“pemanfaatan media sosial sebagai - fisip untirtarepository.fisip-untirta.ac.id/1313/1/skripsi -...

141
“PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI STRATEGI MEMBANGUN CITRA PADA DIVISI CORPORATE COMMUNICATION PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK.SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Pada Konsentrasi Program Studi Humas Oleh : Ahmad Wildan Maulana NIM 6662150023 FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2019

Upload: others

Post on 04-Jul-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

“PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI

STRATEGI MEMBANGUN CITRA PADA

DIVISI CORPORATE COMMUNICATION PT

KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK.”

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Ilmu Komunikasi Pada Konsentrasi Program Studi Humas

Oleh :

Ahmad Wildan Maulana

NIM 6662150023

FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2019

“Kehormatan manusia adalah pengetahuannya.

Orang- orang bijak adalah suluh yang menerangi

jalan setapak kebenaran. Di dalam pengetahuan

terletak kesempatan manusia untuk keabadian.

Sementara manusia bisa mati, kebijakan hidup

abadi.”(Ali Bin Abi Thalib)

Skripsi Ini Di Persembahkan Untuk Kedua

Orangtua ku, Teman- teman dan Orang-

Orang Yang Selalu Memberikan Inspirasi

Serta Dukungan.

ABSTRAK

Ahmad Wildan Maulana NIM 6662150023. Skripsi. Pemanfaatan Media

Sosial Sebagai Strategi Membangun Citra Pada Divisi Corporate

Communication PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Pembimbing I : Dr.

Rahmi Winangsih, M.Si dan Pembimbing II : Darwis Sagita, M.I.Kom.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana strategi public relations

divisi corporate communication PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. membangun

citra. Citra yang dibangun oleh divisi corporate communication dan dengan

melalui digital influencer. Digital influencer yang berasal dari karyawan internal

dengan kualifikasi yang telah ditentukan oleh manajemen perusahaan, bertugas

untuk memposting segala pemberitaan dan aktivitas perusahaan melalui akun

media sosial instagram pribadi digital influencer masing- masing untuk

membangun citra perusahaan. Dalam membangun citra perusahaan melalui digital

influencer, dapat melalui pendekatan manajemen public relations Cutlip & Center

yaitu fact finding, planning, communicating, dan evaluation. Penelitian ini

menggunakan pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa

wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

dalam membangun citra perusahaan, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

menggunakan digital influencer sebagai strategi membangun citra melalui media

sosial instagram. Instagram dianggap oleh perusahaan sebagai media yang efektif

dan interaktif dalam menyebarkan pesan. Selain karena fiturnya yang menunjang,

menjadikan perusahaan dapat mengenalkan dan menunjukkan eksistensi

perusahaan di media sosial secara efektif.

Kata Kunci: Manajemen Public Relations, Citra, PT. Krakatau Steel (Persero)

Tbk., Digital Influencer

ABSTRACT

Ahmad Wildan Maulana NIM 6662150023. Thesis. Utilization of Social Media

As An Image Building Strategy In The Communication Division Of PT

Krakatau Steel (Persero) Tbk. Advisor I : Dr. Rahmi Winangsih, M.Si and

Advisor II : Darwis Sagita, M.I.Kom.

This research was conducted to find out how the public relations strategy of the

communication division of the company PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. build

image. Imagery built by the corporate communications division and with digital

influencers. Digital influencers obtained from internal employees with

qualifications determined by company management, are agreed to post all

company news and activities through the personal Instagram social media

accounts of each digital influencer to build the company's image. In building the

company's image through digital influencers, it can be accessed through Cutlip &

Center's public relations management namely fact finding, planning,

communication, and evaluation. This study uses qualitative, with data collection

techniques using interviews and documentation studies. PT. Krakatau Steel

(Persero) Tbk. use digital influencer as a strategy to build images through

Instagram social media. Instagram is considered by the company to be an

effective and interactive medium in completing messages. Besides that which

supports, makes the company able to introduce and demonstrate the existence of

the company on effective social media.

Keywords: Public Relations Management, Image, PT. Krakatau Steel (Persero)

Tbk., Digital Influencer

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala

Rabb Semesta Alam yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita

semua khususnya peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Strategi Membangun Citra Melalui

Digital Influencer (Studi Kasus Pada Divisi Corporate Communication PT

Krakatau Steel (Persero) Tbk.)”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana Ilmu Komunikasi pada konsentrasi humas, program studi Ilmu

Komunikasi. Peneliti menyadari bahwa dalam pengerjaan penelitian ini masih

banyak kekurangan, baik dalam hal pengolahan kata, analisis penelitian serta

dalam penyusunananya. Maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun

sangat diharapkan, sebagai pembelajaran di penelitian selanjutnya.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, penyusun dengan segala

kerendahan hati mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT yang selalu memberikan nikmat dan karunianya baik nikmat iman,

islam, sehat jasmani dan rohani.

2. Bapak Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd selaku Rektor Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa.

3. Bapak Dr. Agus Sjafari, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Untirta.

4. Ibu Dr. Rahmi Winangsih, M.Si selaku Ketua Jurusan Program Studi Ilmu

Komunikasi sekaligus selaku dosen pembimbing I yang selalu memberikan

arahan dan waktunya disela-sela kesibukannya.

5. Bapak Darwis Sagita, M.I.Kom selalu Sekretaris Jurusan Program Studi Ilmu

Komunikasi sekaligus selaku dosen pembimbing II yang selalu memberikan

arahan dan waktunya disela-sela kesibukannya.

6. Bapak M. Jaiz, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik, yang selalu

viii

memberikan arahan terbaiknya.

7. Kedua orang tuaku, Bapak Dedi Muhdi dan Ibu Siti Mahmudah yang selalu

memberikan do’a, materi dan dukungan penuh hingga detik ini. Sehingga

penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.

8. Keluarga KKM Mandiri UNTIRTA berbasis Pondok Pesantren.

9. FoSMaI FISIP Untirta terimakasih telah menjadi organisasi spiritual peneliti

sehingga peneliti dapat menyelesaikan peneletian ini.

10. Teman- teman yang tidak bisa disebutkan oleh penulis satu- satu persatu,

terimakasih atas dukungan, motivasi, dan inspirasinya sehingga penulis terus

terdorong untuk menyelesaikan penelitian ini.

Akhir kata, atas segala bantuan dan amal baik , pengorbanan waktu,

tenaga, tempat dan pikiran yang telah diberikan kepada peneliti semoga mendapat

pahala dari Tuhan Yang Maha Esa, serta peneliti berharap semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin

Serang, Januari 2019

Ahmad Wildan Maulana

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINILITAS ................................................. ii

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... v

ABSTRAK ......................................................................................................... vi

ABSTRACT ....................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... x

DAFTAR TABEL.............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv

BAB I: PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 7

1.3 Identifikasi Masalah ................................................................................ 7

1.4 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 8

1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................... 8

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Public Relations ....................................................................................... 10

2.2 Komunikasi Korporat .............................................................................. 12

2.3 Strategi Public Relations ......................................................................... 13

2.4 Teori Citra... .…... ..................................................................................... 16

2.5 Teknologi Komunikasi ............................................................................ 18

2.6 Media Sosial ............................................................................................. 20

2.7 Personal Branding .................................................................................... 22

2.8 Digital Influencer ..................................................................................... 25

2.9 Penelitian Terdahulu ................................................................................. 26

2.10 Kerangka Berfikir ................................................................................. 32

x

BAB III: METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian .................................................................................... 34

3.2 Paradigma Penelitian ................................................................................ 35

3.3 Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 36

3.4 Jenis dan Sumber Data ................................................................................... 39

3.5 Teknik Analisis Data ...................................................................................... 40

3.6 Keabsahan Data ............................................................................................... 41

3.7 Waktu dan Lokasi Penelitian ......................................................................... 41

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian ........................................................................... 43

4.1.1 Sejarah Singkat PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. ............................. 43

4.1.2 Profil PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. ............................................. 47

4.1.3 Visi dan Misi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. ................................ 48

4.1.4 Unit Kerja PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. ..................................... 48

4.1.5 Arti dan Makna Logo PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. ................... 51

4.1.6 Budaya Perusahaan ............................................................................. 52

4.1.7 Struktur Organisasi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk ........................ 52

4.1.8 Divisi Corporate Communication PT Krakatau Steel (Persero) Tbk . 54

4.1.9 Media Sosial PT Krakatau Steel (Persero) Tbk .................................. 57

4.2 Hasil Penelitian ....................................................................................... 57

4.2.1 Strategi Public Relations dalam Fact Finding .................................... 58

4.2.2 Strategi Public Relations dalam Planning .......................................... 60

4.2.3 Strategi Public Relations dalam Communicating ............................... 65

4.2.4 Strategi Public Relations dalam Evaluation ....................................... 72

4.3 Pembahasan ............................................................................................. 74

4.3.1 Strategi Public Relations Divisi Corporate Communication PT

Krakatau Steel (Persero) Tbk. Membangun Citra .............................. 74

4.3.2 Strategi Pemanfaatan Media Sosial Divisi Corporate Communication

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk ........................................................ 79

BAB V: PENUTUP

5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 87

xi

5.2 Saran ......................................................................................................... 90

5.2.1 Saran Teoritis ...................................................................................... 90

5.2.2 Saran Praktis ....................................................................................... 90

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 92

LAMPIRAN ....................................................................................................... 97

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... 127

xii

DAFTAR TABEL

1. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ..................................................................... 26

2. Tabel 3.1 Waktu Penelitian ............................................................................ 42

xiii

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ..................................................................... 33

2. Gambar 3.1 Waktu Penelitian ........................................................................ 42

3. Gambar 4.1 Logo Krakatau Steel ................................................................... 51

4. Gambar 4.2 Struktur Perusahaan .................................................................... 54

5. Gambar 4.3 Struktur Divisi ............................................................................ 57

6. Gambar 4.4 Instagram PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. ............................ 69

7. Gambar 4.5 Instagram Digital Influencer PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.. 71

8. Gambar 4.6 Grup Whatsapp Digital Influencer PT Krakatau Steel (Persero)

Tbk. ................................................................................................................ 84

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Pedoman Wawancara ................................................................................ 98

2. Transkrip Wawancara ................................................................................ 104

3. Dokumentasi .............................................................................................. 125

xv

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dari masa ke masa

telah merubah cara interaksi individu dengan individu yang lain. Internet

menjadi sebuah ruang digital baru yang menciptakan sebuah ruang kultural.

Tidak dapat dihindari bahwa keberadaan internet memberikan banyak

kemudahan kepada penggunanya. Beragam akses terhadap informasi dan

hiburan dari berbagai penjuru dunia dapat dicari melalui internet. Internet

menembus batas dimensi kehidupan pengguna, waktu, dan ruang.

Keberadaan internet secara tidak langsung menghasilkan sebuah

generasi yang baru. Generasi ini dipandang menjadi sebuah generasi masa

depan yang diasuh dan dibesarkan dalam lingkungan budaya baru media

digital yang interaktif, yang berwatak menyendiri (desosialisasi),

berkomunikasi secara personal, melek komputer, dibesarkan dengan

videogames, dan lebih banyak waktu luang untuk mendengarkan radio dan

televisi (Ibrahim 2011: 310). Keberadaan internet pula yang telah mengubah

perkembangan teknologi komunikasi menjadi media baru (new media) yang

kemudian melahirkan media sosial.

Media sosial mengalami perkembangan yang sangat signifikan dari

tahun ke tahun, Jika pada tahun 2002 Friendster merajai sosial media karena

hanya Friendster yang mendominasi sosial media di era tersebut, kini telah

banyak bermunculan media sosial dengan keunikan dan karakteristik masing-

masing.

Sejarah media sosial diawali pada era 70- an, yaitu ditemukannya

sistem papan buletin yang memungkinkan untuk dapat berhubungan dengan

2

orang lain menggunakan surat elektronik ataupun mengunggah dan mengunduh

perangkat lunak, semua ini dilakukan masih dengan menggunakan saluran

telepon yang terhubung dengan modem.

Pada tahun 1995 lahirlah situs GeoCities, GeoCities melayani web

hosting (layanan penyewaan penyimpanan data- data website agar website

dapat diakses dari manapun). GeoCities merupakan tonggak awal berdirinya

website- website. Hingga pada tahun 1997 sampai tahun 1999 munculah media

sosial pertama yaitu Sixdegree.com dan Classmates.com. Tak hanya itu, di

tahun tersebut muncul juga situs untuk membuat blog pribadi, yaitu Blogger.

situs ini menawarkan penggunanya untuk bisa membuat halaman situsnya

sendiri. sehingga pengguna dari Blogger ini bisa memuat hal tentang apapun.

Pada tahun 2002 Friendster menjadi sosial media yang sangat booming

dan kehadirannya sempat menjadi fenomenal. Setelah itu pada tahun 2003

sampai saat ini bermunculan berbagai sosial media dengan berbagai karakter

dan kelebihan masing- masing seperti LinkedIn, MySpace, Facebook, Twitter,

Wiser, Google+ dan lain sebagainya.1

Dengan hadirnya kemunculan media sosial ditambah dengan

perkembangan media sosial yang terus berkembang hingga saat ini, media

sosial juga menunjukkan peningkatan penggunaan media sosial dari tahun ke

tahunnya. Jika dilihat dari data statistik pengguna media sosial yang diperoleh

dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) tahun 2017

(kominfo.com), menunjukkan hasil bahwa jumlah pengguna internet pada

tahun 2017 telah mencapai 143,26 juta jiwa atau setara dengan 54,68 persen

dari total jumlah penduduk Indonesia. Jumlah tersebut menunjukan kenaikan

1 http://www.info-digitalmarketing.com/2013/12/sejarah-sosial-media-sejarah.html diakses pada

tanggal 19/9/2018 pukul 07:56

3

sebesar 10,56 juta jiwa dari hasil survei pada tahun 2016.2 Hasil ini

menunjukkan bahwa setiap tahun pengguna sosial media terus bertambah dan

meningkat jumlahnya.

Begitupun dengan teknologi informasi dan komunikasi yang saat ini

mengalami kemajuan yang sangat pesat dan cepat. Mulai dari teknologi telepon

selular yang terkecil sampai merambah pada teknologi blackberry, android

yang berbasis web internet. Demikian pula dalam dunia fotografi dan kamera

handycam yang bentuknya semakin kecil dengan dengan sistem digital.

Fenomena media sosial ini dapat dipengaruhi pula oleh media yang

digunakan, sehingga media kadang kala juga ikut mempengaruhi isi informasi

dan penafsiran, bahkan menurut (Marshall McLuhan dalam Burhan Bungin

2006: 57) bahwa media juga adalah pesan itu sendiri. Keberadaan informasi

yang disalurkan melalui media menjadi hal yang penting, bahkan diakui bahwa

informasi dan media bisa dijadikan komoditi yang turut diperhitungkan dalam

penentuan kebijakan dan dasar bisnis ekonomi perusahaan. Penyaluran

informasi melalui media berjalan dengan adanya aktivitas komunikasi yang

dilakukan manusia, baik secara sengaja atau tidak. Keberhasilan berkomunikasi

selama ini sangat ditentukan oleh teknik pengelolaan pesan yang menarik dan

diasosiasikan sebagai upaya komunikator.

Public Relations atau Hubungan Masyarakat, merupakan profesi yang

kini sudah mulai dikenal dan diminati oleh masyarakat luas. Public Relations

yang merupakan penghubung antara instansi/ perusahaan kepada publiknya,

dalam perjalanannya PR mengalami perubahan dan menyesuaikan dengan

perkembangan zaman. Begitu pula dengan profesi Public Relations. PR dahulu

dan sekarang, masih sama- sama bekerja sebagai penyalur informasi dan

2 https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/12640/siaran-pers-no-53hmkominfo022018-

tentang-jumlah-pengguna-internet-2017-meningkat-kominfo-terus-lakukan-percepatan-

pembangunan-broadband/0/siaran_pers diakses pada tanggal 18/9/2018 pukul 19:20

4

mengelola opini publik yang baik serta menjadi penerjemah keinginan publik

kepada perusahaan. Namun ada perbedaan signifikan yang membedakan

kegiatan PR dahulu dan sekarang.

Seiring dengan berkembangnya teknologi komunikasi, berita dan

informasi kini dapat disebar dalam hitungan detik melalui internet. Selain

membawa dampak positif, internet dan media sosial juga memiliki dampak

negatif khususnya dalam konteks peran PR. Melalui internet, berita miring

dapat tersebar sama cepatnya dengan berita dan informasi yang sesungguhnya.

Disinilah PR berperan besar dalam menghindari pemberitaan miring terkait

perusahaan dimana praktisi PR tersebut bekerja, yang sekiranya dapat

berdampak buruk bagi citra perusahaan. Di era digital ini, kecepatan dalam

bekerja merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh seorang praktisi PR

agar dapat membangun citra positif bagi perusahaan.

Selain perkembangan teknologi komunikasi, praktisi PR era ini juga

harus bersiap akan pengaruh media massa yang memiliki kemampuan untuk

menyebarkan pemberitaan dan mempengaruhi paradigma masyarakat. Tugas

PR adalah sebagai sumber informasi yang dapat dipercaya oleh masyarakat dan

terbukti kebenarannya. Dalam menyampaikan informasi, praktisi PR juga harus

menyesuaikan penggunaan tata bahasa yang digunakan dengan tingkat

pendidikan, sosial, dan demografis masyarakat yang nantinya akan menerima

informasi ini. Bahasa yang digunakan haruslah bersifat umum dan dapat

diterima oleh masyarakat luas. Setiap penyampaian informasi yang dilakukan

juga harus selalu bersifat cepat, mengingat praktisi PR harus dapat

mengimbangi kecepatan informasi yang terjadi sekarang ini.3

Di era saat ini atau yang dikenal dengan era media baru, media sosial

tidak dapat dilepaskan dari kehidupan publik. Media sosial secara perlahan dan

pasti menjadi salah satu hal yang penting bagi aktivitas publik, baik dalam

3 https://communication.binus.ac.id/2016/09/21/pr-dulu-dan-sekarang diakses pada tanggal

18/09/2018 pukul 09:50

5

memenuhi gaya hidup maupun sebagai penunjang dalam mengerjakan tugas

atau pekerjaan, dan bagi praktisi PR tentu sudah jelas bahwa keberadaan media

sosial sangat membantu dan menjadi alat yang vital dalam membangun

komunikasi perusahaan. Kampanye komunikasi melalui media sosial haruslah

dilakukan se-efektif mungkin untuk mencapai berbagai lapisan publik. Apa lagi

Indonesia memiliki berbagai segmentasi publik dengan kehidupan

masyarakatnya yang sangat heterogen.

Beragam upaya dapat dilakukan PR untuk meningkatkan citra positif

perusahaan. Mengingat begitu besarnya pengguna media sosial bagi Indonesia

maupun seluruh dunia. Sumber yang dilansir dari (marketing.co.id) menyebut

Facebook sebagai platform media sosial dengan angka tertinggi penggunanya

memiliki lebih dari 1 miliar pengguna aktif mobile. Untuk Aplikasi Facebook

Messenger saja kini sudah mencapai 500 juta pengguna. Itu artinya ada lebih

dari separuh pengguna Facebook menggunakan aplikasi messengernya.

Adapun WhatsApp yang tahun ini baru diakuisisi Facebook memiliki lebih dari

600 juta pengguna dan Instagram sebanyak 400 juta pengguna.

Trend pengguna Instagram yang sedang meroket tajam, ada sekitar 400

juta pengguna Instagram dan sudah mem-posting hampir lebih dari 80 miliar

foto di platform mobile tersebut sehingga terus meningkat. Terlepas dari

popularitas Instagram, brand dan bisnis masih terus berjuang untuk tampil

stand out dan memorable di benak para konsumennya di tengah hiruk pikuk

dunia Instagram. Kabar baiknya, semakin banyak brand perusahaan yang

bergabung dengan Instagram, semakin banyak data yang tersedia untuk

memformulasikan strategi PR terbaik agar akun mendapatkan lebih banyak

followers dan meningkatkan engagement.4

Media sosial telah membawa perubahan yang luar biasa terhadap

praktik komunikasi korporat. Pemberitaan dan segala aktivitas yang dilakukan

4 http://derikpr.com/2017/11/12/pr-di-era-media-sosial diakses pada tanggal 18/9/2018 pukul

21:59

6

melalui media sosial memungkinkan perusahaan untuk berkomunikasi secara

langsung dan cepat dengan pihak eksternal dan internal, yang menandai

adanya peralihan dari komunikasi korporat satu arah yang bersifat tradisional

menjadi proses dialog yang bersifat luas antara perusahaan dengan

konsumennya. Perusahaan bisa menggunakan media sosial untuk berbagi

informasi, pesan, pencapaian, dan sebagainya yang dimiliki oleh perusahaan.

Hal ini menjadi penting untuk diteliti mengingat di masa sekarang ini

perusahaan tidak bisa melepaskan diri dari sorotan publik dan harus

berinteraksi secara sosial dengan intensitas lebih tinggi demi menjaga

eksistensinya. Dengan kata lain media sosial juga digunakan sebagai sarana

penting bagi strategi komunikasi korporat.

Kemajuan media interaktif digital telah membawa struktur komunikasi

baru sehingga penting bagi para praktisi dan komunikasi korporat untuk

memahami perubahan yang disebabkan oleh perkembangan tersebut.

Komunikasi dan teknologi menawarkan praktisi PR peluang untuk membentuk

kinerja ke arah yang lebih strategis. Karena komunikasi korporat yang tidak

tepat bisa memberikan pengaruh negatif terhadap persepsi yang dimiliki oleh

konsumen dalam sebuah perusahaan.

Bagi penulis penelitian ini menarik dan layak untuk diteliti. Karena di

era digital sekarang ini, kemunculan media sosial semakin memudahkan

masyarakat dalam menyebarluaskan pesan dan informasi terutama di media

sosial. Kehadiran media sosial pun perlu dimanfaatkan oleh komunikasi

korporat sebagai penghubung untuk lebih dekat dengan publiknya dengan

strategi yang efektif untuk menghasilkan citra yang positif bagi perusahaan.

Manajer PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. membuat sebuah keputusan

hasil rapat internal yang telah peneliti oberservasi sebelumnya pada bulan

Agustus dimana strategi ini dimulakan dengan menunjuk staf pegawai PT

Krakatau Steel (Persero) Tbk. dengan mengandalkan digital influencer sebagai

daya tarik tersendiri untuk meningkatkan citra positif di masyarakat. Hal ini

7

sangat menarik mengingat banyaknya perusahaan yang mengandalkan brand

ambassador dan endorsement sebagai alat pendukung atau penunjang

ketertarikan masyarakat dengan produk yang ditawarkan.

Jika kehadiran brand ambassador dan endorsement mampu

menumbuhkan kesadaran terhadap sebuah produk melalui pesan kepada target

audience maka digital influencer pun akan berupaya untuk melakukan

kesadaran publik terhadap perusahaan, dan hadirnya digital influencer

dimunculkan sebagai strategi untuk menjadi daya tarik publik terhadap

perusahaan.

Dengan adanya kehadiran digital influencer ini diharapkan pegawai PT.

Krakatau Steel (Persero) Tbk. mampu untuk membawa citra positif bagi

perusahaan. Digital influencer dapat menginformasikan melalui media sosial

dari segala bentuk kegiatan dan pemberitaan perusahaan. Melalui digital

influencer, perusahan dapat mengemas kegiatan komunikasi tersebut sehingga

pesan atau informasi untuk disebarluaskan dapat dilakukan dengan efektif.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang telah dipaparkan, penulis tertarik untuk

meneliti tentang “Bagaimana Strategi membangun citra divisi Corporate

Communication PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. dalam memanfaatkan

media sosial melalui digital influencer?”

1.3 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas terdapat beberapa

masalah yang dapat dikaji dalam penelitian ini. Masalah tersebut adalah

sebagai berikut:

8

1. Bagaimana strategi public relations divisi corporate

communication PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. membangun

citra?

2. Bagaimana pemanfaatan media sosial sebagai strategi public

relations divisi corporate communication PT Krakatau Steel

(Persero) Tbk.?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, adapun penelitian ini

bertujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui strategi divisi corporate communication PT

Krakatau Steel (Persero) Tbk. membangun citra.

2. Untuk mengetahui pemanfaatan media sosial sebagai strategi

public relations divisi corporate communication PT Krakatau

Steel (Persero) Tbk.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi pada

pengembangan pengetahuan bagi program studi Ilmu Komunikasi dalam

konteks strategi public relations dalam membentuk citra perusahaan di

media sosial melalui digital influencer.

1.5.2 Aspek Praktis

Penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan yang berguna bagi

perusahaan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. sehingga dapat

mempertahankan citra positif dan menjalin hubungan dengan publik,

9

terutama melalui media sosial. Dan penelitian ini diharapkan dapat

menjadi referensi studi bagi akademisi khususnya di bidang kehumasan.

1

BAB II

TIINJAUAN PUSTAKA

2.1 Public Relations

Istilah “public relations” sebagai terjemahan dari hubungan masyarakat di

Indonesia sudah benar- benar memasyarakat dalam arti kata tersebut telah

dipergunakan secara luas oleh departemen, jawatan, perusahaan, badan,

lembaga, dan lain sebagainya.

PR pada hakikatnya adalah kegiatan komunikasi, kendati berbeda dengan

kegiatan komunikasi lainnya, karena ciri hakiki dari komunikasi PR adalah

two way communications (komunikasi dua arah/ timbal balik). Arus

komunikasi timbal balik ini yang harus dilakukan dalam kegiatan PR,

sehingga terciptanya umpan balik yang merupakan prinsip pokok dalam PR

(Rachmadi, 1994: 7).

Rachmadi menyebutkan PR adalah salah satu bidang ilmu komunikasi

praktis, yaitu penerapan ilmu komunikasi pada suatu organisasi/ perusahaan

dalam melaksanakan fungsi manajemen. PR berfungsi menumbuhkan

hubungan baik antara segenap komponen pada suatu lembaga/ perusahaan

dalam rangka memberikan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi.

Semua itu bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan goodwill

(kemauan baik) publiknya serta memperoleh opini publik yang

menguntungkan (alat untuk menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan

baik dengan publik).

Pakar lain menyebutkan bahwa PR adalah ”two simple word” yang

merupakan bidang ilmu dan kegiatan praktsi yang sedang dan akan terus

berkembang. Griswold menyebutkan bahwa PR adalah fungsi manajemen

yang mengevaluasi publik, memperkenalkan berbagai kebijakan dan prosedur

10

11

dari suatu individu atau organisasi berdasarkan kepentingan publik, dan

membuat perencanaan, dan melaksanakan suatu program kerja dalam upaya

memperoleh pengertian dan pengakuan publik (dalam Bittner, 1989: 241).

Public relations merupakan fungsi manajemen yang membantu

menciptakan dan saling memelihara alur komunikasi, pengertian, dukungan,

dan ikut terlibat dalam menangani masalah- masalah atau isu- isu manajemen.

PR membantu manajemen dalam penyampaian informasi dan tanggap

terhadap opini publik. PR secara efektif membantu manajemen memantau

berbagai perubahan, (Seitel, 1992: 8).

Publik dalam public relations dapat diklasifikasikan dalam beberapa

kategori yaitu:

1. Publik internal dan publik eksternal: Internal publik yaitu publik yang

berada di dalam organisasi/ perusahaan seperti supervisor, karyawan

pelaksana, manajer, pemegang saham dan direksi perusahaan.

Eksternal publik secara organik tidak berkaitan langsung dengan

perusahaan seperti pers, pemerintah, pendidik/ dosen, pelanggan,

komunitas dan pemasok.

2. Publik primer, sekunder, dan marginal: Publik primer bisa sangat

membantu atau merintangi upaya suatu perusahaan. Publik sekunder

adalah publik yang kurang begitu penting dan public marginal adalah

publik yang tidak begitu penting. Contoh, anggota Federal Reserve

Board of Governor (dewan gubernur cadangan federal) yang ikut

mengatur masalah perbankan, menjadi publik primer untuk sebuah

bank yang menunggu rotasi secara teratur, dimana anggota legislatif

dan masyarakat menjadi publik sekundernya.

3. Publik tradisional dan publik masa depan: Karyawan dan pelanggan

adalah publik tradisional mahasiswa/ pelajar, peneliti, konsumen

12

potensial, dosen, dan pejabat pemerintah (madya) adalah publik masa

depan.

4. Proponents, opponent, dan uncommitted: Di antara publik terdapat

kelompok yang menentang perusahaan (opponents), yang memihak

(Proponents) dan ada yang tidak peduli (uncommitted). Perusahaan

perlu mengenal publik yang berbeda- beda ini agar dapat dengan jernih

melihat permasalahan (Seitel, 1992: 13-14).

5. Silent majority dan vocal minority: Dilihat dari aktivitas publik dalam

mengajukan complaint (keluhan) atau mendukung peusahaan, dapat

dibedakan antara yang vocal (aktif) dan yang silent (pasif). Publik

penulis di surat kabar umumnya adalah the vocal minority, yaitu aktif

menyuarakan pendapatnya, namun jumlahnya tak banyak. Sedangkan

mayoritas pembaca adalah pasif sehingga tidak kelihatan suara atau

pendapatnya (Kasali, 1994:11).

2.2 Komunikasi Korporat

Public Relations (PR) atau Hubungan masyarakat, merupakan

pendahulu dari fungsi komunikasi korporat yang tumbuh karena kebutuhan.

Komunikasi korporat atau yang lebih dikenal dengan istilah corporate

communication dapat menjadi strategi sebagai penyebaran informasi oleh

berbagai spesialis dan generalisasi dalam suatu organisasi, dengan tujuan

umum untuk meningkatkan kemampuan organisasi.

Komunikasi korporat adalah cara- cara organisasi berkomunikasi

dengan bermacam kelompok orang. Komunikasi korporat merupakan cara

untuk membangun komunikasi dalam organisasi- organisasi. Dalam

komunikasi korporat menghubungkan antara aplikasi teori komunikasi yang

membuat hubungan komunikasi korporat dan strategi korporat perusahaan

keseluruhan (Paul A. Argenti, 2010: 31).

13

Dengan komunikasi korporat, berarti dapat melakukan pendekatan

yang koheren untuk pembangunan komunikasi dalam organisasi, spesialis

komunikasi dapat mengadopsi untuk merampingkan kegiatan mereka sendiri

komunikasi dengan bekerja dari kerangka kerja strategis pusat terkoordinasi.

Komunikasi korporat merupakan wadah untuk pengiriman pesan yang

dilakukan oleh perusahaan terhadap khalayaknya, dengan beberapa khalayak

yang dimilikinya seperti yang telah disebutkan di atas, perusahaan dapat

memilih ingin mempublikasikan dirinya terhadap konstituen yang mana yang

dituju. Apabila untuk mendapatkan citra dan membangun image, maka

khalayak yang dituju adalah publik di luar perusahaan. Akan tetapi, apabila

ingin membangun identitas yang kuat di dalam perusahaan maka khalayak

yang dituju adalah yang ada di dalam perusahaan, dan untuk demikian

diperlukan sistem komunikasi internal yang baik dalam proses penyampaian

pesan, agar tujuan perusahaan dapat dicapai.

2.3 Strategi Public Relations

Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen

(management) untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi, untuk mencapai

tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya

menunjukkan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana

taktik operasionalnya (Onong Uchjana 1990: 33).

Tujuan public relations yakni membangun dan mengembangkan citra

yang positif bagi perusahaan atau organisasi terhadap publik internal maupun

publik eksternal. Maka strategi public relations adalah bagian dari suatu

rencana public relations yang diarahkan untuk membentuk persepsi yang

menguntungkan sehingga menghasilkan citra yang positif.

14

Menurut (Ahmad S. Adnanputra 2001:115) mengatakan bahwa arti

strategi public relations adalah alternatif optimal yang dipilih untuk

ditempuh guna mencapai tujuan public relations dalam kerangka atau

rencana public relations (public relations plan).

Strategi public relations diarahkan kepada upaya- upaya menggarap

persepsi dari pihak eksternal maupun internal untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan oleh organisasi atau perusahaan. Konsekuensinya, jika

strategi public relations tersebut berhasil maka akan diperoleh sikap, tindak

dan persepsi yang menguntungkan dari pihak eksternal maupun internal

sebagai khalayak sasaran dan pada akhirnya akan tercipta opini atau citra

yang menguntungkan bagi organisasi atau perusahaan.

Menurut Cutlip & Center, proses PR sepenuhnya mengacu kepada

pendekatan manajerial. Proses ini terdiri dari: fact finding, planning,

communication, dan evaluation (Abdurachman, 2001: 31). Secara

penjabarannya merupakan:

1. Fact finding, adalah mencari dan mengumpulkan fakta atau data sebelum

melakukan tindakan. Public relations perlu mengetahui apa yang

diperlukan oleh publik sebelum melakukan tindakan untuk memajukan

perusahaanya. Public relations bisa melakukan analisis langsung ke

lapangan dengan mengadakan survei terkait produk yang diinginkan oleh

publik. Misalnya, public relations menanyakan apa saja yang dibutuhkan

oleh publik, siapa saja yang termasuk ke dalam publik, dan bagaimana

15

publik dipandang dari berbagai faktor dengan maksud strategi yang

digunakan ke depannya tidak meleset dan bisa mengembangkan

perusahaan yang diwakilinya.

2. Planning, adalah berdasarkan fakta membuat rencana tentang apa yang

harus dilakukan dalam menghadapi berbagai masalah dalam perusahaan.

Setelah melakukan fact finding ke lapangan barulah public relations bisa

melakukan rencana apa yang ingin dilaksanakan guna memenuhi

kebutuhan publik. Dalam tahap ini, public relations haruslah dituntut

mempunyai ide yang kreatif agar publik tertarik dengan yang ditawarkan

oleh perusahaan yang mereka wakili.

3. Communicating, adalah rencana yang disusun dengan baik sebagai hasil

pemikiran yang matang berdasarkan fakta atau data, yang kemudian

dikomunikasikan atau dilakukan kegiatan operasional. Public relations

berusaha mengkomunikasikan rencana- rencana yang mereka lakukan ke

depannya dengan memperkenalkan kepada publik. Selain itu bisa juga

dilakukan dengan mempublikasikan produk melalui iklan (surat kabar,

televisi dan radio).

4. Evaluation, adalah mengadakan evaluasi tentang suatu kegiatan, apakah

tujuan sudah tercapai atau belum. Ini adalah tahap terakhir dari proses

public relations. Evaluasi dilakukan secara kontinyu. Hasil evaluasi

menjadi unsur dasar untuk kegiatan public relations selanjutnya (Rosady

Ruslan 2001: 115).

16

2.4 Teori Citra

Citra merupakan tujuan utama, dan sekaligus merupakan reputasi dan

prestasi yang hendak dicapai bagi dunia Humas (Hubungan Masyarakat) atau

(Public Relations). Seorang PR harus mampu menciptakan dan memelihara

citra baik internal maupun eksternal. Citra perusahaan yang positif salah

satunya adalah menjaga dan menjalin hubungan dengan internal maupun

eksternal serta meningkatkan hubungan agar citra perusahaan selalu

mendapatkan citra yang positif. Pengertian citra itu sendiri abstrak

(intangible) dan tidak dapat diukur secara matematis, tetapi wujudnya bisa

dirasakan dari hasil penilaian baik atau buruk. Seperti penerimaan dan

tanggapan baik positif maupun negatif yang khususnya datang dari publik

(khalayak sasaran) dan masyarakat luas pada umumnya.5

Keinginan mendapatkan citra yang baik adalah yang diharapkan oleh

semua organisasi, institusi atau korporasi. Humaslah yang betugas sebagai

ujung tombak pencapaian citra melalui aktifitasnya walaupun pada

hakikatnya semua personil perusahaan juga turut bertanggung jawab menjaga

citra perusahaan. Citra muncul berdasarkan penilaian publik. Citra bisa

berupa citra positif, negatif atau netral tergantung seberapa besar masyarakat

dapat mengenal perusahaan ataupun produknya sehingga penilaian

masyarakat akan berdampak pada citra perusahaan.

Penilaian atau tanggapan masyarakat tersebut dapat berkaitan dengan

timbulnya rasa hormat, kesan- kesan yang baik dan menguntungkan terhadap

suatu perusahaan baik produk maupun jasa pelayanannya yang diwakili oleh

pihak Humas. Biasanya landasan citra itu berakar dari “nilai- nilai

kepercayaan” yang konkretnya diberikan secara individual, dan merupakan

pandangan atau persepsi. Proses akumulasi dari amanah kepercayaan yang

telah diberikan oleh individu- individu tersebut akan mengalami suatu proses

5 Ibid.: 2003. hlm 68

17

yang cepat atau lambat dapat membentuk opini publik yang lebih luas, yaitu

dinamakan citra (image) (Rosady Ruslan. 2003: 68)

Secara logikanya, jika disuatu perusahaan tengah mengalami “krisis

kepercayaan” dari publik atau masyarakat umum, maka akan membawa

dampak negatif terhadap citranya. Bahkan akan terjadi penurunan citra

sampai pada titik yang paling rendah (lost of image). Khususnya jika terjadi

pada perusahaan yang bergerak di bidang industri jasa perbankan, perhotelan,

angkatan udara dan lain sebagainya yang sangat “sensitif” dengan masalah

kepercayaan, kualitas pelayanan dan citra. Hal ini dapat di rasakan ketika

perusahaan telah kehilangan kepercayaan (crisis of confidence) sehingga

berdampak buruk terhadap perekonomian dan citra perusahaan itu sendiri.

Menurut Jefkins, dalam (Ardianto 2009: 38- 43) Ada beberapa jenis

citra yaitu:

1. Citra bayangan (mirror image)

Citra bayangan melekat pada orang dalam atau anggota organisasi,

biasanya adalah pemimpinnya, mengenai anggapan pihak luar tentang

organisasinya. Dalam kalimat lain, citra bayangan adalah citra yang dianut

oleh orang dalam mengenai pandangan luar terhadap organisasinya.

2. Citra yang berlaku (current image)

Citra yang berlaku adalah suatu citra atau pandangan yang dianut

oleh pihak- pihak luar mengenai suatu organisasi. Namun sama halnya

dengan citra bayangan, citra tidak berlaku selamanya, bahkan jarang,

sesuai dengan kenyataan karena semata- mata terbentuk dari pengalaman

atau pengetahuan orang- orang luar yang biasanya serba terbatas.

3. Citra yang diharapkan (wish image)

18

Citra harapan adalah suatu citra yang diinginkan oleh pihak

manajemen. Citra ini juga tidak sama dengan citra yang sebenarnya.

Biasanya citra yang diharapkan itu lebih baik atau lebih menyenangkan

dari pada citra yang ada walaupun dalam keadaan tertentu, citra yang

terlalu baik juga bisa merepotkan.

4. Citra perusahaan (corporate image)

Citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara

keseluruhan, bukan sekadar citra atas produk atau pelayanannya. Citra

perusahaan ini terbentuk dari banyak hal, seperti sejarah atau riwayat

hidup perusahaan yang gemilag, keberhasilan dan stabilitas keuangan,

kualitas produk, keberhasilan ekspor, hubungan industri yang baik,

reputasi sebagai pencipta lapangan kerja, kesediaan turut memikul

tanggung jawab sosial, dan komitmen mengadakan riset.

5. Citra majemuk (multiple image)

Banyaknya jumlah pegawai (individu), cabang, atau perwakilan

dari sebuah perusahaan atau organisasi dapat memunculkan suatu citra

secara keseluruhan. Jumlah citra yang dimiliki suatu perusahaan boleh

dikatakan sama banyaknya dengan jumlah pegawai yang dimilikinya.

2.5 Teknologi Komunikasi

Terkait dengan membangun citra perusahaan yang dapat dilakukan dengan

pemanfaatan teknologi komunikasi. Salah satu usaha untuk memaksimalkan

citra perusahaan adalah masuk dan beradaptasi menyesuaikan dengan era

kekinian yaitu teknologi komunikasi. Untuk mendapatkan citra yang positif

dalam era kekinian, perlunya adaptasi dengan teknologi komunikasi saat ini

dimana teknologi komunikasi merupakan teknologi yang mampu mendukung

percepatan dan meningkatkan kualitas informasi.

19

Teknologi pada dasarnya memiliki kontribusi dalam menciptakan

keberagaman media. Inilah salah satu ciri dalam lingkungan media baru

menurut Mc Namus (dalam Severin dan Tankard, 2005: 4), bahwa ada

pergeseran dari ketersediaan media yang dahulu langka dengan akses yang

juga terbatas menuju media yang melimpah.

Kecanggihan teknologi komunikasi memberikan kemudahan tersendiri

bagi proses komunikasi manusia. Empat fase perkembangan teknologi

komunikasi sebagaimana yang dipopulerkan oleh (Rogers 1986: 26), yang

secara langsung maupun tidak berpengaruh ada perkembangan teknologi

komunikasi. Fase fase tersebut yaitu masa komunikasi melalui media tulisan

(The Writing Era), masa media komunikasi tercetak (The Printing Era), era

komunikasi yang sudah memanfaatkan teknologi walau masih sederhana

(Telecommunication Era), dan masa di mana media menjadi lebih interaktif

dari sebelumnya (Interactive Communication Era). Pembagian era ini jelas

dilakukan dengan memakai sudut pandang penggunaan teknologi komunikasi.

Artinya, bahwa kehadiran teknologi merupakan penanda dari kemajuan dalam

proses komunikasi manusia.

Globalisasi yang di motori oleh teknologi komunikasi ini adalah trend

yang tidak dapat di hindari. Seiring perkembangan waktu, ilmu teknologi

hingga saat ini mampu melahirkan teknologi komunikasi berbasis internet

yang dinamakan media sosial. Manfaat hadirnya media sosial ini dapat

dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat tak terkecuali perusahaan.

Komunikasi korporat sekarang pun semakin berkembang apalagi ketika

memasuki era media berbasis internet. Komunikasi korporat di era sekarang

memanfaatkan hadirnya teknologi komunikasi sebagai aktifitas bisnis

perusahaan yang mampu meningkatkan citra perusahaan.

Peranan teknologi komunikasi pada aktivitas manusia pada saat ini

memang begitu besar jika dikaitkan dengan perilaku manusia dan teknologi

yang memiliki interaksi di dalam lingkungan sosioteknologi menurut (O’Brien

20

1996 dalam Kadir 2003: 8). Sehingga teknologi komunikasi harus di

manfaatkan dalam kegiatan bisnis perusahaan yang mampu memberikan

keuntungan bagi perusahaan.

2.6 Media Sosial

Pada dasarnya media sosial merupakan perkembangan mutakhir dari

teknologi- teknologi web baru berbasis internet, yang memudahkan semua

orang untuk dapat berkomunikasi, berpartisipasi, saling berbagi dan

membentuk sebuah jaringan secara online, sehingga dapat menyebarluaskan

konten mereka sendiri. Post di blog, tweet, atau video YouTube dapat

direproduksi dan dapat dilihat secara langsung oleh jutaan orang secara gratis

(Zarella, 2010: 2-3).

Adapun yang dimaksud dengan media sosial menurut (Ardianto

Elvinaro: 2007:103) pada dasarnya media sosial sama dengan media massa,

media massa ini di bagi dua bagian yaitu media cetak dan media elektronik,

media cetak seperti surat kabar, majalah, sedangkan media elektronik seperti

radio, televisi, film, media online (internet). Secara umum media sosial

didefinisikan sebagai media online yang mendukung interaksi sosial. Sosial

media menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi

menjadi dialog interaktif. Beberapa situs media sosial yang populer sekarang

ini antara lain: blog, twitter, facebook, dan instagram.

Media sosial secara umum terbagi dalam beberapa karakter yaitu adanya

keterbukaan dialog antar para pengguna. Sosial media dapat diubah oleh

waktu dan diatur ulang oleh penciptanya, atau dalam beberapa situs tertentu,

dapat diubah oleh suatu komunitas. Selain itu media sosial juga menyediakan

dan membentuk cara baru dalam berkomunikasi. Sebagaimana yang

diketahui sebelum muncul dan populernya media sosial, kebanyakan orang

berkomunikasi dengan cara mengirim pesan SMS atau telepon melalui

handphone. Namun sekarang dengan adanya media sosial, orang cenderung

berkomunikasi melalui layanan obrolan (chat) atau berkirim pesan melalui

21

layanan yang tersedia di media sosial.

Media sosial mempunyai banyak bentuk, diantaranya yang paling populer

yaitu microblogging (twitter), facebook, blog, dan instagram. Twitter adalah

suatu situs web yang merupakan layanan dari microblog, yaitu suatu bentuk

blog yang membatasi ukuran setiap post-nya, yang memberikan fasilitas bagi

pengguna untuk dapat menuliskan pesan dalam twitter update hanya berisi

140 karakter. Twitter merupakan salah satu jejaring sosial yang paling mudah

digunakan, karena hanya memerlukan waktu yang singkat tetapi informasi

yang disampaikan dapat langsung menyebar secara luas (Zarella, 2010: 31).

Ciri- ciri dari sebuah microblogging atau twitter, yaitu memiliki update

status yang biasa disebut dengan tweet berjumlah 140 karakter lebih singkat

dari media lainnya; Dapat mengomentari tweet yang dibuat oleh following

dengan menggunakan reply, selanjutnya dapat ditulis dengan menggunakan

fungsi RT@username; Memiliki cara sendiri untuk berbagi foto dan video

yang biasa disebut dengan tweetpic (Madcoms, 2010: 144-159).

Facebook adalah suatu situs jejaring sosial yang dapat dijadikan sebagai

tempat untuk menjalin hubungan pertemanan dengan seluruh orang yang ada

di belahan dunia untuk dapat berkomunikasi satu dengan yang lainnya.

Facebook merupakan situs pertemanan yang dapat digunakan oleh manusia

untuk bertukar informasi, berbagi foto, video, dan lainnya (Madcoms, 2010:

1).

Ciri- ciri dari sebuah akun facebook, yaitu memiliki pages dan groups;

Dapat melakukan update status lebih dari 140 karakter sesuai dengan

kebutuhan, dapat langsung memberi komentar atau memberikan apresiasi

dari update status orang-orang yang sudah menjadi teman di facebook,

Memiliki fasilitas chatting yang memungkinkan pemilik facebook untuk

dapat melakukan chat secara langsung dengan orang- orang yang sudah

berteman di facebook, dapat berbagi foto dengan cara tagging, dapat

membuat album foto yang berisikan nama album, lokasi tempat pengambilan

22

foto, dan jika diperlukan dapat berisikan penjelasan singkat mengenai foto

tersebut. (Madcoms, 2010: 20-60).

Blog merupakan singkatan dari web dan log, yaitu sejenis website

pribadi yang dapat digunakan untuk menuliskan suatu pesan atau informasi

secara terus menerus dan mempublikasikannya. Blog dapat berupa berita atau

artikel yang nantinya akan terus diperbaharui. Dalam satu blog dapat berisi

bermacam- macam artikel yang dikelompokkan dalam suatu kategori atau

hanya terdiri atas satu jenis kategori saja (Heni, 2008: 3).

Ciri- ciri dari sebuah blog yaitu konten utama berisi artikel (post) yang

dipublikasikan secara kronologis para pengunjung blog dapat secara langsung

mengomentari artikel yang ditulis oleh pemilik blog, arsip dari artikel-artikel

lama bisa per hari, per minggu, maupun per tahun, daftar link terhadap web

yang terkait biasa disebut blogroll, memiliki fasilitas feed yang

memungkinkan isi dari suatu blog dapat dilihat tanpa harus membuka

halaman web (Heni, 2008: 4).

Instagram adalah sebuah aplikasi sosial yang populer dalam kalangan

pengguna telepon pintar (Smartphone). Menurut (Miliza Ghazali 2016: 8)

nama instagram diambil dari kata Insta yang asalnya Instan dan gram dari

kata telegram.. Jadi instagram merupakan gabungan dari kata Instan- Telegram.

Dari penggunaan kata tersebut dapat diartikan sebagai aplikasi untuk

mengirimkan informasi dengan cepat, yakni dalam bentuk foto yang berupa

mengelola foto, mengedit foto, dan berbagi (Share) ke jejaring sosial yang

lain.

2.7 Personal Branding

Pada saat ini personal branding menjadi sebuah kekuatan yang cukup

besar untuk bisa meningkatkan nilai- nilai yang positif baik dalam personal

maupun dalam bidang bisnis. Kekuatan yang di miliki dalam personal

branding sekarang banyak digunakan untuk membuat “sebuah pencitraan”

23

untuk diri sendiri yang bertujuan untuk menjadikan diri sendiri sebagai

pribadi yang baik dimata banyak orang agar ketika melakukan interaksi sosial

terhadap banyak orang maka akan dapat diterima baik di kehidupan

masyarakat. Sudah menjadi hal wajib di jaman sekarang untuk membuat

personal branding yang bagus, untuk bekal seseorang meningkatkan sebuah

karir dalam hidupnya. Bahkan personal branding seseorang akan dapat

membantu sebuah organisasi atau perusahaan dalam membangun citra

melalui personal branding seseorang yang dapat memberikan pengaruh

positif di masyarakat.

Personal branding didasarkan atas nilai-nilai kehidupan anda dan

memiliki relevansi tinggi terhadap siapa sesungguhnya diri anda. Personal

branding merupakan merek „pribadi di benak semua orang yang dikenal.

Personal branding akan membuat semua orang memandang personal sesorang

secara berbeda dan unik.

Konsistensi merupakan prasyarat utama dari personal branding yang

kuat. Hal- hal yang tidak konsisten akan melemahkan personal branding

seseorang, dimana pada akhirnya akan menghilangkan kepercayaan serta

ingatan orang lain terhadap diri seseorang tersebut (McNally & Speak, 2002:

13).

Jika seseorang yang memiliki kemampuan personal branding yang

baik, maka akan memiliki modal yang cukup untuk bisa mengelola

perusahaan. Begitu pun dengan seseorang yang memiliki personal branding

yang bagus maka Company Brandingnya akan ikut menjadi bagus. Dengan

personal branding yang bagus, maka seseorang akan mudah mempengaruhi

orang lain karena orang akan memberikan kepercayaan. Ada tiga dimensi

utama pembentuk personal branding (McNally & Speak, 2002: 26):

1. Kompetensi atau Kemampuan Individu

Untuk membangun reputasi atau personal branding, seseorang

harus memiliki suatu kemampuan khusus atau kompetensi dalam satu

24

bidang tertentu yang dikuasai. Seseorang dapat membentuk sebuah

personal branding melalui sebuah polesan dan metode komunikasi yang

disusun dengan baik. Personal Brand adalah sebuah gambaran mengenai

apa yang masyarakat pikirkan tentang seseorang. Hal tersebut

mencerminkan nilai- nilai, kepribadian, keahlian dan kualitas yang

membuat seseorang berbeda dengan yang lainnya.

2. Style

Gaya merupakan kepribadian dari personal branding. Gaya

merupakan bagian yang menjadikan diri sesorang unik di dalam benak

orang lain. Gaya adalah cara individu berhubungan dengan orang lain.

Seringkali kata- kata yang digunakan orang untuk menilai gaya

mengandung suatu emosi yang kuat.

3. Standar

Standar personal branding sangat mempengaruhi cara orang lain

memandang diri seseorang. Standar akan menetapkan dan memberikan

makna terhadap kekuatan personal branding. Namun kuncinya adalah diri

sendiri yang menetapkan standar tersebut.Terkadang seseorang

menetapkan standar yang terlalu tinggi dan terlanjur mengatakan pada

orang lain bahwa seseorang tersebut mampu melakukan suatu hal dengan

cepat dan dapat memperoleh hasil yang baik (agar kompetensi dan gaya

personal branding dapat terlihat menarik di benak semua orang). Namun

yang terjadi adalah sebaliknya, terkadang diri sendiri dapat menciptakan

kegagalan dalam mencapai standar yang kita tetapkan sendiri

Jadi dengan menggabungkan ketiga faktor tersebut, yaitu

kompetensi, style dan standar, seseorang dapat mulai terus membangun

dan mengembangkan reputasi dalam bidang khusus yang di pilih dan

proses membangun reputasi adalah proses seumur hidup.

25

2.8 Digital Influencer

Digital influencer adalah kemampuan untuk mempengaruhi , mengubah

opini, dan perilaku secara online, umumnya melalui social networking. Secara

sederhana, digital influencer adalah individu yang memiliki pengaruh besar di

media sosial. Para individu berpengaruh ini telah memiliki kepercayaan dari

rekan- rekan online- nya, dan opini digital influencer dapat memiliki dampak

luar biasa untuk reputasi online , termasuk untuk produk/ brand. (Ryan &

Jones 2009: 29).

Digital influencer merupakan salah satu aktor utama dalam membuat

pesan menjadi viral. Namun fasilitas share, tag dan hashtag, juga instastory

adalah tools yang digunakan sehingga pesan menjadi cepat tersebar. Tidak

seperti iklan konvensional yang massive namun menyebar, promosi melalui

influencer lebih tepat sasaran karena profil inluencer dan followers nya dapat

disesuaikan dengan khalayak sasaran produk, di- reshare dan tag juga dengan

karakteristik khalayak yang kurang lebih sama. Maka promosi melalui

influencer di media sosial dapat lebih tepat sasaran.

Hal lain yang membuat digital influencer menjadi penting adalah karena

sifatnya yang high tech dan high touch. High tech merujuk pada teknologi yang

mendukung komunikasi digital. High touch adalah aspek emosional dan

relasional yang dimungkinkan terjadi antara influencer dan followers.

Sosok influencer adalah mereka yang dianggap memiliki kredibilitas,

dapat dipercaya dan mudah dijangkau karena dapat terjadi interaksi (komentar

dan respon). Suatu hal yang tidak didapatkan dari model iklan konvensional.

Dalam memilih seorang digital influencer, perlu diperhatikan kesesuaian value

antara influencer dengan followers- nya dan seberapa percaya khalayak

terhadap sosok influencer tersebut.

Begitupun ketika digital influencer berada dalam perusahaan dan

ditugaskan untuk menciptakan konten yang dapat mempengaruhi orang lain

melalui sosial media. Apa yang dilakukan oleh influencer dengan konten foto,

26

video, dan tulisan mampu membawa pengaruh yang signifikan kepada banyak

orang dan juga mendapatkan efek terhadap perusahaan, karena sedari awal

influencer ini sudah memiliki personal brand yang baik. Mereka mampu

menggiring orang- orang untuk melakukan suatu hal atau menyadarkan mereka

akan suatu informasi. Platform sosial media yang digunakan oleh influencer

antara lain yang cukup populer di berbagai kalangan seperti instagram,

facebook, blog, youtube, twitter, dan lain sebagainya.

2.9 Penelitian Terdahulu

Penelitian serupa sebelumnya pernah diteliti oleh beberapa peneliti dengan

perspektif berbeda- beda. Dibawah ini merupakan penelitian terdahulu yang

pernah diajukan oleh peneliti sebelumnya

Tabel 2.1: Penelitian Terdahuulu

Peneliti

Pratiwi Budi Utami

Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa

Perwina Rosalina

Universitas

Muhammadiyah

Yogyakarta

Indra Nurhandono

Universitas Sebelas Maret

Tahun 2014 2015 2009

Judul

Strategi Komunikasi

Pemasaran Melalui Endorsement pada

Online Shop di

Indonesia

Strategi Promosi Larissa Aesthic Center melalui

brand ambassador dan

mobil drive thru dalam

meningkatkan brand awareness di Yogyakarta

tahun 2014-2015

Strategi Komunikasi

Rebranding melalui IMC (Studi Kasus tentang

Strategi Komunikasi

Korporat dalam Pergantian

Nama Quality Hotel Solo Menjadi The Sunan

27

Tujuan

Tujuan penelitian ini

untuk mengkaji

perencanaan dan menganilisis

pelaksanaan strategi

komunikasi pemasaran

melalui endorsement pada online shop di

Indonesia.

Tujuan Penelitian ini

untuk mengkaji strategi

komunikasi yang sangat penting keberadaannya

dalam sebuah perusahaan,

dimana setiap perusahaan

melakukan strategi komunikasi dengan tujuan

yang berbeda- beda.

Tujuan penelitian untuk

mengetahui proses

komunikasi merek The Sunan Hotel melalui

Integrated Marketing

Communications

(Komuunikasi Pemasaran Terpadu).

Teori Marketing

Communication Strategi Promosi

Integrated

Marketing

Communication

Metode Kualitatif Deskriptif Kualitatif Kualitatif (Studi Kasus)

Hasil

Hasil penelitian ini

menunjukan bahwa pertama perencanaan

strategi komunikasi

pemasaran endorsement

melalui media sosial Twittter dan Instagram

sebagai media

penyebaran pesannya.

Pada perencanaan strategi endorsement,

ketiga onlineshop ini

mempunyai

komunikator yaitu artis endorser sesuai dengan

karakter produk,

mereka pun tidak

mempunyai segmentasi

pada golongan, umur,

gender, dan lain- lain.

Kedua, pada

pelaksanaan strategi endorsement, publisitas

ketiga online shop

tersebut menyerahkan

pesan yang disampaikan kepada

artis tanpa paksaan dan

tidak mempunyai

deadline waktu.

Hasil penelitian ini

menunjukan bahwa Larissa Aesthetic Center

dalam menjalankan

kegiatan promosi, pada

awalnya lebih mengutamakan strategi

penjualan langsung, dan

promosi melalui media

sosial. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan

pendekatan yang mereka

gunakan kepada

costumernya, melalui event- event yang

diselenggarakan oleh

Larissa dan aktifnya

kegiatan promosi di

account media sosial

Larissa Aesthetic Center,

sebelum akhirnya

menggunakan brand ambassador dan mobil

drive thru.

Hasil penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa upaya komunikasi dan perubahan

yang dilakukan

manajemen hotel untuk

menyampaikan merek baru sampai pada tahap

kesadaran merek (brand

awareness). Upaya

komunikasi dilakukan melalui integrated

Marketing Communication

(IMC), yaitu advertising

melalui media cetak dan media luar ruang, public

relations (PR) melalui

hubungan media dan

publisitas, sales promotion

melalui kunjungan sales

call dan promosi cetak

(surat,faks, brosur, rate

card, dan lain- lain), dan komunikasi online melalui

website. Sebagai

konsekuensi dari

perubahan merek menjadi The Sunan Hotel,

dilakukan beberapa

tambahan unsur- unsur

tradisi seperti keris, kuluk, wayang dan lain- lain.

Persamaan

Penelitian ini memiliki

kesamaan mengenai

upaya atau strategi

yang dilakukan perusahaan melalui

seseorang atauapun

pemasar sebagai daya

tarik untuk menarik

perhatian publiknya.

Penelitian ini memiliki

kesamaan mengenai

upaya atau strategi yang

dilakukan perusahaan melalui seseorang

atauapun pemasar

sebagai daya tarik untuk

menarik perhatian

publiknya.

Penelitian ini memiliki

kesamaan mengenai upaya

atau strategi yang

dilakukan perusahaan melalui seseorang

atauapun pemasar sebagai

daya tarik untuk menarik

perhatian publiknya.

28

Perbedaan

Perbedaan dalam

penelitian ini adalah objek peneliti

mengambil oleh

endorser untuk strategi

perusahaan

Perbedaan dalam

penelitian ini adalah objek peneliti mengambil oleh

brand ambassador untuk

strategi perusahaan

Perbedaan dalam

penelitian ini adalah objek

peneliti mengambil oleh melalui Integrated

Marketing Communication

IMC) untuk strategi perusahaan

Dari ketiga penelitian terdahulu yang sejenis dengan penelitian ini,

penulis mengutip penelitian Perwina Rosalina yang berjudul Strategi Promosi

Larissa Aesthic Center melalui brand ambassador dan mobil drive thru

dalam meningkatkan brand awareness di Yogyakarta tahun 2014-2015 yang

lebih mendekati dengan penelitian penulis. Salah satu kegiatan yang

berhubungan dengan humas dan dilakukan di media sosial adalah

menggunakan figur brand ambassador. Pemanfaatan media sosial pada hari

ini dalam konteks humas memunculkan figur yang berpengaruh seperti

halnya dalam penelitian Perwina Rosalina yang menggunakan brand

ambassador dalam mengkampanyekan produknya. Selain figur brand

ambassador disisi lain dalam korporat komunikasi ada sosok figur yang

disebut dengan digital influencer.

Digital influencer merupakan individu yang memiliki pengaruh besar di

media sosial, yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi , mengubah

opini, dan perilaku secara online. Walaupun penelitian tidak dikatakan sama

dengan peneliti, tapi pemaksimalan potensi seseorang yang cukup punya

pengaruh baik secara sosial di masyarakat atau kegiatan di dunia maya yang

memiliki banyak followers dianggap punya potensi untuk menyampaikan

sesuatu.

Dari penelitian terdahulu yang penulis kutip diantaranya adalah:

1) Penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi Budi Utami yang berjudul

Strategi Komunikasi Pemasaran melalui Endorsement pada onlineshop di

29

Indonesia, merupakan Strategi endorsement melalui sosial media dimana

strategi komunikasi pemasaran ini menggunakan tokoh terkenal seperti

artis, fashion blogger, fashion stylish dan lain-lain. Juga sebagai alat

pendukung dan penunjang ketertarikan masyarakat dengan produk yang

ditawarkan di media sosial yang digunakan.

Tujuan penelitian ini adalah mengkaji perencanaan dan

menganalisis pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran melalui

endorsement pada onlineshop di Indonesia. Metode penelitian yang

digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Ada tiga keyinforman dan

dua informan pendukung yang menjadi sumber data penelitian. Teknik

pengumpulan data diperoleh melalui wawancara dan observasi. Setelah

data diperoleh, kemudian data disajikan secara deskriptif analitis guna

menjawab permasalahan yang telah diidentifikasikan.

Hasil penelitian ini pertama, perencanaan strategi komunikasi

pemasaran endorsement melalui media sosial pada onlineshop I Wear

Banana, Alf‟s Stuff dan Chickhorse dengan menggunakan media sosial

Twitter dan Instagram sebagai media penyebaran pesannya. Pada

perencanaan strategi endorsement, ketiga onlineshop ini mempunyai

komunikator yaitu artis endorser sesuai dengan karakter produk, mereka

pun tidak mempunyai segmentasi pada golongan, umur, gender, dan lain-

lain. Kedua, Pada pelaksanaan strategi endorsement, publisitas ketiga

onlineshop tersebut menyerahkan pesan yang disampaikan kepada artis

tanpa paksaan dan tidak mempunyai deadline waktu.

2) Penelitian kedua yang dilakukan oleh Perwina Rosalina yang

berjudul Strategi Promosi Larissa Aesthic Center melalui brand

ambassador dan mobil drive thru dalam meningkatkan brand awareness

di Yogyakarta tahun 2014-2015. Menitik beratkan pada strategi promosi

yang sangat penting keberadaanya dalam sebuah perusahaan, dan setiap

perusahaan melakukan strategi promosi dengan tujuan yang berbeda-

30

beda. Seperti Larissa Aesthetic Center yang melakukan kegiatan promosi

melalui Brand ambassador dan mobil Drive thru dalam meningkatkan

Brand Awareness di Yogyakarta. Metode penelitian yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah metode studi kasus dengan jenis deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa Larissa Aesthetic Center

dalam menjalankan kegiatan promosi, pada awalnya lebih mengutamakan

strategi penjualan langsung, dan promosi melalui media sosial. Hal ini

dapat dilihat dari kegiatan pendekatan yang mereka gunakan kepada para

customernya, melalui event - event yang diselenggarakan oleh Larissa dan

aktifnya kegiatan promosi di account media sosial Larissa Aesthetic

Center, sebelum akhirnya menggunakan brand ambassador dan mobil

drive thru.

Larissa berkeinginan untuk meningkatkan brand awareness karena

perusahaan merasa bahwa tingkat brand awareness Larissa dikalangan

masyarakat jika dilihat melalui piramida brand awareness, merek Larissa

masih menduduki “brand recall”, dan belum menduduki puncak

piramida. Oleh karena itu strategi promosi Larissa bertujuan untuk

meningkatkan brand awareness pada tingkat “top of mind” dengan cara

menggunakan strategi promosi brand ambassador dan mobil drive thru

yang didukung juga dengan metode promosi secara direct marketing,

periklanan, publisitas dan hubungan masyarakat. Namun setelah ditelusuri

lebih lanjut, ternyata kegiatan promosi periklanan Larissa belum juga

optimal meskipun sudah menggunakan program brand ambassador, hal

ini dikarenakan tidak didukung dengan penggunaan pengiklanan melalui

media elektronik yang masif dari Larissa.

3) Penelitian ketiga yang dilakukan oleh Indra Nurhandono yang

berjudul Strategi Komunikasi Rebranding melalui IMC (Studi Kasus

tentang Strategi Komunikasi Korporat dalam Pergantian Nama Quality

Hotel Solo Menjadi The Sunan. Tujuan penelitian ini adalah bagaimana

Merek (brand) bukan sekedar nama atau slogan suatu produk atau

perusahaan. Merek merepresentasikan semua hal tentang produk atau

31

konsumen. Merek adalah bentuk komunikasi antara produk atau

perusahaan dengan stakeholdernya. Perubahan merek (rebranding)

memerlukan komunikasi yang tepat dan konsekuensi perubahan yang

kuat. Ketika Quality Hotel Solo merubah brand (merek) mereka

menjadi The Sunan Hotel Solo, manajemen hotel harus melakukan

serangkaian komunikasi yang tepat untuk mempertahankan citra hotel

sebagai hotel kelas atas di Solo. Selain itu, serangkaian perubahan harus

dilakukan dalam rangka menyampaikan citra baru, yaitu citra merek

The Sunan Hotel. Usaha komunikasi dan konsekuensi tersebut harus

dapat menyampaikan perubahan dari merek lama menjadi merek baru

dengan tetap menjaga citra positif dari stakeholder.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proses komunikasi

merek The Sunan Hotel melalui Integrated Marketing

Communications (Komunikasi Pemasaran Terpadu). Penelitian ini

adalah sebuah penelitian kualitataif dengan metode Studi Kasus.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

observasi (pengamatan), wawancara, studi pustaka dan dokumentasi.

Adapun langkah-langkah analisis data yaitu reduksi data, penyajian

data, dan penarikan kesimpulan.

Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa upaya

komunikasi dan perubahan yang dilakukan manajemen hotel untuk

menyampaikan merek baru sampai pada tahap kesadaran merek (brand

awareness). Upaya komunikasi dilakukan melalui Integrated

Marketing Communication (IMC), yaitu advertising melalui media

cetak dan media luar ruang, public relation (PR) melalui hubungan

media dan publisitas, sales promotion melalui kunjungan sales call

dan promosi cetak (surat, faks, brosur, rate card, dan lain-lain), dan

komunikasi online melalui website. Sebagai konsekuensi dari

perubahan merek menjadi The Sunan Hotel, dilakukan beberapa

tambahan unsur-unsur tradisi seperti keris, kuluk, wayang dan lain-lain.

32

2.10 Kerangka Berfikir

Di era saat ini atau yang dikenal dengan era media baru, sosial media

tidak dapat dilepaskan dari kehidupan publik. Media sosial secara perlahan

dan pasti menjadi salah satu hal yang penting bagi aktivitas publik, baik

dalam memenuhi gaya hidup maupun sebagai penunjang dalam mengerjakan

tugas atau pekerjaan, dan bagi praktisi PR tentu sudah jelas bahwa

keberadaan media sosial sangat sangat membantu dan menjadi alat yang vital

dalam membangun komunikasi perusahaan.

Media sosial telah membawa perubahan yang luar biasa terhadap

praktik komunikasi korporat. Pemberitaan dan segala aktivitas yang

dilakukan melalui media sosial memungkinkan perusahaan untuk

berkomunikasi secara langsung dan cepat dengan pihak eksternal dan

internal, yang menandai adanya peralihan dari komunikasi korporat satu arah

yang bersifat tradisional menjadi proses dialog yang bersifat luas antara

perusahaan dengan publiknya. Perusahaan dapat memanfaatkan teknologi

internet dengan menggunakan media sosial untuk berbagi informasi, pesan,

pencapaian, dan sebagainya yang dimiliki oleh perusahaan.

Melihat perkembangan media sosial yang terus berkembang dan

seiring dengan berkembangnya pula dunia komunikasi korporat, maka

peneliti menggunakan strategi public relations dari Cutlip & Center sebagai

landasan dalam melakukan penelitian untuk pemanfaatan media sosial

sebagai upaya dalam membangun citra PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

dengan menggunakan digital influencer sebagai daya tarik untuk membangun

citra positif perusahaan.

33

Gambar 2.2 : Kerangka Berfikir

Strategi Public Relations

(Cutlip & Center)

Fact Finding Planning Communicating Evaluation

Media Sosial

Citra

34

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kualitatif. Menurut (Denzin dan Lincoln 2009: 2) penelitian kualitatif

merupakan fokus perhatian dengan beragam metode yang mencakup

pendekatan interpretif dan naturalistik terhadap subjek kajiannya.

Interpretif merupakan cara pandang yang menekankan bahwa makna

bukanlah sesuatu yang telah jadi dan selesai namun lebih meruju pada suatu

upaya terus menerus untuk memberi interpretasi terhadap realitas ataupun

fenomena. Sedangkan naturalistik merujuk pada kontes alamiah, artinya

bagaimana memahami subjek penelitian dala ketentika kehidupan keseharian

apa adanya tanpa rekayasa atau perlakuan tertentu.

Penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif ini, Menurut

(Cresswell 2014: 5) merupakan metode penelitian yang bertujuan untuk

mengeksplorasi dan memahami makna oleh sejumlah individu atau

sekelompok orang yang dianggap berasal dari masalah sosial atau

kemanusiaan.

Proses penelitian kualitatif ini melibatkan upaya- upaya penting, seperti

mengajukan pertanyaan- pertanyaan dan prosedur- prosedur, mengumpulkan

data yang spesifik dari para partisipan, menganalisa data secara induktif mulai

dari tema-tema yang khusus tema- tema yang umum, dan menafsirkan makna

data. Laporan akhir untuk penelitian ini memiliki struktur atau kerangka yang

fleksibel. Siapapun yang terlibat dalam bentuk penelitian ini harus

menerapkan cara pandang penelitian yang bergaya induktif, berfokus terhadap

35

makna individual dan menerjemahkan kompleksitas suatu persoalan.

Sedangkan metode penelitian kualitatif menurut Lexy J. Moleong

berdasarkan pada pondasi penelitian, paradigma penelitian, perumusan

masalah, tahap-tahap penelitian, teknik penelitian, kriteria dan teknik

pemeriksaan data dan analisis dan penafsiran data (Sudarto 1995: 63- 64).

Berpijak dari penelitian diatas penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

strategi komunikasi media sosial PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. dalam

membangun citra melalui digital influencer.

Sedangkan jenis penelitian yang dipakai oleh peneliti adalah jenis

deskriptif kualitatif yang mempelajari masalah- masalah yang ada serta tata

cara kerja yang berlaku. Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk

mendeskripsikan apa-apa yang saat ini terjadi. Di dalamnya terdapat upaya

mendeskripsikan, mencatat, analisis dan menginterpretasikan kondisi yang

sekarang ini terjadi atau ada. Dengan kata lain penelitian deskriptif kualitatif

ini bertujuan untuk memperoleh informasi- informasi mengenai keadaan yang

ada (Mardalis 1995: 63-64).

Menurut (Convelo G. Cevilla 1993: 71) Penelitian deskriptif kualitatif

dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan- keadaan nyata

sekarang yang sementara berlangsung. Pada hakikatnya penelitian deskriptif

kualitatif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia,

suatu objek dengan tujuan membuat deskriptif, gambaran atau lukisan secara

sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta- fakta atau fenomena yang

diselidiki. (Convelo G. Cevilla 1993: 73).

3.2 Paradigma Penelitian

Paradigma merupakan suatu kepercayaan atau prinsip dasar yang ada

dalam diri seseorang tentang pandangan dunia dan membentuk cara

pandangnya terhadap dunia. Paradigma dapat diartikan sebagai serangkaian

keyakinan dasar yang membimbing tindakan. Paradigma meliputi tiga elemen,

36

yakni epistemologi untuk mengetahui bagaimana mengetahui realitas, ontologi

untuk mengetahui hakikat dari realitas itu sendiri, dan metodologi yang

memfokuskan diri dari bagaimana cara mendapatkan pengetahuan tentang

realitas itu (Denzin dan Lincoln 2009: 123).

Paradigma yang dipakai dalam penelitian ini adalah paradigma post-

positivistik. Paradigma post- positivistik melahirkan pendekatan kualitatif yang

cenderung pada penggunaan kata- kata untuk menafsirkan suatu fenomena

atau gejala. Paradigma post- positivistik berbicara bukan hanya terlihat, terasa

dan teraba saja tetapi mencoba memahami makna dibalik yang ada.

Aliran post- positivistik memandang dunia sebagai suatu keutuhan dan

dibalik kenyataan terkandung adanya unsur emosi, perasaan, perilaku

tersembunyi yang dapat dimengerti, dipahami, dan dirasakan apabila peneliti

berbaur dalam suasana yang sebenarnya. Post- positivistik menuntut

bersatunya subjek peneliti dengan objek yang diteliti serta subjek

pendukungnya. Peneliti berusaha mengandalkan sebanyak mungkin

pandangan partisipan tentag situasi yang tengah diteliti. Untuk mengeksplorasi

pandangan- pandangan ini, pertanyaan- pertanyaan pun perlu diajukan.

Pertanyaan ini bisa jadi sangat luas dan umum, semakin terbuka pertanyaan

tersebut tentu akan semakin baik, agar peneliti bisa mendengarkan dengan

cermat apa yang dibicarakan dan dilakukan partisipan dalam kehidupan

mereka (Creswell 2014: 207).

3.3 Metode Pengumpulan Data

Menurut (Burhan 2007: 107) Dalam penelitian kualitatif ada beberapa

macam metode pengumpulan data, yaitu metode wawancara, metode

observasi, metode dokumenter, metode bahan visual dan metode penelusuran

data online. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang dipakai

oleh penulis adalah sebagai berikut :

37

1. Observasi

Observasi merupakan proses yang umum dikenal sebagian besar

dari kita sebagai dasar fundamental dari semua metode penelitian.

Observasi mensyaratkan pencatatan dan perekaman secara sistematis

mengenai sebuah peristiwa, artefak- artefak, dan perilaku-perilaku

informan yang terjadi dalam situasi tertentu. Observasi menawarkan

perspektif menyeluruh (holistic) dan gambaran atau deksripsi grafis

mengenai kehidupan sosial. Observasi dalam penelitian ini dilakukan di

kantor divisi corporate communication PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Cilegon- Banten. Dengan melakukan observasi, diharapkan peneliti

dapat menggali informasi yang memadai di lapangan. Mencari tahu

sejauh mana strategi komunikasi media sosial PT Krakatau Steel

(Persero) Tbk. dalam membangun citra melalui digital influencer.

2. Wawancara Mendalam

Wawancara adalah salah satu tehnik yang baik untuk mendapatkan

data yang akurat mengenai objek yang akan diteliti. Dengan

menggunakan metode wawancara dapat mengetahui lebih mendalam

bagaimana PT Krakatau Steel (Persero) Tbk memanfaatkan media sosial

untuk membangun citra perusahaan melalui digital influencer. Dalam

penelitian ini, wawancara khusus dilakukan pada informan di PT

38

Krakatau Steel (Persero) Tbk. dengan harapan pihak informan dapat

menjawab pertanyaan- pertanyaan inti dari penelitian ini. Seperti,

bagaimana digital influencer menjadi strategi baru untuk menarik

publiknya demi membangun citra positif bagi perusahaan.

3. Dokumentasi

Menurut (Krisyantono 2006: 116) Dokumentasi adalah instrumen

pengumpulan data yang sering digunakan dalam berbagai metode

pengumpulan data. Tujuaannya adalah untuk mendapatkan informasi

yang mendukung analisis dan interpretasi data. Selain memperoleh

dokumentasi ditempat penelitian, dalam penelitian ini, dokumentasi

juga dilakukan lewat bantuan media sosial dengan memanfaatkan akun

media sosial facebook, instagram dan lainnya untuk memperoleh

informasi berbagai kegiatan dan pemberitaan yang telah dilakukan oleh

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

4. Studi Pustaka

Buku, artikel, karya ilmiah, jurnal dan skripsi yang membahas

permasalahan- permasalahan yang sama dengan penelitian merupakan

sumber bahan studi pustaka yang dipakai dalam penelitian ini. Dengan

metode ini diharapkan dapat membantu untuk menjabarkan hasil

penelitian.

39

3.4 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

kualitatif. Data kualitatif yaitu data yang tidak berupa angka- angka,

melainkan diuraikan dalam bentuk kalimat (Burhan 2007: 124). Adapun data

kualitatif meliputi :

1. Data tentang gambaran umum mengenai objek penelitian

2. Data lain yang tidak berupa angka.

Adapun jenis-jenis dengan sumber data yang digunakan dalam

penelitian ini dibagi menjadi dua macam, yaitu sumber data primer dan

sumber data sekunder.

Sumber data primer dalam penelitian ini merupakan data yang diperoleh

dari informan, yaitu orang yang berpengaruh dalam proses perolehan data

atau bisa disebut key informan yang memegang kunci sumber data

penelitian ini, karena informan benar- benar tahu sebagai sumber informasi

yang dapat menjawab seluruh pertanyaan dalam penelitian ini. Adapun yang

menjadi key informan dalam penelitian ini adalah Manajer Corporate

Communication.

Selain key informan, peneliti juga menggunakan informan pendukung

sebagai upaya validasi atas temuan- temuan yang peneliti dapatkan dari

hasil wawancara. Adapun yang menjadi informan pendukung dalam

penelitian ini adalah Digital Influencer dan pegiat media sosial dari

kalangan akademisi Universitas yaitu:

1. Ari Pandu Witantra (Dosen UNTIRTA Serang- Banten)

Penetapan informan ini dilakukan dengan mengambil orang yang telah

terpilih betul oleh peneliti menurut ciri- ciri spesifik yang dimiliki agar

40

sesuai dengan tujuan penelitian.

Sedangkan data sekunder menurut (Sugiyono 2012: 141) adalah sumber

data yang diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan memahami

melalui media lain yang bersumber dari literatur, buku-buku, media sosial,

serta dokumen perusahaan.

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisa

kualitatif. Analisa kualitatif mengorganisasikan dan mengurutkan data

kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat dirumuskan

hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Data yang terkumpul

terdiri dari catatan lapangan dan tanggapan peneliti, gambar, foto dan

dokumen yang berupa laporan dan informasi lainnya (Moleong 2002: 103).

Data dari wawancara, observasi dan dokumentasi yang sudah

terkumpul kemudian dikelompokan kedalam tema- tema yang sesuai

dengan permasalahan yang diteliti yaitu tentang PT Krakatau Steel

(Persero) Tbk. memanfaatkan media sosial untuk membangun citra

perusahaan melalui digital influencer. Setelah data dikategorikan,

kemudian di reduksi dengan cara membuang data- data yang dipandang

tidak relevan dengan fokus penelitian. Kegiatan reduksi dilakukan

sekaligus melihat hubungan antar konsep, sehingga memudahkan peneliti

dalam membangun pemahaman tentang strategi komunikasi media sosial

melalui digital influencer yang dilakukan oleh perusahaan.

41

3.6 Keabsahan Data

Teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan adalah

triangulasi. Triangulasi merupakan cara yang paling umum digunakan bagi

peningkatan validitas dalam penelitian kualitatif, dalam kaitannya

penelitian yang dilakukan dengan menggunakan berbagai ragam sumber

data yang tersedia. Artinya data yang sama atau sejenis akan lebih mantap

kebenarannya apabila lebih digali dari beberapa sumber dengan melakukan

teknik wawancara atau interview. Cara yang dapat digunakan dalam

triangulasi data adalah dengan menggunakan sumber data.

Triangulasi dengan menggunakan sumber berarti membandingkan

dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh

melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif, hal tersebut

dapat dicapai dengan jalan membandingkan data hasil pengamatan dengan

data hasil wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan isi

suatu dokumen yang berkaitan (Moleong 2002: 108).

3.7 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor Divisi Corporate Communication

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Pusdiklat Cilegon yang terletak di Jalan

Jenderal Sudirman Km. 3 Kota Cilegon- Banten 42431. Waktu penelitian

dilakukan pada hari Jumat, 02 November 2018.

Berikut adalah rinciannya dalam bentuk tabel:

42

Tabel 3.1: Jadwal Penelitian

No Nama Kegiatan

Bulan

September Oktober November Desember Januari

1 Proses Pembuatan

Proposal

2 Sidang Outline

3 Observasi

4 Pengumpulan Data

5 Penulisan Laporan

6 Penulisan Laporan

Penelitian

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Gagasan tentang pembangunan industri baja di Indonesia pertama kali

dicetuskan oleh perdana menteri Ir. Djuanda. Gagasan ini muncul pada tahun

1956 atas dasar gagasan tersebut, maka dibangunlah sebuah pabrik baja di

Indonesia yang berlokasi di Cilegon. Awalnya proyek besi baja ini diberi

nama Proyek Besi Baja Trikora Cilegon. Proyek tersebut adalah salah satu

realisasi dari persetujuan pokok kerja antara pemerintah Indonesia dengan

pemerintah Rusia yang ditandatangani pada tanggal 15 September 1960.

Kontrol terhadap pembangunan tersebut dibuat menurut perjanjian No. 80

tanggal 7 Juli 1962 antara pemerintah Indonesia dengan Allunio Export

Corporation of Moscow. Pada tanggal 20 Mei 1962 pembangunan Pabrik

Baja Trikora Cilegon dimulai.

Menurut ketetapan MPRS No. II/MPRS/1960 persetujuan di atas selain

memuat keputusan tentang pembangunan dengan perusahaan industri juga

memuat tentang kesediaan pemerintah Rusia untuk memberikan bantuan

kredit bagi pemerintah Indonesia. Selanjutnya biaya proyek pembangunan ini

disalurkan melalui bantuan asing yang diperoleh dari modal pemerintah

sedangkan sebagian lagi diperoleh dari kredit eks- Jerman Barat dan kredit

komersial melalui Bank Indonesia serta Bank Dagang Negara. Pembangunan

pabrik dibiayai oleh penyertaan modal dari PT Krakatau Steel Hoogovens

Pipe Industrial Ltd. sendiri dan kredit luar negeri tanpa jaminan dari

pemerintah Indonesia. Setelah proyek ini dimulai pada tanggal 20 Mei 1962,

maka aktivitasnya dimulai dengan membeli tanah rakyat seluas 616 Haktar.

43

44

Pembangunan pabrik tersebut dimulai beserta pembangunan perumahan

karyawannya namun pada tahun 1965 pembangunan Proyek Besi Baja

Trikora terhenti karena adanya pemberontakan G30S/ PKI yang waktu itu

sedang bergejolak di Indonesia.

Kemudian pada tahun 1970 pemerintah mengadakan usaha untuk

melanjutkan proyek ini karena pemerintah Rusia menghentikan bantuannya

sama sekali sedangkan para teknisinya dipulangkan dengan tanpa

memberikan serah terima pekerjaan sama sekali kepada pemerintah

Indonesia. Dan pada saat itu proyek besi baja trikora Cilegon diubah namanya

menjadi PT Krakatau Steel berdasarkan Instruksi Presiden Republik

Indonesia No. 17 tanggal 28 November 1967 tentang adanya pengarahan dan

penyederhanaan dari satu perusahaan ke dalam tiga bentuk perusahaan agar

lebih bermanfaat dalam rangka pembangunan serta meningkatkan

kemakmuran bangsa dan negara. Ketiga bentuk perusahaan tersebut adalah :

1. Perusahaan Negara / Perusahaan Umum (Public Corporation) atau

PERUM.

2. Usaha- usaha Negara/ Perusahaan Negara (Public State Company) atau

PERSERO.

3. Usaha- usaha Negara/ Perusahaan Jawatan Negara atau PERJAN

PT Krakatau Steel resmi didirikan berdasarkan pada peraturan pemerintah

nomor 35 tanggal 31 Oktober 1970 dan dengan peraturan pemerintah ini pula

Proyek Besi Baja Trikora menjadi PT Krakatau Steel yang disahkan dan

ditandatangani oleh notaris Tan Thong Kie yang berkedudukan di Jakarta

yang kemudian diperbaiki dengan naskah No. 25 tanggal 29 Desember 1971.

Maksud PERSERO atau Peseroan terbatas adalah untuk menyelenggarakan

penyelesaian pembangunan proyek pabrik baja di tempat lain. Adapun tujuan

dibangunnya kembali proyek besi baja PT Krakatau Steel adalah :

1. Memenuhi kebutuhan baja di Indonesia.

45

2. Meningkatkan devisa negara melalui ekspor besi baja ke luar negeri.

3. Sebagai pusat pelatihan kadet industri.

4. Membuka lapangan kerja baru sehingga dapat mengurangi angka

pengangguran yang telah ada.

Pada tahun 1973, dengan bantuan keuangan dari Pertamina PT Krakatau

Steel (Persero) Tbk. terus memperbesar kapasitas produksinya agar dapat

membuat billet (bahan setengah jadi) sendiri dan bahkan langsung

memproduksi jenis baja lembaran, slab (lempengan), dan hot stip mill (baja

lembaran panas).

Pelaksanaan proyek perluasan tersebut sempat terguncang kembali karena

adanya krisis keuangan di Pertamina pada tahun 1974. Hal ini menyebabkan

pemerintah turun tangan untuk menyelamatkan proyek ini yaitu dengan

mengeluarkan Keppres No. 30 tanggal 17 Agustus 1975 tentang kelanjutan

pembangunan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. tahap pertama dengan

kapasitas produksi setengah juta ton pertahun.

Pada tahun 1977 presiden Soeharto meresmikan pabrik besi beton, pabrik

besi spons dan pabrik slab baja. Pada tahun 1985 pabrik hot strip mill telah

mampu mengekspor besi baja ke negara Jepang, Korea, China, Amerika,

Inggris, negara Timur Tengah, dan negara-negara ASEAN.

Berdasarkan keputusan Presiden Republik Indonesia No. 44 tanggal 28

Agustus 1989, PT Krakatau Steel bersama Sembilan perusahaan strategis

lainnya, yaitu PT. Boma Bisma Indah, PT. Dahana, PT. INTI, PT. IPTN, PT.

LEN, PT. Barata Industri Strategis (BIPS) yang diketuai oleh Prof. Dr. Ing.

BJ. Habibie dengan status perusahaan adalah Badan Usaha Milik Negara

Industri Strategis (BUMNIS).

Pada tanggal 10 November 1994, Menteri Muda Perindustrian Ir. Tungki

Ariwibowo selaku Dirut PT Krakatau Steel mengadakan perluasan tersebut.

Perluasan tersebut adalah:

46

1. Peningkatan produksi dari 1,5 juta ton menjadi 2,5 juta ton per tahun.

2. Peningkatan kualitas.

3. Keseragaman jenis baja yang dihasilkan.

4. Efisiensi produksi.

Selama periode 1990 sampai tahun 1995 telah dilakukan proyek perluasan

dan modernisasi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. yang meliputi dua tahap

perluasan, yaitu perluasan tahun pertama pada tahun 1990 dan perluasan

tahun kedua pada tahun 1993 bertepatan dengan hari ulang tahun PT

Krakatau Steel (Persero) Tbk. oleh komisaris utama Ir. Tungki Ari Wibowo.

Sasaran utama yang ingin dicapai oleh PT Krakatau Steel yaitu:

1. Keberhasilan memproduksi baja baik komersial maupun spesial.

2. Efisiensi di segala bidang.

3. Menciptakan sumber daya manusia yang profesional.

Mulai tahun 2005, PT Krakatau Steel mencanangkan rencana

pengembangan ke depan dengan obsesi menjadi perusahaan produksi baja

terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020. Salah satu indikasinya adalah

dengan kapasitas produksi 20 juta ton/tahun. Usaha dalam rangka mencapai

obsesi itu diantaranya dengan melakukan kunjungan ke China dan Meksiko.

Berikut histori berdirinya PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. hingga menjadi

perusahaan BUMN:

1956 : Gagasan Ir. H Juanda untuk membangun industri baja dan

penelitian lokasi oleh Biro Perancang Nasional.

1960 : Kontrak pembangunan dengan Uni Soviet.

1962 : Peletakan batu pertama proyek Besi Baja TRIKORA (TAP

MPRS No. 2 tahun 1962).

47

1992 : Terhenti (terjadi gejolak politik) meletusnya G30SPKI.

1967 : Pembangunan industri baja dilanjutkan status proyeknya dan

diganti menjadi PT Krakatau Steel (Inpres No.17).

1970 : PT Krakatau Steel didirikan melanjutkan proyek Besi Baja

TRIKORA (Peraturan Pemerintah No.35) .

1977 : Diresmikan Pabrik Kawat, Pabrik Baja Tulangan dan Pabrik Baja

Profil.

1979 : Diresmikan Pabrik Besi Spons (HYL-I), Pabrik Billet Baja,

Pabrik Batang Kawat, dan Fasilitas Infrastruktur (PLTU, Pengadaan Air,

Pelsus Cigading dan Telekomunikasi).

1983 : Diresmikan Pabrik Slab Baja dan Pabrik Baja Lembaran Panas..

1991 : Pabrik Baja Lembaran Dingin diakuisisi (merger) menjadi unit

produksi PT Krakatau Steel Pabrik Kawat, Pabrik Baja Tulangan dan Pabrik

Baja Profil menjadi PT Krakatau Wajatama.

1993 : Diresmikan Pabrik Kawat, Pabrik Baja Tulangan dan Pabrik Slab

Baja- 2.

1996 : Restrukturalisasi Perusahaan: PLTU, Pengadaan Air Pelabuhan

dan Rumah Sakit.

1999 : Bergabung menjadi anggota PT BPIS (Bahana Pakarya Industri

Strategis).

2002 : Pembubaran PT BPIS menjadi BUMN.

4.1.2 Profile PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. merupakan perusahaan yang bergerak di

bidang penyedia baja terkemuka di Indonesia. Jika dilihat sejak berdirinya,

perkembangan perusahaan ini mengalami kemajuan yang cukup signifikan.

48

Hal ini dapat dilihat dari penambahan fasilitas produksi, seperti Pabrik Besi

Spons, Pabrik Billet Baja dan Pabrik Batang Kawat serta fasilitas infra stuktur

lainnya berupa Pusat Pembangkit Listrik dan Pusat Penjernih Air, Pelabuhan

Khusus Cigading dan sistem telekomunikasi yang dapat dipenuhi kurang

dari 10 tahun. Dengan hal ini, menempatkan PT Krakatau Steel (Persero)

Tbk. sebagai satu-satunya perusahaan baja ter-integritas di Indonesia.

Perusahaan ini juga mengembangkan produksinya untuk memenuhi

berbagai keperluan, seperti baja lembaran panas, baja lembaran dingin dan

batangan kawat. Pada saat ini, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. dapat

memproduksi baja kasar sebesar 2,45 juta ton per tahun untuk mendukung

produksinya. Sejak berdiri, kemampuan teknisi yang dimiliki PT Krakatau

Steel (Persero) Tbk. telah menggunakan standar internasional. Perusahaan ini

berlokasi di kantor Pusat di Jl. Industri No. 5 P.O Box 14 Cilegon Banten dan

kantor Pemasaran di Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 54 Jakarta Selatan.

4.1.3 Visi dan Misi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Visi

Perusahaan baja terpadu dengan keunggulan kompetitif untuk tumbuh dan

berkembang secara berkesinambungan menjadi perusahaan terkemuka di

dunia.

Misi

Menyediakan produk baja bermutu dan jasa terkait bagi kemakmuran bangsa.

4.1.4 Unit Kerja PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Memiliki 7 Unit kerja yang begerak

didalam pabrik baja terpadu, unit- unitnya sebagai berikut:

a. Pabrik Cold Rolling Mill (CRM)

Pabrik Cold Rolling Mill adalah Suatu pabrik yang menggunakan

49

Proses Lembaran Dingin (Cold Rolling Mill), untuk mendapatkan

lembaran baja tipis. Lembaran baja dingin merupakan proses penipisan

baja lembaran dengan cara melintaskan Hot Rolled Coil (Baja Lembaran

Panas) melalui roll- roll penggiling tanpa dipanasi terlebih dahulu agar

mengurangi ketebalan sesuai dengan permintaan konsumen yang

kemudian dibekukan dengan campuran larutan air dan oli.

b. Pabrik Billet Baja

Pabrik Billet Baja (Billet Steel Plant) adalah dapur listrik (Electric

Arc Furnace) yang semuanya berjumlah 4 buah dengan kapasitas produksi

masing-masing dapur 65 ton. Adapun spesifikasi dari billet baja yang

dihasilkan mempunyai dimensi 100x100 mm dan 110x100 mm dengan

panjang yang berfariasi antara 610mm s/d 12.000mm.

c. Pabrik Besi Spons

Direct Production (DR) yang mengolah pellet (butiran-butiran

seperti kelerang dengan ukuran dan sifat-sifat tertentu) menjadi biji spons

(sponge iron). Pellet masih diimpor dari Swedia, Brazil dan India karena

mutunya baik. Dalam Direct Reduction proses yang tejadi memanfaatkan

gas alam yang terdapat di Indonesia. Pemakaian batu bara dihindari karena

tidak terdapat batu bara yang baik untuk proses metalurgi.

d. Pabrik Besi Slab

Pabrik Baja Lembaran (Slab Steel Plant) adalah pabrik yang

membuat baja lembaran persegi panjang dengan ukuran:

a. Tebal 200 mm.

b. Lebar 950-2080 mm.

c. Panjang diatas 12 m.

d. Berat maksimum 30 ton.

50

e. Pabrik Hot Strip Mill (HSM)

Pabrik Baja Lembaran Panas (Hot Strip Mill) adalah pabrik yang

menghasilkan baja lembaran dalam gulungan tebal (Hot Rolling Coil) dan

pelat baja. Untuk Hot Rolling.

f. Pabrik Batang Kawat

Pabrik Batang Kawat (Wire Rod Mill) adalah pabrik yang

menghasilkan batang kawat, terdiri dari dua macam produk yaitu kawat

baja polos dan kawat baja yang sudah dilindungi zat pelindung anti karat.

g. Anak Perusahaan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

PT Krakatau steel (Persero) Tbk. Memiliki 11 anak perusahaan,

yaitu:

1) PT KHI Pipe Industry.

2) PT Pelat Timah Nusantara (LATINUSA).

3) PT Krakatau Wajatama.

4) PT Krakatau Engineering.

5) PT Krakatau Industrial Estate.

6) PT Krakatau Information Technology.

7) PT Krakatau Daya Listrik.

8) PT Krakatau Tirta Industri.

9) PT Krakatau Bandar Samudra.

10)PT Krakatau Medika.

11)PT Meratus Jaya Iron Steel.

51

4.1.5 Arti dan Makna Logo PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Gambar 4.1: Logo Krakatau Steel

Sumber: krakatausteel.com

Logo PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. terdiri dari beberapa elemen

yaitu :

1. Logo

Logo berbentuk perisai menggambarkan profil “Ladle” dengan warna

dasar merah dan huruf KS berwarna hitam pekat.

2. Bentuk Ladle

Mengandung makna sebagai wahana atau tempat untuk menggodok,

mengolah, dan menempa sumber daya yang tersedia sehingga mampu

menghasilkan Adikarya (karya berkualitas).

3. Warna dasar merah

Mengandung makna semangat yang senantiasa menyala dan bergelora

dalam mewujudkan karsa, cipta dan karya yang berkualitas di bidang

industri baja.

52

4.1.6 Budaya Perusahaan

a. Competence

Mencerminkan kepercayaan akan kemampuan diri serta semangat untuk

meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, keahlian, dan sikap mental demi

peningkatan kinerja yang berkesinambungan.

b. Integrity

Mencerminkan komitmen yang tinggi terhadap setiap kesepakatan, aturan

dan ketentuan serta undang-undang yang berlaku, melalui loyalitas profesi

dalam memperjuangkan kepentingan perusahaan.

c. Reliable

Mencerminkan kesiapan, kecepatan dan tanggap dalam merespon

komitmen dan janji, dengan mensinergikan berbagai kemampuan untuk

meningkatkan kepuasan dan kepercayaan pelanggan.

d. Innovative

Mencerminkan kemauan dan kemampuan untuk menciptakan gagasan

baru dan implementasi yang lebih baik dalam memperbaiki kualitas

proses dan hasil kerja diatas standar.

4.1.7 Struktur Organisasi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Struktur Organisasi merupakan suatu pembagian wewenang dan

pembagian tugas kerja. Karena itu setiap karyawan suatu organisasi

perusahaan harus mempunyai tugas dan tanggung jawab yang jelas. Struktur

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. ini berdasarkan fungsional, berbentuk garis

dan staf secara terbatas. Struktur ini telah disesuaikan dengan kebutuhan

perusahaan dalam mencapai tujuan dan misi yang diembannya. Antara lain:

53

DEWAN KOMISARIS (BOARD OF COMMISSIONERS)

Komisaris Utama : I Gusti Putu. S

Komisaris Independen : Nana Rohana

Komisaris : Ridwan Djamaludin

Komisaris Independen

Komisaris

Komisaris

:

:

:

Roy E. Maningkas

Nanang Pamuji. M

Dadang Kurnia

DEWAN DIREKSI (BOARD OF DIRECTORS)

Direktur Utama : Silmy Karim

Direktur Produksi : Wisnu Kuncoro

Direktur Logistik : Ogi Rulino

Direktur SDM : Rahmad Hidayat

Direktur Pemasaran : Purwono Widodo

Direktur Keuangan : Tardi

54

Gambar 4.2: Struktur Perusahaan

Sumber: Data Penelitian

4.1.8 Divisi Corporate Communication PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Divisi Corporate Communication PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

merupakan divisi yang berada di bawah divisi Corporate Secretary, sehingga

tanggung jawab Manager divisi Corporate Communication secara struktural

dijalankan sesuai instruksi dari General Manager yang ada di divisi

Corporate Secretary PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Divisi Corporate

Communication di pimpin oleh seorang Manager yaitu Agus Sutan

Kaharudin. Sedangkan tanggung jawab adanya divisi Corporate

Communication PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. adalah :

55

a. Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan acara direksi dan atau

komisaris dengan Stakeholder, tamu direksi, pelanggan dan tamu resmi

lainnya, sekaligus bertindak sebagai event organizer guna memastikan

pelaksanaan acara- acara perusahaan berjalan dengan lancar.

b. Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan kegiatan penyiapan fasilitas

dan akomodasi yang diperlukan pada acara direksi dan atau komisaris untuk

kelancaran aktivitas acara tersebut.

c. Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan komunikasi internal terhadap

kegiatan sosialisasi kebijakan Direksi atau Perusahaan kepada karyawan dan

bertindak sebagai event organizer atas kegiatan sosialisasi kebijakan

perusahaan kepada pihak internal perusahaan agar pelaksanaan sosialisasi

berjalan dengan efektif dan efisien.

d. Mengorganisasikan dan mengatur strategi komunikasi eksternal

perusahaan (corong komunikasi) untuk mengendalikan penciptaan berita dan

peristiwa yang bernilai positif melalui mass media agar tercipta komunikasi

yang efektif dan harmonis.

e. Mendampingi atau mewakili perusahaan untuk menghadiri acara- acara

yang diselenggarakan Instansi tertentu dalam rangka pembinaan hubungan

baik dan peningkatan citra perusahaan.

f. Merencanakan dan mengatur komunikasi melalui media pers realease dan

melakukan counter pemberitaan negatif baik di media cetak maupun

elektronik sesuai dengan kewenangannya sehingga terjadi keseimbangan

berita di media massa.

g. Mengatur strategi pengembangan dan implementasi yang berkaitan dengan

publikasi, promosi dan penyebaran informasi perusahaan melalui iklan atau

sponshorship dan pameran untuk menciptakan image yang positif bagi

perusahaan.

56

h. Mengkoordinasikan dan merespon program feedback komunikasi dari

pihak internal (karyawan, serikat, pensiunan, keluarga karyawan) dengan

bertindak mewakili perusahaan sehingga terjalin hubungan yang harmonis.

i. Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan pengelolaan dan pengendalian

website perusahaan sebagai media informasi dan komunikasi internal maupun

eksternal agar selalu memberikan informasi yang benar dan up to date.

j. Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan penyelesaian proposal

sponshorsihip (Corporate Branding & Corporate Product) yang masuk ke

perusahaan untuk meningkatkan citra perusahaan.

k. Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan penerbitan, pencetakan,

pembuatan bulletin, company profile, product speck, cinderamata atau plakat,

kalender, buku agenda perusahaan, kartu ucapan brosur atau leaflet, poster

dan spanduk, peliputan dan pendokumentasian foto dan atau video acara

perusahaan.

l. Mengkoordinasikan, menyelenggarakan tata kelola penyimpanan

dokumen/ arsip perusahaan baik manual maupun elektronik agar dokumen

dan arsip perusahaan tersimpan dan dikelola dengan rapih.

m. Melaksanakan tugas sesuai Sistem Manajemen Krakatau Steel (SKS),

untuk menghasilkan kualitas kerja dan memenuhi standar yang ditetapkan,

termasuk mengatur dan mengawasi kegiatan dan area yang menjadi tanggung

jawabnya sesuai dengan prosedur peraturan perundangan dan norma- norma

K3LH yang berlaku.

Berikut struktur organisasi divisi corporate communication PT Krakatau

Steel (Persero) Tbk.

57

Gambar 4.3: Struktur Divisi

Sumber: Data Penelitian

4.1.9 Media Sosial PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Media yang digunakan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. memiliki

berbagai media yang menjadi penghubung bagi publik internal maupun

eksternal yang dapat di akses dengan mudah, di antaranya yaitu :

a. Website Perusahaan : www.krakatausteel.com

b. Media Sosial :

Facebook : @krakatausteelofficial

Twitter : @_KRAKATAUSTEEL

Instagram : @krakatau.steel

Youtube : Krakatau Steel Official

4.2 Hasil Penelitian

Dalam pembahasan ini peneliti akan menguraikan hasil penelitian

mengenai pemanfaatan media sosial sebagai strategi membangun citra

melalui digital influencer. Pembahasan ini akan mengacu pada rumusan

masalah dan fokus penelitan yang telah dijelaskan sebelumnya. Peneliti

menguraikan hasil penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya. Peneliti

58

menguraikan hasil penelitian dengan mengacu pada identifikasi masalah yang

peneliti buat.

4.2.1 Strategi Public Relations dalam fact finding

Fact finding merupakan proses mencari dan mengumpulkan fakta atau

data sebelum melakukan tindakan. Public relations PT Krakatau Steel (Persero)

Tbk. perlu mengetahui apa yang diperlukan oleh publik sebelum melakukan

tindakan untuk memajukan perusahaanya. Public relations dalam hal ini divisi

corporate communication bisa melakukan analisis langsung ke lapangan dengan

mengadakan survei terkait apa yang diinginkan oleh publik.

Dalam penelitian ini, peneliti mengamati dari hasil wawancara yang telah

dilakukan oleh peneliti bahwa perusahaan dalam menentukan strategi melalui fact

finding melalui beberapa tahap, yaitu:

a. Focus Group Discussion (FGD)

Focus Group Discussion (FGD) menjadi sebuah cara perusahaan dalam

menemukan sumber informasi dan fakta di lapangan. FGD merupakan sebuah

proses diskusi yang dilakukan secara sistematis untuk mengumpulkan

informasi dan memperoleh masukan dari suatu masalah atau topik yang

diperoleh dari hasil diskusi dengan sejumlah kelompok. Dalam menemukan

fact finding FGD dilakukan di dalam internal perusahaan yang melibatkan

sejumlah karyawan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Dalam hal ini

perusahaan membahas topik- topik tertentu untuk menemukan solusi dalam

menentukan sebuah konsep membangun citra di dalam masyarakat dari mulai

perencanaan dan sebagainya hingga kemudian terkonsep dari sebuah FGD

untuk membangun digital influencer.

b. Kunjungan Kerja

Pada saaat perusahaan terjun ke masyarakat perusahaan dalam hal ini

mengunjungi segenap elemen masyarakat mulai dari tokoh masyarakat, LSM

59

dan elemen masuarakat lainnya. Tidak hanya itu, perusahaan juga melakukan

kunjungan ke instansi pemerintahan dan media. Perusahaan melakukan

kegiatan kunjungan dalam rangka untuk mendengar langsung aspirasi ataupun

keinginan masyarakat terhadap perusahaan. Pada saat perusahaan melakukan

kunjungan kepada masyarakat, perusahaan memiliki peranan penting untuk

menyampaikan peran perusahaan di dalam lingkup masyarakat sehingga

masyarakat akan memberikan persepsi yang baik terhadap perusahaan.

“Kita ukur dengan kunjungan langsung ke masyarakat yaitu

dengan peran serta kita dan kita selalu ada program kunjungan ke

masyarakat baik itu ke instansi pemerintah, kepada media koran,

kepada stakeholder masyarakat sekitar, kepada kiyai- kiyai sekitar,

melakukan FGD untuk mendengar sebetulnya apa persepi

masyarakat terhadap PT Krakatau Steel saat ini, sehingga dari

masukan itu menjadikan dasar program untuk mengembangkan

program apa yang kira- kira bisa menjadi harapan masyarakat.”

(Agus Kaharudin, Manager Divisi Corporate Communication, 02

November 2018)

c. Riset

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. mengadakan riset internal yang

dilakukan oleh internal. Divisi corporate communication dengan menganalisis

media dan melihat persepsi yang ada di masyarakat terhadap perusahaan

dengan melihat indeks pemberitaan di media- media baik cetak, elektronik dan

media sosial. Sehingga perusahaan dapat memahami posisi perusahaan dalam

indeks pemberitaan yang beredar baik positif maupun negatif. Sebagaimana

yang telah di paparkan oleh manajer divisi corporate communication PT

Krakatau Steel (Persero) Tbk.

“Kita menentukan strategi apa yang akan kita lakukan yaitu

dengan riset yaitu mengukur indeks pemberitaan di media- media

itu kita ukur artinya persepsi masyarakat terhadap PT Krakatau

Steel itu seperti apa sih itu yang kita tangkap melalui pemberitaan

kita ukur kita catat satu persatu apapun yang muncul di koran,

radio dan sebagainya sehingga kita dapat memahami bahwa posisi

PT Krakatau Steel indeks pemberitaan yang di sorot masyarakat

adalah dari sisi- sisi ini dan itu kurang bagus. (Agus Kaharudin,

Manager Divisi Corporate Communication, 02 November 2018)

60

Divisi corporate communication PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

menentukan strategi awal yang akan dilakukan untuk dapat membangun citra

perusahaan dengan cara melakukan program kerja kunjungan langsung kepada

masyarakat, mendengarkan aspirasi dan keinginan masyarakat serta melakukan

riset yang diukur melalui indeks pemberitaan oleh media- media yang

memberitakan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Sikap yang ditunjukkan oleh PT Krakatau Steel yang selalu merespon

keinginan masyarakat menunjukkan bahwa PT Krakatau Steel (Persero) peduli

dengan masyarakat. Aspirasi- aspirasi masyarakat terhadap PT Krakatau Steel

(Persero) Tbk. direspon baik oleh perusahaan dan dapat di tindak lanjuti untuk

dikembangkan melalui program kerja yang dilaksanakan oleh unit- unit terkait

yang ada di PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

4.2.2 Strategi Public Relations dalam Planning

Berdasarkan fact finding yang telah diperoleh perusahaan, maka

perusahaan dalam hal ini melakukan perencanaan tentang apa yang harus

dilakukan dalam menghadapi berbagai aspirasi masyarakat terhadap perusahaan.

Setelah melakukan fact finding ke lapangan, barulah divisi corporate

communication dapat melakukan rencana apa yang ingin dilaksanakan guna

memenuhi kebutuhan publik. Dalam tahap ini, divisi corporate communication

dituntut memiliki ide yang kreatif agar publik tertarik dengan yang ditawarkan

oleh perusahaan yang mereka wakili.

Dalam penelitian ini, peneliti mengamati dari hasil wawancara yang telah

dilakukan oleh peneliti bahwa perusahaan dalam menentukan strategi melalui

planning melalui beberapa tahap, yaitu:

a. Program Kerja

Pada saat temuan- temuan yang dilakukan oleh PT Krakatau Steel

(Persero) Tbk. baik dalam melakukan riset, kunjungan ke masyarakat untuk

61

mendengar aspirasi masyarakat dan FGD dengan segenap elemen masyarakat,

kemudian dapat ditindak lanjuti oleh perusahaan sebagai planning perusahaan

untuk dapat memperbaiki dari segala aspek kekurangan yang dilakukan oleh

perusahaan dalam bentuk program kerja. Program tersebut diantarnya adalah:

1. CSR

CSR atau (Corporate Social Responsibility) merupakan tindakan

yang dilakukan perusahaan sebagai rasa tanggung jawab sosial perusahaan

terhadap sosial maupun lingkungan masyarakat dimana perusahaan

berada. PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. selalu memperhatikan

kesejahteraan masyarakat, menjaga lingkungan, memberikan beasiswa

bagi anak- anak yang kurang mampu yang tinggal dekat dengan

lingkungan perusahaan hingga memberikan bantuan dana sosial. PT

Krakatau Steel (Persero) Tbk. dalam hal ini selalu memberikan bantuan

CSR khususnya kepada masyarakat yang tinggal dekat dengan lingkungan

perusahaan sebagai wujud rasa tanggung jawab dan kepedulian perusahaan

terhadap sosial.

2. Kemitraan

PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. dalam hal ini menjalankan

program kemitraan yang di tujukan kepada masyarakat untuk

mendongkrak perekonomian masyarakat baik masyarakat kelas bawah dan

menengah. Perusahaan melakukan pembinaan dan pengembangan usaha

agar dapat membangun kesejahteraan bagi masyarakat khususnya

masyarakat yang tinggal dekat dengan perusahaan berada.

3. Bina Lingkungan

Salah satu program yang dijalankan oleh perusahaan adalah bina

lingkungan. Bina lingkungan yang dimaksud adalah untuk menjaga

kelestarian alam dan lingkungan dengan membangun sarana dan prasarana

umum ataupun melakukan go green untuk menjaga kestabilan alam.

4. Sponsorship

62

Pemberian dukungan melalui bentuk uang atau bentuk bentuk

dukungan lainnya sebagai bentuk upaya perusahaan untuk mendukung

segala bentuk kegiatan yang diselenggarakan oleh penerima sponsor.

Tujuan ini dalam rangka untuk membangun citra perusahaan melalui

sponsor sekaligus memperkenalkan perusahaan terhadap sponsor yang

diberikan oleh perusahaan.

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. membangun program didasari atas

aspirasi atau masukan dari masyarakat terhadap perusahaan. Sehingga dari

aspirasi atau masukan tersebut di tindak lanjuti oleh perusahaan sebagai program

kerja yang telah di pertimbangkan oleh perusahaan. Sebagaimana yang telah di

paparkan oleh manajer divisi corporate communication PT Krakatau Steel

(Persero) Tbk.

“Paling banyak diketahui di masyarakat itu adalah berkaitan dengan

peran serta PT Krakatau Steel dalam bidang CSR, kemitraan, bina

lingkungan, sponsorship, Pada saat kita turun kemudian melakukan

pembinaan ukm dan sebagainya, keinginan ataupun harapan masyarakat

itu biasa disampaikan ke kita dan itu menjadi juga salah satu

pertimbangan kita.” (Agus Kaharudin, Manager Divisi Corporate

Communication, 02 November 2018)

b. Mencounter Berita Negatif

Divisi corporate communication selalu berkoordinasi dengan induknya

yaitu corporate secretary terutama terkait berita- berita yang muncul ke

permukaaan masyarakat. Terutama ketika berita negatif yang muncul dari

berbagai divisi atau aktivitas organisasi, bagian operasi, kegiatan direksi dan

sebagainya sehingga pada saat menemukan indeks tersebut menjadi tugas divisi

corporate communication untuk berkoordinasi dengan corporate secretary

sebagai induk menentukan solusi yang terbaik dalam memperbaiki berita negatif

yang muncul ke masyarakat.

“Divisi corporate communication ini kan ujung dari pada seluruh

aktivitas di PT Krakatau Steel. Segala Berita yang muncul dari berbagai

divisi atau aktivitas organisasi, bagian operasi, kegiatan direksi dan

sebagainya. Ketika kita menemukan indeks bahwa bulan ini kita negatif

karena berkaitan dengan isu yang menyangkut perusahaan kita

63

sampaikan kepada corporate secretary sebagai induk dari divisi

corporate communication dan kemudian unit terkait mencarikan solusi

kira- kira berita apa yang bisa menandingi berita itu atau dari sisi positif

apa dari isu yang diterpa negatif ini bisa tercover dengan dua atau tiga

pemberitaan positif. Jadi kita dalam hal ini selalu bekerjasama dengan

sumber- sumber berita karena tidak bisa langsung divisi corporate

communication ini langsung menanggapi kemudian memplanning.”

(Agus Kaharudin, Manager Divisi Corporate Communication, 02

November 2018)

Pada saat perusahaan diterpa isu- isu negatif yang berasal dari media baik

lokal maupun nasional, perusahaan dalam hal ini khususnya divisi corporate

communication membuat planning sebagai upaya untuk memperbaiki isu- isu

negatif terkait PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Maka dalam hal ini, yang paling

utama dilakukan oleh divisi corporate communication adalah menelaah segala

temuan dari pemberitaan pemberitaan yang berkaitan dengan perusahaan sehingga

dari temuan tersebut nantinya langsung di teruskan kepada unit- unit kerja terkait

yang ada di PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. untuk kemudian bagaimana

perusahaan mencari solusi dari temuan- temuan yang ada.

“Planning kita adalah menelaah sumber berita menyangkut objek apa

kemudian unit kerja apa atau aktifitas apa yang terlibat kemudian kita

akan berkordinasi dengan pihak- pihak tersebut dan kita akan mencari

solusi kemudian kita lagi yang menyiarkan.” (Agus Kaharudin, Manager

Divisi Corporate Communication, 02 November 2018)

Salah satu tugas divisi corporate communication adalah menjadi ujung

tombak dari segala pemberitaan yang ada. Bahwa pemberitaan oleh media

terhadap perusahaan yang beredar di masyarakat akan berdampak langsung

kepada perusahaan baik positif maupun negatif. Perusahaan melakukan counter

pemberitaan yang dimaksudkan untuk mencegah terjadinya dampak yang buruk

bagi perusahaan sehingga divisi corporate communication melakukan upaya

pemberitaan positif untuk menutupi dan melawan pemberitaan negatif oleh media

yang menerpa perusahaan sebagai upaya mempertahankan citra dari pemberitaan-

pemberitaan media yang negatif terhadap perusahaan. Hal ini juga sudah menjadi

tugas divisi corporate communication untuk mencounter pemberitaan negatif

64

terhadap perusahaan sebagaimana yang dipaparkan oleh manajer divisi corporate

communication PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

“Pemberitaan perusahaan yang negatif oleh media kemudian beredar

tentu akan kita lawan karena satu berita negatif kalau kita cover dengan

sepuluh pemberitaan yang positif seperti berita csr dan berita- berita

yang lainnya ini lambat laun akan hilang dengan sendirinya.” (Agus

Kaharudin, Manager Divisi Corporate Communication, 02 November

2018

c. Mengelola Media Sosial Perusahaan

Manajer divisi corporate communication PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

menuturkan dalam kaitannya dengan membangun citra melalui media sosial

dengan dibutuhkannya wadah untuk menghidupkan akun media sosial dan

pengelola akun media sosial perusahaan yang mampu menjalankan serta

bertanggung jawab terhadap reputasi perusahaan di media sosial. Maka langkah

yang terpenting untuk melakukan penetrasi di media sosial adalah membuat akun-

akun resmi media sosial di perusahaan.

“langkah yang kita lakukan adalah pertama menghidupkan wadah di PT

Kratakau Steel (Persero) Tbk. kita buatkan akun- akun yang resmi di

perusahaan yaitu instagram, twitter, facebook dan semua itu kita

hidupkan.” (Agus Kaharudin, Manager Divisi Corporate

Communication, 02 November 2018)

Akun- akun resmi perusahaan yang telah di hidupkan seperti instagram,

twitter, dan facebook. hal ini mejadi langkah perusahaan untuk melakukan strategi

membentuk citra di media sosial. Perusahaan saat ini tengah memfokuskan segala

pemberitaan dan aktifitas perusahaan melalui akun media sosial instagram.

Berdasarkan jumlah pengguna instagram saat ini yang cenderung diminati oleh

semua kalangan, memberikan kesempatan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

dengan gaya millenial untuk mempublikasi segala pemberitaan ataupun aktifitas

yang berkaitan dengan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

65

4.2.3 Strategi Public Relations dalam Communicating

Rencana yang disusun dengan baik sebagai hasil pemikiran yang matang

berdasarkan fakta atau data, yang kemudian dikomunikasikan. Divisi corporate

communication PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. berusaha mengkomunikasikan

rencana- rencana yang dilakukan ke depannya dengan memperkenalkan kepada

publik.

Dalam penelitian ini, peneliti mengamati dari hasil wawancara yang telah

dilakukan oleh peneliti bahwa perusahaan dalam menentukan strategi melalui

communicating melalui beberapa tahap, yaitu:

1. Media Cetak

Media cetak dianggap dapat mengkomunikasikan segala pemberitaan dan

aktifitas perusahaan melalui koran, majalah dan buletin.

2. Media Elektronik

Media elektronik menjadi sarana kampanye perusahaan dalam menyiarkan

pemberitaan dan aktifitas terkait perusahaan melalui radio atau televisi. Hal ini

di maksudkan agar perusahaan memiliki eksistensi di media elektronik.

3. Media Sosial

Media sosial menjadi alternatif perusahaan dalam mengkampanyekan

program, mempublikasi berita dan aktifitas perusahaan melalui media sosial

perusahaan yang meliputi facebook, twitter, instagram karena efisien, efektif

dan interaktif dalam publikasi maka perusahaan memanfaatkan media sosial

sebagai sarana dalam mengkomunikasikan hal- hal yang terkait perusahaan

kepada publik.

4. Digital Influencer

Perusahaan dalam hal ini manajer divisi corporate communication dan

direktur SDM PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. bersama- sama melakukan

suatu perencanaan konsep strategi public relations di media sosial dengan

membentuk sebuah tim bernama digital influencer yang dikomandoi oleh Agus

Kaharudin selaku manajer corporate communication.

66

“Strategi yang kita lakukan pada saat ini merancang suatu konsep

membentuk suatu komunitas di PT Krakatau Steel (Persero) Tbk untuk

mendukung memblow up sebagai influencer dari pada akun- akun media

sosial PT Krakatau Steel (Persero) Tbk karena yang diharapkan

sekarang yang menjadi ujung tombak adalah instagram yang bisa

bercerita tentang segala aspek mengenai PT Krakatau Steel (Persero)

Tbk lebih komunikatif dan lebih diterima oleh instagramable”. (Agus

Kaharudin, Manager Divisi Corporate Communication, 02 November

2018)

Konsep digital influencer yang diterapkan oleh PT Krakatau Steel

(Persero) adalah:

a. Rekrut Karyawan Internal

Manajer melakukan rekrutmen karyawan internal yang berasal dari

induk dan anak perusahaan untuk ikut serta berperan aktif menjadi digital

influencer perusahaan. Dalam hal ini digital influencer bertugas

mengkampanyekan aktivitas- aktivitas perusahaan di akun media sosial

masing- masing digital influencer dan mempublikasi segala berita yang

berkaitan dengan perusahaan.

Jumlah digital influencer PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. yang

semula beranggotakan 7 orang saat ini semakin bertambah hingga 85

anggota tim digital influencer. Sebagaimana yang dijelaskan oleh manajer

divisi corporate communication PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

“Semula ada 7 orang dan dikembangkan menjadi 23 orang kemudian

berkembang sudah 85 orang itu yang kita rekrut sebagai cyber squad

dan dinamai sebagai digisteel atau digital influencer.” (Agus Kaharudin,

Manager Divisi Corporate Communication, 02 November 2018)

Dengan bertambahnya jumlah anggota digital influencer hingga

saat ini, akan semakin banyak anggota digital influencer perusahaan yang

dapat mempublikasi segala pemberitaan dan aktivitas perusahaan melalui

akun pribadi di media sosial instagramnya masing- masing.

67

b. Publikasi

Dalam hal publikasi, digital influencer bertugas untuk mencari

sebanyak- banyaknya informasi mengenai perusahaan sehingga dari

informasi tersebut dapat di posting kedalam akun media sosial instagram

digital influencer masing- masing.

“Mereka menjadi sebagai cyber squad mencari informasi sebanyak-

banyak mengenai PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. kemudian

mempublikasi ke dalam instagram PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

ataupun nanti yang dimuat di instagram PT Krakatau Steel (Persero)

Tbk. mereka akan memposting kembali di akun instagram masing-

masing sehingga akan seperti digital multi level marketing tapi

konteksnya di instagram.” (Agus Kaharudin, Manager Divisi Corporate

Communication, 02 November 2018)

c. One day One Post

Manajer menuturkan bahwa divisi corporate communication dalam

hal ini membuat kebijakan untuk membuat publikasi dengan cara one day

one post yang berarti perusahaan akan memposting segala pemberitaan dan

aktivitas perusahaan minimal satu kali posting sehari di akun media sosial

instagram perusahaan. Kemudian dari postingan yang dimuat melalui

media sosial instagram perusahaan nantinya diteruskan melalui digital

influencer perusahaan.

“Konsen kami untuk pertama adalah memaintenance one day one post

atau satu hari satu posting di instagram PT Krakatau Steel (Persero)

Tbk. selain intens juga akan selalu menyampaikan berita- berita dari

berbagai sisi positif melalui instagram. Dan diharapkan dari 85 orang

ini menjadi corong untuk bagaimana orang- orang tertarik kepada

berita- berita PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (Agus Kaharudin,

Manager Divisi Corporate Communication, 02 November 2018)

d. Peningkatan Jumlah Followers

Jumlah followers di media sosial instagram perusahaan menjadi

tolak ukur keberhasilan dalam mengembangkan konsep dari strategi public

relations di media sosial yang melibatkan digital influencer. Semakin

banyak jumlah followers di akun media sosial instagram perusahaan, maka

akan semakin banyak pengguna akun media sosial instagram yang

68

mengetahui segala pemberitaan dan aktifitas yang di publikasi oleh

perusahaan di media sosial instagram. ditambah lagi dengan adanya fitur

live streaming dan snapgram akan semakin bersifat interaktif dengan

pengguna dalam berkomunikasi melalui media sosial instagram.

“Semula followersnya hanya 7 rb, berkembang menjadi 10 ribu dan

sekarang sudah mendekati 24 rb. Bahkan perkembangan dalam waktu 1

bulan ini cukup signifikan dengan adanya digital influencer dan

kemudian pola pemberitaannya diharapkan semenarik mungkin dengan

pendekatan gaya millenal tidak kaku, melalui video dan sebagainya.

Kemudian kegiatan- kegiatan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. sekarang

bisa live streaming dan disiarkan langsung. Nah ini banyak kemajuan

yang luar biasa sehingga kita harapkan satu clue PT Krakatau Steel

(Persero) Tbk selalu dekat dengan masyarakat. Setiap masyarakat bisa

melihat lebih dalam mengenai PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. dan

kegiatannya.” (Agus Kaharudin, Manager Divisi Corporate

Communication, 02 November 2018)

Peneliti mengamati akun media sosial instagram PT Krakatau Steel

(Persero) Tbk. selama 3 bulan. Terlihat bagaimana hasil upaya yang telah

di lakukan oleh tim digital influencer PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

sehingga akun media sosial instagram PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

mengalami kenaikan jumlah followers yang cukup signifikan selama 3

bulan selalu cenderung meningkat.

69

Gambar 4.4: Instagram PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Manajer divisi corporate communication memaparkan kriteria untuk

menjadi seorang digital influencer PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

a. Memiliki akun media sosial instagram dengan jumlah followers di atas

1000

b. Berumur dibawah 35 tahun

c. Berkomitmen Menaikkan Image Perusahaan

d. Tidak Mencitrakan Negatif

Kriteria tersebut menjadi ketentuan yang telah di tetapkan oleh manajer

divisi corporate communication. Sebagaimana yang dipaparkan oleh Agus

Kaharudin selaku manajer divisi corporate communication.

70

“Kita rekrut karyawan kita yang memilliki followers diatas 1000 atau

yang 7 ribu ada yang 9 ribu bahkan ada yang 16 ribu. Pertama kita

tentukan pasti aktif di media sosial harus memiliki instagram karena itu

yang sekarang sedang di kedepankan istilahnya kalau media sosial yang

lain seperti facebook, twitter itu sudah ketinggalan. Kemudian yang

kedua followersnya sudah lumayanlah diharapkan minimal lebih dari

seribu. Ketiga kriteria ukur itu kadang- kadang memang masih dibatasi

35 tahun kebawah itu masih termasuk golongan millennial Dia komitmen

untuk menaikkan image perusahaan. Tidak boleh mencitrakan negatif

tentang perusahaan, jadi itulah yang menjadi kriteria sendiri.” (Agus

Kaharudin, Manager Divisi Corporate Communication, 02 November

2018)

Dalam menentukan konten yang digulirkan oleh divisi corporate

communication kepada digital influencer, semua konten yang ada telah

disiapkan seluruhnya oleh divisi corporate communication kemudian di

teruskan kepada para digital influencer perusahaan untuk di posting kembali di

akun media sosial pribadinya masing- masing. Semua kegiatan yang berkaitan

dengan perusahaan terkoordinasi dengan baik untuk dilakukan konsultasi

kepada penanggung jawab digital influencer yaitu divisi corporate

communication. Tidak semua konten digital influencer dapat dipublikasikan

terlebih jika berkaitan dengan perusahaan. Karena hal tersebut menyangkut

reputasi perusahaan maka digital influencer dalam hal ini terus berkonsultasi

kepada divisi corporate communication sebelum melakukan publikasi.

“Apa saja yang menyangkut PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

menyangkut figur, menyangkut produk yang tidak boleh adalah kita

memiliki kriteria bahwa spek kemudian parameter produksi kemudian

detail spesifikasi produksi alat itu tidak boleh di sebar luaskan. Tapi

selain itu yang menyangkut produk mesin yang besar, aktivitas sedang

bongkar dan sebagainya yang tidak menjadi rahasia perusahaan yang

tidak ada ketentuannya itu boleh. Aktivitas perusaahan yang resmi

maupun yang tidak atau karyawan yang sedang upacara seluruh

aktivitas dari sisi yang positif kita kenalkan kepada masyarakat. Bahkan

kita juga sekarang di dalam acara- acara resmi perusahaan kita undang

para millenial digital influencer perusahaan untuk mengekspos mereka

dari sisi sudut pandang mereka sendiri. Yang penting semuanya merujuk

pada memberikan kesan ekspos bahwa ks ada, ks berkualitas, ks selalu

peduli, ks selalu menunjukkan kinerja yang bagus. Mereka para digital

influencer akan berkonsultasi dengan divisi corporate communication

sebagai pengelola digisteel ini akan memberikan arahan kira- kira

71

tagline apa yang kemudian tidak malah memberikan backfire.” (Agus

Kaharudin, Manager Divisi Corporate Communication, 02 November

2018)

Peneliti dalam hal ini mengamati salah satu akun digital influencer PT

Krakatau Steel (Persero) Tbk. dilihat dari jumlah followers akun digital

influencer yang melebihi jumlah followers akun instagram perusahaan. Dalam

aktifitasnya di media sosial terlihat digital influencer menampilkan konten

yang menyangkut perusahaan dengan disertai foto dan caption. Hal ini tentu

dapat menjadikan informasi kepada followers akun media sosial digital

influencer untuk mengenalkan aktifitas PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

dengan postingan yang dilakukan oleh digital influencer.

Gambar 4.5: Instagram Digital Influencer PT Krakatau Steel (Persero)

Tbk.

72

Divisi corporate communication memperhatikan dengan teliti konten-

konten yang dimuat di media sosial khususnya di instagram. Karena konten

yang dipublikasikan di media sosial baik pemberitaan yang positif maupun

aktivitas perusahaan juga menyangkut reputasi perusahaan kedepan. Ketika

menyangkut reputasi maka pemberitaan mengenai kinerja ataupun bisnins

perusahaan harus di koordinasikan dengan divisi corporate communication

agar sehingga pemberitaan senantiasa dijaga agar tidak mempengaruhi nilai

harga saham perusahaan.

“Pada saat menyangkut yang value hal- hal yang menyangkut kinerja

perusahaan, menyangkut bisnis itu harus melalui divisi corporate

communication. Karena PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. sudah menjadi

perusaahan terbuka, pemberitaan yang berkaitan dengan value yang

mempengaruhi perkenaikan harga saham itu harus dikendalikan oleh

corporate communication.” (Agus Kaharudin, Manager Divisi

Corporate Communication, 02 November 2018)

4.2.4 Strategi Public Relations dalam Evaluation

Mengadakan evaluasi tentang suatu kegiatan, apakah tujuan sudah

tercapai atau belum. Ini adalah tahap terakhir dari proses public relations.

Evaluasi dilakukan secara kontinyu. Hasil evaluasi menjadi unsur dasar untuk

kegiatan public relations selanjutnya (Rosady Ruslan 2001: 115). Manajer divisi

corporate communication sebagai penanggung jawab melakukan evaluasi kinerja

divisi corporate communication dan juga tim digital influencer. Sebagai

penanggung jawab, manajer divisi corporate communication memonitor dan

mengevaluasi aktifitas yang telah dilakukan di divisi corporate communication

selama bekerja untuk memperoleh hasil kinerja yang maksimal. Evaluasi yang

dilakukan oleh manajer diantaranya adalah:

a. Divisi Corporate Communication

Sudah menjadi tugas dari seorang manajer divisi corporate communication

melakukan monitoring dan evaluasi divisi corporate communication dalam

mengendalikan dan mengontrol divisi. Evaluasi dilakukan untuk melihat

kendala perusahaan selama menghambat pencapaian perusahaan. Perusahaan

73

akan mengetahui apa yang menjadi kendala yang ada divisi corporate

communication sehingga kedepannya dapat mencari cara untuk memperbaiki

dan meningkatkan pencapaian yang sudah terencana sebelumnya.

b. Digital Influencer

Sebagai penanggung jawab tim digital influencer, Agus Kaharudin pun

rutin melakukan monitoring dan evaluasi aktifitas tim digital influencer di

media sosial. Terutama postingan yang di muat setiap harinya menjadi

tanggung jawab manajer secara penuh sehingga aktivitas evaluasi rutin

dilakukan oleh Agus Kaharudin selaku manajer divisi corporate

communication untuk memastikan aktivitas digital influencer di media sosial

berjalan dengan lancar.

“Kalau kami rutin karena berkaitan dengan one day one post kita

mengontrol bahwa postingan di media sosial dipastikan berjalan dengan

lancar. Ini kan bukan program resmi karena sifatnya masih suatu

komunitas yang mendukung PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. saya

mengontrolnya melalui struktural di instagram perusahaan.” (Agus

Kaharudin, Manager Divisi Corporate Communication, 02 November

2018)

Upaya yang dilakukan oleh divisi corporate communicaton dalam

menerapkan strategi di media sosial yang telah di tentukan oleh divisi corporate

communication PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. adalah dalam rangka

menyampaikan kepada publik bahwa PT Krakatau Steel (Persero). merupakan

perusahaan manufaktur baja yang kompeten, mampu memproduksi baja

berkualitas sehingga mampu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Semua

aktivitas yang dilakukan adalah untuk membangun citra perusahaan. Sehingga

hasil yang memuaskan dan publik peduli terhadap perusahaan merupakan

keinginan yang ingin dicapai oleh perusahaan.

“Apa yang corporate communication lakukan adalah menyampaikan

bahwa PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. merupakan perusahaan

manufaktur baja yang kompeten, mampu memproduksi baja berkualitas

untuk disampaikan kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat. Dan ini juga menyampaikan kesan bahwa ks ini adalah

74

perusahaan kompeten didalamnya dan seluruh aktifitasnya. Semua

aktivitas yang dilakukan dalam rangka untuk membangun image

perusahaan. Itu kerangka nya bagaimana semua orang paham, semua

orang peduli dengan hasil bagus yang dihasilkan PT Krakatau Steel

(Persero) Tbk.” (Agus Kaharudin, Manager Divisi Corporate

Communication, 02 November 2018)

Manajer menuturkan bagaimana upaya divisi corporate communication

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. dalam mengelola media sosial perusahaan untuk

mempromosikan perusahaan sehingga dapat dikenal sebagai perusaaan baja kelas

dunia yang mampu memproduksi baja berkualitas. Dalam memenuhi harapan

pelanggan dan berkontribusi terhadap seluruh lapisan masyarakat menjadi harapan

perusahaan untuk tetap eksis di dalam dunia bisnis yang dinaungi oleh Badan

Usaha Milik Negara (BUMN).

“Bahwa kami mengelola ini semua harapannya semua unit dalam rangka

seluruh bisnis perusahaan agar bagus dari berbagai aspek termasuk

corporate communication ini bertugas sebagai ujung tombak di

pemberitaan, komunikasi tentunya kami bertanggung jawab terhadap

aktivitas- aktivitas komunikasi diperusahaan. kami bertugas untuk

mempromosikan bahwa produk kita bagus sehingga proses yang sedang

kita laksanakan untuk bisa mendukung sepenuhnya tujuan akhir bahwa

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. akan dikenal sebagai perusaaan baja

kelas dunia yang mampu memproduksi baja berkualitas. Memenuhi

harapan pelanggan dan berkontribusi terhadap seluruh lapisan

masyrakat. Dan itu mudah- mudahan ini bisa di dukung sepenuhnya.

Agus Kaharudin, Manager Divisi Corporate Communication, 02

November 2018)

4.3 Pembahasan

4.3.1 Strategi Public Relations Divisi Corporate Communication PT

Krakatau Steel (Persero) Tbk. Membangun Citra

Dalam hasil penelitian, peneliti telah menjelaskan komponen- komponen

strategi public relations. Hal tersebut sesuai dengan data yang peneliti peroleh

saat melakukan wawancara dengan key informant dan informan pendukung di

tempat penelitian.

75

Citra perusahaan merupakan tujuan sebuah perusahaan untuk menarik

daya jual suatu produk dan kepercayaan masyarakat. Terciptanya sebuah citra

perusahaan (corporate image) yang baik dimata khalayak/ publik akan banyak

menguntungkan perusahaan. Bagi suatu perusahaan, reputasi dan citra perusahaan

merupakan aset yang paling utama dan tak ternilai harganya. Oleh karena itu

segala upaya, daya dan biaya digunakan untuk memupuk, merawat serta

mengembangkannya. Seperti halnya tugas divisi corporate communication PT

Krakatau Steel (Persero) Tbk. sebagai humas perusahaan yang menjadi pilar

utama dalam pembentuk citra perusahaan.

Sebagaimana yang telah dituliskan pada bab sebelumnya berkaitan dengan

teori citra, citra memiliki beberapa jenis antara lain; citra bayangan (mirror

image), citra yang berlaku (current image), citra yang diharapkan (wish image),

citra perusahaan (corporate image), dan citra majemuk (multiple image). Dari

hasil wawancara dan pengamatan yang telah peneliti lakukan, peneliti

menemukan bahwa citra yang ingin dibangun oleh PT Krakatau Steel (Persero)

Tbk. adalah citra perusahaan (corporate image) dan citra yang diharapkan (wish

image). Mengingat PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. merupakan perusahaan

manufaktur baja yang dimiliki oleh BUMN, maka segala aktifitas perusahaan

yang berkaitan dengan produksi, kualitas produk, keberhasilan dan tanggung

jawab sosial akan selalu mempengaruhi reputasi perusahaan. Hal ini yang telah

menjadi tugas dari divisi corporate communication PT Krakatau Steel (Persero)

Tbk. sebagai public relations perusahaan untuk terus menjaga dan meingkatkan

citra yang baik demi menjaga reputasi perusahaan.

Public relations merupakan metode komunikasi yang meliputi berbagai

teknik komunikasi. Dimana dalam kegiatannya terdapat suatu usaha untuk

mewujudkan hubungan yang harmonis atara suatu perusahaan dengan publiknya.

Dengan demikian public relations dapat dikatakan sebagai suatu fungsi

manajemen.

76

Proses manajemen public relations sepenuhnya mengacu pada pendekatan

manajerial. Proses tersebut telah telah di jabarkan oleh Cutlip & Center, proses PR

sepenuhnya mengacu kepada pendekatan manajerial. Proses ini terdiri dari: fact

finding, planning, communication, dan evaluation.

Dalam fact finding yang mendefinisikan permasalahan yang dilakukan

melalui penelitian dengan menganalisa situasi berupa pemahaman, opini, sikap

dan perilaku publik terhadap perusahaan. Langkah pertama yang penting dari

seorang praktisi humas adalah melakukan fact finding yang bermula dari

pencarian fakta, data atau informasi yang mendukung program humas mengenai

situasi, pendapat, sikap, dan reaksi publik terhadap aktivitas yang dijalankan oleh

perusahaan kepada masyarakat. Berdasarkan informasi dan data yang tersedia

kemudian dapat diperoleh interpretasi- interpretasi. Interpretasi ini amat berguna

bagi humas perusahaan dalam memutuskan atau menentukan langkah- langkah

apa yang harus dilakukan untk memecahkan suatu permasalahan.

Pada kasus ini, strategi yang dilakukan oleh PT Krakatau Steel (Persero)

Tbk. dalam membangun citra perusahaan adalah melakukan fact finding untuk

mengetahui informasi dan mencari fakta atau temuan yang ada di lapangan untuk

nantinya dapat menjadi sebuah strategi dalam membangun maupun memperbaiki

citra perusahaan. Dengan menggunakan metode riset, mengukur indeks

pemberitaan media terhadap perusahaan, melakukan FGD dengan para tokoh

masyarakat, dan mengunjungi langsung ke intansi pemerintahan hingga

mengunjungi langsung ke masyarakat merupakan upaya PT Krakatau Steel

(Persero) Tbk. untuk senantiasa menjaga citra perusahaan. Dalam hal ini PT

Krakatau Steel (Persero) Tbk selalu menampung aspirasi dari segala bentuk

kritikan, saran dan masukan dari berbagai pihak untuk nantinya dapat diperbaiki

demi menjaga kepercayaan dan kepuasan masyarakat terhadap perusahaan.

Sehingga dari masukan itu menjadikan dasar sebagai program perusahaan untuk

mengembangkan program apa yang dapat menjadi harapan masyarakat.

77

Dalam planning berdasarkan pada rumusan masalah, dibuat strategi

perencanaan dang pengambilan keputusan untuk membuat program kerja

berdasarkan kebijakan lembaga yang juga disesuaikan dengan kepentingan publik.

Ketika sudah diperoleh fakta pada tahapan fact finding maka humas dapat

menetapkan program kerja perusahaan yang sejalan dengan kepentingan

perusahaan.

Pada tahap ini, dalam menentukan strategi melalui planning, PT Krakatau

Steel (Persero) Tbk. berupaya menelaah sumber- sumber yang menyangkut citra

perusahaan sehingga untuk menentukan strategi melalui planning perusahaan di

awali dengan berkoordinasi dengan unit- unit kerja terkait untuk mencari solusi

yang terbaik dalam menjawab persoalan yang menyangkut reputasi perusahaan di

masyarakat. Divisi corporate communication di bawah naungan corporate

secretary selalu berkoordinasi untuk membuat planning yang menyangkut hal- hal

berkaitan dengan citra perusahaan. Hal yang umum diketahui di masyarakat

adalah berkaitan dengan peran PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. yaitu dalam

bidang CSR, kemitraan, bina lingkungan, dan sponsorship. Sehingga aspirasi

masyarakat terhadap perusahaan yang tersalurkan melalui bidang CSR, kemitraan,

bina lingkungan, dan sponsorship dapat menjadi planning perusahaan untuk

menjaga citra perusahaan.

Communicating dalam tahap ini public relations mengkomunikasikan

pelaksanaan program- program kerja sehingga mampu mempengaruhi sikap

publiknya yang mendorong dan mendukung pelaksanaan program tersebut. Dalam

pelaksanaannya dapat diperoleh hasil yang diharapkan maka proses komunikasi

pun harus diperhatikan agar dapat berjalan dengan baik seperti kredibilitas,

keterkaitan isi, kejelasan, keberlanjutan dan konsistensi, saluran media. Sehingga

faktor- faktor tersebut harus diperhatikan oleh seorang praktisi humas agar proses

communicating dapat berjalan.

Pada tahap ini PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. melakukan

communicating melalui media cetak dan media elektronik. Aktifitas perusahaan

78

dalam bidang CSR, kemitraan, bina lingkungan, dan sponsorship di

komunikasikan melalui media cetak dan elektronik. Namun seiring

berkembangnya teknologi, perusahaan beralih untuk lebih fokus

mengkomunikasikan melalui media sosial yang dimiliki perusahaan baik twitter,

instagram, facebook, dan youtube. Hal ini dimaksudkan untuk

mengkomunikasikan segala aktifitas perusahaan agar lebih efektif. Ditambah lagi

dengan hadirnya era globalisasi saat ini yang memudahkan perusahaan

memanfaatkan media sosial dengan maksimal.

Kehadiran tim digital influencer pun dalam perannya di media sosial telah

menjadi strategi baru perusahaan untuk lebih dapat memanfaatkan media sosial

sebagai strategi membangun citra perusahaan. Tim yang dibentuk oleh manajer

divisi corporate communication bertujuan untuk mengkomunikasikan segala

bentuk pemberitaan perusahaan dan segala aktifitas perusahaan melalui media

sosial.

Media sosial yang digunakan untuk mengkomunikasikan segala bentuk

pemberitaan dan aktifitas perusahaan dimaksimalkan perusahaan melalui media

sosial yang saat ini tengah menjadi media sosial dengan pengguna aktif terbanyak

yaitu melalui instagram. Instagram yang saat ini menjadi trend yang cukup

menjanjikan dapat menjadikan segala isi konten menjadi viral dapat menjadi

peluang besar bagi perusahaan untuk turut ikut serta aktif di dalamnya agar

perusahaan pun mendapatkan trend yang positif di masyarakat. Selain itu, fitur

yang terdapat di instagram seperti live streaming memudahkan perusahaan untuk

dapat lebih komunikatif dengan pengguna media sosial instagram.

Kemampuan digital influencer sangat diandalkan oleh perusahaan untuk

lebih mengenalkan perusahaan melalui akun media sosial digital influencer

masing- masing. Menariknya jumlah followers akun perusahaan yang semula

hanya 10 ribu terus memperlihatkan kenaikan followers yang signifikan sehingga

followers akun media sosial perusahaan dapat meningkat jumlahnya dari hari ke

hari. Dari peningkatan jumlah followers tersebut menjadi paramater keberhasilan

79

tim digital influencer dalam mengkomunikasikan segala pemberitaan perusahaan

dan aktifitas perusahaan melalui media sosial. Jumlah digital influencer semakin

hari semakin banyak hingga 85 orang ini dapat memberikan keuntungan bagi

perusahaan. Ditambah dengan program one day one post yang menjadi program

divisi corporate communication menjadikan perusahaan untuk selalu aktif dan

menunjukan eksistensinya di media sosial sehingga perusahaan terus

mendapatkan trend positif di media sosial instagram.

Evaluation dalam tahap ini melakukan penilaian terhadap hasil- hasil

pelaksanaan program dari perencanaan, pelaksanaan program, pengkomunikasian,

sampai keberhasilan dan kegagalan yang terjadi dari program tersebut. PT

Krakatau Steel (Persero) Tbk. dalam hal ini manajer divisi corporate

communication terus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja divisi

corporate communication selama melakukan program kerja divisi yang telah

dilaksanakan untuk mengukur sejauh mana kepuasan masyarakat terhadap

program- program perusahaan yang langsung melalui CSR, kemitraan, bina

lingkungan, dan sponsorship dapat menjadi evaluasi ketika program tersebut

berjalan kurang maksimal di dalam persepsi masyarakat.

4.3.2 Strategi Pemanfaatan Media Sosial Divisi Corporate Communication

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Pemanfaatan media sosial yang dilakukan oleh divisi corporate

communication dapat melalui digital influencer. Dalam hal ini digital influencer

memegang peranan penting dalam sebuah kemajuan perusahaan. personal

branding menjadi sebuah kekuatan yang cukup besar untuk bisa meningkatkan

nilai- nilai yang positif baik dalam personal maupun dalam bidang bisnis.

Kekuatan yang di miliki dalam personal branding digunakan untuk membuat

“sebuah pencitraan” untuk diri sendiri yang bertujuan untuk menjadikan diri

sendiri sebagai pribadi yang baik dimata banyak orang agar ketika melakukan

interaksi sosial terhadap banyak orang maka akan dapat diterima baik di

kehidupan masyarakat. Sehingga kemampuan digital influencer dalam peranannya

80

harus mampu untuk menerapkan personal branding yang meliputi kemampuan

individu, style, dan standar sebelum menjadi seorang digital influencer yang

cukup berpengaruh di media sosial

Media sosial yang memiliki bermacam- macam jenis platform digital

menjadi strategi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. dalam menunjukkan

eksistensinya di media sosial. Strategi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk menunjuk

digital influencer perusahaan sebagai alat pendukung perusahaan untuk mampu

memberikan aware kepada masyarakat dan dapat memviralkan segala

pemberitaan serta aktivitas perusahaan. Kurangnya kesadaran masyarakat

terhadap perusahaan menjadi awal terbentuknya digital influencer yang diungkap

oleh Anne Andina selaku digital influencer PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

“Sebetulnya awalnya terbentuk itu kan untuk bikin orang aware sama KS

karena tau sendiri kan KS udah ngeluarin ini itu tapi kayak orang itu

masih anggep apa sih apa sih KS kok belum pernah ada apa gitu

padahal kita udah pernah kan makannya ada digital influencer itu

supaya orang- orang jadi aware sama kita.” (Anne Andina, Influencer

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, 02 November 2018)

Keinginan perusahaan dalam membentuk aware (kesadaran) dan

kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan menjadi harapan agar perusahaan

dapat menjadi celebrity company. Divisi corporate communication memilih

media sosial dengan jumlah pengguna media sosial yang aktif dan bersifat

interaktif dan booming yaitu Instagram, sehingga perusahaan lebih mudah

memberikan pendekatan kepada masyarakat melalui platform digital yang

digunakan melalui media sosial instagram.

“kita lakuin yang pertama jelas kayak sekarang yang lagi booming itu

instagram nah jadi kita itu sekarang lebih ke posting- posting di

instagram gitu jadi biar masyarakat tau akan kehadiran perusahaan.

(Anne Andina, Influencer PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, 02 November

2018)

Alasan mengapa divisi corporate communication memfokuskan untuk

lebih aktif melalui media sosial instagram di dasarkan oleh riset yang diadakan

oleh PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. mengenai jumlah pengguna aktif di media

81

sosial mulai dari twitter, facebook, instagram, dan jenis media sosial yang lainnya

sehingga PT Krakatau Steel memillih instagram sebagai platform digital yang

dipercaya mampu menjadi alternatif perusahaan untuk memposting segala bentuk

pemberitaan dan aktivitas perusahaan.

“Kalau sekarang kita aktifnya baru di instagram karena berdasarkan

riset yang udah pernah kita adain tuh kalau sekarang mayoritas

pengguna media sosial itu di instagram kalau untuk twitter atau

facebook perlahan akan dijajaki juga tapi sekarang fokus kita di

instagram dulu. Karena kita juga lihat masa berdirinya media sosial jadi

pertimbangan juga buat kita lebih aktif di media sosial apa.” (Anne

Andina, Influencer PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. 02 November 2018)

Penggunaan media sosial Instagram yang saat ini sedang diminati oleh

masyarakat luas baik dari kalangan remaja bahkan dewasa menjadi langkah awal

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. untuk lebih aktif dan fokus mengenalkan

perusahaan melalui Instagram. Disamping itu media sosial juga menjadi program

kementerian BUMN yang menginstruksikan kepada seluruh BUMN untuk

menyiapkan setiap millenial di masing- masing perusahaan BUMN untuk

mendukung aktifitas BUMN melalui media sosial.

“Kementerian BUMN itu juga ngeluarin tugas kayak tiap BUMN itu

harus ada millenialnya jadi target kementerian BUMN itu 1000 millenial

jadi kita senada arahannya dengan kementerian BUMN yang

sebelumnya itu arahan dari direktur SDM kita. kita ngeliat kok ks kurang

aktif di media sosialnya padahal karyawannya banyak dan bisa di

manfaatkan makannya di digital influencer pas kita udah jalan posting-

posting ternyata dari kementerian BUMN juga minta begitu kayak 1

perusahaan harus ada millenialnya gitu.” (Anne Andina, Influencer PT

Krakatau Steel (Persero) Tbk, 02 November 2018).

Cita- cita yang sejalan antara kementerian BUMN dan PT Krakatau Steel

(Persero) Tbk. untuk saling mendukung perusahaan naungan BUMN dapat

menciptakan sinergitas untuk kemajuan perusahaan milik negara. Disamping itu

direktur SDM PT. Krakatau Steel pun memberikan arahan langsung kepada para

millenial PT Krakatau Steel (Persero) untuk lebih aktif di media sosial dan

menjadi digital influencer perusahaan guna mendukung perusahaan agar lebih

dikenal oleh masyrakat luas.

82

Digital influencer menjadi strategi perusahaan untuk lebih efektif

menyampaikan pesan- pesan perusahaan baik berita maupun kegiatan perusahan

di media sosial melalui digital influencer. Divisi corporate communication

memberikan kualifikasi syarat untuk menjadi seorang digital influencer PT

Krakatau Steel (Persero) Tbk. Sebagaimana yang dipaparkan oleh Anne Andina

selaku digital influencer PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

“kualifikasi digital influencer itu dia harus banyak jumlah followersnya

lebih dari atas seribu dan dia aktif di Instagram artinya harus sering

posting juga.” (Anne Andina, Influencer PT Krakatau Steel (Persero)

Tbk, 02 November 2018)

Mekanisme dalam mempublikasi segala berita dan kegiatan PT Krakatau

Steel (Persero) Tbk. telah diatur oleh divisi corporate communication agar lebih

teratur dan menunjukkan cara tim bekerja untuk menumbuhkan kerja tim digital

influencer yang masuk ke dalam sebuah tim. Sebagaimana yang dipaparkan oleh

Anne Andina selaku digital influencer PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

“Kalau untuk postingannya sendiri itu dari corporate communication

jadi timnya misalnya ngasih foto semisal agenda peduli kurban, kita

ngasih foto kurban- kurban kemaren sama data- datanya yang namanya

data itu kan pasti formal kan jadi foto dan bahasa- bahasa formal

tentang isi data kita kasih ke mereka nah nanti mereka yang olah sendiri

di akun pribadi masing- masing jadi kemaren itu hasilnya ada yang foto

atau video sama captionnya itu kembali ke mereka yang penting datanya

sesuai sama apa yang corporate communication kasih.” (Anne Andina,

Influencer PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, 02 November 2018)

Digital influencer dalam hal ini bertugas untuk mengolah posting- posting

berita dan aktifitas PT Krakatau Steel (Persero) melalui akun pribadi digital

influencer yang tentunya dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan. Data-

data yang diberikan oleh tim digital influencer saling berkoordinasi dengan divisi

corporate communication untuk penyesuaian konten yang akan di publikasi. Anne

Andina selaku digital influencer PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. mengungkap

cara kerja digital influencer berkoordinasi dengan masing- masing digital

influencer melalui sebuah aplikasi komunikasi digital whatsapp guna

83

memudahkan komunikasi antar tiap digital influencer sebelum digital influencer

memposting pemberitaan perusahan maupun aktivitas perusahaan.

“Jadi kita ada grupnya sendiri di whatsapp didalemnya ada 23 anggota

grup yang ditambah sampai 85 orang dari perusahaan. Jadi kan pak

yayat selaku direktur SDM karena BUMN minta 100 millenial akhirnya

kita sinergi juga sama anak perusahaan diikutkan. Jadi selama ini

koordinasnya lewat whatsapp.” (Anne Andina, Influencer PT Krakatau

Steel (Persero) Tbk, 02 November 2018)

Jumlah anggota yang berada di grup whatapp menunjukkan kenaikan yang

signifikan dari jumlah 23 anggota sampai 85 anggota. Akan tetapi dari banyaknya

anggota tersebut bukan hanya berasal dari PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. itu

sendiri namun juga berasal dari anak perusahaan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

yang dilibatkan langsung ke dalam tim digital influencer.

Peneliti dalam hal ini mengamati cara kerja digital influencer

berkoordinasi dalam grup di dalam aplikasi whatsapp. Di dalam grup tersebut

terdapat koordinator penanggung jawab yaitu manajer divisi corporate

communication dan tim digital influencer lainnya yang saling berkoordinasi

ketika tim digital influencer hendak melakukan posting di akun media sosial

digital influencer masing- masing.

84

Gambar 4.6: Grup WhatsApp Digital Influencer PT Krakatau Steel

(Persero) Tbk.

Dalam mempublikasi berita dan kegiatan seputar PT. Krakatau Steel

(Persero) Tbk. tidak hanya postingan yang dipublikasikan oleh digital influencer,

akan tetapi juga dalam postingan tersebut di tambahkan juga dengan hastag-

hastag yang mampu memberikan kesan pemberitaan yang viral agar pengguna

media sosial instagram juga dapat mengenali perusahaan melalui tagar yang

banyak diposting oleh digital influencer.

“Kalau di instagram biar dicari banyak orang kalau pake hastag gitu

jadi banyak. Hastag yang ngga ketinggalan juga hastagnya BUMN hadir

untuk negeri dan Krakatau Steel. Karena kita tuh mau memperkenalkan

85

BUMN nya di Krakatau Steel supaya orang bisa mengenal kita juga

melalui tagar” (Anne Andina, Influencer PT Krakatau Steel (Persero)

Tbk, 02 November 2018)

Keberhasilan tim digital influencer dalam melakukan tugasnya untuk

membangun citra perusahaan dan membangun kesadaran masyarakat terhadap

perusahaan dengan cara mempublikasi segala pemberitaan dan aktifitas

perusahaan dapat dilihat dari indikator yang telah disebutkan oleh Anne Andina

selaku digital influencer PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

“Kalau keberhasilan kita itu bisa diukur di followersnya instagram

Krakatau Steel. Dan ketika kita ngepost apa itu kayak orang- orang itu

udah mulai pada comment. Jadi kayak orang- orang itu udah mulai

aware terus kayak kita kan ngepost di instagram pribadi jadi teman-

teman kita sendiri tuh jadi tau tentang KS itu ini. Terus temen ada yang

DM “ih KS bagus ya, ada lowongan ngga disana” kan selama ini orang

itu KS itu apa sih jadi sebenarnya kita juga mengedukasi teman- teman

kita juga.” (Anne Andina, Influencer PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

02 November 2018)

Pemberitaan yang positif menjadi harapan PT Krakatau Steel (Persero)

Tbk. dalam mendukung aktifitas perusahaan agar senantiasa mendapatkan rating

yang positif, peran digital influencer salah satunya untuk mengcounter

pemberitaan dalam mencegah terjadinya berita- berita yang negatif terkait dengan

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. baik pemberitaan ditingkat lokal maupun

pemberitaan nasional.

“Nah itu salah satu tujuan kita juga makannya kita selalu posting-

posting yang bagus bagus begitu. Kalau ada pemberitaan negatif itu

tugasnya digital influencer membuat banyak postingan tentang KS

supaya bisa menutupi pemberitaan negatif itu sendiri, apalagi kalau ada

komen- komen yang negatif jadi engga langsung adminnya yang bales

tapi orang- orang digital influencer sendiri.” (Anne Andina, Influencer

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. 02 November 2018)

Aktifitas digital influencer PT Krakatau Steel (Persero) Tbk yang telah

berlangsung selama 5 bulan ini tidak lepas dari evaluasi yang oleh divisi

corporate communication. im digital influencer yang aktif di media sosial

menjadi tolak ukur keberhasilan program divisi corporate communication dalam

86

memberdayakan karyawan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Peran manajer dalam

mengavaluasi kinerja tim digital influencer.

“Selama ini kita di evaluasi oleh pak agus manajer Corcom dan pak

yayat direktur SDM. Jadi kalau ada event bareng aja baru di evaluasi.

Tapi direncanakan kedepannya bakal rutin karena masih baru juga kan

baru berjalan 2 bulan jadi evaluasi selama ini udah pernah tapi lebih ke

pengarahan aja.” (Anne Andina, Influencer PT Krakatau Steel (Persero)

Tbk. 02 November 2018)

Dari evaluasi yang sudah dilakukan oleh tim digital influencer dan divisi

corporate communication PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. mengharapkan

adanya tambah personil dari digital influencer yang bukan hanya berasal dari PT

Krakatau Steel (Persero) Tbk. saja namun juga kedepan harus ada anak

perusahaan PT Krakatau Steel (Persero) lainnya yang terlibat dalam tim digital

influencer untuk bersinergi bersama membangun dan menciptakan citra yang baik

bagi perusahaan. Terutama dari segala pemberitaan yang ada di perusahaan baik

perusahaan induk dan anak perusahaan untuk senantiasa mendapatkan respon

yang positif dari khalayak publik.

Ari Pandu Witantra salah seorang akademisi Untirta yang merupakan

pegiat media sosial turut mengomentari perihal konsep digital influencer yang

diterapkan oleh PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

“Secara konsep dan kesulurah sudah bagus dan masuk ke dalam upaya

membangun citra. Dapat terlihat dari akun media sosial instagram

Krakatau Steel yang terus cenderung naik dan hasilnya kinerja digital

influencernya dapat dilihat dari jumlah followers yang ada di akun

media sosial Krakatau Steel.” (Ari Pandu, Pegiat Media Sosial

Akademisi Untirta, 18 Desember 2018)

34

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan analisis yang telah

dikemukakan oleh peneliti sebelumnya, maka sebagai kesimpulan dari

hasil penelitian ini diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Strategi public relations divisi corporate communication PT

Krakatau Steel (Persero) Tbk. membangun citra melalui 4 tahap

manajemen public relations. Diantaranya:

a. Fact Finding, pada tahap ini mengetahui informasi dan mencari

fakta atau temuan yang ada di lapangan untuk nantinya dapat

menjadi sebuah strategi dalam membangun maupun memperbaiki

citra perusahaan. Dengan menggunakan metode riset, mengukur

indeks pemberitaan media terhadap perusahaan, melakukan FGD

dengan para tokoh masyarakat, dan mengunjungi langsung ke

instansi pemerintahan hingga mengunjungi langsung ke

masyarakat merupakan upaya PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

untuk senantiasa menjaga citra perusahaan. Dalam hal ini PT

Krakatau Steel (Persero) Tbk selalu menampung aspirasi dari

segala bentuk kritikan, saran dan masukan dari berbagai pihak

untuk nantinya dapat diperbaiki demi menjaga kepercayaan

b. Planning, pada tahap ini menentukan strategi melalui planning

perusahaan di awali dengan berkoordinasi dengan unit- unit kerja

terkait untuk mencari solusi yang terbaik dalam menjawab

persoalan yang menyangkut reputasi perusahaan di masyarakat.

c. Communicating, pada tahap ini communicating dilakukan melalui

media cetak dan media elektronik. Aktifitas perusahaan dalam

bidang CSR, kemitraan, bina lingkungan, dan sponsorship di

komunikasikan melalui media cetak dan elektronik. Namun

87

88

seiring berkembangnya teknologi, perusahaan beralih untuk lebih

fokus mengkomunikasikan melalui media sosial yang dimiliki

perusahaan baik twitter, instagram, facebook, dan youtube.

d. Evaluation, pada tahap ini manajer divisi corporate

communication sebagai penanggung jawab melakukan evaluasi

program kerja yang telah dilakukan untuk nantinya dapat

dipertanggung jawabkan terkait menyangkut citra perusahaan.

Kinerja divisi serta tim digital influencer juga tidak luput dari

monitoring dan evaluasi manajer. Sebagai penanggung jawab,

manajer divisi corporate communication memonitor dan

mengevaluasi aktifitas yang telah dilakukan di divisi corporate

communication untuk memperoleh hasil kinerja yang maksimal.

Sebagai penanggung jawab tim digital influencer, monitoring dan

evaluasi aktifitas tim digital influencer di media sosial rutin

dilakukan.

2. Strategi pemanfaatan media sosial divisi corporate communication

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. antara lain:

a. Personal branding menjadi sebuah kekuatan yang cukup besar

untuk bisa meningkatkan nilai- nilai yang positif baik dalam

personal maupun dalam bidang bisnis. Kekuatan yang di miliki

dalam personal branding digunakan untuk membuat “sebuah

pencitraan” untuk diri sendiri yang bertujuan untuk menjadikan

diri sendiri sebagai pribadi yang baik dimata banyak orang agar

ketika melakukan interaksi sosial terhadap banyak orang maka

akan dapat diterima baik di kehidupan masyarakat. Karakter

digital influencer yang dipilih oleh manajemen perusahaan yang

termasuk dalam personal branding dan dapat memberikan citra

yang positif dianggap oleh manajemen harus memenuhi standar

karakter sebagai berikut: a. memiliki di media sosial instagram

dengan jumlah followers diatas 1000 b. Berumur dibawah 35

tahun c. Berkomitmen menaikkan image perusahaan d. Tidak

89

mencitrakan negatif. Sehingga kemampuan digital influencer

dalam peranannya harus mampu untuk menerapkan personal

branding yang yang telah menjadi ketentuan manajemen untuk

menjadi seorang digital influencer yang cukup berpengaruh di

media sosial.

b. Media sosial yang memiliki bermacam- macam jenis platform

digital menjadi strategi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. dalam

menunjukkan eksistensinya di media sosial. Adapun dalam hal

ini perusahaan menggunakan media sosial instagram karena

dilihat dari fitur yang mumpuni dianggap lebih menunjang.

c. Membentuk aware (kesadaran) dan kepercayaan masyarakat

terhadap perusahaan menjadi harapan agar perusahaan dapat

menjadi celebrity company. Divisi corporate communication

memilih media sosial dengan jumlah pengguna media sosial

yang aktif dan bersifat interaktif dan booming yaitu Instagram,

sehingga perusahaan lebih mudah memberikan pendekatan

kepada masyarakat melalui platform digital yang digunakan

melalui media sosial instagram.

d. Mempublikasi berita dan kegiatan seputar PT. Krakatau Steel

(Persero) Tbk. tidak hanya postingan yang dipublikasikan oleh

digital influencer, akan tetapi juga dalam postingan tersebut di

tambahkan juga dengan hastag- hastag yang mampu

memberikan kesan pemberitaan yang viral agar pengguna media

sosial instagram juga dapat mengenali perusahaan melalui tagar

yang banyak diposting oleh digital influencer.

e. Indikator keberhasilan tim digital influencer dalam melakukan

tugasnya untuk membangun citra perusahaan dan membangun

kesadaran masyarakat terhadap perusahaan dengan cara

mempublikasi segala pemberitaan dan aktifitas perusahaan

dapat dilihat dari indikator jumlah followers akun media sosial

instagram perusahaan yang banyak.

90

5.2 Saran

5.2.1 Saran Teoritis

Dalam penelitian selanjutnya, yang menggunakan konsep sama dengan

hasil penelitian ini, maka peneliti menyarankan sebagai berikut

1. Pada penelitian ini, peneliti lebih banyak menggunakan metode

wawancara dengan key informan dan informan pendukung untuk

menguatkan hasil penelitian yang sudah peneliti buat. Maka saran

peneliti untuk penelitian selanjutnya diharapkan agar lebih dapat

melakukan observasi agar dapat memperoleh data yang dapat

menguatkan penelitian.

2. Pada penelitian ini, peneliti hanya menjelaskan bagaimana

pemanfaatan media sosial sebagai strategi membangun citra melalui

digital influencer, padahal pada aspek kuantitatif bisa saja digunakan

dengan metode kuantitatif agar dapat memperoleh seberapa besar

pengaruh digital influencer terhadap citra perusahaan di media sosial.

5.2.2 Saran Praktis

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan analisis kesimpulan,

maka peneliti menyarankan kepada perusahaan untuk:

1. Mempertahankan dan memperbaiki citra yang ada untuk tetap

berusaha menjaga eksistensi perusahaan agar tidak merusak reputasi

perusahaan.

2. Memaksimalkan penggunaan media sosial lainnya seperti twitter,

facebook, youtube untuk memposting segala pemberitaan dan aktifitas

perusahaan melalui media sosial. Dan tidak terpaku pada media sosial

instagram saja.

3. Berupaya untuk terus menjaga konsisten dalam mengelola akun media

sosial perusahaan, agar terus tercipta image perusahaan yang baik di

mata publik. Agar kedepan perusahaan dapat menjadi celebrity

company yang memiliki jumlah pengikut banyak yang dapat bersaing

91

dengan perusahaan manufaktur baja lainnya di tengah-tengah era

globalisasi seperti saat ini.

4. Meningkatkan jumlah digital influencer yang melibatkan baik dari

induk perusahaan dan anak perusahaan agar informasi dan posting

terkait perusahaan dapat semakin tersebar luas melalui akun pribadi

masing- masing digital influencer.

5. Untuk mengukur tingkat keberhasilan penggunaan digital influencer

sebaiknya PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. menggunakan analisis

yang bersifat ilmiah dengan menggunakan standar survey tertentu,

melihat persepsi masyarakat secara formal dengan menggunakan

pendekatan teori komunikasi.

92

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Abdurachman, Oemi. 2001. “Dasar- Dasar Public Relations Dalam Usaha”.

Bandung: Hima Humas Fikom Unpad. hlm 31

Ardianto, Elvinaro.2007. “Komunikasi Masa Suatu Pengantar”. Bandung:

Simbiosa Rekatama Media. hlm 103

Argenti, Paul A. 2010. “Komunikasi Korporat. Jakarta: Salemba Humanika.

hlm 31

Burhan, Bungin. 2007. “Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi,

Kebijakan Publik, Dan Ilmu Sosial Lainnya”. Jakarta: Kencana. hlm 107

_____________. 2007. “Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi,

Kebijakan Publik, Dan Ilmu Sosial Lainnya”. Jakarta: Kencana. hlm 124

Bittner, Jhon R. 1989. “Mass Communications An Intoduction”. New Jersey:

Prentice Hall. hlm 241

Creswell, John. W. 2010 “Research Desain, Pendekatan Kualitatif,

Kuantitatif, dan mixed”, Pustaka Belajar, hlm 20

______________. 2014. “Research Desain, Pendekatan Kualitatif,

Kuantitatif, dan mixed”, Pustaka Belajar, hlm 5

______________. 2014. “Research Desain, Pendekatan Kualitatif,

Kuantitatif, dan mixed”, Pustaka Belajar, hlm 107

Convelo G. Cevilla, dkk. 1993. “Pengantar Metode Penelitian”, Jakarta:

Universitas Indonesia. hlm 71

_________________, dkk. 1993. “Pengantar Metode Penelitian”, Jakarta:

Universitas Indonesia. hlm 73

93

Denzin, Norman K. and S. Lincoln, Yvonnna. 2009. “Handbook of

Qualitative Research. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. hlm 123

_____________________________________. 2009. “Handbook of

Qualitative Research. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. hlm 2

Effendy, Onong Uchjana. 1990. “Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek”.

Bandung: Remaja Rosdakarya. hlm 33

Heni, A. 2008. “Langkah Mudah Mengembangkan dan Memanfaatkan

Weblog”. Yogyakarta: ANDI. hlm 3- 4

H.M. Burhan Bungin. 2006. “Sosiologi Komunikasi”, Jakarta: Kencana. hlm

57

Ibrahim, Idi Subandy. 2011. “Kritik Budaya Komunikasi”, Yogyakarta:

Jalasutra. hlm 310

Kadir, Abdul. 2003. “Pengenalan Sistem Informasi”. Yogyakarta: Andi. hlm 8

Kasali, Rhenald. 1994. “Manajemen Public Relations”. Singapore: Heineman

Asia. hlm 11

Krisyantono. 2006. “Teknik Riset Komunikasi”. Jakarta: Kencana. hlm 116

Madcoms. 2010. “Facebook, Twitter, dan Plurk dalam Satu Genggaman.”

Yogyakarta: ANDI. hlm 1

________. 2010 “Facebook, Twitter, dan Plurk dalam Satu Genggaman.”

Yogyakarta: ANDI. hlm 144-159

Mardalis. 1995. “Metodologi Penelitian Suatu Pendekatan Proposal” Jakarta :

Bumi Aksara. hlm 63-64

McNally, D, & Speak, K. D. 2002. “Be Your Own Brand.San Fransisco”.

Berret Koehler Publisher. hlm 13

94

_______________________. 2002. “Be Your Own Brand.San Fransisco”.

Berret Koehler Publisher. hlm 26

Miliza Ghazali.2016. “Buat Duit Dengan Facebook dan Instagram : Panduan

Menjana Pendapatan dengan Facebook dan Instagram”, Malaysia:

Publishing House. hlm 8

Moleong, Lexy. J. 2002. “Metode Penelitian Kualitatif”. Bandung:

Rosdakarya. hlm 103

______________. 2002. “Metode Penelitian Kualitatif”. Bandung:

Rosdakarya. hlm 108

Rachmadi, F. 1994. “Public Relations Dalam Teori dan Praktek”. Jakarta:

Galamedia Pustaka Utama. hlm 7

Rogers, E. M. 1986. “Communication Technology”. New York: Free Press.

hlm 26

Ruslan, Rosady. 2001. “Manajemen Humas & Manajemen

Komunikasi”.Jakarta: PT. RajaGrafindo, hlm 115

____________. 2003. “Manajemen PR dan Media Komunikasi”. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Perkasa. hlm 68

Ryan, Damian and Jones, Celvin. 2009. “Understanding Digital Marketing”.

USA: United Kingdom. hlm 29

S, Nasution. 1996. “Metode Research”. Jakarta: Bumi Aksara. hlm 99

Seitel, Fraser P. 1992. The Practice of Public Relations. Colombus, Ohio:

Charles E. Merril Publishing Company. hlm 8

____________. 1992. The Practice of Public Relations. Colombus, Ohio:

Charles E. Merril Publishing Company. hlm 13-14

95

Severin, Warner J. and Tankard, Jr, James W. 2005. “Communications

Theories; Methods and Uses. New York: Hastings House Publication. hlm

4

Sudarto, 1995. “Metodologi Penelitian Filsafat”. Jakarta : Raja Grafindo

Persada. hlm 63-64

Sugiyono. 2012. “Metode Penelitian Kualitatif”. Bandung : Alfabeta. hlm 141

Zarella, D. 2010. “The Social Media Marketing Book”. Jakarta: PT

Serambi Ilmu Semesta Anggota IKAPI. hlm 2-3

Skripsi, Thesis, Disertasi dan Jurnal

Ardianto, Elvinaro.2009. “Analisis Wacana Tentang Pemberitaan Harian

Pikiran Rakyat dan Harian Kompas Sebagai Public Relations Politik

Dalam membentuk Citra dan reputasi Presiden Susilo Bambang

Yudhoyono.” (Disertasi).Bandung: Pascasarjana Universitas Pdjadjaran.

hlm 38-43

Pratiwi Budi Utami. 2014. Strategi Komunikasi Pemasaran Melalui

Endorsement Pada Online Shop di Indonesia. Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa. Banten

Perwina Rosalina. 2015. Strategi Promosi Larissa Aesthic Center melalui

brand ambassador dan mobil drive thru dalam meningkatkan brand

awareness di Yogyakarta tahun 2014-2015. Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta. Yogyakarta

Indra Nurhandono. 2009. Strategi Komunikasi Rebranding Melalui IMC (Studi

Kasus tentang Strategi Komunikasi Korporat dalam Pergantian Nama

Quality Hotel Solo Menjadi The Sunan. Universitas Sebelas Maret. Jawa

Tengah

96

WebSite

http://www.info-digitalmarketing.com/2013/12/sejarah-sosial-media-

sejarah.html diakses pada tanggal 19/9/2018 pukul 07:56

https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/12640/siaran-pers-no-

53hmkominfo022018-tentang-jumlah-pengguna-internet-2017-meningkat-

kominfo-terus-lakukan-percepatan-pembangunan-broadband/0/siaran_pers

diakses pada tanggal 18/9/2018 pukul 19:20

https://communication.binus.ac.id/2016/09/21/pr-dulu-dan-sekarang diakses

pada tanggal 18/09/2018 pukul 09:50

http://derikpr.com/2017/11/12/pr-di-era-media-sosial diakses pada tanggal

18/9/2018 pukul 21:59

https://www.lautandigital.com/apa-itu-influencer-micro-influencer-selebgram-

dan-buzzer diakses pada tanggal 08/09/2018 pukul 22:10

97

LAMPIRAN

98

PEDOMAN WAWANCARA

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan

teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam. Pedoman

wawancara dibuat untuk mempermudah peneliti pada saat pengumpulan

data

No Indikator Penjelasan Pertanyaan

1 Fact Finding Mengetahui

strategi public

relations dan

Pemanfaatan

Media Sosial divisi

Corporate

Communication PT

Krakatau Steel

(Persero) Tbk.

1. Apa yang dilakukan PR

divisi corporate

communication untuk

membangun citra

perusahaan?

2. Bagaimana divisi

corporate communication

menentukan strategi untuk

membangun citra

perusahaan?

3. Bagaimana PT Krakatau

Steel (Persero) Tbk.

memanfaatkan media

sosial sebagai penunjang

dalam membentuk citra

perusahaan?

4. Peran apa yang selama ini

dilakukan divisi corporate

communication di media

sosial?

5. Permasalahan apa

saja yang dihadapi

99

oleh PT Krakatau

Steel (Persero) Tbk.

dalam memanfaatkan

media sosial?

6. Bagaimana langkah

antisipasi yang

dilakukan PT

Krakatau Steel

(Persero) Tbk. ketika

dihadapkan oleh

pemberitaan/ isu

negatif di media

sosial?

7. Bagaimana awal mula PT

Krakatau Steel (Persero)

Tbk. menggagas digital

influencer?

8. Kapan ide atau gagasan

ini muncul untuk ditindak

lanjuti sebagi komitmen

perusahaan untuk

membangun citra

perusahaan?

9. Bagaimana perkembangan

dari PT Krakatau Steel

(Persero) untuk

memanfaatkan media

sosial melalui digital

influencer?

10. Kenapa digital influencer

yang dijadikan sebagai

100

mediator dalam

membangun citra

perusahaan?

101

2 Planning Mengetahui strategi

pemanfaatan media

sosial PT Krakatau

Steel (Persero) Tbk.

1. Rencana atau strategi

apa yang dilakukan PT

Krakatau Steel (Persero)

Tbk. dalam membangun

citra perusahaan melalui

media sosial?

2. Rencana atau strategi

apa yang dilakukan PT

Krakatau Steel (Persero)

Tbk. dalam membangun

citra perusahaan melalui

digital influencer?

3. Siapa saja digital

influencer yang terlibat

dalam proses

membangun citra

perusahaan melalui

sosial media?

4. Bagaimana mekanisme

kerja digital influencer

di PT Krakatau Steel

(Persero) Tbk.?

Apa kriteria untuk

menjadi digital influencer

PT Krakatau Steel

(Persero) Tbk.?

5. Apa kriteria untuk

menjadi digital influencer

PT Krakatau Steel

(Persero) Tbk.?

102

3 Communicating Mengetahui

bagaimana PT

Krakatau Steel

(Pesrsero)

mengkomunikasikan

rencana- rencana

yang sudah melalui

sosial media

1. Media sosial apa saja yang

digunakan PT Krakatau

Steel (Persero) Tbk. untuk

memberikan akses

informasi kepada publik?

2. Bagaimana proses dan

cara penggunaan media

sosial yang dilakukan PT

Krakatau Steel (Persero)

Tbk dalam memberikan

informasi kepada publik?

3. Bagaimana digital

influencer

mengkomunikasikan

informasi perusahaan

melalui media sosial?

Bagaimana cara digital

influencer membangun

citra melalui media sosial?

4. Bagaimana cara digital

influencer membangun

citra melalui media sosial?

103

4 Evaluation Mengetahui

bagaimana evaluasi

pencapaian yang

telah dilakukan PT

Krakatau Steel

(Persero) Tbk

1. Apa saja evaluasi PT

Krakatau Steeel

(Persero) Tbk. dalam

menggunakan media

sosial?

2. Apa yang perlu di

tingkatan dari

pemanfaatan media

sosial khususnya bagi

divisi corporate

communication PT

Krakatau Steel

(Persero) Tbk. ?

3. Apa harapan PT

Krakatau Steel

(Persero) Tbk. dengan

adanya sosial media

yang dapat

memberikan efek bagi

perusahaan?

4. Apa harapan PT Krakatau

Steel (Persero) Tbk.

dengan adanya terobosan

baru yaitu memunculkan

digital influencer untuk

membangun citra

perusahaan?

104

TRANSKRIP WAWANCARA

Berikut peneliti lampirkan transkrip wawancara yang telah peneliti lakukan

dengan narasumber:

Agus Kaharudin: Manajer divisi corporate communication

Hari/ Tanggal: Jumat, 02 November 2018

Peneliti : Strategi apa yang dilakukan PR di divisi corcom untuk

membangun citra perusahaan?

Narasumber : “Memang divisi corcom ini salah satu tugasnya adalah me-

maintenance image perusahaan karena pada saat saya dilantik

menjadi manager baru cita cita yang ingin dicapai adalah PT

Krakatau Steel ini menjadi celebrity company artinya viral selalu

muncul di pemberitaan yang bagus terutama pemberitaan yang

bagus dalam segala aspeknya. Itu menjadi titipan dari pak direktur

utama bahwa PT Krakatau Steel yang juga berdiri sejak tahun 70

ini mampu menjadi company multing dengan 11 anak perusahaan

5 join venture dan ini kan menjadi perusahaan multi nasional yang

besar dirasakan pemberitaan- pemberitaan di level nasional di

media sosial kurang sehingga pada saat kemarin serah terima

jabatan pak direktur utama menitipkan tugas itu kepada kita.

Kemudian kita respon, pertama bahwa kita tahu sendiri 4 tahun

berturut- turut PT Krakatau Steel rugi artinya bisnis mengalami

kerugian, banyak faktor yang menyebabkan semua itu. Tetapi

kondisi itu tidak boleh menyebabkkan PT Krakatau Steel di

pemberitaan selalu terpuruk kan begitu. Banyak aspek dari PT

Krakatau Steel yang positif misalnya pengembangan bisnis yaitu

kerjasama terutama di internal bahwa PT Krakatau Steel di

105

internal sejak dalam progress itu memperbaharui peralatan

produksinya. Ada blast furnace cook oven istilahnya kemudian

sedang mengembangkan HSM 2 kemudian di unit anak

perusahaan juga sedang mengalami pertumbuhan, KTI sedang

mengembangkan peningkatan dari 1800 meter per detik menjadi

2400 meter per detik, rumah sakit mengembangkan bisnisnya

dengan proses pelayanan MCU dan sebagainya. Ini kan perlu di

kembangkan atau istilahnya perlu di tonjolkan kalau induknya kan

secara internal memang secara bisnis sedang mengalami kerugian

dengan berbagai faktor. Tetapi di internal sendiri kita sedang

bersiap- siap melakukan upaya- upaya untuk recovery istilahnya

untuk meraih keuntungan disamping anak perusahaan semuanya

tumbuh. Nah ini semua kan bisa tonjolkan bisa di blow up bisa

diangkat menjadi pemberitaan yang dari hari ke hari selalu positif.

Artinya kita bisa merencanakan bahwa image PT Krakatau Steel

ini dari sisi- sisi pengembangan dan sebagainya. Di sisi lain PT

Krakatau Steel selaku perusahaan selalu aktif dalam aktivitas CSR

kepada masyarakat baik melalui bantuan- bantuan yang sifatnya

langsung yaitu bina lingkungan termasuk program kemitraan

pembinaan kita terhadap ukm dan sebagainya. Sudah berapa ribu

istilahnya mitra binaan industri juga kita bina sehingga tumbuh

berkembang menjadi pelaku usaha kecil menengah di Cilegon-

Serang- Banten maupun beberapa wilayah diluar itu dari berbagai

jenis usaha. Ini kan selalu menjadikan berita yang bagus belum

lagi peran kita di BUMN hadir untuk negeri. Setiap tahun kita

hadir ikut bersama- sama menjadi partner dengan perusahaan-

perusahaan yang lain untuk BUMN hadir untuk negeri di bulan-

bulan Agustus dengan berbagai kegiatan CSR, pengembangan

masyarakat dan sebagainya. Dan yang tidak kalah penting PT

Krakatau Steel ini kan selalu hadir pada saat ada musibah atau

bencana dimana pun itu. Kita selalu merespon maka fast respon

106

kita selalu yang peduli dan terdepan. Dari bencana banjir,

kemudian tsunami atau apapun itu kita selalu mereson hal- hal

yang seperti ini yang menjadi konsen kita untuk di blow up atau di

ekspos agar PT Krakatau Steel dari segala sisi khususnya yang

positif itu tersampaikan informasinya kepada masyarakat termasuk

aktifitas direksi, kegiatan direksi yang positif itu kita ikut serta

dalam seminar dalam pameran itu salah satu strategi PR kita untuk

menonjolkan untuk mengangkat image PT Krakatau Steel dari

berbagai sisi khusus menyangkut pengembangan- pengembangan

semua sektor media kita lakukan baik media yang mainstream

yaitu koran, televisi, radio, kemudian buletin buletin kita

perbaharui kita update informasi termasuk mengupdate yang

berkaitan digital mulai di website, instagram, facebook, twitter.

Itulah pola kita di PR.”

Peneliti : Kalau untuk strategi sendiri sebelumnya dari divisi corporate

communication sendiri apakah melakukan riset, survery atau fgd

terlebih dahulu sebelum menentukan strategi?

Narasumber : “Kita pertama untuk menentukan strategi apa yang akan kita

lakukan kita mempunyai pengukuran yang pertama adalah indeks

pemberitaan di media- media itu kita ukur artinya persepsi

masyarakat terhadap PT Krakatau Steel itu seperti apa sih itu yang

kita tangkap melalui pemberitaan kita ukur kita catat satu persatu

apapun yang muncul di koran, radio dan sebagainya sehingga kita

dapat memahami bahwa posisi PT Krakatau Steel indeks

pemberitaan yang di sorot masyarakat adalah dari sisi- sisi ini dan

itu kurang bagus. Dan itu yang akan kita counter istilahnya untuk

meminimalisir. Juga terhadap itu kita juga ukur dengan kunjungan

langsung ke masyarakat yaitu dengan peran serta kita dan kita

selalu ada program kunjungan kemasyarakat baik itu ke instansi

pemerintah, kepada media koran, kepada stakeholder masyarakat

107

sekitar, kepada kiyai- kiyai sekitar, kepada sekolah untuk

mendengar sebetulnya apa persepi masyarakat terhadap PT

Krakatau Steel saat ini, sehingga dari masukan itu menjadikan

dasar program untuk mengembangkan program apa yang kira-

kira bisa menjadi harapan masyarakat. Dan lebih lagi yang paling

banyak diketahui di masyarakat itu adalah berkaitan dengan peran

serta PT Krakatau Steel dalam bidang CSR, kemitraan, bina

lingkungan, sponsorhip, dan ini juga kita terbantu dengan adanya

divisi community development kita bekerja sama dengan divisi

community development. Pada saat mereka turun melakukan

bantuan- bantuan kemudian melakukan pembinaan ukm dan

sebagainya, isu atau berita- berita ataupun keinginan ataupun

harapan masyarakat itu biasa disampaikan ke kita dan itu menjadi

juga salah satu pertimbangan kita untuk mengedepankan untuk kita

ekspos, perbaiki dan sebagainya. Kalau riset secara langsung

berkaitan dengan ilmiah itu pernah dilakukan oleh konsultan di

tahun 2010- 2011.”

Peneliti : Perencanaan dari hasil temuan- temuan bagaimana untuk di

kembangkan?

Narasumber : “Biasanya divisi corporate communication ini kan ujung dari

pada seluruh aktivitas di PT Krakatau Steel kita sebetulnya tidak

memproduksi berita. Berita ini kan muncul dari berbagai divisi

atau aktivitas organisasi, bagian operasi, kegiatan direksi dan

sebagainya sehingga pada saat kita menemukan indeks bahwa

bulan ini kita negatif karena berkaitan dengan isu yang

menyangkut misalnya saja penjualan tanah yang tidak disukai oleh

masyarakat nah ini yang kita sampaikan kepada corporate

secretary sebagai induk dari divisi corporate communication dan

kemudian unit terkait pengembangan untuk dicarikan solusi kira-

kira berita apa yang bisa menandingi berita itu atau dari sisi

108

positif apa dari isu yang diterpa negatif ini kita cari unit kerja yang

terkait untuk mengekspos apa- apa dari sisi positif sehingga satu

pemberitaan negatif bisa tercover dengan dua atau tiga

pemberitaan positif kan begitu. Jadi kita dalam hal ini selalu

bekerjasama dengan sumber- sumber berita karena tidak bisa

langsung divisi corporate communication ini langsung menanggapi

kemudian memplaning. Planning kita adalah menelaah oh ini

sumber beritanya menyangkut objek apa kemudian unit kerja atau

aktifitas apa yang terlibat kemudian kita akan berkordinasi dengan

pihak- piahk tersebut kemudian kita mencari solusi kemudian kita

lagi yang menyiarkan. Tapi sumber dari esensi konten beritanya itu

sebenarnya dari divisi unit terkait.”

Peneliti : Apakah untuk perencanaannya sendiri terkoordinasi terstruktur

dari top manajemen dari mulai manajer sampai kepada pelaksana?

Narasumber : “Kalau secara perusahaan perencanaan dari mulai RAKB

Rencana Anggaran Bekerja tahun 2018 misalnya itu memang

terstruktur dari atas bahwa setiap tahun menentukan rencana

anggaran dan rencana kerja pada tahun berikutnya sehingga pada

saat sebelum berakhir masa tahun itu bisa ditentukan target target

apa yang menjadi acuan khususnya mulai dari perusahaan dari

sisi yang paling besar semisal keuntungannya berapa, produksinya

berapa, jumlah penjualannya berapa. Kemudian menurun ke

masing masing direktorat, kemudian dari direktorat turun ke

masing- masing subdit dan dari subdit turun ke divisi dan

kemudian menjadi sebuah aktivitas perusahaan yang akan dicapai

di tahun berikutnya. Disitu harus di detailkan unit kerja itu harus

istilahnya harus maching dengan atasnya. Jadi divisi corporate

communication ini harus nyambung dengan apa yang sudah di

tentukan oleh perusahaan. Kita tinggal mengelink nya dimana. Itu

terkait juga dengan tugas di unit unit kerja terkait. Karena di

109

corporate communication ini ada yang bagian internal komunikasi,

eksternal komunikasi, event management, corporate identity, dan

dokumen. Jadi masing masing unit relevan untuk mendukung apa

yang sudah ditentukan oleh perusahaan.”

Peneliti : Bagaimana pengukuran citra perusahaan sejauh ini dengan

tanggapan masyarakat kepada PT Krakatau Steel?

Narasumber : “Kita melakukan survey dua tahunan karena citra perusaah itu

merujuk kepada bagaimana produk kita diterima oleh masyarakat.

Kita mengelola citra ataupun image itu kan dalam rangka produk

kita laku. Apalah artinya citra kita bagus, gagah tapi produk kita

tidak ada yang beli itu kan malah nol besar. Jadi citra yang kita

bangun adalah yang pertama dalam rangka PT Krakatau Steel ini

adalah perusahaan produsen baja yang berkualitas yang bisa

memenuhi harapan dan keinginan pelanggan itu citra yang

pertama kali kita bangun. Jadi setiap kesempatan bahwa PT

Krakatau Steel itu adalah perusahaan yang kapabel , mampu,

bertaraf nasional bahkan bertaraf internasional mampu

memproduksi baja berkualitas untuk memenuhi kebetuhan

pelanggan dan itu yang kita bangun kepada masyarakat. Sehingga

seluruh survey dan seluruh dukungan, persepsi masyarakat kita

arahkan ke sana. Kita melakukan marketing untuk juga melakukan

survey dua tahunan. Aspeknya nanti berkaitan dengan aspek

produksi, aspek hubungan masyarakat, aspek sosial dan

sebagainya itu kita raup nantinya. Sehingga nanti kita akan bagi-

bagi saat ketemu pada saat survey itu misalnya dari survey itu

nanti ada yang mengomentari berkaitan dengan delivery berarti

kita sampaikan nanti ini ada catatan menyangkut image delivery

yang kurang pas. Itu bagian pengangkutan hasil. Misalkan

berkaitan dengan kualitas adanya cacat segala macem berarti

kualitas yang perlu kita singgung agar diperbaiki. Misalkan CSR

110

nanti akan di komunikasikan di community development. Sehingga

mungkin komunikasi internal dapat ke corporate communication

atau corporate secretary. Jadi kembali lagi ke citra kita tidak ingin

bahwa selaku industri manufaktur PT Krakatau Steel (Persero) Tbk

itu produk kita dilakukan. Karena seluruh aktivitas PT Krakatau

Steel (Persero) Tbk itu bertumpu pada keberhasilan kita

memproduksi barang dan bisa diterima mendeliver sehingga

mengalir kebutuhan.”

Peneliti : Bagaimana aktivitas PT Krakatau Steel (Persero) Tbk di media

sosial yang saat ini cenderung sedang di minati oleh masyarakat?

Narasumber : “Ya memang ini merupakan fenomena baru yang kekininan yang

tidak mungkin kita tidak ikuti. Ini termasuk hal yang baru di PT

Krakatau Steel (Persero) Tbk . khususnya baru pada saat saya

masuk. Artinya sudah tapi belum sederas seperti sekarang. Bahkan

saya dipanggil ketika bulan Agustus oleh direktur SDM untuk

mulai mengembangkan khususnya di sistem informasi yang lebih

mengarah ke digital istilahnya yang kekinian yaitu media sosial.

Karena sudah tidak memungkinkan lagi PT Krakatau Steel

(Persero) Tbk. tidak mengikuti itu. Sehingga langkah yang kiita

lakukan adalah pertama menghidupkan dahulu wadah di PT

Kratakau Steel (Persero) Tbk. kita buatkan akun- akun yang resmi

di perusahaan yaitu instagram, twitter, facebook, website dan

semua itu kita hidupkan. Tetapi kita menyadari bahwa itu tidak

cukup karena harus didukung oleh baik sarana maupun personil

yang memang sejalan dengan media yang ada itukan media

kekinian yang banyak diikuti oleh kalangan muda yang sekarang

disebutnya dengan istilah golongan millennial. Oleh karena itu

strategi yang kita lakukan pada saat itu merancang suatu konsep

membentuk suatu komunitas di PT Krakatau Steel (Persero) Tbk

untuk mendukung memblow up sebagai influencer dari pada akun-

111

akun media sosial PT Krakatau Steel (Persero) Tbk karena yang

diharapkan sekarang yang menjadi ujung tombak adalah

instagram yang bisa bercerita tentang segala aspek mengenai PT

Krakatau Steel (Persero) Tbk lebih komunikatif dan lebih diterima

oleh instagramable sehingga kita membuat komunitas yang

kemudian kita gulirkan PT Krakatau Steel dan grup semula

dirancang kami bersama pak direktur sdm cikal bakal kita rekrut

beberapa orang untuk kita training kita beri masukan menyangkut

kisi- kisinya bahwa mereka seolah olah menjadi sebagai cyber

squad mencari informasi sebanyak- banyak mengenai PT Krakatau

Steel (Persero) Tbk. kemudian mempublikasi ke dalam instagram

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. ataupun nanti yang dimuat di

instagram PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. mereka akan

memposting kembali di akun instagram masing- masing sehingga

akan seperti digital multi level marketing tapi konteksnya di

instagram. Semula ada 7 orang dan dikembangkan menjadi 23

orang kemudian berkembang sudah 85 orang itu yang kita rekrut

sebagai cyber squad dan dinamai sebagai digisteel. PT Krakatau

Steel (Persero) Tbk. mempunyai identitas berkaitan golongan

milenial kita wadahi menjadi digisteel PT Krakatau Steel (Persero)

Tbk. Ini sesuai dengan harapan kementerian BUMN bahwa

golongan milenial ini harus diajak bersama- sama untuk

memberikan informasi- informasi yang ada di masing- masing

BUMN tentang sisi- sisi apa saja yang ada di BUMN khususnya

yang bagus yang kemudian bisa diterima oleh seluruh masyarakat

khususnya pengguna media sosial dengan informasi- informasi

yang ada diperusahaan. Nah ini terus menjadi konsen kami untuk

bagaimana pertama adalah me maintenance one day one post atau

satu hari satu posting di digisteel instagram PT Krakatau Steel

(Persero) Tbk. selain intens juga akan selalu menyampaikan

berita- berita dari berbagai sisi positif melalui instagram. Dan

112

diharapkan dari 85 orang ini menjadi corong untuk bagaimana

orang- orang tertarik kepada berita- berita PT Krakatau Steel

(Persero) Tbk. dan perkembangannya cukup bagus yang semula

followersny hanya 7 rb, berkembang menjadi 10 ribu dan sekarang

sudah mendekati hampir 20 rb. Bahkan perkembangan dalam

waktu 1 bulan ini cukup signifikan dengan adanya digisteel dan

kemudian pola pemberitaannya diharapkan semenarik mungkin

dengan pendekatan gaya millenal tidak kaku, melalui video dan

sebagainya. Kemudian kegiatan- kegiatan PT Krakatau Steel

(Persero) Tbk. sekarang bisa live streaming dan disiarkan

langsung. Nah ini banyak kemajuan yang luar biasa sehingga kita

harapkan satu clue PT Krakatau Steel (Persero) Tbk selalu dekat

dengan masyarakat. Setiap masyarakat bisa melihat lebih dalam

mengenai PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. dan kegiatannya.”

Peneliti : Siapa yang menggagas digital influencer ini?

Narasumber : “Terutama waktu itu kami corporate communication pada saat

ditugaskan di divisi ini kita menyampaikan kepada teman- teman

bahwa sudah saatnya kita mendorong untuk mengekspos melalui

media sosial. Ini di prakarsai oleh divisi corcom, direktur SDM

dan corporate secretary sehingga ini didukung sepenuhnya dan

kemudian berkembang seperti itu. Kita rasakan bahwa nanti

perkembangannya kita tuntut lebih luas lagi karena kita

mengharapkan bahwa golongan millenial yang kita rekrut lebih

banyak di PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. ini bisa berkontribusi

bagaimana mengekspos PT Krakatau Steel Persero Tbk. karena

harapannya kalau nanti PT Krakatau Steel dan grup bergabung

dari lingkungan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. sendiri itu

mungkin sudah mungkin 25 rb belum lagi keluarganya suami dan

istrinya nah ini luar biasa. Nah inilah yang menjadi salah satu

kriteria keberhasilan dari pada pengelolaan media sosial kita.”

113

Peneliti : Kenapa PT Krakatau Steel harus menggunakan digital influencer

untuk membangun citra perusahaan di media sosial?

Narasumber : “Kita juga sebelumnya menggagas alternatif seperti endorser

brand ambassador dan sebagainya. Saat ini belum kita lakukan

terus terang, karena kita merasa bahwa langkah awal ini kita bisa

memanfaatkan golongan millennial yang ada diperusahaan. Kita

rekrut karyawan kita yang memilliki followers diatas 1000 atau

yang 7000 ada 9000 bahkan ada yang 16000. Ini sebetulnya

merupakan kita anggap merupakan salah satu sebagai ambassador

kita disini. Artinya secara internal kita pun punya potensi

endorser influencer dan ambassador nah itu kita manfaatkan

semaksimal mungkin. Ada saatnya pasti nanti kita akan

membutuhkan ambassador. Cuma karena karakteristik dari PT

Krakatau Steel (Persero) Tbk. kan berbeda dengan perusaahan

yang lain. Kita bukan service ataupun costumer good yang

istilahnya itu melekat dengan figure- figur tertentu tapi kan ini kan

baja begitu jadi siapa yang mau menjadi ambassador untuk

perusaahan baja. Artinya kriteria itu sedang dipertimbangkan

berkaitan dengan itu.”

Peneliti : Apa kriteria pegawai yang direkrut untuk menjadi digital

infulencer?

Narasumber : “Memang kita kemarin menentukan kriteria pegawai millennial-

millenial. Pertama kita tentukan pasti aktif di media sosial minimal

harus memiliki instagram karena itu yang sekarang sedang di

kedepankan istilahnya kalau media sosial yang lain seperti

facebook, twitter katanya itu sudah ketinggalan. Kemudian yang

kedua followersnya sudah lumayanlah diharapkan minimal lebih

dari seribu. Ketiga kriteria ukur itu kadang- kadang memang

masih dibatasi 35 tahun kebawah itu masih termasuk golongan

114

millennial tetapi ada arahan dari kementerian BUMN pada saat

ngumpul semua millenial BUMN di Jakarta yang hadir pada saat

itu ribuan millenial. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. pada saat

itu mengirimkan perwakilan 23 orang kemudian di training, diberi

pencerahan untuk bagaimana menjadi millenial di perusahaan

BUMN. Oleh karena itu kriterianya pun diperpanjang menjadi 45

tahun jadi itulah dia komitmen untuk menaikkan image

perusahaan. Tidak boleh mencitrakan negatif tentang perusahaan,

mengekspos hal- hal yang bersifat hoaks jadi itulah yang menjadi

kriteria sendiri.”

Peneliti : Konten apa saja yang perusahaan sebarkan di media sosial?

Narasumber : “Apa saja yang menyangkut PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

menyangkut figur, menyangkut produk yang tidak boleh adalah kita

memiliki kriteria bahwa spek kemudian parameter produksi

kemudian detail spesifikasi produksi alat itu tidak boleh di sebar

luaskan. Tapi selain itu yang menyangkut produk mesin yang

besar, aktivitas sedang bongkar dan sebagainya yang tidak

menjadi rahasia perusahaan yang tidak ada ketentuannya itu

boleh. Aktivitas perusaahan yang resmi maupun yang tidak atau

karyawan yang sedang upacara seluruh aktivitas dari sisi yang

positif kita kenalkan kepada masyarakat. Bahkan kita juga

sekarang di dalam acara- acara resmi perusahaan seperti pisah

sambut direktur baru itu kita undang para millenial untuk

mengekspos mereka dari sisi sudut pandang mereka sendiri. Ada

yang membuat video streaming langsung, ada yang mengekspos

tamu- tamu, ada yang mengekspos acaranya kita persilahkan

mereka untuk ekspos termasuk pada saat kita sumbangan 53 sapi

kita undangan para millennial untuk mengambil sudut dari sisi-

sisi mana yang mereka inginkan. Yang penting semuanya merujuk

115

pada memberikan kesan ekspos bahwa ks ada, ks berkualitas, ks

selalu peduli, ks selalu menunjukkan kinerja yang bagus.”

Peneliti : Apakah konten yang di sebarkan di media sosial di tentukan atau

diserahkan kepada digital influencer?

Narasumber : “Tidak di bebaskan. Mereka akan berkonsultasi dengan divisi

corporate communication sebagai pengelola digisteel ini akan

memberikan arahan kira- kira tagline apa yang kemudian tidak

malah memberikan backfire. Pada saat menampilkan sesuatu

kadang- kadang itu menjadi perdebatan yang malah tidak kondusif

sehingga kita menjadi dirigen ini boleh itu tidak. Tapi pada saat itu

mereka akan berkonsultasi pak ini berkaitan dengan ini kontennya

seperti apa, oh tag nya seperti ini perkara gaya bahasanya

silahkan dibebaskan. Misalkan ini acara seperti silahkan tonjolkan

yang ini tapi jangan menyinggung masalah ini.”

Peneliti : Apakah dalam melakukan pekerjaannya sebagai digital influencer

perusahaan memberikan ruangan khusus?

Narasumber : “Karena baru kira- kira sebulan dua bulan jadi personal team

yang belum resmi baru masih menjadi komunitas. Arah kesana

akan di tentukan bahkan nanti kita akan mengajukan bahwa itu

akan di fasilitasi secara personal maupun grup. Karena

membutuhkan biaya, kuota, peralatan yang bagus nah ini akan kita

programkan di tahun 2019. Kita memasukan budget digisteel ini

seperti hp yang bagus, kapasitas kamera yang bagus super cepat

dan itu kita canangkan di tahun 2019. Sedangkan di tahun 2018 ini

kita masih persiapkan karena kita masih sifatnya komunitas yang

belum di resmikan. Jadi nanti tempatnya di corporate

communication. Pada saat kita ingin ketemu mereka akan di

fasilitasi ditempat yang millennial juga. Saya tidak akan pernah

mengundang mereka di tempat- tempat resmi tapi tempatnya di

116

café, v nice sambal ngobrol. Karena pendekatannya adalah

pendekatan millennial beda dengan pendekatan media komunikasi

yang mainstream. Kita akan undang mereka ngobrol santai

dengan baju yang casual tidak dengan baju seragam sambil ngopi

dan sebagainya.”

Peneliti : Pada saat mempublikasi apakah para digital influencer ini harus

datang ke divisi corporate communication terlebih dahulu atau

tidak?

Narasumber : Biasanya kita kontek kontekan dengan koordinatornya. Saya

sebagai penanggung jawabnya tetapi dibawahnya ada millennial-

millennial punyanya corporate communication yang punya

komunikasi secara intensif. Artinya kontak dengan corporate

communication itu selalu terjadi sehingga bisa dengan cepat

mereka melakukan aktifitasnya. Dan untuk hal- hal yang tidak

strategis silahkan saja langsung fleksibel. misalkan mereka sedang

melakukan jumat bersih atau melakukan upacara di tempatnya

silahkan saja. Pada saat menyangkut yang value hal- hal yang

menyangkut kinerja perusahaan, menyangkut bisnis itu harus

melalui divisi corporate communication. Karena PT Krakatau Steel

(Persero) Tbk. sudah menjadi perusaahan terbuka, pemberitaan

yang berkaitan dengan value yang mempengaruhi perkenaikan

harga saham itu harus dikendalikan oleh corporate communication

dan investor relations.”

Peneliti : Apa harapan PT Krakatau Steel (Persero) dalam mengelola

media sosial selain mendapat followers yang banyak dan digital

influencer?

Narasumber : “Tujuannya bahwa seluruh apa yang corporate communication

lakukan adalah menyampaikan bahwa PT Krakatau Steel (Persero)

Tbk. merupakan perusahaan manufaktur baja yang kompeten,

117

mampu memproduksi baja berkualitas untuk disampaikan kepada

masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dan ini juga

menyampaikan kesan bahwa ks ini adalah perusahaan kompeten

didalamnya dan seluruh aktifitasnya. Judulnya bahwa semua

aktivitas yang dilakukan dalam rangka untuk membangun image

perusahaan. Apabila dalam hal yang berkaitan dengan ada

komentar atau sebagainya itu parameter dari jumlah pengikut,

tanggapan dan sebagainya itu kerangka nya bagaimana semua

orang paham, semua orang peduli dengan hasil bagus yang

dihasilkan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. jadi selalu kita

arahkan. Pada saat kita bertemu dengan mahasiswa selalu kita

minta untuk follower akun PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. pada

saat bertamu ke perusahaan setelah kita jelaskan seluruh

rangkaian dari proses produksi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

kita ajak keliling dan sebagainya kita minta untuk memfollow akun

kita. Adapun ketika mereka komentar dengan produk PT Krakatau

Steel (Persero) Tbk. kita akan berikan masukan. Karena kalau

berkaitan dengan perdebatan seperti korupsi ataupaun

penyimpangan kita akan minimalisir dan akan kita jauhkan.”

Peneliti : Apakah ada struktur kerja dari tim digital influencer?

Narasumber : “Karena sampai saat ini sifatnya masih menjadi komunitas

artinya saya sebagai penanggung jawab kemudian saya bebankan

untuk tugas pelaksana harian kepada external communication pak

viki dibawahnya ada yang mengkoordinir seluruh millennial yang

ada seperti mba ane pak firman dan pak wahyu. Dan juga

melibatkan bukan hanya para millennial PT Krakatau Steel

(Persero) Tbk tapi juga seluruh anak perusahaan PT Krakatau

Steel (Persero) Tbk. untuk menjadi millennial digital influencer

perusahaan. Kita wajibkan anak perusahaan minimal punya 15

orang millennial. Tapi beberapa anak perusahaan juga sampai

118

sekarang ada yang masih mencari karena dirasa masih kesulitan

juga karena ada pegawai anak perusahaan yang isinya sudah tua

semua dan tidak aktif di instagram.”

Peneliti : Sejak kapan perkembangan digital influencer ini?

Narasumber : “Dari tahun 2018 bulan agustus semenjak saya menjabat sebagai

manajer corporate communication.”

Peneliti : Bagaimana evaluasi selama ini sebagai penanggung jawab

digital influencer?

Narasumber : “Kita membiarkan program ini dan kita kelola belum secara

resmi yang baru sifatnya memperkenalkan dan baru dibentuk

sebagai komunitas akan tetapi tetap arahan direktur ada dari

direktur SDM ada. Walaupun struktur SK yang di sahkan belum

ada. Artinya mereka kita libatkan dalam aktifitas belum secara

resmi. Tapi luar biasa aktifitasnya sehingga Krakatau steel

mendapatkan rating dan pertumbuhan yang signifikan. Kemudian

pemberitaan yang one day one post itu susah tapi dengan

pengolaan itu pemberitaan semakin deras. Artinya pertumbuhan

dan kondisi kinerjanya bagus. Sehingga nanti di tahun 2019 kita

mulai struktur yang organigram. Cuma butuh tetap pertimbangan

bahwa mendekati millennial itu harus dengan pendekatan

millennial. Sehingga kita merencanakan dan merancang untuk di

tahun 2019 dengan pola- pola yang lebih millennial.”

Peneliti : Apakah digital influencer selalu di evaluasi oleh bapak sebagai

penanggung jawab digital influencer?

Narasumber : “Ya, kalau kami rutin karena berkaitan dengan one day one post

kita mengontrol bahwa postingan di media sosial dipastikan

berjalan dengan lancar. Ini kan bukan program resmi karena

sifatnya masih suatu komunitas yang mendukung PT Krakatau

119

Steel (Persero) Tbk. saya mengontrolnya melalui struktural di

instagram perusahaan.”

Peneliti : Apa harapan bapak untuk digital influencer dalam mengelola

media sosial untuk dapat membangun citra perusahan?

Narasumber : ”Bahwa kami mengelola ini semua harapannya semua unit dalam

rangka seluruh bisnis perusahaan agar bagus dari berbagai aspek

termasuk corporate communication ini bertugas sebagai ujung

tombak di pemberitaan, komunikasi tentunya kami bertanggung

jawab terhadap aktivitas- aktivitas komunikasi diperusahaan. Tapi

kami tidak bisa bersentuhan langsung dengan hasil bisnis yang

bagus ataupun produksi yang bagus kan begitu. Tapi kami

bertugas untuk mempromosikan bahwa produk kita bagus sehingga

proses yang sedang kita laksanakan untuk bisa mendukung

sepenuhnya tujuan akhir bahwa PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

akan dikenal sebagai perusaaan baja kelas dunia yang mampu

memproduksi baja berkualitas. Memenuhi harapan pelanggan dan

berkontribusi terhadap seluruh lapisan masyrakat. Dan itu mudah-

mudahan ini bisa di dukung sepenuhnya oleh millennial. Kemudian

karyawan millennial bisa berpadu terutama mencintai pekerjaan

ini jadi diharapkan bahwa aspek dukungan ingin perusaahannya

eksis jaya karyawannya sejahtera itu kan menjadi cita- cita

bersama yang kita tuangkan menjadi komunitas digital influencer.”

Peneliti : Bagaimana PT Krakatau Steel menangkis pemberitaan negatif

yang beredar di media?

Narasumber : “Tentu itu akan kita lawan karena satu berita jelek kalau kita

cover dengan sepuluh pemberitaan yang bagus seperti berita csr

dan berita- berita yang lainnya ini lambat laun akan hilang dengan

sendirinya.”

120

TRANSKRIP WAWANCARA

Berikut peneliti lampirkan transkrip wawancara yang telah peneliti lakukan

dengan narasumber:

Anne Andina: Manajement Trainee divisi corporate communication

Hari/ Tanggal: Jumat, 02 November 2018

Peneliti : Apa yang dilakukan oleh digital influencer sejauh ini?

Narasumber : “Sebetulnya awalnya terbentuk itu kan untuk bikin orang aware

sama KS karena tau sendiri kan KS udah ngeluarin ini itu tapi

kayak orang itu masih anggep apa sih apa sih KS kok belum

pernah ada apa gitu padahal kita udah pernah kan makannya ada

digital influencer itu supaya orang- orang jadi aware kan sama

kita. Nah yang udah kita lakuin itu yang pertama jelas kayak kan

sekarang yang lagi booming itu instagram nah jadi kita itu

sekarang lebih ke posting- posting di instagram gitu jadi biar

masyarakat tau dan itu kita pakai hastag- hastag. Nama kita tuh

nyasar ke kementrian BUMN juga biar mereka tuh me notice kita

jadi kita lebih posting- posting gitu kan dengan trik- triknya

dengan hastag terus pemberitaan- pemberitaan positif KS biar

orang itu notice kita gitu. Nah itu yang udah kita lakuin kebetulan

kementerian BUMN itu juga ngeluarin tugas kayak tiap BUMN

itu harus ada millenialnya jadi target kementerian BUMN itu

1000 millenial jadi kita senada arahannya dengan kementerian

BUMN yang sebelumnya itu arahan dari direktur SDM kita. Tau

sendiri kalau bank kan aktif di media sosial nah kita ngeliatkok ks

kurang aktif di media sosialnya padahal karyawannya banyak

dan bisa di manfaatkan makannya di digital influencer pas kita

121

udah jalan posting- posting ternyata dari kementerian BUMN

juga minta begitu kayak 1 perusahaan harus ada berapa

millenaialnya gitu . jadi kita pernah ikut sosialisasi juga sama

seluruh perusahaan BUMN yang lain di Telkom waktu itu. Udah

dari situ kita juga pernah kumpul dengan pak yayat selaku

direktur SDM juga jadi terus ini masih di rancang sama external

communication SOP nya biar kita tuh punya pondasi yang kokoh

tentang digital influencer ini kalau selama ini kan masih sebatas

komunitas. Terus jadi kalau sekarang lebih posting- posting sama

kalau ada ide- ide yang bagus.”

Peneliti : Apakah setiap postingan bebas?

Narasumber : “Jadi itu postingnya di akun masing- masing nah itu juga ada

kualifikasinya kan dia harusnya banyak nilainya lebih dari atas

seribu dan dia aktif artinya sering pos juga bisa bikin tagar-

tagar. Kalau untuk postingannya sendiri itu dari corporate

communication jadi timnya misalnya ngasih foto kayak peduli

kurban kemaren, kita ngasih foto kurban- kurban kemaren sama

data- datanya yang namanya data itu kan pasti formal kan jadi

foto dan bahasa- bahasa formal tentang isi data kita kasih ke

mereka nah nanti mereka yang olah sendiri jadi kemaren itu

hasilnya ada yang foto atau video sama captionnya itu kembali ke

mereka yang penting datanya sesuai sama apa yang corporate

communication kasih. Jadi kita ada grupnya sendiri di whatsapp

didalemnya ada 23 anggota grup yang ditambah sampai 85

orang dari perusahaan. Jadi kan pak yayat selaku direktur SDM

karna BUMN minta 100 millenial akhirnya kita sinergi juga sama

anak perusahaan diikutkan. Jadi selama ini koordinasnya lewat

whatsapp yang di bebani oleh external corporate

communication.”

122

Peneliti : Selama posting itu harus ada hastag?

Narasumber : “Iya dong kan kalau di instagram biar dicari banyak orang

kalau pake hastag gitu jadi banyak. Hastag yang ngga

ketinggalan juga hastagnya BUMN hadir untuk negeri. Karena

kita tuh mau memperkenalkan BUMN nya di Krakatau Steel.”

Peneliti : Apakah ada evaluasi yang sudah dilakukan selama menjadi

influencer?

Narasumber : “Kalau impactnya itu bisa diukur di followersnya instagram

Krakatau Steel. Dan ketika kita ngepost apa itu kayak orang-

orang itu udah mulai pada comment. Jadi kayak orang- orang itu

udah mulai aware terus kayak kita kan ngepost di instagram

pribadi jadi teman- teman kita sendiri tuh jadi tau tentang KS itu

ini. Terus temen ada yang DM “ih KS bagus ya, ada lowongan

ngga disana” kan selama ini orang itu KS itu apa sih jadi

sebenarnya kita juga mengedukasi teman- teman kita juga.”

Peneliti : Media sosial apa saja yang digunakan oleh digital influencer?

Narasumber : “Kalau sekarang kita aktifnya baru di instagram karena

berdasarkan riset yang udah pernah kita adain tuh kalau

sekarang mayoritas pengguna media sosial itu di instagram kalau

untuk twitter atau facebook perlahan akan dijajaki juga tapi

sekarang fokus kita di instagram dulu. Karena kita juga liat masa

berdirinya media sosial.”

Peneliti : Apa yang dilakukan digital influencer ketika dihadapkan oleh

pemberitaan negatif perusahaan di media sosial?

Narasumber : “Nah itu salah satu tujuan kita juga makannya kita selalu

posting- posting yang bagus bagus begitu. Kalau ada

pemberitaan negatif itu tugasnya ngebales komen- komen yang

123

negatif jadi engga langsung adminnya yang bales tapi orang-

orang digital influencer sendiri”

Peneliti : Bagaimana evaluasi digital influencer yang sudah berlangsung

selama ini?

Narasumber : “Selama ini sih kita di evaluasi oleh pak agus manajer Corcom

dan pak yayat direktur SDM. Jadi kalau ada event bareng aja

baru di evaluasi. Tapi direncanakan kedepannya bakal rutin

karena masih baru juga kan baru berjalan 2 bulan jadi evaluasi

selama ini udah pernah tapi lebih ke pengarahan aja.”

Peneliti : Apa harapan kedepan untuk digital influencer PT Krakatau

Steel?

Narasumber : “Harapannya nanti semua anak perusahaan juga ikut terlibat

untuk jadi digital influencer karena sekarang kan baru KTI, KDL,

KIEC dan KHI belum menyentuh ke semua anak perusahaan”

124

TRANSKRIP WAWANCARA

Berikut peneliti lampirkan transkrip wawancara yang telah peneliti lakukan

dengan narasumber:

Ari Pandu Witantra: Pegiat Media Sosial Akademisi Untirta Serang- Banten

Hari/ Tanggal: Selasa, 18 Desember 2018

Peneliti : Bagaimana Konsep digital influencer yang diterapkan oleh PT

Krakatau Steel (Persero) Tbk. menurut bapak?

Narasumber :“Secara konsep dan kesulurah sudah bagus dan masuk ke dalam

upaya membangun citra. Dapat terlihat dari akun media sosial

instagram Krakatau Steel yang terus cenderung naik dan hasilnya

kinerja digital influencernya dapat dilihat dari jumlah followers

yang ada di akun media sosial Krakatau Steel.”

125

DOKUMENTASI

Wawancara Dengan Manajer Divisi

Corporate Communication PT Krakatau

Steel (Persero) Tbk.

Wawancara Dengan Digital Influencer PT

Krakatau Steel (Persero) Tbk.

126

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Ahmad Wildan Maulana

Tempat/ Tanggal Lahir : Serang/ 26 November 1996

Domisili : Serang

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

DATA PRIBADI

DATA PENDIDIKAN

Lulus SDN 3 Kota Serang- Tahun 2009

Lulus MTs Mathla’ul Anwar Pusat Menes- Tahun 2012

Lulus MAN 2 Kota Serang- Tahun 2015

Lulus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Program Studi Ilmu Komunikasi,

Konsentrasi Humas- Tahun 2019

RIWAYAT ORGANISASI

Anggota Departemen Moslem Development Center (MDC) Untirta- Tahun 2015-

2016

Ketua UKM- F FoSMaI FISIP Untirta- Tahun 2016-2017

Ketua Majelis Syuro Organisasi UKM- F FoSMaI FISIP Untirta- Tahun 2017-

2018

Anggota Lab Public Speaking Untirta- Tahun 2018

Deputi Kepresidenan BEM KBM Untirta- Tahun 2018-2019

Anggota PERHUMAS Muda Indonesia- Tahun 2018-2019