antisipasi berkurangnya daerah resapan air

1
Antisipasi Berkurangnya Daerah Resapan Air Bupati Keluarkan Perbup, Lubang Resapan Biopori Mengantisipasi semakin berkurangnya daerah resapan air, diperlukan adanya upaya penyelamatan serta pemulihan terhadap sumber daya alam sehingga mampu memberikan kesejahteraan bagi kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya. Untuk mengantisipasi hal tersebut, selain melakukan langkah nyata, Pemerintah Kabupaten Badung juga telah mengeluarkan Peraturan Bupati Badung (Perbup) Nomor. 24 Tahun 2010 tentang Lubang Resapan Biopori tanggal 5 April 2010. Menurut Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Badung dr. I Gede Putra Suteja didampingi Kabag Humas dan Protokol Setda Badung Drs. I Gede Wijaya, MM, Kamis (24/6) kemarin, Perbub ini mewajibkan kepada setiap penanggungjawab bangunan yakni pemilik bangunan atau orang perorangan atau badan hukum dan seluruh masyarakat Kabupaten Badung diwajibkan untuk memanfaatkan air hujan dengan membuat lubang resapan biopori. “Kewajiban membuat lubang resapan biopori dilakukan paling lambat satu tahun sejak berlakunya Perbup ini. Untuk itu penanggungjawab bangunan termasuk masyarakat Badung seluruhnya diharapkan untuk memenuhi kewajiban ini demi kepentingan bersama,” katanya. Lebih lanjut dijelaskan, lubang resapan biopori adalah lubang yang dibuat secara tegak lurus ke dalam tanah dengan diameter 10 cm dan kedalaman 100 cm atau tidak melebihi muka air tanah dangkal. Jarak pembuatan lubang resapan biopori antara 50-100 cm. Ditambahkan, kebutuhan jumlah lubang resapan biopori yang diperlukan berdasarkan luas tutupan bangunan. Bila tutupan bangunan dengan luas 20 m2 diperlukan lubang resapan biopori sebanyak 3 unit dan setiap tambahan luas tutupan bangunan 7 m2 diperluhan tambahan 1 unit lubang resapan biopori. Dalam pemeliharaannya lubang resapan biopori ini diisi sampah organik secara berkala dan mengambil sampah tersebut setelah menjadi kompos diperkirakan 2-3 bulan setelah terjadi proses pelapukan. Kabag Humas dan Protokol I Gede Wijaya menekankan, bahwa dengan penerapan Perbup ini, Bupati mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Badung agar membuat lubang biopori di wilayahnya masing-masing, sehingga dapat menekan timbulnya kerusakan lingkungan. http://www.badungkab.go.id - www.badungkab.go.id Powered by Mambo Generated:4 October, 2011, 21:05

Upload: sabri-taridala

Post on 15-Jan-2016

30 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Antisipasi Berkurangnya Daerah Resapan Air

Antisipasi Berkurangnya Daerah Resapan Air

Bupati Keluarkan Perbup, Lubang Resapan Biopori Mengantisipasi semakin berkurangnya daerah resapan air,diperlukan adanya upaya penyelamatan serta pemulihan terhadap sumber daya alam sehingga mampu memberikankesejahteraan bagi kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya. Untuk mengantisipasi hal tersebut, selain melakukanlangkah nyata, Pemerintah Kabupaten Badung juga telah mengeluarkan Peraturan Bupati Badung (Perbup) Nomor. 24Tahun 2010 tentang Lubang Resapan Biopori tanggal 5 April 2010.Menurut Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Badung dr. I Gede Putra Suteja didampingi Kabag Humas danProtokol Setda Badung Drs. I Gede Wijaya, MM, Kamis (24/6) kemarin, Perbub ini mewajibkan kepada setiappenanggungjawab bangunan yakni pemilik bangunan atau orang perorangan atau badan hukum dan seluruhmasyarakat Kabupaten Badung diwajibkan untuk memanfaatkan air hujan dengan membuat lubang resapan biopori.“Kewajiban membuat lubang resapan biopori dilakukan paling lambat satu tahun sejak berlakunya Perbup ini.Untuk itu penanggungjawab bangunan termasuk masyarakat Badung seluruhnya diharapkan untuk memenuhi kewajibanini demi kepentingan bersama,” katanya. Lebih lanjut dijelaskan, lubang resapan biopori adalah lubang yangdibuat secara tegak lurus ke dalam tanah dengan diameter 10 cm dan kedalaman 100 cm atau tidak melebihi muka airtanah dangkal. Jarak pembuatan lubang resapan biopori antara 50-100 cm. Ditambahkan, kebutuhan jumlah lubangresapan biopori yang diperlukan berdasarkan luas tutupan bangunan. Bila tutupan bangunan dengan luas 20 m2diperlukan lubang resapan biopori sebanyak 3 unit dan setiap tambahan luas tutupan bangunan 7 m2 diperluhantambahan 1 unit lubang resapan biopori. Dalam pemeliharaannya lubang resapan biopori ini diisi sampah organik secaraberkala dan mengambil sampah tersebut setelah menjadi kompos diperkirakan 2-3 bulan setelah terjadi prosespelapukan. Kabag Humas dan Protokol I Gede Wijaya menekankan, bahwa dengan penerapan Perbup ini, Bupatimengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Badung agar membuat lubang biopori di wilayahnya masing-masing,sehingga dapat menekan timbulnya kerusakan lingkungan. 

http://www.badungkab.go.id - www.badungkab.go.id Powered by Mambo Generated:4 October, 2011, 21:05