih luas. Istilah ini berasal sebagai merendahkan deskripsi. Itu datang untuk digunakan sebagai awal tahun 1530-an oleh Giorgio Vasari untuk menggambarkan budaya yang dianggap kasar dan barbar. Pada saat yang Vasari menulis, Italia telah mengalami abad bangunan dalam kosakata arsitektur klasik kembali dalam Renaisans dan dilihat sebagai bukti terbatas baru Golden Age pembelajaran dan perbaikan.Pada abad ke-17 penggunaan bahasa Inggris, "Goth" adalah setara dengan " perusak ", sebuah despoiler liar dengan warisan Jerman dan datang untuk diterapkan pada gaya arsitektur Eropa utara dari sebelum kebangkitan jenis arsitektur klasik. Menurut koresponden abad ke-19 di London Journal Catatan dan Pertanyaan : Tidak dapat diragukan lagi bahwa istilah 'gothic' seperti yang diterapkan untuk menunjuk gaya arsitektur gereja digunakan pada awalnya menghina, dan di cemooh, oleh orang-orang yang ambisius untuk meniru dan menghidupkan kembali perintah Yunani arsitektur, setelah kebangkitan sastra klasik . Pihak berwenang seperti Christopher Wren dipinjamkan bantuan mereka dalam mencela gaya abad pertengahan tua, yang mereka sebut Gothic, sebagai sinonim dengan segala sesuatu yang barbar dan kasar. Macam-macam Pendekatana. Pendekatan StrukturPendekatan menekankan pada struktur rangka batu dari arsitektur Gothik, yang terlihat sebagai logika rekayasa murni, seolaholah pembuat bangunan hanya memiliki sedikit hal dalam pikirannya, namun pengurangan dalam jumlah besar terhadap mural (lukisan dinding) zaman Romanesque menjadi suatu perlindungan minimal dari batu. Pada abad 19, pendukung sudut pandang ini menghubungkan Gothik dengan teknologi arsitektur baru untuk besi dan baja. Sebagaimana skema kerangka arsitektur, Gothik secara konseptual dapat dilihat tidak berbeda dengan Crystal Palace dan Menara Eifel.b. Pendekatan VisualPendekatan kedua menafsirkan arsitektur Gotik sebagai bagian dari seni visual, daripada bagian dari Ilmu Statika. Beberapa pengamat menekankan peran garis, yang dilipatgandakan dan mengambil alih struktur interior yang terlihat serta mengubahnya dari massa yang berat menjadi konfigurasi yang elegan, ringan dan berbentuk dinamis. Penekanan lain pada pencahayaan, tidak hanya terhadap sinar yang dipancarkan lembaran kaca berwarna, tetapi juga terhadap apa yang dinamakan efek terang benderang dimana struktur gothik diperhitungkan untuk menciptakan tempurung rangkap visual yang secara optis memotong soliditas struktur. Secara berurutan, interior gaya Gothik terlihat seperti lapisan berbentuk kanopi yang saling berkaitan satu sama lain; atau menekankan adanya orientasi diagonal rusuk kubah dan bentuk balok (kontras dengan gaya Romanesque yang lebih terbuka).c. Pendekatan SimbolikBangunan gothic yang sangat kompleks, seperti Katedral Amiens, tidak didirikan dengan pertimbangan struktur dan visual saja, tanpa emosi yang kuat dan dalam. Selama era Gothik, simbol-simbol intelektualitas dan keagamaan pada masa itu diekspresikan dalam bangunan katedral. Aliran/mahzab intelektual yang sangat berpengaruh pada masa tersebut adalah Scholasticism yang dipelopori oleh Saint Thomas Aquinas (1225 74), yang dalam ensiklopedia Summa Theologica menyatukan isu agama dan intelektual pada tataran yang sama. Keterkaitan penting antara mahzab Scholasticisme dengan arsitektur Gothik telah berkembang, antara lain dalam terjemahan berbagai pandangan visioner pada dinding batu dan kaca dekoratif dalam katedral.Arsitektur bergaya Gothik lahir pada periode Romenatik. Periode ini ditandai dengan beberapa aliran arsitektur antara lain Byzanthium, Romanesque, Gothic, Renaissance, serta Baroque dan Rococo.Pada umumnya arsitektur gaya Gothik dipahami sebagai satu warisan budaya yang telah eksis sejak hampir 500 tahun lalu. Paham Renaissance mempercayai bahwa jatuhnya kekaisaran Romawi mengakibatkan munculnya era kemerosotan (degradasi) kebudayaan, sebelum kemudian seni budaya bangkit kembali pada abad ke 15. Untuk menandai pencapaian tersebut, para penulis paham Renaissance menggambarkan bahwa seni abad pertengahan bagaikan lentera yang suram : Masa Kegelapan datang ketika kaum barbar dari utara menginvasi dan meruntuhkan budaya zaman purba dan menggantikannya dengan kebudayaan mereka. Kaum Goth, yang sesungguhnya membuat sedikit kerusakan fisik ketika mereka mengambil alih kekuasaan Romawi pada tahun 410 adalah suku yang dianggap bertanggung jawab atas malapetaka ini. Karenanya terminologi Gothik dibuat oleh paham Renaissance sebagai bagian dari definisinya sendiri.Kerancuan etimologi ini hanya satu dari kekacauan yang ditimbulkan oleh arsitektur Gothik. Pada awal abad 18, gaya Gothik kembali menjadi favorit dan dihargai oleh gerakan Romantik dengan mengabaikan beberapa nilai yang telah diabaikan dan dianggap rendah oleh kaum Renaissance kebebasan irrasional dan inti sari faham Christianity (sebagai kebalikan dari arsitektur Renaissance yang sangat rasional dan penyembah berhala. Pada bangunan-bangunan baru didirikan dengan gaya Gothik, para arsitek dan akademisi telah meneliti dan mempertimbangkan sejarah dan maknanya.Istilah gothic tersebut dianggap tidak sesuai dengan kategori dan kosa kata yang telah disusun untuk arsitektur era Klasik dan Renaissance antara lain karena sangat asing dan berbeda, lebih mudah ditirukan daripada dipahami. Terminologi Gothik tetap dipelihara, dengan mengabaikan absurditasnya, tidak ada satupun periode arsitektur yang memberikan judul yang demikian tidak layak. Kemisteriusannya, terlihat sebagai energi utama yang tertangkap pada istilah Gothik, dengan penambahan nada pada asal muasal kemisteriusannya, dongeng yang menyimpang, serta imajinasi liar mengenai kaum barbar dari utara. Meskipun Gothik menjadi istilah yang tidak ada definisi arsitekturnya, tetapi gaya tersebut telah didefinisikan melalui bentuk arsitekturnya, dan mengabaikan apapun arti yang disarikan atau dibaca mengenainya.Secara umum terdapat 3 (tiga) pendekatan yang cenderung dominan dalam intepretasi arsitektur Gothik, yakni stuktur, visual, dan simbolik. Pendekatan pertama menekankan pada struktur rangka batu dari arsitektur Gothik, yang terlihat sebagai logika rekayasa murni, seolaholah pembuat bangunan hanya memiliki sedikit hal dalam pikirannya, namun pengurangan dalam jumlah besar terhadap mural (lukisan dinding) zaman Romanesque menjadi suatu perlindungan minimal dari batu. Pada abad 19, pendukung sudut pandang ini menghubungkan Gothik dengan teknologi arsitektur baru untuk besi dan baja. Sebagaimana skema kerangka arsitektur, Gothik secara konseptual dapat dilihat tidak berbeda dengan Crystal Palace dan Menara Eifel.Pendekatan kedua menafsirkan arsitektur Gotik sebagai bagian dari seni visual, daripada bagian dari Ilmu Statika. Beberapa pengamat menekankan peran garis, yang dilipatgandakan dan mengambil alih struktur interior yang terlihat serta mengubahnya dari massa yang berat menjadi konfigurasi yang elegan, ringan dan berbentuk dinamis. Penekanan lain pada pencahayaan, tidak hanya terhadap sinar yang dipancarkan lembaran kaca berwarna, tetapi juga terhadap apa yang dinamakan efek terang benderang dimana struktur gothik diperhitungkan untuk menciptakan tempurung rangkap visual yang secara optis memotong soliditas struktur. Secara berurutan, interior gaya Gothik terlihat seperti lapisan berbentuk kanopi yang saling berkaitan satu sama lain; atau menekankan adanya orientasi diagonal rusuk kubah dan bentuk balok (kontras dengan gaya Romanesque yang lebih terbuka).Bangunan gothic yang sangat kompleks, seperti Katedral Amiens, tidak didirikan dengan pertimbangan struktur dan visual saja, tanpa emosi yang kuat dan dalam. Selama era Gothik, simbol-simbol intelektualitas dan keagamaan pada masa itu diekspresikan dalam bangunan katedral. Aliran/mahzab intelektual yang sangat berpengaruh pada masa tersebut adalah Scholasticism yang dipelopori oleh Saint Thomas Aquinas (1225 74), yang dalam ensiklopedia Summa Theologica menyatukan isu agama dan intelektual pada tataran yang sama. Keterkaitan penting antara mahzab Scholasticisme dengan arsitektur Gothik telah berkembang, antara lain dalam terjemahan berbagai pandangan visioner pada dinding batu dan kaca dekoratif dalam katedral.Keunggulan visioner dari katedral bergaya Gothik menempatkan aspek-aspek lain dari sebuah bangunan pada perspektif yang tepat. Ciri-ciri formal utama seperti ruang, pencahayaan, garis, dan geometri- menciptakan atmosfer yang sangat penting dari suatu bangunan; sedangkan ciri-ciri struktural seperti rusuk pada kubah, ujung lengkungan, penopang/balok yang melayang- dimungkinkan oleh faktor-faktor visual. Balok yang melayang, yang mengelilingi katedral, menopang bentuk yang menciptakan interior visionernya. Bagi para observer, yang melupakan kerangka balok penopang, bentuk ini muncul dan berdiri sendiri dengan dasar kekuatan supranatural, keajaiban, dan karunia Tuhan, yang menyatakan bahwa supremasi keyakinan/agama diatas segalanya. Sebagai suatu gaya yang lebih dari yang lain, langgam Gothik banyak berbagi dengan langgam Byzantine.Aliran gothic ini juga disebut-sebut sebagai seni barbarian. Di inggris pada tahun 1700-1800 disebut atau di juluki seni gothic adalah seni yang tidak mempunyai rasa, hambar sekaligus disebut sebagai seni yang menyimpang dari kaidah-kaidah seni biasanya.Karenanya, tidak dapat diragukan lagi bahwa istilah gothic seperti yang diterapkan untuk menunjuk gaya arsitektur gereja digunakan pada awalnya menghina, dan di cemooh, oleh orang-orang yang ambisius untuk meniru dan menghidupkan kembali perintah Yunani arsitektur, setelah kebangkitan sastra klasik.Bangunan bergaya gothik dapat dengan mudah dikenali melalui ciri khas dan karakteristik tertentu yang menekankan aspek vertikalitas, dan pencahayaan. Karakteristik tersebut terlihat dari struktur bangunan tidak lagi berupa tembok yang kokoh, namun menjadi kerangka batu yang terdiri dari kolom, kubah dan tiang-tiang penopang. Dalam arsitektur Gothic, kombinasi yang unik dari teknologi yang sudah ada menciptakan gaya bangunan baru yakni teknik ogival atau menunjuk arch, lemari besi berusuk, dan balok menunjang. Interor Gereja St PaulsRuangan persegi panjang sebagai tempat ibadah dengan bentuk langit-langit yang melengkung merupakan dasar dari gereja St Pauls. Biasanya dijumpai dalam bentuk sepulchure. Bentuk ruang ini snagat bagus dalam menunjukkan pengaruh dari bahan yang digunakan. Tekstur permukaan yang menentukan ruang lingkuup dari tindakan yang akan dilakukan, dari yang penting sampai kontemporer. Dan ini berlaku untuk setiap ruangan dalam gereja. Pada ruang-ruang persegi panjang lokasi bukaan sangatlah penting. Seperti interior dalam gereja St Pauls. Bukaan diletakkan pada sisi yang pendek sehingga ruang tersebut memberikan kesan tinggi dengan suatu penjajajaran yang jelas sepanjang sumbu memanjangnya. Dengan menyisipkan deretan kolom yang melengkung, kecenderungan ini menjadi semakin nyata. Daerah tepi yang gelap dapat digunakan untuk tujuan dan aktivitas yang sekunder. Jalan yang memanjang ke arah mimbar semakin mempertegas arah melintang yang tertutup. Hal yang patut dicatat dan diingat adalah penemuan struktur gereja yang dikenal dengan flying buttress yaitu semacam balok miring yang melayang dan menyalurkan beban atap, memperkokoh bangunan, dan sekaligus menjadi elemen estetika. Disamping sebagai unggulan flying buttress, juga menjadi ciri gereja Gothik bersama ciri-ciri lainnya seperti menara lonceng yang lebih tinggi dengan era Romanika, serta penggunaan busur-busur yang lancip. Beberapa negara yang menjadi tumpuan perkembangan arsitektur Gothik adalah Prancis, Inggris, Jerman, Itali, Spanyol, Belgia, dan Belanda.Tatanan denah dan bentuk globalnya lebih bebas dibandingkan dengan Bizantium dan Romanesque.Terdapat menara pada bangunan gereja. Biasanya terletak pada bagian depan ataupun belakang bangunan. Dan pada masa Arsitektur Gothic menara difungsikan sebagai isyarat adanya peribadatan di dalam gereja. Hal tersebut berkembang sampai saat ini, dan isyarat tersebut merupakan bunyi lonceng yang ditempatkan dibagian atas menara.Perubahan-perubahan yang terjadi pada periode ini dantaranya:Ketinggianlangit-langit yang jauh melebihi skala manusia, terutama pada gereja-gereja dan katedral.Bentuk busur yang meruncing, dikarenakan keinginan untuk menciptakan atap meruncing sebagai ciri arsitektur vernakular Eropa. Hal ini merupakan tuntutan iklim salju.Pengembangan bentuk rib vaultsbentuk kubah yang menyerupai rusuk. Salah satu pembeda arsitektur Gothic dengan periode sebelumnya adalah sistem konstruksi kolom dan langit-langit tidak terpisah. Jadi antara kolom dan rusuk penyangga atap menyatu. Sebagai pengembangan dari struktur busur silang yang banyak digunakan pada periode sebelumnya, bentuk busur rusuk dapat dikatakan terinspirasi dari bentuk ranting pohon. Pada perkembangan selanjutnya, susunan rusuk yang terjadi malah menyerupai kipas. Di samping itu, diameter kolom menjadi besar karena sebenarnya kolom besar tersebut merupakan gabungan dari beberapa kolom kecil-kecil yang langsung menopang rusuk. Meskipun sama-sama berukuran besar, pada arsitektur Yunani hal ini lebih dikarenakan kebutuhan struktural untuk menopang beban atap dan entablature yang sangat besar. Kolomnya berkembang menjadi kolom strutural dan non struktural.

Gambar 1. Ruang Persegi Panjang Gambar 2. Ruang Interior

Bangunan Arsitektur bergaya Gotik biasanya Bentuk bangunannya dibuat mirip dengan gereja yang memiliki bentuk khas Gotik. konstruksi balok-balok penopang juga sudah mulai diperlihatkan pada zaman romantik, yaitu pada pengerjaan balkon dan pilar-pilarnya, selain berfungsi sebagai penopang, juga berfungsi untuk memperindah ruang dalam. pada bangunan gaya Gotik, ide-ide arsitektur ditempatkan sebagai konsekuensi akhir yang harus diusahakan supaya dapat betul-betul terselesaikan. efek yang dihasilkan ternyata luar biasa indah dan megah, melawan kesan bahan dasar yang digunakan (batu belah, yaitu kesan berat dan membebani.Gereja Gotik merupakan bangunan dengan sistem kerangka dan penopang. dinding-dindingnya berfungsi sebagai pelindung yang melingkupi ruang dalam gereja seperti selubung tipis. beban atapnya yang melengkung dan tiang tinggi, ditopang oleh pilar-pilar, ditempatkan mengerombol dan saling berkaitan.Kerangka pada atap melengkung dan konstruksi penopangnya yang dibuat berdasarkan tuntutan pengaturan ruang, sangat menguntungkan dinding penutupnya. bidang dinding yang terletak antara kerangka penopang, hampir tidak memikul beban, selain beban beratnya sendiri. Hal ini memberikan kesempatan pada perkembangan bentuk jendela. jendela dibuat semakin besar karena kekhawatiran akan masalah statika tidak ada. selain itu, lengkungan menyudut, lengkungan bersudut dapat membagikan beban statikanya daripada lengkungan setengah lingkaran, sehingga tiang penopang juga menerima beban yang lebih merata dan ringan. Notre Dame, paris DaerahPengaruh gothic berada sangat luas didataran eropa dari mulai kerajaan kerajaan hingga kota kota besar di eropa yang terpengaruh oleh gaya gothic pada setiap katedral katedral mupun gereja disana. Jerman dan kota-kota Dataran rendah telah berkembang besar yang tumbuh dalam damai perbandingan, dalam perdagangan dan persaingan satu sama lain, atau bersatu untuk kesejahteraan bersama, seperti dalam Liga Hanseatic . MaterialMaterial gothic berasal dari Negara Negara dieropa seperti kapur dari perancis & inggris, marmer dari italia, batu bata dari jerman dan skndinavia yang bangunan gaya gothicnya dinamakan Brick Gothic.

Gambar Gereja St. Mary - Krakaw, polandia

AgamaPeriode awal Abad Pertengahan telah melihat pertumbuhan yang cepat di monastisisme, berbeda dengan beberapa perintah yang lazim dan menyebarkan pengaruh mereka secara luas. Terpenting adalah Benediktin yang besar gereja-gereja biara jauh kalah yang lainnya di Inggris. Sebagian dari pengaruh mereka adalah bahwa mereka cenderung untuk membangun dalam kota, tidak seperti Cistercians biara yang hancur terlihat di pedesaan terpencil. The Cluniac dan Perintah Cistercian yang lazim di Perancis, biara besar di Cluny didirikan memiliki rumus untuk monastik situs direncanakan dengan baik yang kemudian mempengaruhi semua bangunan monastik selanjutnya selama berabad-abad.Pada abad ke-13 St Fransiskus dari Assisi mendirikan Fransiskan , atau apa yang disebut "Grey Friars", perintah pengemis. Para Dominikan , perintah lain pengemis didirikan pada periode yang sama tetapi dengan St Dominic di Toulouse dan Bologna , yang terutama berpengaruh dalam pembangunan gereja Gothic's Italia.

Karakteristik gereja dan katedral GothicDalam arsitektur Gothic, kombinasi yang unik dari teknologi yang sudah ada didirikan munculnya gaya bangunan baru. Mereka teknologi adalah ogival atau menunjuk arch , lemari besi berusuk, dan terbang menunjang. Denah gereja gothic seperti salib dengan dengan panjang nave membuat tubuh gereja, sebuah lengan melintang disebut transept dan, di luar itu, perluasan yang mungkin disebut paduan suara , mimbar atau pastoran. Notre Dame Plan, Paris Notre Dame, Paris

TinggiKarakteristik dari arsitektur gereja Gothic adalah tinggi, baik mutlak dan sesuai dengan proporsi lebarnya. Satu bagian dari tubuh utama gereja Gothic biasanya menunjukkan nave sebagai jauh lebih tinggi daripada lebar. Di Inggris proporsi ini kadang-kadang lebih besar dari 2:1, sedangkan perbedaan proporsional terbesar dicapai adalah di Cologne Cathedral dengan rasio 3.6:1. Kubah internal tertinggi di Katedral Beauvais pada 48 meter (157 kaki). CahayaSalah satu karakteristik yang paling khas arsitektur Gothic adalah wilayah luas dari jendela pada Sainte Chapelle dan ukuran yang sangat besar dari jendela banyak individu, seperti di York Minster , Gloucester Cathedraldan Milan Cathedral serta pada jendela tersebut digunakannya kaca patri sebagai tambahan interior gereja. Peningkatan dalam ukuran antara jendela periode Romawi dan Gothic terkait dengan penggunaan kubah berusuk, dan khususnya, kubah bergaris berat menunjuk yang disalurkan ke poros kurang mendukung dengan daya dorong ke luar dari kubah setengah lingkaran. Dinding tidak perlu begitu berat.

Dasar bentuk lengkungan Gothic dan gaya karakterBentuk paling sederhana adalah membuka panjang dengan lengkung menunjuk dikenal di Inggris sebagai pisau bedah itu. bukaan Lancet sering dikelompokkan, biasanya sebagai sekelompok tiga atau lima. bukaan Lancet mungkin sangat sempit dan terjal menunjuk. arch sama sisiBanyak Gothic bukaan didasarkan atas sama sisi bentuk. Dengan kata lain, saat lengkungan yang disusun, yang jari-jari persis membuka lebar dan dalam kubah setiap bertepatan dengan titik dari mana sumber air lengkungan berlawanan. Hal ini membuat lengkungan yang lebih tinggi sehubungan dengan lebarnya dari arch semi-melingkar yang persis setengah tinggi karena lebar. [7]The Arch sama sisi memberikan lebar pembukaan proporsi memuaskan berguna untuk pintu, arcade dekoratif dan jendela besar. Arch FlamboyantThe Flamboyant Arch adalah salah satu yang disusun dari empat titik, bagian atas setiap busur ke atas balik utama menjadi busur yang lebih kecil dan rapat di api, seperti titik yang tajam. Ini lengkungan menciptakan efek kaya dan hidup bila digunakan untuk perhiasan dan dekorasi jendela permukaan. Bentuknya yang secara struktural lemah dan sangat jarang digunakan untuk bukaan besar kecuali jika terdapat dalam yang lebih besar dan lebih stabil arch. Hal ini tidak dipekerjakan sama sekali untuk kubah.

arch TertekanThe Tertekan atau lengkung empat-berpusat jauh lebih luas dari pada tinggi dan memberikan efek visual yang telah rata di bawah tekanan. Struktur dicapai dengan menyiapkan dua busur yang meningkat tajam dari setiap titik kecil bermunculan pada jari-jari dan kemudian berubah menjadi dua lengkungan dengan radius yang luas dan jauh lebih rendah titik melompat.Jenis lengkungan, ketika bekerja sebagai membuka jendela, cocok untuk ruang yang sangat luas, asalkan itu cukup didukung oleh banyak poros vertikal yang sempit. Hal ini juga sering lebih menguatkan dengan transoms horizontal. Efek keseluruhan menghasilkan tampilan grid-seperti biasa, halus, bentuk persegi panjang dengan penekanan pada garis tegak lurus. Hal ini juga digunakan sebagai hiasan dinding di mana arcade dan bukaan jendela merupakan bagian dari seluruh permukaan dekoratif.

Gothic di perancis Perancis arsitektur Gothic adalah gaya arsitektur yang umum di Perancis dari 1140 sampai sekitar 1500. Di perancis gothic diklasifikasikan dalam beberapa gaya :Urutan gaya Gothic: PerancisSebutan gaya dalam arsitektur Gothic Prancis adalah sebagai berikut:1. Awal Gothic2. Gothic Tinggi3. Rayonnant4. Akhir gaya Gothic atau Flamboyant

Gothic Di InggrisBahasa Inggris Gothic adalah nama dari gaya arsitektur yang berkembang di Inggris dari sekitar 1180 sampai sekitar 1520. Seperti halnya dengan arsitektur Gothic bagian-bagian lain Eropa , Inggris Gothic didefinisikan oleh runcing lengkungan , kubah atap , dinding penopang , besar jendela , dan menara . gaya gothic di inggridiperkenalkan oleh perancis. Awal masa gaya gothic pertama diingris diebut dengan gothic lancet. Gambar Katedral Salisbury Gambar interior Katedral Glaucester, Inggris Gaya Gothic Di italiaArsitektur gothic diimpor di Italia, seperti di banyak negara Eropa lainnya. The Benedictine Cistercian order, melalui bangunan-bangunan baru mereka, pembawa utama dari gaya arsitektur baru. Hal ini menyebar dari Burgundy (di tempat yang sekarang Perancis timur), daerah asli mereka, selama sisa Eropa Barat.Arsitektur semacam ini dalam kenyataannya sudah termasuk sebagian besar hal baru yang ditandai katedral Gothic dari Ile-de-France , tapi dengan lebih lembut, dan agak "asketis", pendekatan formal. hiasan figuratif dilarang. Jendela kaca patri dikurangi dalam ukuran dan tidak berwarna. verticalism ini berkurang. Dalam menara lonceng eksterior dan belfries tidak hadir.Selalu hadir, bagaimanapun, adalah oval persegi kubah pangkal paha dan berkerumun dermaga, disusun oleh sebuah ensemble dari kolom yang lebih kecil, yang terus bergerak dengan pilar-pilar ke -kubah iga . Ibukota memiliki dekorasi yang sangat sederhana, biasanya tidak figuratif. Batu-dressing sangat akurat juga. Hasilnya adalah kebersihan kuasi-modern, embellishments kurang.Arsitektur Cistercian dapat dengan mudah disesuaikan, dengan sedikit modifikasi, dengan kebutuhan Pesanan pengemis seperti Dominikan dan Fransiskan , yang tinggal di Italia ekspansi besar di Italia. Keduanya berupaya untuk kebersihan tertentu, jika tidak kemiskinan, di bangunan-bangunan mereka. Mereka perlu besar naves dan lorong untuk memungkinkan orang beriman untuk mengikuti preachings dan ritus-ritus tanpa hambatan visual, seperti itu terjadi bukan di katedral, interior yang banyak terdapat pilaster dan paduan suara yang dipisahkan dengan dinding dari nave. Katedral Duomo De Milano Katedral Duomo De Sienna Gothic Di spanyolSpanyol arsitektur Gothik adalah gaya arsitektur yang umum di Spanyol pada periode Abad Pertengahan Akhir.Gaya Gothic dimulai di Spanyol sebagai akibat dari pengaruh Eropa Tengah pada akhir abad kedua belas saat romantik diselingi dengan beberapa ekspresi arsitektur Gothic murni. Tinggi Gothic tiba dengan semua kekuatannya melalui rute pilgimage, yang Jalan Saint James , pada abad ketiga belas. Beberapa katedral Gothic yang paling murni di Spanyol, dengan pengaruh Jerman dan Perancis, dibangun pada saat ini. Urutan gaya Gothic di SpanyolSebutan gaya arsitektur Gothic di Spanyol adalah sebagai berikut. Tanggal merupakan perkiraan. Awal Gothic (abad kedua belas) Tinggi Gothic (abad ke tiga belas) Mudjar Gothic (dari ketiga belas ke abad kelima belas) Levantino Gothic (abad keempat belas) Flamboyan / Akhir Gothic (abad kelima belas) Isabelline Gothic (abad kelima belas) katedral Oviedo,Spanyol katedral leon Katedral Burgos,Spanyol

Istilah ghotik mengacu pada seni arsitektur, lukis, dan pahat. Tiga abad terakhir zaman pertengahan. Istilah ini berasal dari para penulis akhir abad pertengahan yang lebih menaruh kebudayaan Yunani-Romawi (Suru,1991 : 49). Mereka menyangka bahwa suku Goth yang barbar telah menghancurkan kebudayaan klasik dan lalu menciptakan Gothik yang barbar. Dewasa ini kita tahu bahwa arsitektur Ghotik bukan dari suku Ghot dan juga tidak bersifat barbar. Arsitektur Ghotik adalah kreasi para para genius abad pertengahan. Karya seni patung Gothik awal adalah dari pengaruh agama Kristen, serta lahir dari dinding gereja dan biara. Patung yang terdapat di chartes chatredral (sekitar tahun 1145) di Perancis merupakan karya patung awal zaman Gothik. Pengaru arsitektur Ghotik lebih luas dari gaya Romanesque. Perbedaan utama antara kedua gaya ini adalah bahwa gaya Ghotik serba lancip, sedangkan gaya Romanesque serba bundar. Menurut arsitek pada masa itu, dengan memakai lengkungan yang lancip, atap tidak perlu ditinggikan. Lengkungan gaya Ghotik yang lancip ternyata tidak hanya mengurangi topangan samping, tetapi juga meringankan bobot atap.Dengan menggunakan kubah yang berbentuk kurva memanjang, lengkungan lancip, penyangga berbentuk empat persegi panjang (pilaster),tiang-tiang, maka atap gereja gaya Ghotik bisa di buat tinggi menjulang.Perubahan-perubahan yang terjadi pada periode ini di antaranya:1.Ketinggian langit-langit yang jauh melebihi skala manusia, terutama pada gereja-gereja dan katedral.2.Bentuk busur yang meruncing, dikarenakan keinginan untuk menciptakan atap meruncing sebagai ciri arsitektur vernakular Eropa. Hal ini merupakan tuntutan iklim salju.3.Pengembangan bentukrib vaultsbentuk kubah yang menyerupai rusuk.4.Kolomnya berkembang menjadi kolom strutural dan non struktural.5.Bukaan-bukaan yang lebar, sehingga arsitektur Gothik identik dengan permainan cahaya di interior. Permainan cahaya ini bertujuan untuk menambah keagungan dan unsur spiritual.Timbulnya seni Ghotik adalah akibat dari suatu dorongan daya cipta yang berakar pada pandangan hidup jamannya, dapat di simpulkan bahwa latar belakang yang mempengaruhi perkembangan seni Ghotik antara lain : 1. Pertumbuhan kota yang sehat, 2. Kekuasaan dan pola hidup gereja, 3. Kekuasaan kaum ningrat serta 4. Perkembengan keduniawian baru. Di bidang seni bangun seni Gotik banyak memiliki sifat-sifat seni bangun Romawi. Misalnya, bagian timur gereja dilengkapi dengan gereja-gereja kecil yang menonjol dan dapat di pindah-pindahkan, penggunaan beberapa menara, cara menempatkan tiga buah pintu di sebelah muka bagian barat, cara membagi atau memisahkan ruang pemakaman menjadi enam dan beberapa corak lainnya. Arsitektur Gotik merupakan perpaduan antara tipe-tipe tradisioanal yang luas dengan bentuk-bentuk gubahan abad pertengahan. Hasilnya serba mewah dan vertikal. Sifatnya menunjukkan kemenangan ketenangan, intelektual dan keharmonis antara perpaduan dan unsur-unsur estetika, struktur dan tujuan. Sepanjang masa Gotik, gereja kristen dalam segala hal bersifat Universal, dan sampai pada masa mencapai puncaknya makin lama makin mengarah keutara.Prancis merupakan pusat perkembangan dan penyempurnaan seni gotik di eropa. Seni Gotik mencapai keharmonisan di Perancis, seperti terlihat dalam arsitekturnya. Langit-langit lengkung tajam bersilang yang membentuk susunan motif lingkaran, menjadi dasar sistem dan struktur seni bangunan Gotik. Pola yang terkenal adalah pola flamboyan. Semula memakai garis-garis geometrik. Kemudian memakai motif tumbuh-tumbuhan. Semua ekspresi seni Gonik itu nampak pada seni bangun gereja Gotik di perancis. Misalnya:a.Kathedral Notre Dame di ChartresKathedral merupakan contoh yang paling jelas tentant corak seni Gotik, karena tidak mengalami perubahan. Nilai tingkat keseniannya dianggap sejajar dengan kuil Parthenon di Yunani. Di bagian depan dinding sebelah barat terdapat portal raja (pintu gerbang raja) dan bentuk thimpanon dengan hiasan relief tokoh Kristus dalam mandorla berbentuk oval serta-serta figur-figur symbolis yang mengililingnya. Di bawahnya dipahatkan 12 tokoh berderet, sedangkan untuk mengisi bagian atasnya (lengkung atas) ditempatkan 24 tokoh lain.b.Kathedral Notre Dame di Paris.Di bangun di atas pulau kecil ditengah-tengah kota Pasir. Kathedral itu nampak besar megah dan dramatik. Beberapa bagian gereja itu menunjukkan gaya Romana dan beberapa bagian lainnya menunjukkan corak Gotik. Ruang tengah lebar dan ruang samping berganda. Transept sangat sempit. Gegreja tersebut memiliki banyak patung, tetapi sayang banyak yang rusak pada waktu revolusi Prancis.c.Kathedral AmiensGereja itu dari depan nampak mengesankan sekali karena ditempatkan bentuk jaringan batu dengan pilar-pilar dinding dan patung-patung portal yang menarik. Hal tersebut besar pengaruhnya bagi gereja-gereja lainnya. Patung Blau Deau yakni tokoh Kristis yang dilukiskan sedang mengajar yang ditempatkan di dalam gereja itu yang menunjukkan gaya klasik.d. Kathedral RhemisGereja itu mengalami beberapa kali perubahan altar ruang tengah, bagian depan serta menaranya. Bagian luar gereja itu bersifat terbuka dengan pilar-pilar terbang berganda.e. Kathedral St.DenisMerupakan gereja biara, dan antara lain menjadi tempat makam raja-raja Perancis. Bentuk asli gereja tersebut banyak mengalami perubahan. Pada tahun 1240, arsitek Piere de Montereau membangun sebuah serambi dengan lampu-lampu yang mengarah ke ruang. Penambahan bangunan serambi semacam itu menyebabkan serambi tersebut menjadi bagian dari dinding yang berjendela, sehingga ukuran serambi disesuaikan dengan ukuran jendela.Abad XIII merupakan puncak perkembangan arsitektur Ghotik. Selama pemerintahan Raja Louis IX (1226-1270) bermunculah karya-karya besar seperti katedral-katedral di Reims, Amiens, Paris, Beauvais, dan yang terbagus adalah katedral Sainte Chapelle. Meskipun arsitektur Ghotik pada mulanya muncul disekitar paris, ini tidak berarti bahwa gaya ini semata-mata milik prancis. Arsitektur ini tetap di anggap sebagai hasil dari semangat kreatif kristianitas.

3. Arsitektur romenesqueIstilah Romanesque muncul pada abad ke-19 untuk menunjukkan gaya arsitektur yang dipakai pada abad ke-11 sampai ke-12, berarti dengan gaya Romawi. Pada Jaman Kegelapan (Dark Ages), tidak banyak terdapat hasil karya arsitektur yang benar-benar berbeda. Para pembangun meniru karya-karya lama (Romawi) dan mencampurnya dengan ide-ide dari agama Kristen. Bangunan yang masih banyak selamat adalah gereja.Arsitektur romantik adalah gaya arsitektur abad pertengahan Eropa, ditandai dengan lengkungan setengah lingkaran, dan berkembang menjadi gaya Gotik, ditandai dengan lengkungan menunjuk, dimulai pada abad ke-12. Walaupun tidak ada konsensus untuk tanggal awal gaya, dengan usulan mulai dari 6 ke abad 10, contoh dapat ditemukan di seluruh benua tersebut, membuat gaya arsitektur arsitektur Romawi dari arsitektur pan-Eropa pertama sejak Kekaisaran Romawi. gaya Romawi di Inggris lebih tradisional dikenal sebagai arsitektur Norman. Menggabungkan fitur dari bangunan Romawi Barat dan Bizantium, Romawi arsitektur dikenal dengan kualitas yang sangat besar, dinding tebal, bundar lengkungan, dermaga kokoh, kubah pangkal paha, menara besar dan arcading dekoratif. Setiap bangunan memiliki bentuk yang jelas dan mereka sering sangat teratur, sehingga rencana kinerja secara keseluruhan merupakan salah satu kesederhanaan bila dibandingkan dengan bangunan Gothic hingga simetris f.a. Seni Arsitektur RomanesqueSeni yang berkembang sekitar tahun 1000 hingga 1200, merupakan kembangkitan kembali akivitas seni abad pertengahan karena kondisi social dan ekonomi pada abad X mengalami peningkatan. Gereja-gereja yang dibangun dengan gaya baru di segala penjuru eropa barat mengingatkan kembali pada basilica-basilika.b. Karakteristik Arsitektur Romanesque Bentuk AtapJenis paling sederhana dari kubah atap adalah kubah barel pada permukaan melengkung memanjang dari satu dinding ke dinding, panjang ruang akan melompat, misalnya, nave. Sebuah contoh penting, yang akan menyimpan lukisan abad pertengahan, adalah kubah Saint-Savin-sur-Gartempe, Prancis, dari abad ke-12 awal. Namun, kubah biasanya dibutuhkan dukungan dari dinding padat, atau dinding dimana jendela sangat smalGroin kubah terjadi di gedung-gedung Romawi kuno, khususnya di Katedral Speyer di mana kubah tinggi dari sekitar 1060 adalah karya pertama dalam arsitektur Romawi jenis kubah dengan lebar nave. Di gedung dan kemudian mempekerjakan vaultings berusuk, kubah groin yang paling sering digunakan untuk kurang terlihat dan kubah yang lebih kecil, khususnya di crypts dan gang-gang. Sebuah kubah paha hampir selalu persegi dalam rencana dan dibangun dari dua kubah barel berpotongan di sudut kanan. Tidak seperti kubah berusuk, lengkungan adalah anggota struktural.

Banyak gereja-gereja paroki, biara-biara dan gereja katedral dalam gaya romantik, atau pada awalnya dibangun dengan gaya Romawi dan kemudian mengalami perubahan. Roma gereja yang paling sederhana adalah aisless ruang dengan proyeksi apse pada akhir mimbar, atau kadang-kadang, terutama di Inggris, sebuah persegi dengan lengkungan memproyeksikan mimbar mimbar dihiasi dengan cetakan mungkin. ambisius gereja lain telah dipisahkan dari nave oleh ruang arcade. Biara-biara dan gereja-gereja katedral pada umumnya mengikuti rencana Latin Cross. Di Inggris, bagian timur ekstensi dapat lebih lama, sedangkan di Italia sering pendek atau tidak ada, gereja menjadi rencana T, kadang-kadang dengan ujung transept dan apses di timur. Di Prancis gereja St Front, Prigueux, tampaknya telah disalin Basilika Santo Markus, Venesia atau Gereja Byzantium Para Rasul Kudus dan rencana salib Yunani dengan lima kubah. Di wilayah yang sama, Angoulme Katedral adalah gereja aisless L. Mengenal Gereja RomanesqueGereja Romanesque memiliki karakteristik yang khas, yaitu: busur lengkung, dapat ditemukan pada pintu, jendela, gang-gang arcade, langit-langit dan lain-lain.Gereja-gereja awal mempunyai atap dari kayu, yang lalu terbakar. Atap lalu digantikan dengan langit-langit lengkung terbuat dari batu. Dengan demikian maka beban gedung makin berat sehingga dinding perlu dibuat lebih tebal sebagai pendukung. Pendukung (buttress) rendah dibuat menyender ke dinding untuk menambah daya dukung.Terdapat dua menara tinggi di bagian depan/barat. Denah menara berbentuk lingkaran, segi empat atau segi delapan, atap berbentuk kerucut meruncing ke atas. Pahatan dan sculpture adalah fitur penting pada dekorasi pintu masuk utama. Pintu masuk terletak di bagian dalam dinding yang tebal (beberapa dinding tebalnya mencapai 6m). Di atas pintu terdapat tympanum, yang biasanya diisi dengan pahatan yang berisi penggalan cerita Injil.

Jendela terlihat kecil dan sempit. Susunan kolom, busur dan pahatan dekorasi di sekeliling jendela membuatnya terlihat lebih besar. Denah gereja Romanesque selalu berbentuk salib. Altar diletakkan di timur (menghadap Yerusalem), pintu masuk di barat.

Pada interior tidak terdapat kursi, umat beribadah sambil berdiri. Terdapat ruang bawah tanah (crypt) di bawah altar untuk menempatkan peninggalan dari para santo (orang suci). Nave dan gang (aisles) dipisahkan oleh barisan kolom dan busur. Di atas gang terdapat gallery (triforium), yang dapat memberikan view ke nave, digunakan oleh santri gereja pada saat ibadah (misa). Di atas gallery terdapat koridor sempit (clerestory), tempat jendela-jendela utama.Susunan di atas disebut dengan susunan tiga tingkat. Susunan ini bervariasi di banyak tempat, bahkan di beberapa tempat tidak ada tingkat ke-3, digantikan dinding massif dengan jendela. Susunan Tiga TingkatStruktur langit-langit adalah busur tinggi terbuat dari batu. Terdapat jenis barrel vault (sederhana) dan cross vault (busur bersilang). Kolom-kolom biasanya besar. Kapital kolom dibuat dengan dasar order Corinthian Romawi atau desain khas Romanesque. Gereja PenziarahPada saat itu berkembang kegiatan berziarah bagi umat Kristen ke Yerusalem, Roma, atau Santiago de Compostela (Spanyol). Daerah yang dilewati para penziarah terpengaruh, dengan melayani para penziarah dalam perjalanannya. Salah satu fasilitas yang disediakan adalah gereja untuk para penziarah. Fitur yang khas adalah gang di belakang altar, dikenal sebagai ambulatory. Para penziarah dapat melewati gang tersebut dan berhenti untuk berdoa tanpa mengganggu aktivitas di gereja utama. Penggunaan patung-patung manusia mulai dikenal pada masa ini. Patung/pahatan manusia dipakai sebagai salah satu cara menyebarkan ajaran Injil. Karena saat itu banyak orang yang buta huruf maka kisah-kisah dalam Injil dibuat dalam bentuk pahatan sehingga dapat mudah dicerna. Karakteristik Dinding

Karena sifat dinding romantik, penopang tidak fitur yang sangat signifikan, karena mereka dalam arsitektur Gothic. Romantik penopang profil persegi panjang umumnya datar dan tidak banyak proyek luar tembok. Dalam kasus gereja aisled, kubah, atau kubah setengah barel selama gang nave membantu untuk mendukung, apakah itu kubah. Dalam kasus di mana sebuah kubah setengah-barel yang digunakan, mereka secara efektif menjadi seperti terbang penopang. Seringkali diperpanjang melalui lorong lantai dua, bukan dari biasanya dalam arsitektur Gothic, sehingga dukungan yang lebih baik berat badan seorang nave berkubah. Dalam kasus Durham Cathedral, terbang penopang telah bekerja, tetapi tersembunyi dalam triforium galeri. Menara Menara, yang merupakan ciri penting dari gereja Roma dan sejumlah besar dari mereka masih berdiri. Mereka mengambil banyak bentuk, persegi, bulat dan segi delapan, dan diposisikan secara berbeda dalam kaitannya dengan gereja di negara yang berbeda. Di utara Perancis, dua menara besar, seperti yang ada di Caen adalah menjadi bagian integral dari fasad dari setiap biara besar atau katedral. Di Perancis tengah dan selatan adalah variabel yang lebih banyak dan sebuah gereja besar mungkin memiliki pusat atau menara menara. gereja-gereja utama dari Spanyol dan Portugal biasanya memiliki dua menara. Banyak biara-biara di Perancis, seperti di Cluny, menara ini memiliki bentuk bervariasi banyak. Hal serupa juga terjadi di Jerman, di mana kadang-kadang menara apses dibingkai oleh lingkaran dan persimpangan diatasi dengan sebuah menara segi delapan di Worms Katedral. pasangan menara persegi besar rencana juga bisa terjadi pada akhir transept, pada Tournai Cathedral di Belgia. Di Jerman, di mana empat menara yang sering terjadi, mereka sering memiliki sebuah menara. Dekorasi (ornamen)

dekorasi Arsitektur Arcading adalah fitur yang paling signifikan arsitektur romantik dekoratif. Ini terjadi dalam berbagai bentuk, dari band Lombard yang merupakan deretan lengkungan kecil yang muncul untuk mendukung garis atap atau kursus, sering buta untuk dangkal arcading Inggris dan fitur arsitektur dilihat di banyak Ely Cathedral besar, dengan kurcaci galeri terbuka, pertama kali digunakan dalam Speyer Cathedral dan diadopsi secara luas di Italia seperti terlihat di kedua Pisa Cathedral dan Menara Miring terkenal. Arcade dapat digunakan untuk efek besar, baik eksternal dan internal, sebagaimana dicontohkan oleh gereja Santa Maria della Pieve, di Arezzo. Periode romantik Arsitektur patung patung yang dihasilkan profesi ornamen. Hal ini paling sering mengambil bentuk geometri murni dan terutama digunakan untuk cetakan, baik program dekorasi arch lurus dan melengkung. Dalam La Madeleine, Vzelay, misalnya, kubah rusuk polikrom semua datar dengan fillet sempit melalui batu. dekorasi serupa terjadi sekitar lengkungan nave dan perjalanan horizontal di sepanjang arcade dan memisahkan clerestory. Dikombinasikan dengan menembus diukir salah satu modal, memberikan nikmat dan perbaikan interior Di Britania Raya., Diskrit dekorasi seperti itu bisa, di Hereford dan katedral Peterborough, atau rasa energi besar di Durham dimana rusuk diagonal pada kubah semua dijelaskan dengan chevrons, cetakan dari arcade nave yang diukir dengan berbagai lapisan dan kolom yang sama besar gores dengan berbagai pola geometris menciptakan rasa arah. Patung Viguratif

Dengan runtuhnya Kekaisaran Romawi, tradisi ukiran karya besar dalam seni patung batu dan perunggu angka orang mati. Karya-karya seni patung paling terkenal hidup besar Eropa proto-romantis adalah ukuran Salib ditugaskan oleh Uskup Agung Gero of Cologne di sekitar 960-65. [19] Selama abad ke-11 dan ke-12, patung figuratif dikembangkan dalam gaya romantik yang dapat dengan jelas diakui di seluruh Eropa, meskipun proyek patung paling spektakuler terkonsentrasi di Selatan-Barat Perancis, Spanyol dan Italia Utara. Mayor hiasan figuratif terjadi terutama di sekitar gerbang katedral dan gereja-gereja, menghiasi timpanum, lintels, jambs dan pusat pos. timpanum biasanya dihiasi dengan gambar Kristus di Mulia dengan simbol dari Empat Penginjil, diambil langsung dari penutup emas dari Kitab Injil abad pertengahan. Gaya pintu di daerah banyak dan terus periode Gothic. Sebuah hidup langka di Inggris. Permukaan dinding besar dan polos, kubah melengkung periode romantik dipinjamkan diri untuk hiasan mural. Sayangnya, banyak lukisan dinding awal telah dihancurkan oleh lembab atau dinding telah replastered dan dicat. Di Inggris, Perancis dan gambar seperti Belanda secara sistematis hancur dalam buti iconoclasm Reformasi. Di negara-negara lain, mereka telah menderita dariperang, kelalaian dan mengubah mode. Sebuah skema klasik untuk hiasan dicat penuh sebuah gereja, berasal dari contoh sebelumnya sering di mosaik, memiliki, sebagai titik fokus di apse semi-kubah, Kristus di Mulia atau Kristus Penebus bertahta dalam mandorla dan dibingkai oleh empat binatang bersayap , simbol dari Empat Penginjil, membandingkan langsung dengan contoh-contoh dari selimut emas atau iluminasi dari Injil Buku periode. Jika Perawan Maria adalah dedicatee gereja, dia mungkin menggantikan Kristus. Fragmen citra tertua-dikenal dari gaya kaca patri berasal dari abad pertengahan abad ke-10. Angka-angka ini lima jendela utuh awal di Augsburg nabi, yang berasal dari abad ke-11 akhir. Angka-angka, meskipun kaku dan formal, menunjukkan kemampuan yang cukup besar dalam desain, baik pictorially dan dalam penggunaan kaca fungsional, menunjukkan bahwa pembuat mereka sudah terbiasa dengan media. Dalam Canterbury dan Katedral Chartres, sejumlah panel dari abad ke-12 telah selamat, termasuk, di Canterbury, sosok menggali Adam, dan satu putra Seth dari serangkaian Leluhur Kristus. Adam adalah gambar yang sangat naturalistik dan kehidupan, sedangkan pada sosok Seth, jubah itu telah digunakan untuk efek dekoratif besar, mirip dengan ukiran batu terbaik periode. Sebagian besar kaca patri megah di Perancis, termasuk jendela-jendela yang terkenal dari Chartres, berasal dari abad ke-13. Jauh lebih sedikit jendela besar tetap utuh dari abad ke-12.

- Romanesque Di Sekeliling Eropa1. ItaliaDinding interior dan exterior dilapis marmer. Fasade depan gereja dihiasi oleh baris-baris busur yang menempel pada dinding.

2. JermanUmumnya terlihat lebih sederhana. Beberapa gereja mempunyai apsis baik di ujung timur atau barat, pintu masuk gereja diletakkan di samping.

3. InggrisGaya Romanesque dikenal dengan gaya Norman. Dari luar, bangunan terlihat berat, umumnya mempunyai menara pendek segi empat. Pada ruang dalam terdapat kolom-kolom menyatu yang berdampingan dengan kolom massif.

4. Arsitektur Barok dan Rokoko

a. Masa Renaisains- Budaya: ilmiah, sekuleris- Nilai: humanisme, proto-kapitalisme- Warisan: grafis: perspektif, gambar teknik- Keprofesian arsitek: bersifat seniman- Keterangan: kembalinya arsitektur klasik, awal era modernMasa kegelapan terjadi ketika Kekaisaran Romawi hancur menjadi kerajaan-kerajaan vasal sedangkan Kehalifahan Islam yang telah menghancurkan Kekaisaran Persia semakin meluas dari Asia, Afrika, hingga Eropa. Kerajaan-kerajaan vasal sibuk memperbutkan kekuasaan dan arsitektur romanesk serta arsitektur gotik hadir sebagai saksi sejarah yang gelap ketika Kekhalifahan Islam mendirikan provinsi Andalusia di semenanjung Spanyol dan arsitektur islam hadir sebagai saksi sejarah lahirnya sains modern. Andalusia menerapkan keseimbangan dalam hal monastik agama Islam juga banyak menerjemahkan manuskrip filsafat Yunani yang sekuleris dunia sehingga lahirlah filsafat-filsafat yang saling memperkuat dalil agama dan rasio dunia. sehingga mendukung lahirnya sain modern.

Masa kegelapan mulai memuncak ketika kerajaan-kerajaan vasal mulai berperang secara bar-bar memperebutkan Andalusia karena kesejahteraan negerinya. Kerajaan vasal menggunakan ideologi monastik kristennya untuk menyerang keislaman Andalusia yang semakin mengecil. Sains modern yang sedang berkembang di Andalusia mulai diadaptasi oleh aggressor-aggressor vasal sehingga mulai tersebarlah sains modern di Eropa. Lama-kelamaan sains yang menjadi konsumsi umum di Eropa membuat revolusi (perubahan) dalam peradaban. Budaya-budaya monastik buta tanpa rasio mulai ditinggalkan secara keseluruhan, sekuleris menyebar dengan menjunjung tinggil akal, agama di eropa kini hanya menjadi simbol tanpa arti, dan filsafat mulai digemari layaknya pada masa klasik, inilah saat kelahiran masa renaisans (pencerahan).

Di era renaisans, arsitektur sebagai produk budaya di Eropa kembali menggunakan langgam klasik (arsitektur neo-klasik) yang bernilai sama dengan masa klasik yakni rasionalisme. Dalam perkembangannya, era renaisans berpengaruh dalam mengubah paradigma arsitektur sebagai produk yang sakral (gereja) menjadi lebih profan (umum atau pemerintahan) bahkan memprofankan hal sakral (patung dan lukisan Yesus). Kembali menerapkan nilai-nilai arsitektur klasik dalam mengatasi arsitektur gotik yang dianggap semakin melenceng dari kaidah keindahan sesuai dengan arsitektur klasik sebagai dasarnya (karena arsitektur gotik lahir dari arsitektur klasik).

Di era renaisans, bangunan banyak didirikan oleh insinyur yang dianggap mampu membuat bangunan dengan sempurna sesuai dengan rasio. Adanya sekolah, kesenjangan antara arsitek dan tukang menjadi embrio budaya kapitalisme yang akan berkembang selanjutnya.b. Arsitektur Barok dan Rokoko- Budaya: borjuis, sekuleris- Nilai: manerisme (mengatasi renaisans), proto-sosialisme- Preseden: arsitektur klasik, seni renaisans, arsitektur gotik

Contoh: Basilica of Santa Maria degli Angeli, Italia; Queluz National Palace, Portugal; St. Peter Basillica, Italia; San Giovanni Basilica, Italia; Royal Palace of La Granja de San Ildefonso, Spanyol; Sant'Agnese in Agone, Italy; Cathedral Metropolitania Mexico; Castello di Racconigi, Italia; Royal Palace Madrid, Spanyol; Santiago de Compostela Cathedral, Spanyol; Catherine Palace, Rusia Keprofesian: arsitek terkenal: Agostino Vallini, Cardinal Vicar, Carlo Maderno, Donato Bramante, Filippo Juvarra, Francesco Borromini, Giacomo Barozzi da Vignola, Gian Lorenzo Bernini, Johann Friedrich Braunstein, Mateus Vicente de Oliveira Orang kaya-orang kaya baru (bukan berdarah bangsawan) muncul akibat era renaisans, agama mulai ditinggalakan dan masyarakat mulai sibuk dengan urusan sekuler seperti perdagangan. Uang sebagai modal semakin membuat budaya kapitalisme berkembang dan mulai terjadinya kesenjangan sosial di masyarakat. Orang kaya-orang kaya baru ini kemudian mulai menguasi masyarakat karena kekuasaan dan gelar kebangsawanpun mulai ditinggalkan. Orang kaya-orang kaya baru ini memainkan peran yang penting dalam budaya saat itu dan untuk menunjukan kekuasaannya mereka mulai bermegah-megahan untuk membuat karya arsitektur hasil dari imajinasi dan angan-angan mereka baik itu berupa tempat tinggal pribadi sampai tempat peribadatan dengan mencampurkan seluruh gaya arsitektural yang ada sehingga membuat karya arsitektur tersebut detail dan fantastis.

Gambar: Giacomo Barozzi da Vignola - Basilica of Santa Maria degli Angeli, ItaliaArsitektur Barok di atas memeperlihatkan bahwa arsitektur ini mengembangkan arsitektur gotik, dapat dilihat dari elemen bangunan yang mirip namun memiliki perbedaan dalam segi kerumitan detail dekorasi yang lebih ekstrem dari arsitektur gotik ditambah elemen patung dan relief.

Perlu dicatat bahwa memang tidak semua arsitektur barok dan arsitektur rokoko dimiliki oleh borjus, bangsawan dan pemuka agama pun mengikuti tren ini akibat budaya renaisans yang kemudian membaur dengan bias gotik ini namun memang peran bangsawan dan pemuka agama tidak sebesar borjuis yang banyak memakai langgam arsitektur ini.

Gambar: Mateus Vicente de Oliveira - Queluz National Palace, Portugal

Gambar: Donato Bramante, Michelangelo, Carlo Maderno and Gian Lorenzo Bernini - St. Peter Basillica, ItaliaArsitektur barok dan arsitektur rokoko adalah nama langgam arsitektur hasil imajinasi orang kaya baru (borjuis) ini memiliki 2 kepribadian yang bergantung pada kepribadian borjuis itu sendiri. Arsitektur barok lebih menitikan pada elemen bayangan pada karya arsitektur, gelap, mencekam, khidmat. Arsitektur rokoko lebih arogan menitik beratkan pada detail, cerah, mengagumkan, dan agung. Kedua arsitektur ini bertujuan hal yang sama yakni bermegahan dengan detail keindahan. Berikut contoh arsitektur barok:

Gambar: Agostino Vallini, Cardinal Vicar - San Giovanni Basilica, Italia

Gambar Filippo Juvarra - Royal Palace of La Granja de San Ildefonso, Spanyol

Gambar: Francesco Borromini - Sant'Agnese in Agone, Italy

Gambar: Cathedral Metropolitania Mexico Berikut contoh arsitektur rokoko:

Gambar: Guarino Guarini - Castello di Racconigi, Italia

Gambar Filippo Juvarra - Royal Palace Madrid, SpanyolBerikut contoh yang mungkin paling eksetrem untuk arsitektur barok yang seperti candi dengan banyak mencampuradukan gaya arsitektur ditambah warna kelam dan arsitektur rokoko yang sangat mewah ditambah cat yang mencolok:

Gambar Santiago de Compostela Cathedral, Spanyol

Gambar Johann Friedrich Braunstein - Catherine Palace, Rusia

Arsitektur barok dan arsitektur rokoko ini justru menjadi simbol pergerakan borjuis dalam mengatatasi era renaisans karena era tersebut cukup mengekang kemerdekaan, keuntungan hanya berputar di golongan para bangsawan yang melupakan hidup rakyat jelata. Era kemerdekaan inipun ditandai oleh melencengnya gaya arsitektur barok dan arsitektur rokoko dari arsitektur klasik dan seni renaisans yang umum saat itu dilihat dengan mencampurkan banyak langgam yang ada. Nampak budaya seperti ini merupakan pengaruh bias arsitektur gotik yang juga banyak bereksperiman dengan langgam lain dan dianggap melenceng dari kaidah keindahan sesuai dengan arsitektur klasik. Era kemerdekaan ini juga lagi-lagi ditandai oleh arsitektur barok dan arsitektur rokoko yang dalam pembuatannya menggunakan sistem guilda dimana tukang-tukang dipekerjakan dalam rangka memperbaiki kondisi finasial mereka sebagai kepedulian dari borjuis terhadap sesamanya yang bukan bangswan. Budaya ini akan menjadi embrio budaya sosialisme yang akan selalu menentang budaya kapitalisme.

KESIMPULAN

Bizantium adalah pewaris langsung kekaisaran terakhir Romawi dan merupakan bangsa Kristen yang pertama. Orang Bizantium mensistemasikan hukum Romawi dan senatnya juga mencontoh pola senat Romawi, namun masih didukung oleh kaum Biara dan mencari nasehat dibidang politik pada kaum Mistikus.Arsitektur Gothic adalah gaya arsitektur yang berkembang selama akhir tinggi dan periode abad pertengahan . Hal ini berevolusi dari arsitektur Romawi dan digantikan oleh arsitektur Renaissance .Arsitektur romantik adalah gaya arsitektur abad pertengahan Eropa, ditandai dengan lengkungan setengah lingkaran, dan berkembang menjadi gaya Gotik, ditandai dengan lengkungan menunjuk, dimulai pada abad ke-12. Walaupun tidak ada konsensus untuk tanggal awal gaya, dengan usulan mulai dari 6 ke abad 10, contoh dapat ditemukan di seluruh benua tersebut, membuat gaya arsitektur arsitektur Romawi dari arsitektur pan-Eropa pertama sejak Kekaisaran Romawi. gaya Romawi di Inggris lebih tradisional dikenal sebagai arsitektur Norman.Arsitektur barok dan arsitektur rokoko adalah nama langgam arsitektur hasil imajinasi orang kaya baru (borjuis) ini memiliki 2 kepribadian yang bergantung pada kepribadian borjuis itu sendiri. Arsitektur barok lebih menitikan pada elemen bayangan pada karya arsitektur, gelap, mencekam, khidmat. Arsitektur rokoko lebih arogan menitik beratkan pada detail, cerah, mengagumkan, dan agung. Kedua arsitektur ini bertujuan hal yang sama yakni bermegahan dengan detail keindahan.

DAFTAR PUSTAKA

http://sporttobe.blogspot.com/2010/06/arsitektur-gothic.htmlhttp://godfrey-sejarah.blogspot.com/2012/03/arsitektur-eropa.htmlhttp://kontemporer2013.blogspot.com/2013/08/mengenal-gaya-arsitektur-eropa.htmlhttp://desapesarean.blogspot.com/2015/04/arsitektur-klasik-eropa-klasikisme.htmlhttp://reksaalantap.blogspot.com/2013/07/makalah-arsitektur-ghotic.htmlhttp://melindamansyur24.blogspot.com/2015/02/arsitektur-eropa.htmlhttp://mengakubackpacker.blogspot.com/2012/10/arsitektur-byzantine-jembatan-kristen.htmlhttp://architecturoby.blogspot.com/2010/01/arsitektur-byzantium.htmlhttp://vinnynazalita.blogspot.com/2010/06/cri-ciri-arsitektur-byzantium.htmlhttp://arsitektur30.blogspot.com/2013/05/arsitektur-kristen-awal.htmlhttp://architecturoby.blogspot.com/2011/05/arsitektur-gotik.htmlhttp://architecturoby.blogspot.com/2011/05/arsitektur-gotik.htmlhttp://arsitekturgothic.blogspot.com/http://shabiterz.blogspot.com/2010/06/romanesque-arsitektur.htmlhttps://atpic.wordpress.com/2010/12/30/periode-romanesque-abad-11-12-m/http://rurucoret.blogspot.com/2009/01/arsitektur-rokoko.htmlhttp://annasmaulana.blogspot.com/2013/05/sejarah-arsitektur-arsitektur-barok-dan_31.html