aplikasi inventaris

62
LAPORAN HASIL PRAKTEK KERJA LAPANGAN Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat dalam Menyelesaikan Pendidikan Strata-1 APLIKASI INVENTARIS KANTOR PADA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN OLEH : BAGUS WINDHYA KUSUMA WARDANA NIM. 3101 0701 1033 PROGRAM STRATA SATU (S-1) PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER (STMIK BANJABARU) BANJARBARU 2010

Upload: bagus-windhya-kusuma-wardana

Post on 29-Jun-2015

26.324 views

Category:

Documents


25 download

TRANSCRIPT

Page 1: Aplikasi Inventaris

LAPORAN HASIL

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat

dalam Menyelesaikan Pendidikan Strata-1

APLIKASI INVENTARIS KANTOR

PADA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN

SELATAN

OLEH :

BAGUS WINDHYA KUSUMA WARDANA

NIM. 3101 0701 1033

PROGRAM STRATA SATU (S-1)

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER

(STMIK BANJABARU)

BANJARBARU

2010

Page 2: Aplikasi Inventaris

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi dewasa ini sangat terasa manfaat nya dalam

membantu permasalahan dalam proses suatu kegiatan. Kegiatan yang umumnya

menggunakan peranan teknologi informasi yaitu pengolahan data keuangan, pengolahan

data jual beli, pengolahan data kepegawaian, pengolahan data inventarisasi barang dan

lain-lain.

Sekretariat daerah Provinsi Kalimantan Selatan merupakan salah satu wadah yang

bergerak di bidang pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat. Salah satu kegiatan

yang ada di Sekretariat daerah Provinsi Kalimantan Selatan adalah inventarisasi barang.

Inventarisasi barang merupakan pencatatan data yang hubungannya dengan

barang atau aset di dalam sebuah instansi. Umumnya kegiatan dalam inventarisasi barang

adalah pencatatan pengadaan barang, penempatan, mutasi,dan pemeliharaan.

Selama ini proses inventarisasi barang di kantor Sekretariat Daerah Provinsi

Kalimantan Selatan masih manual di buku. Sehingga tidak jarang sering terjadi kesalahan

data, kehilangan data, ketidak akuratan data bahkan sulit dalam mencari arsip data yang

terdahulu.

Oleh karena itu, penggunaan komputer sangat perlu guna mencapai pelayanan

yang optimal. Sehingga dengan adanya aplikasi ini diharapkan proses inventarisasi

barang dapat berjalan dengan cepat dan lancar serta mengurangi kesalahan-kesalahan

yang dapat terjadi.

B. Tujuan Laporan PKL

Tujuan dari laporan praktek kerja lapangan ini adalah

1. Untuk membuat sebuah aplikasi inventarisasi barang pada Sekretariat Daerah Provinsi

Kalimantan Selatan.

2. Untuk membantu memudahkan dalam pengolahan data inventarisasi barang.

C. Rumusan Masalah

Mata kuliah Kerja Praktek merupakan salah satu ilmu akademik yang melatih kita

untuk menerapkan ilmu-ilmu yang didapat di akademik dalam dunia nyata. Pada mata

Page 3: Aplikasi Inventaris

kuliah kerja praktek ini mahasiswa dituntut untuk terjun langsung dalam dunia kerja.

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka rumusan masalahnya

adalah, bagaimana membuat aplikasi yang dapat mengendalikan proses pengolahan data

inventarisasi barang?

D. Batasan Masalah

Pembahasan dalam aplikasi inventaris kantor pada Sekretariat Daerah Provinsi

Kalimantans Selatan hanya pada proses pengolahan data pengadaan, pengkodeaan,

penempatan, mutasi, dan pemeliharaan, serta laporan-laporan yang diperlukan seperti

laporan sumber pengadaan barang, laporan barang, laporan lokasi penempatan barang,

laporan pengadaan barang, laporan pengkodean, laporan penempatan, laporan mutasi,

laporan pemeliharaan, dan laporan inventaris barang pada Sekretariat Daerah Provinsi

Kalimantan Selatan.

E. Metodologi Pengumpulan Data

Metode-metode yang digunakan dalam rangka memperoleh bahan untuk pembuatan

program dan penyusunan laporan adalah sebagai berikut :

1. Metode Observasi

Metode observasi merupakan metode untuk melaksanakan pengamatan dengan

pencatatan data secara langsung. Pengamatan dilakukan pada atribut – atribut dari

inventarisasi barang. Pengamatan ini dilakukan agar dapat memahami data – data yang

diperlukan sehingga pada akhirnya nanti akan dapat mengelompokkannya ke dalam

suatu file dengan mudah. Pengamatan di lakukan di dalam ruang lingkup kinerja

Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

2. Metode Interview

Metode interview merupakan metode untuk melakukan tanya jawab tentang masalah

yang diamati dan dianggap belum dimengerti bagaimana teknis untuk mendapatkan

data. Melakukan wawancara dengan pihak – pihak yang berhubungan langsung

dengan proses inventarisasi barang, dalam hal ini dengan mengajukan pertanyaan –

pertanyaan yang sesuai dengan pembahasan yang akan dibahas. Wawancara dilakukan

langsung di Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan kepada pihak yang

mengerjakan proses inventarisasi barang.

3. Metode Literatur

Page 4: Aplikasi Inventaris

Metode literatur merupakan metode pengumpulan bahan untuk membuat laporan dari

buku-buku yang berhubungan dengan bidang yang penulis lakukan. Pencarian bahan

di lakukan di ruang lingkup kinerja Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, di

bagian peralatan dan perlengkapan, buku–buku yang dianggap berkaitan dengan

pembahasan yang akan dibahas, selain itu juga di website khusus milik Sekretariat

Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.

F. Sistematika Penulisan Laporan

Dalam penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dibagi dalam 5 (lima) bab

yang terdiri dari :

BAB I : PENDAHULUAN

Merupakan pendahuluan yang secara umum memberikan gambaran tentang

hal-hal yang melatarbelakangi laporan ini dilaksanakan, tujuan penelitian,

rumusan masalah, batasan masalah, metodologi sampai sistematika penulisan

laporan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini memberikan uraian sistematis mengenai literatur yang dipergunakan

dalam melakukan penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan sehingga

diperoleh landasan teori yang relevan dan akurat.

BAB III : DESKRIPSI LOKASI PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Dalam bab ini berisi mengenai Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan (PKL),

Tujuan PKL, Waktu PKL, Tempat PKL, Gambaran umum instansi, Visi dan

Misi, Struktur Organisasi, dan Sistem Inventarisai barang.

BAB IV : ANALISA DAN PEMBAHASAN

Dalam Bab ini berisi tentang sistem desain arsitektural yang berisi desain

sistem berupa desain database, desain arsitektural dan desain interface,

program flowchart dan implementasi sistem.

BAB V : PENUTUP

Bagian terakhir ini akan memaparkan hal-hal yang dapat disimpulkan

berdasarkan pembahasan sebelumnya beserta saran-saran yang sekiranya dapat

diberikan untuk perbaikan dikemudian hari.

Page 5: Aplikasi Inventaris

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Aplikasi

Aplikasi menurut Jogiyanto (1999:12), adalah penggunaan dalam suatu komputer,

instruksi (instructiom) atau pernyataan (statement) yang disusun sedemikian rupa

sehingga komputer dapat memproses input menjadi output.

Menurut Kamus Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998 : 52), “Aplikasi adalah

penerapan dari rancang sistem untuk mengolah data yang menggunakan aturan atau

ketentuan bahasa pemrograman tertentu”.

Aplikasi adalah suatu program komputer yang dibuat untuk mengerjakan dan

melaksanakan tugas khusus dari pengguna. Aplikasi merupakan rangkaian kegiatan atau

perintah untuk dieksekusi oleh komputer.

Program merupakan kumpulan instruction set yang akan dijalankan oleh

pemroses, yaitu berupa software. Bagaimana sebuah sistem komputer berpikir diatur oleh

program ini. Program inilah yang mengendalikan semua aktifitas yang ada pada

pemroses. Program berisi konstruksi logika yang dibuat oleh manusia, dan sudah

diterjemahkan ke dalam bahasa mesin sesuai dengan format yang ada pada instruction

set.

Program aplikasi merupakan program siap pakai. Program yang direka untuk

melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang lain. Contoh-contoh aplikasi

ialah program pemproses kata dan Web Browser. Aplikasi akan menggunakan sistem

operasi (OS) komputer dan aplikasi yang lainnya yang mendukung.

Istilah ini mulai perlahan masuk ke dalam istilah Teknologi Informasi semenjak

tahun 1993, yang biasanya juga disingkat dengan app. Secara historis, aplikasi adalah

software yang dikembangkan oleh sebuah perusahaan. App adalah sofware yang dibeli

perusahaan dari tempat pembuatnya. Industri PC tampaknya menciptakan istilah ini untuk

merefleksikan medan pertempuran persaingan yang baru, yang paralel dengan yang

terjadi antar sistem operasi yang dimunculkan.

B. Pengertian Inventaris

Inventaris mengacu pada segala persediaan barang sumber daya yang digunakan

dalam sebuah organisasi yang dapat berbentuk sebagai berikut :

Page 6: Aplikasi Inventaris

1. Bahan mentah

2. Pekerjaan dalam proses

3. Barang jadi

4. Suku cadang komponen

5. Persediaan

Inventaris mempunyai manfaat sebagai pemanfaatan realistis dan sebesar-besarnya

dari sebagai perlengkapan kantor dan demi lancarnya aktifitas kerja pegawai.

a) Inventarisasi menurut Budiono (2005 : 207) merupakan pencatatan pendaftaran barang-

barang milik kantor yang dipakai dalam melaksanakan tugas.

b) Inventaris menurut Budiono (2005 : 207) merupakan daftar yang memuat semua barang

milik kantor yang dipakai dalam melaksanakan tugas.

c) Inventarisasi barang merupakan kegiatan untuk melakukan pencatatan dan

pendaftaran barang pada suatu saat tertentu. (http://perlengkapan.auk.uns.ac.id)

d) Pembukuan Barang milik/kekayaan negara adalah kegiatan untuk melakukan

pencatatan barang milik/kekayaan negara baik data asal barang, penempatan

barang di unit kerja, mutasi barang maupun inventarisasi barang

e) Barang Milik/Kekayaan Negara adalah semua barang milik negara yang

berasal/dibeli dengan dana yang bersumber untuk seluruhnya atau sebagian dari

APBN ataupun dengan dana dari luar APBN yang dikuasai/dibawah pengurusan

Departemen, Lembaga-lembaga Negara, Lembaga Non Pemerintah Non

Departemen serta unit-unit di dalam lingkungannya yang terdapat baik di dalam

maupun di luar negeri.

f) Barang adalah bagian dari kekayaan negara yang terdiri dari satuan-satuan tertentu

yang dapat dihitung, diukur, ditimbang dan tidak termasuk uang dan surat

berharga.

g) Barang bergerak adalah barang milik/kekayaan negara yang menurut sifat

penggunaannya dapt dipindah-pindahkan. Misalnya alat pengankut, peralatan

kantor, alat kesehatan dan lainnya.

h) Barang tidak bergerak adalah barang milik/kekayaan negara yang menurut aturan

perundang-undangan yang berlaku ditetapkan sebagai barang tidak bergerak

misalnya tanah, bangunan, dermaga, landasan dan lainnya.

Page 7: Aplikasi Inventaris

i) Barang persediaan adalah barang yang merupakan bagian dari kekayaan negara

yang masih disimpan dalam ruang penyimpan ( gudang ) dan belum digunakan

dalam kegiatan dinas.

j) Barang pakai habis adalah barang yang merupakan bagian dari kekayaan negara

yang menurut sifatnya dipakai habis untuk keperluan dinas atau jangka waktu

pemakaian kurang dari 1 tahun

k) Daftar Inventaris barang adalah daftar yang memuat catatan barang inventaris yang berada

dalam lingkungan satuan kerja

C. Proses Barang Masuk Inventaris

Sistem kerja atau proses pencatatan barang masuk inventaris kantor di sebuah instansi

sebagai berikut :

1. Petugas bagian Umum mencatat barang-barang apa saja yang diperlukan kantor guna

menunjang kegiatan di kantor.

2. Setelah mengetahui apa saja yang diperlukan maka bagian umum akan melaporkan

kepada Bendahara kantor guna mengetahui disetujui atau tidak pembelian barang-

barang inventaris di kantor.

3. Setelah disetujui, bagian Umum akan membeli barang – barang inventaris yang

diperlukan pada kantor.

4. Setelah barang di beli maka barang-barang akan dicocokkan pada kuitansi yang ada

dan akan dibuatkan kuitansi kantor guna disetujui atau akan ditanda tangani oleh

Bendahara kantor.

5. Kuitansi yang telah dibuat akan di rekap menurut tanggal,bulan dan tahun pada buku

besar guna memudahkan pencarian.

6. Kegiatan ini di lakukan pada setiap pembelian barang inventaris.

D. Proses Barang Keluar Inventaris

Sistem kerja barang keluar di sebuah instansi adalah sebagai berikut :

1. Pada semua bagian di kantor, apabila ingin mengambil barang inventaris guna

keperluan kegiatan kantor maka akan melapor pada bagian Umum.

2. Setelah melapor apa saja yang akan di ambil, maka bagian Umum akan mencatat

barang-barang apa saja yang akan diambil.

Page 8: Aplikasi Inventaris

3. Bagian Umum mencatat identitas barang yaitu dengan menuliskan nomor keluar

barang, tanggal keluar barang, kode bagian mana yang mengambil, kode barang yang

di ambil dan jumlah barang yang diambil.

4. Setelah dicatat maka catatan tersebut akan disimpan menurut bagian yang mengambil

barang tersebut guna pertanggung jawaban pada kantor.

E. Proses Pemeriksaan Kondisi Barang

1. Pada proses pemerikasaan barang, Bagian Umum akan mencatat kondisi barang-

barang inventaris apa saja yang telah digunakan.

2. Pada proses pemerikasaan barang inventaris ini, akan dicatat no transaksi, tanggal

pemeriksaaan kode barang yang diperiksa, kode bagian yang mengambil serta

mencatat kondisi barang dengan kondisi barang baik, rusak atau hilang.

3. Setelah dicatat maka catatan tersebut akan dilaporkan ke bendahara.

F. Borland Delphi 7

Pemprograman visual merupakan model pemprograman yang populer di lingkungan

Windows. Salah satu perangkat lunak yang berbasis pemprograman visual adalah Borland

Delphi. Dengan menggunakan perangkat lunak ini, pembuatan program aplikasi dapat

dilakukan dengan mudah dan cepat. Pembuatan antarmuka kepada pemakai yang bersifat

menarik dan mudah dipakai dapat dibuat secara visual dan tanpa harus banyak menuliskan

kode, laporan, menu dan hal-hal lain yang erat kaitannya dengan suatu aplikasi juga dapat

dibuat dengan mudah.

Delphi adalah sebuah bahasa pemrograman dan lingkungan pengembangan perangkat

lunak. Produk ini dikembangkan oleh CodeGear sebagai divisi pengembangan perangkat

lunak milik Embarcadero, divisi tersebut sebelumnya adalah milik Borland. Bahasa

Delphi, atau dikenal pula sebagai object pascal (pascal dengan ekstensi pemrograman

berorientasi objek (PBO/OOP)) pada mulanya ditujukan hanya untuk Microsoft Windows,

namun saat ini telah mampu digunakan untuk mengembangkan aplikasi untuk Linux dan

Microsoft .NET framework (lihat di bawah). Dengan menggunakan Free Pascal yang

merupakan proyek opensource, bahasa ini dapat pula digunakan untuk membuat program

yang berjalan di sistem operasi Mac OS X dan Windows CE.

Umumnya delphi lebih banyak digunakan untuk pengembangan aplikasi desktop dan

enterprise berbasis database, tapi sebagai perangkat pengembangan yang bersifat general-

Page 9: Aplikasi Inventaris

purpose ia juga mampu dan digunakan dalam berbagai jenis proyek pengembangan

software. Ia juga yang dikenal sebagai salah satu yang membawa istilah RAD tool,

kepanjangan dari Rapid Application Development.

Delphi membawa keuntungan-keuntungan berikut:

Komunitas pengguna yang besar pada Usenet maupun web

Dapat mengkompilasi menjadi single executable, memudahkan distribusi dan

meminimalisir masalah yang terkait dengan versioning

Banyaknya dukungan dari pihak ketiga terhadap VCL (biasanya tersedia berikut

source codenya) ataupun tools pendukung lainnya (dokumentasi, tool debugging)

Optimasi kompiler yang cukup cepat

Mendukung multiple platform dari source code yang sama

Berikut ini kerugiannya:

Partial single vendor lock-in (Borland dapat menetapkan standar bahasa,

kompatibilitas yang harus mengikutinya)

Terbatasnya kamampuan portabilitas antar-platform OS (sebelum ada kylix)

Akses pada platform dan library pihak ketiga membutuhkan file-file header yang

diterjemahkan ke dalam bahasa pascal

Dokumentasi atas platform dan teknik-teknik yang menyertainya sulit ditemukan

dalam bahasa pascal (contoh akses COM dan Win32).

Page 10: Aplikasi Inventaris

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

A. Latar Belakang Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan

Sebagai mahasiswa STMIK Banjarbaru yang menjalani perkuliahan banyak

memperoleh pengetahuan teori dan keterampilan melalui mendengar, melihat dan

praktek. Tingkat penguasaan seorang mahasiswa mungkin belum bisa mencapai seperti

apa yang diharapkan, artinya belum dapat menerapkan/mempraktekkan pengetahuan teori

dan keterampilan yang telah dipelajari dikampus. Kemampuan untuk bekerja dengan baik

yang dimiliki mahasiswa masih relative kurang karena dunia kerja cukup asing bagi

mereka.

Oleh karena itu semua mahasiswa STMIK Banjarbaru diwajibkan untuk

mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) sebagai sarana untuk dapat mengenal dunia

kerja yang sebenarnya. Dengan mengikuti PKL maka mahasiswa dapat menerapkan

pengetahuan teori dan keterampilan yang telah diperoleh pada proses belajar di kampus.

B. Tujuan Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan

Tujuan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah :

1. Agar STMIK mampu melahirkan insan-insan yang professional, beriman, bertakwa,

berbudi luhur, dan menguasai teknologi informasi.

2. Memberikan pembelajaran dan pengalaman kepada mahasiswa akan sistem kerja di

dalam dunia kerja yang nyata.

C. Waktu Pelaksanaan PKL

Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yaitu selama 2 (dua) bulan

dari tanggal 14 Juni 2010 sampai dengan tanggal 14 Agustus 2010, yaitu dari hari Senin

sampai dengan hari Jumat. Dengan jam kerja sebagai berikut:

Page 11: Aplikasi Inventaris

Tabel 1.1 Jam kerja PKL

No. Hari Waktu

Mulai Selesai

1. Senin 08.00 16.00

2. Selasa 08.00 16.00

3. Rabu 08.00 16.00

4. Kamis 08.00 16.00

5. Jumat 08.00 11.00

D. Tempat Pelaksanaan PKL

Kantor Pemerintah Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan berlokasi di

Jalan Jendral Sudirman No. 14, Telp. (0511) 53457, Fax. (0511) 64197, Kode Pos 70114

Banjarmasin.

E. Gambaran Umum Instansi

Gambaran Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan adalah sebagai

berikut :

Sejarah pemerintahan di Kalimantan Selatan diperkirakan dimulai ketika berdiri

kerajaan Tanjung Puri sekitar abad 5 – 6 Masehi. Kerajaan ini letaknya cukup strategis

yaitu di kaki Pegunungan Meratus dan ditepi sungai besar sehingga dikemudian hari

menjadi Bandar yang cukup maju. Kerajaan Tanjung Puri bisa juga disebut Kerajaan

Kahuripan, yang cukup dikenal sebagai wadah pertama hibridasi, yaitu percampuran

antar suku dengan segala komponennya. Setelah itu berdiri Kerajaan Negara Dipa yang

dibangun oleh perantau dari Jawa.

Pada Tanggal 19 Agustus 1945 Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia

menetapkan untuk membagi wilayah Indonesia menjadi 8 Provinsi, ketetapan ini

dikukuhkan dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1945 dan Maklumat Wakil

Presiden RI X tanggal 16 Oktober 1945, salah satu dari ibukotanya adalah Banjarmasin.

Kemudian Pada Tanggal 14 Agustus 1950 Pemerintah Republik Indonesia

mengadakan penataan kembali pemerintahan di Daerah yang ditetapkan dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 21 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Provinsi (Lembaran

Page 12: Aplikasi Inventaris

Negara 1950 Nomor 59) dan membagi wilayah Republik Indonesia atas 10 Provinsi, dan

satu diantaranya adalan Provinsi Kalimantan.

Gubernur Kalimantan pada waktu itu Dr. Murjani mengeluarkan Keputusan

Gubernur Kalimantan Nomor 186/OPB/92/14 tentang pembentukan beberapa Kabupaten,

Daerah Istimewa dan Kotapraja.

Pada Tanggal 7 Januari 1953 dikukuhkan keputusan Gubernur Kalimantan Nomor

186/OPB/92/14 dengan Undang-Undang Darurat Nomor 2 Tahun 1953 (Lembaran

Negara 1953 Nomor 8) dan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 (Lembaran

Negara 1953 Nomor 9) tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten/Daerah

Istimewa Tingkat Kabupaten dan Kota Besar dalam lingkungan Daerah Provinsi

Kalimantan.

Dan Pada Tanggal 29 November 1956 Presiden RI mengesahkan Undang-Undang

Nomor 25 tentang Daerah Otonom Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur.

Akhirnya Pada Tanggal 31 Mei 1989 Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat 1

Kalimantan Selatan dengan Surat Keputusan DPRD Provinsi Daerah Tingkat 1

Kalimantan Selatan Nomor 02 Tahun 1989 menetapkan tanggal 14 Agustus 1950 telah

diselenggarakan pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan yang berkedudukan di

Banjarmasin sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1950 dan

pembentukan daerah-daerah otonom Kabupaten dan setingkat Kabupaten berdasarkan

Keputusan Gubernur Kalimantan Nomor 186/OPB/92/14 dan selanjutnya dikukuhkan

dengan Undang-Undang Darurat Nomor 2 dan 3 Tahun 1953. Dan pada saat ini wilayah

Provinsi Kalimantan Selatan dengan ibukotanya Banjarmasin hanya tinggal wilayah

Provinsi Kalimantan Selatan, hal ini semata-mata karena perkembangan pemerintah.

F. Struktur Organisasi Instansi

Struktur organisasi adalah suatu bagan yang menunjukkan hubungan pada suatu

organisasi atau perusahaan antara bagian yang satu dengan bagian yang lain dalam

melaksanakan fungsi dan tugas-tugas yang dibebankan terhadap suatu posisi/jabatan

tertentu untuk menjamin kelancaran kerja. Oleh karena itu, struktur organisasi dilandasi

dengan adanya pembagian tugas dari tiap satuan kerja pada organisasi tersebut. Adapun

struktur organisasi terbagi menjadi 3 bagian, yaitu :

Page 13: Aplikasi Inventaris

1. Bentuk organisasi garis, pada organisasi ini semua kekuasaan berjalan dari atas

ke bawah menurut garis lurus menuju ke bawah, sebaliknya garis tanggung

jawab berjalan dari bawah ke atas.

2. Bentuk organisasi fungsional, pada organisasi ini kekuasaan tidak langsung, tiap

atasan mempunyai bawahan masing-masing, bawahan disini menunggu perintah

atasan dan bertanggung jawab pada atasan tersebut.

3. Bentuk organisasi garis dan staf, pada organisasi ini merupakan golongan antara

garis dan staf, dimana bawahan hanya menerima perintah dari atasan saja

sehingga dengan demikian sangat diperlukan struktur organisasi.

Secara umum, struktur organisasi Kantor Pemerintah Sekretariat Daerah Provinsi

Kalimantan Selatan Biro Organisasi pada Sub Bagian Administrasi Kepegawaian

Sekretariat Daerah adalah organisasi garis, yaitu kekuasaan mengalir dari atas ke bawah.

Para pegawai bertanggung jawab langsung atas suatu kegiatan/pekerjaan yang telah

ditetapkan dalam bidangnya masing-masing.

Untuk lebih jelasnya, struktur organisasi Kantor Pemerintah Daerah Provinsi

Kalimantan Selatan dan Biro Organisasi dapat dilihat pada bagan I dan II berikut ini :

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

Page 14: Aplikasi Inventaris

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Biro Organisasi

G. Uraian Tugas

1. Sekretariat Daerah

Sekretariat Daerah mempunyai tugas pokok menyusun kebijakan dan

mengkoordinasikan Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah. Adapun fungsi

Sekretariat Daerah yaitu :

a. Penyusunan kebijakan Pemerintah Daerah.

b. Koordinasi pelaksanaan tugas Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah.

c. Pembinaan administrasi pemerintahan, hukum dan organisasi.

d. Fasilitasi administrasi perekonomian, kesejahteraan rakyat, humas.

e. Pengelolaan keuangan daerah, sarana dan prasarana pemerintahan.

f. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan Pemerintah Daerah.

Page 15: Aplikasi Inventaris

2. Asisten Pemerintahan

Asisten Pemerintahan mempunyai tugas membina kegiatan pemerintahan,

organisasi dan ketatalaksanaan serta perumusan peraturan perundang-undangan. Asisten

Pemerintahan terdiri dari :

a. Biro Pemerintahan mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan dan koordinasi

penyelenggaraan pemerintah umum, perangkat daerah dan perkotaan, otonomi daerah

dan ketertiban umum.

b. Biro Hukum mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan perumusan peraturan

perundang-undangan dan telaahan hukum, bantuan hukum dan permasyarakatan hak

asasi manusia serta dokumentasi hukum.

c. Biro Organisasi mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan kelembagaan,

analisis jabatan, dan ketatalaksanaan serta pemberdayaan aparatur.

3. Asisten Pembangunan

Asisten Pembangunan mempunyai tugas membina kegiatan perekonomian,

administrasi pembangunan dan hubungan masyarakat. Asisten Pembangunan terdiri dari :

a. Biro Perekonomian mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan dan koordinasi

administratif penyelenggaraan perekonomian daerah dan pembangunan.

b. Biro Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan dan

koordinasi kegiatan dibidang keagamaan, kesehatan, kesejahteraan social,

pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana, pendidikan dan kebudayaan serta

generasi muda dan olahraga.

c. Biro Hubungan Masyarakat mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan

penyaringan informasi, pemberitaan dan pengolahan data elektronik.

4. Asisten Administrasi Umum

Asisten Administrasi Umum mempunyai tugas membina kegiatan keuangan,

kearsipan, urusan rumah tangga dan perlengkapan. Asisten Administrasi Umum terdiri

dari :

a. Biro Umum mempunyai tugas membina penyelenggaraan urusan dan

pengadministrasian tata usaha, rumah tangga, dan keprotokolan.

Page 16: Aplikasi Inventaris

b. Biro Perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan urusan pengadaan, pendistribusian

dan pemeliharaan perlengkapan kantor.

c. Biro Keuangan mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan dan koordinasi

penyusunan anggaran, perbendaharaan, verifikasi dan pembukuan keuangan

Pemerintah Daerah.

H. Deskripsi Penempatan Praktek Kerja Lapangan

1. Penempatan

Penempatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Sekretariat Daerah Provinsi

Kalimantan Selatan adalah di Biro Organisasi.

2. Sistem Kerja

Sistem kerja di Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan

Selatan adalah melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian, diklat pegawai

dan kesejahteraan pegawai di lingkungan Sekretariat Daerah. Uraian tugas Biro

Organisasi adalah sebagai berikut:

a. menyiapkan bahan penyusunan rencana kebutuhan pegawai yang meliputi

formasi, beezeting dan rekruitmen di lingkungan Sekretariat Daerah;

b. menyiapkan bahan dan rencana mutasi kepegawaian yang meliputi pengangkatan

dalam jabatan, kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, pembantuan,

penarikan/pengangkatan kembali, pemberhentian serta pensiun;

c. menyiapkan bahan pembinaan pegawai meliputi disiplin, pengawasan melekat,

kesejahteraan pegawai, diklat, pemberian tanda jasa/penghargaan dan kedudukan

hukum pegawai;

d. melaksanakan penataan administrasi kepegawaian meliputi DUK, data pegawai,

dokumentasi berkas kepegawaian dan absensi pegawai;

e. menyiapkan data pegawai dalam berbagai bentuk sebagai bahan evaluasi dan

laporan;

f. melaksanakan bimbingan peningkatan jiwa dan karsa, penyelesaian kasus pegawai

dan tindakan hukum pegawai;

g. menyiapkan bahan dan melaksanakan evaluasi kinerja individual kepegawaian.

Page 17: Aplikasi Inventaris

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Desain Arsitektural

Desain arsitektural merupakan rancangan arsitektural program yang digunakan

untuk menggambarkan aliran proses penggunaan aplikasi ini. Ada 3 rancangan

arsitektural yang dibuat, yaitu Diagram Konteks, DFD level 0 dan Diagram Relasi Tabel.

1. Konteks Diagram

Gambar 4.1 Diagram Konteks

Page 18: Aplikasi Inventaris

2. DFD Level 0

AdminBarang

Sumber Barang

Lokasi

Pengadaan Barang

Pengkodean

Penempatan Barang

Mutasi Barang

Pemeliharaan Barang

1

Input

2

Transaksi

3

Laporan

Pimpinan

Data Sumber Pengadaan BarangData BarangData Lokasi Penempatan Barang

Data Pengadaan BarangData Penempatan BarangData Mutasi BarangData Pemeliharaan Barang

Laporan Inventaris Barang

Laporan Data Sumber Pengadaan BarangLaporan Data BarangLaporan Data LokasiLaporan Pengadaan BarangLaporan Penempatan BarangLaporan Mutasi BarangLaporan Pemeliharaan Barang

Gambar 4.2 DFD level 0

3. Diagram Relasi Tabel

brg_sumber

PK kode

ket

brg

PK kode_brg

nama_brgjenis_brg

brg_bagian

PK kode_bgn

nama_bgn

brg_pengadaan

PK no_urut

FK1 kodeFK2 kode_brg

merkspesifikasitahunjumlahtjumlah

kode

PK kode_akhir

FK1 no_urutkodekode_brg

brg_penempatan

PK no_urut

FK1 kode_akhirFK2 kode_bgn

jumlah

brg_mutasi

PK no_urut

FK1 kode_akhirlok_lamalok_barujumlah

brg_pemeliharaan

PK no_urut

FK1 kode_akhirFK2 kode_bgn

kon_baikkon_rusakhilang

Gambar 4.3 Diagram Relasi Tabel

Page 19: Aplikasi Inventaris

B. Desain Database

Desain database merupakan rancangan tabel-tabel yang akan digunakan dalam

pembuatan program. Adapun struktur database yang telah dibuat berdasarkan Diagram

Relasi Tabel, yaitu:

1. Nama : brg_sumber

Primary Key : kode

Foreign Key : -

Index : ket

Fungsi : Menyimpan data master sumber pengadaan barang

Tabel 4.1 Tabel Sumber

No Nama Field Type Size Keterangan

1 kode Text 5 Kode Sumber

2 ket Text 30 Keterangan

2. Nama : brg

Primary Key : kode_brg

Foreign Key : -

Index : nama_brg

Fungsi : Menyimpan data master barang

Tabel 4.2 Tabel Barang

No Nama Field Type Size Keterangan

1 kode_brg Text 5 Kode Barang

2 nama_brg Text 25 Nama Barang

3 jenis_brg Text 30 Jenis barang

3. Nama : brg_bagian

Primary Key : kode_bgn

Foreign Key : -

Index : nama_bgn

Fungsi : Menyimpan data master lokasi penempatan barang

Page 20: Aplikasi Inventaris

Tabel 4.3 Tabel Lokasi

No Nama Field Type Size Keterangan

1 kode_bgn Text 5 Kode Lokasi

2 nama_bgn Text 30 Nama Lokasi

4. Nama : brg_pengadaan

Primary Key : no_urut

Foreign Key : kode (tabel sumber), kode_brg (tabel Barang)

Index : -

Fungsi : Menyimpan data transaksi pengadaan barang

Tabel 4.4 Tabel Pengadaan Barang

No Nama Field Type Size Keterangan

1 no_urut Text 5 Nomor urut

2 kode Text 5 Kode sumber

3 kode_brg Text 5 Kode barang

4 merk Text 15 Merk barang

5 spesifikasi Text 100 Spesifikasi barang

6 tahun Text 4 Tahun pengadaan

7 jumlah Byte 3 Jumlah pengadaan

8 tjumlah Byte 3 Stok dari jumlah

5. Nama : kode

Primary Key : kode_akhir

Foreign Key : no_urut (tabel Pengadaan Barang) , kode (tabel Sumber), kode_brg

(tabel Barang)

Index : -

Fungsi : Menyimpan data transaksi pengkodean inventaris

Tabel 4.5 Tabel Pengkodean

No Nama Field Type Size Keterangan

1 no_urut Text 5 Nomor urut

2 kode Text 5 Kode sumber

3 kode_brg Text 5 Kode barang

4 kode_akhir Text 25 Kode Inventeris

Page 21: Aplikasi Inventaris

6. Nama : brg_penempatan

Primary Key : no_urut

Foreign Key : kode_akhir (tabel Pengkodean), kode_bgn (tabel Lokasi)

Index : -

Fungsi : Menyimpan data transaksi penempatan barang

Tabel 4.6 Tabel Penempatan Barang

No Nama Field Type Size Keterangan

1 no_urut Text 5 Nomor urut

2 kode_akhir Text 25 Kode Inventaris

3 kode_bgn Text 5 Kode lokasi

4 jumlah Byte 3 Jumlah penempatan

7. Nama : brg_pemeliharaan

Primary key : no_urut

Foreign Key : kode_akhir (Penempatan Barang), kode_bgn ( Lokasi)

Index : -

Fungsi : Menyimpan data transaksi pemeliharaan barang

Tabel 4.7 Tabel Pemeliharaan Barang

No Nama Field Type Size Keterangan

1 no_urut Text 5 Nomor urut

2 kode_akhir Text 25 Kode Inventaris

3 kode_bgn Text 5 Kode lokasi

4 kon_baik Byte 3 Jumlah kondisi baik

5 kon_rusak Byte 3 Jumlah kondisi rusak

6 hilang Byte 3 Jumlah hilang

8. Nama : brg_mutasi

Primary Key : no_urut

Foreign Key : kode_akhir (tabel Penempatan Barang)

Index : -

Fungsi : Menyimpan data transaksi mutasi barang

Page 22: Aplikasi Inventaris

Tabel 4.8 Tabel Mutasi Barang

No Nama Field Type Size Keterangan

1 no_urut Text 5 Nomor urut

2 kode_akhir Text 25 Kode Inventaris

3 lok_lama Text 25 Lokasi lama

4 lok_baru Text 25 Lokasi baru

5 Jumlah Byte 3 Jumlah mutasi

9. Nama : Table1

Primary Key : no_urut dan pass

Foreign Key : -

Index : -

Fungsi : Menyimpan data user atau pengguna untuk login

Tabel 4.9 Tabel User

No Nama Field Type Size Keterangan

1 user Text 50 Username

2 pass Text 50 Password

Page 23: Aplikasi Inventaris

C. Desain Arsitektur Program

Gambar 4.4 Desain Arsitektur Program

Page 24: Aplikasi Inventaris

D. Desain Interface

Desain Interface merupakan rancangan antarmuka (interface) program yang akan diimplementasikan. Rancangan yang dibuat antara lain :

1. Form Login

Gambar 4.5 Desain Form Login

2. Form Menu Utama

Gambar 4.6 Desain Form Menu Utama

Page 25: Aplikasi Inventaris

3. Form Sumber Pengadaan Barang

Gambar 4.7 Desain Form Sumber

4. Form Barang

Tambah Simpan Ubah Batal Hapus Keluar

Kode Barang :

Nama Barang :

Form Data BarangLogo

Kode Barang Nama Barang

navigator CariResetKode Nama

Jenis Barang :

Jenis Barang

Gambar 4.8 Desain Form Barang

Page 26: Aplikasi Inventaris

5. Form Lokasi Penempatan Barang

Gambar 4.9 Desain Form Lokasi

6. Form Pengadaan Barang

Gambar 4.10 Desain Form Pengadaan Barang

Page 27: Aplikasi Inventaris

7. Form Pengkodean

Gambar 4.11 Desain Form Pengkodean

8. Form Penempatan Barang

Gambar 4.12 Desain Form Penempatan Barang

Page 28: Aplikasi Inventaris

9. Form Mutasi Barang

Gambar 4.13 Desain Form Mutasi Barang

10. Form Pemeliharaan Barang

Gambar 4.14 Desain Form Pemeliharaan Barang

Page 29: Aplikasi Inventaris

11. Laporan Sumber Pengadaan Barang

Gambar 4.15 Desain Laporan Sumber

12. Laporan Daftar Barang

Gambar 4.16 Desain Laporan Barang

Page 30: Aplikasi Inventaris

13. Laporan Daftar Lokasi Penempatan Barang

Gambar 4.17 Desain Laporan Lokasi

14. Laporan Pengadaan Barang

Gambar

4.18 Desain Laporan Pengadaan Barang

15. Laporan Pengkodean

Page 31: Aplikasi Inventaris

Gambar 4.19 Desain Laporan Pengkodean

16. Laporan Penempatan Barang

Gambar 4.20 Desain Laporan Penempatan Barang

17. Laporan Mutasi Barang

Gambar 4.21 Desain Laporan Mutasi Barang

Page 32: Aplikasi Inventaris

18. Laporan Pemeliharaan Barang

Gambar 4.22 Desain Laporan Pemeliharaan Barang

19. Laporan Inventaris Barang

Gambar

4.23 Desain Laporan Inventaris Barang

20. Form Backup

Page 33: Aplikasi Inventaris

Gambar 4.24 Desain Form Backup

21. Form Restore

Gambar 4.25 Desain Form Restore

22. Form Ubah Password

Gambar 4.26 Desain Form Ubah Password

23. Form Bantu Sumber

Page 34: Aplikasi Inventaris

Gambar 4.27 Desain Form Bantu Sumber

24. Form Bantu Barang

Gambar 4.28 Desain Form Bantu Barang

25. Form Bantu Lokasi

Gambar 4.29 Desain Form Bantu Lokasi

Page 35: Aplikasi Inventaris

26. Form Bantu Pengadaan

Gambar 4.30 Desain Form Bantu Pengadaan Barang

27. Form Bantu Pengkodean

Gambar 4.31 Desain Form Bantu Pengkodean

28. Form Bantu Penempatan

Gambar 4.32 Desain Form Bantu Penempatan Barang

Page 36: Aplikasi Inventaris

E. Flowchart Program

1. Flowchart Program (Login)

Gambar

4.33 Flowchart Program (Login)

Page 37: Aplikasi Inventaris

2. Flowchart Program (Menu Utama)

a

Form Menu

Master Proses Laporan Utility Keluar

2 2 2 22

T T T T T

km t l u

2

Y Y Y Y Y

Gambar 4.34 Flowchart Program (Menu Utama)

3. Flowchart Program (Memu Master)

Gambar 4.35 Flowchart Program (Menu Master)

4. Flowchart Program (Menu Proses)

Page 38: Aplikasi Inventaris

Gambar 4.36 Flowchart Program (Menu Proses)

5. Flowchart Program (Menu Laporan)

Gambar 4.37 Flowchart Program (Menu Laporan)

6. Flowchart Program (Menu Utility)

Page 39: Aplikasi Inventaris

Gambar 4.38 Flowchart Program (Menu Utility)

Page 40: Aplikasi Inventaris

7. Flowchart Program (Form Sumber)

ms

Form Sumber

KeluarTambah

k

Pilih data dalam grid

(tabel)

Input Kode Sumber

Tidak ada

Input Keterangan

Keterangan tidak ada

Simpan

Simpan Data

7

7

7

7

Batal

7

Cek Validasi

7.1

7.1

Edit

7.1

Hapus

Hapus Data

7

Y

T

T

Y7.2

7.2

Y

Y

7.2

Y

Y

Y

Y

T

Y

TT

T

TT

T

Gambar 4.39 Flowchart Program (Form Sumber)

Page 41: Aplikasi Inventaris

8. Flowchart Program (Form Barang)

Gambar 4.40 Flowchart Program (Form Barang)

Page 42: Aplikasi Inventaris

9. Flowchart Program (Form Lokasi)

Gambar 4.41 Flowchar Program (Form Lokasi)

Page 43: Aplikasi Inventaris

10. Flowchart Program (Form Pengadaan)

ta

Form Pengadaan

Barang

Tambah KeluarTampilkan Data dari

grid

kInput Kode

Sumber

ada

Input Kode Barang

ada

Input:-Merk-Spesifikasi-Tahun-Jumlah

Output Keterangan

Output Nama

Barang

Tahun > tgl sistem

Simpan

Batal

10

1010

Cek validasi

10

Simpan Data

10

10.1

10.1

Y

TT

T

Y

YYT

T

T T

YY

Y

T

Gambar 4.42 Flowchart Program (Form Transaksi)

Page 44: Aplikasi Inventaris

11. Flowchart Program (Form Penempatan)

Gambar 4.43 Flowchart Program (Form Penempatan)

Page 45: Aplikasi Inventaris

12. Flowchart Program (Form Mutasi)

tm

Form Mutasi Barang

Tambah KeluarTampilkan Data dari

grid

kInput Kode inventaris

ada

Input Kode Lokasi baru

ada

Input Jumlah

Output-Ket-Nama Brg-Lokasi

Jumlah > Jumlah

penempatan

Simpan (akumulasi

jumlah)

Batal

13

1313

Cek validasi

12

Simpan Data

12

12.1

12.1

Jumlah=jumlah penempatan

Jumlah<jumlah penempatan

12.2

12.2

Simpan (data baru)

T

YY

T

T

T

Y Y

Y

T

T

T

Y Y

Y

T

T

T

Y

Y

Y Gambar 4.44 Flowchart Program (Form Mutasi)

Page 46: Aplikasi Inventaris

13. Flowchart Program (Form Pemeliharaan)

Gambar 4.45 Flowchart Program (Form Pemeliharaan)

Page 47: Aplikasi Inventaris

14. Flowchart Program (Form Pengkodean)

Gambar 4.46 Flowchart Program (Form Pengkodean)

Page 48: Aplikasi Inventaris

15. Flowchart Program (Backup Database)

ub

14

Keluar

Form Backup

Pilih direktori

OK

14

k

Buat Backup Database 14

T

Y

Y

T

Gambar 4.47 Flowchart Program (Form Backup)

Page 49: Aplikasi Inventaris

16. Flowchart Program (Restore Database)

ur

15

Keluar

Form Restore

Pilih direktori

OK

15

k

Restore Database 15

T

T

Y

Y

Gambar 4.48 Flowchart Progam (Form Restore)

Page 50: Aplikasi Inventaris

17. Flowchart Program (Ganti Password)

Gambar 4.49 Flowchart Program (Form Ganti Password)

F. Implementasi Sistem

Pada bagian ini akan digambarkan implementasi sistem berdasarkan desain yang

sudah dibuat sebelumnya. Implementasi yang sudah dibuat terdiri dari implementasi

form-form dan laporan.

1. Form Login

Form login ini akan digunakan sebagai sistem keamanan yang

diperuntukkan kepada administrator untuk mengubah struktur database. Form

login bersifat khusus karena diperlukan password yang hanya diketahui oleh

administrator saja. Form Login sebagai berikut :

Page 51: Aplikasi Inventaris

Gambar 4.50 Form Login

2. Form Menu Utama

Form utama ini adalah tempat yang akan digunakan dimana seluruh

informasi data dari sistem input hingga sistem output di susun di dalam form

utama ini.

Pada menu utama terdapat sub menu file yang terdiri dari master data

barang, data bagian dan data sumber. Sub menu proses terdiri dari pengadaan,

pengkodean, penempatan, mutasi, dan pemeliharaan. Sub menu laporan terdiri

dari laporan data barang, data bagian, data sumber, pengadaan, pengkodean,

penempatan, mutasi, pemeliharaan dan inventaris barang. Sub menu utility terdiri

dari dan backup database, restore database, dan ganti password. Sedangkan sub

menu keluar berfungsi untuk mengakhiri aplikasi. Form menu utama sebagai

berikut:

Gambar 4.51 Form Menu Utama

3. Form Sumber Pengadaan Barang

Page 52: Aplikasi Inventaris

Form data sumber merupakan form yang digunakan untuk proses

pendataan sumber inventaris, dari informasi kode hingga nama bagiannya. Form

ini memiliki fasilitas tambah data, simpan data, edit/ubah data, dan menghapus

data. Form sumber pengadaan barang adalah sebagai berikut :

Gambar 4.52 Form Sumber Pengadaan Barang

4. Form Data Barang

Form data barang merupakan form yang digunakan untuk menginputkan

data barang, dari informasi kode barang, nama barang dan jenis barang. Form ini

memiliki fasilitas tambah data, simpan data, edit/ubah data, dan menghapus data.

Form data barang adalah sebagai berikut :

Gambar 4.53 Form Data Barang

Page 53: Aplikasi Inventaris

5. Form Data Lokasi/Bagian

Form data bagian merupakan form yang digunakan untuk proses pendataan

bagian-bagian atau lokasi-lokasi tempat penempatan inventaris barang, dari

informasi kode hingga nama bagiannya. Form ini memiliki fasilitas tambah data,

simpan data, edit/ubah data, dan menghapus data. Form data lokasi/bagian adalah

sebagai berikut :

Gambar 4.54 Form Data Lokasi/Bagian

6. Form Pengadaan Barang

Form pengadaan barang merupakan form yang digunakan untuk proses

pengadaan barang (pendataan barang yang masuk), dari informasi sumber

pengadaan, nama barang, merk, spesifikasi, tahun pengadaan, dan jumlah

pengadaan. Form ini hanya memiliki fasilitas tambah, simpan, dan batal. Form

pengadaan barang adalah sebagai berikut :

Page 54: Aplikasi Inventaris

Gambar 4.55 Form Pengadaan Barang

7. Form Penempatan Barang

Form penempatan barang merupakan form yang digunakan untuk proses

pendataan penempatan barang inventaris, dari informasi kode inventaris, lokasi

atau bagian penempatan barang inventaris, dan jumlah barang yang ditempatkan.

Form ini hanya memiliki fasilitas tambah, simpan, dan batal. Form penempatan

barang adalah sebagai berikut :

Gambar 4.56 Form Penempatan Barang

8. Form Mutasi Barang

Page 55: Aplikasi Inventaris

Form mutasi barang merupakan form yang digunakan untuk proses

pendataan mutasi (perpindahan) barang inventaris, dari informasi kode inventaris,

lokasi lama, lokasi baru, dan jumlah mutasi. Form ini hanya memiliki fasilitas

tambah, simpan, dan batal. Form mutasi barang adalah sebagai berikut :

Gambar 4.57 Form Mutasi Barang

9. Form Pemeliharaan Barang

Form pemeliharaan barang merupakan form yang digunakan untuk proses

pemeliharaan barang inventaris, dari informasi barang, lokasinya, dan kondisi

terkini barang inventaris tersebut. Form ini hanya memiliki fasilitas tambah,

simpan, dan batal. Form pemeliharaan barang adalah sebagai berikut :

Page 56: Aplikasi Inventaris

Gambar 4.58 Form Pemeliharaan Barang

10. Form Pengkodean

Form pengkodean merupakan form yang digunakan untuk proses

pengkodean barang yang telah diproses melalui form pengadaan barang, dari

informasi sumber pengadaan, nama barang, dank ode inventaris. Form ini hanya

memiliki fasilitas tambah, simpan, dan batal. Form pengkodean adalah sebagai

berikut :

Gambar 4.59 Form Pengkodean

11. Laporan Daftar Sumber Pengadaan Barang

Page 57: Aplikasi Inventaris

Laporan daftar sumber pengadaan barang merupakan informasi data

berbentuk laporan yang sesuai dengan tabel sumber. Laporan data sumber adalah

sebagai berikut :

Gambar 4.60 Laporan Daftar Sumber

12. Laporan Daftar Barang

Laporan daftar barang merupakan informasi data berbentuk laporan yang

sesuai dengan tabel barang. Laporan data barang adalah sebagai berikut :

Gambar 4.61 Laporan Daftar Barang

13. Laporan Daftar Lokasi

Page 58: Aplikasi Inventaris

Laporan daftar lokasi atau bagian merupakan informasi data berbentuk laporan

yang sesuai dengan tabel bagian. Laporan data lokasi adalah sebagai berikut :

Gambar 4.62 Laporan Daftar Lokasi

14. Laporan Pengadaan Barang

Laporan pengadaan barang merupakan informasi data berbentuk laporan

yang sesuai dengan tabel pengadaan barang, tabel sumber dan tabel barang.

Laporan data pengadaan barang adalah sebagai berikut :

Gambar 4.63 Laporan Pengadaan Barang

15. Laporan Penempatan Barang

Laporan penempatan barang merupakan informasi data berbentuk laporan

yang sesuai dengan tabel penempatan, tabel pengkodean, tabel sumber, tabel

barang, dan tabel bgn. Laporan data barang adalah sebagai berikut :

Page 59: Aplikasi Inventaris

Gambar 4.64 Laporan Penempatan Barang

16. Laporan Mutasi Barang

Laporan mutasi barang merupakan informasi data berbentuk laporan yang

sesuai dengan tabel mutasi, tabel penempatan, dan tabel bagian. Laporan mutasi

barang adalah sebagai berikut :

Gambar 4.65 Laporan Mutasi Barang

17. Laporan Pemeliharaan Barang

Laporan pemeliharaan barang merupakan informasi data berbentuk laporan

yang sesuai dengan tabel pemeliharaan, dan tabel penempatan. Laporan

pemeliharaan barang adalah sebagai berikut :

Page 60: Aplikasi Inventaris

Gambar 4.66 Laporan Pemeliharaan Barang

18. Laporan Pengkodean

Laporan pengkodean merupakan informasi data berbentuk laporan yang

sesuai dengan tabel pengkodean, dan tabel pengadaan barang. Laporan

pengkodean adalah sebagai berikut :

Gambar 4.67 Laporan Pengkodean

19. Laporan Inventaris Barang

Laporan inventaris barang merupakan informasi data berbentuk laporan

yang sesuai dengan tabel pemeliharaan, tabel pengadaan, tabel sumber, dan tabel

barang. Laporan inventaris barang adalah sebagai berikut :

Page 61: Aplikasi Inventaris

Gambar 4.68 Laporan Inventaris Barang

20. Form Backup Database

Form backup database merupakan proses pengaturan yang fungsinya

membuat backup database yang ada di dalam program. Form backup database

adalah sebagai berikut :

Gambar 4.69 Form Backup Database

21. Form Restore Database

Form restore database merupakan proses pengaturan yang fungsinya

membbuat restore database yang ada di dalam program, dimana database yang

akan direstore, strukturnya harus sama dengan struktur database yang digunakan di

aplikasi ini. Form restore database adalah sebagai berikut :

Gambar 4.70 Form Restore Database

22. Form Ganti Password

Form ganti password merupakan proses untuk mengubah password di

dalam program. Form ini berfungsi untuk mengubah password. Form ganti

password adalah sebagai berikut :

Page 62: Aplikasi Inventaris

Gambar 4.71 Form Ganti password