aqidah sebagai fondasi utama agama islam

4
‘Aqidah sebagai Fondasi Utama Agama Islam oleh Riza Hakim Fazlurrahman Zaini, 1006667560 ‘Aqidah menurut bahasa Arab berasal dari kata al-‘aqdu yang berarti ikatan, al-tautsiiqu yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat, al-ihkaamu yang berarti mengokohkan (menetapkan), dan ar-rabthu biquwwah yang artinya mengikat dengan kuat. Sedangkan menurut istilah terminologi yang umum, ‘aqidah adalah iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya. Jadi, ‘Aqidah Islamiyyah adalah keimanan yang teguh dan bersifat pasti kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan segala pelaksanaan kewajiban, bertauhid, dan taat kepada-Nya, beriman kepada Malaikat-malaikat-Nya, Rasul-rasul-Nya, Kitab-kitab-Nya, hari Akhir, takdir baik dan buruk serta mengimani seluruh apa-apa yang telah shahih tentang Prinsip-prinsip Agama (Ushuluddin), perkara-perkara yang ghaib, beriman kepada apa yang menjadi ijma’ (konsensus) dari Salafush Shalih, serta seluruh berita- berita qath’i (pasti), baik secara ilmiah maupun amaliyah yang telah ditetapkan menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah yang shahih serta ijma’ Salafush Shalih. Salafush Shalih adalah generasi pertama dan terbaik dari ummat Islam, yang pemahaman ilmunya sangat dalam, yang mengikuti petunjuk Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan menjaga Sunnahnya. Allah memilih mereka untuk menemani Rasulullah dan menegakkan agama-Nya. Salafush Shalih terdiri dari para Sahabat, Tabi’in, Tabi’ut Tabi’in dan para Imam

Upload: riza-zaini

Post on 26-Jun-2015

166 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Aqidah Sebagai Fondasi Utama Agama Islam

‘Aqidah sebagai Fondasi Utama Agama Islam

oleh Riza Hakim Fazlurrahman Zaini, 1006667560

‘Aqidah menurut bahasa Arab berasal dari kata al-‘aqdu yang berarti ikatan, al-

tautsiiqu yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat, al-ihkaamu yang berarti

mengokohkan (menetapkan), dan ar-rabthu biquwwah yang artinya mengikat dengan kuat.

Sedangkan menurut istilah terminologi yang umum, ‘aqidah adalah iman yang teguh dan

pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya. Jadi, ‘Aqidah

Islamiyyah adalah keimanan yang teguh dan bersifat pasti kepada Allah subhanahu wa ta’ala

dengan segala pelaksanaan kewajiban, bertauhid, dan taat kepada-Nya, beriman kepada

Malaikat-malaikat-Nya, Rasul-rasul-Nya, Kitab-kitab-Nya, hari Akhir, takdir baik dan buruk

serta mengimani seluruh apa-apa yang telah shahih tentang Prinsip-prinsip Agama

(Ushuluddin), perkara-perkara yang ghaib, beriman kepada apa yang menjadi ijma’

(konsensus) dari Salafush Shalih, serta seluruh berita-berita qath’i (pasti), baik secara ilmiah

maupun amaliyah yang telah ditetapkan menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah yang shahih serta

ijma’ Salafush Shalih.

Salafush Shalih adalah generasi pertama dan terbaik dari ummat Islam, yang

pemahaman ilmunya sangat dalam, yang mengikuti petunjuk Rasulullah shalallahu ‘alaihi

wasallam dan menjaga Sunnahnya. Allah memilih mereka untuk menemani Rasulullah dan

menegakkan agama-Nya. Salafush Shalih terdiri dari para Sahabat, Tabi’in, Tabi’ut Tabi’in

dan para Imam pembawa petunjuk pada tiga kurun (generasi/masa) pertama yang dimuliakan

Allah.

‘Aqidah menempati posisi paling penting dalam ajaran Islam. Ia ibarat fondasi dalam

sebuah bangunan. Bila ‘aqidah seseorang rusak, rusak pula seluruh bangunan Islam yang ada

di dalam dirinya. Bila ‘aqidahnya runtuh, runtuh pula seluruh bangunan keislamannya.

Bahkan bagian-bagian Islam yang berupa syari’at, mu’amalah, dan akhlak tak mungkin dapat

ditegakkan dalam masyarakat Muslim sebelum ‘aqidah mereka lurus dan mengakar kuat di

hati sanubari. ‘aqidah sangat menentukan tegaknya syari’at Islam dan akhlak kaum

Muslimin. Dalam Rukun Islam, bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan

benar selain Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasul Allah atau syahadat

merupakan poin pertama dan menjadi pilar utama sebelum pilar-pilar lain.

Page 2: Aqidah Sebagai Fondasi Utama Agama Islam

Begitu besarnya pengaruh dan peranan ‘aqidah ini terhadap ajaran Islam yang lain

sehingga ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam

lebih dari sepertiganya berbicara tentang ‘aqidah. Dan selama tiga belas tahun pertama di

Makkah Rasulullah hanya mendakwahkan ‘aqidah saja. Bahkan sejak awal dakwah hingga

akhir hayatnya, beliau tetap mendakwahkan tauhid ini.

‘Aqidah Islam yang tercermin di dalam ‘aqidah Ahli Sunnah wal Jama’ah memiliki

sejumlah keistimewaan yang tidak dimiliki oleh ‘aqidah manapun. Hal itu tidak

mengherankan, karena ‘aqidah tersebut diambil dari wahyu yang tidak tersentuh kebatilan

dari arah manapun datangnya.

1. Sumber Pengambilannya adalah Murni; Hal itu karena ‘aqidah Islam berpegang pada

Al-Qur’an, As-Sunnah, dan ijma’ Salafush shalih. Jadi, ‘aqidah Islam diambil dari

sumber yang jernih dan jauh dari kekeruhan hawa nafsu dan syahwat.

2. Berdiri di atas Fondasi Penyerahan Diri kepada Allah dan Rasul-Nya; Hal itu karena

‘aqidah bersifat ghaib, dan yang ghaib tersebut bertumpu pada penyerahan diri. Islam

tidak akan berdiri tegak melainkan di atas fondasi penyerahan diri dan kepasrahan.

Jadi, iman kepada yang ghaib merupakan salah satu sifat terpenting bagi orang-orang

mukmin yang dipuji oleh Allah Ta’ala.

3. Sesuai dengan Fitrah yang Lurus dan Akal yang Sehat; ‘aqidah Ahli Sunnah wal

Jama’ah sesuai dengan fitrah yang sehat dan selaras dengan akal yang murni. Akal

murni yang bebas dari pengaruh syahwat dan syubuhat tidak akan bertentangan

dengan nash yang shahih dan bebas dari cacat. Sedangkan ‘aqidah-’aqidah lainnya

adalah halusinasi dan asumsi-asumsi yang membutakan fitrah dan membodohkan

akal.

4. Sanadnya Bersambung kepada Rasulullah , Para Tabi’in, dan Imam-imam Agama,

baik dalam Bentuk Ucapan, Perbuatan, maupun Keyakinan (I’tiqad); Tidak ada satu

pun di antara pokok-pokok Ahli Sunnah wal Jama’ah yang tidak memiliki dasar atau

landasan dari Al-Qur’an dan As-Sunnah, atau riwayat dari generasi Salafush shalih.

Daftar Pustaka

Jawas, Yazid bin Abdul Qadir. 2010. Syarah ‘Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Jakarta:

Pustaka Imam Asy-Syafi’i

http://s1.islamhouse.com/data/id/ih_books/single/

id_mokhtseer_creed_of_ahul_alsunnah_a_aljama.pdf