ar-kota 2010. ok
TRANSCRIPT
1
ELEMEN YANG MEMBENTUK KARAKTERISTIK FISIK KOTA
(Sumber: Garnham, 1985)
ALAMI
I. SISTEM ALAMI I.1. Topografi Kota Malang.
Kabupaten Malang Raya adalah sebuah kawasan yang terletak pada bagian tengah selatan wilayah Propinsi Jawa Timur. Berbatasan dengan enam kabupaten dan Samudera Indonesia. Sebelah Utara-Timur, berbatasan dengan Kabupaten Pasuruan dan Probolinggo. Sebelah Timur, berbatasan dengan Kabupaten Lumajang. Sebelah Selatan, berbatasan dengan Samudera Indonesia. Sebelah Barat, berbatasan dengan Kabupaten Blitar. Sebelah Barat-Utara, berbatasan dengan Kabupaten Kediri dan Mojokerto. Letak geografis sedemikian itu menyebabkan Kabupaten Malang memiliki posisi yang cukup strategis. Hal ini ditandai dengan semakin ramainya jalur transportasi utara maupun selatan yang melalui Kabupaten Malang dari waktu ke waktu. Posisi koordinat Kabupaten Malang terletak antara 112o17’,10,90” Bujur Timur dan 122o57’ ,00,00” Bujur Timur dan antara 7o44’,55,11” Lintang Selatan dan 8o26’ ,35,45” Lintang Selatan.
Dengan luas wilayah sekitar 3.238,26 Km2 (sumber; Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Brantas), Kabupaten Malang terletak pada urutan luas terbesar kedua setelah Kabupaten Banyuwangi dari 38 kabupaten/kota di wilayah Propinsi Jawa Timur. Kondisi topografi Kabupaten Malang merupakan daerah dataran tinggi yang dikelilingi oleh beberapa gunung dan dataran rendah atau daerah lembah pada ketinggian 250-500 meter diatas permukaan laut (dpl) yang terletak di bagian tengah wilayah Kabupaten Malang. Daerah dataran tinggi merupakan daerah perbukitan kapur (Pegunungan Kendeng) di bagian selatan pada ketinggian 0-650 meter dpl, daerah lereng Tengger-Semeru di bagian timur membujur dari utara ke selatan pada ketinggian 500-3600 meter dpl dan daerah lereng Kawi-Arjuno di bagian barat pada ketinggian 500-3.300 meter dpl.
Terdapat sembilan gunung dan satu penggunungan yang menyebar merata di sebelah Utara, Timur, Selatan dan Barat wilayah Kabupaten Malang. Beberapa gunung telah dikenal secara nasional yaitu Gunung Semeru (3.676 meter) gunung tertingi di Pulau Jawa, Gunung Bromo (2.329 meter), Gunung Kawi (2.651 meter), Gunung Kelud (1.731 meter), Gunung Welirang (2.156 meter) dan Gunung Arjuno (3.339 meter).
Kondisi topografi pegunungan dan perbukitan menjadikan wilayah Kabupaten Malang sebagai daerah sejuk dan banyak diminati sebagai tempat tinggal dan tempat peristirahatan Tnggi pusat pemerintahan kecamatan (Kantor Camat) dari permukaan laut berkisar antara 240-1.299 meter dpl. Berdasarkan hasil pemantauan tiga pos pemantauan Stasiun Klimatologi Karangploso-Malang, pada Tahun 2008 suhu udara rata-rata relatif rendah, berkisar antara 19,1 oC hingga 26,6 oC. Kelembaban udara rata-rata berkisar antara 71,0% hingga 89,0% dan curah hujan rata-rata berkisar antara 2 mm hingga 780,0 mm. Curah hujan rata-rata terendah terjadi pada Bulan Juni, hasil pemantauan Pos Karangploso. Sedangkan rata-rata curah hujan tertinggi terjadi juga pada Bulan Desember, hasil pemantauan Pos Karangploso.
ELEMEN YANG MEMBENTUK KARAKTERISTIK FISIK KOTA
(Sumber
I.2. Aspek Tumbuhan,
Seperti terlihat dari peta bumi kota Mdisepanjang kawah sungai dari 18 sungai yang besar tentu banyak melindungi ke-18 sungai yang besar tersebut.tumbuhan antara lain: tumbuhan buatan dan tumbuhan alami.
Tumbuhan alami: tumbuhan yang tumbuh sendkota, dan juga sebagai pelindunpohon beringin di alun-alun kota MMalang.
I.3. Aspek Air Kondisi topografi yang demikian mengindikasikan potensi hutan yang besar. Hutan yang
merupakan sumber air yang cukup, yang mengalir sepanjang tahun melalui sungaimengairi lahan pertanian. Daridiantaranya, terdapat Sungai Brantas, sungai terbesar Sungai Brantas bagian atas terdapat di wilayah Kota Batu dan hulu bawah berada di wilayah Kabupaten Malang.
ELEMEN YANG MEMBENTUK KARAKTERISTIK FISIK KOTA
Sumber: Garnham, 1985)
i terlihat dari peta bumi kota Malang menandakan potensi hutan yang besar,disepanjang kawah sungai dari 18 sungai yang besar tentu banyak tumbu
18 sungai yang besar tersebut. Aspek tumbuhan disini di bagi menjatumbuhan buatan dan tumbuhan alami.
tumbuhan yang tumbuh sendiri dan dilindungi sebagi hutandan juga sebagai pelindung air tanah/sungai disepanjang Sungai Brantas,
alun kota Malang dan masih ada ditempat-tempat lain yang ada dikota
Tumbuhan Buatan: pepohonan,semak yang ditanam dengan ditata sedemikian rupa hingga seperti yang alami,tumbuhan ini dijadikan sebagai taman kota/hutan kota ataupun kawasan sepeterlihat di alun-alun kota Mjalan Ijen dan lainnya yang ada di
Kondisi topografi yang demikian mengindikasikan potensi hutan yang besar. Hutan yang merupakan sumber air yang cukup, yang mengalir sepanjang tahun melalui sungaimengairi lahan pertanian. Dari 18 sungai besar dan bernama di wilayah Kabupaten Malang, diantaranya, terdapat Sungai Brantas, sungai terbesar dan terpanjang di Jawa Timur.Sungai Brantas bagian atas terdapat di wilayah Kota Batu dan hulu bawah berada di wilayah
2
dakan potensi hutan yang besar, maka tumbu-tumbuhan guna
ni di bagi menjadi 2 bagian
iri dan dilindungi sebagi hutan/tumbuhan ungai Brantas, tumbuhan
tempat lain yang ada dikota
pepohonan, semak-semak yang ditanam dengan ditata sedemikian
yang alami, dan hadirnya adikan sebagai taman
kota ataupun kawasan seperti alun kota Malang, sepanjang
dan lainnya yang ada di kota Malang.
Kondisi topografi yang demikian mengindikasikan potensi hutan yang besar. Hutan yang merupakan sumber air yang cukup, yang mengalir sepanjang tahun melalui sungai-sungainya
18 sungai besar dan bernama di wilayah Kabupaten Malang, dan terpanjang di Jawa Timur. Hulu
Sungai Brantas bagian atas terdapat di wilayah Kota Batu dan hulu bawah berada di wilayah
ELEMEN YANG MEMBENTUK KARAKTERISTIK FISIK KOTA
(Sumber
SISTEM KEBUDAYAAN
II. SISTIM KEBUDAYAAN II.1. Kawasan Umum
Menurut Carr (dalam Salim & Pratiwi, 2006), yang dimaksudkan dengan ruang publik adalah ruang umum tempat masyarakat dapat melakukan aktivitas publik fungsional maupun kegiatan sampingan lainnya, yang dapat mengikat suatu komunitas, baik dalam kegiataruang publik kota bersifat multiguna, untuk semua kelompok sosial, tetapi dapat ditata secara fleksibel dengan karakter kegiatan tertentu. Namun dalam hal penggunaan ruapermasalahn. Permasalahan itu dapat berupa ketidakadilan dalam penggunaannya, ketidaksediaan hunian layak bagi warga miskin, kelangkaan ruang publik, anarki ruang kota, serta masih terjadinya privatisasi ruang publik.
Menurut Rudy (2007), ruang publik ditandai oleh tiga hal, yaitu responsif, demokratis dan bermakna. Responsif dalam arti ruang publik harus dapat digunakan untuk berbagai kegiatan dan kepentingan luas. Sementara demokratis berarti ruang publik seharusnya dapat digunakamasyarakat umum dari berbagai latar belakang sosial, ekonomi dan budaya serta aksesibel bagi berbagai kondisi fisik manusia. manusia, ruang, dunia luas, dan konteks sosial. Dengan karainteraksi warga masyarakat, tidak diragukan lagi arti pentingnya dalam menjaga dan meningkatkan kualitas kapital sosial. Namun sayangnya arti penting keberadaan ruangIndonesia lama kelamaan semakin berkurang. Ruang publik tersebut yang selama ini menjadi tempat warga melakukan interaksi, baik sosial, politik maupun kebudayaan tanpa dipungut biaya, seperti lapangan olah raga, taman kota, area wisata, arena kesenian, dan lain sebagainya, lama kelmenghilang digantikan oleh mall, pusatprivat lainnya. Mall atau pusatruang publik meski dewasa ini tempatbertukar informasi, atau sekedar tempat rekreasi melepas kepenatan seusai menghadapi berbagai rutinitas pekerjaan. Karena meskpun terbuka untuk umum, mall tetap menampilkan wajah yang privat dimana di dalamnya orang yang adTidak adanya kontak dan interaksi sosial sebagai prasarat bagi penguatan kapital sosial merupakan alasan utama mengapa ruang publik tidak dapat tergantikan oleh mall atau pusat perbelanjaan.
ELEMEN YANG MEMBENTUK KARAKTERISTIK FISIK KOTA
Sumber: Garnham, 1985)
SISTEM KEBUDAYAAN
Menurut Carr (dalam Salim & Pratiwi, 2006), yang dimaksudkan dengan ruang publik adalah ruang umum tempat masyarakat dapat melakukan aktivitas publik fungsional maupun kegiatan sampingan
yang dapat mengikat suatu komunitas, baik dalam kegiatan sehariuang publik kota bersifat multiguna, untuk semua kelompok sosial, tetapi dapat ditata secara
fleksibel dengan karakter kegiatan tertentu. Namun dalam hal penggunaan ruapermasalahn. Permasalahan itu dapat berupa ketidakadilan dalam penggunaannya, ketidaksediaan hunian layak bagi warga miskin, kelangkaan ruang publik, anarki ruang kota, serta masih terjadinya
(2007), ruang publik ditandai oleh tiga hal, yaitu responsif, demokratis dan bermakna. Responsif dalam arti ruang publik harus dapat digunakan untuk berbagai kegiatan dan kepentingan luas. Sementara demokratis berarti ruang publik seharusnya dapat digunakamasyarakat umum dari berbagai latar belakang sosial, ekonomi dan budaya serta aksesibel bagi berbagai kondisi fisik manusia. Bermakna berarti bahwa ruang publik harus memiliki tautan antara manusia, ruang, dunia luas, dan konteks sosial. Dengan karakteristik ruang publik sebagai tempat interaksi warga masyarakat, tidak diragukan lagi arti pentingnya dalam menjaga dan meningkatkan kualitas kapital sosial. Namun sayangnya arti penting keberadaan ruang-ruang publik tersebut di
makin berkurang. Ruang publik tersebut yang selama ini menjadi tempat warga melakukan interaksi, baik sosial, politik maupun kebudayaan tanpa dipungut biaya, seperti lapangan olah raga, taman kota, area wisata, arena kesenian, dan lain sebagainya, lama kelmenghilang digantikan oleh mall, pusat-pusat perbelanjaan, ruko-ruko dan ruangprivat lainnya. Mall atau pusat-pusat perbelanjaan tidak akan pernah dapat benarruang publik meski dewasa ini tempat-tempat tersebut sering dijadikan sebagai lokasi bertemu, bertukar informasi, atau sekedar tempat rekreasi melepas kepenatan seusai menghadapi berbagai rutinitas pekerjaan. Karena meskpun terbuka untuk umum, mall tetap menampilkan wajah yang privat dimana di dalamnya orang yang ada disana cenderung berasal dari kalangan ekonomi tertentu. Tidak adanya kontak dan interaksi sosial sebagai prasarat bagi penguatan kapital sosial merupakan alasan utama mengapa ruang publik tidak dapat tergantikan oleh mall atau pusat perbelanjaan.
3
Menurut Carr (dalam Salim & Pratiwi, 2006), yang dimaksudkan dengan ruang publik adalah ruang umum tempat masyarakat dapat melakukan aktivitas publik fungsional maupun kegiatan sampingan
n sehari-hari ataupun berkala. uang publik kota bersifat multiguna, untuk semua kelompok sosial, tetapi dapat ditata secara
fleksibel dengan karakter kegiatan tertentu. Namun dalam hal penggunaan ruang kota, terjadi banyak permasalahn. Permasalahan itu dapat berupa ketidakadilan dalam penggunaannya, ketidaksediaan hunian layak bagi warga miskin, kelangkaan ruang publik, anarki ruang kota, serta masih terjadinya
(2007), ruang publik ditandai oleh tiga hal, yaitu responsif, demokratis dan bermakna. Responsif dalam arti ruang publik harus dapat digunakan untuk berbagai kegiatan dan kepentingan luas. Sementara demokratis berarti ruang publik seharusnya dapat digunakan oleh masyarakat umum dari berbagai latar belakang sosial, ekonomi dan budaya serta aksesibel bagi
Bermakna berarti bahwa ruang publik harus memiliki tautan antara kteristik ruang publik sebagai tempat
interaksi warga masyarakat, tidak diragukan lagi arti pentingnya dalam menjaga dan meningkatkan ruang publik tersebut di
makin berkurang. Ruang publik tersebut yang selama ini menjadi tempat warga melakukan interaksi, baik sosial, politik maupun kebudayaan tanpa dipungut biaya, seperti lapangan olah raga, taman kota, area wisata, arena kesenian, dan lain sebagainya, lama kelamaan
ruko dan ruang-ruang bersifat pusat perbelanjaan tidak akan pernah dapat benar-benar menjadi
ijadikan sebagai lokasi bertemu, bertukar informasi, atau sekedar tempat rekreasi melepas kepenatan seusai menghadapi berbagai rutinitas pekerjaan. Karena meskpun terbuka untuk umum, mall tetap menampilkan wajah yang
a disana cenderung berasal dari kalangan ekonomi tertentu. Tidak adanya kontak dan interaksi sosial sebagai prasarat bagi penguatan kapital sosial merupakan alasan utama mengapa ruang publik tidak dapat tergantikan oleh mall atau pusat perbelanjaan.
ELEMEN YANG MEMBENTUK KARAKTERISTIK FISIK KOTA
(Sumber
Sebagai wahana interaksi sosial, ruang publik diharapkan dapat mempertautkan seluruh anggota masyarakat tanpa membedakan latar belakang ekonomi, dan budaya. publik dapat bercerita secara gamblang seberapa pesat dinamika kehidupan sosial suatMenurut Krier (dalam Kurniantoro, 2007) ruang publik hanya dapat terbentuk dari street (jalandan square (ruang terbuka, plaza, atau alunbukanlah gedung serupa mallmemungkinkan masyarakat beraktivitas, berolahraga dan berekreasi, serta berinteraksi secara sosial yang lain.
Seperti kita lihat alun-alun kota Malang sebagai kawasn ptersebut banyak aktivitas seperti:sebagai pusat kota Malang.
II.2. Ruang Terbuka, Berbicara tentang ruang terbuka (
lansekap terdiri dari elemen dan sebagainya) serta elemen lunak (terbuka biasa berupa lapangan, jalan, sempadan sungai, sebagainya.
ELEMEN YANG MEMBENTUK KARAKTERISTIK FISIK KOTA
Sumber: Garnham, 1985)
gai wahana interaksi sosial, ruang publik diharapkan dapat mempertautkan seluruh anggota masyarakat tanpa membedakan latar belakang ekonomi, dan budaya. publik dapat bercerita secara gamblang seberapa pesat dinamika kehidupan sosial suatMenurut Krier (dalam Kurniantoro, 2007) ruang publik hanya dapat terbentuk dari street (jalandan square (ruang terbuka, plaza, atau alun-alun/lapangan). Tetapi plaza yang dimaksud disini tentu
l-mall megah. Plaza dimaksud adalah sebuah ruang terbuka yang memungkinkan masyarakat beraktivitas, berolahraga dan berekreasi, serta berinteraksi secara sosial
alun kota Malang sebagai kawasn publik dimana,seperti: perdagangan, pemerintahan dan di situ pula tam
Berbicara tentang ruang terbuka (open space) selalu menyangkut lansekap. Elemen lansekap terdiri dari elemen keras (hardscape seperti : jalan, trotoar, patun, bebatuan dan sebagainya) serta elemen lunak (softscape) berupa tanaman dan air. Ruang
berupa lapangan, jalan, sempadan sungai, green belt
4
gai wahana interaksi sosial, ruang publik diharapkan dapat mempertautkan seluruh anggota masyarakat tanpa membedakan latar belakang ekonomi, dan budaya. Aktivitas di ruang publik dapat bercerita secara gamblang seberapa pesat dinamika kehidupan sosial suatu masyarakat. Menurut Krier (dalam Kurniantoro, 2007) ruang publik hanya dapat terbentuk dari street (jalan-jalan)
alun/lapangan). Tetapi plaza yang dimaksud disini tentu megah. Plaza dimaksud adalah sebuah ruang terbuka yang
memungkinkan masyarakat beraktivitas, berolahraga dan berekreasi, serta berinteraksi secara sosial
ublik dimana, di kawasan situ pula taman kota dan
) selalu menyangkut lansekap. Elemen seperti : jalan, trotoar, patun, bebatuan
e) berupa tanaman dan air. Ruang green belt, taman dan
ELEMEN YANG MEMBENTUK KARAKTERISTIK FISIK KOTA
(Sumber
Dalam perencanan (street furniture). Street furniture bangku taman dan sebagainya.
Ruang terbuka seperti: alun
Bagian yang solid dari suatu kota adalahkota elemennya tidak terbatas kepada bagian yang solid, tapi juga ruang bagian yang solid tersebut, baik berupapadanya. Jenis yang formal, yang dibentuk oleh (ruang kota), sedang yang natural (kota disebut open space (ruang terbukapada kota, baik segi kualitas ruangnya maupun aktifitas yangdiperluas tidak hanya yang terbentuk oleh(pohon, tebing, sungai dan sebagainyasebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kota. Bentuknya bisa merupakan suatupersinggahan (taman,plaza, persimpangan dan sebagainyaspace) dapat memberi ciri lain kepada karakter yang alami dari kota, misalnya yang membentuk vista alami kearah pandangan bangunan,
ELEMEN YANG MEMBENTUK KARAKTERISTIK FISIK KOTA
Sumber: Garnham, 1985)
Dalam perencanan open space akan senantiasa terkait dengan perabot taman / jalan Street furniture ini bisa berupa lampu, tempat sampah, papan nama,
bangku taman dan sebagainya.
ang terbuka seperti: alun-alun kota Malang, sepanjang jalan Ijen
Bagian yang solid dari suatu kota adalah susunan masa atau bangunan kota. Dalamkepada bagian yang solid, tapi juga ruang – ruang yang terbentuk oleh
bagian yang solid tersebut, baik berupa jalan, taman atau lebih luas kepada , yang dibentuk oleh façade bangunan dan pelataran kota di sebut
), sedang yang natural (informal) yang menyajikan alam (nature) di (ruang terbuka). Pada dasarnya suatu ruang kota adalah
kualitas ruangnya maupun aktifitas yang terjadi didalamnya. Pengertian ruang kotadiperluas tidak hanya yang terbentuk oleh bangunan (massa) melainkan juga yang terbentuk oleh alam
, tebing, sungai dan sebagainya), pembicaraan mengenai ruang di kota akan mencakup keduanyasebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kota. Bentuknya bisa merupakan suatu
a, persimpangan dan sebagainya). Ruang – ruang terbuka () dapat memberi ciri lain kepada karakter yang alami dari kota, misalnya yang membentuk vista
alami kearah pandangan bangunan, pendestarian, alam dan sebagainya. Pengertian ruang terbuka di
5
an senantiasa terkait dengan perabot taman / jalan ini bisa berupa lampu, tempat sampah, papan nama,
susunan masa atau bangunan kota. Dalam arsitektur ruang yang terbentuk oleh seluruh ruang yang ada
bangunan dan pelataran kota di sebut urbanspace dalam atau di sekeliling
Pada dasarnya suatu ruang kota adalah karakter yang dominan terjadi didalamnya. Pengertian ruang kota
) melainkan juga yang terbentuk oleh alam kota akan mencakup keduanya
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kota. Bentuknya bisa merupakan suatu koridor atau pulau ruang terbuka (informal / open
) dapat memberi ciri lain kepada karakter yang alami dari kota, misalnya yang membentuk vista Pengertian ruang terbuka di kota
ELEMEN YANG MEMBENTUK KARAKTERISTIK FISIK KOTA
(Sumber
adalah sebagai sistem tanah umum (ruang – ruang untuk bangunan umum yang tersusun dalam suatu jaringan kota.
II.3. Taman Kota atau G
RTH Taman lebih banyak memiliki fungsi sosial dan estetika, dan ekologi. RTH taman ini dapat
bersifat aktif, maupun pasif, RTH taman yang bersifat aktif ini dapat berskala kota mupun dapat
berskala lingkungan. Contoh taman kota yang sudah ada dan bersk
rakyat berada di belakang Balai K
lain, sedangkan taman yang berskala lingkungan yang sudah ada antara lain: taman
berada di lingkungan pemukiman atau
maupun olah raga, misalkan RTH taman di perumahan Blimbing Indah, dan lain
Pusat kota sebagai pusat pertumbuhan, banyak taman/ruang terbuka hijau yang memiliki nilai historis. Pemeliharaan dan pengekota.
ELEMEN YANG MEMBENTUK KARAKTERISTIK FISIK KOTA
Sumber: Garnham, 1985)
adalah sebagai sistem tanah umum (system of public land) didalamnya termasuk jalan,ruang untuk bangunan umum yang tersusun dalam suatu jaringan kota.
Garden City
RTH Taman lebih banyak memiliki fungsi sosial dan estetika, dan ekologi. RTH taman ini dapat
bersifat aktif, maupun pasif, RTH taman yang bersifat aktif ini dapat berskala kota mupun dapat
Contoh taman kota yang sudah ada dan berskala kota antara lain taman wi
rakyat berada di belakang Balai Kota, taman Senaputa, pasar burung dan tanaman hias, dan lain
lain, sedangkan taman yang berskala lingkungan yang sudah ada antara lain: taman
berada di lingkungan pemukiman atau perumahan yang sering dipakai untuk kegiatan sosial
maupun olah raga, misalkan RTH taman di perumahan Blimbing Indah, dan lain
Pusat kota sebagai pusat pertumbuhan, banyak taman/ruang terbuka hijau yang memiliki nilai historis. Pemeliharaan dan pengembangan lokasi ini penting untuk mendukung RTH sebagai ikon
6
) didalamnya termasuk jalan, sekolah, taman,
RTH Taman lebih banyak memiliki fungsi sosial dan estetika, dan ekologi. RTH taman ini dapat
bersifat aktif, maupun pasif, RTH taman yang bersifat aktif ini dapat berskala kota mupun dapat
ala kota antara lain taman wisata
ota, taman Senaputa, pasar burung dan tanaman hias, dan lain-
lain, sedangkan taman yang berskala lingkungan yang sudah ada antara lain: taman-taman yang
perumahan yang sering dipakai untuk kegiatan sosial
maupun olah raga, misalkan RTH taman di perumahan Blimbing Indah, dan lain-lain.
Pusat kota sebagai pusat pertumbuhan, banyak taman/ruang terbuka hijau yang memiliki nilai mbangan lokasi ini penting untuk mendukung RTH sebagai ikon
ELEMEN YANG MEMBENTUK KARAKTERISTIK FISIK KOTA
(Sumber
II.4. Aktivitas Pertanian,
ELEMEN YANG MEMBENTUK KARAKTERISTIK FISIK KOTA
Sumber: Garnham, 1985)
KEC.SUKUN
7
Aktivitas Pertanian di kota Malang terdapat dipingi-pingir kota Malang, yaitu persawahan dan tanaman lainnya ,dimana dilihat dari letak kota Malang sangat potensial untuk pertanian namun semakin hari semakin menipis karena pengunaan lahan tanah untuk perumahan dan gedung-gedung maka lama kelamaan bertambah dalam pengunaan tanah
ELEMEN YANG MEMBENTUK KARAKTERISTIK FISIK KOTA
(Sumber
untuk bangunan bertambah dan untuk Pertanian akan berkurangsendiri.
II.5. Tata Guna Lahan,
Pada prinsipnya land use yang terbaik dalam mengalokasikan fungsi tertentu, sehingga secara umum dapat memberikan gambaran keseluruhan bagaiLand use bermanfaat untuk pengembangan sekaligus pengendalian investasi pembangunan. Pada skala makro, land use lebih bersifat multifungsi /
Berdasarkan UU No 26 Tahun 2007, kawasan
diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kota terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan.Sesuai dengan jenis kawasan strategis yang tercantum dalam UU No 26 tahun 2007, kebijakan dan strategi penetapan kawasanmengacu pada Undang-Undang tersebut serta pola perkembangan Kota Malang.Adapun kebijakan dan strategi penetapan kawasan strategis Kota Malang meliputi:• Penetapan kawasan strategis di Kota Malang meliputi kawasan strategis dari sudut kepentingan
pertahanan dan keamanan (kawasan militer), pertumbuhan ekonomi (kawasan perdagangan dan jasa, pendidikan tinggi, pariwisata, industri), dan sosial budaya (kawasan cagar budabersejarah). Penetapan kawasan strategis ini bertujuan untuk mempermudah dalam meningkatkan pertumbuhan di masing-masing kawasan khususnya sektor ekonomi yang berdampak juga pada peningkatan pendapatan daerah. Penetapan kawasan persamaan karakter dan kedekatan lokasi antar masing
ELEMEN YANG MEMBENTUK KARAKTERISTIK FISIK KOTA
Sumber: Garnham, 1985)
bah dan untuk Pertanian akan berkurang, terutama di kota M
land use adalah pengaturan penggunaan lahan untuk menentukan pilihan yang terbaik dalam mengalokasikan fungsi tertentu, sehingga secara umum dapat memberikan gambaran keseluruhan bagaimana daerah pada suatu kawasan tersebut seharusnya berfungsi.
bermanfaat untuk pengembangan sekaligus pengendalian investasi pembangunan. Pada lebih bersifat multifungsi / mixed use.
Berdasarkan UU No 26 Tahun 2007, kawasan strategis kota adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kota terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan.Sesuai dengan jenis kawasan strategis yang tercantum dalam UU No 26
2007, kebijakan dan strategi penetapan kawasan strategis di Kota Malang diarahkan dengan Undang tersebut serta pola perkembangan Kota Malang.Adapun kebijakan dan
strategi penetapan kawasan strategis Kota Malang meliputi: kawasan strategis di Kota Malang meliputi kawasan strategis dari sudut kepentingan
pertahanan dan keamanan (kawasan militer), pertumbuhan ekonomi (kawasan perdagangan dan jasa, pendidikan tinggi, pariwisata, industri), dan sosial budaya (kawasan cagar buda
Penetapan kawasan strategis ini bertujuan untuk mempermudah dalam meningkatkan masing kawasan khususnya sektor ekonomi yang berdampak juga pada
peningkatan pendapatan daerah. Penetapan kawasan strategis di Kota Malang dibentuk berdasarkan persamaan karakter dan kedekatan lokasi antar masing-masing unit
8
erutama di kota Malang
adalah pengaturan penggunaan lahan untuk menentukan pilihan yang terbaik dalam mengalokasikan fungsi tertentu, sehingga secara umum dapat memberikan
mana daerah pada suatu kawasan tersebut seharusnya berfungsi. bermanfaat untuk pengembangan sekaligus pengendalian investasi pembangunan. Pada
strategis kota adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kota terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan.Sesuai dengan jenis kawasan strategis yang tercantum dalam UU No 26
strategis di Kota Malang diarahkan dengan Undang tersebut serta pola perkembangan Kota Malang.Adapun kebijakan dan
kawasan strategis di Kota Malang meliputi kawasan strategis dari sudut kepentingan pertahanan dan keamanan (kawasan militer), pertumbuhan ekonomi (kawasan perdagangan dan jasa, pendidikan tinggi, pariwisata, industri), dan sosial budaya (kawasan cagar budaya dan bangunan
Penetapan kawasan strategis ini bertujuan untuk mempermudah dalam meningkatkan masing kawasan khususnya sektor ekonomi yang berdampak juga pada
Kota Malang dibentuk berdasarkan
9
ELEMEN YANG MEMBENTUK KARAKTERISTIK FISIK KOTA
(Sumber: Garnham, 1985)
.
10
ELEMEN YANG MEMBENTUK KARAKTERISTIK FISIK KOTA
(Sumber: Garnham, 1985)
II.6. Sistem Infrastruktur,
1) Pusat Kota Malang diarahkan di Kawasan alun-alun dan sekitarnya. Hal ini disebabkan karena aktifitas berpusat di kawasan alun-alun dan sekitarnya, seperti; pemerintahan, perdagangan serta fasilitas sosial yang berskala regional.
2) Pembagian Kota Malang hingga tahun 2029 diarahkan menjadi 6 (enam) BWK dengan adanya pemekaran wilayah kecamatan menjadi 10 kecamatan.
3) Masing-masing BWK yang dikelompokkan berdasarkan pada kedekatan dan persamaan fungsi kegiatan. Memiliki Pusat dan SubPusat yang saling berhubungan dimana antara pusat yang satu dengan pusat yang lain dihubungkan dengan jaringan jalan dengan pola pergerakan yang bersifat Concentric Linier, yaitu semua kegiatan berpusat pada satu titik yaitu kawasan alun-alun dan sekitarnya.
4) Menetapkan rencana jalan lingkar barat dan jalan lingkar timur untuk menunjang aksesibilitas menuju pusat dan sub pusat dari masing-masing BWK serta menuju pusat kota. Sesuai dengan kebijakan di atas, struktur ruang Kota Malang dapat digambarkan pada gambar berikut:
11
ELEMEN YANG MEMBENTUK KARAKTERISTIK FISIK KOTA
(Sumber: Garnham, 1985)
II.7. Tempat-Tempat Yang Bersejarah
Kawasan lindung untuk cagar budaya merupakan tempat serta ruang disekitar bangunan yang bernilai budaya tinggi, situs purbakala dan kawasan dengan bentukan geologi tertentu yang mempunyai manfaat tinggi untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Kota sejarah sebagai kota yang menyimpan misteri embrio tumbuhnya kerajaan-kerajaan besar, seperti Singosari, Kediri, Mojopahit, Demak dan Mataram. Di kota Malang juga terukir awal kemerdekaan Republik bahkan kota Malang tercatat masuk nominasi akan dijadikan Ibukota Negara Republik Indonesia.
Di kota Malang daerah yang teridentifikasi memiliki Benda Cagar Budaya (BCB) yang perlu dilindungi dan dilestarikan keberadaanya antara lain terdapat pada : kawasan kayu tangan dan Gunung-gunung. Terkait dengan BCB ini untuk pengembangan lebih lanjut mengenai keberadaan BCB di kota Malang perlu adanya studi tersendiri dan kelayakan mengenai perlindungan dan pelestariaanya terutama pada 3 tahapan (1). eksporasi atau penelitian, (2). Preservasi, konservasi, dan restorasi, (3). pemanfaatan BCB atau situs yang merupakan satu kesatuan yang tidak bisa lepas. Kawasan sosio cultural di kota Malang meliputi kawasan Kayutangan, kawasan Alun-alun Tugu, dan koridor Jl. Semeru-Jl. Ijen.
12
ELEMEN YANG MEMBENTUK KARAKTERISTIK FISIK KOTA
(Sumber: Garnham, 1985)
II.8. Landmark
Dengan adanya landmark orang bisa dengan mudah mengorientasikan diri di dalam suatu kota atau kawasan. Landmark dalah titik pedoman obyek fisik. Berupa fisik natural seperti gunung atau bukit dan berupa fisik buatan seperti menara, gedung, sculpture, kubah dan lain-lain. Kota Malang mempunyai beberapa Landmark kota, antar lain :
Beberapa Landmark (tetenger kota) yang berada di seantero kota Malang. Logo Malang berada tepat diatas Jembatan Kali Mewek, Arjosari.
Tugu Adipura di taman segitiga Jl. Semeru depan Bank Bukopin.
Patung Chairil Anwar Berdiri di Alun-alun contong di Kayutangan.
Patung Kenarok Jl. Mayjend. Sungkono.
13
ELEMEN YANG MEMBENTUK KARAKTERISTIK FISIK KOTA
(Sumber: Garnham, 1985)
Patung Hamid Rusdi pada taman bundar Simpang Balapan. Monumen perjuangan depan Stasiun Jl. Kartanegara.
Kotak POS Antiq ada 2, Depan Kantor pos besar Jl. Merdeka Selatan.
Patung TRIP, di Jl. Ijen Depan Gereja Ijen.
Gereja di samping alun-alun kota
Mejid disamping alun-alun kota Malang
Interior dalam Toko “OEN” pun bernuasa tempo doeloe… tempatnya cukup nyaman
untuk yang ingin mengenang masa kejayaan Belanda dulu. Tidak heran pengunjung Toko Oen adalah para “bule” atau orang asing yang menikmati makan bersama keluarga. Salah satu
ELEMEN YANG MEMBENTUK KARAKTERISTIK FISIK KOTA
(Sumber
landmark budaya di kota Malang Jawa Timur yang menjadi daya tarik wisatawan mancanegara dan domestik adalah Toko “Oendengan gaya kolonial lengkap dengan keunikan Toko “Oen” yang juga sangat terkenal dengan produk
Keunikan Toko “Oen”lokasi yang terletak di jantung kota Malang sehingga mudah untuk dijumpai. Bangunan yang masih terawat baik dari sisi luar maupun dalam, memberikan sebuah suasana yang unik dalam menyantap makanan dan juga minuman yang disediakan di Toko
II.9.
ELEMEN YANG MEMBENTUK KARAKTERISTIK FISIK KOTA
Sumber: Garnham, 1985)
andmark budaya di kota Malang Jawa Timur yang menjadi daya tarik wisatawan mancanegara Oen” yang telah berdiri di Malang sejak tahun 1930
dengan gaya kolonial lengkap dengan furniture yang masih dijaga keasliannya menayang juga sangat terkenal dengan produk ice creamnya.
” sudah bisa di lihat dari eksterior bangunan yang masih asli dan lokasi yang terletak di jantung kota Malang sehingga mudah untuk dijumpai. Bangunan yang
h terawat baik dari sisi luar maupun dalam, memberikan sebuah suasana yang unik dalam menyantap makanan dan juga minuman yang disediakan di Toko “Oen”.
14
andmark budaya di kota Malang Jawa Timur yang menjadi daya tarik wisatawan mancanegara yang telah berdiri di Malang sejak tahun 1930 M. Bangunan
yang masih dijaga keasliannya menambah nya.
lihat dari eksterior bangunan yang masih asli dan lokasi yang terletak di jantung kota Malang sehingga mudah untuk dijumpai. Bangunan yang
h terawat baik dari sisi luar maupun dalam, memberikan sebuah suasana yang unik dalam
ELEMEN YANG MEMBENTUK KARAKTERISTIK FISIK KOTA
(Sumber
II.10. Batas Teritorial Kota Malang.
ELEMEN YANG MEMBENTUK KARAKTERISTIK FISIK KOTA
Sumber: Garnham, 1985)
ota Malang.
15
ELEMEN YANG MEMBENTUK KARAKTERISTIK FISIK KOTA
(Sumber
II.11. SISTEM TRANSPORTASI
Sistem transportasi merupakan salah satu hal terpenting dalam perencanaan kota. transportasi di kota Malang meliputi rencana jaringan jaldirencanakan pembangunan jalan lingkar yang akan mempengaruhaksesibilitas yang tinggi akan memacu perkembangan wilayah di sepanjang jalan lingkar sehingga muncul pusat-pusat pertumbuhan baru yang akan mengurangi bangkitan dan tarikan pergerakan menuju pusat kota. Rencana pengembangLingkar Barat dan Jalan Lingkar Timur. Hal ini didukung pula dengan pengembangan Terminal Arjosari menjadi terminal modern.
Sedangkan peningkatan fungsi jalan diarahkan dengan rencana pengadauntuk rute terminal Arjosari, Stasiun Kota Baru, dan Terminal Tlogowaru yang direncanakan akan menggantikan fungsi Terminal Gadang dan Bandara Abulrahman Saleh yang dapat mengakomodir kebutuhan masyarakat, rencana pengadaan Bus Kota denLingkar Barat dan Timur, rencana pengadaan angkutan umum Semi Busway sebagai angkutan umum massal untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan masyarakat akan moda transportasi yang melayani wilayah sekitar Malang Raya, rencana pembangunan jalur kereta api double track untuk lintasan MalangSurabaya sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan kinerja perkeretaapian, dan rencana pengembangan dan pengadaan kereta api dan kereta api komuter beserta prasarana pelengkapnya (stasiun/shelter).
ELEMEN YANG MEMBENTUK KARAKTERISTIK FISIK KOTA
Sumber: Garnham, 1985)
SISTEM TRANSPORTASI
Sistem transportasi merupakan salah satu hal terpenting dalam perencanaan kota. ota Malang meliputi rencana jaringan jalan dan sarana transportasi. Di k
direncanakan pembangunan jalan lingkar yang akan mempengaruhi struktur tata ruang kota dimana aksesibilitas yang tinggi akan memacu perkembangan wilayah di sepanjang jalan lingkar sehingga
pusat pertumbuhan baru yang akan mengurangi bangkitan dan tarikan pergerakan menuju pusat kota. Rencana pengembangan sistem jaringan transportasi, anatara lain pengembangan Jalan Lingkar Barat dan Jalan Lingkar Timur. Hal ini didukung pula dengan pengembangan Terminal Arjosari
Sedangkan peningkatan fungsi jalan diarahkan dengan rencana pengadaerminal Arjosari, Stasiun Kota Baru, dan Terminal Tlogowaru yang direncanakan akan
menggantikan fungsi Terminal Gadang dan Bandara Abulrahman Saleh yang dapat mengakomodir kebutuhan masyarakat, rencana pengadaan Bus Kota dengan wilayah pelayanan di sepanjang Jalan Lingkar Barat dan Timur, rencana pengadaan angkutan umum Semi Busway sebagai angkutan umum massal untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan masyarakat akan moda transportasi yang melayani
rencana pembangunan jalur kereta api double track untuk lintasan MalangSurabaya sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan kinerja perkeretaapian, dan rencana pengembangan dan pengadaan kereta api dan kereta api komuter beserta prasarana pelengkapnya
16
Sistem transportasi merupakan salah satu hal terpenting dalam perencanaan kota. Rencana sistem an dan sarana transportasi. Di kota Malang
i struktur tata ruang kota dimana aksesibilitas yang tinggi akan memacu perkembangan wilayah di sepanjang jalan lingkar sehingga
pusat pertumbuhan baru yang akan mengurangi bangkitan dan tarikan pergerakan menuju an sistem jaringan transportasi, anatara lain pengembangan Jalan
Lingkar Barat dan Jalan Lingkar Timur. Hal ini didukung pula dengan pengembangan Terminal Arjosari
Sedangkan peningkatan fungsi jalan diarahkan dengan rencana pengadaan bus pemadu moda, erminal Arjosari, Stasiun Kota Baru, dan Terminal Tlogowaru yang direncanakan akan
menggantikan fungsi Terminal Gadang dan Bandara Abulrahman Saleh yang dapat mengakomodir gan wilayah pelayanan di sepanjang Jalan
Lingkar Barat dan Timur, rencana pengadaan angkutan umum Semi Busway sebagai angkutan umum massal untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan masyarakat akan moda transportasi yang melayani
rencana pembangunan jalur kereta api double track untuk lintasan Malang-Surabaya sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan kinerja perkeretaapian, dan rencana pengembangan dan pengadaan kereta api dan kereta api komuter beserta prasarana pelengkapnya
ELEMEN YANG MEMBENTUK KARAKTERISTIK FISIK KOTA
(Sumber
SISTEM VISUAL
III. SISTEM VISUAL III.1. Titik pandan dan kualitas pandang
Dimana keduan gunung sebagai penunjuk akses arah Malang
kota Malang Raya masih ada panoram
orang/wisatawan bahwa, Malang adalah kota W
III.2. Kawasan Unik yang Mempunyai Genius L
ELEMEN YANG MEMBENTUK KARAKTERISTIK FISIK KOTA
Sumber: Garnham, 1985)
Titik pandan dan kualitas pandang.
ng sebagai penunjuk akses arah Malang –Surabaya dan sebaliknya,
aya masih ada panorama – panorama lain yang indah maka, Malang dikatakan
Malang adalah kota Wisata, kota Bunga dan lainnya.
Kawasan Unik yang Mempunyai Genius Loci
17
dan sebaliknya, dan juga di
alang dikatakan
18
ELEMEN YANG MEMBENTUK KARAKTERISTIK FISIK KOTA
(Sumber: Garnham, 1985)
Ketiga bangunan ini mempunyai keunikan pada tampilan baik itu tampilan masjid dan gereja, namun fungsinya sama, semuanya tempat beribadah, dan kawasan yang sedikit unik yaitu Taman Ijen bila kita memandang ditepi paling ujung sepertinya satu titik garis yang hilang/dan bolovard dengan di kiri kanan ada bangunan Kolonial dan didepan bangunan ada pohon palem yang tertata rapi di kiri dan kanan di tengah ada taman yang sejuk indah menimbulkan keunikan dan local Genius.
DAFTAR PUSTAKA
1) DK Ching, Fransis, Architecture, Form, Space and Order, Erlangga, 1931
2) Lynch, Kevin, The image of The City, the M.I.T. Press, USSA, 1960
3) Neufert, Erns, Syamsu Amril. Data Arsitek,Erlangga, 1997Pearce, Douglas, Topics in Applied
Geography Tourist Developr-rient,
4) Powell, Robert, Ken Yeang: Rethinking the Environmental Filter, Ldnmark Book,
5) Sirvani, Hamid, The Urban Design Process,
6) Van Nostrand Reinhold Company, New York, 1985.
7) Soemarwoto, Otto, Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan, Djambatan, Jakarta. 1989.
8) Trancik, Roger, Finding Lost Space, Van Nostrand Reinhold Company, New York, 1986.
9) Callender, John Hancocok, Time Saver Standards, Mc. Graw Hill Book Company, 1996
10) Fairweather, Leslie, AJ, Metric Handbook, Londan: The Architecture Press. 1969.
ARSITEKTUR KOTA MALANG
Teori Garnham (1985) Oleh: Isolino, 0822901
Pembimbing : Dr. Ir. Lalu Mulyadi, MTA
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG FAKULTAS TEKNIL SIPIL DAN PERENCANAAN
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
2011