arsip nasional republik indonesiaanri.go.id/assets/download/27protap no 67 tahun 2010 tentang... ·...
TRANSCRIPT
Arsip Nasional Republik Indonesia
LEMBAR PERSETUJUAN
Substansi Prosedur Tetap tentang Penyusunan Peraturan Perundang-undangan di
Bidang Kearsipan yang berlaku secara Nasional dalam bentuk Undang-Undang, Peraturan
Pemerintah, Peraturan Presiden, dan Peraturan Kepala telah saya setujui.
Disetujui di Jakarta
pada tanggal September 2010
Plt. SEKRETARIS UTAMA,
GINA MASUDAH HUSNI
Arsip Nasional Republik Indonesia
PROSEDUR TETAP
NOMOR 67 TAHUN 2010
TENTANG
PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI BIDANG KEARSIPAN
YANG BERLAKU SECARA NASIONAL DALAM BENTUK UNDANG-UNDANG,
PERATURAN PEMERINTAH, PERATURAN PRESIDEN,
DAN PERATURAN KEPALA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Umum
Pembinaan kearsipan nasional bertumpu pada instrumen hukum yang mampu
mengakomodir segala kegiatan yang bertujuan meningkatkan pembangunan bidang
kearsipan. Hal tersebut dapat tercapai apabila diawali dengan rangkaian kegiatan
penyusunan peraturan yang direncanakan dan dilaksanakan dengan sistematis, jelas, dan
akseptabel. Program Penyusunan Peraturan di Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI)
diharapkan semaksimal mungkin dapat memformulasikan setiap kebijakan di bidang
kearsipan menjadi peraturan yang secara koheren memayungi segala kegiatan kearsipan.
Mengingat beragamnya fungsi dan tugas yang dijalankan ANRI sebagai pembina kearsipan
nasional, maka perlu dihasilkan peraturan yang dapat mengakomodir perkembangan tata
kelola bidang kearsipan baik secara nasional maupun di dalam lingkungan ANRI. Dengan
demikian, Bagian Hukum dan Perundang-undangan berperan sebagai fasilitator bagi unit
kerja lain untuk membentuk dan memformulasikan peraturan tersebut agar menjadi norma
yang dapat ditaati dan berlaku mengikat.
Program Penyusunan Peraturan Perundang-undangan di ANRI pada dasarnya
terdiri dari kegiatan pembentukan tim, pengkajian dan harmonisasi kajian dan perancangan
konsepsi, harmonisasi, sinkronisasi sampai dengan legalisasi. Pengharmonisasian
dilakukan secara vertikal dan horizontal agar menghasilkan peraturan yang tidak saling
bertentangan atau tumpang tindih. Koordinasi dan kolaborasi dari unit terkait yang
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
-2-
bersinergi amat dibutuhkan agar pelaksanaan dapat optimal demi mengasilkan peraturan
yang jelas, tegas, dan aplikabel untuk menunjang kegiatan kearsipan yang berkualitas.
B. Maksud dan Tujuan
Penyusunan prosedur tetap tentang penyusunan peraturan perundang-undangan
kearsipan yang berlaku secara nasional dalam bentuk Undang-Undang, Peraturan
Pemerintah, Peraturan Presiden, dan Peraturan Kepala ini dimaksudkan sebagai pedoman
baku dalam menyusun peraturan, agar terdapat kesamaan pemahaman, pola pemikiran, dan
langkah-langkah dalam penyusunan peraturan perundang-undangan dengan semua pihak
yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan di Bagian Hukum dan Perundang-undangan.
Tujuan penyusunan prosedur tetap tentang penyusunan peraturan perundang-
undangan dalam bentuk Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden dan
Peraturan Kepala ini adalah sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan di Bagian
Hukum dan Perundang-undangan, agar setiap langkah kegiatan yang dilaksanakan dapat
dipahami dengan jelas bagi siapa saja, terutama bagi unit kerja yang terkait. Dengan
jelasnya setiap langkah kegiatan yang harus dilaksanakan diharapkan fungsi dan tugas
pokok Bagian Hukum dan Perundang-undangan dapat berjalan dengan efesien dan efektif.
Apabila prosedur tetap ini dapat diaplikasikan maka akan tercipta kesinergisan dan
keharmonisan antara bagian Hukum dan Perundang-undangan dengan unit kerja lain dalam
rangka menjalankan urusan wajib pemerintah pusat di bidang kearsipan.
C. Ruang Lingkup
Prosedur Tetap Penyusunan Peraturan Perundangan-undangan Kearsipan yang
Berlaku Secara Nasional dalam Bentuk Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan
Presiden dan Peraturan Kepala ini berlaku dan digunakan di lingkungan Bagian Hukum
dan Perundang-undangan. Prosedur Tetap tentang Penyusunan Peraturan Perundang-
undangan Kearsipan yang Berlaku Secara Nasional dalam Bentuk Undang-Undang,
Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden dan Peraturan Kepala ini merupakan penjabaran
proses penyusunan peraturan yang memiliki daya mengikat dalam lingkup nasional
dengan melibatkan unit kerja terkait sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing, tetapi
juga meliibatkan lembaga negara atau kementerian yang terkait dalam hal harmonisasi dan
sinkronisasi.
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
-3-
D. Dasar
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5071);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2005 tentang Teknik Penyusunan Peraturan
Perundang-undangan;
4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operatonal
Prosedure (SOP) Administrasi Pemerintahan;
5. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 22/KEP/M.PAN/07/2008
tentang Pedoman Umum Tata Naskah Dinas;
6. Peraturan Kepala ANRI Nomor 03 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja
ANRI sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Kepala ANRI
Nomor 05 Tahun 2010;
7. Peraturan Kepala ANRI Nomor 06 Tahun 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Penyusunan Prosedur Tetap di Lingkungan ANRI.
E. Pengertian
Dalam Prosedur Tetap ini yang dimaksud dengan:
1. Menerima adalah proses mendapat/memperoleh sesuatu dari sebuah kegiatan yang
sedang berjalan.
2. Merumuskan adalah suatu proses menyimpulkan sesuatu dengan ringkas dan tepat.
3. Meneliti adalah suatu proses memeriksa atau menyelidiki sesuatu dengan cermat.
4. Mempelajari adalah proses memahami suatu ilmu pengetahuan agar dapat dimengerti.
5. Konsepsi adalah gambaran atau pencitraan tentang sesuatu hal mengenai pemikiran
atau pemahaman yang abstrak.
6. Mendisposisikan adalah catatan pimpinan mengenai urusan yang termuat dalam suatu
surat dinas yang langsung dituliskan pada surat yang bersangkutan atau pada lembar
khusus untuk menjalankan suatu perintah kedinasan.
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
-4-
7. Ketik final adalah proses menuliskan sesuatu kedalam media kertas tertentu yang
merupakan hasil terakhir dari suatu kegiatan setelah melalui beberapa tahapan
penyempurnaan.
8. Penomoran adalah kegiatan memberikan angka pada peraturan kepala secara berurutan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
9. Salinan adalah suatu bentuk tiruan dari peraturan kepala yang isi informasinya sesuai
dengan aslinya.
10. Peraturan Perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang dibentuk oleh lembaga
negara atau pejabat yang berwenang dan mengikat secara umum.
11. Peraturan perundang-undangan kearsipan yang berlaku secara nasional adalah
peraturan tertulis yang dibentuk oleh Arsip Nasional Republik Indonesia yang
mengatur kaidah dan kebijakan penyelenggaraan kearsipan yang mengikat dalam
lingkup nasional.
12. Undang-Undang adalah Peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan
Perwakilan Rakyat dengan persetujuan bersama Presiden.
13. Peraturan Pemerintah adalah Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh
Presiden selaku pemegang kekuasaan tertinggi dalam pemerintahan yang berfungsi
untuk menjalankan Undang-Undang sebagaimana mestinya.
14. Peraturan Presiden adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibuat oleh Presiden.
15. Pusat Pengkajian dan Pengembangan yang selanjutnya disebut Jibang adalah unit
kerja yang mempunyai fungsi dan tugas pokok dalam bidang pengkajian dan
pengembangan di bidang kearsipan.
16. Kementerian adalah Lembaga Pemerintah yang dipimpin oleh seorang Menteri.
17. Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang selanjutnya disebut LPNK adalah
Lembaga Pemerintah yang dipimpin oleh pejabat setingkat Menteri.
18. Naskah Akademik adalah naskah yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah
mengenai konsepsi yang berisi latar belakang, tujuan penyusunan, sasaran yang ingin
diwujudkan, lingkup, jangkauan, objek, atau arah pengaturan Rancangan Undang-
Undang.
19. Menteri adalah menteri yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang peraturan
perundang-undangan.
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
-5-
BAB II
PROSEDUR PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
DI BIDANG KEARSIPAN YANG BERLAKU SECARA NASIONAL
DALAM BENTUK UNDANG-UNDANG, PERATURAN PEMERINTAH,
PERATURAN PRESIDEN, DAN PERATURAN KEPALA
Teknik penyusunan peraturan perundang-undangan baik menyangkut kerangka
peraturan perundang-undangan, hal-hal khusus, ragam bahasa dan bentuk peraturan perundang-
undangan tertuang dalam lampiran Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Khusus di lingkungan ANRI, Prosedur
Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan di Bidang Kearsipan yang Berlaku Secara Nasional
dalam Bentuk Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, dan Peraturan Kepala
mempunyai tahapan sebagai berikut:
A. Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan di Bidang Kearsipan Dalam Bentuk
Undang-Undang
1. Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian menyampaikan telaahan hukum dan pendapat
kepada Kepala ANRI melalui Sekretaris Utama atas usul prakarsa penyusun RUU serta
mengatur strategi, melakukan koordinasi dengan pihak terkait, dan memerintahkan
Kabag Hukum dan Perundang-undangan untuk memfasilitasi penyusunan RUU.
2. Kabag Hukum dan Perundang-undangan membagi tugas, menganalisa, serta membuat
kerangka berpikir sebagai acuan dalam perumusan konsepsi.
3. Kasubbag Perundang-undangan mempersiapkan rencana pelaksanaan perumusan serta
melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait serta memerintahkan Staf/Perancang
untuk membuat konsep rencana usulan tim perumus.
4. Staf/Perancang membuat daftar nama-nama pejabat sebagai tim perumus sesuai dengan
bidang tugasnya masing-masing dan menyiapkan administrasi kegiatan.
5. Kasubbag Perundang-undangan menerima, mengoreksi, dan menyampaikan konsep
usulan tim perumus kepada Kabag Hukum dan Perundang-undangan.
6. Kabag Hukum dan Perundang-undangan menerima, memberikan arahan, mengatur
jadwal pelaksanaan perumusan materi, serta memerintahkan Kasubbag Perundang-
undangan untuk melakukan mempersiapkan pelaksanaan pembahasan.
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
-6-
7. Kasubbag Perundang-undangan melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait dan
memerintahkan Staf/Perancang untuk mempersiapkan sarana dan prasarana yang
diperlukan untuk rapat pembahasan.
8. Staf/Perancang menyiapkan sarana dan prasarana serta melakukan koordinasi dengan
unit kerja terkait.
9. Kasubbag Perundang-undangan, Kabag Hukum dan Perundang-undangan serta Kepala
Biro Hukum dan Kepegawaian beserta unit kerja terkait melaksanakan rapat
pembahasan RUU di intern ANRI, kemudian Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian
menyampaikan hasil rapat perumusan materi RUU kepada Sekretaris Utama, setelah
mendapatkan persetujuan Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian mendisposisikan
kepada Kabag Hukum dan Perundang-undangan untuk melakukan persiapan
harmonisasi di tingkat interkementerian.
10. Kabag Hukum dan Perundang-undangan meneliti, menganalisa isi substansi RUU hasil
pembahasan internal, memberi arahan, membagi tugas, dan memerintahkan Kasubbag
Perundang-undangan untuk melakukan persiapan pembahasan di tingkat
interkementerian.
11. Kasubbag Perundang-undangan melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait, dan
memerintahkan Staf/Perancang untuk melakukan koordinasi dengan instansi terkait dan
menyiapkan sarana dan prasarana dalam rangka harmonisasi RUU di tingkat
interkementerian.
12. Staf/Perancang melakukan koordinasi dengan instansi terkait, melakukan penyiapan
sarana dan prasarana harmonisasi RUU di tingkat interkementerian.
13. Kasubbag Perundang-undangan, Kabag Hukum dan Perundang-undangan, Kepala Biro
Hukum dan Kepegawaian, anggota tim RUU, dan narasumber dari instansi terkait
melakukan rapat harmonisasi materi untuk menghasilkan keselarasan dan kesamaan
pandangan terhadap isi substansi yang diatur dalam RUU, kemudian Kepala Biro
Hukum dan Kepegawaian menyampaikan hasil rapat harmonisasi materi RUU kepada
Sekretaris Utama, setelah mendapatkan persetujuan Kepala Biro Hukum dan
Kepegawaian mendisposisikan kepada Kabag Hukum dan Perundang-undangan untuk
melakukan persiapan pleno harmonisasi dan sinkronisasi di Kementerian Hukum dan
HAM yang di hadiri oleh seluruh instansi pemerintah yang terkait dalam substansi yang
diatur dalam RUU tersebut.
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
-7-
14. Kabag Hukum dan Perundang-undangan melakukan koordinasi dengan instansi terkait
yang mempunyai tugas dan wewenang (Menpan, Sekretariat Negara) guna mendapatkan
persetujuan dari Menteri terkait, yang selanjutnya memproses lebih lanjut RUU hasil
harmonisasi dan sinkronisasi tersebut untuk mendapatkan persetujuan Presiden.
15. Kasubbag Perundang-undangan meneliti, mengoreksi format RUU hasil harmonisasi
sebelum disampaikan kepada instansi-instansi terkait.
16. Staf/Perancang melakukan perbaikan format penyusunan sesuai dengan kaidah teknik
penyusunan peraturan perundang-undangan.
17. Kasubbag Perundang-undangan Meneliti dan menyampaikan RUU hasil perbaikan
format penyusunan kepada Kabag Hukum dan Perundang-undangan.
18. Kabag Hukum dan Perundang-undangan menerima, mengoreksi, dan menyampaikan
kepada Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian.
19. Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian meneliti, menyampaikan RUU kepada Kepala
ANRI melalui Sekretaris Utama, dan setelah melalui beberapan proses tahapan di
Kementerian terkait kemudian Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian beserta Sekretaris
Utama dan para Pejabat Eselon I, II dan III mendampingi Kepala ANRI untuk
melakukan pembahasan RUU di DPR-RI sampai pada keputusan akhir yaitu sidang
paripurna.
B. Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan di Bidang Kearsipan Dalam Bentuk
Peraturan Pemerintah
1. Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian menyampaikan telaahan hukum dan pendapat
kepada Kepala ANRI melalui Sekretaris Utama atas usul prakarsa penyusunan RPP
sebagai Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang, mengatur strategi, melakukan
koordinasi dengan pihak terkait, dan memerintahkan Kabag Hukum dan Perundang-
undangan untuk memfasilitasi penyusunan RPP.
2. Kabag Hukum dan Perundang-undangan membagi tugas, menganalisa, serta membuat
kerangka berpikir sebagai acuan dalam perumusan materi RPP.
3. Kasubbag Perundang-undangan mempersiapkan rencana pelaksanaan perumusan RPP
serta melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait serta memerintahkan
Staf/Perancang untuk membuat konsep rencana usulan tim perumus materi.
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
-8-
4. Staf/Perancang membuat daftar nama-nama pejabat yang terkait dalam bidang tugasnya
masing-masing dan menyiapkan administrasi kegiatan.
5. Kasubbag Perundang-undangan menerima, mengoreksi, dan menyampaikan konsep
usulan tim perumus kepada Kabag Hukum dan Perundang-undangan.
6. Kabag Hukum dan Perundang-undangan menerima, memberikan arahan, mengatur
jadwal pelaksanaan perumusan materi, serta memerintahkan Kasubbag Perundang-
undangan untuk melakukan mempersiapkan pelaksanaan pembahasan RPP.
7. Kasubbag Perundang-undangan melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait dan
memerintahkan Staf/Perancang untuk mempersiapkan sarana dan prasarana yang
diperlukan untuk rapat pembahasan RPP.
8. Staf/Perancang menyiapkan sarana dan prasarana serta melakukan koordinasi dengan
unit kerja terkait.
9. Kasubbag Perundang-undangan, Kabag Hukum dan Perundang-undangan serta Kepala
Biro Hukum dan Kepegawaian beserta unit kerja terkait melaksanakan rapat
pembahasan RPP di intern ANRI, kemudian Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian
menyampaikan hasil rapat perumusan materi RPP kepada Sekretaris Utama, setelah
mendapatkan persetujuan Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian mendisposisikan
kepada Kabag Hukum dan Perundang-undangan untuk melakukan persiapan
harmonisasi RPP di tingkat interkementerian.
10. Kabag Hukum dan Perundang-undangan meneliti, menganalisa isi substansi RPP hasil
pembahasan internal, memberi arahan, membagi tugas, dan memerintahkan Kasubbag
Perundang-undangan untuk melakukan persiapan pembahasan RPP di tingkat
interkementerian.
11. Kasubbag Perundang-undangan melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait, dan
memerintahkan Staf/Perancang untuk melakukan koordinasi dengan instansi terkait dan
menyiapkan sarana dan prasarana harmonisasi RPP di tingkat interkementerian.
12. Staf/Perancang melakukan koordinasi dengan instansi terkait, melakukan penyiapan
sarana dan prasarana harmonisasi RPP di tingkat interkementerian.
13. Kasubbag Perundang-undangan, Kabag Hukum dan Perundang-undangan, Kepala Biro
Hukum dan Kepegawaian, anggota tim RPP, dan narasumber dari instansi terkait
melakukan rapat harmonisasi materi untuk menghasilkan keselarasan dan kesamaan
pandangan terhadap isi substansi yang diatur dalam RPP, kemudian Kepala Biro Hukum
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
-9-
dan Kepegawaian menyampaikan hasil rapat harmonisasi materi RPP kepada Sekretaris
Utama untuk mendapatkan persetujuan dan pengarahan lebih lanjut, setelah
mendapatkan persetujuan Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian mendisposisikan
kepada Kabag Hukum dan Perundang-undangan untuk melakukan persiapan pleno
harmonisasi dan sinkronisasi di Kementerian Hukum dan HAM yang di hadiri oleh
seluruh instansi pemerintah yang terkait dalam substansi yang diatur dalam RPP
tersebut.
14. Kabag Hukum dan Perundang-undangan melakukan koordinasi dengan instansi terkait
yang mempunyai tugas dan wewenang dalam pembentukan RPP guna mendapatkan
persetujuan dari Menteri terkait, yang selanjutnya memproses lebih lanjut RPP hasil
harmonisasi dan sinkronisasi untuk mendapatkan persetujuan Presiden.
15. Kasubbag Perundang-undangan meneliti, mengoreksi format RPP hasil harmonisasi
sebelum disampaikan kepada instansi-instansi terkait.
16. Staf/Perancang melakukan perbaikan format penyusunan sesuai dengan kaidah teknik
penyusunan peraturan perundang-undangan.
17. Kasubbag Perundang-undangan menyampaikan RPP hasil perbaikan format penyusunan
kepada Kabag Hukum dan Perundang-undangan.
18. Kabag Hukum dan Perundang-undangan menerima, mengoreksi, dan menyampaikan
RPP kepada Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian.
19. Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian meneliti, menyampaikan RPP kepada Kepala
ANRI melalui Sekretaris Utama, yang selanjutnya disampaikan kepada Kementerian
Sekretariat Negara untuk mendapatkan persetujuan Presiden.
C. Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan di Bidang Kearsipan Dalam Bentuk
Peraturan Presiden
1. Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian menyampaikan telaahan hukum dan pendapat
kepada Kepala ANRI melalui Sekretaris Utama atas usul prakarsa penyusunan
Rancangan Peraturan Presiden sebagai Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang,
mengatur strategi, melakukan koordinasi dengan pihak terkait, dan memerintahkan
Kabag Hukum dan Perundang-undangan untuk memfasilitasi penyusunan Rancangan
Peraturan Peraturan Presiden.
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
-10-
2. Kabag Hukum dan Perundang-undangan membagi tugas, menganalisa, serta membuat
kerangka berpikir sebagai acuan dalam perumusan materi Rancangan Peraturan
Presiden.
3. Kasubbag Perundang-undangan mempersiapkan rencana pelaksanaan perumusan
Rancangan Peraturan Presiden serta melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait
serta memerintahkan Staf/Perancang untuk membuat konsep rencana usulan tim
perumus materi.
4. Staf/Perancang membuat daftar nama-nama pejabat yang terkait dalam bidang tugasnya
masing-masing dan menyiapkan administrasi kegiatan.
5. Kasubbag Perundang-undangan menerima, mengoreksi, dan menyampaikan konsep
usulan tim perumus kepada Kabag Hukum dan Perundang-undangan.
6. Kabag Hukum dan Perundang-undangan menerima, memberikan arahan, mengatur
jadwal pelaksanaan perumusan materi, serta memerintahkan Kasubbag Perundang-
undangan untuk melakukan mempersiapkan pelaksanaan pembahasan Rancangan
Peraturan Presiden.
7. Kasubbag Perundang-undangan melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait dan
memerintahkan Staf/Perancang untuk mempersiapkan sarana dan prasarana yang
diperlukan untuk rapat pembahasan Rancangan Peraturan Presiden.
8. Staf/Perancang menyiapkan sarana dan prasarana serta melakukan koordinasi dengan
unit kerja terkait.
9. Kasubbag Perundang-undangan, Kabag Hukum dan Perundang-undangan serta Kepala
Biro Hukum dan Kepegawaian beserta unit kerja terkait melaksanakan rapat
pembahasan Rancangan Peraturan Presiden di intern ANRI, kemudian Kepala Biro
Hukum dan Kepegawaian menyampaikan hasil rapat perumusan materi RPP kepada
Sekretaris Utama, setelah mendapatkan persetujuan Kepala Biro Hukum dan
Kepegawaian mendisposisikan kepada Kabag Hukum dan Perundang-undangan untuk
melakukan persiapan harmonisasi Rancangan Peraturan Presiden di tingkat
interkementerian.
10. Kabag Hukum dan Perundang-undangan meneliti, menganalisa isi substansi Rancangan
Peraturan Presiden hasil pembahasan internal, memberi arahan, membagi tugas, dan
memerintahkan Kasubbag Perundang-undangan untuk melakukan persiapan
pembahasan Rancangan Peraturan Presiden di tingkat interkementerian.
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
-11-
11. Kasubbag Perundang-undangan melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait, dan
memerintahkan Staf/Perancang untuk melakukan koordinasi dengan instansi terkait dan
menyiapkan sarana dan prasarana harmonisasi Rancangan Peraturan Presiden di tingkat
interkementerian.
12. Staf/Perancang melakukan koordinasi dengan instansi terkait, melakukan penyiapan
sarana dan prasarana harmonisasi Rancangan Peraturan Presiden di tingkat
interkementerian.
13. Kasubbag Perundang-undangan, Kabag Hukum dan Perundang-undangan, Kepala Biro
Hukum dan Kepegawaian, anggota tim Rancangan Peraturan Presiden, dan narasumber
dari instansi terkait melakukan rapat harmonisasi materi untuk menghasilkan
keselarasan dan kesamaan pandangan terhadap isi substansi yang diatur dalam
Rancangan Peraturan Presiden, kemudian Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian
menyampaikan hasil rapat harmonisasi materi Rancangan Peraturan Presiden kepada
Sekretaris Utama untuk mendapatkan persetujuan dan pengarahan lebih lanjut, setelah
mendapatkan persetujuan Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian mendisposisikan
kepada Kabag Hukum dan Perundang-undangan untuk melakukan persiapan pleno
harmonisasi dan sinkronisasi di Kementerian Hukum dan HAM yang di hadiri oleh
seluruh instansi pemerintah yang terkait dalam substansi yang diatur dalam Rancangan
Peraturan Presiden tersebut.
14. Kabag Hukum dan Perundang-undangan melakukan koordinasi dengan instansi terkait
yang mempunyai tugas dan wewenang (Sekretariat Kabinet) dalam pembentukan
Rancangan Peraturan Presiden guna mendapatkan persetujuan, yang selanjutnya
memproses lebih lanjut Rancangan Peraturan Presiden hasil harmonisasi dan
sinkronisasi untuk mendapatkan persetujuan Presiden.
15. Kasubbag Perundang-undangan meneliti, mengoreksi format Rancangan Peraturan
Presiden hasil harmonisasi sebelum disampaikan kepada instansi-instansi terkait.
16. Staf/Perancang melakukan perbaikan format penyusunan sesuai dengan kaidah teknik
penyusunan peraturan perundang-undangan.
17. Kasubbag Perundang-undangan menyampaikan Rancangan Peraturan Presiden hasil
perbaikan format penyusunan kepada Kabag Hukum dan Perundang-undangan.
18. Kabag Hukum dan Perundang-undangan menerima, mengoreksi, dan menyampaikan
Rancangan Peraturan Presiden kepada Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian.
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
-12-
19. Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian meneliti, menyampaikan Rancangan Peraturan
Presiden kepada Kepala ANRI melalui Sekretaris Utama, yang selanjutnya disampaikan
kepada Sekretariat Kabinet untuk mendapatkan persetujuan Presiden.
D. Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan di Bidang Kearsipan Dalam Bentuk
Peraturan Kepala Yang Berlaku Nasional
1. Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian mempelajari isi substansi dan arah kebijakan
Rancangan Peraturan Kepala kemudian mendisposisikan kepada Kabag Hukum dan
Perundang-undangan untuk melakukan pengkoordinasian penyusunan dan harmonisasi
pembahasan Rancangan Peraturan Kepala.
2. Kabag Hukum dan Perundang-undangan menerima, mempelajari, memeriksa isi
substansi, dan memberikan arahan serta mendisposisikan kepada Kasubbag Perundang-
undangan untuk melakukan harmonisasi dan penelaahan dalam rangka penyusunan
Rancangan Peraturan Kepala.
3. Kasubbag Hukum dan Perundang-undangan menerima disposisi, memeriksa format
penyusunan dan penelaahan Rancangan Peraturan Kepala.
4. Staf menyiapkan bahan penelaahan dalam rangka harmonisasi, dan melakukan
perbaikan format Rancangan Peraturan Kepala sesuai dengan teknik penyusunan
peraturan perundang-undangan.
5. Kasubbag Perundang-undangan memeriksa hasil perbaikan format Rancangan Peraturan
Kepala dan menyampaikan hasil penelaahan kepada Kabag Hukum dan Perundang-
undangan.
6. Kabag Hukum dan Perundang-undangan menyempurnakan hasil penelaahan dalam
rangka harmonisasi Rancangan Peraturan Kepala dan perbaikan format Rancangan
Peraturan Kepala kemudian menyampaikan kepada Kepala Biro Hukum dan
Kepegawaian.
7. Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian menerima dan memeriksa penelaahan materi
Rancangan Peraturan Kepala. Apabila telaah materi Rancangan Peraturan Kepala
tersebut masih ada perubahan maka di turunkan kembali untuk diperbaiki, tetapi apabila
sudah tidak ada perbaikan lagi maka Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian
memberikan paraf persetujuan untuk ditetapkan bahwa Rancangan Peraturan Kepala
tersebut telah selesai di lakukan harmonisasi.
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
-13-
8. Kabag Hukum dan Perundang-undangan mendisposisikan Rancangan Peraturan Kepala
untuk di lakukan ketik final setelah melalui beberapa proses penyempurnaan.
9. Kasubbag Perundang-undangan menerima disposisi dan menyampaikan kepada Staf
untuk melakukan ketik final sesuai dengan arahan.
10. Staf melakukan Ketik Final Peraturan Kepala yang dituangkan pada media kertas bebas
asam sebanyak dua rangkap.
11. Kasubbag Perundang-undangan menerima dan meneliti Peraturan Kepala yang sudah di
Ketik Final, kemudian menyampaikan kepada Kabag Hukum dan Perundang-undangan.
12. Kabag Hukum dan Perundang-undangan meneliti kembali kemudian menyampaikan
Peraturan Kepala kepada Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian untuk proses lebih
lanjut.
13. Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian menerima, meneliti kembali, memberikan paraf
persetujuan, dan memproses penandatanganan kepada Sekretaris Utama atau Pejabat
Eselon I terkait bidang tugasnya.
14. Staf melakukan penomoran terhadap Peraturan Kepala yang sudah ditandatangani dan
mencatat ke dalam buku penomoran Peraturan Kepala serta melakukan
pendokumentasian naskah asli Peraturan Kepala.
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
-14-
BAB III
PENUTUP
Prosedur Tetap tentang Penyusunan Peraturan Perundang-undangan di Bidang Kearsipan
yang berlaku secara nasional ini dapat digunakan sebagai acuan bagi unit kerja di Lingkungan
ANRI Khususnya Biro Hukum dan Kepegawaian dalam menyusun Undang-Undang, Peraturan
Pemerintah, Peraturan Presiden, dan Peraturan Kepala yang berlaku nasional sehingga Biro
Hukum dan Kepegawaian dapat memiliki pedoman dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan
sesuai dengan fungsi dan tugas di bidangnya secara efektif khususnya dalam penyelenggaraan
kearsipan di ANRI dalam kerangka reformasi birokrasi nasional.
Prosedur Tetap tentang Penyusunan Peraturan Perundang-undangan di Bidang Kearsipan
yang berlaku secara nasional dalam bentuk Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan
Presiden, dan Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal September 2010
Plt. KEPALA BIRO HUKUM DAN KEPEGAWAIAN,
ZITA ASIH SUPRASTIWI
Arsip Nasional Republik Indonesia
LAMPIRAN
PROSEDUR TETAP
NOMOR 67 TAHUN 2010
TENTANG
PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI BIDANG KEARSIPAN
YANG BERLAKU SECARA NASIONAL DALAM BENTUK UNDANG-UNDANG,
PERATURAN PEMERINTAH, PERATURAN PRESIDEN,
DAN PERATURAN KEPALA
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
- 1 -
DAFTAR LAMPIRAN
PROSEDUR TETAP TENTANG PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN DI BIDANG KEARSIPAN YANG BERLAKU SECARA NASIONAL
DALAM BENTUK UNDANG-UNDANG, PERATURAN PEMERINTAH,
PERATURAN PRESIDEN, DAN PERATURAN KEPALA
LAMPIRAN 1 DIAGRAM ALIR PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN DI BIDANG KEARSIPAN DALAM BENTUK UNDANG-
UNDANG
LAMPIRAN 2 DIAGRAM ALIR PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN DI BIDANG KEARSIPAN DALAM BENTUK
PERATURAN PEMERINTAH
LAMPIRAN 3 DIAGRAM ALIR PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN DI BIDANG KEARSIPAN DALAM BENTUK
PERATURAN PRESIDEN
LAMPIRAN 4 DIAGRAM ALIR PENYUSUNAN PERATURAN KEPALA YANG
BERLAKU NASIONAL
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
- 2 -
DIAGRAM ALIR
PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI BIDANG KEARSIPAN
DALAM BENTUK UNDANG-UNDANG
No Tahap Kegiatan
Unit Penyelesaian
Staf/ Perancang
Kasubbag. Perundang-undangan
Kabag. Hukum dan Perundang-undangan
Karo Hukum dan
Kepega-waian
Unit Terkait
1 Menyampaikan telaah, pendapat, mengatur strategi, melakukan koordinasi, dan mendisposisikan untuk memfasilitasi penyusunan RUU
2 Menerima, membagi tugas, menganalisa, membuat kerangka berpikir
3 Mempersiapkan rencana pelaksanaan perumusan dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait
4 Melakukan penyiapan daftar nama tim perumus materi dan menyiapkan kegiatan administrasi
5 Menerima, mengoreksi, dan menyampaikan konsep usulan tim perumus
6 Menerima, memberikan arahan, mengatur jadwal pelaksanaan perumusan
7 Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait dan memerintahkan Staf/Perancang untuk mempersiapkan sarana dan prasarana rapat pembahasan
8 Menyiapkan sarana dan prasarana rdan melakukan koordinasi
9 Melaksanakan rapat pembahasan RUU di internal ANRI, menyampaikan hasil rapat
10 Meneliti, menganalisa isi substansi, memberikan arahan, membagi tugas, dan memerintahkan persiapan pembahasan interkementerian
Lampiran 1 Prosedur Tetap Nomor : Tahun 2010 Tanggal : September 2010
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
- 3 -
No Tahap Kegiatan
Unit Penyelesaian
Staf/ Perancang
Kasubbag Perundang-undangan
Kabag Hukum dan Perundang-undangan
Karo Hukum dan Kepega-
waian Unit Terkait
11 Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait dan memerintahkan Staf/Perancang untuk melakukan koordinasi dengan instansi terkait dan menyiapkan sarana dan prasarana dalam rangka harmonisasi RUU
12 Melakukan koordinasi dengan instansi terkait serta melakukan penyiapan sarana dan prasarana harmonisasi RUU
13 Melakukan pembahasan RUU di tingkat interkementerian dengan melibatkan unit kerja terkait dan narasumber dari instansi terkait, menyampaikan hasil
14 Melakukan koordinasi dengan instansi terkait (Menpan dan Setneg) untuk memproses lebih lanjut
15 Meneliti, mengoreksi format RUU hasil harmonisasi
16 Melakukan perbaikan format sesuai kaidah penyusunan peraturan perundang-undangan
17 Meneliti dan menyampaikan hasil perbaikan format
18 Menerima, mengoreksi, dan menyampaikan kepada Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian
19 Meneliti, menyampaikan RUU, membantu Kepala dalam pembahasan di DPR dari awal pembahasan sampai paripurna
Norma Waktu : 60 Hari Kerja
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
- 4 -
DIAGRAM ALIR
PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI BIDANG KEARSIPAN
DALAM BENTUK PERATURAN PEMERINTAH
No Tahap Kegiatan
Unit Penyelesaian
Staf/ Perancang
Kasubbag. Perundang-undangan
Kabag. Hukum dan Perundang-undangan
Karo Hukum dan
Kepega-waian
Unit Terkait
1 Menyampaikan telaah, pendapat, mengatur strategi, melakukan koordinasi, dan mendisposisikan untuk memfasilitasi penyusunan RPP
2 Menerima, membagi tugas, menganalisa, membuat kerangka berpikir
3 Mempersiapkan rencana pelaksanaan perumusan dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait
4 Melakukan penyiapan daftar nama tim perumus materi dan menyiapkan kegiatan administrasi
5 Menerima, mengoreksi, dan menyampaikan konsep usulan tim perumus
6 Menerima, memberikan arahan, mengatur jadwal pelaksanaan perumusan
7 Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait dan memerintahkan Staf/Perancang untuk mempersiapkan sarana dan prasarana rapat pembahasan
8 Menyiapkan sarana dan prasarana rdan melakukan koordinasi
9 Melaksanakan rapat pembahasan RPP di internal ANRI, menyampaikan hasil rapat
Lampiran 2 Prosedur Tetap Nomor : Tahun 2010 Tanggal : September 2010
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
- 5 -
No Tahap Kegiatan
Unit Penyelesaian
Staf/ Perancang
Kasubbag Perundang-undangan
Kabag Hukum dan Perundang-undangan
Karo Hukum dan
Kepegawaian
Unit Terkait
10 Meneliti, menganalisa isi substansi, memberikan arahan, membagi tugas, dan memerintahkan persiapan pembahasan interkementerian
11 Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait dan memerintahkan Staf/Perancang untuk melakukan koordinasi dengan instansi terkait dan menyiapkan sarana dan prasarana dalam rangka harmonisasi RPP
12 Melakukan koordinasi dengan instansi terkait serta melakukan penyiapan sarana dan prasarana harmonisasi RPP
13. Melakukan pembahasan RPP di tingkat interkementerian dengan melibatkan unit kerja terkait dan narasumber dari instansi terkait, menyampaikan hasil
14. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait (Menpan dan Setneg) untuk memproses lebih lanjut
15. Meneliti, mengoreksi format RPP hasil harmonisasi
16. Melakukan perbaikan format sesuai kaidah penyusunan peraturan perundang-undangan
17. Meneliti dan menyampaikan hasil perbaikan format
18. Menerima, mengoreksi, dan menyampaikan kepada Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian
19. Meneliti, menyampaikan RPP, melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk mendapatkan persetujuan presiden
Norma Waktu : 60 Hari Kerja
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
- 6 -
DIAGRAM ALIR
PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI BIDANG KEARSIPAN
DALAM BENTUK PERATURAN PRESIDEN
No Tahap Kegiatan
Unit Penyelesaian
Staf/ Perancang
Kasubbag. Perundang-undangan
Kabag. Hukum dan Perundang-undangan
Karo Hukum dan
Kepegawaian Unit Terkait
1 Menyampaikan telaah, pendapat, mengatur strategi, melakukan koordinasi, dan mendisposisikan untuk memfasilitasi penyusunan Rancangan Peraturan Presiden
2 Menerima, membagi tugas, menganalisa, membuat kerangka berpikir
3 Mempersiapkan rencana pelaksanaan perumusan dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait
4 Melakukan penyiapan daftar nama tim perumus materi dan menyiapkan kegiatan administrasi
5 Menerima, mengoreksi, dan menyampaikan konsep usulan tim perumus
6 Menerima, memberikan arahan, mengatur jadwal pelaksanaan perumusan
7 Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait dan memerintahkan Staf/Perancang untuk mempersiapkan sarana dan prasarana rapat pembahasan
8 Menyiapkan sarana dan prasarana rdan melakukan koordinasi
9 Melaksanakan rapat pembahasan Rancangan Peraturan Presiden di internal ANRI, menyampaikan hasil rapat
Lampiran 3 Prosedur Tetap Nomor : Tahun 2010 Tanggal : September 2010
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
- 7 -
No Tahap Kegiatan
Unit Penyelesaian
Staf/ Perancang
Kasubbag Perundang-undangan
Kabag Hukum dan Perundang-undangan
Karo Hukum dan
Kepegawaian Unit Terkait
10 Meneliti, menganalisa isi substansi, memberikan arahan, membagi tugas, dan memerintahkan persiapan pembahasan interkementerian
11 Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait dan memerintahkan Staf/Perancang untuk melakukan koordinasi dengan instansi terkait dan menyiapkan sarana dan prasarana dalam rangka harmonisasi Rancangan Peraturan Presiden
12 Melakukan koordinasi dengan instansi terkait serta melakukan penyiapan sarana dan prasarana harmonisasi Rancangan Peraturan Presiden
13 Melakukan pembahasan Rancangan Peraturan Presiden di tingkat interkementerian dengan melibatkan unit kerja terkait dan narasumber dari instansi terkait, menyampaikan hasil
14 Melakukan koordinasi dengan instansi terkait (Menpan dan Setneg) untuk memproses lebih lanjut
15 Meneliti, mengoreksi format Rancangan Peraturan Presiden hasil harmonisasi
16 Melakukan perbaikan format sesuai kaidah penyusunan peraturan perundang-undangan
17 Meneliti dan menyampaikan hasil perbaikan format
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
- 8 -
No Tahap Kegiatan
Unit Penyelesaian
Staf/ Perancang
Kasubbag Perundang-undangan
Kabag Hukum dan Perundang-undangan
Karo Hukum dan
Kepegawaian Unit Terkait
18 Menerima, mengoreksi, dan menyampaikan kepada Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian
19 Meneliti, menyampaikan Rancangan Peraturan Presiden, melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk mendapatkan persetujuan presiden
Norma Waktu : 60 Hari Kerja
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
- 9 -
DIAGRAM ALIR
PENYUSUNAN PERATURAN KEPALA
YANG BERLAKU NASIONAL
No Tahap Kegiatan
Unit Penyelesaian Staf/
Perancang Peraturan
Perundang-undangan
Kasubbag Perundang-undangan
Kabag Hukum dan Perundang-undangan
Kepala Biro Hukum dan
Kepegawaian
1 Mempelajari isi substansi dan arah kebijakan, melakukan koordinasi serta mendisposisikan untuk melakukan harmonisasi
2 Menerima, mempelajari, memeriksa isi substansi, dan memberikan arahan, serta mendisposisikan untuk melakukan harmonisasi dan penelaahan
3 Menerima disposisi, memeriksa format penyusunan dan penelaahan Rancangan Peraturan Kepala
4 Menyiapkan bahan penelaahan dan melakukan perbaikan format Rancangan Peraturan Kepala
5 Memeriksa hasil perbaikan format dan menyampaikan hasil penelaahan Rancangan Peraturan Kepala
6 Menerima, memeriksa, menyempurnakan hasil penelaahan serta perbaikan format, dan menyampaikan Rancangan Peraturan Kepala
7 Menerima, memeriksa, menurunkan kembali apabila ada perubahan dan memberikan paraf persetujuan
Tidak
Ya
8 Menerima, mendisposisikan Rancangan Peraturan Kepala untuk di lakukan ketik final setelah melalui beberapa proses penyempurnaan
9 Menerima disposisi dan menyampaikan kepada Staf untuk melakukan ketik final sesuai dengan arahan
Lampiran 4 Prosedur Tetap Nomor : Tahun 2010 Tanggal : September 2010
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
- 10 -
No Tahap Kegiatan
Unit Penyelesaian Staf/Perancang
Peraturan Perundang-undangan
Kasubbag Perundang-undangan
Kabag Hukum dan
Perundang-undangan
Kepala Biro Hukum dan
Kepegawaian
10 Melakukan Ketik Final Peraturan Kepala yang dituangkan pada media kertas bebas asam sebanyak dua rangkap
11 Menerima dan meneliti Peraturan Kepala yang sudah di Ketik Final, kemudian menyampaikan kepada Kabag Hukum dan Perundang-undangan
12 Meneliti kembali kemudian menyampaikan kepada Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian untuk proses lebih lanjut
13 Menerima, meneliti kembali, memberikan paraf persetujuan, dan memproses penandatanganan kepada Sekretaris Utama atau Pejabat Eselon I terkait bidang tugasnya
14 Melakukan penomoran, mencatat ke dalam buku penomoran, dan mendokumentasikan naskah asli Peraturan Kepala
Norma Waktu : 30 Hari Kerja
Plt. KEPALA BIRO HUKUM DAN KEPEGAWAIAN,
ZITA ASIH SUPRASTIWI
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
-1-
DAFTAR LAMPIRAN
DIAGRAM ALIR PROSEDUR TETAP TENTANG PENYUSUNAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN DI BIDANG KEARSIPAN
DALAM BENTUK UNDANG-UNDANG
No Tahap Kegiatan
Unit Penyelesaian
Staf/ Perancang
Kasubbag. Perundang-undangan
Kabag. Hukum dan Perundang-undangan
Karo Hukum dan
Kepegawaian
Unit Terkait
1. Menyampaikan telaah, pendapat, mengatur strategi, melakukan koordinasi, dan mendisposisikan untuk memfasilitasi penyusunan RUU
2. Menerima, membagi tugas, menganalisa, membuat kerangka berpikir
3. Mempersiapkan rencana pelaksanaan perumusan dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait
4. Melakukan penyiapan daftar nama tim perumus materi dan menyiapkan kegiatan administrasi
5. Menerima, mengoreksi, dan menyampaikan konsep usulan tim perumus
6. Menerima, memberikan arahan, mengatur jadwal pelaksanaan perumusan
7. Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait dan memerintahkan Staf/Perancang untuk mempersiapkan sarana dan prasarana rapat pembahasan
8. Menyiapkan sarana dan prasarana rdan melakukan koordinasi
9. Melaksanakan rapat pembahasan RUU di internal ANRI, menyampaikan hasil rapat
10. Meneliti, menganalisa isi substansi, memberikan arahan, membagi tugas, dan memerintahkan persiapan pembahasan interkementerian
11. Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait dan memerintahkan Staf/Perancang untuk melakukan koordinasi dengan instansi terkait dan menyiapkan sarana dan prasarana dalam rangka harmonisasi RUU
12. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait serta melakukan penyiapan sarana dan prasarana harmonisasi RUU
Norma Waktu : 60 Hari Kerja
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
-2-
DAFTAR LAMPIRAN
DIAGRAM ALIR PROSEDUR TETAP TENTANG PENYUSUNAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN DI BIDANG KEARSIPAN
DALAM BENTUK UNDANG-UNDANG
No Tahap Kegiatan
Unit Penyelesaian Staf/
Perancang Kasubbag
Perundang-undangan
Kabag Hukum dan Perundang-undangan
Karo Hukum dan
Kepegawaian
Unit Terkait
13. Melakukan pembahasan RUU di tingkat interkementerian dengan melibatkan unit kerja terkait dan narasumber dari instansi terkait, menyampaikan hasil
14. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait (MenPAN dan Setneg) untuk memproses lebih lanjut
15. Meneliti, mengoreksi format RUU hasil harmonisasi
16. Melakukan perbaikan format sesuai kaidah penyusunan peraturan perundang-undangan
17. Meneliti dan menyampaikan hasil perbaikan format
18. Menerima, mengoreksi, dan menyampaikan kepada Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian
19. Meneliti, menyampaikan RUU, membantu Kepala dalam pembahasan di DPR dari awal pembahasan sampai paripurna
Norma Waktu : 60 Hari Kerja
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
-3-
DAFTAR LAMPIRAN
DIAGRAM ALIR PROSEDUR TETAP TENTANG PENYUSUNAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN DI BIDANG KEARSIPAN
DALAM BENTUK PERATURAN PEMERINTAH
No Tahap Kegiatan
Unit Penyelesaian Staf/
Perancang Kasubbag. Perundang-undangan
Kabag. Hukum dan Perundang-undangan
Karo Hukum dan
Kepegawaian
Unit Terkait
1. Menyampaikan telaah, pendapat, mengatur strategi, melakukan koordinasi, dan mendisposisikan untuk memfasilitasi penyusunan RPP
2. Menerima, membagi tugas, menganalisa, membuat kerangka berpikir
3. Mempersiapkan rencana pelaksanaan perumusan dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait
4. Melakukan penyiapan daftar nama tim perumus materi dan menyiapkan kegiatan administrasi
5. Menerima, mengoreksi, dan menyampaikan konsep usulan tim perumus
6. Menerima, memberikan arahan, mengatur jadwal pelaksanaan perumusan
7. Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait dan memerintahkan Staf/Perancang untuk mempersiapkan sarana dan prasarana rapat pembahasan
8. Menyiapkan sarana dan prasarana rdan melakukan koordinasi
9. Melaksanakan rapat pembahasan RPP di internal ANRI, menyampaikan hasil rapat
10. Meneliti, menganalisa isi substansi, memberikan arahan, membagi tugas, dan memerintahkan persiapan pembahasan interkementerian
11. Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait dan memerintahkan Staf/Perancang untuk melakukan koordinasi dengan instansi terkait dan menyiapkan sarana dan prasarana dalam rangka harmonisasi RPP
12. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait serta melakukan penyiapan sarana dan prasarana harmonisasi RPP
Norma Waktu : 60 Hari Kerja
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
-4-
DAFTAR LAMPIRAN
DIAGRAM ALIR PROSEDUR TETAP TENTANG PENYUSUNAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN DI BIDANG KEARSIPAN
DALAM BENTUK PERATURAN PEMERINTAH
No Tahap Kegiatan
Unit Penyelesaian
Staf/ Perancang
Kasubbag Perundang-undangan
Kabag Hukum dan Perundang-undangan
Karo Hukum dan
Kepegawaian
Unit Terkait
13. Melakukan pembahasan RPP di tingkat interkementerian dengan melibatkan unit kerja terkait dan narasumber dari instansi terkait, menyampaikan hasil
14. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait (MenPAN dan Setneg) untuk memproses lebih lanjut
15. Meneliti, mengoreksi format RPP hasil harmonisasi
16. Melakukan perbaikan format sesuai kaidah penyusunan peraturan perundang-undangan
17. Meneliti dan menyampaikan hasil perbaikan format
18. Menerima, mengoreksi, dan menyampaikan kepada Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian
19. Meneliti, menyampaikan RPP, melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk mendapatkan persetujuan presiden
Norma Waktu : 60 Hari Kerja
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
-5-
DAFTAR LAMPIRAN
DIAGRAM ALIR PROSEDUR TETAP TENTANG PENYUSUNAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN DI BIDANG KEARSIPAN
DALAM BENTUK PERATURAN PRESIDEN
No Tahap Kegiatan
Unit Penyelesaian
Staf/ Perancang
Kasubbag. Perundang-undangan
Kabag. Hukum dan Perundang-undangan
Karo Hukum dan
Kepegawaian
Unit Terkait
1. Menyampaikan telaah, pendapat, mengatur strategi, melakukan koordinasi, dan mendisposisikan untuk memfasilitasi penyusunan Rancangan Peraturan Presiden
2. Menerima, membagi tugas, menganalisa, membuat kerangka berpikir
3. Mempersiapkan rencana pelaksanaan perumusan dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait
4. Melakukan penyiapan daftar nama tim perumus materi dan menyiapkan kegiatan administrasi
5. Menerima, mengoreksi, dan menyampaikan konsep usulan tim perumus
6. Menerima, memberikan arahan, mengatur jadwal pelaksanaan perumusan
7. Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait dan memerintahkan Staf/Perancang untuk mempersiapkan sarana dan prasarana rapat pembahasan
8. Menyiapkan sarana dan prasarana rdan melakukan koordinasi
9. Melaksanakan rapat pembahasan Rancangan Peraturan Presiden di internal ANRI, menyampaikan hasil rapat
10. Meneliti, menganalisa isi substansi, memberikan arahan, membagi tugas, dan memerintahkan persiapan pembahasan interkementerian
11. Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait dan memerintahkan Staf/Perancang untuk melakukan koordinasi dengan instansi terkait dan menyiapkan sarana dan prasarana dalam rangka harmonisasi Rancangan Peraturan Presiden
12. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait serta melakukan penyiapan sarana dan prasarana harmonisasi Rancangan Peraturan Presiden
Norma Waktu : 60 Hari Kerja
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
-6-
DAFTAR LAMPIRAN
DIAGRAM ALIR PROSEDUR TETAP TENTANG PENYUSUNAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN DI BIDANG KEARSIPAN
DALAM BENTUK PERATURAN PRESIDEN
No Tahap Kegiatan
Unit Penyelesaian
Staf/ Perancang
Kasubbag Perundang-undangan
Kabag Hukum dan Perundang-undangan
Karo Hukum dan
Kepegawaian
Unit Terkait
13. Melakukan pembahasan Rancangan Peraturan Presiden di tingkat interkementerian dengan melibatkan unit kerja terkait dan narasumber dari instansi terkait, menyampaikan hasil
14. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait (MenPAN dan Setneg) untuk memproses lebih lanjut
15. Meneliti, mengoreksi format Rancangan Peraturan Presiden hasil harmonisasi
16. Melakukan perbaikan format sesuai kaidah penyusunan peraturan perundang-undangan
17. Meneliti dan menyampaikan hasil perbaikan format
18. Menerima, mengoreksi, dan menyampaikan kepada Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian
19. Meneliti, menyampaikan Rancangan Peraturan Presiden, melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk mendapatkan persetujuan presiden
Norma Waktu : 60 Hari Kerja
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
-7-
DAFTAR LAMPIRAN
DIAGRAM ALIR PENYUSUNAN PERATURAN KEPALA
YANG BERLAKU NASIONAL
No Tahap Kegiatan
Unit Penyelesaian
Staf/Perancang
Peraturan
Perundang-
undangan
Kepala Subbagian Perundang-undangan
Kepala Bagian
Hukum dan
Perundang-
undangan
Kepala Biro
Hukum dan
Kepegawaian
1. Mempelajari isi substansi dan arah kebijakan,
melakukan koordinasi serta mendisposisikan
untuk melakukan harmonisasi
2. Menerima, mempelajari, memeriksa isi substansi,
dan memberikan arahan, serta mendisposisikan
untuk melakukan harmonisasi dan penelaahan
3. Menerima disposisi, memeriksa format
penyusunan dan penelaahan Rancangan
Peraturan Kepala
4. Menyiapkan bahan penelaahan dan melakukan
perbaikan format Rancangan Peraturan Kepala
5. Memeriksa hasil perbaikan format dan
menyampaikan hasil penelaahan Rancangan
Peraturan Kepala
6. Menerima, memeriksa, menyempurnakan hasil
penelaahan serta perbaikan format, dan
menyampaikan Rancangan Peraturan Kepala
7. Menerima, memeriksa, menurunkan kembali
apabila ada perubahan dan memberikan paraf
persetujuan.
Tidak
Ya
8. Menerima, mendisposisikan Rancangan
Peraturan Kepala untuk di lakukan ketik final
setelah melalui beberapa proses penyempurnaan
Norma Waktu : 30 Hari Kerja
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
-8-
DAFTAR LAMPIRAN
DIAGRAM ALIR PENYUSUNAN PERATURAN KEPALA
YANG BERLAKU NASIONAL
No Tahap Kegiatan
Unit Penyelesaian
Staf/Perancang
Peraturan
Perundang-
undangan
Kepala Subbagian Perundang-undangan
Kepala Bagian
Hukum dan
Perundang-
undangan
Kepala Biro
Hukum dan
Kepegawaian
9. Menerima disposisi dan menyampaikan kepada
Staf untuk melakukan ketik final sesuai dengan
arahan
10. Melakukan Ketik Final Peraturan Kepala yang
dituangkan pada media kertas bebas asam
sebanyak dua rangkap
11. Menerima dan meneliti Peraturan Kepala yang
sudah di Ketik Final, kemudian menyampaikan
kepada Kepala Bagian Hukum dan Perundang-
undangan
12. Meneliti kembali kemudian menyampaikan
kepada Kepala Biro Hukum dan Kepegawaian
untuk proses lebih lanjut
13. Menerima, meneliti kembali, memberikan paraf
persetujuan, dan memproses penandatanganan
kepada Sekretaris Utama atau Pejabat Eselon I
terkait bidang tugasnya
14. Melakukan penomoran, mencatat ke dalam buku
penomoran, dan mendokumentasikan naskah asli
Peraturan Kepala
Norma Waktu : 30 Hari Kerja