aqidah akhlak

16
BAB 4 MEMBIASAKAN AKHLAK TERPUJI

Upload: diana-nova

Post on 14-Jul-2015

192 views

Category:

Education


8 download

TRANSCRIPT

BAB 4 MEMBIASAKAN AKHLAK

TERPUJI

Nama Kelompok :1. Anggun Amalia (06)2. Diana Nova P (09)3. Intan Haryati (16)4. Lailatul Qori (19)5. M. Fajrul F (23)6. M. Hanif A (26)

Akhlak terpuji atau akhlakul karimah berarti tingkah laku yang terpuji yang merupakan tanda kesempurnaan iman seseorang kepada Allah. Akhlakul karimah dilahirkan berdasarkan sifat-sifat yang terpuji. Orang yang memiliki akhlak terpuji ini dapat bergaul dengan masyarakat luas karena dapat melahirkan sifat saling tolong menolong dan menghargai sesamanya. Akhlak yang baik bukanlah semata-mata teori yang muluk-muluk, melainkan ahklak sebagai tindak tanduk manusia yang keluar dari hati. Akhlak yang baik merupakan sumber dari segala perbuatan yang sewajarnya.

Pengertian Akhlak Terpuji

Perintah melakukan Akhlak Terpuji terdapat dalam Q.S Ali‘Imran 104 :

Artinya : Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung”.(Q.S. Ali Imran: 104 )

Perintah melakukan Akhlak Terpuji

1.   JujurJujur adalah sebuah ungkapan yang sering kali kita dengar dan menjadi pembicaraan. Akan tetapi pembicaraan tersebut hanya mencakup sisi luarnya saja dan belum menyentuh makna dari jujur itu sendiri. Apalagi perkara mengenai kejujuran merupakan perkara yang berkaitan dengan banyak masalah keislaman, baik itu akidah, akhlak ataupun muamalah.Jujur merupakan sifat yang terpuji. Allah menyanjung orang-orang yang mempunyai sifat jujur dan menjanjikan balasan yang berlimpah bagi mereka. Nabi menganjurkan umatnya untuk selalu jujur karena kejujuran merupakan mukadimah akhlak mulia yang akan mengarahkan pemiliknya kepada akhlak tersebut, sebagaimana dijelaskan oleh Nabi,

“Sesungguhnya kejujuran membawa kepada kebajikan.”

Kebajikan yang dimaksud dalam hadits di atas adalah segala sesuatu yang meliputi makna kebaikan, ketaatan kepada Allah, dan berbuat baik kepada sesama.

Macam-macam akhlak terpuji

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. (Q.S At-Taubah:119)

Allah telah menyeru kepada orang-orang yang beriman agar mereka bersikap jujur. Seperti dalam QS At taubah

ayat 119:

Dampak baik dari perilaku jujur yang lain dapat dilihat sebagai berikut :

∗Mendapat berkah dari Allah SWT∗Jujur sebagai sebab diperbaiki dan diterimanya amalan-amalannya oleh Allah SWT∗Jujur sebagai sebab datangnya maghfirah Allah SWT∗Mendapat pahala yang besar

Oleh sebab itu hendaklah kita senantiasa jujur dalam segala hal. Orang jujur ada kemungkinan akan teguh dalam memegang amanah. Sedangkan orang yang pendusta atau tidak jujur sama sekali tidak bisa memegang amanah sehingga sulit untuk dipercaya oleh oranglain. Jujur dan amanah adalah serangkaian sifat yang perlu kita sikapi. Sebagaimana rasulullah adalah seorang yang mempunyai sifat jujur dan terpercaya. Kita patut menjadikan Rasulullah sebagai suri tauladan yang baik.

2. SabarKesabaran ialah menahan diri dari apa yang tidak disukai atau tabah menerimanya dengan rela dan berserah diri. Sabar merupakan salah satu bagian dari akhlaqul karimah yang dibutuhkan seorang muslim dalam menghadapi masalah dunia dan agama. Tingkat kesabaran seseorang dalam menghadapi hal-hal yang menyinggung perasaan berbeda-beda. Ada yang tersinggung sedikit saja segera meluap dan ada juga yang menyinggung hatinya tetapi dia tetap tabah dan menerimanya. Apabila kita memiliki sifat sabar maka tidak akan ada pertikaian dan pertengkaran. Dalam surat Al baqarah ayat 153 dijelaskan:

Artinya : Wahai orang-orang beriman ! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh Allah beserta orang-orang yang sabar. (Q.S Al-Baqarah: 153)

3. IkhlasIkhlas artinya memurnikan tujuan bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah dari hal-hal yang dapat mengotorinya. Dalam arti lain, ikhlas adalah menjadikan Allah sebagai satu-satunya tujuan dalam segala bentuk ketaatan atau mengabaikan pandangan makhluk dengan cara selalu berkonsentrasi kepada Al Khaliq. Ikhlas termasuk salah satu sifat yang sulit untuk dimiliki oleh setiap manusia, bahkan banyak dari kita yang tidak mengedepankan keikhlasan dalam beramal. Sebagian dari mereka cenderung beramal hanya untuk mendapatkan pujian atau sejenisnya. Padahal dalam kajian tauhid, keikhlasan merupakan hal yang harus dimililki seorang muslim. Seperti pada Q.S Al An’am ayat 162 yang berbunyi :

Artinya : Sesungguhnya sembahyangku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. (Q.S Al-An’am: 162)

Ciri-ciri dari orang yang memiliki keikhlasan antara lain:[12]

1. Hidupnya jarang sekali merasa kecewa∗      Orang yang ikhlas dia tidak akan pernah berubah sikapnya seandainya disaat dia berbuat sesuatu kebaikan ada yang memujinya, atau tidak ada yang memuji/menilainya bahkan dicacipun hatinya tetap tenang, karena ia yakin bahwa amalnya bukanlah untuk mendapatkan penilaian sesama yang selalu berubah tetapi dia bulatkan seutuhnya hanya ingin mendapatkan penilaian yang sempurna dari Allah SWT.2. Tidak tergantung / berharap pada makhluk∗      Sayyidina ’Ali pun pernah berkata, orang yang ikhlas itu jangankan untuk mendapatkan pujian, diberikan ucapan terima kasih pun dia sama sekali tidak akan pernah mengharapkannya, karena setiap kita beramal hakikatnya kita itu sedang berinteraksi dengan Allah, oleh karenanya harapan yang ada akan senantiasa tertuju kepada keridhaan Allah semata.3. Tidak pernah membedakan antara amal besar dan amal kecil∗      Diriwayatkan bahwa Imam Ghazali pernah bermimpi, dan dalam mimpinya beliau mendapatkan kabar bahwa amalan yang besar yang pernah beliau lakukan diantaranya adalah disaat beliau melihat ada seekor lalat yang masuk kedalam tempat tintanya, lalu beliau angkat lalat tersebut dengan hati-hati lalu dibersihkannya dan sampai akhirnya lalat itupun bisa kembali terbang dengan sehat. Maka sekecil apapun sebuah amal apabila kita kerjakan dengan sempurna dan benar-benar tiada harapan yang muncul pada selain Allah, maka akan menjadi amal yang sangat besar dihadapan Allah SWT.

4. Tidak pernah membedakan antara amal besar dan amal kecil∗      Diriwayatkan bahwa Imam Ghazali pernah bermimpi, dan dalam mimpinya beliau mendapatkan kabar bahwa amalan yang besar yang pernah beliau lakukan diantaranya adalah disaat beliau melihat ada seekor lalat yang masuk kedalam tempat tintanya, lalu beliau angkat lalat tersebut dengan hati-hati lalu dibersihkannya dan sampai akhirnya lalat itupun bisa kembali terbang dengan sehat. Maka sekecil apapun sebuah amal apabila kita kerjakan dengan sempurna dan benar-benar tiada harapan yang muncul pada selain Allah, maka akan menjadi amal yang sangat besar dihadapan Allah SWT.5. Banyak amal kebaikan yang rahasia∗      Mungkin ketika kita mengaji dilingkungan orang banyak maka kita akan mengaji dengan enaknya, lama dan penuh khidmat, ketika kita shalat berjamaah apalagi sebagai imam kita akan berusaha khusyu dan lama, tapi apakah hal tersebut akan kita lakukan dengan kadar yang sama disaat kita beramal sendirian ? apabila amal kita tetap sama bahkan cenderung lebih baik, lebih lama, lebih enak dan lebih khusyuk maka itu bisa diharapkan sebagai amalan yang ikhlas. Namun bila yang terjadi sebaliknya, ada kemungkinan amal kita belumlah ikhlas.6. Tidak membedakan antara bendera, golongan, ras, atau organisasi∗      Fitrah manusia adalah ingin mendapatkan pengakuan dan penilaian dari keberadaannya dan segala aktivitasnya, namun pengakuan dan penilaian makhluk, baik perorangan, organisasi atau instansi tempat kerja itu relatif dan akan senantiasa berubah, banyak orang yang pernah dianggap sebagai pahlawan namun seiring waktu berjalan adakalanya berubah menjadi sosok penjahat yang patut diwaspadai. Maka tiada penilaian dan pengakuan yang paling baik dan yang harus senantiasa kita usahakan adalah penilaian dan pengakuan dari Allah SWT.

4.    DermawanDermawan, dalam pengertian harfiah adalah seseorang yang suka memberi kepada orang lain. Dermawan bisa diartikan dengan senang hati tanpa keterpaksaan memberikan sebagian harta atau sesuatu hal yang dimilikinya untuk kepentingan orang lain yang membutuhkan, sedangkan dirinya berlebihan akan sesuatu hal tersebut. Namun, di sisi lain muncul pengertian ma’rifat yang lebih luas lingkupnya, yakni secara terminology ma’rifat adalah gerak kendali hati akan keinginan untuk memberi sesuatu pada jiwa lain, dimana disesuaikan dengan kondisi diri si penderma dan penerima secara lahiriah dan bathiniahnya. Dermawan dapat berupa uluran tangan, sedekah. Menolong sesama, menebarkan kebaikan, bahkan “senyuman” yang dapat membahagiakan hati orang lain.

Rasulullah SAW bersabda, ”Barang siapa bersedakah dengan seharga kurma dari hasil yang baik (dan Allah tidak menerima sesuatu kecuali yang baik), sesungguhnya Allah akan menerimanya dengan tangan kanan-Nya, kemudian Allah akan mengembangkannya sampai sebesar gunung sebagaimana salah seorang di antara kalian memelihara seekor anak kuda.’‘ (HR. Muslim).

Dermawan memiliki beberapa keutamaan, seperti:1. Menyelamatkan seseorang dari kekufuran∗Sifat dermawan dapat menghindarkan seseorang dari kekufuran, karena dengan sifat dermawan akan melatih seseorang untuk tidak kufur nikmat atau dapat dikatakan sombong dengan apa yang telah ia miliki. Ia akan selalu berfikir dan bersyukur dengan apa yang ia miliki semua adalah pemberian dari Allah SWT dan didalam sebagian hartanya ada hak-hak orang lain yang haris diberikan. Ketika kedermawanan itu kita wujudkan dalam bentuk uluran tangan mengentaskan saudara-saudara kita dari kemiskinan, sebagaimana pernah dikhawatirkan oleh Baginda Rasulullah Muhammad SAW bahwa “Kemiskinan lebih dekat dengan kekufuran”.[14]2. Akan diberi kemudahan dari segala persoalan hidup yang dihadapinya∗     Orang yang bersifat dermawan akan diberikan kemudahan dari segala persoalan hidup yang dihadapinya.3. Membersihkan dan mensucikan∗     Sifat dermawan akan menjadikan seseorang tidak hanya suci hartanya tetapi juga  suci hatinya. Karena dengan sifat dermawan yang dimliki dapat melatih seseorang untuk berbuat baik membantu orang lain secara ikhlas tanpa mengharapkan imbalan apapun (ikhlas)

KESIMPULAN

∗Ajaran Islam yang paling mendasar adalah keluhuran akhlak. Karena akhlak merupakan puncak dari pengalaman ilmu. Sifat ini banyak menentukan karakter seseorang, khususnya dalam pergaulan kemasyarakatan. Seseorang yang berakhlak rendah akan dibenci dan diasingkan dari masyarakat. Begitu juga sebaliknya, seorang yang berakhlak mulia akan dihormati, dihargai, disegani, serta menjadi panutan masyarakat.∗Akhlak terpuji (akhlaqul karimah) ialah segala tingkah laku terpuji yang merupakan tanda kesempurnaan iman seseorang kepada Allah SWT. Akhlaqul karimah dilahirkan berdasarkan sifat-sifat terpuji. akhlak/budi pekerti yang baik wajib diamalkan oleh manusia. Barangsiapa yang ingin dicintai oleh Allah dan ingin menyempurnakan imannya, maka syaratnya harus memiliki budi pekerti yang baik.∗Macam-macam akhlak terpuji sangatlah banyak, diantaranya jujur, sabar, ikhlas, dermawan, dan menepati janji. Semua akhlak tersebut telah terangkum beserta dalil-dalilnya yang jelas dan terperinci berdasarkan al Quran dan hadis rasulullah. Maka dari itu, sudah seyogyanya kita sebagai umat Islam tidak hanya menjadikannya sebagai pengetahuan saja, tetapi juga berusaha untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan melaksanakan apa yang telah ada dalam sumber-sumber agama kita, semoga  kita menjadi sebagian dari golongan orang-orang yang beriman kepada Allah SWT. Amin.