“pemanfaatan media sosial sebagai - fisip untirtarepository.fisip-untirta.ac.id/1313/1/skripsi -...
TRANSCRIPT
“PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI
STRATEGI MEMBANGUN CITRA PADA
DIVISI CORPORATE COMMUNICATION PT
KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK.”
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Ilmu Komunikasi Pada Konsentrasi Program Studi Humas
Oleh :
Ahmad Wildan Maulana
NIM 6662150023
FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2019
“Kehormatan manusia adalah pengetahuannya.
Orang- orang bijak adalah suluh yang menerangi
jalan setapak kebenaran. Di dalam pengetahuan
terletak kesempatan manusia untuk keabadian.
Sementara manusia bisa mati, kebijakan hidup
abadi.”(Ali Bin Abi Thalib)
Skripsi Ini Di Persembahkan Untuk Kedua
Orangtua ku, Teman- teman dan Orang-
Orang Yang Selalu Memberikan Inspirasi
Serta Dukungan.
ABSTRAK
Ahmad Wildan Maulana NIM 6662150023. Skripsi. Pemanfaatan Media
Sosial Sebagai Strategi Membangun Citra Pada Divisi Corporate
Communication PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Pembimbing I : Dr.
Rahmi Winangsih, M.Si dan Pembimbing II : Darwis Sagita, M.I.Kom.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana strategi public relations
divisi corporate communication PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. membangun
citra. Citra yang dibangun oleh divisi corporate communication dan dengan
melalui digital influencer. Digital influencer yang berasal dari karyawan internal
dengan kualifikasi yang telah ditentukan oleh manajemen perusahaan, bertugas
untuk memposting segala pemberitaan dan aktivitas perusahaan melalui akun
media sosial instagram pribadi digital influencer masing- masing untuk
membangun citra perusahaan. Dalam membangun citra perusahaan melalui digital
influencer, dapat melalui pendekatan manajemen public relations Cutlip & Center
yaitu fact finding, planning, communicating, dan evaluation. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa
wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
dalam membangun citra perusahaan, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
menggunakan digital influencer sebagai strategi membangun citra melalui media
sosial instagram. Instagram dianggap oleh perusahaan sebagai media yang efektif
dan interaktif dalam menyebarkan pesan. Selain karena fiturnya yang menunjang,
menjadikan perusahaan dapat mengenalkan dan menunjukkan eksistensi
perusahaan di media sosial secara efektif.
Kata Kunci: Manajemen Public Relations, Citra, PT. Krakatau Steel (Persero)
Tbk., Digital Influencer
ABSTRACT
Ahmad Wildan Maulana NIM 6662150023. Thesis. Utilization of Social Media
As An Image Building Strategy In The Communication Division Of PT
Krakatau Steel (Persero) Tbk. Advisor I : Dr. Rahmi Winangsih, M.Si and
Advisor II : Darwis Sagita, M.I.Kom.
This research was conducted to find out how the public relations strategy of the
communication division of the company PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. build
image. Imagery built by the corporate communications division and with digital
influencers. Digital influencers obtained from internal employees with
qualifications determined by company management, are agreed to post all
company news and activities through the personal Instagram social media
accounts of each digital influencer to build the company's image. In building the
company's image through digital influencers, it can be accessed through Cutlip &
Center's public relations management namely fact finding, planning,
communication, and evaluation. This study uses qualitative, with data collection
techniques using interviews and documentation studies. PT. Krakatau Steel
(Persero) Tbk. use digital influencer as a strategy to build images through
Instagram social media. Instagram is considered by the company to be an
effective and interactive medium in completing messages. Besides that which
supports, makes the company able to introduce and demonstrate the existence of
the company on effective social media.
Keywords: Public Relations Management, Image, PT. Krakatau Steel (Persero)
Tbk., Digital Influencer
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala
Rabb Semesta Alam yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita
semua khususnya peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Strategi Membangun Citra Melalui
Digital Influencer (Studi Kasus Pada Divisi Corporate Communication PT
Krakatau Steel (Persero) Tbk.)”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana Ilmu Komunikasi pada konsentrasi humas, program studi Ilmu
Komunikasi. Peneliti menyadari bahwa dalam pengerjaan penelitian ini masih
banyak kekurangan, baik dalam hal pengolahan kata, analisis penelitian serta
dalam penyusunananya. Maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat diharapkan, sebagai pembelajaran di penelitian selanjutnya.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, penyusun dengan segala
kerendahan hati mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT yang selalu memberikan nikmat dan karunianya baik nikmat iman,
islam, sehat jasmani dan rohani.
2. Bapak Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd selaku Rektor Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa.
3. Bapak Dr. Agus Sjafari, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Untirta.
4. Ibu Dr. Rahmi Winangsih, M.Si selaku Ketua Jurusan Program Studi Ilmu
Komunikasi sekaligus selaku dosen pembimbing I yang selalu memberikan
arahan dan waktunya disela-sela kesibukannya.
5. Bapak Darwis Sagita, M.I.Kom selalu Sekretaris Jurusan Program Studi Ilmu
Komunikasi sekaligus selaku dosen pembimbing II yang selalu memberikan
arahan dan waktunya disela-sela kesibukannya.
6. Bapak M. Jaiz, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik, yang selalu
viii
memberikan arahan terbaiknya.
7. Kedua orang tuaku, Bapak Dedi Muhdi dan Ibu Siti Mahmudah yang selalu
memberikan do’a, materi dan dukungan penuh hingga detik ini. Sehingga
penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.
8. Keluarga KKM Mandiri UNTIRTA berbasis Pondok Pesantren.
9. FoSMaI FISIP Untirta terimakasih telah menjadi organisasi spiritual peneliti
sehingga peneliti dapat menyelesaikan peneletian ini.
10. Teman- teman yang tidak bisa disebutkan oleh penulis satu- satu persatu,
terimakasih atas dukungan, motivasi, dan inspirasinya sehingga penulis terus
terdorong untuk menyelesaikan penelitian ini.
Akhir kata, atas segala bantuan dan amal baik , pengorbanan waktu,
tenaga, tempat dan pikiran yang telah diberikan kepada peneliti semoga mendapat
pahala dari Tuhan Yang Maha Esa, serta peneliti berharap semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin
Serang, Januari 2019
Ahmad Wildan Maulana
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
LEMBAR PERNYATAAN ORISINILITAS ................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... v
ABSTRAK ......................................................................................................... vi
ABSTRACT ....................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... x
DAFTAR TABEL.............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 7
1.3 Identifikasi Masalah ................................................................................ 7
1.4 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 8
1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................... 8
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Public Relations ....................................................................................... 10
2.2 Komunikasi Korporat .............................................................................. 12
2.3 Strategi Public Relations ......................................................................... 13
2.4 Teori Citra... .…... ..................................................................................... 16
2.5 Teknologi Komunikasi ............................................................................ 18
2.6 Media Sosial ............................................................................................. 20
2.7 Personal Branding .................................................................................... 22
2.8 Digital Influencer ..................................................................................... 25
2.9 Penelitian Terdahulu ................................................................................. 26
2.10 Kerangka Berfikir ................................................................................. 32
x
BAB III: METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian .................................................................................... 34
3.2 Paradigma Penelitian ................................................................................ 35
3.3 Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 36
3.4 Jenis dan Sumber Data ................................................................................... 39
3.5 Teknik Analisis Data ...................................................................................... 40
3.6 Keabsahan Data ............................................................................................... 41
3.7 Waktu dan Lokasi Penelitian ......................................................................... 41
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian ........................................................................... 43
4.1.1 Sejarah Singkat PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. ............................. 43
4.1.2 Profil PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. ............................................. 47
4.1.3 Visi dan Misi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. ................................ 48
4.1.4 Unit Kerja PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. ..................................... 48
4.1.5 Arti dan Makna Logo PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. ................... 51
4.1.6 Budaya Perusahaan ............................................................................. 52
4.1.7 Struktur Organisasi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk ........................ 52
4.1.8 Divisi Corporate Communication PT Krakatau Steel (Persero) Tbk . 54
4.1.9 Media Sosial PT Krakatau Steel (Persero) Tbk .................................. 57
4.2 Hasil Penelitian ....................................................................................... 57
4.2.1 Strategi Public Relations dalam Fact Finding .................................... 58
4.2.2 Strategi Public Relations dalam Planning .......................................... 60
4.2.3 Strategi Public Relations dalam Communicating ............................... 65
4.2.4 Strategi Public Relations dalam Evaluation ....................................... 72
4.3 Pembahasan ............................................................................................. 74
4.3.1 Strategi Public Relations Divisi Corporate Communication PT
Krakatau Steel (Persero) Tbk. Membangun Citra .............................. 74
4.3.2 Strategi Pemanfaatan Media Sosial Divisi Corporate Communication
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk ........................................................ 79
BAB V: PENUTUP
5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 87
xi
5.2 Saran ......................................................................................................... 90
5.2.1 Saran Teoritis ...................................................................................... 90
5.2.2 Saran Praktis ....................................................................................... 90
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 92
LAMPIRAN ....................................................................................................... 97
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... 127
xii
DAFTAR TABEL
1. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ..................................................................... 26
2. Tabel 3.1 Waktu Penelitian ............................................................................ 42
xiii
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ..................................................................... 33
2. Gambar 3.1 Waktu Penelitian ........................................................................ 42
3. Gambar 4.1 Logo Krakatau Steel ................................................................... 51
4. Gambar 4.2 Struktur Perusahaan .................................................................... 54
5. Gambar 4.3 Struktur Divisi ............................................................................ 57
6. Gambar 4.4 Instagram PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. ............................ 69
7. Gambar 4.5 Instagram Digital Influencer PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.. 71
8. Gambar 4.6 Grup Whatsapp Digital Influencer PT Krakatau Steel (Persero)
Tbk. ................................................................................................................ 84
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Pedoman Wawancara ................................................................................ 98
2. Transkrip Wawancara ................................................................................ 104
3. Dokumentasi .............................................................................................. 125
xv
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dari masa ke masa
telah merubah cara interaksi individu dengan individu yang lain. Internet
menjadi sebuah ruang digital baru yang menciptakan sebuah ruang kultural.
Tidak dapat dihindari bahwa keberadaan internet memberikan banyak
kemudahan kepada penggunanya. Beragam akses terhadap informasi dan
hiburan dari berbagai penjuru dunia dapat dicari melalui internet. Internet
menembus batas dimensi kehidupan pengguna, waktu, dan ruang.
Keberadaan internet secara tidak langsung menghasilkan sebuah
generasi yang baru. Generasi ini dipandang menjadi sebuah generasi masa
depan yang diasuh dan dibesarkan dalam lingkungan budaya baru media
digital yang interaktif, yang berwatak menyendiri (desosialisasi),
berkomunikasi secara personal, melek komputer, dibesarkan dengan
videogames, dan lebih banyak waktu luang untuk mendengarkan radio dan
televisi (Ibrahim 2011: 310). Keberadaan internet pula yang telah mengubah
perkembangan teknologi komunikasi menjadi media baru (new media) yang
kemudian melahirkan media sosial.
Media sosial mengalami perkembangan yang sangat signifikan dari
tahun ke tahun, Jika pada tahun 2002 Friendster merajai sosial media karena
hanya Friendster yang mendominasi sosial media di era tersebut, kini telah
banyak bermunculan media sosial dengan keunikan dan karakteristik masing-
masing.
Sejarah media sosial diawali pada era 70- an, yaitu ditemukannya
sistem papan buletin yang memungkinkan untuk dapat berhubungan dengan
2
orang lain menggunakan surat elektronik ataupun mengunggah dan mengunduh
perangkat lunak, semua ini dilakukan masih dengan menggunakan saluran
telepon yang terhubung dengan modem.
Pada tahun 1995 lahirlah situs GeoCities, GeoCities melayani web
hosting (layanan penyewaan penyimpanan data- data website agar website
dapat diakses dari manapun). GeoCities merupakan tonggak awal berdirinya
website- website. Hingga pada tahun 1997 sampai tahun 1999 munculah media
sosial pertama yaitu Sixdegree.com dan Classmates.com. Tak hanya itu, di
tahun tersebut muncul juga situs untuk membuat blog pribadi, yaitu Blogger.
situs ini menawarkan penggunanya untuk bisa membuat halaman situsnya
sendiri. sehingga pengguna dari Blogger ini bisa memuat hal tentang apapun.
Pada tahun 2002 Friendster menjadi sosial media yang sangat booming
dan kehadirannya sempat menjadi fenomenal. Setelah itu pada tahun 2003
sampai saat ini bermunculan berbagai sosial media dengan berbagai karakter
dan kelebihan masing- masing seperti LinkedIn, MySpace, Facebook, Twitter,
Wiser, Google+ dan lain sebagainya.1
Dengan hadirnya kemunculan media sosial ditambah dengan
perkembangan media sosial yang terus berkembang hingga saat ini, media
sosial juga menunjukkan peningkatan penggunaan media sosial dari tahun ke
tahunnya. Jika dilihat dari data statistik pengguna media sosial yang diperoleh
dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) tahun 2017
(kominfo.com), menunjukkan hasil bahwa jumlah pengguna internet pada
tahun 2017 telah mencapai 143,26 juta jiwa atau setara dengan 54,68 persen
dari total jumlah penduduk Indonesia. Jumlah tersebut menunjukan kenaikan
1 http://www.info-digitalmarketing.com/2013/12/sejarah-sosial-media-sejarah.html diakses pada
tanggal 19/9/2018 pukul 07:56
3
sebesar 10,56 juta jiwa dari hasil survei pada tahun 2016.2 Hasil ini
menunjukkan bahwa setiap tahun pengguna sosial media terus bertambah dan
meningkat jumlahnya.
Begitupun dengan teknologi informasi dan komunikasi yang saat ini
mengalami kemajuan yang sangat pesat dan cepat. Mulai dari teknologi telepon
selular yang terkecil sampai merambah pada teknologi blackberry, android
yang berbasis web internet. Demikian pula dalam dunia fotografi dan kamera
handycam yang bentuknya semakin kecil dengan dengan sistem digital.
Fenomena media sosial ini dapat dipengaruhi pula oleh media yang
digunakan, sehingga media kadang kala juga ikut mempengaruhi isi informasi
dan penafsiran, bahkan menurut (Marshall McLuhan dalam Burhan Bungin
2006: 57) bahwa media juga adalah pesan itu sendiri. Keberadaan informasi
yang disalurkan melalui media menjadi hal yang penting, bahkan diakui bahwa
informasi dan media bisa dijadikan komoditi yang turut diperhitungkan dalam
penentuan kebijakan dan dasar bisnis ekonomi perusahaan. Penyaluran
informasi melalui media berjalan dengan adanya aktivitas komunikasi yang
dilakukan manusia, baik secara sengaja atau tidak. Keberhasilan berkomunikasi
selama ini sangat ditentukan oleh teknik pengelolaan pesan yang menarik dan
diasosiasikan sebagai upaya komunikator.
Public Relations atau Hubungan Masyarakat, merupakan profesi yang
kini sudah mulai dikenal dan diminati oleh masyarakat luas. Public Relations
yang merupakan penghubung antara instansi/ perusahaan kepada publiknya,
dalam perjalanannya PR mengalami perubahan dan menyesuaikan dengan
perkembangan zaman. Begitu pula dengan profesi Public Relations. PR dahulu
dan sekarang, masih sama- sama bekerja sebagai penyalur informasi dan
2 https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/12640/siaran-pers-no-53hmkominfo022018-
tentang-jumlah-pengguna-internet-2017-meningkat-kominfo-terus-lakukan-percepatan-
pembangunan-broadband/0/siaran_pers diakses pada tanggal 18/9/2018 pukul 19:20
4
mengelola opini publik yang baik serta menjadi penerjemah keinginan publik
kepada perusahaan. Namun ada perbedaan signifikan yang membedakan
kegiatan PR dahulu dan sekarang.
Seiring dengan berkembangnya teknologi komunikasi, berita dan
informasi kini dapat disebar dalam hitungan detik melalui internet. Selain
membawa dampak positif, internet dan media sosial juga memiliki dampak
negatif khususnya dalam konteks peran PR. Melalui internet, berita miring
dapat tersebar sama cepatnya dengan berita dan informasi yang sesungguhnya.
Disinilah PR berperan besar dalam menghindari pemberitaan miring terkait
perusahaan dimana praktisi PR tersebut bekerja, yang sekiranya dapat
berdampak buruk bagi citra perusahaan. Di era digital ini, kecepatan dalam
bekerja merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh seorang praktisi PR
agar dapat membangun citra positif bagi perusahaan.
Selain perkembangan teknologi komunikasi, praktisi PR era ini juga
harus bersiap akan pengaruh media massa yang memiliki kemampuan untuk
menyebarkan pemberitaan dan mempengaruhi paradigma masyarakat. Tugas
PR adalah sebagai sumber informasi yang dapat dipercaya oleh masyarakat dan
terbukti kebenarannya. Dalam menyampaikan informasi, praktisi PR juga harus
menyesuaikan penggunaan tata bahasa yang digunakan dengan tingkat
pendidikan, sosial, dan demografis masyarakat yang nantinya akan menerima
informasi ini. Bahasa yang digunakan haruslah bersifat umum dan dapat
diterima oleh masyarakat luas. Setiap penyampaian informasi yang dilakukan
juga harus selalu bersifat cepat, mengingat praktisi PR harus dapat
mengimbangi kecepatan informasi yang terjadi sekarang ini.3
Di era saat ini atau yang dikenal dengan era media baru, media sosial
tidak dapat dilepaskan dari kehidupan publik. Media sosial secara perlahan dan
pasti menjadi salah satu hal yang penting bagi aktivitas publik, baik dalam
3 https://communication.binus.ac.id/2016/09/21/pr-dulu-dan-sekarang diakses pada tanggal
18/09/2018 pukul 09:50
5
memenuhi gaya hidup maupun sebagai penunjang dalam mengerjakan tugas
atau pekerjaan, dan bagi praktisi PR tentu sudah jelas bahwa keberadaan media
sosial sangat membantu dan menjadi alat yang vital dalam membangun
komunikasi perusahaan. Kampanye komunikasi melalui media sosial haruslah
dilakukan se-efektif mungkin untuk mencapai berbagai lapisan publik. Apa lagi
Indonesia memiliki berbagai segmentasi publik dengan kehidupan
masyarakatnya yang sangat heterogen.
Beragam upaya dapat dilakukan PR untuk meningkatkan citra positif
perusahaan. Mengingat begitu besarnya pengguna media sosial bagi Indonesia
maupun seluruh dunia. Sumber yang dilansir dari (marketing.co.id) menyebut
Facebook sebagai platform media sosial dengan angka tertinggi penggunanya
memiliki lebih dari 1 miliar pengguna aktif mobile. Untuk Aplikasi Facebook
Messenger saja kini sudah mencapai 500 juta pengguna. Itu artinya ada lebih
dari separuh pengguna Facebook menggunakan aplikasi messengernya.
Adapun WhatsApp yang tahun ini baru diakuisisi Facebook memiliki lebih dari
600 juta pengguna dan Instagram sebanyak 400 juta pengguna.
Trend pengguna Instagram yang sedang meroket tajam, ada sekitar 400
juta pengguna Instagram dan sudah mem-posting hampir lebih dari 80 miliar
foto di platform mobile tersebut sehingga terus meningkat. Terlepas dari
popularitas Instagram, brand dan bisnis masih terus berjuang untuk tampil
stand out dan memorable di benak para konsumennya di tengah hiruk pikuk
dunia Instagram. Kabar baiknya, semakin banyak brand perusahaan yang
bergabung dengan Instagram, semakin banyak data yang tersedia untuk
memformulasikan strategi PR terbaik agar akun mendapatkan lebih banyak
followers dan meningkatkan engagement.4
Media sosial telah membawa perubahan yang luar biasa terhadap
praktik komunikasi korporat. Pemberitaan dan segala aktivitas yang dilakukan
4 http://derikpr.com/2017/11/12/pr-di-era-media-sosial diakses pada tanggal 18/9/2018 pukul
21:59
6
melalui media sosial memungkinkan perusahaan untuk berkomunikasi secara
langsung dan cepat dengan pihak eksternal dan internal, yang menandai
adanya peralihan dari komunikasi korporat satu arah yang bersifat tradisional
menjadi proses dialog yang bersifat luas antara perusahaan dengan
konsumennya. Perusahaan bisa menggunakan media sosial untuk berbagi
informasi, pesan, pencapaian, dan sebagainya yang dimiliki oleh perusahaan.
Hal ini menjadi penting untuk diteliti mengingat di masa sekarang ini
perusahaan tidak bisa melepaskan diri dari sorotan publik dan harus
berinteraksi secara sosial dengan intensitas lebih tinggi demi menjaga
eksistensinya. Dengan kata lain media sosial juga digunakan sebagai sarana
penting bagi strategi komunikasi korporat.
Kemajuan media interaktif digital telah membawa struktur komunikasi
baru sehingga penting bagi para praktisi dan komunikasi korporat untuk
memahami perubahan yang disebabkan oleh perkembangan tersebut.
Komunikasi dan teknologi menawarkan praktisi PR peluang untuk membentuk
kinerja ke arah yang lebih strategis. Karena komunikasi korporat yang tidak
tepat bisa memberikan pengaruh negatif terhadap persepsi yang dimiliki oleh
konsumen dalam sebuah perusahaan.
Bagi penulis penelitian ini menarik dan layak untuk diteliti. Karena di
era digital sekarang ini, kemunculan media sosial semakin memudahkan
masyarakat dalam menyebarluaskan pesan dan informasi terutama di media
sosial. Kehadiran media sosial pun perlu dimanfaatkan oleh komunikasi
korporat sebagai penghubung untuk lebih dekat dengan publiknya dengan
strategi yang efektif untuk menghasilkan citra yang positif bagi perusahaan.
Manajer PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. membuat sebuah keputusan
hasil rapat internal yang telah peneliti oberservasi sebelumnya pada bulan
Agustus dimana strategi ini dimulakan dengan menunjuk staf pegawai PT
Krakatau Steel (Persero) Tbk. dengan mengandalkan digital influencer sebagai
daya tarik tersendiri untuk meningkatkan citra positif di masyarakat. Hal ini
7
sangat menarik mengingat banyaknya perusahaan yang mengandalkan brand
ambassador dan endorsement sebagai alat pendukung atau penunjang
ketertarikan masyarakat dengan produk yang ditawarkan.
Jika kehadiran brand ambassador dan endorsement mampu
menumbuhkan kesadaran terhadap sebuah produk melalui pesan kepada target
audience maka digital influencer pun akan berupaya untuk melakukan
kesadaran publik terhadap perusahaan, dan hadirnya digital influencer
dimunculkan sebagai strategi untuk menjadi daya tarik publik terhadap
perusahaan.
Dengan adanya kehadiran digital influencer ini diharapkan pegawai PT.
Krakatau Steel (Persero) Tbk. mampu untuk membawa citra positif bagi
perusahaan. Digital influencer dapat menginformasikan melalui media sosial
dari segala bentuk kegiatan dan pemberitaan perusahaan. Melalui digital
influencer, perusahan dapat mengemas kegiatan komunikasi tersebut sehingga
pesan atau informasi untuk disebarluaskan dapat dilakukan dengan efektif.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah yang telah dipaparkan, penulis tertarik untuk
meneliti tentang “Bagaimana Strategi membangun citra divisi Corporate
Communication PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. dalam memanfaatkan
media sosial melalui digital influencer?”
1.3 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas terdapat beberapa
masalah yang dapat dikaji dalam penelitian ini. Masalah tersebut adalah
sebagai berikut:
8
1. Bagaimana strategi public relations divisi corporate
communication PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. membangun
citra?
2. Bagaimana pemanfaatan media sosial sebagai strategi public
relations divisi corporate communication PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk.?
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, adapun penelitian ini
bertujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui strategi divisi corporate communication PT
Krakatau Steel (Persero) Tbk. membangun citra.
2. Untuk mengetahui pemanfaatan media sosial sebagai strategi
public relations divisi corporate communication PT Krakatau
Steel (Persero) Tbk.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi pada
pengembangan pengetahuan bagi program studi Ilmu Komunikasi dalam
konteks strategi public relations dalam membentuk citra perusahaan di
media sosial melalui digital influencer.
1.5.2 Aspek Praktis
Penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan yang berguna bagi
perusahaan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. sehingga dapat
mempertahankan citra positif dan menjalin hubungan dengan publik,
9
terutama melalui media sosial. Dan penelitian ini diharapkan dapat
menjadi referensi studi bagi akademisi khususnya di bidang kehumasan.
1
BAB II
TIINJAUAN PUSTAKA
2.1 Public Relations
Istilah “public relations” sebagai terjemahan dari hubungan masyarakat di
Indonesia sudah benar- benar memasyarakat dalam arti kata tersebut telah
dipergunakan secara luas oleh departemen, jawatan, perusahaan, badan,
lembaga, dan lain sebagainya.
PR pada hakikatnya adalah kegiatan komunikasi, kendati berbeda dengan
kegiatan komunikasi lainnya, karena ciri hakiki dari komunikasi PR adalah
two way communications (komunikasi dua arah/ timbal balik). Arus
komunikasi timbal balik ini yang harus dilakukan dalam kegiatan PR,
sehingga terciptanya umpan balik yang merupakan prinsip pokok dalam PR
(Rachmadi, 1994: 7).
Rachmadi menyebutkan PR adalah salah satu bidang ilmu komunikasi
praktis, yaitu penerapan ilmu komunikasi pada suatu organisasi/ perusahaan
dalam melaksanakan fungsi manajemen. PR berfungsi menumbuhkan
hubungan baik antara segenap komponen pada suatu lembaga/ perusahaan
dalam rangka memberikan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi.
Semua itu bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan goodwill
(kemauan baik) publiknya serta memperoleh opini publik yang
menguntungkan (alat untuk menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan
baik dengan publik).
Pakar lain menyebutkan bahwa PR adalah ”two simple word” yang
merupakan bidang ilmu dan kegiatan praktsi yang sedang dan akan terus
berkembang. Griswold menyebutkan bahwa PR adalah fungsi manajemen
yang mengevaluasi publik, memperkenalkan berbagai kebijakan dan prosedur
10
11
dari suatu individu atau organisasi berdasarkan kepentingan publik, dan
membuat perencanaan, dan melaksanakan suatu program kerja dalam upaya
memperoleh pengertian dan pengakuan publik (dalam Bittner, 1989: 241).
Public relations merupakan fungsi manajemen yang membantu
menciptakan dan saling memelihara alur komunikasi, pengertian, dukungan,
dan ikut terlibat dalam menangani masalah- masalah atau isu- isu manajemen.
PR membantu manajemen dalam penyampaian informasi dan tanggap
terhadap opini publik. PR secara efektif membantu manajemen memantau
berbagai perubahan, (Seitel, 1992: 8).
Publik dalam public relations dapat diklasifikasikan dalam beberapa
kategori yaitu:
1. Publik internal dan publik eksternal: Internal publik yaitu publik yang
berada di dalam organisasi/ perusahaan seperti supervisor, karyawan
pelaksana, manajer, pemegang saham dan direksi perusahaan.
Eksternal publik secara organik tidak berkaitan langsung dengan
perusahaan seperti pers, pemerintah, pendidik/ dosen, pelanggan,
komunitas dan pemasok.
2. Publik primer, sekunder, dan marginal: Publik primer bisa sangat
membantu atau merintangi upaya suatu perusahaan. Publik sekunder
adalah publik yang kurang begitu penting dan public marginal adalah
publik yang tidak begitu penting. Contoh, anggota Federal Reserve
Board of Governor (dewan gubernur cadangan federal) yang ikut
mengatur masalah perbankan, menjadi publik primer untuk sebuah
bank yang menunggu rotasi secara teratur, dimana anggota legislatif
dan masyarakat menjadi publik sekundernya.
3. Publik tradisional dan publik masa depan: Karyawan dan pelanggan
adalah publik tradisional mahasiswa/ pelajar, peneliti, konsumen
12
potensial, dosen, dan pejabat pemerintah (madya) adalah publik masa
depan.
4. Proponents, opponent, dan uncommitted: Di antara publik terdapat
kelompok yang menentang perusahaan (opponents), yang memihak
(Proponents) dan ada yang tidak peduli (uncommitted). Perusahaan
perlu mengenal publik yang berbeda- beda ini agar dapat dengan jernih
melihat permasalahan (Seitel, 1992: 13-14).
5. Silent majority dan vocal minority: Dilihat dari aktivitas publik dalam
mengajukan complaint (keluhan) atau mendukung peusahaan, dapat
dibedakan antara yang vocal (aktif) dan yang silent (pasif). Publik
penulis di surat kabar umumnya adalah the vocal minority, yaitu aktif
menyuarakan pendapatnya, namun jumlahnya tak banyak. Sedangkan
mayoritas pembaca adalah pasif sehingga tidak kelihatan suara atau
pendapatnya (Kasali, 1994:11).
2.2 Komunikasi Korporat
Public Relations (PR) atau Hubungan masyarakat, merupakan
pendahulu dari fungsi komunikasi korporat yang tumbuh karena kebutuhan.
Komunikasi korporat atau yang lebih dikenal dengan istilah corporate
communication dapat menjadi strategi sebagai penyebaran informasi oleh
berbagai spesialis dan generalisasi dalam suatu organisasi, dengan tujuan
umum untuk meningkatkan kemampuan organisasi.
Komunikasi korporat adalah cara- cara organisasi berkomunikasi
dengan bermacam kelompok orang. Komunikasi korporat merupakan cara
untuk membangun komunikasi dalam organisasi- organisasi. Dalam
komunikasi korporat menghubungkan antara aplikasi teori komunikasi yang
membuat hubungan komunikasi korporat dan strategi korporat perusahaan
keseluruhan (Paul A. Argenti, 2010: 31).
13
Dengan komunikasi korporat, berarti dapat melakukan pendekatan
yang koheren untuk pembangunan komunikasi dalam organisasi, spesialis
komunikasi dapat mengadopsi untuk merampingkan kegiatan mereka sendiri
komunikasi dengan bekerja dari kerangka kerja strategis pusat terkoordinasi.
Komunikasi korporat merupakan wadah untuk pengiriman pesan yang
dilakukan oleh perusahaan terhadap khalayaknya, dengan beberapa khalayak
yang dimilikinya seperti yang telah disebutkan di atas, perusahaan dapat
memilih ingin mempublikasikan dirinya terhadap konstituen yang mana yang
dituju. Apabila untuk mendapatkan citra dan membangun image, maka
khalayak yang dituju adalah publik di luar perusahaan. Akan tetapi, apabila
ingin membangun identitas yang kuat di dalam perusahaan maka khalayak
yang dituju adalah yang ada di dalam perusahaan, dan untuk demikian
diperlukan sistem komunikasi internal yang baik dalam proses penyampaian
pesan, agar tujuan perusahaan dapat dicapai.
2.3 Strategi Public Relations
Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen
(management) untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi, untuk mencapai
tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya
menunjukkan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana
taktik operasionalnya (Onong Uchjana 1990: 33).
Tujuan public relations yakni membangun dan mengembangkan citra
yang positif bagi perusahaan atau organisasi terhadap publik internal maupun
publik eksternal. Maka strategi public relations adalah bagian dari suatu
rencana public relations yang diarahkan untuk membentuk persepsi yang
menguntungkan sehingga menghasilkan citra yang positif.
14
Menurut (Ahmad S. Adnanputra 2001:115) mengatakan bahwa arti
strategi public relations adalah alternatif optimal yang dipilih untuk
ditempuh guna mencapai tujuan public relations dalam kerangka atau
rencana public relations (public relations plan).
Strategi public relations diarahkan kepada upaya- upaya menggarap
persepsi dari pihak eksternal maupun internal untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan oleh organisasi atau perusahaan. Konsekuensinya, jika
strategi public relations tersebut berhasil maka akan diperoleh sikap, tindak
dan persepsi yang menguntungkan dari pihak eksternal maupun internal
sebagai khalayak sasaran dan pada akhirnya akan tercipta opini atau citra
yang menguntungkan bagi organisasi atau perusahaan.
Menurut Cutlip & Center, proses PR sepenuhnya mengacu kepada
pendekatan manajerial. Proses ini terdiri dari: fact finding, planning,
communication, dan evaluation (Abdurachman, 2001: 31). Secara
penjabarannya merupakan:
1. Fact finding, adalah mencari dan mengumpulkan fakta atau data sebelum
melakukan tindakan. Public relations perlu mengetahui apa yang
diperlukan oleh publik sebelum melakukan tindakan untuk memajukan
perusahaanya. Public relations bisa melakukan analisis langsung ke
lapangan dengan mengadakan survei terkait produk yang diinginkan oleh
publik. Misalnya, public relations menanyakan apa saja yang dibutuhkan
oleh publik, siapa saja yang termasuk ke dalam publik, dan bagaimana
15
publik dipandang dari berbagai faktor dengan maksud strategi yang
digunakan ke depannya tidak meleset dan bisa mengembangkan
perusahaan yang diwakilinya.
2. Planning, adalah berdasarkan fakta membuat rencana tentang apa yang
harus dilakukan dalam menghadapi berbagai masalah dalam perusahaan.
Setelah melakukan fact finding ke lapangan barulah public relations bisa
melakukan rencana apa yang ingin dilaksanakan guna memenuhi
kebutuhan publik. Dalam tahap ini, public relations haruslah dituntut
mempunyai ide yang kreatif agar publik tertarik dengan yang ditawarkan
oleh perusahaan yang mereka wakili.
3. Communicating, adalah rencana yang disusun dengan baik sebagai hasil
pemikiran yang matang berdasarkan fakta atau data, yang kemudian
dikomunikasikan atau dilakukan kegiatan operasional. Public relations
berusaha mengkomunikasikan rencana- rencana yang mereka lakukan ke
depannya dengan memperkenalkan kepada publik. Selain itu bisa juga
dilakukan dengan mempublikasikan produk melalui iklan (surat kabar,
televisi dan radio).
4. Evaluation, adalah mengadakan evaluasi tentang suatu kegiatan, apakah
tujuan sudah tercapai atau belum. Ini adalah tahap terakhir dari proses
public relations. Evaluasi dilakukan secara kontinyu. Hasil evaluasi
menjadi unsur dasar untuk kegiatan public relations selanjutnya (Rosady
Ruslan 2001: 115).
16
2.4 Teori Citra
Citra merupakan tujuan utama, dan sekaligus merupakan reputasi dan
prestasi yang hendak dicapai bagi dunia Humas (Hubungan Masyarakat) atau
(Public Relations). Seorang PR harus mampu menciptakan dan memelihara
citra baik internal maupun eksternal. Citra perusahaan yang positif salah
satunya adalah menjaga dan menjalin hubungan dengan internal maupun
eksternal serta meningkatkan hubungan agar citra perusahaan selalu
mendapatkan citra yang positif. Pengertian citra itu sendiri abstrak
(intangible) dan tidak dapat diukur secara matematis, tetapi wujudnya bisa
dirasakan dari hasil penilaian baik atau buruk. Seperti penerimaan dan
tanggapan baik positif maupun negatif yang khususnya datang dari publik
(khalayak sasaran) dan masyarakat luas pada umumnya.5
Keinginan mendapatkan citra yang baik adalah yang diharapkan oleh
semua organisasi, institusi atau korporasi. Humaslah yang betugas sebagai
ujung tombak pencapaian citra melalui aktifitasnya walaupun pada
hakikatnya semua personil perusahaan juga turut bertanggung jawab menjaga
citra perusahaan. Citra muncul berdasarkan penilaian publik. Citra bisa
berupa citra positif, negatif atau netral tergantung seberapa besar masyarakat
dapat mengenal perusahaan ataupun produknya sehingga penilaian
masyarakat akan berdampak pada citra perusahaan.
Penilaian atau tanggapan masyarakat tersebut dapat berkaitan dengan
timbulnya rasa hormat, kesan- kesan yang baik dan menguntungkan terhadap
suatu perusahaan baik produk maupun jasa pelayanannya yang diwakili oleh
pihak Humas. Biasanya landasan citra itu berakar dari “nilai- nilai
kepercayaan” yang konkretnya diberikan secara individual, dan merupakan
pandangan atau persepsi. Proses akumulasi dari amanah kepercayaan yang
telah diberikan oleh individu- individu tersebut akan mengalami suatu proses
5 Ibid.: 2003. hlm 68
17
yang cepat atau lambat dapat membentuk opini publik yang lebih luas, yaitu
dinamakan citra (image) (Rosady Ruslan. 2003: 68)
Secara logikanya, jika disuatu perusahaan tengah mengalami “krisis
kepercayaan” dari publik atau masyarakat umum, maka akan membawa
dampak negatif terhadap citranya. Bahkan akan terjadi penurunan citra
sampai pada titik yang paling rendah (lost of image). Khususnya jika terjadi
pada perusahaan yang bergerak di bidang industri jasa perbankan, perhotelan,
angkatan udara dan lain sebagainya yang sangat “sensitif” dengan masalah
kepercayaan, kualitas pelayanan dan citra. Hal ini dapat di rasakan ketika
perusahaan telah kehilangan kepercayaan (crisis of confidence) sehingga
berdampak buruk terhadap perekonomian dan citra perusahaan itu sendiri.
Menurut Jefkins, dalam (Ardianto 2009: 38- 43) Ada beberapa jenis
citra yaitu:
1. Citra bayangan (mirror image)
Citra bayangan melekat pada orang dalam atau anggota organisasi,
biasanya adalah pemimpinnya, mengenai anggapan pihak luar tentang
organisasinya. Dalam kalimat lain, citra bayangan adalah citra yang dianut
oleh orang dalam mengenai pandangan luar terhadap organisasinya.
2. Citra yang berlaku (current image)
Citra yang berlaku adalah suatu citra atau pandangan yang dianut
oleh pihak- pihak luar mengenai suatu organisasi. Namun sama halnya
dengan citra bayangan, citra tidak berlaku selamanya, bahkan jarang,
sesuai dengan kenyataan karena semata- mata terbentuk dari pengalaman
atau pengetahuan orang- orang luar yang biasanya serba terbatas.
3. Citra yang diharapkan (wish image)
18
Citra harapan adalah suatu citra yang diinginkan oleh pihak
manajemen. Citra ini juga tidak sama dengan citra yang sebenarnya.
Biasanya citra yang diharapkan itu lebih baik atau lebih menyenangkan
dari pada citra yang ada walaupun dalam keadaan tertentu, citra yang
terlalu baik juga bisa merepotkan.
4. Citra perusahaan (corporate image)
Citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara
keseluruhan, bukan sekadar citra atas produk atau pelayanannya. Citra
perusahaan ini terbentuk dari banyak hal, seperti sejarah atau riwayat
hidup perusahaan yang gemilag, keberhasilan dan stabilitas keuangan,
kualitas produk, keberhasilan ekspor, hubungan industri yang baik,
reputasi sebagai pencipta lapangan kerja, kesediaan turut memikul
tanggung jawab sosial, dan komitmen mengadakan riset.
5. Citra majemuk (multiple image)
Banyaknya jumlah pegawai (individu), cabang, atau perwakilan
dari sebuah perusahaan atau organisasi dapat memunculkan suatu citra
secara keseluruhan. Jumlah citra yang dimiliki suatu perusahaan boleh
dikatakan sama banyaknya dengan jumlah pegawai yang dimilikinya.
2.5 Teknologi Komunikasi
Terkait dengan membangun citra perusahaan yang dapat dilakukan dengan
pemanfaatan teknologi komunikasi. Salah satu usaha untuk memaksimalkan
citra perusahaan adalah masuk dan beradaptasi menyesuaikan dengan era
kekinian yaitu teknologi komunikasi. Untuk mendapatkan citra yang positif
dalam era kekinian, perlunya adaptasi dengan teknologi komunikasi saat ini
dimana teknologi komunikasi merupakan teknologi yang mampu mendukung
percepatan dan meningkatkan kualitas informasi.
19
Teknologi pada dasarnya memiliki kontribusi dalam menciptakan
keberagaman media. Inilah salah satu ciri dalam lingkungan media baru
menurut Mc Namus (dalam Severin dan Tankard, 2005: 4), bahwa ada
pergeseran dari ketersediaan media yang dahulu langka dengan akses yang
juga terbatas menuju media yang melimpah.
Kecanggihan teknologi komunikasi memberikan kemudahan tersendiri
bagi proses komunikasi manusia. Empat fase perkembangan teknologi
komunikasi sebagaimana yang dipopulerkan oleh (Rogers 1986: 26), yang
secara langsung maupun tidak berpengaruh ada perkembangan teknologi
komunikasi. Fase fase tersebut yaitu masa komunikasi melalui media tulisan
(The Writing Era), masa media komunikasi tercetak (The Printing Era), era
komunikasi yang sudah memanfaatkan teknologi walau masih sederhana
(Telecommunication Era), dan masa di mana media menjadi lebih interaktif
dari sebelumnya (Interactive Communication Era). Pembagian era ini jelas
dilakukan dengan memakai sudut pandang penggunaan teknologi komunikasi.
Artinya, bahwa kehadiran teknologi merupakan penanda dari kemajuan dalam
proses komunikasi manusia.
Globalisasi yang di motori oleh teknologi komunikasi ini adalah trend
yang tidak dapat di hindari. Seiring perkembangan waktu, ilmu teknologi
hingga saat ini mampu melahirkan teknologi komunikasi berbasis internet
yang dinamakan media sosial. Manfaat hadirnya media sosial ini dapat
dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat tak terkecuali perusahaan.
Komunikasi korporat sekarang pun semakin berkembang apalagi ketika
memasuki era media berbasis internet. Komunikasi korporat di era sekarang
memanfaatkan hadirnya teknologi komunikasi sebagai aktifitas bisnis
perusahaan yang mampu meningkatkan citra perusahaan.
Peranan teknologi komunikasi pada aktivitas manusia pada saat ini
memang begitu besar jika dikaitkan dengan perilaku manusia dan teknologi
yang memiliki interaksi di dalam lingkungan sosioteknologi menurut (O’Brien
20
1996 dalam Kadir 2003: 8). Sehingga teknologi komunikasi harus di
manfaatkan dalam kegiatan bisnis perusahaan yang mampu memberikan
keuntungan bagi perusahaan.
2.6 Media Sosial
Pada dasarnya media sosial merupakan perkembangan mutakhir dari
teknologi- teknologi web baru berbasis internet, yang memudahkan semua
orang untuk dapat berkomunikasi, berpartisipasi, saling berbagi dan
membentuk sebuah jaringan secara online, sehingga dapat menyebarluaskan
konten mereka sendiri. Post di blog, tweet, atau video YouTube dapat
direproduksi dan dapat dilihat secara langsung oleh jutaan orang secara gratis
(Zarella, 2010: 2-3).
Adapun yang dimaksud dengan media sosial menurut (Ardianto
Elvinaro: 2007:103) pada dasarnya media sosial sama dengan media massa,
media massa ini di bagi dua bagian yaitu media cetak dan media elektronik,
media cetak seperti surat kabar, majalah, sedangkan media elektronik seperti
radio, televisi, film, media online (internet). Secara umum media sosial
didefinisikan sebagai media online yang mendukung interaksi sosial. Sosial
media menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi
menjadi dialog interaktif. Beberapa situs media sosial yang populer sekarang
ini antara lain: blog, twitter, facebook, dan instagram.
Media sosial secara umum terbagi dalam beberapa karakter yaitu adanya
keterbukaan dialog antar para pengguna. Sosial media dapat diubah oleh
waktu dan diatur ulang oleh penciptanya, atau dalam beberapa situs tertentu,
dapat diubah oleh suatu komunitas. Selain itu media sosial juga menyediakan
dan membentuk cara baru dalam berkomunikasi. Sebagaimana yang
diketahui sebelum muncul dan populernya media sosial, kebanyakan orang
berkomunikasi dengan cara mengirim pesan SMS atau telepon melalui
handphone. Namun sekarang dengan adanya media sosial, orang cenderung
berkomunikasi melalui layanan obrolan (chat) atau berkirim pesan melalui
21
layanan yang tersedia di media sosial.
Media sosial mempunyai banyak bentuk, diantaranya yang paling populer
yaitu microblogging (twitter), facebook, blog, dan instagram. Twitter adalah
suatu situs web yang merupakan layanan dari microblog, yaitu suatu bentuk
blog yang membatasi ukuran setiap post-nya, yang memberikan fasilitas bagi
pengguna untuk dapat menuliskan pesan dalam twitter update hanya berisi
140 karakter. Twitter merupakan salah satu jejaring sosial yang paling mudah
digunakan, karena hanya memerlukan waktu yang singkat tetapi informasi
yang disampaikan dapat langsung menyebar secara luas (Zarella, 2010: 31).
Ciri- ciri dari sebuah microblogging atau twitter, yaitu memiliki update
status yang biasa disebut dengan tweet berjumlah 140 karakter lebih singkat
dari media lainnya; Dapat mengomentari tweet yang dibuat oleh following
dengan menggunakan reply, selanjutnya dapat ditulis dengan menggunakan
fungsi RT@username; Memiliki cara sendiri untuk berbagi foto dan video
yang biasa disebut dengan tweetpic (Madcoms, 2010: 144-159).
Facebook adalah suatu situs jejaring sosial yang dapat dijadikan sebagai
tempat untuk menjalin hubungan pertemanan dengan seluruh orang yang ada
di belahan dunia untuk dapat berkomunikasi satu dengan yang lainnya.
Facebook merupakan situs pertemanan yang dapat digunakan oleh manusia
untuk bertukar informasi, berbagi foto, video, dan lainnya (Madcoms, 2010:
1).
Ciri- ciri dari sebuah akun facebook, yaitu memiliki pages dan groups;
Dapat melakukan update status lebih dari 140 karakter sesuai dengan
kebutuhan, dapat langsung memberi komentar atau memberikan apresiasi
dari update status orang-orang yang sudah menjadi teman di facebook,
Memiliki fasilitas chatting yang memungkinkan pemilik facebook untuk
dapat melakukan chat secara langsung dengan orang- orang yang sudah
berteman di facebook, dapat berbagi foto dengan cara tagging, dapat
membuat album foto yang berisikan nama album, lokasi tempat pengambilan
22
foto, dan jika diperlukan dapat berisikan penjelasan singkat mengenai foto
tersebut. (Madcoms, 2010: 20-60).
Blog merupakan singkatan dari web dan log, yaitu sejenis website
pribadi yang dapat digunakan untuk menuliskan suatu pesan atau informasi
secara terus menerus dan mempublikasikannya. Blog dapat berupa berita atau
artikel yang nantinya akan terus diperbaharui. Dalam satu blog dapat berisi
bermacam- macam artikel yang dikelompokkan dalam suatu kategori atau
hanya terdiri atas satu jenis kategori saja (Heni, 2008: 3).
Ciri- ciri dari sebuah blog yaitu konten utama berisi artikel (post) yang
dipublikasikan secara kronologis para pengunjung blog dapat secara langsung
mengomentari artikel yang ditulis oleh pemilik blog, arsip dari artikel-artikel
lama bisa per hari, per minggu, maupun per tahun, daftar link terhadap web
yang terkait biasa disebut blogroll, memiliki fasilitas feed yang
memungkinkan isi dari suatu blog dapat dilihat tanpa harus membuka
halaman web (Heni, 2008: 4).
Instagram adalah sebuah aplikasi sosial yang populer dalam kalangan
pengguna telepon pintar (Smartphone). Menurut (Miliza Ghazali 2016: 8)
nama instagram diambil dari kata Insta yang asalnya Instan dan gram dari
kata telegram.. Jadi instagram merupakan gabungan dari kata Instan- Telegram.
Dari penggunaan kata tersebut dapat diartikan sebagai aplikasi untuk
mengirimkan informasi dengan cepat, yakni dalam bentuk foto yang berupa
mengelola foto, mengedit foto, dan berbagi (Share) ke jejaring sosial yang
lain.
2.7 Personal Branding
Pada saat ini personal branding menjadi sebuah kekuatan yang cukup
besar untuk bisa meningkatkan nilai- nilai yang positif baik dalam personal
maupun dalam bidang bisnis. Kekuatan yang di miliki dalam personal
branding sekarang banyak digunakan untuk membuat “sebuah pencitraan”
23
untuk diri sendiri yang bertujuan untuk menjadikan diri sendiri sebagai
pribadi yang baik dimata banyak orang agar ketika melakukan interaksi sosial
terhadap banyak orang maka akan dapat diterima baik di kehidupan
masyarakat. Sudah menjadi hal wajib di jaman sekarang untuk membuat
personal branding yang bagus, untuk bekal seseorang meningkatkan sebuah
karir dalam hidupnya. Bahkan personal branding seseorang akan dapat
membantu sebuah organisasi atau perusahaan dalam membangun citra
melalui personal branding seseorang yang dapat memberikan pengaruh
positif di masyarakat.
Personal branding didasarkan atas nilai-nilai kehidupan anda dan
memiliki relevansi tinggi terhadap siapa sesungguhnya diri anda. Personal
branding merupakan merek „pribadi di benak semua orang yang dikenal.
Personal branding akan membuat semua orang memandang personal sesorang
secara berbeda dan unik.
Konsistensi merupakan prasyarat utama dari personal branding yang
kuat. Hal- hal yang tidak konsisten akan melemahkan personal branding
seseorang, dimana pada akhirnya akan menghilangkan kepercayaan serta
ingatan orang lain terhadap diri seseorang tersebut (McNally & Speak, 2002:
13).
Jika seseorang yang memiliki kemampuan personal branding yang
baik, maka akan memiliki modal yang cukup untuk bisa mengelola
perusahaan. Begitu pun dengan seseorang yang memiliki personal branding
yang bagus maka Company Brandingnya akan ikut menjadi bagus. Dengan
personal branding yang bagus, maka seseorang akan mudah mempengaruhi
orang lain karena orang akan memberikan kepercayaan. Ada tiga dimensi
utama pembentuk personal branding (McNally & Speak, 2002: 26):
1. Kompetensi atau Kemampuan Individu
Untuk membangun reputasi atau personal branding, seseorang
harus memiliki suatu kemampuan khusus atau kompetensi dalam satu
24
bidang tertentu yang dikuasai. Seseorang dapat membentuk sebuah
personal branding melalui sebuah polesan dan metode komunikasi yang
disusun dengan baik. Personal Brand adalah sebuah gambaran mengenai
apa yang masyarakat pikirkan tentang seseorang. Hal tersebut
mencerminkan nilai- nilai, kepribadian, keahlian dan kualitas yang
membuat seseorang berbeda dengan yang lainnya.
2. Style
Gaya merupakan kepribadian dari personal branding. Gaya
merupakan bagian yang menjadikan diri sesorang unik di dalam benak
orang lain. Gaya adalah cara individu berhubungan dengan orang lain.
Seringkali kata- kata yang digunakan orang untuk menilai gaya
mengandung suatu emosi yang kuat.
3. Standar
Standar personal branding sangat mempengaruhi cara orang lain
memandang diri seseorang. Standar akan menetapkan dan memberikan
makna terhadap kekuatan personal branding. Namun kuncinya adalah diri
sendiri yang menetapkan standar tersebut.Terkadang seseorang
menetapkan standar yang terlalu tinggi dan terlanjur mengatakan pada
orang lain bahwa seseorang tersebut mampu melakukan suatu hal dengan
cepat dan dapat memperoleh hasil yang baik (agar kompetensi dan gaya
personal branding dapat terlihat menarik di benak semua orang). Namun
yang terjadi adalah sebaliknya, terkadang diri sendiri dapat menciptakan
kegagalan dalam mencapai standar yang kita tetapkan sendiri
Jadi dengan menggabungkan ketiga faktor tersebut, yaitu
kompetensi, style dan standar, seseorang dapat mulai terus membangun
dan mengembangkan reputasi dalam bidang khusus yang di pilih dan
proses membangun reputasi adalah proses seumur hidup.
25
2.8 Digital Influencer
Digital influencer adalah kemampuan untuk mempengaruhi , mengubah
opini, dan perilaku secara online, umumnya melalui social networking. Secara
sederhana, digital influencer adalah individu yang memiliki pengaruh besar di
media sosial. Para individu berpengaruh ini telah memiliki kepercayaan dari
rekan- rekan online- nya, dan opini digital influencer dapat memiliki dampak
luar biasa untuk reputasi online , termasuk untuk produk/ brand. (Ryan &
Jones 2009: 29).
Digital influencer merupakan salah satu aktor utama dalam membuat
pesan menjadi viral. Namun fasilitas share, tag dan hashtag, juga instastory
adalah tools yang digunakan sehingga pesan menjadi cepat tersebar. Tidak
seperti iklan konvensional yang massive namun menyebar, promosi melalui
influencer lebih tepat sasaran karena profil inluencer dan followers nya dapat
disesuaikan dengan khalayak sasaran produk, di- reshare dan tag juga dengan
karakteristik khalayak yang kurang lebih sama. Maka promosi melalui
influencer di media sosial dapat lebih tepat sasaran.
Hal lain yang membuat digital influencer menjadi penting adalah karena
sifatnya yang high tech dan high touch. High tech merujuk pada teknologi yang
mendukung komunikasi digital. High touch adalah aspek emosional dan
relasional yang dimungkinkan terjadi antara influencer dan followers.
Sosok influencer adalah mereka yang dianggap memiliki kredibilitas,
dapat dipercaya dan mudah dijangkau karena dapat terjadi interaksi (komentar
dan respon). Suatu hal yang tidak didapatkan dari model iklan konvensional.
Dalam memilih seorang digital influencer, perlu diperhatikan kesesuaian value
antara influencer dengan followers- nya dan seberapa percaya khalayak
terhadap sosok influencer tersebut.
Begitupun ketika digital influencer berada dalam perusahaan dan
ditugaskan untuk menciptakan konten yang dapat mempengaruhi orang lain
melalui sosial media. Apa yang dilakukan oleh influencer dengan konten foto,
26
video, dan tulisan mampu membawa pengaruh yang signifikan kepada banyak
orang dan juga mendapatkan efek terhadap perusahaan, karena sedari awal
influencer ini sudah memiliki personal brand yang baik. Mereka mampu
menggiring orang- orang untuk melakukan suatu hal atau menyadarkan mereka
akan suatu informasi. Platform sosial media yang digunakan oleh influencer
antara lain yang cukup populer di berbagai kalangan seperti instagram,
facebook, blog, youtube, twitter, dan lain sebagainya.
2.9 Penelitian Terdahulu
Penelitian serupa sebelumnya pernah diteliti oleh beberapa peneliti dengan
perspektif berbeda- beda. Dibawah ini merupakan penelitian terdahulu yang
pernah diajukan oleh peneliti sebelumnya
Tabel 2.1: Penelitian Terdahuulu
Peneliti
Pratiwi Budi Utami
Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa
Perwina Rosalina
Universitas
Muhammadiyah
Yogyakarta
Indra Nurhandono
Universitas Sebelas Maret
Tahun 2014 2015 2009
Judul
Strategi Komunikasi
Pemasaran Melalui Endorsement pada
Online Shop di
Indonesia
Strategi Promosi Larissa Aesthic Center melalui
brand ambassador dan
mobil drive thru dalam
meningkatkan brand awareness di Yogyakarta
tahun 2014-2015
Strategi Komunikasi
Rebranding melalui IMC (Studi Kasus tentang
Strategi Komunikasi
Korporat dalam Pergantian
Nama Quality Hotel Solo Menjadi The Sunan
27
Tujuan
Tujuan penelitian ini
untuk mengkaji
perencanaan dan menganilisis
pelaksanaan strategi
komunikasi pemasaran
melalui endorsement pada online shop di
Indonesia.
Tujuan Penelitian ini
untuk mengkaji strategi
komunikasi yang sangat penting keberadaannya
dalam sebuah perusahaan,
dimana setiap perusahaan
melakukan strategi komunikasi dengan tujuan
yang berbeda- beda.
Tujuan penelitian untuk
mengetahui proses
komunikasi merek The Sunan Hotel melalui
Integrated Marketing
Communications
(Komuunikasi Pemasaran Terpadu).
Teori Marketing
Communication Strategi Promosi
Integrated
Marketing
Communication
Metode Kualitatif Deskriptif Kualitatif Kualitatif (Studi Kasus)
Hasil
Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa pertama perencanaan
strategi komunikasi
pemasaran endorsement
melalui media sosial Twittter dan Instagram
sebagai media
penyebaran pesannya.
Pada perencanaan strategi endorsement,
ketiga onlineshop ini
mempunyai
komunikator yaitu artis endorser sesuai dengan
karakter produk,
mereka pun tidak
mempunyai segmentasi
pada golongan, umur,
gender, dan lain- lain.
Kedua, pada
pelaksanaan strategi endorsement, publisitas
ketiga online shop
tersebut menyerahkan
pesan yang disampaikan kepada
artis tanpa paksaan dan
tidak mempunyai
deadline waktu.
Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa Larissa Aesthetic Center
dalam menjalankan
kegiatan promosi, pada
awalnya lebih mengutamakan strategi
penjualan langsung, dan
promosi melalui media
sosial. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan
pendekatan yang mereka
gunakan kepada
costumernya, melalui event- event yang
diselenggarakan oleh
Larissa dan aktifnya
kegiatan promosi di
account media sosial
Larissa Aesthetic Center,
sebelum akhirnya
menggunakan brand ambassador dan mobil
drive thru.
Hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa upaya komunikasi dan perubahan
yang dilakukan
manajemen hotel untuk
menyampaikan merek baru sampai pada tahap
kesadaran merek (brand
awareness). Upaya
komunikasi dilakukan melalui integrated
Marketing Communication
(IMC), yaitu advertising
melalui media cetak dan media luar ruang, public
relations (PR) melalui
hubungan media dan
publisitas, sales promotion
melalui kunjungan sales
call dan promosi cetak
(surat,faks, brosur, rate
card, dan lain- lain), dan komunikasi online melalui
website. Sebagai
konsekuensi dari
perubahan merek menjadi The Sunan Hotel,
dilakukan beberapa
tambahan unsur- unsur
tradisi seperti keris, kuluk, wayang dan lain- lain.
Persamaan
Penelitian ini memiliki
kesamaan mengenai
upaya atau strategi
yang dilakukan perusahaan melalui
seseorang atauapun
pemasar sebagai daya
tarik untuk menarik
perhatian publiknya.
Penelitian ini memiliki
kesamaan mengenai
upaya atau strategi yang
dilakukan perusahaan melalui seseorang
atauapun pemasar
sebagai daya tarik untuk
menarik perhatian
publiknya.
Penelitian ini memiliki
kesamaan mengenai upaya
atau strategi yang
dilakukan perusahaan melalui seseorang
atauapun pemasar sebagai
daya tarik untuk menarik
perhatian publiknya.
28
Perbedaan
Perbedaan dalam
penelitian ini adalah objek peneliti
mengambil oleh
endorser untuk strategi
perusahaan
Perbedaan dalam
penelitian ini adalah objek peneliti mengambil oleh
brand ambassador untuk
strategi perusahaan
Perbedaan dalam
penelitian ini adalah objek
peneliti mengambil oleh melalui Integrated
Marketing Communication
IMC) untuk strategi perusahaan
Dari ketiga penelitian terdahulu yang sejenis dengan penelitian ini,
penulis mengutip penelitian Perwina Rosalina yang berjudul Strategi Promosi
Larissa Aesthic Center melalui brand ambassador dan mobil drive thru
dalam meningkatkan brand awareness di Yogyakarta tahun 2014-2015 yang
lebih mendekati dengan penelitian penulis. Salah satu kegiatan yang
berhubungan dengan humas dan dilakukan di media sosial adalah
menggunakan figur brand ambassador. Pemanfaatan media sosial pada hari
ini dalam konteks humas memunculkan figur yang berpengaruh seperti
halnya dalam penelitian Perwina Rosalina yang menggunakan brand
ambassador dalam mengkampanyekan produknya. Selain figur brand
ambassador disisi lain dalam korporat komunikasi ada sosok figur yang
disebut dengan digital influencer.
Digital influencer merupakan individu yang memiliki pengaruh besar di
media sosial, yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi , mengubah
opini, dan perilaku secara online. Walaupun penelitian tidak dikatakan sama
dengan peneliti, tapi pemaksimalan potensi seseorang yang cukup punya
pengaruh baik secara sosial di masyarakat atau kegiatan di dunia maya yang
memiliki banyak followers dianggap punya potensi untuk menyampaikan
sesuatu.
Dari penelitian terdahulu yang penulis kutip diantaranya adalah:
1) Penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi Budi Utami yang berjudul
Strategi Komunikasi Pemasaran melalui Endorsement pada onlineshop di
29
Indonesia, merupakan Strategi endorsement melalui sosial media dimana
strategi komunikasi pemasaran ini menggunakan tokoh terkenal seperti
artis, fashion blogger, fashion stylish dan lain-lain. Juga sebagai alat
pendukung dan penunjang ketertarikan masyarakat dengan produk yang
ditawarkan di media sosial yang digunakan.
Tujuan penelitian ini adalah mengkaji perencanaan dan
menganalisis pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran melalui
endorsement pada onlineshop di Indonesia. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Ada tiga keyinforman dan
dua informan pendukung yang menjadi sumber data penelitian. Teknik
pengumpulan data diperoleh melalui wawancara dan observasi. Setelah
data diperoleh, kemudian data disajikan secara deskriptif analitis guna
menjawab permasalahan yang telah diidentifikasikan.
Hasil penelitian ini pertama, perencanaan strategi komunikasi
pemasaran endorsement melalui media sosial pada onlineshop I Wear
Banana, Alf‟s Stuff dan Chickhorse dengan menggunakan media sosial
Twitter dan Instagram sebagai media penyebaran pesannya. Pada
perencanaan strategi endorsement, ketiga onlineshop ini mempunyai
komunikator yaitu artis endorser sesuai dengan karakter produk, mereka
pun tidak mempunyai segmentasi pada golongan, umur, gender, dan lain-
lain. Kedua, Pada pelaksanaan strategi endorsement, publisitas ketiga
onlineshop tersebut menyerahkan pesan yang disampaikan kepada artis
tanpa paksaan dan tidak mempunyai deadline waktu.
2) Penelitian kedua yang dilakukan oleh Perwina Rosalina yang
berjudul Strategi Promosi Larissa Aesthic Center melalui brand
ambassador dan mobil drive thru dalam meningkatkan brand awareness
di Yogyakarta tahun 2014-2015. Menitik beratkan pada strategi promosi
yang sangat penting keberadaanya dalam sebuah perusahaan, dan setiap
perusahaan melakukan strategi promosi dengan tujuan yang berbeda-
30
beda. Seperti Larissa Aesthetic Center yang melakukan kegiatan promosi
melalui Brand ambassador dan mobil Drive thru dalam meningkatkan
Brand Awareness di Yogyakarta. Metode penelitian yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah metode studi kasus dengan jenis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa Larissa Aesthetic Center
dalam menjalankan kegiatan promosi, pada awalnya lebih mengutamakan
strategi penjualan langsung, dan promosi melalui media sosial. Hal ini
dapat dilihat dari kegiatan pendekatan yang mereka gunakan kepada para
customernya, melalui event - event yang diselenggarakan oleh Larissa dan
aktifnya kegiatan promosi di account media sosial Larissa Aesthetic
Center, sebelum akhirnya menggunakan brand ambassador dan mobil
drive thru.
Larissa berkeinginan untuk meningkatkan brand awareness karena
perusahaan merasa bahwa tingkat brand awareness Larissa dikalangan
masyarakat jika dilihat melalui piramida brand awareness, merek Larissa
masih menduduki “brand recall”, dan belum menduduki puncak
piramida. Oleh karena itu strategi promosi Larissa bertujuan untuk
meningkatkan brand awareness pada tingkat “top of mind” dengan cara
menggunakan strategi promosi brand ambassador dan mobil drive thru
yang didukung juga dengan metode promosi secara direct marketing,
periklanan, publisitas dan hubungan masyarakat. Namun setelah ditelusuri
lebih lanjut, ternyata kegiatan promosi periklanan Larissa belum juga
optimal meskipun sudah menggunakan program brand ambassador, hal
ini dikarenakan tidak didukung dengan penggunaan pengiklanan melalui
media elektronik yang masif dari Larissa.
3) Penelitian ketiga yang dilakukan oleh Indra Nurhandono yang
berjudul Strategi Komunikasi Rebranding melalui IMC (Studi Kasus
tentang Strategi Komunikasi Korporat dalam Pergantian Nama Quality
Hotel Solo Menjadi The Sunan. Tujuan penelitian ini adalah bagaimana
Merek (brand) bukan sekedar nama atau slogan suatu produk atau
perusahaan. Merek merepresentasikan semua hal tentang produk atau
31
konsumen. Merek adalah bentuk komunikasi antara produk atau
perusahaan dengan stakeholdernya. Perubahan merek (rebranding)
memerlukan komunikasi yang tepat dan konsekuensi perubahan yang
kuat. Ketika Quality Hotel Solo merubah brand (merek) mereka
menjadi The Sunan Hotel Solo, manajemen hotel harus melakukan
serangkaian komunikasi yang tepat untuk mempertahankan citra hotel
sebagai hotel kelas atas di Solo. Selain itu, serangkaian perubahan harus
dilakukan dalam rangka menyampaikan citra baru, yaitu citra merek
The Sunan Hotel. Usaha komunikasi dan konsekuensi tersebut harus
dapat menyampaikan perubahan dari merek lama menjadi merek baru
dengan tetap menjaga citra positif dari stakeholder.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proses komunikasi
merek The Sunan Hotel melalui Integrated Marketing
Communications (Komunikasi Pemasaran Terpadu). Penelitian ini
adalah sebuah penelitian kualitataif dengan metode Studi Kasus.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
observasi (pengamatan), wawancara, studi pustaka dan dokumentasi.
Adapun langkah-langkah analisis data yaitu reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan.
Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa upaya
komunikasi dan perubahan yang dilakukan manajemen hotel untuk
menyampaikan merek baru sampai pada tahap kesadaran merek (brand
awareness). Upaya komunikasi dilakukan melalui Integrated
Marketing Communication (IMC), yaitu advertising melalui media
cetak dan media luar ruang, public relation (PR) melalui hubungan
media dan publisitas, sales promotion melalui kunjungan sales call
dan promosi cetak (surat, faks, brosur, rate card, dan lain-lain), dan
komunikasi online melalui website. Sebagai konsekuensi dari
perubahan merek menjadi The Sunan Hotel, dilakukan beberapa
tambahan unsur-unsur tradisi seperti keris, kuluk, wayang dan lain-lain.
32
2.10 Kerangka Berfikir
Di era saat ini atau yang dikenal dengan era media baru, sosial media
tidak dapat dilepaskan dari kehidupan publik. Media sosial secara perlahan
dan pasti menjadi salah satu hal yang penting bagi aktivitas publik, baik
dalam memenuhi gaya hidup maupun sebagai penunjang dalam mengerjakan
tugas atau pekerjaan, dan bagi praktisi PR tentu sudah jelas bahwa
keberadaan media sosial sangat sangat membantu dan menjadi alat yang vital
dalam membangun komunikasi perusahaan.
Media sosial telah membawa perubahan yang luar biasa terhadap
praktik komunikasi korporat. Pemberitaan dan segala aktivitas yang
dilakukan melalui media sosial memungkinkan perusahaan untuk
berkomunikasi secara langsung dan cepat dengan pihak eksternal dan
internal, yang menandai adanya peralihan dari komunikasi korporat satu arah
yang bersifat tradisional menjadi proses dialog yang bersifat luas antara
perusahaan dengan publiknya. Perusahaan dapat memanfaatkan teknologi
internet dengan menggunakan media sosial untuk berbagi informasi, pesan,
pencapaian, dan sebagainya yang dimiliki oleh perusahaan.
Melihat perkembangan media sosial yang terus berkembang dan
seiring dengan berkembangnya pula dunia komunikasi korporat, maka
peneliti menggunakan strategi public relations dari Cutlip & Center sebagai
landasan dalam melakukan penelitian untuk pemanfaatan media sosial
sebagai upaya dalam membangun citra PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
dengan menggunakan digital influencer sebagai daya tarik untuk membangun
citra positif perusahaan.
33
Gambar 2.2 : Kerangka Berfikir
Strategi Public Relations
(Cutlip & Center)
Fact Finding Planning Communicating Evaluation
Media Sosial
Citra
34
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kualitatif. Menurut (Denzin dan Lincoln 2009: 2) penelitian kualitatif
merupakan fokus perhatian dengan beragam metode yang mencakup
pendekatan interpretif dan naturalistik terhadap subjek kajiannya.
Interpretif merupakan cara pandang yang menekankan bahwa makna
bukanlah sesuatu yang telah jadi dan selesai namun lebih meruju pada suatu
upaya terus menerus untuk memberi interpretasi terhadap realitas ataupun
fenomena. Sedangkan naturalistik merujuk pada kontes alamiah, artinya
bagaimana memahami subjek penelitian dala ketentika kehidupan keseharian
apa adanya tanpa rekayasa atau perlakuan tertentu.
Penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif ini, Menurut
(Cresswell 2014: 5) merupakan metode penelitian yang bertujuan untuk
mengeksplorasi dan memahami makna oleh sejumlah individu atau
sekelompok orang yang dianggap berasal dari masalah sosial atau
kemanusiaan.
Proses penelitian kualitatif ini melibatkan upaya- upaya penting, seperti
mengajukan pertanyaan- pertanyaan dan prosedur- prosedur, mengumpulkan
data yang spesifik dari para partisipan, menganalisa data secara induktif mulai
dari tema-tema yang khusus tema- tema yang umum, dan menafsirkan makna
data. Laporan akhir untuk penelitian ini memiliki struktur atau kerangka yang
fleksibel. Siapapun yang terlibat dalam bentuk penelitian ini harus
menerapkan cara pandang penelitian yang bergaya induktif, berfokus terhadap
35
makna individual dan menerjemahkan kompleksitas suatu persoalan.
Sedangkan metode penelitian kualitatif menurut Lexy J. Moleong
berdasarkan pada pondasi penelitian, paradigma penelitian, perumusan
masalah, tahap-tahap penelitian, teknik penelitian, kriteria dan teknik
pemeriksaan data dan analisis dan penafsiran data (Sudarto 1995: 63- 64).
Berpijak dari penelitian diatas penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
strategi komunikasi media sosial PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. dalam
membangun citra melalui digital influencer.
Sedangkan jenis penelitian yang dipakai oleh peneliti adalah jenis
deskriptif kualitatif yang mempelajari masalah- masalah yang ada serta tata
cara kerja yang berlaku. Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk
mendeskripsikan apa-apa yang saat ini terjadi. Di dalamnya terdapat upaya
mendeskripsikan, mencatat, analisis dan menginterpretasikan kondisi yang
sekarang ini terjadi atau ada. Dengan kata lain penelitian deskriptif kualitatif
ini bertujuan untuk memperoleh informasi- informasi mengenai keadaan yang
ada (Mardalis 1995: 63-64).
Menurut (Convelo G. Cevilla 1993: 71) Penelitian deskriptif kualitatif
dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan- keadaan nyata
sekarang yang sementara berlangsung. Pada hakikatnya penelitian deskriptif
kualitatif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia,
suatu objek dengan tujuan membuat deskriptif, gambaran atau lukisan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta- fakta atau fenomena yang
diselidiki. (Convelo G. Cevilla 1993: 73).
3.2 Paradigma Penelitian
Paradigma merupakan suatu kepercayaan atau prinsip dasar yang ada
dalam diri seseorang tentang pandangan dunia dan membentuk cara
pandangnya terhadap dunia. Paradigma dapat diartikan sebagai serangkaian
keyakinan dasar yang membimbing tindakan. Paradigma meliputi tiga elemen,
36
yakni epistemologi untuk mengetahui bagaimana mengetahui realitas, ontologi
untuk mengetahui hakikat dari realitas itu sendiri, dan metodologi yang
memfokuskan diri dari bagaimana cara mendapatkan pengetahuan tentang
realitas itu (Denzin dan Lincoln 2009: 123).
Paradigma yang dipakai dalam penelitian ini adalah paradigma post-
positivistik. Paradigma post- positivistik melahirkan pendekatan kualitatif yang
cenderung pada penggunaan kata- kata untuk menafsirkan suatu fenomena
atau gejala. Paradigma post- positivistik berbicara bukan hanya terlihat, terasa
dan teraba saja tetapi mencoba memahami makna dibalik yang ada.
Aliran post- positivistik memandang dunia sebagai suatu keutuhan dan
dibalik kenyataan terkandung adanya unsur emosi, perasaan, perilaku
tersembunyi yang dapat dimengerti, dipahami, dan dirasakan apabila peneliti
berbaur dalam suasana yang sebenarnya. Post- positivistik menuntut
bersatunya subjek peneliti dengan objek yang diteliti serta subjek
pendukungnya. Peneliti berusaha mengandalkan sebanyak mungkin
pandangan partisipan tentag situasi yang tengah diteliti. Untuk mengeksplorasi
pandangan- pandangan ini, pertanyaan- pertanyaan pun perlu diajukan.
Pertanyaan ini bisa jadi sangat luas dan umum, semakin terbuka pertanyaan
tersebut tentu akan semakin baik, agar peneliti bisa mendengarkan dengan
cermat apa yang dibicarakan dan dilakukan partisipan dalam kehidupan
mereka (Creswell 2014: 207).
3.3 Metode Pengumpulan Data
Menurut (Burhan 2007: 107) Dalam penelitian kualitatif ada beberapa
macam metode pengumpulan data, yaitu metode wawancara, metode
observasi, metode dokumenter, metode bahan visual dan metode penelusuran
data online. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang dipakai
oleh penulis adalah sebagai berikut :
37
1. Observasi
Observasi merupakan proses yang umum dikenal sebagian besar
dari kita sebagai dasar fundamental dari semua metode penelitian.
Observasi mensyaratkan pencatatan dan perekaman secara sistematis
mengenai sebuah peristiwa, artefak- artefak, dan perilaku-perilaku
informan yang terjadi dalam situasi tertentu. Observasi menawarkan
perspektif menyeluruh (holistic) dan gambaran atau deksripsi grafis
mengenai kehidupan sosial. Observasi dalam penelitian ini dilakukan di
kantor divisi corporate communication PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Cilegon- Banten. Dengan melakukan observasi, diharapkan peneliti
dapat menggali informasi yang memadai di lapangan. Mencari tahu
sejauh mana strategi komunikasi media sosial PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk. dalam membangun citra melalui digital influencer.
2. Wawancara Mendalam
Wawancara adalah salah satu tehnik yang baik untuk mendapatkan
data yang akurat mengenai objek yang akan diteliti. Dengan
menggunakan metode wawancara dapat mengetahui lebih mendalam
bagaimana PT Krakatau Steel (Persero) Tbk memanfaatkan media sosial
untuk membangun citra perusahaan melalui digital influencer. Dalam
penelitian ini, wawancara khusus dilakukan pada informan di PT
38
Krakatau Steel (Persero) Tbk. dengan harapan pihak informan dapat
menjawab pertanyaan- pertanyaan inti dari penelitian ini. Seperti,
bagaimana digital influencer menjadi strategi baru untuk menarik
publiknya demi membangun citra positif bagi perusahaan.
3. Dokumentasi
Menurut (Krisyantono 2006: 116) Dokumentasi adalah instrumen
pengumpulan data yang sering digunakan dalam berbagai metode
pengumpulan data. Tujuaannya adalah untuk mendapatkan informasi
yang mendukung analisis dan interpretasi data. Selain memperoleh
dokumentasi ditempat penelitian, dalam penelitian ini, dokumentasi
juga dilakukan lewat bantuan media sosial dengan memanfaatkan akun
media sosial facebook, instagram dan lainnya untuk memperoleh
informasi berbagai kegiatan dan pemberitaan yang telah dilakukan oleh
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
4. Studi Pustaka
Buku, artikel, karya ilmiah, jurnal dan skripsi yang membahas
permasalahan- permasalahan yang sama dengan penelitian merupakan
sumber bahan studi pustaka yang dipakai dalam penelitian ini. Dengan
metode ini diharapkan dapat membantu untuk menjabarkan hasil
penelitian.
39
3.4 Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
kualitatif. Data kualitatif yaitu data yang tidak berupa angka- angka,
melainkan diuraikan dalam bentuk kalimat (Burhan 2007: 124). Adapun data
kualitatif meliputi :
1. Data tentang gambaran umum mengenai objek penelitian
2. Data lain yang tidak berupa angka.
Adapun jenis-jenis dengan sumber data yang digunakan dalam
penelitian ini dibagi menjadi dua macam, yaitu sumber data primer dan
sumber data sekunder.
Sumber data primer dalam penelitian ini merupakan data yang diperoleh
dari informan, yaitu orang yang berpengaruh dalam proses perolehan data
atau bisa disebut key informan yang memegang kunci sumber data
penelitian ini, karena informan benar- benar tahu sebagai sumber informasi
yang dapat menjawab seluruh pertanyaan dalam penelitian ini. Adapun yang
menjadi key informan dalam penelitian ini adalah Manajer Corporate
Communication.
Selain key informan, peneliti juga menggunakan informan pendukung
sebagai upaya validasi atas temuan- temuan yang peneliti dapatkan dari
hasil wawancara. Adapun yang menjadi informan pendukung dalam
penelitian ini adalah Digital Influencer dan pegiat media sosial dari
kalangan akademisi Universitas yaitu:
1. Ari Pandu Witantra (Dosen UNTIRTA Serang- Banten)
Penetapan informan ini dilakukan dengan mengambil orang yang telah
terpilih betul oleh peneliti menurut ciri- ciri spesifik yang dimiliki agar
40
sesuai dengan tujuan penelitian.
Sedangkan data sekunder menurut (Sugiyono 2012: 141) adalah sumber
data yang diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan memahami
melalui media lain yang bersumber dari literatur, buku-buku, media sosial,
serta dokumen perusahaan.
3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisa
kualitatif. Analisa kualitatif mengorganisasikan dan mengurutkan data
kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat dirumuskan
hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Data yang terkumpul
terdiri dari catatan lapangan dan tanggapan peneliti, gambar, foto dan
dokumen yang berupa laporan dan informasi lainnya (Moleong 2002: 103).
Data dari wawancara, observasi dan dokumentasi yang sudah
terkumpul kemudian dikelompokan kedalam tema- tema yang sesuai
dengan permasalahan yang diteliti yaitu tentang PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk. memanfaatkan media sosial untuk membangun citra
perusahaan melalui digital influencer. Setelah data dikategorikan,
kemudian di reduksi dengan cara membuang data- data yang dipandang
tidak relevan dengan fokus penelitian. Kegiatan reduksi dilakukan
sekaligus melihat hubungan antar konsep, sehingga memudahkan peneliti
dalam membangun pemahaman tentang strategi komunikasi media sosial
melalui digital influencer yang dilakukan oleh perusahaan.
41
3.6 Keabsahan Data
Teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan adalah
triangulasi. Triangulasi merupakan cara yang paling umum digunakan bagi
peningkatan validitas dalam penelitian kualitatif, dalam kaitannya
penelitian yang dilakukan dengan menggunakan berbagai ragam sumber
data yang tersedia. Artinya data yang sama atau sejenis akan lebih mantap
kebenarannya apabila lebih digali dari beberapa sumber dengan melakukan
teknik wawancara atau interview. Cara yang dapat digunakan dalam
triangulasi data adalah dengan menggunakan sumber data.
Triangulasi dengan menggunakan sumber berarti membandingkan
dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh
melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif, hal tersebut
dapat dicapai dengan jalan membandingkan data hasil pengamatan dengan
data hasil wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan isi
suatu dokumen yang berkaitan (Moleong 2002: 108).
3.7 Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kantor Divisi Corporate Communication
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Pusdiklat Cilegon yang terletak di Jalan
Jenderal Sudirman Km. 3 Kota Cilegon- Banten 42431. Waktu penelitian
dilakukan pada hari Jumat, 02 November 2018.
Berikut adalah rinciannya dalam bentuk tabel:
42
Tabel 3.1: Jadwal Penelitian
No Nama Kegiatan
Bulan
September Oktober November Desember Januari
1 Proses Pembuatan
Proposal
2 Sidang Outline
3 Observasi
4 Pengumpulan Data
5 Penulisan Laporan
6 Penulisan Laporan
Penelitian
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian
4.1.1 Sejarah Singkat PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Gagasan tentang pembangunan industri baja di Indonesia pertama kali
dicetuskan oleh perdana menteri Ir. Djuanda. Gagasan ini muncul pada tahun
1956 atas dasar gagasan tersebut, maka dibangunlah sebuah pabrik baja di
Indonesia yang berlokasi di Cilegon. Awalnya proyek besi baja ini diberi
nama Proyek Besi Baja Trikora Cilegon. Proyek tersebut adalah salah satu
realisasi dari persetujuan pokok kerja antara pemerintah Indonesia dengan
pemerintah Rusia yang ditandatangani pada tanggal 15 September 1960.
Kontrol terhadap pembangunan tersebut dibuat menurut perjanjian No. 80
tanggal 7 Juli 1962 antara pemerintah Indonesia dengan Allunio Export
Corporation of Moscow. Pada tanggal 20 Mei 1962 pembangunan Pabrik
Baja Trikora Cilegon dimulai.
Menurut ketetapan MPRS No. II/MPRS/1960 persetujuan di atas selain
memuat keputusan tentang pembangunan dengan perusahaan industri juga
memuat tentang kesediaan pemerintah Rusia untuk memberikan bantuan
kredit bagi pemerintah Indonesia. Selanjutnya biaya proyek pembangunan ini
disalurkan melalui bantuan asing yang diperoleh dari modal pemerintah
sedangkan sebagian lagi diperoleh dari kredit eks- Jerman Barat dan kredit
komersial melalui Bank Indonesia serta Bank Dagang Negara. Pembangunan
pabrik dibiayai oleh penyertaan modal dari PT Krakatau Steel Hoogovens
Pipe Industrial Ltd. sendiri dan kredit luar negeri tanpa jaminan dari
pemerintah Indonesia. Setelah proyek ini dimulai pada tanggal 20 Mei 1962,
maka aktivitasnya dimulai dengan membeli tanah rakyat seluas 616 Haktar.
43
44
Pembangunan pabrik tersebut dimulai beserta pembangunan perumahan
karyawannya namun pada tahun 1965 pembangunan Proyek Besi Baja
Trikora terhenti karena adanya pemberontakan G30S/ PKI yang waktu itu
sedang bergejolak di Indonesia.
Kemudian pada tahun 1970 pemerintah mengadakan usaha untuk
melanjutkan proyek ini karena pemerintah Rusia menghentikan bantuannya
sama sekali sedangkan para teknisinya dipulangkan dengan tanpa
memberikan serah terima pekerjaan sama sekali kepada pemerintah
Indonesia. Dan pada saat itu proyek besi baja trikora Cilegon diubah namanya
menjadi PT Krakatau Steel berdasarkan Instruksi Presiden Republik
Indonesia No. 17 tanggal 28 November 1967 tentang adanya pengarahan dan
penyederhanaan dari satu perusahaan ke dalam tiga bentuk perusahaan agar
lebih bermanfaat dalam rangka pembangunan serta meningkatkan
kemakmuran bangsa dan negara. Ketiga bentuk perusahaan tersebut adalah :
1. Perusahaan Negara / Perusahaan Umum (Public Corporation) atau
PERUM.
2. Usaha- usaha Negara/ Perusahaan Negara (Public State Company) atau
PERSERO.
3. Usaha- usaha Negara/ Perusahaan Jawatan Negara atau PERJAN
PT Krakatau Steel resmi didirikan berdasarkan pada peraturan pemerintah
nomor 35 tanggal 31 Oktober 1970 dan dengan peraturan pemerintah ini pula
Proyek Besi Baja Trikora menjadi PT Krakatau Steel yang disahkan dan
ditandatangani oleh notaris Tan Thong Kie yang berkedudukan di Jakarta
yang kemudian diperbaiki dengan naskah No. 25 tanggal 29 Desember 1971.
Maksud PERSERO atau Peseroan terbatas adalah untuk menyelenggarakan
penyelesaian pembangunan proyek pabrik baja di tempat lain. Adapun tujuan
dibangunnya kembali proyek besi baja PT Krakatau Steel adalah :
1. Memenuhi kebutuhan baja di Indonesia.
45
2. Meningkatkan devisa negara melalui ekspor besi baja ke luar negeri.
3. Sebagai pusat pelatihan kadet industri.
4. Membuka lapangan kerja baru sehingga dapat mengurangi angka
pengangguran yang telah ada.
Pada tahun 1973, dengan bantuan keuangan dari Pertamina PT Krakatau
Steel (Persero) Tbk. terus memperbesar kapasitas produksinya agar dapat
membuat billet (bahan setengah jadi) sendiri dan bahkan langsung
memproduksi jenis baja lembaran, slab (lempengan), dan hot stip mill (baja
lembaran panas).
Pelaksanaan proyek perluasan tersebut sempat terguncang kembali karena
adanya krisis keuangan di Pertamina pada tahun 1974. Hal ini menyebabkan
pemerintah turun tangan untuk menyelamatkan proyek ini yaitu dengan
mengeluarkan Keppres No. 30 tanggal 17 Agustus 1975 tentang kelanjutan
pembangunan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. tahap pertama dengan
kapasitas produksi setengah juta ton pertahun.
Pada tahun 1977 presiden Soeharto meresmikan pabrik besi beton, pabrik
besi spons dan pabrik slab baja. Pada tahun 1985 pabrik hot strip mill telah
mampu mengekspor besi baja ke negara Jepang, Korea, China, Amerika,
Inggris, negara Timur Tengah, dan negara-negara ASEAN.
Berdasarkan keputusan Presiden Republik Indonesia No. 44 tanggal 28
Agustus 1989, PT Krakatau Steel bersama Sembilan perusahaan strategis
lainnya, yaitu PT. Boma Bisma Indah, PT. Dahana, PT. INTI, PT. IPTN, PT.
LEN, PT. Barata Industri Strategis (BIPS) yang diketuai oleh Prof. Dr. Ing.
BJ. Habibie dengan status perusahaan adalah Badan Usaha Milik Negara
Industri Strategis (BUMNIS).
Pada tanggal 10 November 1994, Menteri Muda Perindustrian Ir. Tungki
Ariwibowo selaku Dirut PT Krakatau Steel mengadakan perluasan tersebut.
Perluasan tersebut adalah:
46
1. Peningkatan produksi dari 1,5 juta ton menjadi 2,5 juta ton per tahun.
2. Peningkatan kualitas.
3. Keseragaman jenis baja yang dihasilkan.
4. Efisiensi produksi.
Selama periode 1990 sampai tahun 1995 telah dilakukan proyek perluasan
dan modernisasi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. yang meliputi dua tahap
perluasan, yaitu perluasan tahun pertama pada tahun 1990 dan perluasan
tahun kedua pada tahun 1993 bertepatan dengan hari ulang tahun PT
Krakatau Steel (Persero) Tbk. oleh komisaris utama Ir. Tungki Ari Wibowo.
Sasaran utama yang ingin dicapai oleh PT Krakatau Steel yaitu:
1. Keberhasilan memproduksi baja baik komersial maupun spesial.
2. Efisiensi di segala bidang.
3. Menciptakan sumber daya manusia yang profesional.
Mulai tahun 2005, PT Krakatau Steel mencanangkan rencana
pengembangan ke depan dengan obsesi menjadi perusahaan produksi baja
terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020. Salah satu indikasinya adalah
dengan kapasitas produksi 20 juta ton/tahun. Usaha dalam rangka mencapai
obsesi itu diantaranya dengan melakukan kunjungan ke China dan Meksiko.
Berikut histori berdirinya PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. hingga menjadi
perusahaan BUMN:
1956 : Gagasan Ir. H Juanda untuk membangun industri baja dan
penelitian lokasi oleh Biro Perancang Nasional.
1960 : Kontrak pembangunan dengan Uni Soviet.
1962 : Peletakan batu pertama proyek Besi Baja TRIKORA (TAP
MPRS No. 2 tahun 1962).
47
1992 : Terhenti (terjadi gejolak politik) meletusnya G30SPKI.
1967 : Pembangunan industri baja dilanjutkan status proyeknya dan
diganti menjadi PT Krakatau Steel (Inpres No.17).
1970 : PT Krakatau Steel didirikan melanjutkan proyek Besi Baja
TRIKORA (Peraturan Pemerintah No.35) .
1977 : Diresmikan Pabrik Kawat, Pabrik Baja Tulangan dan Pabrik Baja
Profil.
1979 : Diresmikan Pabrik Besi Spons (HYL-I), Pabrik Billet Baja,
Pabrik Batang Kawat, dan Fasilitas Infrastruktur (PLTU, Pengadaan Air,
Pelsus Cigading dan Telekomunikasi).
1983 : Diresmikan Pabrik Slab Baja dan Pabrik Baja Lembaran Panas..
1991 : Pabrik Baja Lembaran Dingin diakuisisi (merger) menjadi unit
produksi PT Krakatau Steel Pabrik Kawat, Pabrik Baja Tulangan dan Pabrik
Baja Profil menjadi PT Krakatau Wajatama.
1993 : Diresmikan Pabrik Kawat, Pabrik Baja Tulangan dan Pabrik Slab
Baja- 2.
1996 : Restrukturalisasi Perusahaan: PLTU, Pengadaan Air Pelabuhan
dan Rumah Sakit.
1999 : Bergabung menjadi anggota PT BPIS (Bahana Pakarya Industri
Strategis).
2002 : Pembubaran PT BPIS menjadi BUMN.
4.1.2 Profile PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang penyedia baja terkemuka di Indonesia. Jika dilihat sejak berdirinya,
perkembangan perusahaan ini mengalami kemajuan yang cukup signifikan.
48
Hal ini dapat dilihat dari penambahan fasilitas produksi, seperti Pabrik Besi
Spons, Pabrik Billet Baja dan Pabrik Batang Kawat serta fasilitas infra stuktur
lainnya berupa Pusat Pembangkit Listrik dan Pusat Penjernih Air, Pelabuhan
Khusus Cigading dan sistem telekomunikasi yang dapat dipenuhi kurang
dari 10 tahun. Dengan hal ini, menempatkan PT Krakatau Steel (Persero)
Tbk. sebagai satu-satunya perusahaan baja ter-integritas di Indonesia.
Perusahaan ini juga mengembangkan produksinya untuk memenuhi
berbagai keperluan, seperti baja lembaran panas, baja lembaran dingin dan
batangan kawat. Pada saat ini, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. dapat
memproduksi baja kasar sebesar 2,45 juta ton per tahun untuk mendukung
produksinya. Sejak berdiri, kemampuan teknisi yang dimiliki PT Krakatau
Steel (Persero) Tbk. telah menggunakan standar internasional. Perusahaan ini
berlokasi di kantor Pusat di Jl. Industri No. 5 P.O Box 14 Cilegon Banten dan
kantor Pemasaran di Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 54 Jakarta Selatan.
4.1.3 Visi dan Misi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Visi
Perusahaan baja terpadu dengan keunggulan kompetitif untuk tumbuh dan
berkembang secara berkesinambungan menjadi perusahaan terkemuka di
dunia.
Misi
Menyediakan produk baja bermutu dan jasa terkait bagi kemakmuran bangsa.
4.1.4 Unit Kerja PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Memiliki 7 Unit kerja yang begerak
didalam pabrik baja terpadu, unit- unitnya sebagai berikut:
a. Pabrik Cold Rolling Mill (CRM)
Pabrik Cold Rolling Mill adalah Suatu pabrik yang menggunakan
49
Proses Lembaran Dingin (Cold Rolling Mill), untuk mendapatkan
lembaran baja tipis. Lembaran baja dingin merupakan proses penipisan
baja lembaran dengan cara melintaskan Hot Rolled Coil (Baja Lembaran
Panas) melalui roll- roll penggiling tanpa dipanasi terlebih dahulu agar
mengurangi ketebalan sesuai dengan permintaan konsumen yang
kemudian dibekukan dengan campuran larutan air dan oli.
b. Pabrik Billet Baja
Pabrik Billet Baja (Billet Steel Plant) adalah dapur listrik (Electric
Arc Furnace) yang semuanya berjumlah 4 buah dengan kapasitas produksi
masing-masing dapur 65 ton. Adapun spesifikasi dari billet baja yang
dihasilkan mempunyai dimensi 100x100 mm dan 110x100 mm dengan
panjang yang berfariasi antara 610mm s/d 12.000mm.
c. Pabrik Besi Spons
Direct Production (DR) yang mengolah pellet (butiran-butiran
seperti kelerang dengan ukuran dan sifat-sifat tertentu) menjadi biji spons
(sponge iron). Pellet masih diimpor dari Swedia, Brazil dan India karena
mutunya baik. Dalam Direct Reduction proses yang tejadi memanfaatkan
gas alam yang terdapat di Indonesia. Pemakaian batu bara dihindari karena
tidak terdapat batu bara yang baik untuk proses metalurgi.
d. Pabrik Besi Slab
Pabrik Baja Lembaran (Slab Steel Plant) adalah pabrik yang
membuat baja lembaran persegi panjang dengan ukuran:
a. Tebal 200 mm.
b. Lebar 950-2080 mm.
c. Panjang diatas 12 m.
d. Berat maksimum 30 ton.
50
e. Pabrik Hot Strip Mill (HSM)
Pabrik Baja Lembaran Panas (Hot Strip Mill) adalah pabrik yang
menghasilkan baja lembaran dalam gulungan tebal (Hot Rolling Coil) dan
pelat baja. Untuk Hot Rolling.
f. Pabrik Batang Kawat
Pabrik Batang Kawat (Wire Rod Mill) adalah pabrik yang
menghasilkan batang kawat, terdiri dari dua macam produk yaitu kawat
baja polos dan kawat baja yang sudah dilindungi zat pelindung anti karat.
g. Anak Perusahaan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
PT Krakatau steel (Persero) Tbk. Memiliki 11 anak perusahaan,
yaitu:
1) PT KHI Pipe Industry.
2) PT Pelat Timah Nusantara (LATINUSA).
3) PT Krakatau Wajatama.
4) PT Krakatau Engineering.
5) PT Krakatau Industrial Estate.
6) PT Krakatau Information Technology.
7) PT Krakatau Daya Listrik.
8) PT Krakatau Tirta Industri.
9) PT Krakatau Bandar Samudra.
10)PT Krakatau Medika.
11)PT Meratus Jaya Iron Steel.
51
4.1.5 Arti dan Makna Logo PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Gambar 4.1: Logo Krakatau Steel
Sumber: krakatausteel.com
Logo PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. terdiri dari beberapa elemen
yaitu :
1. Logo
Logo berbentuk perisai menggambarkan profil “Ladle” dengan warna
dasar merah dan huruf KS berwarna hitam pekat.
2. Bentuk Ladle
Mengandung makna sebagai wahana atau tempat untuk menggodok,
mengolah, dan menempa sumber daya yang tersedia sehingga mampu
menghasilkan Adikarya (karya berkualitas).
3. Warna dasar merah
Mengandung makna semangat yang senantiasa menyala dan bergelora
dalam mewujudkan karsa, cipta dan karya yang berkualitas di bidang
industri baja.
52
4.1.6 Budaya Perusahaan
a. Competence
Mencerminkan kepercayaan akan kemampuan diri serta semangat untuk
meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, keahlian, dan sikap mental demi
peningkatan kinerja yang berkesinambungan.
b. Integrity
Mencerminkan komitmen yang tinggi terhadap setiap kesepakatan, aturan
dan ketentuan serta undang-undang yang berlaku, melalui loyalitas profesi
dalam memperjuangkan kepentingan perusahaan.
c. Reliable
Mencerminkan kesiapan, kecepatan dan tanggap dalam merespon
komitmen dan janji, dengan mensinergikan berbagai kemampuan untuk
meningkatkan kepuasan dan kepercayaan pelanggan.
d. Innovative
Mencerminkan kemauan dan kemampuan untuk menciptakan gagasan
baru dan implementasi yang lebih baik dalam memperbaiki kualitas
proses dan hasil kerja diatas standar.
4.1.7 Struktur Organisasi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Struktur Organisasi merupakan suatu pembagian wewenang dan
pembagian tugas kerja. Karena itu setiap karyawan suatu organisasi
perusahaan harus mempunyai tugas dan tanggung jawab yang jelas. Struktur
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. ini berdasarkan fungsional, berbentuk garis
dan staf secara terbatas. Struktur ini telah disesuaikan dengan kebutuhan
perusahaan dalam mencapai tujuan dan misi yang diembannya. Antara lain:
53
DEWAN KOMISARIS (BOARD OF COMMISSIONERS)
Komisaris Utama : I Gusti Putu. S
Komisaris Independen : Nana Rohana
Komisaris : Ridwan Djamaludin
Komisaris Independen
Komisaris
Komisaris
:
:
:
Roy E. Maningkas
Nanang Pamuji. M
Dadang Kurnia
DEWAN DIREKSI (BOARD OF DIRECTORS)
Direktur Utama : Silmy Karim
Direktur Produksi : Wisnu Kuncoro
Direktur Logistik : Ogi Rulino
Direktur SDM : Rahmad Hidayat
Direktur Pemasaran : Purwono Widodo
Direktur Keuangan : Tardi
54
Gambar 4.2: Struktur Perusahaan
Sumber: Data Penelitian
4.1.8 Divisi Corporate Communication PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Divisi Corporate Communication PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
merupakan divisi yang berada di bawah divisi Corporate Secretary, sehingga
tanggung jawab Manager divisi Corporate Communication secara struktural
dijalankan sesuai instruksi dari General Manager yang ada di divisi
Corporate Secretary PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Divisi Corporate
Communication di pimpin oleh seorang Manager yaitu Agus Sutan
Kaharudin. Sedangkan tanggung jawab adanya divisi Corporate
Communication PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. adalah :
55
a. Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan acara direksi dan atau
komisaris dengan Stakeholder, tamu direksi, pelanggan dan tamu resmi
lainnya, sekaligus bertindak sebagai event organizer guna memastikan
pelaksanaan acara- acara perusahaan berjalan dengan lancar.
b. Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan kegiatan penyiapan fasilitas
dan akomodasi yang diperlukan pada acara direksi dan atau komisaris untuk
kelancaran aktivitas acara tersebut.
c. Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan komunikasi internal terhadap
kegiatan sosialisasi kebijakan Direksi atau Perusahaan kepada karyawan dan
bertindak sebagai event organizer atas kegiatan sosialisasi kebijakan
perusahaan kepada pihak internal perusahaan agar pelaksanaan sosialisasi
berjalan dengan efektif dan efisien.
d. Mengorganisasikan dan mengatur strategi komunikasi eksternal
perusahaan (corong komunikasi) untuk mengendalikan penciptaan berita dan
peristiwa yang bernilai positif melalui mass media agar tercipta komunikasi
yang efektif dan harmonis.
e. Mendampingi atau mewakili perusahaan untuk menghadiri acara- acara
yang diselenggarakan Instansi tertentu dalam rangka pembinaan hubungan
baik dan peningkatan citra perusahaan.
f. Merencanakan dan mengatur komunikasi melalui media pers realease dan
melakukan counter pemberitaan negatif baik di media cetak maupun
elektronik sesuai dengan kewenangannya sehingga terjadi keseimbangan
berita di media massa.
g. Mengatur strategi pengembangan dan implementasi yang berkaitan dengan
publikasi, promosi dan penyebaran informasi perusahaan melalui iklan atau
sponshorship dan pameran untuk menciptakan image yang positif bagi
perusahaan.
56
h. Mengkoordinasikan dan merespon program feedback komunikasi dari
pihak internal (karyawan, serikat, pensiunan, keluarga karyawan) dengan
bertindak mewakili perusahaan sehingga terjalin hubungan yang harmonis.
i. Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan pengelolaan dan pengendalian
website perusahaan sebagai media informasi dan komunikasi internal maupun
eksternal agar selalu memberikan informasi yang benar dan up to date.
j. Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan penyelesaian proposal
sponshorsihip (Corporate Branding & Corporate Product) yang masuk ke
perusahaan untuk meningkatkan citra perusahaan.
k. Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan penerbitan, pencetakan,
pembuatan bulletin, company profile, product speck, cinderamata atau plakat,
kalender, buku agenda perusahaan, kartu ucapan brosur atau leaflet, poster
dan spanduk, peliputan dan pendokumentasian foto dan atau video acara
perusahaan.
l. Mengkoordinasikan, menyelenggarakan tata kelola penyimpanan
dokumen/ arsip perusahaan baik manual maupun elektronik agar dokumen
dan arsip perusahaan tersimpan dan dikelola dengan rapih.
m. Melaksanakan tugas sesuai Sistem Manajemen Krakatau Steel (SKS),
untuk menghasilkan kualitas kerja dan memenuhi standar yang ditetapkan,
termasuk mengatur dan mengawasi kegiatan dan area yang menjadi tanggung
jawabnya sesuai dengan prosedur peraturan perundangan dan norma- norma
K3LH yang berlaku.
Berikut struktur organisasi divisi corporate communication PT Krakatau
Steel (Persero) Tbk.
57
Gambar 4.3: Struktur Divisi
Sumber: Data Penelitian
4.1.9 Media Sosial PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Media yang digunakan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. memiliki
berbagai media yang menjadi penghubung bagi publik internal maupun
eksternal yang dapat di akses dengan mudah, di antaranya yaitu :
a. Website Perusahaan : www.krakatausteel.com
b. Media Sosial :
Facebook : @krakatausteelofficial
Twitter : @_KRAKATAUSTEEL
Instagram : @krakatau.steel
Youtube : Krakatau Steel Official
4.2 Hasil Penelitian
Dalam pembahasan ini peneliti akan menguraikan hasil penelitian
mengenai pemanfaatan media sosial sebagai strategi membangun citra
melalui digital influencer. Pembahasan ini akan mengacu pada rumusan
masalah dan fokus penelitan yang telah dijelaskan sebelumnya. Peneliti
menguraikan hasil penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya. Peneliti
58
menguraikan hasil penelitian dengan mengacu pada identifikasi masalah yang
peneliti buat.
4.2.1 Strategi Public Relations dalam fact finding
Fact finding merupakan proses mencari dan mengumpulkan fakta atau
data sebelum melakukan tindakan. Public relations PT Krakatau Steel (Persero)
Tbk. perlu mengetahui apa yang diperlukan oleh publik sebelum melakukan
tindakan untuk memajukan perusahaanya. Public relations dalam hal ini divisi
corporate communication bisa melakukan analisis langsung ke lapangan dengan
mengadakan survei terkait apa yang diinginkan oleh publik.
Dalam penelitian ini, peneliti mengamati dari hasil wawancara yang telah
dilakukan oleh peneliti bahwa perusahaan dalam menentukan strategi melalui fact
finding melalui beberapa tahap, yaitu:
a. Focus Group Discussion (FGD)
Focus Group Discussion (FGD) menjadi sebuah cara perusahaan dalam
menemukan sumber informasi dan fakta di lapangan. FGD merupakan sebuah
proses diskusi yang dilakukan secara sistematis untuk mengumpulkan
informasi dan memperoleh masukan dari suatu masalah atau topik yang
diperoleh dari hasil diskusi dengan sejumlah kelompok. Dalam menemukan
fact finding FGD dilakukan di dalam internal perusahaan yang melibatkan
sejumlah karyawan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Dalam hal ini
perusahaan membahas topik- topik tertentu untuk menemukan solusi dalam
menentukan sebuah konsep membangun citra di dalam masyarakat dari mulai
perencanaan dan sebagainya hingga kemudian terkonsep dari sebuah FGD
untuk membangun digital influencer.
b. Kunjungan Kerja
Pada saaat perusahaan terjun ke masyarakat perusahaan dalam hal ini
mengunjungi segenap elemen masyarakat mulai dari tokoh masyarakat, LSM
59
dan elemen masuarakat lainnya. Tidak hanya itu, perusahaan juga melakukan
kunjungan ke instansi pemerintahan dan media. Perusahaan melakukan
kegiatan kunjungan dalam rangka untuk mendengar langsung aspirasi ataupun
keinginan masyarakat terhadap perusahaan. Pada saat perusahaan melakukan
kunjungan kepada masyarakat, perusahaan memiliki peranan penting untuk
menyampaikan peran perusahaan di dalam lingkup masyarakat sehingga
masyarakat akan memberikan persepsi yang baik terhadap perusahaan.
“Kita ukur dengan kunjungan langsung ke masyarakat yaitu
dengan peran serta kita dan kita selalu ada program kunjungan ke
masyarakat baik itu ke instansi pemerintah, kepada media koran,
kepada stakeholder masyarakat sekitar, kepada kiyai- kiyai sekitar,
melakukan FGD untuk mendengar sebetulnya apa persepi
masyarakat terhadap PT Krakatau Steel saat ini, sehingga dari
masukan itu menjadikan dasar program untuk mengembangkan
program apa yang kira- kira bisa menjadi harapan masyarakat.”
(Agus Kaharudin, Manager Divisi Corporate Communication, 02
November 2018)
c. Riset
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. mengadakan riset internal yang
dilakukan oleh internal. Divisi corporate communication dengan menganalisis
media dan melihat persepsi yang ada di masyarakat terhadap perusahaan
dengan melihat indeks pemberitaan di media- media baik cetak, elektronik dan
media sosial. Sehingga perusahaan dapat memahami posisi perusahaan dalam
indeks pemberitaan yang beredar baik positif maupun negatif. Sebagaimana
yang telah di paparkan oleh manajer divisi corporate communication PT
Krakatau Steel (Persero) Tbk.
“Kita menentukan strategi apa yang akan kita lakukan yaitu
dengan riset yaitu mengukur indeks pemberitaan di media- media
itu kita ukur artinya persepsi masyarakat terhadap PT Krakatau
Steel itu seperti apa sih itu yang kita tangkap melalui pemberitaan
kita ukur kita catat satu persatu apapun yang muncul di koran,
radio dan sebagainya sehingga kita dapat memahami bahwa posisi
PT Krakatau Steel indeks pemberitaan yang di sorot masyarakat
adalah dari sisi- sisi ini dan itu kurang bagus. (Agus Kaharudin,
Manager Divisi Corporate Communication, 02 November 2018)
60
Divisi corporate communication PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
menentukan strategi awal yang akan dilakukan untuk dapat membangun citra
perusahaan dengan cara melakukan program kerja kunjungan langsung kepada
masyarakat, mendengarkan aspirasi dan keinginan masyarakat serta melakukan
riset yang diukur melalui indeks pemberitaan oleh media- media yang
memberitakan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Sikap yang ditunjukkan oleh PT Krakatau Steel yang selalu merespon
keinginan masyarakat menunjukkan bahwa PT Krakatau Steel (Persero) peduli
dengan masyarakat. Aspirasi- aspirasi masyarakat terhadap PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk. direspon baik oleh perusahaan dan dapat di tindak lanjuti untuk
dikembangkan melalui program kerja yang dilaksanakan oleh unit- unit terkait
yang ada di PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
4.2.2 Strategi Public Relations dalam Planning
Berdasarkan fact finding yang telah diperoleh perusahaan, maka
perusahaan dalam hal ini melakukan perencanaan tentang apa yang harus
dilakukan dalam menghadapi berbagai aspirasi masyarakat terhadap perusahaan.
Setelah melakukan fact finding ke lapangan, barulah divisi corporate
communication dapat melakukan rencana apa yang ingin dilaksanakan guna
memenuhi kebutuhan publik. Dalam tahap ini, divisi corporate communication
dituntut memiliki ide yang kreatif agar publik tertarik dengan yang ditawarkan
oleh perusahaan yang mereka wakili.
Dalam penelitian ini, peneliti mengamati dari hasil wawancara yang telah
dilakukan oleh peneliti bahwa perusahaan dalam menentukan strategi melalui
planning melalui beberapa tahap, yaitu:
a. Program Kerja
Pada saat temuan- temuan yang dilakukan oleh PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk. baik dalam melakukan riset, kunjungan ke masyarakat untuk
61
mendengar aspirasi masyarakat dan FGD dengan segenap elemen masyarakat,
kemudian dapat ditindak lanjuti oleh perusahaan sebagai planning perusahaan
untuk dapat memperbaiki dari segala aspek kekurangan yang dilakukan oleh
perusahaan dalam bentuk program kerja. Program tersebut diantarnya adalah:
1. CSR
CSR atau (Corporate Social Responsibility) merupakan tindakan
yang dilakukan perusahaan sebagai rasa tanggung jawab sosial perusahaan
terhadap sosial maupun lingkungan masyarakat dimana perusahaan
berada. PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. selalu memperhatikan
kesejahteraan masyarakat, menjaga lingkungan, memberikan beasiswa
bagi anak- anak yang kurang mampu yang tinggal dekat dengan
lingkungan perusahaan hingga memberikan bantuan dana sosial. PT
Krakatau Steel (Persero) Tbk. dalam hal ini selalu memberikan bantuan
CSR khususnya kepada masyarakat yang tinggal dekat dengan lingkungan
perusahaan sebagai wujud rasa tanggung jawab dan kepedulian perusahaan
terhadap sosial.
2. Kemitraan
PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. dalam hal ini menjalankan
program kemitraan yang di tujukan kepada masyarakat untuk
mendongkrak perekonomian masyarakat baik masyarakat kelas bawah dan
menengah. Perusahaan melakukan pembinaan dan pengembangan usaha
agar dapat membangun kesejahteraan bagi masyarakat khususnya
masyarakat yang tinggal dekat dengan perusahaan berada.
3. Bina Lingkungan
Salah satu program yang dijalankan oleh perusahaan adalah bina
lingkungan. Bina lingkungan yang dimaksud adalah untuk menjaga
kelestarian alam dan lingkungan dengan membangun sarana dan prasarana
umum ataupun melakukan go green untuk menjaga kestabilan alam.
4. Sponsorship
62
Pemberian dukungan melalui bentuk uang atau bentuk bentuk
dukungan lainnya sebagai bentuk upaya perusahaan untuk mendukung
segala bentuk kegiatan yang diselenggarakan oleh penerima sponsor.
Tujuan ini dalam rangka untuk membangun citra perusahaan melalui
sponsor sekaligus memperkenalkan perusahaan terhadap sponsor yang
diberikan oleh perusahaan.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. membangun program didasari atas
aspirasi atau masukan dari masyarakat terhadap perusahaan. Sehingga dari
aspirasi atau masukan tersebut di tindak lanjuti oleh perusahaan sebagai program
kerja yang telah di pertimbangkan oleh perusahaan. Sebagaimana yang telah di
paparkan oleh manajer divisi corporate communication PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk.
“Paling banyak diketahui di masyarakat itu adalah berkaitan dengan
peran serta PT Krakatau Steel dalam bidang CSR, kemitraan, bina
lingkungan, sponsorship, Pada saat kita turun kemudian melakukan
pembinaan ukm dan sebagainya, keinginan ataupun harapan masyarakat
itu biasa disampaikan ke kita dan itu menjadi juga salah satu
pertimbangan kita.” (Agus Kaharudin, Manager Divisi Corporate
Communication, 02 November 2018)
b. Mencounter Berita Negatif
Divisi corporate communication selalu berkoordinasi dengan induknya
yaitu corporate secretary terutama terkait berita- berita yang muncul ke
permukaaan masyarakat. Terutama ketika berita negatif yang muncul dari
berbagai divisi atau aktivitas organisasi, bagian operasi, kegiatan direksi dan
sebagainya sehingga pada saat menemukan indeks tersebut menjadi tugas divisi
corporate communication untuk berkoordinasi dengan corporate secretary
sebagai induk menentukan solusi yang terbaik dalam memperbaiki berita negatif
yang muncul ke masyarakat.
“Divisi corporate communication ini kan ujung dari pada seluruh
aktivitas di PT Krakatau Steel. Segala Berita yang muncul dari berbagai
divisi atau aktivitas organisasi, bagian operasi, kegiatan direksi dan
sebagainya. Ketika kita menemukan indeks bahwa bulan ini kita negatif
karena berkaitan dengan isu yang menyangkut perusahaan kita
63
sampaikan kepada corporate secretary sebagai induk dari divisi
corporate communication dan kemudian unit terkait mencarikan solusi
kira- kira berita apa yang bisa menandingi berita itu atau dari sisi positif
apa dari isu yang diterpa negatif ini bisa tercover dengan dua atau tiga
pemberitaan positif. Jadi kita dalam hal ini selalu bekerjasama dengan
sumber- sumber berita karena tidak bisa langsung divisi corporate
communication ini langsung menanggapi kemudian memplanning.”
(Agus Kaharudin, Manager Divisi Corporate Communication, 02
November 2018)
Pada saat perusahaan diterpa isu- isu negatif yang berasal dari media baik
lokal maupun nasional, perusahaan dalam hal ini khususnya divisi corporate
communication membuat planning sebagai upaya untuk memperbaiki isu- isu
negatif terkait PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Maka dalam hal ini, yang paling
utama dilakukan oleh divisi corporate communication adalah menelaah segala
temuan dari pemberitaan pemberitaan yang berkaitan dengan perusahaan sehingga
dari temuan tersebut nantinya langsung di teruskan kepada unit- unit kerja terkait
yang ada di PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. untuk kemudian bagaimana
perusahaan mencari solusi dari temuan- temuan yang ada.
“Planning kita adalah menelaah sumber berita menyangkut objek apa
kemudian unit kerja apa atau aktifitas apa yang terlibat kemudian kita
akan berkordinasi dengan pihak- pihak tersebut dan kita akan mencari
solusi kemudian kita lagi yang menyiarkan.” (Agus Kaharudin, Manager
Divisi Corporate Communication, 02 November 2018)
Salah satu tugas divisi corporate communication adalah menjadi ujung
tombak dari segala pemberitaan yang ada. Bahwa pemberitaan oleh media
terhadap perusahaan yang beredar di masyarakat akan berdampak langsung
kepada perusahaan baik positif maupun negatif. Perusahaan melakukan counter
pemberitaan yang dimaksudkan untuk mencegah terjadinya dampak yang buruk
bagi perusahaan sehingga divisi corporate communication melakukan upaya
pemberitaan positif untuk menutupi dan melawan pemberitaan negatif oleh media
yang menerpa perusahaan sebagai upaya mempertahankan citra dari pemberitaan-
pemberitaan media yang negatif terhadap perusahaan. Hal ini juga sudah menjadi
tugas divisi corporate communication untuk mencounter pemberitaan negatif
64
terhadap perusahaan sebagaimana yang dipaparkan oleh manajer divisi corporate
communication PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
“Pemberitaan perusahaan yang negatif oleh media kemudian beredar
tentu akan kita lawan karena satu berita negatif kalau kita cover dengan
sepuluh pemberitaan yang positif seperti berita csr dan berita- berita
yang lainnya ini lambat laun akan hilang dengan sendirinya.” (Agus
Kaharudin, Manager Divisi Corporate Communication, 02 November
2018
c. Mengelola Media Sosial Perusahaan
Manajer divisi corporate communication PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
menuturkan dalam kaitannya dengan membangun citra melalui media sosial
dengan dibutuhkannya wadah untuk menghidupkan akun media sosial dan
pengelola akun media sosial perusahaan yang mampu menjalankan serta
bertanggung jawab terhadap reputasi perusahaan di media sosial. Maka langkah
yang terpenting untuk melakukan penetrasi di media sosial adalah membuat akun-
akun resmi media sosial di perusahaan.
“langkah yang kita lakukan adalah pertama menghidupkan wadah di PT
Kratakau Steel (Persero) Tbk. kita buatkan akun- akun yang resmi di
perusahaan yaitu instagram, twitter, facebook dan semua itu kita
hidupkan.” (Agus Kaharudin, Manager Divisi Corporate
Communication, 02 November 2018)
Akun- akun resmi perusahaan yang telah di hidupkan seperti instagram,
twitter, dan facebook. hal ini mejadi langkah perusahaan untuk melakukan strategi
membentuk citra di media sosial. Perusahaan saat ini tengah memfokuskan segala
pemberitaan dan aktifitas perusahaan melalui akun media sosial instagram.
Berdasarkan jumlah pengguna instagram saat ini yang cenderung diminati oleh
semua kalangan, memberikan kesempatan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
dengan gaya millenial untuk mempublikasi segala pemberitaan ataupun aktifitas
yang berkaitan dengan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
65
4.2.3 Strategi Public Relations dalam Communicating
Rencana yang disusun dengan baik sebagai hasil pemikiran yang matang
berdasarkan fakta atau data, yang kemudian dikomunikasikan. Divisi corporate
communication PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. berusaha mengkomunikasikan
rencana- rencana yang dilakukan ke depannya dengan memperkenalkan kepada
publik.
Dalam penelitian ini, peneliti mengamati dari hasil wawancara yang telah
dilakukan oleh peneliti bahwa perusahaan dalam menentukan strategi melalui
communicating melalui beberapa tahap, yaitu:
1. Media Cetak
Media cetak dianggap dapat mengkomunikasikan segala pemberitaan dan
aktifitas perusahaan melalui koran, majalah dan buletin.
2. Media Elektronik
Media elektronik menjadi sarana kampanye perusahaan dalam menyiarkan
pemberitaan dan aktifitas terkait perusahaan melalui radio atau televisi. Hal ini
di maksudkan agar perusahaan memiliki eksistensi di media elektronik.
3. Media Sosial
Media sosial menjadi alternatif perusahaan dalam mengkampanyekan
program, mempublikasi berita dan aktifitas perusahaan melalui media sosial
perusahaan yang meliputi facebook, twitter, instagram karena efisien, efektif
dan interaktif dalam publikasi maka perusahaan memanfaatkan media sosial
sebagai sarana dalam mengkomunikasikan hal- hal yang terkait perusahaan
kepada publik.
4. Digital Influencer
Perusahaan dalam hal ini manajer divisi corporate communication dan
direktur SDM PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. bersama- sama melakukan
suatu perencanaan konsep strategi public relations di media sosial dengan
membentuk sebuah tim bernama digital influencer yang dikomandoi oleh Agus
Kaharudin selaku manajer corporate communication.
66
“Strategi yang kita lakukan pada saat ini merancang suatu konsep
membentuk suatu komunitas di PT Krakatau Steel (Persero) Tbk untuk
mendukung memblow up sebagai influencer dari pada akun- akun media
sosial PT Krakatau Steel (Persero) Tbk karena yang diharapkan
sekarang yang menjadi ujung tombak adalah instagram yang bisa
bercerita tentang segala aspek mengenai PT Krakatau Steel (Persero)
Tbk lebih komunikatif dan lebih diterima oleh instagramable”. (Agus
Kaharudin, Manager Divisi Corporate Communication, 02 November
2018)
Konsep digital influencer yang diterapkan oleh PT Krakatau Steel
(Persero) adalah:
a. Rekrut Karyawan Internal
Manajer melakukan rekrutmen karyawan internal yang berasal dari
induk dan anak perusahaan untuk ikut serta berperan aktif menjadi digital
influencer perusahaan. Dalam hal ini digital influencer bertugas
mengkampanyekan aktivitas- aktivitas perusahaan di akun media sosial
masing- masing digital influencer dan mempublikasi segala berita yang
berkaitan dengan perusahaan.
Jumlah digital influencer PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. yang
semula beranggotakan 7 orang saat ini semakin bertambah hingga 85
anggota tim digital influencer. Sebagaimana yang dijelaskan oleh manajer
divisi corporate communication PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
“Semula ada 7 orang dan dikembangkan menjadi 23 orang kemudian
berkembang sudah 85 orang itu yang kita rekrut sebagai cyber squad
dan dinamai sebagai digisteel atau digital influencer.” (Agus Kaharudin,
Manager Divisi Corporate Communication, 02 November 2018)
Dengan bertambahnya jumlah anggota digital influencer hingga
saat ini, akan semakin banyak anggota digital influencer perusahaan yang
dapat mempublikasi segala pemberitaan dan aktivitas perusahaan melalui
akun pribadi di media sosial instagramnya masing- masing.
67
b. Publikasi
Dalam hal publikasi, digital influencer bertugas untuk mencari
sebanyak- banyaknya informasi mengenai perusahaan sehingga dari
informasi tersebut dapat di posting kedalam akun media sosial instagram
digital influencer masing- masing.
“Mereka menjadi sebagai cyber squad mencari informasi sebanyak-
banyak mengenai PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. kemudian
mempublikasi ke dalam instagram PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
ataupun nanti yang dimuat di instagram PT Krakatau Steel (Persero)
Tbk. mereka akan memposting kembali di akun instagram masing-
masing sehingga akan seperti digital multi level marketing tapi
konteksnya di instagram.” (Agus Kaharudin, Manager Divisi Corporate
Communication, 02 November 2018)
c. One day One Post
Manajer menuturkan bahwa divisi corporate communication dalam
hal ini membuat kebijakan untuk membuat publikasi dengan cara one day
one post yang berarti perusahaan akan memposting segala pemberitaan dan
aktivitas perusahaan minimal satu kali posting sehari di akun media sosial
instagram perusahaan. Kemudian dari postingan yang dimuat melalui
media sosial instagram perusahaan nantinya diteruskan melalui digital
influencer perusahaan.
“Konsen kami untuk pertama adalah memaintenance one day one post
atau satu hari satu posting di instagram PT Krakatau Steel (Persero)
Tbk. selain intens juga akan selalu menyampaikan berita- berita dari
berbagai sisi positif melalui instagram. Dan diharapkan dari 85 orang
ini menjadi corong untuk bagaimana orang- orang tertarik kepada
berita- berita PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (Agus Kaharudin,
Manager Divisi Corporate Communication, 02 November 2018)
d. Peningkatan Jumlah Followers
Jumlah followers di media sosial instagram perusahaan menjadi
tolak ukur keberhasilan dalam mengembangkan konsep dari strategi public
relations di media sosial yang melibatkan digital influencer. Semakin
banyak jumlah followers di akun media sosial instagram perusahaan, maka
akan semakin banyak pengguna akun media sosial instagram yang
68
mengetahui segala pemberitaan dan aktifitas yang di publikasi oleh
perusahaan di media sosial instagram. ditambah lagi dengan adanya fitur
live streaming dan snapgram akan semakin bersifat interaktif dengan
pengguna dalam berkomunikasi melalui media sosial instagram.
“Semula followersnya hanya 7 rb, berkembang menjadi 10 ribu dan
sekarang sudah mendekati 24 rb. Bahkan perkembangan dalam waktu 1
bulan ini cukup signifikan dengan adanya digital influencer dan
kemudian pola pemberitaannya diharapkan semenarik mungkin dengan
pendekatan gaya millenal tidak kaku, melalui video dan sebagainya.
Kemudian kegiatan- kegiatan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. sekarang
bisa live streaming dan disiarkan langsung. Nah ini banyak kemajuan
yang luar biasa sehingga kita harapkan satu clue PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk selalu dekat dengan masyarakat. Setiap masyarakat bisa
melihat lebih dalam mengenai PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. dan
kegiatannya.” (Agus Kaharudin, Manager Divisi Corporate
Communication, 02 November 2018)
Peneliti mengamati akun media sosial instagram PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk. selama 3 bulan. Terlihat bagaimana hasil upaya yang telah
di lakukan oleh tim digital influencer PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
sehingga akun media sosial instagram PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
mengalami kenaikan jumlah followers yang cukup signifikan selama 3
bulan selalu cenderung meningkat.
69
Gambar 4.4: Instagram PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Manajer divisi corporate communication memaparkan kriteria untuk
menjadi seorang digital influencer PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
a. Memiliki akun media sosial instagram dengan jumlah followers di atas
1000
b. Berumur dibawah 35 tahun
c. Berkomitmen Menaikkan Image Perusahaan
d. Tidak Mencitrakan Negatif
Kriteria tersebut menjadi ketentuan yang telah di tetapkan oleh manajer
divisi corporate communication. Sebagaimana yang dipaparkan oleh Agus
Kaharudin selaku manajer divisi corporate communication.
70
“Kita rekrut karyawan kita yang memilliki followers diatas 1000 atau
yang 7 ribu ada yang 9 ribu bahkan ada yang 16 ribu. Pertama kita
tentukan pasti aktif di media sosial harus memiliki instagram karena itu
yang sekarang sedang di kedepankan istilahnya kalau media sosial yang
lain seperti facebook, twitter itu sudah ketinggalan. Kemudian yang
kedua followersnya sudah lumayanlah diharapkan minimal lebih dari
seribu. Ketiga kriteria ukur itu kadang- kadang memang masih dibatasi
35 tahun kebawah itu masih termasuk golongan millennial Dia komitmen
untuk menaikkan image perusahaan. Tidak boleh mencitrakan negatif
tentang perusahaan, jadi itulah yang menjadi kriteria sendiri.” (Agus
Kaharudin, Manager Divisi Corporate Communication, 02 November
2018)
Dalam menentukan konten yang digulirkan oleh divisi corporate
communication kepada digital influencer, semua konten yang ada telah
disiapkan seluruhnya oleh divisi corporate communication kemudian di
teruskan kepada para digital influencer perusahaan untuk di posting kembali di
akun media sosial pribadinya masing- masing. Semua kegiatan yang berkaitan
dengan perusahaan terkoordinasi dengan baik untuk dilakukan konsultasi
kepada penanggung jawab digital influencer yaitu divisi corporate
communication. Tidak semua konten digital influencer dapat dipublikasikan
terlebih jika berkaitan dengan perusahaan. Karena hal tersebut menyangkut
reputasi perusahaan maka digital influencer dalam hal ini terus berkonsultasi
kepada divisi corporate communication sebelum melakukan publikasi.
“Apa saja yang menyangkut PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
menyangkut figur, menyangkut produk yang tidak boleh adalah kita
memiliki kriteria bahwa spek kemudian parameter produksi kemudian
detail spesifikasi produksi alat itu tidak boleh di sebar luaskan. Tapi
selain itu yang menyangkut produk mesin yang besar, aktivitas sedang
bongkar dan sebagainya yang tidak menjadi rahasia perusahaan yang
tidak ada ketentuannya itu boleh. Aktivitas perusaahan yang resmi
maupun yang tidak atau karyawan yang sedang upacara seluruh
aktivitas dari sisi yang positif kita kenalkan kepada masyarakat. Bahkan
kita juga sekarang di dalam acara- acara resmi perusahaan kita undang
para millenial digital influencer perusahaan untuk mengekspos mereka
dari sisi sudut pandang mereka sendiri. Yang penting semuanya merujuk
pada memberikan kesan ekspos bahwa ks ada, ks berkualitas, ks selalu
peduli, ks selalu menunjukkan kinerja yang bagus. Mereka para digital
influencer akan berkonsultasi dengan divisi corporate communication
sebagai pengelola digisteel ini akan memberikan arahan kira- kira
71
tagline apa yang kemudian tidak malah memberikan backfire.” (Agus
Kaharudin, Manager Divisi Corporate Communication, 02 November
2018)
Peneliti dalam hal ini mengamati salah satu akun digital influencer PT
Krakatau Steel (Persero) Tbk. dilihat dari jumlah followers akun digital
influencer yang melebihi jumlah followers akun instagram perusahaan. Dalam
aktifitasnya di media sosial terlihat digital influencer menampilkan konten
yang menyangkut perusahaan dengan disertai foto dan caption. Hal ini tentu
dapat menjadikan informasi kepada followers akun media sosial digital
influencer untuk mengenalkan aktifitas PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
dengan postingan yang dilakukan oleh digital influencer.
Gambar 4.5: Instagram Digital Influencer PT Krakatau Steel (Persero)
Tbk.
72
Divisi corporate communication memperhatikan dengan teliti konten-
konten yang dimuat di media sosial khususnya di instagram. Karena konten
yang dipublikasikan di media sosial baik pemberitaan yang positif maupun
aktivitas perusahaan juga menyangkut reputasi perusahaan kedepan. Ketika
menyangkut reputasi maka pemberitaan mengenai kinerja ataupun bisnins
perusahaan harus di koordinasikan dengan divisi corporate communication
agar sehingga pemberitaan senantiasa dijaga agar tidak mempengaruhi nilai
harga saham perusahaan.
“Pada saat menyangkut yang value hal- hal yang menyangkut kinerja
perusahaan, menyangkut bisnis itu harus melalui divisi corporate
communication. Karena PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. sudah menjadi
perusaahan terbuka, pemberitaan yang berkaitan dengan value yang
mempengaruhi perkenaikan harga saham itu harus dikendalikan oleh
corporate communication.” (Agus Kaharudin, Manager Divisi
Corporate Communication, 02 November 2018)
4.2.4 Strategi Public Relations dalam Evaluation
Mengadakan evaluasi tentang suatu kegiatan, apakah tujuan sudah
tercapai atau belum. Ini adalah tahap terakhir dari proses public relations.
Evaluasi dilakukan secara kontinyu. Hasil evaluasi menjadi unsur dasar untuk
kegiatan public relations selanjutnya (Rosady Ruslan 2001: 115). Manajer divisi
corporate communication sebagai penanggung jawab melakukan evaluasi kinerja
divisi corporate communication dan juga tim digital influencer. Sebagai
penanggung jawab, manajer divisi corporate communication memonitor dan
mengevaluasi aktifitas yang telah dilakukan di divisi corporate communication
selama bekerja untuk memperoleh hasil kinerja yang maksimal. Evaluasi yang
dilakukan oleh manajer diantaranya adalah:
a. Divisi Corporate Communication
Sudah menjadi tugas dari seorang manajer divisi corporate communication
melakukan monitoring dan evaluasi divisi corporate communication dalam
mengendalikan dan mengontrol divisi. Evaluasi dilakukan untuk melihat
kendala perusahaan selama menghambat pencapaian perusahaan. Perusahaan
73
akan mengetahui apa yang menjadi kendala yang ada divisi corporate
communication sehingga kedepannya dapat mencari cara untuk memperbaiki
dan meningkatkan pencapaian yang sudah terencana sebelumnya.
b. Digital Influencer
Sebagai penanggung jawab tim digital influencer, Agus Kaharudin pun
rutin melakukan monitoring dan evaluasi aktifitas tim digital influencer di
media sosial. Terutama postingan yang di muat setiap harinya menjadi
tanggung jawab manajer secara penuh sehingga aktivitas evaluasi rutin
dilakukan oleh Agus Kaharudin selaku manajer divisi corporate
communication untuk memastikan aktivitas digital influencer di media sosial
berjalan dengan lancar.
“Kalau kami rutin karena berkaitan dengan one day one post kita
mengontrol bahwa postingan di media sosial dipastikan berjalan dengan
lancar. Ini kan bukan program resmi karena sifatnya masih suatu
komunitas yang mendukung PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. saya
mengontrolnya melalui struktural di instagram perusahaan.” (Agus
Kaharudin, Manager Divisi Corporate Communication, 02 November
2018)
Upaya yang dilakukan oleh divisi corporate communicaton dalam
menerapkan strategi di media sosial yang telah di tentukan oleh divisi corporate
communication PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. adalah dalam rangka
menyampaikan kepada publik bahwa PT Krakatau Steel (Persero). merupakan
perusahaan manufaktur baja yang kompeten, mampu memproduksi baja
berkualitas sehingga mampu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Semua
aktivitas yang dilakukan adalah untuk membangun citra perusahaan. Sehingga
hasil yang memuaskan dan publik peduli terhadap perusahaan merupakan
keinginan yang ingin dicapai oleh perusahaan.
“Apa yang corporate communication lakukan adalah menyampaikan
bahwa PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. merupakan perusahaan
manufaktur baja yang kompeten, mampu memproduksi baja berkualitas
untuk disampaikan kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat. Dan ini juga menyampaikan kesan bahwa ks ini adalah
74
perusahaan kompeten didalamnya dan seluruh aktifitasnya. Semua
aktivitas yang dilakukan dalam rangka untuk membangun image
perusahaan. Itu kerangka nya bagaimana semua orang paham, semua
orang peduli dengan hasil bagus yang dihasilkan PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk.” (Agus Kaharudin, Manager Divisi Corporate
Communication, 02 November 2018)
Manajer menuturkan bagaimana upaya divisi corporate communication
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. dalam mengelola media sosial perusahaan untuk
mempromosikan perusahaan sehingga dapat dikenal sebagai perusaaan baja kelas
dunia yang mampu memproduksi baja berkualitas. Dalam memenuhi harapan
pelanggan dan berkontribusi terhadap seluruh lapisan masyarakat menjadi harapan
perusahaan untuk tetap eksis di dalam dunia bisnis yang dinaungi oleh Badan
Usaha Milik Negara (BUMN).
“Bahwa kami mengelola ini semua harapannya semua unit dalam rangka
seluruh bisnis perusahaan agar bagus dari berbagai aspek termasuk
corporate communication ini bertugas sebagai ujung tombak di
pemberitaan, komunikasi tentunya kami bertanggung jawab terhadap
aktivitas- aktivitas komunikasi diperusahaan. kami bertugas untuk
mempromosikan bahwa produk kita bagus sehingga proses yang sedang
kita laksanakan untuk bisa mendukung sepenuhnya tujuan akhir bahwa
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. akan dikenal sebagai perusaaan baja
kelas dunia yang mampu memproduksi baja berkualitas. Memenuhi
harapan pelanggan dan berkontribusi terhadap seluruh lapisan
masyrakat. Dan itu mudah- mudahan ini bisa di dukung sepenuhnya.
Agus Kaharudin, Manager Divisi Corporate Communication, 02
November 2018)
4.3 Pembahasan
4.3.1 Strategi Public Relations Divisi Corporate Communication PT
Krakatau Steel (Persero) Tbk. Membangun Citra
Dalam hasil penelitian, peneliti telah menjelaskan komponen- komponen
strategi public relations. Hal tersebut sesuai dengan data yang peneliti peroleh
saat melakukan wawancara dengan key informant dan informan pendukung di
tempat penelitian.
75
Citra perusahaan merupakan tujuan sebuah perusahaan untuk menarik
daya jual suatu produk dan kepercayaan masyarakat. Terciptanya sebuah citra
perusahaan (corporate image) yang baik dimata khalayak/ publik akan banyak
menguntungkan perusahaan. Bagi suatu perusahaan, reputasi dan citra perusahaan
merupakan aset yang paling utama dan tak ternilai harganya. Oleh karena itu
segala upaya, daya dan biaya digunakan untuk memupuk, merawat serta
mengembangkannya. Seperti halnya tugas divisi corporate communication PT
Krakatau Steel (Persero) Tbk. sebagai humas perusahaan yang menjadi pilar
utama dalam pembentuk citra perusahaan.
Sebagaimana yang telah dituliskan pada bab sebelumnya berkaitan dengan
teori citra, citra memiliki beberapa jenis antara lain; citra bayangan (mirror
image), citra yang berlaku (current image), citra yang diharapkan (wish image),
citra perusahaan (corporate image), dan citra majemuk (multiple image). Dari
hasil wawancara dan pengamatan yang telah peneliti lakukan, peneliti
menemukan bahwa citra yang ingin dibangun oleh PT Krakatau Steel (Persero)
Tbk. adalah citra perusahaan (corporate image) dan citra yang diharapkan (wish
image). Mengingat PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. merupakan perusahaan
manufaktur baja yang dimiliki oleh BUMN, maka segala aktifitas perusahaan
yang berkaitan dengan produksi, kualitas produk, keberhasilan dan tanggung
jawab sosial akan selalu mempengaruhi reputasi perusahaan. Hal ini yang telah
menjadi tugas dari divisi corporate communication PT Krakatau Steel (Persero)
Tbk. sebagai public relations perusahaan untuk terus menjaga dan meingkatkan
citra yang baik demi menjaga reputasi perusahaan.
Public relations merupakan metode komunikasi yang meliputi berbagai
teknik komunikasi. Dimana dalam kegiatannya terdapat suatu usaha untuk
mewujudkan hubungan yang harmonis atara suatu perusahaan dengan publiknya.
Dengan demikian public relations dapat dikatakan sebagai suatu fungsi
manajemen.
76
Proses manajemen public relations sepenuhnya mengacu pada pendekatan
manajerial. Proses tersebut telah telah di jabarkan oleh Cutlip & Center, proses PR
sepenuhnya mengacu kepada pendekatan manajerial. Proses ini terdiri dari: fact
finding, planning, communication, dan evaluation.
Dalam fact finding yang mendefinisikan permasalahan yang dilakukan
melalui penelitian dengan menganalisa situasi berupa pemahaman, opini, sikap
dan perilaku publik terhadap perusahaan. Langkah pertama yang penting dari
seorang praktisi humas adalah melakukan fact finding yang bermula dari
pencarian fakta, data atau informasi yang mendukung program humas mengenai
situasi, pendapat, sikap, dan reaksi publik terhadap aktivitas yang dijalankan oleh
perusahaan kepada masyarakat. Berdasarkan informasi dan data yang tersedia
kemudian dapat diperoleh interpretasi- interpretasi. Interpretasi ini amat berguna
bagi humas perusahaan dalam memutuskan atau menentukan langkah- langkah
apa yang harus dilakukan untk memecahkan suatu permasalahan.
Pada kasus ini, strategi yang dilakukan oleh PT Krakatau Steel (Persero)
Tbk. dalam membangun citra perusahaan adalah melakukan fact finding untuk
mengetahui informasi dan mencari fakta atau temuan yang ada di lapangan untuk
nantinya dapat menjadi sebuah strategi dalam membangun maupun memperbaiki
citra perusahaan. Dengan menggunakan metode riset, mengukur indeks
pemberitaan media terhadap perusahaan, melakukan FGD dengan para tokoh
masyarakat, dan mengunjungi langsung ke intansi pemerintahan hingga
mengunjungi langsung ke masyarakat merupakan upaya PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk. untuk senantiasa menjaga citra perusahaan. Dalam hal ini PT
Krakatau Steel (Persero) Tbk selalu menampung aspirasi dari segala bentuk
kritikan, saran dan masukan dari berbagai pihak untuk nantinya dapat diperbaiki
demi menjaga kepercayaan dan kepuasan masyarakat terhadap perusahaan.
Sehingga dari masukan itu menjadikan dasar sebagai program perusahaan untuk
mengembangkan program apa yang dapat menjadi harapan masyarakat.
77
Dalam planning berdasarkan pada rumusan masalah, dibuat strategi
perencanaan dang pengambilan keputusan untuk membuat program kerja
berdasarkan kebijakan lembaga yang juga disesuaikan dengan kepentingan publik.
Ketika sudah diperoleh fakta pada tahapan fact finding maka humas dapat
menetapkan program kerja perusahaan yang sejalan dengan kepentingan
perusahaan.
Pada tahap ini, dalam menentukan strategi melalui planning, PT Krakatau
Steel (Persero) Tbk. berupaya menelaah sumber- sumber yang menyangkut citra
perusahaan sehingga untuk menentukan strategi melalui planning perusahaan di
awali dengan berkoordinasi dengan unit- unit kerja terkait untuk mencari solusi
yang terbaik dalam menjawab persoalan yang menyangkut reputasi perusahaan di
masyarakat. Divisi corporate communication di bawah naungan corporate
secretary selalu berkoordinasi untuk membuat planning yang menyangkut hal- hal
berkaitan dengan citra perusahaan. Hal yang umum diketahui di masyarakat
adalah berkaitan dengan peran PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. yaitu dalam
bidang CSR, kemitraan, bina lingkungan, dan sponsorship. Sehingga aspirasi
masyarakat terhadap perusahaan yang tersalurkan melalui bidang CSR, kemitraan,
bina lingkungan, dan sponsorship dapat menjadi planning perusahaan untuk
menjaga citra perusahaan.
Communicating dalam tahap ini public relations mengkomunikasikan
pelaksanaan program- program kerja sehingga mampu mempengaruhi sikap
publiknya yang mendorong dan mendukung pelaksanaan program tersebut. Dalam
pelaksanaannya dapat diperoleh hasil yang diharapkan maka proses komunikasi
pun harus diperhatikan agar dapat berjalan dengan baik seperti kredibilitas,
keterkaitan isi, kejelasan, keberlanjutan dan konsistensi, saluran media. Sehingga
faktor- faktor tersebut harus diperhatikan oleh seorang praktisi humas agar proses
communicating dapat berjalan.
Pada tahap ini PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. melakukan
communicating melalui media cetak dan media elektronik. Aktifitas perusahaan
78
dalam bidang CSR, kemitraan, bina lingkungan, dan sponsorship di
komunikasikan melalui media cetak dan elektronik. Namun seiring
berkembangnya teknologi, perusahaan beralih untuk lebih fokus
mengkomunikasikan melalui media sosial yang dimiliki perusahaan baik twitter,
instagram, facebook, dan youtube. Hal ini dimaksudkan untuk
mengkomunikasikan segala aktifitas perusahaan agar lebih efektif. Ditambah lagi
dengan hadirnya era globalisasi saat ini yang memudahkan perusahaan
memanfaatkan media sosial dengan maksimal.
Kehadiran tim digital influencer pun dalam perannya di media sosial telah
menjadi strategi baru perusahaan untuk lebih dapat memanfaatkan media sosial
sebagai strategi membangun citra perusahaan. Tim yang dibentuk oleh manajer
divisi corporate communication bertujuan untuk mengkomunikasikan segala
bentuk pemberitaan perusahaan dan segala aktifitas perusahaan melalui media
sosial.
Media sosial yang digunakan untuk mengkomunikasikan segala bentuk
pemberitaan dan aktifitas perusahaan dimaksimalkan perusahaan melalui media
sosial yang saat ini tengah menjadi media sosial dengan pengguna aktif terbanyak
yaitu melalui instagram. Instagram yang saat ini menjadi trend yang cukup
menjanjikan dapat menjadikan segala isi konten menjadi viral dapat menjadi
peluang besar bagi perusahaan untuk turut ikut serta aktif di dalamnya agar
perusahaan pun mendapatkan trend yang positif di masyarakat. Selain itu, fitur
yang terdapat di instagram seperti live streaming memudahkan perusahaan untuk
dapat lebih komunikatif dengan pengguna media sosial instagram.
Kemampuan digital influencer sangat diandalkan oleh perusahaan untuk
lebih mengenalkan perusahaan melalui akun media sosial digital influencer
masing- masing. Menariknya jumlah followers akun perusahaan yang semula
hanya 10 ribu terus memperlihatkan kenaikan followers yang signifikan sehingga
followers akun media sosial perusahaan dapat meningkat jumlahnya dari hari ke
hari. Dari peningkatan jumlah followers tersebut menjadi paramater keberhasilan
79
tim digital influencer dalam mengkomunikasikan segala pemberitaan perusahaan
dan aktifitas perusahaan melalui media sosial. Jumlah digital influencer semakin
hari semakin banyak hingga 85 orang ini dapat memberikan keuntungan bagi
perusahaan. Ditambah dengan program one day one post yang menjadi program
divisi corporate communication menjadikan perusahaan untuk selalu aktif dan
menunjukan eksistensinya di media sosial sehingga perusahaan terus
mendapatkan trend positif di media sosial instagram.
Evaluation dalam tahap ini melakukan penilaian terhadap hasil- hasil
pelaksanaan program dari perencanaan, pelaksanaan program, pengkomunikasian,
sampai keberhasilan dan kegagalan yang terjadi dari program tersebut. PT
Krakatau Steel (Persero) Tbk. dalam hal ini manajer divisi corporate
communication terus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja divisi
corporate communication selama melakukan program kerja divisi yang telah
dilaksanakan untuk mengukur sejauh mana kepuasan masyarakat terhadap
program- program perusahaan yang langsung melalui CSR, kemitraan, bina
lingkungan, dan sponsorship dapat menjadi evaluasi ketika program tersebut
berjalan kurang maksimal di dalam persepsi masyarakat.
4.3.2 Strategi Pemanfaatan Media Sosial Divisi Corporate Communication
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Pemanfaatan media sosial yang dilakukan oleh divisi corporate
communication dapat melalui digital influencer. Dalam hal ini digital influencer
memegang peranan penting dalam sebuah kemajuan perusahaan. personal
branding menjadi sebuah kekuatan yang cukup besar untuk bisa meningkatkan
nilai- nilai yang positif baik dalam personal maupun dalam bidang bisnis.
Kekuatan yang di miliki dalam personal branding digunakan untuk membuat
“sebuah pencitraan” untuk diri sendiri yang bertujuan untuk menjadikan diri
sendiri sebagai pribadi yang baik dimata banyak orang agar ketika melakukan
interaksi sosial terhadap banyak orang maka akan dapat diterima baik di
kehidupan masyarakat. Sehingga kemampuan digital influencer dalam peranannya
80
harus mampu untuk menerapkan personal branding yang meliputi kemampuan
individu, style, dan standar sebelum menjadi seorang digital influencer yang
cukup berpengaruh di media sosial
Media sosial yang memiliki bermacam- macam jenis platform digital
menjadi strategi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. dalam menunjukkan
eksistensinya di media sosial. Strategi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk menunjuk
digital influencer perusahaan sebagai alat pendukung perusahaan untuk mampu
memberikan aware kepada masyarakat dan dapat memviralkan segala
pemberitaan serta aktivitas perusahaan. Kurangnya kesadaran masyarakat
terhadap perusahaan menjadi awal terbentuknya digital influencer yang diungkap
oleh Anne Andina selaku digital influencer PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
“Sebetulnya awalnya terbentuk itu kan untuk bikin orang aware sama KS
karena tau sendiri kan KS udah ngeluarin ini itu tapi kayak orang itu
masih anggep apa sih apa sih KS kok belum pernah ada apa gitu
padahal kita udah pernah kan makannya ada digital influencer itu
supaya orang- orang jadi aware sama kita.” (Anne Andina, Influencer
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, 02 November 2018)
Keinginan perusahaan dalam membentuk aware (kesadaran) dan
kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan menjadi harapan agar perusahaan
dapat menjadi celebrity company. Divisi corporate communication memilih
media sosial dengan jumlah pengguna media sosial yang aktif dan bersifat
interaktif dan booming yaitu Instagram, sehingga perusahaan lebih mudah
memberikan pendekatan kepada masyarakat melalui platform digital yang
digunakan melalui media sosial instagram.
“kita lakuin yang pertama jelas kayak sekarang yang lagi booming itu
instagram nah jadi kita itu sekarang lebih ke posting- posting di
instagram gitu jadi biar masyarakat tau akan kehadiran perusahaan.
(Anne Andina, Influencer PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, 02 November
2018)
Alasan mengapa divisi corporate communication memfokuskan untuk
lebih aktif melalui media sosial instagram di dasarkan oleh riset yang diadakan
oleh PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. mengenai jumlah pengguna aktif di media
81
sosial mulai dari twitter, facebook, instagram, dan jenis media sosial yang lainnya
sehingga PT Krakatau Steel memillih instagram sebagai platform digital yang
dipercaya mampu menjadi alternatif perusahaan untuk memposting segala bentuk
pemberitaan dan aktivitas perusahaan.
“Kalau sekarang kita aktifnya baru di instagram karena berdasarkan
riset yang udah pernah kita adain tuh kalau sekarang mayoritas
pengguna media sosial itu di instagram kalau untuk twitter atau
facebook perlahan akan dijajaki juga tapi sekarang fokus kita di
instagram dulu. Karena kita juga lihat masa berdirinya media sosial jadi
pertimbangan juga buat kita lebih aktif di media sosial apa.” (Anne
Andina, Influencer PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. 02 November 2018)
Penggunaan media sosial Instagram yang saat ini sedang diminati oleh
masyarakat luas baik dari kalangan remaja bahkan dewasa menjadi langkah awal
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. untuk lebih aktif dan fokus mengenalkan
perusahaan melalui Instagram. Disamping itu media sosial juga menjadi program
kementerian BUMN yang menginstruksikan kepada seluruh BUMN untuk
menyiapkan setiap millenial di masing- masing perusahaan BUMN untuk
mendukung aktifitas BUMN melalui media sosial.
“Kementerian BUMN itu juga ngeluarin tugas kayak tiap BUMN itu
harus ada millenialnya jadi target kementerian BUMN itu 1000 millenial
jadi kita senada arahannya dengan kementerian BUMN yang
sebelumnya itu arahan dari direktur SDM kita. kita ngeliat kok ks kurang
aktif di media sosialnya padahal karyawannya banyak dan bisa di
manfaatkan makannya di digital influencer pas kita udah jalan posting-
posting ternyata dari kementerian BUMN juga minta begitu kayak 1
perusahaan harus ada millenialnya gitu.” (Anne Andina, Influencer PT
Krakatau Steel (Persero) Tbk, 02 November 2018).
Cita- cita yang sejalan antara kementerian BUMN dan PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk. untuk saling mendukung perusahaan naungan BUMN dapat
menciptakan sinergitas untuk kemajuan perusahaan milik negara. Disamping itu
direktur SDM PT. Krakatau Steel pun memberikan arahan langsung kepada para
millenial PT Krakatau Steel (Persero) untuk lebih aktif di media sosial dan
menjadi digital influencer perusahaan guna mendukung perusahaan agar lebih
dikenal oleh masyrakat luas.
82
Digital influencer menjadi strategi perusahaan untuk lebih efektif
menyampaikan pesan- pesan perusahaan baik berita maupun kegiatan perusahan
di media sosial melalui digital influencer. Divisi corporate communication
memberikan kualifikasi syarat untuk menjadi seorang digital influencer PT
Krakatau Steel (Persero) Tbk. Sebagaimana yang dipaparkan oleh Anne Andina
selaku digital influencer PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
“kualifikasi digital influencer itu dia harus banyak jumlah followersnya
lebih dari atas seribu dan dia aktif di Instagram artinya harus sering
posting juga.” (Anne Andina, Influencer PT Krakatau Steel (Persero)
Tbk, 02 November 2018)
Mekanisme dalam mempublikasi segala berita dan kegiatan PT Krakatau
Steel (Persero) Tbk. telah diatur oleh divisi corporate communication agar lebih
teratur dan menunjukkan cara tim bekerja untuk menumbuhkan kerja tim digital
influencer yang masuk ke dalam sebuah tim. Sebagaimana yang dipaparkan oleh
Anne Andina selaku digital influencer PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
“Kalau untuk postingannya sendiri itu dari corporate communication
jadi timnya misalnya ngasih foto semisal agenda peduli kurban, kita
ngasih foto kurban- kurban kemaren sama data- datanya yang namanya
data itu kan pasti formal kan jadi foto dan bahasa- bahasa formal
tentang isi data kita kasih ke mereka nah nanti mereka yang olah sendiri
di akun pribadi masing- masing jadi kemaren itu hasilnya ada yang foto
atau video sama captionnya itu kembali ke mereka yang penting datanya
sesuai sama apa yang corporate communication kasih.” (Anne Andina,
Influencer PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, 02 November 2018)
Digital influencer dalam hal ini bertugas untuk mengolah posting- posting
berita dan aktifitas PT Krakatau Steel (Persero) melalui akun pribadi digital
influencer yang tentunya dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan. Data-
data yang diberikan oleh tim digital influencer saling berkoordinasi dengan divisi
corporate communication untuk penyesuaian konten yang akan di publikasi. Anne
Andina selaku digital influencer PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. mengungkap
cara kerja digital influencer berkoordinasi dengan masing- masing digital
influencer melalui sebuah aplikasi komunikasi digital whatsapp guna
83
memudahkan komunikasi antar tiap digital influencer sebelum digital influencer
memposting pemberitaan perusahan maupun aktivitas perusahaan.
“Jadi kita ada grupnya sendiri di whatsapp didalemnya ada 23 anggota
grup yang ditambah sampai 85 orang dari perusahaan. Jadi kan pak
yayat selaku direktur SDM karena BUMN minta 100 millenial akhirnya
kita sinergi juga sama anak perusahaan diikutkan. Jadi selama ini
koordinasnya lewat whatsapp.” (Anne Andina, Influencer PT Krakatau
Steel (Persero) Tbk, 02 November 2018)
Jumlah anggota yang berada di grup whatapp menunjukkan kenaikan yang
signifikan dari jumlah 23 anggota sampai 85 anggota. Akan tetapi dari banyaknya
anggota tersebut bukan hanya berasal dari PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. itu
sendiri namun juga berasal dari anak perusahaan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
yang dilibatkan langsung ke dalam tim digital influencer.
Peneliti dalam hal ini mengamati cara kerja digital influencer
berkoordinasi dalam grup di dalam aplikasi whatsapp. Di dalam grup tersebut
terdapat koordinator penanggung jawab yaitu manajer divisi corporate
communication dan tim digital influencer lainnya yang saling berkoordinasi
ketika tim digital influencer hendak melakukan posting di akun media sosial
digital influencer masing- masing.
84
Gambar 4.6: Grup WhatsApp Digital Influencer PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk.
Dalam mempublikasi berita dan kegiatan seputar PT. Krakatau Steel
(Persero) Tbk. tidak hanya postingan yang dipublikasikan oleh digital influencer,
akan tetapi juga dalam postingan tersebut di tambahkan juga dengan hastag-
hastag yang mampu memberikan kesan pemberitaan yang viral agar pengguna
media sosial instagram juga dapat mengenali perusahaan melalui tagar yang
banyak diposting oleh digital influencer.
“Kalau di instagram biar dicari banyak orang kalau pake hastag gitu
jadi banyak. Hastag yang ngga ketinggalan juga hastagnya BUMN hadir
untuk negeri dan Krakatau Steel. Karena kita tuh mau memperkenalkan
85
BUMN nya di Krakatau Steel supaya orang bisa mengenal kita juga
melalui tagar” (Anne Andina, Influencer PT Krakatau Steel (Persero)
Tbk, 02 November 2018)
Keberhasilan tim digital influencer dalam melakukan tugasnya untuk
membangun citra perusahaan dan membangun kesadaran masyarakat terhadap
perusahaan dengan cara mempublikasi segala pemberitaan dan aktifitas
perusahaan dapat dilihat dari indikator yang telah disebutkan oleh Anne Andina
selaku digital influencer PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
“Kalau keberhasilan kita itu bisa diukur di followersnya instagram
Krakatau Steel. Dan ketika kita ngepost apa itu kayak orang- orang itu
udah mulai pada comment. Jadi kayak orang- orang itu udah mulai
aware terus kayak kita kan ngepost di instagram pribadi jadi teman-
teman kita sendiri tuh jadi tau tentang KS itu ini. Terus temen ada yang
DM “ih KS bagus ya, ada lowongan ngga disana” kan selama ini orang
itu KS itu apa sih jadi sebenarnya kita juga mengedukasi teman- teman
kita juga.” (Anne Andina, Influencer PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
02 November 2018)
Pemberitaan yang positif menjadi harapan PT Krakatau Steel (Persero)
Tbk. dalam mendukung aktifitas perusahaan agar senantiasa mendapatkan rating
yang positif, peran digital influencer salah satunya untuk mengcounter
pemberitaan dalam mencegah terjadinya berita- berita yang negatif terkait dengan
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. baik pemberitaan ditingkat lokal maupun
pemberitaan nasional.
“Nah itu salah satu tujuan kita juga makannya kita selalu posting-
posting yang bagus bagus begitu. Kalau ada pemberitaan negatif itu
tugasnya digital influencer membuat banyak postingan tentang KS
supaya bisa menutupi pemberitaan negatif itu sendiri, apalagi kalau ada
komen- komen yang negatif jadi engga langsung adminnya yang bales
tapi orang- orang digital influencer sendiri.” (Anne Andina, Influencer
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. 02 November 2018)
Aktifitas digital influencer PT Krakatau Steel (Persero) Tbk yang telah
berlangsung selama 5 bulan ini tidak lepas dari evaluasi yang oleh divisi
corporate communication. im digital influencer yang aktif di media sosial
menjadi tolak ukur keberhasilan program divisi corporate communication dalam
86
memberdayakan karyawan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Peran manajer dalam
mengavaluasi kinerja tim digital influencer.
“Selama ini kita di evaluasi oleh pak agus manajer Corcom dan pak
yayat direktur SDM. Jadi kalau ada event bareng aja baru di evaluasi.
Tapi direncanakan kedepannya bakal rutin karena masih baru juga kan
baru berjalan 2 bulan jadi evaluasi selama ini udah pernah tapi lebih ke
pengarahan aja.” (Anne Andina, Influencer PT Krakatau Steel (Persero)
Tbk. 02 November 2018)
Dari evaluasi yang sudah dilakukan oleh tim digital influencer dan divisi
corporate communication PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. mengharapkan
adanya tambah personil dari digital influencer yang bukan hanya berasal dari PT
Krakatau Steel (Persero) Tbk. saja namun juga kedepan harus ada anak
perusahaan PT Krakatau Steel (Persero) lainnya yang terlibat dalam tim digital
influencer untuk bersinergi bersama membangun dan menciptakan citra yang baik
bagi perusahaan. Terutama dari segala pemberitaan yang ada di perusahaan baik
perusahaan induk dan anak perusahaan untuk senantiasa mendapatkan respon
yang positif dari khalayak publik.
Ari Pandu Witantra salah seorang akademisi Untirta yang merupakan
pegiat media sosial turut mengomentari perihal konsep digital influencer yang
diterapkan oleh PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
“Secara konsep dan kesulurah sudah bagus dan masuk ke dalam upaya
membangun citra. Dapat terlihat dari akun media sosial instagram
Krakatau Steel yang terus cenderung naik dan hasilnya kinerja digital
influencernya dapat dilihat dari jumlah followers yang ada di akun
media sosial Krakatau Steel.” (Ari Pandu, Pegiat Media Sosial
Akademisi Untirta, 18 Desember 2018)
34
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan analisis yang telah
dikemukakan oleh peneliti sebelumnya, maka sebagai kesimpulan dari
hasil penelitian ini diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Strategi public relations divisi corporate communication PT
Krakatau Steel (Persero) Tbk. membangun citra melalui 4 tahap
manajemen public relations. Diantaranya:
a. Fact Finding, pada tahap ini mengetahui informasi dan mencari
fakta atau temuan yang ada di lapangan untuk nantinya dapat
menjadi sebuah strategi dalam membangun maupun memperbaiki
citra perusahaan. Dengan menggunakan metode riset, mengukur
indeks pemberitaan media terhadap perusahaan, melakukan FGD
dengan para tokoh masyarakat, dan mengunjungi langsung ke
instansi pemerintahan hingga mengunjungi langsung ke
masyarakat merupakan upaya PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
untuk senantiasa menjaga citra perusahaan. Dalam hal ini PT
Krakatau Steel (Persero) Tbk selalu menampung aspirasi dari
segala bentuk kritikan, saran dan masukan dari berbagai pihak
untuk nantinya dapat diperbaiki demi menjaga kepercayaan
b. Planning, pada tahap ini menentukan strategi melalui planning
perusahaan di awali dengan berkoordinasi dengan unit- unit kerja
terkait untuk mencari solusi yang terbaik dalam menjawab
persoalan yang menyangkut reputasi perusahaan di masyarakat.
c. Communicating, pada tahap ini communicating dilakukan melalui
media cetak dan media elektronik. Aktifitas perusahaan dalam
bidang CSR, kemitraan, bina lingkungan, dan sponsorship di
komunikasikan melalui media cetak dan elektronik. Namun
87
88
seiring berkembangnya teknologi, perusahaan beralih untuk lebih
fokus mengkomunikasikan melalui media sosial yang dimiliki
perusahaan baik twitter, instagram, facebook, dan youtube.
d. Evaluation, pada tahap ini manajer divisi corporate
communication sebagai penanggung jawab melakukan evaluasi
program kerja yang telah dilakukan untuk nantinya dapat
dipertanggung jawabkan terkait menyangkut citra perusahaan.
Kinerja divisi serta tim digital influencer juga tidak luput dari
monitoring dan evaluasi manajer. Sebagai penanggung jawab,
manajer divisi corporate communication memonitor dan
mengevaluasi aktifitas yang telah dilakukan di divisi corporate
communication untuk memperoleh hasil kinerja yang maksimal.
Sebagai penanggung jawab tim digital influencer, monitoring dan
evaluasi aktifitas tim digital influencer di media sosial rutin
dilakukan.
2. Strategi pemanfaatan media sosial divisi corporate communication
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. antara lain:
a. Personal branding menjadi sebuah kekuatan yang cukup besar
untuk bisa meningkatkan nilai- nilai yang positif baik dalam
personal maupun dalam bidang bisnis. Kekuatan yang di miliki
dalam personal branding digunakan untuk membuat “sebuah
pencitraan” untuk diri sendiri yang bertujuan untuk menjadikan
diri sendiri sebagai pribadi yang baik dimata banyak orang agar
ketika melakukan interaksi sosial terhadap banyak orang maka
akan dapat diterima baik di kehidupan masyarakat. Karakter
digital influencer yang dipilih oleh manajemen perusahaan yang
termasuk dalam personal branding dan dapat memberikan citra
yang positif dianggap oleh manajemen harus memenuhi standar
karakter sebagai berikut: a. memiliki di media sosial instagram
dengan jumlah followers diatas 1000 b. Berumur dibawah 35
tahun c. Berkomitmen menaikkan image perusahaan d. Tidak
89
mencitrakan negatif. Sehingga kemampuan digital influencer
dalam peranannya harus mampu untuk menerapkan personal
branding yang yang telah menjadi ketentuan manajemen untuk
menjadi seorang digital influencer yang cukup berpengaruh di
media sosial.
b. Media sosial yang memiliki bermacam- macam jenis platform
digital menjadi strategi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. dalam
menunjukkan eksistensinya di media sosial. Adapun dalam hal
ini perusahaan menggunakan media sosial instagram karena
dilihat dari fitur yang mumpuni dianggap lebih menunjang.
c. Membentuk aware (kesadaran) dan kepercayaan masyarakat
terhadap perusahaan menjadi harapan agar perusahaan dapat
menjadi celebrity company. Divisi corporate communication
memilih media sosial dengan jumlah pengguna media sosial
yang aktif dan bersifat interaktif dan booming yaitu Instagram,
sehingga perusahaan lebih mudah memberikan pendekatan
kepada masyarakat melalui platform digital yang digunakan
melalui media sosial instagram.
d. Mempublikasi berita dan kegiatan seputar PT. Krakatau Steel
(Persero) Tbk. tidak hanya postingan yang dipublikasikan oleh
digital influencer, akan tetapi juga dalam postingan tersebut di
tambahkan juga dengan hastag- hastag yang mampu
memberikan kesan pemberitaan yang viral agar pengguna media
sosial instagram juga dapat mengenali perusahaan melalui tagar
yang banyak diposting oleh digital influencer.
e. Indikator keberhasilan tim digital influencer dalam melakukan
tugasnya untuk membangun citra perusahaan dan membangun
kesadaran masyarakat terhadap perusahaan dengan cara
mempublikasi segala pemberitaan dan aktifitas perusahaan
dapat dilihat dari indikator jumlah followers akun media sosial
instagram perusahaan yang banyak.
90
5.2 Saran
5.2.1 Saran Teoritis
Dalam penelitian selanjutnya, yang menggunakan konsep sama dengan
hasil penelitian ini, maka peneliti menyarankan sebagai berikut
1. Pada penelitian ini, peneliti lebih banyak menggunakan metode
wawancara dengan key informan dan informan pendukung untuk
menguatkan hasil penelitian yang sudah peneliti buat. Maka saran
peneliti untuk penelitian selanjutnya diharapkan agar lebih dapat
melakukan observasi agar dapat memperoleh data yang dapat
menguatkan penelitian.
2. Pada penelitian ini, peneliti hanya menjelaskan bagaimana
pemanfaatan media sosial sebagai strategi membangun citra melalui
digital influencer, padahal pada aspek kuantitatif bisa saja digunakan
dengan metode kuantitatif agar dapat memperoleh seberapa besar
pengaruh digital influencer terhadap citra perusahaan di media sosial.
5.2.2 Saran Praktis
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan analisis kesimpulan,
maka peneliti menyarankan kepada perusahaan untuk:
1. Mempertahankan dan memperbaiki citra yang ada untuk tetap
berusaha menjaga eksistensi perusahaan agar tidak merusak reputasi
perusahaan.
2. Memaksimalkan penggunaan media sosial lainnya seperti twitter,
facebook, youtube untuk memposting segala pemberitaan dan aktifitas
perusahaan melalui media sosial. Dan tidak terpaku pada media sosial
instagram saja.
3. Berupaya untuk terus menjaga konsisten dalam mengelola akun media
sosial perusahaan, agar terus tercipta image perusahaan yang baik di
mata publik. Agar kedepan perusahaan dapat menjadi celebrity
company yang memiliki jumlah pengikut banyak yang dapat bersaing
91
dengan perusahaan manufaktur baja lainnya di tengah-tengah era
globalisasi seperti saat ini.
4. Meningkatkan jumlah digital influencer yang melibatkan baik dari
induk perusahaan dan anak perusahaan agar informasi dan posting
terkait perusahaan dapat semakin tersebar luas melalui akun pribadi
masing- masing digital influencer.
5. Untuk mengukur tingkat keberhasilan penggunaan digital influencer
sebaiknya PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. menggunakan analisis
yang bersifat ilmiah dengan menggunakan standar survey tertentu,
melihat persepsi masyarakat secara formal dengan menggunakan
pendekatan teori komunikasi.
92
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Abdurachman, Oemi. 2001. “Dasar- Dasar Public Relations Dalam Usaha”.
Bandung: Hima Humas Fikom Unpad. hlm 31
Ardianto, Elvinaro.2007. “Komunikasi Masa Suatu Pengantar”. Bandung:
Simbiosa Rekatama Media. hlm 103
Argenti, Paul A. 2010. “Komunikasi Korporat. Jakarta: Salemba Humanika.
hlm 31
Burhan, Bungin. 2007. “Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi,
Kebijakan Publik, Dan Ilmu Sosial Lainnya”. Jakarta: Kencana. hlm 107
_____________. 2007. “Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi,
Kebijakan Publik, Dan Ilmu Sosial Lainnya”. Jakarta: Kencana. hlm 124
Bittner, Jhon R. 1989. “Mass Communications An Intoduction”. New Jersey:
Prentice Hall. hlm 241
Creswell, John. W. 2010 “Research Desain, Pendekatan Kualitatif,
Kuantitatif, dan mixed”, Pustaka Belajar, hlm 20
______________. 2014. “Research Desain, Pendekatan Kualitatif,
Kuantitatif, dan mixed”, Pustaka Belajar, hlm 5
______________. 2014. “Research Desain, Pendekatan Kualitatif,
Kuantitatif, dan mixed”, Pustaka Belajar, hlm 107
Convelo G. Cevilla, dkk. 1993. “Pengantar Metode Penelitian”, Jakarta:
Universitas Indonesia. hlm 71
_________________, dkk. 1993. “Pengantar Metode Penelitian”, Jakarta:
Universitas Indonesia. hlm 73
93
Denzin, Norman K. and S. Lincoln, Yvonnna. 2009. “Handbook of
Qualitative Research. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. hlm 123
_____________________________________. 2009. “Handbook of
Qualitative Research. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. hlm 2
Effendy, Onong Uchjana. 1990. “Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek”.
Bandung: Remaja Rosdakarya. hlm 33
Heni, A. 2008. “Langkah Mudah Mengembangkan dan Memanfaatkan
Weblog”. Yogyakarta: ANDI. hlm 3- 4
H.M. Burhan Bungin. 2006. “Sosiologi Komunikasi”, Jakarta: Kencana. hlm
57
Ibrahim, Idi Subandy. 2011. “Kritik Budaya Komunikasi”, Yogyakarta:
Jalasutra. hlm 310
Kadir, Abdul. 2003. “Pengenalan Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi. hlm 8
Kasali, Rhenald. 1994. “Manajemen Public Relations”. Singapore: Heineman
Asia. hlm 11
Krisyantono. 2006. “Teknik Riset Komunikasi”. Jakarta: Kencana. hlm 116
Madcoms. 2010. “Facebook, Twitter, dan Plurk dalam Satu Genggaman.”
Yogyakarta: ANDI. hlm 1
________. 2010 “Facebook, Twitter, dan Plurk dalam Satu Genggaman.”
Yogyakarta: ANDI. hlm 144-159
Mardalis. 1995. “Metodologi Penelitian Suatu Pendekatan Proposal” Jakarta :
Bumi Aksara. hlm 63-64
McNally, D, & Speak, K. D. 2002. “Be Your Own Brand.San Fransisco”.
Berret Koehler Publisher. hlm 13
94
_______________________. 2002. “Be Your Own Brand.San Fransisco”.
Berret Koehler Publisher. hlm 26
Miliza Ghazali.2016. “Buat Duit Dengan Facebook dan Instagram : Panduan
Menjana Pendapatan dengan Facebook dan Instagram”, Malaysia:
Publishing House. hlm 8
Moleong, Lexy. J. 2002. “Metode Penelitian Kualitatif”. Bandung:
Rosdakarya. hlm 103
______________. 2002. “Metode Penelitian Kualitatif”. Bandung:
Rosdakarya. hlm 108
Rachmadi, F. 1994. “Public Relations Dalam Teori dan Praktek”. Jakarta:
Galamedia Pustaka Utama. hlm 7
Rogers, E. M. 1986. “Communication Technology”. New York: Free Press.
hlm 26
Ruslan, Rosady. 2001. “Manajemen Humas & Manajemen
Komunikasi”.Jakarta: PT. RajaGrafindo, hlm 115
____________. 2003. “Manajemen PR dan Media Komunikasi”. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Perkasa. hlm 68
Ryan, Damian and Jones, Celvin. 2009. “Understanding Digital Marketing”.
USA: United Kingdom. hlm 29
S, Nasution. 1996. “Metode Research”. Jakarta: Bumi Aksara. hlm 99
Seitel, Fraser P. 1992. The Practice of Public Relations. Colombus, Ohio:
Charles E. Merril Publishing Company. hlm 8
____________. 1992. The Practice of Public Relations. Colombus, Ohio:
Charles E. Merril Publishing Company. hlm 13-14
95
Severin, Warner J. and Tankard, Jr, James W. 2005. “Communications
Theories; Methods and Uses. New York: Hastings House Publication. hlm
4
Sudarto, 1995. “Metodologi Penelitian Filsafat”. Jakarta : Raja Grafindo
Persada. hlm 63-64
Sugiyono. 2012. “Metode Penelitian Kualitatif”. Bandung : Alfabeta. hlm 141
Zarella, D. 2010. “The Social Media Marketing Book”. Jakarta: PT
Serambi Ilmu Semesta Anggota IKAPI. hlm 2-3
Skripsi, Thesis, Disertasi dan Jurnal
Ardianto, Elvinaro.2009. “Analisis Wacana Tentang Pemberitaan Harian
Pikiran Rakyat dan Harian Kompas Sebagai Public Relations Politik
Dalam membentuk Citra dan reputasi Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono.” (Disertasi).Bandung: Pascasarjana Universitas Pdjadjaran.
hlm 38-43
Pratiwi Budi Utami. 2014. Strategi Komunikasi Pemasaran Melalui
Endorsement Pada Online Shop di Indonesia. Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa. Banten
Perwina Rosalina. 2015. Strategi Promosi Larissa Aesthic Center melalui
brand ambassador dan mobil drive thru dalam meningkatkan brand
awareness di Yogyakarta tahun 2014-2015. Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta. Yogyakarta
Indra Nurhandono. 2009. Strategi Komunikasi Rebranding Melalui IMC (Studi
Kasus tentang Strategi Komunikasi Korporat dalam Pergantian Nama
Quality Hotel Solo Menjadi The Sunan. Universitas Sebelas Maret. Jawa
Tengah
96
WebSite
http://www.info-digitalmarketing.com/2013/12/sejarah-sosial-media-
sejarah.html diakses pada tanggal 19/9/2018 pukul 07:56
https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/12640/siaran-pers-no-
53hmkominfo022018-tentang-jumlah-pengguna-internet-2017-meningkat-
kominfo-terus-lakukan-percepatan-pembangunan-broadband/0/siaran_pers
diakses pada tanggal 18/9/2018 pukul 19:20
https://communication.binus.ac.id/2016/09/21/pr-dulu-dan-sekarang diakses
pada tanggal 18/09/2018 pukul 09:50
http://derikpr.com/2017/11/12/pr-di-era-media-sosial diakses pada tanggal
18/9/2018 pukul 21:59
https://www.lautandigital.com/apa-itu-influencer-micro-influencer-selebgram-
dan-buzzer diakses pada tanggal 08/09/2018 pukul 22:10
98
PEDOMAN WAWANCARA
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan
teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam. Pedoman
wawancara dibuat untuk mempermudah peneliti pada saat pengumpulan
data
No Indikator Penjelasan Pertanyaan
1 Fact Finding Mengetahui
strategi public
relations dan
Pemanfaatan
Media Sosial divisi
Corporate
Communication PT
Krakatau Steel
(Persero) Tbk.
1. Apa yang dilakukan PR
divisi corporate
communication untuk
membangun citra
perusahaan?
2. Bagaimana divisi
corporate communication
menentukan strategi untuk
membangun citra
perusahaan?
3. Bagaimana PT Krakatau
Steel (Persero) Tbk.
memanfaatkan media
sosial sebagai penunjang
dalam membentuk citra
perusahaan?
4. Peran apa yang selama ini
dilakukan divisi corporate
communication di media
sosial?
5. Permasalahan apa
saja yang dihadapi
99
oleh PT Krakatau
Steel (Persero) Tbk.
dalam memanfaatkan
media sosial?
6. Bagaimana langkah
antisipasi yang
dilakukan PT
Krakatau Steel
(Persero) Tbk. ketika
dihadapkan oleh
pemberitaan/ isu
negatif di media
sosial?
7. Bagaimana awal mula PT
Krakatau Steel (Persero)
Tbk. menggagas digital
influencer?
8. Kapan ide atau gagasan
ini muncul untuk ditindak
lanjuti sebagi komitmen
perusahaan untuk
membangun citra
perusahaan?
9. Bagaimana perkembangan
dari PT Krakatau Steel
(Persero) untuk
memanfaatkan media
sosial melalui digital
influencer?
10. Kenapa digital influencer
yang dijadikan sebagai
101
2 Planning Mengetahui strategi
pemanfaatan media
sosial PT Krakatau
Steel (Persero) Tbk.
1. Rencana atau strategi
apa yang dilakukan PT
Krakatau Steel (Persero)
Tbk. dalam membangun
citra perusahaan melalui
media sosial?
2. Rencana atau strategi
apa yang dilakukan PT
Krakatau Steel (Persero)
Tbk. dalam membangun
citra perusahaan melalui
digital influencer?
3. Siapa saja digital
influencer yang terlibat
dalam proses
membangun citra
perusahaan melalui
sosial media?
4. Bagaimana mekanisme
kerja digital influencer
di PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk.?
Apa kriteria untuk
menjadi digital influencer
PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk.?
5. Apa kriteria untuk
menjadi digital influencer
PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk.?
102
3 Communicating Mengetahui
bagaimana PT
Krakatau Steel
(Pesrsero)
mengkomunikasikan
rencana- rencana
yang sudah melalui
sosial media
1. Media sosial apa saja yang
digunakan PT Krakatau
Steel (Persero) Tbk. untuk
memberikan akses
informasi kepada publik?
2. Bagaimana proses dan
cara penggunaan media
sosial yang dilakukan PT
Krakatau Steel (Persero)
Tbk dalam memberikan
informasi kepada publik?
3. Bagaimana digital
influencer
mengkomunikasikan
informasi perusahaan
melalui media sosial?
Bagaimana cara digital
influencer membangun
citra melalui media sosial?
4. Bagaimana cara digital
influencer membangun
citra melalui media sosial?
103
4 Evaluation Mengetahui
bagaimana evaluasi
pencapaian yang
telah dilakukan PT
Krakatau Steel
(Persero) Tbk
1. Apa saja evaluasi PT
Krakatau Steeel
(Persero) Tbk. dalam
menggunakan media
sosial?
2. Apa yang perlu di
tingkatan dari
pemanfaatan media
sosial khususnya bagi
divisi corporate
communication PT
Krakatau Steel
(Persero) Tbk. ?
3. Apa harapan PT
Krakatau Steel
(Persero) Tbk. dengan
adanya sosial media
yang dapat
memberikan efek bagi
perusahaan?
4. Apa harapan PT Krakatau
Steel (Persero) Tbk.
dengan adanya terobosan
baru yaitu memunculkan
digital influencer untuk
membangun citra
perusahaan?
104
TRANSKRIP WAWANCARA
Berikut peneliti lampirkan transkrip wawancara yang telah peneliti lakukan
dengan narasumber:
Agus Kaharudin: Manajer divisi corporate communication
Hari/ Tanggal: Jumat, 02 November 2018
Peneliti : Strategi apa yang dilakukan PR di divisi corcom untuk
membangun citra perusahaan?
Narasumber : “Memang divisi corcom ini salah satu tugasnya adalah me-
maintenance image perusahaan karena pada saat saya dilantik
menjadi manager baru cita cita yang ingin dicapai adalah PT
Krakatau Steel ini menjadi celebrity company artinya viral selalu
muncul di pemberitaan yang bagus terutama pemberitaan yang
bagus dalam segala aspeknya. Itu menjadi titipan dari pak direktur
utama bahwa PT Krakatau Steel yang juga berdiri sejak tahun 70
ini mampu menjadi company multing dengan 11 anak perusahaan
5 join venture dan ini kan menjadi perusahaan multi nasional yang
besar dirasakan pemberitaan- pemberitaan di level nasional di
media sosial kurang sehingga pada saat kemarin serah terima
jabatan pak direktur utama menitipkan tugas itu kepada kita.
Kemudian kita respon, pertama bahwa kita tahu sendiri 4 tahun
berturut- turut PT Krakatau Steel rugi artinya bisnis mengalami
kerugian, banyak faktor yang menyebabkan semua itu. Tetapi
kondisi itu tidak boleh menyebabkkan PT Krakatau Steel di
pemberitaan selalu terpuruk kan begitu. Banyak aspek dari PT
Krakatau Steel yang positif misalnya pengembangan bisnis yaitu
kerjasama terutama di internal bahwa PT Krakatau Steel di
105
internal sejak dalam progress itu memperbaharui peralatan
produksinya. Ada blast furnace cook oven istilahnya kemudian
sedang mengembangkan HSM 2 kemudian di unit anak
perusahaan juga sedang mengalami pertumbuhan, KTI sedang
mengembangkan peningkatan dari 1800 meter per detik menjadi
2400 meter per detik, rumah sakit mengembangkan bisnisnya
dengan proses pelayanan MCU dan sebagainya. Ini kan perlu di
kembangkan atau istilahnya perlu di tonjolkan kalau induknya kan
secara internal memang secara bisnis sedang mengalami kerugian
dengan berbagai faktor. Tetapi di internal sendiri kita sedang
bersiap- siap melakukan upaya- upaya untuk recovery istilahnya
untuk meraih keuntungan disamping anak perusahaan semuanya
tumbuh. Nah ini semua kan bisa tonjolkan bisa di blow up bisa
diangkat menjadi pemberitaan yang dari hari ke hari selalu positif.
Artinya kita bisa merencanakan bahwa image PT Krakatau Steel
ini dari sisi- sisi pengembangan dan sebagainya. Di sisi lain PT
Krakatau Steel selaku perusahaan selalu aktif dalam aktivitas CSR
kepada masyarakat baik melalui bantuan- bantuan yang sifatnya
langsung yaitu bina lingkungan termasuk program kemitraan
pembinaan kita terhadap ukm dan sebagainya. Sudah berapa ribu
istilahnya mitra binaan industri juga kita bina sehingga tumbuh
berkembang menjadi pelaku usaha kecil menengah di Cilegon-
Serang- Banten maupun beberapa wilayah diluar itu dari berbagai
jenis usaha. Ini kan selalu menjadikan berita yang bagus belum
lagi peran kita di BUMN hadir untuk negeri. Setiap tahun kita
hadir ikut bersama- sama menjadi partner dengan perusahaan-
perusahaan yang lain untuk BUMN hadir untuk negeri di bulan-
bulan Agustus dengan berbagai kegiatan CSR, pengembangan
masyarakat dan sebagainya. Dan yang tidak kalah penting PT
Krakatau Steel ini kan selalu hadir pada saat ada musibah atau
bencana dimana pun itu. Kita selalu merespon maka fast respon
106
kita selalu yang peduli dan terdepan. Dari bencana banjir,
kemudian tsunami atau apapun itu kita selalu mereson hal- hal
yang seperti ini yang menjadi konsen kita untuk di blow up atau di
ekspos agar PT Krakatau Steel dari segala sisi khususnya yang
positif itu tersampaikan informasinya kepada masyarakat termasuk
aktifitas direksi, kegiatan direksi yang positif itu kita ikut serta
dalam seminar dalam pameran itu salah satu strategi PR kita untuk
menonjolkan untuk mengangkat image PT Krakatau Steel dari
berbagai sisi khusus menyangkut pengembangan- pengembangan
semua sektor media kita lakukan baik media yang mainstream
yaitu koran, televisi, radio, kemudian buletin buletin kita
perbaharui kita update informasi termasuk mengupdate yang
berkaitan digital mulai di website, instagram, facebook, twitter.
Itulah pola kita di PR.”
Peneliti : Kalau untuk strategi sendiri sebelumnya dari divisi corporate
communication sendiri apakah melakukan riset, survery atau fgd
terlebih dahulu sebelum menentukan strategi?
Narasumber : “Kita pertama untuk menentukan strategi apa yang akan kita
lakukan kita mempunyai pengukuran yang pertama adalah indeks
pemberitaan di media- media itu kita ukur artinya persepsi
masyarakat terhadap PT Krakatau Steel itu seperti apa sih itu yang
kita tangkap melalui pemberitaan kita ukur kita catat satu persatu
apapun yang muncul di koran, radio dan sebagainya sehingga kita
dapat memahami bahwa posisi PT Krakatau Steel indeks
pemberitaan yang di sorot masyarakat adalah dari sisi- sisi ini dan
itu kurang bagus. Dan itu yang akan kita counter istilahnya untuk
meminimalisir. Juga terhadap itu kita juga ukur dengan kunjungan
langsung ke masyarakat yaitu dengan peran serta kita dan kita
selalu ada program kunjungan kemasyarakat baik itu ke instansi
pemerintah, kepada media koran, kepada stakeholder masyarakat
107
sekitar, kepada kiyai- kiyai sekitar, kepada sekolah untuk
mendengar sebetulnya apa persepi masyarakat terhadap PT
Krakatau Steel saat ini, sehingga dari masukan itu menjadikan
dasar program untuk mengembangkan program apa yang kira-
kira bisa menjadi harapan masyarakat. Dan lebih lagi yang paling
banyak diketahui di masyarakat itu adalah berkaitan dengan peran
serta PT Krakatau Steel dalam bidang CSR, kemitraan, bina
lingkungan, sponsorhip, dan ini juga kita terbantu dengan adanya
divisi community development kita bekerja sama dengan divisi
community development. Pada saat mereka turun melakukan
bantuan- bantuan kemudian melakukan pembinaan ukm dan
sebagainya, isu atau berita- berita ataupun keinginan ataupun
harapan masyarakat itu biasa disampaikan ke kita dan itu menjadi
juga salah satu pertimbangan kita untuk mengedepankan untuk kita
ekspos, perbaiki dan sebagainya. Kalau riset secara langsung
berkaitan dengan ilmiah itu pernah dilakukan oleh konsultan di
tahun 2010- 2011.”
Peneliti : Perencanaan dari hasil temuan- temuan bagaimana untuk di
kembangkan?
Narasumber : “Biasanya divisi corporate communication ini kan ujung dari
pada seluruh aktivitas di PT Krakatau Steel kita sebetulnya tidak
memproduksi berita. Berita ini kan muncul dari berbagai divisi
atau aktivitas organisasi, bagian operasi, kegiatan direksi dan
sebagainya sehingga pada saat kita menemukan indeks bahwa
bulan ini kita negatif karena berkaitan dengan isu yang
menyangkut misalnya saja penjualan tanah yang tidak disukai oleh
masyarakat nah ini yang kita sampaikan kepada corporate
secretary sebagai induk dari divisi corporate communication dan
kemudian unit terkait pengembangan untuk dicarikan solusi kira-
kira berita apa yang bisa menandingi berita itu atau dari sisi
108
positif apa dari isu yang diterpa negatif ini kita cari unit kerja yang
terkait untuk mengekspos apa- apa dari sisi positif sehingga satu
pemberitaan negatif bisa tercover dengan dua atau tiga
pemberitaan positif kan begitu. Jadi kita dalam hal ini selalu
bekerjasama dengan sumber- sumber berita karena tidak bisa
langsung divisi corporate communication ini langsung menanggapi
kemudian memplaning. Planning kita adalah menelaah oh ini
sumber beritanya menyangkut objek apa kemudian unit kerja atau
aktifitas apa yang terlibat kemudian kita akan berkordinasi dengan
pihak- piahk tersebut kemudian kita mencari solusi kemudian kita
lagi yang menyiarkan. Tapi sumber dari esensi konten beritanya itu
sebenarnya dari divisi unit terkait.”
Peneliti : Apakah untuk perencanaannya sendiri terkoordinasi terstruktur
dari top manajemen dari mulai manajer sampai kepada pelaksana?
Narasumber : “Kalau secara perusahaan perencanaan dari mulai RAKB
Rencana Anggaran Bekerja tahun 2018 misalnya itu memang
terstruktur dari atas bahwa setiap tahun menentukan rencana
anggaran dan rencana kerja pada tahun berikutnya sehingga pada
saat sebelum berakhir masa tahun itu bisa ditentukan target target
apa yang menjadi acuan khususnya mulai dari perusahaan dari
sisi yang paling besar semisal keuntungannya berapa, produksinya
berapa, jumlah penjualannya berapa. Kemudian menurun ke
masing masing direktorat, kemudian dari direktorat turun ke
masing- masing subdit dan dari subdit turun ke divisi dan
kemudian menjadi sebuah aktivitas perusahaan yang akan dicapai
di tahun berikutnya. Disitu harus di detailkan unit kerja itu harus
istilahnya harus maching dengan atasnya. Jadi divisi corporate
communication ini harus nyambung dengan apa yang sudah di
tentukan oleh perusahaan. Kita tinggal mengelink nya dimana. Itu
terkait juga dengan tugas di unit unit kerja terkait. Karena di
109
corporate communication ini ada yang bagian internal komunikasi,
eksternal komunikasi, event management, corporate identity, dan
dokumen. Jadi masing masing unit relevan untuk mendukung apa
yang sudah ditentukan oleh perusahaan.”
Peneliti : Bagaimana pengukuran citra perusahaan sejauh ini dengan
tanggapan masyarakat kepada PT Krakatau Steel?
Narasumber : “Kita melakukan survey dua tahunan karena citra perusaah itu
merujuk kepada bagaimana produk kita diterima oleh masyarakat.
Kita mengelola citra ataupun image itu kan dalam rangka produk
kita laku. Apalah artinya citra kita bagus, gagah tapi produk kita
tidak ada yang beli itu kan malah nol besar. Jadi citra yang kita
bangun adalah yang pertama dalam rangka PT Krakatau Steel ini
adalah perusahaan produsen baja yang berkualitas yang bisa
memenuhi harapan dan keinginan pelanggan itu citra yang
pertama kali kita bangun. Jadi setiap kesempatan bahwa PT
Krakatau Steel itu adalah perusahaan yang kapabel , mampu,
bertaraf nasional bahkan bertaraf internasional mampu
memproduksi baja berkualitas untuk memenuhi kebetuhan
pelanggan dan itu yang kita bangun kepada masyarakat. Sehingga
seluruh survey dan seluruh dukungan, persepsi masyarakat kita
arahkan ke sana. Kita melakukan marketing untuk juga melakukan
survey dua tahunan. Aspeknya nanti berkaitan dengan aspek
produksi, aspek hubungan masyarakat, aspek sosial dan
sebagainya itu kita raup nantinya. Sehingga nanti kita akan bagi-
bagi saat ketemu pada saat survey itu misalnya dari survey itu
nanti ada yang mengomentari berkaitan dengan delivery berarti
kita sampaikan nanti ini ada catatan menyangkut image delivery
yang kurang pas. Itu bagian pengangkutan hasil. Misalkan
berkaitan dengan kualitas adanya cacat segala macem berarti
kualitas yang perlu kita singgung agar diperbaiki. Misalkan CSR
110
nanti akan di komunikasikan di community development. Sehingga
mungkin komunikasi internal dapat ke corporate communication
atau corporate secretary. Jadi kembali lagi ke citra kita tidak ingin
bahwa selaku industri manufaktur PT Krakatau Steel (Persero) Tbk
itu produk kita dilakukan. Karena seluruh aktivitas PT Krakatau
Steel (Persero) Tbk itu bertumpu pada keberhasilan kita
memproduksi barang dan bisa diterima mendeliver sehingga
mengalir kebutuhan.”
Peneliti : Bagaimana aktivitas PT Krakatau Steel (Persero) Tbk di media
sosial yang saat ini cenderung sedang di minati oleh masyarakat?
Narasumber : “Ya memang ini merupakan fenomena baru yang kekininan yang
tidak mungkin kita tidak ikuti. Ini termasuk hal yang baru di PT
Krakatau Steel (Persero) Tbk . khususnya baru pada saat saya
masuk. Artinya sudah tapi belum sederas seperti sekarang. Bahkan
saya dipanggil ketika bulan Agustus oleh direktur SDM untuk
mulai mengembangkan khususnya di sistem informasi yang lebih
mengarah ke digital istilahnya yang kekinian yaitu media sosial.
Karena sudah tidak memungkinkan lagi PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk. tidak mengikuti itu. Sehingga langkah yang kiita
lakukan adalah pertama menghidupkan dahulu wadah di PT
Kratakau Steel (Persero) Tbk. kita buatkan akun- akun yang resmi
di perusahaan yaitu instagram, twitter, facebook, website dan
semua itu kita hidupkan. Tetapi kita menyadari bahwa itu tidak
cukup karena harus didukung oleh baik sarana maupun personil
yang memang sejalan dengan media yang ada itukan media
kekinian yang banyak diikuti oleh kalangan muda yang sekarang
disebutnya dengan istilah golongan millennial. Oleh karena itu
strategi yang kita lakukan pada saat itu merancang suatu konsep
membentuk suatu komunitas di PT Krakatau Steel (Persero) Tbk
untuk mendukung memblow up sebagai influencer dari pada akun-
111
akun media sosial PT Krakatau Steel (Persero) Tbk karena yang
diharapkan sekarang yang menjadi ujung tombak adalah
instagram yang bisa bercerita tentang segala aspek mengenai PT
Krakatau Steel (Persero) Tbk lebih komunikatif dan lebih diterima
oleh instagramable sehingga kita membuat komunitas yang
kemudian kita gulirkan PT Krakatau Steel dan grup semula
dirancang kami bersama pak direktur sdm cikal bakal kita rekrut
beberapa orang untuk kita training kita beri masukan menyangkut
kisi- kisinya bahwa mereka seolah olah menjadi sebagai cyber
squad mencari informasi sebanyak- banyak mengenai PT Krakatau
Steel (Persero) Tbk. kemudian mempublikasi ke dalam instagram
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. ataupun nanti yang dimuat di
instagram PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. mereka akan
memposting kembali di akun instagram masing- masing sehingga
akan seperti digital multi level marketing tapi konteksnya di
instagram. Semula ada 7 orang dan dikembangkan menjadi 23
orang kemudian berkembang sudah 85 orang itu yang kita rekrut
sebagai cyber squad dan dinamai sebagai digisteel. PT Krakatau
Steel (Persero) Tbk. mempunyai identitas berkaitan golongan
milenial kita wadahi menjadi digisteel PT Krakatau Steel (Persero)
Tbk. Ini sesuai dengan harapan kementerian BUMN bahwa
golongan milenial ini harus diajak bersama- sama untuk
memberikan informasi- informasi yang ada di masing- masing
BUMN tentang sisi- sisi apa saja yang ada di BUMN khususnya
yang bagus yang kemudian bisa diterima oleh seluruh masyarakat
khususnya pengguna media sosial dengan informasi- informasi
yang ada diperusahaan. Nah ini terus menjadi konsen kami untuk
bagaimana pertama adalah me maintenance one day one post atau
satu hari satu posting di digisteel instagram PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk. selain intens juga akan selalu menyampaikan
berita- berita dari berbagai sisi positif melalui instagram. Dan
112
diharapkan dari 85 orang ini menjadi corong untuk bagaimana
orang- orang tertarik kepada berita- berita PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk. dan perkembangannya cukup bagus yang semula
followersny hanya 7 rb, berkembang menjadi 10 ribu dan sekarang
sudah mendekati hampir 20 rb. Bahkan perkembangan dalam
waktu 1 bulan ini cukup signifikan dengan adanya digisteel dan
kemudian pola pemberitaannya diharapkan semenarik mungkin
dengan pendekatan gaya millenal tidak kaku, melalui video dan
sebagainya. Kemudian kegiatan- kegiatan PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk. sekarang bisa live streaming dan disiarkan
langsung. Nah ini banyak kemajuan yang luar biasa sehingga kita
harapkan satu clue PT Krakatau Steel (Persero) Tbk selalu dekat
dengan masyarakat. Setiap masyarakat bisa melihat lebih dalam
mengenai PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. dan kegiatannya.”
Peneliti : Siapa yang menggagas digital influencer ini?
Narasumber : “Terutama waktu itu kami corporate communication pada saat
ditugaskan di divisi ini kita menyampaikan kepada teman- teman
bahwa sudah saatnya kita mendorong untuk mengekspos melalui
media sosial. Ini di prakarsai oleh divisi corcom, direktur SDM
dan corporate secretary sehingga ini didukung sepenuhnya dan
kemudian berkembang seperti itu. Kita rasakan bahwa nanti
perkembangannya kita tuntut lebih luas lagi karena kita
mengharapkan bahwa golongan millenial yang kita rekrut lebih
banyak di PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. ini bisa berkontribusi
bagaimana mengekspos PT Krakatau Steel Persero Tbk. karena
harapannya kalau nanti PT Krakatau Steel dan grup bergabung
dari lingkungan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. sendiri itu
mungkin sudah mungkin 25 rb belum lagi keluarganya suami dan
istrinya nah ini luar biasa. Nah inilah yang menjadi salah satu
kriteria keberhasilan dari pada pengelolaan media sosial kita.”
113
Peneliti : Kenapa PT Krakatau Steel harus menggunakan digital influencer
untuk membangun citra perusahaan di media sosial?
Narasumber : “Kita juga sebelumnya menggagas alternatif seperti endorser
brand ambassador dan sebagainya. Saat ini belum kita lakukan
terus terang, karena kita merasa bahwa langkah awal ini kita bisa
memanfaatkan golongan millennial yang ada diperusahaan. Kita
rekrut karyawan kita yang memilliki followers diatas 1000 atau
yang 7000 ada 9000 bahkan ada yang 16000. Ini sebetulnya
merupakan kita anggap merupakan salah satu sebagai ambassador
kita disini. Artinya secara internal kita pun punya potensi
endorser influencer dan ambassador nah itu kita manfaatkan
semaksimal mungkin. Ada saatnya pasti nanti kita akan
membutuhkan ambassador. Cuma karena karakteristik dari PT
Krakatau Steel (Persero) Tbk. kan berbeda dengan perusaahan
yang lain. Kita bukan service ataupun costumer good yang
istilahnya itu melekat dengan figure- figur tertentu tapi kan ini kan
baja begitu jadi siapa yang mau menjadi ambassador untuk
perusaahan baja. Artinya kriteria itu sedang dipertimbangkan
berkaitan dengan itu.”
Peneliti : Apa kriteria pegawai yang direkrut untuk menjadi digital
infulencer?
Narasumber : “Memang kita kemarin menentukan kriteria pegawai millennial-
millenial. Pertama kita tentukan pasti aktif di media sosial minimal
harus memiliki instagram karena itu yang sekarang sedang di
kedepankan istilahnya kalau media sosial yang lain seperti
facebook, twitter katanya itu sudah ketinggalan. Kemudian yang
kedua followersnya sudah lumayanlah diharapkan minimal lebih
dari seribu. Ketiga kriteria ukur itu kadang- kadang memang
masih dibatasi 35 tahun kebawah itu masih termasuk golongan
114
millennial tetapi ada arahan dari kementerian BUMN pada saat
ngumpul semua millenial BUMN di Jakarta yang hadir pada saat
itu ribuan millenial. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. pada saat
itu mengirimkan perwakilan 23 orang kemudian di training, diberi
pencerahan untuk bagaimana menjadi millenial di perusahaan
BUMN. Oleh karena itu kriterianya pun diperpanjang menjadi 45
tahun jadi itulah dia komitmen untuk menaikkan image
perusahaan. Tidak boleh mencitrakan negatif tentang perusahaan,
mengekspos hal- hal yang bersifat hoaks jadi itulah yang menjadi
kriteria sendiri.”
Peneliti : Konten apa saja yang perusahaan sebarkan di media sosial?
Narasumber : “Apa saja yang menyangkut PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
menyangkut figur, menyangkut produk yang tidak boleh adalah kita
memiliki kriteria bahwa spek kemudian parameter produksi
kemudian detail spesifikasi produksi alat itu tidak boleh di sebar
luaskan. Tapi selain itu yang menyangkut produk mesin yang
besar, aktivitas sedang bongkar dan sebagainya yang tidak
menjadi rahasia perusahaan yang tidak ada ketentuannya itu
boleh. Aktivitas perusaahan yang resmi maupun yang tidak atau
karyawan yang sedang upacara seluruh aktivitas dari sisi yang
positif kita kenalkan kepada masyarakat. Bahkan kita juga
sekarang di dalam acara- acara resmi perusahaan seperti pisah
sambut direktur baru itu kita undang para millenial untuk
mengekspos mereka dari sisi sudut pandang mereka sendiri. Ada
yang membuat video streaming langsung, ada yang mengekspos
tamu- tamu, ada yang mengekspos acaranya kita persilahkan
mereka untuk ekspos termasuk pada saat kita sumbangan 53 sapi
kita undangan para millennial untuk mengambil sudut dari sisi-
sisi mana yang mereka inginkan. Yang penting semuanya merujuk
115
pada memberikan kesan ekspos bahwa ks ada, ks berkualitas, ks
selalu peduli, ks selalu menunjukkan kinerja yang bagus.”
Peneliti : Apakah konten yang di sebarkan di media sosial di tentukan atau
diserahkan kepada digital influencer?
Narasumber : “Tidak di bebaskan. Mereka akan berkonsultasi dengan divisi
corporate communication sebagai pengelola digisteel ini akan
memberikan arahan kira- kira tagline apa yang kemudian tidak
malah memberikan backfire. Pada saat menampilkan sesuatu
kadang- kadang itu menjadi perdebatan yang malah tidak kondusif
sehingga kita menjadi dirigen ini boleh itu tidak. Tapi pada saat itu
mereka akan berkonsultasi pak ini berkaitan dengan ini kontennya
seperti apa, oh tag nya seperti ini perkara gaya bahasanya
silahkan dibebaskan. Misalkan ini acara seperti silahkan tonjolkan
yang ini tapi jangan menyinggung masalah ini.”
Peneliti : Apakah dalam melakukan pekerjaannya sebagai digital influencer
perusahaan memberikan ruangan khusus?
Narasumber : “Karena baru kira- kira sebulan dua bulan jadi personal team
yang belum resmi baru masih menjadi komunitas. Arah kesana
akan di tentukan bahkan nanti kita akan mengajukan bahwa itu
akan di fasilitasi secara personal maupun grup. Karena
membutuhkan biaya, kuota, peralatan yang bagus nah ini akan kita
programkan di tahun 2019. Kita memasukan budget digisteel ini
seperti hp yang bagus, kapasitas kamera yang bagus super cepat
dan itu kita canangkan di tahun 2019. Sedangkan di tahun 2018 ini
kita masih persiapkan karena kita masih sifatnya komunitas yang
belum di resmikan. Jadi nanti tempatnya di corporate
communication. Pada saat kita ingin ketemu mereka akan di
fasilitasi ditempat yang millennial juga. Saya tidak akan pernah
mengundang mereka di tempat- tempat resmi tapi tempatnya di
116
café, v nice sambal ngobrol. Karena pendekatannya adalah
pendekatan millennial beda dengan pendekatan media komunikasi
yang mainstream. Kita akan undang mereka ngobrol santai
dengan baju yang casual tidak dengan baju seragam sambil ngopi
dan sebagainya.”
Peneliti : Pada saat mempublikasi apakah para digital influencer ini harus
datang ke divisi corporate communication terlebih dahulu atau
tidak?
Narasumber : Biasanya kita kontek kontekan dengan koordinatornya. Saya
sebagai penanggung jawabnya tetapi dibawahnya ada millennial-
millennial punyanya corporate communication yang punya
komunikasi secara intensif. Artinya kontak dengan corporate
communication itu selalu terjadi sehingga bisa dengan cepat
mereka melakukan aktifitasnya. Dan untuk hal- hal yang tidak
strategis silahkan saja langsung fleksibel. misalkan mereka sedang
melakukan jumat bersih atau melakukan upacara di tempatnya
silahkan saja. Pada saat menyangkut yang value hal- hal yang
menyangkut kinerja perusahaan, menyangkut bisnis itu harus
melalui divisi corporate communication. Karena PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk. sudah menjadi perusaahan terbuka, pemberitaan
yang berkaitan dengan value yang mempengaruhi perkenaikan
harga saham itu harus dikendalikan oleh corporate communication
dan investor relations.”
Peneliti : Apa harapan PT Krakatau Steel (Persero) dalam mengelola
media sosial selain mendapat followers yang banyak dan digital
influencer?
Narasumber : “Tujuannya bahwa seluruh apa yang corporate communication
lakukan adalah menyampaikan bahwa PT Krakatau Steel (Persero)
Tbk. merupakan perusahaan manufaktur baja yang kompeten,
117
mampu memproduksi baja berkualitas untuk disampaikan kepada
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dan ini juga
menyampaikan kesan bahwa ks ini adalah perusahaan kompeten
didalamnya dan seluruh aktifitasnya. Judulnya bahwa semua
aktivitas yang dilakukan dalam rangka untuk membangun image
perusahaan. Apabila dalam hal yang berkaitan dengan ada
komentar atau sebagainya itu parameter dari jumlah pengikut,
tanggapan dan sebagainya itu kerangka nya bagaimana semua
orang paham, semua orang peduli dengan hasil bagus yang
dihasilkan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. jadi selalu kita
arahkan. Pada saat kita bertemu dengan mahasiswa selalu kita
minta untuk follower akun PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. pada
saat bertamu ke perusahaan setelah kita jelaskan seluruh
rangkaian dari proses produksi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
kita ajak keliling dan sebagainya kita minta untuk memfollow akun
kita. Adapun ketika mereka komentar dengan produk PT Krakatau
Steel (Persero) Tbk. kita akan berikan masukan. Karena kalau
berkaitan dengan perdebatan seperti korupsi ataupaun
penyimpangan kita akan minimalisir dan akan kita jauhkan.”
Peneliti : Apakah ada struktur kerja dari tim digital influencer?
Narasumber : “Karena sampai saat ini sifatnya masih menjadi komunitas
artinya saya sebagai penanggung jawab kemudian saya bebankan
untuk tugas pelaksana harian kepada external communication pak
viki dibawahnya ada yang mengkoordinir seluruh millennial yang
ada seperti mba ane pak firman dan pak wahyu. Dan juga
melibatkan bukan hanya para millennial PT Krakatau Steel
(Persero) Tbk tapi juga seluruh anak perusahaan PT Krakatau
Steel (Persero) Tbk. untuk menjadi millennial digital influencer
perusahaan. Kita wajibkan anak perusahaan minimal punya 15
orang millennial. Tapi beberapa anak perusahaan juga sampai
118
sekarang ada yang masih mencari karena dirasa masih kesulitan
juga karena ada pegawai anak perusahaan yang isinya sudah tua
semua dan tidak aktif di instagram.”
Peneliti : Sejak kapan perkembangan digital influencer ini?
Narasumber : “Dari tahun 2018 bulan agustus semenjak saya menjabat sebagai
manajer corporate communication.”
Peneliti : Bagaimana evaluasi selama ini sebagai penanggung jawab
digital influencer?
Narasumber : “Kita membiarkan program ini dan kita kelola belum secara
resmi yang baru sifatnya memperkenalkan dan baru dibentuk
sebagai komunitas akan tetapi tetap arahan direktur ada dari
direktur SDM ada. Walaupun struktur SK yang di sahkan belum
ada. Artinya mereka kita libatkan dalam aktifitas belum secara
resmi. Tapi luar biasa aktifitasnya sehingga Krakatau steel
mendapatkan rating dan pertumbuhan yang signifikan. Kemudian
pemberitaan yang one day one post itu susah tapi dengan
pengolaan itu pemberitaan semakin deras. Artinya pertumbuhan
dan kondisi kinerjanya bagus. Sehingga nanti di tahun 2019 kita
mulai struktur yang organigram. Cuma butuh tetap pertimbangan
bahwa mendekati millennial itu harus dengan pendekatan
millennial. Sehingga kita merencanakan dan merancang untuk di
tahun 2019 dengan pola- pola yang lebih millennial.”
Peneliti : Apakah digital influencer selalu di evaluasi oleh bapak sebagai
penanggung jawab digital influencer?
Narasumber : “Ya, kalau kami rutin karena berkaitan dengan one day one post
kita mengontrol bahwa postingan di media sosial dipastikan
berjalan dengan lancar. Ini kan bukan program resmi karena
sifatnya masih suatu komunitas yang mendukung PT Krakatau
119
Steel (Persero) Tbk. saya mengontrolnya melalui struktural di
instagram perusahaan.”
Peneliti : Apa harapan bapak untuk digital influencer dalam mengelola
media sosial untuk dapat membangun citra perusahan?
Narasumber : ”Bahwa kami mengelola ini semua harapannya semua unit dalam
rangka seluruh bisnis perusahaan agar bagus dari berbagai aspek
termasuk corporate communication ini bertugas sebagai ujung
tombak di pemberitaan, komunikasi tentunya kami bertanggung
jawab terhadap aktivitas- aktivitas komunikasi diperusahaan. Tapi
kami tidak bisa bersentuhan langsung dengan hasil bisnis yang
bagus ataupun produksi yang bagus kan begitu. Tapi kami
bertugas untuk mempromosikan bahwa produk kita bagus sehingga
proses yang sedang kita laksanakan untuk bisa mendukung
sepenuhnya tujuan akhir bahwa PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
akan dikenal sebagai perusaaan baja kelas dunia yang mampu
memproduksi baja berkualitas. Memenuhi harapan pelanggan dan
berkontribusi terhadap seluruh lapisan masyrakat. Dan itu mudah-
mudahan ini bisa di dukung sepenuhnya oleh millennial. Kemudian
karyawan millennial bisa berpadu terutama mencintai pekerjaan
ini jadi diharapkan bahwa aspek dukungan ingin perusaahannya
eksis jaya karyawannya sejahtera itu kan menjadi cita- cita
bersama yang kita tuangkan menjadi komunitas digital influencer.”
Peneliti : Bagaimana PT Krakatau Steel menangkis pemberitaan negatif
yang beredar di media?
Narasumber : “Tentu itu akan kita lawan karena satu berita jelek kalau kita
cover dengan sepuluh pemberitaan yang bagus seperti berita csr
dan berita- berita yang lainnya ini lambat laun akan hilang dengan
sendirinya.”
120
TRANSKRIP WAWANCARA
Berikut peneliti lampirkan transkrip wawancara yang telah peneliti lakukan
dengan narasumber:
Anne Andina: Manajement Trainee divisi corporate communication
Hari/ Tanggal: Jumat, 02 November 2018
Peneliti : Apa yang dilakukan oleh digital influencer sejauh ini?
Narasumber : “Sebetulnya awalnya terbentuk itu kan untuk bikin orang aware
sama KS karena tau sendiri kan KS udah ngeluarin ini itu tapi
kayak orang itu masih anggep apa sih apa sih KS kok belum
pernah ada apa gitu padahal kita udah pernah kan makannya ada
digital influencer itu supaya orang- orang jadi aware kan sama
kita. Nah yang udah kita lakuin itu yang pertama jelas kayak kan
sekarang yang lagi booming itu instagram nah jadi kita itu
sekarang lebih ke posting- posting di instagram gitu jadi biar
masyarakat tau dan itu kita pakai hastag- hastag. Nama kita tuh
nyasar ke kementrian BUMN juga biar mereka tuh me notice kita
jadi kita lebih posting- posting gitu kan dengan trik- triknya
dengan hastag terus pemberitaan- pemberitaan positif KS biar
orang itu notice kita gitu. Nah itu yang udah kita lakuin kebetulan
kementerian BUMN itu juga ngeluarin tugas kayak tiap BUMN
itu harus ada millenialnya jadi target kementerian BUMN itu
1000 millenial jadi kita senada arahannya dengan kementerian
BUMN yang sebelumnya itu arahan dari direktur SDM kita. Tau
sendiri kalau bank kan aktif di media sosial nah kita ngeliatkok ks
kurang aktif di media sosialnya padahal karyawannya banyak
dan bisa di manfaatkan makannya di digital influencer pas kita
121
udah jalan posting- posting ternyata dari kementerian BUMN
juga minta begitu kayak 1 perusahaan harus ada berapa
millenaialnya gitu . jadi kita pernah ikut sosialisasi juga sama
seluruh perusahaan BUMN yang lain di Telkom waktu itu. Udah
dari situ kita juga pernah kumpul dengan pak yayat selaku
direktur SDM juga jadi terus ini masih di rancang sama external
communication SOP nya biar kita tuh punya pondasi yang kokoh
tentang digital influencer ini kalau selama ini kan masih sebatas
komunitas. Terus jadi kalau sekarang lebih posting- posting sama
kalau ada ide- ide yang bagus.”
Peneliti : Apakah setiap postingan bebas?
Narasumber : “Jadi itu postingnya di akun masing- masing nah itu juga ada
kualifikasinya kan dia harusnya banyak nilainya lebih dari atas
seribu dan dia aktif artinya sering pos juga bisa bikin tagar-
tagar. Kalau untuk postingannya sendiri itu dari corporate
communication jadi timnya misalnya ngasih foto kayak peduli
kurban kemaren, kita ngasih foto kurban- kurban kemaren sama
data- datanya yang namanya data itu kan pasti formal kan jadi
foto dan bahasa- bahasa formal tentang isi data kita kasih ke
mereka nah nanti mereka yang olah sendiri jadi kemaren itu
hasilnya ada yang foto atau video sama captionnya itu kembali ke
mereka yang penting datanya sesuai sama apa yang corporate
communication kasih. Jadi kita ada grupnya sendiri di whatsapp
didalemnya ada 23 anggota grup yang ditambah sampai 85
orang dari perusahaan. Jadi kan pak yayat selaku direktur SDM
karna BUMN minta 100 millenial akhirnya kita sinergi juga sama
anak perusahaan diikutkan. Jadi selama ini koordinasnya lewat
whatsapp yang di bebani oleh external corporate
communication.”
122
Peneliti : Selama posting itu harus ada hastag?
Narasumber : “Iya dong kan kalau di instagram biar dicari banyak orang
kalau pake hastag gitu jadi banyak. Hastag yang ngga
ketinggalan juga hastagnya BUMN hadir untuk negeri. Karena
kita tuh mau memperkenalkan BUMN nya di Krakatau Steel.”
Peneliti : Apakah ada evaluasi yang sudah dilakukan selama menjadi
influencer?
Narasumber : “Kalau impactnya itu bisa diukur di followersnya instagram
Krakatau Steel. Dan ketika kita ngepost apa itu kayak orang-
orang itu udah mulai pada comment. Jadi kayak orang- orang itu
udah mulai aware terus kayak kita kan ngepost di instagram
pribadi jadi teman- teman kita sendiri tuh jadi tau tentang KS itu
ini. Terus temen ada yang DM “ih KS bagus ya, ada lowongan
ngga disana” kan selama ini orang itu KS itu apa sih jadi
sebenarnya kita juga mengedukasi teman- teman kita juga.”
Peneliti : Media sosial apa saja yang digunakan oleh digital influencer?
Narasumber : “Kalau sekarang kita aktifnya baru di instagram karena
berdasarkan riset yang udah pernah kita adain tuh kalau
sekarang mayoritas pengguna media sosial itu di instagram kalau
untuk twitter atau facebook perlahan akan dijajaki juga tapi
sekarang fokus kita di instagram dulu. Karena kita juga liat masa
berdirinya media sosial.”
Peneliti : Apa yang dilakukan digital influencer ketika dihadapkan oleh
pemberitaan negatif perusahaan di media sosial?
Narasumber : “Nah itu salah satu tujuan kita juga makannya kita selalu
posting- posting yang bagus bagus begitu. Kalau ada
pemberitaan negatif itu tugasnya ngebales komen- komen yang
123
negatif jadi engga langsung adminnya yang bales tapi orang-
orang digital influencer sendiri”
Peneliti : Bagaimana evaluasi digital influencer yang sudah berlangsung
selama ini?
Narasumber : “Selama ini sih kita di evaluasi oleh pak agus manajer Corcom
dan pak yayat direktur SDM. Jadi kalau ada event bareng aja
baru di evaluasi. Tapi direncanakan kedepannya bakal rutin
karena masih baru juga kan baru berjalan 2 bulan jadi evaluasi
selama ini udah pernah tapi lebih ke pengarahan aja.”
Peneliti : Apa harapan kedepan untuk digital influencer PT Krakatau
Steel?
Narasumber : “Harapannya nanti semua anak perusahaan juga ikut terlibat
untuk jadi digital influencer karena sekarang kan baru KTI, KDL,
KIEC dan KHI belum menyentuh ke semua anak perusahaan”
124
TRANSKRIP WAWANCARA
Berikut peneliti lampirkan transkrip wawancara yang telah peneliti lakukan
dengan narasumber:
Ari Pandu Witantra: Pegiat Media Sosial Akademisi Untirta Serang- Banten
Hari/ Tanggal: Selasa, 18 Desember 2018
Peneliti : Bagaimana Konsep digital influencer yang diterapkan oleh PT
Krakatau Steel (Persero) Tbk. menurut bapak?
Narasumber :“Secara konsep dan kesulurah sudah bagus dan masuk ke dalam
upaya membangun citra. Dapat terlihat dari akun media sosial
instagram Krakatau Steel yang terus cenderung naik dan hasilnya
kinerja digital influencernya dapat dilihat dari jumlah followers
yang ada di akun media sosial Krakatau Steel.”
125
DOKUMENTASI
Wawancara Dengan Manajer Divisi
Corporate Communication PT Krakatau
Steel (Persero) Tbk.
Wawancara Dengan Digital Influencer PT
Krakatau Steel (Persero) Tbk.
126
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Ahmad Wildan Maulana
Tempat/ Tanggal Lahir : Serang/ 26 November 1996
Domisili : Serang
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
DATA PRIBADI
DATA PENDIDIKAN
Lulus SDN 3 Kota Serang- Tahun 2009
Lulus MTs Mathla’ul Anwar Pusat Menes- Tahun 2012
Lulus MAN 2 Kota Serang- Tahun 2015
Lulus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Program Studi Ilmu Komunikasi,
Konsentrasi Humas- Tahun 2019
RIWAYAT ORGANISASI
Anggota Departemen Moslem Development Center (MDC) Untirta- Tahun 2015-
2016
Ketua UKM- F FoSMaI FISIP Untirta- Tahun 2016-2017
Ketua Majelis Syuro Organisasi UKM- F FoSMaI FISIP Untirta- Tahun 2017-
2018
Anggota Lab Public Speaking Untirta- Tahun 2018
Deputi Kepresidenan BEM KBM Untirta- Tahun 2018-2019
Anggota PERHUMAS Muda Indonesia- Tahun 2018-2019