arah kebijakan penguatan kelembagaan untuk …...pp 12/2019 pengelolaan keuangan daerah permendagri...
TRANSCRIPT
ARAH KEBIJAKAN PENGUATAN KELEMBAGAAN UNTUK PENINGKATAN
KINERJA URUSAN PPPA
Disampaikan oleh
PRITA ISMAYANI Kepala Bagian Organisasi Dan Tata Laksana
Kementerian PPPA
Pada Kegiatan Rapat Koordinasi Daerah Prov Jawa Tengah
Semarang, 27 Februari 2020
Materi dapat di download di
bit.ly/uptdppa
“Melalui aparat, Negara harus hadir ditengah masyarakat…” Presiden RI, Joko Widodo
ARAHAN PRESIDEN pada Ratas 9 Januari 2020
1. Prioritaskan pada aksi pencegahan
kekerasasan pada anak yang
melibatkan keluarga, sekolah, dan juga
masyarakat.
2. Perbaiki sistem pelaporan dan layanan
pengaduan terjadinya kekerasan pada
anak.
3. Lakukan reformasi besar-besaran pada
manajemen penanganan kasus
kekerasan terhadap perempuan dan
anak dengan membentuk One Stop
Services (OSS), agar penanganan
dapat dilakukan dengan cepat,
terintegrasi, dan lebih komprehensif.
4. Laksanakan proses penegakan hukum
yang memberikan efek jera dan berikan
layanan pendampingan bantuan hukum.
5. Berikan layanan rehabilitasi sosial dan
reintegrasi sosial kembali.
Urusan Pemerintahan Pasal 1 UU 23/2014
adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi
kewenangan Presiden yang pelaksanaannya
dilakukan oleh kementerian negara dan
penyelenggara Pemerintahan Daerah untuk
melindungi, melayani, memberdayakan, dan
menyejahterakan masyarakat.
Beberapa Peraturan
terkait Pemerintahan
Daerah
UU 23/2014
PP 18/2016 Perangkat Daerah
PP 12/2017 Binwas
PP 45/2017 Partisipasi Masyarakat
PP 2/2018 SPM
PP 28/2018 Kerjasama Daerah
PP 33/2018 Gubernur sebagai WPP
PP 12/2019 Pengelolaan Keuangan Daerah
Permendagri 86/2017 Perencanaan Daerah, dll
Pasal 407 UU 23/2014
Pada saat Undang-
Undang ini mulai berlaku,
semua peraturan
perundang-undangan
yang berkaitan secara
langsung dengan
Daerah wajib
mendasarkan dan
menyesuaikan
pengaturannya
pada Undang-Undang ini
Pasal 67 UU 23/2014
Kewajiban kepala daerah dan wakil kepala daerah meliputi:
…
menjalin hubungan kerja dengan seluruh Instansi Vertikal di Daerah dan semua
Perangkat Daerah.
Sumber : Proyeksi Penduduk Indonesia, Hasil SUPAS 2015
131.30 Juta 130.04 Juta
90,85 Juta 90,87Juta 40,45 Juta 39,17 Juta
Penduduk Indonesia
15 Sumber : Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasiona (SPHPN)l 2016
Kekerasan Terhadap Perempuan (KtP)
Dalam satu tahun, 13 -14 juta perempuan yang menjadi
korban kekerasan
Sumber : Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasiona (SPHPN)l 2016
Kekerasan Terhadap Anak (KtA)
Lebih dari 57 juta anak mengalami kekerasan dalam berbagai bentuk, pada setiap tahunnya
Lampiran H UU 23/2014
Lampiran H UU 23/2014
Pelaksanaan Pasal 24 ayat (2) UU 23/2014 untuk menetapkan hasil pemetaan urusan pemerintahan wajib bukan layanan dasar
Agar dipedomani oleh pemerintah daerah dalam menentukan besaran tipologi perangkat daerah, khususnya bagi Dinas PPPA
Pasal 2 ayat (2) – pada tahun 2016, UPTD P2TP2A yang dimaksud dalam peraturan ini adalah UPTD PPA, yang selanjutnya diatur dalam PermenPPPA 4/2018
Pelaksanaan Pasal 109 ayat (2) PP 18/2016 untuk menetapkan pedoman nomenklatur Perangkat Daerah, khususnya Dinas PPPA. Saat ini sedang dalam proses revisi.
STRUKTUR ORGANISASI DINAS PPPA Tipe A 4 Bidang (Ideal)
Berdasarkan PermenPPPA No 9 Th 2016 ttg Pedoman Nomenklatur Dinas
KEPALA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
FUNGSI KUALITAS HIDUP
PEREMPUAN DAN KUALITAS
KELUARGA
Subfungsi pemberdayaan perempuan bidang
ekonomi
Subfungsi pemberdayaan perempuan bidang sosial
politik dan hukum
Subfungsi pemberdayaan perempuan bidang kualitas
keluarga
FUNGSI DATA DAN INFORMASI
GENDER DAN ANAK
Subfungsi data dan informasi gender
Subfungsi data dan informasi anak
Subfungsi sistem data dan informasi
UPTD PPA
FUNGSI PEMENUHAN HAK
ANAK
Subfungsi lingkungan keluarga dan
pengasuhan alternatif dan pendidikan,
pemanfaatan waktu luang dan kegiatan
budaya
Subfungsi hak sipil, informasi dan partisipasi
Subfungsi kesehatan dasar dan
kesejahteraan
FUNGSI PERLINDUNGAAN HAK PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN KHUSUS ANAK
Subfungsi perlindungan perempuan
Subfungsi perlindungan khusus anak
Subfungsi data kekerasan
perempuan dan anak
Dinas
Bidang 1
Pelembagaan PUG pada lembaga pemerintah,
Pemberdayaan perempuan bidang politik, hukum, sosial dan ekonomi pada organisasi
kemasyarakatan,
Penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan pemberdayaan perempuan
Peningkatan kualitas keluarga dalam mewujudkan kesetaraan
gender (KG) dan hak anak
Penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan peningkatan kualitas keluarga dalam mewujudkan KG dan
hak anak
Penyediaan layanan bagi keluarga dalam mewujudkan
KG dan hak anak
Bidang 2
Pengumpulan data gender dan anak dalam kelembagaan data
Pengolahan data gender dan anak dalam kelembagaan data
analisis data gender dan anak dalam kelembagaan data
penyajian data gender dan anak dalam kelembagaan data
Bidang 3
Pelembagaan PHA pada lembaga pemerintah, non
pemerintah, dan dunia usaha
Penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan peningkatan kualitas hidup
anak
Bidang 4
Pencegahan kekerasan terhadap perempuan yang
melibatkan para pihak
Penyediaan layanan bagi perempuan korban kekerasan yang memerlukan koordinasi
Penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan perlindungan perempuan
Pencegahan kekerasan terhadap anak yang
melibatkan para pihak
Penyediaan layanan bagi anak yang memerlukan
perlindungan khusus yang memerlukan koordinasi
Penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan
bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus
UPTD PPA
Penyediaan layanan bagi perempuan korban kekerasan yang memerlukan koordinasi
Penyediaan layanan bagi anak yang memerlukan
perlindungan khusus yang memerlukan koordinasi
Sekretariat Dinas
Hanya sebagian kecil tugas Dinas yang dialihkan ke UPTD PPA jika dibentuk
Berdasarkan PermenPPPA No 9 Th 2016 ttg Pedoman Nomenklatur Dinas
Penajaman tusi UPTD yang dibentuk untuk urusan PPPA Pasal 5 - 6 Fungsi UPTD PPA
FUNGSI UPTD PPA PermenPPPA 4/2018
Untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional dalam
memberikan layanan bagi perempuan dan anak yang
mengalami kekerasan, diskriminasi, perlindungan khusus,
dan masalah lainnya, berupa :
1. pengaduan masyarakat;
2. penjangkauan korban;
3. pengelolaan kasus;
4. penampungan sementara;
5. mediasi; dan
6. pendampingan korban.
4 Daerah 2016
14 Daerah 2017
38 Daerah 2018
58 Daerah 2019
59 Daerah Jan 2020
2. Sumatera Utara
3. Sumatera Barat
4. Riau
5. Kepulauan Riau
6. Jambi
7. Sumatera Selatan
8. Bangka Belitung
9. Lampung
11. DKI Jakarta
22 Provinsi telah membentuk
UPTD PPA
10. Bengkulu
1. Aceh 12. Jawa Barat
18. Sulawesi Tengah
15. Kalimantan Utara
17. Kalimantan Selatan
13. Jawa Tengah
19. Sulawesi Barat
20. Sulawesi Selatan
16. Kalimantan Tengah
21. Sulawesi Tenggara
22. NTB
14. Bali
1. Kabupaten Bireuen
8. Kota Lubuk Linggau
14. Kabupaten Subang – 15 Unit
24. Kabupaten Bantul
28. Kota Sidoarjo
29. Kota Denpasar
30. Kabupaten Kutai Kartanegara
33. Kabupaten Hulu Sungai Utara
34. Kabupaten Luwu Utara
9. Kota Metro
37 UPTD PPA Kabupaten/ Kota (160 unit)
13. Kabupaten Bogor – 5 Unit
10. Kabupaten Lampung Selatan
3. Kota Dumai
27. Kabupaten Ngawi
2. Kabupaten Labuhan Batu
31. Kota Balikpapan
32. Kabupaten Barito Utara 7. Kota Palembang
4. Kabupaten Kuantan Singingi
5. Kabupaten Pelalawan
25. Kabupaten Gunung Kidul
26. Kabupaten Sumenep
35. Kabupaten Bone
36. Kabupaten Buton
37. Kabupaten Bombana
15. Kabupaten Bandung – 31 Unit
17. Kota Bandung
21. Kota Surakarta
22. Kabupaten Sleman
23. Kota Yogyakarta
18. Kabupaten Cirebon – 40 Unit
19. Kabupaten Garut – 8 Unit
16. Kabupaten Bandung Barat – 16 Unit
20. Kabupaten Ciamis– 15 Unit
6. Kabupaten Kep. Meranti
12. Kota Cilegon
11. Kota Bengkulu
CATATAN KEMDAGRI
1. Kabupaten Bengkalis- Riau
2. Kabupaten Ogan Komering Ilir – Sumatera Selatan
3. Kabupaten Ogan Pagar Alam – Sumatera Selatan
4. Kabupaten Serang – Banten
5. Kabupaten Pandeglang – Banten
6. Kabupaten Tasikmalaya – Jawa Barat
7. Kabupaten Cianjur – Jawa Barat
8. Kabupaten Pangandaran – Jawa Barat
9. Kabupaten Tegal – Jawa Tengah PerBup 71/2016
10. Kabupaten Purworejo – Jawa Tengah PerBup 23/2016
11. Kabupaten Kulonprogo – DIY
12. Kabupaten Jember – Jawa Timur
13. Kabupaten Nganjuk – Jawa Timur
14. Kabupaten Sampang – Jawa Timur
15. Kabupaten Hulu Sungai Tengah – Kalimantan selatan
16. Kabupaten Majene – Sulawesi Barat
PELAKSANA & FUNGSIONAL
di UPTD PPA Berdasarkan PermenPANRB 41/2018 dan Peraturan JF terkait lainnya
Lampiran II PermenPPPA 4/2018
1. Psikolog Klinis (JF)
2. Pekerja Sosial (JF)
3. Konselor (Psikologi dan Hukum)
4. Komediator
5. Pengadministrasi Umum
6. Pengemudi
7. Penjaga Keamanan
8. Penjaga Asrama
Ketidaktersediaan ketenagaan tidak mengurangi urgensi penanganan kekerasan melalui Pemerintah Daerah, perlu disiapkan alternatif untuk dapat memenuhi.
Agar dilakukan rekrutmen ASN (PNS & PPPK) untuk pengisian jabatan di UPTD PPA yang sesuai dengan PermenPPPA 4/2018
PSIKOLOG KLINIS (JF)
DASAR HUKUM PENGERTIAN TUGAS POKOK
1) Peraturan
Menteri PAN
Nomor
PER/11/M.PAN/
5/2008, Tanggal
26 Mei 2008
2) Peraturan
Bersama
Nomor
1112/MENKES/
PB/XII/2008 dan
Nomor 28
Tahun 2008
Psikolog Klinis adalah
jabatan yang mempunyai
ruang lingkup, tugas,
tanggung jawab, dan
wewenang untuk
melakukan kegiatan
pelayanan psikologi klinis
di sarana pelayanan
kesehatan yang diduduki
oleh PNS dengan hak
dan kewajiban yang
diberikan secara penuh
oleh pejabat yang
berwenang.
Memberikan pelayanan psikologi
klinik yang meliputi assesmen,
interpretasi hasil assesmen,
intervensi, pembuatan laporan
pemeriksaan psikologi,
pelaksanaan tugas di tempat
risiko tinggi, dan pengabdian
masyarakat yang meliputi
pelaksanaan penanggulangan
problem psikologi klinik pada
masyarakat rumah sakit,
pelaksanaan tugas khusus
lapangan di bidang psikologi
klinik pada komunitas, dan
menjadi saksi ahli.
PEKERJA SOSIAL (JF)
DASAR HUKUM PENGERTIAN TUGAS POKOK
1) Keputusan Menteri
PAN Nomor
KEP/03/M.PAN/1/20
04, Tanggal 16
Januari 2004
2) Keputusan Bersama
Nomor
05/HUK/2004 dan
Nomor 09 Tahun
2004, Tanggal 8
Maret 2004
Pekerja Sosial adalah PNS
yang diberi tugas,
tanggungjawab, wewenang
dan hak secara penuh oleh
pejabat yang berwenang
untuk melaksanakan
pelayanan kesejahteraan
sosial di lingkungan instansi
pemerintah maupun pada
badan/organisasi sosial
lainnya.
Menyiapkan, melakukan
dan menyelesaikan
kegiatan pelayanan
kesejahteraan sosial dan
pengembangan kualitas
pelayanan kesejahteraan
sosial
NAMA
JABATAN PENDIDIKAN TUGAS POKOK LAINNYA
Konselor
(Hukum/
Psikologi)
Sarjana (S1) di
bidang Ilmu
Psikologi /
Hukum
Melaksanakan kegiatan
pemberian bantuan psikologi /
hukum untuk mengatasi masalah
yang dihadapi konseli sehingga
dapat melakukan kegiatan secara
normal kembali.
Sertifikasi Konselor
Sertifikasi Paralegal
Komediator Sarjana (S1)/
Diploma IV di
bidang Hukum/
Sosial dan politik/
Sosiologi atau
bidang lain yang
relevan dengan
tugas jabatan
Memimpin dan melaksanakan
penyiapan bahan mediasi untuk
mencapai penyelesaian atau
solusi yang dapat diterima oleh
kedua belah pihak yang berselisih
sesuai dengan peraturan dan
ketentuan yang berlaku
Sertifikasi Mediator
PELAKSANA PermenPANRB 41/2018
PP 45/2017 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
Ruang Lingkup Kegiatan
1. Biaya penjangkauan korban
2. Biaya Manajemen Kasus
3. Pendampingan Korban
4. Biaya Layanan Kesehatan dalam situasi darurat berupa biaya visum et repertum dan visum et psychiatricum
5. Biaya penampungan sementara.
6. Biaya penyediaan saksi ahli
7. Jaringan data on line
1. Penyediaan Rumah Perlindungan
2. Mobil Perlindungan
3. Motor Perlindungan
4. Alat Pengolah Data
5. Sarana pendukung lainnya
6. Kit P3K
Penyediaan Biaya Operasional Layanan UPTD PPA
Meningkatkan Sarana dan Prasarana UPTD PPA
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) PPA
Dana Alokasi Khusus (Fisik/Non Fisik) Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak adalah dana yang dialokasikan dalam
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kepada Daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan
khusus (Fisik/Non Fisik) Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak yang merupakan urusan daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota) dan
sesuai dengan Prioritas Nasional
Sasaran yang ingin dicapai adalah meningkatnya efektifitas UPTD PPA (Provinsi/Kabupaten/Kota) dalam menyediakan layanan kepada
Perempuan dan Anak korban kekerasan
PROSES BISNIS UPTD PPA
Penerimaan pengaduan
Verifikasi Pengaduan
Melakukan Penjangkauan
Konferensi Pengelolaan
Kasus
Penampungan Sementara
Melakukan Mediasi
Pendampingan Korban
Melakukan Rujukan
Konferensi Kasus
Pengakhiran
Rujukan TIDAK
YA
Kasus terselesaikan
Kasus belum terselesaikan
SOP MAKRO UPTD PPA
Urusan Pemerintahan
Absolut Wajib Pilihan
Layanan Dasar Bukan Pelayanan Dasar
Pendidikan, Kesehatan, Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang,
Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman, Ketentraman,
Ketertiban Umum dan Pelindungan
Masyarakat, Sosial
Tenaga Kerja, PPPA, Pangan,
Pertanahan, Lingkungan Hidup,
Admindukcapil, Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa,
Pengendalian Penduduk & KB,
Perhubungan, Kominfo, KUKM,
Penanaman Modal, PORA,
Statistik, Persandian,
Kebudayaan, Perpustakaan,
Kearsipan
Pasal 12 UU 23/2014
PPPA adalah urusan yang wajib
diselenggarakan pemerintah daerah
DAMPAK DARI PERBEDAAN PENGATURAN URUSAN PPPA DLM UU PEMDA
UU 32/2004
• Pasal 26 : Pelaksanaan Pemberdayaan Perempuan merupakan bagian tugas dari Wakil Kepala Daerah
• Pasal 13 (Provinsi) & 14 (Kab/Kota) : urusan PP(PA) tidak termasuk dari 16 urusan wajib yang pelaksanaannya konkuren ke pemerintah daerah
• PP 41/2007 Bukan Dinas
UU 23/2014
• Pasal 12 ayat (2) :
menegaskan PPPA
sebagai Urusan
Pemerintahan Wajib
yang konkuren
• PP 18/2016 Dinas PPPA
KEPALA
KASUBAG
TU
14 ORANG
PENGADMINIST
RASI UMUM
(3 ORANG)
JAKARTA
PUSAT
JAKARTA
UTARA
DAN
KEPULAUA
N SERIBU
JAKARTA
BARAT
JAKARTA
SELATAN
JAKARTA
TIMUR PENGELOLA
(2 ORANG)
BENDAHARA
PENGELUARAN
PEMBANTU
(1 ORANG)
PENGURUS
BARANG
PEMBANTU
(1 ORANG)
94
ORANG
TENAGA AHLI
PEMENUHAN HAK
KORBAN KEKERASAN
PEREMPUAN DAN ANAK
(1 ORANG)
TENAGA AHLI
PSIKOLOG
KLINIS
(1 ORANG)
PSIKOILO
G KILINIS
(8 ORANG)
KONSELO
R
(21
ORANG)
ADVOKAT
(4 ORANG)
PARALEGA
L
(30
ORANG)
MANAGER
KASUS
(5 ORANG)
PENDAMPING
KORBAN
KEKERASAN
(21 ORANG)
DATABAS
E KASUS
(2 ORANG)
HOTLINE
PENGADUA
N
(1 ORANG)
Tahun 2019
24 ORANG
PETUGAS
KEBERSIHA
N
(7 ORANG)
PETUGAS
KEAMANA
N
(9 ORANG)
PETUGAS
CALL
CENTER
(6 ORANG)
PETUGAS
PENGEMUDI
(1 ORANG)
PETUGAS
CARAKA
(1 ORANG)
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
2015 2016 2017 2018 2019
PERKEMBANGAN TENAGA AHLI DAN TENAGA PELAYANAN TAHUN 2015 -2019
TAHUN
23 orang 25 orang 25 orang
94 orang
49 orang
Rp. 9 Milyar
Rp. 5 Milyar
Rp. 4 Milyar
Rp. 4 Milyar
Rp. 4 Milyar
UPT
LEMBAGA
ANGGARAN