aplikasi teori inflasi dalam bisnis

22
APLIKASI TEORI INFLASI DALAM BISNIS Wahono Diphayana

Upload: wahono-diphayana

Post on 22-Jul-2015

256 views

Category:

Economy & Finance


4 download

TRANSCRIPT

APLIKASI TEORI INFLASI DALAM

BISNIS

Wahono Diphayana

Pengertian Inflasi

Inflasi adalah keadaan dimana terjadikecenderungan kenaikan harga barang-barangsecara menyeluruh (umum) dan terusmenerus, atau keadaan dimana terjaditurunnya nilai uang secara terus menerus. Deflasi adalah keadaan sebaliknya.

Alat Pengukur Inflasi (1)

Kenaikan harga diukur dengan menggunakanindeks harga. Beberapa indeks harga yang sering digunakan untuk mengukur inflasi, antara lain indeks biaya hidup atau indeksharga konsumen indeks perdagangan besar, dan GDP deflator.

Alat Pengukur Inflasi (2)

1. Indeks Biaya Hidup (Consumer-Proce Index) atau Indeks Harga Konsumen (IHK)

Indeks biaya hidup mengukur biaya/pengeluaran rumah tangga untukmembeli sejumlah barang dan jasa untuk keperluan sehari-hari.

Laju (tingkat) inflasi dihitung dengan cara menghitung persentase kenaikan/penurunan indeks harga dari tahun ke tahun.

Misalnya, indeks biaya hidup untuk tahun 2008 (dengan tahun dasar 2000) sebesar 181,5. Pada tahun 2009 indeks biaya hidup naik menjadi 195,3, maka laju (tingkat) inflasi 2009 adalah :

195,3 – 181,5------------------- x 100% = 7,6%

181,5

Di Indonesia dipergunakan indeks harga konsumen (IHK). IHK adalah suatu indeks, yang menghitung rata-rata perubahan harga dalamsuatu periode, dari suatu kumpulan barang danjasa yang dikonsumsi oleh penduduk/rumahtangga dalam kurun waktu tertentu.

Alat Pengukur Inflasi (3)

2. Indeks Harga Perdagangan Besar (Wholesale Price Index)

Indeks harga perdagangan besar menitikberatkanpada sejumlah barang dalam perdagangan besar, dimana harga bahan baku, bahan mentah dansetengah jadi dimasukkan. Biasanya perubahandalam indeks ini sejalan dengan indeks biayahidup.

Alat Pengukur Inflasi (4)

3. GDP Deflator

GDP deflator dihitung dengan membagi GDP nominal (atasdasar harga yang berlaku) dengan GDP riil (atas dasarharga konstan)

GDP nominalGDP deflator = -------------------- x 100%

GDP riil

Contoh : GDP deflator suatu negara 2006 – 2009

---------------------------------------------------------------------------------------------------Tahun GDP nominal GDP riil (2006 = 100) GDP deflator

($ milyar) ($ milyar)---------------------------------------------------------------------------------------------------

2006 6.508 6.508 1002007 10.209 6.890 1482008 12.086 7.242 1672009 14.984 7.842 191

---------------------------------------------------------------------------------------------------

Laju (tingkat) inflasi tahun 2007 =

148 – 100-------------- x 100% = 48%

100

Jenis Inflasi

1. Jenis Inflasi Menurut Parah Tidaknya

a. Inflasi ringan (dibawah 10% setahun)b. Inflasi sedang (antara 10 – 30% setahun)c. Inflasi berat (antara 30 – 100% setahun)d. Hiper Inflasi (diatas 100% setahun)

2. Jenis Inflasi Menurut Sebabnya

a. Inflasi Karena Tarikan Permintaan (Demand-Pull Inflation)

Inflasi ini disebabkan karena kuatnya permintyaan masyarakatterhadap barang dan jasa sehingga mendorong harga untukmeningkat.

Contoh :Karena permintaan masyarakat akan barang-barangbertambah, maka kurva permintaan agregat bergeser dari D ke D1 sehingga harga meningkat dari P1 ke P2. Indi digambarkan sebagai berikut :

S

D

D1

P

P2

P1

Q1 Q2

Q

b. Inflasi Karena Dorongan Biaya (Cost-Push Inflation)

Inflai ini disebabkan karena adanya kenaikan biaya produksi, terutama kenaikanbiaya tenaga kerja atau upah buruh. Bila biaya produksi naik, maka kurvapenawaran agregat bergeser dari S ke S1, sehingga harga akan naik dari P1 ke P2.

S

D

S1 P

P2

P1

Q1 Q2

Q

3. Jenis Inflasi Menurut Asalnya

a. Inflasi Yang Berasal Dari Dalam Negeri (Domestic Inflation)

Inflasi ini timbul, misalnya karena defisit anggaran belanjapemerintah di dalam negeri dan dibiayai dengan pencetakanuang baru.

b. Inflasi Yang Berasal Dari Luar Negeri (Imported Inflation)

Inflasi ini timbul karena kenaikan harga-harga (yaitu inflasi) di luar negeri yang mempunyai hubungan atau kerjasamaperdagangan dengan dalam negeri.

Cara Pencegahan Inflasi

1. Cara Mencegah Inflasi Dengan Kebijakan Moneter

a. Menaikkan Cash Ratio atau Reserve Requirement

Cash ratio atau reserve requirement (persyaratan cadangan) adalahcadangan yang harus dimiliki oleh bank umum dalam pemberiankredit. Misalnya dengan ketentuan adanya reserve requirement sebesar 20%, artinya bank umum harus mempunyai cadangansebesar Rp. 20 milyar untuk dapat memberikan kredit sebesar Rp. 100 milyar.

Dengan menaikkan reserve requirement pada bank umum, akanmengurangi cadangan yang berlebihan pada bank umum sehinggadapat mengurangi permintaan kredit dari masyarakat.

b. Politik Pasar Terbuka

Dengan kebijakan ini, bank sentral menjual suratberharga seperti obligasi negara kepada masyarakatdan bank. Ini akan mengakibatkan berkurangnyauang di tangan masyarakat dan di lembaga-lembagakredit, sehingga pemberian kredit menjadiberkurang.

c. Politik Diskonto atau Menaikkan Tingkat Bunga

Kenaikan tingkat bunga dari bank sentral akan mengurangi keinginan lembaga-lembaga kredit untuk mengadakan pinjaman untuk memenuhi permintaan masyarakat, yang berarti besarnya kredit dari lembaga kredit berkurang.

2. Cara Mencegah Inflasi Dengan Kebijakan Fiskal

a. Penurunan pengeluaran pemerintah.

b. Menaikkan pajak, dimana kenaikan pajak dapat mengurangi jumlah uang yang terlalu besar.

c. Mengadakan Pinjaman Pemerintah

3. Cara Mencegah Inflasi Dengan Kebijakan Peningkatan Output (Produksi)

Kenaikan jumlah output dapat dicapai, misalnya dengan penurunan bea masuk, sehingga impor barang cenderung meningkat. Bertambahnya barang cenderung menurunkan harga.

4. Cara Mencegah Inflasi Dengan Kebijakan Penentuan Harga

Dengan kebijakan ini, pemerintah misalnya menentukan harga maksimum dari barang-barang.

Aplikasi Teori Inflasi Dalam Bisnis (1)

1. Bagi perusahaan inflasi akan sangat merugikan karena inflasi menyebabkan naiknya harga bahan baku yang akan menyebabkan naiknya biaya produksi, sehingga perusahaan harus menaikkan harga produk yang dijualnya. Ini akan menyebabkan berkurangnya daya saing perusahaan.

2. Bagi pekerja di perusahaan inflasi juga akan merugikan karena akibat kenaikan harga barang dan jasa menyebabkan turunnya pendapatan riil mereka. Seringkali perusahaan harus menyesuaikan gaji pegawai atau gaji buruhnya dengan tingkat inflasi.

Aplikasi Teori Inflasi Dalam Bisnis (2)

3. Inflasi menyebabkan perusahaan harus lebih efisien dalam memproduksi produk yang dihasilkannya, agar supaya kenaikan harga produk akibat inflasi tidak terlalu tinggi, sehingga perusahaan tetap memiliki daya saing.

4. Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah kenaikan harga produk yang dijualnya akibat inflasi cenderung akan menurunkan permintaan terhadap produk tersebut atau menurunkan volume penjualan.

TERIMA KASIH