argumen dan metode deduksi

32
ARGUMEN DAN METODE DEDUKSI Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI

Upload: hoanganh

Post on 22-Jan-2017

244 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ARGUMEN DAN METODE DEDUKSI

ARGUMEN DAN METODE DEDUKSI

Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI

Page 2: ARGUMEN DAN METODE DEDUKSI

Pengertian Argumen

• Argumen merupakan serangkaian pernyataanyang mempunyai ungkapan pernyataan penarikankesimpulan.

Dalam argumen terdapat kata-kata seperti : Jadi, maka, oleh karena itu, dsb.

• Argumen terdiri dari pernyataan yang terbagi atas2 kelompok, yaitu ;

Pernyataan sebelum kata “jadi” yang disebutpremis dan kelompok lain yang terdiri atas satupernyataan yang disebut konklusi.

Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI

Page 3: ARGUMEN DAN METODE DEDUKSI

Contoh

1) Jika Aljabar dan Logika diperlukan makasemua mahasiswa akan belajar matematika

2) Aljabar dan Logika diperlukan

3) Jadi semua mahasiswa akan belajarmatematika

Pernyataan (1) dan (2) merupakan premis, sedangkan pernyataan (3) merupakankonklusi

Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI

Page 4: ARGUMEN DAN METODE DEDUKSI

Macam-macam Inferensi

Ada dua macam inferensi (penarikankesimpulan), yaitu :

1) Inferensi Induksi

2) Inferensi Deduksi

Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI

Page 5: ARGUMEN DAN METODE DEDUKSI

Inferensi Induksi

• Penarikan kesimpulan (inferensi) dari premisterhadap konklusinya bisa benar tetapi jugabisa salah, karena premisnya masih“mungkin”. Inferensi dari premis menujukonklusi yang hanya berdasarkan ataskemungkinan saja dinamakan inferensiinduksi.

Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI

Page 6: ARGUMEN DAN METODE DEDUKSI

Contoh

1) Semua angsa yang saya lihat warnanya putih

2) Saya telah melihat banyak angsa

3) Jadi, semua angsa warnanya putih

Pernyataan (1) dan (2) merupakan premis-premis, dan sepintas seperti argumen yang baik, karena premis-premisnya memberiakibat yang logis terhadap konklusinya, meskipun baru berupa sesuatu yang “mungkin”

Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI

Page 7: ARGUMEN DAN METODE DEDUKSI

Inferensi Deduksi

Penarikan kesimpulan (inferensi) argumenyang tepat tanpa berdasarkan kemungkinandisebut inferensi deduktif.

Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI

Page 8: ARGUMEN DAN METODE DEDUKSI

Contoh

1) Semua manusi akan meninggal dunia

2) Romianti adalah seorang manusia

3) Jadi, Romianti akan meninggal dunia

Pernyataan (1) dan (2) merupakan premis-premis yang benar dan jelaslah bahwakonklusinya juga benar, karena tidak adakemungkinan lain selain “Romianti akanmeninggal dunia”.

Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI

Page 9: ARGUMEN DAN METODE DEDUKSI

Kesimpulan

• Pada argumen induktif, konklusinyamerupakan akibat dari premis-premis yang masih merupakan kemungkinan belaka, sedangkan dalam argumen deduktif premis-premisnya benar-benar mengakibatkanterjadinya konklusi secara pasti.

Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI

Page 10: ARGUMEN DAN METODE DEDUKSI

Catatan

• Argumen deduktif tidak selalu merupakanpernyataan-pernyataan yang tepat makna atauisinya. Jadi pernyataan dalam argumen boleh sajamerupakan pernyataan yang “mungkin” ataupernyataan yang “artinya salah”.

Yang diperhatikan adalah “relasi” yang menghubungkan antara premis dan konklusinya, dan bukan atas isi atau makna yang terkandungdidalamnya.

Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI

Page 11: ARGUMEN DAN METODE DEDUKSI

Perhatikan contoh berikut

1) Jika Nurmaida melakukan “anu”, makamasyarakat mungkin akan mencelanya

2) Ternyata Nurmaida melakukan “anu”

3) Jadi masyarakan mungkin akan mencelanya

Pada contoh di atas, konklusinya merupakansuatu kemungkinan. Namun pada argumenini konklusinya benar jika premis-premisnyajuga benar. Jadi argumen seperti inimerupakan argumen deduktif.

Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI

Page 12: ARGUMEN DAN METODE DEDUKSI

PEMBUKTIAN VALIDITAS ARGUMEN

• Pada umumnya argumen deduktif yang benardiartikan sebagai argumen yang mempunyaipremis-premis yang benar. Anggapandemikian tidaklah selalu tepat, sebab banyakargumen yang premis dan konklusinya benar, namun merupakan argumen deduktif yang salah, sebaliknya ada argumen deduktif yang benar tetapi makna atau isi premis dankonklusinya salah.

Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI

Page 13: ARGUMEN DAN METODE DEDUKSI

Contoh 1

• Jakarta ibukota Indonesia

• Ada bintang film senang kawin-cerai

• Jadi, guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa.

Ternyata premis-premis dan konklusinyabenar, namun argumen tersebut jelaslahsalah, sebab konklusinya tak mengikutipremis-premisnya secara logis. Dengan katalain, premis-premisnya tak mengakibatkanterjadinya konklusi.

Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI

Page 14: ARGUMEN DAN METODE DEDUKSI

Contoh 2

• Semua bilangan imajiner adalah bilangankompleks

• 2 adalah bilangan imajiner

• Jadi, 2 adalah bilangan kompleks

Argumen ini merupakan argumen deduktif yang benar, walaupun mempunyai premis yang salah, yakni “2 adalah bilangan imajiner”.

Argumen deduktif yang benar biasanya disebutargumen valid.

Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI

Page 15: ARGUMEN DAN METODE DEDUKSI

Catatan

• Sebuah deduksi yang baik tidaklah selalumerupakan deduksi yang pernyataan-pernyataanpembentuknya benar.

• Deduksi yang valid diartikan sebagai deduksi yang baik atau tepat, tanpa memandang kebenaranatau kesalahan pernyataan-pernyataanpembentuknya.

• Sebuah argumen deduktif dikatakan valid, jikakonklusinya merupakan akibat logis dari premis-premisnya.

Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI

Page 16: ARGUMEN DAN METODE DEDUKSI

Perhatikan contoh berikut

1) Semua manusia adalah mahluk hidup

Romianti adalah manusia

Jadi, Romianti adalah mahluk hidup

2) Semua bidadari adalah bangsa Yunani

Romianti adalah bidadari

Jadi, Romianti adalah bangsa Yunani

Kedua argumen tersebut merupakan argumenyang valid, walaupun premis-premis padaargumen 2) salah.

Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI

Page 17: ARGUMEN DAN METODE DEDUKSI

• Representasi pada contoh di atas dapat kita gantidengan :

Semua A adalah BC adalah AJadi, C adalah B

• Bentuk argumen pada contoh di atas merupakanserangkaian simbul yang berisi variabel pernyataan, sehingga jika pernyataan lain disubstitusikan padavariabel pernyataan tersebut, hasilnya merupakansebuah argumen.

• Argumen hasil substitusi ini disebut “substitution instance” (argumen hasil) dari bentuk argumen itu.

Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI

Page 18: ARGUMEN DAN METODE DEDUKSI

• Argumen invalid (yang tidak valid) mempunyaipaling sedikit satu substitution instance denganpremis-premis yang benar dan sebuah konklusiyang salah.

• Sedangkan argumen yang valid tak mempunyaisatupun substitution instance yang premis-premisnya benar tetapi konklusinya salah.

• Jadi untuk mengetahui argumen yang valid, kitadapat menunjukkan bahwa argumen tersebutmempunyai bentuk yang sama dengan argumenyang valid.

Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI

Page 19: ARGUMEN DAN METODE DEDUKSI

contoh

• Apakah argumen berikut valid ?

Romianti ada di Bandung atau di Jakarta

Romianti tidak ada di Bandung

Jadi Romianti ada di Jakarta

Argumen ini merupakan argumen deduktif yang valid, dengan representasi simbulnya adalah :

A atau B

Bukan A

Jadi, B

Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI

Page 20: ARGUMEN DAN METODE DEDUKSI

• Argumen di atas dapat diubah menjadi ;

A B

A

B

• Secara spesifik argumen tersebut dinyatakandengan ;

p q

p

q

Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI

Page 21: ARGUMEN DAN METODE DEDUKSI

• Cara lain untuk mengetahui validitas argumendeduktif adalah dengan cara penggunaan tabelkebenaran. Sebelum menggunakan tabelkebenaran, kita harus mencari dulu bentukpernyataan kondisional yang berkorespondensidengan argumen tersebut.

• Setiap pernyataan yang berbentuk pernyataankondisional selalu berkorespondensi dengansebuah argumen. Premis-premis argumentersebut sebagai antisedennya, sedangkankonklusi argumen merupakan konsekuennya.

Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI

Page 22: ARGUMEN DAN METODE DEDUKSI

Contoh 1

• Misalkan kita mempunyai argumen berikut :pq

pArgumen ini berkorespondensi dengan pernyataankondisional (p q) pSelanjutnya kita buktikan dengan tabel kebenaran, apakah pernyataan (p q) p merupakan tautologiatau bukan.Jika merupakan tautologi, berarti argumen yang kitabuktikan termasuk valid.

Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI

Page 23: ARGUMEN DAN METODE DEDUKSI

Contoh 2

• Tentukan pernyataan kondisional yang berkorespondensi dengan argumen berikut ;

q r

p q

p r

jawab

pernyataan yang berkorespondensi denganargumen tersebut adalah ;

[(q r) (p q)] (p r)

Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI

Page 24: ARGUMEN DAN METODE DEDUKSI

Aturan Penarikan Kesimpulan

• Suatu argumen yang mempunyai dua pernyataanatau lebih, jika pembuktiannya denganmenggunakan tabel kebenaran, maka carakerjanya panjang dan sering membosankan.

• Ada cara singkat, langsung dan tepat, yaknidengan menurunkan konklusi dari premis-premisnya dengan menggunakan rentetanargumen elementer yang sudah diketahui valid.

• Setiap substitution instance dari bentuk argumenelementer yang valid merupakan argumen yang valid pula

Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI

Page 25: ARGUMEN DAN METODE DEDUKSI

Contoh

• Perhatikan argumen berikut ;A B

AB

Argumen ini merupakan argumen yang valid, sebabmerupakan substitution instance dari argumen elementeryang valid berikut ;

p qpq

Dengan cara mensubstitusi A dengan p dan B dengan q

Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI

Page 26: ARGUMEN DAN METODE DEDUKSI

Macam-macam Penarikan Kesimpulan

1. Modus Ponen2. Modus Tollen3. Simplifikasi4. Konjungsi5. Hypothetical Syllogism6. Disjunctive Syllogism7. Constructive Dilemma8. Destructive Dilemma9. Addition

Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI

Page 27: ARGUMEN DAN METODE DEDUKSI

1. Modus Ponen

Bentuk penarikan kesimpulannya adalah ;

p q

p

q

Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI

Page 28: ARGUMEN DAN METODE DEDUKSI

2. Modus Tollen

Bentuk penarikan kesimpulannya adalah ;

p q

q

p

Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI

Page 29: ARGUMEN DAN METODE DEDUKSI

3. Simplifikasi

Bentuk penarikan kesimpulannya adalah ;

p q

p r

q

Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI

Page 30: ARGUMEN DAN METODE DEDUKSI

4. Konjungsi

Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI

Page 31: ARGUMEN DAN METODE DEDUKSI

Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI

Page 32: ARGUMEN DAN METODE DEDUKSI

Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI