arifan farhan.docx

4
NO SALAH BENAR 1 Metode yang akan digunakan untuk pelaksanaan di lapangan yaitu metode pemasangan dengan memakai perancah, dimana cara tersebut dipilih karena paling sesuai dengan keadaan pekerjaan yang akan dihadapi. Metode yang akan digunakan untuk pelaksanaan di lapangan dengan metode pemasangan dengan memakai perancah, cara tersebut dipilih karena paling sesuai dengan keadaan pekerjaan yang akan dihadapi. 2 Sedangkan metode yang digunakan untuk pemodelan menggunakan metode eksperimen/ pengujian laboratorium. metode yang digunakan untuk pemodelan menggunakan metode eksperimen atau pengujian laboratorium. 3 Hasil pengujian di laboratorium mengenai model jembatan yang telah dibuat sebelumnya dengan dimensi yang telah direncanakan menunjukkan bahwa pada pembebanan 60 kg sudah mencapai defleksi maksimum atau bisa dikatakanruntuh. Hasil pengujian di laboratorium mengenai model jembatan yang telah dibuat sebelumnya dengan dimensi yang telah direncanakan menunjukkan bahwa pada pembebanan 60 kg sudah mencapai defleksi maksimum. 4 Terlihat bahwa hasil pengujian laboratorium tidak sesuai dengan desain , sehingga solusi yang bisa diambil adalah dengan cara merevisi desain yang telah direncanakan sebelumnya. Terlihat bahwa hasil pengujian laboratorium tidak sesuai dengan desain sehinggasolusi yang bisa diambil adalah denganmerevisi desain yang telah direncanakan sebelumnya. 5 Untuk itu solusi yang dilakukan yaitu merubah dimensi pada perencanaan sebelumnya sesuai dengan hasil pengujian pada laboratorium. Solusi yang dilakukan yaitu denganmerubah dimensi pada perencanaan sebelumnya sesuai dengan hasil pengujian pada laboratorium. 6 Dimana fungsi jembatan menghubungkan rute atau lintasan transportasi yang terpisah oleh sungai, rawa, danau, selat, saluran, jalan raya, jalan kereta api dan perlintasan lainnya. Dimana fungsi jembatan menghubungkan rute atau lintasan transportasi yang terpisah oleh sungai, rawa, danau, selat, saluran, jalan raya, relkereta api dan perlintasan lainnya. 7 Padaumumnyastrukturbawahdapatb erupakepalajembatan (abautment) danpilar (piers). Padaumumnyastrukturbawahdapatber upakepalajembatan ( abautment )danp ilar (piers). 8 Kepalajembatan / Kepalajembatan ( abautment)

Upload: rizky-noviandri

Post on 11-Apr-2016

216 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Arifan Farhan.docx

NO SALAH BENAR1 Metode yang akan digunakan untuk

pelaksanaan di lapangan yaitu metode pemasangan dengan memakai perancah, dimana cara tersebut dipilih karena paling sesuai dengan keadaan pekerjaan yang akan dihadapi.

Metode yang akan digunakan untuk pelaksanaan di lapangan dengan metode pemasangan dengan memakai perancah, cara tersebut dipilih karena paling sesuai dengan keadaan pekerjaan yang akan dihadapi.

2 Sedangkan metode yang digunakan untuk pemodelan menggunakan metode eksperimen/ pengujian laboratorium.

metode yang digunakan untuk pemodelan menggunakan metode eksperimen atau pengujian laboratorium.

3 Hasil pengujian di laboratorium mengenai model jembatan yang telah dibuat sebelumnya dengan dimensi yang telah direncanakan menunjukkan bahwa pada pembebanan 60 kg sudah mencapai defleksi maksimum atau bisa dikatakanruntuh.

Hasil pengujian di laboratorium mengenai model jembatan yang telah dibuat sebelumnya dengan dimensi yang telah direncanakan menunjukkan bahwa pada pembebanan 60 kg sudah mencapai defleksi maksimum.

4 Terlihat bahwa hasil pengujian laboratorium tidak sesuai dengan desain, sehingga solusi yang bisa diambil adalah dengan cara merevisi desain yang telah direncanakan sebelumnya.

Terlihat bahwa hasil pengujian laboratorium tidak sesuai dengan desain sehinggasolusi yang bisa diambil adalah denganmerevisi desain yang telah direncanakan sebelumnya.

5 Untuk itu solusi yang dilakukan yaitu merubah dimensi pada perencanaan sebelumnya sesuai dengan hasil pengujian pada laboratorium.

Solusi yang dilakukan yaitu denganmerubah dimensi pada perencanaan sebelumnya sesuai dengan hasil pengujian pada laboratorium.

6 Dimana fungsi jembatan menghubungkan rute atau lintasan transportasi yang terpisah oleh sungai, rawa, danau, selat, saluran, jalan raya, jalan kereta api dan perlintasan lainnya.

Dimana fungsi jembatan menghubungkan rute atau lintasan transportasi yang terpisah oleh sungai, rawa, danau, selat, saluran, jalan raya, relkereta api dan perlintasan lainnya.

7 Padaumumnyastrukturbawahdapatberupakepalajembatan(abautment)danpilar (piers).

Padaumumnyastrukturbawahdapatberupakepalajembatan(abautment)danpilar (piers).

8 Kepalajembatan/ abautmentadalahstrukturbawahjembatan yang berada di keduaujungjembatan yang berfungsiuntukmenerimabebanlangsungdanstrukturatas.

Kepalajembatan(abautment) adalahstrukturbawahjembatan yang berada di keduaujungjembatan yang berfungsiuntukmenerimabebanlangsungdanstrukturatas.

9 Pilar/ piersterletak di tengahjembatan (di tengahsungai) yang memilikikesamaanfungsidengankepalajembatanyaitumentransfergayajembatanrangkaketanah.

Pilar (piers)terletak di tengahjembatan (di tengahsungai) yang memilikikesamaanfungsidengankepalajembatanyaitumentransfergayajembatanrangkaketanah.

10 Sistem sambungan merupakan bagian yang paling penting pada perencanaan konstruksi baja, dimanasambungan yang merupakan titik buhul menghubungkan beberapa rangka batang menjadi sebuah rangka batang.

Sistem sambungan merupakan bagian yang penting pada perencanaan konstruksi bajadimana sambungan yang merupakan titik buhul menghubungkan beberapa rangka batang menjadi sebuah rangka batang.

Page 2: Arifan Farhan.docx

11 Karena sambungan berperan menyalurkan gaya ke komponen-komponen, maka sambungan tersebut harus memenuhi kriteria umum sebagai berikut : (1) Kekuatan (strength) ; (2) Kekakuan (stiffness) ; (3) Ekonomis

Karena sambungan berperan menyalurkan gaya ke komponen-komponenmaka sambungan tersebut harus memenuhi kriteria umum sebagai berikut : (1) Kekuatan (strength) ; (2) Kekakuan (stiffness) ; (3) Ekonomis

12 Pada proses analisa pembebanan yang kami lakukan yaitu dengan 3 tahap, yaitu: (1) Tahap 1/4 bentang dengan beban tetap sebesar 20 KN, 40 KN, 60 KN, sampai dengan 200 KN ; (2) Tahap 1/2 bentang dengan beban tetap ; (3) Tahap mati bentang sama dengan tahap 1/2 bentang.

Pada proses analisa pembebanan yang kami lakukan dengan 3 tahap, yaitu: (1) Tahap 1/4 bentang dengan beban tetap sebesar 20 KN, 40 KN, 60 KN, sampai dengan 200 KN ; (2) Tahap 1/2 bentang dengan beban tetap ; (3) Tahap mati bentang sama dengan tahap 1/2 bentang.

13 1. Pangkal Jembatan (abutment), meliputi : (a) Dinding belakang ; (b) Dinding penahan ; (c) Dinding sayap ; (d) Oprit, plat injak ; (e) Konsol pendek untuk jacking ; (f) Tumpuan.

1. Pangkal Jembatan (abutment), meliputi : (a) Dinding belakang ; (b) Dinding penahan ; (c) Dinding sayap ; (d) Oprit, plat injak ; (e) Konsol pendek untuk jacking ; (f) Tumpuan.

14 1. Dasar Sungai berpasir atau tanah keras, sehingga memudahkan pemasangan tiang perancah.

1. Dasar Sungai berpasir atau tanah keras sehingga memudahkan pemasangan tiang perancah.

15 2. Dangkal, atau tidak terlalu dalam, sehingga tidak memerlukan tiang perancah yang terlalu tinggi

3. Dangkalatautidakterlaludalamsehinggatidakmemerlukantiangperancah yang terlalu tinggi

16 pemeliharaan rutin harus di mulai pada waktu jembatan selesai di bangun ( jembatan masih dalam keadaan baru ) dan di lanjutkan pada seumur jembatan tersebut.

pemeliharaan rutin harus dimulai pada waktu jembatan selesai dibangun ( jembatan masih dalam keadaan baru ) dan dilanjutkan pada seumur jembatan tersebut.

17 Perbaikan darurat pada hakikatnya merupakan kejadian yang tak terduga.

Perbaikan darurat pada hakikatnya merupakan kejadian yang tidak terduga.

18 Tujuan pemeriksaan jembatan adalah membantu untuk menyakinkan bahwa jembatan masih berfungsi dan aman serta diperlukan pemeliharaan atau perbaikan pada waktu yang sudah di tentukan.

Tujuan pemeriksaan jembatan adalah membantu untuk menyakinkan bahwa jembatan masih berfungsi dan aman serta diperlukan pemeliharaan atau perbaikan pada waktu yang sudah ditentukan.

19 Terdapat 5 jenis pemeriksaan jembatan yang di laksanakan di bawah BMS, yaitu :

Terdapat 5 jenis pemeriksaan jembatan yang dilaksanakan di bawah BMS, yaitu :

20 Pemeriksaan invertarisasi mendaftar secara detail semua fsik jembatan yang terkait yaitu, panjang, lebar, jenis konstruksi, fungsi, lalu lintas, dan sebagainya.

Pemeriksaan invertarisasi mendaftar secara detail semua fsik jembatan yang terkait yaitu panjang, lebar, jenis konstruksi, fungsi, lalu lintas, dan sebagainya.

21 Pemeriksaan ini di lakukan hanya sekali yaitu pada saat awal pekerjaan system manajemen jembatan.

Pemeriksaan ini dilakukan hanya sekali yaitu pada saat awal pekerjaan system manajemen jembatan.

Page 3: Arifan Farhan.docx

22 Pemeriksaan rutin di lakukan setiap tahun untuk menjamin sesuatu yang tidak di harapkan terjadi dan untuk mengecek atau memeriksa bahwa pemeliharaan rutin di laksanakan secara efektif.

Pemeriksaan rutin dilakukan setiap tahun untuk menjamin sesuatu yang tidak diharapkan terjadi dan untuk mengecek atau memeriksa bahwa pemeliharaan rutin dilaksanakan secara efektif.

23 Pemeriksaan khusus akan di lakukan apabila inspektur jembatan yang telah melakukan pemeriksaan detail tidak begitu yakin atas masalahnya atau tidak bisa menganalisa kerusakan secara tepat.

Pemeriksaan khusus akan dilakukan apabila inspektur jembatan yang telah melakukan pemeriksaan detail tidak begitu yakin atas masalahnya atau tidak bisa menganalisa kerusakan secara tepat.

24 Panjang retakan ditepi sayap tarik melebihi 5 mm, dan panjang retakan pada sambungan las melebihi 10 mm.

Panjang retakan ditepi sayap tarik melebihi 5 mm dan panjang retakan pada sambungan las melebihi 10 mm.

25 Dari ketiga model di atas, maka dipilih model dengan defleksi terkecil yaitu pada model 1 dengan defleksi 0,6 mm.

Dari ketiga model di atas maka dipilih model dengan defleksi terkecil pada model 1 dengan defleksi 0,6 mm.

26 Karena hasil laboratorium jauh berbeda dengan desain, maka perlu dilakukan re-design hingga desain sesuai dengan hasil laboratorium.

Karena hasil laboratorium jauh berbeda dengan desain maka perlu dilakukan re-design hingga desain sesuai dengan hasil laboratorium.

27 Ada lima cara penyambungan papan sambung dan bilah sambung tegak (butt joint), sambungan jari (finger joint), sambungan miring (scraft joint),sambungan lidah dan alur (tongue and groove joint)dan sambungan bangku (desk joint).

Ada lima cara penyambungan papan sambung, bilah sambung tegak (butt joint), sambungan jari (finger joint), sambungan miring (scraft joint),sambungan lidah, alur (tongue and groove joint)dan sambungan bangku (desk joint).