aplikasi brosur promosi penjualan...
TRANSCRIPT
1
APLIKASI BROSUR PROMOSI PENJUALAN
APARTEMEN CENTERPOINT BEKASI
BERBASIS AUGMENTED REALITY
Muhamad Arief Sadikin
Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Informatika
Universitas Gunadarma
ABSTRAK
Apartemen merupakan salah satu solusi atau alternatif lain untuk melakukan
penghematan lahan tempat tinggal yang terbatas. Pembangunan apartemen semakin banyak
dilakukan dan telah membuat suatu persaingan antara developer untuk memasarkan
apartemen yang telah dibuatnya. Dalam upayanya memasarkan apartemen, PT Triputra Multi
Graha Pertiwi dan Perum Perumnas membuat brosur sebagai salah satu dari media
pemasaran. Tujuan penulisan ini adalah membuat aplikasi brosur promosi penjualan
apartemen berbasis Augmented Reality sebagai media alternatif lain dari pemasaran
apartemen CenterPoint Bekasi.
Dalam pembuatan aplikasi brosur promosi penjualan Apartemen CenterPoint Bekasi
berbasis Augmented Reality, dibuat dengan melewati beberapa tahapan. Tahap pertama
pengumpulan data, seperti melakukan observasi lapangan ke lokasi Apartemen CenterPoint
Bekasi dengan pengambilan foto-foto gedung untuk pembuatan objek 3D, pengumpulan
brosur Apartemen CenterPoint Bekasi, dan mencari informasi mengenai Apartemen
CenterPoint Bekasi. Tahap kedua yaitu melakukan perancangan aplikasi dengan merancang
brosur berbasis Augmented Reality dengan melalui beberapa proses, seperti melakukan
rancangan brosur, rancangan objek, rancangan tata ruang, dan rancangan marker. Tahap
ketiga yaitu melakukan implementasi aplikasi dengan membuat brosur berbasis Augmented
Reality dengan melalui beberapa proses, seperti melakukan pembuatan tata ruang dan
marker, pembuatan brosur, identifikasi marker, pembuatan objek 3D, pengaturan kamera dan
marker, serta integrasi objek. Tahap yang terakhir yaitu melakukan uji coba aplikasi
menggunakan software ARToolKit. Pembuatan objek-objek 3D pada aplikasi ini
menggunakan software Google SketchUp, sedangkan untuk membuat kode programnya
menggunakan ARToolKit.
2
Dengan demikian aplikasi brosur promosi ini telah dibuat dan dapat dijadikan sebagai
media alternatif pemasaran. Pengembangan aplikasi dapat dilakukan kearah yang lebih baik
dalam hal perancangan tampilan brosur dan mengganti marker standar menjadi bentuk
apapun atau markerless.
Kata Kunci : apartemen, AR, Augmented Reality, brosur, CenterPoint, penjualan, promosi
ABSTRACT
The apartment is one solution or another alternative to make savings of residential
land is limited. Apartment building more and more done and have created a competition
between developers to sell apartments that have been made. In their efforts to market the
apartment, PT Graha Multi Triputra Earth and Perumnas creating brochures as one of the
marketing media. The objective is to create an application based on apartment sales
promotional brochure Augmented Reality as an alternative medium of marketing apartments
CenterPoint Bekasi.
In making this application brochure CenterPoint Bekasi apartment sales promotion
based Augmented Reality, is made by passing through some stages. The first phase of data
collection, such as observation field to the location of the apartment CenterPoint Bekasi
taking building photographs for the manufacture of 3D objects, collecting brochures
CenterPoint Bekasi apartments, and find information about CenterPoint Bekasi apartment.
The second stage is to do with designing a brochure designing applications based Augmented
Reality through several processes, such as making a brochure design, object design, spatial
design, and the design of the marker. The third phase is to do the implementation of
applications to create a brochure based Augmented Reality through several processes, such as
performing spatial and marker-making, making brochures, identification markers, 3D object
creation, setting up cameras and markers, and object integration. The last stage is to test
software applications using ARToolKit. Making 3D objects to this application using Google
SketchUp software, while making the source code using ARToolKit.
Thus the application of promotional brochure has been created and can be used as an
alternative media marketing. Application development can be done towards a better design in
terms of display brochures and change into any standard marker or markerless.
Keywords : apartment, AR, Augmented Reality, brochures, CenterPoint, promotions, sales
3
1. PENDAHULUAN
Dalam sepuluh tahun terakhir ini
jumlah pertumbahan penduduk di kota
Jakarta meningkat sebanyak 1,4 persen per
tahun. Namun dengan meningkatnya
pertambahan penduduk tersebut tidak
diiringi dengan bertambahnya luas lahan
untuk tempat tinggal. Dampak yang akan
terjadi adalah apabila pertambahan
penduduk terjadi secara terus menerus,
maka tidak akan mungkin lagi untuk
melakukan pembangunan rumah-rumah
dikarenakan lahan yang terbatas.
Pemecahan masalah tersebut adalah
memungkinkan perpindahan sebagian
penduduk kota Jakarta untuk mencari
tempat tinggal di pinggiran kota Jakarta,
misalnya kota Bekasi. Di kota Bekasi
mereka dapat memiliki tempat tinggal
rumah yang sederhana. Namun dengan
berpindahnya sebagian penduduk kota
Jakarta dan bercampurnya dengan
penduduk asli kota Bekasi, maka akan
mengakibatkan lahan tempat tinggal di
kota Bekasi pun menjadi terbatas. Oleh
karena itu, dibangunlah apartemen dengan
tujuan agar dapat menghemat lahan yang
tersedia di kota Bekasi.
Di kota Bekasi mulai banyak
developer atau pengembang yang
melakukan pembangunan apartemen.
Akibat pembangunan tersebut, maka
timbullah suatu persaingan dalam
penjualan apartemen. Salah satu apartemen
di kota Bekasi adalah Apartemen
CenterPoint Bekasi yang dibangun oleh
Perum Perumnas dan PT. Triputra Multi
Graha Pertiwi. PT. Triputra Multi Graha
Pertiwi merupakan salah satu developer di
kota Bekasi yang bergerak di bidang
pembangunan apartemen, hotel, rumah,
dll.
Dalam memasarkan Apartemen
CenterPoint Bekasi, pihak pemasaran
memiliki berbagai cara, diantaranya adalah
dengan memberikan brosur kepada setiap
konsumen yang datang ke bagian
pemasaran, menyebarkannya pada saat
pameran di mall, dan dengan pemasangan
spanduk. Sedangkan untuk sistem
pemesanannya adapun cara yang
dilakukan adalah konsumen dapat
langsung datang ke kantor pemasaran, via
telepon, atau melalui media online
website. Akan tetapi masih terdapat
kelemahan pada media tersebut dalam
memasarkannya, seperti brosur yang
disediakan belum dapat memvisualisasikan
objek dalam bentuk 3D.
Tujuan penulisan ini adalah
membuat program aplikasi brosur promosi
penjualan Apartemen CenterPoint Bekasi
berbasis Augmented Reality untuk
dijadikan sebagai media alternatif lain
yang dapat membantu untuk memberikan
informasi kepada pengguna mengenai
Apartemen CenterPoint Bekasi.
4
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Brosur
Brosur adalah salah satu media
penyimpanan informasi yang berfungsi
untuk memberikan penjelasan tentang
tentang suatu produk, layanan, fasilitas
umum, profil perusahaan, sekolah, atau
dimaksudkan sebagai sarana untuk
beriklan. Informasi yang terdapat dalam
brosur ditulis dengan bahasa yang ringkas
dan mudah dipahami dalam waktu singkat.
2.2. Augmented Reality
Augmented Reality (AR) atau
dalam bahasa Indonesia disebut realitas
tertambah adalah teknologi yang
menggabungkan benda maya 2D dan
ataupun 3D ke dalam sebuah lingkungan
nyata lalu memproyeksikan benda-benda
maya tersebut ke dalam waktu nyata (real
time). Benda-benda maya berfungsi
menampilkan informasi yang tidak dapat
diterima oleh manusia secara langsung.
Hal ini membuat realitas tertambah
berguna sebagai alat untuk membantu
persepsi dan interaksi penggunanya
dengan dunia nyata. Informasi yang
ditampilkan oleh benda maya membantu
pengguna melaksanakan kegiatan-kegiatan
dalam dunia nyata. Ada tiga prinsip dari
Augmented Reality, yang pertama yaitu
Augmented Reality merupakan
penggabungan dunia nyata dan maya, yang
kedua berjalan secara interaktif dalam
waktu nyata, dan yang ketiga terdapat
integrasi antar benda 3D, yaitu benda
maya terintegrasi dalam dunia nyata
(Ronald T. Azuma, 1997).
Secara sederhana Augmented
Reality bisa didefinisikan sebagai
lingkungan nyata yang ditambahkan obyek
virtual. Penggabungan obyek nyata dan
virtual dimungkinkan dengan teknologi
display yang sesuai, interaktivitas
dimungkinkan melalui perangkat-
perangkat input tertentu. Augmented
Reality merupakan variasi dari Virtual
Environment (VE), atau yang lebih dikenal
dengan istilah Virtual Reality (VR).
Teknologi Virtual Reality membuat
pengguna tergabung dalam sebuah
lingkungan virtual secara keseluruhan.
Ketika tergabung dalam lingkungan
tersebut, pengguna tidak bisa melihat
lingkungan nyata disekitarnya. Sebaliknya
Augmented Reality memungkinkan
pengguna untuk melihat lingkungan nyata,
dengan obyek virtual yang ditambahkan
atau tergabung dengan lingkungan nyata.
Tidak seperti Virtual Reality yang
sepenuhnya menggantikan lingkungan
nyata, Augmented Reality sekedar
menambahkan atau melengkapi
lingkungan nyata.
5
2.2.1. Metode Augmented Reality
Ada beberapa metode yang
digunakan pada Augmented Reality yaitu
marker based tracking dan markerless.
2.2.1.1. Marker Based Tracking
Marker based tracking biasanya
merupukan ilustrasi hitam dan putih
persegi dengan batas hitam tebal dan latar
belakang putih. Komputer akan mengenali
posisi dan orientasi marker dan
menciptakan dunia virtual 3D yaitu titik
(0,0,0) dan 3 sumbu yaitu X, Y, dan Z.
Marker based tracking ini sudah lama
dikembangkan sejak tahun 80an dan pada
awal 90an mulai dikembangkan untuk
penggunaan Augmented Reality.
2.2.1.2. Markerless
Dengan metode markerless,
pengguna tidak perlu lagi menggunakan
sebuah marker biasa untuk menampilkan
obyek-obyek virtual. Seperti yang saat ini
dikembangkan oleh perusahaan
Augmented Reality terbesar di dunia Total
Immersion, mereka telah membuat
berbagai macam teknik Markerless
Tracking sebagai teknologi andalan
mereka, seperti Face Tracking, 3D Object
Tracking, Motion Tracking, dan GPS
Based Tracking.
1. Face Tracking
Dengan menggunakan algoritma
yang dikembangkan oleh Total
Immersion, komputer dapat
mengenali wajah manusia secara
umum dengan cara mengenali
posisi mata, hidung, dan mulut
manusia, kemudian akan
mengakibatkan obyek-obyek lain
disekitarnya seperti pohon, rumah,
dan benda-benda lainnya.
2. 3D Object Tracking
Berbeda dengan Face Tracking
yang hanya mengenali wajah
manusia secara umum, teknik 3D
Object Tracking ini dapat
mengenali semua bentuk benda
yang ada disekitar, seperti mobil,
meja, televisi, dan lain-lain.
3. Motion Tracking
Pada teknik ini komputer dapat
menangkap gerakan, Motion
Tacking telah mulai digunakan
secara ekstensif untuk
memproduksi film-film yang
mencoba mensimulasikan gerakan.
Contohnya pada film Avatar,
dimana James Cameron
menggunakan teknik ini untuk
membuat film tersebut dan
menggunakannya secara real time.
4. GPS Based Tracking
Teknik ini mulai populer dan
banyak dikembangkan pada plikasi
smartphone (IPhone dan Android).
Dengan memanfaatkan fitur GPS
dan Kompas yang ada didalam
6
smartphone, aplikasi akan
mengambil data dari GPS dan
Kompas kemudian
menampikannya dalam bentuk arah
yang kita inginkan secara real time,
bahkan ada beberapa aplikasi yang
menampilkannya dalam bentuk 3D.
Salah satu pelopor GPS Based
Tracking adalah aplikasi yang
bernama Layar.
2.3. ARToolKit
ARToolKit adalah software library
untuk membangun Augmented Reality
(AR). Aplikasi ini adalah aplikasi yang
melibatkan overlay pencitraan virtual ke
dunia nyata. Untuk melakukan ini,
ARToolKit menggunakan pelacakan video
untuk menghitung posisi kamera yang
nyata dan mengorientasikan pola pada
kertas marker secara real time. Setelah
posisi kamera yang asli telah diketahui,
maka virtual kamera dapat diposisikan
pada titik yang sama dan obyek 3D akan
digambarkan diatas marker. Jadi
ARToolKit memecahkan masalah pada
AR yaitu, sudut pandang pelacakan obyek
dan interaksi obyek virtual.
2.3.1. Proses Kerja ARToolKit
Proses kerja ARToolKit
menggunakan teknik visi komputer untuk
mengkalkulasikan sudut pandang kamera
nyata ke marker yang nyata. ARToolKit
memungkinkan pencitraan virtual yang
akan melapis ke atas video langsung dari
dunia nyata. Rahasianya terdapat pada
bingkai hitam yang digunakan sebagai
penanda khusus (marker).
Proses kerja ARToolKit sebagai berikut :
1. Kamera mencari marker, kemudian
marker yang dideteksi dirubah
menjadi binary, kemudian black
frame atau bingkai hitam akan
terdeteksi oleh kamera.
2. Kamera akan menemukan poisisi
marker 3D dan dikalkulasikan
dengan kamera nyata.
3. Kamera akan mengindentifikasi
marker, apakah pola marker sesuai
dengan templates memory.
4. Mentrasformasikan posisi marker.
5. Obyek 3D di render diatas marker.
Berikut adalah gambar secara
detail proses cara kerja ARToolKit.
Gambar di bawah ini merangkum
langkah-langkah proses kerja ARToolKit.
ARToolKit mampu melakukan pelacakan
kamera secara real time, memastikan
bahwa obyek virtual selalu muncul pada
marker.
Gambar 2.1 Proses Kerja ARToolKit
7
2.4. Google SketchUp
Google SkethUp adalah sebuah perangkat
lunak desain grafis yang dikembagkan
oleh Google. Google SketchUp merupakan
program pemodelan 3D yang dirancang
untuk arsitek, insinyur sipil, pembuat film,
game developer, dan profesi terkait. Pada
umumnya Google SketchUp digunakan
untuk menggambar atau merancang
interior dan eksterior dari suatu rumah atau
gedung. Saa ini Google SketchUp telah
banyak digunakan di perguruan tinggi
untuk mata kuliah animasi 3D. Software
ini mudah dipelajari sehingga cocok untuk
orang pemula yang belum mengenal cara
menggambar menggunakan software
sekalipun. Google SketchUp memiliki fitur
– fitur yang tersedia, diantaranya : Edges
and Faces, Push/Pull: Quickly go from 2D
to 3D, Accurate measurements, Follow
Me, Paint Bucket, Groups and
Components, Shadows, Sections, Scenes,
Look Around and Walk, Dimensions and
Labels, The Instructor, Layers and the
Outliner, Google Earth, Sandbox tools, 3D
Warehouse, Import 3DS, Import and
Export images.
2.5. Autodesk 3ds Max
3D Studio Max adalah program
untuk modelling, rendering, dan animasi
yang memungkinkan untuk
mempresentasikan desain, seperti desain
interior, eksterior, dan iklan secara
realistik dan atraktif. Kelengkapan fitur,
sistem parametrik pada obyek, serta sistem
keyframer pada animasi, telah
menempatkan 3ds Max menjadi program
animasi yang mudah dan populer
dibandingkan dengan program aplikasi
sejenisnya. 3ds Max dikembangkan oleh
Autodesk Medeia & Entertainment
(dulunya dikenal dengan sebagai Discreet
and Kinetix). Untuk membantu para
pelajar dalam mempelajari 3ds Max, maka
Autodesk membuat suatu komunitas
edukasi, dimana dengan terdaftar sebagai
anggota maka anggota tersebut dapat
mengunduh software-software keluaran
Autodesk secara gratis. Selain memberikan
software secara gratis, Autodesk Education
Community juga memberikan ruang
sharing tutorial dan jenjang karir.
2.6. VRML
VRML adalah singkatan dari
Virtual Reality Model Language, suatu
bahasa pemrograman yang digunakan
untuk membentuk obyek 3D yang dapat
dibaca oleh browser internet. VRML
dipublikasikan pada Mei 1995 dan
dilakukan standarisasi pada September
1997 dan dikenal sebagai VRML97.
VRML mempunyai ekstensi *.WRL.
Setiap file VRML97 selalu diawaii dengan
header pada baris pertama, dan diikuti
dengan perintah dasar VRML yaitu node-
8
node pada baris berikutnya, seperti bentuk
di bawah ini. #VRML V2.0 utf8 # Komentar isi file TipeNode
Ketika program VRML dibaca oleh
suatu HTML browser yang dilengkapi
dengan VRML browser, bagian header
"#VRML." akan menjadi petunjuk bagi
HTML browser untuk tidak memrosesnya
sebagai file HTML tetapi file VRML.
Selanjutnya, bagian "utf8" akan dibaca
oleh parser yang memberitahukan bahwa
file VRML itu dituliskan menggunakan
kumpulan karakter intemasional UTF-8.
Menurut spesifikasi VRML97, diharuskan
memberi jarak satu spasi antara "V2.0"
dan utf8. Pada baris terdapat tanda "#",
kecuali pada header, tanda "#" pada bagian
lain di dalam file VRML berfungsi sebagai
awal suatu komentar hingga akhir baris.
Setelah header, meletakkan node-node
VRML dengan menuliskan nama tipe node
dan field-field yang dipakai untuk
memberi sifat pada objek dengan
memberikan suatu harga (value).
2.7. Gambaran Umum PT. Triputra
Multi Graha Pertiwi
PT. Triputra Multi Graha Pertiwi
berdiri pada tanggal 30 September tahun
1999 beralamat di Jln. Pulau Sabaru Blok
MI/27, RT.011, RW.009, Jakarta Barat.
PT. Triputra Multi Graha Pertiwi bergerak
di bidang pembangunan, perdagangan
umum, perindustrian, pengangkutan,
percetakan, pergudangan, pertanian dan
jasa, kecuali jasa dalam bidang hukum.
Kegiatan usaha PT. Triputra Multi
Graha Pertiwi dalam bidang pembangunan
termasuk penyediaan lahan, membangun
gedung-gedung baru, rehabilitasi gedung-
gedung yang sudah ada, melaksanakan
pembangunan jembatan-jembatan, jalan,
pemasangan installasi listrik,
telekomunikasi, pipa-pipa gas, air dan
menguasai serta melakukan penjualan
sewa menyewa gedung dan hak atas tanah,
pembangunan perumahan, gedung kantor,
apartemen, kondominium, property, serta
pusat perdagangan, termasuk pengembang
dan segala aktivitas yang terkait dalam
usaha tersebut.
Pada Tahun 2008 PT Triputra
Multi Graha Pertiwi menjalin kemitraan
dengan Perum Pembangunan Perumahaan
Nasional (Perumnas) untuk pembangunan
Apartemen CenterPoint Bekasi yang
terletak di Jalan A Yani Bekasi.
Apartemen ini memiliki empat buah tower
dengan total hunian 1.890 unit.
9
Gambar 2.2 Apartemen CenterPoint
Bekasi
3. PERANCANGAN APLIKASI
3.1. Perancangan Brosur Berbasis
Augmented Reality
Pada tahap perancangan ini penulis
membuat rancangan brosur berbasis
Augmented Reality yang akan digunakan
pada aplikasi ini. Tujuan perancangan ini
adalah untuk menghasilkan rancangan
dengan konsep yang telah ditentukan. Pada
tahapan ini diperlukan proses-proses
dalam perancangannya. Proses-proses
tersebut yaitu melakukan rancangan
brosur, rancangan objek, rancangan tata
ruang, dan rancangan marker. Berikut ini
akan digambarkan proses-proses tersebut
dalam bentuk bagan alur. Bagan alurnya
seperti yang terlihat pada gambar 3.1.
Gambar 3.1 Bagan Alur Perancangan Brosur Berbasis Augmented Reality
Rancangan Brosur Rancangan Objek
Rancangan Marker
Rancangan Tata Ruang
10
Gambar 3.2 Rancangan Brosur Halaman Luar
Gambar 3.3 Rancangan Brosur Halaman Dalam
Bagian Dalam 1
Bagian Dalam 2
Bagian Belakang
Bagian Depan
11
Gambar 3.4 Rancangan Objek Gedung
Gambar 3.5 Rancangan Objek Kamar Tidur Gambar 3.6 Rancangan
Objek Kamar Mandi
Gambar 3.7 Rancangan Tata Ruang Kamar Tidur Gambar 3.8 Rancangan Tata Ruang
Kamar Mandi
a b c
Pembuatan Tata Ruang Dan Marker
Pembuatan Brosur
Pengaturan Kamera Dan Marker
Pembuatan Objek 3D
Identifikasi Marker
Integrasi Objek
13
Gambar 4.2 a. Tata Ruang Interior Kamar Tidur,
b. Tata Ruang Interior Kamar Mandi
Gambar 4.3 a. Marker Eksterior Gedung, b. Marker Interior Kamar Tidur,
c. Marker Interior Kamar Mandi
Gambar 4.4 a. Halaman Eksterior Gedung Dan Contact, b. Halaman Interior Kamar Tidur
Dan Kamar Mandi
a b
a b c
a b
14
Gambar 4.5 Penyorotan Marker
Gambar 4.6 a. Gedung, b. Interior Kamar Tidur, c. Interior Kamar Mandi
4.2. Uji Coba ARToolKit
Berikut ini adalah uji coba yang
telah dilakukan pada ARToolKit.
Gambar 4.7 a. Penyorotan Marker Eksterior Gedung,
b. Penyorotan Marker Interior Kamar Tidur,
c. Penyorotan Marker Interior Kamar Mandi
a b c
a b c
15
5. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan metodologi penelitian
yang telah dilakukan penulis sesuai
dengan perancangan dan
implementasi aplikasi untuk
membangun program aplikasi ini,
sehingga penulisan ini dinyatakan
selesai.
5.2. Saran
Pengembangan kearah yang lebih
baik dalam hal perancangan
tampilan brosur dan mengganti
marker standar menjadi bentuk
apapun atau markerless.
DAFTAR PUSTAKA [1] Andreas Butz. Interaction techniques for
AR. WS2006/07 – Folie. [2] Anonim. CenterPoint Apartment. 2012.
http://centerpointapartment.com/. [3] Anonim. Google SketchUp. 2012.
http://id.wikipedia.org/wiki/Google_SketchUp.
[4] Anonim. VRML. 2012. http://student.eepisits.edu/~molin/Kuliah%20SMT%206/HCI/pertemuan%206/CDVRML/VRML.doc.
[5] Anonim. 3D Studio MAX. 2012. http://id.wikipedia.org/wiki/3ds_Max.
[6] Azuma, Ronald T. A Survey of Augmented Reality. Hughes Research Laboratories, Malibu, 1997.
[7] Jvallino. Introduction to Augmented Reality. 1998. http://www.se.rit.edu/~jrv/research/ar/introduction.html.
[8] BPS Provinsi DKI Jakarta. Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta 2010. 2011. http://jakarta.bps.go.id/index.php?bWVud
T0yMjAwJnBhZ2U9cHVibGlrYXNpJmlkPTIw.
[9] Kurniawan Yohan, Dicky Surya Noviantara, dan Jovian Winardo. Analisis Dan Perancangan Aplikasi Basis Data Pemasaran, Pemesanan, Dan Penjualan Berbasis Web Pada PT Triputra Multi Graha Pertiwi. 2011. http://library.binus.ac.id/Collections/ethesis_detail.aspx?ethesisid=2011-1-00108-IF.
[10] Professional Advertising. Effective Brochure Design How To Create Brochures That Get Action. 2010. http://www.myprofessionaladvertising.com/Effective%20Brochure%20Design.htm.