arsip nasional republik indonesiaanri.go.id/assets/download/44protap no 31 tahun 2011...sejak dari...

116
Arsip Nasional Republik Indonesia LEMBAR PERSETUJUAN Substansi Prosedur Tetap tentang Pengelolaan Barang Milik Negara di Lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia telah saya setujui. Disetujui di Jakarta pada tanggal Desember 2011 SEKRETARIS UTAMA, GINA MASUDAH HUSNI

Upload: buianh

Post on 30-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

Arsip Nasional Republik Indonesia

LEMBAR PERSETUJUAN

Substansi Prosedur Tetap tentang Pengelolaan Barang Milik Negara

di Lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia telah saya setujui.

Disetujui di Jakarta

pada tanggal Desember 2011

SEKRETARIS UTAMA,

GINA MASUDAH HUSNI

Page 2: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

Arsip Nasional Republik Indonesia

PROSEDUR TETAP

NOMOR 31 TAHUN 2011

TENTANG

PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA

DI LINGKUNGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Umum

Dalam rangka untuk menjamin terlaksananya tertib administrasi dan tertib

pengelolaan barang milik negara dan terciptanya transparansi, profesionalitas dan

akuntabilitas pengelolaan barang milik negara perlu dilaksanakan dengan memperhatikan

asas-asas sebagai berikut:

1. Asas fungsional, yaitu pengambilan keputusan dan pemecahan masalah-masalah di

bidang pengelolaan barang milik Negara/daerah yang dilaksanakan oleh kuasa

pengguna barang, pengguna barang, pengelola barang dan gubernur/bupati/walikota

sesuai fungsi, wewenang, dan tanggung jawab masingmasing;

2. Asas kepastian hukum, yaitu pengelolaan barang milik Negara/daerah harus

dilaksanakan berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan;

3. Asas transparansi, yaitu penyelenggaraan pengelolaan barang milik negara/daerah harus

transparan terhadap hak masyarakat dalam memperoleh informasi yang benar.

4. Asas efisiensi, yaitu pengelolaan barang milik negara/daerah diarahkan agar barang

milik negara/daerah digunakan sesuai batasan-batasan standar kebutuhan yang

diperlukan dalam rangka menunjang penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi

pemerintahan secara optimal;

5. Asas akuntabilitas, yaitu setiap kegiatan pengelolaan barang milik negara/daerah harus

dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat;

6. Asas kepastian nilai, yaitu pengelolaan barang milik negara/daerah harus didukung oleh

adanya ketepatan jumlah dan nilai barang dalam rangka optimalisasi pemanfaatan dan

pemindahtanganan barang milik negara/daerah serta penyusunan Neraca Pemerintah.

Page 3: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 2 -

Barang milik negara adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban

APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. Disamping berasal dari pembelian atau

perolehan atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Daerah juga berasal dari

perolehan lainnya yang sah. Barang milik negara/daerah yang berasal dari perolehan lainnya

yang sah ini meliputi barang yang diperoleh dari hibah/sumbangan/ sejenisnya, diperoleh

sebagai pelaksanaan perjanjian/kontrak, diperoleh berdasarkan ketentuan undangundang dan

diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) adalah semua aktivitas/proses yang

berkaitan dengan pengelolaan sumber daya material/aset/BMN yang dimiliki oleh

Kementerian/Lembaga/ Satuan Kerja yang meliputi perencanaan kebutuhan dan

penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan,

penilaian, penghapusan, pemindahtanganan, penatausahaan, pembinaan, pengawasan dan

pengendalian.

Untuk menjamin terlaksananya tertib administrasi dan tertib pengelolaan barang

milik negara, transparansi, profesionalitas dan akuntabilitas pengelolaan barang milik negara

maka perlu diatur dalam bentuk petunjuk teknis berupa Prosedur Tetap Pengelolaan BMN di

lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia.

B. Maksud dan Tujuan

Penyusunan Prosedur Tetap Pengelolaan BMN dimaksudkan agar barang milik

negara dapat dikelola dengan tertib baik tertib administrasi maupun tertib pengelolaannya

sehingga memenuhi azas-azas pengelolaan BMN yaitu azas fungsional, azas kepastian

hukum, azas, transparansi, azas efisiensi, azas akuntabilitas dan azas kepastian nilai.

Disamping itu Prosedur Tetap Pengelolaan BMN ini dimaksudkan untuk memberi petunjuk

kepada organisasi yang terkait dalam pengelolaan BMN agar setiap pihak yang terlibat

memiliki persepsi yang sama sehingga tercapai keseragaman dalam pelaksanaan pengelolaan

BMN.

Sedangkan tujuan penyusunan prosedur tetap pengelolaan BMN adalah :

1. Tertib administrasi BMN, adanya kontrol dan koordinasi dalam pelaksanaan pendataan,

pencatatan, pembukuan, inventarisasi dan pelaporan BMN;

2. Tertib pengelolaan BMN, menjamin pengelolaan BMN dapat terkendali dan terkontrol

sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan,

pengamanan dan pemeliharaan, penilaian, penghapusan, pemindahtanganan,

penatausahaan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian.

3. Menjamin kepastian status penguasaan BMN;

4. Menjamin kelengkapan bukti kepemilikan BMN;

Page 4: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 3 -

5. Sebagai Pedoman pelaksanaan kegiatan bagi organisasi yang terkait dalam pelaksanaan

pengelolaan BMNdi lingkungan ANRI.

C. Ruang Lingkup

Prosedur Tetap Pengelolaan BMN ini berlaku dan digunakan oleh seluruh unit

akuntansi kuasa pengguna barang (UAKPB) di Lingkungan ANRI. Prosedur Tetap

Pengelolaan BMN ini meliputi perencanaan kebutuhan dan penganggaran, pengadaan,

penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan, penilaian, penghapusan,

pemindahtanganan, penatausahaan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian.

D. Dasar

1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5071);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4355);

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik

Negara/Daerah sebagaimanan telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 38 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor

6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah;

6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan

Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara;

7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 97/PMK.06/2007 tentang Penggolongan dan

Kodefikasi Barang Milik Negara;

8. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standard Operating Prosedures

(SOP);

9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 22 Tahun 2008

tentang Pedoman Umum Tata Naskah Dinas;

10. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2006 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Arsip Nasional Republik Indonesia sebagaimana telah dua

Page 5: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 4 -

kali diubah terakhir dengan Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia

Nomor 05 Tahun 2010.

11. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 06 Tahun 2009 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Prosedur Tetap Di Lingkungan Arsip Nasional

Republik Indonesia.

E. Pengertian

Dalam Prosedur Tetap ini yang dimaksud dengan :

1. Barang milik negara adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN

atau berasal dari perolehan lainnya yang syah.

2. Pengelola Barang adalah pejabat yang berwenang dan bertanggungjawab menetapkan

kebijakan dan pedoman serta melakukan pengelolaan barang milik negara/daerah, yaitu

Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara adalah Pengelola Barang Milik

Negara.

3. Pengguna Barang adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan barang milik

negara/daerah yaitu Menteri/pimpinan lembaga selaku pimpinan kementerian

negara/lembaga adalah Pengguna Barang Milik Negara.

4. Kuasa pengguna barang adalah kepala satuan kerja atau pejabat yang ditunjuk oleh

pengguna barang untuk menggunakan barang yang berada dalam penguasaannya

dengan sebaik-baiknya.

5. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB) adalah Unit yang mempunyai tugas

pokok menyelenggarakan SIMAK-BMN di lingkungan satuan kerja. Penanggung jawab

UAKPB di ANRI secara fungsional dilaksanakan oleh pejabat eselon III (Kepala

Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga) dan Kepala Sub Bagian Distribusi dan

Inventarisasi atau Pejabat yang ditetapkan dengan fungsi sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan sistem manajemen infomasi BMN;

b. Menyelenggarakan sistem akuntansi BMN;

c. Menyelenggarakan inventarisasi BMN;

d. Menyusun dan menyampaikan Laporan BMN serta jurnal transaksi BMN secara

berkala.

6. Unit Penatausahaan Kuasa Pengguna Barang (UPKPB) adalah unit penatausahaan BMN

pada tingkat satuan kerja (Kuasa Pengguna Barang), yang secara fungsional dilakukan

oleh unit eselon III, eselon IV dan/atau eselon V yang membidangi kesekretariatan

dan/atau BMN. Penanggung jawab UPKPB adalah Kepala Kantor/Kepala Satuan Kerja.

a. Unit penatausahaan BMN dari Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan,

penanggung jawab UPKPB adalah Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Page 6: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 5 -

b. Untuk unit penatausahaan BMN pada BLU, penanggung jawab UPKPB adalah

Pimpinan BLU atau Pimpinan Satuan Kerja pada BLU.

UPKPB bertugas menyelenggarakan penatausahaan BMN pada Kuasa Pengguna

Barang, meliputi :

a. Membuat Daftar Barang Kuasa Pengguna (DBKP);

b. Melakukan Pembukuan BMN;

c. Melakukan Inventarisasi BMN;

d. Melakukan rekonsiliasi data BMN dengan Unit Akuntansi Kuasa Pengguna

Anggaran (UAKPA) dan/atau Pejabat Pembuat Komitmen (PPK);

e. Melakukan rekonsiliasi DBKP pada UPKPB dengan Daftar Barang Milik Negara

Kantor Daerah per Kementerian Negara/Lembaga (DBMN-KD-K/L) pada KPKNL,

jika diperlukan;

f. Melakukan Pelaporan BMN;

g. Melakukan Pengamanan Dokumen

7. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Wilayah (UAPPB-W) adalah unit yang

mempunyai tugas pokok menyelenggarakan SIMAK-BMN pada tingkat Kantor

Wilayah atau Unit Kerja lainnya yang ditetapkan sebagai UAPPB-W dengan fungsi

sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan sistem manajemen infomasi BMN;

b. Menyelenggarakan sistem akuntansi BMN; c. Mengkoordinasikan pelaksanaan inventarisasi UAKPB di wilayah kerjanya;

d. Menyusun dan menyampaikan Laporan BMN secara berkala. 8. Unit Penatausahaan Pengguna Barang – Wilayah (UPPB-W) adalah unit penatausahaan

BMN pada tingkat kantor wilayah atau unit kerja lain di wilayah yang ditetapkan

sebagai UPPB-W, yang secara fungsional dilakukan oleh unit eselon III yang

membidangi kesekretariatan dan unit eselon IV yang membidangi BMN. Penanggung

jawab UPPB-W adalah Kepala Kantor Wilayah atau Kepala unit kerja yang ditetapkan

sebagai UPPB-W. UPPB-W ini membawahi UPKPB.

9. Unit penatausahaan BMN Dana Dekonsentrasi, penanggung jawab UPPB-W adalah

Gubernur, sedangkan untuk penatausahaan BMN Dana Tugas Pembantuan, penanggung

jawab UPPB-W adalah Kepala Daerah sesuai dengan penugasan yang diberikan oleh

pemerintah melalui Kementerian Negara/Lembaga. UPPB-W bertugas

menyelenggarakan penatausahaan BMN pada Tingkat Wilayah, meliputi:

a. Membuat Daftar Barang Pengguna Wilayah (DBP-W);

b. Melakukan Pembukuan BMN;

c. Mengkoordinasikan pelaksanaan Inventarisasi BMN di wilayah kerjanya;

d. Melakukan Pelaporan BMN;

Page 7: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 6 -

e. Jika diperlukan UPPB-W dapat melakukan pemutakhiran data dalam rangka

penyusunan LBPW semesteran dan tahunan dengan UPKPB di wilayah kerjanya.

f. Dapat melakukan pembinaan penatausahaan BMN kepada UPKPB di wilayah

kerjanya.

g. Melakukan Pengamanan Dokumen;

10. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang (UAPPB-E1) adalah unit yang mempunyai

Tugas pokok menyelenggarakan SIMAK-BMN pada tingkat Eselon I yang ditetapkan

sebagai UAPPB-E1 dengan fungsi sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan sistem manajemen infomasi BMN;

b. Menyelenggarakan sistem akuntansi BMN;

c. Mengkoordinasikan pelaksanaan inventarisasi;

d. Menyusun dan menyampaikan Laporan BMN secara berkala.

11. Unit Penatausahaan Pengguna Barang – Eselon I (UPPB-E1) adalah unit penatausahaan

BMN pada tingkat eselon I, yang secara fungsional dilakukan oleh unit eselon II yang

membidangi kesekretariatan, unit eselon III dan unit eselon IV yang membidangi BMN.

Penanggung jawab UPPB-E1 adalah pejabat eselon I. UPPB-E1 ini membawahi UPPB-

W dan/atau UPKPB. UPPB-E1 bertugas menyelenggarakan penatausahaan BMN pada

Tingkat Eselon I, meliputi :

a. Membuat Daftar Barang Pengguna Eselon I (DBP-E1);

b. Melakukan Pembukuan BMN;

c. Mengkoordinasikan pelaksanaan Inventarisasi BMN di wilayah kerjanya;

d. Melakukan Pelaporan BMN;

e. Jika diperlukan UPPB-E1 dapat melakukan pemutakhiran data dalam rangka

penyusunan LBPE1 semesteran dan tahunan dengan UPPB-W dan/atau UPKPB di

wilayah kerjanya.

f. Dapat melakukan pembinaan penatausahaan BMN kepada UPPB-W dan/atau

UPKPB di wilayah kerjanya.

g. Melakukan Pengamanan Dokumen.

12. Unit Akuntansi Pengguna Barang (UAPB) adalah unit yang mempunyai tugas pokok

menyelenggarakan SIMAK-BMN pada tingkat Kementerian Negara/Lembaga yang

ditetapkan sebagai UAPB dengan fungsi sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan sistem manajemen infomasi BMN;

b. Menyelenggarakan sistem akuntansi BMN;

c. Mengkoordinasikan pelaksanaan inventarisasi;

d. Menyusun dan menyampaikan Laporan BMN secara berkala.

Page 8: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 7 -

13. Unit Penatausahaan Pengguna Barang (UPPB) adalah unit penatausahaan BMN pada

tingkat Kementerian Negara/Lembaga (pengguna barang), yang secara fungsional

dilakukan oleh unit eselon I yang membidangi kesekretariatan, unit eselon II, unit

eselon III dan unit eselon IV yang membidangi BMN. Penanggung jawab UPPB adalah

Menteri/Pimpinan Lembaga. UPPB ini membawahi UPPB-E1, UPPB-W dan/atau

UPKPB. UPPB bertugas menyelenggarakan penatausahaan BMN pada Tingkat Pusat,

meliputi :

a. Membuat Daftar Barang Pengguna (DBP), yang meliputi :

1) DBP Persediaan

2) DBP Tanah

3) DBP Gedung dan Bangunan

4) DBP Peralatan dan Mesin

a) DBP Alat Angkutan Bermotor

b) DBP Alat Besar

c) DBP Alat Persenjataan

d) DBP Peralatan lainnya

5) DBP Jalan, Irigasi, dan Jaringan

6) DBP Aset Tetap lainnya

7) DBP Konstruksi Dalam Pengerjaan

8) DBP Barang Bersejarah

9) DBP Aset lainnya

b. Melakukan Pembukuan BMN, meliputi :

1) Mendaftarkan dan mencatat semua BMN yang telah ada ke dalam Daftar

Barang yang datanya berasal dari UPPB-E1, UPPB-W dan/atau UPKPB.

2) Mendaftarkan dan mencatat setiap mutasi BMN ke dalam Daftar Barang

sebagaimana butir 1 yang datanya berasal dari UPPB-E1, UPPB-W dan/atau

UPKPB.

3) Mendaftarkan dan mencatat hasil inventarisasi BMN ke dalam Daftar Barang

sebagaimana butir 1 yang datanya berasal dari UPPB-E1, UPPB-W dan/atau

UPKPB.

4) Mencatat Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang bersumber dari

pengelolaan BMN yang datanya berasal dari UPPB-E1, UPPB-W dan/atau

UPKPB.

c. Mengkoordinasikan pelaksanaan Inventarisasi BMN di wilayah kerjanya, meliputi :

1) BMN yang berada dalam pengusaannya sekurang-kurangnya sekali dalam 5

(lima) tahun.

2) BMN berupa persediaan dan konstruksi dalam pengerjaan setiap tahun.

Page 9: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 8 -

d. Melakukan rekonsiliasi DBP pada UPPB dengan DBMN-K/L pada DJKN jika

diperlukan.

e. Melakukan Pelaporan BMN, meliputi :

1) Menyampaikan DBP yang berisi semua BMN yang telah ada untuk pertama

kali kepada Menteri Keuangan cq. DJKN.

2) Menyampaikan mutasi BMN pada DBP secara periodik kepada Menteri

Keuangan cq. DJKN.

3) Menghimpun dan menyampaikan laporan hasil inventarisasi BMN yang

datanya berasal dari UPPB-E1, UPPB-W dan/atau UPKPB kepada Menteri

Keuangan cq. DJKN.

4) Menyusun Laporan Barang Pengguna (LBP) Semesteran dan Tahunan secara

periodik yang datanya berasal dari UPPB-E1, UPPB-W dan/atau UPKPB, dan

menyampaikannya kepada Menteri Keuangan cq. DJKN.

5) Menyusun Laporan Kondisi Barang yang datanya berasal dari UPPB-E1,

UPPB-W dan/atau UPKPB, dan menyampaikannya secara periodik kepada

Menteri Keuangan cq. DJKN.

6) Menyusun dan menyampaikan Laporan PNBP yang bersumber dari

pengelolaan BMN yang datanya berasal dari UPPB-E1, UPPB-W dan/atau

UPKPB kepada Menteri Keuangan cq. DJKN

f. Jika diperlukan UPPB dapat melakukan pemutakhiran data dalam rangka

penyusunan LBP semesteran dan tahunan dengan UPPB-E1, UPPB-W dan/atau

UPKPB.

g. Melakukan pemutakhiran dan/atau rekonsiliasi data dalam rangka penyusunan

LBMN semesteran dan tahunan dengan DJKN.

h. Melakukan pembinaan penatausahaan BMN kepada UPPB-E1, UPPB-W dan/atau

UPKPB.

i. Melakukan Pengamanan Dokumen, meliputi :

1) Menyimpan fotocopy/salinan dokumen kepemilikan BMN selain tanah

dan/atau bangunan yang berada dalam penguasaannya.

2) Menyimpan fotocopy/salinan dokumen kepemilikan BMN berupa tanah

dan/atau bangunan yang berada dalam penguasaannya.

3) Menyimpan asli dan/atau fotocopy/salinan dokumen penatausahaan BMN.

14. Perencanaan kebutuhan adalah kegiatan merumuskan rincian kebutuhan barang milik

negara/daerah untuk menghubungkan pengadaan barang yang telah lalu dengan keadaan

yang sedang berjalan sebagai dasar dalam melakukan tindakan yang akan datang.

Page 10: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 9 -

15. Penggunaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pengguna barang dalam mengelola

dan menatausahakan barang milik negara/daerah yang sesuai dengan tugas pokok dan

fungsi instansi yang bersangkutan.

16. Pemanfaatan adalah pendayagunaan barang milik negara/daerah yang tidak

dipergunakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi kementerian/lembaga/satuan kerja

perangkat daerah, dalam bentuk sewa, pinjam pakai, kerjasama pemanfaatan, dan

bangun serah guna/bangun guna serah dengan tidak mengubah status kepemilikan.

17. Sewa adalah pemanfaatan barang milik negara/daerah oleh pihak lain dalam jangka

waktu tertentu dan menerima imbalan uang tunai.

18. Pinjam pakai adalah penyerahan penggunaan barang antara pemerintah pusat dengan

pemerintah daerah dan antar pemerintah daerah dalam jangka waktu tertentu tanpa

menerima imbalan dan setelah jangka waktu tersebut berakhir diserahkan kembali

kepada pengelola barang.

19. Kerjasama pemanfaatan adalah pendayagunaan barang milik negara/daerah oleh pihak

lain dalam jangka waktu tertentu dalam rangka peningkatan penerimaan negara bukan

pajak/pendapatan daerah dan sumber pembiayaan lainnya.

20. Bangun guna serah adalah pemanfaatan barang milik negara/daerah berupa tanah oleh

pihak lain dengan cara mendirikan bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya,

kemudian didayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka waktu tertentu yang

telah disepakati, untuk selanjutnya diserahkan kembali tanah beserta bangunan dan/atau

sarana berikut fasilitasnya setelah berakhirnya jangka waktu.

21. Bangun serah guna adalah pemanfaatan barang milik negara/daerah berupa tanah oleh

pihak lain dengan cara mendirikan bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya, dan

setelah selesai pembangunannya diserahkan untuk didayagunakan oleh pihak lain

tersebut dalam jangka waktu tertentu yang disepakati.

22. Penghapusan adalah tindakan menghapus barang milik negara/daerah dari daftar barang

dengan menerbitkan surat keputusan dari pejabat yang berwenang untuk membebaskan

pengguna dan/atau kuasa pengguna barang dan/atau pengelola barang dari tanggung

jawab administrasi dan fisik atas barang yang berada dalam penguasaannya.

23. Pemindah tanganan adalah pengalihan kepemilikan barang milik negara/daerah sebagai

tindak lanjut dari penghapusan dengan cara dijual, dipertukarkan, dihibahkan atau

disertakan sebagai modal pemerintah.

24. Penjualan adalah pengalihan kepemilikan barang milik negara/daerah kepada pihak lain

dengan menerima penggantian dalam bentuk uang.

25. Tukar-menukar adalah pengalihan kepemilikan barang milik negara/daerah yang

dilakukan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, antar pemerintah daerah,

Page 11: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 10 -

atau antara pemerintah pusat/pemerintah daerah dengan pihak lain, dengan menerima

penggantian dalam bentuk barang, sekurangkurangnya dengan nilai seimbang.

26. Hibah adalah pengalihan kepemilikan barang dari pemerintah pusat kepada pemerintah

daerah, dari pemerintah daerah kepada pemerintah pusat, antar pemerintah daerah, atau

dari pemerintah pusat/pemerintah daerah kepada pihak lain, tanpa memperoleh

penggantian.

27. Penyertaan modal pemerintah pusat/daerah adalah pengalihan kepemilikan barang milik

negara/daerah dan/atau uang yang semula merupakan kekayaan yang tidak dipisahkan

menjadi kekayaan yang dipisahkan untuk diperhitungkan sebagai modal/saham negara

atau daerah pada badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, atau badan

hukum lainnya yang dimiliki negara.

28. Penatausahaan adalah rangkaian kegiatan yang meliputi pembukuan, inventarisasi, dan

pelaporan barang milik negara/daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

29. Inventarisasi adalah kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, dan pelaporan

hasil pendataan barang milik negara/daerah.

30. Penilaian adalah suatu proses kegiatan penelitian yang selektif didasarkan pada

data/fakta yang objektif dan relevan dengan menggunakan metode/teknik tertentu untuk

memperoleh nilai barang milik negara/daerah.

31. Daftar barang pengguna, yang selanjutnya disingkat dengan DBP, adalah daftar yang

memuat data barang yang digunakan oleh masing-masing pengguna barang.

32. Daftar barang kuasa pengguna, yang selanjutnya disingkat dengan DBKP, adalah daftar

yang memuat data barang yang dimiliki oleh masing-masing kuasa pengguna barang.

33. Kementerian negara/lembaga adalah kementerian negara/lembaga pemerintah non

kementerian negara/lembaga negara.

34. Menteri/pimpinan lembaga adalah pejabat yang bertanggungjawab atas penggunaan

barang kementerian negara/lembaga yang bersangkutan.

35. Pihak lain adalah pihak-pihak selain kementerian negara/lembaga dan satuan kerja

perangkat daerah.

36. Tanah dan/atau Bangunan Idle adalah tanah dan/atau bangunan yang tidak digunakan untuk

kepentingan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Kementerian Negara/Lembaga.

Page 12: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 11 -

BAB II

PROSEDUR PENGELOLAAN BMN

A. Penggunaan Barang Milik Negara

1. Prosedur Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara Berupa Tanah dan/atau

Bangunan :

a. Pengguna Barang atau Kuasa Pengguna Barang harus menyelesaikan dokumen

kepemilikan (antara lain sertifikat tanah, IMB, dll.) atas Barang Milik Negara

berupa tanah dan/atau bangunan yang pengadaannya atas beban APBN atau

perolehan lainnya yang syah untuk dijadikan dasar pengajuan permintaan

penetapan status penggunaan Barang Milik Negara kepada Pengelola Barang.

b. Kuasa Pengguna Barang mengajukan permintaan penetapan status penggunaan

kepada Pengguna Barang disertai dengan asli dokumen kepemilikan dan dokumen

pendukung lainnya atas tanah dan/atau bangunan yang bersangkutan paling lama

1 bulan Sejak diterimanya dokumen kepemilikan.

c. Pengguna Barang mengajukan permintaan penetapan status penggunaan kepada

Pengelola Barang dengan disertai asli dokumen kepemilikan dan dokumen

pendukung lainnya paling lama 1 bulan Sejak diterimanya usulan dari Kuasa

Pengguna Barang.

d. Pengelola Barang menetapkan status penggunaan tanah dan/atau bangunan

dengan Keputusan Penetapan Status Penggunaan.

e. Pengelola Barang melakukan pendaftaran dan pencatatan atas tanah dan/atau

bangunan kedalam Daftar Barang Milik Negara dan menyimpan dokumen

kepemilikan asli dan dokumen pendukung lainnya menyatu dengan salinan

keputusan penetapan status penggunaannya.

f. Pengguna Barang melakukan pendaftaran dan pencatatan tanah dan/atau

bangunan kedalam Daftar Barang Pengguna dan menyimpan fotocopy dokumen

kepemilikan dan dokumen pendukung lainnya menyatu dengan asli keputusan

penetapan status penggunaannya.

g. Kuasa Pengguna Barang melakukan pendaftaran dan pencatatan kedalam Daftar

Barang Kuasa Pengguna atas tanah dan/atau bangunan dan menyimpan fotocopy

dokumen kepemilikan dan dokumen pendukung lainnya menyatu dengan salinan

Keputusan Penetapan Status Penggunaannya;

Page 13: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 12 -

2. Prosedur Penetapan Status Penggunaan BMN selain tanah dan/atau bangunan

a. Kuasa Pengguna Barang harus menyelesaikan dokumen bukti kepemilikan/Berita

Acara Serah Terima Barang dari Pihak lain atas perolehan barang milik negara

selain tanah dan/atau bangunan.

b. Kuasa Pengguna Barang mengajukan usul penetapan status penggunaan kepada

Pengguna Barang disertai dengan fotocopi dokumen bukti kepemilikan atau Berita

Acara Serah Terima dan dokumen pendukung lainnya paling lama 1 bulan sejak

diterimanya dokumen/bukti kepemilikan/berita acara serah terima;

c. Pengguna Barang mengajukan usul penetapan status penggunaan barang milik

negara selain tanah dan/atau bangunan kepada Pengelola Barang disertai dengan

copy bukti kepemilikan atau berita acara serah terima paling lama 1 bulan sejak

diterimanya usulan dari Kuasa Pengguna Barang;

d. Pengelola Barang menetapkan status penggunaan barang milik negara selain tanah

dan/atau bangunan setelah diterimanya permintaan dan dokumen pendukung

lengkap dari Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang;

e. Status Penggunaan Barang ditetapkan dengan keputusan Pengelola Barang dalam

rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Pengguna Barang;

f. Pengguna Barang melakukan pendaftaran dan pencatatan BMN selain tanah

dan/atau bangunan kedalam Daftar Barang Pengguna dan menyimpan fotocopy

dokumen kepemilikan menyatu dengan asli keputusan penetapan status

penggunaan;

g. Kuasa Pengguna Barang melakukan pendaftaran dan pencatatan BMN selain

tanah dan/atau bangunan kedalam Daftar Barang Kuas Pengguna dan menyimpan

asli dokumen kepemilikan menyatu dengan salinan keputusan penetapan status

penggunaan;

h. Pengelola Barang melakukan pencatatan Barang Milik Negara selain tanah

dan/atau bangunan berupa barang yang memiliki bukti kepemilikan dan barang

dengan nilai perolehan diatas Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) per

unit/satuan kedalam Daftar Barang Milik Negara serta menyimpan salinan

keputusan penetapan status penggunaannya;

i. Pengelola Barang menghimpun laporan barang milik negara selain tanah dan/atau

bangunan.

B. Penerimaan Penyimpanan Dan Pendistribusian Barang

1. Prosedur Penerimaan Barang Persediaan

a. Penatausaha Barang Persediaan menerima barang persediaan berdasarkan,

Surat Perintah Kerja Pengadaan (SPK Png.) atau Dokumen lain sejenis (faktur,

Page 14: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 13 -

surat jalan, Berita Acara Serah Terima, dll)di gudang atau di tempat lain yang

telah di tentukan;

b. Penatausaha Barang Persediaan melakukan pemeriksaan administrasi dan fisik

terhadap barang yang telah sampai di gudang dengan persyaratan barang harus

dalam kondisi baik dan baru, serta memenuhi semua hal yang dipersyaratkan

dalam SPK. Pengadaan., atau Dokumen lain yang sejenis ;

c. Penatausaha Barang Persediaan melaporkan hasil pemeriksaan administrasi dan

fisik kepada Kepala Sub Bagian Distribusi dan Inventarisasi dilampiri dengan

ceklist hasil Pemeriksaan dan Penerimaan Barang Persediaan (faktur, dll)

d. Penatausaha Barang Persediaan menyimpan barang persediaan sesuai dengan

jenis barang dan waktu datangnya barang;

2. Prosedur Penerimaan Barang Inventaris/Aset Tetap :

a. Penatausaha Barang Inventaris menerima barang invetaris/aset tetap dilakukan

berdasarkan Surat Permintaan Barang/Pesanan, Surat Perintah Pengadaan atau

Dokumen lain yang sejenis, di Gudang atau ditempat lain yang ditentukan;

b. Penatausaha Barang Inventaris melakukan pemeriksaan administrasi dan fisik

terhadap barang yang telah sampai di gudang dengan persyaratan barang harus

dalam kondisi baik dan baru, serta memenuhi semua hal yang dipersyaratkan

dalam SPK. Pengadaan., atau Dokumen lain yang sejenis.

c. Penatausaha Barang Inventaris/Aset Tetap segera menyelesaikan proses Berita

Acara Pemeriksaan dan Penerimaan Barang (BAPPB) yang ditandatangani

oleh unit kerja pengadaan sebagai Quality Qontrol, Kepala Sub Bagian

Distribusi & Inventarisasi selaku penanggung jawab materiil dan disyahkan

serta disetujui oleh Kepala Bagian Perlengkapan & Rumah Tangga dalam

rangkap 3 (tiga) masing-masing untuk unit-unit yang berkepentingan;

d. Petugas Penatausaha Barang Inventaris membuat BAPPB dilengkapi dengan

data barang berupa : nama dan merk barang, jenis dan kodefikasi barang,

spesifikasi teknis, rincian jumlah dan nilai perolehan barang, waktu perolehan,

kondisi barang, nama dan alamat pemasok serta hal lain yang dipandang perlu

sebagai dasar pencatatan ;

e. Petugas Penatausaha Barang Inventaris mencatat dan menyimpan barang sesuai

dengan kelompok/jenis barang dan kodefikasi/golongan barang dan unit kerja

pengusul/peminta barang tersebut

3. Prosedur Penerimaan Barang Inventaris/Aktiva Tetap yang Pengadaannya Melalui

Lelang/Kontrak :

a. Tim Pemeriksa Barang memeriksa melakukan pemeriksaan administrasi dan

fisik terhadap barang yang telah sampai di gudang dengan persyaratan barang

Page 15: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 14 -

harus dalam kondisi baik dan baru, serta memenuhi semua hal yang

dipersyaratkan dalam Surat Perjanjian Jual Beli (SPJB), kontrak atau Dokumen

lain yang sejenis.

b. Tim Pemeriksa, membuat surat pemberitahuan pemeriksaan barang (SPB)

setelah barang yang diperiksa telah memenuhi persyaratan sesuai dengan yang

dipersyaratkan dalam dokumen pengadaan yang sebelumnya telah

dilaksanakan pemeriksaan oleh Unit Kerja Pengadaan, sehingga barang yang

akan diterima benar-benar sesuai dengan yang dipersyaratkan, sebagai dasar

pembuatan Berita Acara Pemeriksaan dan Penerimaan Barang (BAPPB);

c. Tim Pemeriksa berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Barang

tersebut, barang yang telah diperiksa dan dapat diterima, dituangkan kedalam

formulir Surat Pernyataan Pemeriksaan Barang (SPPB), yang dilengkapi

dengan data barang antara lain : spesifikasi teknis, kode dan kondisi barang,

rincian volume dan nilai perolehan, nama dan alamat rekanan/penyedia barang,

serta hal lain yang dianggap perlu;

d. Tim Penerima Barang segera menyelesaikan proses Berita Acara Pemeriksaan

dan Penerimaan Barang (BAPPB) dan menyampaikan BAPPB yang telah

ditandatangani oleh Subbag Pengadaan dan Subbag Distribusi dan

Inventarisasi, kepada Kepala Bagian Perlengkapan & Rumah Tangga untuk

dibuatkan pengantar ke Unit Keuangan, serta perhitungan denda bila ada

keterlambatan/penyimpangan/pembatalan atas penyerahan barang yang

disebabkan oleh kelalaian rekanan/penyedia barang/jasa untuk dikenakan

sanksi alternatif sebagi berikut :

1) Dikenakan denda keterlambatan sekurang-kurangnya 1 0/00 (satu permil)

per hari dari nilai kontrak;

2) Keterlambatan pekerjaan/pembayaran karena semata-mata kesalahan atau

kelalaian pengguna barang/jasa, maka pengguna barang/jasa membayar

kerugian yang ditanggung penyedia barang/jasa akibat keterlambatan

dimaksud;

3) Konsultan Perencana yang tidak cermat dan mengakibatkan kerugian

pengguna barang/jasa dikenakan sanksi berupa keharusan menyusun

kembali perencanaan dengan beban biaya dari konsultan yang

bersangkutan, dan/atau tuntutan ganti rugi;

4. Prosedur Penyimpanan Barang Persediaan

a. Penatausaha Barang Persediaan menerima dan menyimpan Barang Persediaan

berupa Suku cadang, ATK atau Barang habis pakai lainnya atau menurut

Page 16: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 15 -

sifatnya sangat penting dan harus disiapkan untuk berjaga-jaga, serta barang

bekas pakai dan diatur sebagai berikut:

1) Penyimpanan barang persediaan berupa suku cadang, ATK atau barang

habis pakai lainnya didalam gudang penyimpanan dilakukan berdasarkan

Berita Acara Pemeriksaan dan Penerimaan Barang (BAPPB);

2) Penyimpanan barang persediaan harus dikelola sedemikian rupa agar

barang senantiasa dalam keadaan baik, siap untuk dipergunakan, mudah

dikenal, mudah dicari, mudah dicapai atau diambil, mudah

disajikan/disampaikan, mudah diawasi, dan aman ;

3) Barang-barang persediaan yang disimpan sebagai stock/cadangan, harus

diberi kode barang sebagaimana tersebut dalam Berita Acara

Pemeriksaan dan Penerimaan Barang (BAPPB) ;

4) Setiap barang/kelompok barang yang tersimpan di gudang penyimpanan,

harus dilengkapi dengan Kode dan Label Barang;

b. Penatausaha Persediaan mencatat setiap terjadi mutasi barang, ke dalam

Aplikasi Persediaan dengan tertib berdasarkan dokumen sumber :

1) Berita Acara Pemeriksaan dan Penerimaan Barang (BAPPB) untuk

barang masuk, faktur, SPK.Peng, dll.

2) Bukti Pengeluaran Barang (BPB) atau bon barang untuk barang keluar.

3) Berita Acara Penerimaan Barang Bekas Pakai (BAP-BBP)

c. Penatausaha Barang Persediaan menyimpan dan memelihara kualitas barang

persediaan agar tetap baik, dengan melakukan kegiatan perawatan secara

periodik;

d. Penatausaha Barang Persediaan harus melakukan tindakan pengamanan untuk

menghindari kemungkinan terjadinya kehilangan, kebakaran dan kemungkinan

lain yang tidak diinginkan, antara lain dengan cara (menggunakan kunci

pengaman, identifikasi petugas ruang penyimpanan, dipasang teralis,

disediakan tabung pemadam kebakaran, dll).

e. Melaporkan pelaksanaan penyimpanan dan pemeliharaan barang persediaan

kepada Kasubbag Distribusi dan Inventarisasi

5. Prosedur Penyimpanan Barang Inventaris/Aset Tetap

a. Penatausaha Barang Inventaris menyimpan barang inventaris yang masuk ke

gudang barang inventaris ANRI diatur sebagai berikut:

1) Penyimpanan barang inventaris didalam gudang penyimpanan dilakukan

berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan dan Penerimaan Barang

(BAPPB);

Page 17: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 16 -

2) Penyimpanan barang inventaris harus dikelola sedemikian rupa agar

barang senantiasa dalam keadaan baik, siap untuk dipergunakan, mudah

dikenal, mudah dicari, mudah dicapai atau diambil, mudah

disajikan/disampaikan, mudah diawasi, dan aman ;

3) Barang-barang inventaris yang disimpan, harus diberi kode barang

sebagaimana tersebut dalam Berita Acara Pemeriksaan dan Penerimaan

Barang (BAPPB) dan unit kerja pengusul;

4) Setiap barang/kelompok barang yang tersimpan di gudang penyimpanan,

harus dilengkapi dengan kode dan Label Barang;

b. Penatausaha Barang Inventaris mencatat pada Aplikasi SIMAK BMN setiap

terjadi mutasi barang inventaris. Mutasi, meliputi perolehan, perubahan dan

penghapusan berdasarkan :

1) Berita Acara Serah Terima BMN;

2) Dokumen Kepemilikan BMN;

3) Dokumen pengadaan dan/atau pemeliharaan BMN (SPM/SP2D, Faktur

pembelian; Kuitansi; Surat Keterangan Penyelesaian Pembangunan;

Surat Perintah Kerja (SPK); Surat Perjanjian/Kontrak;

4) Dokumen pengelolaan BMN;ke dalam Aplikasi SIMAK BMN dengan

tertib

c. Penatausaha Barang Inventaris harus menjaga, kualitas barang agar tetap baik,

dengan melakukan kegiatan perawatan secara periodik, pengamanan untuk

menghindari kemungkinan terjadinya kehilangan, kebakaran dan kemungkinan

lain yang tidak diinginkan, dengan cara (melakukan sertifikasi/mengurus bukti

kepemilikan, pemagaran, menggunakan kunci pengaman, identifikasi petugas

ruang penyimpanan, dipasang teralis, disediakan tabung pemadam kebakaran,

dll).

d. Penatausaha Barang Inventaris melaporkan pelaksanaan penyimpanan,

pemeliharaan dan pengamanan barang inventaris kepada Kepala Sub Bagian

Distribusi dan Inventarisasi.

6. Prosedur Pendistribusian/Pengeluaran Barang Persediaan

a. Unit Kerja mengajukan permintaan barang persediaan sesuai kebutuhan

dengan menggunakan bon barang/formulir Bukti Pengeluaran Barang (BPB)

yang ditandatangani oleh Pejabat/minimal setingkat eselon IV melalui Sub

Bagian Distribusi dan Inventarisasi, dengan mencantumkan sasaran pemakaian

yang jelas;

b. Penatausaha Persediaan, meneliti BPB yang sudah diisi dan disetujui oleh

Kepala Sub Bagian Distribusi dan Inventarisasi dan setelah dipertimbangkan

Page 18: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 17 -

kewajaran permintaan, serta persediaan yang ada, dibuatkan nomor dan tanggal

BPB, untuk proses pengeluaran barang;

c. Penatausaha Persediaan menyusun laporan posisi/kondisi barang persediaan

setiap bulan kepada Kepala Sub Bagian Distribusi dan Inventarisasi

7. Prosedur Pendistribusian/Pengeluaran Barang Inventaris

a. Unit Kerja mengajukan permintaan barang sesuai kebutuhan sebagaimana yang

telah dituangkan dalam dokumen program/perencanaan dan penganggaran

(PO) dengan menggunakan bon permintaan barang inventaris/formulir Bukti

Pengeluaran Barang (BPB) yang ditandatangani oleh Pejabat/minimal setingkat

eselon IV melalui Sub Bagian Distribusi dan Inventarisasi, dengan

mencantumkan sasaran pemakaian yang jelas;

b. Kepala Sub Bagian Distribusi dan Inventarisasi meneliti dan menyetujui BPB

yang sudah diisi dan ditandatangani oleh Kepala Unit Kerja setelah diteliti

dokumen sumber (PO, Kontrak, Faktur dab SPM/SP2D, dll) kemudian

dibuatkan nomor dan tanggal BPB, selanjutnya diteruskan ke petugas

penatausaha Barang Inventaris/BMN untuk proses pengeluaran barang;

c. Penatausaha Barang Inventaris segera menyampaikan barang inventaris kepada

unit kerja untuk selanjutnya mencatat dan memberi label nomor registrasi

setiap barang yang keluar sesuai dengan kodefikasi dan golongan, Unit

Kerja/Pemakai, ruangan, dll.

d. Penatausaha Barang Inventaris melaporkan pendistribusian Barang Inventaris

kepada Kepala Sub Bagian Distribusi dan Inventarisasi.

C. Pemanfaatan Barang Milik Negara

1. Prosedur penyewaan sebagian tanah dan/atau bangunan oleh Pengguna

Barang/Kuasa Pengguna Barang:

a. Pengguna Barang mengajukan usulan kepada Pengelola Barang untuk

menyewakan sebagian tanah dan/atau bangunan dengan disertai pertimbangan

penyewaan , bukti kepemilikan, gambar lokasi, luas yang akan disewakan, nilai

perolehan dan NJOP tanah dan/atau bangunan, data transaksi sebanding dan

sejenis, calon penyewa, nilai sewa, serta jangka waktu penyewaan;

b. Pengelola barang melakukan penelitian atas usulan untuk menyewakan BMN

dari Pengguna Barang;

c. Dalam hal Pengelola Barang tidak menyetujui usulan tersebut, Pengelola

Barang memberitahukan kepada Pengguna Barang disertai alasannya;

d. Dalam hal Pengelola Barang menyetujui usulan tersebut Pengelola Barang

menerbitkan surat persetujuan penyewaan atas sebagian tanah dan/atau

Page 19: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 18 -

bangunan yang sekurang-kurangnya memuat tanah dan/atau bangunan yang

disewakan, nilai tanah dan/atau bangunan, pihak penyewa, nilai sewa, dan

jangka waktu sewa;

e. Pengguna barang menetapkan keputusan pelaksanaan penyewaan yang

sekurang-kurangnya memuat informasi tentang tanah dan/atau bangunan yang

akan disewakan, besaran tarif sewa, calon penyewa, dan jangka waktu sewa;

f. Penyewa menyetorkan keseluruhan uang sewa ke rekening kas umum negara,

paling lambat pada saat surat perjanjian sewa menyewa ditandatangani;

g. Penyewaan tanah dan/atau bangunan dituangkan dalam perjanjian sewa

menyewa yang memuat sekurang-kurangnya hak dan kewajiban para pihak,

serta ditandatangani oleh Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barangdan Pihak

Penyewa;

h. Pengguna Barang melaporkan pelaksanaan sewa menyewa sebagian tanah

dan/atau bangunan kepada Pengelola Barang dengan disertai bukti setor dan

perjanjian sewa menyewa;

i. Dalam hal penyewa mengajukan permintaan perpanjangan jangka waktu sewa,

maka permintaan tersebut harus disampaikan oleh Pengguna Barang kepada

Pengelola Barang paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya jangka

waktu sewa;

j. Dalam hal diperlukan Pengelola Barang dapat membentuk Tim dan/atau

menugaskan penilai untuk melakukan penelitian dan kajian atas usulan sewa

BMN berupa sebagian tanah dan/atau bangunan dari Pengguna Barang guna

menentukan besaran tarif sewa dimaksud;

k. Pihak penyewa, selama masa sewa hanya dapat mengubah bentuk BMN tanpa

mengubah konstruksi dasar bangunan, dengan ketentuan bagian yang

ditambahkan pada bangunan tersebut menjadi BMN atas persetujuan Pengelola

Barang;

l. Pihak yang dapat menyewa BMN meliputi :

1) Badan Usaha Milik Negara (BUMN);

2) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD);

3) Badan Hukum lainnya;

4) Perorangan.

2. Prosedur penyewaan BMN selain tanah dan/atau bangunan oleh Pengguna Barang

a. Pengguna Barang mengajukan usulan kepada Pengelola Barang disertai dengan

hasil penelitian mengenai kekayaan kelayakan kemungkinan penyewaan BMN

selain tanah dan/atau bangunan dimaksud, termasuk pertimbangan mengenai

calon penyewa, nilai sewa, dan jangka waktu penyewaan;

Page 20: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 19 -

b. Pengelola Barang melakukan penelitian atas usulan untuk menyewakan BMN

selain tanah dan/atau bangunan tersebut;

c. Dalam hal Pengelola Barang tidak menyetujui usulan tersebut, Pengelola

Barang memberitahukan kepada Pengguna Barang disertai alasannya;

d. Dalam hal Pengelola Barang menyetujui usulan tersebut, Pengelola Barang

menerbitkan surat persetujuan yang sekurang-kurangnya memuat barang BMN

yang disewakan, calon penyewa, nilai sewa, dan jangka waktu sewa;

e. Pengguna Barang menetapkan surat keputusan penyewaan yang sekurang-

kurangnya memuat jenis, nilai, besaran sewa BMN, penyewa, dan jangka

waktu sewa;

f. Penyewa menyetorkan keseluruhan uang sewa ke rekening kas umum negara,

paling lambat pada saat surat perjanjian ditandatangani;

g. Penyewaan BMN selain tanah dan/atau bangunan dituangkan dalam perjanjian

sewa menyewa yang memuat sekurang-kurangnya hak dan kewajiban para

pihak, serta ditandatangani oleh Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang dan

Pihak Penyewa;

h. Pengguna Barang melaporkan pelaksanaan sewa menyewa BMN selain tanah

dan/atau bangunan tersebut kepada Pengelola Barang dengan disertai bukti

setor dan perjanjian sewa menyewa;

i. Dalam hal penyewa mengajukan permintaan perpanjangan jangka waktu sewa,

maka permintaan tersebut harus disampaikan oleh Pengguna Barang kepada

Pengelola Barang paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya jangka

waktu sewa;

k. Dalam hal diperlukan Pengelola Barang dapat membentuk Tim dan/atau

menugaskan penilai untuk melakukan penelitian dan kajian atas usulan sewa

BMN berupa selain tanah dan/atau bangunan dari Pengguna Barang guna

menentukan besaran tarif sewa dimaksud;

3. Prosedur Pinjam Pakai BMN oleh Pengguna Barang

a. Pengguna Barang mengajukan usulan pelaksanaan pinjam pakai kepada

Pengelola Barang yang sekurang-kurangnya memuat pertimbangan yang

mendasari diajukannya permintaan, jenis dan spesifikasi barang, detail

peruntukkan dan jangka waktu pinjam pakai;

b. Pengelola Barang melakukan kajian atas usulan Pengguna Barang terutama

menyangkut kelayakan kemungkinan peminjaman BMN tersebut;

c. Berdasarkan hasil kajian tersebut Pengelola Barang dapat menyetujui atau

tidaknya usulan pijnjam pakai ;

Page 21: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 20 -

d. Dalam hal Pengelola Barang tidak menyetujui usulan tersebut, Pengelola

Barang memberitahukan kepada Pengguna Barang disertai alasannya;

e. Dalam hal Pengelola Barang menyetujui usulan tersebut, Pengelola Barang

menerbitkan surat persetujuan pinjam pakai BMN yang sekurang-kurangnya

memuat pihak yang akan meminjam, BMN yang dipinjamkan, jangka waktu

peminjaman, dan kewajiban peminjam untuk melakukan pemeliharaan BMN

yang dipinjam;

f. Berdasarkan persetujuan pinjam pakai tersebut, Pengguna Barang

melaksanakan pinjam pakai yang dituangkan dalam naskah perjanjian pinjam

pakai antara Pengguna Barang dengan peminjam (Pemerintah Daerah) yang

antara lain memuat : subjek dan objek pinjam pakai, jangka waktu peminjaman,

hak dan kewajiban para pihak, antara lain kewajiban peminjam untuk

melakukan pemeliharaan dan menanggung biaya yang timbul selama pinjam

pakai, dan persyaratan lain yang daianggap perlu;

g. Pengguna Barang menyampaikan laporan pelaksanaan pinjam pakai kepada

Pengelola Barang;

h. Setelah berakhirnya jangka waktu pinjam pakai peminjam wajib menyerahkan

objek pinjam pakai kepada Pengguna Barang yang dituangkan dalam Berita

Acara Serah Terima yang tembusannya disampaikan kepada Pengelola Barang;

i. Pengguna Barang meminta perpanjangan jangka waktu pinjam pakai dilakukan

dengan cara mengajukan permintaan perpanjangan jangka waktu pinjam pakai

kepada pengelola barang paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum jangka waktu

pinjam pakai berakhir.

4. Prosedur Kerjasama Pemanfaatan Atas Sebagian Tanah dan/atau Bangunan yang

Berlebih Dari Tanah dan/atau Bangunan yang Sudah Digunakan oleh Pengguna

Barang

a. Pengguna Barang mengajukan usulan kerjasama pemanfaatan tanah dan/atau

bangunan kepada Pengelola Barang dengan disertai bukti kepemilikan, gambar

lokasi, luas dan nilai perolehan dan/atau NJOP tanah dan/atau bangunan,

pertimbangan yang mendasari usulan kerjasama pemanfaatan dan jangka waktu

kerjasama pemanfaatan;

b. Pengelola Barang melakukan kajian atas usulan Pengguna Barang tersebut,

terutama menyangkut kelayakan kemungkinan kerjasama pemanfaatan BMN

tanah dan/atau bangunan dimaksud;

c. Pengelola Barang membentuk Tim yang anggotanya terdiri atas Pengelola

barang dan Pengguna Barang, untuk melakukan penelitian atas tanah dan/atau

bangunan yang akan dilakukan kerjasama pemanfaatan serta menyiapkan hal-

Page 22: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 21 -

hal yang bersifat teknis, apabila kajian atas usulan kerjasama pemanfaatan

tersebut menyimpulkan kelayakan dilakukannya kerjasama pemanfaatan,

d. Pengelola Barang dapat mengikutsertakan unsur instansi/lembaga teknis yang

kompeten;

e. Pengelola Barang menugaskan penilai untuk melakukan penghitungan nilai

Barang Milik Negara yang akan dijadikan obyek kerjasama pemanfaatan,

dalam rangka penghitungan besaran kontribusi tetap dan pembagian

keuntungan,

f. Penilai menyampaikan laporan penilaian kepada Pengelola Barang melalui

Tim;

g. Tim menyampaikan laporan hasil penelitiannya atas tanah dan/atau bangunan

berikut hasil penghitungan besaran kontribusi tetap dan pembagian keuntungan

yang didasarkan pada laporan penilaian kepada Pengelola Barang;

h. Pengelola Barang memutuskan disetujui atau tidaknya usulan kerjasama

pemanfaatan, berdasarkan laporan Tim dimaksud,

i. Pengelola Barang memberitahukan kepada Pengguna Barang disertai dengan

alasannya, dalam hal Pengelola Barang tidak menyetujui usulan tersebut,

j. Dalam hal Pengelola Barang menyetujui usulan tersebut, Pengelola Barang

menerbitkan surat persetujuan yang sekurang-kurangnya memuat bagian tanah

dan/atau bangunan yang akan dijadikan obyek kerjasama pemanfaatan, nilai

tanah dan/atau bangunan, besaran kontribusi tetap dan pembagian hasil

keuntungan dan jangka waktu kerjasama pemanfaatan;

k. Pengguna Barang menetapkan mitra kerjasama pemanfaatan berdasarkan hasil

pelaksanaan pemilihan dimaksud, disertai dengan penetapan besaran kontribusi

tetap dan pembagian keuntungan Berdasarkan persetujuan dari Pengelola

Barang tersebut,

l. Pengguna Barang melaksanakan kerja sama pemanfaatan yang dituangkan

dalam bentuk naskah perjanjian kerja sama pemanfaatan antara Pengguna

Barang dengan mitra kerja sama pemanfaatan yang sekurang-kurangnya

memuat pihak mitra kerja sama Pemanfaatan, besaran kontribusi tetap dan

pembagian keuntungan, serta jangka waktu kerja sama pemanfaatan;

m. Pengguna Barang menyerahkan Barang Milik .Negara yang menjadi objek

kerjasama pemanfaatan yang dituangkan dalam berita acara serah terima;

n. Pengguna Barang menyampaikan laporan pelaksanaan kerjasama pemanfaatan

kepada Pengelola Barang;

Page 23: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 22 -

o. Pengguna Barang bersama-sama dengan Pengelola Barang melakukan

monitoring, evaluasi dan penatausahaan pelaksanaan kerjasama pemanfaatan

Barang Milik Negara tersebut.

q. Pengguna Barang mengajukan perpanjangan jangka waktu kerjasama

pemanfaatan Barang Milik Negara dilakukan setelah dievaluasi oleh Pengguna

Barang dan disetujui oleh Pengelola Barang;

r. Pengguna Barang mengajukan permohonan perpanjangan jangka waktu

kerjasama pemanfaatan kepada Pengelola Barang harus disampaikan

Pengguna Barang paling lambat 1 (satu) tahun sebelum berakhirnya jangka

waktu kerjasama pemanfaatan.

s. Mitra Kerjasama Pemanfaatan menyerahkan objek kerjasama pemanfaatan,

berikut dengan sarana dan prasarana yang menjadi bagian dari pelaksanaan

kerjasama pemanfaatan, dilengkapi dengan dokumen terkait kepada Pengelola

Barang yang dituangkan dalam berita acara serah terima, setelah berakhirnya

jangka waktu kerjasama pemanfaatan,

5. Prosedur Kerjasama pemanfaatan Barang Milik Negara Selain tanah dan/atau

bangunan

a. Pengguna Barang mengajukan usul kerjasama pemanfaatan kepada Pengelola

Barang, disertai dengan pertimbangan kerjasama pemanfaatan, nilai perolehan,

fotokopi dokumen kepemilikan, kartu identitas barang, dan jangka waktu

kerjasama pemanfaatan.

b Pengelola Barang melakukan kajian atas usulan Pengguna Barang tersebut,

terutama menyangkut kelayakan kemungkinan kerjasama pemanfaatan Barang

Milik Negara selain tanah dan/atau bangunan dimaksud;

c. Berdasarkan kajian dimaksud, Pengelola Barang memutuskan disetujui atau

tidaknya usulan kerjasama pemanfaatan yang diajukan oleh pengguna Barang;

d. Dalam hal Pengelola Barang tidak menyetujui usulan tersebut, pengelola

Barang memberitahukan kepada Pengguna Barang disertai dengan alasannya.

e. Dalam hal Pengelola Barang menyetujui usulan tersebut, Pengelola Barang

menerbitkan surat persetujuan atas usulan kerjasama pemanfaatan yang

sekurang-kurangnya memuat objek kerjasama pemanfaatan, jangka waktu

kerjasama pemanfaatan, kerwajiban pengguna membentuk Tim yang akan

melakukan penelitian terhadap objek kerjasama pemanfaatan, serta menghitung

besaran kontribusi tetap dan pembagian keuntungan;

f. Berdasarkan persetujuan dari Pengelola Barang, Pengguna Barang membentuk

Tim yang unsur-unsurnya terdiri atas Pengguna Barang dan Pengelola Barang

dan dapat mengikutsertakan unsur instansi/ lembaga teknis yang kompeten.

Page 24: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 23 -

g. Hasil penelitian, penghitungan besaran kontribusi tetap, dan pembagian

keuntungan disampaikan kepada Pengguna Barang untuk mendapatkan

penetapan.

h. Pengguna Barang melakukan tender untuk mendapatkan mitra kerjasama

pemanfaatan berdasarkan penetapan sebagaimana tersebut pada butir g.

i. Pengguna Barang menetapkan mitra kerjasama pemanfaatan, disertai dengan

besaran kontribusi tetap dan pembagian keuntungan kerjasama pemanfaatan.

j. Pelaksanaan kerja sama pemanfaatan dituangkan dalam naskah perjanjian kerja

sama pemanfaatan antara Pengguna Barang dengan mitra kerja sama

pemanfaatan, yang sekurang-kurangnya memuat objek kerjasama pemanfaatan,

mitra kerja sama pemanfaatan, besaran kontribusi tetap dan pembagian

keuntungan, serta jangka waktu kerja sama pemanfaatan;

k. Penyerahan Barang Milik Negara yang menjadi objek kejasama pemanfaatan

dituangkan dalam berita acara serah terima;

l. Pengguna Barang melaporkan pelaksanaan kerjasama pemanfaatan dimaksud

kepada Pengelola Barang, disertai bukti setor kontribusi tetap, dan fotokopi

perjanjian kerjasama pemanfaatan;

m. Pengguna Barang dan Pengelola Barang melakukan monitoring, evaluasi, dan

menatausahakan pelaksanaan kerjasama pemanfaatan;

n. Perpanjangan jangka waktu kerjasama pemanfaatan Barang Milik Negara

dilakukan setelah dievaluasi oleh Pengguna Barang dan disetujui oleh

Pengelola Barang;

o. Permohonan perpanjangan jangka waktu kerjasama pemanfaatan harus

disampaikan oleh Pengguna Barang kepada Pengelola Barang paling lambat 1

(satu) tahun sebelum berakhirnya jangka waktu kerjasama pemanfaatan.

p. Setelah berakhirnya jangka waktu kerjasama pemanfaatan, mitra menyerahkan

objek kerjasama pemanfaatan dilengkapi dengan dokumen terkait kepada

Pengguna Barang yang dituangkan dalam berita acara serah terima.

6. Prosedur Bangun Guna Serah (BGS) dan Bangun Serah Guna (BSG) Atas Tanah

yang Status Penggunaannya ada pada Pengguna Barang

a. Pengguna Barang menyerahkan tanah yang akan dijadikan objek BGS/BSG

kepada Pengelola Barang dengan disertai usulan BGS/BSG dan dokumen

pendukung berupa lokasi/alamat, status dan bukti kepemilikan, luas, harga

perolehan/NJOP, dan rencana pembangunan gedung yang diinginkan;

b. Pengelola Barang menetapkan tanah yang akan dijadikan objek BGS/ BSG

berdasarkan hasil penelitian kelayakan.

Page 25: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 24 -

c. Pengelola Barang membentuk tim yang beranggotakan unsur Pengelola Barang,

Pengguna Barang, serta dapat mengikutsertakan unsur instansi/lembaga teknis

yang kompeten.

d. Tim bertugas untuk melakukan pengkajian tanah yang akan dijadikan objek

BGS/BSG serta menyiapkan hal-hal yang bersifat teknis, termasuk tetapi tidak

terbatas untuk menyiapkan rincian kebutuhan bangunan dan fasilitas yang akan

ditenderkan, penelitian indikasi biaya yang diperlukan untuk penyediaan

bangunan dan fasilitasnya, dan melakukan tender calon mitra BGS/BSG;

e. Pengelola Barang menugaskan penilai untuk melakukan perhitungan, nilai limit

terendah besaran kontribusi. BGS/BSG atas Barang Milik Negara yang.akan

menjadi objek BGS/BSG.

f. Penilai menyampaikan laporan penilaian kepada Pengelola Barang melaluiTim;

g. Tim menyampaikan laporan kepada Pengelola Barang terkait dengan hasil

pengkajian atas tanah, dengan disertai perhitungan nilai limit terendah besaran

kontribusi BGS/BSG dari penilai.

h. Berdasarkan laporan tim dimaksud, Pengelola Barang menerbitkan surat

penetapan nilai tanah yang akan dilakukan BGS/BSG dan nilai limit terendah

kontribusi atas pelaksanaan BGS/BSG, dan rencana kebutuhan bangunan dan

fasilitasnya.

i. Berdasarkan surat penetapan tersebut tim melakukan tender pemilihan mitra

BGS/BSG.

j. Hasil pelaksanaan tender disampaikan kepada Pengelola Barang untuk

ditetapkan dengan menerbitkan surat keputusan pelaksanaan BGS/BSG

dimaksud, yang antara lain memuat objek BGS/BSG, nilai kontribusi, mitra

BGS/BSG, dan jangka waktu BGS/BSG.

k. Pelaksanaan BGS/BSG dituangkan dalam perjanjian BGS/BSG antara

Pengelola Barang dengan mitra BGS/BSG;

l. Mitra BGS/BSG menyetorkan ke rekening kas umum negara uang kontribusi

tetap setiap tahun paling lambat tanggal 31 Januari kecuali untuk tahun pertama

selambat-lambatnya pada saat perjanjian BGS/BSG di tanda tangani;

m. Setelah pembangunan selesai, mitra BSG menyerahkan objek BSG beserta

fasilitsnya kepada Pengelola Barang yang dituangkan dalam berita acara serah

terima barang;

n. Mitra BSG mengoperasikan objek BSG setelah penyerahan objek BSG sesuai

dengan perjanjian BSG;

o. Pengelola Barang melakukan monitoring, evaluasi, dan penatausahaan

pelaksanaan BGS Barang Milik Negara dimaksud;

Page 26: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 25 -

p. Penyerahan kembali objek BGS beserta fasilitasnya kepada Pengeloa Barang

dilaksanakan setelah masa pengopersian BGS yang diperjanjikan berakhir dan

dituangkan dalam suatu berita acara serah terima barang.

D. Pengamanan Dan Pemeliharaan

1. Prosedur Pengamanan BMN

a. Pengguna Barang wajib mengamankan BMN yang menjadi tanggung

jawabnya;

b. Pengguna Barang mengamankan BMN dengan cara mengamankan dari segi

administrasi, yaitu pengamanan BMN yang dilakukan dengan cara melakukan

penatausahaan dan pencatatan atas seluruh aset/BMN yang dimiliki;

c. Pengguna Barang bertanggung jawab mengamankan secara fisik BMN yang

dimiliki dengan cara memberi batas yang jelas seperti melakukan pemagaran,

menggunakan BMN untuk pelaksanaan tupoksi, dll

d. Pengguna Barang bertanggung jawab mengamankan BMN dari segi

legalitasnya, dengan melakukan pengurusan bukti kepemilikan serta

menyimpan dan memelihara bukti kepemilikan aset/BMN dengan aman

terhindar dari pencurian dan gangguan fisik lainnya seperti bencana, faktor

cuaca, faktor biota, dll.

e. Pengguna Barang harus mensertifikatkan barang milik negara berupa tanah atas

nama Pemerintah Republik Indonesia c.q. Kementerian/Lembaga yang

bersangkutan;

f. Pengguna Barang harus melengkapi barang milik negara berupa bangunan

dengan bukti kepemilikan (IMB) atas nama Pemerintah Republik Indonesia c.q.

Kementerian/Lembaga yang bersangkutan;

g. Pengguna Barang harus melengkapi barang milik negara selain tanah dan/atau

bangunan dengan bukti kepemilikan atas nama pengguna barang;

h. Pengguna Barang wajib menyimpan dan memelihara bukti kepemilikan barang

milik negara dengan tertib dan aman;

i. Pengelola Barang menyimpan bukti kepemilikan barang milik negara berupa

tanah dan/ atau bangunan;

j. Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang menyimpan bukti

kepemilikan barang milik negara selain tanah dan/ atau bangunan;

2. Prosedur Pemeliharaan Barang Milik Negara

a. Sub Bagian Pemeliharaan bertanggung jawab atas pemeliharaan barang di

lingkungan ANRI.

Page 27: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 26 -

b. Sub Bagian Pemeliharaan melakukan pemeliharaan sebagaimana dimaksud

diatas berpedoman pada Daftar Kebutuhan Pemeliharaan Barang (DKPB).

c. Sub Bagian Pemeliharaan wajib membuat daftar hasil pemeliharaan barang

(DHPB) yang berada dalam kewenangannya dan melaporkan/ menyampaikan

daftar hasil pemeliharaan barang tersebut kepada pengguna barang dan/atau

Kuasa Pengguna Barang secara berkala.

e. Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang, meneliti laporan daftar

hasil pemeliharaan barang dan menyusun daftar hasil pemeliharaan barang

yang dilakukan dalam satu tahun anggaran sebagai bahan untuk melakukan

evaluasi mengenai efisiensi pemeliharaan barang milik negara.

f. Sub Bagian Pemeliharaan menyusun program pemeliharaan secara terencana

yang bertujuan untuk pencegahan/preventif yaitu rangkaian kegiatan atau usaha

untuk menghindari kemungkinan terjadinya kerusakan suatu peralatan/fasilitas

yang dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu (periodik) atas dasar rencana

pemeliharaan jangka panjang untuk mencapai umur pemakaian yang layak dan

melaksanakan perbaikan/pemeliharaan curatif yaitu kegiatan untuk

memulihkan kondisi peralatan/fasilitas sebagian atau keseluruhan agar kembali

baik seperti semula dalam jangka waktu tertentu atas dasar rencana jangka

panjang sesuai umur pemakaian yang layak.

g. Sub Bagian Pemeliharaan melakukan pemeliharaan tak terencana/insidentil,

merupakan kegiatan perbaikan atas kerusakan dari suatu peralatan/fasilitas

yang dilaksanakan secara insidentil atau tidak termasuk dalam perencanaan

sebelumnya.

j. Sub Bagian Pemeliharaan menyiapkan penyusunan petunjuk pengoperasian

Penggunaan BMN/peralatan/fasilitas dan program pelatihan teknis kepada

operator/pegawai sesuai petunjuk teknis dan pengalaman operasional ;

3. Prosedur Perbaikan dan Pelaporan Barang Rusak Berat :

a. Kepala Unit Kerja menyampaikan secara tertulis dengan nota dinas atau

formulir permintaan perbaikan peralatan/fasilitas/barang yang mengalami

kerusakan dan memerlukan perbaikan kepada Kepala Bagian Perlengkapan dan

Rumah Tangga c.q. Sub Bagian Pemeliharaan dengan tembusan kepada Kepala

Sub Bagian Distribusi dan Inventarisasi;

b. Kepala Sub Bagian Pemeliharaan menindaklanjuti laporan/perminataan

perbaikan peralatan/fasilitas/barang dengan memeriksa dan melakukan cek

fisik ke lokasi untuk memastikan apakah barang/peralatan tersebut masih dapat

diperbaiki atau sudah tidak dapat diperbaiki atau dapat diperbaiki tetapi dari

Page 28: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 27 -

segi ekonomis tidak efisien karena biaya pemeliharaan/perbaikan lebih besar

ketimbang manfaat yang diperoleh.

c. Kepala Sub Bagian Pemeliharaan menentukan apakah akan diperbaiki sendiri

oleh teknisi/petugas pemeliharaan atau perlu diserahkan kepada pihak

ketiga/rekanan.

d. Kepala Sub Bagian Pemeliharaan menyampaikan barang rusak berat tersebut

kepada Kepala Sub Bagian Distribusi dan Inventarisasi dengan Berita Acara

untuk selanjutnya dapat diusulkan untuk dilakukan penghapusan;

e. Kepala Sub Bagian Pemeliharaan mengeluarkan barang rusak untuk diperbaiki

melalui Kepala Sub Bagian Distribusi dan Inventarisasi dengan menggunakan

formulir barang keluar sebanyak tiga rangkap 1 rangkap untuk

penanggungjawab ruangan, satu rangkap Subbag Pemeliharaan (menyertai

barang) dan satu rangkap untuk Sub Bagian Distribusi dan Inventarisasi,

sebagai pengendalian;

f. Sub Bagian Pemeliharaan menyampaikan barang yang telah selesai diperbaiki

kepada Sub Bagian Distribusi dan Inventarisasi untuk disampaikan kepada unit

kerja;

4. Prosedur Penarikan Barang Rusak Berat :

a. Kepala Sub Bagian Pemeliharaan melaporkan/menyampaikan secara tertulis

kepada Kepala Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga barang yang

dinyatakan rusak berat (berdasarkan laporan hasil pemeliharaan barang);

b. Kepala Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga mendisposisikan laporan

Barang Rusak Berat tersebut kepada Kepala Sub Bagian Distribusi dan

Inventarisasi untuk dilakukan penarikan;

c. Kepala Sub Bagian Distribusi dan Inventarisasi menindaklanjuti disposisi

Kepala Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga dengan menarik Barang

Rusak Berat menggunakan Berita Acara Penarikan Barang Rusak Berat dengan

mencantumkan jenis//type/merk barang, jumlah, kodefikasi dan NUP, dan kode

Ruangan, dan informasi lain yang diperlukan;

d. Kepala Sub Bagian Distribusi dan Inventarisasi menyimpan barang rusak berat

di gudang penyimpanan barang rusak berat untuk selanjutnya diusulkan untuk

dikeluarkan menjadi aset lain-lain (aset yang dihentikan dari penggunaan

operasional pemerintahan dan selanjutnya diusulkan untuk penghapusannya);

E. Penilaian Barang Milik Negara

1. Prosedur Penilaian Barang Milik Negara berupa tanah dan/atau bangunan dalam

rangka pemanfaatan atau pemindahtanganan

Page 29: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 28 -

a. Pengguna Barang mengajukan permohonan penilaian yang disampaikan secara

tertulis kepada Pengelola Barang disertai dengan data dan informasi objek

penilaian.

b. Pengguna Barang/ Pemohon wajib memberikan data dan informasi yang

berkaitan dengan objek penilaian secara lengkap dan benar.

c. Pengelola Barang meminta kelengkapan data dan informasi kepada Pemohon,

dalam hal:

1) Data dan informasi yang diserahkan belum lengkap; atau

2) Membutuhkan data dan informasi lebih lanjut sebagai bahan penilaian.

d. Pengelola Barang mengembalikan permohonan penilaian, dalam hal

permohonan tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam poin b

dan c.

e. Pengelola Barang menetapkan Tim Penilai dan dapat melibatkan penilai

independen untuk melakukan penilaian barang milik negara berupa tanah dan/

atau bangunan dalam rangka pemanfaatan dan pemindahtanganan.

f. Tim Penilai melakukan penilaian barang milik negara dan melaporkan hasil

penilaian barang milik negara kepada Pengelola Barang untuk ditetapkan

g. Pengelola Barang menetapkan dan menyampaikan hasil penilaian Barang Milik

Negara kepada Pengguna Barang.

2. Prosedur Penilaian Barang Milik Negara Selain Tanah dan/atau Bangunan

a. Pengguna Barang menetapkan Tim Penilaian Barang Milik Negara dan dapat

melibatkan penilai independen untuk melakukan penilaian barang milik negara

selain tanah dan/ atau bangunan dalam rangka pemanfaatan dan

pemindahtanganan;

b. Tim Penilai melakukan Penilaian Barang Milik Negara dalam rangka

penyusunan neraca Pemerintah Pusat dilakukan tanpa harus didahului adanya

permohonan.

c. Tim Penilaian melaporkan hasil penilaian kepada Pengguna Barang

d. Kuasa Pengguna Barang menerima hasil penilaian dari pengguna barang yang

selanjut dijadikan data asset yang telah diperbaharui.

e. Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang menyampaikan/melaporkan data

asset yang telah diperbaharui sesuai hasil penilaian kepada pengelola barang

F. Penghapusan Barang Milik Negara

1. Prosedur Penghapusan karena penyerahan Barang Milik Negara kepada Pengelola

Barang

Page 30: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 29 -

a. Pengguna Barang memperoleh keputusan penetapan penyerahan Barang Milik

Negara dengan tata cara sebagaimana diatur dalam Tata Cara Penggunaan;

b. Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang melakukan penghapusan

barang dimaksud dari Daftar Barang Pengguna dan/atau Daftar Barang Kuasa

Pengguna dengan menerbitkan keputusan penghapusan barang paling lama 1

(satu) bulan sejak tanggal penetapan penyerahan barang ditandatangani;

c. Pengguna Barang menyampaikan tembusan keputusan penghapusan dari Daftar

Barang Pengguna dan/atau Daftar Barang Kuasa Pengguna tersebut kepada

Pengelola Barang;

d. Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang menyerahkan Barang

Milik Negara dimaksud kepada Pengelola Barang yang dituangkan dalam

berita acara serah terima Barang Milik Negara, berdasarkan keputusan

penghapusan tersebut diatas;

e. Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang menyampaikan laporan

perubahan Daftar Barang Pengguna dan/atau Daftar Barang Kuasa Pengguna

sebagai akibat dari penghapusan yang dicantumkan dalam Laporan Semesteran

dan Laporan Tahunan Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguua Barang.

2. Prosedur Penghapusan Karena Pengalihan Status Penggunaan Barang Milik Negara

Kepada Pengguna Barang Lain

a. Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang melakukan penghapusan

barang dari Daftar Barang pengguna dan/atau Daftar Barang Kuasa Pengguna

dengan menerbitkan keputusan penghapusan barang paling lama 1 (satu) bulan

sejak tanggal persetujuan pengalihan status penggunaan barang di tandatangani

dan disetujui oleh Pengelola Barang;

b. Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang menyampaikan tembusan

keputusan penghapusan barang dari Daftar Barang Pengguna dan/atau Daftar

Barang Kuasa Pengguna kepada Pengelola Barang;

c. Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang menyerahkan Barang

Milik Negara kepada Pengguna Barang lain yang dituangkan dalam berita

acara serah terima Barang Milik Negara.

d. Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang melaporkan perubahan

Daftar Barang Pengguna dan/atau Daftar Barang Kuasa Pengguna sebagai

akibat dari penghapusan yang dicantumkan dalam Laporan Semesteran

dan Laporan Tahunan Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang;

e. Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang yang menerima pengalihan

Barang Milik Negara dari Pengguna Barang atau Kuasa Pengguna Barang lain

harus mencatat barang dimaksud dalam Daftar Barang Pengguna dan/atau

Page 31: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 30 -

Daftar Barang Kuasa Pengguna serta harus mencantumkan barang tersebut

dalam Laporan Semesteran dan Laporan Tahunan Pengguna Barang atau Kuasa

Pengguna Barang.

3. Prosedur Penghapusan Karena Pemindahtanganan Barang Milik Negara

a. Pengguna Barang atau Kuasa Pengguna Barang melakukan penghapusan

barang dari Daftar Barang Pengguna dan/atau Daftar Barang Kuasa Pengguna

dengan menerbitkan keputusan penghapusan barang paling lama 1 (satu) bulan

sejak tanggal persetujuan pemindahtanganan Barang Milik Negara di tanda

tangani/disetujui oleh Pengelola Barang;

b. Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang menghapus Barang Milik

Negara tersebut dari Daftar Barang Pengguna dan/atau Daftar Barang Kuasa

Pengguna dan memindahtangankan Barang Mlilik Negara kepada pihak yang

telah disetujui Pengelola Barang, yang dituangkan dalam berita acara serah

terima Barang Milik Negara;

c. Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang menyampaikan Tembusan

keputusan penghapusan barang dari Daftar Barang Pengguna dan/atau Daftar

Barang Kuasa Pengguna berikut berita acara serah terima barang dimaksud

kepada Pengelola Barang paling lama 1 (satu) bulan sejak serah terima;

d. Pengelola Barang menghapuskan barang dimaksud dengan menerbitkan

keputusan penghapusan barang apabila barang tersebut ada dalam Daftar

Barang Milik Negara;

e. Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang melaporkan Perubahan

Daftar Barang Pengguna dan/atau Daftar Barang Kuasa Pengguna sebagai

akibat dari pemindahtanganan harus dicantumkan dalam Laporan Semesteran

dan Laporan Tahunan Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang;

4. Prosedur Penghapusan Dengan Tindak Lanjut Pemusnahan

a. Pejabat pengelola Barang Mlilik Negara menyampaikan usulan penghapusan

Barang Miiik Negara kepada Kuasa Pengguna Barang, dengan dilengkapi data

pendukung sebagai berikut :

1) Alasan penghapusan, yang mencerminkan dipenuhinya persyaratan

penghapusan dengan tindak lanjut untuk dimusnahkan yang didukung

dengan surat pernyataan dari pejabat yang berwenang;

2) Data Barang Milik Negara yarrg diusulkan untuk dihapuskan, termasuk

keterangan tentang kondisi, lokasi, harga perolehan/perkiraan nilai

barang, fotokopi dokumen kepemilikan disertai asli/fotokopi surat

keputusan penetapan status Penggunaan (untuk bangunan), kartu identitas

barang, serta foto/gambar atas Barang Milik Negara dimaksud.

Page 32: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 31 -

b. Kuasa Pengguna Barang mengajukan usul penghapusan kepada Pengguna

Barang disertai dengan penjelasan tindak lanjut Penghapusan berupa

pemusnahan;

c. Pengguna Barang menyampaikan usul penghapusan barang kepada Pengelola

Barang dengan tindak lanjut pemusnahan;

d. Pengelola Barang melakukan penelitian usul penghapusan untuk menyetujui

atau tidaknya usul penghapusan barang dari Pengguna Barang;

e. Pengelola Barang memberitahukan kepada Pengguna Barang disertai dengan

alasannya, dalam hal usulan penghapusan dengan tindak lanjut pemusnahan;

f. Pengelola Barang menerbitkan surat persetujuan penghapusan dengan tindak

lanjut pemusnahan; dalam hal usulan penghapusan disetujui;

g. Pengguna Barang menerbitkan keputusan. penghapusan barang paling lama 1

(satu) bulan sejak tanggal persetujuan penghapusan di tandatangani;

h. Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang menghapus Barang Milik

Negara tersebut dari Daftar Barang Pengguna dan/atau Daftar Barang Kuasa

Pengguna dan melakukan pemusnahan atas Barang Milik Negara yang

dituangkan dalam berita acara pemusnahan;

i. Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang menyampaikan tembusan

keputusan penghapusan barang dari Daftar Barang Pengguna dan/atau Daftar

Barang Kuasa Pengguna dan berita acara pemusnahan kepada Pengelola

Barang paling lama 1 (satu) bulan setelah pemusnahan;

j. Pengelola Barang menghapuskan barang dimaksud dengan menerbitkan

keputusan penghapusan barang apabila barang tersebut ada dalam Daftar

Barang Milik Negara;

k.. Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang menyampaikan

laporan/tembusan sebagai akibat dari penghapusan dengan tindak lanjut

pemusnahan harus dicantumkan dalam Laporan Semesteran dan Laporan

Tahunan Pengguna Barang atau Kuasa Pengguna Barang;

5. Prosedur Penghapusan Karena Adanya Putusan Pengadilan Yang Telah Memperoleh

Kekuatan Hukum Tetap Dan Sudah Tidak Ada Upaya Hukum Lainnya Atau

Penghapusan Untuk Menjalankan Ketentuan Undang-Undang

a. Pejabat Pengelola Barang Milik Negara menyampaikan usul penghapusan

barang yang berada dalam pengurusannya kepada Kuasa Pengguna Barang

dengan dilengkapi data :

1) Salinan/fotokopi putusan pengadilan, yang telah dilegalisir oleh pejabat

berwenang;

2) Identitas dan kondisi barang;

Page 33: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 32 -

3) Tempat/lokasi barang; dan

4) Harga perolehan barang bersangkutan.

b. Kuasa Pengguna Barang mengajukan usul penghapusan kepada Pengguna

Barang dengan disertai sebab-sebab/penjelasan penghapusan;

c. Pengguna Barang menyampaikan usul penghapusan barang kepada Pengelola

Barang dengan disertai sebab-sebab/penjelasan usulan penghapusan;

d. Pengelola Barang melakukan penelitian untuk menyetujui usulan penghapusan

barang dengan memperhatikan batas kewenangan pemberian persetujuan

penghapusan;

e. Pengguna Barang menerbitkan surat keputusan penghapusan barang paling

lama 1(satu) bulan sejak tanggal persetujuan penghapusan Barang Milik

Negara disetujui/ditandatangani;

f. Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang menghapus Barang Milik

Negara dari Daftar Barang Pengguna dan/atau Kuasa Pengguna dan melakukan

pemusnahan yang dituangkan dalam berita acara penghapusan Barang Milik

Negara;

g. Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang menyampaikan tembusan

keputusan penghapusan barang dan berita acara penghapusan Barang Mlilik

Negara kepada Pengelola Barang paling lama 1 (satu) bulan setelah dilakukan

pemusnahan;

h. Pengelola Barang menghapuskan barang dimaksud dengan menerbitkan

keputusan penghapusan barang apabila barang tersebut ada dalam Daftar

Barang Milik Negara.

i. Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang harus mencantumkan

perubahan/mutasi penghapusan barang dalam Laporan Semesteran dan

Laporan Tahunan Pengguna Barang atau Kuasa Pengguna Barang,

6. Prosedur Penghapusan Karena Sebab-Sebab Lain

a. Pejabat pengelola Barang Milik Negara menyampaikan usul penghapusan

barang yang berada dalam pengurusannya kepada Kuasa Pengguna Barang

dengan dilengkapi data :

1) Surat keterangan dari kepolisian/instansi berwenang/hasil audit, sesuai

dengan penyebab dari usulan penghapusan;

2) Identitas dan kondisi barang;

3) Tempat/lokasi barang; dan

4) Harga perolehan/perkiraan nilai barang bersangkutan.

Page 34: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 33 -

b. Kuasa Pengguna Barang mengajukan usul penghapusan kepada Pengguna

Barang dengan disertai sebab-sebab/penjelasan usulan penghapusan;

c. Pengguna Barang menyampaikan usul penghapusan barang kepada Pengelola

Barang dengan disertai sebab-sebab/penjelasan usulan penghapusan.

d. Pengelola Barang melakukan penelitian untuk menyetujui atau tidak usulan

penghapusan barang dari Pengguna Barang;

e. Pengelola Barang memberitahukan kepada Pengguna Barang disertai dengan

alasannya, dalam hal usulan tidak disetujui;

f. Pengelola Barang menerbitkan keputusan persetujuan penghapusan dengan

tindak lanjut pemusnahan;

g. Pengguna Barang menerbitkan keputusan penghapusan barang paling lama

1 (satu) bulan sejak tanggal persetujuan penghapusan Barang Milik Negara

ditandatangani;

h. Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang menghapus Barang Milik

Negara tersebut dari Daftar Barang Pengguna dan/atau Kuasa Pengguna dan

membuat berita acara sesuai alasan penghapusan;

i. Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang menyampaikan tembusan

keputusan penghapusan barang dan berita acara tersebut disampaikan kepada

Pengelola Barang paling lama 1 (satu) bulan setelah penghapusan;

j. Pengelola Barang menghapuskan barang dimaksud dengan menerbitkan

keputusan penghapusan barang apabila barang tersebut ada dalam Daftar

Barang Milik Negara;

k. Pengguna dan/atau Kuasa Pengguna Barang melaporkan pelaksanaan

penghapusan dengan mencantumkan dalam Laporan Semesteran dan Laporan

Tahunan Pengguna Barang dan/atau Kuasa;

F. Pemindahtanganan

1. Prosedur Penjualan Tanah dan/atau Bangunan

a. Pengelola Barang membuat perencanaan penjualan Barang Milik Negara

berupa tanah dan/atau bangunan yang memuat antara lain lokasi, jangka waktu

penjualan dan pertimbangan dari aspek teknis dan ekonomis;

b. Pengelola Barang menetapkan tanah dan/atau bangunan yang akan dijual

berdasarkan perencanaan tersebut dalam butir a atau permintaan pihak lain.

c. Pengelola Barang membentuk tim yang anggotanya terdiri dari unsur Pengelola

Barang dan/atau Pengguna Barang yang menyerahkan barang yang akan dijual,

serta instansi teknis yang berkompeten dengan tugas :

1) Melakukan penelitian data administratif, yaitu :

Page 35: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 34 -

a) Data tanah, antara lain status dan bukti kepemilikan, gambar situasi

termasuk lokasi tanah, luas, dan peruntukkan serta nilai perolehan

dan/atau NJOP tanah;

b) Data bangunan antara lain tahun pembuatan, konstruksi, luas, dan

status kepemilikan serta nilai perolehan bangunan;

2) Melakukan penelitian fisik atas tanah dan/atau bangunan yang akan

dijual dengan mencocokkan data administrasi yang dituangkan dalam

berita acara penelitian;

3) Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas tim antardep

d. Pengelola Barang menugaskan penilai untuk melakukan perhitungan nilai

tanah dan/atau bangunan yang akan dijual.

e. Penilai menyampaikan laporan hasil penilaian kepada Pengelola Barang

melalui Tim.

f. Tim menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Pengelola Barang,

dilampiri berita acara penelitian dan laporan penilaian.

g. Pengelola Barang menyetujui atau tidaknya usulan penjualan tersebut,

berdasarkan laporan tim.

h. Pengelola Barang memberitahukan kepada pihak yang mengajukan usulan

disertai alasannya dalam hal usulan penjualan tidak disetujui.

i. Pengelola Barang menerbitkan surat penetapan nilai Barang Milik Negara yang

akan dijual, dalam hal usulan penjualan disetujui.

j. Pengelola Barang terlebih dahulu mengajukan permohonan persetujuan

penjualan kepada DPR, dalam hal penjualan tanah dan/atau bangunan tersebut

memerlukan persetujuan DPR.

k. Pengelola Barang terlebih dahulu mengajukan permohonan persetujuan

penjualan kepada Presiden, dalam hal penjualan tanah dan/atau bangunan tidak

memerlukan persetujuan DPR tetapi hasil penilaiannya di atas,

Rp10.000.000,000,00 (sepuluh miliar rupiah).

l. Pengelola Barang mengikuti ketentuan yang berlaku dan serah terima barang

dilaksanakan setelah pembeli menyelesaikan kewajibannya yang dituangkan

dalam berita acara serah terima barang, dalam hal penjualan dilakukan secara

lelang.

m. Pengelola Barang menyetorkan hasil penjualan Barang Miiik Negara ke

rekening kas umum negara.

n. Pengelola Barang menghapuskan barang dimaksud dari Daftar Barang Milik

Negara dengan menerbitkan keputusan penghapusan barang, berdasarkan berita

acara serah terima tersebut pada pada poin m.

Page 36: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 35 -

2. Prosedur Penjualan Bangunan Yang Harus Dihapuskan Karena Anggaran Untuk

Bangunan Pengganti Sudah Disediakan Dalam Dokumen Penganggaran

a. Pengguna Barang membentuk tim internal untuk melakukan persiapan

pengusulan penjualan bangunan yang bangunan penggantinya sudah tersedia

anggarannya dalam dokumen penganggaran, dengan tugas :

1) Menyiapkan dokumen anggaran beserta kelengkapannya.

2) Melakukan penelitian data administratif bangunan, antara lain tahun

pembuatan, konstruksi, luas, dan status kepemilikan serta nilai perolehan

bangunan.

3) Menyampaikan laporan hasil penelitian data administratif dan fisik

kepada Pengguna Barang.

b. Pengguna Barang mengajukan permintaan persetujuan atas penjualan bangunan

kepada Pengelola Barang, dengan disertai:

1) Fotokopi dokumen penganggaran bangunan pengganti dari bangunan

yang diusulkan dijual;

2) Data administratif bangunan, antara lain tahun pembuatan, konstruksi,

luas, dan status kepemilikan serta nilai bangunan;

3) Nilai bangunan yang akan dijual dari instansi teknis yang kompeten;

c. Pengelola Barang melakukan penelitian atas permohonan penjualan bangunan

dimaksud, dengan tahapan sebagai berikut :

1) Melakukan penelitian kelayakan alasan dan pertimbangan permohonan

penjualan;

2) Melakukan penelitian data administrasi bangunan, antara lain tahun

pembuatan, konstruksi, Iuas, dan status kepemilikan;

3) Apabila diperlukan melakukan penelitian fisik atas bangunan yang akan

dijual dengan mencocokkan data administratif yang ada, termasuk

melakukan penilaian;

d. Dalam hal nilai bangunan tersebut diatas Rp. 10.000 000:000,00 (sepuluh

miliar rupiah), Pengelola Barang terlebih dahulu mengajukan permohonan

persetujuan penjualan bangunan dimaksud kepada Presiden.

e. Pengelola Barang menerbitkan surat persetujuan pemindahtanganan yang

berupa penjualan yang sekurang-kurangnya memuat objek penjualan dan nilai

limit terendah penjualan bangunan dimaksud, apabila usulan penjualan tersebut

disetujui;

f. Pengguna Baarang melakukan tindak lanjut atas persetujuan pemindahtanganan

yang berupa penjualan dilaksanakan dengan mengikuti ketentuan tentang

prosedur Penghapusan.

Page 37: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 36 -

3. Prosedur Penjualan Barang Milik Negara Selain Tanah Dan/Atau Bangunan

a. Pengguna Barang membentuk Tim internal yang bertugas untuk melakukan

penelitian data administrasi dan fisik serta menyiapkan hal-hal yang bersifat

teknis. Dalam hal diperlukan, Tim dapat melibatkan penilai atau instansi teknis

yang berkompeten untuk melakukan penilaian Barang Milik Negara tersebut.

b. Tim menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Pengguna Barang,

dilampiri berita acara penelitian dan penilaian.

c. Pengguna Barang berdasarkan laporan Tim tersebut, mengajukan usul

penjualan kepada Pengelola Barang dengan disertai:

1) Penjelasan dan pertimbangan penjualan;

2) Data administratif antara lain mengenai tahun perolehan,

spesifikasi/identitas teknis, surat penetapan status penggunaan, bukti

kepemilikan, nilai perolehan dan nilai limit terendah penjualan.

d. Pengelola Barang melakukan penelitian atas permohonan penjualan Barang

Milik Negara dimaksud, dengan tahapan sebagai berlkut:

1) Melakukan penelitian kelayakan alasan dan pertimbangan permohonan

penjualan, terutama dalam kaitannya dengan pertimbangan dalam rangka

optimalisasi BMN yang berlebih atau idle, secara ekonomis lebih

menguntungkan bagi negara, sebagai pelaksanaan ketentuan perundang-

undangan yang berlaku;

2) Melakukan penelitian data administrasi;

3) Apabila diperlukan, melakukan penelitian fisik ntuk mencocokkan data

administratif yang ada, termasuk melakukan penilaian;

e. Pengelola Barang menentukan disetujui atau tidaknya usulan penjualan Barang

Milik Negara dimaksud, berdasarkan penelitian atas usulan penjualan

dimaksud;

g. Pengelola Barang terlebih dahulu mengajukan permohonan persetujuan

kepada presiden atau DPR sesuai batas kewenangannya, dalam hal nilai

perolehan Barang Milik Negara tersebut di atas Rp10,000.000.000,00 (sepuluh

miliar rupiah);

h. Pengelola Barang menerbitkan surat persetujuan pemindahtanganan yang

berupa penjualan Barang Milik Negara dimaksud, yang sekurang-kurangnya

memuat:data objek penjualan meliputi tahun perolehan, spesifikasi/identitas

teknis, bukti kepemilikan, jenis, jumlah, dan nilai perolehan dan nilai limit

terendah penjualan, dan;

i. Pengguna Barang berkewajiban untuk melaporkan pelaksanaan penjualan

kepada Pengelola Barang.

Page 38: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 37 -

j. Pengguna Barang melakukan tindak lanjut atas persetujuan pemindahtanganan

yang berupa penjualan dilaksanakan mengikuti ketentuan penghapusan karena

pemindahtanganan BMN .

4. Prosedur Tukar-menukar Barang Milik Negara Atas Tanah Dan/Atau Bangunan Yang

Berada Pada Pengelola Barang

a. Pengelola Barang untuk melakanakan tukar menukar tanah dan/atau bangunan,

atau permohonan tukar menukar dari pihak lain, atau pemerintah Daerah

didasari oleh adanya kebutuhan dari :

1) Permintaan tukar menukar kepada Pengelola Barang diajukan dengan

disertai penjelasan dan data pendukung :

a) Rincian peruntukkan;

b) Jenis/spesifikasi;

c) Lokasi/data teknis;

d) Hal lain yang dianggap perlu.

b. Pengelola Barang melakukan penelitian rnengenai kemungkinan melaksanakan

tukar menukar atas tanah dan/atau bangunan yang ada dalam pengelolaannya

yang didasarkan pada pertimbangan dalam rangka memenuhi kebutuhan

operasional, penyelenggaraan pemerintahan, optimalisasi penggunaan Barang

Milik Negara, atau tidak tersedia dana dalam APBN, dengan tahapan sebagai

berikut:

1) Melakukan penelitian kelayakan permohonan tukar-menukar, baik dari

aspek teknis, ekonomis, maupun yuridis;

2) Melakukan penelitian data administrasi yang terdiri dari:

a) Data tanah, antara lain status dan bukti kepemilikan, gambar

situasi termasuk lokasi tanah, luas, dan peruntukkan;

b) Data bangunan, antara lain IMB, tahun pembuatan, konstruksi, luas,

dan status kepemilikan;

c) Apabila diperlukan, pencocokan data administrasi dilaksanakan

dengan melakukan penelitian fisik atas tanah dan/atau bangunan

yang akan dipertukarkan.

c. Pengelola Barang menetapkan tanah dan/atau bangunan.Berdasarkan hasil

penelitian tersebut,

d. Pengelola Barang membentuk tim yang beranggotakan unsur Pengelola Barang,

Pengguna Barang yang menyerahkan tanah dan/atau bangunan, serta,dapat

mengikut sertakan unsur instansi/lembaga tekait yang kompeten.

e. Tim bertugas antara lain untuk:

Page 39: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 38 -

1) Melakukan penelitian data administrasi dan fisik serta menyiapkan hal-

hal yang bersifat teknis.

2) Menyusun rincian rencana barang pengganti sebagai berikut:

a) Tanah, meliputi luas dan lokasi yang peruntukannya sesuai dengan

tata ruang wilayah;

b) Bangunan, meliputi jenis, luas, dan konstruksi bangunan serta

sarana dan prasarana penunjang;

c) Melakukan tender pemilihan mitra tukar menukar;

embuat draft surat perjanjian/kontrak tukar menukar dan draft

berita acara serah terima barang.

f. Pengelola Barang menugaskan penilai untuk melakukan perhitungan nilai

Barang Milik Negara yang akan ditukarkan.

g. Penilai menyampaikan laporan hasil penilaian kepada Pengelola Barang

rnelalui Tim.

h. Tim menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Pengelola Barang,

dilampiri berita acara penelitian dan laporan penilaian.

i. Pengelola Barang menerbitkan keputusan tukar menukar yang sekurang-

kurangnya memuat :

1) Mitra tukar menukar;

2) Barang Milik Negara yang akan dilepas;

3) Nilai tanah dan/atau bangunan;

4) Rincian rencana barang pengganti.

j. Pengelola Barang terlebih dahulu mengajukan permohonan persetujuan tukar-

menukar kepada DPR, dalam hal tukar-menukar tanah dan/atau bangunan

tersebut memerlukan persetujuan DPR

k. Pengelola Barang mengajukan permohonan persetujuan tukar-menukar kepada

Presiden., dalam hal tukar-menukar tanah, dalam hal nilai NJOP dan/atau hasil

penilaiannya di atas Rp 10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah).

l. Tim melakukan pembahasan dengan mitra mengenai rincian kebutuhan barang

pengganti yang dituangkan dalam lembar pembahasan yang disampaikan

kepada Pengelola Barang dalam rangka penandatanganan naskah tukar

menukar.Berdasarkan keputusan pelaksanaan tukar menukar.

m. Pengelola Barang dan mitra tukar-menukar menandatangani naskah perjanjian

tukar menukar yang antara lain memuat pihak-pihak yang melakukan

perjanjian tukar menukar, jenis dan nilai barang yang dipertukarkan, spesifikasi

aset pengganti, klausul yang menyatakan dokumen kepemilikan barang

pengganti atas nama Pemerintah Republik Indonesia, jangka waktu penyerahan

Page 40: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 39 -

objek tukar-menukar, sanksi, serta ketentuan dalam hal terjadi keadaan/force

majeure.

n. Mitra tukar-menukar melaksanakan pekerjaan pembangunan/pengadaan barang

pengganti sesuai dengan surat perjanjian tukar-menukar.

o. Tim melakukan monitoring pelaksanaan pengadaan/pembangunan barang

pengganti berdasarkan laporan konsultan pengawas dan penelitian lapangan

Sebelum dilakukan penyerahan Barang Milik Negara yang dipertukarkan.

p. Pengelola Barang menugaskan penilai untuk melakukan penilaian kesesuaian

barang pengganti sesuai dengan perjanjian.

q. Mitra tukar menukar wajib menyetorkan selisih nilai Barang Miiik Negara

dengan Barang Pengganti, apabila penilaian tersebut menunjukkan bahwa

terdapat kekurangan nilai barang pengganti.

r. Tim melakukan penelitian kelengkapan dokumen barang pengganti, antara lain

IMB, sertifikat, serta menyiapkan berita acara serah terima barang untuk

ditandatangani Pengelola Barang dan mitra tukar menukar.

s. Pengelola Barang melaksanakan penghapusan Barang Milik Negara yang

dilepas dari daftar Barang Milik Negara dengan menerbitkan keputusan

penghapusan barang dan mencatat barang pengganti sebagai Barang Milik

Negara dalam Daftar Barang Milik Negara, berdasarkan berita acara serah

terima tersebut.

5. Prosedur Tukar-Menukar Atas Tanah dan/atau Bangunan Yang Masih Dipergunakan

Untuk Penyelenggaraan Tugas Pokok Dan Fungsi Pengguna Barang Tetapi Tidak

Sesuai Dengan Rencana Umum Tata Ruang Wilayah Atau Penataan Kota.

a. Pengguna Barang rnengajukan permohonan persetujuan tukar-menukar tanah

dan/atau bangunan dimaksud kepada Pengelola Barang, dengan disertai:

1) Penjelasan/pertimbangan tukar-menukar;

2) Peraturan daerah tentang tata ruang wilayah dan penataan kota;

3) Data administratif Barang Milik Negara yang dilepas, yaitu:

a) Data tanah, antara lain status penggunaan dan bukti kepemilikan,

gambar situasi termasuk lokasi tanah, luas, nilai perolehan, dan

NJOP;

b) Data bangunan, antara lain IMB, tahun pembuatan, konstruksi

bangunan, luas, status kepemilikan, nilai perolehan, dan NJOP;

4) Rincian rencana kebutuhan barang pengganti, meliputi:

a) Tanah, meliputi luas dan lokasi yang peruntukannya sesuai dengan

tata ruang wilayah serta IMB bangunannya;

Page 41: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 40 -

b) Bangunan, meliputi jenis, luas, dan rencana konstruksi bangunan

serta sarana dan prasarana penunjang;

b. Pengelola Barang melakukan penelitian mengenai usulan tukar menukar

dimaksud dengan tahapan sebagai berikut :

1) Melakukan penelitian kelayakan permohonan tukar menukar baik dari

aspek teknis, ekonomis, maupun yuridis;

2) Melakukan penelitian data administratif yaitu :

a) Data tanah, antara lain status penggunaan dan bukti kepemilikan,

gambar situasi termasuk lokasi tanah, luas, nilai perolehan, dan

NJOP;

b) Data bangunan, antara lain IMB, tahun pembuatan, konstruksi

bangunan, luas, status kepemilikan, nilai perolehan, dan NJOP;

c. Pengelola Barang melakukan penelitian fisik atas tanah dan/atau bangunan

yang akan dipertukarkan untuk mencocokkan data administratif yang ada,

termasuk melakukan perhitungan nilai Barang Milik Negara yang akan

ditukarkan, apabila diperlukan.

d. Pengelola Barang menerbitkan ijin prinsip tukar menukar, dalam hal usulan

dapat disetujui.

e. Pengguna Barang membentuk tim yang anggotanya terdiri dari unsur Pengelola

Barang, Pengguna Barang dan instansi teknis yang kompeten, berdasarkan ijin

prinsip tersebut,

f. Tim bertugas melakukan tender pemilihan mitra tukar menukar dan melakukan

pembahasan dengan mitra mengenai rincian kebutuhan barang pengganti yang

dituangkan dalam lembar pembahasan, serta penelitian data administrasi dan

fisik serta menyiapkan hal-hal yang bersifat teknis dan menyampaikan

laporannya kepada Pengguna Barang.

g. Pengguna Barang mengajukan permohonan ijin pelaksanaan kepada Pengelola

Barang dengan melampirkan laporan tim yang termasuk laporan penelitian.

h. Pengelola Barang memberitahukan penolakan tersebut kepada Pengguna Barang

yang bersangkutan, disertai alasannya, dalam hal usulan tukar-menukar tidak

disetujui.

i. Pengelola Barang menerbitkan surat persetujuan tukar-menukar yang sekurang-

kurangnya memuat:

1) Nilai tanah dan/atau bangunan yang akan dilepas;

2) Rencana kebutuhan barang pengganti;

3) Kewajiban pengguna untuk menandatangani perjanjian/kontrak;

Page 42: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 41 -

4) Kewajiban pengguna untuk melaporkan hasil pelaksanaan tukar-menukar

disertai berita acara serah terima;

5) Kewajiban mitra tukar menukar untuk menyetor selisih antara Barang

Milik Negara dan aset pengganti berdasarkan hasil penilaian.

j. Pengelola Barang terlebih dahulu mengajukan permohonan persetujuan tukar

menukar kepada DPR, Dalam hal tukar-menukar tanah dan/atau bangunan

tersebut memerlukan Persetujuan DPR.

Pengelola Barang terlebih dahulu mengajukan permohonan persetujuan tukar-

menukar kepada Presiden, dalam hal tukar-menukar tanah dan/atau bangunan

tersebut di atas Rp 10.000,000,000,00 (sepuluh miliar rupiah).

k. Pengguna Barang dan mitra tukar-menukar menandatangani naskah perjanjian

tukar-menukar yang antara lain memuat para pihak, jenis dan nilai barang yang

dipertukarkan, spesifikasi barang pengganti, klausul bahwa dokumen

kepemilikan barang pengganti diatasnamakan Pemerintah Republik Indonesia,

jangka waktu penyerahan objek tukar menukar, sanksi, serta ketentuan dalam

hal terjadi keadaan force majeure, berdasarkan surat persetujuan tukar-menukar

dari Pengelola Barang;

l. Mitra tukar menukar melaksanakan pekerjaan pengadaan/pembangunan barang

pengganti sesuai dengan surat perjanjian tukar-menukar;

m. Pengguna Barang secara berkala memantau pelaksanaan pengadaan/

pembangunan barang pengganti berdasarkan laporan konsultan pengawas dan

penelitian lapangan;

n. Pengguna Barang melaporkan kepada Pengelola Barang untuk menugaskan

penilai melakukan penilaian kesesuaian barang pengganti dengan perjanjian,

setelah pelaksanaan pengadaan/pembangunan barang pengganti selesai, apabila

penilaian tersebut menunjukkan bahwa terdapat kekurangan nilai barang

pengganti, mitra tukar menukar wajib menyetorkan selisih nilai Barang Milik

Negara dengan bararang pengganti.

o. Tim melakukan penelitian kelengkapan dokumen barang pengganti, antara lain

IMB, sertifikat, serta menyiapkan berita acara serah terima barang untuk

ditandatangani Pengguna Barang dan mitra tukar menukar.

p. Pengguna Barang melaksanakan penghapusan Barang Milik Negara yang dilepas

dari Daftar Barang Pengguna dengan menerbitkan keputusan penghapusan dan

rnelaporkan pelaksanaan serah terima barang dan penghapusan dari Daftar

Barang Pengguna kepada Pengelola Barang, berdasarkan berita acara serah

terma tersebut,

Page 43: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 42 -

q. Pengelola Barang menghapuskan barang dimaksud dari Daftar Barang Milik

Negara dengan menerbitkan keputusan penghapusan barang dan menerbitkan

keputusan penetapan status penggunaan untuk barang pengganti, berdasarkan

berita acara serah terima barang, keputusan penghapusan barang, dan laporan

pelaksanaan penghapusan barang dari Daftar Barang Pengguna;

r. Pengguna Barang dan/atau Pengelola Barang mencatat barang pengganti sebagai

Barang Milik Negara dalam Daftar Barang Pengguna dan oleh Pengelola

Barang dalam Daftar Barang Milik Negara.

6. Prosedur Tukar-menukar atas Barang Milik Negara Selain Tanah Dan/Atau

Bangunan

a. Pengguna Barang mengajukan usulan tukar-menukar kepada Pengelola Barang

dengan disertai penjelasan atas usulan tukar-menukar, data pendukung

mengenai Barang Milik Negara yang akan dilepas, dan data rencana Barang

Milik Negara pengganti, taksiran harga dari instansi yang berkompeten, serta

calon mitra tukar menukar yang berminat melakukan tukar menukar;

b. Pengelola Barang melakukan penelitian mengenai kemungkinan pelaksanaan

tukar menukar dimaksud dengan tahapan sebagai berikut:

1) Melakukan penelitian kelayakan permohonan tukar-menukar, baik dari

aspek teknis, ekonomis, maupun yuridis;

2) Melakukan penelitian data administrasi barang yang akan ditukarkan;

3) Apabila diperlukan, melakukan penelitian fisik atas Barang Milik Negara

selain tanah dan/atau bangunan yang akan dipertukarkan untuk

mencocokkan data administratif yang ada termasuk melakukan penilaian.

c. Pengelola Barang menentukan disetujui atau tidaknya permohonan tersebut,

berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dimaksud dalam poin b.

d. Pengelola Barang memberitahukan kepada Pengguna Barang yang

bersangkutan, disertai alasannya, dalam hal usulan tukar menukar tidak

disetujui.

e. Pengelola Barang menerbitkan surat persetujuan tukar-menukar yang sekurang-

kurangnya memuat:

1) Mitra tukar menukar;

2) Barang Milik Negara yang akan dilepas;

3) Rencana kebutuhan barang pengganti;

4) Nilai Barang Milik Negara yang dilepas dan nilai limit terendah barang

pengganti,dalam hal usulan tukar-menukar disetujui.

Page 44: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 43 -

f. Pengelola Barang terlebih dahulu mengajukan permohonan persetujuan

Presiden/DPR sesuai batas kewenangannya, dalam hal usulan tukar-menukar

dengan nilai perolehan diatas Rp10.000 000.000,00 ( sepuluh miliar rupiah).

g. Pengguna Barang melakukan pembahasan dengan mitra mengenai rincian

barang pengganti dengan mempertimbangkan nilai Barang Milik Negara yang

akan dipertukarkan

h. Pengguna Barang dengan mitra tukar menukar melaksanakan penandatanganan

perjanjian tukar-menukar, berdasarkan hasil pembahasan tersebut.

i. Mitra tukar-menukar melaksanakan pekerjaan pengadaan barang pengganti

sesuai dengan surat perjanjian tukar-menukar.

j. Pengguna Barang melakukan penelitian barang pengganti dimaksud yang

meliputi:

1) Meneliti kesesuaian barang pengganti dengan ketentuan perjanjian

dan/atau addendum perjanjian;

2) Meneliti kelengkapan dokumen administratif atas barang

pengganti.Setelah pelaksanaan pengadaan barang pengganti selesai.

k. Pengguna Barang dan mitra tukar-menukar melaksanakan serah terima barang

yang dipertukarkan dilakukan setelah barang pengganti sesuai dengan

perjanjian dan siap pakai secara fisik maupun secara administrasi, atau telah

disetorkannya selisih nilai barang dalam hal nilai Barang Milik Negara lebih

tinggi dari barang pengganti baik, yang dituangkan dalam berita acara serah

terima barang;

l. Pengguna Barang melaksanakan penghapusan Barang Milik Negara yang

dilepas dari Daftar Barang Pengguna dengan menerbitkan keputusan

penghapusan dan mencatat sebagai Barang Milik Negara dalam daftar barang

pengguna, berdasarkan berita acara serah terima tersebut;

m. Pengguna Barang melaporkan pelaksanaan penghapusan dengan melampirkan

berita acara serah terima dan keputusan penghapusan;

n. Pengelola Barang menghapuskan barang dimaksud dari Daftar Barang Milik

Negara apabila barang tersebut ada dalam Daftar Barang Milik

Negara,.berdasarkan berita acara serah terima barang, keputusan penghapusan

barang, dan laporan pelaksanaan penghapusan barang dari Pengguna Barang.

o. Pengelola Barang menerbitkan keputusan penetapan status penggunaan, dalam

hal barang pengganti merupakan barang yang wajib mendapatkan penetapan

status penggunaan

Page 45: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 44 -

p. Pengguna Barang mencatat barang pengganti sebagai Barang Milik Negara

dalam Daftar Barang Pengguna, dan oleh Pengelola Barang dalam Daftar

Barang Milik Negara.

7. Prosedur Hibah Barang Milik Negara Atas Tanah Dan/Atau Bangunan Yang Berada

Pada Pengelola Barang

a. Pengguna Barang mengajukan permohonan hibah disampaikan kepada

Pengelola Barang dengan disertai penjelasan dan data pendukung:

1) Alasan permintaan hibah;

2) Rincian peruntukan;

3) Jenis/spesifikasi;

4) Lokasi/data teknis;

5) Hal lain yang dianggap perlu.

b. Pengelola Barang membentuk Tim yang beranggotakan Pengguna Barang,

serta dapat mengikutsertakan unsur instansi/lembaga teknis yang kompeten.

c. Tim melakukan penelitian kelayakan alasan/pertimbangan permintaan hibah,

dan data administrasi yang terdiri dari:

1) Data tanah, antara lain status dan bukti kepemilikan, gambar situasi

termasuk lokasi tanah, luas, dan peruntukan;

2) Data bangunan, antara lain tahun pembuatan, konskuksi, luas, dan status

kepemilikan;

3) Apabila diperlukan, melakukan penelitian fisik atas tanah dan/atau

bangunan yang akan dihibahkan untuk rnencocokkan data administratif

yang ada.

d. Pengelola Barang menugaskan penilai untuk melakukan penghitungan nilai

tanah dan/atau bangunan yang akan dihibahkan;

e. Penilai melaporkan laporan penilaian kepada Pengelola Barang melaiui Tim;

f. Tim menyampaikan laporan haasil pelaksanaan tugas kepada Pengelola Barang,

dilampiri berita acara penelitian termasuk laporan penilaian sebagaimana

tersebut pada poin e.

g. Pengelola Barang mempertimbangkan untuk menentukan disetujui atau

tidaknya usulan hibah, berdasarkan laporan Tim,.

h. Pengelola Barang memberitahukan kepada pihak yang mengusulkan hibah,

disertai dengan alasannya, dalam hal usulan hibah tidak disetujui.

i. Pengelola Barang menenetapkan keputusan pelaksanaan hibah, yang sekurang-

kurangnya memuat:

1) Penerima hibah;

2) Objek hibah, yaitu mengenai detil tanah dan/atau bangunan;

Page 46: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 45 -

3) Nilai tanah dan/atau bangunan;

4) Peruntukkan tanah dan/atau bangunan; dalam hal usulan hibah disetujui

j. Pengelola Barang mengajukan permohonan persetujuan hibah kepada DPR,

dalam hal hibah tanah dan/atau bangunan tersebut memerlukan persetujuan

DPR,

k. Pengelola Barang terlebih dahulu mengajukan permohonan persetujuan hibah

kepada Presiden dalam hal hibah tanah dan/atau bangunan tersebut hasil

penilaiannya di atas Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar mpiah),.

l. Pengelola Barang melakukan serah terima tanah dan/atau bangunan kepada

penerima hibah, yang dituangkan dalam berita acara serah terima barang dan

naskah hibah, berdasarkan keputusan pelaksanaan hibah tersebut.

m. Pengelola Barang melaksanakan penghapusan Barang Milik Negara dari Daftar

Barang Miiik Negara dengan menerbitkan keputusan penghapusan barang.,

berdasarkan berita acara serah terima barang dan naskah hibah,

8. Prosedur Hibah Atas Tanah Dan/Atau Bangunan Yang Sejak Perencanaan

Pengadaannya Dimaksudkan Untuk Dihibahkan Sebagaimana Tercantum Dalam

Dokumen Penganggaran

a. Pengguna Barang membentuk Tim internal untuk melakukan persiapan

pengusulan hibah tanah dan/atau bangunan dengan tugas :

1) Menyiapkan dokumen anggaran beserta kelengkapamya;

2) Melakukan penelitian data administratif, yaitu:

a) Data tanah, antara lain status dan bukti kepemilikan, lokasi tanah,

luas, nilai tanah,

b) Data bangunan, antara lain tahun pembuatan, konstruksi, luas, dan

status kepemilikan serta nilai bangunan;

3) Melakukan penelitian fisik atas tanah dan/atau bangunan yang akan

dihibahkan untuk mencocokkan data administratif yang ada;

4) Menyampaikan laporan hasil penelitian data administratif dan fisik

kepada Pengguna Barang.

b. Pengguna Barang mengajukan permintaan persetujuan hibah tanah dan/atau

bangunan kepada Pengelola Barang dengan disertai:

1) Dokumen penganggaran yang menunjukkan bahwa barang yang

diusulkan sejak perencanaan pengadaannya dimaksudkan untuk

dihibahkan;

2) Calon penerima hibah;

3) Rincian peruntukkan, jenis/spesifikasi, status dan bukti kepemilikan, dan

lokasi;

Page 47: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 46 -

4) Hasil audit aparat pengawas fungsional;

5) Hal lain yang dianggap perlu.

c. Pengelola Barang melakukan penelitian atas kebenaran dokumen

Penganggaran dan data administrasi sebagaimana tersebut pada poin b.

d. Pengelola Barang dapat melakukan penelitian fisik atas tanah dan/atau

bangunan yang akan dihibahkan, apabila diperlukan.

e. Pengelola Barang menentukan disetujui atau tidaknya usulan hibah,

berdasarkan penelitian diatas.

f. Pengelola Barang memberitahukan kepada pihak yang mengusulkan hibah,

disertai dengan alasannya dalam hal usulan hibah tidak disetujui.

g. Pengelola Barang menetapkan surat persetujuan pelaksanaan hibah yang

sekurang-kurangnya memuat:

1) Penerima hibah;

2) Objek hibah, yaitu mengenai rincian tanah dan/atau bangunan;

3) Nilai tanah dan/atau bangunan;

4) Peruntukan tanah dan/atau bangunan;

5) Kewajiban Pengguna Barang untuk menghapus tanah dan/atau bangunan

yang akan di hibahkan dari daftar barang pengguna; dan

6) Kewajiban Pengguna Barang untuk melaporkan pelaksanaan hibah

kepada Pengelola Barang.Dalam hal usulan hibah disetujui.

h. Pengelola Barang terlebih dahulu mengajukan permohonan persetujuan hibah

kepada Presiden, dalam hal hibah tanah dan/atau bangunan tersebut nilainya di

atas Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).

i. Pengguna Barang melakukan serah terima atas tanah dan/atau bangunan yang

akan dihibahkan dengan penerima hibah, yang dituangkan dalam berita acara

serah terima barang dan naskah hibah, berdasarkan persetujuan hibah

sebagaimana tersebut dalam poin g.

j. Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang melaksanakan

penghapusan dari Daftar Barang Pengguna dan/atau Daftar Barang Kuasa

Pengguna dengan menerbitkan keputusan penghapusan dan melaporkan kepada

Pengelola Barang paling lama 1 (satu) bulan sejak di terbitkannya keputusan

penghapusan.Berdasarkan berita acara serah terima barang tersebut,

k. Pengguna Barang menyampaikan tembusan keputusan penghapusan barang

dan berita acara serah terima disampaikan kepada Pengelola Barang paling

lama satu bulan setelah serah terima;

l. Pengelola Barang menghapuskan barang dimaksud dari Daftar Barang Milik

Negara dengan menerbitkan keputusan penghapusan barang.

Page 48: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 47 -

9. Prosedur Hibah Barang Milik Negara Selain Tanah Dan/Atau Bangunan

a. Pengguna Barang membentuk Tim internal untuk melakukan persiapan

pengusulan hibah Barang Milik Negara dengan tugas :

1) Melaksanakan penelitian data administratif Barang Milik Negara selain

tanah dan/atau bangunan yang akan dihibahkan, yaitu tentang tahun

perolehan, spesifikasi/identitas teknis, bukti kepemilikan, dan nilai

perolehan;

2) Melakukan penelitian fisik atas Barang Milik Negara selain tanah

dan/atau bangunan yang akan dihibahkan untuk mencocokkan data

administratif yang ada;

3) Menyampaikan laporan hasil penelitian data adminishatif dan fisik

kepada Pengguna Barang.

b. Pengguna Barang mengajukan permintaan persetujuan kepada Pengelola

Barang untuk menghibahkan Barang Milik Negara dimaksud, dengan disertai :

1) Alasan untuk menghibahkan;

2) Calon penerima hibah;

3) Data Barang Milik Negara selain tanah dan/atau bangunan yang akan

dihibahkan, yaitu tahun perolehan, spesifikasi/identitas teknis, bukti

kepemilikan, dan nilai perolehan.

c. Pengelola Barang melakukan penelitian kelayakan hibah dan data administrasi,

apabila diperlukan, Pengelola Barang; dapat melakukan penelitian fisik.

d. Pengelola Barang menentukan disetujui atau tidaknya permohonan tersebut,

berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dimaksud dalam poin c.

e. Pengelola Barang memberitahukan kepada Pengguna Barang yang

mengusulkan hibah, disertai dengan alasannya, dalam hal usulan hibah tidak

disetujui.

f. Pengelola Barang menetapkan surat persetujuan pelaksanaan hibah yang

sekurang-kurangnya memuat:

1) Barang Milik Negara yang dihibahkan;

2) Pihak yang menerima hibah;

3) Peruntukan Barang Milik Negara yang dihibahkan;

4) Kewajiban Pengguna Barang menetapkan jenis, jumlah, dan nilai Barang

Milik Negara yang akan dihibahkan, dalam hal usulan hibah disetujui.

g. Pengelola Barang terlebih dahulu mengajukan permohonan persetujuan kepada

Presiden atau DPR sesuai batas kewenangannya, dalam hal nilai perolehan

Barang Milik Negara selain tanah dan/atau bangunan tersebut di atas

Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).

Page 49: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 48 -

h. Pengguna Barang melakukan serah terima Barang Milik Negara yang

dihibahkan dengan penerima hibah, yang dituangkan dalam berita acara serah

terima barang dan naskah hibah Berdasarkan persetuiuan hibah sebagaimana

tersebut dalam point f.

i. Pengguna Barang menerbitkan keputusan penghapusan, berdasarkan berita

acara serah terima tersebut,

j. Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang menghapuskan dari Daftar

Barang Pengguna dan/atau Kuasa Pengguna, dan melaporkan penghapusan

tersebut kepada Pengelola Barang paling lambat 1 (sabu) bulan sejak serah

terima disertai tembusan berita acara, naskah hibah, dan keputusan

penghapusan.

k. Pengelola Barang menghapuskan dari Daftar Barang Milik Negara apabila

barang tersebut ada dalam Daftar Barang Milik Negara.

10. Prosedur Penyertaan Modal Pemerintah Pusat Barang Milik Negara Berupa Tanah

Dan/Atau Bangunan Pada Pengguna Barang Yang Dari Awal Pengadaannya

Direncanakan Untuk Disertakan Sebagai Penyertaan Modal Pemerintah Pusat

Sebagaimana Tercantum Dalam Dokumen Penganggaran

a. Pengguna Barang membentuk Tim internal yang bertugas antara lain :

1) Menyiapkan kelengkapan data administrasi sekurang-kurangnya

meliputi:

a) Dokumen anggarannya;

b) Nilai realisasi pelaksanaan anggaran;

c) Hasil audit aparat pengawas fungsional pemerintah;

d) Berita acara serah terima pengelolaan sementara dari Pengguna

Barang kepada penerima penyertaan modal pemerintah pusat.

2) Melakukan Pengkajian

3) Menyampaikan laporan hasil kerja tim kepada Pengguna Barang.

b. Pengguna Barang mengajukan usulan kepada Pengelola Barang dengan

disertai:

1) Penjelasan/pertimbangan mengenai usul dimaksud;

2) Kelengkapan data administrasi sebagaimana tersebut pada poin a. 1).

3) Hasil kajian tim internal.

c. Pengelola Barang melakukan pengkajian mengenai kelayakan usulan Pengguna

Barang.tersebut.

d. Pengelola Barang menerbitkan surat persetujuan penyertaan modal pemerintah

pusat dimaksud dan menyiapkan rancangan peraturan pemerintah tentang

penyertaan modal tersebut, dengan mencantumkan nilai Barang Milik Negara

Page 50: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 49 -

yang akan dijadikan penyertaan modal pemerintah pusat, yang perhitungannya

didasarkan realisasi pelaksanaan anggaran setelah mempertimbangkan hasil

audit.

e. Pengelola Barang mengajukan permintaan persetujuan kepada Presiden disertai

dengan rancangan peraturan pemerintah mengenai penetapan modal negara

dimaksud untuk di tetapkan Presiden, dalam hal nilai penyertaan modal

dimaksud di atas Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).

f. Pengguna Barang melakukan serah terima barang dengan penerima penyertaan

modal pemerintah pusat yang dituangkan dalam berita acara serah terima

barang, berdasarkan Peraturan Pemerintah tentang penetapan penyertaan

modal pemerintah pusat.

g. Pengguna Barang menerbitkan keputusan penghapusan Barang Milik Negara

dari Daftar Barang Pengguna dan Pengelola Barang menerbitkan keputusan

penghapusan Barang Milik Negara dari Daftar Barang Milik Negara

berdasarkan berita acara serah terima barang tersebut..

11. Prosedur Penyertaan Modal Pemerintah Pusat Barang Milik Negara Berupa Tanah

Dan/Atau Bangunan Yang Berada Pada Pengelola Barang.

a. Pengelola Barang mengkaji perlunya penyertaan modal pemerintah Pusat

sesuai dengan tujuan dan pertimbangan penyertaan modal pemerintah

dimaksud dengan melibatkan Badan Usaha Milik Negara/Daerah dan

Kementerian Negara/Lembaga yang bertanggungjawab di bidang pembinaan

Badan Usaha Milik Negara/Daerah.

b. Pengguna Barang mengajukan usulan penyertaan modal kepada Pengelola

Barang.

c. Pengguna Barang dalam mengajukan usulan tersebut diatas harus

menyampaikan perhitungan kuantitatif yang mencantumkan perbandingan bagi

pemerintah atas penyertaan modal dengan salah satu cara lain dalam

pemanfaatan Barang Milik Negara;

d. Pengelola Barang mengkaji kelayakan usulan Pengguna Barang untuk

menentukan disetujui atau tidaknya usulan dimaksud;

e. Pengelola Barang memberitahukan kepada Pengguna Barang disertai alasannya,

dalam hal usulan tidak disetujui

f. Pengelola Barang membentuk tim yang anggotanya terdiri dari Pengelola

Barang, wakil dari instansi yang bertanggung jawab dalam pembinaan

penerima penyertaan modal, serta dapat melibatkan wakil dari instansi teknis

yang kompeten dan wakil dari calon penerima penyertaan modal, dalam hal

usulan disetujui;

Page 51: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 50 -

g. Tim bertugas untuk melakukan penelitian atas tanah dan/atau bangunan yang

akan dijadikan penyertaan modal, serta menyiapkan hal-hal yang bersifat teknis

dalam pelaksanaan penyertaan modal tersebut;

h. Pengelola Barang menugaskan penilai untuk melaksanakan perhitungan nilai

tanah dan/atau bangunan yang akan dijadikan penyertaan modal;

i. Penilai menyampaikan laporan hasil penilaian kepada Pengelola Barang

melalui Tim;

j. Tim menyampaikan kepada Pengelola Barang laporan hasil pelaksanaan tugas

termasuk usulan nilai Barang Milik Negara yang akan disertakan sebagai

modal berdasarkan laporan hasil penilaian;

k. Pengelola Barang menetapkan nilai Barang Milik Negara yang akan disertakan

sebagai modal dan menyusun rancangan peraturan pemerintah tentang

penyertaan modal, berdasarkan laporan tim;

l. Pengelola Barang mengajukan permohonan persetujuan kepada DPR, dalam

hal penyertaan modal tersebut memerlukan persetujuan DPR.

m. Pengelola Barang mengajukan rancangan peraturan pemerintah tentang,

penyertaan modal pemerintah kepada Presiden untuk ditetapkan, berdasrkan

surat persetujuan dari DPR

n. Pengelola Barang mengajukan Permintaan Persetujuan kepada Presiden disertai

rancangan peraturan pemerintah mengenai penetapan modal negara untuk

ditetapkan Presiden, dalam hal nilai penyertaan modal di atas

Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).

o. Pengclola Barang menerbitkan keputusan pelaksanaan Penyertaan modal,

dalam hal nilai penyertaan modal di bawah Rp10.000.000.000,00 (sepuluh

miliar rupiah).

p. Pengelola Barang menyampaikan rancangan peraturan pemerintah tentang

penyertaan modal pemerintah pusat kepada Presiden untuk ditetapkan,

berdasarkan keputusan tersebut.

q. Pengelola Barang melakukan serah terima barang dengan penerima penyertaan

modal pemerintah pusat, yang dituangkan dalam berita acara serah terima

barang, setelah peraturan pemerintah tentang penyertaan modal telah

ditetapkan.

r. Pengelola Barang menerbitkan keputusan penghapusan Barang Milik Negara

dari Daftar Barang Milik Negara, berdasarkan berita acara serah terima barang,.

12. Prosedur Penyertaan Modal Pemerintah Pusat Barang Milik Negara Selain Tanah

Dan/Atau Bangunan

Page 52: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 51 -

a. Pengguna Barang melakukan inventarisasi Barang Milik Negara selain tanah

dan/atau bangunan yang direncanakan untuk dijadikan penyertaan modal

pemerintah pusat, serta identifikasi pihak penerima penyertaan modal

berdasarkan tujuan dan pertimbangan penyertaan modal pemerintah pusat.

b. Pengguna Barang melakukan persiapan penyertaan modal pemerintah pusat

dengan membentuk tim internal yang bertugas antara lain :

1) Menyiapkan kelengkapan data administrasi sekurang-kurangnya

meliputi:

a) Kartu identitas barang;

b) Daftar barang yang diusulkan dengan sekurang-kurangnya memuat

jenis, jumlah, kondisi, harga dan tahun perolehan.

c) Surat penetapan status penggunaan Barang Milik Negara yang

diusulkan.

2) Melakukan penelitian mengenai Barang Milik Negara yang akan

disertakan sebagai penyertaan modal pemerintah pusat.

3) Menyampaikan laporan hasil kerja tim kepada Pengguna Barang.

c. Pengguna Barang mengajukan usulan penyertaan modal pemerintah pusat atas

Barang Milik Negara selain tanah dan/atau bangunan kepada Pengelola Barang,

dengan disertai:

1) Penjelasan/pertimbangan;

2) Kelengkapan data administrasi;

3) Hasil kajian tim internal; dan

4) Perhitungan kuantitatif yang mencantumkan perbandingan keuntungan

bagi pemerintah atas penyertaan modal dengan bentuk pemanfaatan

Barang Milik Negara

d. Pengelola Barang melakukan kajian dan penelitian atas usulan Pengguna

Barang untuk menentukan kesesuaian usulan dengan tujuan dan pertimbangan

penyertaan modal pemerintah pusat.

e. Pengelola Barang mengkaji usulan Pengguna Barang untuk menentukan

disetujui atau tidaknya usulan dimaksud.

f. Pengelola Barang memberitahukan kepada Pengguna Barang disertai dengan

alasannya, dalam hal usulan tidak disetujui.

g. Pengelola Barang menerbitkan surat persetujuan penyertaan modal pemerintah

pusat, dalam hal usulan disetujui,.

h. Pengguna Barang menindaklanjuti persetujuan penyertaan modal pemerintah

pusat dengan membentuk tim yang anggotanya terdiri dari unsur Pengelola

Page 53: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 52 -

Barang, Pengguna Barang, instansi teknis yang berkompeten, dan penerima

penyertaan modal pemerintah pusat

i. Tim bertugas untuk melakukan penelitian atas Barang Milik Negara yang akan

dijadikan penyertaan modal, serta menyiapkan hal-hal yang bersifat teknis

dalam pelaksanaan penyertaan modal tersebut.

j. Pengelola Barang mengajukan permohonan persetujuan penyertaan modal

pemerintah pusat kepada DPR, dalam hal nilai perolehan Barang Milik Negara

tersebut diatas Rp. 100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah).

k. Pengelola Barang mengajukan rancangan peraturan pemerintah tentang

penyertaan modal pemerintah kepada Presiden untuk ditetapkan, berdasarkan

surat persetujuan dari DPR.

l. Pengelola Barang mengajukan permohonan persetujuan penyertaan modal

pemerintah pusat kepada Presiden disertai rancangan peraturan pemerintah

tentang penyertaan modal pemerintah untuk ditetapkan, dalam hal nilai

perolehan Barang Milik Negara diatas Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar

rupiah) sampai dengan Rp. 100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah), dalam

hal Barang Milik Negara dari awal perencanaan pengadaannya diperuntukkan

sebagai penyertaan modal pemerintah pusat sesuai dokumen penganggarannya,

tidak diperlukan persetujuan DPR.

m. Pengguna Barang melakukan serah terima barang dengan penerima penyertaan

modal pemerintah pusat yang dituangkan dalam berita acara serah terima

barang, setelah peraturan pemerintah tentang penyertaan modal pemerintah

pusat ditetapkan.

n. Pengguna Barang melakukan penghapusan dari Daftar Barang Pengguna

dengan menerbitkan keputusan penghapusan Barang Milik Negara.Berdasarkan

berita acara serah terima barang.

o. Pengguna Barang melaporkan kepada Pengelola Barang disertai dengan berita

acara serah terima barang dan keputusan penghapusan BMN.

p. Pengelola Barang menghapuskan dari Daftar Barang Milik Negara dengan

menerbitkan keputusan penghapusan barang apabila barang tersebut ada dalam

Daftar Barang Milik Negara.

G. Penatausahaan

1. Prosedur Pembukuan Pada Pengguna Barang Tingkat UPKPB (Unit Penatausaha

Kuasa Pengguna Barang)

Page 54: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 53 -

a. UPKPB membukukan dan mencatat semua BMN yang telah ada ke dalam

Buku Barang dan/atau Kartu Indentitas Barang, menyusun dan mendaftarkan

semua BMN yang telah ada ke dalam DBKP.

b. UPKPB meminta pengesahan DBKP pertama kali kepada penanggung jawab

UPKPB

c. UPKPB membukukan dan mencatat data transaksi BMN ke dalam Buku

Barang Intrakomptabel, Buku Barang Ekstrakomptabel, Buku Barang

Bersejarah, Buku KDP dan Buku Persediaan berdasarkan dokumen sumber.

d. UPKPB membukukan dan mencatat semua barang dan perubahannya atas

perpindahan barang antar lokasi/ruangan ke dalam Daftar Barang Ruangan

(DBR) dan/atau Daftar Barang Lainnya (DBL).

e. UPKPB membuat dan/atau memutakhirkan KIB, DBR dan DBL.

f. UPKPB membukukan dan mencatat perubahan kondisi barang ke dalam Buku

Barang Intrakomptabel, Buku Barang Ekstrakomptabel dan Buku Barang

Bersejarah berdasarkan dokumen sumber.

g. UPKPB membukukan dan mencatat Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

yang bersumber dari pengelolaan BMN yang berada dalam penguasaannya

kedalam Buku PNBP.

h. UPKPB mengarsipkan dokumen penatausahaan dan dokumen kepemilikan

BMN secara tertib.

i. UPKPB melakukan rekonsiliasi data transaksi BMN dengan UAKPA dan/atau

pejabat pembuat komitmen.

j. UPKPB mencatat setiap perubahan data BMN kedalam DBKP berdasarkan

data dari Buku Barang dan KIB.

k. UPKPB meminta pengesahan DBKP kepada penanggung jawab UPKPB.

l. UPKPB Melakukan rekonsiliasi atas DBKP dengan DBMN-KD pada KPKNL,

jika diperlukan.

m. UPKPB menginstruksikan kepada setiap Penanggungjawab Ruangan untuk

melakukan pengecekan ulang kondisi BMN yang berada di ruangan masing-

masing.

n. UPKPB mencatat perubahan kondisi BMN yang telah disahkan oleh

Penanggungjawab Ruangan ke dalam DBKP serta Buku Barang dan KIB.

o. UPKPB melakukan proses back up data dan tutup tahun.

p. UPKPB membukukan dan mencatat hasil inventarisasi ke dalam BukuBarang

dan/atau Kartu Identitas Barang.

Page 55: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 54 -

2. Prosedur pembukuan Pada Pengguna Barang Tingkat UPPB E-1 (Unit Penatausaha

Pengguna Barang Tingkat Eselon I)

a. UPPB-E1 melakukan proses pembukuan dokumen sumber dan verifikasi

BMN, mendaftarkan semua BMN yang telah ada ke dalam DBP-E1, yang

datanya berasal dari DBKP di wilayah kerjanya.

b. UPPB-E1 meminta pengesahan DBP-E1 pertama kali kepada penanggung

jawab UPPB-E1.

c. UPPB-E1 mendaftarkan data mutasi BMN ke dalam DBP-E1 berdasarkan

dokumen sumber dan mencatat perubahan kondisi barang ke dalam DBP-E1

berdasarkan dokumen sumber.

d. UPPB-E1 menghimpun Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang

bersumber dari pengelolaan BMN yang berasal dari Laporan PNBP UPKPB di

wilayah kerjanya.

e. UPPB-E1 mengarsipkan asli atau fotocopy/salinan dokumen penatausahaan dan

dokumen kepemilikan BMN secara tertib.

f. UPPB-E1 mencatat setiap perubahan DBP-E1 berdasarkan data dari DBKP di

wilayah kerjanya.

g. UPPB-E1 meminta pengesahan DBP-E1 kepada penanggung jawab UPPB-E1.

h. UPPB-E1 melakukan proses back up data dan tutup tahun

3. Prosedur Pembukuan Tingkat UPPB (Unit Penatausaha Pengguna Barang)

a. UPPB mendaftarkan semua BMN yang telah ada ke dalam DBP, yang datanya

berasal dari DBKP.

b. UPPB meminta pengesahan DBP pertama kali kepada penanggung jawab

UPPB.

c. UPPB mendaftarkan data mutasi BMN ke dalam DBP berdasarkan dokumen

sumber.

d. UPPB mencatat perubahan kondisi barang ke dalam DBP berdasarkan

dokumen sumber.

e. UPPB menghimpun Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang bersumber

dari pengelolaan BMN yang berasal dari Laporan PNBP UPKPB

f. UPPB mengarsipkan asli atau fotocopy/salinan dokumen penatausahaan BMN

secara tertib.

g. UPPB mengarsipkan fotocopy/salinan dokumen kepemilikan BMN secara

tertib.

h. UPPB mencatat setiap perubahan DBP berdasarkan data dari DBKP dan/atau

DBP-E1.

i. UPPB meminta pengesahan DBP kepada penanggung jawab UPPB.

Page 56: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 55 -

j. UPPB melakukan rekonsiliasi atas DBP dengan DJKN.

k. UPPB melakukan proses back up data dan tutup tahun

4. Prosedur Inventarisasi Barang Milik Negara Tingkat UPKPB (Unit Penatausahaan

Kuasa Pengguna Barang)

a. Kuasa Pengguna Barang membentuk tim inventarisasi dan dapat dibantu oleh

unit kerja lain pada Pengguna Barang dan Pengelola Barang.

b. Tim inventarisasi yang dibentuk menyusun rencana kerja pelaksanaan

inventarisasi.

c. Tim inventarisasi mengumpulkan dokumen sumber.

d. Tim inventarisasi Melakukan pemetaan pelaksanaan inventarisasi, antara lain :

1) Menyiapkan denah lokasi.

2) Memberi nomor/nama ruangan dan penanggungjawab ruangan pada

denah lokasi.

3) Menyiapkan blanko label sementara (dari kertas) yang akan ditempelkan

pada BMN yang bersangkutan.

4) Menyiapkan data awal.

e. Tim Inventarisasi menyiapkan Kertas Kerja Inventarisasi beserta tata cara

pengisiannya.

f. Tim Inventarisasi melakukan pendataan barang :

1) Menghitung jumlah barang.

2) Meneliti kondisi barang (baik, rusak ringan atau rusak berat).

3) Menempelkan label registrasi sementara pada BMN yang telah dihitung.

4) Mencatat hasil inventarisasi tersebut pada Kertas Kerja Inventarisasi.

g. Tim Inventarisasi melakukan identifikasi barang :

1) Pemberian nilai BMN sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan

2) Mengelompokkan barang dan memberikan kode barang sesuai

penggolongan dan kodefikasi barang.

3) Memisahkan barang-barang berdasarkan kategori kondisi :

a) Barang Baik dan Rusak Ringan.

b) Barang Rusak Berat /tidak dapat dipakai lagi.

4) Meneliti kelengkapan/eksistensi barang dengan membandingkan data

hasil inventarisasi dan data awal/dokumen sumber:

a) Barang yang tidak diketemukan/hilang

b) Barang yang berlebih.

h. Tim Inventarisasi Menyusun Daftar Barang Hasil Inventarisasi (DBHI) yang

telah diinventarisasi berdasarkan data kertas kerja dan hasil identifikasi, dengan

kriteria :

Page 57: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 56 -

1) Barang Baik dan Rusak Ringan

2) Barang Rusak Berat/tidak dapat dipakai lagi

3) Barang yang tidak diketemukan/hilang

4) Barang yang berlebih.

i. Tim Inventarisasi membuat surat pernyataan kebenaran hasil pelaksanaan

inventarisasi.

j. Tim Inventarisasi menyusun laporan hasil inventarisasi BMN.

k. Tim Inventarisasi meminta pengesahan atas laporan hasil inventarisasi BMN

beserta DBHI dan surat pernyataan kepada penanggung jawab UPKPB.

l. Tim Inventarisasi menyampaikan laporan hasil inventarisasi beserta

kelengkapannya kepada UPPB dengan tembusan kepada KPKNL.

m Tim Inventarisasi membukukan dan mendaftarkan data hasil inventarisasi pada

Buku Barang, Kartu Identitas Barang (KIB) dan Daftar Barang Kuasa

Pengguna.

n. Tim Inventarisasi memperbaharui DBR dan DBL sesuai dengan hasil

inventarisasi yang telah ditetapkan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga atau

pejabat yang dikuasakan.

o. Tim Inventarisasi Menempelkan blanko label permanen pada masing-masing

barang yang diinventarisasi sesuai hasil inventarisasi.

p. UPKPB dapat melakukan rekonsiliasi/ pemutakhiran data hasil inventarisasi

dengan UPPB dan KPKNL, jika diperlukan,

q. UPKPB menindaklanjuti barang yang hilang/tidak diketemukan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

5. Prosedur Inventarisasi Barang Milik Negara Tingkat UPPB-E1

a. UPPB-E1 mengkoordinasikan rencana pelaksanaan inventarisasi BMN dengan

UPKPB di wilayah kerjanya.

b. UPPB-E1 dapat membentuk tim inventarisasi yang dikoordinir oleh UPPB dan

dapat dibantu oleh unit kerja lain pada lingkup Eselon 1 yang bersangkutan

pada Pengguna Barang dan Pengelola Barang.

c. UPPB-E1 mengumpulkan dokumen sumber.

d. UPPB-E1 melakukan bimbingan dan memberikan arahan kepada UPKPB di

wilayah kerjanya dalam melakukan inventarisasi BMN.

e. UPPB-E1 dapat melakukan rekonsiliasi/pemutakhiran data hasil inventarisasi

dengan UPKPB, jika diperlukan.

f. UPPB-E1 menyusun laporan rekapitulasi hasil pelaksanaan inventarisasi BMN

yang datanya berasal dari himpunan hasil inventarisasi dari UPKPB atau

laporan rekapitulasi hasil pelaksanaan inventarisasi BMN.

Page 58: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 57 -

g. UPPB-E1 meminta pengesahan atas laporan rekaputilasi hasil pelaksanaan

inventarisasi BMN kepada penanggung jawab UPPB-E1.

h. UPPB-E1 menyampaikan laporan rekapitulasi hasil pelaksanaan inventarisasi

kepada UPPB.

i. UPPB-E1 mencatat dan mendaftarkan hasil pelaksanaan inventarisasi yang

telah ditetapkan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga atau pejabat yang

dikuasakan, pada DBP-E1.

6. Prosedur Inventarisasi Pada Tingkat UPPB (Unit Penatausahaan Pengguna Barang)

a. UPPB mengkoordinasikan rencana pelaksanaan inventarisasi BMN dengan

UPKPB.

b. Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang dapat membentuk tim

inventarisasi dan dapat dibantu oleh unit kerja lain pada Pengguna Barang dan

Pengelola Barang.dalam melaksanakan inventarisasi..

c. Tim Inventarisasi mengumpulkan dokumen sumber.

d. Tim Inventarisasi menghimpun hasil pelaksanaan inventarisasi dari UPKPB,

UPPB-E1 ke dalam Daftar Barang Inventarisasi.

e. Tim Inventarisasi menyusun laporan hasil inventarisasi berdasarkan himpunan

hasil inventarisasi dari UPKPB, atau UPPB-E1.

f. Tim Inventarisasi menyusun konsep surat pernyataan kebenaran pelaksanaan

inventarisasi dari Menteri/Pimpinan Lembaga atau pejabat yang dikuasakan.

g. Tim Inventarisasi meminta pengesahan atas laporan hasil inventarisasi beserta

daftar barang inventarisasi dan surat pernyataan kepada penanggung jawab

UPPB.

h. Tim Inventarisasi meminta pengesahan atas konsep surat pernyataan kebenaran

pelaksanaan inventarisasi dari Menteri/Pimpinan Lembaga atau pejabat yang

dikuasakan.

i. Pengguna Barang menyampaikan laporan hasil inventarisasi kepada DJKN.

j. Tim Inventarisasi mencatat dan mendaftarkan hasil inventarisasi yang telah

ditetapkan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga pada DBP.

k. UPPB dapat melakukan rekonsiliasi/pemutakhiran data hasil inventarisasi

dengan UPKPB, UPPB-E1.Jika diperlukan.

7. Prosedur Pelaporan Barang Milik Negara Tingkat Kuasa Pengguna Barang

a. UPKPB menyampaikan DBKP yang telah disahkan oleh penanggung jawab

UPKPB yang berisi semua BMN yang telah ada beserta ADK-nya untuk

pertama kali kepada UPPB-E1, atau UPPB dan KPKNL.

b. UPKPB menyusun laporan mutasi BMN pada DBKP berdasarkan data

transaksi BMN.

Page 59: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 58 -

c. UPKPB meminta pengesahan laporan mutasi BMN kepada pejabat

penanggung jawab UPKPB.

d. UPKPB menyampaikan laporan mutasi BMN pada DBKP yang telah disahkan

oleh penanggung jawab UPKPB beserta ADK-nya kepada UPPB-E1, atau

UPPB dan KPKNL.

e. UPKPB menyusun Laporan Barang Kuasa Pengguna Semesteran (LBKPS)

yang datanya berasal dari Buku Barang, KIB, dan DBKP.

f. UPKPB meminta pengesahan LBKPS kepada pejabat penanggung jawab

UPKPB.

g. UPKPB menyampaikan LBKPS yang telah disahkan oleh penanggung jawab

UPKPB beserta ADK-nya secara periodik kepada UPPB-E1, atau UPPB dan

KPKNL

h. UPKPB menyusun Laporan PNBP yang bersumber dari pengelolaan BMN.

i. UPKPB meminta pengesahan Laporan PNBP yang bersumber dari pengelolaan

BMN kepada pejabat penanggung jawab UPKPB.

j. UPKPB menyampaikan Laporan PNBP yang bersumber dari pengelolaan

BMN yang telah disahkan oleh penanggung jawab UPKPB secara semesteran

kepada UPPB-E1, atau UPPB.

k. UPKPB menyusun Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan (LBKPT) yang

datanya berasal dari Buku Barang, KIB, dan Daftar Barang.

l. UPKPB meminta pengesahan LBKPT kepada pejabat penanggung jawab

UPKPB.

m. UPKPB menyampaikan LBKPT yang telah disahkan oleh penanggung jawab

UPKPB beserta ADK-nya secara periodik kepada UPPB-E1, atau UPPB

dan KPKNL.

n. UPKPB menyusun Laporan Kondisi Barang (LKB).

o. UPKPB meminta pengesahan LKB kepada pejabat penanggung jawabUPKPB.

p. UPKPB menyampaikan LKB yang telah disahkan oleh penanggung jawab

UPKPB secara tahunan kepada UPPB-E1, atau UPPB dengan tembusan kepada

KPKNL.

q. UPKPB menyusun Laporan Hasil Inventarisasi (LHI) BMN.

r. UPKPB meminta pengesahan LHI BMN kepada pejabat penanggung jawab

UPKPB.

s. UPKPB menyampaikan LHI BMN yang telah disahkan oleh penanggung

jawab UPKPB kepada UPPB-E1, atau UPPB dan KPKNL.

Page 60: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 59 -

8. Prosedur Pelaporan Barang Milik Negara Tingkat UPPB-E1

a. UPPB-E1 menyampaikan DBP-E1 yang telah disahkan oleh penanggung jawab

UPPB-E1 yang berisi semua BMN yang telah ada beserta ADK-nya untuk

pertama kali kepada Kanwil DJKN dan UPPB.

b. UPPB-E1 menyusun laporan mutasi BMN pada DBP-E1 yang datanya berasal

dari himpunan laporan mutasi BMN dari UPKPB.

c. UPPB-E1 meminta pengesahan Laporan mutasi BMN kepada penanggung

jawab UPPB-E1.

d. UPPB-E1 menyampaikan Laporan mutasi BMN yang telah disahkan oleh

penanggung jawab UPPB-E1 beserta ADK-nya kepada UPPB.

e. UPPB-E1 menyusun Laporan Barang Pengguna Eselon I Semesteran (LBPES)

yang datanya berasal dari himpunan LBKPS dari UPKPB

f. UPPB-E1 meminta pengesahan LBPES kepada penanggung jawab UPPB-E1

g. UPPB-E1 menyampaikan LBPES yang telah disahkan oleh penanggung jawab

UPPB-E1 beserta ADK-nya secara periodik kepada UPPB.

h. UPPB-E1 menyusun Laporan PNBP yang bersumber dari pengelolaan BMN

yang datanya berasal dari himpunan Laporan PNBP dari UPKPB

i. UPPB-E1 meminta pengesahan Laporan PNBP yang bersumber dari

pengelolaan BMN kepada penangung jawab UPPB-E1.

j. UPPB-E1 menyampaikan Laporan PNBP yang bersumber dari pengelolaan

BMN yang telah disahkan oleh penanggung jawab UPPB-E1 secara semesteran

kepada UPPB.

k. UPPB-E1 menyusun Laporan Barang Pengguna Eselon I Tahunan (LBPET)

yang datanya berasal dari himpunan LBKPT pada UPKPB atau LBPET pada

UPPB-W.

l. UPPB-E1 meminta pengesahan LBPET kepada penanggung jawab UPPB-E1.

m. UPPB-E1 menyampaikan LBPET yang telah disahkan oleh penanggung jawab

UPPB-E1 beserta ADK-nya secara periodik kepada UPPB.

n. UPPB-E1 menyusun Laporan Kondisi Barang (LKB) yang datanya berasal dari

himpunan LKB dari UPKPB atau UPPB-W.

o. UPPB-E1 meminta pengesahan LKB kepada penanggung jawab UPPB-E1

p. UPPB-E1 menyampaikan LKB yang telah disahkan oleh penanggung jawab

UPPB-E1 secara tahunan kepada UPPB.

q. UPPB-E1 menyusun/menghimpun Laporan Hasil Inventarisasi (LHI) BMN

yang datanya berasal dari himpunan LHI BMN dari UPKPB

r. Meminta pengesahan LHI kepada pejabat penanggungjawab UPPB-E1.

Page 61: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 60 -

s. UPPB-E1 menyampaikan LHI BMN yang telah disahkan oleh penanggung

jawab UPPB-E1 yang datanya berasal dari UPKPB kepada UPPB.

t. UPPB-E1 dapat melakukan pemutakhiran data dalam rangka penyusunan

LBPE1 semesteran dan tahunan dengan UPKPB di wilayah kerjanya.

9. Prosedur Pelaporan Barang Milik Negara Tingkat UPPB

a. UPPB menyampaikan DBP yang telah disahkan oleh penanggung jawab UPPB

yang berisi semua BMN yang telah ada beserta ADK-nya untuk pertama kali

kepada DJKN.

b. UPPB menyusun/menghimpun laporan mutasi BMN pada DBP yang datanya

berasal dari himpunan laporan mutasi BMN dari UPKPB, dan/atau UPPB-E1.

c. UPPB meminta pengesahan laporan mutasi BMN kepada pejabat penanggung

jawab UPPB.

d. UPPB menyampaikan laporan mutasi BMN yang telah disahkan oleh

penanggung jawab UPPB beserta ADK-nya kepada DJKN.

e. UPPB Menyusun Laporan Barang Pengguna Semesteran (LBPS) yang datanya

berasal dari himpunan LBKPS pada UPKPB, dan/atau LBPES pada UPPB-E1.

f. UPPB meminta pengesahan LBPS kepada pejabat penanggung jawab UPPB.

g. UPPB menyampaikan LBPS yang telah disahkan oleh pejabat penanggung

jawab UPPB beserta ADK-nya secara periodik yang datanya berasal dari

UPKPB, dan/atau UPPB-E1, dan menyampaikannya kepada DJKN.

h. UPPB menyusun Laporan PNBP yang bersumber dari pengelolaan BMN yang

datanya berasal dari himpunan Laporan PNBP dari UPKPB, dan/atau UPPB-

E1.

i. UPPB meminta pengesahan Laporan PNBP kepada pejabat penanggung jawab

UPPB.

j. UPPB menyampaikan Laporan PNBP yang bersumber dari pengelolaan BMN

yang telah disahkan oleh penanggung jawab UPPB yang datanya berasal dari

UPKPB, dan/atau UPPB-E1 secara semesteran kepada DJKN.

k. UPPB menyusun Laporan Barang Pengguna Tahunan (LBPT) yang datanya

berasal dari himpunan LBKPS pada UPKPB, dan/atau LBPET pada UPPB-E1.

l. UPPB meminta pengesahan LBPT kepada pejabat penanggung jawab UPPB.

m. UPPB menyampaikan LBPT yang telah disahkan oleh pejabat penanggung

jawab UPPB beserta ADK-nya secara periodik kepada DJKN.

n. UPPB menyusun Laporan Kondisi Barang (LKB) yang datanya berasal dari

himpunan LKB dari UPKPB, atau UPPB-E1.

o. UPPB Meminta pengesahan LKB kepada pejabat penanggung jawab UPPB.

Page 62: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 61 -

p. UPPB menyampaikan LKB yang telah disahkan oleh penanggung jawab UPPB

secara tahunan kepada DJKN.

q. UPPB menyusun laporan hasil inventarisasi (LHI) BMN yang datanya berasal

dari himpunan LHI BMN dari UPKPB, dan/atau UPPB-E1.

r. UPPB meminta pengesahan LHI BMN kepada pejabat penanggung jawab

UPPB.

s. UPPB menyampaikan LHI BMN yang telah disahkan oleh penanggung jawab

UPPB kepada DJKN.

t. UPPB dapat melakukan rekonsiliasi/pemutakhiran data dalam rangka

penyusunan LBP semesteran dan tahunan dengan UPKPB, dan/atau UPPB-E1.

10. Prosedur Pelaporan Barang Persediaan

a. UPKPB (tingkat Satker) Pada setiap akhir bulan berjalan, dilakukan evaluasi

dimana kolom-kolom dalam Kartu Persediaan di jumlahkan dan ditentukan

saldo dari akhir bulan tersebut. Berdasarkan evaluasi tersebut, selanjutnya

dibuatkan:

1) Laporan Bulanan Nilai Persediaan per kode barang meliputi sado awal,

penerimaan, pengeluaran, dan saldo akhir;

2) Laporan Bulanan Perincian Biaya Pemakaian;

b. UPKPB secara berkala melakukan rekonsiliasi untuk mencocokkan antara

jumlah fisik barang dengan kartu persediaan, antara Unit Akuntansi

Penatausaha Kuasa Pengguna Barang/UAPKPB dengan Unit Akuntansi

Penatausaha Kuasa Pengguna Anggaran/UAKPA untuk mencocokkan nilai

persediaan ;

c. Unit Akuntansi Penatausaha Kuasa Pengguna Barang/UAPKPB Setiap akhir

Semester melakukan perhitungan fisik (Stock Opname) yang diikuti oleh unit

Keuangan dan diverifikasi oleh SPI, dilengkapi dengan Berita Acara Stock

Opname (BASO) ;

d. UAPKPB menyampaikan waktu laporan ditetapkan sebagai berikut :

1) Laporan Bulanan dibuat dan dikirim paling lambat 5 (lima) hari setelah

bulan berjalan;

2) Laporan Semesteran/Tahunan dibuat dan dikirim paling lambat 15 (lima

belas) hari setelah tahun berjalan ;

3) Apabila laporan melebihi dari batas waktu yang ditetapkan akan

diberikan sanksi, sesuai ketentuan yang berlaku ;

Page 63: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 62 -

H. Pembinaan, Pengawasan Dan Pengendalian

1. Prosedur Pembinaan BMN

a. Menteri Keuangan menetapkan kebijakan umum pengelolaan barang milik

Negara/daerah

b. Menteri Keuangan menetapkan kebijakan teknis dan melakukan pembinaan

pengelolaan barang milik negara.

c. Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang melakukan pembinaan

pengelolaan barang milik Negara yang berada di lingkungan

Kementerian/Lembaganya masing-masing.

d. Unit Penatausahaan Pengguna Barang (UPPB) melakukan pembinaan dan

rekonsiliasi data kepada Unit Penatausahaan Pengguna Barang Eselon I

(UPPB-E1), Unit Penatausahaan Pengguna Barang Wilayah (UPPB-W) dan

Unit Penatausahaan Kuasa Pengguna Barang (UPKPB) yang menjadi wilayah

kerjanya.

e. Unit Penatausahaan Pengguna Barang Eselon I (UPPB-E1) membina dan

melakukan rekonsiliasi data kepada Unit Penatausahaan Pengguna Barang

Wilayah dan Unit penatausahaan Kuasa Pengguna Barang yang menjadi

wilayah kerjanya.

f. Unit Penatausahaan Pengguna Barang Wilayah (UPPB-W) membina dan

melakukan rekonsiliasi data kepada Unit Penatausahaan Kuasa Pengguna

Barang (UPKPB).

g. Unit Penatausahaan Pengguna Barang (UPPB) melakukan pembinaan meliputi

pelaksanaan penatausahaan BMN (pembukuan, inventarisasi dan pelaporan

BMN), penggunaan, pemanfaatan, pemindahtanganan, penghapusan,

pengamanan dan pemeliharaan, pengawasan serta pengendalian BMN, dan

lain-lain.

2. Prosedur Pengawasan BMN

a. Pengguna Barang/UPPB melakukan pemantauan dan penertiban terhadap

penggunaan, pemanfaatan, pemindahtanganan, penatausahaan, pemeliharaan,

dan pengamanan barang milik negara yang berada di bawah penguasaannya.

b. Pelaksanaan pemantauan dan penertiban sebagaimana dimaksud diatas untuk

kantor/satuan kerja dilaksanakan oleh Kuasa Pengguna Barang/UPKPB.

c. Kuasa Pengguna Barang dan Pengguna Barang dapat meminta aparat pengawas

fungsional untuk melakukan audit tindak lanjut hasil pemantauan dan

penertiban sebagaimana yang dimaksud pada point a dan b.

d. Kuasa Pengguna Barang dan Pengguna Barang menindaklanjuti hasil audit

sebagaimana dimaksud pada point c sesuai ketentuan perundang-undangan.

Page 64: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 63 -

e. Pengelola Barang berwenang untuk melakukan pemantauan dan investigasi

atas pelaksanaan penggunaan, pemanfaatan, dan pemindahtanganan barang

milik negara, dalam rangka penertiban penggunaan, pemanfaatan, dan

pemindahtanganan barang milik Negara sesuai ketentuan yang berlaku.

f. Pengelola Barang dapat meminta aparat pengawas fungsional untuk melakukan

audit atas pelaksanaan penggunaan, pemanfaatan, dan pemindahtanganan

barang milik negara/daerah.

g. Aparat Pengawas Fungsional menyampaikan hasil audit sebagaimana

dimaksud pada point f kepada Pengelola Barang untuk ditindaklanjuti sesuai

ketentuan perundang-undangan.

3. Prosedur Pengendalian BMN

a. Pengguna Barang Menetapkan Prosedur Pengelolaan Barang Milik Negara

yang berlaku di lingkungan ANRI dengan Keputusan Kepala ANRI dengan

ruang lingkup mulai dari prosedur Perencanaan Kebutuhan dan Penganggaran,

Pengadaan, Penggunaan, Pemanfaatan, Pengamanan dan Pemeliharaan,

penilaian, penghapusan, pemindahtanganan, penatausahaan, pembinaan,

pengawasan dan pengendalian atas BMN/aset;

b. Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang melakukan Pengawasan

dan Pengendalian BMN/aset di lingkungan ANRI berpedoman pada Prosedur

Tetap Pengelolaan Barang Milik Negara yang berlaku dan ditetapkan oleh

Pejabat yang berwenang;

c. Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang melakukan Pengawasan

dan pengendalian aset tetap berupa Rumah Dinas/Rumah Jabatan dilakukan

dengan menggunakan Surat Ijin Menempati Rumah Dinas/Rumah Jabatan oleh

Pejabat yang Berwenang..

d. Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang melakukan Pengawasan

dan pengendalian BMN/aset berupa kendaraan dinas roda 4 dan roda 2,

dilakukan dengan menggunakan surat ijin Penggunaan/Pemakaian Kendaraan

Dinas oleh pejabat yang berwenang;

e. Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang melakukan Pengawasan

dan pengendalian penggunaan Laptop/Notebook/iPad dilakukan dengan

menggunakan surat ijin dari pejabat yang berwenang;

f. Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang melakukan pengawasan

dan pengendalian Barang Milik Negara yang dibawa keluar kantor dengan

surat ijin tertulis dari Kepala Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga c.q.

Kepala Sub Bagian Distribusi dan Inventarisasi untuk dilakukan

pencatatan/pengendalian menggunakan formulir peminjaman barang dan

Page 65: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 64 -

formulir barang keluar guna memudahkan monitoring atas keberadaan dan

kondisi serta penanggung jawab BMN tersebut;

g. Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang melakukan Pengawasan

dan Pengendalian Barang Milik Negara melalui Daftar Barang Ruangan

(DBR);

h. Penanggung jawab ruangan wajib mencatat dan melaporkan setiap terjadi

mutasi (penambahan, pengurangan atau perpindahan BMN);

i. Penanggungjawab/pemakai BMN melaporkan setiap terjadi mutasi/perubahan

penanggungjawab pemakaian BMN, perpindahan barang, kehilangan, dan lain-

lain kepada Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga.

Page 66: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 65 -

BAB III

PENUTUP

Prosedur Tetap Pengelolaan BMN ini dapat menjadi acuan bagi semua unit kerja di

lingkungan ANRI terkait dengan pengelolaan BMN atau Unit Akuntansi Penatausaha Kuasa

Pengguna Barang/UAPKPB di Lingkungan ANRI dalam melaksanakan pengelolaan seluruh

BMN sehingga pada akhirnya semua unit kerja dapat memiliki pedoman dalam melaksanakan

tugas dan fungsinya yang pada gilirannya akan berdampak pada efisiensi dan efektifitas

pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan khususnya di ANRI dalam kerangka reformasi

birokrasi nasional.

Prosedur Tetap Pengelolaan BMN mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan apabila

dikemudian hari terdapat kekeliruan akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal Desember 2011

KEPALA BIRO UMUM,

SYAIFUDDIN

Page 67: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

Arsip Nasional Republik Indonesia

LAMPIRAN

PROSEDUR TETAP

NOMOR 31 TAHUN 2011

TENTANG

PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA

DI LINGKUNGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Page 68: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 1 -

DAFTAR LAMPIRAN

PROSEDUR TETAP PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA

DI LINGKUNGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN 1 DIAGRAM ALIR PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN BARANG

MILIK NEGARA BERUPA TANAH DAN ATAU BANGUNAN

LAMPIRAN 2 DIAGRAM ALIR PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN BARANG

MILIK NEGARA SELAIN TANAH DAN ATAU BANGUNAN

LAMPIRAN 3 DIAGRAM ALIR PENYEWAAN SEBAGIAN TANAH DAN ATAU

BANGUNAN OLEH PENGGUNA BARANG/KUASA PENGGUNA

BARANG

LAMPIRAN 4 DIAGRAM ALIR PENYEWAAN BARANG MILIK NEGARA SELAIN

TANAH DAN ATAU BANGUNAN OLEH PENGGUNA BARANG

LAMPIRAN 5 DIAGRAM ALIR PINJAM PAKAI BARANG MILIK NEGARA OLEH

PENGGUNA BARANG

LAMPIRAN 6 DIAGRAM ALIR KERJASAMA PEMANFAATAN ATAS SEBAGIAN

TANAH DAN/ATAU BANGUNAN YANG BERLEBIH DARI TANAH

DAN/ATAU BANGUNAN YANG SUDAH DIGUNAKAN OLEH

PENGGUNA BARANG

LAMPIRAN 7 DIAGRAM ALIR KERJASAMA PEMANFAATAN BARANG MILIK

NEGARA SELAIN TANAH DAN ATAU BANGUNAN

LAMPIRAN 8 DIAGRAM ALIR BANGUN GUNA SERAH (BGS) DAN BANGUN

SERAH GUNA (BSG) ATAS TANAH YANG STATUS

PENGGUNAANNYA ADA PADA PENGGUNA BARANG

LAMPIRAN 9 DIAGRAM ALIR PENGAMANAN BARANG MILIK NEGARA

LAMPIRAN 10 DIAGRAM ALIR PEMELIHARAAN BARANG MILIK NEGARA

LAMPIRAN 11 DIAGRAM ALIR PERBAIKAN DAN PELAPORAN BARANG RUSAK

BERAT

LAMPIRAN 12 DIAGRAM ALIR PENARIKAN BARANG RUSAK BERAT

Page 69: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 2 -

LAMPIRAN 13 DIAGRAM ALIR PENILAIAN BARANG MILIK NEGARA DALAM

RANGKA PEMANFAATAN ATAU PEMINDAHTANGANAN

LAMPIRAN 14 DIAGRAM ALIR PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA YANG

BERADA PADA PENGGUNA BARANG DAN/ATAU KUASA

PENGGUNA BARANG

LAMPIRAN 15 DIAGRAM ALIR PENGHAPUSAN KARENA PENGALIHAN STATUS

PENGGUNAAN BARANG MILIK NEGARA KEPADA PENGGUNA

BARANG LAIN

LAMPIRAN 16 DIAGRAM ALIR PENGHAPUSAN KARENA PEMINDAHTANGANAN

BARANG MILIK NEGARA

LAMPIRAN 17 DIAGRAM ALIR PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA

DENGAN TINDAK LANJUT PEMUSNAHAN

LAMPIRAN 18 DIAGRAM ALIR PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA

KARENA ADANYA PUTUSAN PENGADILAN YANG TELAH

MEMPEROLEH KEKUATAN HUKUM TETAP ATAU UNTUK

MENJALANKAN KETENTUAN UNDANG-UNDANG

LAMPIRAN 19 DIARAM ALIR PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA KARENA

SEBAB-SEBAB LAIN

LAMPIRAN 20 DIAGRAM ALIR PENJUALAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA

TANAH DAN/ATAU BANGUNAN

LAMPIRAN 21 DIAGRAM ALIR PENJUALAN BANGUNAN YANG HARUS

DIHAPUSKAN KARENA ANGGARAN UNTUK BANGUNAN

PENGGANTI SUDAH DISEDIAKAN DALAM DOKUMEN

PENGANGGARAN

LAMPIRAN 22 DIAGRAM ALIR PENJUALAN BARANG MILIK NEGARA SELAIN

TANAH DAN/ATAU BANGUNAN

LAMPRAN 23 DIAGRAM ALIR TUKAR MENUKAR ATAS TANAH DAN/ATAU

BANGUNAN YANG BERADA PADA PENGELOLA BARANG

LAMPIRAN 24 DIAGRAM ALIR TUKAR MENUKAR ATAS TANAH DAN/ATAU

BANGUNAN YANG MASIH DIPERGUNAKAN UNTUK

PENYELENGGARAAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI PENGGUNA

BARANG TETAPI TIDAK SESUAI DENGAN RENCANA UMUM TATA

RUANG WILAYAH ATAU PENATAAN KOTA

Page 70: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 3 -

LAMPIRAN 25 DIAGRAM ALIR TUKAR MENUKAR BARANG MILIK NEGARA

SELAIN TANAHDAN/ATAU BANGUNAN

LAMPIRAN 26 DIAGRAM ALIR HIBAH ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN

YANG BERADA PADA PENGELOLA BARANG

LAMPIRAN 27 DIAGRAM ALIR HIBAH ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN

YANG SEJAK PERENCANAAN PENGADAANNYA DIMAKSUDKAN

UNTUK DIHIBAHKAN SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM

DOKUMEN PENGANGGARAN

LAMPIRAN 28 DIAGARAM ALIR HIBAH BARANG MILIK NEGARA SELAIN TANAH

DAN/ATAU BANGUNAN

LAMPIRAN 29 DIAGARAM ALIR PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PUSAT

ATAS BARANG MILIK NEGARA BERUPA TANAH DAN/ATAU

BANGUNAN PADA PENGGUNA BARANG YANG DARI AWAL

PENGADAANNYA DIRENCANAKAN UNTUK DISERTAKAN

SEBAGAI PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PUSAT

SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM DOKUMEN

PENGANGGARAN

LAMPIRAN 30 DIAGRAM ALIR PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PUSAT

ATAS BARANG MILIK NEGARA BERUPA TANAH DAN/ATAU

BANGUNAN YANG BERADA PADA PENGELOLA BARANG

LAMPIRAN 31 DIAGRAM ALIR PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PUSAT

ATAS BARANG MILIK NEGARA SELAIN TANAH DAN/ATAU

BANGUNAN

LAMPIRAN 32 DIAGARAM ALIR PEMBUKUAN BARANG MILIK NEGARA

TINGKAT UPKPB

LAMPIRAN 33 DIAGRAM ALIR PEMBUKUAN BARANG MILIK NEGARA TINGKAT

UPPB-W

LAMPIRAN 34 DIAGARAM ALIR PEMBUKUAN BARANG MILIK NEGARA

TINGKAT UPPB-E1

LAMPIRAN 35 DIAGRAM ALIR PEMBUKUAN BARANG MILIK NEGARA TINGKAT

UPPB

Page 71: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 4 -

LAMPIRAN 36 DIAGRAM ALIR INVENTARISASI BARANG MILIK NEGARA

TINGKAT UPKPB

LAMPIRAN 37 DIAGRAM ALIR INVENTARISASI BARANG MILIK NEGARA

TINGKAT UPPB-W

LAMPIRAN 38 DIAGRAM ALIR INVENTARISASI BARANG MILIK NEGARA

TINGKAT UPPB-E1

LAMPIRAN 39 DIAGRAM ALIR INVENTARISASI BARANG MILIK NEGARA

TINGKAT UPPB

LAMPIRAN 40 DIAGRAM ALIR PELAPORAN BARANG MILIK NEGARA TINGKAT

PENGGUNA BARANG

LAMPIRAN 41 DIAGRAM ALIR PELAPORAN BARANG MILIK NEGARA TINGKAT

UPPB-W

LAMPIRAN 42 DIAGRAM ALIR PELAPORAN BARANG PERSEDIAAN

LAMPIRAN 43 DIAGRAM ALIR PEMBINAAN BARANG MILIK NEGARA

LAMPIRAN 44 DIAGRAM ALIR PENGAWASAN BARANG MILIK NEGARA

LAMPIRAN 45 DIAGRAM ALIR PENGENDALIAN BARANG MILIK NEGARA

Page 72: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 5 -

DIAGRAM ALIR

PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA TANAH DAN/ATAU BANGUNAN

No. Tahap Kegiatan Unit Penyelesaian

Pengguna Barang/Kuasa

Pengguna Barang

Pengelola Barang

1 Menyelesaikan dokumen kepemilikan atas BMN berupa tanah dan/atau bangunan

2 Mengajukan permintaan penetapan status penggunaan kepada pengguna barang disertai dengan dokumen yang mendukung

3 Mengajukan permintaan penetapan status penggunaan kepada pengelola barang disertai dengan dokumen yang mendukung

4 Menetapkan status penggunaan BMN berupa tanah dan/atau bangunan dengan keputusan Menteri Keuangan.

5 Melakukan pendaftaran, pencatatan dan Penyimpanan dokumen kepemilikan asli atas tanah dan/atau bangunan kedalam Daftar Barang Milik Negara.

6 Melakukan pendaftaran, pencatatan dan penyimpanan copy dokumen kepemilikan atas tanah dan/atau bangunan kedalam Daftar Barang Pengguna/Kuasa Pengguna

Norma waktu ; 3 (tiga) bulan

Lampiran 1 Prosedur Tetap Nomor : 31 Tahun 2011 Tanggal : Desember 2011

Page 73: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 6 -

DIAGRAM ALIR PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN BARANG MILIK NEGARA

SELAIN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN

No. Tahap Kegiatan Unit Penyelesaian Pengguna

Barang/Kuasa Pengguna Barang

Pengelola Barang

1 Menyelesaikan dokumen bukti kepemilikan atas perolehan BMN selain tanah dan/atau bangunan.

2 Mengajukan usul penetapan status penggunaan BMN selain tanah dan/atau bangunan kepada pengelola barang disertai dengan dokumen yang mendukung.

3 Menetapkan status penggunaan BMN selain tanah dan/atau bangunan

4 Melakukan pencatatan BMN selain tanah dan/atau Bangunan yang memiliki bukti kepemilikan dan barang dengan nilai perolehan di atas Rp. 25.000.000,- per unit/satuan kedalam Daftar BMN

5 Melakukan pendaftaran, pencatatan dan penyimpanan copy dokumen kepemilikan BMN selain tanah dan/atau bangunan kedalam Daftar Barang Kuasa Pengguna.

6 Menghimpun laporan BMN selain tanah dan/atau bangunan.

Norma waktu ; 1 (satu) Bulan

Lampiran 2 Prosedur Tetap Nomor : 31 Tahun 2011 Tanggal : Desember 2011

Page 74: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 7 -

DIAGRAM ALIR PENYEWAAN SEBAGIAN TANAH DAN/ ATAU BANGUNAN OLEH PENGGUNA BARANG/KUASA PENGGUNA BARANG

No. Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian Pengguna

Barang/Kuasa Pengguna

Barang

Pengelola Barang

Penyewa Barang

Rekening Kas

Umum Negara

Tim Penilai

1 Mengajukan usulan kepada pengelola barang untuk menyewakan sebagian tanah dan/atau bangunan disertai dokumen yang mendukung.

2 Melakukan penelitian atas usulan untuk menyewakan BMN.

3 Menberitahukan kepada pengguna barang jika usulan penyewaan BMN tidak mendapat persetujuan dari pengelola barang.

Tidak

ya

4 Menerbitkan surat persetujuan, jika usulan penyewaan BMN mendapat persetujuan dari pengelola barang

5 Menetapkan keputusan pelaksanaan penyewaan atas BMN dan menandatangani perjanjian penyewaan dengan mitra sewa

6 Menyetorkan keseluruhan uang sewa ke rekening kas umum Negara.

7 Melaporkan pelaksanaan sewa menyewa sebagian tanah dan/atau bangunan kepada pengelola barang.

8 Mengajukan permintaan perpanjangan jangka waktu sewa

9 Melakukan penelitian dan kajian atas usulan perpanjangan sewa BMN berupa sebagian tanah dan/atau bangunan.

10 Membentuk Tim dan/atau menugskan Penilai atas usulan perpanjangan sewa

11 Tidak diperkenankan mengubah konstruksi dasar bangunan/hanya mengubah bentuk, dengan persetujuan pengelola barang.

Norma waktu ; 1 (satu) Tahun

Lampiran 3 Prosedur Tetap Nomor : 31 Tahun 2011 Tanggal : Desember 2011

Page 75: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 8 -

DIAGRAM ALIR PENYEWAAN BARANG MILIK NEGARA

SELAIN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN OLEH PENGGUNA BARANG

No. Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian Pengguna

Barang/Kuasa Pengguna

Barang

Pengelola Barang

Penyewa Barang

Kas Umum Negara

Tim Penilai

1 Mengajukan usulan kepada pengelola barang mengenai kelayakan kemungkinan penyewaan BMN selain tanah dan/atau bangunan

2 Melakukan penelitian atas usulan penyewaan BMN selain tanah dan/atau bangunan

3 Menberitahukan kepada pengguna barang jika usulan penyewaan BMN tidak mendapat persetujuan dari pengelola barang.

Tidak ya

4 Menerbitkan surat persetujuan jika usulan penyewaan BMN mendapat persetujuan dari pengelola barang.

5 Menetapkan surat keputusan penyewaan BMN

6 Menyetorkan keseluruhan uang sewa ke rekening kas umum Negara.

7 Menandatangani perjanjian sewa menyewa BMN oleh pengguna barang dan pihak penyewa.

8 Melaporkan pelaksanaan sewa menyewa BMN kepada pengelola barang disertai dengan dokumen yang mendukung.

9 Mengajukan permintaan perpanjangan jangka waktu sewa

10 Menugaskan tim penilai untuk melakukan penelitian dan kajian atas usulan perpanjangan sewa BMN.

Norma waktu ; 1 (satu) Tahun

Lampiran 4 Prosedur Tetap Nomor : 31 Tahun 2011 Tanggal : Desember 2011

Page 76: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 9 -

DIAGRAM ALIR PINJAM PAKAI BMN OLEH PENGGUNA BARANG

No. Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian Pengguna

Barang/Kuasa Pengguna

Barang

Pengelola Barang

Peminjam

1 Mengajukan usulan pelaksanaan pinjam pakai kepada pengelola barang.

2 Melakukan kajian atas usulan pengguna barang yang menyangkut kelayakan kemungkinan pinjam pakai BMN.

3 Menyetujui atau tidak usulan pinjam pakai berdasarkan hasil kajian.

4 Memberitahukan kepada pengguna barang jika usulan pinjam pakai tidak disetujui oleh pengelola barang.

Tidak Ya

5 Menerbitkan surat persetujuan jika usulan peminjaman disetujui oleh pengelola barang.

6 Melaksanakan pinjam pakai berdasarkan persetujuan pinjam pakai antara pengguna barang dan peminjam.

7 Menyampaikan laporan pelaksanaan pinjam pakai kepada pengelola barang.

8 Menyerahkan obyek pinjam pakai kepada pengguna barang setelah berkhirnya jangka waktu pinjam pakai.

9 Meminta parpanjangan jangka waktu pinjam pakai dengan cara mengajukan permintaan perpanjangan jangka waktu pinjam pakai paling lambat 3 Bulan sebelum berkhir.

Norma waktu ; 1 (satu) Tahun

Lampiran 5 Prosedur Tetap Nomor : 31 Tahun 2011 Tanggal : Desember 2011

Page 77: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 10 -

DIAGRAM ALIR

KERJASAMA PEMANFAATAN ATAS SEBAGIAN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN

YANG BERLEBIH DARI TANAH DAN/ATAU BANGUNAN YANG SUDAH DIGUNAKAN OLEH PENGGUNA BARANG

No. Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian Pengguna

Barang/Kuasa Pengguna

Barang

Pengelola Barang

Peminjam/ Mitra

Kerjasama Pemanfaatan

1 Mengajukan usulan kerjasama pemanfaatan tanah dan/atau bangunan kepada pengelola barang.

2 Melakukan kajian atas usulan pengguna barang yang menyangkut kelayakan kemungkinan kerjasama pemanfaatan atas tanah dan/atau bangunan.

3 Menyetujui atau tidak usulan kerjasama pemanfaatan atas tanah dan/atau bangunan berdasarkan hasil kajian.

4 Memberitahukan kepada pengguna barang jika usulan kerjasama pemanfaatan atas tanah dan/atau bangunan tidak disetujui oleh pengelola barang.

Tidak Ya

5 Menerbitkan surat persetujuan jika usulan kerjasama pemanfaatan atas tanah dan/atau bangunan disetujui oleh pengelola barang.

6 Melaksanakan kerjasama pemanfaatan atas tanah dan/atau bangunan berdasarkan persetujuan kerjasama pemanfaatan atas tanah dan/atau bangunan dan menandatangani perjanjian kerjasama pemanfaatan antara pengguna barang dan mitra kerjasama.

7 Menyampaikan laporan pelaksanaan kerjasama pemanfaatan atas tanah dan/atau bangunan kepada pengelola barang.

8 Menyerahkan obyek kerjasama pemanfaatan kepada pengguna barang setelah berakhirnya jangka waktu kerjasama pemanfaatan.

9 Meminta parpanjangan jangka waktu kerjasama pemanfaatan dengan cara mengajukan permintaan perpanjangan jangka waktu kerjasama pemanfaatan paling lambat 1 tahun sebelum berakhir kerjasama pemanfaatan.

Norma waktu ; 1 (satu) Tahun

Lampiran 6 Prosedur Tetap Nomor : 31 Tahun 2011 Tanggal : Desember 2011

Page 78: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 11 -

Lampiran 7 Prosedur Tetap Nomor : 31 Tahun 2011 Tanggal : Desember 2011

DIAGRAM ALIR

KERJASAMA PEMANFAATAN BARANG MILIK NEGARA SELAIN TANAH DAN ATAU BANGUNAN

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian Pengguna Barang/ Kuasa

Pengguna Barang

Pengelola Barang

Penilai BMN Tim BMN

Mitra Kerja

1 Mengajukan usulan kerjasama pemanfaatan tanah/bangunan kepada pengelola barang.

2 Melakukan kajian, menyimpulkan dan membentuk Tim.

3 Melakukan penilaian BMN dan menyampaikan laporan hasil penilaian melalui Tim.

4 Menyiapkan dan menyampaikan laporan hasil penelitian dan penilaian atas BMN.

5 a).Tidak menyetujui rencana pemanfaatan BMN. b).Menyetujui rencana pemanfaatan BMN di sertai penerbitan surat persetujuan.

6 a.Melakukan tender, menetapkan mitra kerja sekaligus penetapan besarnya kontribusi, b.Membuat naskan perjanjian kerjasama, c.Membuat berita acara serah terima, d. Melaporkan hasil pelaksanaan kerjasama tersebut.

7 Penandatangan kontrak, berita acara sekaligus penyerahan sarana dan prasarana yang digunakan.

8 Melakukan monitoring evaluasi

dan penatausahaan pelaksanaan kerjasama.

9 a). Membuat permohonan perpanjangan waktu kerjasama yang diajukan oleh mitra kerja paling lambat 1 (satu) sebelum berakhirnya masa kontrak. b). Membuat berita acara serah terima apabila tidak diperpanjang

10 Menyerahkan sarana dan prasara apabila masa kontrak sudah berakhir di sertai berita acara serah terima.

Norma waktu ; 1 (satu) Tahun

Page 79: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 12 - Lampiran 8 Prosedur Tetap Nomor : 31 Tahun 2011 Tanggal : Desember 2011

DIAGRAM ALIR

BANGUN GUNA SERAH (BGS) DAN BANGUN SERAH GUNA (BSG) ATAS TANAH YANG STATUS PENGGUNAANNYA ADA PADA PENGGUNA BARANG

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian Pengguna Barang/ Kuasa

Pengguna Barang

Pengelola Barang

Penilai BMN Tim BMN

Mitra Kerja

1 Menyerahkan tanah dan usulan Bangun Guna Serah dan Bangun Serah Guna atas tanah yang akan di jadikan obyek.

2 Menetapkan objek BGS/BSG dan membentuk tim

3 Melakukan penilaian BMN dan menyampaikan laporan hasil penilaian melalui Tim.

4 Menyiapkan dan menyampaikan laporan hasil pengkajian tanah disertai perhitungan nilai limit .

5 Menerima laoporan dari Tim selanjutnya menerbitkan surat penetapan nilai tanah dan perhitungan nilai limit terendah atas objek BGS/BSG .

6 Melakukan tender pemilihan mitra kerja dan menyampaikan hasil tender disertai kelengkapan berkas dan administrasi pendukung.

7 Menyetorkan uang kontribusi ke rekening kas umum Negara setiap tgl 31 januari.

8 Menerima dan menandatangani

berita acara serah terima bangunan

9 Menggunakan/mengoperasikan setelah penyerahan objek BGS/BSG sesuai perjanjian.

10 Monitoring, evaluasi dan penatausahaan pelaksanaannya.

11 Menyerahkan BGS/BSG apabila masa kontrak sudah berakhir di sertai berita acara serah terima.

11 Menerima penyerahan .BGS /BSG dari mitra kerja dan menandatangani berita acara serah terima.

Norma waktu ; 1 (satu) Tahun

Page 80: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 13 - Lampiran 9 Prosedur Tetap Nomor : 31 Tahun 2011 Tanggal : Desember 2011

DIAGRAM ALIR

PENGAMANAN BARANG MILIK NEGARA

Norma waktu : Kontinyu

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian Pengguna Barang/ Kuasa Pengguna

Barang BPN Kantor

Pembuatan IMB

1 Melakukan penatausahaan dan pencatatan seluruh asset /BMN

2 Melakukan pengamanan secara fisik atas asset tanah dengan mendirikan tugu batas tanah.

3 Melakukan pengurusan/pembuatan sertifikat tanah terhadap tanah yang belum disertifikatkan.

4 Melakukan pengurusan/pembuatan IMB terhadap gedung bangunan yang belum memiliki IMB.

5 Menyimpan dan memelihara bukti- bukti/surat-surat/dokumen berharga lainnya dari kerusakan atau bencana alam.

Page 81: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 14 -

Lampiran 10 Prosedur Tetap Nomor : 31 Tahun 2011 Tanggal : Desember 2011

DIAGRAM ALIR PEMELIHARAAN BARANG MILIK NEGARA

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian Pengguna Barang/ Kuasa

Pengguna Barang

Sub bagian Pemeliharaan

Unit Pemakai

/user

Kepala Biro Umum

Bagian Keuangan

1 Melakukan pemeliharaan/ perbaikan BMN dengan berpedoman Daftar Kebutuhan Pemeliharaan Barang (DKPB)

2 Membuat daftar hasil pemeliharaan barang (DHPB) dan menyampaikan pada Kuasa pengguana barang

3 Meneliti, menyusun dan mengevaluasi efisiensi pemeliharaan barang dalam satu (1) tahun.

4 Menyusun program pemeliharaan secara terencana untuk mencegah an/preventif .

5 Melakukan perbaikan barang yg rusak ringan sehingga dapat digunakan kembali.

6 Melakukan modifikasi barang jika diperlukan.

7 Melakukan perbaikan yang sifatnya isidentil/tak terprogram.

8 Menyiapkan peralatan yang

dibutuhkan untuk menunjang kelancaran operasional kantor.

9 Melakukan pemeliharaan mencakup perencanaan, pelaksanaan, pengawasan barang agar dalam kondisi baik.

10 Memberikan petunjuk tentang pengoperasian BMN kepada user dan menyusun buku petunjuk tentang tatacara pengoperasian BMN.

11 Mengajukan anggaran biaya yang dibutuhkan untuk pemeliharaan barang kepada Karo Umum.

12 Membuat pertanggungjawaban pencairan anggaran pemeliharaan melalui bagian keuangan.

Norma waktu ; 1 (satu) Tahun

Page 82: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 15 -

Lampiran 11 Prosedur Tetap Nomor : 31 Tahun 2011 Tanggal : Desember 2011

DIAGRAM ALIR

PERBAIKAN DAN PELAPORAN BARANG RUSAK BERAT

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian

Unit Kerja

Kabag. Perlengkapan

dan RT

Kasubbag. Pemeliharaan

Kasubbag. Disven

Pihak

Ketiga/ Rekanan

1 Mengirimkan nota dinas perihal tentang permohonan perbaikan barang inventaris kantor ke Kabag. Perlengkapan dan RT, c.q. Subbag. Pemeliharaan tem busan Subbag.Disven.

10 Menerima nota dinas dari unit kerja dan memerintahkan subbag. Pemeliharaan untuk ditindaklanjuti

11 Melaksanakan pengecekan di lapangan untuk mengetahui kondisi barang tersebut. Dan selan jutnya ditarik untuk diperbaiki.

12 Jasa pihak ketiga memperbaiki seandainya tdk bisa diperbaiki sendiri oleh Bag.Pemeliharaan

12 Subbag. Disven menerima barang rusak berat (RB) untuk direncana kan penghapusan. Rekanan Melapor Subbag.Disven untuk meminta formulir barang keluar kantor rangkap 3 (tiga) untuk tembusan sekuriti dan Bag. pemeliharaan.

12 Rekanan membawa barang keluar kantor untuk diperbaiki.

12 Menerima Barang yg sudah di perbaiki oleh rekanan selanjutnya di distribusikan ke unit kerja.

Norma waktu : 60 hari kerja

Page 83: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 16 -

Lampiran 12 Prosedur Tetap Nomor : 31 Tahun 2011 Tanggal : Desember 2011

DIAGRAM ALIR

DIARAM ALIR PENARIKAN BARANG RUSAK BERAT

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian

Unit Kerja

Kabag. Perlengkapan

dan RT

Kasubbag. Disven

Staf

Disven

1 Mengirimkan nota dinas perihal penyampaian barang inventaris kantor yg rusak berat setelah dinyatakan RB oleh Subbag. Pemeliharaan .

10 Menerima nota dinas dari unit kerja dan memerintahkan subbag. Disven untuk melakukan penarikan barang tersebut .

11 Subbag. Disven membuat berita acara penarikan, selanjutnya memerintahkan staf untuk melakukan penarikan barang di unit kerja.

12 Staf melakukan penarikan barang RB tersebut untuk di simpan digudang barang inventaris untuk barang rusak berat.

Norma waktu : 2 hari kerja

Page 84: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 17 - Lampiran 13 Prosedur Tetap Nomor : 31 Tahun 2011 Tanggal : Desember 2011

DIAGRAM ALIR

PENILAIAN BARANG MILIK NEGARA DALAM RANGKA PEMANFAATAN ATAU PEMINDAHTANGANAN

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian Pengguna Barang/ Kuasa

Pengguna Barang

Pengelola Barang Tim Penilai

1 Mengajukan permohonan penilaian secara tertulis disertai data dan informasi yang lengkap dan akurat mengenai objek penilaian.

2 Menerima dan menganalisa apakah sudah sesuai dengan ketantuan, jika memenuhi ketentuan akan diproses lebih lanjut. Dengan pembentukan tim.

3 Menugaskan Tim Penilai untuk melakukan penilaian atas BMN yg menjadi objek penilaian.

4 Tim melakukan Penilaian dan melaporkan hasil penilaian atas objek BMN yang di nilai.

5 Menerima hasil penilaian yang selanjutnya di serahkan ke kuasa pengguna barang.

6 Menerima hasil penilaian dari pengelola barang yang selanjut dijadikan data asset yang telah diperbaharui.

Norma waktu ; 6 (enam) bulan

Page 85: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 18 - Lampiran 14 Prosedur Tetap Nomor : 31 Tahun 2011 Tanggal : Desember 2011

DIAGRAM ALIR PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA YANG BERADA

PADA PENGGUNA BARANG DAN/ATAU KUASA PENGGUNA BARANG

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian

Pengelola Barang

Pengguna Barang/ Kuasa

Pengguna Barang

Staf

1 Membuat keputusan penetapan penyerahan BMN kemudian di sampaikan ke pengguna barang untuk ditindaklanjuti.

2 Menerima keputusan penetapan penyerahan BMN dari pengelola yg selanjutnya dilaksanakan penghapusan dengan menerbitkan keputusan penghapusan barang.

3 Menyampaikan keputusan penghapusan barang dan berita acara serah terima barang kepada pengelola barang.

4 Menerima keputusan penghapusan barang yg selanjutnya mengarahkan untuk dicatat dalam laporan.

5 Memerintahkan staf untuk mencatat dan memasukkan dalam laporan.

6 Memasukkan kedalam laporan smesteran dan tahunan.

Norma waktu ; 20 (dua puluh hari) kerja

Page 86: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 19 - Lampiran 15 Prosedur Tetap Nomor : 31 Tahun 2011 Tanggal : Desember 2011

DIAGRAM ALIR PENGHAPUSAN KARENA PENGALIHAN STATUS

PENGGUNAAN BARANG MILIK NEGARA KEPADA PENGGUNA BARANG LAIN

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian Pengguna Barang/ Kuasa

Pengguna Barang

Pengelola Barang

Kuasa Pengguna Barang Lain

1 Berdasarkan persetujuan pengalihan status penggunaan BMN dari pengelola barang, melakukan penghapusan barang dari daftar, kemudian menerbitkan Keputusan penghapusan.

2 Menerima hasil keputusan penghapusan barang dari daftar barang pengguna.

3 Menyerahkan BMN kepada pengguna barang lainya yg dituangkan dalam berita acara serah terima.

4 Melakukan pencatatan dan memasukkan dalam laporan semesteran maupun tahunan.

Norma waktu ; 20 (dua puluh hari) kerja

Page 87: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 20 - Lampiran 16 Prosedur Tetap Nomor : 31 Tahun 2011 Tanggal : Desember 2011

DIAGRAM ALIR

PENGHAPUSAN KARENA PEMINDAHTANGANAN BARANG MILIK NEGARA

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian Pengguna

Barang/ Kuasa Pengguna

Barang

Pengelola Barang

Pihak yang Menerima Pemindah Tanganan

1 Berdasarkan persetujuan pemindahtanganan Melakukan penghapusan dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

2 Menerbitkan keputusan penghapusan paling lambat satu bulan sejak persetujuan pemindahtanganan BMN di tandatangani.

3 Menyetujui barang yang akan di pindahtangankan

4 Membuat berita acara serah terima yang ditadatangani oleh kedua belah pihak.

5 Menyampaikan semua dokumen pemindahtangan kepada pengelola barang.

6 Memasukkan kedalam laporan smesteran dan tahunan.

Norma waktu ; 4 (empat) bulan

Page 88: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 21 -

Lampiran 17 Prosedur Tetap Nomor : 31 Tahun 2011 Tanggal : Desember 2011

DIAGRAM ALIR

PENGHAPUSAN DENGAN TINDAK LANJUT PEMUSNAHAN

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian

Kasubag. Disven

Pengguna Barang/ Kuasa

Pengguna Barang

Pengelola Barang

1

Membuat usulan penghapusan BMN kepada Kuasa pengguna barang di lengkapi dengan data dan informasi yang mendukung.

2

Mengajukan usulan penghapusan disertai penjelasan tentang tindaklanjut pemusnahan.

3

Menerima usulan tersebut dilanjutkan dengan menerbitkan surat persetujuan penghapusan.

4

Berdasarkan surat persetujuan tersebut kemudian menerbitkan keputusan penghapusan

5

Menghapus BMN dari daftar pengguna barang dengan berita acara pemusnahan dan disampaikan kepada Pengelola barang.

6

Atas dasar dokumen tersebut pengelola barang menghapus dengan menerbitkan keputusan penghapusan.

7

Memasukkan kedalam laporan smesteran dan tahunan.

Norma waktu : 6 (enam) bulan

Page 89: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 22 - Lampiran 18 Prosedur Tetap Nomor : 31 Tahun 2011 Tanggal : Desember 2011

DIAGRAM ALIR

PENGHAPUSAN KARENA ADANYA PUTUSAN PENGADILAN

YANG TELAH MEMPEROLEH KEKUATAN HUKUM TETAP

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian

Kasubag. Disven

Pengguna Barang/ Kuasa

Pengguna Barang

Pengelola Barang

1

Membuat usulan penghapusan BMN kepada Kuasa pengguna barang di lengkapi dengan data dan informasi yang mendukung.

2

Mengajukan usulan penghapusan disertai penjelasan tentang tindaklanjut pemusnahan.

3

Menerima dan menyetujui usulan tersebut setelah diteliti dan dikaji dengan cermat.

4

Berdasarkan surat persetujuan tersebut kemudian menerbitkan keputusan penghapusan.

5

Menghapus BMN dari daftar pengguna barang dengan berita acara pemusnahan dan disampaikan kepada Pengelola barang.

6

Atas dasar dokumen tersebut pengelola barang menghapus dengan menerbitkan keputusan penghapusan.

7

Memasukkan kedalam laporan smesteran dan tahunan.

Norma waktu : 6 (enam) bulan

Page 90: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 23 - Lampiran 19 Prosedur Tetap Nomor : 31 Tahun 2011 Tanggal : Desember 2011

DIAGRAM ALIR

PENGHAPUSAN KARENA SEBAB-SEBAB LAIN

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian

Kasubag. Disven

Pengguna Barang/ Kuasa

Pengguna Barang

Pengelola Barang

1

Membuat usulan penghapusan BMN kepada Kuasa pengguna barang di lengkapi dengan data dan informasi yang mendukung.

2

Mengajukan usulan penghapusan disertai penjelasan tentang tindaklanjut pemusnahan.

3

Menerima usulan tersebut dilanjutkan dengan menerbitkan surat persetujuan penghapusan.

4

Berdasarkan surat persetujuan tersebut kemudian menerbitkan keputusan penghapusan

5

Menghapus BMN dari daftar pengguna barang dengan berita acara pemusnahan dan disampaikan kepada Pengelola barang.

6

Atas dasar dokumen tersebut pengelola barang menghapus dengan menerbitkan keputusan penghapusan.

7

Memasukkan kedalam laporan smesteran dan tahunan.

Norma waktu : 6 (enam) bulan

Page 91: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 24 - Lampiran 20 Prosedur Tetap Nomor : 31 Tahun 2011 Tanggal : Desember 2011

DIAGRAM ALIR

PENJUALAN BMN BERUPA TANAH DAN/ATAU BANGUNAN

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian Pengguna Barang/ Kuasa

Pengguna Barang

Pengelola Barang

DPR / PRESIDEN KPKNL

KUN

1 Membuat perencanaan penjualan tanah/bangunan di sertai data dan persyaratan-persyaratan yang mendukung.

2 Menetapkan tanah/bangunan yang akan dijual dan selanjutnya membentuk tim untuk menyelesaiakan tugas tersebut.

3 Setelah menyelesaikan tugas / pekerjaan tim menyampaikan laporan hasil pekerjaannya ke pengelola barang.

4 Pengelola barang menyetujui dan selanjutnya menerbitkan surat penetapan nilai BMN.

5 Pengelola barang mengajukan ke DPR / presiden apabila mencapai harga jual tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku.

6 Melaksanakan penjualan dengan cara lelang dalam hal ini KPKNL sebagai pelaksana dan membuat berita acara serah terima barang yang dijual.

7 Uang hasil penjualan di setorkan ke rekening kas umum Negara .

8 Menghapus dari daftar kekayaan

Negara dan selanjutnya menerbitkan keputusan penghapusan BMN.

Norma waktu ; 1 (satu) Tahun

Page 92: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 25 - Lampiran 21 Prosedur Tetap Nomor : 31 Tahun 2011 Tanggal : Desember 2011

DIAGRAM ALIR

PENJUALAN BANGUNAN YANG HARUS DIHAPUSKAN KARENA ANGGARAN UNTUK BANGUNAN PENGGANTI SUDAH DISEDIAKAN DALAM

DOKUMEN PENGANGGARAN

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian

Pengguna Barang/ Kuasa Pengguna

Barang

Pengelola barang PRESIDEN

1 Membentuk tim internal untuk melakukan persiapan pelaksanaan kegiatan tersebut.

2 Mengajukan permohonan permintaan persetujuan atas penjualan bangunan kepada pengelola barang.

3 Melakukan penelitian atas permohonan penjualan bangunan yang diusulkan dari pengguna barang.

4 Membuat usulan ke Presiden seandanya nilai bangunan tersebut mencapai sepuluh milyar.

5 Membuat surat persetujuan pemindahtanganan penjualan memuat objek penjualan dan nilai limit.Pelaksanaan kegiatan mengikuti ketentuan yang berlaku.

Norma waktu ; 1 (satu) Tahun

Page 93: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 26 - Lampiran 22 Prosedur Tetap Nomor : 31 Tahun 2011 Tanggal : Desember 2011

DIAGRAM ALIR PENJUALAN BMN SELAIN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian

Pengguna Barang/ Kuasa Pengguna

Barang

Pengelola Barang

Tim Internal DPR /

PRESIDEN

1 Membentuk tim internal yang bertugas untuk melakukan penelitian data dan administrasi serta cek fisik BMN.

2 Tim menyampaikan hasil pelaksanaan tugasnya ke pada pengguna barang dilampiri berita acara penelitian dan penilaian.

3 Mengajukan usulan ke pengelola barang. Berdasarkan laporan dari tim tersebut maka pengguna barang

4 Melakukan penelitian kelayakan atas usulan tersebut dengan berbagai pertimbangan.

5 Mengajukan ke DPR / presiden apabila mencapai harga jual tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku.

6 memerbitkan surat persetujuan pemindahtangan dengan penjualan BMN tersebut.

Norma waktu ; 6 (enam) Bulan

Page 94: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 27 - Lampiran 23 Prosedur Tetap Nomor : 31 Tahun 2011 Tanggal : Desember 2011

DIAGRAM ALIR TUKAR MENUKAR ATAS TANAH DAN/BANGUNAN

YANG BERADA PADA PENGELOLA BARANG

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian

Pengelola barang Tim BMN DPR/

Presiden

Mitra

1 Menerima permohonan tukar menukar didasari oleh factor kebutuhan dan atas permohonan dari pihak lain.

2 Melakukan penelitian atas permohonan dari pihak lain untuk melakukan tukar menukar atas tanah/bangunan dengan berbagai pertimbangan yang kuat.

3 Membentuk tim yang bertugas melakukan penelitian, penilaian,tender dan kontrak dan berita acara serah terima.

4 Menyampaikan laporan hasil kerjanya kepada pengelola barang.

5 Berdasarkan laporan dari tim pengelola barang menerbitkan keputusan tukar menukar barang.

6 Mengajukan persetujuan ke Presiden apabila hasil penilaiannya di bawah sepuluh milyar sedangkan diatas sepuluh milyar persetujuan DPR.

7 Menandatangani naskah perjanjian tukar menukar dengan klausul yang sudah disepakati kedua belah pihak.

8 a) Melakukan monitoring

pelaksanaan kegiatan tersebut. b) Melakukan cek fisik apabila pekerjaan selesai. c) Meneliti kelengkapan dokemen.

9 Melakukan penghapusan BMN dari daftar BMNsetelah ditandatangani berita acara serah terima dan keputusan penghapusan.

10 Mencatat ke dalam daftar BMN barang pengganti sebagai pengganti barang yang dihapus/tukar menukar.

Norma waktu ; 1 (satu) Tahun

Page 95: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 28 - Lampiran 24 Prosedur Tetap Nomor : 31 Tahun 2011 Tanggal : Desember 2011

DIAGRAM ALIR TUKAR MENUKAR ATAS TANAH/BANGUNAN YANG MASIH

DIGUNAKAN PENYELENGGARAAN TUPOKSI TETAPI TIDAK SESUAI RENCANA UMUM TATA RUANG WILAYAH/PENATAAN KOTA

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian

Pengelola barang Tim BMN DPR/

Presiden

Mitra

1 Menerima permohonan dari pihak lain.Kegiatan tukar menukar didasari oleh factor kebutuhan oleh pengelola barang

2 Melakukan penelitian atas permohonan dari pihak lain untuk melakukan tukar menukar atas tanah/bangunan dengan berbagai pertimbangan yang kuat.

3 membentuk tim yang bertugas melakukan penelitian, penilaian,tender dan kontrak dan berita acara serah terima.

4 Tim menyampaikan hasil laporan kerjanya kepada pengelola barang.

5 Berdasarkan laporan dari tim pengelola barang menerbitkan keputusan tukar menukar barang.

6 Mengajukan persetujuan ke DPR apabila hasil penilaiannya di diatas sepuluh milyar sedangkan bawah sepuluh milyar persetujuan Presiden.

7 Menandatangani naskah perjanjian tukar menukar dengan klausul yang sudah disepakati kedua belah pihak.

8 a) Tim melakukan monitoring

pelaksanaan kegiatan tersebut. b) Melakukan cek fisik apabila pekerjaan selesai. c) Meneliti kelengkapan dokemen.

9 Melakukan penghapusan BMN dari daftar setelah ditandatangani berita acara serah terima dan keputusan penghapusan.

10 Mencatat ke dalam daftar barang pengganti sebagai barang penggantinya.

Norma waktu ; 1 (satu) Tahun

Page 96: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 29 - Lampiran 25 Prosedur Tetap Nomor : 31 Tahun 2011 Tanggal : Desember 2011

DIAGRAM ALIR

TUKAR MENUKAR ATAS BMN SELAIN TANAH/BANGUNAN

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian

Pengelola barang Tim BMN DPR/

Presiden

Mitra

1 Menerima permohonan atas tukar menukar BMN dari pihak lain.Kegiatan tukar menukar didasari oleh factor kebutuhan oleh pengelola barang

2 Melakukan penelitian atas permohonan dari pihak lain untuk melakukan tukar menukar atas tanah/bangunan dengan berbagai pertimbangan yang kuat.

3 Membentuk tim yang bertugas melakukan penelitian, penilaian,tender dan kontrak dan berita acara serah terima.

4 Menyampaikan laporan hasil kerjanya kepada pengelola barang.

5 Berdasarkan laporan dari tim pengelola barang menerbitkan keputusan tukar menukar barang.

6 Mengajukan persetujuan ke Presiden apabila hasil penilaiannya di bawah sepuluh milyar sedangkan diatas sepuluh milyar persetujuan DPR

7 Menandatangani naskah perjanjian tukar menukar dengan klausul yang sudah disepakati kedua belah pihak.

8 a) Tim melakukan monitoring

pelaksanaan kegiatan tersebut. b) Melakukan cek fisik apabila pekerjaan selesai. c) Meneliti kelengkapan dokemen.

9 Melakukan penghapusan BMN dari daftar setelah ditandatangani berita acara serah terima dan keputusan penghapusan.

10 Mencatat ke dalam daftar BMN barang pengganti sebagai pengganti BMN yang dihapus.

Norma waktu ; 1 (satu) Tahun

Page 97: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 30 - Lampiran 26 Prosedur Tetap Nomor : 31 Tahun 2011 Tanggal : Desember 2011

DIAGRAM ALIR

HIBAH ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN YANG BERADA

PADA PENGELOLA BARANG

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian

Pengelola Barang Tim BMN Penerima

Hibah DPR/ Presiden

1

Pengelola barang menerima permintaan hibah dari pihak yang membutuhkan disertai dengan penjelasan dan data pendukung.

2

Pengelola barang membentuk tim hibah BMN.

3

Tim melakukan penelitian kelayakan alasan / pertimbangan permintaan hibah dan data adminstrasi.

4

Pengelola barang menugaskan tim/penilai untuk melakukan penghitungan nilai tanah /bangunan.

5

Tim/penilai melaporkan hasil pekerjaannya kepada pengelola barang di lampiri berita acara penelitian.

6

Pengelola barang menyetujui selanjutnya menetapkan keputusan pelaksanaan hibah.

7

Mengajukan persetujuan ke DPR apabila hasil penilaiannya di bawah sepuluh milyar sedangkan diatas sepuluh milyar persetujuan Presiden.

8

Pengelola barang melaksanakan serah terima kepada penerima hibah yang dituangkan di verita acara serah terima hibah dan naskah hibah.

9

Berdasarkan berita acara serah terima hibah dan naskah hibah melaksanakan penghapusan BMN dari daftar dengan menerbitkan surat keputusan penghapusan barang.

Norma waktu ; 1 (satu) Tahun

Page 98: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 31 - Lampiran 27 Prosedur Tetap Nomor : 31 Tahun 2011 Tanggal : Desember 2011

DIAGRAM ALIR HIBAH ATAS TANAH DAN/ATAU BANGUNAN YANG SEJAK PERENCANAAN

PENGADAANNYA UNTUK DIHIBAHKAN

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian

Pengelola Barang Tim BMN Penerima

Hibah DPR/ Presiden

1

Pengelola barang menerima permintaan hibah dari pihak yang membutuhkan disertai dengan penjelasan dan data pendukung.

2

Pengelola barang membentuk tim hibah BMN.

3

Tim melakukan penelitian kelayakan alasan / pertimbangan permintaan hibah dan data adminstrasi.

4

Pengelola barang menugaskan tim/penilai untuk melakukan penghitungan nilai tanah /bangunan.

5

Tim/penilai melaporkan hasil pekerjaannya kepada pengelola barang di lampiri berita acara penelitian.

6

Pengelola barang menyetujui selanjutnya menetapkan keputusan pelaksanaan hibah.

7

Mengajukan persetujuan ke DPR apabila hasil penilaiannya di bawah sepuluh milyar sedangkan diatas sepuluh milyar persetujuan Presiden.

8

Pengelola barang melaksanakan serah terima kepada penerima hibah yang dituangkan di verita acara serah terima hibah dan naskah hibah.

9

Berdasarkan berita acara serah terima hibah dan naskah hibah melaksanakan penghapusan BMN dari daftar dengan menerbitkan surat keputusan penghapusan barang.

Norma waktu ; 1 (satu) Tahun

Page 99: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 32 - Lampiran 28 Prosedur Tetap Nomor : 31 Tahun 2011 Tanggal : Desember 2011

DIAGRAM ALIR

HIBAH BMN SELAIN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian

Pengelola Barang Tim BMN Penerima

Hibah DPR/ Presiden

1

Pengelola barang menerima permintaan hibah dari pihak yang membutuhkan disertai dengan penjelasan dan data pendukung.

2

Pengelola barang membentuk tim hibah BMN.

3

Tim melakukan penelitian kelayakan alasan / pertimbangan permintaan hibah dan data adminstrasi.

4

Pengelola barang menugaskan tim/penilai untuk melakukan penghitungan nilai tanah /bangunan.

5

Tim/penilai melaporkan hasil pekerjaannya kepada pengelola barang di lampiri berita acara penelitian.

6

Pengelola barang menyetujui selanjutnya menetapkan keputusan pelaksanaan hibah.

7

Mengajukan persetujuan ke DPR apabila hasil penilaiannya di bawah sepuluh milyar sedangkan diatas sepuluh milyar persetujuan Presiden.

8

Pengelola barang melaksanakan serah terima kepada penerima hibah yang dituangkan di verita acara serah terima hibah dan naskah hibah.

9

Berdasarkan berita acara serah terima hibah dan naskah hibah melaksanakan penghapusan BMN dari daftar dengan menerbitkan surat keputusan penghapusan barang.

Norma waktu ; 1 (satu) Tahun

Page 100: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 33 - Lampiran 29 Prosedur Tetap Nomor : 31 Tahun 2011 Tanggal : Desember 2011

DIAGRAM ALIR

PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PUSAT BMN BERUPA TANAH/BANGUNAN PADA PENGGUNA BARANG YANG PENGADAANYA DIRENCANAKAN UNTUK

DISERTAKAN SEBAGAI PENYERTAAN MODAL PMERINTAH PUSAT

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian

Pengguna Barang/ Kuasa Pengguna

Barang

Pengelola barang Presiden

Pemerintah

Pusat

1 Pengguna barang membentuk tim internal dan mengajukan ke pengelola barang.

2 Pengelola barang mengkaji mengenai kelayakan usulan tersebut.

3 Pengelola barang menganggap usulan tersebut lanyak menerbitkan surat persetujuan dengan mencantumkan nilainya.

4 Mengajukan permintaan persetujuan ke presiden jika nilai penyertaan modal tersebut diatas sepuluh milyar.

5 Pengguna barang melakukan serah terima barang dengan penerima penyertaan modal pemerintah pusat dengan berita acara serah terima.

6 Pengguna barang menerbitkan keputusan penghapusan BMN dari daftar barang pengguna.

7 Pengelola barang menerbitkan keputusan penghapusan BMN dari daftar BMN berdasarkan berita acara serah terima barang.

Norma waktu ; 1 (satu) Tahun

Page 101: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 34 - Lampiran 30 Prosedur Tetap Nomor : 31 Tahun 2011 Tanggal : Desember 2011

DIAGRAM ALIR

PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PUSAT ATAS BMN BERUPA TANAH/BANGUNAN

YANG BERADA PADA PENGELOLA BARANG

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian

Pengguna Barang/ Kuasa Pengguna

Barang

Pengelola barang

Tim

BMN DPR/

Presiden

Pemerintah

Pusat

1 Pengguna barang mengajukan rencana penyertaan modal ke pengelola barang dengan menyampaikan perhitungan kwantitatif.

2 Pengelola barang mengkaji mengenai kelayakan usulan tersebut.

3 Pengelola barang membentuk tim yang bertugas melakukan penilaian dan penyiapan hal-hal yang sifatnya teknis.

4 Pengelola barang menugaskan tim penilai untuk melakukan penilaian

5 Tim melaporkan hasil penilaianya kepada pengelola barang.

6 Berdasarkan laporan tim penilai menetapkan nilai BMN.

7 Pengelola barang mengajukan persetujuan ke DPR.

8 Berdasarkan persetujuan dari DPR pengelola barang mengajukan persetujuan ke Presiden.

9 Pengelola barang melakukan serah terima dengan penerima penyertaan modal pemerintah pusat yang dituangkan dalam berita acara serah terima barang.

10 Pengelola barang menerbitkan keputusan penghapusan dan menghapus dari daftar BMN.

Norma waktu ; 1 (satu) Tahun

Page 102: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 35 - Lampiran 31 Prosedur Tetap Nomor : 31 Tahun 2011 Tanggal : Desember 2011

DIAGRAM ALIR PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PUSAT ATAS BMN

SELAIN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian Pengguna

Barang/ Kuasa Pengguna

Barang

Pengelola Barang

DPR/ Presiden

Pihak Penerima

1

Melakukan inventarisasi BMN selain tanah dan bangunan.

2

Membentuk tim internal dengan tugas menyiapkan data administrasi,penelitian dan penilaian BMN.

3

Mangajukan usulan penyertaan modal pemerintan pusat pada pengelola barang.

4

Melakukan kajian usulan dari pengguna barang dan menentu kan setuju dan tidak.

5

Pengelola barang menyetujui dengan tindaklanjut dikeluar kan surat persetujuan

6

Pembentukan tim BMN yang bertugas melakukan penilaian dan menyampaikan hasilnya pada pengguna barang.

7

Mengajukan usulan persetujuan ke DPR dan/atau Presiden jika diperlukan.

8

a.Melaksanakan serah terima barang setelah peraturan pemerintah tentang penyertaan modal telah ditetapkan dng melakukan penghapusan dari daftar pengguna barang.b. melaporkan hasilnya ke pengelola barang.

9

Berdasarkan berita acara serah terima barang pengelola menerbitkan keputusan penghapusan BMN dan menghapus dari daftar.

Norma waktu ; 1 (satu) Tahun

Page 103: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 36 - Lampiran 32 Prosedur Tetap Nomor : 31 Tahun 2011 Tanggal : Desember 2011

DIAGRAM ALIR

PEMBUKUAN PADA PENGGUNA BARANG TINGKAT UPKPB

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian

DBKP UAKPA UPKPB Penanggung

jawab Ruangan

1

Tahap awal (pertama) melakukan pencatatan,menyu sun dan mendaftarkan BMN, menerima pengesahan dari DBKP.

2

Tahap Kedua melakukan pembukuan dan pencatatan transaksi BMN,mencatat perubahan ruangan dan perpindahan barang, pemutakhiran,PNBP dan pengarsipan.

3

Tahap ketiga, melakukan rekon dengan UAKPA dan pejabat pembuat komitmen.

4

Tahap ke-empat, mencatat setiap perubahan data BMN kedalam DBKP,meminta pengesahan DBKP ke penanggungjawab UPKPB.

5

Tahap ke-lima, Mengintruksi kan kepada setiap penanggung jawab ruangan melakukan cek fisik dan mencatat setiap perubahan.

6

a.Membukukan dan mencatat hasil inventarisasi ke dalam buku barang dan KIP. b. proses back up.

Norma waktu ; 2 (dua) bulan

Page 104: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 37 - Lampiran 33 Prosedur Tetap Nomor : 31 Tahun 2011 Tanggal : Desember 2011

DIAGRAM ALIR

PEMBUKUAN PADA PENGGUNA BARANG TINGKAT UPPB-W

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian

DBP-W UPPB-W UPPB-W.

1

Tahap awal (pertama) Mendaftarkan semua BMN yang telah ada yang datanya berasal dari dari DBKP wilayah.

2

meminta pengesahan DBP-W kepada penanggungjawab UPPB-W.

3

Proses rutin, mendaftarkan data mutasi BMN kedalam DBP-W,mencatat perubahan,PNBP dan mengarsipkan.

4

Proses semesteran mencatat setiap perubahan DBP-W dan dan meminta pengesahan DBP-W ke penanggungjawab UPPB-W.

5

Melakukan proses back up data tutup tahun.

Norma waktu ; 2 (dua) bulan

Page 105: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 38 - Lampiran 34 Prosedur Tetap Nomor : 31 Tahun 2011 Tanggal : Desember 2011

DIAGRAM ALIR PEMBUKUAN PADA PENGGUNA BARANG TINGKAT UPPB-E1

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian

DBP UPPB DJKN.

1

Tahap awal (pertama) Mendaftarkan semua BMN yang telah ada yang datanya berasal dari dari DBKP , DBP-W dan atau DBP-E1 .

2

meminta pengesahan DBP kepada penanggungjawab UPPB

3

Proses rutin, mendaftarkan data mutasi BMN kedalam DBP-W,mencatat perubahan,PNBP dan mengarsipkan.

4

Proses semesteran mencatat setiap perubahan DBP meminta pengesahan DB dan rekon DBP dengan DJKN.

5

Melakukan proses back up data tutup tahun.

Norma waktu ; 2 (dua) bulan

Page 106: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 39 - Lampiran 35 Prosedur Tetap Nomor : 31 Tahun 2011 Tanggal : Desember 2011

DIAGRAM ALIR

PEMBUKUAN BMN TINGKAT UPPB

No. Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian UPPB Penanggung

Jawab UPPB DBP/

Laporan Daftar

Kondisi Barang

1 Proses Pertama Kali Mendaftarkan semua BMN ke dalam DBP

2 Meminta pengesahan kepada penanggung jawab UPPB

3 Proses Rutin Mendaftarkan dan mencatat kondisi barang

4 Proses Semesteran Mencatat setiap perubahan BMN dan meminta pengesahan kepada penanggung jawab UPPB

5 Proses akhir Periode pembukuan Melakukan proses back up data dan tutup tahun

Norma waktu ; 2 (dua) bulan

Page 107: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 40 - Lampiran 36 Prosedur Tetap Nomor : 31 Tahun 2011 Tanggal : Desember 2011

DIAGRAM ALIR INVENTARISASI PADA TINGKAT TINGKAT UPKPB

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian

Pengguna Barang/ Kuasa Pengguna Barang/UPKPB

KPKNL Tim TGR

1

Tahap persiapan ; membentuk tim inventarisasi yang bertugas melakukan menyusun rencana kerja,mengumpulkan dokumen sumber,pemetaan dan menyipkan kertas kerja.

2

Tahap pendataan; menghitung, meneliti,melabel dan mencatat

3

Tahap identifikasi ; Penilaian ,pengelompoan/kodefikasi, pe misahan barang RB dan RR, meneliti dokumen sumber dan fisik.

4

Tahap pelaporan ; menyusun DBHI,membuat surat pernyata an hasil inventarisasi,membuat laporan,meminta pengesahan DBHI dan lap inventarisasi ke UPKPB.Menyampaikan laporan ke UPPB-W,UPPB- E1 dan KPKNL.

5

Tahap pembukuan data hasil inventarisasi.

6

Memperbaharui DBR dan DBL.

7

Melabel BMN.

8

UPKPB melakukan rekonsiliasi/pemutakhiran.

9

Barang hilang diproses sesuai dengan peraturan/ketentuan yang berlaku.

Norma waktu ; 1 (satu) Tahun

Page 108: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 41 - Lampiran 37 Prosedur Tetap Nomor : 31 Tahun 2011 Tanggal : Desember 2011

DIAGRAM ALIR INVENTARISASI PADA TINGKAT UPPB-W

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian

Pengguna Barang/ Kuasa Pengguna

Barang

UPPB-W

UPKPB

1

Tahap persiapan ; mengkoordinasikan rencana inventarisasi BMN dng UPKPB di wilayah dan mengumpulkan dokumen sumber.

2

Tahap Pelaksanaan ; memberikan bimbingan dan arahan kepada UPKPB wilayah.

4

Menyusun laporan rekapitulasi hasil inventarisasi BMN

5

Meminta pengesahan hasil inventarisasi BMN pada UPPB-W.

6

Menyampaikan laporan rekapitulasi hasil inventarisasi kepada UPPB.

7

Mencatat dan mendaftarkan hasil inventarisasi yang telah ditetapkan oleh menteri/ pimpinan lembaga.

8

UPPB-W melakukan rekonsiliasi/pemutakhiran data dengan UPKPB.

Norma waktu ; 6 (enam) bulan

Page 109: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 42 - Lampiran 38 Prosedur Tetap Nomor : 31 Tahun 2011 Tanggal : Desember 2011

DIAGRAM ALIR INVENTARISASI PADA TINGKAT TINGKAT UPPB-E1

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian

Pengguna Barang/ Kuasa Pengguna

Barang

UPPB-E1

UPKPB

1

Tahap persiapan ; mengkoordinasikan rencana inventarisasi BMN dng UPKPB di wilayah dan mengumpulkan dokumen sumber.

2

Tahap Pelaksanaan ; memberikan bimbingan dan arahan kepada UPKPB wilayah.

4

Menyusun laporan rekapitulasi hasil inventarisasi BMN

5

Meminta pengesahan hasil inventarisasi BMN pada UPPB-E1.

6

Menyampaikan laporan rekapitulasi hasil inventarisasi kepada UPPB.

7

Mencatat dan mendaftarkan hasil inventarisasi yang telah ditetapkan oleh menteri/ pimpinan lembaga.

Norma waktu ; 6 (enam) bulan

Page 110: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 43 - Lampiran 39 Prosedur Tetap Nomor : 31 Tahun 2011 Tanggal : Desember 2011

DIAGRAM ALIR INVENTARISASI PADA TINGKAT TINGKAT UPPB

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian

Pengguna Barang/ Kuasa Pengguna

Barang

DJKN

UPKPB, UPPB-W, UPPB-E1

1

Tahap persiapan ; a.mengkoordinasikan rencana inventarisasi BMN dng UPKPB, UPPB-W, UPPB-E1 b. membentuk tim dan c. mengumpulkan dokumen sumber.

2

Tahap Pelaksanaan ; Menghimpun hasil inventarisasi UPKPB, UPPB-W, UPPB-E1 kedalam daftar barang inventarisasi.

4

Menyusun laporan hasil inventarisasi BMNdan memintakan pengesahan pada UPPB/menteri/pimpinan lembaga atau pejabat yang dikuasakan.

5

Melaporkan hasil inventarisasi pada DJKN.

6

UPPB melakukan rekonsiliasi /pemutakhiran data dengan UPKPB, UPPB-W, UPPB-E1.

Norma waktu ; 6 (enam) bulan

Page 111: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 44 - Lampiran 40 Prosedur Tetap Nomor : 31 Tahun 2011 Tanggal : Desember 2011

DIAGRAM ALIR PELAPORAN BMN TINGKAT PENGGUNA BARANG

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian

UPPB-W/UPPB-E1/ UPPB/

KPKNL

UPKPB

Menteri/Pimpinan Lembaga

1

Penyampaian DBKP dan ADK yag sudah disahkan oleh penanggungjawab UPKPB kepada UPPB-W, UPPB-E1atau UPPB dan KPKNL

2

Proses semesteran meliputi ; Penyusunan laporan, pengesahan Dan penyampaian laporan kepada yang berhubungan dan berkaitan.

4

Proses akhir periode pembukuan meliputi ; Penyusunan laporan, pengesahan dan penyampaian laporan kepada yang berhubungan dan berkaitan.

5

Proses lainnya meliputi ; Penyusunan laporan, pengesahan dan penyampaian laporan kepada yang berhubungan dan berkaitan.

Norma waktu ; 2 (dua) bulan

Page 112: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 45 - Lampiran 41 Prosedur Tetap Nomor : 31 Tahun 2011 Tanggal : Desember 2011

DIAGRAM ALIR PELAPORAN BMN TINGKAT TINGKAT UPPB-W

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian

UPPB-W/UPPB-E1/ UPPB/

KPKNL

UPPB-W

Kanwil DJKN

1

Penyampaian DBP-W dan ADK yag sudah disahkan oleh penanggungjawab UPKPB kepada UPPB-E1atau UPPB dan kanwil DJKN

2

Proses semesteran meliputi ; Penyusunan laporan, pengesahan Dan penyampaian laporan kepada yang hubungan dan berkaitan.

4

Proses akhir periode pembukuan meliputi ; Penyusunan laporan, pengesahan dan penyampaian laporan kepada yang berhubungan dan berkaitan.

5

Proses lainnya meliputi ; Penyusunan laporan, pengesahan dan penyampaian laporan kepada yang berhubungan dan berkaitan.

Norma waktu ; 2 (dua) bulan

Page 113: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 46 - Lampiran 42 Prosedur Tetap Nomor : 31 Tahun 2011 Tanggal : Desember 2011

DIAGRAM ALIR

PELAPORAN BARANG PERSEDIAAN

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian

Pengguna Barang/ Kuasa Pengguna

Barang

Staf Disven Pelaksana Persediaan

Staf Disven Pelaksana SIMAK

1

Menugaskan staf/pejabat yang menangani persediaan untuk pengumpulan data laporan persediaan.

2

Pengumpulan faktur dan SPM dan SP2D pengadaan dari unit yang terkait sebagai bukti barang masuk.

4

Pengumpulan bon permintaan barang dari unit kerja sebagai bukti barang keluar gudang persediaan.

5

Pengelola gudang menginput data transaksi barang masuk maupun barang keluar setiap hari kerja ke dalam aplikasi persediaan kemudian mengirim kan data ADK tersebut ke dalam SIMAK setiap akhir bulan.

5

Staf yang menangani SIMAK menerima ADK dari pengelola persediaan lalu di gabungkan sehingga menjadi satu laporan yaitu laporan semesteran dan tahunan.

Norma waktu ; 2 (dua) bulan

Page 114: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 47 - Lampiran 43 Prosedur Tetap Nomor : 31 Tahun 2011 Tanggal : Desember 2011

DIAGRAM ALIR

PEMBINAAN BARANG MILIK NEGARA

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian

Menteri Keuangan UPPB UPPB - EI UPPB – W

1

Menteri keuangan menetapkan kebijakan umum pengelolaan BMN.

2

Menteri keuangan menetapkan kebijakan teknis dan melaku kan pembinaan pengelo laan BMN.

3

Pengguna barang melakukan pembinaan pengelolaan BMN di lingkungan lembaga/intansu masing-masing.

4

Unit penatausahaan pengguna barang (UPPB) melakukan pembinaan dan rekonsiliasi data

5

Unit penatausahaan pengguna barang Eslon I (UPPB-EI ) melakukan pembinaan dan rekonsiliasi data

6

Unit penatausahaan pengguna barang wilayah (UPPB-W ) melakukan pembinaan dan rekonsiliasi data

6

Unit penatausahaan pengguna barang h (UPPB ) melakukan pembinaan dan rekonsiliasi data

Norma waktu ; 2 (dua) bulan

Page 115: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 48 - Lampiran 44 Prosedur Tetap Nomor : 31 Tahun 2011 Tanggal : Desember 2011

DIAGRAM ALIR

PENGAWASAN BARANG MILIK NEGARA

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian Pengguna

Barang/ Kuasa Pengguna

Barang

Pengelola Barang

Pengawas Fungsional UU/ Peraturan

1

Kuasa pengguna barang melakukan pemantauan dan penertiban BMN di lingkung an kantor yang berada dibawah penguasaannya.

2

Meminta aparat pengawas fungsional untuk melakukan audit tindak lanjut hasil dari pemantauan dan penertiban BMN jika di perlukan.

3

Meneindaklanjuti sesuai dengan ketentuan Perundang- Undangan/peraturan yang berlaku.

4

Melakukan pemantauan dan investigasi atas pelaksanaan penggunaan, pemanfaatan dan pemindah tanganan sesuai ketentuan yang berlaku.

5

Meminta aparat pengawas fungsional untuk melakukan audit tindak lanjut hasil dari pemantauan dan penertiban BMN jika di perlukan.

6

Meneindaklanjuti sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Norma waktu ; 1 (satu) bulan

Page 116: Arsip Nasional Republik Indonesiaanri.go.id/assets/download/44Protap No 31 Tahun 2011...sejak dari perencanaan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 49 - Lampiran 45 Prosedur Tetap Nomor : 31 Tahun 2011 Tanggal : Desember 2011

DIAGRAM ALIR

PENGENDALIAN BARANG MILIK NEGARA

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian Pengguna

Barang/ Kuasa Pengguna

Barang

Biro Umum

Penangung jawab

/pemakai/ BMN

Kabag.Perlengkapan dan RT

1

Menetapkan prosedur pengelolaan BMN yang berlaku di lingkungan ANRI dengan keputusan kepala ANRI.

2

Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian berpedoman pada Prosedur tetap pengelolaan BMN yang sudah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.

3

Membuat surat ijin atas penggunaan kendaraan,laptop dan rumah dinas.

4

Membuat peraturan internal yang mengatur tentang penggunaan, peminjaman dan pemanfaatan yang berlaku untuk semua pegawai di ANRI

5

melaporkan kepada Kabag. Perlangkapan dan RT Cq. Subag. Disven setiap kali ada perpindahan/perubahan posisi dan kehilangan barang inventaris.

Norma waktu ; 1 (satu) bulan

KEPALA BIRO UMUM,

SYAIFUDDIN