antihipertensi dan antiangina revisi

64
ANTIHIPERTENSI DAN ANTIANGINA Dr. NURHIDAYATI FK UNRAM

Upload: charming-raspberry

Post on 06-Jul-2015

2.914 views

Category:

Education


9 download

DESCRIPTION

ANTIHIPERTENSI DAN ANTIANGINA REVISI By.Dr Nurhidayati

TRANSCRIPT

Page 1: Antihipertensi dan antiangina revisi

ANTIHIPERTENSI DAN

ANTIANGINA

Dr. NURHIDAYATI

FK UNRAM

Page 2: Antihipertensi dan antiangina revisi

KONSEP DASAR

SISTEM SIRKULASI:

– SISTEM KARDIOVASKULER

– SISTEM LIMFATIS

The cardiovascular system

(with the lymphatic system included)

Page 3: Antihipertensi dan antiangina revisi

Konsep dasar sistem

kardiovaskuler

Komponen utama

– jantung (sbg pompa)

– pembuluh:

Pembuluh darah (arteri & vena)

Sistem limfatik (pembuluh dan nodus

limfatik)

Page 4: Antihipertensi dan antiangina revisi

lanjutan:

Sistem kardiovaskuler sirkulasi

sirkulasi:

– Sirkulasi sistemik membawa zat

makanan ke jaringan

– Sirkulasi pulmonal oksigenasi darah

(pertukaran gas)

Page 5: Antihipertensi dan antiangina revisi
Page 6: Antihipertensi dan antiangina revisi

SISTEM PEMBULUH DARAH

ARTERI A. TIPE ELASTIS (besar)

A . TIPE MUSKULER (sedang)

ARTERIOLE / A. KECIL

V.BESAR V. BESAR

V. SEDANG

VENULE/ V. KECIL.

Page 7: Antihipertensi dan antiangina revisi

Sirkulasi setelah lahir

Page 8: Antihipertensi dan antiangina revisi

REGULASI TEKANAN DARAH

Page 9: Antihipertensi dan antiangina revisi

Regulasi tekanan darah

Ada beberapa faktor yang mengontrol

tekanan darah manusia antara lain:

Mekanisme effektor

Sensorik / reseptor

Page 10: Antihipertensi dan antiangina revisi

Mekanisme effektor

Cardiac output ( curah jantung)

Total peripheral resistance (resistensi

perifer) diameter pembuluh darah

viskositas darah

Page 11: Antihipertensi dan antiangina revisi

Sensorik / reseptor

• Baroreseptor / pressoreceptors)

Terletak di sinus carotis dan aorta

berespon terhadap perubahan tekanan darah

• Kemoreseptor

berespon terhadap perubahan kimia darah (PO2 , PCO2 , [H+] )

letak : dekat sinus karotis

Page 12: Antihipertensi dan antiangina revisi
Page 13: Antihipertensi dan antiangina revisi

Respon TUBUH terhadap

perubahan tekanan darah : Cepat :

baroreseptor, kemoreseptor, respon iskemia SSP detik

perubahan diameter pembuluh darah (vasodilatasi/vasokonstriksi), pengisian kapiler, renin-angiotensin vasokonstriksi menit

Lambat :

ginjal, aldosteron jam – hari

Page 14: Antihipertensi dan antiangina revisi
Page 15: Antihipertensi dan antiangina revisi

TEKANAN DARAH DITENTUKAN OLEH :

– CURAH JANTUNG (CJ)

– TAHANAN PERIFER (TPR)

BP = CJ x TPR

PRELOAD AFTER LOAD

SV

HR

CJ

BP

TAHANAN PERIFER

TOTAL

BP: blood pressure ( tekanan darah); SV: stroke volume; HR : Hearth rate (kecepatan

denyut jantung/menit)

Page 16: Antihipertensi dan antiangina revisi

Etiologi Hipertensi

Cardiac output meningkat :

antara lain karena:

Kontraktilitas jantung , venous return ,

volume darah

Resistensi perifer meningkat

antara lain karena :

atherosklerosis, vasokonstriksi pembuluh darah

Page 17: Antihipertensi dan antiangina revisi

Akibat Hipertensi

Hipertrofi / pembesaran jantung

Gagal jantung

Angina pektoris

infark miokard

Pecahnya pembuluh darah (stroke)

Dengan segala akibat penyertanya

Page 18: Antihipertensi dan antiangina revisi

ANTIHIPERTENSI

Terapi hipertensi :

– Non farmakologik

olah raga

diet rendah garam, kolesterol

menurunkan berat badan

kurangi merokok dan alkohol

hidup santai

– Farmakologik :

antihipertensi

Page 19: Antihipertensi dan antiangina revisi

ANTIHIPERTENSI

DIURETIK

CALCIUM CHANNEL BLOCKERS

DIRECT VASODILATORS

SIMPATOLITIK

ANGIOTENSIN CONVERTING ENZYME

(ACE) INHIBITORS

ANGIOTENSIN II INHIBITORS

Page 20: Antihipertensi dan antiangina revisi

DIURETIK

Mekanisme kerja utama :

– mengurangi volume darah dan natrium; juga

bisa menurunkan resistensi perifer

Efektifitas penurunanan tek. Darah 10 -15

mmHg bila digunakan sbg preparat tunggal

Pembagian diuretik :

– golongan tiazid

– loop diuretik

– diuretik hemat kalium

Page 21: Antihipertensi dan antiangina revisi

GOL. TIAZID

– Digunakan pada pasien hipertensi ringan -

sedang dengan fungsi jantung dan ginjal

normal

– efek samping : hipokalemia, mengganggu

kontrol diabetes, hiperuricemia, kajang otot,

meningkatkan LDL/HDL

– interaksi obat : digitalis, litium, NSAID

Page 22: Antihipertensi dan antiangina revisi

LOOP DIURETICS

– masa kerja lebih singkat drpd gol. tiazid

– digunakan pada pasien yang refrakter/ tidak

mempan terhadap tiazid

– Furosemid (Lasix) :

efek samping :

dehidrasi, hipokalemia, mengganggu kontrol

diabetes, meningkatkan LDL / HDL

interaksi obat : digitalis, litium

Page 23: Antihipertensi dan antiangina revisi

DIURETIK HEMAT KALIUM

(triamteren, spironolakton)

– sering digunakan :

sebagai kombinasi tiazid untuk mencegah

atau mengoreksi hipokalemia

untuk mencegah kehilangan kalium pada

pasien yang meminum Digitalis

– efek samping obat : hiperkalemia, ginekomasti

– interaksi obat : litium, NSAID, ACE Inhibitors

Page 24: Antihipertensi dan antiangina revisi

CALCIUM CHANNEL BLOCKERS

MEKANISME KERJA CCB

– menghambat masuknya Ca ke dalam otot polos pembuluh darah sehingga tidak terjadi vasokonstriksi pembuluh darah dan menurunkan resistensi perifer yang disebabkan oleh angiotensin II, perangsangan reseptor .

– Juga ke otot miokard kontraktilitas miokard menurun

Page 25: Antihipertensi dan antiangina revisi

GOLONGAN

– Nifedipin

vasodilator yang selektif, efek ke jantung kurang

efek samping : takikardia, sakit kepala, edema perifer

– Diltiazem

efek vasodilatasi dan efek pada jantung sedang

efek samping : pusing, sakit kepala, edema, bradikardi

– Verapamil

efek paling besar ke jantung

efek samping : sama dengan diltiazems

Page 26: Antihipertensi dan antiangina revisi

CALCIUM CHANNEL BLOCKERS

EFEK RELATIF CCB PADA KARDIOVASKULER

Compound coronary vasodilation

verapamil ++++

Diltiazem +++

Nifedipin +++++

Page 27: Antihipertensi dan antiangina revisi

EFEK RELATIF CCB PADA

KARDIOVASKULER

Compound supresi/penekanan

kontraktilitas jantung

(cronotropoik negatif)

verapamil ++++

Diltiazem ++

Nifedipin +

Page 28: Antihipertensi dan antiangina revisi

EFEK RELATIF CCB PADA

KARDIOVASKULER

Compound supresi/penekanan

nodus SA

(ionotropik negatif)

verapamil +++++

Diltiazem +++++

Nifedipin +

Page 29: Antihipertensi dan antiangina revisi

EFEK RELATIF CCB PADA

KARDIOVASKULER

Compound supresi/penekanan

nodus AV

verapamil +++++

Diltiazem ++++

Nifedipin 0

Page 30: Antihipertensi dan antiangina revisi

FARMAKOKINETIK CCB

Semua CCB bisa diberikan peroral

Absorpsi hampir sempurna pada pemberian

oral

Metabolisme pertama di hepar

efek dirasakan setelah 30-60 menit setelah

pemberian peroral; 15 menit setelah per IV

verapamil, diltiazem menghambat enzim

hepar

Page 31: Antihipertensi dan antiangina revisi

EFEK SAMPING CCB

Umumnya ditoleransi dengan baik

Nifedipin : hipotensi, pusing, sakit

kepala, edema

Bradikardi, AV blok, induksi gagal jantung

(verapamil, diltiazem)

Peningkatan kadar digoksin plasma

(verapamil)

Page 32: Antihipertensi dan antiangina revisi

KONTRAINDIKASI CCB

Tidak boleh dikombinasi dengan BETA

BLOCKERS (verapamil >>, Diltiazem)

Page 33: Antihipertensi dan antiangina revisi

SIMPATOLITIK (PENGHAMBAT

SARAF SIMPATIS)

Mekanisme kerja utama

– mengurangi aktivitas saraf simpatis ke jantung

dan atau pembuluh darah sehingga

menurunkan curah jantung dan atau resistensi

perifer.

Golongan simpatolitik

– Adrenolitik Sentral

– Penghambat ganglion Adrenergik

– Penghambat Reseptor Alfa 1

– Penghambat Reseptor Beta

Page 34: Antihipertensi dan antiangina revisi

Adrenolitik Sentral

MEKANISME KERJA :

Mengurangi aktivitas simpatis dari otak

CLONIDIN

– Efek samping : sedasi, mulut kering, bradikardi

– interaksi obat : obat yang mendepresi SSP

– penghentian obat harus perlahan-lahan untuk

menghindarai rebourn hipertensi, kecemasan

dan susah tidur (isomnia)

– tersedia preparat oral dan transdermal

Page 35: Antihipertensi dan antiangina revisi

METIL DOPA

– efek samping : sedari, mimpi buruk, gangguan

pergerakan, hiperprolaktinemia, anemia

– interaksi obat : MAO dan levodopa

– obat hipertensi pilihan bagi penderita yang

sedang hamil

Page 36: Antihipertensi dan antiangina revisi

Penghambat Adrenergik

MEKANISME KERJA

– Mengurangi pelepasan norepinefrin pada

jantung dan pembuluh darah sehingga

menurunkan curah jantung dan resistensi

perifer

RESERPIN

– juga memiliki efek adrenolitik sentral

– Digunakan pada hipertensi ringan -berat

– efek samping : sedasi,diare, depresi,

bradikardi, kongesti hidung.

– Interaksi obat : obat depresan, MAOI

Page 37: Antihipertensi dan antiangina revisi

GUANETIDIN

– Digunakan pada hipertensi berat

– efek samping : berat seperti hipotensi

ortostatik, diare, bradikardi, impoten tetapi tidak

mendepresi SSP

Page 38: Antihipertensi dan antiangina revisi

Penghambat Reseptor Alfa

MEKANISME KERJA

– mengmabt reseptor alfa sehingga terjadi

vasodilatasi

PRASOZIN

– efek takikardia lebih kurang daripada

vasodilator langsung

– efek samping : dosis pertama mempresipitasi

penurunanan tek darah (akut), pusing, sakit

kepala, lemah, mengurangi LDL / HDL

Page 39: Antihipertensi dan antiangina revisi

Penghambat Reseptor Beta

MEKANISME KERJA

– mengurangi kontraktilitas miokard (kronotropik

negatif) dan curah jantung, mengurangi

sekresi renin sehingga me(-) pembentukan

angiotensin II yang bersifat vasokonstriktor

PROPRANOLOL, NADOLOL, PINDOLOL

– tidak selektif

METOPRONOLOL : selektif

EFEK SAMPING : lemes yang kronis, tidak

kuat olah raga, sedasi, mimpi buruk,

sesak napas, bradikardi

Page 40: Antihipertensi dan antiangina revisi

Kontra indikasi : Asma, disfungsi nodus SA

atau AV

ISA - efek penurunan CJ lebih cepat,

refleks peningkatan resistensi

perifer (tanpa mempengaruhi

tekanan arteri)

ISA + lebih sedikit efek terhadap HR dan

CO, penurunan tekanan arteri

perifer (stimulasi reseptor beta 2)

Page 41: Antihipertensi dan antiangina revisi

VASODILATOR HIDRALAZIN

– efektif per oral, digunakan pada hipertensi

yang resisten dan kasus kegawatdaruratan

– efek samping : takikardi, angina pektoris,

retensi air, mual-muntah

MINOKSIDIL

– untuk hipertensi yang resisten

– efek samping : sda

Page 42: Antihipertensi dan antiangina revisi

NITROPRUSSID

– untuk kegawatdaruratan hipertensi, mula kerja

singkat, dengan efek vasodilatasi kuat

– efek samping : mula-muntah, otot berdenyut,

keracunan sianida

DIAZOXID

– untuk kegawatdarurtan hipertensi, masa kerja

lama

– efek samping : takikardi berat, mula-

muntah,hipotensi yang berkepanjangan

Page 43: Antihipertensi dan antiangina revisi

ANGIOTENSIN CONVERTING

ENZYME (ACE) INHIBITORS

MEKANISME KERJA

– menghambat pembentukan angiotensin II

sehingga tidak terjadi vasokonstriksi

EFEK SAMPING :

– Hiperkalemia, mulut kering, batuk kering,

edema angioneuretik

KONTRAINDIKASI

– trimester 2 -3 kehamilan

CAPTOPRIL, ENALAPRIL, LISINOPRIL

Page 44: Antihipertensi dan antiangina revisi

ANGIOTENSIN II RECEPTOR

BLOCKER /INHIBITORS (ARB)

MEKANISME KERJA

– relaksasi otot polos pembuluh darah

(vasodilatasi), meningkatkan sekresi air dan

garam (volume plasma menurun)

EFEK SAMPING

– hiperkalemia

KONTRAINDIKSI

– trimester 2-3 kehamilan

SARALASIN, LOSARTAN

Page 45: Antihipertensi dan antiangina revisi

ANGINA PEKTORIS

Merupakan gejala iskemia otot jantung

Penyebab primer ketidakseimbangan

antara kebutuhan dan suplai oksigen ke

otot jantung

Page 46: Antihipertensi dan antiangina revisi

SUPLAI

KEBUTUHAN

Page 47: Antihipertensi dan antiangina revisi

SUPLAI BERKURANG ; KEBUTUHAN TIDAK BERUBAH (NORMAL)

SUPLAI BERKURANG; KEBUTUHAN MENINGKAT

SUPLAI NORMAL ; KEBUTUHAN MENINGKAT

Page 48: Antihipertensi dan antiangina revisi
Page 49: Antihipertensi dan antiangina revisi
Page 50: Antihipertensi dan antiangina revisi
Page 51: Antihipertensi dan antiangina revisi

TIPE ANGINA

angina stabil (angina of effort, classic

angina)

Vasospactic angina (variant

angina, prinzmetal’s angina)

Unstable angina (crescendo

angina, preinfarction angina, angina at rest)

Page 52: Antihipertensi dan antiangina revisi

Angina stabil

(angina of effort, classic angina)

Penyebab : biasanya atheroslerosis

Angina dicetuskan oleh latihan, suhu

dingin, stress, emosi dan makan

TERAPI : menurunkan preload dan

afterload, dan meningkatkan aliran darah

miokard

Page 53: Antihipertensi dan antiangina revisi

Vasospactic angina

(variant angina, prinzmetal’s angina)

Penyebab : vasospasme transient arteri

coroner

Biasanya berhubungan dengan atheroma

Nyeri pada saat istirahat

TERAPI : mengurangi vasospasme

pembuluh darah koroner

Page 54: Antihipertensi dan antiangina revisi

Unstable angina(crescendo angina, preinfarction angina,

angina at rest)

Penyebab :

Angina stabil atau variant angina yang

memberat

Vasospasme

TERAPI : menghambat agregasi

platelet dan pembentukan trombus,

mengurangi preload dan afterload, dan

vasodilatasi pembuluh koroner

Page 55: Antihipertensi dan antiangina revisi

Obat ANTI Angina Pectoris :

ADA 3 MACAM OBAT :

NITRAT ORGANIK

(Menurunkan preload dan afterload, vasodilator

arteri coronaria, menghambat agregasi platelet)

CALCIUM CHANNEL BLOKERS

(sda; beberapa jenis juga mengurangi denyut

jantung dan kontraktilitas jantung)

BETA-ADRENERGIK ANTAGONIS

(menurunkan denyut, kontraktilitas jantung,

mengurangi afterload)

Page 56: Antihipertensi dan antiangina revisi

NITRAT ORGANIK (NO) Nitroglycerin, Isobarbide

dinitrate, isosorbide-5-mononitrate, amyl nitrate

Nicordil (icorel)

Efek farmakologi :

– vasodilatasi ( pembuluh vena >> arteriol, sehingga preload menurun >> afterload) Nicordil memilki efek >> dari pada NO

– Dilatasi arteri coroner epikardial dan meningktakan aliran darah kolateral sehingga meningkatkan perfusi daerah iskemik

– Menghambat agregasi platelet (efektif pada penderita unstable angina)

Page 57: Antihipertensi dan antiangina revisi

Farmakokinetik metabolisme di hepar (pertama)

bioavibilitas NO rendah pada pemberian peroral

(glyceril dan isosorbit)

pemberian sublingual menghindari metabolisme

Pertama di hepar

Rute pemberian :

– amyl nitrate : inhalasi

– pemberian sublingual : onset cepat (1-3

menit), efektif untuk serangan angina akut;

durasi singkat (20-30 menit) shg

tidak untuk terapi maintenence

Page 58: Antihipertensi dan antiangina revisi

Pemberian IV Nitrogliserin : onset cepat :

bisa digunakan untuk serangan angina

tidak stabil yang berat dan berulang.

Nicordil dapat diberikan peroral atau IV

penggunaan preparat ini bisa

menimbulkan toleransi

Page 59: Antihipertensi dan antiangina revisi

efek samping :

– umumnya berhubungan dengan

vasodilatasi yang cepat:

– hipotensi ortostatik, takhikardia, sakit

kepala, pusing, pingsan

Kontraindikasi :

– peningkatan tekanan intrakranial

Page 60: Antihipertensi dan antiangina revisi

CALCIUM CHANNEL

BLOCKERS

Ada 4 jenis preparat ini yang digunakan

pada penderita angina :

– verapamil

– diltiazem

– Nifedipin, nimodipin, nicardipin

– bepridil

mekanisme kerja:

– menghambat masuknya Ca dalam sel otot

Page 61: Antihipertensi dan antiangina revisi

Efek Farmakologi

– Semua calcium channel blockers

menimbulkan vasodilatasi pembuluh

koroner dan menurunkan efterload

– Efek pada jantung berviarisi

Verapamil, diltiazem dan bepridil :

ionotropik dan cronotropik negatif

Nifedipin: efek pada jantung sangat kecil

– Efek pada preload sedikit

– Bisa menghambat agregasi platelet

Page 62: Antihipertensi dan antiangina revisi

Kegunaan CCB dalam terapi angina :

mengurangi kebutuhan Oksigen miokard

dengan mengurangi afterload, denyut

dan kontraktilitas miokard

meningkatkan pengaliran oksigen ke

miokard akibat vasodilatasi coroner dan

menurunnya denyut jantung

mencegah agregasi platelet

Page 63: Antihipertensi dan antiangina revisi

Farmakokinetik

– bisa diberi per oral

– efek CCB pada angina umumnya setelah 30

menit pemberian peroral

Efek samping

– bradikardia, AV blok, cardiac arrest (kecuali gol.

Nifedipin)

– kematian mendadak (gol. Nifedipin) akibat

meningkatnya tonus simpatik

– hipotensi, pusing, edema

kontraindikasi

– penderita gagal jantung

– penderita yang mendapat beta bloker

– verapamil bisa meningkatkan kadar digoxin serum

Page 64: Antihipertensi dan antiangina revisi

BETA BLOCKERS Mekanisme kerja dan efek :

– Memblok reseptor beta pada sistem kardiovaskuler

– memiliki efek kronotropik dan ionotropik negatif dan menurunkan afterload

Efek samping dan kontraindikasi

– bisa menurunkan fungsi jantung pada penderita gagal jantung

– AV blok

– kontraindikasi pada pasien asma