arahan pengembangan sekolah menengah … · harus mampu menguasai teknik pembukuan dan akuntansi,...

25
1 ARAHAN PENGEMBANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BISNIS DAN MANAJEMEN BERBASIS SEKTOR PERDAGANGAN DI KABUPATEN TULUNGAGUNG Oleh : Fajar Hendro Utomo NRP. : 3206 205 707 Pembimbing : Ir. Heru Purwadio, MSP. Ir. Putu Rudy Setiawan, M.Sc ABSTRAK Kabupaten Tulungagung mempunyai potensi besar di sektor perdagangan dan hotel, restoran dengan persentase kontribusi pada PDRB sebesar 31,63%. Sektor ini perlu mendapatkan perhatian terutama dalam upaya pengembangan sumber daya manusianya. Melihat kondisi existing sektor perdagangan masih menjadi sektor dominan, sementara itu dalam pengembangan sumberdaya manusia SMK, terlihat masih ada hambatan. Hambatan tersebut adalah belum dikembangkannya program keahlian SMK berdasarkan potensi sektor perdagangan di Kabupaten Tulungagung. Tujuan penelitian ini adalah merumuskan arah pengembangan program keahlian SMK bisnis dan manajemen terhadap sektor perdagangan dan jasa di Kabupaten Tulungagung. Penelitian kualitatif ini bersifat diskriptif dengan mengunakan alat analisa Delphi untuk menentukan faktor – faktor yang mempengaruhi pengembangan SMK bisnis dan manajemen terhadap perdagangan, yang dibobotkan dengan mengunakan alat analisa AHP. Tingkat kesesuaian SMK Bidang keahlian bisnis dan manajemen yang ada di Tulungagung diperoleh dari penilaian bobot final faktor yang mempengaruhi pengembangan program SMK bisnis dan menajemen dikalikan dengan nilai kreteria dari stakeholder. Dilanjutkan dengan penelitian kualitatif diskriptif dengan alat analisa Delphi untuk mendapatkan arahan pengembangan SMK bisnis dan manajemen terhadap perdagangan. Diperoleh faktor-faktor pengembangan program keahlian SMK bisnis dan manajemen terhadap perdagangan yaitu Kualitas tenaga pendidik dan non kependidikan di lingkungan SMK, Sarana dan prasarana pendidikan kejuruan, Hubungan kerja sama antar instansi pemerintah dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Potensi daerah, Pengembangan IPTEK, Kompetensi tenaga kerja, Kebijakan Pemerintah Daerah. Dari analisa tingkat kesesuaian didapatkan 6 SMK bisnis dan manajemen yang perlu peningkatan Selanjutnya penelitian ini menghasilkan arahan untuk SMK bisnis dan manajemen yang tingkat kesesuaian rendah. Arahannya yaitu tenaga pendidik dan non pendidikan harus disekolahkan, Tenaga pendidik dan non pendidikan diikutkan kursus dan pelatihan, Siswa harus mampu menguasai teknik pemasaran dan penjualan, Siswa harus mampu menguasai teknik pembukuan dan akuntansi, Siswa mempunyai sertifikat kompetensi dari DUDI, Ketersediaan unit usaha, DUDI merekrut lulusan SMK sebagai tenaga kerja, Kesesuaian program keahlian SMK dengan potensi daerah, Lulusan SMK mempunyai sertifikat keahlian computer, Lulusan SMK mampu dan menguasai Aplikasi program komputer, Fasilitas dan pengajar Tenologi Informasi mengikuti kemajuan teknologi, Ada bantuan dari pemerintah kepada SMK, Ada regulasi pemerintah terhadap lulusan SMK Kata kunci: Arahan, perdagangan, program keahlian SMK.

Upload: dinhhanh

Post on 03-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ARAHAN PENGEMBANGAN SEKOLAH MENENGAH … · harus mampu menguasai teknik pembukuan dan akuntansi, Siswa mempunyai sertifikat ... mengembangkan kemampuan Sumber ... bidang/program

1

ARAHAN PENGEMBANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BISNIS DAN MANAJEMEN BERBASIS SEKTOR

PERDAGANGAN DI KABUPATEN TULUNGAGUNG Oleh : Fajar Hendro Utomo NRP. : 3206 205 707 Pembimbing : Ir. Heru Purwadio, MSP. Ir. Putu Rudy Setiawan, M.Sc

ABSTRAK Kabupaten Tulungagung mempunyai potensi besar di sektor perdagangan dan

hotel, restoran dengan persentase kontribusi pada PDRB sebesar 31,63%. Sektor ini perlu mendapatkan perhatian terutama dalam upaya pengembangan sumber daya manusianya. Melihat kondisi existing sektor perdagangan masih menjadi sektor dominan, sementara itu dalam pengembangan sumberdaya manusia SMK, terlihat masih ada hambatan. Hambatan tersebut adalah belum dikembangkannya program keahlian SMK berdasarkan potensi sektor perdagangan di Kabupaten Tulungagung. Tujuan penelitian ini adalah merumuskan arah pengembangan program keahlian SMK bisnis dan manajemen terhadap sektor perdagangan dan jasa di Kabupaten Tulungagung.

Penelitian kualitatif ini bersifat diskriptif dengan mengunakan alat analisa Delphi untuk menentukan faktor – faktor yang mempengaruhi pengembangan SMK bisnis dan manajemen terhadap perdagangan, yang dibobotkan dengan mengunakan alat analisa AHP. Tingkat kesesuaian SMK Bidang keahlian bisnis dan manajemen yang ada di Tulungagung diperoleh dari penilaian bobot final faktor yang mempengaruhi pengembangan program SMK bisnis dan menajemen dikalikan dengan nilai kreteria dari stakeholder. Dilanjutkan dengan penelitian kualitatif diskriptif dengan alat analisa Delphi untuk mendapatkan arahan pengembangan SMK bisnis dan manajemen terhadap perdagangan.

Diperoleh faktor-faktor pengembangan program keahlian SMK bisnis dan manajemen terhadap perdagangan yaitu Kualitas tenaga pendidik dan non kependidikan di lingkungan SMK, Sarana dan prasarana pendidikan kejuruan, Hubungan kerja sama antar instansi pemerintah dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Potensi daerah, Pengembangan IPTEK, Kompetensi tenaga kerja, Kebijakan Pemerintah Daerah. Dari analisa tingkat kesesuaian didapatkan 6 SMK bisnis dan manajemen yang perlu peningkatan Selanjutnya penelitian ini menghasilkan arahan untuk SMK bisnis dan manajemen yang tingkat kesesuaian rendah. Arahannya yaitu tenaga pendidik dan non pendidikan harus disekolahkan, Tenaga pendidik dan non pendidikan diikutkan kursus dan pelatihan, Siswa harus mampu menguasai teknik pemasaran dan penjualan, Siswa harus mampu menguasai teknik pembukuan dan akuntansi, Siswa mempunyai sertifikat kompetensi dari DUDI, Ketersediaan unit usaha, DUDI merekrut lulusan SMK sebagai tenaga kerja, Kesesuaian program keahlian SMK dengan potensi daerah, Lulusan SMK mempunyai sertifikat keahlian computer, Lulusan SMK mampu dan menguasai Aplikasi program komputer, Fasilitas dan pengajar Tenologi Informasi mengikuti kemajuan teknologi, Ada bantuan dari pemerintah kepada SMK, Ada regulasi pemerintah terhadap lulusan SMK Kata kunci: Arahan, perdagangan, program keahlian SMK.

Page 2: ARAHAN PENGEMBANGAN SEKOLAH MENENGAH … · harus mampu menguasai teknik pembukuan dan akuntansi, Siswa mempunyai sertifikat ... mengembangkan kemampuan Sumber ... bidang/program

2

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Tulungagung memainkan

peran penting dalam proses pembangunan, khususnya sebagai sarana pertumbuhan

pendidikan dalam hal menciptakan alih kecakapan teknologi dan mentransformasikan

pendekatan keilmuan terhadap pendekatan praktisi, serta untuk mempersiapkan sumber

daya manusia siap dan cakap berpikir rasional sehingga mampu menciptakan alih

kecakapan teknologi dan bersaing dalam era global. Dari data Dinas Pendidikan

Kabupaten Tulungagung tahun 2008 didapatkan informasi bahwa di Kabupaten

Tulungagung terdapat 22 SMK dengan 64 macam program keahlian. Bidang keahlian

bisnis dan manajamen prosentasenya 14 % dari seluruh program keahlian yang ada..

(Spektrum keahlian SMK Kabupaten Tulungagung, 2009).

Jumlah SMK di kabupaten Tulungagung sebanyak 22 sekolah yang tersebar di 10

kecamatan dari 19 kecamatan yang ada di kabupaten Tulungagung dengan kata lain ada 9

kecamatan yang tidak mempunnyai SMK (School Mapping Kabupaten Tulungagung,

2006). Pencari kerja yang terdaftar di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada tahun

2007 berjumlah 17507 orang. Pencari kerja lulusan SMA/SMK prosentasenya 59,83 %.

Pencari kerja lulusan SMA/SMK yang dapat disalurkan sebanyak 82,39 persen. Sebanyak

17,61 persen tenaga kerja tersebut tidak terserap. Data Pokok Pendidikan 2006-2007 dan

Tulungagung Dalam Angka 2007 didapat jumlah lulusan SMK negeri dan swasta

sebanyak 2.937. Sebanyak 13256 orang pencari kerja lulusan SMK yang terdata di

Disnakertrans yang diterima kerja sebanyak 546 orang atau 4,12 % dari pencari kerja,

jumlah yang diterima bekerja di sektor perdagangan hanya 40 orang.

Perbandingan antara SMA dengan SMK di Kabupaten Tulungagung 49 : 51

sedangkan menurut menurut renstra Diknas rasio SMA : SMK adalah 40:60. Dari semua

data diatas membuktikan kurangnya pengembangan kebutuhan SMK untuk perdagangan

yang sangat dibutuhkan oleh dunia usaha. Berdasarkan PDRB Kabupaten Tulungagung

sektor perdagangan merupakan sektor unggulan dibandingkan dengan sektor-sektor lain

sebesar 30,69%. Kemudian disusul sektor Industri pengolahan 18,13 % kemudian sektor

pertanian 15,32 %, sektor jasa – jasa sebesar 13,20%, dan sektor pertambangan dan

Page 3: ARAHAN PENGEMBANGAN SEKOLAH MENENGAH … · harus mampu menguasai teknik pembukuan dan akuntansi, Siswa mempunyai sertifikat ... mengembangkan kemampuan Sumber ... bidang/program

3

penggalian 3,05 % (Kab.Tulungagung Dalam Angka, 2009). Berikut adalah tabel pencari

kerja dan yang diterima menurut pendidikannya. Tabel.1.2.Pencari kerja yang disalurkan menurut pendidikan dan tahun

2005 2006 2007 2008 2005 2006 2007 2008SD 875 158 887 241 670 222 217 104 SMP 1.604 400 1.706 1.208 758 593 616 940 SMK/SMA 8.910 788 10.474 2.782 463 259 285 261 D3 1.887 171 1.193 1.398 - 2 - - S1 2.630 358 3.247 1.869 1 - 1 - Jumlah 15.906 1.875 17.507 7.498 1.892 1.076 1.119 1.305 Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab Tulungagung

Tingkat Pendidikan

Yang DiterimaPencari kerja

Untuk menjembatani kebutuhan tenaga kerja dan peningkatan kualitas Sumber

Daya Manusia untuk tenaga kerja, berdasarkan UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Standar Nasional Pendidikan khususnya Pasal 26 ayat 3 menyebutkan bahwa jenis-jenis

pendidikan nonformal. Berdasarkan jenis-jenis Pendidikan Non Formal tersebut, maka

Pendidikan Non Formal merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk

mengembangkan kemampuan Sumber Daya Manusia., sebanyak 110 Pendidikan Luar

Sekolah terdiri dari 34 pendidikan non formal berupa kejar paket C, kejar paket B,

sedangkan sisanya Pendidikan Luar Sekolah non perdagangan.

Dari data Tulungagung dalam angka tahun 2008 diketahui ternyata potensi tenaga

kerja SMK belum dimanfaatkan dengan optimal untuk menunjang sektor perdagangan. Hal

tersebut terlihat dari kesempatan kerja di sektor perdagangan yang seharusnya banyak

menyerap tenaga kerja ternyata hanya mampu menyerap tenaga kerja 18,63%. Kondisi

kesempatan kerja yang terlihat berdasarkan data tersebut tidak seimbang dengan sektor

perdagangan yang dimiliki hal ini berarti kualitas lulusan SMK tidak bisa memenuhi

kebutuhan pasar. Nilai 18,63% tersebut rendah dibandingkan dengan nilai sektor-sektor

yang lain seperti sektor pertanian mempunyai kesempatan kerja 37,49%, sektor industri

pengolahan mempunyai kesempatan kerja 19,67%, sektor pertambangan dan penggalian

mempunyai kesempatan kerja 2,2 %.

Berdasarkan jenis-jenis jalur pendidikan yaitu pendidikan formal, pendidikan

nonformal, dan pendidikan informal yang ada di Tulungagung dikelola oleh Diknas

dalam sub bagian (Pendidikan Luar Sekolah), PLS adalah pendekatan jalur pendidikan

nonformal (PNF). Hal tersebut dikarenakan jalur Pendidikan Non-Formal merupakan

jalur pendidikan yang berdasarkan kebutuhan dan karakter masyarakat sehingga bersifat

Page 4: ARAHAN PENGEMBANGAN SEKOLAH MENENGAH … · harus mampu menguasai teknik pembukuan dan akuntansi, Siswa mempunyai sertifikat ... mengembangkan kemampuan Sumber ... bidang/program

4

fleksibel dalam pengembangan SDM yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan

ekonomi (Supriyanto, 2007).

Pedagang besar

Tenaga Kerja

Pedagang eceran

Tenaga Kerja

Pedagang kecil

Tenaga Kerja

1 Kauman 80 257 884 1.689 369 766 2.712 2 Ngunut 29 100 2066 4.086 649 1.239 5.425 3 Ngondang 11 26 1648 2.081 235 431 2.538 4 Karangrejo 26 91 304 365 109 131 587 5 Sumbergempol 3 12 831 997 227 272 1.282 6 Bandung 24 87 755 957 48 58 1.102 7 Rejotangan 4 12 782 938 154 185 1.135 8 Kedungwaru 11 105 83 183 887 1.955 2.243 9 Kalidawir 11 33 396 475 127 152 661

10 Campurdarat 43 123 2007 5.021 186 378 5.522 11 Pucanglaban 4 12 78 94 68 82 187 12 Tanggunggunung 42 92 355 634 25 36 762 13 Sendang 10 28 113 121 5 6 155 14 Tulungagung 17 161 1893 4.190 452 996 5.347 15 Pagerwojo 5 15 185 323 104 131 469 16 Boyolangu 9 27 467 560 285 342 929 17 Pakel 2 7 13 26 84 104 137 18 Ngantru 14 68 426 854 136 197 1.119 19 Besuki 20 35 242 279 34 53 367

365 1.291 13528 23.874 4184 7.514 32.679 Sumber : Dinaskertrans Kab Tulungagung

Tabel 1.3. Jumlah kegiatan perdagangan dan tenaga kerjanya

Jumlah

Warung MaminJumlahNo. Kecamatan

Pedagang besar Pedagang eceran

Pendidikan Avokasi tidak diajarkannya di SMK sebagai sekolah formal, misalnya

cara praktis dalam penjualan, dan keahlian pemasaran dilapangan, pengiklanan yang

lebih mudah sehingga kesempatan kerja diambil oleh lulusan pendidikan luar sekolah

(PLS) misalnya kursus bisnis dan manajemen, kursus ketrampilan lainya. Dari 110 PLS

yang ada di Kabupaten Tulungagung tidak satupun PLS bergerak dibidang bisnis dan

manajemen sehingga tenaga yang ada tidak memenuhi kreteria dari permintaan DUDI.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini adalah belum optimalnya pengembangan SMK

bisnis dan perdagangan di Tulungagung dalam kegiatan perdagangan yaitu sumber daya

manusia yang berkualifikasi.. Hal tersebut terlihat dari kesempatan kerja di sektor

perdagangan yang seharusnya banyak menyerap tenaga kerja karena sektor ini sebagai

sektor unggulan tetapi ternyata hanya mampu menyerap tenaga kerja sedikit. Tidak

terserapnya tenaga kerja karena lapangan kerja yang ada memerlukan ketrampilan khusus

Page 5: ARAHAN PENGEMBANGAN SEKOLAH MENENGAH … · harus mampu menguasai teknik pembukuan dan akuntansi, Siswa mempunyai sertifikat ... mengembangkan kemampuan Sumber ... bidang/program

5

yang tidak dipunyai oleh pencari kerja, ini dapat terjadi karena kualitas tenaga kerja

masih rendah, fasilitas SMK tidak lengkap serta tidak sesuai dengan standar, tenaga

pendidik sebagai laboran maupun sebagai tenaga pengajar belum bersertifikat keahlian

khusus dan berijasah S1 .Berdasarkan permasalahan tersebut maka pertanyaan

penelitiannya adalah: Apa faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan SMK bisnis

dan manajemen dalam kegiatan perdagangan di Kabupaten Tulungagung?

1.3 Tujuan dan sasaran

Tujuan penelitian ini adalah untuk merumuskan arahan pengembangan SMK Bisnis

dan manajemen di Kabupaten Tulungagung.

Untuk mencapai tujuan yang diinginkan, maka sasaran yang dilakukan antara lain :

1. Mengidentifikasi dan menganalisa faktor – faktor yang mempengaruhi pengembangan

SMK Bisnis dan manajemen terhadap perdagangan dan jasa

2. Mengidentifikasi dan menganalisa tingkat kesesuaian pengembangan program keahlian

SMK Bisnis dan manajemen terhadap kebutuhan sektor perdagangan dan jasa.

3. Merumuskan arahan pengembangan SMK Bisnis dan manajemen terhadap perdagangan

dan jasa di Kabupaten Tulungagung

BAB. II. KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

2.1. Perdagangan dan jasa

Perdagangan adalah salah satu bentuk kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari

perekonomian. Pengertian perdagangan berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian

Dan Perdagangan Nomor: 23/Mpp/Kep/1/1998 Tentang Lembaga-Lembaga Usaha

Perdagangan, yaitu perdagangan adalah kegiatan jual beli barang dan atau jasa yang

dilakukan secara terus menerus dengan tujuan pengalihan hak atas barang dan atau

dengan disertai imbalan atau kompensasi. Pembangunan perdagangan sangat penting

dalam upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi dan memberikan sumbangan yang

cukup terarah dalam penciptaan lapangan usaha serta peningkatan pendapatan yang

diarahkan untuk memperlancar arus barang dan jasa .

Aktifitas perdagangan dalam perekonomian regional digolongkan dalam dua sektor

kegiatan yaitu : aktivitas basis, dan aktifitas non basis. Kegiatan Basis merupakan

kegiatan yang melakukan aktifitas yang berorietasi ekspor (barang dan jasa) ke wilayah

lain. Kegiatan nonbasis adalah kegiatan yang menyediakan barang dan jasa yang

Page 6: ARAHAN PENGEMBANGAN SEKOLAH MENENGAH … · harus mampu menguasai teknik pembukuan dan akuntansi, Siswa mempunyai sertifikat ... mengembangkan kemampuan Sumber ... bidang/program

6

dibutuhkan oleh masyarakat yang berada dalam batas wilayah ekonomi yang

bersangkutan.

Pembangunan perdagangan diarahkan untuk memperlancar arus barang dan jasa

serta melindungi kepentingan produsen dan konsumen, kegiatan perdagangan dalam

perekonomian regional digolongkan dalam dua sektor yaitu aktivitas basis, dan aktifitas

non basis. Kegiatan Basis merupakan kegiatan yang melakukan aktifitas berorietasi

ekspor (barang dan jasa) ke wilayah lain. Kegiatan nonbasis adalah kegiatan yang

menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan, oleh karena itu perdagangan tidak bisa

dilepaskan dengan jasa .

2.2. Lokasi SMK Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan menyebutkan ketentuan lokasi sekolah terkait dengan standarisasi sarana

prasarana pendidikan berupa lahan sebagaimana berbunyi pada pasal 44:

(1) Lahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (2) untuk bangunan satuan pendidikan, lahan praktek, lahan untuk prasarana penunjang, dan lahan pertamanan untuk menjadikan satuan pendidikan suatu lingkungan yang secara ekologis nyaman dan sehat. (2) Standar lahan satuan pendidikan dinyatakan dalam rasio luas lahan per peserta didik. (3) Standar letak lahan satuan pendidikan mempertimbangkan letak lahan satuan pendidikan di dalam klaster satuan pendidikan sejenis dan sejenjang, serta letak lahan satuan pendidikan di dalam klaster satuan pendidikan yang menjadi pengumpan masukan peserta didik. (4) Standar letak lahan satuan pendidikan mempertimbangkan jarak tempuh maksimal yang harus dilalui oleh peserta didik untuk menjangkau satuan pendidikan tersebut. (5) Standar letak lahan satuan pendidikan mempertimbangkan keamanan, kenyamanan, dan kesehatan lingkungan.

2.3. Arahan Pengembangan Pendidikan SMK

Pengembangan pendidikan SMK identik dengan pembukaan dan penutupan

bidang/program keahlian yang bergantung pada tuntutan kebutuhan pengembangan SDM

diwilyah/daerah setempat baik untuk kebutuhan lokal wilayah maupun daerah lain secara

regional. Penambahan dan penutupan program keahlian dilakukan atas dasar inisiatif

masyarakat, pemerintah maupun stakeholder lainnya

Menurut Surat Keputusan Mendiknas No.060/u/2002 Bab.V Pasal 22 tentang

penambahan dan perubahan bidang/program keahlian SMK, persyaratannya sebagai

berikut :Hasil Studi Kelayakan, RIPS, Sumber Peserta Didik, Tenaga Kependidikan,

Tenaga non kependidikan, Kurikulum, Sumber Pembiayaan, Sarana prasarana, Potensi

Page 7: ARAHAN PENGEMBANGAN SEKOLAH MENENGAH … · harus mampu menguasai teknik pembukuan dan akuntansi, Siswa mempunyai sertifikat ... mengembangkan kemampuan Sumber ... bidang/program

7

lapangan kerja yang sesuai dengan tamatan SMK, Sekolah sejenis di wilayah, Dukungan

DU/DI dan Masyarakat, Bidang /Program keahlian ada di spketrum pendidikan yang

berlaku, Program keahlian yang diusulkan mempunyai SKKNI (Standar Kompetensi

Keahlian Nasional Indonesia)

Salah satu kebijakan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dalam

pengembangan Sumber Daya Manusia SMK yang diperkenalkan pada tahun 1993/1994

adalah pendidikan Link and Match, yaitu pendidikan SMK harus bersifat link and match

dengan kebutuhan baik itu kebutuhan peserta didik maupun kebutuhan masyarakat

dengan harapan akan tercipta kesesuaian antara program pendidikan dengan kebutuhan

masyarakat dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut. Inti dari konsep link

and match yaitu: (a) adanya keterkaitan antara program pendidikan yang diberikan di

sekolah dengan kebutuhan masyarakat secara luas, dan (b) adanya kesesuaian atau

kecocokan antara program dan produk pendidikan di sekolah dengan kebutuhan

masyarakat (Djojonegoro, 1999).

Untuk pembagian Kelompok SMK menurut SK Dirjen DIKDASMEN Depdiknas

No.251/C/KEP/MN/2008 tentang Spektrum Pendidikan Menengah Kejuruan telah

menggunakan kurikulum 2004 dengan pembagian kelompok SMK seperti pada tabel.2.1.

Tabel 2.1.Spektrum Jenis Bidang Keahlian/Program Keahlian SMK dan Kondisi Existing

Spektrum SMK yang di Kabupaten Tulungagung

No Bidang Keahlian Program Keahlian Ada Belum a.Teknik Survey dan Pemetaan - √ b.Teknik Gambar Bangunan √ - c.Teknik Konstruksi Bangunan √ -

1 Teknik Bangunan

d.Teknik Perkayuan √ - 2 Teknik Elektro a.Teknik Instalasi Listrik √ -

a.Multimedia √ - 3 Teknik Informasi dan Komunikasi c.Teknik computer dan Jaringan √ - a.Teknik Las √ - e.Teknik Mekanik Industri √ -

4 Teknik Mesin

f.Teknik Mekanik Otomotif √ - a.Akuntasi √ - c.Administrasi Perkantoran √ -

5 Bisnis dan Manajemen

d.Pemasaran/Penjualan √ - a.Usaha Jasa Pariwisata √ - 6 Pariwisata c.Restoran / Tata Boga √ - a.Tata Kecantikan Kulit √ - 7 Tata kecantikan b.Tata Kecantikan Rambut √ -

8 Tata Busana a.Tata Busana √ -

Page 8: ARAHAN PENGEMBANGAN SEKOLAH MENENGAH … · harus mampu menguasai teknik pembukuan dan akuntansi, Siswa mempunyai sertifikat ... mengembangkan kemampuan Sumber ... bidang/program

8

9 Pekerjaan Sosial Pekerja Sosial - √ a.Budidaya pertanian √ - b.Budidaya Ternak √ - c.Budidaya Ikan √ - d.Teknologi Hasil Pertanian √ -

10 Pertanian

e.Mekanisasi Pertanian √ -

Sumber : Diknas Kabupaten Tulungagung, 2008.

2.3.1. Bidang Keahlian dan Program Keahlian SMK

Bidang keahlian adalah disiplin (cabang keahlian atau skill) baik teori dan praktek

yang diperoleh seseorang melalui pengalaman dalam pendidikan yang diperlukan untuk

memecahkan permasalahan praktis dalam kehidupan sehari-hari dalam suatu bidang

teknologi. Dalam pengembangan dan implementasinya, bidang keahlian memerlukan dan

menerapkan satu atau lebih ilmu/sains murni.

Program keahlian merupakan penjabaran dari bidang keahlian, agar pengalaman

belajar atau skill yang diperoleh peserta didik bisa lebih bermakna bagi dirinya untuk

hidup mandiri atau melanjutkan ke pendidikan vokasi yang lebih tinggi. Program

keahlian adalah program pendidikan kejuruan yang mampu membentuk lulusannya

menguasai satu jenis jabatan profesi keahlian formal yang berjenjang, (Direktorat PSMK

Depdiknas, 2007).

2.3.2 Pembelajaran di BLK/Industri melalui factory School atau PSG

Dalam rangka upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia tenaga kerja

maupun angkatan kerja yang berkualiatas rendah, maka Pemerintah Kabupaten

Tulungagung melalui Dinas atau instansi yang berkompeten agar lebih mengefektifkan

lagi program-program peningkatan SDM yang dilaksanakan tentunya berorientasi pada

penempatan tenaga kerja formal di perusahaan dan penempatan tenaga kerja di sektor

informal (usaha mandiri) dengan selalu mengacu pada potensi SDA antara lain:

1. Peningkatan kualitas dan kuantitas pelatihan tenaga kerja, SMK di BLK/KLK serta

lembaga latihan latihan swasta (DU/DI) yang ada dengan berorientasi pada pasar

kerja.

2. Membentuk tim perencanaan tenaga kerja Kabupaten serta mengaktifkan Dewan

Ketenagakerjaan Daerah (DKD) guna memecahkan masalah ketenagakerjaan

khususnya masalah kesempatan kerja, lowongan kerja maupun pengangguran.

Page 9: ARAHAN PENGEMBANGAN SEKOLAH MENENGAH … · harus mampu menguasai teknik pembukuan dan akuntansi, Siswa mempunyai sertifikat ... mengembangkan kemampuan Sumber ... bidang/program

9

3. Meningkatkan program kegiatan pelatihan pada angkatan kerja di pondok-pondok

pesantren maupun umum dalam rangka penempatan tenaga kerja sektor informal

melalui APBD.

4. Meningkatkan pembinaan hubungan industrial dan pengawasan ketenagakerjaan

secara kontinyu dan pereodik dengan lebih mendorong pembentukan perjanjian kerja

bersama (PKB) di perusahaan

Pendidikan sistem ganda (PSG) adalah konsep belajar dan bekerja dimana

pelatihan pekerjaan harus berorientasi pada pengelompokkan qualifikasi dan kompetensi

untuk proses yang berhubungan dengan bekerja (Dikmenjur,2007) Mengapa perusahaan

bersedia bekerja sama dalam program PSG ini dikarenakan ada beberapa alasan dan

keuntungan yaitu dengan memberikan training maka keberadaanya dinyatakan sebagai

lembaga yang mmeberikan pertimbangan untuk penawaran pelatihan yang dapat

langsung dinikmati oleh perusahaan dengan mengajak beberapa praktisi secara langsung

dapat memperoleh hasil dari perusahaan.

2.4. Faktor–faktor Pengembangan Program Keahlian SMK bisnis dan manajemen

terhadap perdagangan

Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan yaitu untuk mempersiapkan, memilih dan

menempatkan calon tenaga keja sesuai dengan tanda-tanda pasar kerja/lapangan kerja

(Djojonegoro,1998). Lapangan kerja adalah kegiatan dari usaha/perusahaan/instansi

dimana seseorang bekerja (Barthos, 2001).

Ketenagakerjaan dalam pendidikan kejuruan nampak bahwa pendidikan kejuruan

tidak bisa dipisahkan dari masalah dunia kerja karena berkaitan langsung dengan

masalah ketenagakerjaan. Menurut Wena,(1996) kesenjangan antara dunia pendidikan

dengan dunia kerja terjadi karena adanya beberapa faktor, antara lain :

1. Adanya kerja sama timbal balik antara lembaga pendidikan kejuruan dengan dunia

kerja.

2. Perubahan-perubahan ketenagakerjaan secara cepat.

3. Faktor internal dari lembaga pendidikan kejuruan yang tidak mampu untuk

memprediksi secara tepat mengenai pekerjaan yang dibutuhkan dimasa mendatang.

4. Ketersediaan sarana dan prasarana.

5. Cepat usangnya suatu jenis pekerjaan

Page 10: ARAHAN PENGEMBANGAN SEKOLAH MENENGAH … · harus mampu menguasai teknik pembukuan dan akuntansi, Siswa mempunyai sertifikat ... mengembangkan kemampuan Sumber ... bidang/program

10

2.5. Sumber Daya Manusia untuk Ketenaga kerjaan

- Pengertian Sumber daya manusia ada dua aspek yaitu aspek kualitas artinya jasa

kerja yang dihasilkan oleh tenaga kerja untuk mencapai suatu hasil produksi, aspek

kuantitas adalah jumlah penduduk atau tenaga kerja yang mampu bekerja. Pertumbuhan

ekonomi yang tinggi mempengaruhi permintaan dan penawaran tenaga kerja, hal ini

sangat terkait dengan manajemen sumber daya manusia. Secara oprasional upaya

pengembangan SDM dilaksanakan melalui berbagai sektor pembangunan antara lain

sektor pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial, kependudukan, tenaga kerja dan

sektor-sektor pembangunan lainya.

Prof. DR.Soekidjo Notoatmodjo menjelaskan bahwa terdapat faktor yang perlu

dipertimbangkan dalam proses pengembangan manajemen SDM dalam suatu organisasi

(secara mikro). Faktor – faktor tersebut berasal dari dalam organisasi (internal) atau dari

luar organisasi (eksternal) dalam hal ini faktor penyebab belum sesuainya program

keahlian suatu SMK sebagai organisasi yang mengelola manajemen SDM dibagi dalam :

Faktor Internal antara lain :

- Kualitas Tenaga Pendidik

Tenaga pendidik dan laboran di SMK harus benar – benar mempunyai keahlian

baik teori maupun praktek serta selalu dapat mengikuti perkembangan pendidikan serta

teknologi dan merupakan tenaga perdidik yang bersertifikat.

- Kompetensi Tenaga Kerja

Tenaga lulusan SMK harus lulus uji kompetensi untuk dapat bersaing di pasar kerja

sesuai dengan bidang keahlian dan program keahlian masing –masing lulusan SMK. Oleh

karena itu perlu sistem pendidikan ganda dengan program magang kerja di lembaga atau

instansi lain diluar sekolah untuk mempraktekkan ilmu dan ketrampilan yang didapat

dibangku sekolah.

- Sarana Prasarana

Sarana prasarana yang dikembangkan tidak hanya di sekolah tetapi juga diluar

sekolah sebagai tempat praktek kerja bagi siswa magang maupun guru yang mengadakan

pelatihan. Sarana Prasarana belajar mengajar dan praktikum di SMK harus berstandar dan

selalu mengikuti perkembangan teknologi sehingga bermafaat bagi peserta didik.

Faktor Eksternal antara lain :

Page 11: ARAHAN PENGEMBANGAN SEKOLAH MENENGAH … · harus mampu menguasai teknik pembukuan dan akuntansi, Siswa mempunyai sertifikat ... mengembangkan kemampuan Sumber ... bidang/program

11

- Menjalin Hubungan kerjasama SMK dengan DU/DI

Kerjasama antara SMK dengan perkantoran pemerintah ,swasta, pertokoan,

swalayan, Perakitan komputer, jasa desain grafis, pemasaran asuransi, penjualan,

perhotelan,perbankan yang biasa disebut PSG sangat dibutuhkan untuk mendapatkan

umpan balik kurikulum dan keahlian yang diperlukan oleh DUDI dan yang harus

disediakan oleh SMK

- Potensi daerah

Potensi daerah disini dari penyumbang kontribusi PDRD pada sektor yang tertinggi

yaitu perdagangan, Dengan mengetahui potensi perdagangan pada masing-masing

kecamatan akan semakin terarah dalam penyediaan tenaga kerja lulusan SMK yang

langsung dibutuhkan oleh DUDI.

- Kemampuan IPTEK

IPTEK yang diperoleh secara formal harus berhubungan langsung dengan

kebutuhan perdagangan. IPTEK yang mendukung potensi daerah dibidang perdagangan

yang perlu dikembangkan misalnya pemasaran produk melalui internet, pembuatan

desain iklan pemasaran yang menarik, membuat pembukuan akuntasi perdagangan secara

detail dan rinci, membuat desai kemasan yang menarik, teknik menulis cepat untuk

keahlian sebagai wartawan dan masih banyak lagi.

- Kebijakan Pemerintah

Kebijakan dan perundang-undangan yang dikeluarkan pemerintah merupakan

arahan yang harus dipertimbangkan dalam pelaksanaan kegiatan organisasi, sehingga

pengembangan program keahlian di SMK dapat disesuaikan dengan tuntutan DUDI

bukan berdasarkan minat sesaat dari siswa tanpa memperdulikan mutu dan kualitas

lulusan SMK.

2.6 Sintesis Tinjauan Teori

Berdasarkan uraian teori dan studi literatur di kajian pustaka akan dilakukan sintesa

untuk merumuskan suatu arah pengembangan program keahlian Sekolah Menengah

Kejuruan berbasis sektor perdagangan di Kabupaten Tulungagung, maka dapat disusun

sintesa pembahasan pustaka sebagai berikut :

2.6.1 Sintesa Faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan Program Keahlian SMK

bisnis dan perdagangan.

Page 12: ARAHAN PENGEMBANGAN SEKOLAH MENENGAH … · harus mampu menguasai teknik pembukuan dan akuntansi, Siswa mempunyai sertifikat ... mengembangkan kemampuan Sumber ... bidang/program

12

Dalam pengembangan program keahlian SMK bisnis dan manajemen terhadap

perdagangan ada beberapa faktor antara lain :

1. Faktor internal yang mempengaruhi pengembangan SMK bisnis dan manajemen

antara lain :

a. Kualitas tenaga pendidik yang dapat dilihat dari latar belakang pendidikan dan

pengalaman kerja dari tenaga pendidik

b. Kompetensi Tenaga kerja yang diperlukan oleh DUDI siswa dapat bersaing di

pasar kerja sesuai dengan bidang keahlian dan program keahlian

c. Sarana dan prasarana yang dikembangkan tidak hanya di sekolah tetapi juga

diluar sekolah sebagai tempat praktek kerja siswa.

2. Faktor eksternal yang mempengaruhi pengembangan SMK bisnis dan manajemen

antara lain :

a. Hubungan kerjasama antara SMK dengan DUDI yang saling menguntungkan

b. Potensi daerah sebagai penyumbang kontribusi yang tertinggi pada PDRD di

sektor yaitu perdagangan.

c. Kemampuan Iptek yang mendukung tenaga kerja dalam mengaktualisasikan

kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki

d. Kebijakan Pemerintah.dengan dikeluarkannya peraturan perundangaan yang dapat

mengembagkan SMK

2.6.2 Arahan pengembangan program keahlian SMK berbasis sektor perdagangan

Dari uraian pustaka dapat dijelaskan, bahwa dalam pengembangan (pembukaan)

program keahlian SMK harus Link and Match dengan kebutuhan pasar kerja. Jadi

apabila program keahlian tertentu dibutuhkan oleh masyarakat, maka perlu dibuka

Gambar Konseptualisasi pengembangan SMK bisnis dan manajemen

Faktor Pengembangan SMK

Internal Kompetensi Tenaga Kerja

Sarana dan Prasarana

Kemampuan Iptek

Potensi daerah

Hubungan SMK-DU/DI

Eksternal Kebijakan Pemerintah

Kualitas Tenaga Kerja

Page 13: ARAHAN PENGEMBANGAN SEKOLAH MENENGAH … · harus mampu menguasai teknik pembukuan dan akuntansi, Siswa mempunyai sertifikat ... mengembangkan kemampuan Sumber ... bidang/program

13

program keahlian baru dan jika lulusan dari program keahlian tersebut sudah tidak

dibutuhkan oleh masyarakat maka program keahlian tesebut perlu ditutup dahulu, dan

jika di suatu saat dibutuhkan lagi oleh masyarakat, maka program keahlian tersebut bisa

dibuka kembali. Arahan pengembangan program keahlian SMK bisnis dan manajemen

terhadap perdagangan diperoeh dari hasil analisa delphi didapat faktor-faktor yang

memepengaruhi SMK jenis ini kemudian dibuat pembobotan finalnya untuk

mendapatkan nilai tingkat kesesuaian sekolah. Untuk arahan tingkat kesesuaian sekolah

yang rendah perlu ditingkatkan pengembangan SMK bisnis dan manajemen secara

internal dan eksternal yang didapat melalui analisis delphi

2.7 Alur Pemikiran Penelitian

Dalam kaitan dengan tujuan penelitian, yaitu untuk merumuskan arahan

pengembangan program keahlian SMK bisnis dan manajemen terhadap potensi

perdagangan di Kabupaten Tulungagung, sehingga terjadi kesesuaian antara keahlian

SMK dengan potensi sektor perdagangan. Berikut ini adalah alur pemikiran yang menjadi

dasar dari penelitian.

-

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Untuk menemukan solusi dari pemasalahan dalam penelitian ini, pendekatan

yang sesuai dengan kondisi tersebut adalah pendekatan positivisme, yaitu objek

Gambar Kerangka Alur Pemikiran Penelitian.

Pendidikan SMK

Faktor-faktor yang mempengarui pengembangan Program Keahlian SMK bisnis dan manajemen terhadap perdagangan.

Potensi Perdagangan

Belum terserapnya lulusan SMK di sektor perdagangan jasa

Arahan Pengembangan Program Keahlian SMK bisnis dan manajemen terhadap Potensi perdagangan di Kabupaten Tulungagung

Identifikasi kingkat kesesuain SMK Program Keahlian SMK bisnis dan manajemen di Kab. Tulungagung

Page 14: ARAHAN PENGEMBANGAN SEKOLAH MENENGAH … · harus mampu menguasai teknik pembukuan dan akuntansi, Siswa mempunyai sertifikat ... mengembangkan kemampuan Sumber ... bidang/program

14

penelitian dilihat memiliki keberaturan yang naturalistik, dan empiris, dimana semua

objek penelitian harus menjadi fakta yang dapat diamati.

3.2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis eksplorasi, yaitu untuk menggali

kejadian, masalah, yang belum pernah dijejaki/diteliti orang lain, sehingga akan

mengungkap permasalahan-permasalahan tersebut.

Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, maka penelitian ini termasuk jenis

penelitian deskriptif eksploratif. Penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi

secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi daerah

tertentu. Penelitian deskriptif juga bertujuan untuk menggambarkan sifat suatu keadaan

yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari

suatu gejala tertentu. Pada penelitian ini penelitian deskriptif dilakukan pada saat

mengidentifikasi arahan pengembangan SMK bisnis dan manajemen terhadap

perdagangan di wilayah Tulungagung. Penelitian eksploratif merupakan penelitian yang

mengambarkan sesuatu yang sebelumnya belum pernah ada. Pada penelitian ini

penelitian eksploratif dilakukan pada saat menentukan pembobotan atau penilaian

variabel yang berpengaruh dalam menentukan faktor arahan pengembangan SMK bisnis

dan manajemen terhadap perdagangan,

3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan gejala yang bervariasi dari objek yang diteliti atau

dapat juga diartikan sebagai variasi dari sebuah konsep atau sering disebut juga arahan

faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti. Variabel-

variabel yang dianalisis dalam penelitian ini didasarkan pada kajian pustaka yang

digunakan pada penelitian dan wawancara dengan stakeholer utama dan pilihan, yaitu:

Variabel yang berkaitan dengan faktor pengembangan SMK bisnis dan manajemen

di Kabupaten Tulungagung :

a. Kualitas ketrampilan Tenaga kerja

b. Kompetensi lulusan

c. Fasilitas yang mendukung

d. Kerjasama SMK dengan DU/DI

e. Potensi perdagangan

Page 15: ARAHAN PENGEMBANGAN SEKOLAH MENENGAH … · harus mampu menguasai teknik pembukuan dan akuntansi, Siswa mempunyai sertifikat ... mengembangkan kemampuan Sumber ... bidang/program

15

f. Teknologi yang mendukung

g. Kebijakan Pemerintah

3.4 Teknik Pengumpulan data

3.4.1 Wawancara

Wawancara ditujukan pada reponden yang dipilih melalui analisa stakeholder dari

beberapa kepala dinas/instansi, orang tua siswa SMK, Dewan Pendidikan, DPRD dan

Praktisi perdagangan. Hal ini ditujukan untuk mengetahui informasi yang lebih obyektif

dari responden yang berkaitan dengan arahan pengembangan pendidikan SMK bisnis dan

menejemen terhadap perdagangan di kabupaten Tulungagung. Untuk perumusan arahan

pengembangan SMK bisnis dan menejemen terhadap perdagangan di Kabupaten

Tulungagung, dalam studi ini digunakan suatu bentuk tahapan penelitian yang didasarkan

pada latar belakang permasalahan, tujuan, sasaran, serta tahapan untuk mencapai tujuan

yang diharapkan. Tahapan penelitian tersebut dituangkan dalam bagan pada Gambar 3.1.

3.4.2 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah:

1. Data Sekunder

Data jumlah tenaga kerja untuk jenis sub sektor perdagangan besar, perdagangan

kecil dan rumah makan /warung, jumlah sekolah dan jumlah lulusan SMK negeri dan

swasta di Kabupaten Tulungagung. Kecuali data jumlah tenaga kerja diperlukan juga

data sekunder berupa data dibawah ini.

Tabel.3.1. Data sekunder diperoleh dari instansi atau dinas terkait:

No Nama Data Instansi 1 PDRB Kabupaten Tulungagung, 2009 BPS Kab. Tulungagung

2 Data tenaga kerja untuk sektor perdagangan,

hotel dan restoran di tiap kecamatan 2009

Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kab. Tulungagung

3 Data SMK dan Program Keahlian di

Kabupaten Tulungagung

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Kab. Tulungagung

4 Renstra dan Renja Pembangunan Kabupaten

Tulungagung BAPEDA Kabupaten Tulungagung

5 Jumlah kebutuhan jenis tenaga kerja Perusahaan, dunia usaha/industri

6 Kecamatan Tulungagung dalam angka, 2009 BPS Kab. Tulungagung

Sumber : Hasil Analisa, 2009

Page 16: ARAHAN PENGEMBANGAN SEKOLAH MENENGAH … · harus mampu menguasai teknik pembukuan dan akuntansi, Siswa mempunyai sertifikat ... mengembangkan kemampuan Sumber ... bidang/program

16

2. Data Primer (langsung): diperoleh berdasarkan angket, melalui teknik analisa

stakeholder dari pakar pendidikan, pemerintah daerah, dan stakeholders serta

perdagangan mengenai faktor-faktor apa yang menghambat pengembangan program

keahlian SMK bisnis dan menejemen terhadap perdagangan di Kabupaten

Tulungagung. Wawancara dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan yang

terstruktur. Pedoman wawancara yang dilakukan hanya berupa garis-garis besar

permasalahan yang ditanyakan dengan kebebasan untuk menjawab sesuai dengan isi

hati, sikap dan pandangan atau pikiran mereka. Data Primer, yaitu hasil wawancara

dan kuisioner dari pakar pendidikan dan perdagangan :

1) Pihak pemerintah: a). Dinas Pendidikan, b). DPRD c). Disnakertrans, d). Kepala

SMK di Kabupaten Tulungagung. e) Kadin f).Baperindag g) PGRI

2) Pihak swasta: Pelaku Perdagangan yang terkait dengan pengembangan program

keahlian SMK bisnis dan menejemen terhadap perdagangan untuk kelompok

teknologi dan perdagangan di Kabupaten Tulungagung.

3) Masyarakat: yaitu dari alumni SMK kelompok teknologi dan perdagangan di

Kabupaten Tulungagung.

Menurut Moleong (2000) mengatakan bahwa teknik pengumpulan data dengan

wawancara bebas dan mendalam adalah usaha untuk mendapatkan informasi/data dengan

cara bertanya langsung kepada responden dengan menggunakan pedoman tidak

terstruktur dengan tujuan untuk mendapatkan data dari responden bebas dan mendalam.

Sedangkan yang dimaksud dengan pedoman wawancara tak terstruktur adalah pedoman

wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan (Arikunto, 1999).

3.4.3 Responden

Responden yang digunakan pada penelitian ini adalah responden yang ditentukan

dari hasil analisis stakeholders sebagai ahli (expert) pada bidang pendidikan. Oleh karena

itu diperlukan suatu analisis stakeholders untuk dapat mengidentifikasi stakeholders

kunci yang layak dijadikan sebagai narasumber.

Stakeholders adalah orang, kelompok, atau institusi yang dikenai dampak dari

sebuah intervensi program (baik positif maupun negatif) atau pihak-pihak yang dapat

mempengaruhi dan atau dipengaruhi hasil intervensi tersebut. Analisis stakeholders

merupakan alat analisis untuk memahami konteks sosial dan kelembagaan dari sebuah

Page 17: ARAHAN PENGEMBANGAN SEKOLAH MENENGAH … · harus mampu menguasai teknik pembukuan dan akuntansi, Siswa mempunyai sertifikat ... mengembangkan kemampuan Sumber ... bidang/program

17

program atau kebijakan. Alat analisis ini dapat menyediakan informasi awal dan

mendasar tentang siapa yang terkena dampak dari suatu program (dampak positif maupun

negatif); siapa yang dapat mempengaruhi program tersebut (positif maupun negatif);

individu atau kelompok mana yang perlu dilibatkan dalam program tersebut, bagaimana

caranya, serta kapasasitas siapa yang perlu dibangun untuk memberdayakan mereka

dalam berpartisipasi. Dengan demikian, analisis stakeholdes menyediakan sebuah

landasan dan struktur untuk perencanaan partisipatif, implementasi, dan monitoring.

Adapun responden yang dianalisis stakeholders dalam penelitian ini yaitu:

a. Dinas Pendidikan

Sebagai pihak/pelaku pendidikan yang membuat kebijakan untuk meningkatkan

kualitas pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan melalui penyusunan program-

program pengembangan dan memberikan pertimbangan tentang penambahan jenis

program keahlian pada Sekolah Menengah Kejuruan.

b. Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi

Sebagai pihak yang merencanakan bidang ketenagakerjaan dan merumuskan

kebijakan ketenagakerjaan di masa yang akan datang.

c. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)

Sebagai pihak pemerintah yang merumuskan kebijakan umum tentang perencanaan

pembangunan, salah satunya pada bidang pendidikan dan mengkoordinasikan

perencanaan dan pengendalian pembangunan, salah satunya di bidang pendidikan.

d. Praktisi Perdagangan (Kadin)

Sebagai pihak yang mengetahui kondisi kebutuhan tenaga kerja perusahaan yang ada

di Kabupaten Tulungagung.

e. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

Sebagai pihak yang menyetujui dan menetapkan program-program pembangunan di

daerah.

f. MKK SMK kelompok teknologi, bisnis dan perdagangan

Sebagai pihak penyelenggara pendidikan SMK kelompok teknologi dan perdagangan

j. PGRI adalah organisasi profesi yang bergerak dibidang pendidikan yang beranggotakan

Guru sekolah negeri dan swasta khususnya di Kabupaten Tulungagung. Sebagai

pihak yang ikut membantu mencetak lulusan SMK

Page 18: ARAHAN PENGEMBANGAN SEKOLAH MENENGAH … · harus mampu menguasai teknik pembukuan dan akuntansi, Siswa mempunyai sertifikat ... mengembangkan kemampuan Sumber ... bidang/program

18

3.5. Teknik Analisis

3.5.1. Analisis Stakeholders.

Dalam menyediakan layanan pendidikan kejuruan di bidang bisnis dan

manajemen, terdapat beberapa stakeholders yang terlibat. Tidak semua stakeholders

memiliki kepentingan dan pengaruh yang sama. Untuk mengetahui tingkat pengaruh dan

kepentingan stakeholders dalam usaha pelayanan pendidikan kejuruan perlu dilakukan

analisis Stakeholders.

Tabel 3.3 Pelaku yang terkait dengan Pengembangan Pendidikan Kejuruan bisnis dan manajemen Kabupaten Tulungagung

No. Komponen Stakeholders

DPRD Komisi Pendidikan

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Dinas Perdagangan dan Perindustrian

Bappeda

1. Pemerintah

Kadin

MKKS

PGRI

2. Penyelenggara

Komite Sekolah

Pengusaha

Dewan Pendidikan

3. Masyarakat

LSM Pendidikan

Sumber : Hasil Analisis

Dari analisis yang telah dilakukan, didapatkan stakeholders kunci dan

stakeholders utama. Stakeholders kunci alah critical player yang memiliki tingkat

pengaruh dan kepentingan paling tinggi dalam hal ini diperankan oleh Dinas pendidikan

Sedangkan stakeholders utama adalah pihak yang dinilai memiliki pengaruh cukup

penting dalam hal ini diperankan oleh Bappeda dan DPRD Komisi A Berikut ini adalah

tabel pelaku dari pengembangan pendidikan kejuruan Bisnis dan Manajemen di

Kabupaten Tulungagung.

Tabel 3.6 Responden expect choise untuk Analisis AHP No Stakeholders Responden

(Posisi Stakeholders) Kepakaran

1.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

Kasudin Dikmenjur

- Ahli di Bidang Perencanaan Pendidikan. -Mengawasi pelaksanaan program-program pendidikan, termasuk di dalamnya pendidikan kejuruan bisnis dan

Page 19: ARAHAN PENGEMBANGAN SEKOLAH MENENGAH … · harus mampu menguasai teknik pembukuan dan akuntansi, Siswa mempunyai sertifikat ... mengembangkan kemampuan Sumber ... bidang/program

19

manejemen - Membuat analisis keberhasilan program Pendidikan. - Merencanakan kebijakan pendidikan

2. DPRD Komisi Pendidikan

Ketua DPRD Komisi Pendidikan

- Menetapkan anggaran Pendidikan. - Menetapkan kebijakan Pendidikan.

3. Praktisi perdagangan(Kadin)

Bag.sekretariat Dinas Perindag

- Ahli di Bidang Perencanaan Industri dan perdagangan - Merencanakan kebijakan perindustrian dan perdagangan

4. Dinas Kertrans Sos Kepala Dinas Kertran Sos - Ahli di Bidang Perencanaan transmigrasi dan ketenaga kerjaan.

- Merencanakan kebijakan Dinaskertransos 5. Bappeda Kasubid Statistik dan

Litbang Bappeda

- Ahli di Bidang Perencanaan Pemerintahan - Merencanakan program pendidikan di Kab Tulungagung

- Merencanakan kebijakan pendidikan 6. MKKS SMK Bisnis

Manajemen Kepala Sekolah SMK PGRI 3

- Ahli di Bidang Perencanaan Kurikulum Bisnis dan manajemen -Memahami perkembangan SMK perdagangan dan kendala yang dihadapi dalam pegembangan pendidikan

kejuruan perdagangan 7. Dewan Pendidikan Ketua dewan pendidikan

- Orang yang dapat membandingkan antara pendidikan umum dan pendidikan kejuruan sehingga memahami kendala dalam faktor pengembangan pendidikan kejuruan perdagangan terutama kualitas tenaga kerja

Sumber : Hasil Analisis 3.5.2. Analisis Penentuan faktor pengembangan program keahlian SMK bisnis dan

manajemen di Kabupaten Tulungagung

Analisa penentuan faktor pengembangan program keahlian SMK bisnis dan

manajemen terhadap perdagangan dan jasa di kabupaten Tulungagung menggunakan

analisa delphi. Dengan responden terpilih melalui Analisa Stekholder sebagai except

choise untuk analisa delphi yang terdiri dari Dinas Pendidikan, Dinas Kertransos,

Beppeda, DPRD,MKKS, Dewan Pendidikan, Praktisi Perdagangan. Dari penentuan

faktor yang dilakukan dengan analisa delphi juga dilakukan eksplorasi dari faktor – faktor

hasil analisa delphi.

3.5.3. Analisis Penentuan bobot faktor pengembangan program keahlian SMK

bisnis dan manajemen terhadap perdagangan dan jasa di Kabupaten

Tulungagung

1. Analitycal Hierarchy Proccess (AHP)

Pada penelitian ini AHP digunakan untuk mengetahui nilai pembobotan dari setiap

variabel dan subvariabel yang berpengaruh dalam penentuan faktor pengembangan

program keahlian SMK berbasis sektor perdagangan dan jasa dikabupaten Tulungagung.

Page 20: ARAHAN PENGEMBANGAN SEKOLAH MENENGAH … · harus mampu menguasai teknik pembukuan dan akuntansi, Siswa mempunyai sertifikat ... mengembangkan kemampuan Sumber ... bidang/program

20

AHP (Analytical Hierarchy Process) adalah analisis yang menyederhanakan suatu

permasalahan yang kompleks yang tidak terstruktur, strategik, dan dinamik menjadi

bagian-bagiannya, serta menata dalam suatu hierarki (Marimin,2004). AHP juga

memungkinkan pengguna untuk memberikan nilai bobot relatif dari suatu kriteria

majemuk (atau alternative majemuk terhadap suatu kriteria) secara intuitif. Perhitungan

bobot dilakukan dengan melakukan perbandingan berpasangan (pairwise comparisons).

Skala yang digunakan dalam perhitungan bobot adalah dengan skala 1-9 (Saaty,1993).

Skala pembobotan dapat dilihat pada table 3.7 di bawah ini.

3.5.4. Analisis Skoring untuk menentukan tingkat kesesuaian SMK

Analisis skoring digunakan untuk mengetahui Kesesuaiaan SMK bisnis dan

manajemen terhadap perdagangan dan jasa di setiap kecamatan di kabupaten

Tulungagung, sehingga klusterisasi lokasi hasil analisa skoring ini dapat digunakan

sebagai arah pengembangan program keahlian SMK bisnis dan manejemen terhadap

perdagangan dan jasa di Kabupaten Tulungagung. Sedangkan hasil dari AHP adalah

berupa nilai pembobotan setiap variabel dan subvariabel yang berpengaruh dalam

penentuan program keahlian SMK. Dengan metode survey akan digunakan sebagai input

dalam analisis skoring untuk menentukan klusterisasi lokasi program keahlian SMK

bisnis dan manejemen terhadap perdagangan dan jasa pada setiap kecamatan di

kabupaten Tulungagung.

3.5.5. Analisa Arahan Pengembangan SMK bisnis dan manajemen

Untuk analisis data primer dengan menggunakan survey dan wawancara dengan

menentukan keputusan melalui eksplorasi pendapat dan perolehan informasi dari hasil

perolehan dan pertukaran pendapat (wawancara) dalam menentukan faktor pendukung

dari pakar dalam hal:

1) Pengembangan program keahlian SMK bisnis dan manajemen terhadap perdagangan

2) Untuk menemukan variabel-variabel pengembangan program keahlian SMK bisnis

dan manajemen terhadap perdagangan melalui pendapat dari pakar pendidikan

(stakeholders), Untuk menganalisis hasil wawancara ini digunakan metode Delphi.

2) Alasan mengunakan Teknik Analisis Delphi

Alasan penelitian ini mengunakan analisa delphi adalah untuk mendapatkan

menggambarkan keadaan di masa datang lebih akurat dan profesional sehingga

Page 21: ARAHAN PENGEMBANGAN SEKOLAH MENENGAH … · harus mampu menguasai teknik pembukuan dan akuntansi, Siswa mempunyai sertifikat ... mengembangkan kemampuan Sumber ... bidang/program

21

peramalan diharapkan mendekati aktual, dapat meningkatkan kreativitas partisipan,

penyampaian pendapat baru dari partisipan dapat didiskusikan, memerlukan responden

yang sedikit yang dipilih memelaui analisis stakeholder, menghasilkan ‘outcome’ yang

lebih obyektif karena mempunyai empat karakteristik utama yaitu (1) pertanyaan yang

terstruktur, (2) iterasi, (3) umpan balik (feedback) yang terkontrol, dan (4) anonimitas

(anonymity) dari responden

Skema Tahapan penelitian

LATAR BELAKANG PENELITIAN: - Kontribusi sektor perdagangan semakin naik 29,63%

tetapi penyerapan tenaga kerja di sektor ini hanya 18,64% ini mengalami penurunan pada tahun 2005 sebanyak 19,06%

- Lulusan SMK di Kabupaten Tulungagung masih banyak yang belum terserap DUDI

RUMUSAN MASALAH: Belum optimalnya pengembangan SMK bisnis dan manajemen terhadap perdagangan di Tulungagung

TUJUAN PENELITIAN:

Merumuskan arahan pengembangan SMK bisnis dan manajemen terhadap perdagangan di Kabupaten Tulungagung

DATA

LITERATUR: Pertumbuhan ekonomi di sektor perdagangan Faktor tidak sesuainya pendidkan SMK bisnis dan

manajemen terhadap perdagangan Arahan pengembangan program keahlian Ketenagakerjaan dalam Pend. SMK

LAPANGAN:

Data Primer : Wawancara dan kuisioner dari pakar pendidiksn, birokrasi pemerintah dan Stakeholders

Data Sekunder : Data ststistik dari dinas pendidikan Kab.Tulungagung, data dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Data Jumlah Tenaga Kerja pada sektor perdagangan

ANALISIS:

Bobot Faktor–faktor yang mempengaruhi pengembangan SMK bisnis dan manajemen mengunakan Teknik analisais AHP

Penentuan Faktor–faktor yang mempengaruhi pengembangan SMK bisnis dan manajemen mengunakan Teknik analisais

Delphi

Proses penentuan faktor dengan mensintesa tinjauan pustaka dan mewawancarai responden terpilih hasil analisis

stakeholder

Page 22: ARAHAN PENGEMBANGAN SEKOLAH MENENGAH … · harus mampu menguasai teknik pembukuan dan akuntansi, Siswa mempunyai sertifikat ... mengembangkan kemampuan Sumber ... bidang/program

22

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan

Pertama, Faktor yang mempengaruhi pengembangan SMK bisnis dan manajemen di

Kabupaten Tulungagung adalah : Kualitas tenaga pendidik dan non kependidikan di

lingkungan SMK, Sarana dan prasarana pendidikan kejuruan, Hubungan kerja sama

antar instansi pemerintah dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Potensi dasar

kawasan di kabupaten Tulungagung, Pengembangan IPTEK, Kompetensi tenaga

kerja, Kebijakan Pemerintah Daerah

Kedua, Dari hasil Analisa Penentuan Kesesuaian SMK berbasis Perdagangan di

Kabupaten Tulungagung, dapat ketahui bahwa jumlah SMK yang mempunyai

kesesuaian di bidang keahlian bisnis dan manajemen di Kabupaten Tulungagung

adalah sebagai berikut : Di Kecamatan Boyolangu SMKN 1 Boyolangu yang

mempunyai kesesuaian paling besar; kemudian Kecamatan Ngunut dengan SMKN

Ngunut; disusul Kecamatan Tulungagung dengan SMK PGRI 3 Tulungagung

Ketiga, Arahan pengembangan SMK sesuai dengan pendidikan kejuruan berbasis

Perdagangan untuk sekolah yang angka kesesuaiannya rendah antara lain :

Faktor Kualitas tenaga pendidik maupun non pendidikan.

- Tenaga pendidik harus bersertifikat keahlian dan minimal S1, sekolah yang

belum memenuhi SMK YP 17, SMK Muhamadiyah 2

- Tenaga laboran yang sudah berpengalaman minimal 5 tahun dan bersertifikat ,

sekolah yang sudah memenuhi SMKN 1 Boyolangu

- Mempunyai tenaga pendidik ahli dari luar sekolah, semua sekolah belum

memiliki.

Faktor Kompetensi tenaga kerja

Analisis Tingkat Kesesuaian pengembangan SMK bisnis dan manajemen mengunakan teknik analisa kesesuaian

Gambar. 3.1 Tahapan Penelitian

Arahan Pengembangan SMK bisnis dan manajemen terhadap Perdagangan mengunakan teknik analisa Delphi

Page 23: ARAHAN PENGEMBANGAN SEKOLAH MENENGAH … · harus mampu menguasai teknik pembukuan dan akuntansi, Siswa mempunyai sertifikat ... mengembangkan kemampuan Sumber ... bidang/program

23

- Lulusan SMK mampu dalam hal pemasaran dan penjualan, sekolah yang sudah

memenuhi SMKN 1 Boyolangu, SMK Perwari

- Lulusan SMK mampu dalam pembukuaan dan akuntansi, semua sekolah belum

memenuhi.

- Lulusan SMK bersertifikat kompetensi dari DUDI, semua sekolah sudah

mememuhi kecuali SMKN Pagerwojo yang baru berdiri belum meluluskan

siswanya.

Faktor Sarana dan Prasarana

- SMK mempunyai unit usaha untuk sarana praktek lapangan, sekolah yang

memenuhi SMKN 1 Boyolangu, SMK PGRI 1, SMK PGRI 3, SMKN Ngunut.

- SMK mempunyai laboratorium akuntansi, dan mini bank, yang belum memenuhi

satu laboratorium diantaranya yaitu sekolah.SMK Perwari, SMK YP 17,

SMK.Muhamadiyah 2.

- SMK yang mempunyai fasilitas ruang kelas sendiri, semua sekolah sudah

memenuhi.

Faktor Hubungan SMK dengan DUDI

- SMK bekerjasama dengan DUDI untuk kurikulum praktikum, Semua sekolah

belum memenuhi.

- DUDI merekrut lulusan SMK sebagai tenaga kerja, semua sekolah belum

memenuhi karena sedikitnya lulusan yang diterima di DUDI

- SMK merekrut praktisi dari DUDI sebagai tenaga pendidik, semua sekolah belum

memenuhi.

Faktor Potensi Daerah

- Potensi daerah mempengaruhi peluang kesempatan kerja, sekolah yang memenuhi

SMKN 1 Boyolangu, SMK PGRI 1 , SMK PGRI 3

- SMK terpengaruh oleh potensi daerah, sekolah yang memenuhi SMKN 1

Boyolangu, SMK PGRI 1 , SMK PGRI 3.

Faktor Kemampuan IPTEK

- Lulusan SMK mampu mengoprasikan komputer, semua sekolah belum

memenuhi.

Page 24: ARAHAN PENGEMBANGAN SEKOLAH MENENGAH … · harus mampu menguasai teknik pembukuan dan akuntansi, Siswa mempunyai sertifikat ... mengembangkan kemampuan Sumber ... bidang/program

24

- Lulusan SMK mempunyai sertifikat keahlian komputer, semua sekolah belum

memenuhi secara maksimal

- Fasilitas dan pengajar IT mengikuti kemajuan teknologi, semua sekolah belum

memenuhi secara maksimal.

- Lulusan SMK mampu dan menguasai program, semua sekolah belum memenuhi

secara maksimal.

- Lulusan SMK mampu dan menguasai pembuatan iklan, semua sekolah belum

memenuhi secara maksimal.

Faktor Kebijakan Pemerintah

- Bantuan Sarana dan prasarana dari pemerintah, semua sekolah belum menerima

bantuan secara maksimal.

- Regulasi pemerintah terhadap rekrutmen lulusan, semua sekolah belum

memenuhi.

4.2. Saran

Pertama, Dari penelitian ini dapat dikembangkan untuk menentukan konsep

pengembangan SMK jenis perdagangan dan jasa dari sisi pembangunan non fisik serta

mental dari siswa untuk meningkatkan soft skillnya guna penyempurnaan ketrampilan

siswa SMK.

DAFTAR PUSTAKA Adisasmita, Rahardjo, (2005), Dasar-dasar Ekonomi Wilayah, Graha Ilmu, Yogyakarta. Alkadri, (2001), Manajemen Teknologi Untuk Pengembangan Wilayah, Pusat Pengkajian

Kebijakan Teknologi Pengembangan Wilayah BPPT, Jakarta. Arfida, B.R., (2002), Ekonomi Sumber Daya Manusia, Ghalia Indonesia, Jakarta. Arikunto, Suharsimi, (1999), Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktis, Bina

Aksara, Jakarta. Barthos, Basir, (2001), Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta. BPS, (2007), Kabupaten Tulungagung Dalam Angka 2007, Pemerintah Kabupaten

Tulungagung. BPS, (2007), Kecamatan Dalam Angka 2007, Pemerintah Kabupaten Tulungagung Dikmenjur, (1999), Keterampilan Menjelang 2020 untuk Era Global (laporan satuan

tugas pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan di Indonesia, Depdikbud, Jakarta.

Diknas (2005), Renstra Diknas Kabupaten Tulungagung Depdiknas , 2007 Direktorat PSMK ,Jakarta Disnakertras, (2007), Profil Ketenagakerjaan Kabupaten Tulungagung Tahun 2007,

Pemerintah Kabupaten Tulungagung.

Page 25: ARAHAN PENGEMBANGAN SEKOLAH MENENGAH … · harus mampu menguasai teknik pembukuan dan akuntansi, Siswa mempunyai sertifikat ... mengembangkan kemampuan Sumber ... bidang/program

25

Djojonegoro, Wardiman,(1999), Pengembangan Sumberdaya Manusia Melalui Sekolah Menengah Kejuruan, Balai Pustaka, Jakarta.

Dunn, William H., (2000), Pengantar Analisis Kebijakan Publik, edisi kedua. Gajah Mada University Press, Yogyakarta

Muktianto, Ali, (2005), Komponen Sumber daya Manusia dan Sistem Kelembagaan, Rosdakarya, Bandung.

Mulyadi, (2003) Ekonomi Sumber Daya Manusia – Dalam Perspektif Pembangunan, Penerbit PT.Rajagrafindo Persada , Jakarta

Notoatmojo, Soekidjo (2003).Pengembangan Sumber Daya Manusia , Penerbit PT.Rineka Cipta , Jakarta

Santoso, Budi, Eko, (2007), Materi Kuliah Ekonomi Wilayah. ITS, Surabaya. Simanjuntak, Payaman, (2001), Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia., Fakultas

Ekonomi UI, Jakarta. School Mapping. 2006. Kabupaten Tulungagung Subdit Pembelajaran Direktorat Pembinaan SMK, 2007. Spektrum Bidang dan Program

Keahlian SMK, Ditjen Mandikdasmen Depdiknas. Jakarta. Sumarsono, Sony (2003), Ekonomi Manajemen Sumber Daya Manusia dan

Ketenagakerjaan , Graha Ilmu Yogjakarta. Sunarya (dalam Usman, Husaini), (2006), Manajemen Teori, Praktik Dan Riset

Pendidikan, PT Bumi Aksara, Jakarta. Suparmoko, (1996), Pengantar Ekonomi Makro. UGM, Yogyakarta. Suryadi, Ace, (2002), Pendidikan, Investasi SDM dan Pembangunan, Balai Pustaka,

Jakarta Tarigan, R, (2005), Perencanaan Pembangunan Wilayah, Bumi Aksara, Jakarta. Surat Keputusan Mendiknas No. 060 /u/ 2002. Penambahan dan perubahan

bidang/program keahlian SMK Bab V pasal 22 Wena, Made, (1996), Pendidikan Sistem Ganda, Tarsito, Bandung. Warpani , Suwardjoko (1980), Analisan Kota Daerah, Penerbit ITB, Bandung