apneu of prematurity

Upload: lhyya-anggraini

Post on 09-Jan-2016

25 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ika

TRANSCRIPT

  • Apnea of Prematurity pada Bayi Berat Badan Lahir Sangat RendahOleh :Lia AnggrainiPembimbing: dr. Isra Firmansyah, Sp.ALaporan KasusSenin, 25 Juli 2014

  • PENDAHULUAN

  • DefinisiApnea pada neonatus adalah suatu keadaan dimana bayi berhenti bernafas selama 20 detik atau lebih, dapat pula terjadi kurang dari 20 detik, dengan disertai sianosis dan bradikardi.Bayi prematur adalah bayi yang lahir dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan dengan berat lahir kurang dari 2500 gram.Bayi berat lahir sangat rendah ialah bayi baru lahir dengan berat badan lahirnya pada saat kelahiran kurang dari 1500 gram.

  • Apnea pada bayi prematur sebesar 2550%, meningkat dengan berkurangnya usia kehamilan. Prevalensi

  • Apnea yang terjadi dalam 24 jam sesudah lahir biasanya bukan prematuritas akan tetapi berhubungan dengan keadaan patologis lain seperti perdarahan intrakranial dan sepsis. Apnea yang terjadi hari ke 2 dan tidak berhubungan dengan keadaan patologis lainnya, dimasukkan dalam klasifikasi apnea bayi prematur. KomplikasiSuhu tubuh tidak stabilGangguan pernafasanGangguan pencernaanImatur hati dan ginjalPerdarahanGangguan imunologi

  • PenatalaksanaanNon medikamentosa

    Pantau tanda vital dan SPO2Medikamentosa

    Tatalaksana Khusus:Diobati sesuai dengan penyebabnya (sepsis diobati dengan antibiotika, hipoglikemia dengan larutan glukosa, gangguan asam basa harus dikoreksi).

    Tatalaksana Umum:Pemberian oksigen intranasal.Di masukkan ke dalam inkubator. Dengan cara ini tekanan oksigen transkutan harus selalu dipantau untuk menghindari hiperoksia.Ventilasi manual dengan face mask and bag

    Bila ketiga cara tersebut gagal mengatasi apnea maka bayi diintubasi dengan memasang continuous positive airway pressure (CPAP).

  • LAPORAN KASUS

  • Nama: By. SNo. CM: 1-00-59-83Tanggal lahir: 29 Mei 2014Tanggal pemeriksaan: 04 Juli 2014Usia: 34 hariJenis kelamin: Laki-lakiAlamat: PidieTgl masuk RS: 08 Juni 2014

  • KU: sesak nafas

    RPS:Pasien merupakan rujukan dari RSUD Sigli dengan BBLSR dengan berat badan lahir 1200 gram yang lahir secara SC atas indikasi plasenta previa totalis pada G1P0A0 hamil 28-29 minggu. Saat lahir, bayi tidak segera menangis, badan dan ekstremitas kebiruan. Saat masuk di IGD, tampak bayi menangis lemah, gerakan tidak aktif, refleks menghisap ada, namun lemah. Berat badan pasien sekarang 1100 gram dengan panjang badan 34 cm. Riwayat kejang tidak ada, riwayat henti nafas ada saat masih di rawat di RSUD Sigli dan telah dilakukan pemasangan CPAP. Pasien dirawat di RSUD Sigli selama 10 hari.

  • RPD: Sebelumnya pasien dirawat di RSUD Sigli dengan diagnosa bayi kurang bulan dengan berat badan lahir sangat rendah, namun tidak ada perbaikan.RPO: Inj. Vit K 1mg/im/1x sesaat setelah lahir.

    Terapi yang telah diberi di RSUD Sigli:- O2 nasal kanul 0,5 L/menit- IVFD D5% 6 gtt/i mikro- inj. Meropenem 25 mg/12 jam/iv- inj. Aminophilin 2,6 mg/12 jam dalam NaCl 0,9% 10 cc- Urdafalk 2x1 mg- Diet ASI/ PASI 6cc/3 jam/OGTRPK: Riwayat hipertensi, diabetes, asma dan alergi pada keluarga disangkal. Tidak ada keluarga pasien yang mengalami hal yang sama.

  • Riwayat Persalinan: Pasien merupakan anak pertama yang lahir secara SC atas indikasi plasenta previa totalis dengan usia kehamilan 28-29 minggu di RSUD Sigli, BBL 1200 gram dan tidak segera menangis.

    Riwayat Imunisasi: Vit K saat lahir dan belum pernah diimunisasi sampai sekarang

    Riwayat Kehamilan Ibu: Ibu mengaku ini merupakan anak pertamanya. Ibu pasien ANC (+) ke bidan dan dokter, namun tidak teratur. Riwayat darah tinggi sebelum hamil (-), DM (-), mules-mules (-), keluar air ketuban (-), perdarahan (+), sedikit-sedikit saat masuk bulan ketujuh kehamilan, keputihan selama kehamilan (-), gatal (-), bau (-), riwayat minum obat selama hamil (+) yang didapat dari bidan desa, namun lupa nama obatnya.

    Riwayat makan: ASI + susu formula: 0 hari sampai dengan sekarang

  • Vital SignKesadaran : compos mentisHR: 146x/menitRR: 34x/menitT: 36,2oCUsia Kronologis: 36 hariBB: 1105 gramTB: 34 cmBB/U: z score
  • Pem. FisikKeadaan umum: LemahKesadaran: E4M6V5 (Compos Mentis)Kulit: Merah muda, keriput (+), turgor kembali cepat, sianosis (-), pucat (-), ikterus (-)Kepala: NormocephaliRambut: Hitam, tidak mudah dicabut, distribusi merataWajah: simetris, sindrom down (-)Mata: Konjungtiva palpebra inferior anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata cekung (-/-), pupil bulat isokor, RCL (+/+), RCTL (+/+) Telinga: Normotia, serumen (-)Hidung: Terpasang CPAP, NCH (-), sekret (-)Mulut: Mukosa bibir keringLeher: Pembesaran KGB (-)

  • Abdomen I: Simetris, distensi (-), ikterik (-), tali pusat kering P : Soepel, H/L/R sulit dinilai, nyeri tekan (-) turgor kembali lambat (+) P: Timpani (+) A: Peristaltik (+), kesan normal ThoraxParu I: Simetris, retraksi (-)P: SF Ka = Ki, nyeri tekan (-)P: Sonor (+/+)A: Ves (+/+), Wh (-/-), Rh (-/-)

    CorI: Iktus kordis tidak terlihatP: Iktus kordis terabaP: batas jantung sulit diperiksaP: BJ I > BJ II, Reguler, Bising (-)

  • Genetalia: Skrotum belum turun, rugae (-)

    Anus: Terbentuk, dalam batas normal

    Ekstremitas:Superior : Edema (-/-), pucat (-/-), ikterik (-/-)Inferior : Edema (-/-), pucat (-/-), ikterik(-/-)

  • Hb: 13,0 gr/dlHt: 36%Eritrosit: 5,0 x 106/mm3Leukosit: 14,7 x 103/mm3Trombosit: 13.000 U/LHitung jenis: 2/0/0/59/25/12

    LabDarah Rutin

  • NKB-KMK (BBLSR) + apnea of prematurity + sepsis

  • Non Medikamentosa:

    Pantau tanda vital, termasuk SPO2

    Medikamentosa:

    CPAP : F1O2 : 30; PEEP 6 cmH2OIVFD N5 8cc/jamAminofusin Paed 3gr (3cc/jam)Inj. Ceftriaxone 60 mg/ 12 jam (H9)Inj. aminofilin 2,5 mg/12 jamInj. Ranitidin 1,2 mg/12 jamNystatin drop 3x0,2 ccTF 2 cc/ 4 jam

  • Terapi Nutrisi

    Kebutuhan cairan : 100 cc/kgBB/hari 1,1 kg x 100 = 110 cc/hari

    Kebutuhan kalori : 100-120 kkal/kgBB/hari110-132 kkal/hari

    Kebutuhan protein: (1-1,5) gr/kgBB/hr1,1-1,65 g/hari

  • Planning Pantau tanda vital, SpO2 Pantau tanda-tanda henti nafas Darah rutin lengkap, CT/BT, elektrolit Transfusi PRC, FFPPrognosisQuo ad vitam: Dubia ad BonamQuo ad functionam: Dubia ad MalamQuo ad Sanactionam: Dubia ad Malam

  • Penyebab terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur. Faktor ibu yang lain adalah umur dan paritas. Faktor plasenta seperti penyakit vaskuler, kehamilan kembar serta faktor janin juga merupakan penyebab terjadinya BBLR.4Faktor ibu3,4

  • . Penyebab asfiksia perinatal bisa karena faktor ibu, plasenta, janin atau faktor neonatus..

  • Resiko pada bayi prematur

  • Terimakasih

    *****