antropologi budaya blok humaniora fkg unej 2012.docx

12
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada dasarnya ilmu Antropologi mempelajari mengenai hakikat manusi, sehingga ketika kami dihadapkan pada objek manusia dan dikaitkan dengan unsur-unsur ilmu Antropologi terutama Antropologi Budaya menciptakan kesinambungan antara keduanya. Selain itu menimbulkan kecenderungan untuk membutuhkan ilmu Antropologi Budaya dalam diri manusia itu. Laporan ini kami buat untuk memenuhi tugas Antropologi Budaya yang telah di berikan pada pertemuan perkuliahan minggu lalu. 1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Apa keterkaitan IQ,EQ dan SQ dalam diri Manusia jika dipandang dari aspek Antropologi Budaya? 2. Apa keterkaitan Afektif,Kognitif dan Psikomotor dalam diri Manusia jika dipandang dari aspek Antropologi Budaya? 3. Apakah hubungan cipta,rasa dan karsa dengan diri manusia dipandang dari aspek Antropologi Budaya? 1.3 TUJUAN 1

Upload: iness-fluida

Post on 05-Aug-2015

50 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: antropologi budaya blok humaniora fkg unej 2012.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pada dasarnya ilmu Antropologi mempelajari mengenai hakikat manusi,

sehingga ketika kami dihadapkan pada objek manusia dan dikaitkan

dengan unsur-unsur ilmu Antropologi terutama Antropologi Budaya

menciptakan kesinambungan antara keduanya. Selain itu menimbulkan

kecenderungan untuk membutuhkan ilmu Antropologi Budaya dalam diri

manusia itu. Laporan ini kami buat untuk memenuhi tugas Antropologi

Budaya yang telah di berikan pada pertemuan perkuliahan minggu lalu.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa keterkaitan IQ,EQ dan SQ dalam diri Manusia jika dipandang dari

aspek Antropologi Budaya?

2. Apa keterkaitan Afektif,Kognitif dan Psikomotor dalam diri Manusia

jika dipandang dari aspek Antropologi Budaya?

3. Apakah hubungan cipta,rasa dan karsa dengan diri manusia dipandang

dari aspek Antropologi Budaya?

1.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahui keterkaitan IQ,EQ dan SQ dalam diri manusia

dipandang dari aspek Antropologi Budaya

2. Untuk mengetahui keterkaitan Afektif,Kognitif dan Psikomotor dalam

diri manusia dipandang dari aspek Antropologi Budaya

3. Untuk memahami kesinambungan unsur cipta ,rasa dan karsa dalam

Antropologi Budaya

1

Page 2: antropologi budaya blok humaniora fkg unej 2012.docx

1.4 MANFAAT

1. Memahami peran IQ,EQ dan SQ dalam diri manusia sesuai dengan

ilmu Antropologi Budaya

2. Memahami keterkaitan unsur Afektif,Psikomotor dan Kognitif dalam

diri manusia secara analogi dengan Antropologi Budaya

3. Mengerti akan hakikat cipta,rasa dan karsa terhadap diri manusia

dalam konteks ilmu Antropologi Budaya

2

Page 3: antropologi budaya blok humaniora fkg unej 2012.docx

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Makna IQ,EQ dan SQ

IQ berpusat pada otak kiri yang bersifat logis, sekuensial, linear dan

rasional. Cara berpikirnya sesuai untuk tugas-tugas teratur ekspresi verbal,

menulis, membaca, asosiasi auditorial, menempatkan detail dan fakta,

fonetik, serta simbolisme (DePorter dan Hernacki, 2001: 36).

EQ kualitas-kualitas emosional antara lain adalah, empati,

mengungkapkan dan memahami perasaan, mengendalikan amarah,

kemandirian, kemampua menyesuaikan diri, disukai, kemampuan

memecah-kan masalah antarpribadi, ketekunan, kesetiakwanan,

keramahan, dan sikap hormat (E. Shapiro, 1998).

SQ adalah Kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan

makna dan nilai, yang menempatkan perilaku dan hidup kita dalam

konteks makna yang lebih luas dan kaya. SQ-lah yang menyatukan dan

memfungsikan IQ dan EQ secara efektif. Bahkan, SQ merupakan

kecerdasan tertinggi kita (Pasiak, 2004).

2.2 Makna Afektif,Kognitif dan Psikomotor

Bloom (1975) membagi domain kognitif atas enam tingkatan yaitu:

pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi

Krethwohl etral (1974) membagi domain afektif atas lima tingkatan yakni:

penerimaan, pertisipasi/merespons, penilaian, mengorganisasi nilai dan

pembentukan pola/karakterisasi nilai-nilai

Harrow (1971) membagi domain psikomotor atas enam tingkatan yakni:

persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan

kompleks, penyesuaian pola gerak dan kreativitas

3

Page 4: antropologi budaya blok humaniora fkg unej 2012.docx

2.3 Makna Cipta ,Karsa dan Rasa

Agar lebih mudah dipahami tentang wujud

keberadaan Cipta Rasa dan Karsa secara umum,

digambarkan wujud manusia dimana bagian-

bagiannya merupakan perlambang keberadaan Cipta

Rasa Karsa itu sendiri. Dalam gambar wujud fisik

manusia dapat dibagi menjadi 3 bagian secara umum

yaitu:

1. Kepala

2. Dada

3. Tangan dan Kaki.

Bagian-bagian ini merupakan lambang secara fisik dari keberadaan Cipta Rasa

dan Karsa tersebut. Cipta, rasa , karsa merupakan sesatu yang kasat mata dan

bersemayam dalam bagian bagian tersebut.

Manusia hanya merasakan gejala yang perwujudannya akan dilakukan oleh

manusia itu sendiri. Artinya keberadaan cipta rasa karsa itu keberadaannya

terbalut atau terbungkus oleh badan kasar kita. Untuk mengetahui keberadaannya,

tentunya kita harus melakukan tindakan. Agar keberadaan dari cipta rasa dan

karsa tersebut sesuai dengan kenyataan sesungguhnya.

Founding Father Negara Indonesia, Soekarno, pernah mengatakan bahwa Manusia

Indonesia Seutuhnya dalam berkehidupan haruslah Selaras, Serasi dan Seimbang

(3S) antara Cipta, Rasa dan Karsa., sehingga dapat mewujudkan kekuatan yang

sangat dahyat guna “Memayu Hayuning Buwana”.

4

Page 5: antropologi budaya blok humaniora fkg unej 2012.docx

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Keterkaitan IQ,EQ, dan SQ dalam diri manusia dipandang dari

aspek Antropologi Budaya

Pengertian kebudayan dibagi menjadi dua yaitu arti etimologis dan

arti luas.Untuk mengkaji dalam sub bab ini kami mengaitkan

IQ,EQ dan SQ dalam arti Luas Kebudayaan.Dimana menurut

Koentjaraningrat arti Luas Kebudayaan dibagi menjadi 3 bagian.

1. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-

ide ,gagasan,nilai-nilai,norma-norma dsb dalam konteks ini

sangat berhubungan sekali dengan IQ yang dimiliki seseorang

dimana IQ sendiri adalah cara berfikir seseorang dengan

kecerdasan pemikiran otak sehingga sangat jelas sekali bahwa

kebudayaan adalah hasil budi/akal dari manusia dengan

Inteligent manusia itu sendiri

2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta

tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat dalam

konteks ini berhubungan dengan EQ yang ada dalam diri

manusia dimana ketika manusia memiliki EQ ia mampu untuk

berempati dan mengendalikan dirinya dengan sikap dan

tindakan baik terhadap dirinya dan lingkungan sekitarnya

sehingga menghasilkan kesan positif.Sehingga analogi EQ

terhadap kebudayaa adalah,dimana kebudayaan merupakan

petunjuk manusia untuk melakukan tindakan.

3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.

Menurut E.B Tylor

Kebudayaan sebagai keseluruhan kompleks yang mencakup

pengetahuan, kepercayaan ,moral,hukum, adat istiadat dalam

konteks ini berhubungan dengan SQ yang mana manusia

5

Page 6: antropologi budaya blok humaniora fkg unej 2012.docx

mempunyai kemampuan spiritual untuk mendekatkan diri pada

tuhannya ataupun dewa serta ruh nenek moyang dan yang

berkaitan dengan kepercayaan lainnya.Sehingga kebudayaan

merupakan hasil daripada suatu kepercayaan dan adat istiadat yang

dibentuk oleh masyarakat itu sendiri.

3.2 Kesinambungan Unsur Cipta,Rasa dan Karsa dalam diri manusia

terhadap ilmu Antropologi Budaya

1. Cipta adalah suatu usaha untuk mewujudkan sesuatu

yang belum ada menjadi nyata. Cipta berasal dalam

otak manusia, dan media pewujudnya adalah sensor

motorik yang meliputi: mata, telinga, hidung dan mulut.

Ketika kita berangan angan, itulah awal dari proses

cipta itu sendiri. Kemudian dilanjutkan oleh proses

berpikir, dan pada akhirmya menjadi proses penciptaan

yang baik maupun buruk.

2. Rasa bersemayam di dalam dada. Sebagian mengatakan

asalnya di dalam hati manusia. Rasa juga bersifat kasat

mata dan tidak bisa kita kendalikan.

Sebagai contoh, pada saat manusia merasakan hawa

dingin pegunungan disaat berkemah, karena tidak

biasanya sedingin ditempat tinggalnya, setelah

merasakan akan menghasilkan sebuah tata-nilai secara

empirik baik secara visual, ucapan ataupun perbuatan.

3. Karsa bermakna keinginan atau kemauan yang kuat

atau

kekuatan untuk mewujudkan keinginan tersebut

menjadi nyata.Contoh ketika kita kedinginan kita segera

memakai jaket inilah karsa keinginan yang harus

terwujud.

6

Page 7: antropologi budaya blok humaniora fkg unej 2012.docx

3.3 Keterkaitan Afektif,Kognitif dan Psikomotor dalam diri manusia

dipandang dari aspek Antropologi Budaya

7

Page 8: antropologi budaya blok humaniora fkg unej 2012.docx

BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

• kebudayaan itu hanya dimiliki oleh masyarakat manusia;

• kebudayaan itu tidak diturunkan secara biologis melainkan diperoleh

melalui proses belajar; dan

• kebudayaan itu didapat, didukung dan diteruskan oleh manusia sebagai

anggota masyarakat.

• Serta kebudayaan sangat melekat erat pada hakikat manusia

SARAN

Untuk diakui keberadaannya maka manusia membuat sesuatu yang berasal

dari budi dan akalnya sehingga berwujud sebuah kebudayaan.Oleh

karena itu jika kita ingin diakui keberadaannya dalam masyarakat

maka lestarikan dan ikuti kebudayaan yang berlaku dalam

lingkunganmu.

8

Page 9: antropologi budaya blok humaniora fkg unej 2012.docx

DAFTAR PUSTAKA

Askar.Potensi dan Kekuatan IQ,EQ dan SQ.Jurnal.STAIN Datokarama Palu;2000

A.Husnaini.Keseimbangan IQ,EQ dan SQ dalam perspektif

islam.Jurnal.Universitas Muhamadiah Malang

Ubaidillah.Selayang Pandang IQ,EQ dan SQ.Jurnal.Universitas Muhamadiah

Malang;Malang.2004

9